Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN ALERGI

Alergi adalah suatu keadaan dimana seseorang menjadi lebih rentan terhadap suatu hal daripada orang
yang lain. Misalnya seseorang yang mengidap alergi udang, maka tubuh orang tersebut akan bereaksi
ketika makan udang dan akan menimbulkan reaksi alergi dalam berbagai bentuk, sedangkan bagi orang
lain yang tidak mengidap alergi udang, maka tidak timbul reaksi alergi jika memakan udang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alergi adalah perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-
kuman penyakit atau keadaan sangat peka terhadap keadaan tertentu. secara medis, alergi adalah
kegagalan kekebalan tubuh dimana seseorang menjadi lebih sensitive dalam bereaksi terhadap imunnya
terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (pembentuk sistem imun). Orang yang mengidap
sifat tersebut disebut dengan atopik, sedangkan zat-zat yang menyebabkan hipersensitive (lebih
sensitive) adalah allergen.

Sistem kekebalan tubuh seseorang berfungsi untuk menghasilkan antibody untuk melawan zat-zat
berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi, bagi orang yang atopik, antibody ini juga dibentuk untuk
melawan zat-zat yang tidak berbahaya. Reaksi yang terjadi dapat berupa mata gatal, kulit ruam, pilek,
sesak napas, diare, dan gatal-gatal.

Pada saat pertama sekali kontak dengan zat allergen, maka tidak langsung timbul reaksi alergi. Akan
tetapi, rekasi alergi akan timbul pada kontak yang selanjutnya setelah antibody dari zat tersebut
terbentuk. Hal ini dinamakan dengan sensitisasi.

REAKSI ALERGI

Saat pertama sekali zat allergen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh seseorang yang mengidap sifat
atopic tidak akan langsung mengalami reaksi. Tubuh akan terlebih dahulu membentuk antibody berjenis
IgE untuk zat tersebut. Tubuh membentuk antibody karena menganggap zat tersebut berbahaya bagi
tubub orang tersebut. Proses ini dinamakan dengan sensitisasi.
Jika suatu waktu zat yang telah tersensitisasi tadi kembali masuk ke dalam tubuh orang tersebut, maka
barulah timbul reaksi alergi. Antibody yang dibentuk oleh sel darah putih yang bernama limfosit
mencoba untuk melawan zat tersebut karena dianggap membahayakan tubuh. Akhirnya, mekanisme
perlawanan ini akan merangsang sel mast untuk menimbulkan berbagai macam reaksi seperti yang telah
disebutkan di atas.

Bagaimana sel mast dapat menimbulkan reaksi alergi? Jawabnya adalah ketika sel mast diaktifkan, maka
sel mast akan mengeluarkan zat-zat kimia seperti histamin, prostaglandin, dan leukotrin. Zat-zat kimia
inilah yang menyebabkan berbagai macam reaksi alergi yang tampak pada tubuh.

C. TIPE TIPE ALERGI

Tubuh seseorang dengan orang yang lain dalam menghadapi zat allergen serta pengaruhnya yang timbul
pada tubuh dapat berbeda-beda. Secara umum, para ahli telah membagi tipe alergi menjadi 4 jenis,
yaitu :

1. Anafilaksis (Hipersensitivitas Tipe I)

Anafilaksis berasal dari bahasa Yunani yang berarti kebalikan dari perlindungan. Seseorang dikatakan
terkena anafilaksis jika pada saat terkena kontak dengan zat allergen, maka tubuhnya akan merespon
cepat dengan menurunkan tekanan darah, napas menjadi susah, dan pilek. Jadi, anafilaksis atau dalam
istilah medis disebut dengan reaksi hipersensitifitas tipe 1 adalah reaksi alergi yang berlangsung dengan
cepat.
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE I

Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dapat membahayakan tubuh karena dapat terjadi shok. Reaksi
anafilaksis merupakan reaksi yang paling sering ditemukan. Mekanisme umum dari reaksi anafilaksis
adalah :

Allergen berikatan dengan antobodi IgESel mast dan basophil mengeluarkan amina vasoaktif dan zat
kimia lainnyaTimbul reaksi alergi

2. Sitotoksik (Hipersensitivitas Tipe II)

Reaksi ini juga disebut dengan reaksi hipersensitifitas tipe 2. Reaksi ini disebabkan karena antibody
Imunoglobulin (IgG) dan immunoglobulin (IgE) keluar untuk melawan zat asing yang masuk pada
permukaan sel dan matriks ekstraselular (ruang di luar sel). Kerusakan yang ditimbulkan akan terbatas
pada sel atau jaringan yang secar alangsung berhubungan dengan zat asing tersebut.

REAKSI ALERGI HIPERSENSITIVITAS TIPE II

Mekanisme singkat mengapa terjadinya reaksi sitotoksik atau hipersensitifitas tipe 2 adalah sebagai
berikut :

IgG dan IgM berikatan dengan antigen (zat asing) di permukaan selTerjadi fagositosis (perlawanan
dengan cara memakan) atau lisis (penghancuran) sel target oleh zat kimia seperti komplemen, ADCC, dan
atua antibodyPengeluaran mediator kimiawi tubuhTimbul reaksi alergi seperti anemia hemolitik,
eritoblastolis fetalis, sindrom Good Pasture atau pemvigus vulgaris

3. Hipersensitivitas Tipe III


Reaksi alergi yang satu ini merupakan reaksi yang disebabkan oleh kompleks imun. hal tersebut
disebabkan oleh adanya pengendapan kompleks antigen-antibodi yang kecil dan terlarut di dalam
jaringan tubuh. Hal ini ditandai dengan timbulnya inflamasi atau peradangan.

REAKSI ALERGI HIPERSENSITIVITAS TIPE III

Pengendapan antigen-antobodi secara terus menerus itu sebenarnya pada orang yang normal tidak
terjadi, dikarenakan pada orang normal, antibody yang dihasilkan akan seimbangn dengan antigen yang
masuk. Namun, pada orang yang mengidap reaksi alergi jenis ini, produksi antibody menjadi tidak
seimbang. Pengendapan ini akan menyebabkan persebaran di beberap aorgan, seperti kulit, ginjal, paru-
paru, sendi, dan otak.

Secara ringkas, mekanisme umum reaksi hipersensitifitas tipe 3 adalah sebagai berikut :

Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang sulit untuk difagositosisMengaktifkan sistem


komplemenMenarik perhatian sel neutrophilPelepasan enzim lisosomPengeluaran mediator kimiawi
tubuhTimbul reaksi

4. Hipersensitifitas Tipe IV

Reaksi ini juga dikenal dengan istilah reaksi laergi yang diperantarai oleh sel atau rekasi laergi tipe
lambat. Reaksi ini dpaat terjadi disebbakan oleh adanya pengrusakan yang dilakukan oleh sel T dan
makrofag. Daerah yang terkena paparan membutuhkan waktu yang lama untuk mengaktifkan sel T,
sitokin, dan kemokin, serta pengumpulan makrofag dan leukosit yang lain.

Mekanisme reaksi hipersensitifitas tipe 4 secara umum adalah :

Sel darah putih limfosit T tersensitisasiPelepasan sitokin dan mediator lainnya yang diperantarai oleh sel
TTimbul reaksi alergi seperti tuberculosis, dermatitis kontak dan reaksi penolakan transplantasi.

D. PENYEBAB ALERGI
1. Makanan

Sebenarnya, ada banyak jenis makanan yang dapat menimbulkan reaksi alergi, namun, yang paling
umum adalah susu sapi, kedelai, telur, gandum, kacang tanah, ikan, dan udang. Makanan-makanan
tersebut adalah penyebab alergi sebesar 90 %.

2. Bahan Kimia

Bahan-bahan kimia seperti latex dapat menyebabkan reaksi alergi. Biasanya, zat-zat kimia ini
menyebabkan reaksi alergi jika bersinggungan atau terkena kulit. Keadaan ini dalam bahasa medis
dikenal dengan sebutan eksim atau dermatitis kontak alergica. Gejala-gejala yang ditimbulkan dapat
berupa pembengkakan, merah, gatal, dan panas pada kulit.

3. Keturunan

Alergi dapat menurun dari orang tua atau keluarga yang lainnya. Pada anak kembar identik, persentase
untuk laergi dengan zat yang sama adalah 70 %, sedangkan yang kembar tidak identic, hanya 40 % saja.

Alergi yang diturunkan oleh orang tuanya dengan tingkat resiko adalah sebagai berikut :

Kedua orang tua tidak mengidap alergi, maka anak-anaknya tetap memiliki kemungkinan alergi sebesar
15 %Jika salah satu orang tua mengidap alergi, maka kemungkinan anak-anak mengidap alergi naik
menjadi 20-40 %Jika kedua orang tua mengidap alergi, maka kemungkinan anaknya mengidap alergi
adalah 60-80 %.
4. Debu dan bulu binatang

5. Formalin

6. Serbuk Bunga

7. Jamur

8. Obat-Obatan tertentu

E. TANDA TANDA ALERGI

1. bersin-bersin, sulit untuk bernapas, dan hidung berair (pilek)

2. muka tampak bengkak

3. sakit perut, diare, mual dan muntah

4. sakit kepala dan mata berkunang-kunang

5. detak jantung meningkat, penurunan tekanan darah, syok, dan hilang kesadaran

6. kulit gatal, bengkak, merah, dan panas


PENCEGAHAN ALERGI

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya reaksi alergi pada tubuh kita, namun
yang paling mudah adalah menghindari kontak langsung terhadap zat asing yang menjadi sumber zat
allergen bagi diri kita sendiri.

Beberapa hal tersebut adalah :

Menjaga kebersihan tubuhMenjaga kebersihan lingkungan dengan tidak menumpuk sampah, rain
membersihkan debu-debu di dalam rumah, dan lain-lainJangan menggunakan parfum berlebihan dan
juga obat antinyamuk semprotGunakan kasur dan bantal dari bahan busaRajin mencuci sprei dan bahan
katun lain minimal seminggu sekaliPendingin udara (AC) tidak boleh terlalu dinginSering melakukan
konsultasi dengan pakar atau spesialis alergi

Anda mungkin juga menyukai