Anda di halaman 1dari 11

DEMAM

BERDARAH
DENGUE (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty.

Penyakit DBD masih merupakan salah satu penyakit yang menjadi


masalah kesehatan di Indonesia. Hampir seluruh Kab/Kota di Indonesia
endemis terhadap penyakit ini. Sejak ditemukan pertama kali tahun 1968
di Jakarta dan Surabaya, saat ini penyebarannya semakin meluas
mencapai seluruh provinsi di Indonesia (34 provinsi). Penyakit ini
seringkali menimbulkan KLB dan menyebabkan kematian.

Tujuan dalam pelaksanaan program pengendalian penyakit DBD adalah


mampu menekan angka kesakitan akibat penyakit demam berdarah
Menurut Data Kementerian Kesehatan tahun 2021
menunjukkan :
1. Ada 73.518 kasus DBD di Indonesia. Jumlah tersebut
menurun 32,12% dibandingkan pada tahun sebelumnya
yang sebanyak 108.303 kasus.
2. Ada 705 kasus kematian disebabkan DBD di Indonesia.
Jumlah tersebut menurun 5,62% dibandingkan pada
tahun sebelumnya yang sebanyak 747 kasus kematian.
Dengan jumlah kasus tersebut, maka angka kesakitan
(incidence rate) kasus DBD di Indonesia sebesar 27 per
100.000 penduduk
Masa Inkubasi DBD

Pada umumnya, lama inkubasi DBD sekitar 4–7 hari.


Artinya seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam
waktu 4–7 hari, setelah tergigit nyamuk Aedes aegypti.

Pada hari ke-4 setelah terinfeksi virus dengue trombosit


akan terus mengalami penurunan hingga hari ke-6, lalu
biasanya akan naik secara perlahan pada hari selanjutnya.
Kadar trombosit yang lebih rendah dari batas normal bisa
meningkatkan risiko perdarahan.
Habitat Nyamuk DBD

1
2
Tempat penampungan
air, seperti bak mandi, Tempat yang 3
vas bunga, talang air, gelap dan lembap
genangan air, lubang Di iklim tropis
pohon, pelepah daun, dengan curah
dll hujan tinggi serta
suhu panas dan
lembap
DBD bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun
dewasa.
DBD lebih sering terjadi pada anak-anak yang berusia 5-14
tahun. Hal ini disebabkan pada anak usia kurang dari 15
tahun masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih
rendah. Sedangkan pada anak usia 15 tahun keatas sistem

kekebalan tubuh yang terbentuk mulai kompleks.


Siklus hidup nyamuk dari telur hingga dewasa
umumnya membutuhkan waktu antara 8 - 14 hari.

Nyamuk DBD paling aktif menghisap darah manusia


pada pagi dan sore hari, tepatnya dua jam setelah
matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari
terbenam.
Gejala Penyakit DBD

Diawali dengan Demam, Sakit kepala, mual dan


nyeri otot dan sendi muntah

Terdapat bintik-bintik Pada kasus yang parah


kemerahan/ruam pada dapat terjadi perdarahan
kulit yang dapat membahayakan
nyawa
Pencegahan DBD

Mengatur cahaya
dan ventilasi dalam
Menguras tempat
rumah
penampungan air
Menggunakan
obat nyamuk
Menutup tempat atau anti nyamuk
penampungan air

Menghindari
Mengubur barang kebiasaan
bekas menggantung pakaian
di dalam rumah terlalu
lama
Strategi Program DBD
1. Meningkatkan peran promosi kesehatan dalam bentuk upaya peningkatan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan PSN
melalui gerakan satu rumah satu jumantik
2. Memperkuat program kerja puskesmas dengan dukungan kepala daerah,
stake holder terkait dan kader jumantik dalam pemberdayaan masyarakat
untuk melakukan gerakan PSN
3. Kader jumantik memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat,
mencatat dan melaporkan kejadian DBD kepada rukun warga (RW), kepala
dusun atau puskesmas, melakukan PSN dan pemberantasan DBD dengan
pemberian bubuk abate dan ikan pemakan jentik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai