Marilah dikesempatan yang penuh barokah ini,
kita tingkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada
Allah yakni dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Saudaraku, sudah berapa kali kita tertimpa
musibah dan bencana? Sudah berapa kali kita tertimpa
kesusahan dan ujian sehingga kita menyangka
bahwa semua itu akan membunuh kita dan menjadi
akhir hidup kita? Ternyata ketika kita berdiri lagi
(dengan izin Allah), kita kembali seperti semula,
bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Sudah berapa kali kita itu dikuasai musuh di
semua sisi kehidupan kita. Sehingga dunia menjadi
gelap di hadapan kita dan tali harapan kita terputus?
Ternyata bantuan dan pertolongan itu datang dari
arah yang tidak terduga.
Saudaraku, sudah berapa kali harta kita hilang
dan dunia menjadi sempit bagi kita sehingga kita
menyangka tidak akan pernah berdiri lagi selamanya?
Ternyata kebaikan dan kecukupan menghampirimu
dari sisi Allah.
Sudah berapa kali penyakit bersarang di badan
kita, sehingga kita menyangka bahwa ini adalah sakit
yang akan membawamu menuju kematian? Ternyata.
Allah memakaikan kita pakaian kebugaran untuk kali
berikutnya.
Karenanya, Saudaraku, jangan bersedih!
Janganlah berkecil hati ! Itu bukanlah akhir . Agar
hati kita menjadi tenang, lihatlah
renungkanlah keadaan orang-orang yang
terkena musibah di hatimu, di ruang batin kita yang
paling dalam.
Ada bebrapa contoh orang-orang yang
menghadapi ujian, cobaan dan rintangan yang bisa kita
jadikan tauladan, diantaranya adalah :
Ibnu Abbas kehilangan penglihatannya, maka dia
berkata ( untuk menghibur dirinya):
Jika Allah mengambil cahaya kedua mataku. Di
dalam hatiku dan jiwaku masih ada cahaya. Hatiku
cerdas dan akalku tidak menyimpang. Lidahku terkenal
ketajamannya seperti pedang
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang
kecuali dengann izin Allah." (At-Taghabun [ 64]: 11)
Salah satu kaki Urwah bin Zubair terpotong dan
anaknya meninggal pada hari yang sama. Maka, dia
berkata, "Ya Allah, bagiMu Segala pujian. Jika Engkau
mengambilnya, Engkaulah yang telah memberikannya.
Jika Engkau memberi ujian, maka Engkaulah
dan yang menyehatkan. Engkau memberikanku empat
anggota badan, kemudian Engkau mengambil salah
satunya. Engkau memberiku empat orang anak,
kemudian Engkau mengambil salah satunya."
Diriwayatkan dari Imam Asy-Syafi'i -sebagai
kuat
nasihat dan hiburan bagi mereka yang tertimpa
musibah-,
“Biarkanlah hari-hari berbuat apa yang diinginkannya.
Tetaplah berjiwa tenang jikalau qadha' telah
ditetapkan Jika qadha’ turun ke bumi untuk suatu
kaum. Maka tidak akan ada bumi dan langit yang akan
menjaganya.”
Semoga khutbah ini menjadi renungan bagi kita
yang terkadang resah, susah, galau, suudhon kepada
Allah SWT, untuk kembali tegar dalam menghadapi
kerasnya hidup.
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________