Aduh Marcel
Aduh Marcel
1 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam Empat
Lingkungan Peradilan, hlm.237-238.
1 1
Penasihat Hukum dan Terdakwa silahkan ke depan, saksi silahkan ke depan.
(PU1 menyerahkan bukti, lalu HK memperlihatkan bukti tersebut kepada PH1, S1, & T)
PU1 : Ini bukti hasil audit internal perusahaan saksi, sesuai dengan nilai kerugian yang
telah disebutkan saksi.
Lalu, bukti ini adalah hasil audit yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, dengan
nilai kerugian mencapai Rp667.000.000.000,- (enam ratus enam puluh tujuh
milyar rupiah).
HK : Jadi ada 2 hasil audit ya?
PU1 : Benar, Yang Mulia.
HK : Berapa selisihnya?
PU1 : Selisih sebesar Rp144.770.000.000,- (seratus empat puluh empat milyar tujuh ratus
tujuh puluh tujuh juta rupiah), Yang Mulia.
HK : Saksi mengetahui audit yang dilakukan oleh kepolisian?
S1 : Iya, Yang Mulia. Saya mengeahuinya.
HK : Baik, silahkan. (HK memperlihatkan kepada PH1 & T)
Cukup? (Bertanya kepada PH)
PH1 : Cukup, Yang Mulia.
HK : Terima kasih, silahkan kembali ke tempat.
Penasihat Hukum dan Terdakwa apakah keberatan terhadap bukti yang baru saja
ditunjukkan?
PH1 : Tidak, Yang Mulia.
HK : Ada yang ingin ditanyakan?
HA1 : Tidak, Ketua.
HK : Ada yang ingin ditanyakan?
HA2 : Ada, Ketua.
HK : Silahkan.
HA2 : Terima kasih, Ketua.
Saksi, mengapa terdapa selisih yang cukup besar antara audit internal perusahaan
saksi dengan audit yang dilakukan oleh pihak Kepolisian?
S2 : Jadi begini, Yang Mulia, selisih tersebut timbul karena setelah saya menerima hasil
audit, masih terdapat beberapa nilai transaksi yang hilang berasal dari inspay.
Setelah pihak inspay melakukan restart terhadap sistem mereka, sudah tidak ada
lagi nilai transaksi yang hilang.
HA2 : Bisa saksi terangkan proses “restart yang saksi maksud?
S1 : Baik, Yang Mulia, proses restart yang saya maksud dilakukan oleh pihak inspay
karena divisi cyber security inspay yang dipimpin oleh Terdakwa menemukan
adanya pola peretasan terhadap sistem mereka, sehingga mereka melakukan restart
agar peretasan tersebut terhenti.
HA2 : Kalau tidak salah (sambil melihat berkas perkara), saksi membuat laporan polisi
semula adalah dugaan penggelapan? Apakah benar?
S1 : Benar, Yang Mulia. Hal itu saya lakukan karena semula saya tidak percaya jika ada
peretasan terhadap e-wallet sebesar inspay. Saya menduga telah terjadi kecurangan
yang dilakukan oleh pihak inspay atau setidak-tidaknya oknum di dalamnya.
Karena itu lah saya berasumsi bahwa mereka telah berusaha melakukan
penggelapan, untuk menggembosi perusahaan saya. Jika memang benar murni ada
peretasan, Terdakwa karena jabatannya, sangat memungkinkan melakukannya.
HA2 : Cukup, Ketua.
HK : Penuntut Umum, silahkan ajukan pertanyaan, jangan mengulang pertanyaa yang
telah ditanyakan.
-Sesi PU-
PU1 : Terima kasih, Yang Mulia.
Dapatkah saksi terangkan terkait dengan hubungan kemitraan seperti apa yang
dijalani perusahaan saksi dengan Inspay?
S1 : Begini Pak, perusahaan saya memiliki produk e-commerce yang bernama
buypedia. Kami menjalin hubungan kemitraan dengan PT Dompet Milik Bangsa
yang merupakan perusahaan tempat Terdakwa bekerja, yang memiliki produk e-
wallet bernama inspay. Sehingga, inspay menjadi salah satu metode pembayaran
1 2
yang tersedia dalam bupedia. Selain itu, kami juga sering bertukar saran dalam
rangka peningkatan sistem keamanan siber milik perusahaan masing-masing.
PU2 : Lalu, dapatkah saksi terangkan mengenai sistem keamanan siber dari perusahaan
saksi?
S1 : Begini pak, sistem keamanan siber yang perusahaan saya miliki, merupakan yang
terbaik se-Asia Tenggara. Pangkal permasalahan dalam peretasan ini bukan pada
perusahaan saya, melainkan pada keaman siber PT Dompet Milik Bangsa yang
merupakan tanggung jawab Terdakwa.
(PU Berdiskusi)
PU1 : Dari kami cukup, Yang Mulia.
HK : Penasihat Hukum, silahkan ajukan pertanyaan.
-Sesi PH-
PH1 : Terima kasih, Yang Mulia. Kami cukup mengajukan satu pertanyaan, apakah saksi
melihat Terdakwa yang melekakan peretasan tersebut?
S1 : Tidak, Pak.
PH1 : Yang Mulia, ini lah alasan mengapa sejak awal tadi kami menolak kehadiran saksi.
Keterangan saksi tidak relevan, karena tidak ada satupun yang menerangkan proses
peretasan yang dituduhkan kepada Terdakwa. Selain itu, jika memang benar
terdakwa melakukannya, untuk apa Terdakwa “membiarkan” divisi yang ia pimpin
melakukan restart sistem?
S1 : Pak, Jika anda merasa bahwa klien anda tidak melakukannya, silahkan saja
buktikan. (Berbicara kepada PH dengan nada yang sedikit kesal)
PH1 : Saksi, affirmanti, non neganti, incumbit probatio, pembuktian bersifat wajib
bagi yang mengajukan, bukan bagi penyangkal.
Sekian dari kami, Yang Mulia. Terima kasih.
HK : Saksi, jika ada keterangan yang ingin ditambahkan, dipersilahkan.
S1 : Yang Mulia, kejadian ini telah menimbulkan keresahan di Masyarakat, kepercayaan
mitra lainnya dan kepercayaan Masyarakat kepada perusahaan saya sangat
menurun. Saya memohon agar Terdakwa diberi hukuman yang setimpal. (T
menunjukkan gestur untuk berdiri, PH langsung menenangkan T)
HK : Terdakwa, ada tanggapan terhadap keterangan saksi?
T : Tidak ada, Yang Mulia. (Dengan nada sedikit kesal)
HK : Baik, saksi telah selesai diperiksa, dapat meninggalkan ruang sidang atau tetap
mengikuti jalannya persidangan ini. Ini identitas saksi, silahkan ke depan.
(S1 segera menghampiri MH untuk mengambil identitas, lalu meninggalkan ruangan)
1 3