Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Geometri Transformasi
Dosen Pengampu: Aswani, S.Si., M.Sc.

NAMA : AMIN ADIL ADA


NIM : F1A1 21 044
PRODI : MATEMATIKA

❖ Pertanyaan & Jawaban Kelompok I


1. Apa hubungan relasi dan fungsi terhadap transformasi secara defenisi?
Jawab :
Transformasi dalam matematika memiliki arti sebagai suatu fungsi yang
memetakan kedudukan setiap titik dari posisi awal menjadi posisi baru, sesuai
dengan definisi awal transformasi itu sendiri yang merupakan perubahan letak
atau bentuk suatu objek geometri, sehingga transformasi termasuk ke dalam
fungsi dimana mengacu pada definisinya juga bahwa transformasi pada suatu
bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah
nilainya V juga.
2. Jelaskan bagaimana cara membedakan fungsi injektif dan fungsi surjektif?
Jawab:
a. Fungsi Injektif (One-to-One):
Untuk membedakan apakah suatu fungsi injektif, kita perlu memeriksa
apakah setiap elemen dalam domain memiliki pemetaan yang unik dalam
himpunan kodomain. Dalam kata lain, jika terdapat dua elemen berbeda di
domain yang menghasilkan pemetaan yang sama di kodomain, fungsi
tersebut tidak injektif.
b. Fungsi Surjektif (Onto):
Untuk membedakan apakah suatu fungsi surjektif, kita perlu memeriksa
apakah setiap elemen dalam himpunan kodomain memiliki paling sedikit
satu pemetaan dari elemen-elemen di domain. Dengan kata lain, tidak ada
elemen dalam himpunan kodomain yang tidak memiliki pemetaan dari
domain. Jika ada setidaknya satu elemen dalam kodomain yang tidak
memiliki pemetaan, fungsi tersebut tidak subjektif.
3. Apakah hasil transformasi dari bidang adalah bidang lagi termasuk kolineasi?
Jawab:
Ya, dalam geometri, hasil transformasi dari bidang adalah bidang lagi, dan ini
termasuk dalam konsep kolineasi.
Kolineasi mengacu pada sifat suatu set titik yang terletak pada garis yang sama.
Ketika sebuah bidang mengalami transformasi, baik itu translasi, rotasi,
refleksi, skala, atau transformasi lainnya, hasil transformasi tersebut masih
merupakan bidang. Artinya, semua titik dalam bidang asli akan dipetakan ke
titik-titik dalam bidang hasil transformasi.
Dalam konteks transformasi bidang, kolineasi tetap terjaga karena semua titik
dalam bidang asli tetap berada pada garis yang sama setelah transformasi.
Misalnya, jika suatu bidang direfleksikan terhadap sebuah garis, setiap titik
dalam bidang tersebut akan dipantulkan dan tetap terletak pada garis yang sama
dengan bidang asli.
Dengan demikian, hasil transformasi dari bidang adalah bidang lagi, dan
kolineasi tetap terjaga. Konsep ini penting dalam memahami sifat-sifat
geometris transformasi dan memperluas pemahaman tentang ruang geometri.

❖ Pertanyaan & Jawaban Kelompok II


4. Apa implementasi pencerminan dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab:
Dalam kegiatan sehari-hari seorang fotografer ternyata harus menggunakan
imajinasinya dalam mendapatkan gambar yang indah dan bagus. Teori refleksi
bisa di aplikasikan dalam pengambilan foto agar telihat indah dan bagus.
Dengan menggunakan air yang jernih seorang fotografer bisa menggunakan
refleksi air sehingga dapat menghasilkan hasil foto yang baik dan indah.
Contoh lain dari implementasi pencerminan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
dalam proses pembuatan batik dan pembangunan di mana didalamnya terdapat
banyak bentuk geometri seperti titik, garis, lingkaran, persegi, dan lain
sebagainya yg jg merupakan bentuk dari pencerminan.
5. Bagaimana pencerminan terhadap bangun datar? Apakah akan merubah luas
atau tidak?
Jawab :
Pencerminan pada bangun datar merupakan transformasi atau perpindahan
suatu titik pada bangun datar dengan menggunakan sifat benda dan
bayangannya pada sebuah cermin datar.
a. Bentuk antara bangun asli dan bayangan akan selalu sama
b. Jarak dari seriap titik yang terdapat di bangun terhadap cermin sama persis
dengan jarak dari setiap titik yang ada di bayangan terhadap cermin
(𝑠 = 𝑠′)
c. Tinggi dari bayangan akan sama dengan tinggi bangun aslinya (ℎ = ℎ′ )
d. Garis yang menghubungkan setiap titik di bangun dengan titik yang ada di
bayangan akan selalu tegak lurus terhadap cermin.
6. Bagaimana pencerminan terhadap sumbu tertentu yang tidak sejajar dengan
sumbu koordinat?
Jawab :
a. Tentukan persamaan garis pencerminan yang tidak sejajar dengan sumbu
koordinat.
b. Hitung gradien (kemiringan) garis pencerminan.
c. Temukan garis normal yang tegak lurus terhadap garis pencerminan.
d. Tentukan titik potong garis normal dengan sumbu yang sejajar dengan
sumbu koordinat.
e. Dapatkan persamaan garis pencerminan sejati dengan gradien dan titik
potong yang sesuai.
f. Gunakan persamaan garis pencerminan sejati untuk menentukan koordinat
titik pencerminan dengan jarak yang sama dengan titik asal tetapi berada
di sisi berlawanan garis pencerminan sejati.
7. Bagaimana pencerminan berhubungan dengan simetri dalam matematika?
Apakah setiap objek simetris dapat dihasilkan melalui pencerminan?
Jawab :
Pencerminan adalah transformasi geometri yang memindahkan setiap titik
pada suatu bidang atau bangun geometri dengan menggunakan sifat benda dan
bayangan pada cermin datar. Pencerminan juga merupakan salah satu jenis
simetri dalam matematika. Simetri adalah sifat suatu benda yang tidak berubah
bentuk atau ukurannya ketika diputar, dipindahkan atau dipantulkan. Dalam
matematika, simetri digunakan untuk mempelajari pola dan bentuk geometris.
Pencerminan dapat dilakukan terhadap sumbu-x atau sumbu-y pada bidang
koordinat. Ketika pencerminan dilakukan terhadap sumbu-x, nilai koordinat y
akan berubah menjadi plus atau minus tergantung dengan nilai koordinatnya.
Jika nilai koordinat y awalnya minus, maka akan berubah menjadi plus dan
sebaliknya jika nilainya plus maka akan berubah menjadi minus. Tidak semua
objek simetris dapat dihasilkan melalui pencerminan. Ada beberapa objek
simetris yang tidak dapat dihasilkan melalui pencerminan, seperti segitiga
sama kaki dan lingkaran1. Namun, objek simetris yang dapat dihasilkan
melalui pencerminan disebut simetri pencerminan atau simetri refleks.
8. Selain pada garis, apakah pencerminan dapat dilakukan terhadap titik atau
bidang dalam koordinat 3 dimensi?
Jawab :
Pencerminan dapat dilakukan terhadap titik atau bidang dalam koordinat 3
dimensi.
Pencerminan terhadap bidang 𝑉: 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑 = 0
2𝑎(𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑)
𝑥−
(𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 )
𝑥 2𝑎(𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑)
𝑀𝑦 (𝑦) = 𝑦 −
𝑧 (𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 )
2𝑎(𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑)
𝑧−
( (𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 ) )
Sifat-sifat pencerminan pada dimensi tiga:
a. Pencerminan merupakan transformasi, karena 𝑀𝑦 adalah fungsi bijektif
dari 𝑅3 ke 𝑅 3
b. Transformasi pencerminan bersifat involusi, artinya invers dari setiap
pencerminan bidang adalah bidang itu sendiri
c. Pencerminan tidak bersifat komutatif
d. Komposisi duapencerminan yang sejajar adalah suatu pencerminan
e. Komposisi n pencerminan sejajar bidang-bidang koordinat berjarak adalah
suatu pencerminan.

❖ Pertanyaan & Jawaban Kelompok III


9. Apa saja aplikasi isometri dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab :
Aplikasi isometri yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya
yaitu penggunaan maps sebagai aplikasi dari translasi, sehingga kita dapat
mengetahui posisi suatu benda pada maps
10. Jelaskan hubungan antara isometric dan transforamasi serta berikan bukti
bahwa isometri merupakan transformasi!
Jawab :
Hubungan isometri dengan transformasi adalah bahwa isometri merupakan
transformasi.
Definisi :
∀ 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉
𝑇(𝐴) = 𝐴′
𝑇(𝐵) = 𝐵′
|𝐴𝐵| = |𝐴′𝐵′|
a. 𝑇∶𝑉→𝑉
𝐵 𝐵′

𝐴 𝐴′ Jelas bahwa 𝐴′ , 𝐵′ ∈ 𝑉

ℎ ℎ′
b. Akan di buktikan 𝑇 bijektif :
1) 𝑇 Injektif
Misal, ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑉
𝑇(𝑥𝑦) = 𝑇(𝑥 ′ 𝑦 ′ )
|𝑥𝑦| = |𝑥 ′ 𝑦 ′ |
𝑥𝑦 = 𝑥′𝑦′
2) 𝑇 Surjektif
Misal 𝑥 ∈ 𝑉
𝑇(𝑥) = 𝑥′

𝑥
𝑇(𝑥) = 𝑥′

11. Apakah translasi merupakan isometri?


Jawab :
Ya, sesuai definisinya, bahwa pergeseran adalah sebuah transformasi yang
mempertahankan jarak, sehingga ketika kita mengambil sembarang dua garis,
dengan pangkal (a,b) dan ujung (c,d) ketika di translasikan, jarak dua titik hasil
translasi itu akan tetap sama, maka translasi adalah sebuah isometri.

❖ Pertanyaan & Jawaban Kelompok IV


12. Mengapa transformasi dilakukan secara berurutan? Apa yang terjadi jika
komposisi transformasi tidak berurutan?
Jawab :
Komposisi transformasi dilakukan secara berurutan karena setiap transformasi
mengubah posisi, orientasi, atau skala objek dalam ruang relatif terhadap
sistem koordinat yang ada. Dengan menerapkan transformasi-transformasi ini
dalam urutan yang tepat, kita memastikan bahwa perubahan yang diberikan
pada objek dilakukan dengan benar dan sesuai dengan niat kita.
Jika komposisi transformasi tidak dilakukan secara berurutan, hasil
transformasi objek mungkin tidak seperti yang diharapkan. Setiap transformasi
bergantung pada transformasi sebelumnya, dan urutan transformasi yang salah
dapat menghasilkan efek yang tidak diinginkan.
13. Bagaimana mendefinisikan komposisi transformasi pada suatu matriks?
Jawab :
Dalam konteks matematika, komposisi transformasi pada suatu matriks
mengacu pada menggabungkan dua atau lebih transformasi matriks menjadi
satu transformasi tunggal. Dalam hal ini, setiap transformasi matriks diterapkan
secara berurutan, di mana hasil dari transformasi sebelumnya menjadi input
untuk transformasi berikutnya.
Misalnya, jika kita memiliki dua matriks transformasi A dan B, untuk
menggabungkan mereka menjadi satu transformasi tunggal, kita mengalikan
matriks B dengan matriks A. Notasi matematika untuk komposisi transformasi
ini adalah 𝐵 ∘ 𝐴.
Penting untuk diingat bahwa urutan komposisi transformasi berpengaruh.
Dalam matematika, urutan matriks transformasi terbalik dibandingkan dengan
urutan transformasi itu sendiri. Dengan kata lain, jika kita ingin terlebih dahulu
menerapkan transformasi A dan kemudian transformasi B, kita akan
mengalikan matriks A dengan matriks B, yaitu 𝐴 ∘ 𝐵.
Pada umumnya, komposisi transformasi matriks digunakan untuk
menggambarkan perubahan posisi objek dalam pemodelan grafis, pengolahan
citra, atau aplikasi lain yang melibatkan transformasi geometri
14. Misalkan 𝑇1 ∘ 𝑇2 adalah transformasi isometri. Apakah 𝑇1 ∘ 𝑇2 juga merupakan
transformasi isomteri?
Jawab :
Ya, jika 𝑇1 dan 𝑇2 adalah transformasi isometri, maka komposisi 𝑇1 ∘ 𝑇2 juga
akan menjadi transformasi isometri.
Transformasi isometri adalah transformasi yang mempertahankan jarak dan
sudut antara titik-titik dalam ruang. Dalam komposisi 𝑇1 ∘ 𝑇2 , terlebih dahulu
𝑇2 diterapkan pada objek, dan kemudian hasilnya ditransformasikan lagi
dengan 𝑇1 .
Karena 𝑇1 dan 𝑇2 adalah transformasi isometri, keduanya mempertahankan
jarak dan sudut. Oleh karena itu, ketika 𝑇2 diterapkan pada objek dan kemudian
diikuti oleh 𝑇1 , jarak dan sudut antara titik-titik dalam objek tersebut tetap
dipertahankan. Ini berarti bahwa 𝑇1 ∘ 𝑇2 juga mempertahankan jarak dan sudut
antara titik-titik, yang memenuhi definisi transformasi isometri.
Jadi, jika 𝑇1 dan 𝑇2 adalah transformasi isometri, maka komposisi 𝑇1 ∘ 𝑇2 juga
akan menjadi transformasi isometri.

❖ Pertanyaan & Jawaban Kelompok V


15. Selain pencerminan, apakah ada transformasi lain yg balikannya adalah
transformasi itu sendiri?
Jawab :
Ya, selain pencerminan, ada beberapa transformasi lain yang balikannya adalah
transformasi itu sendiri. Beberapa di antaranya adalah:
a. Identitas: Transformasi identitas memetakan setiap titik pada dirinya
sendiri. Balikan dari transformasi identitas adalah transformasi identitas
itu sendiri. Dalam notasi matematis, 𝐼 −1 = 𝐼.
b. Rotasi 180 derajat: Transformasi rotasi 180 derajat memutar objek sebesar
180 derajat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Balikannya
adalah transformasi rotasi 180 derajat itu sendiri. Dalam notasi matematis,
𝑅180−1 = 𝑅180.
c. Translasi nol: Transformasi translasi nol, juga dikenal sebagai transformasi
identitas translasi, tidak mengubah posisi titik sama sekali. Balikannya
adalah transformasi translasi nol itu sendiri. Dalam notasi matematis,
𝑇0−1 = 𝑇0.
d. Skala dengan faktor 1: Transformasi skala dengan faktor 1 tidak mengubah
ukuran objek sama sekali. Balikannya adalah transformasi skala dengan
faktor 1 itu sendiri. Dalam notasi matematis, 𝑆1−1 = 𝑆1.
16. Berikan contoh soal pembuktian terkait transformasi balikan bahwa 𝑇. 𝑇 ′ =
𝑇 ′ . 𝑇 = 𝐼.
Jawab :
Teorema yang berkaitan dengan pertanyaan di atas adalah :
“Setiap Transformasi 𝑇 memiliki balikan”
Bukti :
Diketahui 𝑇 transformasi, akan dibuktikan 𝑇 memiliki balikan.
Misal balikan 𝑇 adalah 𝐿, maka 𝑇𝐿 = 𝐿𝑇 = 𝐼
Oleh karena 𝑇 suatu transformasi, maka 𝑇 surjektif.
Karena surjektif, ∀ 𝑥 ∈ 𝑉 ∃ 𝑝𝑟𝑎𝑝𝑒𝑡𝑎 𝐴 ∈ 𝑉 ∋ 𝑇(𝐴) = 𝑋
Kita tentukan 𝐿(𝑋) = 𝐴
Kita punya 𝑇(𝐴) = 𝑋. Karena 𝐿(𝑋) = 𝐴, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑇[𝐿(𝑋)] = 𝑋
Jadi, 𝐿(𝑋) adalah prapeta dari 𝑋.
Diperoleh 𝑇[𝐿(𝑋)] = 𝑋 atau (𝑇𝐿)(𝑋) = 𝑋.
Karena (𝑇𝐿)(𝑋) = 𝑋 maka menurut definisi identitas 𝐼(𝑋) = 𝑋
(𝑇𝐿)(𝑋) = 𝐼(𝑋) = 𝑋
Jadi, 𝑇𝐿 = 𝐼

Selanjutnya (𝐿𝑇)(𝑋) = 𝐿[𝑇(𝑋)]


Andaikan 𝑇(𝑋) = 𝐵
Karena 𝑇 transformasi, maka ∃ 𝑥 prapeta dari 𝐵 dengan 𝑋 = 𝐿(𝐵)
Jadi, karena 𝑇(𝑋) = 𝐵, maka 𝐿[𝑇(𝑋)] = 𝐿(𝐵) = 𝑋.
Jadi, (𝐿𝑇)(𝑋) = 𝑋 = 𝐼(𝑋), ∀ 𝑋 ∈ 𝑉
Jadi, 𝐿𝑇 = 𝐼, sehingga 𝑇𝐿 = 𝐿𝑇 = 𝐼
Sekarang akan dibuktikan bahwa 𝐿 adalah suatu transformasi.
Dari definisi 𝐿, jelas 𝐿 suatu padanan yang surjektif.
Selanjutnya akan dibuktikan 𝐿 injektif.
Andaikan 𝐿(𝑋1 ) = 𝐿(𝑋2 ) dan andaikan pula 𝑇(𝐴1 ) = 𝑋1 , 𝑇(𝐴2 ) = 𝑋2 dengan
𝐿(𝑋1 ) = 𝐴1 dan 𝐿(𝑋2 ) = 𝐴2
Karena 𝑇 transformasi, dan jika 𝐴1 = 𝐴2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑇(𝐴1 ) = 𝑇(𝐴2 ), sehingga kita
peroleh 𝑋1 = 𝑋2 .
Jadi, karena 𝑇 transformasi dan 𝐿(𝑋1 ) = 𝐿(𝑋2 ) maka :
𝑇[𝐿(𝑋1 )] = 𝑇[𝐿(𝑋2 )]
𝑇(𝐴1 ) = 𝑇(𝐴2 )
𝑋1 = 𝑋2
Jadi 𝐿 injektif.
Sehingga, 𝐿 bijektif maka 𝐿 suatu transformasi.
Karena 𝑇𝐿 = 𝐿𝑇 = 𝐼, maka 𝐿 merupakan balikan dari transformasi 𝑇 yang
dilambangkan dengan 𝑇 −1 . Jadi 𝐿 = 𝑇 −1

❖ Pertanyaan & Jawaban Kelompok VI


17. Adakah hubungan terkait rumus materi setengah putaran, dengan refleksi
terhadap sumbu 𝑦 = 𝑘 atau sumbu 𝑥 = ℎ? kalau ada, tolong jelaskan!
Jawab :
Mungkin ada kemiripan antara transformasi setengah putaran dan transformasi
pencerminan berdasarkan hasil transformasinya terhadap suatu titip. Karena
itulah rumus dari kedua transformasi tersebut serupa. Namun, transformasi
setengah putaran hanya berlaku untuk transformasi pada suatu titik pada
koordinat 2 dimensi, tidak berlaku pada garis. Hal ini berbeda dengan
pencerminan yang dapat diberlakukan pada suatu titik dan juga garis. Jadi kita
tidak dapat melakukan transformasi setengah putaran pada suatu garis untuk
menghasilkan hasil transformasi yang sama dengan pencerminan.
18. Apakah setengah putaran dapat diterapkan pada koordinat tiga dimensi? Jika
ya, apa perbedaannya dengan setengah putaran pada koordinat dua dimensi?
Jawab :
Setengah putaran dapat diterapkan pada koordinat 3 dimensi sama seperti pada
koordinat 2 dimensi dengan prinsip yang sama pada koordinat 2 dimensi, yakni
dengan memutar suatu titik sejauh 180° terhadap suatu titik poros.
Perbedaannya dengan transformasi setengah putaran pada koordinat 2 dimensi
adalah pada koordinat 3 dimensi dapat dilakukan transformasi setengah putaran
terhadap suatu garis. Untuk rumus setengah putaran 3 dimensi terhadap titik
sendiri hampir sama dengan rumus setengah putaran pada koordinat 2 dimensi,
tinggal ditambahkan elemen untuk sumbu z dimana rumusnya yaitu (2𝑎 −
𝑥, 2𝑏 − 𝑦, 2𝑐 − 𝑧).
19. Apa contoh penerapan atau aplikasi setengah putaran dalam kehidupan sehari-
hari?
Jawab :
Transformasi setengah putaran memiliki penerapan yang luas dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam bidang desain, grafika komputer, animasi, dan
teknologi.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan transformasi setengah putaran
dalam kehidupan sehari-hari:
a. Animasi dan efek visual: Transformasi setengah putaran sering digunakan
dalam pembuatan animasi dan efek visual dalam film, video game, dan
produksi media lainnya. Dengan memutar objek atau karakter sebesar
setengah putaran, dapat menciptakan efek dramatis atau perubahan
orientasi yang menarik.
b. Desain produk: Dalam desain produk, transformasi setengah putaran dapat
digunakan untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik dan menarik.
Misalnya, dalam desain perhiasan, sebuah cincin atau liontin bisa
diberikan efek setengah putaran untuk menciptakan tampilan yang
berbeda.
c. Arsitektur: Transformasi setengah putaran juga dapat diterapkan dalam
desain arsitektur. Misalnya, elemen-elemen bangunan seperti tangga
melingkar, kolom berputar, atau dinding yang dipoles dengan pola
setengah putaran dapat memberikan tampilan yang menarik dan artistik.
d. Fotografi: Dalam fotografi, teknik transformasi setengah putaran dapat
digunakan untuk menciptakan efek visual yang menarik. Misalnya, dengan
melakukan rotasi kamera sebesar setengah putaran saat mengambil foto,
kita dapat menciptakan efek gerakan atau tampilan yang tidak biasa.
e. Teknologi 3D: Dalam bidang grafika komputer dan teknologi 3D,
transformasi setengah putaran digunakan untuk memanipulasi objek
dalam ruang tiga dimensi. Hal ini memungkinkan penggunaan efek visual
yang lebih realistis dan interaktif dalam aplikasi permainan, simulasi, dan
desain 3D.
Penerapan transformasi setengah putaran tidak hanya terbatas pada contoh di
atas, tetapi juga dapat ditemukan dalam berbagai bidang lainnya yang
melibatkan manipulasi objek dalam ruang tiga dimensi atau penciptaan efek
visual yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai