Anda di halaman 1dari 2

Health News Medicillin

Musim Hujan Tiba, DBD Melanda!


Kasus DBD kembali meningkat belakangan ini, dimana dilaporkan mengalami peningkatan di tahun 2024. Data dari Kemenkes RI kasus DBD tercatat 16.000 kasus pada
awal tahun per Februari 2024 dimana lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 12.000 kasus pada awal tahun 2023.

Perubahan cuaca seperti peningkatan suhu, curah hujan yang tinggi atau kelembaban yang tinggi menjadi faktor utama banyaknya nyamuk Aedes Aegypti sehingga
meningkatkan penyebaran kasus DBD. Saat curah hujan tinggi akan ada banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. Maka dari itu
kepedulian kita terhadap lingkungan perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya DBD, seperti:

• Menguras & Menggunakan Hindari menggantung Pola makanan


menutup tempat lotion/anti nyamuk yang pakaian, letakkan di bergizi untuk
penampungan air aman & pasang kawat wadah tertutup menjaga imunitas
• Mengubur barang kasa pada jendela
bekas

Penyakiit DBD dapat teridentifikasi dengan yang ditandai beberapa gejala:

Demam tinggi, Nyeri di Timbul bintik Pendarahan


biasa di malam persendian merah pada
hari gusi/mimisan

Untuk menekan angka penularan membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk individu, keluarga,
masyarakat sekitar dan pemangku kebijakan. Jadi mari kita lebih peduli dengan lingkungan karena kebersihan
lingkungan adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi diri kita dari penyakit DBD.

Waspada jam aktif nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue


08.00 – 10.00 pagi & 15.00-17.00 sore
Sumber::
https://p2pm.kemkes.go.id/storage/publikasi/media/file_1619447946.pdf

https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-terkini-dbd-hingga-minggu-ke-8-2024

https://ayosehat.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
INTERNAL USE ONLY
Health News Medicillin

Rainy Season Arrives, DHF Hits!


DHF cases have been on the rise again lately, with a reported increase in 2024. Data from the Indonesian Ministry of Health recorded 16,000 cases of DHF at the beginning
of the year as of February 2024 which is higher than the previous year which was 12,000 cases at the beginning of 2023.

Weather changes such as increased temperature, high rainfall or high humidity are the main factors for the abundance of Aedes Aegypti mosquitoes, thus increasing the
spread of dengue cases. When rainfall is high, there will be many puddles that become breeding grounds for Aedes Aegypti mosquitoes. Therefore, our awareness of the
environment needs to be increased to prevent the occurrence of DHF, such as:

• Draining & closing Using safe Avoid hanging clothes, A nutritious diet to
water reservoirs lotion/mosquito put them in a closed maintain immunity
• Burying used items repellent & installing container
wire mesh on windows

DHF can be identified by several symptoms :

High fever, Pain in the joints Red the spots Bleeding in the
usually at night gums/nosebleeds

Reducing the transmission rate requires joint efforts from various parties, including individuals, families, surrounding
communities, and policymakers. So let's care more about the environment because environmental hygiene is a shared
responsibility to protect ourselves from DHF disease.
Be aware of the active hours of the dengue virus-carrying Aedes Aegypti
mosquito
08.00 – 10.00 am & 15.00-17.00 pm
Source :
https://p2pm.kemkes.go.id/storage/publikasi/media/file_1619447946.pdf
https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-terkini-dbd-hingga-minggu-ke-8-2024
https://ayosehat.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus

INTERNAL USE ONLY

Anda mungkin juga menyukai