Anda di halaman 1dari 20

OUTLINE MAKALAH

perke
nalan
SEMINAR FISIKA
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN KEBISINGAN SUARA

TERHADAP INDRA PENDENGARAN MANUSIA

OLEH : SRI ANGRAINI (19034131)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ramli, S.Pd., M.Si


1 BAB I

2 BAB II

3 BAB III

4 BAB VI

5 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1

Kita semua tahu, saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak suara lebih dari masa
2 apapun dalam sejarah. Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari–
hari tentang dampak kebisingan atau pencemaran suara inilah seharusnya diambil langkah – langkah
yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap tidak begitu berdampak dibanding
3
dengan polusi air, tanah dan suara yang sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari–
hari.
Dalam makalah ini penulis ingin menyajikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pencemaran
4
suara dalam fisika. Selain itu, penulis juga akan menguraikan bagaimana cara untuk menanggulangi
pencemaran gelombang suara yang efeknya secara tidak sadar telah menggangu kehidupan manusia.

5
Identifikasi Masalah Batasan Masalah

1. Pengertian polusi suara


2. Sumber polusi suara
1. Semakain banyaknya manusia yang 3. Pengertian kebisingan
mengalami gangguan pendengaran. 4. Kajian teori fisika pada gelombang suara
2. Masyarakat sudah biasa mendengar yg dikeluarkan
kebisingan padahal hal tersebut adalah 5. Dampak yang ditimbulkan oleh polusi
pencemaran suara
6. Cara menanggulangi polusi suara
Tujuan Manfaat

1. Dapat menjadi informasi bagi khalayak umum


1. Mengetahui apa itu polusi suara agar lebih berpikir kedepannya.
2. Mengatahui dampak yang ditimbulkan oleh 2. Dapat mengetahui dampak kebisingan
polusi suara merupakan polusi suara terhadap indra
3. Dapat mengatasi jika terjadi polusi suara. pendengaran
4. Mengetahui apa itu kebisingan 3. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah
5. Apa itu gelombang untuk mengurangi produksi barang-barang
6. Apa itu bunyi yang dapat menimbulkan polusi suara dan
7. Memenuhi tugas mata kuliah seminar fisika kebisingan
1
BAB II
a.Pengertian Bunyi Gambar

Bunyi merupakan gelombang mekanik yang


dalam perambatannya sejajar dengan arah
2 getarnya ( gelombang longitudinal)
Syarat terdengarnya bunyi ada tiga macam,
yaitu:
1. Ada sumber bunyi
3
2. Ada medium (suara) Gambar 1. Gelombang longitudinal
Sumber: www.googleseacrhimage.com
3. Ada pendengar
Sifat-sifat bunyi meliputi:
4
4. Merambat membutuhkan medium
5. Merupakan gelombang longitudinal

6. Dapat dipantulkan
5
Cepat rambat bunyi:
Intensitas bunyi

Karena bunyi merupakan gelombang, maka bunyi Intensitas didefinisikan sebagai energi yang
mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh dua dipindahkan tiap satuan luas tiap satuan
faktor yaitu: waktu. Karena energi tiap satuan waktu kita

1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. ketahui sebagai pengertian daya, maka
Semakin rapat susunan partikel medium maka intensitas bisa dikatakan juga daya tiap
semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi satuan luas. Secara matematis.
merambat paling cepat pada zat padat.
I : Intensitas bunyi (W/m2)
2. Suhu medium. Semakin panas suhu medium yang
P : Energi tiap waktu atau daya
dilalui, maka semakin cepat bunyi merambat.
(W)
A : Luas (m2)
Taraf Intensitas Bunyi

- Hubungan antara kuat bunyi dan intensitas bunyi


- Intensitas bunyi terendah yang umumnya diberikan oleh Alexander Graham Bell dengan
didengar manusia memiliki nilai 10-12 mendefiniskannya sebagai taraf intensitas bunyi.
W/m2. Biasanya disebut sebagai intensitas Taraf Intensitas Bunyi adalah logaritma
ambang (I0). Jangkauan intensitas bunyi perbandingan intensitas bunyi terhadap intensitas
ini sangat lebar berkaitan dengan kuat ambang. Secara matematis, taraf intensitas bunyi
bunyi, sehingga secara tidak langsung didefinisikan sebagai :
kuat bunyi sebanding dengan
intensitasnya. ( Joko Budiyanto, 2008).
TI : Taraf intensitas bunyi (desiBell disingkat dB)
- Taraf intensitas inilah yang
I : Intensitas bunyi (W/m2)
mempengaruhi kenyaringan bunyi.
I0 : Intensitas ambang pendengaran manusia (10-12 W/m2). ( Joko
Budiyanto,2008)
Pengertian kebisingan Sumber dan dampak kebisingan

A. 1.Sumber bising interior : bersumber dari manusia dan alat

Davis Cornwell dalam Djalante(2010) alat rumah tangga ,dan mesin mesin gudang .
mendefinisikan ,bahwa kebisingan berasal 2.Bising outdoor : sumber bising yang berasal dari lalu
dari kata bising yang artinya semua bunyi lintas ,transportasi ,industri,dan alat alat mekanis yang
yang mengalihkan perhatian ,mengganggu terlihat dalam gudang ,tempat -tempat pembangunan
bagi kegiatan sehari hari . Bising, umumnya
gedung,perbaikanjalan,kegiatan olahraga,dan lain lain diluar
didefinisikan sebagai bunyi yang tak
ruangan .
diinginkan dan juga dapat menyebabkan
polusi lingkungan . Ditambahkan lagi oleh Dampak Kebisingan
Djalante (2010) suara adalah sensasi atau
Kebisingan merupakan salah satu bentuk pencemaran
rasa yang dihasilkan oleh organ pendengaran
lingkungan yang dapat mengganggu dan merusak
manusia , ketika gelombang-gelombang
suara dibentuk di udara sekeliling manusia pendengaran manusia.
melalui getaran yang diterimanya
1
BAB III
PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Polusi Bunyi atau Suara
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
3
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
4
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).

5
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas Batas frekuensi bunyi yang dapat
didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai
variasi dalam kurva responsnya.
Jadi, pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara
bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB). Dalam pencemaran suara, kebisingan yang
dialami sehari–hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era
modern seperti sekarang ini banyak sekali alat–alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta
penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang
telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah:

1.Orang ribut / silat lidah = 80 dB

2. Suara kereta api / krl = 95 dB

3. Mesin motor 5 pk = 104 dB

4. Suara petir = 120 dB


1. Dampak Pencemaran Suara
Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah
menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi fatal pada tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit
atau kematian dalam lingkungan.
menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian adanya akibat
negatif terkait suara yang bising, proses pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah,
meningkatkan kerja hati, pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka
otot, sistem pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi pertanda pada
zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek keseimbangan organ.
Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat
mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi
karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.

Cara penanggulangan polusi suara/kebisingan


Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang menyebabkan berbagai gangguan pada
manusia, kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc,
peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising
diredam dengan memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi.
Sayangnya, kendali bising pasif hanya efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem
ini, bahan peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang
membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang. Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam
bising dengan menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang tidak dikehendaki.
Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya
dengan tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam
berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal
itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
Bentuk data

sumber : APLIKASI MULTISENSOR SLM (sound level meter ) DI SERTAI SISTEM DATA LOGGER
BERBASIS ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT UKUR KEBISINGAN DALAM RUANGAN

DIDAPATKAN :
BAB VI
1 Penutup

2
Banyak gangguan yang diakibatkan oleh pencemaran suara diantaranya mulai dari konsentrasi
yang kurang sampai meninggal akibat kebisingan yang diterima dalam jangka waktu yang lama dan

3 secara tidak langsung mengajak otak untuk mengubah cara kerja organ tubuh.
Untuk meminimalisir polusi suara ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu dengan
meredam bising yang tidak diinginkan dengan suara yang menenangkan, pembangunan bangunan
peredam bising, meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan pemberian
4 peredam suara oleh pabrik untuk produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati
ambang batas pendengaran manusia.

5
Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, meskipun didalamnya masih banyak kekurangan yang perlu
dibenahi. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
1

Budiyanto, Joko. 2008. Fisika untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
2 Pendidikan Nasional.

Handayani, Sri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional

3 Siswanto. 2008. Fisika untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Giancoli, C. Douglas. 2001. Fisika edisi kelima. Jakarta: Erlangga.


4 www.aboutfetty.blogspot.com

www.googleseacrhimage.com

www.scribd.com
5
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai