SKRIPSI
Oleh :
ALVITA NUR ISTIQOMA
P17421173003
PERNYATAAN PERSUTUJUAN
Malang, 27 April 2021
Menyetujui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Ketua,
Budi Suharno, SKp.,M.Kes (………………………………)
NIP. 195903041984011001
Anggota,
Fiashriel Lundy, S.Kep.Ns.,M.Kes (……………………………….)
NIP. 197302191995032001
Anggota,
Drs. M. Zainol Rachman, SST., M.Kes (……………………………….)
NIP. 196202281985031001
Malang, ………………………
Ketua Jurusan
iv
ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN
COVID – 19 PADA REMAJA MELALUI PESAN KESEHATAN
TERHADAP KEPATUHAN DALAM PENGGUNAAN MASKER DI MASA
PANDEMI DI WILAYAH DUSUN SARSE DESA KESAMBIRAMPAK
KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO
Alvita Nur Istiqoma, Fiashriel Lundy, Drs. M. Zainol Rahman
Pada akhir tahun 2019 muncul isu kesehatan global suatu wabah penyakit yang
disebabkan oleh jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan oleh hewan dan
manusia. Jumlah kasus terus terjadi secara signifikan hingga pemerintah
menerapkan PSBB dan new normal yang menimbulkan kesalahpahaman
masyarakat sebagai kondisi telah normal kembali sebelum pandemi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang pencegahan
covid – 19 pada remaja melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan dalam
penggunaan masker di masa pandemi di Wilayah Dusun Sarse Desa
Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Pre-Experimental Design,
metode penelitian One – Group Pretest – Posttest dengan sampel berjumlah 17
responden. Kriteria inklusi remaja berusia 15 – 18 tahun. Intstrumen pengumpulan
data menggunakan google form. Analisa data yang digunakan yaitu analisa
univariat dan bivariate (uji Wilcoxon). Hasil penelitian tingkat pengetahuan dan
kepatuhan diketahui terdapat perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah
diberikan edukasi dengan tingkat pengetahuan kategori baik 41.2% meningkat
menjadi 94.1%, kategori cukup 35.3% turun menjadi 5.9%, kategori kurang
23.5% turun menjadi 0%. Hasil penelitian tingkat kepatuhan pretest – posttest
dengan kategori sangat tinggi 58.8% meningkat menjadi 100% dan kategori tinggi
41.2% turun menjadi 0%. hasil uji hipotesis didapatkan adanya pengaruh tingkat
pengetahuan tentang pencegahan covid – 19 pada remaja melalui pesan kesehatan
terhadap kepatuhan dalam penggunaan masker di masa pandemi.
v
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT COVID-19
PREVENTION IN ADOLESCENT THROUGH HEALTH MESSAGES
TOWARD COMPLIANCE WITH THE USE OF MASK DURING
PANDEMIC IN THE REGION OF KESAMBIRAMPAK, KAPONGAN,
SITUBONDO
At the end of 2019, global health issues emerged, an outbreak of a disease caused
by a zoonotic virus that can be transmitted by animals and humans. The number of
cases continued to occur significantly until the government implemented PSBB
and new normal which caused public misunderstandings as conditions had
returned to normal before the pandemic. This study aims to determine the effect of
the level of knowledge about preventing COVID-19 in adolescents through health
messages on compliance with the use of masks during the pandemic in the Sarse
Hamlet, Kesambirampak Village, Kapongan District, Situbondo Regency. This
research is a quantitative, using Pre-Experimental Design, One - Group Pretest -
Posttest research method with a sample of 17 respondents. Inclusion criteria for
adolescents aged 15-18 years. Data instrument using google form. Analysis of the
data used is univariate and bivariate analysis (Wilcoxon test). The results of the
study on the level of knowledge and compliance showed that there was a change
in knowledge before and after being given education with the level of knowledge
in the good category 41.2% increasing to 94.1%, in the moderate category from
35.3% down to 5.9%, in the poor category from 23.5% down to 0%. The results of
the study showed that the level of pretest - posttest compliance with the very high
category of 58.8% increased to 100% and the high category of 41.2% decreased to
0%. The results of the hypothesis test showed that there was an influence on the
level of knowledge about preventing COVID-19 in adolescents through health
messages on compliance with the use of masks during the pandemic.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid – 19 Pada Remaja
Melalui Pesan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan Masker Di
Masa Pandemi Di Wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo “. Atas terselesaikannya proposal skripsi ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
vii
DAFTAR ISI
vi
L. Kelemahan Penelitian.............................................................................. 30
BAB IV ..................................................................................................................31
HASIL PENELITIAN ............................................................................................31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 31
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 31
C. Pembahasan ............................................................................................. 36
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 38
BAB V....................................................................................................................38
PENUTUP ..............................................................................................................39
A. Kesimpulan ............................................................................................. 39
B. Saran........................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Kerangka Konsep Penelitian ...........................................................19
Gambar 2.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan.............35
Gambar 3.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat kepatuhan ................35
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Data ......................................................................................19
Tabel 2.2 Penggunaan masker sesuai dengan situasi/tempat..............................20
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...........................................20
Tabel 4.3 Kisi – Kisi Kuisioner ..........................................................................20
Tabel 5.3 Kategori Soal Pengetahuan .................................................................20
Tabel 6.3 Kategori Soal Kepatuhan ....................................................................20
Tabel 7.3 Persentasi Skor Observasi...................................................................20
Tabel 8.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................31
Tabel 9.4 Informasi gadget .................................................................................32
Tabel 10.4 Sosial Media .....................................................................................32
Tabel 11.4 Sumber Informasi .............................................................................32
Tabel 12.4 Hasil Observasi .................................................................................34
Tabel 13.4 Hasil Uji Perbandingan pretest-posttest............................................34
Tabel 14.4 Uji Korelasi Spearman......................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 muncul isu kesehatan global
suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut merupakan
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Coronavirus Disease 2019 merupakan jenis virus zoonosis yang
dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Virus yang menyebabkan
penyakit ini dinamakan Sars-Cov-2 yang berukuran sangat kecil (120-160
nm), utamanya menginfeksi hewan termasuk kelelawar dan unta. Gejala yang
ditimbulkan dari mulai menimbulkan gejala ringan sampai berat (1)
Pada saat ini jumlah kasus mengalami peningkatan di setiap harinya.
Virus tersebut bersifat global dapat menyerang siapa saja tanpa ada
spesifikasi umur dan jenis kelamin. Covid - 19 saat ini menjadi permasalahan
serius dunia yang sudah dikategorikan sebagai pandemi global (2). Awal
munculnya virus ini pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country
Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina
mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai
jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30
Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of
International Concern (KKMMD/PHEIC). Penyebaran virus sangat cepat
terjadi antar Negara, menyebabkan jumlah kasus semakin meningkat.
Menurut (3). Kasus covid 19 pertama dilaporkan di Indonesia Pada
Tanggal 2 Maret 2020 dan tercatat hingga Bulan September Tahun 2020
tercatat lebih dari 200.000 orang terkonfirmasi positif dengan penambahan
kasus sejumlah 3000 orang per harinya. Jawa Timur mencatat kasus pertama
Covid – 19 pada tanggal 17 Maret 2020 sejumlah 6 positif covid – 19.
Peningkatan terus terjadi secara signifikan, hingga saat ini Jawa
Timur, berada di urutan kedua di Indonesia kasus tertinggi covid – 19 tercatat
sejumlah 41.076 kasus. Beberapa upaya penanggulangan baik promotif,
preventif, dan kuratif sudah dilakukan sejak awal diberitakannya
terkonfirmasi positif di wilayah Jawa Timur (4).
Mayoritas wilayah kota/kabupaten memiliki tingkat status risiko
tinggi – sedang dengan kasus kumulatif positif yang semakin meningkat.
Praktis setelah 3 bulan melewati masa tanggap darurat dan PSBB (5).
Pemerintah Indonesia mulai menjajaki penerapan kehidupan normal yang
baru (new normal) dan melongggarkan PSBB. Pada 28 Mei 2020 Pemerintah
Pusat melalui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
pada 28 Mei 2020 dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi dan Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan
Protokol Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 menuju Normal Baru
(new normal), hidup berdampingan dengan Covid-19. Pemerintah
menyebutnya „Penyesuaian PSBB‟, dimana sedang disusun kriteria dan
langkah-langkahnya, serta menentukan bagaimana Penyesuaian PSBB
diberlakukan
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan remaja dusun sarse rt/rw
02/04 desa kesambirampak kecamatan kapongan kabupaten situbondo tentang
pencegahan covid – 19 melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan dalam
penggunaan masker di masa pandemi terhadap kepatuhan dalam penggunaan
masker di masa pandemic
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan remaja
Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo tentang pencegahan covid – 19
melalui pesan kesehatan terhadap kepatuhan dalam penggunaan
masker di masa pandemi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja Dusun Sarse
RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak Kabupaten Situbondo tentang
pencegahan covid – 19 melalui pesan kesehatan
b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan masyarakat dalam pengunaan
masker di masa pandemi
4
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 ( Keaslian Penelitian )
B. Landasan Teori
1. Konsep Dasar Covid, Gejala, Penularan, dan Pencegahan
Menurut (7) saat ini dunia sedang menyoroti isu kesehatan dunia
tentang penyebaran virus corona yang semakin meningkat. Sehingga
ditetapkan oleh WHO (World Health Organizatiton) atau Badan
Kesehatan Dunia sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan dunia (KMMD) pada tanggal 30 Januari 2020 dan
akhirnya ditetapkan sebagai pandemic pada tanggal 11 Maret 2020
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi
7
8
a. Awareness (kesadaran)
10
9. Remaja
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda – tanda seksual sekundernya sampai
saat mencapai kematangan seksual dan individu mengalami perkembangan
psikologis dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa(35)
(36)
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja
yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa ;atin
yang artinya “ tumbuh atau mencapai kematangan “. Usia remaja terbagi
menjadi 3 fase sesuai tingkatan umur yang dilalui remaja dan setiap fase
memiliki keistimewaannya tersendiri. Ketiga fase tingkatan umur remaja
tersebut antara lain :
a. Remaja awal
Tingkatan usia remaja yang pertama adalah remaja awal. Pada
tahap ini remaja berada pada rentang usia 12 hingga 15 tahun.
Umunya remaja berada di masa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Keistimewaan yang terjadi pada fase ini adalah remaja berubah
fisiknya dalam kurun waktu yang singkat. Remaja juga mulai tertarik
kepada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis
b. Remaja pertengahan
Pada tahap ini, remaja berada pada rentang usia 15 hingga 18
tahun. Umumnya berada pada masa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Keistimewaan pada fase ini adalah mulai sempurnanya perubahan
fisik remaja, sehingga fisiknya sudah menyerupai orang dewasa. Pda
tahap ini, remaja sangat mementingkan kehadiran teman dan remaja
akan senang jika banyak teman yang menyukainya
c. Remaja akhir
Pada tahap ini, remaja berada pada usia 18 hingga 21 tahun.
Umumnya berada pada usia pendidikan di perguruan tinggi, atau
bagi yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka mulai
bekerja dan mulai menafkahi anggota keluarga. Keistimewaan dalam
fase ini adalah remaja mulai memikirkan pekerjaan dan membantu
menafkahi anggota keluarga, sudah menganut sikap nilai – nilai
orang dewasa
10. Pesan Kesehatan
Pesan merupakan rangkaian kata yang berisi makna tersirat
didalamnya. Pesan kesehatan yang dimaksud merupakan rangkaian
kata yang disusun untuk mengajak masyarakat selalu memakai masker
dan mematuhi protocol kesehatan.
Pesan kesehatan berisi ajakan untuk masyarakat agar selalu
memakai masker ketika berada diluar rumah. Lebih menarik jika
pesan kesehatan dikemas dengan kata- kata kekinian, singkat, dan
mudah dimengerti dengan desain yang tidak monoton agar masyarakat
yang membaca tidak bosan dan menerapkan anjuran yang terdapat
dalam pesan kesehatan tersebut
16
C. Landasan Teori
1. Kerangka Konseptual Penelitian
Faktor yang
mempengaruhi
Tingkat Penggunaan
pengetahuan masker
masyarakat
- Sangat tinggi
- Baik Kepatuhan - Tinggi
- Cukup penggunaan - Sedang
- Kurang masker - Rendah
- Sangat rendah
- Peraturan
- Sanksi
- Lingkungan
- Motivasi
- Pengetahuan
Faktor yang
mempengaruhi
Keterangan
Diteliti
Tidak diteliti
17
2. Kerangka Teori
Sesuai dengan teori diatas, adanya wabah virus corona yang saat
ini sedang terjadi banyak sekali risiko penularan dari penyebaran penyakit
tersebut dan jumlah kasus semakin meningkat disetiap harinya. Hal itu
disebabkan karena penyebaran informasi yang masih belum maksimal
sehingga masyarakat kurang mengetahui tentang risiko penularan wabah
ini. selain infromasi, pengetahuan masyarakat juga dipengaruhi oleh
kebiasaan sehari – hari, lingkungan, pendidikan, kebudayaan/norma, dan
persepsi. oleh karena itu, perlunya upaya pencegahan bagi masyarakat
untuk bisa mawas diri mematuhi protocol kesehatan, salah satunya yaitu
disiplin dalam penngunaan masker.
Pentingnya pengetahuan masyarakat akan berpengaruh terhadap
sikap masyarakat dalam meningkatkan kepatuhaan dalam penggunaan
masker. dengan diberikannya peraturan, sanksi, lingkungan yang
mendukung, motivasi dan edukasi, masyarakat akan tau,mau, dan mampu
untuk patuh menggunakan masker dalam upaya promotif preventif.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan masyarakat dan kepatuhan masyarakat tentang pentingnya
penggunaan masker di masa pandemi.
3. Hipotesa Penelitian
H1 = Ada pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat ( remaja )
Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa Kesambirampak
Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo terhadap
Tingkat Kepatuhan dalam Penggunaan Masker di Masa
Pandemi
H0 = Tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat (
remaja ) Dusun Sarse RT/RW 02/04 Desa
Kesambirampak Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo terhadap Tingkat Kepatuhan dalam Penggunaan
Masker di Masa Pandemi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. menurut(37)
mengatakan bahwa metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini menggunakan penelitian Pre-Experimental Designs dengan
metode penelitian One – Group Pretest – Posttest Design. One-group
Pretest-Prottest Design ini termasuk ke dalam penelitian Pre-
Experimental Designs (nondesign) adalah suatu penelitian pre-experiment
dimana peneliti memberikan perlakuan pada kelompok studi tetapi
sebelumnya diukur atau dites dahulu (pretest) selanjutnya setelah
perlakuan kelompok studi diukur atau dites kembali (Posttest) dalam
penelitian ini tidak dilakukan randomisasi dan dilakukan pada satu
kelompok studi. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
18
19
dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali
waktu dalam waktu yang bersamaan(38)
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya(41)
1. Variabel Independen
Variabel independen disebut juga dengan variabel bebas.
Varial bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (variabel terikat)(42). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen juga sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas(42). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan
masker di masa pandemi.
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
N = jumlah responden
χ = skor yang diperoleh subyek dalam setiap item
у = skor yang diperoleh subyek dalam setiap item
Σ χ = jumlah skor dalam variabel χ
Σ у = jumlah skor dalam variabel у
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
yang sama pula. Pengukuran reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan alat analisis SPSS,
yakni dengan uji statistik Cronbach Alpa (48)
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah
instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari
satu kali, paling tidak responden yang sama. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a) Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden
dalam menjawab kusieoner.
b) Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh pertanyaan.
c) Jika nilai alpha > 60%, disebut reliable (49)
Rumus yang digunakan adalah :
24
Keterangan :
ri = Reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total
I. Prosedur Penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek
dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang dilakukan dalam suatu
penelitian(50)
Dalam melakukan penelitian ini, prosedur yang ditetapkan adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun proposal penelitian
2. Mengurus surat perizinan penelitian dari pihak kampus Poltekkes
Kemenkes Malang
3. Mengantar surat izin penelitian kepada Kepala Desa Kesambirampak
Situbondo
4. Dalam proses penelitian, formulir yang digunakan ( lembar informed
consent dan kuisioner ) dalam bentuk online atau google form
5. Responden mengisi informed consent jika berkenan menjadi
responden sebelum masuk ke ruangan zoom meeting
6. Responden diberikan link zoom untuk bergabung dalam kegiatan
intervensi penelitian
7. Jika seluruh responden memasuki zoom meeting, dilakukan
penjelasan kepada calon responden tentang penelitian yang akan
dilakukan
8. Menjelaskan kepada responden dalam proses pelaksanaan penelitian
menggunakan pretest dan post test
9. Menjelaskan kepada responden tentang pengisian kuisioner
10. Pemberian kuisioner pretest kepada responden sebelum dilakukan
intervensi
11. Melakukan kegiatan intervensi kepada responden via zoom meeting
12. Pembagian kuisioner kepada responden penelitian setelah dilakukan
intervensi untuk diisi seluruh pertanyaan yang ada didalamnya
13. Pengumpulan kuisioner yang sudah diisi secara lengkap oleh
responden
14. Proses mengumpulkan data mengelompokkan resonden sesuai dengan
data umum dan data usus dalam aplikasi Ms. Excel
15. Menganalisis hasil rekapan data dengan aplikasi SPSS
16. Menginterpretasikan data penelitian setelah dilakukan uji SPSS
17. Penyusunan laporan hasil penelitian
25
J. Manajemen Data
1. Pemeriksaan data
Data yang telah dikumpulkan diperiksa perihal kelengkapan dan
ketepatan jawaban, sehingga memudahkan proses pengolahan data
2. Pemberian skor (scoring)
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban sehingga
jawaban dapat diberikan skor(48)
1) Pengetahuan mengenai pentingnya penggunaan masker
Hasil kuisioner yang telah diisi akan diberi nilai 1
jika benar, dan nilai 0 jika salah. Pertanyaan bersifat
tertutup dengan total 15 soal .
Tabel 4.3 (Kategori Soal Pengetahuan)
Kategori Persentasi
Baik 76-100% (dengan benar dari
total jawaban pertanyaan)
Cukup 56-75% (dengan benar dari total
jawaban pertanyaan)
Kurang <56% (dengan benar dari total
jawaban pertanyaan)
2) Kepatuhan terhadap pentingnya penggunaan masker
Hasil kuisioner yang telah diisi akan diberi nilai
menggunakan skala likert dengan SS=4, S=3, TS=2,
STS=1 untuk variabel pernyataan positif dan SS=1, S=2,
TS=3, STS=4 untuk variabel pernyataan negative dengan
total 10 pernyataan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 5.3 (Kategori Soal Kepatuhan)
Ketegori soal SS S TS STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
Jumlah Soal : 10
Skor maksimal per indicator :4
Skor minimal per indicator :1
Total maksimal skor : 40
Total minimal skor : 10
Jumlah skor pencapaian per indikator
P = X 100%
Total maksimal skor
3) Observasi kepatuhan/sikap
Interpretasi penilaian lembar observasi kepatuhan
penggunaan masker adalah untuk jawaban selalu “ 4 “,
sering “ 3 “, kadang “ 2 “, dan jarang “ 1 “. Terdapat 5
indikator dengan kegiatan observasi dilakukan selama 2
minggu dan dilakukan penilaian setiap minggunya
c) Observasi kepatuhan/sikap
Cara menghitung persentase skor lembar observasi
pelaksanaan kepatuhan dalam penggunaan masker adalah
sebagai berikut :
Jumlah skor pencapaian per indikator
P = X 100%
Total maksimal skor
Tabel 7.3 Persentase Sk
Interval Persentase (%) Kriteria
80 ≤ P ≤ 100 Sangat Tinggi
60 ≤ P <80 Tinggi
40 ≤ P < 60 Sedang
20 ≤ P < 40 Rendah
0 ≤ P < 20 Sangat Rendah
a) Analisa bivariate
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi yang dapat dilakukan dengan uji
K. Etika Penelitian
a. Prinsip informed consent
Informed consent adalah lembar persetujuan yang diberikan
kepada subjek penelitian. Peneliti menjelaskan manfaat, tujuan,
prosedur, dan dampak dari penelitian yang akan dilakukan. Setelah
dijelaskan, lembar informed consent diberikan ke subjek penelitian.
Jika setuju maka informed consent harus ditandatangani oleh subjek
penelitian(53).
b. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat
Prinsip ini berisi tentang kemampuang memiliki rasa tanggung
jawab dalam memilih keputusan, dimana seorang peneliti wajib untuk
menghormati setiap makhluk yang pada dasarnya memiliki hak
otonom dalam bernalar dan mengambil keputusan, menghormati
setiap harkat dan martabat individu dan hak atas privacy, menghargai
setiap kekayaan kultural sebagai bukti penghormatan atas martabat
manusia, melindungi hak dan kesejahteraan pribadi dan komunitas
terhadap ketidakmampuan mengambil keputusan karena usia, gender,
ras, status ekonomi, dan memberikan perlindungan partisipan terhadap
kerugian yang ditimbulkan dan penyalahgunaan penelitian
c. Prinsip berbuat baik
Peneliti berusaha dan memiliki kewajiban untuk memaksimalkan
manfaat yang ditimbulkan dan meminimalisir kerugian partisipan
d. Prinsip keadilan
Peneliti memiliki kewajiban untuk memperlakukan setiap
partisipan sama tanpa adanya unsur membeda-bedakan. Dalam hal ini
juga menjamin pembagian yang seimbang dalam hal beban dan
manfaat yang diperoleh partisipan dalam penelitian.
e. Prinsip kepercayaan dan tanggung jawab
Dalam prinsip ini, peneliti harus membangun kepercayaan dengan
pihak yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini partisipan. Dan
harus menyadari tanggung jawab profesional dalam keilmuannya di
masyarakat, pene;iti juga harus dituntut untuk selalu peka terhadap
perkembangan IPTEKS, situasi sosial, budaya, dan dampak penelitian
terhadap masyarakat.
f. Prinsip keterbukaan
Dalam prinsip ini, peneliti harus memiliki sifat terbuka terhadap
partisipan perihal deskripsi dan tujuan penelitian, tidak boleh
menyembunyikan tujuan penelitian dan partisipan penelitian
30
L. Kelemahan Penelitian
Penelitian ini memiliki banyak kelemahan dikarenakan adanya
keterbatasan pada penulis. Diantaranya ialah :
a. Sampel yang digunakan dalam penelitian kurang dari 30
responden yaitu remaja usia 15 – 18 tahun di Desa Sarse
sejumlah 17 orang sehingga tidak bisa digeneralisasikan karena
size sampel kecil.
b. Metode pengumpulan data tentang pengetahuan dan kepatuhan
penggunaan masker menggunakan lembar kuisioner sehingga
kemungkinan hasil kurang optimal mengingat kondisi lapangan
yang tidak memungkinkan untuk melakukan observasi secara
langsung dan intens karena situasi pandemi covid – 19 yang
semakin meningkat.
c. Observasi yang dilakukan tidak maksimal karena keterbatasan
waktu dan kondisi pandemi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Situbondo merupakan wilayah kabupaten terpencil yang
terdiri atas 17 kecamatan, dengan luas wilayah keseluruhan adalah
163.850 Ha. Secara administrasi wilayah Kabupaten Situbondo
mempunyai batas – batas yaitu :
- Sebelah utara : Selat Madura
- Sebelah Timur : Selat Bali
- Sebelah Selatan : Kab. Bondowoso dan Kab. Banyuwangi
- Sebelah Barat : Kab. Probolinggo
Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo yaitu
kecamatan Kapongan dengan luas wilayah 44.55 Km 2. Kecamatan
Kapongan berjarak sekitar 7 Km dari wilayah kota Kabupaten situbondo
kea rah timur dengan pusat pemerintahannya berada di Desa
Kesambirampak.
Berdasatkan hasil data (Pemerintah Kabupaten Situbondo, 2021)
Persebaran jumlah kasus covid – 19 semakin meningkat di setiap harinya,
dengan seluruh wilayah di Kabupaten Situbondo berstatus kuning sampai
merah. Di Kecamatan Kapongan sendiri masih banyak kasus
terkonfirmasi positif. Khususnya wilayah RT/RW 02/04 Dusun Sarse Desa
Kesambirampak, setelah dilakukannya wawancara dan observasi kepada
remaja rentang usia 15 – 18 tahun dengan pendidikan SMA, berbagai
persepsi mulai muncul dimana mereka beranggapan bahwa merasa lebih
sakit karena merasa sesak nafas, malas untuk pergi membeli masker, dan
pada saat ini jugaa pemberitaan dan informasi mengenai covid – 19 sangat
minim. Dari beberapa hal tersebut dapat menyebabkan banyaknya kasus di
setiap harinya sebanding dengan fakta yang terjadi bahwa minimnya
masyarakat dalam menerapkan protocol kesehatan, salah satunya yaitu
kepatuhan dalam penggunakan masker. Sedangkan faktor penyebaran
virus covid – 19 utamanya melalui droplet ( percikan ) dan saluran
pernafasan dan kontak terutama orang yang mengalami gejala batuk,
bersin.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah RT/RW 02/04 Dusun Sarse,
Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan pada tanggal 23 februari
sampai 23 April 2021 dengan topik penelitian tentang pengaruh tingkat
pengetahuan tentang pencegahan covid – 19 pada remaja melalui pesan
kesehatan terhadap kepatuhan dalam penggunaan masker di masa pandemi
di wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan Kapongan
Kabupaten Situbondo. Responden dalam penelitian ini adalah remaja
rentang usia 15 – 18 tahun dengan masih menempuh pendidikan SMA
sejumlah 17 responden.
31
32
100,0%
50,0%
Posttest
0,0%
Pretest
Baik
Cukup
Kurang
100,0%
Persentasi
80,0%
60,0%
40,0%
20,0%
0,0% Posttest
Sangat Tinggi Pretest
Tinggi Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Sangat Sangat
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi Rendah
Pretest 58,8% 41,20% 0% 0% 0%
Posttest 100% 0% 0% 0% 0%
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
atau tidak antara variabel independen ( pengetahuan ) dengan variabel
dependen ( kepatuhan ) dengan diberi perlakuan pretes-posttest kepada
responden untuk mengukur hasil tersebut. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin mayoritas perempuan dengan usia 17 tahun.
Remaja dengan mayoritas kegiatannya selalu berhubungan dengan gadget,
pasti mengetahui berbagai informasi terbaru melalui sosial media maupun
website yang setiap hari selalu dikonsumsi sehari – hari. Sangat penting
untuk remaja selektif memilih informasi yang fakta dan sebisa mungkin
menghindari kabar hoax, karena masa remaja menurut (Umami, 2019).)
merupakan periode labil dengan cenderung tidak bisa membedakan kabar
hoax atau fakta. Perkembangan remaja pda dasarnya dipengaruhi oleh
lingkungan. Mengalami perkembangan masa pancaroba, tingkah laku
negative remaja muncul disebabkan adanya perlakuan lingkungan yang
kurang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan remaja..
pada dasarnya, proses perkembangan remaja harus didukung oleh
pemahaman orang tua terhadap kondisi remaja yang sedang mencari jati
dirinya. Oleh karena itu, peran orang tua sebagai kawa, dan sahabat
37
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah pada saat pelaksanaan intervensi
dilakukan kurang maksimal karena kondisi pandemi yang tidak
diperbolehkan untuk mengumpulkan massa di lahan penelitian sehingga
intervensi melalui daring yang memerlukan kuota dan jaringan yang
cukup bagus untuk mengisi kuisioner melalui google form dan saat
melakukan edukasi melalui zoom. Kegiatan observasi yang dilkaukan juga
kurang maksimal dikarenakan keterbatasan waktu peneliti, sehingga
dilakukan proses obsevasi selama satu minggu saja.
BAB V
39
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Didapatkan hasil adanya perubahan tingkat pengetahuan dan
kepatuhan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dimana hasil
pretest responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik berjumlah 7
responden (41.2%), cukup 6 responden (35.3%), kurang 4 responden
(23.5%). Sedangkan untuk hasil posttest meningkat menjadi 16
responden (94.1%) memiliki kategori baik dan 1 responden (5.9%)
memiliki pengetahuan kategori cukup. Sebanding dengan hasil pretest
kepatuhan didapatkan responden dengan memiliki kepatuhan sangat
tinggi berjumlah 10 orang (58.8%) dan kategori tinggi 7 orang
(41.2%), sedangkan untuk hasil posttest meningkat menjadi seluruh
responden (100%) memiliki kategori sangat tinggi dengan menerapkan
penggunaan masker yang benar setiap waktu.
2. Didapatkan hasil dari kelompok perlakuan pretest-posttest
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan tingkat
pengetahuan remaja didapatkan p-value 0.000 atau p<0.005 berarti ada
pengaruh tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Sedangkan pada tingkat kepatuhan didapatkan p-value 0.001 atau
p<0.005 berarti ada pengaruh intervensi yang diberikan terhadap
kepatuhan responden
3. Didapatkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test terhadap observasi
yang dilakukan kepada responden sebanyak dua kali selama satu
minggu, dimana kegiatan observasi dilakukan setiap tiga hari sekali
didapatkan p-value 0.000 atau p<0.005 berarti dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh pengetahuan responden terhadap kepatuhan yang
diterapkan responden setelah dilakukan perlakuan
4. Didapatkan uji korelasi antar dua variabel, didapatkan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0.005 atau p<0.05 dengan nilai Coefficient Correlation
bernilai positif sebesar 0.467. hal terebut dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan pengaruh antara variabel independen (pengetahuan) dan
variabel dependen (kepatuhan) dengan tingkat kekuatan
korelasi/hubungannya memiliki hubungan yang cukup kuat antar
variabel
B. Saran
Berkaitan dengan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang dapat
disarankan untuk pengembangan dari hasil penelitian ini terhadap upaya
pencegahan covid – 19 dalam penggunaan masker di masa pandemi. :
1. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian
lebih mendalam tentang pengaruh tingkat pengetahuan seseorang
terhadap sikap kepatuhan, karena masih banyak keterbatasan dan
permasalahan yang bisa muncul pada remaja
2. Bagi Lembaga Desa
Diharapkan dapat mengaktifkan kembali satgas covid – 19 dengan
merekrut anggota baru khususnya remaja, agar dapat memahami
pencegahan covid – 19
3. Bagi remaja
40
10. Devi Pramita Sari NS. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid -
19 di Ngronggah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, Vol
10 No 1 ISSN : 2086-2628. 2020;: 52 - 55.
41
42
13. Devi Pramita Sari NSA. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-
19 di Ngronggah. Infokes Vol 10 No 1 ISSN : 2086 - 2628. 2020;: 52 - 53.
14. Mona N. Konsep Isolasi dalam Jaringan Sosial untuk Meminimalisasi Efek
Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona di Indonesia). Jurnal Sosial
Humaniora Terapan. Vol. 2 No 2. Universitas Indonesia : Program Studi
Periklanan Kreatif Program. 2020.
19. Dictionary O. English Oxford Living Dictionaries. [Online].; 2018 [cited 2018
Mei 5. Available from: https://en.oxforddictionaries/workshop.
20. Notoadmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta: Rineka Cipta;
2007.
Alfabeta; 2013.
31. Blass. The Milgram Paradigm After 35 Years: Some Things We Now Know
About Obedience to Authority. Journal of Applied Social Psychology. 1999;:
955-978.
34. Kamidah. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi di Puskesmas Simo Boyolali. Gaster XII (1).
2015.
39. Akbar SPaHU. Metode Penelitian Sosial Jakarta: Bumi Aksara; 2006.
44
44. Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data Jakarta:
Penerbit Salemba Medika; 2007.
49. Noor. Metode penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah Jakarta:
kencana prenada media group; 2011.
51. Febriyanto MAB. HUbungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Konsumsi Jajanan Sehat di MI Sulaimaniyah Mojoagung Jombang. ADLN-
Perpustakaan Universitas Airlangga. 2016;: 30-31.
2020;: 11.
56. Sanifah LJ. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Keluarga tentang
Perawatan Activities Daily Living ( ADL ) Pada Lansia. Jurnal Stikes Insan
Cendekia Jombang. 2018;: 39 - 40.
59. Budiman R. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. In. Jakarta:
Salemba Medika; 2013. p. 11-22.
46
Lampiran 1.
INFORMED CONSENT
PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN
……………………..,………………..2020
47
Lampiran 2.
1. Positif 6. Negatif
2. Positif 7. Negatif
3. Negatif 8. Positif
4. Negatif 9. Positif
5. Negatif 10. Positif
48
Lampiran 3
KUISIONER PENGETAHUAN
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid – 19 Pada Remaja
Melalui Pesan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan Masker Di
Masa Pandemi Di Wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silan (X) pada
jawaban yang kamu anggap benar. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal.
4. Apa yang sebaiknya anda lakukan jika berkontak erat dengan seseorang
yang terinfeksi covid – 19?
a. Tetap melakukan kegiatan diluar rumah
b. Segera lakukan isolasi mandiri jika mengalami gejala ringan
c. Tetap melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi covid – 19
5. Jika anda tinggal di daerah dimana terdapat kasus malaria atau demam
berdarah, sedangkan didaerah tersebut juga terdapat orang yang terinfeksi
covid – 19. Bagaimana langkah pencegahan yang anda lakukan?
a. Mengabaikan gejala demam dan tetap bepergian keluar rumah
b. Berdiam diri dirumah dan tidak melapor ke fasilitas kesehatan
c. Melapor ke fasilitas kesehatan dan patuh protokol kesehatan
7. Saat ini, riwayat covid -19 sudah berada pada fase new normal. Apakah
arti new normal itu sendiri?
a. Kebiasaan kembali normal seperti sebelum pandemi
b. Adaptasi kebiasaan baru disiplin protokol kesehatan
c. Tetap melakukan kebiasaan sehari – hari tanpa ada perubahan
9. Pada saat kita berada di rumah sakit atau sedang mengantri di dokter. Apa
saja protocol kesehatan yang diterapkan?
a. Memakai masker dan membawa handsanitizer
b. Tetap berada dalam kerumunan dan tidak menjaga jarak
c. Setelah memegang barang apapun tidak melakukan cuci tangan
10. Pada saat berada diluar rumah, kita dianjurkan untuk menggunakan
masker dengan baik dan benar terutama pada masa pandemi saat ini.
mengapa?
a. Melindungi wajah dari debu dan polusi
b. menghindari percikan batuk orang lain
c. Melindungi saluran pernafasan dari udara kotor
11. Pada saat berada di tempat keramaian dan penjagaan jarak fisik tidak dapat
dilakukan. Jenis masker apakah yang dianjurkan untuk dipakai?
a. Masker N95
b. Masker medis
c. Masker kain
12. Ketika berada diluar rumah, kita dianjurkan untuk menggunakan masker.
berikut merupakan hal yang harus dihindari dalam menggunakan masker.
kecuali :
a. Menyentuh bagian mata, hidung dan mulut saat menggunakan masker
b. Menurunkan masker ke dagu ketika ingin berbicara dengan orang lain
c. Memakai masker dari hidung sampai menutupi mulut dan dagu
13. Pada masa pandemic saat ini, penting untuk memperhatikan masker yang
sesuai dengan protocol kesehatan, dintaranya adalah :
a. Melepas masker dengan menyentuh bagian depan masker, kemudian
melepas tali masker
50
15. Dalam penggunaan masker nonmedis ( kain ). Terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam proses penggunaannya :
a. Masker yang digunakan harus sering dicuci
b. Masker digunakan bergantian dengan orang lain
c. Melepas dengan menyentuh bagian depan masker
KUISIONER KEPATUHAN
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Covid – 19 Pada Remaja
Melalui Pesan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Dalam Penggunaan Masker Di
Masa Pandemi Di Wilayah Dusun Sarse Desa Kesambirampak Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo
Petunjuk :
1. Mohon berikan jawaban dari masing – masing pilihan yang tersedia dengan
memberi tanda (√ ) pada jawaban yang dipilih
2. Mohon diteliti kembali apakah semua pernyataan telah terjawab
Skor
No Pernyataan
STS TS S SS
1 Penambahan kasus perhari menggambarkan
bahwa kepatuhan masih belum optimal
2 Meskipun tidak dikeramaian maupun tempat
umum, jika kita berinteraksi dengan orang lain,
kita tetap menggunakan masker
3 Ji ka kita tidak mengalami batuk maka kita tidak
perlu menggunakan masker saat bertemu dengan
orang lain
4 Apabila kita sudah memakai masker maka kita
tidak perlu menjaga jarak meskipun berada di
tempat umum yang banyak pengunjungnya
5 Sebelum menggunakan masker kita harus
mencuci tangan
6 Bila kita berada di keramaian, kita tetap harus
menggunakan maske
7 Jika kita mengalami gejala ringan seperti batuk,
kita harus memakai masker
8 Jika saudara melakukan kegiatan diluar rumah,
selalu menggunakan masker
9 Jika teman saudara ingin meminjam masker,
saudara memberikan masker dan
memperbolehkan teman untuk memakai masker
tersebut
10 Menurunkan masker ke dagu pada saat makan
dapat mencemari bagian dalam masker dengan
berbagai virus yang mungkin menempel di dagu
52
Rumus Kategori
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
KEPATUHAN DALAM PENGGUNAAN MASKER
Sebelum menggunakan 1
masker, apakah saudara
3
melakukan cuci tangan
terlebih dahulu 2
Rumus Kategori
Sangat Tinggi : 80 ≤ P ≤ 100
P= Jumlah skor per indikator Tinggi : 60 ≤ P < 80
X100
Total maksimal skor Sedang : 40 ≤ P < 60
Jumlah soal :5 Rendah : 20 ≤ P < 40
Skor maksimal per indicator :4 Sangat Renda : 0 ≤ P < 20
Skor minimal per indicator :1
Total maksimal skor : 40
Total minimal skor : 10
54
Sosial Media
Responden
Informasi
Iformasi
Pengetahuan Pretest
Sumber
Skor Katagori
57
58
Jenis Kelamin
Sosial Media
Responden
Informasi
Iformasi
Pengetahuan Posttest
Sumber
Skor Katagori
Informasi
Kelamin
Iformasi
Sumber
Kepatuhan Pretest
Jenis
Skor Katagori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R1 2 1 1 5 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 70 Tinggi
R2 2 1 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 95 Sangat Tinggi
R3 2 1 1 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 90 Sangat Tinggi
R4 2 1 1 5 2 4 1 3 4 4 4 4 4 1 78 Tinggi
R5 2 1 1 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 88 Sangat Tinggi
R6 2 1 1 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 93 Sangat Tinggi
R7 1 1 1 5 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 88 Sangat Tinggi
R8 2 1 1 5 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 70 Tinggi
R9 2 1 1 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 73 Tinggi
R10 1 1 1 5 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 75 Tinggi
R11 2 1 1 5 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 68 Tinggi
R12 2 1 1 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 88 Sangat Tinggi
R13 1 1 1 5 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 90 Sangat Tinggi
R14 1 1 1 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 80 Sangat Tinggi
R15 1 1 1 5 3 1 4 4 3 4 3 3 3 2 75 Tinggi
R16 2 1 1 5 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 85 Sangat Tinggi
R17 2 1 1 5 3 1 4 4 3 4 4 4 3 2 80 Sangat Tinggi
59
60
Sosial Media
Responden
Informasi
Kelamin
Iformasi
Sumber
Kepatuhan Posttest
Jenis
Skor Katagori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R1 2 1 1 5 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 90 Sangat Tinggi
R2 2 1 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 90 Sangat Tinggi
R3 2 1 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 90 Sangat Tinggi
R4 2 1 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 98 Sangat Tinggi
R5 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R6 2 1 1 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 98 Sangat Tinggi
R7 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R8 2 1 1 5 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 88 Sangat Tinggi
R9 2 1 1 5 4 4 1 1 4 4 4 4 1 4 78 Sangat Tinggi
R10 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 88 Sangat Tinggi
R11 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R12 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 90 Sangat Tinggi
R13 1 1 1 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 90 Sangat Tinggi
R14 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 Sangat Tinggi
R15 1 1 1 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 1 85 Sangat Tinggi
R16 2 1 1 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 95 Sangat Tinggi
R17 2 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 98 Sangat Tinggi