Anda di halaman 1dari 3

SAKSI I (MARCEL SIREGAR)

HK : Saksi silahkan ke depan, serahkan identitas saudara.


(S1 menyerahkan identitas kepada HK, kemudian HK memberikannya kepada HA2)
HK : Terima kasih, silahkan duduk.
Saksi sehat?
S1 : Sehat, Yang Mulia.
HK : Siap untuk mengikuti persidangan?
S1 : Siap, Yang Mulia.
(HK mempersilahkan HA2 untuk membacakan identitas saksi)
HA2 : Sebelum memberikan keterangan, berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, saksi
akan diperiksa identitasnya terlebih dahulu. Saya akan membacakan identitas
saksi. Nama: MARCEL SIREGAR, lahir di Medan, tanggal 19 Maret 1986, usia?
S1 : 37 tahun, Yang Mulia.
HA2 : Jenis kelamin laki-laki. Kebangsaan Indonesia. Agama Protestan. Ada yg keliru?
S1 : Tidak ada, Yang Mulia.
HA2 : Cukup, Ketua.
HK : Apakah saksi memiliki hubungan keluarga, atau semenda dengan Terdakwa?
S1 : Tidak.
HK : Ada hubungan pekerjaan?
S1 : Tidak ada.
HK : Saksi kenal dengan Terdakwa?
S1 : Tidak, Yang Mulia.
(HK mempersilahkan HA1 untuk mengambil sumpah saksi)
HA1 : Saksi, berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, saksi harus diambil sumpahnya
terlebih dahulu sesuai dengan agama yang saksi anut, bersedia?
S1 : Bersedia, Yang Mulia.
HA1 : Saksi silahkan ke depan, Juru Sumpah silahkan ambil posisi.
Saksi taruh tangan kiri saksi di atas kitab suci, lalu angkat tangan sebelah kanan
sampai setinggi telinga, rentangkan jari telunjuk dan jari tengah sehingga
membentuk huruf “V”, seperti ini. (HA1 mencontohkan)
Ulangi sumpah yang saya ucapkan:1
“Saya berjanji | bahwa saya akan menerangkan | dengan sebenarnya | dan tiada lain
dari pada yang sebenarnya. | Semoga Tuhan menolong saya.”
Saksi silahkan duduk.
Cukup, Ketua.
-Sesi MH-
HK : Saksi, silahkan saksi terangkan secara singkat kronologis peristiwa yang membuat
saksi mengalami kerugian.
S1 : Siap, Yang Mulia.
Saya merupakan Direktur Utama PT Layanan Idola. Perusahaan saya memasuki
masa audit sejak tanggal 14 Juli sampai dengan 14 Oktober 2022. Kemudian
berdasarkan hasil audit yang saya terima, terdapat nilai transaksi yang hilang
berasal dari mitra kami yakni PT Dompet Milik Bangsa yang merupakan induk
perusahaan dari Inspay. Selanjutnya, saya memberikan ultimatum kepada pihak
inspay untuk menyelesaikan permasalahan mereka. Namun mereka hanya
memberikan laporan audit divisi IT mereka yang menyatakan bahwa mereka telah
diretas. Mereka tidak bertanggung jawab, tidak bersedia mengganti kerugian yang
dialami oleh perusahaan saya, hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk
menempuh jalur hukum.
HK : Berdasarkan hasil audit tersebut,berapa nilai kerugiannya?
S1 : Rp523.000.000.000,- (lima ratus dua puluh tiga milyar rupiah), Yang Mulia.
HK : Penuntut Umum, apakah memiliki bukti yang dapat menguatkan keterangan
saksi?
PU1 : Tentu saja, Yang Mulia.
HK : Baik, silahkan tunjukkan.

1 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam Empat
Lingkungan Peradilan, hlm.237-238.

1 1
Penasihat Hukum dan Terdakwa silahkan ke depan, saksi silahkan ke depan.
(PU1 menyerahkan bukti, lalu HK memperlihatkan bukti tersebut kepada PH1, S1, & T)
PU1 : Ini bukti hasil audit internal perusahaan saksi, sesuai dengan nilai kerugian yang
telah disebutkan saksi.
Lalu, bukti ini adalah hasil audit yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, dengan
nilai kerugian mencapai Rp667.000.000.000,- (enam ratus enam puluh tujuh
milyar rupiah).
HK : Jadi ada 2 hasil audit ya?
PU1 : Benar, Yang Mulia.
HK : Berapa selisihnya?
PU1 : Selisih sebesar Rp144.770.000.000,- (seratus empat puluh empat milyar tujuh ratus
tujuh puluh tujuh juta rupiah), Yang Mulia.
HK : Saksi mengetahui audit yang dilakukan oleh kepolisian?
S1 : Iya, Yang Mulia. Saya mengeahuinya.
HK : Baik, silahkan. (HK memperlihatkan kepada PH1 & T)
Cukup? (Bertanya kepada PH)
PH1 : Cukup, Yang Mulia.
HK : Terima kasih, silahkan kembali ke tempat.
Penasihat Hukum dan Terdakwa apakah keberatan terhadap bukti yang baru saja
ditunjukkan?
PH1 : Tidak, Yang Mulia.
HK : Ada yang ingin ditanyakan?
HA1 : Tidak, Ketua.
HK : Ada yang ingin ditanyakan?
HA2 : Ada, Ketua.
HK : Silahkan.
HA2 : Terima kasih, Ketua.
Saksi, mengapa terdapa selisih yang cukup besar antara audit internal perusahaan
saksi dengan audit yang dilakukan oleh pihak Kepolisian?
S2 : Jadi begini, Yang Mulia, selisih tersebut timbul karena setelah saya menerima hasil
audit, masih terdapat beberapa nilai transaksi yang hilang berasal dari inspay.
Setelah pihak inspay melakukan restart terhadap sistem mereka, sudah tidak ada
lagi nilai transaksi yang hilang.
HA2 : Bisa saksi terangkan proses “restart yang saksi maksud?
S1 : Baik, Yang Mulia, proses restart yang saya maksud dilakukan oleh pihak inspay
karena divisi cyber security inspay yang dipimpin oleh Terdakwa menemukan
adanya pola peretasan terhadap sistem mereka, sehingga mereka melakukan restart
agar peretasan tersebut terhenti.
HA2 : Kalau tidak salah (sambil melihat berkas perkara), saksi membuat laporan polisi
semula adalah dugaan penggelapan? Apakah benar?
S1 : Benar, Yang Mulia. Hal itu saya lakukan karena semula saya tidak percaya jika ada
peretasan terhadap e-wallet sebesar inspay. Saya menduga telah terjadi kecurangan
yang dilakukan oleh pihak inspay atau setidak-tidaknya oknum di dalamnya.
Karena itu lah saya berasumsi bahwa mereka telah berusaha melakukan
penggelapan, untuk menggembosi perusahaan saya. Jika memang benar murni ada
peretasan, Terdakwa karena jabatannya, sangat memungkinkan melakukannya.
HA2 : Cukup, Ketua.
HK : Penuntut Umum, silahkan ajukan pertanyaan, jangan mengulang pertanyaa yang
telah ditanyakan.
-Sesi PU-
PU1 : Terima kasih, Yang Mulia.
Dapatkah saksi terangkan terkait dengan hubungan kemitraan seperti apa yang
dijalani perusahaan saksi dengan Inspay?
S1 : Begini Pak, perusahaan saya memiliki produk e-commerce yang bernama
buypedia. Kami menjalin hubungan kemitraan dengan PT Dompet Milik Bangsa
yang merupakan perusahaan tempat Terdakwa bekerja, yang memiliki produk e-
wallet bernama inspay. Sehingga, inspay menjadi salah satu metode pembayaran

1 2
yang tersedia dalam bupedia. Selain itu, kami juga sering bertukar saran dalam
rangka peningkatan sistem keamanan siber milik perusahaan masing-masing.
PU2 : Lalu, dapatkah saksi terangkan mengenai sistem keamanan siber dari perusahaan
saksi?
S1 : Begini pak, sistem keamanan siber yang perusahaan saya miliki, merupakan yang
terbaik se-Asia Tenggara. Pangkal permasalahan dalam peretasan ini bukan pada
perusahaan saya, melainkan pada keaman siber PT Dompet Milik Bangsa yang
merupakan tanggung jawab Terdakwa.
(PU Berdiskusi)
PU1 : Dari kami cukup, Yang Mulia.
HK : Penasihat Hukum, silahkan ajukan pertanyaan.
-Sesi PH-
PH1 : Terima kasih, Yang Mulia. Kami cukup mengajukan satu pertanyaan, apakah saksi
melihat Terdakwa yang melekakan peretasan tersebut?
S1 : Tidak, Pak.
PH1 : Yang Mulia, ini lah alasan mengapa sejak awal tadi kami menolak kehadiran saksi.
Keterangan saksi tidak relevan, karena tidak ada satupun yang menerangkan proses
peretasan yang dituduhkan kepada Terdakwa. Selain itu, jika memang benar
terdakwa melakukannya, untuk apa Terdakwa “membiarkan” divisi yang ia pimpin
melakukan restart sistem?
S1 : Pak, Jika anda merasa bahwa klien anda tidak melakukannya, silahkan saja
buktikan. (Berbicara kepada PH dengan nada yang sedikit kesal)
PH1 : Saksi, affirmanti, non neganti, incumbit probatio, pembuktian bersifat wajib
bagi yang mengajukan, bukan bagi penyangkal.
Sekian dari kami, Yang Mulia. Terima kasih.
HK : Saksi, jika ada keterangan yang ingin ditambahkan, dipersilahkan.
S1 : Yang Mulia, kejadian ini telah menimbulkan keresahan di Masyarakat, kepercayaan
mitra lainnya dan kepercayaan Masyarakat kepada perusahaan saya sangat
menurun. Saya memohon agar Terdakwa diberi hukuman yang setimpal. (T
menunjukkan gestur untuk berdiri, PH langsung menenangkan T)
HK : Terdakwa, ada tanggapan terhadap keterangan saksi?
T : Tidak ada, Yang Mulia. (Dengan nada sedikit kesal)
HK : Baik, saksi telah selesai diperiksa, dapat meninggalkan ruang sidang atau tetap
mengikuti jalannya persidangan ini. Ini identitas saksi, silahkan ke depan.
(S1 segera menghampiri MH untuk mengambil identitas, lalu meninggalkan ruangan)

1 3

Anda mungkin juga menyukai