Anda di halaman 1dari 2

Titik Terang Kasus Harun Masiku di Tangan KPK Nawawi Cs

Jakarta, CNN Indonesia – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan kembali


penanganan kasus dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI periode
2019-2024 yang menjerat mantan calon legislatif PDI Perjuangan (PDIP) yang kini berstatus
buron (Harun Masiku).

Pada hari Kamis tanggal 28 Desember 2023, penyidik KPK menjadwalkan pemerikasaan
terhdap Anggota KPU periode 2017-2022 Wahyu Setiawan di Gedung Merah Putih KPK.
Wahyu merupakan saksi kunci kasus ini.

“Sebagai tindak lanjut penyelesaian penyidikan perkara kaitan dugaan suap penetapan
anggota DPR RI periode 2019-2024 dengan tersangka HM (Harun Masiku), pada hari Kamis
tanggal 28 Desember 2023 bertempat di Gedung Merah Putih KPK, tim penyidik
menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi Wahyu Setiawan”, ujar Kepala Bagian
Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu 27 Desember 2023 malam.

Harun sudah berstatus buron sejak tahun 2020. Selama tiga tahun berjalan, KPK mengklaim
terus mencari keberadaan yang bersangkutan. Sementara pemeriksaan saksi-saksi terhitung
jarang dilakukan.

Pada akhir Oktober lalu, Firli Bahuri yang saat itu menjabat Ketua KPK mengaku telah
menekan surat perintah pencarian dan penangkapan Harun. Namun, belum ada hasil dari
tindakan tersebut.

Dalam perjalanannya, KPK sempat mendapat informasi Harun ke luar negeri melalui jalur
tidak resmi. Hal itu yang membuat tim KPK mendatangi negara tetangga pada Juni lalu untuk
mengecek keberadaan Harun meskipun hasilnya nihil.

“Kami sudah mengirimkan tim ke Negara tetangga kemudian mengecek informasi


keberadaannya dan itu juga kami koordinasi dengan Divisi Hubinter (Polri)”, ujar Plt. Deputi
Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu di Kantornya, Jakarta Jumat
tanggal 11 Agustus 2023.
Berdasarkan informasi dari Divisi Hubinter Polri, terang Asep, sudah ada kerja sama police
to police dengan sejumlah kepolisian negara lain yang memungkinkan KPK untuk ikut turut
serta.

"Misalnya kepolisian Singapura, kepolisian Malaysia, Filipina, nah bekerja sama dengan
kepolisian Indonesia sekiranya ada informasi di negara tersebut. Kita bisa bekerja sama
melalui kepolisian Indonesia, Mabes Polri, kemudian Mabes Polri dengan negara tersebut
untuk mencari para terduga atau tersangka itu," tutur Asep.

KPK telah mengirim surat permohonan penerbitan red notice untuk memburu Harun.

Surat permohonan penetapan status buron internasional itu dikirim ke Sekretaris National
Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Badan Pemelihara Keamanan Polri, Senin, 31 Mei
2021.

Selain itu, KPK juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mempunyai tugas mengawasi lalu
lintas seseorang untuk masuk dan keluar wilayah RI.

Terhitung sudah lebih dari tiga tahun KPK tidak mampu menangkap Harun. Mantan penyidik
KPK Novel Baswedan sempat menyampaikan keraguannya Harun bakal ditangkap di masa
kepemimpinan KPK jilid V era Firli Bahuri Cs.

Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti
mengungkapkan Harun berada di dalam negeri. Hal itu berdasarkan data perlintasan yang
bersangkutan.

Krishna menyampaikan itu setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan dan struktural
KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.

Namun, Asep menjelaskan, data tersebut merupakan data lama di mana video perlintasan
Harun sempat viral di publik.

Harun Masiku harus berhadapan dengan hukum lantaran diduga menyuap mantan
Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas
yang lolos ke DPR namun meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai