Anda di halaman 1dari 7

ESSAY

PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


SEBAGAI SALAH SATU PENYAKIT TROPIS

Disusun oleh :
Nama : Aulia Rahma Maulida Qomari
NIM : 211030590044

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
PENDAHULUAN

Penyakit tropis merupakan salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di
daerah beriklim tropis dan subtropis. Tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di semua
negara miskin dan berkembang, penyakit tropis ini dapat mewabah dengan cepat dan
menjadi salah satu faktor peningkat angka kematian.

Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk jenis penyakit arbovirus yang


ditularkan oleh dua jenis vektor nyamuk yaitu Aedes aegypti dan Aedes Albopictus
dan merupakan masalah utama penyakit di dunia, terutama di negara tropis. Sampai
tahun 2009, sekitar 2-5 miliar orang yang tinggal di lebih 100 negara endemik, terutama
daerah tropis yang rentan penularan virus dengue. Data dari World Health Organization
(WHO) tahun 2015 menyatakan negara tropis berisiko terinfeksi virus dengue dengan
96 juta kasus berasal dari 128 negara tropis. Angka tersebut menjadikan negara tropis
penyumbang kasus terbesar kejadian DBD. Pada 2016 lebih dari 136 kasus DBD di
Thailand,176.411 kasus terlaporkan di Filipina dan sebanyak 100.028 kasus di
Malaysia. Di Asia Tenggara terjadi kematian rata-rata 1682 jiwa/tahun karena DBD.
Pada peringatan ASEAN Dengue Day (ADD) tahun 2016 WHO juga melaporkan
bahwa Asia Pasifik menanggung 75% dari beban dengue di dunia antara tahun 2004
dan 2010. Tahun 2019, Kepulauan Solomon melaporkan wabah Demam Berdarah
Dengue (DBD) terdapat lebih dari 7.000 kasus dan wabah wilayah Afrika, Burkina
Faso 1.061 kasus yang dilaporkan.

Masyarakat pun mengharapkan adanya organisasi-organisasi khususnya


instansi pemerintah yang memberikan perhatian dengan melakukan penelitian-
penelitian dalam pemberantasan penyakit-penyakit tropis dan mengadakan pelayanan
kesehatan yang layak untuk masyarakat. Di sisi lain, tidak hanya instansi-instansi
pemerintah saja yang diharapkan dapat melakukan pencegahan penyebaran penyakit
tropis, tapi masyarakat juga harus ikut serta mendukung hal ini dengan menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian diri sendiri terhadap lingkungan.

2
ISI

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan


di Indonesia yang banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB) karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat (Depkes.RI, 2006). Seluruh wilayah
Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD sebab virus penyebab
maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas di seluruh Indonesia. Beberapa faktor
yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain rendahnya status kekebalan
kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya
tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.

Menurut Widiyono (2008) DBD merupakan salah satu masalah kesehatan


masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan
penyebaranya semakin luas dan penyakit ini merupakan penyakit menular yang
terutama menyerang anak-anak.

Nyamuk Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam


Berdarah. Cara penyebarannya melalui nyamuk yang menggigit seseorang yang sudah
terinfeksi virus demam berdarah. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar ludah si
nyamuk. Kemudian nyamuk ini menggigit orang sehat. Bersamaan dengan terhisapnya
darah dari orang yang sehat, virus demam berdarah juga berpindah ke orang tersebut
dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi virus demam berdarah.

Nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari nyamuk
biasa. Nyamuk ini aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap darah
yang juga berarti dapat menyebarkan virus demam berdarah. Sedangkan pada malam
hari, nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk pada siang hari
dan cegah nyamuk ini menggigit anak yang sedang tidur siang.

Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia senang berada di genangan air bersih dan
di daerah yang banyak pohon seperti di taman atau kebun. Genangan air pada pot bunga
mungkin menjadi salah satu tempat favorit nyamuk.

3
Gejala Demam Berdarah
Seseorang yang terinfeksi virus Demam Berdarah Dengue (DBD), umumnya
menunjukkan gejala-gejala berikut:

 Demam tinggi terus menerus. Suhu badan sekitar 39 - 40 derajat Celcius. Hal ini
menyebabkan sakit kepala pada penderita.
 Demam tanpa disertai batuk-batuk.
 Sakit perut atau mual.
 Badan terasa pegal atau nyeri pada persendian.
 Muncul bintik-bintik merah, tetapi hal ini tidak selalu terjadi pada setiap kasus.

Salah satu program yang paling efektif untuk pengendalian dan pencegahan DBD
adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan upaya 3 M Plus, antara lain :

 Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, tempat


penampungan air minum, dan tempat-tempat lain yang bisa tempat perkembang
biakan jentik-jentik nyamuk minimal 1 minggu sekali, agar nyamuk tidak
masuk dan bersarang didalamnya.
 Menutup tempat penampungan air seperti tangki air, drum, dan lainnya agar
nyamuk tidak masuk dan menjadikan genangan air tersebut tempat berkembang
biaknya.
 Mengubur atau mendaur ulang barang bekas atau sampah yang berpotensi
untuk tempat perkembang biakan nyamuk penular DBD seperti kaleng, botol,
ban bekas, dan lain-lain.
 Menaburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat penampungan air (TPA)
yang sulit dibersihkan, dengan dosis abate 10 gram per 100 liter air dengan cara
ditaburkan. Penaburan abate dapat diulang tiap 3 bulan
 Menggunakan obat antinyamuk, menggunakan kelambu untuk melindungi
gigitan nyamuk saat tidur

4
PENUTUP

Penyakit tropis merupakan salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di
daerah beriklim tropis dan subtropis. Tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di semua
negara miskin dan berkembang, penyakit tropis ini dapat mewabah dengan cepat dan
menjadi salah satu faktor peningkat angka kematian.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan


di Indonesia yang banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB) karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat (Depkes.RI, 2006).

Salah satu program yang paling efektif untuk pengendalian dan pencegahan
DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan upaya 3 M Plus yakni,
Menguras, Menutup dan Mengubur. Masyarakat juga diharapkan dapat mandiri dalam
melakukan pencegahan contohnya seperti, menggunakan bubuk Abate pada selokan
dan penampungan air, menggunakan lotion atau obat anti nyamuk sebelum tidur dan
menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ruminem, Tandirogang, N., dkk. (2020). Modul Penyakit Tropis. Samarinda :


Gunawana Lestari.

Ismah Z, Purnama TB, Wulandari DR, Sazkiah ER, Ashar YK. Faktor Risiko Demam
Berdarah di Negara Tropis. ASP. Desember 2021: 13(2): 148.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat. (2016). Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diakses pada 14 Juli 2022. Tersedia dari : https://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/info-
tips-kesehatan/2016-10-26/demam-berdarah-dengue-dbd

6
Lampiran

BIODATA PESERTA

Nama : Aulia Rahma Maulida Qomari


Tempat, Tanggal Lahir : Pacitan, 04 Mei 2003
Alamat : Perum Griya Lestari Permai, Blok C2/10, RT
01/09, Desa Sindang Panon, Kecamatan Sindang
Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten.
NIM : 211030590044
Asal Institusi : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
No Handphone : 0895333147617
Email : Rahmaulia0405@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai