kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Asesmen awal pembelajaran (asesmen diagnostik) adalah asesmen formatif yang bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid. Setiap murid mempunyai karakter dan kebiasaan yang berbeda, apakah kita sebagai guru bisa mengerti dan memahami perbedaan tersebut? Sebagai guru kita harus dapat mengidentifikasi kebutuhan murid-murid kita dengan tepat sehingga kita bisa memetakan mereka dan merancang pembelajaran sesuai dengan kemampuannya. Menganalisis rapor murid di tahun sebelumnya. Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan. Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi murid. Menggali informasi tentang murid. Melaksanakan asesmen dan mengolah hasil. Menggunakan data hasil asesmen untuk merancang pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai karakter murid. Untuk mengetahui kemampuan awal murid, kita bisa memulai kegiatan dengan diskusi dan tanya jawab tentang cara menyelamatkan makhluk hidup di sekitar kita. Dimana pertanyaan yang kita sampaikan mengacu kepada kemampuan prasyarat. Semua murid mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab semua pertanyaan tersebut. Jawaban dan respon murid memperlihatkan sejauh mana mereka memahami dan mengerti cara menyelamatkan makhluk hidup. Dari jawaban masing-masing murid tadi kita bisa memetakan kemampuan murid secara lebih jelas. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut guru merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan murid agar pembelajaran lebih bermakna. Asesmen diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal murid. Hasil dari asesmen diagnostik dijadikan rujukan dalam merencanakan pembelajaran yang sasuai dengan kebutuhan murid.