Anda di halaman 1dari 71

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG


PENCEGAHAN COVID – 19 PADA REMAJA MELALUI
PESAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN DALAM
PENGGUNAAN MASKER DI MASA PANDEMI DI WILAYAH
DUSUN SARSE DESA KESAMBIRAMPAK KECAMATAN
KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

ALVITA NUR ISTIQOMA


P17421173003

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
PRODI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN
TAHUN 2021
SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG


PENCEGAHAN COVID – 19 PADA REMAJA MELALUI
PESAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN DALAM
PENGGUNAAN MASKER DI MASA PANDEMI DI WILAYAH
DUSUN SARSE DESA KESAMBIRAMPAK KECAMATAN
KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

Ditujukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Terapan Promosi Kesehatan

ALVITA NUR ISTIQOMA


P17421173003

PRODI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG
TAHUN 2021
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
PENCEGAHAN COVID – 19 PADA REMAJA MELALUI
PESAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN DALAM
PENGGUNAAN MASKER DI MASA PANDEMI DI WILAYAH
DUSUN SARSE DESA KESAMBIRAMPAK KECAMATAN
KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

SKRIPSI

Oleh :
ALVITA NUR ISTIQOMA
P17421173003

Diajukan sebagai syarat Ujian Proposal Skripsi

PERNYATAAN PERSUTUJUAN
Malang, 27 April 2021

Menyetujui,

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Fiashriel Lundy, S.Kep.Ns,M.Kes Drs. M. Zainol Rahman, SST.,M.Kes


NIP.197302191995032001 NIP. 196202281985031001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG


PENCEGAHAN COVID – 19 PADA REMAJA MELALUI
PESAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN DALAM
PENGGUNAAN MASKER DI MASA PANDEMI DI WILAYAH
DUSUN SARSE DESA KESAMBIRAMPAK KECAMATAN
KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

SKRIPSI

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi


Pada Hari Rabu tanggal 27 April 2021 :
Dan dinyatakan bahwa proposal layak untuk dilanjutkan

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua,
Budi Suharno, SKp.,M.Kes (………………………………)
NIP. 195903041984011001

Anggota,
Fiashriel Lundy, S.Kep.Ns.,M.Kes (……………………………….)
NIP. 197302191995032001

Anggota,
Drs. M. Zainol Rachman, SST., M.Kes (……………………………….)
NIP. 196202281985031001

Malang, ………………………
Ketua Jurusan

Diniyah Kholidah, SST., S.Gz., MPH


NIP. 197509211997032001

iv
ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN
COVID – 19 PADA REMAJA MELALUI PESAN KESEHATAN
TERHADAP KEPATUHAN DALAM PENGGUNAAN MASKER DI MASA
PANDEMI DI WILAYAH DUSUN SARSE DESA KESAMBIRAMPAK
KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO
Alvita Nur Istiqoma, Fiashriel Lundy, Drs. M. Zainol Rahman

Pada akhir tahun 2019 muncul isu kesehatan global suatu wabah penyakit yang
disebabkan oleh jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan oleh hewan dan
manusia. Jumlah kasus terus terjadi secara signifikan hingga pemerintah
menerapkan PSBB dan new normal yang menimbulkan kesalahpahaman
masyarakat sebagai kondisi telah normal kembali sebelum pandemi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang pencegahan
covid – 19 pada remaja melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan dalam
penggunaan masker di masa pandemi di Wilayah Dusun Sarse Desa
Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Pre-Experimental Design,
metode penelitian One – Group Pretest – Posttest dengan sampel berjumlah 17
responden. Kriteria inklusi remaja berusia 15 – 18 tahun. Intstrumen pengumpulan
data menggunakan google form. Analisa data yang digunakan yaitu analisa
univariat dan bivariate (uji Wilcoxon). Hasil penelitian tingkat pengetahuan dan
kepatuhan diketahui terdapat perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah
diberikan edukasi dengan tingkat pengetahuan kategori baik 41.2% meningkat
menjadi 94.1%, kategori cukup 35.3% turun menjadi 5.9%, kategori kurang
23.5% turun menjadi 0%. Hasil penelitian tingkat kepatuhan pretest – posttest
dengan kategori sangat tinggi 58.8% meningkat menjadi 100% dan kategori tinggi
41.2% turun menjadi 0%. hasil uji hipotesis didapatkan adanya pengaruh tingkat
pengetahuan tentang pencegahan covid – 19 pada remaja melalui pesan kesehatan
terhadap kepatuhan dalam penggunaan masker di masa pandemi.

Kata kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Covid 19, Pesan Kesehatan, Masker

v
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT COVID-19
PREVENTION IN ADOLESCENT THROUGH HEALTH MESSAGES
TOWARD COMPLIANCE WITH THE USE OF MASK DURING
PANDEMIC IN THE REGION OF KESAMBIRAMPAK, KAPONGAN,
SITUBONDO

Alvita Nur Istiqoma, Fiashriel Lundy, Drs. M. Zainol Rahman

At the end of 2019, global health issues emerged, an outbreak of a disease caused
by a zoonotic virus that can be transmitted by animals and humans. The number of
cases continued to occur significantly until the government implemented PSBB
and new normal which caused public misunderstandings as conditions had
returned to normal before the pandemic. This study aims to determine the effect of
the level of knowledge about preventing COVID-19 in adolescents through health
messages on compliance with the use of masks during the pandemic in the Sarse
Hamlet, Kesambirampak Village, Kapongan District, Situbondo Regency. This
research is a quantitative, using Pre-Experimental Design, One - Group Pretest -
Posttest research method with a sample of 17 respondents. Inclusion criteria for
adolescents aged 15-18 years. Data instrument using google form. Analysis of the
data used is univariate and bivariate analysis (Wilcoxon test). The results of the
study on the level of knowledge and compliance showed that there was a change
in knowledge before and after being given education with the level of knowledge
in the good category 41.2% increasing to 94.1%, in the moderate category from
35.3% down to 5.9%, in the poor category from 23.5% down to 0%. The results of
the study showed that the level of pretest - posttest compliance with the very high
category of 58.8% increased to 100% and the high category of 41.2% decreased to
0%. The results of the hypothesis test showed that there was an influence on the
level of knowledge about preventing COVID-19 in adolescents through health
messages on compliance with the use of masks during the pandemic.

Keywords : knowledge, obedience, covid 19, health message, mask

vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid – 19 Pada Remaja
Melalui Pesan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan Masker Di
Masa Pandemi Di Wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo “. Atas terselesaikannya proposal skripsi ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Malang, Bapak Budi Susatia, S.Kp., M.Kes.


2. Ketua Jurusan Kesehatan Terapan, Ibu Diniyah Kholidah, S.ST., S.Gz.,
MPH.
3. Ketua Program Studi D4 Promosi Kesehatan, Dr. Siti Asiyah, S.Kep.Ns.,
M.Kes.
4. Pembimbing Utama, Ibu Fiashriel Lundy, S.Kp.Ns., M.Kes.
5. Pembimbing Pendamping, Bapak Drs. Moh. Zainol Rachman, SST., M.Kes.
6. Kepala Desa dan para staf di Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa
Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo
7. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral
8. Teman – teman D4 Promkes angkatan 2017 yang sudah membantu
memberikan dukungan motivasi dalam pembuatan proposal skripsi
9. Terimakasih kepada semua sahabat – sahabat yang suda memberikan
dukungan motivasi
10. Terimakasih kepada informan yang sudah bersedia mengikuti penelitian dan
membantu untuk memberikan data
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu
Malang,01 November 2020

Alvita Nur Istiqoma

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv


ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup .......................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
F. Keaslian Penelitian .................................................................................... 5
BAB II ......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................7
A. Telaah Pustaka .......................................................................................... 7
B. Landasan Teori .......................................................................................... 7
C. Landasan Teori ........................................................................................ 16
BAB III...................................................................................................................18
METODE PENELITIAN .......................................................................................18
A. Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 18
B. Populasi dan sampel ................................................................................ 19
C. Waktu dan Tempat .................................................................................. 20
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 20
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 20
F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 21
G. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian ............................................ 22
H. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 23
I. Prosedur Penelitian.................................................................................. 24
J. Manajemen Data ..................................................................................... 25
K. Etika Penelitian ....................................................................................... 29

vi
L. Kelemahan Penelitian.............................................................................. 30
BAB IV ..................................................................................................................31
HASIL PENELITIAN ............................................................................................31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 31
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 31
C. Pembahasan ............................................................................................. 36
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 38
BAB V....................................................................................................................38
PENUTUP ..............................................................................................................39
A. Kesimpulan ............................................................................................. 39
B. Saran........................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Kerangka Konsep Penelitian ...........................................................19
Gambar 2.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan.............35
Gambar 3.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat kepatuhan ................35
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Data ......................................................................................19
Tabel 2.2 Penggunaan masker sesuai dengan situasi/tempat..............................20
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...........................................20
Tabel 4.3 Kisi – Kisi Kuisioner ..........................................................................20
Tabel 5.3 Kategori Soal Pengetahuan .................................................................20
Tabel 6.3 Kategori Soal Kepatuhan ....................................................................20
Tabel 7.3 Persentasi Skor Observasi...................................................................20
Tabel 8.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................31
Tabel 9.4 Informasi gadget .................................................................................32
Tabel 10.4 Sosial Media .....................................................................................32
Tabel 11.4 Sumber Informasi .............................................................................32
Tabel 12.4 Hasil Observasi .................................................................................34
Tabel 13.4 Hasil Uji Perbandingan pretest-posttest............................................34
Tabel 14.4 Uji Korelasi Spearman......................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 muncul isu kesehatan global
suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut merupakan
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Coronavirus Disease 2019 merupakan jenis virus zoonosis yang
dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Virus yang menyebabkan
penyakit ini dinamakan Sars-Cov-2 yang berukuran sangat kecil (120-160
nm), utamanya menginfeksi hewan termasuk kelelawar dan unta. Gejala yang
ditimbulkan dari mulai menimbulkan gejala ringan sampai berat (1)
Pada saat ini jumlah kasus mengalami peningkatan di setiap harinya.
Virus tersebut bersifat global dapat menyerang siapa saja tanpa ada
spesifikasi umur dan jenis kelamin. Covid - 19 saat ini menjadi permasalahan
serius dunia yang sudah dikategorikan sebagai pandemi global (2). Awal
munculnya virus ini pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country
Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina
mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai
jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30
Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of
International Concern (KKMMD/PHEIC). Penyebaran virus sangat cepat
terjadi antar Negara, menyebabkan jumlah kasus semakin meningkat.
Menurut (3). Kasus covid 19 pertama dilaporkan di Indonesia Pada
Tanggal 2 Maret 2020 dan tercatat hingga Bulan September Tahun 2020
tercatat lebih dari 200.000 orang terkonfirmasi positif dengan penambahan
kasus sejumlah 3000 orang per harinya. Jawa Timur mencatat kasus pertama
Covid – 19 pada tanggal 17 Maret 2020 sejumlah 6 positif covid – 19.
Peningkatan terus terjadi secara signifikan, hingga saat ini Jawa
Timur, berada di urutan kedua di Indonesia kasus tertinggi covid – 19 tercatat
sejumlah 41.076 kasus. Beberapa upaya penanggulangan baik promotif,
preventif, dan kuratif sudah dilakukan sejak awal diberitakannya
terkonfirmasi positif di wilayah Jawa Timur (4).
Mayoritas wilayah kota/kabupaten memiliki tingkat status risiko
tinggi – sedang dengan kasus kumulatif positif yang semakin meningkat.
Praktis setelah 3 bulan melewati masa tanggap darurat dan PSBB (5).
Pemerintah Indonesia mulai menjajaki penerapan kehidupan normal yang
baru (new normal) dan melongggarkan PSBB. Pada 28 Mei 2020 Pemerintah
Pusat melalui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
pada 28 Mei 2020 dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi dan Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan
Protokol Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 menuju Normal Baru
(new normal), hidup berdampingan dengan Covid-19. Pemerintah
menyebutnya „Penyesuaian PSBB‟, dimana sedang disusun kriteria dan
langkah-langkahnya, serta menentukan bagaimana Penyesuaian PSBB
diberlakukan

1
2

Dalam membentuk kehidupan normal baru, memerlukan perubahan


budaya yang sangat drastic akan perilaku masyarakat. Pemerintah
memberikan panduan bagaimana kehidupan normal baru yang harus
dilakukan masyarakat dalam 7 norma, yaitu: (1) Cuci tangan; (2) Hindari
menyentuh wajah Menghindari menyentuh area wajah; (3) Menerapkan etika
batuk dan bersin saat batuk atau bersin karena tubuh akan mengeluarkan virus
dari dalam tubuh; (4) Gunakan masker saat keluar rumah atau berinteraksi
dengan orang lain; (5) Jaga jarak sosial Agar terhindar dari paparan virus; (6)
Isolasi mandiri. Ini dilakukan bagi yang merasa tidak sehat, seperti memiliki
beberapa gejala sakit, yakni demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau
sesak napas; dan (7) Menjaga kesehatan dengan memastikan kesehatan fisik,
berjemur sinar matahari pagi, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan
olahraga ringan (5).
Namun yang terjadi, arti kata new normal itu sendiri menimbulkan
kesalahpahaman masyarakat sebagai sebuah kondisi telah normal kembali
seperti sebelum pandemi. Hal tersebut menjadi penyebab terus meningkatnya
kasus covid – 19 di Indonesia terutama untuk wilayah kabupaten terpencil,
termasuk Kabupaten Situbondo dengan jumlah kasus sebanyak 794
terkonfirmasi dan angka tersebut semakin meningkat di setiap harinya (6).
Seluruh wilayah di Kabupaten Situbondo berstatus kuning sampai merah.
Terdapat 70 orang meninggal dan puluhan sampai ratusan orang
terkonfirmasi positif di setiap kecamatan. Di Kecamatan Kapongan sendiri
terdapat 31 orang terkonfirmasi positif dan 2 orang meninggal
Perkembangan ini menyadarkan bahwa diperlukan perubahan yang
semula berfokus pada pelayanan kesehatan kuratif kearah pencegahan aktif
terhadap risiko transmisi di komunitas melalui pendekatan perilaku. Pada
kasus pandemi covid-19 di Indonesia, pengetahuan masyarakat tentang covid-
19 sangat diperlukan sebagai dasar masyarakat dalam menunjukan perilaku
pencegahan covid-19. Dibutuhkan data dan informasi tentang perilaku dari
sisi penerapan, sikap, lingkungan serta pandangan terhadap kebijakan.
Perkembangan perilaku tersebut akan menjadi penting untuk dievaluasi dan
menjadi bahan dalam melakukan perubahan strategi komunikasi, informasi,
dan edukasi (7).
Perilaku dalam hal ini berhubungan dengan konteks pencegahan
penularan dan menjadi basis dalam penyusunan berbagai protokol
kesehatan/pedoman new normal, meliputi : wajib menggunakan masker,
melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun, selalu membawa hand
sanitizer saat berada di luar rumah, membawa perlengkapan pribadi seperti
alat makan, minum, alat sholat, dll, jaga jarak, dan sebisa mungkin jauhi
kerumunan (2) .
Namun penerapannya masih sedikit masyarakat acuh mengenai
peraturan tersebut. Salah satunya yaitu kepatuhan masyarakat dalam
penggunaan masker. sedangkan penyebaran virus covid – 19 utamanya
melalui droplet ( percikan ) dari saluran pernapasan dan kontak. Penularan
droplet terjadi saat seseorang berada dalam kontak erat dalam jarak 1 meter
dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui batuk, bersin, dan kontak
sangat erat dengan orang yang terinfeksi. Karenanya sangat dianjurkan
menggunakan masker dalam melakukan aktivitas di luar rumah. Namun
3

masyarakat belum memiliki kebiasaan dalam menggunakan masker sebelum


adanya masa pandemi saat ini (8).
Berbagai persepsi muncul di kalangan masyarakat terutama remaja.
Terkhusus di lingkungan daerah Dusun Sarse Desa Kesambirampak
Kecamatan Kapongan, dimana setelah dilakukannya wawancara kepada
penduduk sekitar tentang disiplin penggunaan masker, masyarakat cenderung
memiliki sikap acuh terhadap protokol kesehatan diantaranya saat
menggunakan masker menjadi lebih sakit karena merasa sesak nafas, lalu
kurangnya inisiatif masyarakat membeli masker karena malas untuk pergi
keluar rumah, masyarakat beranggapan bahwa diberlakukannya new normal
dan minimnya pemberitaan mengenai covid – 19, situasi kembali menjadi
normal seperti keadaan sebelum pandemi. Tetapi, hal itu dilakukan untuk
mengurangi tingkat kepanikan masyarakat tentang covid – 19 sehingga
masyarakat dianjurkan untuk menerapkan kebiasaan baru untuk memutus
rantai penularan covid – 19.
Dari beberapa persepsi tersebut, perlu adanya ide baru dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker
seperti menyisipkan pesan kesehatan dalam pengemasan masker yang
dipasarkan dan melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan strategi
edukasi dan sosialisasi. Hal itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
pentingnya penggunaan masker di masa pandemi saat ini. Untuk itu Peneliti
ingin meneliti pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kepatuhan
dalam penggunaan masker di masa pandemi.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan remaja dusun sarse rt/rw
02/04 desa kesambirampak kecamatan kapongan kabupaten situbondo tentang
pencegahan covid – 19 melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan dalam
penggunaan masker di masa pandemi terhadap kepatuhan dalam penggunaan
masker di masa pandemic
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan remaja
Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo tentang pencegahan covid – 19
melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan dalam penggunaan
masker di masa pandemi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja Dusun Sarse
RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kabupaten Situbondo tentang
pencegahan covid – 19 melalui pesan kesehatan
b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan masyarakat dalam pengunaan
masker di masa pandemi
4

c. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan remaja tentang


pencegahan covid – 19 melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan
dalam penggunaan masker di masa pandemi
D. Ruang Lingkup
Penelitan ini mendeskripsikan tentang pengaruh tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap tingkat kepatuhan dalam penggunaan masker. dalam hal
ini, persepsi, tingkat pendidikan, norma, dan lingkungan masyarakat sangat
mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang pentingnya penggunaan masker
yang berdampak pada perilaku masyarakat sekitar terhadap tingkat kepatuhan
dalam penggunaan masker. dari penjelasan tersebut sesuai dengan ruang
lingkup promosi kesehatan yaitu bidang ilmu perilaku yang menjadi dasar
dalam membentuk perilaku manusia dan ilmu – ilmu yang diperlukan untuk
intervensi perilaku ( pembentukan dan perubahan perilaku )
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Pengetahuan dapat mempengaruhi sikap kepatuhan masyarakat
(remaja) dalam penggunaan masker sehingga dapat mencegah
penularan covid – 19
b. Penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan pengaruh
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kepatuhan dalam
penggunaan masker di masa pandemic
c. Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan riset tentang
pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan masyarakat
dalam penggunaan masker di masa pandemi
d. Bagi peneliti lain dapat mengetahui hasil pengaruh tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap tingkat kepatuhan dalam
penggunaan masker di masa pandemi dan dapat melakukan
penelitian yang sama dengan metode yang berbeda. Serta peneliti
mempunyai pengetahuan tentang materi dan media pembelajaran
yang sesuai
2. Manfaat praktis
a. Bagi subjek penelitian, untuk mencegah penyebaran dan penularan
covid – 19 pada remaja dan keluarganya
b. Bagi subjek penelitian, untuk memberikan edukasi kepada sasaran
tentang pentingnya penggunaan masker, sehingga dapat
mempengaruhi persepsi yang berdampak pada tingkat kepatuhan
remaja dalam penggunaan masker
c. Bagi peneliti, dapat menambah literatur tentang pentingnya
penggunaan masker dalam memberikan pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan proses belajar
mengajar yang dilakukan dengan metode dan media pembelajaran
yang sesuai
5

F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 ( Keaslian Penelitian )

No Peneliti Judul Peneliti Jenis Penelitian Hasil Penelitian


1 Ressa Pengetahuan, Penelitian Responden
Andriy sikap dan
menggunakan metode memiliki
ani, keterampilan analisis deskriptif. pengetahuan dan
2020 (9) masyarakat Pengukuran sikap yang baik
dalam pengetahuan dan tentang pencegahan
pencegahan perilaku covid – 19 , akan
covid-19 menggunakan skala tetapi kasus baru
Di provinsi dki Guttman, dan skala covid – 19 setiap
Jakarta Likert digunakan harinya bertambah
untuk pengukuran sejumlah kurang
sikap. Data dianalisis lebih seribu kasus
dengan analisis
deskriptif dengan
menghitung distribusi
frekuensi dan
persentase
2 Devi Hubungan Menggunakan survei ada hubungan antara
Pramita Antara deskriptif metode pengetahuan
sari, Pengetahuan kuantitaif dengan masyarakat dengan
2020 Masyarakat pendekatan cross kepatuhan
(10)
dengan sectional study. menggunakan
Kepatuhan Sampel penelitian masker. variabel
Penggunaan diambil secara secara pengetahuan
Masker Sebagai total sampel. Analisis memberikan
Upaya data kuantitatif pengaruh yang
Pencegahan menggunakan uji signifikan terhadap
Penyakit Covid – hubungan chi-square perilaku kepatuhan
19 (
3 Ika Tingkat Menggunakan desain pengetahuan
Purnam Pengetahuan dan analitik korelasi, masyarakat
asari, Perilaku dengan analisis Kabupaten
2020 Masyarakat korelasi Spearman Wonosobo tentang
(11)
Kabupaten Covid 19 berada
Wonosobo pada kategori tinggi
tentang Covid – dan
19 perilaku masyarakat
tentang pencegahan
dan penularan
Covid-19 pada
kategori baik
6

4 Wuland Hubungan Penelitian Jenis kelamin


ari, Karakteristik observasional analitik memiliki hubungan
2020 Individu dengan dengan pendekatan yang signifikan
(12)
Pengetahuan cross sectional dengan pengetahuan
tentang dengan menggunakan tentang pencegahan
Pencegahan purposive sampling Covid-19.
Coronavirus Sedangkan umur,
Disease 2019 pendidikan, status
pada Masyarakat pekerjaan dan posisi
di Kalimantan dalam keluarga
Selatan tidak memiliki
hubungan dengan
pengetahuan tentang
pencegahan Covid-
19.

Berdasarkan tabel diatas. Terdapat 4 jurnal yang memiliki kemiripan


terhadap penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Ressa Andriyani (2020),
meneliti tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat dalam
pencegahan covid – 19, memiliki beberapa persamaan yaitu menggunakan skala
likert untuk mengukur sikap kepatuhan masyarakat dan menggunakan skala data
ordinal. Sedangkan dalam mengukur pengetahuan menggunakan skala Guttman
berbeda dengan penelitian ini. yang menggunakan kriteria baik, cukup, kurang.
Dalam penelitian yang dilakukan Devi Pramitasari (2020) yang berjudul
“Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan Kepatuhan Penggunaan
Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid – 19” memiliki beberapa
persamaan diantaranya pendekatan penelitian menggunakan cross sectional. Dan
analisa data menggunakan uji chi square. Sedangkan perbedaan terdapat pada
kategori pengetahuan yang digunakan yaitu dalam penelitian Devi Pramitasari
menggunakan kategori baik dan tidak baik, sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan kategori baik, cukup, kurang.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ika Purnamasari (2020) yang
berjudul “Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo
tentang Covid – 19” memiliki beberapa persamaan yaitu dalam mengukur tingkat
pengetahuan menggunakan kategori baik, cukup, dan kurang, sedangkan
perbedaannya yaitu menggunakan desain analitik korelasi, dengan analisis
korelasi Spearman. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pre-
experimental designs dengan analisis uji wilcoxon.
Dalam penelitian Wulandari (2020), yang berjudul “Hubungan
Karakteristik Individu dengan Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus
Disease 2019 pada Masyarakat di Kalimantan Selatan” memiliki beberapa
persamaan yaitu menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode
purposive sampling. Sedangkan kategori pengetahuan yang diteliti hanya baik dan
kurang baik, berbeda dengan penelitian ini yang memiliki kategori baik, cukup,
kurang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Dalam proses penyusunan skripsi ini, terdapat beberapa jurnal
ataupun karya – karya skripsi terdahulu yang memiliki relevansi terhadap
topic yang diteliti. Tujuan dari telaah pustaka ini adalah untuk
memaparkan perbedaan antara penelitian satu dengan lainnya, agar
kebenaran dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan serta terhindar
dari unsur plagiasi. Terdapat beberapa karya tulis ilmiah dalam bentuk
skripsi maupun jurnal yang berkaitan dengan topic yang akan diteliti dan
dibahas.
Penelitian terdahulu yang menjadi referensi penyusunan dalam
penelitian ini ialah penelitian yang dilakukan oleh Devi Pramita Sari
(2020), penelitian ini dilakukan menggunakan survey deskriptif metode
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel
penelitian total sampling. Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu
variabel bebas pengetahuan masyarakat dan variabel terikat kepatuhan
menggunakan masker. instrument yang digunakan adalah kuisioner dan
pedoman observasi. Hasil dalam penelitian ini yaitu sebanyak (69,35%)
dibanding responden masyarakat memiliki pengetahuan baik dan (30,65%)
responden memiiki pengetahuan tidak baik, sebanyak (74,19%) patuh
menggunakan masker dan (25,81%) tidak patuh dalam menggunakan
masker. sehingga hasilnya bahwa terdapat pengaruh hubungan antara
pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan menggunakan masker sebagai
upaya pencegahan covid – 19.
Penelitian yang dilakukan oleh Ika Purnamasarai (2020), penelitian
ini menggunakan desain analitik korelasi dengan teknik pengambilan
sampel dilakukan secara random menggunakan link google from dengan
alat instrument menggunakan kuisioner terdiri atas 20 pertanyaan untuk
kuisioner pengetahuan dan 16 pernyataan untuk kuisioner perilaku dengan
menggunakan uji analisis korelasi spearman. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang covid 19 berada
pada kategori baik (90%) dan hanya 10% berada pada kategori cukup.
Untuk perilaku masyarakat mengenai covid 19 menunjukkan kategori baik
sebanyak 95,8% dan hanya 4,2% masyarakat berperilaku cukup baik.
Sehingga terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku
masyarakat tentang covid – 19 dengan p-value 0,047 (< 0,05).

B. Landasan Teori
1. Konsep Dasar Covid, Gejala, Penularan, dan Pencegahan
Menurut (7) saat ini dunia sedang menyoroti isu kesehatan dunia
tentang penyebaran virus corona yang semakin meningkat. Sehingga
ditetapkan oleh WHO (World Health Organizatiton) atau Badan
Kesehatan Dunia sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan dunia (KMMD) pada tanggal 30 Januari 2020 dan
akhirnya ditetapkan sebagai pandemic pada tanggal 11 Maret 2020
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi

7
8

Covid-19 sebanyak 2 kasus. Sampai pada tanggan 25 Maret 2020,


Indonesia sudah melaporkan 790 kasus konfirmasi Covid – 19 dari 24
provinsi (15). Kondisi ini diperparah dengan belum adanya metode
pengobatan khusus atau vaksin terhadap penyakit coronavirus yang
baru sehingga pada situasi seperti itu, intervensi non-farmasi
diutamakan, seperti strategi pencegahan oleh masyarakat untuk
memperlambat transmisi, khususnya di antara populasi berisiko tinggi
(16)

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia


ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui
udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang
yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Namun berbeda dengan influenza, virus corona
dapat berkembang dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih
parah dan gagal organ serta kematian.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah
melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih,
menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara
langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak
dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan
seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama
unit gawat darurat (17).
Upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 memerlukan
pemahaman dan pengetahuan yang baik dari seluruh elemen termasuk
masyarakat. Pada kasus pandemi covid-19 di Indonesia, pengetahuan
masyarakat tentang covid-19 sangat diperlukan sebagai dasar
masyarakat dalam menunjukan perilaku pencegahan covid-19 (22)
2. Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui penginderaan manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (18)
Pengetahuan adalah familiaritas, kesadaran, atau pemahaman
mengenai seseorang atau sesuatu, seperti fakta, informasi, deskripsi,
atau keterampilan, yang diperoleh melalui pengalaman atau
pendidikan dengan mempersepsikan, menemukan, atau belajar.
Pengetahuan dapat merujuk pada pemahaman teoritis atau praktis dari
suatu subjek. Hal ini dapat diperoleh secara implisit, dengan
keterampilan atau keahlian praktis atau eksplisit, dengan pemahaman
teoritis terhadap suatu subjek dan bisa secara disesuaikan keformalan
atau sistematisnya (19).
Menurut (18) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan yaitu tahu (know), memahami
(Comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis
(synthesis), dan evaluasi (evaluation).
a. Tahu (know)
9

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah


dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembalai (recall) terhadap suatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
apa yang dipelajari antara lain dengan menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya
b. Memahami (comprehension)
Memahami dapat diartikan sebagai kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap objek atau materi dapat menjelaskan dan
menyimpulkan objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi sebenarnya (real). Aplikasi ini dapat diartikan sebagai
penggunaan hukum – hukum, rumus – rumus, prinsip dan
sebagainya dalam konteks lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi–formulasi yang
ada. Misalnya dapat menyusun, merencakan, meringkas,
menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan
– rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu yang telah ada.

Menurut (20) menyatakan bahwa terbentuknya tindakan seseorang


disebabkan oleh faktor pengetahuan dan kognitif, melalui pengalaman
dan penelitian. Ternyata perilaku yang didasarai oleh pengetahuan
akan lebih lama diterapkan daripada yang idak didasari pengetahuan.
Berikut merupakan faktor – faktor proses terjadinya perilaku baru
yang terjadi dalam diri seseorang secara berurutan, yaitu :

a. Awareness (kesadaran)
10

Individu tersebut menyadari atau mengetahui terlebih dahulu


terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik)
Individu merasa tertarik pada stimulus atau objek tersebut.
Disini sikap individu sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-menimbang)
Individu menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.
d. Trial
Sikap dimana individu mulai mencoba melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaptation
Individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus (4).
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut (23) beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang, antara lain yaitu :
a. Umur
Semakin tua usia seseorang, maka akan semakin banyak pula
pengalaman yang dimilikinya, begitu juga sebaliknya. Umur juga
dapat mempengaruhi memori dan daya ingat seseorang.
Bertambahnya usia seseorang
a. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula
tingkat pengetahuannya sehingga seseorang tersebut akan lebih
mudah dalam menerima serta menyesuaikan dengan hal – hal
baru
b. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung
c. Lama bekerja
Semakin lama bekerja, pengalaman yang didapatkan juga
semakin banyak
d. Pengalaman
Suatu kejadian alami yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya
e. Kebudayaan
Kebudayaan berkaitan dengan lingkungan sekitar/ apabila dalam
suatu wilayah memiliki budaya untuk menjaga kesehatan, maka
masyarakat sekitarnya juga mempunyai sikap untuk selalu
menjaga kesehatan
f. Informasi
Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka akan semakin
tinggi pengetahuan yang didapat oleh seseorang. Sumber
informasi dapat diperoleh dari berbagai media, seperti televise,
radio, ataupun surat kabar.
4. Pengukuran pengetahuan
11

Menurut (24) Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan


kuesioner juga sering dikenal sebagai angket, yang menanyakan isi
materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat
disesuaikan dengan tingkat-tingkat pengetahuan. Selain itu, angket
juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan terbesar
di wilayah yang luas. Angket dapat berupa pertanyaan/ pernyataan
tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau melalui pos atau internet (25)
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian atau responden (26). Cara mengukur tingkat
pengetahuan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, kemudian
dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk
jawaban salah. Berdasarkan skala data rasio maka rentang skor
pengetahuan yaitu 0 sampai 100 (24).
Menurut (27) pengukuran tingkat pengetahuan seseorang dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Tingkat pengetahuan dikatakan baik jika responden mampu
menjawab pertanyaan pada kuisioner dengan benar ≥ 75% dari
seluruh pertanyaan dalam kuisioner
b. Tingkat pengetahuan dikatakan cukup jika responden mampu
menjawab pernyataan pada kuisioner dengan benar sebesar 56
– 74% dari seluruh pertanyaan dalam kuisioner
c. Tingkat pengetahuan dikatakan kurang jika responden mampu
menjawab pertanyaan pada kuisioner dengan benar sebesar <
55% dari seluruh pertanyaan dalam kuisioner.
5. Konsep Perilaku
Perilaku adalah kegiatan atau aktivitas organisme (mahluk hidup)
yang bersangkutan. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia
pada hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas dari manusia sendiri
yang mempunyai bentengan yang sangat luas antara lain, berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan
sebagainya. Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena itu perilaku
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme terhadap
merespon, maka teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau stimulus
organisme respon. Perilaku adalah respon individu terhadap suatu
stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak
(Wawan & Dewi, 2011). Menurut Walgito (1990) dalam Pieter &
Lubis (2010 ) mengatakan bahwa, perilaku adalah akibat interelasi
stimulus eksternal dengan internal yang akan memberikan respons-
respons eksternal. Stimulus internal merupakan stimulus-stimulus
yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologis atau psikologis seseorang.
6. Pengertian kepatuhan
Kepatuhan merupakan perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang untuk mengikuti permintaan atau perintah orain lain (30).
12

Kepatuhan adalah menerima perintah – perintah dari orang lain.


Kepatuhan dapat terjadi dalam bentuk apapun, selama individu
tersebut menunjukkan perilaku taat terhadap sesuatu atau seseoarang.
Misalnya kepatuhan terhadap peraturan. Kepatuhan terhadap peraturan
merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan dan tidak
dilakukan dan mengandung unsur paksaan karena diperkuat dengan
adanya peraturan yang bersifat perintahuntuk mengatur pola hidup
masyarakat (31).
Sedangkan, ketidakpatuhan adalah kondisi ketika individu atau
kelompok berkeinginan untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor yang
menghambat kepatuhan terhadap saran tentang kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan(32). Ketidakpatuhan adalah sejauh
mana perilaku seseorang dan atau pemberi asuhan sejalan atau tidak
sejalan dengan rencana promosi kesehatan atau rencana terapeutik
yang disetujui antara orang tersebut (atau pemberi asuhan) dan
professional layanan kesehatan(33)
Seperti halnya kasus penambahan covid 19 yang terjadi setiap
harinya menunjukkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan belum optimal(8). Hal tersebut dipengaruhi karena belum
kuatnya peraturan yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
Masyarakat belum memahami pentingnya mematuhi protokol
kesehatan untuk kesehatan diri sendiri.
7. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Menurut(34) faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan
diantaranyaa ialah :
a. Pengetahuan
Menurut(20), pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,
yakni: indera penglihatan, pendengar, pencium, rasa dan raba.
b. Motivasi
Motivasi muncul dari keinginan diri sendiri sehingga
mendorongnya untuk melakukan suatu perilaku.
c. Dukungan keluarga
Merupakan faktor dasar penting karena pihak pertama yang
menjadi alasan seseorang dapat berubah, melihat dari orang –
orang terdekatnya terlebih dahulu
8. Penggunaan masker di masa pandemi
Masker merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang
digunakan untuk melindungi mulut, hidung, dan wajah dari patogen
yang ditularkan melalui udara (airborne), droplet, maupun percikan
cairan tubuh yang terinfeksi Pemilihan masker yang akan digunakan
oleh petugas kesehatan berdasarkan pada penilaian faktor
risiko/paparan, penyebaran infeksi yang mungkin terjadi, penyebaran
penyakit yang tidak terduga, tingkat keparahan penyakit pada pasien
yang sedang dilayani, dan ketersediaan masker pada pelayanan
kesehatan (28)
13

Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian


komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat
membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus saluran pernapasan
tertentu, termasuk COVID-19. Masker dapat digunakan baik untuk
melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri
saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk
mengendalikan sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk
mencegah penularan lebih lanjut) (2). Saat ini, kondisi seseorang tidak
bisa dibedakan siapa yang sakit ataupun yang sehat. Bahkan bisa saja
yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan tidak sadar jika dirinya
terinfeksi.
Namun, penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat
perlindungan atau pengendalian sumber yang memadai. Karena itu,
langkah-langkah lain di tingkat perorangan dan komunitas perlu juga
diadopsi untuk menekan penyebaran virus-virus saluran pernapasan.
Terlepas dari apakah masker digunakan atau tidak, kepatuhan
kebersihan tangan, penjagaan jarak fisik, dan langkah-langkah
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) lainnya sangat penting
untuk mencegah penularan COVID-19 dari orang ke orang Jenis –
jenis masker beserta penggunaannya (2)
Pemakaian APD masker untuk melindungi saluran pernafasan
dari paparan debu sebenernya sangat praktis dalam pelaksanaannya.
Akan tetapi, praktik di lapangan sangat sulit diterapkan, hal ini
berhubungan erat dengan faktor manusia. Selain itu, aspek perilaku
yang terkait dengan kedisiplinan penggunaan masker masih sangat
minim (29)
Mengingat akibat jangka panjang yang ditimbulkan jika tidak
memakai masker akan membahayakan kesehatan. sehingga saat ini
masker berkembang menjadi berbagai macam beserta penggunaannya
Tabel 2.2 Penggunaan Masker Sesuai Dengan Situasi/Tempat
Tujuan
Jenis
Situasi/Tempat Kelompok Penggunaan
Masker
Masker
Wilayah di mana Masyarakat umum Kemungkinan Masker
diketahui atau dicurigai di tempat-tempat manfaat nonmedis
terjadi penularan meluas umum seperti pengendalian
dan kapasitas terbatas tempat sumber
atau tidak ada kapasitas perbelanjaan,
untuk menerapkan tempat kerja,
langkah-langkah perkumpulan
penanggulangan lain sosial,
seperti penjagaan jarak perkumpulan
fisik, pelacakan kontak, massal, tempat
tes, isolasi, dan tertutup seperti
perawatan untuk kasus sekolah, gereja,
suspek dan terkonfirmasi masjid, dll.
Tempat padat penduduk di Penduduk di Kemungkinan Masker
mana penjagaan jarak fisik pemukiman- manfaat nonmedis
14

tidak dapat dilakukan; pemukiman padat pengendalian


kapasitas surveilans dan tes, dat tempat-tempat sumber
serta fasilitas isolasi dan seperti
karantina terbata penampungan
pengungsi, tempat
serupa
penampungan,
pemukiman kumuh
Tempat di mana penjagaan Masyarakat umum Kemungkinan Masker
jarak fisik tidak dapat di angkutan umum manfaat nonmedis
dilakukan (terjadi kontak (seperti bus, pengendalian
erat) pesawat terbang, sumber
kereta api)
Kondisi-kondisi
kerja tertentu di
mana pekerja
berkontak erat atau
kemungkinan
berkontak erat
dengan orang lain,
seperti tenaga
bidang sosial, kasir,
pelayan tempat
makan
Tempat di mana penjagaan Kelompok Perlindung an Masker
jarak fisik tidak dapat masyarakat yang medis
dilakukan dan risiko infeksi rentan:
dan/atau hasil rawat negatif e. Orang berusia
lebih tinggi ≥60 tahun
f. Orang dengan
komorbiditas
penyerta, seperti
penyakit
kardiovaskular
atau diabetes
melitus,
penyakit paru
kronis, kanker,
penyakit
serebrovaskular,
imunosupresi
Semua situasi/tempat di Orang dengan Pengendalian Masker
masyarakat gejala yang sumber medis
mengindikasikan
COVID 19
Sumber (2)
15

9. Remaja
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda – tanda seksual sekundernya sampai
saat mencapai kematangan seksual dan individu mengalami perkembangan
psikologis dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa(35)
(36)
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja
yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa ;atin
yang artinya “ tumbuh atau mencapai kematangan “. Usia remaja terbagi
menjadi 3 fase sesuai tingkatan umur yang dilalui remaja dan setiap fase
memiliki keistimewaannya tersendiri. Ketiga fase tingkatan umur remaja
tersebut antara lain :
a. Remaja awal
Tingkatan usia remaja yang pertama adalah remaja awal. Pada
tahap ini remaja berada pada rentang usia 12 hingga 15 tahun.
Umunya remaja berada di masa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Keistimewaan yang terjadi pada fase ini adalah remaja berubah
fisiknya dalam kurun waktu yang singkat. Remaja juga mulai tertarik
kepada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis
b. Remaja pertengahan
Pada tahap ini, remaja berada pada rentang usia 15 hingga 18
tahun. Umumnya berada pada masa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Keistimewaan pada fase ini adalah mulai sempurnanya perubahan
fisik remaja, sehingga fisiknya sudah menyerupai orang dewasa. Pda
tahap ini, remaja sangat mementingkan kehadiran teman dan remaja
akan senang jika banyak teman yang menyukainya
c. Remaja akhir
Pada tahap ini, remaja berada pada usia 18 hingga 21 tahun.
Umumnya berada pada usia pendidikan di perguruan tinggi, atau
bagi yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka mulai
bekerja dan mulai menafkahi anggota keluarga. Keistimewaan dalam
fase ini adalah remaja mulai memikirkan pekerjaan dan membantu
menafkahi anggota keluarga, sudah menganut sikap nilai – nilai
orang dewasa
10. Pesan Kesehatan
Pesan merupakan rangkaian kata yang berisi makna tersirat
didalamnya. Pesan kesehatan yang dimaksud merupakan rangkaian
kata yang disusun untuk mengajak masyarakat selalu memakai masker
dan mematuhi protocol kesehatan.
Pesan kesehatan berisi ajakan untuk masyarakat agar selalu
memakai masker ketika berada diluar rumah. Lebih menarik jika
pesan kesehatan dikemas dengan kata- kata kekinian, singkat, dan
mudah dimengerti dengan desain yang tidak monoton agar masyarakat
yang membaca tidak bosan dan menerapkan anjuran yang terdapat
dalam pesan kesehatan tersebut
16

C. Landasan Teori
1. Kerangka Konseptual Penelitian

Faktor yang
mempengaruhi

- Kebiasaan sehari – hari Adanya wabah


- Informasi
- Lingkungan
- Tingkat pendidikan
- Kebudayaan/norma Resiko penularan dan
- Persepsi penyebaran penyakit

Tingkat Penggunaan
pengetahuan masker
masyarakat

- Sangat tinggi
- Baik Kepatuhan - Tinggi
- Cukup penggunaan - Sedang
- Kurang masker - Rendah
- Sangat rendah

- Peraturan
- Sanksi
- Lingkungan
- Motivasi
- Pengetahuan

Faktor yang
mempengaruhi

Gambar 1.2 ( Kerangka konsep penelitian )

Keterangan
Diteliti
Tidak diteliti
17

2. Kerangka Teori
Sesuai dengan teori diatas, adanya wabah virus corona yang saat
ini sedang terjadi banyak sekali risiko penularan dari penyebaran penyakit
tersebut dan jumlah kasus semakin meningkat disetiap harinya. Hal itu
disebabkan karena penyebaran informasi yang masih belum maksimal
sehingga masyarakat kurang mengetahui tentang risiko penularan wabah
ini. selain infromasi, pengetahuan masyarakat juga dipengaruhi oleh
kebiasaan sehari – hari, lingkungan, pendidikan, kebudayaan/norma, dan
persepsi. oleh karena itu, perlunya upaya pencegahan bagi masyarakat
untuk bisa mawas diri mematuhi protocol kesehatan, salah satunya yaitu
disiplin dalam penngunaan masker.
Pentingnya pengetahuan masyarakat akan berpengaruh terhadap
sikap masyarakat dalam meningkatkan kepatuhaan dalam penggunaan
masker. dengan diberikannya peraturan, sanksi, lingkungan yang
mendukung, motivasi dan edukasi, masyarakat akan tau,mau, dan mampu
untuk patuh menggunakan masker dalam upaya promotif preventif.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan masyarakat dan kepatuhan masyarakat tentang pentingnya
penggunaan masker di masa pandemi.

3. Hipotesa Penelitian
H1 = Ada pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat ( remaja )
Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak
Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo terhadap
Tingkat Kepatuhan dalam Penggunaan Masker di Masa
Pandemi
H0 = Tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat (
remaja ) Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa
Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo terhadap Tingkat Kepatuhan dalam Penggunaan
Masker di Masa Pandemi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. menurut(37)
mengatakan bahwa metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini menggunakan penelitian Pre-Experimental Designs dengan
metode penelitian One – Group Pretest – Posttest Design. One-group
Pretest-Prottest Design ini termasuk ke dalam penelitian Pre-
Experimental Designs (nondesign) adalah suatu penelitian pre-experiment
dimana peneliti memberikan perlakuan pada kelompok studi tetapi
sebelumnya diukur atau dites dahulu (pretest) selanjutnya setelah
perlakuan kelompok studi diukur atau dites kembali (Posttest) dalam
penelitian ini tidak dilakukan randomisasi dan dilakukan pada satu
kelompok studi. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 x O2 O1 : Nilai pretest ( sebelum diberi perlakuan )


O2 : Nilai posttest ( setelah diberikan perlakuan )
Pemgaruh perlakuan = (O2 – O1 )
Alur penelitian ini :

Perlakuan Kelompok studi


(post-test)

Kelompok studi Efek


(pre-test)

Dalam penelitian ini melakukan pendekatan Cross Sectional yaitu


jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi
data dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan pada variabel terikat
dan variabel bebas. Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil data
variabel terikat ( kepatuhan dalam penggunaan masker ) maupun variabel
bebas ( pengetahuan )
Untuk mengetahui pengaruh selanjutnya dianalisa menggunakan
analitik korelasi yaitu cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya
hubungan variabel. Kekuatan antar variabel dapat dilihat dari nilai
koefisien korelasi. Dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
merupakan penelitian seksional silang dengan variabel sebab atau risiko
dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian yang diukur dan

18
19

dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali
waktu dalam waktu yang bersamaan(38)

B. Populasi dan sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang telah ditentukan
peneliti. (39)Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara
tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta
wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat yaitu yang
berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian
yang dicakup.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Dusun Sarse
RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo sejumlah 17 remaja
2. Sampel
Menurut(40) jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi disebut dengan sampel. Penentuan dan pengukuran sampel
dilakukan dengan statistik dari beberapa perhitungan dan disesuaikan
berdasarkan jumlah sampel peneliti. Sampel diambil sesuai dengan
keadaan populasi yang sebenarnya. Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan cara purposive sampling. Dalam hal ini
proses pengambilan subjek tidak dipilih secara random, melainkan
terdapat beberapa pertimbangan atau kriteria – kriteria tertentu dengan
menggunakan teknik total population sampling, dimana keseluruhan
dari anggota populasi yang memenuhi kriteria dimasukkan dalam
subjek penelitian dan dijadikan sebagai sampel jika jumlah populasi
kecil. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah sebanyak
17 remaja.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu remaja di
Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo yang memenuhi kriteria tertentu.
Adapun kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian, yaitu
a. Kriteria inklusi :
1) Remaja berusia 15 – 18 tahun
2) Memiliki handphone/laptop sendiri
3) Responden bisa membaca
4) Bersedia mengisi kuisioner
5) Mengikuti kegiatan penelitian sampai selesai
6) Hadir pada saat penelitian
7) Tidak ada gangguan kejiwaan
b. Kriteria eksklusi :
1) Tidak mengisi kuisioner dengan lengkap
2) Terdapat kesalahan dalam teknis mengisi kuisioner
3) Responden ada kegiatan/acara lain
4) Responden sakit
5) Responden tidak mengikuti jalannya proses penelitian
20

C. Waktu dan Tempat


1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari perencanaan ( penyusunan
proposal ) sampai proses pengambilan data dan evaluasi pada Bulan
November sampai dengan Desember 2020. Proses pengambilan data
penelitian dilakukan selama dua minggu. Minggu pertama pada
tanggal 08 – 15 April 2021 dilakukan intervensi pengukuran
pengetahuan pretest – posttest dan minggu kedua dilakukan kegiatan
observasi pada tanggal 16 – 22 April 2021 untuk melihat sikap
responden setelah dilakukan perlakuan
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di remaja di Dusun Sarse RT/RW
02/04 Desa Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo.

D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya(41)
1. Variabel Independen
Variabel independen disebut juga dengan variabel bebas.
Varial bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (variabel terikat)(42). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen juga sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas(42). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan
masker di masa pandemi.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Operasional variabel adalah mengidentifikasi variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkingkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu obyek atau fenomena(43).
Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang
disajikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan
cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (44)
Tabel 3.3 (Definisi Operasional Variabel Penelitian)
Definisi Cara Hasil Skala
No Variabel
Operasional pengukuran pengukuran data
1 Variabel Suatu Kuisioner Kriteria : Rasio
Independen : pemahaman Baik : 76-
Pengetahuan remaja tentang 100%
remaja covid 19, (dengan
tentang penularannya, benar dari
pentingnya penyebabnya, total
21

penggunaan pencegahannya jawaban


masker ,dan pertanyaan)
pentingnya Cukup : 56-
mematuhi 75%
protokol (dengan
kesehatan benar dari
merupakan total
hasil jawaban jawaban
dari kuisioner pertanyaan)
yang dipahami Kurang :
<56%
(dengan
benar dari
total
jawaban
pertanyaan)(
45)

2 Variabel Tanggapan Kuisioner Kategori : Ordina


dependen : remaja tentang Sangat l
Kepatuhan pentingnya Tinggi : 80
masyarakat upaya ≤ P ≤ 100
terhadap pencegahan Tinggi :
pentingnya penularan 60 ≤ P < 80
penggunaan dengan Sedang :
masker mematuhi 40 ≤ P < 60
protocol Rendah :
kesehatan di 20 ≤ P < 40
masa pandemi Sangat
seperti Rendah :
penggunaan 0 ≤ P < 20
masker
Observasi Kategori :
Sangat
Tinggi : 80
≤ P ≤ 100
Tinggi :
60 ≤ P < 80
Sedang :
40 ≤ P < 60
Rendah :
20 ≤ P < 40
Sangat
Rendah :
0 ≤ P < 20

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dan kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
22

menjadi sistematis(45) Data penelitian diperoleh melalui pengumpulan data


primer dan data sekunder. Sebelum pengumpulan data primer, responden
akan diberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan.
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung yang
meliputi karakteristik sampel ( nama, umur, dan jenis kelamain ),
tingkat pengetahuan dan kepatuhan ( kuisioner tentang covid 19,
penularannya, penyebabnya, pencegahannya, dan pentingnya
mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker). data primer
dalam penelitian ini ialah dengan cara observasi berkala dan kuisioner.
Instrument untuk penelitian ini kuisioner instrument dengan
menggunakan tanda cek list kuisioner dalam penelitian dengan
menggunakan pertanyaan tertutup(46)
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung. Dalam penelitian ini data sekunder meliputi data jumlah
pasien covid – 19 di Situbondo beserta wilayah yang termasuk zona
merah
c. Teknik pengumpulan data
1) Kuisioner
Kuisioner merupakan suatu alat ukur dalam melakukan
penelitian yang berisi beberapa pertanyaan dan pernyataan yang
terkait dengan topik yang akan diteliti. Kuisioner dalam
penelitian ini ada 2 topik, yaitu tentang pengetahuan dan
kepatuhan. Dengan jumlah soal untuk variabel pengetahuan
yaitu 15 pertanyaan dan variabel kepatuhan yaitu 10 pernyataan
2) Observasi
Observasi merupakan suatu metode dalam penelitian untuk
melihat, mendengar dan mencatat situasi tertentu tentang
permasalahan yang diteliti. Observasi dilakukan untuk
memperkuat data perilaku remaja dalam mematuhi protokol
kesehatan terutama disiplin dalam penggunaan masker.
observasi dilakukan dengan menggunakan formulir ceklist dan
berisi 5 pernyataan dan dilakukan secara berkala dalam artian
bertahap selama kurang lebih dua minggu untuk melihat apakah
responden disiplin menggunakan masker dengan bertanya pada
tetangga atau keluarga ataupun melihat langsung keadaan di
tempat penelitian.

G. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian


Instrument pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini antara lain :
a. Lembar kuisioner tentang pengetahuan berisi pertanyaan berjumlah 15
soal dan kepatuhan berisi pernyataan berjumlah 10 ( kuisioner tentang
covid 19, penularannya, penyebabnya, pencegahannya, dan pentingnya
mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker).
b. Lembar observasi. Dibuat dalam bentuk checklist. Dalam pengisiannya,
observer memberikan tanda checklist pada kolom penilaian
23

H. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas
Agar penelitian ini dikatakan valid maka peneliti
menggunakan alat ukur yang mengandung keterkaitan dengan
tujuan penelitian agar mampu mengungkapkan suatu gejala yang
sebenarnya itu valid atau tidak valid. Kevalidan penelitian ini
menggunakan product momen, yang diaplikasikan dengan program
SPSS.
Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka r
hitung dan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka item
dikatakan valid, dan sebalinya jika r hitung lebih kecil dari r tabel,
maka item dikatakan tidak valid. r hitung dicari dengan
menggunakan program SPSS, Sedangkan r tabel dicari dengan cara
melihat tabel r dengan tingkat signifikansi 0,05 (47).
Instrument dalam penelitian ini diuji cobakan pada 20
sampel remaja dengan memiliki karakteristik yang sama dengan
subjek penelitian. Untuk menguji validitas menggunakan rumus
korelasi Product Momen :

Keterangan :
 r = Koefisien validitas item yang dicari
 N = jumlah responden
 χ = skor yang diperoleh subyek dalam setiap item
 у = skor yang diperoleh subyek dalam setiap item
 Σ χ = jumlah skor dalam variabel χ
 Σ у = jumlah skor dalam variabel у
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
yang sama pula. Pengukuran reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan alat analisis SPSS,
yakni dengan uji statistik Cronbach Alpa (48)
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah
instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari
satu kali, paling tidak responden yang sama. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a) Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden
dalam menjawab kusieoner.
b) Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh pertanyaan.
c) Jika nilai alpha > 60%, disebut reliable (49)
Rumus yang digunakan adalah :
24

Keterangan :

ri = Reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis SPSS


pada variabel tingkat pengetahuan dan sikap. Setelah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, dari 15 soal variabel tingkat pengetahuan
hasilnya valid dan dari 10 pernyataan variabel sikap hasilnya valid.

I. Prosedur Penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek
dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang dilakukan dalam suatu
penelitian(50)
Dalam melakukan penelitian ini, prosedur yang ditetapkan adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun proposal penelitian
2. Mengurus surat perizinan penelitian dari pihak kampus Poltekkes
Kemenkes Malang
3. Mengantar surat izin penelitian kepada Kepala Desa Kesambirampak
Situbondo
4. Dalam proses penelitian, formulir yang digunakan ( lembar informed
consent dan kuisioner ) dalam bentuk online atau google form
5. Responden mengisi informed consent jika berkenan menjadi
responden sebelum masuk ke ruangan zoom meeting
6. Responden diberikan link zoom untuk bergabung dalam kegiatan
intervensi penelitian
7. Jika seluruh responden memasuki zoom meeting, dilakukan
penjelasan kepada calon responden tentang penelitian yang akan
dilakukan
8. Menjelaskan kepada responden dalam proses pelaksanaan penelitian
menggunakan pretest dan post test
9. Menjelaskan kepada responden tentang pengisian kuisioner
10. Pemberian kuisioner pretest kepada responden sebelum dilakukan
intervensi
11. Melakukan kegiatan intervensi kepada responden via zoom meeting
12. Pembagian kuisioner kepada responden penelitian setelah dilakukan
intervensi untuk diisi seluruh pertanyaan yang ada didalamnya
13. Pengumpulan kuisioner yang sudah diisi secara lengkap oleh
responden
14. Proses mengumpulkan data mengelompokkan resonden sesuai dengan
data umum dan data usus dalam aplikasi Ms. Excel
15. Menganalisis hasil rekapan data dengan aplikasi SPSS
16. Menginterpretasikan data penelitian setelah dilakukan uji SPSS
17. Penyusunan laporan hasil penelitian
25

J. Manajemen Data
1. Pemeriksaan data
Data yang telah dikumpulkan diperiksa perihal kelengkapan dan
ketepatan jawaban, sehingga memudahkan proses pengolahan data
2. Pemberian skor (scoring)
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban sehingga
jawaban dapat diberikan skor(48)
1) Pengetahuan mengenai pentingnya penggunaan masker
Hasil kuisioner yang telah diisi akan diberi nilai 1
jika benar, dan nilai 0 jika salah. Pertanyaan bersifat
tertutup dengan total 15 soal .
Tabel 4.3 (Kategori Soal Pengetahuan)
Kategori Persentasi
Baik 76-100% (dengan benar dari
total jawaban pertanyaan)
Cukup 56-75% (dengan benar dari total
jawaban pertanyaan)
Kurang <56% (dengan benar dari total
jawaban pertanyaan)
2) Kepatuhan terhadap pentingnya penggunaan masker
Hasil kuisioner yang telah diisi akan diberi nilai
menggunakan skala likert dengan SS=4, S=3, TS=2,
STS=1 untuk variabel pernyataan positif dan SS=1, S=2,
TS=3, STS=4 untuk variabel pernyataan negative dengan
total 10 pernyataan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 5.3 (Kategori Soal Kepatuhan)
Ketegori soal SS S TS STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
Jumlah Soal : 10
Skor maksimal per indicator :4
Skor minimal per indicator :1
Total maksimal skor : 40
Total minimal skor : 10
Jumlah skor pencapaian per indikator
P = X 100%
Total maksimal skor

Tabel 5.4 (Persentase Skor Kepatuhan)


Interval Persentase (%) Kriteria
80 ≤ P ≤ 100 Sangat Tinggi
60 ≤ P <80 Tinggi
40 ≤ P < 60 Sedang
20 ≤ P < 40 Rendah
0 ≤ P < 20 Sangat Rendah
26

3) Observasi kepatuhan/sikap
Interpretasi penilaian lembar observasi kepatuhan
penggunaan masker adalah untuk jawaban selalu “ 4 “,
sering “ 3 “, kadang “ 2 “, dan jarang “ 1 “. Terdapat 5
indikator dengan kegiatan observasi dilakukan selama 2
minggu dan dilakukan penilaian setiap minggunya

3. Pemberian kode (coding)


Pengelompokan data serta pemberian kode atau nilai pada
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan untuk mempermudah dalam
memasukkan dan menganalisis data. Kemudian tiap variabel
dikategorikan sesuai jumlah skor/nilai untuk masing – masing variabel,
sebagai berikut :
a. Data umum
a) Jenis kelamin
Laki – laki :1
Perempuan :2
b) Informasi gadget tentang covid 19
Pernah :1
Tidak Pernah :2
c) Sosial Media yang sering digunakan
Instagram :1
WhatsApp :2
Telegram :3
Facebook :4
Twitter :5
Website :6
d) Sumber Informasi
Orang tua :1
Lingkungan :2
Sekolah :3
Buku :4
Internet :5
Puskesmas :6
Teman :7
b. Data khusus
a) Pengetahuan tentang pentingnya penggunaan masker
Baik :1
Cukup :2
Kurang :3
b) Kepatuhan terhadap penggunaan masker
Sangat Tinggi :1
Tinggi :2
Sedang :3
Rendah :4
Sangat Rendah :5
c) Observasi
4. Editing
27

Meneliti kembali apa yang telah diisi oleh responden guna


menghindari kesalahan dalam analisis data. Jika masih ada kata yang
kurang jelas dan kurang lengkap, maka peneliti melakukan konfirmasi
ulang kepada responden yang bersangkutan(51)
5. Entry Data
Kegiatan menginput atau memasukkan semua data yang telah
diperoleh dimasukan pada tabel Mastersheeth kemudian diolah
menggunakan program komputer untuk kemudian dianalisis.
6. Tabulating
Kegiatan membuat tabel-tabel data dan mengelompokkan data
sesuai jawaban-jawaban dengan teratur serta teliti, kemudian dihitung,
dengan prosentase dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi. Berdasarkan tabel tersebut akan dipakai untuk membuat data
agar didapat gambaran tingkat pengetahuan dan kepatuhan variabel
yang telah ada.
7. Analisa data
Analisa data dibagi menjadi 2 metode analisa univariat dan analisa
bivariate :
a. Analisa univariat
Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan tiap variabel
dari hasil penelitian pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku secara umum (52).
a) Mengukur pengetahuan
Untuk mengukur pengetahuan dilakukan rumus berikut :
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Persentase Kategori
F = Frekuensi Kategori
N = Jumlah Responden
Kriteria dalam variabel pengetahuan dapat
diinterpretasikan yaitu sebagai berikut :
1. Baik : 76 – 100% ( dari total jawaban
pertanyaan )
2. Cukup : 56 – 75% ( dari total jawaban
pertanyaan )
3. Kurang : <56% (dari total jawaban pertanyaan )
b) Mengukur kepatuhan
Hasil ukur kepatuhan menggunakan dapat
diinterpretasikan sebagai berikut :

Tabel 6.3 (Kategori Soal Kepatuhan)


Ketegori soal SS S TS STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
Jumlah Soal : 10
Skor maksimal per indicator :4
28

Skor minimal per indicator :1


Total maksimal skor : 40
Total minimal skor : 10

Hasil ukur sikap dapat di interpretasikan menjadi :


Jumlah skor pencapaian per indikator
P = X 100%
Total maksimal skor

Interval Persentase (%) Kriteria


80 ≤ P ≤ 100 Sangat Tinggi
60 ≤ P <80 Tinggi
40 ≤ P < 60 Sedang
20 ≤ P < 40 Rendah
0 ≤ P < 20 Sangat Rendah

c) Observasi kepatuhan/sikap
Cara menghitung persentase skor lembar observasi
pelaksanaan kepatuhan dalam penggunaan masker adalah
sebagai berikut :
Jumlah skor pencapaian per indikator
P = X 100%
Total maksimal skor
Tabel 7.3 Persentase Sk
Interval Persentase (%) Kriteria
80 ≤ P ≤ 100 Sangat Tinggi
60 ≤ P <80 Tinggi
40 ≤ P < 60 Sedang
20 ≤ P < 40 Rendah
0 ≤ P < 20 Sangat Rendah

a) Analisa bivariate
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi yang dapat dilakukan dengan uji

statistik(46). Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk


menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
masyarakat terhadap pentingnya penggunaan masker di masa
pandemi. Dalam penelitian ini, menggunakan teknik uji Wilcoxon
untuk mengukur signifikansi perbedaan sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan. Berikut merupakan rumus uji Wilcoxon :
Keterangan :
T = Selisih terkecil
N = Jumlah sampel ( angka yang sama dihilangkan )
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program
SPSS. Dimana ρ < 0,05 maka ada pengaruh tingkat pengetahuan
29

terhadap kepatuhan dalam pentingnya penggunaan masker.


sedangkan ρ > 0,05 tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan
terhadap kepatuhan dalam pentingnya penggunaan masker di masa
pandemi.

K. Etika Penelitian
a. Prinsip informed consent
Informed consent adalah lembar persetujuan yang diberikan
kepada subjek penelitian. Peneliti menjelaskan manfaat, tujuan,
prosedur, dan dampak dari penelitian yang akan dilakukan. Setelah
dijelaskan, lembar informed consent diberikan ke subjek penelitian.
Jika setuju maka informed consent harus ditandatangani oleh subjek
penelitian(53).
b. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat
Prinsip ini berisi tentang kemampuang memiliki rasa tanggung
jawab dalam memilih keputusan, dimana seorang peneliti wajib untuk
menghormati setiap makhluk yang pada dasarnya memiliki hak
otonom dalam bernalar dan mengambil keputusan, menghormati
setiap harkat dan martabat individu dan hak atas privacy, menghargai
setiap kekayaan kultural sebagai bukti penghormatan atas martabat
manusia, melindungi hak dan kesejahteraan pribadi dan komunitas
terhadap ketidakmampuan mengambil keputusan karena usia, gender,
ras, status ekonomi, dan memberikan perlindungan partisipan terhadap
kerugian yang ditimbulkan dan penyalahgunaan penelitian
c. Prinsip berbuat baik
Peneliti berusaha dan memiliki kewajiban untuk memaksimalkan
manfaat yang ditimbulkan dan meminimalisir kerugian partisipan
d. Prinsip keadilan
Peneliti memiliki kewajiban untuk memperlakukan setiap
partisipan sama tanpa adanya unsur membeda-bedakan. Dalam hal ini
juga menjamin pembagian yang seimbang dalam hal beban dan
manfaat yang diperoleh partisipan dalam penelitian.
e. Prinsip kepercayaan dan tanggung jawab
Dalam prinsip ini, peneliti harus membangun kepercayaan dengan
pihak yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini partisipan. Dan
harus menyadari tanggung jawab profesional dalam keilmuannya di
masyarakat, pene;iti juga harus dituntut untuk selalu peka terhadap
perkembangan IPTEKS, situasi sosial, budaya, dan dampak penelitian
terhadap masyarakat.
f. Prinsip keterbukaan
Dalam prinsip ini, peneliti harus memiliki sifat terbuka terhadap
partisipan perihal deskripsi dan tujuan penelitian, tidak boleh
menyembunyikan tujuan penelitian dan partisipan penelitian
30

L. Kelemahan Penelitian
Penelitian ini memiliki banyak kelemahan dikarenakan adanya
keterbatasan pada penulis. Diantaranya ialah :
a. Sampel yang digunakan dalam penelitian kurang dari 30
responden yaitu remaja usia 15 – 18 tahun di Desa Sarse
sejumlah 17 orang sehingga tidak bisa digeneralisasikan karena
size sampel kecil.
b. Metode pengumpulan data tentang pengetahuan dan kepatuhan
penggunaan masker menggunakan lembar kuisioner sehingga
kemungkinan hasil kurang optimal mengingat kondisi lapangan
yang tidak memungkinkan untuk melakukan observasi secara
langsung dan intens karena situasi pandemi covid – 19 yang
semakin meningkat.
c. Observasi yang dilakukan tidak maksimal karena keterbatasan
waktu dan kondisi pandemi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Situbondo merupakan wilayah kabupaten terpencil yang
terdiri atas 17 kecamatan, dengan luas wilayah keseluruhan adalah
163.850 Ha. Secara administrasi wilayah Kabupaten Situbondo
mempunyai batas – batas yaitu :
- Sebelah utara : Selat Madura
- Sebelah Timur : Selat Bali
- Sebelah Selatan : Kab. Bondowoso dan Kab. Banyuwangi
- Sebelah Barat : Kab. Probolinggo
Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo yaitu
kecamatan Kapongan dengan luas wilayah 44.55 Km 2. Kecamatan
Kapongan berjarak sekitar 7 Km dari wilayah kota Kabupaten situbondo
kea rah timur dengan pusat pemerintahannya berada di Desa
Kesambirampak.
Berdasatkan hasil data (Pemerintah Kabupaten Situbondo, 2021)
Persebaran jumlah kasus covid – 19 semakin meningkat di setiap harinya,
dengan seluruh wilayah di Kabupaten Situbondo berstatus kuning sampai
merah. Di Kecamatan Kapongan sendiri masih banyak kasus
terkonfirmasi positif. Khususnya wilayah RT/RW 02/04 Dusun Sarse Desa
Kesambirampak, setelah dilakukannya wawancara dan observasi kepada
remaja rentang usia 15 – 18 tahun dengan pendidikan SMA, berbagai
persepsi mulai muncul dimana mereka beranggapan bahwa merasa lebih
sakit karena merasa sesak nafas, malas untuk pergi membeli masker, dan
pada saat ini jugaa pemberitaan dan informasi mengenai covid – 19 sangat
minim. Dari beberapa hal tersebut dapat menyebabkan banyaknya kasus di
setiap harinya sebanding dengan fakta yang terjadi bahwa minimnya
masyarakat dalam menerapkan protocol kesehatan, salah satunya yaitu
kepatuhan dalam penggunakan masker. Sedangkan faktor penyebaran
virus covid – 19 utamanya melalui droplet ( percikan ) dan saluran
pernafasan dan kontak terutama orang yang mengalami gejala batuk,
bersin.

B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah RT/RW 02/04 Dusun Sarse,
Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan pada tanggal 23 februari
sampai 23 April 2021 dengan topik penelitian tentang pengaruh tingkat
pengetahuan tentang pencegahan covid – 19 pada remaja melalui pesan
kesehatan terhadap kepatuhan dalam penggunaan masker di masa pandemi
di wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan Kapongan
Kabupaten Situbondo. Responden dalam penelitian ini adalah remaja
rentang usia 15 – 18 tahun dengan masih menempuh pendidikan SMA
sejumlah 17 responden.

31
32

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


penelitian kuantitatif dengan menggunakan Pre-Experimental Designs,
metode penelitian One – Group Pretest – Posttest Design dimana peneliti
memberikan perlakuan pada kelompok studi tetapi sebelumnya diukur atau
dites dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok studi diukur
atau dites kembali (Posttest) dalam penelitian ini tidak dilakukan
randomisasi dan dilakukan pada satu kelompok studi.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui beberapa metode
yaitu metode wawancara, pre test – post test, obesrvasi, dan dokumentasi.
Metode wawancara dilakukan pada saat studi pendahuluan berisi
pertanyaan mengenai alasan remaja tidak menggunakan masker pada saat
bepergian keluar rumah. Metode pretest – posttest digunakan peneliti
untuk mengetahui hasil perlakuan terhadap responden tentang pengetahuan
pencegahan covid – 19 dan pentingnya penggunaan masker di masa
pandemi. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan yang telah diberikan dengan sikap responden dalam
menerapkan pencegahan covid – 19 dan pentingnya penggunaan masker,
kegiatan observasi dilakukan selama 2 kali setiap 3 hari sekali berupa 5
pertanyaan yang diberikan kepada responden mengenai perilaku yang
telah diterapkan responden setelah dilakukan perlakuan. Metode
dokumentasi digunakan peneliti untuk menguatkan hasil penelitian
biasanya berupa gambar, video, maupun rekaman suara, atau audio.
Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimana hari pertama
dilakukan pre-test kemudian hari berikutnya dilakukan perlakuan dengan
pemberian edukasi kepada responden mengenai pentingnya penggunaan
masker di masa pandemi, selanjutnya dilakukan post test untuk mengukur
hasil pengetahuan responden. Minggu kedua dilakukan observasi kepada
responden selama dua kali yaitu setiap 3 hari sekali
1. Analisis univariat
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 8.4 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi Persentasi
Laki – laki 5 29.4 %
Perempuan 12 70.6 %
Total 17 100%

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar


responden dalam kelompok remaja adalah perempuan yaitu sebanyak
12 responden (70,6%), sedangkan responden dengan jenis kelamin
laki – laki sebanyak 5 responden (29,4%)
33

a. Karakteristik responden berdasarkan informasi gadget tentang


covid – 19

Tabel 9.4 Informasi Gadget


Informasi Gadget
Frekuensi Persentasi
Pernah 17 100 %
Tidak Pernah - -
Total 17 100%
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
responden pernah mendapatkan informasi dari gadget tentang covid –
19.
b. Karakteristik responden berdasarkan sosial media yang sering
digunakan
Tabel 10.4 Sosial Media
Sosial Media
Frekuensi Persentasi
Instagram 17 100 %
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
responden sering menggunakan jenis sosial media instagram untuk
mendapatkan informasi mengenai covid – 19
c. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi
Tabel 11.4 Sumber Informasi
Sumber Informasi
Frekuensi Persentasi
Internet 17 100 %
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
responden sering menggunakan internet untuk mendapatkan informasi
mengenai covid – 19
d. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan
Persentasi

100,0%
50,0%
Posttest
0,0%
Pretest
Baik
Cukup
Kurang

Baik Cukup Kurang


Pretest 41,2% 35,30% 23,50%
Posttest 94,10% 5,90% 0

Gambar 2.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat


pengetahuan
34

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan remaja


mengenai pencegahan covid – 19 tentang pentingnya penggunaan
masker di masa pandemi dikategorikan menjadi tiga yaitu baik,
cukup, kurang dengan hasil pretest berdasarkan table diatas sebanyak
7 orang (41.2%) dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan baik,
kategori cukup sebanyak 6 orang (35.3%) dan kategori kurang
sebanyak 4 orang (23.5%), begitu juga dengan hasil post test
penelitian dimana sejumlah 16 responden (94.1%) memiliki tingkat
pengetahuan baik, dan 1 responden memiliki pengetahuan cukup.
Berdasarkan hasil persentase pretest dan posttest tersebut didapatkan
adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan
perlakuan.
e. Karakteristik responden berdasarkan kepatuhan dalam
penggunaan masker

100,0%
Persentasi

80,0%
60,0%
40,0%
20,0%
0,0% Posttest
Sangat Tinggi Pretest
Tinggi Sedang
Rendah
Sangat
Rendah

Sangat Sangat
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi Rendah
Pretest 58,8% 41,20% 0% 0% 0%
Posttest 100% 0% 0% 0% 0%

Gambar 3.4 Karakteristik responden berdasarkan kepatuhan


dalam penggunaan masker

Karakteristik responden berdasarkan sikap kepatuhan dalam


penggunaan masker di masa pandemi dikategorikan menjadi lima
yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil pretest sebanyak 10
responden (58.8%) memiliki tingkat kepatuhan sangat tinggi,
sedangkan 7 responden (41.2%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi.
Begitu juga dengan hasil post test setelah dilakukan perlakuan
dimana seluruh responden memiliki tingkat kepatuhan dengan
kategori sangat tinggi. Hasil persentasi pretest dan post test
didapatkan adanya peningkatan kepatuhan sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan
35

f. Karakteristik responden berdasarkan observasi


Tabel 14.4 Karakteristik responden berdasarkan observasi
Hasil Observasi
Frekuensi Persentasi
Sangat Tinggi 11 64.7 %
Tinggi 6 35.3 %
K Sedang - -
a Rendah - -
r Sangat Rendah - -
a Total 17 100%
k
karakteristik responden berdasarkan hasil observasi terhadap sikap
remaja tentang pentingnya penggunaan masker di masa pandemi
setelah dilakukan perlakuan yaitu didapatkan hasil dimana 11
responden (64.7%) memiliki kategori sangat tinggi dan 6 responden
(35.3%) memiliki kategori tinggi
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu tingkat pengetahuan masyarakat dengan variabel
dependen yaitu tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan masker
di masa pandemi dengan tingkat signifikansi jika p-value < 0.05 maka
ada pengaruh antar variabel, tetapi jika p-value > 0.05 maka tidak ada
pengaruh antar variabel.
Dalam proses penelitian perlu dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui apakah data penelitian telah terdistribusi normal atau tidak.
Namun dalam penelitian ini dapat disimpulkan data tidak terdistibusi
normal dikarenakan memiliki responden kurang dari tiga puluh yaitu
hanya 17 responden, sehingga untuk pengambilan hipotesis yaitu
menggunakan perhitungan statistik non parametric, yaitu dengan uji
Wilcoxon.
Tabel 15.4 Hasil uji perbandingan pretest-posttest tingkat
pengetahuan dan kepatuhan responden (Wilcoxon signed rank test)
Tingkat Pengetahuan Pre Test Post Test P
Mean 65.58 88.94 0.000

Tingkat Kepatuhan Pre Test Post Test P


Mean 81.53 92.82 0.001
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test terhadap pretest-posttest
tingkat pengetahuan remaja didapatkan p-value 0.000 atau p<0.005 berarti
ada pengaruh tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Sedangkan pada tingkat kepatuhan didapatkan p-value 0.001 atau p<0.005
berarti ada pengaruh intervensi yang diberikan terhadap kepatuhan
responden
36

Untuk melihat pengaruh variabel independen dan variabel


dependen maka dilakukan uji Korelasi Rank Spearman. Hasil uji dapat
dilihat pada table dibawah ini
Tabel 16.4 Uji Korelasi Spearman
Uji Korelasi Spearman
Pengetahuan Kepatuhan
Koefisien 0.467
Pengetahuan 1.000
Korelasi
Sig. (2-tailed) - 0.005
Koefisien 1.000
Kepatuhan 0.467
Korelasi
Sig. (2-tailed) 0.005 -
Setelah dilakukan uji korelasi rank spearman, didapatkan nilai sig.
(2-tailed) sebesar 0.005 atau p<0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pengetahuan responden memiliki hubungan yang signifikan
dengan variabel kepatuhan dalam penggunaan masker. Nilai Correlation
Coefficient bernilai positif sebesar 0.467 maka dapat disimpulkan bahwa
arah hubungan kedua variabel adalah searah yang artinya jika pengetahuan
responden mengenai pencegahan covid – 19 meningkat maka kepatuhan
dalam penggunaan masker responden juga akan meningkat. Dari hasil uji
tersebut diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0.467 artinya tingkat
kekuatan korelasi/hubungannya memiliki hubungan yang cukup atau
cukup kuat antar variabel. Dari hasil beberapa uji diatas, didapatkan
kesimpulan hipotesis bahwa H1 diterima, sehingga ada pengaruh tingkat
pengetahuan masyarakat ( remaja ) Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa
Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo terhadap
Tingkat Kepatuhan dalam Penggunaan Masker di Masa Pandemi

C. Pembahasan
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
atau tidak antara variabel independen ( pengetahuan ) dengan variabel
dependen ( kepatuhan ) dengan diberi perlakuan pretes-posttest kepada
responden untuk mengukur hasil tersebut. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin mayoritas perempuan dengan usia 17 tahun.
Remaja dengan mayoritas kegiatannya selalu berhubungan dengan gadget,
pasti mengetahui berbagai informasi terbaru melalui sosial media maupun
website yang setiap hari selalu dikonsumsi sehari – hari. Sangat penting
untuk remaja selektif memilih informasi yang fakta dan sebisa mungkin
menghindari kabar hoax, karena masa remaja menurut (Umami, 2019).)
merupakan periode labil dengan cenderung tidak bisa membedakan kabar
hoax atau fakta. Perkembangan remaja pda dasarnya dipengaruhi oleh
lingkungan. Mengalami perkembangan masa pancaroba, tingkah laku
negative remaja muncul disebabkan adanya perlakuan lingkungan yang
kurang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan remaja..
pada dasarnya, proses perkembangan remaja harus didukung oleh
pemahaman orang tua terhadap kondisi remaja yang sedang mencari jati
dirinya. Oleh karena itu, peran orang tua sebagai kawa, dan sahabat
37

sangatlah diperlukan daripada bersifat pengatur dan penentu keputusan,


agar anak tidak merasa tertekan.
Berdasarkan tabel 15.4 dapat diketahui bahwa hasil perbandingan
pretes-postest terhadap pengetahuan responden memiliki peningkatan
setelah diberi perlakuan. Sebanyak 16 responden memiliki pengetahuan
dengan kategori baik. Kepatuhan rsponden juga meningkat setelah diberi
perlakuan yaitu seluruh responden memiliki sikap kepatuhan yang sangat
tinggi dalam upaya pencegahab covid – 19 tentang pentingnya penggunaan
masker di masa pandemi. Hal tersebut berarti sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Purnamasari, 2020) yang menyebutkan bahwa 90%
masyarakat memiliki pengetahuan yang baik dan 95.8% menunjukkan
perilaku yang baik terhadap upaya pencegahan covid – 19.
Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang baik juga pasti akan
memiliki sikap dan perilaku yang baik pula. Pernyataan tersebut sebanding
dengan hasil uji yang telah dilakukan dimana menunjukkan bahwa adanya
pengaruh tingkat pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan dengan tingkat signifikansi 0.000 atau p<0.005.
sedangkat tingkat kepatuhan responden juga semakin meningkat setelah
diberi perlakuan dengan tingkat signifikansi 0.001 atau p<0.005. dari hasil
tersebut dilakukan uji korelasi antar dua variabel, didapatkan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0.005 atau p<0.05 dengan nilai Coefficient Correlation
bernilai positif sebesar 0.467. hal terebut dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan pengaruh antara variabel independen (pengetahuan) dan variabel
dependen (kepatuhan) dengan tingkat kekuatan korelasi/hubungannya
memiliki hubungan yang cukup kuat antar variabel.
Dari paparan hasil uji tersebut, didapatkan bahwa adanya pengaruh
tingkat pengetahuan remaja terhadap tingkat kepatuhan dalam penggunaan
masker di masa pandemi, sesuai dengan pendapat (Tri, 2020) bahwa
pengetahuan tentang covid 19 akan meningkat jika didukung oleh
penerimaan informasi yang beredar di masyarakat tentang covid – 19.
Seseorang yang mengerti dan memahami tentang suatu informasi akan
mampu menentukan dan mengambil keputusan bagaimana harus bertindak
dan menanggapinya. Dengan kata lain jika seseorang memahami informasi
mengenai covid – 19, maka akan mampu untuk menentukan bagaimana
harus berperilaku terhadap pencegahan covid – 19.
Hasil observasi yang dilakukan kepada responden untuk
memperkuat data penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan
dalam menggunakan masker setelah dilakukan intervensi pemberian
edukasi pretest-posttest kepada responden. Dalam jurnal (Purnamasari,
2020) dijelaskan bahwa sikap kepatuhan merupakan perilaku positif
sebagai bentuk respon masyarakat. Sebaliknya perilaku masyarakat yang
tidak baik akan meningkatkan jumlah kasus dan angka kematian akibat
penularan covid – 19.
Menurut teori Model pengetahuan – sikap – perilaku, dijelaskan
bahwa pengetahuan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi
perubahan perilaku dan meningkatkan keterampilan individu melalui
proses belajar. Oleh karena itu, pengetahuan dan perilaku masyarakat
38

yang masih negative dapat diupayakan dengan kegiatan pembelajaran


melalui edukasi oleh pihak – pihak yang berwenang (Purnamasari, 2020)

D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah pada saat pelaksanaan intervensi
dilakukan kurang maksimal karena kondisi pandemi yang tidak
diperbolehkan untuk mengumpulkan massa di lahan penelitian sehingga
intervensi melalui daring yang memerlukan kuota dan jaringan yang
cukup bagus untuk mengisi kuisioner melalui google form dan saat
melakukan edukasi melalui zoom. Kegiatan observasi yang dilkaukan juga
kurang maksimal dikarenakan keterbatasan waktu peneliti, sehingga
dilakukan proses obsevasi selama satu minggu saja.

BAB V
39

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Didapatkan hasil adanya perubahan tingkat pengetahuan dan
kepatuhan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dimana hasil
pretest responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik berjumlah 7
responden (41.2%), cukup 6 responden (35.3%), kurang 4 responden
(23.5%). Sedangkan untuk hasil posttest meningkat menjadi 16
responden (94.1%) memiliki kategori baik dan 1 responden (5.9%)
memiliki pengetahuan kategori cukup. Sebanding dengan hasil pretest
kepatuhan didapatkan responden dengan memiliki kepatuhan sangat
tinggi berjumlah 10 orang (58.8%) dan kategori tinggi 7 orang
(41.2%), sedangkan untuk hasil posttest meningkat menjadi seluruh
responden (100%) memiliki kategori sangat tinggi dengan menerapkan
penggunaan masker yang benar setiap waktu.
2. Didapatkan hasil dari kelompok perlakuan pretest-posttest
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan tingkat
pengetahuan remaja didapatkan p-value 0.000 atau p<0.005 berarti ada
pengaruh tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Sedangkan pada tingkat kepatuhan didapatkan p-value 0.001 atau
p<0.005 berarti ada pengaruh intervensi yang diberikan terhadap
kepatuhan responden
3. Didapatkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test terhadap observasi
yang dilakukan kepada responden sebanyak dua kali selama satu
minggu, dimana kegiatan observasi dilakukan setiap tiga hari sekali
didapatkan p-value 0.000 atau p<0.005 berarti dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh pengetahuan responden terhadap kepatuhan yang
diterapkan responden setelah dilakukan perlakuan
4. Didapatkan uji korelasi antar dua variabel, didapatkan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0.005 atau p<0.05 dengan nilai Coefficient Correlation
bernilai positif sebesar 0.467. hal terebut dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan pengaruh antara variabel independen (pengetahuan) dan
variabel dependen (kepatuhan) dengan tingkat kekuatan
korelasi/hubungannya memiliki hubungan yang cukup kuat antar
variabel
B. Saran
Berkaitan dengan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang dapat
disarankan untuk pengembangan dari hasil penelitian ini terhadap upaya
pencegahan covid – 19 dalam penggunaan masker di masa pandemi. :
1. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian
lebih mendalam tentang pengaruh tingkat pengetahuan seseorang
terhadap sikap kepatuhan, karena masih banyak keterbatasan dan
permasalahan yang bisa muncul pada remaja
2. Bagi Lembaga Desa
Diharapkan dapat mengaktifkan kembali satgas covid – 19 dengan
merekrut anggota baru khususnya remaja, agar dapat memahami
pencegahan covid – 19
3. Bagi remaja
40

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai dasar pemahaman dan


pengetahuan remaja untuk menerapkan protocol kesehatan pencegahan
covid – 19 dalam penggunaan masker di masa pandemi agar bisa
memanfaatkan ilmu pengetahuan yang didapat dan menyebarkan
informasi ke lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dirjen P2P kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID - 19) Jakarta Selatan:
Kementerian Kesehatan RI; 2020.

2. WHO. Anjuran Mengenai Penggunaan Masker dalam Konteks Covid 19.


Panduan Interim. 2020;: 1.

3. Anggun Wulandari FRNP. Hubungan Karakteristik Individu dengan


Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada Masyarakat
di Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2020;: 43.

4. suarasurabaya.net. Kelana Kota. [Online].; 2020 [cited 2020 September 22.


Available from: https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/gubernur-
afirmasi-enam-kasus-positif-covid-19-pertama-di-jatim/.

5. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas republik


Indonesia. Covid - 19, New Normal dan Perencanaan Pembangunan di
Indonesia. The Indonesian Journal of Development Planning Volume IV No 2.
2020;: 246-247.

6. Pemerintah Kabupaten Situbondo. Siaga Covid - 19. [Online].; 2020 [cited


2020 Oktober 23. Available from: https://siagacovid19.situbondokab.go.id/.

7. Ika Purnamasari AER. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat


kabupaten Wonosobo tentang Covid 19. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020;: 34 -
36.

8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kesiapsiagaan menghadapi


Infeksi Covid 19 HOTLINE : 119 ext 9. [Online].; 2020 [cited 2020
September 29. Available from:
https://www.kemkes.go.id/article/view/20062200002/kepatuhan-masyarakat-
terhadap-protokol-kesehatan-belum-optimal.html.

9. Ressa Andriyani Utami REMM. Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan


Masyarakat dalam Pencegahan Covid - 19 di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal
Kesehatan Holistic Vol.4 No 2. 2020;: 68 - 76.

10. Devi Pramita Sari NS. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid -
19 di Ngronggah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, Vol
10 No 1 ISSN : 2086-2628. 2020;: 52 - 55.

11. Ika Purnamasari AEE. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat


Kabupaten Wonosobo tentang Covid - 19. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020;: 33
- 42.

41
42

12. Wulandari A. Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan tentang


Pencegahan Coronavirus Disease 2-19 pada Masyarakat di Kalimantan
Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2020;: 42-46.

13. Devi Pramita Sari NSA. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-
19 di Ngronggah. Infokes Vol 10 No 1 ISSN : 2086 - 2628. 2020;: 52 - 53.

14. Mona N. Konsep Isolasi dalam Jaringan Sosial untuk Meminimalisasi Efek
Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona di Indonesia). Jurnal Sosial
Humaniora Terapan. Vol. 2 No 2. Universitas Indonesia : Program Studi
Periklanan Kreatif Program. 2020.

15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Coronavirus Disease Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan
RI, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P); 2020.

16. Zhang M ZMTF,WY,NH,ZL,&YG. Knowledge, attitude, and practice


regarding COVID - 19 among healthcare workers in Henan, China. Jurnal of
Hospital Infection, 105 (2). 2020;: 183 - 187.

17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dokumen Resmi. In penyakit


DJPdP. Pedoman Pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease ( Covid
- 19 ). Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ); 2020. p. 12.

18. Notoadmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

19. Dictionary O. English Oxford Living Dictionaries. [Online].; 2018 [cited 2018
Mei 5. Available from: https://en.oxforddictionaries/workshop.

20. Notoadmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta: Rineka Cipta;
2007.

21. Keliat BA,MT,WHW,MMF,SMA,PAD,TD,&KL. Dukungan Kesehatan Jiwa


dan Psiko Sosial ( Mental Health and Psycho Social Support ) COVID-19.
Keperawatan Jiwa. 2020.

22. Purnamasari. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kabupaten


Wonosobo tentang Covid - 19. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020;: 33-42.

23. Mubarak. Promosi Kesehatan Sebuah Pengamatan Proses Belajar Mengajar


dalam Pendidikan Jogjakarta: Graha Ilmu; 2007.

24. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka


Cipta; 2013.

25. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV


43

Alfabeta; 2013.

26. Notoadmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

27. Riyanto Budiman. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan


Jakarta: Salemba Medika; 2013.

28. MacIntyre CR,&CAA. Facemasks for the prevention of infection in healthcare


and community settings. BMJ (Clinical Research Ed.). 2015;: 350.

29. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Indikator Indonesia Sehat 2010


dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat
Jakarta: Depkes RI; 2003.

30. Feldman. Essentials of Understanding Psychology New York: McGrawHill


Companie, Inc; 2003.

31. Blass. The Milgram Paradigm After 35 Years: Some Things We Now Know
About Obedience to Authority. Journal of Applied Social Psychology. 1999;:
955-978.

32. Prihantana. Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan


Pada Pasien Tuberkolosis Di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal
Farmasi Sains Dan Praktis. Vo. 2. No. 1. Poltekkes Bhakti Mulia. 2016.

33. Wulandari. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan


Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Lanjutan Untuk Minum Obat di RS Rumah
Sehat Terpadu. Jurnal ARSI. Vol. 2. No.1. Jakarta : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. 2015.

34. Kamidah. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi di Puskesmas Simo Boyolali. Gaster XII (1).
2015.

35. Sarwono. Psikologi Remaja Jakarta: PT Rajagrafindo Persada; 2013.

36. Wahyuningsih E. Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi. Skripsi Program


Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Insan Cendekia Medika Jombang. 2018;:
23-25.

37. Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


CV. Alfabeta; 2016.

38. Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Yogyakarta: Cetakan


Pertama. Graha Ilmu; 2007.

39. Akbar SPaHU. Metode Penelitian Sosial Jakarta: Bumi Aksara; 2006.
44

40. Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


CV Alfabeta; 2016.

41. Sugiyono. Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, edisi


keempat Bandung: CV Alfabeta; 2008.

42. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: CV


Alfabeta; 2006.

43. Sanifah. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Keluarga tentang


Perawatan Activities Daily Living ( ADL ) Pada Lansia. Jurnal Stikes Insan
Cendekia Jombang. 2018;: 39-40.

44. Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data Jakarta:
Penerbit Salemba Medika; 2007.

45. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka


Cipta.; 2010.

46. Notoadmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

47. Sujarweni. Metodologi Penelitian Yogyakarta: Pustaka baru Press; 2014.

48. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: CV


Alfabeta; 2010.

49. Noor. Metode penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah Jakarta:
kencana prenada media group; 2011.

50. Nursalam. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Jakarta:


Salemba Medika; 2013.

51. Febriyanto MAB. HUbungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Konsumsi Jajanan Sehat di MI Sulaimaniyah Mojoagung Jombang. ADLN-
Perpustakaan Universitas Airlangga. 2016;: 30-31.

52. Imam, Ghozali. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2011.

53. Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan dan Kesehatan Jakarta: Salemba


Medika; 2017.

54. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kesiapsiagaan Menghadapi


Infeksi COVID 19. [Online].; 2020 [cited 2020 September 22. Available from:
https://www.kemkes.go.id/article/view/20031900002/Dashboard-Data-Kasus-
COVID-19-di-Indonesia.html.

55. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Coronavirus Disease ( COVID 19 ). Dokumen Resmi Revisi 04.
45

2020;: 11.

56. Sanifah LJ. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Keluarga tentang
Perawatan Activities Daily Living ( ADL ) Pada Lansia. Jurnal Stikes Insan
Cendekia Jombang. 2018;: 39 - 40.

57. Nursalam. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Jakarta:


Salemba Medika; 2013.

58. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka


Aksara; 2007.

59. Budiman R. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. In. Jakarta:
Salemba Medika; 2013. p. 11-22.
46

Lampiran 1.

INFORMED CONSENT
PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :

Telah mendapatkan keterangan secara rinci dan jelas mengenai :


1. Penelitian yang berjudul “ Pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat
(remaja) Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan
Masker Di Masa Pandemi “
2. Tidak ada perlakuan dan tidak ada bahaya yang akan ditimbulkan jika
menjadi responden
3. Waktu pelaksanaan edukasi maksimal 45 menit
4. Hak untuk mengundurkan diri sebagai subyek penelitian
5. Kerahasiaan informasi yang diberikan
Dan setelah mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan waktu
berpikir yang cukup, maka dengan ini secara sukarela dan dengan penuh
kesadaran serta tanpa keterpaksaan menyatakan bersedia/tidak bersedia
respondenuntuk ikut andil dalam penelitian.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa
tekanan dari pihak manapun

……………………..,………………..2020
47

Lampiran 2.

Tabel 4.3 (Kisi – Kisi kuisioner)

No Variabel Indicator No item


1 Pengetahuan 1. Pengetahuan dasar tentang covid 19 1
masyarakat 2. Pengetahuan mengenai penularan covid 2,3
19
3. Pengetahuan mengenai pencegahan covid 4,5,6
19
4. Pengetahuan tentang pentingnya 7,8,9,10
menerapkan protokol kesehatan
(penggunaan masker)
5. Pengetahuan tentang jenis masker dan 11, 12
penggunaannya
6. Pengetahuan tentang cara memakai 13, 14,
masker yang baik dan benar 15
2 Kepatuhan 1. Kepatuhan terhadap aturan pemerintah 1, 2
masyarakat tentang covid 19 ( pernyataan positif )
2. Kepatuhan terhadap sikap/perilaku dalam 3,4,5,6,7
upaya pencegahan covid 19 ( pernyataan
negatif ) 8,9,10
3. Kepatuhan terhadap penerapan protokol
kesehatan ( penggunaan masker )
( pernyataan positif )

Kunci Jawaban Kuisioner pengetahuan dan kepatuhan


1. B 6. A 11. C
2. A 7. B 12. C
3. C 8. B 13. B
4. B 9. A 14. B
5. C 10. B 15. A

1. Positif 6. Negatif
2. Positif 7. Negatif
3. Negatif 8. Positif
4. Negatif 9. Positif
5. Negatif 10. Positif
48

Lampiran 3
KUISIONER PENGETAHUAN
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid – 19 Pada Remaja
Melalui Pesan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan Masker Di
Masa Pandemi Di Wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silan (X) pada
jawaban yang kamu anggap benar. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal.

1. Apakah yang anda ketahui tentang covid 19 :


a. Suatu penyakit yang hanya menyerang anak- anak
b. menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia
c. Jenis penyakit yang menyebabkan infeksi saluran kemih

2. Covid 19 dapat menyebar terutama dari orang ke orang melalui :


a. Melalui percikan mulut atau hidung
b. Melalui udara dan polusi kendaraan
c. Melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi

3. Bagaimana penularan covid – 19 terhadap orang yang tidak menunjukkan


gejala?
a. Melalui jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi di setiap
harinya
b. Melalui orang yang memiliki gejala bersin, panas dan pilek
c. Melalui percikan saluran pernapasan gejala batuk ringan

4. Apa yang sebaiknya anda lakukan jika berkontak erat dengan seseorang
yang terinfeksi covid – 19?
a. Tetap melakukan kegiatan diluar rumah
b. Segera lakukan isolasi mandiri jika mengalami gejala ringan
c. Tetap melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi covid – 19

5. Jika anda tinggal di daerah dimana terdapat kasus malaria atau demam
berdarah, sedangkan didaerah tersebut juga terdapat orang yang terinfeksi
covid – 19. Bagaimana langkah pencegahan yang anda lakukan?
a. Mengabaikan gejala demam dan tetap bepergian keluar rumah
b. Berdiam diri dirumah dan tidak melapor ke fasilitas kesehatan
c. Melapor ke fasilitas kesehatan dan patuh protokol kesehatan

6. Apa yang anda ketahui tentang isolasi mandiri?


a. Tindakan yang dilakukan oleh orang yang memiliki gejala covid –
19 untuk mencegah penularan ke orang lain, termasuk anggota
keluarga
49

b. Tindakan dimana seseorang berada didalam rumah dalam kurun waktu


tertentu tanpa ada perawatan intensif oleh anggota keluarga
c. Tindakan dimana seseorang mengalami gejala covid – 19 dan harus
berada di dalam rumah secara diam-diam tanpa konfirmasi ketua RT
dan warga setempat

7. Saat ini, riwayat covid -19 sudah berada pada fase new normal. Apakah
arti new normal itu sendiri?
a. Kebiasaan kembali normal seperti sebelum pandemi
b. Adaptasi kebiasaan baru disiplin protokol kesehatan
c. Tetap melakukan kebiasaan sehari – hari tanpa ada perubahan

8. Dibawah ini merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi


dan mencegah penyebaran covid – 19, kecuali :
a. Mencuci tangan menggunakan sabun selama 40 - 60 detik
b. Bepergian keluar rumah tanpa menggunakan masker
c. Menjaga jarak 1 meter jika berada di tempat ramai

9. Pada saat kita berada di rumah sakit atau sedang mengantri di dokter. Apa
saja protocol kesehatan yang diterapkan?
a. Memakai masker dan membawa handsanitizer
b. Tetap berada dalam kerumunan dan tidak menjaga jarak
c. Setelah memegang barang apapun tidak melakukan cuci tangan

10. Pada saat berada diluar rumah, kita dianjurkan untuk menggunakan
masker dengan baik dan benar terutama pada masa pandemi saat ini.
mengapa?
a. Melindungi wajah dari debu dan polusi
b. menghindari percikan batuk orang lain
c. Melindungi saluran pernafasan dari udara kotor

11. Pada saat berada di tempat keramaian dan penjagaan jarak fisik tidak dapat
dilakukan. Jenis masker apakah yang dianjurkan untuk dipakai?
a. Masker N95
b. Masker medis
c. Masker kain

12. Ketika berada diluar rumah, kita dianjurkan untuk menggunakan masker.
berikut merupakan hal yang harus dihindari dalam menggunakan masker.
kecuali :
a. Menyentuh bagian mata, hidung dan mulut saat menggunakan masker
b. Menurunkan masker ke dagu ketika ingin berbicara dengan orang lain
c. Memakai masker dari hidung sampai menutupi mulut dan dagu

13. Pada masa pandemic saat ini, penting untuk memperhatikan masker yang
sesuai dengan protocol kesehatan, dintaranya adalah :
a. Melepas masker dengan menyentuh bagian depan masker, kemudian
melepas tali masker
50

b. Masker yang basah tidak boleh digunakan untuk waktu yang


lama
c. Memakai masker maksimal satu hari dan menggunakannya lebih dari 3
kali

14. Sebelum menggunakan masker, kita dianjurkan untuk melakukan langkah


– langkah dibawah ini, kecuali :
a. Bersihkan tangan menggunakan cairan antiseptic berbahan alcohol
b. Langsung menyentuh masker tanpa cuci tangan terlebih dahulu
c. Ambil masker lalu periksa apakah ada sobekan atau lubang

15. Dalam penggunaan masker nonmedis ( kain ). Terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam proses penggunaannya :
a. Masker yang digunakan harus sering dicuci
b. Masker digunakan bergantian dengan orang lain
c. Melepas dengan menyentuh bagian depan masker

Rumus Kategori Penilaian


P = F x 100% Baik: 76 – 100%
Cukup : 56 – 75%
N
Kurang : <56%
P = Persentase kategori
F = Frekuensi Kategori
N = Jumlah Responden
51

KUISIONER KEPATUHAN
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid – 19 Pada Remaja
Melalui Pesan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan Masker Di
Masa Pandemi Di Wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo

Petunjuk :

1. Mohon berikan jawaban dari masing – masing pilihan yang tersedia dengan
memberi tanda (√ ) pada jawaban yang dipilih
2. Mohon diteliti kembali apakah semua pernyataan telah terjawab

Skor
No Pernyataan
STS TS S SS
1 Penambahan kasus perhari menggambarkan
bahwa kepatuhan masih belum optimal
2 Meskipun tidak dikeramaian maupun tempat
umum, jika kita berinteraksi dengan orang lain,
kita tetap menggunakan masker
3 Ji ka kita tidak mengalami batuk maka kita tidak
perlu menggunakan masker saat bertemu dengan
orang lain
4 Apabila kita sudah memakai masker maka kita
tidak perlu menjaga jarak meskipun berada di
tempat umum yang banyak pengunjungnya
5 Sebelum menggunakan masker kita harus
mencuci tangan
6 Bila kita berada di keramaian, kita tetap harus
menggunakan maske
7 Jika kita mengalami gejala ringan seperti batuk,
kita harus memakai masker
8 Jika saudara melakukan kegiatan diluar rumah,
selalu menggunakan masker
9 Jika teman saudara ingin meminjam masker,
saudara memberikan masker dan
memperbolehkan teman untuk memakai masker
tersebut
10 Menurunkan masker ke dagu pada saat makan
dapat mencemari bagian dalam masker dengan
berbagai virus yang mungkin menempel di dagu
52

Ketegori soal SS S TS STS


Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4

Rumus Kategori

P = Jumlah skor per indikator


X 100%
Total maksimal skor Sangat Tinggi : 80 ≤ P ≤ 100
Tinggi : 60 ≤ P < 80
Jumlah Soal : 10 Sedang : 40 ≤ P < 60
Skor maksimal per indicator :4 Rendah : 20 ≤ P < 40
Skor minimal per indicator :1 Sangat Rendah : 0 ≤ P < 20
Total maksimal skor : 40
Total minimal skor : 10
53

Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
KEPATUHAN DALAM PENGGUNAAN MASKER

No Objek Observasi Kategori


Selalu Sering Kadang Jarang Waktu
(4) (3) (2) (1)
Apakah saudara
1
menggunakan masker saat
1 berkomunikasi dengan
anggota keluarga atau 2
orang lain?

Apakah saudara memakai 1


2 masker saat berkomunikasi
dengan lansia 2

Sebelum menggunakan 1
masker, apakah saudara
3
melakukan cuci tangan
terlebih dahulu 2

Apakah saudara mengganti 1


4 masker jika masker basah
atau kotor? 2

Jika saudara melakukan 1


komunikasi dengan orang
5
lain, masker diturunkan ke
dagu atau dilepas? 2

Rumus Kategori
Sangat Tinggi : 80 ≤ P ≤ 100
P= Jumlah skor per indikator Tinggi : 60 ≤ P < 80
X100
Total maksimal skor Sedang : 40 ≤ P < 60
Jumlah soal :5 Rendah : 20 ≤ P < 40
Skor maksimal per indicator :4 Sangat Renda : 0 ≤ P < 20
Skor minimal per indicator :1
Total maksimal skor : 40
Total minimal skor : 10
54

Lampiran 5. Matriks Penelitian

NO Kegiatan September Oktober 2020 November Desember


2020 2020 2020
Studi
1
Pendahuluan
2 Konsul Judul
Pembuatan
3
outline proposal
Pembuatan
4 proposal
penelitian
3 Revisi Proposal
Seminar
4
Proposal
Revisi Proposal
5.
Sempro
55

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin dari Poltekkes


56

Lampiran 7. Surat Jawaban dari Lahan


Lampiran 8. Mastersheet hasil penelitian
Jenis Kelamin

Sosial Media
Responden

Informasi

Iformasi
Pengetahuan Pretest

Sumber
Skor Katagori

Tahu Paham Aplikasi


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 60 cukup
R1 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 47 kurang
R2 2 1 1 5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 47 kurang
R3 2 1 1 5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 60 cukup
R4 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 67 cukup
R5 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 73 cukup
R6 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 80 baik
R7 1 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 80 baik
R8 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 27 kurang
R9 2 1 1 5 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 47 kurang
R10 1 1 1 5 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 80 baik
R11 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 80 baik
R12 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 80 baik
R13 1 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 80 baik
R14 1 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 80 baik
R15 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 67 cukup
R16 2 1 1 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 60 cukup
R17 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 60 cukup

57
58

Jenis Kelamin

Sosial Media
Responden

Informasi

Iformasi
Pengetahuan Posttest

Sumber
Skor Katagori

Tahu Paham Aplikasi


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 73 cukup
R1 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 87 baik
R2 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 93 baik
R3 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 80 baik
R4 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 80 baik
R5 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 87 baik
R6 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 93 baik
R7 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 100 baik
R8 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 80 baik
R9 2 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 87 baik
R10 1 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 100 baik
R11 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 93 baik
R12 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 93 baik
R13 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 93 baik
R14 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 93 baik
R15 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 87 baik
R16 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 93 baik
R17 2 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 73 cukup
Sosial Media
Responden

Informasi
Kelamin

Iformasi
Sumber
Kepatuhan Pretest
Jenis

Skor Katagori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R1 2 1 1 5 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 70 Tinggi
R2 2 1 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 95 Sangat Tinggi
R3 2 1 1 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 90 Sangat Tinggi
R4 2 1 1 5 2 4 1 3 4 4 4 4 4 1 78 Tinggi
R5 2 1 1 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 88 Sangat Tinggi
R6 2 1 1 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 93 Sangat Tinggi
R7 1 1 1 5 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 88 Sangat Tinggi
R8 2 1 1 5 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 70 Tinggi
R9 2 1 1 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 73 Tinggi
R10 1 1 1 5 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 75 Tinggi
R11 2 1 1 5 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 68 Tinggi
R12 2 1 1 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 88 Sangat Tinggi
R13 1 1 1 5 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 90 Sangat Tinggi
R14 1 1 1 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 80 Sangat Tinggi
R15 1 1 1 5 3 1 4 4 3 4 3 3 3 2 75 Tinggi
R16 2 1 1 5 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 85 Sangat Tinggi
R17 2 1 1 5 3 1 4 4 3 4 4 4 3 2 80 Sangat Tinggi

59
60

Sosial Media
Responden

Informasi
Kelamin

Iformasi
Sumber
Kepatuhan Posttest
Jenis

Skor Katagori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R1 2 1 1 5 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 90 Sangat Tinggi
R2 2 1 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 90 Sangat Tinggi
R3 2 1 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 90 Sangat Tinggi
R4 2 1 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 98 Sangat Tinggi
R5 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R6 2 1 1 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 98 Sangat Tinggi
R7 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R8 2 1 1 5 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 88 Sangat Tinggi
R9 2 1 1 5 4 4 1 1 4 4 4 4 1 4 78 Sangat Tinggi
R10 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 88 Sangat Tinggi
R11 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R12 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 90 Sangat Tinggi
R13 1 1 1 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 90 Sangat Tinggi
R14 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R15 1 1 1 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 1 85 Sangat Tinggi
R16 2 1 1 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 95 Sangat Tinggi
R17 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 98 Sangat Tinggi

Anda mungkin juga menyukai