Anda di halaman 1dari 13

Yth: 1.

Ketua Unit Pengumpul Zakat Kecamatan;


2. Ketua PPZ Kelurahan;
3. Ketua Unit Pengumpul Zakat/Panitia Pengumpul Zakat DKM;
4. Ketua Unit Pengumpul Zakat Yayasan/Lembaga;
5. Umat Islam
Se-Kota Bandung

SURAT EDARAN
NOMOR 271 TAHUN 2024

TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH, ZAKAT MAL, INFAK, SEDEKAH (ZIS),
DAN DANA SOSIAL KEAGAMAAN LAINNYA (DSKL) DI KOTA BANDUNG
TAHUN 1445 H /2024 M.

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

I. Latar Belakang
Ramadan merupakan momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. melalui berbagai amal sholeh
baik dalam bentuk ibadah ritual maupun sosial. Salah satu ibadah
penting yang wajib dilakukan oleh setiap individu muslim yang
berkecukupan di dalam bulan Ramadhan adalah membayar zakat fitrah.

Di samping zakat fitrah, ibadah maliyah lainnya yang memiliki nilai


kebaikan berlipat adalah Zakat Mal, Infak, Sedekah (ZIS) dan donasi
lainnya yang dalam regulasi zakat disebut dengan Dana Sosial
Keagamaan Lainnya (DSKL). Jenis donasi yang masuk dalam kategori
DSKL antara lain: pembayaran fidyah, nazar, kifarat dan lainnya.
Sebagaimana kita ketahui, umat Islam melaksanakan berbagai bentuk
ibadah sosial tersebut di bulan Ramadhan dengan intensitas yang sangat
tinggi.

Di Kota Bandung, dampak dari pembayaran ZIS dan DSKL yang


terakumulasi di bulan Ramadhan tersebut adalah terhimpunnya donasi
yang sangat besar baik dalam bentuk logistik makanan pokok maupun
uang. Agar donasi yang terhimpun tersebut memberikan manfaat yang
sebaik-baiknya bagi umat Islam, khususnya dari kalangan mustadh’afin,
maka perlu dikelola secara profesional, terkordinasi, dan terlembaga.
BAZNAS Kota Bandung sebagai lembaga pemerintah non struktural,
sesuai dengan amanah Undang-Undang memiliki kewajiban mengelola
ZIS dan DSKL tersebut. Agar pengelolaan ZIS dan DSKL yang
dilaksanakan pada bulan Ramadhan berjalan dengan baik maka perlu
dibuatkan ketentuan yang menjadi acuan bagi umat Islam pada
umumnya dan pengurus UPZ sebagai pengelola ZIS dan DSKL baik di

1
wilayah kecamatan, kelurahan, masjid maupun institusi lainnya, pada
khususnya.
Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka perlu dirumuskan
ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan zakat fitrah, zakat mal,
infak, sedekah (ZIS), dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) di Kota
Bandung tahun 1445 H /2024 M. Atas alasan inilah surat edaran ini
dibuat.

II. Maksud dan Tujuan


A. Maksud
Sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan zakat fitrah, zakat mal,
infaq, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya bagi umat Islam
Kota Bandung pada umumnya dan para pengelola zakat pada
khususnya.

B. Tujuan
1. Memberikan informasi kepada umat Islam di Kota Bandung tentang
besaran zakat fitrah tahun 1445 H / 2024 M. ;
2. Terlaksananya kegiatan penghimpunan ZIS dan DSKL dari para
muzaki, munfiq dan mutashaddiq di bulan Ramadhan secara
maksimal;
3. Terlaksananya kegiatan Pembagian ZIS dan DSKL kepada mustahiq
secara profesional, amanah, terkordinasi dan terintegrasi dengan
berpegang teguh pada prinsip aman syar’i, aman regulasi dan aman
NKRI;
4. Terlaksananya laporan kegiatan pengelolaan ZIS dan DSKL
Ramadhan 1445 H. secara akuntabel.

III. Ruang Lingkup


Ruang lingkup surat edaran ini meliputi penjelasan tentang
teknis pengumpulan, Pembagian, pendayagunaan, pelaporan ZIS yang
dilaksanakan oleh UPZ Kecamatan dan atau PPZ DKM se-Kota Bandung
pada bulan Ramadhan 1445 H di lingkungan UPZ/PPZ DKM.

Pengertian Umum
A. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pembagian, dan
pendayagunaan zakat.
B. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau
badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam
C. Zakat Fitrah adalah zakat jiwa yang diwajibkan atas setiap diri muslim
yang hidup pada bulan Ramadhan.
D. Zakat Mal adalah harta yang dikeluarkan oleh Muzaki melalui amil
zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik. Zakat ini dikenakan
atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi
perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
E. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha
di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

2
F. Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang
atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
G. Fidyah adalah memberi makan orang miskin sebagai ganti puasa bagi
orang tidak mampu berpuasa karena udzur syar’I dan tidak dapat
mengqada karena kondisi tertentu.
H. Dana Sosial Keagamaan Lainnya yang selanjutnya disingkat DSKL
adalah adalah dana sosial keagamaan dalam Islam antara lain harta
nazar, harta amanah atau titipan, harta pusaka yang tidak memiliki
ahli waris, kurban, kafarat, fidyah, hibah, dan harta sitaan serta biaya
administrasi peradilan di pengadilan agama.
I. Muzaki adalah seorang Muslim atau badan usaha yang berkewajiban
menunaikan zakat.
J. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.
K. Asnaf adalah adalah 8 (delapan) golongan yang berhak menerima
zakat yang terdiri dari fakir, miskin, amil, riqab, gharimin, fii sabilillah,
ibnu sabil, dan mualaf.
L. Fakir adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dasar;
M. Miskin adalah orang yang mempunyai sumber mata pengcaharian
tetapi tidak mempunyai kemampuan kebutuhan dasar yang layak bagi
kehidupan dirinya dan/atau keluarga yang menjadi tanggungannya;
N. Amil Zakat adalah seseorang atau sekelompok orang yang diangkat
dan/atau diberi kewenangan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
badan, lembaga yang diberikan izin oleh pemerintah dan/atau
pemerintah daerah, dan/atau seseorang yang mendapat mandat dari
pimpinan Pengelola Zakat untuk mengelola Zakat.
O. Unit Pengumpul Zakat yang selanjutnya disingkat UPZ adalah satuan
organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, atau
BAZNAS Kabupaten/Kota untuk membantu mengumpulkan zakat.
P. Panitia Pengumpul Zakat yang selanjutnya disingkat PPZ dibentuk
oleh UPZ Kecamatan atas usul Lurah yang bersifat sementara dengan
mengacu kepada struktur PPZ sebagaimana terlampir.
Q. Hak Amil merupakan bagian dari dana zakat diperuntukan
bagi pengelola zakat yang dapat dimanfaatkan untuk biaya
operasional dalam pengelolaan ZIS dan besarannya sesuai dengan
syariat Islam.
R. Pengumpulan ZIS dan DSKL adalah pengumpulan dana ZIS dan DSKL
dari Muzaki baik individu maupun Lembaga yang dilaksanakan oleh
Pengelola Zakat.
S. Pembagian Zakat adalah pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
T. Pendistribusian adalah pembagian zakat kepada mustahik dalam
bentuk konsumtif, bersifat pendek, dan untuk memenuhi kebutuhan
mendesak mustahik.
U. Pendayagunaan adalah bentuk pemanfaatan Zakat secara optimal
tanpa mengurangi nilai dan kegunaannya dalam bentuk usaha
produktif, sehingga berdayaguna untuk mencapai kemaslahatan
umum.
V. Pelaporan Pengelolaan ZIS terdiri atas rekapitulasi penghimpunan
dan Pembagian berdasarkan asnaf dan jumlah dana.

3
IV. Dasar
A. Qur’an dan Hadits
1. Qur’an surah Al-Baqarah (2) :183-184; At- Taubah [9]:103; At-
Taubah [9]: 60;
2. Hadits Riwayat Bukhari Nomor 1496 pada Fathul Bari.
B. Yuridis
1. Undang-undang 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 sebagaimana
diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 31
Tahun 2019 Tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat
Mal dan Zakat Fitrah Serta Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha
Produktif;
4. Fatwa MUI No.65 Tahun 2022 Tentang Hukum Masalah-
Masalah Terkait Zakat Fitrah;
5. Peraturan BAZNAS Nomor 3 Tahun 2018 Tentang
Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat;
6. Keputusan Ketua BAZNAS Nomor 64 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pendayagunaan
Zakat di Lingkungan BAZNAS;
7. Keputusan Ketua Badan Amil Zakat Nasional Nomor 1 Tahun
2024 Tentang Nilai Nishab Zakat Pendapatan dan Jasa Tahun
2024;
8. Keputusan Wali Kota Bandung Nomor: 451/Kep.267-
Bag.Kesra/2021 Tentang Penetapan Pimpinan Badan Amil
Zakat Nasional Kota Bandung Periode 2021-2026;
9. Surat Edaran Bersama Ketua BAZNAS Kota Bandung, Kepala
Kementerian Agama Kantor Kota Bandung, Ketua Umum MUI
Kota Bandung Nomor : 269/SE/BAZNAS.KT.BDG/III/2024
Nomor : B-1210/Kk.10.19/1/HM.00/03/2024 Nomor :
582/A/MUI-KB/III/2024 Tentang Besaran Zakat Fitrah Dan
Fidyah Di Kota Bandung Tahun 1445 H /2024 M.

V. Isi/Ketentuan
A. Besaran Zakat Fitrah tahun 1445 H/2024 M di wilayah Kota Bandung
adalah sebanyak 2,5 kg/3,5 liter beras per jiwa yang biasa dikonsumsi
sehari-hari, apabila dikonversi dengan uang maka nilainya sebesar
Rp40.000,-(Empat Puluh Ribu Rupiah) per satu jiwa;

B. Kadar dan nishab Zakat Mal sesuai dengan Peraturan Menteri Agama
Nomor 52 Tahun 2014 sebagaimana diubah terakhir kali dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2019 Tentang Syarat dan
Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah Serta
Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif. Adapun Nisab zakat
pendapatan dan jasa tahun 2024 senilai 85 (delapan puluh lima) gram
emas atau setara dengan Rp82.312.725,00 (delapan puluh dua juta tiga
ratus dua belas ribu tujuh ratus dua puluh lima rupiah)/tahun atau
Rp6.859.394,00 (enam juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu tiga
ratus sembilan puluh empat rupiah)/bulan.

4
C. Besaran Fidyah sebesar Rp45.000/hari/jiwa atau menyesuaikan dengan
makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh pembayar fidyah;

D. Zakat Fitrah dibagikan kepada Fakir Miskin sesuai dengan Fatwa MUI
Nomor 65 Tahun 2022 pada poin ke-10 ketentuan hukum zakat fitrah.

E. Pengumpulan ZIS dan DSKL


1. Pengumpulan Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial
Keagamaan Lainnya dilaksanakan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ)
dan/atau Panitia Pengumpul Zakat (PPZ);
2. Pengumpulan Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial
Keagamaan Lainnya dapat dilaksanakan mulai awal bulan Ramadhan.

F. Pembagian dan Pendayagunaan ZIS dan DSKL


1. Zakat Fitrah harus dibagikan sampai habis paling lambat sebelum
pelaksanaan shalat Idul Fitri 1445 H / 2024 M di lingkungan UPZ
setempat.
2. Pembagian Zakat Mal, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan
Lainnya (selain zakat fitrah) dapat dilaksanakan di luar bulan suci
Ramadhan;
3. Pembagian Zakat Fitrah diatur dengan memilih 1 (satu) dari 2 (dua)
skema berikut:
A) Skema Pendistibusian Zakat Fitrah seluruhnya (100%) untuk fakir
dan miskin:
1) Dalam hal Pembagian Zakat fitrah dibagikan habis seluruhnya
(100%) kepada fakir miskin, maka asnaf lain (amil, muallaf, riqob,
gharimin, ibnu sabil dan fisabilillah) tidak mendapat alokasi dari
zakat fitrah.
Adapun untuk asnaf lain dialokasikan dari zakat mal, infak,
sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya;

2) Pembagian Zakat Mal diatur sebagai berikut:


a) Untuk asnaf fakir miskin paling sedikit 60%;
b) Untuk asnaf Amil paling banyak 12,5%;
c) Untuk asnaf lainnya (muallaf, riqob, gharimin, ibnu sabil dan
fisabilillah) paling banyak 27,5%;
d) Besaran persentase untuk masing-masing asnaf pada butir c,
dimusyawarahkan oleh pengurus UPZ/PPZ DKM, PPZ
Kelurahan dan UPZ Kecamatan difasilitasi oleh Camat/UPZ
Kecamatan.

3) Pembagian Infak, Sedekah, dan DSKL diatur sebagai berikut:


a) Untuk asnaf fakir miskin sedikit 60%;
b) Untuk asnaf Amil paling banyak 20%;
c) Untuk asnaf lainnya (muallaf, riqob, gharimin, ibnu sabil dan
fisabilillah) paling banyak 20%;
d) Besaran persentase untuk masing-masing asnaf pada butir c,
dimusyawarahkan oleh pengurus UPZ/PPZ DKM, PPZ
Kelurahan dan UPZ Kecamatan difasilitasi oleh Camat/UPZ
Kecamatan.

5
B) Skema Pembagian Zakat Fitrah untuk seluruh asnaf beserta dengan
Zakat Mal, Infak, Sedekah, dan DSKL.
Dalam hal Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sedekah dan Dana Sosial
Keagamaan Lainnya dibagikan kepada seluruh asnaf, maka diatur
sebagai berikut:
a. Untuk asnaf Fakir dan Miskin paling sedikit 75%;
b. Untuk asnaf Amil paling banyak 12,5%;
c. Untuk asnaf lainnya (muallaf, riqob, gharimin, ibnu sabil dan
fisabilillah) paling banyak 12,5%;
d. Besaran persentase untuk masing-masing asnaf pada butir c,
dimusyawarahkan oleh pengurus UPZ/PPZ DKM, PPZ Kelurahan
dan UPZ Kecamatan difasilitasi oleh Camat/UPZ Kecamatan.

4. Dalam hal UPZ/PPZ DKM sudah menyelesaikan penerimaan ZIS


sebelum Ramadhan berakhir, maka bagi Muzaki yang belum berzakat
disarankan membayarkannya kepada UPZ/PPZ terdekat.

G. Hak Amil dan biaya operasional UPZ/PPZ


1. Dalam hal Zakat Fitrah dibagikan seluruhnya (100%) kepada Fakir
Miskin, maka Hak Amil diambil dari Zakat Mal paling banyak 12,5%
dan dari Infak, Sedekah dan DSKL, paling banyak 20%. Selanjutnya
Total perolehan hak amil dari Zakat Mal dan Infak, Sedekah, dan DSKL
tersebut, masing-masing pembagiannya sebagai berikut:
a. Hak Amil UPZ/PPZ DKM sebesar 82% (dari dana amil);
b. Hak Amil PPZ Kelurahan sebesar 10% (dari dana amil);
c. Hak Amil UPZ Kecamatan sebesar 8% (dari dana amil).

2. Dalam hal hak amil diambil dari Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak,
Sedekah, dan DSKL, paling banyak 12,5% dari total penghimpunan
dengan pembagian sebagai berikut:
a. Hak Amil UPZ/PPZ DKM sebesar 90% (dari dana amil);
b. Hak Amil PPZ Kelurahan sebesar 6% (dari dana amil);
c. Hak Amil UPZ Kecamatan sebesar 4% (dari dana amil).

3. Dalam hal terjadi penyesuaian besaran pembagian hak amil pada butir
1 dan 2, dapat dimusyawarahkan oleh pengurus UPZ/PPZ DKM, PPZ
Kelurahan dan UPZ Kecamatan difasilitasi oleh Camat/UPZ
Kecamatan, hasil musyawarah dituangkan dalam berita acara
diserahkan pada BAZNAS Kota Bandung (form terlampir).

4. Hak Amil meliputi:


a. Honor petugas/panitia UPZ/PPZ DKM, PPZ Kelurahan dan UPZ
Kecamatan;
b. Administrasi umum (materai, kwitansi);
c. ATK (Alat Tulis Kantor);
d. Konsumsi;
e. Perlengkapan dan lainnya.

6
H. Pelaporan
1. Laporan UPZ/PPZ DKM
a. UPZ/PPZ DKM mengisi formular A dan B tentang pengumpulan ZIS
dan DSKL
b. UPZ/PPZ DKM mengisi Formulir C dan D tentang daftar mustahik
(sebagaimana terlampir),
c. Waktu pelaporan kepada UPZ/PPZ Kelurahan paling lambat Pukul
18.00 WIB.
d. UPZ/PPZ DKM melaporkan rekapitulasi pengumpulan dan
Pembagian Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sedekah dan DSKL
secara online melalui link : https://bit.ly/laporanramadhan1445
2. Laporan PPZ Kelurahan
a. UPZ/PPZ Kelurahan mengisi formulir E tentang rekapitulasi
penerimaan zakat fitrah dan DSKL dan dan formulir F tentang
rekapitulasi penerimaan zakat mal, infak, dan sedekah.
b. Waktu pelaporan kepada UPZ Kecamatan paling lambat Pukul
19.30 WIB.
c. PPZ Kelurahan melaksanakan monitoring dan rekapitulasi kegiatan
pengumpulan dan Pembagian Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak,
Sedekah dan DSKL dan melaporkan secara online melalui aplikasi
https://upz.baznaskotabandung.org
3. Laporan UPZ Kecamatan
a. UPZ Kecamatan mengisi formulir G dan H.
b. Waktu pelaporan kepada UPZ Kecamatan paling lambat Pukul
21.00 WIB.
c. UPZ Kelurahan melaksanakan monitoring dan rekapitulasi
kegiatan pengumpulan dan Pembagian Zakat Fitrah, Zakat Mal,
Infak, Sedekah dan DSKL dan melaporkan secara online melalui
link https://bit.ly/laporanramadhan1445,
4. Informasi lebih lanjut tentang pelaporan pengelolaan ZIS dapat
menghubungi 022-4214055, Telp./WA. 081809322228 (Sdr. Irfan).

I. Seluruh Ketua UPZ Kecamatan agar segera membentuk Panitia


Pengumpul Zakat (PPZ) pada tingkat Kelurahan dan DKM (bagi DKM
yang belum terbentuk UPZ).

V. Contoh (Simulasi) Pembagian Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sedekah dan
DSKL
SKEM A A (Zakat Fitrah hanya untuk asnaf fakir miskin)

No. ZIS-DSKL Zakat Fitrah Zakat Mal Infak/Sedekah/DSKL


ASNAF
1. Fakir
100% 60% 60%
2. Miskin
3. Muallaf 0%
4. Riqab 0% 27,5 % (besaran
20 % (besaran masing-
masing-masing asnaf
5. Gharimin 0% masing asnaf dapat
dapat
6. Sabilillaah 0% dimusyawarahkan)
dimusyawarahkan)
7. Ibnu Sabil 0%
8. Amil 0% 12,5% 20%
a. UPZ/PPZ DKM 0% 82% 82%
b. PPZ Kelurahan 0% 10% 10%
c. UPZ Kecamatan 0% 8% 8%

7
SKEM A A (Contoh Penghitungan Hak Amil )
No. Uraian Zakat Fitrah Zakat Mal Infak / Sedekah/DSKL
A. Perolehan ZIS-DSKL 25.000.000 5.000.000 5.000.000
B. Pentasarufan
1. Fakir
25.000.000 3.000.000 3.000.000
2. Miskin
3. Muallaf 0
4. Riqab 0
5. Gharimin 0 1.375.000 1.375.000
(Besaran masing-masing (Besaran masing-masing
6. Sabilillaah 0 Asnaf dapat
Asnaf dapat
7. Ibnu Sabil 0 dimusyawarahkan) dimusyawarahkan)

8. Amil 0 625.000 1.000.000

Jumlah Penerimaan Dana Amil 1.625.000


Dana Amil UPZ/PPZ DKM Rp0 Rp1.332.500 (82% dari dana amil)
Dana Amil PPZ Kelurahan Rp0 Rp133.250 (10% dari dana amil)
Dana Amil UPZ Kecamatan Rp0 Rp130.000 (8% dari dana amil)

SKEM A B (Zakat Fitrah tidak hanya untuk asnaf fakir miskin)

NO. ZIS-DSKL Zakat Fitrah Zakat Mal Infak /Sedekah/DSKL


ASNAF
1. Fakir
75% 75% 75%
2. Miskin
3. Muallaf
4. Riqab 12,5% (besaran masing-
5. Gharimin 12,5% 12,5% masing asnaf dapat
6. Sabilillaah dimusyawarahkan)

7. Ibnu Sabil
8. Amil 12,5% 12,5% 12,5%
a. UPZ/PPZ DKM 90% 90% 90%
b. PPZ Kelurahan 6% 6% 6%
c. UPZ Kecamatan 4% 4% 4%

SKEM A B (Contoh Penghitungan Hak Amil)


No. Uraian Zakat Fitrah Zakat Mal Infak /Sedekah/DSKL
A. Perolehan ZIS-DSKL 25.000.000 5.000.000 5.000.000
B. Pentasarufan
1. Fakir
18.750.000 3.750.000 3.750.000
2. Miskin
3. Muallaf
4. Riqab
5. Gharimin 3.125.000 625.000 625.000
(Besaran masing-
(Besaran masing- (Besaran masing-masing
6. Sabilillaah masing Asnaf dapat
masing Asnaf
Asnaf dapat
dapat
dimusyawarahkan) dimusyawarahkan)
7. Ibnu Sabil dimusyawarahkan)

8. Amil 3.125.000 625.000 625.000

Jumlah Penerimaan Dana Amil 4.375.000


Dana Amil UPZ/PPZ DKM Rp3.937.500 (90% dari dana amil)
Dana Amil PPZ Kelurahan Rp262.500 (6% dari dana amil)
Dana Amil UPZ Kecamatan Rp175.000 (4% dari dana amil)

8
VI. Penutup
Demikian kami sampaikan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan Zakat
Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya
Ramadhan 1445 H./2024 M. untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
dan disebarluaskan sesuai wilayah kerjanya masing-masing.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Ditetapkan di Bandung
Pada Tanggal 6 Maret 2024

KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL


KOTA BANDUNG

AKHMAD ROZIQIN

Tembusan:
1. Pj. Wali Kota Bandung;
2. Ketua DPRD Kota Bandung;
3. Ketua Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Barat;
4. Kepala Kementerian Agama Kantor Kota Bandung;
5. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung;
6. Camat Se-Kota Bandung;
7. Kepala KUA Se-Kota Bandung;
8. Ketua MUI Kecamatan Se-Kota Bandung;
9. Lurah Se-Kota Bandung.

9
DRAFT TAMPLATE TERKAIT PPZ

LOGO
UPZ

KEPUTUSAN KETUA
UNIT PENGUMPUL ZAKAT KECAMATAN _____

NOMOR ___TAHUN 2024

TENTANG
PANITIA PENGUMPUL ZAKAT (PPZ)
DKM / KELURAHAN ________ KECAMATAN .... KOTA BANDUNG
TAHUN 1445 H / 2024 M.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

KETUA UNIT PENGUMPUL ZAKAT KECAMATAN _______,

Menimbang : a. Bahwa Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan


dalam mengoptimalkan pengumpulan dan
penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah selama bulan
Ramadhan 1445 H/2024 M perlu membentuk Panitia
Pengumpul Zakat (PPZ) Kelurahan/DKM;
b. Bahwa Panitia Pengelola Zakat (PPZ) Kelurahan/DKM
adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh Unit
Pengumpulan Zakat (UPZ) Kecamatan dengan
diketahui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
ditingkat Kota/Kabupaten:
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b di atas, perlu
diterbitkan Surat Keputusan Ketua UPZ Kecamatan
_________ tentang Pembentukan Panitia Pengumpul
Zakat (PPZ) DKM/Kelurahan ____________ Kecamatan
________ Kota Bandung Tahun 1445 H / 2024 M.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang


Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5255);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38);
3. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 02
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Tata Kerja
Unit Pengumpul Zakat;
DRAFT TAMPLATE TERKAIT PPZ

4. Keputusan Ketua Badan Amil Zakat Nasional Nomor


25 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pengelolaan Unit
Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional;
5. Keputusan Ketua Badan Amil Zakat Nasional Kota
Bandung Nomor __________ Tahun .... tentang
Pembentukan Pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ)
Kecamatan _______ Periode ...... – .........

Memperhatikan : 1. Surat _________ Nomor : ________ Tanggal ___ 2024


tentang _____________ (jika ada)
2. Hasil Rapat Pleno Pimpinan UPZ Kecamatan
__________ tanggal __________ 2024.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA UPZ KECAMATAN ______ TENTANG
PANITIA PENGUMPUL ZAKAT (PPZ) DKM / KELURAHAN
________ KECAMATAN ......KOTA BANDUNG.TAHUN 1445
H / 2024 M.

KESATU : Membentuk Panitia Pengumpul Zakat (PPZ) DKM


/Kelurahan ......... Kecamatan ________ Kota Bandung
yang beralamat di ___________ Kota Bandung.

KEDUA : Mengangkat nama-nama yang tercantum dalam lampiran


surat keputusan ini, masing masing dalam jabatan
sebagai Panitia Pengumpul Zakat (PPZ) DKM /Kelurahan
......... Kecamatan ________ Kota Bandung tahun 1445 H
/ 2024 M.

KETIGA : Tugas dan Fungsi PPZ DKM / Kelurahan disesuaikan


dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan
peraturan UPZ lainnya antara lain :
1. Melakukan sosialisasi dan edukasi zakat di lingkungan
PPZ setempat;
2. Melakukan pendataan calon muzaki dan mustahik;
3. Menyerahkan data muzaki dan mustahik serta
perubahannya kepada UPZ Kecamatan ______;
4. Menerima pembayaran zakat, infak, sedekah, dan
DSKL serta melaporkannya kepada UPZ Kecamatan
______;
5. Membantu UPZ Kecamatan ________ dan BAZNAS Kota
Bandung dalam pendistribusian dan pendayagunaan
zakat untuk kesejahteraan masyarakat terutama di
lingkungan sekitar;
6. Membuat laporan keuangan dan kegiatan PPZ DKM /
Kelurahan.
DRAFT TAMPLATE TERKAIT PPZ

KEEMPAT : Unit Pengumpul Zakat Kecamatan ______ dan Badan Amil


Zakat Nasional Kota Bandung berhak mencabut Surat
Keputusan Pembentukan PPZ DKM / Kelurahan.ini dan
menyatakan tidak berlaku, apabila dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi PPZ DKM/Kelurahan.yang telah
dibentuk tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan atau Pedoman teknis pengelolaan PPZ DKM /
Kelurahan dan/atau melakukan pelanggaran terhadap
Peraturan Perundang-undangan tentang pengelolaan
zakat, infak, sedekah dan DSKL berdasarkan bukti-bukti,
data-data dan fakta di lapangan serta hasil monitoring
dan evaluasi dari petugas yang ditunjuk.

KELIMA : Segala pembiayaan akibat pelaksanaan Surat Keputusan


ini dibebankan kepada dana operasional PPZ DKM /
Kelurahan_____________ yang dialokasikan dari Hak Amil
yang besarannya ditetapkan berdasarkan syari'at Islam
dan Peraturan Perundang-undangan dengan
mempertimbangkan produktivitas, efektivitas, dan
efisiensi dalam pelaksanaan tugas sebagai Panitia
Pengelola Zakat (PPZ) DKM / Kelurahan.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai


dengan selesainya laporan pengumpulan dan penyaluran
Zakat, Infal, Sedekah dan DSKL selama bulan Ramadhan
1445 H/2024 M. yang diserahkan kepada Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan_____ dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Kutipan Surat Keputusan ini diberikan kepada yang


bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal ______ 2024

a.n KETUA BAZNAS KOTA BANDUNG,


KETUA UPZ KECAMATAN ___________

Dicap dan ditandandatangani

NAMA LENGKAP TANPA GELAR


DRAFT TAMPLATE TERKAIT PPZ

Lampiran Keputusan Ketua UPZ Kecamatan _____________


Nomor :
Tanggal :
Tentang : Pembentukan Panitia Pengelola Zakat (PPZ)
DKM / Kelurahan___________

SUSUNAN PANITIA PENGUMPUL ZAKAT (PPZ)


DKM / KELURAHAN___________
TAHUN 1445 H / 2024 M.

A. Penasihat : 1. Lurah ______________


2. Kepala KUA Kelurahan __________
3. MUI Kelurahan _______________
4.
B. Pelaksana :
1. Ketua : __________________
2. Sekretaris : __________________
3. Bendahara : __________________
4. Seksi-Seksi :
a. Koordinator Seksi :
Pengumpulan
Anggota : 1. __________________
2. __________________
dst.
b. Koordinator : __________________
Pendistribusian dan
Pendayagunaan
Anggota : 1. __________________
2. __________________
dst.
c. Koordinator Pelaporan : __________________
Anggota : 1. __________________
2. __________________
dst.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal _____ 2024

a.n KETUA BAZNAS KOTA BANDUNG,


KETUA UPZ KECAMATAN _______

NAMA LENGKAP TANPA GELAR

Anda mungkin juga menyukai