Anda di halaman 1dari 5

KISI KISI UAS MANAJEMEN RESIKO

Kerjakan 5 soal saja

1. Apa yang dipahami tentang manajemen resiko? Mengapa penting


JAWAB: Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengendalikan risiko dalam suatu organisasi atau proyek. Tujuan utama manajemen risiko adalah mengurangi
atau meminimalkan dampak negatif dari risiko dan memaksimalkan peluang yang ada.
Manajemen risiko memiliki arti penting yang besar bagi perusahaan dan organisasi. Manajemen risiko
dilakukan untuk menghindari risiko yang terjadi dalam suatu perusahaan dan mengelola risiko yang dihadapi
perusahaan, keluarga, dan masyarakat.
Dalam bisnis, manajemen risiko sangat penting untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Manajemen
risiko akan membantu perusahaan untuk tetap stabil bahkan mendorong peningkatan kinerja.
2. Resiko yang sering dihadapi orang tua dan anak muda
Kesehatan: Orang tua seringkali menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi karena proses penuaan dan
penurunan daya tahan tubuh. Mereka rentan terhadap penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit
jantung. Di sisi lain, anak muda mungkin menghadapi risiko kesehatan yang berbeda, seperti gaya hidup tidak
sehat, kecanduan, dan kecelakaan.
Keuangan: Orang tua seringkali memiliki tanggungan keuangan yang besar, seperti biaya pendidikan anak,
pembayaran hipotek rumah, atau biaya kesehatan. Mereka juga bisa menghadapi resiko penurunan
pendapatan atau kehilangan pekerjaan. Anak muda mungkin menghadapi risiko keuangan yang berbeda,
seperti kesulitan mencari pekerjaan atau kesalahan dalam mengelola keuangan mereka sendiri.
Pendidikan: Orang tua mungkin menghadapi risiko terkait pendidikan anak, seperti sulitnya membiayai
pendidikan yang berkualitas atau ketidaksesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan anak. Anak muda juga
bisa menghadapi risiko berupa tekanan akademik yang tinggi, kesulitan mendapatkan pendidikan yang sesuai
dengan minat dan bakat mereka, atau kesulitan memenuhi harapan orang tua dan masyarakat.
Gangguan Kesehatan Mental: Anak muda cenderung mengalami stres, kecemasan, dan
depresi, yang bisa menimpa kesehatan mental mereka.
3. Apa yang menyebabkan premi asuransi berbeda antara anak muda dan orang tua?
JAWAB:
Berikut beberapa faktor yang menyenbabkan premi asuransi anak muda dan orang tua berbeda
a. Usia: Usia sangat memengaruhi harga premi asuransi karena, Semakin tua usia seseorang, risiko yang
dialihkan kepada perusahaan asuransi semakin besar, sehingga premi asuransi menjadi lebih mahal
b. Riwayat Kesehatan: riwayat kesehatan juga memengaruhi besarnya premi asuransi. Orang dengan penyakit
bawaan atau riwayat medis yang kompleks cenderung membayar premi lebih tinggi
c. Gaya hidup: Faktor-faktor seperti merokok, kebiasaan minum alkohol, dan aktivitas fisik juga memengaruhi
besarnya premi asuransi. Perilaku yang berisiko cenderung membuat premi asuransi lebih mahal
d. jangka Waktu Kontrak Polis: Durasi kontrak asuransi juga memengaruhi besarnya premi. Semakin lama
jangka waktu asuransi, premi cenderung lebih mahal
4. Apa itu retensi
JAWAB: Retensi adalah jumlah termin (progress billing) yang belum dibayarkan atau ditahan hingga
pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut. Retensi risiko adalah
strategi manajemen risiko di mana perusahaan memutuskan untuk menanggung risiko tertentu daripada
mentransfernya ke pihak ketiga, seperti asuransi. Dalam hal ini, perusahaan mengambil risiko sendiri dan
menanggung konsekuensi finansial yang mungkin terjadi jika risiko tersebut terjadi. Retensi risiko dapat
dilakukan jika perusahaan merasa bahwa biaya untuk mentransfer risiko ke pihak ketiga terlalu tinggi atau jika
perusahaan merasa bahwa risiko tersebut dapat dikelola dengan baik secara internal. Namun, perusahaan
harus memperhitungkan dengan cermat risiko yang akan ditanggung dan memastikan bahwa perusahaan
memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani risiko tersebut jika terjadi.
5. Mengapa resiko operasional bisa mengalami perubahan karakteristik?
Jawab biasanya karena perubahan zaman, harus dijelaskan dan berikan contoh
JAWAB: Resiko operasional bisa mengalami perubahan karakteristik karena beberapa faktor, seperti
perubahan zaman, perubahan pemerintah, perubahan pasar, dan perubahan teknologi. Berikut adalah
beberapa contoh dan solusi terkait dengan perubahan karakteristik resiko operasional:
 Perubahan zaman: Seiring waktu, perubahan zaman dapat mempengaruhi tingkat risiko operasional.
Misalnya, perubahan pemerintah atau perubahan pasar dapat mempengaruhi permintaan dan
penawaran, yang pada gilir akan dampak pada resiko operasional
 Perubahan pemerintah: Perubahan pemerintah dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah yang
mempengaruhi sektor bisnis. Misalnya, perubahan dalam regulasi atau subsidi dapat mempengaruhi
keuntungan dan risiko bisnis
 Perubahan pasar: Perubahan pasar dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran produk.
Misalnya, perubahan tren konsumen atau peningkatan persaingan dapat mempengaruhi
keberlanjutan operasional
 Perubahan teknologi: Perubahan teknologi dapat mempengaruhi efisiensi produksi dan kualitas
produk. Misalnya, perubahan dalam teknologi yang lebih canggih dapat memungkinkan perusahaan
untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi
Untuk menghadapi perubahan karakteristik resiko operasional, perusahaan perlu melakukan beberapa
langkah, seperti:
 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis dan dampaknya terhadap
operasional
 Mengembangkan strategi manajemen risiko yang fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan
dalam lingkungan bisnis
 Melakukan pemberdayaan karyawan dan melatih keterampilan baru yang diperlukan untuk
menyesuaikan dengan perubahan dalam operasional
 Melakukan cross-check setiap pembayaran melalui karyawan lain atau menggunakan teknologi
informasi untuk mengurangi kesalahan manusia dan teknis
6. Sekarang ini Perusahaan banyak mengandalkan teknologi, resiko apa yang dapat diminimalisir terhadap
penggunaan teknologi? (cari kelebihan dan kekurangan teknologi)
JAWAB:
Penggunaan teknologi dapat membantu perusahaan dalam mengurangi beberapa risiko operasional.
Beberapa risiko yang dapat diminimalisir melalui penggunaan teknologi antara lain:
a. Risiko Kesalahan Manusia: Penggunaan teknologi dapat membantu mengurangi risiko kesalahan manusia
dalam proses bisnis, seperti pengolahan data dan pelaporan keuangan
b. Risiko Keamanan Data: Dengan adopsi teknologi keamanan informasi yang canggih, perusahaan dapat
mengurangi risiko kebocoran data dan serangan cyber, sehingga melindungi informasi sensitif perusahaan
c. Risiko Keterlambatan Informasi: Sistem manajemen informasi yang terintegrasi dapat membantu
perusahaan dalam mendapatkan informasi secara real-time, sehingga mengurangi risiko keterlambatan
informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
d. Risiko Ketergantungan pada Sumber Daya Manusia: Dengan adanya teknologi yang tepat, perusahaan
dapat mengurangi risiko ketergantungan pada sumber daya manusia tertentu, sehingga meminimalisir
dampak dari perubahan personil
Dengan demikian, penggunaan teknologi dapat membantu perusahaan dalam mengurangi beberapa risiko
operasional yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlangsungan bisnis.
penggunaan teknologi juga memiliki kekurangan, seperti:
a. Biaya: Penggunaan teknologi dapat memerlukan biaya yang tinggi, seperti biaya pengembangan, biaya
perawatan, dan biaya pelatihan karyawan
b. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan pada teknologi dapat membuat perusahaan rentan
terhadap risiko kegagalan sistem atau serangan siber, yang dapat mempengaruhi kinerja dan
keberlangsungan bisnis
c. Keterbatasan Keterampilan Karyawan: Penggunaan teknologi yang kompleks dapat memerlukan
keterampilan karyawan yang khusus dan terlatih, yang mungkin tidak tersedia di Perusahaan
d. Keterbatasan Integrasi Sistem: Integrasi sistem yang tidak efektif dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi
perusahaan, serta memperburuk risiko operasional

Kelebihan penggunaan teknologi di perusahaan antara anak muda dan orang tua meliputi:

a. Efisiensi dalam proses produksi: Teknologi memungkinkan pekerjaan menjadi lebih cepat dan efektif,
sehingga memperkirakan waktu produksi dan biaya
b. Meningkatkan kualitas produk: Teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan kualitas
produk dan menjaga konsistensi rasa dan tekstur produk
c. Menghemat biaya promosi: Penerapan teknologi memungkinkan promosi dapat dilakukan secara online,
sehingga menghemat biaya promosi
d. Meningkatkan daya saing: Teknologi memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan daya saing dengan
menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan efisien
e. Meningkatkan mutu kualitas: Teknologi memungkinkan perusahaan untuk memantau dan menganalisis
mutu kualitas, sehingga memperbaiki layanan dan meningkatkan kualitas produk
7. Apa implikasi kecelakaan terhadap Perusahaan asuransi kecelakaan atau asuransi jiwa
JAWAB: Implikasi kecelakaan yang lebih sering terjadi pada anak muda terhadap perusahaan asuransi
kecelakaan atau asuransi jiwa adalah meningkatnya risiko klaim pada produk asuransi kecelakaan atau asuransi
jiwa yang dimiliki oleh anak muda. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan premi asuransi kecelakaan atau
asuransi jiwa di masa mendatang. Selain itu, perusahaan asuransi juga perlu memperhatikan risiko yang lebih
tinggi pada kelompok usia anak muda dan menyesuaikan manajemen risiko dan strategi pemasaran mereka
untuk mengatasi risiko tersebut. Perusahaan asuransi juga perlu memastikan bahwa mereka memiliki proses
klaim yang efisien dan manajemen risiko yang baik untuk mengatasi dampak dari kecelakaan yang lebih sering
terjadi pada anak muda.
Implikasi kecelakaan terhadap perusahaan asuransi kecelakaan atau asuransi jiwa dapat mencakup beberapa
hal, seperti:
 Kewajiban Pembayaran Klaim: Jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerugian yang ditanggung
oleh polis asuransi, perusahaan asuransi akan memiliki kewajiban untuk membayar klaim sesuai
dengan ketentuan polis
 Pengaruh terhadap Premi: Jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan klaim yang besar, hal ini dapat
berdampak pada penyesuaian premi asuransi di masa mendatang. Premi dapat mengalami kenaikan
sebagai dampak dari risiko yang lebih tinggi
 Reputasi Perusahaan: Kecelakaan yang mengakibatkan klaim besar juga dapat berdampak pada
reputasi perusahaan asuransi. Penanganan klaim yang lambat atau kurang memuaskan dapat merusak
citra perusahaan di mata nasabah dan masyarakat umum
 Kinerja Keuangan: Kecelakaan yang mengakibatkan klaim besar juga dapat berdampak pada kinerja
keuangan perusahaan asuransi. Klaim yang besar dapat mempengaruhi laba perusahaan dan
memerlukan manajemen risiko yang lebih baik

Berdasarkan data yang ditemukan, kebanyakan anak muda rentan mengalami kecelakaan

kerja karena beberapa faktor, antara lain: Kurangnya Pengawasan dan Pelatihan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3): Anak muda seringkali kurang mendapatkan pengawasan dan pelatihan K3 yang
memadai, sehingga rentan terhadap kecelakaan kerja. Peralatan Kerja Tidak Aman: Penggunaan peralatan
kerja yang tidak aman juga menjadi faktor risiko, dimana anak muda mungkin kurang berpengalaman
dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait dengan peralatan kerja.Kondisi Kerja yang Tidak Aman:
Faktor lainnya adalah kondisi kerja yang tidak aman, seperti kurangnya pencahayaan dan sirkulasi udara
yang cukup, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja.

8. Bagaimana cara mengalihkan resiko atau mengelola resiko


JAWAB:
Untuk mengalihkan resiko atau mengelola resiko, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
1. Mengidentifikasi resiko: Identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam operasi perusahaan, seperti resiko
kecelakaan, resiko operasional, atau resiko finansial
2. Analisis risiko: Analisis risiko yang telah diidentifikasi untuk menentukan dampak potensialnya terhadap
perusahaan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko tersebut.
3. Mengelola resiko: Mengelola resiko dengan mengimplementasikan strategi risk management yang efektif,
seperti pengendalian kualitas, pengendalian biaya, atau pengendalian keamanan
4. Mengakui pengendalian resiko: Mengakui pengendalian resiko yang telah diimplementasikan untuk
memastikan bahwa strategi risk management yang diadopsi benar-benar efektif dan membantu
mengurangi resiko yang telah diidentifikasi.
5. Mengajarkan hasil pengendalian resiko: Mengajarkan hasil pengendalian resiko kepada pemangku
keputusan, seperti board of directors, pemangku keputusan operasional, atau pemangku keputusan
finansial, untuk memastikan bahwa perusahaan tetap memantau dan mengelola resiko secara efektif.
6. Mengujicobakan dan mengiterapkan sistem manajemen risiko: Mengujicobakan dan mengiterapkan
sistem manajemen risiko yang telah diimplementasikan untuk memastikan bahwa perusahaan tetap
mengelola resiko secara efektif dan menjaga kelangsungan bisnis.
Dalam konteks perusahaan asuransi, beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengalihkan resiko atau
mengelola resiko meliputi:
1. Mengidentifikasi resiko asuransi: Mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam operasi asuransi,
seperti resiko kecelakaan, resiko operasional, atau resiko finansial
2. Analisis risiko: Analisis risiko yang telah diidentifikasi untuk menentukan dampak potensialnya terhadap
perusahaan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko tersebut.
3. Mengelola resiko: Mengelola resiko dengan mengimplementasikan strategi risk management yang efektif,
seperti pengendalian kualitas, pengendalian biaya, atau pengendalian keamanan
4. Mengakui pengendalian resiko: Mengakui pengendalian resiko yang telah diimplementasikan untuk
memastikan bahwa strategi risk management yang diadopsi benar-benar efektif dan membantu
mengurangi resiko yang telah diidentifikasi.
5. Mengajarkan hasil pengendalian resiko: Mengajarkan hasil pengendalian resiko kepada pemangku
keputusan, seperti board of directors, pemangku keputusan operasional, atau pemangku keputusan
finansial, untuk memastikan bahwa perusahaan tetap memantau dan mengelola resiko secara efektif.
6. Mengujicobakan dan mengiterapkan sistem manajemen risiko: Mengujicobakan
7. dan mengiterapkan sistem manajemen risiko yang telah diimplementasikan untuk memastikan bahwa
perusahaan tetap mengelola resiko secara efektif dan menjaga kelangsungan bisnis
9. Apa dampak atau resiko yang dihadapi Perusahaan saat suku bunga meningkat, berikan contoh dan Solusi
JAWAB:
Dampak atau risiko yang dihadapi perusahaan saat suku bunga meningkat antara lain:
a. Biaya pinjaman yang lebih tinggi: Perusahaan yang memiliki pinjaman atau utang dengan suku bunga tetap
akan menghadapi peningkatan biaya pinjaman. Hal ini akan menekan margin keuntungan perusahaan dan
mengurangi cash flow yang tersedia untuk kegiatan operasional atau investasi.
Contoh: Misalnya, sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar 100 juta dengan suku bunga tetap 5%
per tahun. Jika suku bunga naik menjadi 8%, maka biaya pinjaman per tahun akan meningkat menjadi 8
juta. Hal ini akan meningkatkan beban bunga perusahaan dan mengurangi keuntungan bersih yang dapat
diperoleh.
Solusi: Perusahaan dapat mencoba untuk melakukan restrukturisasi utang atau refinancing pinjaman
dengan suku bunga yang lebih rendah. Selain itu, perusahaan juga dapat memperkuat kebijakan
manajemen kasnya dan mencoba untuk mengurangi ketergantungan pada utang.
b. Penurunan permintaan konsumen: Kenaikan suku bunga dapat mengakibatkan penurunan daya beli
konsumen dan mengurangi permintaan produk atau jasa perusahaan. Jika konsumen mengalami
penurunan pendapatan atau terbebani dengan pembayaran cicilan utang yang meningkat, mereka
mungkin akan mengurangi konsumsi atau menunda pembelian.
Contoh: Misalnya, perusahaan yang bergerak di sektor properti bisa mengalami penurunan permintaan
rumah atau apartemen akibat kenaikan suku bunga. Konsumen mungkin akan cenderung menunda
pembelian properti karena biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Solusi: Perusahaan dapat mencoba untuk melakukan pengembangan strategi pemasaran yang lebih agresif
atau menawarkan insentif kepada konsumen, seperti diskon atau cicilan dengan suku bunga yang rendah,
untuk mendorong permintaan. Selain itu, perusahaan juga harus terus mengidentifikasi tren dan
kebutuhan konsumen agar dapat menghadapinya dengan lebih baik.
c. Pengurangan nilai aset keuangan: Kenaikan suku bunga dapat mengakibatkan penurunan nilai aset
keuangan yang dimiliki perusahaan, terutama aset yang berbasis bunga seperti obligasi atau deposito. Jika
suku bunga naik, harga obligasi turun karena investor lebih memilih membeli obligasi baru dengan tingkat
bunga yang lebih tinggi, sementara deposito juga dapat mengalami penurunan suku bunga jika bank akan
memberikan suku bunga yang lebih rendah.
Contoh: Jika perusahaan memiliki investasi dalam obligasi dengan suku bunga tetap dan suku bunga naik,
nilai pasar obligasi tersebut akan turun. Perusahaan akan mengalami kerugian jika ingin menjual obligasi
tersebut sebelum jatuh tempo.
Solusi: Perusahaan dapat melakukan diversifikasi portofolio investasi dan tidak terlalu bergantung pada
aset keuangan dengan suku bunga tetap. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan kebijakan
manajemen risiko dan melakukan analisis yang cermat sebelum melakukan investasi dalam aset berupa
obligasi atau deposito dengan suku bunga tetap.

Kenaikan suku bunga dapat memiliki dampak yang signifikan pada perusahaan. Beberapa dampak dan risiko
yang dihadapi perusahaan saat suku bunga meningkat antara lain:

a. Pertumbuhan Sektor Riil Terhambat: Kenaikan suku bunga dapat menghambat pertumbuhan sektor
riil karena terhambatnya penyaluran dana. Hal ini dapat berdampak pada kinerja perusahaan dalam
mengembangkan usahanya
b. Peningkatan Biaya Kredit: Kenaikan suku bunga akan membuat biaya kredit ke bank menjadi lebih
mahal, termasuk KPR dan kredit usaha. Hal ini dapat mengurangi daya beli perusahaan dan masyarakat
secara umum
c. Pengurangan Pertumbuhan Ekonomi: Kenaikan suku bunga dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi
masyarakat karena biaya kredit yang lebih mahal. Hal ini dapat berdampak pada kinerja perusahaan
dalam mengembangkan usahanya

Untuk mengatasi dampak dari kenaikan suku bunga, perusahaan dapat melakukan berbagai solusi, antara lain:

a. Diversifikasi Sumber Pendanaan: Perusahaan dapat mencari sumber pendanaan alternatif yang lebih
murah, seperti obligasi atau modal ventura, untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman bank
b. Manajemen Risiko: Perusahaan dapat melakukan manajemen risiko untuk melindungi diri dari
fluktuasi suku bunga dengan menggunakan instrumen derivatif, seperti swap suku bunga, untuk
mengunci tingkat suku bunga yang lebih rendah
c. Efisiensi Biaya: Perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya dan restrukturisasi utang untuk
mengurangi beban bunga dan memperbaiki struktur modal Perusahaan
d. Peningkatan Pendapatan: Perusahaan dapat fokus pada peningkatan pendapatan dan laba untuk
mengurangi ketergantungan pada pinjaman dan meningkatkan daya tahan perusahaan terhadap
fluktuasi suku bunga
Dengan menerapkan solusi-solusi di atas, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif dari kenaikan
suku bunga dan meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah.

Anda mungkin juga menyukai