Disusun Oleh :
1. Afina Mustamirra
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil dan Geografi Suriah ……………………………………………………….2
2.2 Keadaan politik, ekonomi serta pendidikan di Suriah……………………………3
2.3 Budaya Suriah…………………………………………………………………….5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………6
3.2 Daftar Pustaka…………………………………………………………………....7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Suriah juga memiliki beberapa sungai yang penting, termasuk Sungai Eufrat dan
Sungai Tigris, yang membentang melalui negara ini dan mengalir ke Mesopotamia.
Dataran tinggi dan dataran rendah membentuk sebagian besar daratan negara, dengan
beberapa lahan pertanian dan pertambangan yang berkembang di daerah tersebut.
Secara umum, geografi negara Suriah memiliki beberapa fitur unik yang membuat
negara ini menjadi tempat yang kaya akan sejarah dan budaya, serta menawarkan potensi
untuk pembangunan ekonomi dan pertanian. Namun, pengaruh dari perang dan konflik
internal yang terjadi di negara ini dalam beberapa tahun terakhir telah mempengaruhi
geografi dan lingkungan negara ini.
Iklim negara ini cenderung berupa iklim kontinental dan mediterania, dengan musim
dingin yang dingin dan musim panas yang panas dan lembab. Dikarenakan kondisi
ketinggian negara ini, terkadang terjadi hujan salju pada saat musim dingin Negara ini
juga memiliki beberapa sumber air panas dan air terjun, seperti hot springs di Hammam
as-Surian dan waterfalls di Wadi al-Asi.
3
Dalam sisi politik, Partai Ba’ath merupakan partai yang telah mengontrol perpolitikan
Suriah sejak tahun 1963. Partai Ba’ath merupakan partai yang dikuasai oleh kelompok
Alawi yang merupakan penganut Syiah, presiden Suriah sejak 2000 hingga saat ini ialah
Bashar Al-Assad dimana Bashar ini juga merupakan golongan sekte Alawi yang
menganut Syiah, alawi merupakan minoritas yang hanya sekitar 12% dari populasi
Suriah. Sejak dikuasainya Suriah oleh partai Ba’ath sedikit sekali kesempatan bagi
kelompok politik lainnnya untuk memiliki pengaruh di Suriah. Hal ini memicu konflik
dalam perpolitikan Suriah dimana partai Ba’ath yang dikuasi oleh Alawi yang merupakan
minoritas tidak memenuhi keinginan mayoritas terutama muslim Sunni.
Nama Suriah mulai mencuat kepublik pada 2011 disebabkan oleh perang sipil akibat
krisis politik. Krisis politik yang terjadi di Suriah ini disebabkan adanya keresahan
masyarakat atas kepemimpinan Bashar Al-Assad yang semakin mengekang kebebasan
rakyat.
B. Ekonomi
Pada 2015, ekonomi Suriah bergantung pada sumber pendapatan yang tidak dapat
diandalkan secara inheren seperti menyusutnya bea cukai dan pajak penghasilan yang
sangat didukung oleh jalur kredit dari Iran. Iran diyakini menghabiskan antara $ 6 miliar
dan US $ 20 miliar setahun untuk Suriah selama Perang Saudara Suriah. Ekonomi Suriah
telah berkontraksi 60% dan pound Suriah telah kehilangan 80% nilainya, dengan ekonomi
menjadi bagian badan usaha milik negara dan sebagian ekonomi perang. Pada awal
Perang Saudara Suriah yang sedang berlangsung, Suriah diklasifikasikan oleh Bank
Dunia sebagai "negara berpenghasilan menengah ke bawah". Pada tahun 2010, Suriah
tetap bergantung pada sektor minyak dan pertanian. Sektor minyak memberikan sekitar
40% pendapatan ekspor. Ekspedisi lepas pantai yang terbukti menunjukkan bahwa ada
sejumlah besar minyak di dasar Laut Mediterania antara Suriah dan Siprus. Sektor
pertanian menyumbang sekitar 20% dari PDB dan 20% lapangan kerja. Cadangan minyak
diperkirakan akan menurun di tahun-tahun mendatang dan Suriah telah menjadi
pengimpor minyak netto. Sejak perang saudara dimulai, ekonomi menyusut hingga 35%,
dan pound Suriah telah jatuh hingga seperenam dari nilai sebelum perang. Pemerintah
semakin mengandalkan kredit dari Iran, Rusia dan Tiongkok
C. Pendidikan
Sistem sekolah di Suriah dibagi menjadi tingkat pendidikan dasar dan menengah:
Kelas 1 sampai 6 : Jenjang Pendidikan Dasar. Kelas 1 sampai kelas 4 disebut
Dering Pertama ( Arab : ; حلقة أولىhalaka oula ) sedangkan kelas 5 & 6 disebut
Dering Kedua ( Arab : ; حلقة ثانيةhalaka thania )
Kelas 7 hingga 9: Tingkat Pendidikan Pra-Sekolah Menengah ( Arab : تعليم
; إعداديtaelim 'edady )
Kelas 10 hingga 12: Pendidikan Menengah Atas ( Arab : ; تعليم ثانويtaelim
thanawi ), yang setara dengan Sekolah Menengah Atas.
4
2.3 Budaya Negara Suriah
Budaya Suriah konservatif dan sangat menghormati tradisi. Islam adalah agama
mayoritas dan banyak tradisi serta adat istiadat yang dianut masyarakat saat ini
didasarkan pada nilai-nilai Islam. Masyarakat sering kali menolak perubahan atau
penyimpangan dari konvensi sosial ini (khususnya generasi tua) sehingga perilaku
sederhana adalah hal yang lumrah. Masyarakat pada umumnya juga lebih nyaman
dengan kehadiran dan stabilitas otoritas tertentu. Hal ini diterjemahkan menjadi
penerimaan kekuasaan secara luas hierarki dalam masyarakat. Sikap ini berubah secara
signifikan seiring dengan memburuknya situasi politik dan konflik yang meningkat
menjadi perang saudara. Namun, warga Suriah pada umumnya adalah masyarakat yang
sangat cinta damai, lebih memilih bekerja sama dengan pihak berwenang dibandingkan
menunjukkan kesenjangan dalam masyarakat.
Budaya Suriah adalah budaya tradisional yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh
yang masuk pada keluarga, agama. Pendidikan, dan disiplin diri. Suriah adalah
masyarakat tradisional yang menjadi surge bagi arkeolog dan warisan dunia yang
menjadi rumah bagi permata peradaban kuno tertua dan terawatt dengan baik. Beberapa
contoh warisan budaya yang ada di Suriah diantara lain:
Damaskus, kota yang berada di Suriah, dan di pandang sebagai benteng budaya
Suriah yang berabad-abad lamanya di dunia Arab sebagai pusat keindahan dan
peradaban Islam. Dan banyak peninggalan sejarah di dalamnya seperti Umayyad
Mosque, Saladin(selahedin) Mausoleum, dll.
Benteng Tentara Salib, adalah sebuah bangunan dari abad ke-12 di provinsi
Hom. Dan benteng ini telah hancur akibat perang
Kota tua Aleppo, kota ini merupakan sebuah kota tua yang merupakan satu-
satunya kota tua di Suriah yang masih beroprasi, dan telah beroprasi selama lebih
dari 4.000 tahun.
Kota Palmyra, Museum Palmyra, dan pemakaman kuno yang berusia ribuan taun
di kota Palmyra.
Namun, meski banyak sejarah dan budaya yang dimiliki Negara Suriah konflik yang
meletus pada tahun 2011 telah menghancurkan banyak situs arkologi, museum, dan
pusat kota tua yang merugikan generasi ke generasi.
.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suriah (Arab: ُسوِرَياatau ُسوِرَية, Sūriyā), dengan nama resmi Republik Arab
Suriah (Arab: ٱْلُج ْم ُهوِر َّيُة ٱْلَعَر ِبَّيُة ٱلُّسوِرَّيُة, romanized: al-Jumhūrīyah al-ʻArabīyah as-
Sūrīyah), adalah sebuah negara di Asia Barat. Negara ini berada di timur tengah
dengan Damaskus sebagai ibukotanya. Negara dengan sistem republik, dengan politik
yang mengalami krisis politik, serta ekonomi yang perlu diperbaiki, serta Negara yang
memiliki warisan budaya yang mengagumkan namun terkikis akibat peperangan.
6
DAFTAR PUSTAKA