2 Jenis kebisingan
Berdasarkan jenisnya maka kebisingan dapat dikategorikan kedalam dua kelompok, yaitu
steady state noise dan non steady noise terdiri dari fluctuating, intermitten dan implusive
noise.
Jenis kebisingan yang bersumber dari transportasi pada umumnya masuk dalam
fluctuating noise, kecuali pada saat kepadatan lalu lintas yang rendah dan pada watu
dilewati kendaraan berat , dimana jenis kebisingan jenis tersebut masuk dalam
intermitten noise seperti kebisingan yang ditimbulkan oleh kereta api. Menurut
Suma'mur (1999) dalam Ramdan (2013), jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan
adalah sebagai berikut :
a. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas (steady state, wide
band noise).
Jenis kebisingan seperti ini dapat dijumpai misalnya pada mesin-mesin produksi,
kipas angin, dapur pijar dan lain-lain.
b. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi sempit (steady state, narow band
noise).
Jenis kebisingan seperti ini dapat dijumpai pada gergaji sirkuler, katup gas dan
lain-lain.
c. Kebisingan terputus-putus (intermitent).
Kebisingan jenis ini dapat ditemukan misalnya pada lalu-lintas darat, suara kapal
terbang dan lain-lain.
d. Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise).
Jenis kebisingan seperti ini dapat ditemukan misalnya pada pukulan mesin
kontruksi, tembakan senapan, atau suara ledakan.
e. Kebisingan impulsif berulang.
Jenis kebisingan ini dapat dijumpai misalnya pada bagian penempaan besi di
perusahaan besi.
Menurut Suratmo (1995) dalam Iswar (2005) menyatakan bahwa akibat dari kebisingan
pada manusia dapat dibagi kedalam :
Dafpus :