Anda di halaman 1dari 8

BAB 7 SISTEM KELISTRIKAN

7.1. RUANG LINGKUP


Yang termasuk dalam lingkup perancangan sistem kelistrikan antara lain :
7.1.1. Kriteria Desain Sistem Distribusi Listrik Tegangan Rendah;
7.1.2. Kriteria Desain Sistem Penyediaan Listrik;
7.1.3. Kriteria Desain Sistem Pembumian (Grounding);
7.1.4. Perhitungan Kebutuhan Listrik;
7.1.5. Perhitungan Beban Listrik Maksimum Pada Sisi Tegangan;

7.2. PERATURAN DAN ACUAN


Instalasi sistem kelistrikan pada dasarnya harus mengacu kepada Peraturan Daerah maupun
Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional, Standar Nasional maupun
Internasional yang terkait. Adapun standar atau acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas,
antara lain seperti dibawah ini :

7.2.1. GB50053 - 2013 Tentang desain gardu induk 20Kv kebawah


7.2.2. GB50052 - 2009 Tentang desain sistem catu daya listrik
7.2.3. GB51348 - 2019 Tentang desain kelistrikan bangunan
7.2.4. GB50054 - 2011 Tentang desain instalasi listrik tegangan rendah
7.2.5. GB55024 - 2022 Tentang kode umum bangunan listrik dan intelijen

7.2.6. KRITERIA DESAIN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK TEGANGAN RENDAH


Kriteria desain sistem distribusi listrik tegangan rendah, antara lain sebagai berikut.
7.2.7. Sistem distribusi listrik tegangan rendah gedung baru dimulai dari panel utama
gedung atau disebut sebagai LVMDP (Love Voltage Main Distribution Panel)
Gedung, sampai dengan beban listrik.

LVMDP Gedung
7.2.8. Tipe LVMDP adalah tipe free standing panel.
7.2.9. LVMDP terdiri dari komponen-komponen utama, antara lain sebagai berikut.

1
 Circuit breaker utama lengkap dengan electronic trip unit dan peralatan
motorized. Circuit breaker ini harus adjustable, menggunakan tipe ACB (Air
Circuit Breaker)
 Bus bar.
 Circuit breaker untuk koneksi ke panel-panel distribusi listrik, jenis MCCB.
 Proteksi petir internal berupa surge arrester.
 Terminal grounding listrik.
 Lampu indikator listrik tiap fasa pada pintu panel.
 Power meter digital pada pintu panel. Power meter ini sekurang-kurangnya
harus dapat menampilkan informasi tentang tegangan listrik line-to-line,
tegangan listrik line-to-netral, arus listrik tiap fasa, faktor daya listrik, daya aktif
listrik (watt), daya nyata listrik (VA), daya reaktif listrik (VAR), dan frekuensi
listrik.
 Kelengkapan-kelengkapan panel listrik lainnya.
7.2.10. Jumlah unit LVMDP pada travo adalah 5 unit. 3 LVMDP digunakan untuk mesin
produksi, 1 LVMDP digunakan untuk generator, dan 1 LVMDP untuk utilitas.
7.2.11. LVMDP Gedung dipasang di ruang Transformer and Distribution Room.
7.2.12. Jenis-jenis penghantar yang menghubungkan LVMDP Gedung dengan panel-panel
distribusi listrik atau sistem lainnya, antara lain sebagai berikut.
 Dari LVMDP Gedung ke SDP : kabel tanah tegangan rendah (1 KV), inti tembaga
- jenis NYY atau NYFGbY.
 Dari LVMDP Gedung ke sistem fire alarm : kabel FRC (Fire Resistant Cable) 2 x
1,5 mm2.
7.2.13. Sistem monitoring beban listrik dapat dilakukan dengan cara melihat atau
mengamati power meter digital yang terpasang pada pintu panel.

Panel Distribusi Listrik


7.2.14. Tipe panel distribusi adalah tipe standing dan wall mounted panel tergantung besar
panel.
7.2.15. Panel-panel distribusi listrik terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut.
 Circuit breaker utama, jenis MCCB tipe fixed/adjustable
 Bus bar.
 Circuit breaker ke beban-beban listrik, diperbolehkan untuk jenis MCB (mini
circuit breaker) atau MCCB (jika terdapat panel sub distribusi lagi setelah panel
ini).
 Terminal grounding listrik.
 Lampu indikator listrik tiap fasa pada pintu panel.
 Volt meter (dengan selector switch) dan ampere meter per fasa. (Indikator ini
bersifat opsional pada panel beban setelah SDP).
 Kelengkapan-kelengkapan panel listrik lainnya.

2
7.2.16. Pada setiap lantai di gedung, seharusnya disediakan sebuah ruang khusus dengan
dinding bata atau dinding beton dan diberi pintu; untuk meletakkan panel distribusi
per lantai. Ruang ini selanjutnya disebut sebagai ruang panel listrik.

7.3. KRITERIA DESAIN SISTEM PENYEDIAAN LISTRIK


Kriteria desain sistem penyediaan listrik, antara lain sebagai berikut.
7.3.1. Karakteristik sistem listrik yang disyaratkan antara lain :
 Persyaratan tegangan line-to-line : 380 volt ±5%
 Persyaratan tegangan line-to-netral : 220 volt ±5%
 Frekuensi : 50 Hz
7.3.2. Sistem penyediaan listrik dibedakan menjadi 2 kelompok, yakni :
 Sumber listrik utama,
yakni sumber listrik dari PLN. Batas daya sambungan PLN dipilih berdasarkan
perhitungan beban listrik yang aktif dalam kondisi normal.
 Sumber listrik cadangan (back-up),
yakni sumber listrik dari sistem genset. Seluruh beban listrik dalam gedung di-
back-up oleh sistem genset.

Konsep Perpindahan Sumber Listrik (Dari Sumber Utama ke Sumber Cadangan)


7.3.3. Perpindahan sumber listrik dari sumber utama (PLN) ke sumber cadangan (sistem
genset), di-setting secara otomatis menggunakan peralatan ATS (automatic
transfer switch) yang terpasang pada LVMDP.
7.3.4. Bila PLN padam, maka genset akan hidup secara otomatis (Auto Start) dalam
waktu 30 detik.
7.3.5. Ketika PLN sudah hidup kembali, maka genset masih akan terus melayani beban
selama tidak kurang dari 15 menit. Setelah itu, baru terjadi perpindahan beban dari
genset ke PLN. Genset akan mati setelah melalui waktu pendinginan/cooling down
time sekitar 300 detik (adjustable), dengan pertimbangan agar rectifier perangkat
tidak mengalami perubahan catu daya dalam waktu pendek.

Konsep Pengendalian Faktor Daya


7.3.6. Nilai faktor daya listrik yang diinginkan adalah 0,9. Untuk mengendalikan faktor
daya listrik agar stabil pada nilai tersebut, maka perlu dipasang kapasitor bank.
7.3.7. Agar faktor daya listrik dapat mencapai nilai ini, maka perlu dipasang kapasitor
bank.
7.3.8. Kapasitor bank dibuat dengan panel tersendiri, terpisah dengan panel LVMDP
dilengkapi dengan :
 Automatic Power Factor Control (APFC) w/ Thermal Protection, Regulator 12
Step (sesuai kebutuhan).

3
 4 unit kapasitor bank dengan kapasitas sesuai dengan perhitungan.
 Masing-masing unit kapasitor dilengkapi dengan detuned reactor dengan
kapasitas sama dengan unit kapasitor tersebut.
 Exhaust fan
 MCCB utama panel kapasitor bank.
 Dan kelengkapan-kelengkapan panel kapasitor bank lainnya.

Kelompok-kelompok Beban Listrik dan Prioritas Pelayanan


7.3.9. Beban listrik dibedakan menjadi 2 kelompok, antara lain :
 Beban normal PLN,
adalah kelompok beban yang aktif dalam kondisi normal dengan menggunakan
sumber listrik dari PLN. Beban listrik ini meliputi :
- Penerangan dan kotak kontak seluruh gedung.
- Penerangan atap, luar dan tampak bangunan.
- AC dan ventilasi mekanik seluruh gedung;
- Seluruh unit pompa dan peralatan pemanas air;
- Seluruh unit lift ; dan
- Utilitas elektronik dan telekomunikasi dalam gedung.
 Beban normal genset,
adalah kelompok beban yang aktif dalam kondisi normal dengan menggunakan
sumber listrik dari genset. Beban listrik ini meliputi seluruh beban pada
kelompok beban normal PLN.

7.4. KRITERIA DESAIN SISTEM PEMBUMIAN (GROUNDING)


Kriteria desain sistem pembumian (grounding), antara lain sebagai berikut.
7.4.1. Sistem pembumian harus memenuhi peraturan yang berlaku (PUIL edisi terbaru).
7.4.2. Seluruh panel distribusi listrik harus di-bumi-kan (grounding). Penghantar
pembumian pada panel tersebut menggunakan kabel BCC atau NYA (untuk ukuran
luas penampang kabel 4 mm2 dan 6 mm2).
7.4.3. Pembagian kelompok sumur grounding, antara lain sebagai berikut.
 Sumur grounding listrik arus kuat.
Nilai tahanan tanah harus kurang dari 3 ohm; diukur setelah tidak hujan selama
3 (tiga) hari berturut-turut. Ujung elektroda pembumian diusahakan harus
mencapai permukaan air tanah.
 Sumur grounding listrik arus lemah (elektronik).
Nilai tahanan tanah harus kurang dari 0,2 ohm; diukur setelah tidak hujan
selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Ujung elektroda pembumian diusahakan
harus mencapai permukaan air tanah.
 Sumur grounding penyalur petir.

4
Nilai tahanan tanah harus kurang dari 5 ohm; diukur setelah tidak hujan selama
3 (tiga) hari berturut-turut. Ujung elektroda pembumian diusahakan harus
mencapai permukaan air tanah.
 Sumur grounding pembesian gedung.
Nilai tahanan tanah harus kurang dari 3 ohm; diukur setelah tidak hujan selama
3 (tiga) hari berturut-turut. Ujung elektroda pembumian diusahakan harus
mencapai permukaan air tanah.

7.5. PERHITUNGAN KEBUTUHAN LISTRIK


Berikut ini adalah tabel perhitungan kebutuhan beban listrik (faktor keserempakan dihitung
pada setiap panel listrik).
Tabel 7.1. Tabel Perhitungan Kebutuhan Beban Listrik pada LVMDP

BEBAN TERSAMBUNG BEBAN NORMAL cos phi 0,8


NO PANEL LOKASI FK
KVA KW KVA KW R S T
1 MDP Roller Kiln 1 at Transformer and 2187.5 1750 2187.5 1750 6691.58 6691.58 6691.58
Carbonized power distribution
Worksop (1AA6) room
2 MDP Air Transformer and 393.75 315 22.5 18 68.73 68.73 68.73
Compressor at Air power distribution
Compressor Room room
(1AA7)
3 MDP Kiln & Transformer and 1075 860 912.5 730 2785.73 2785.73 2785.73
Warehouse support power distribution
at Carbonized room
Worksop (1AA9)
4 MDP Warehouse Transformer and 700 560 612.5 490 1868.72 1868.72 1868.72
lightning & office power distribution
equipment (1AA10) room
5 MDP Generator Transformer and 1250 1000 1881.14 1881.14 1881.14
power distribution
room
KVA KW KVA KW A A A
4356.2 3485 3726 2988 11,414.7 11,414.7 11,414.7

total beban listrik normal


tanpa kap bank
KVA 3726
KW 2988

total beban listrik normal


dengan kap bank, faktor daya 0,9
KVA 2856.22
KW 2988

Tabel di atas berisi perhitungan beban listrik berdasarkan dengan gambar rencana instalasi
penerangan, kotak kontak, AC, lift, generator, pompa-pompa dan motor elektrik.

Total beban normal PLN tersebut adalah beban listrik sebelum dipasang kapasitor bank.
Dengan menambahkan kapasitor bank pada panel utama distribusi listrik, faktor daya listrik
dapat diperbaiki sehingga nilai KVA listrik dapat diturunkan sampai hampir mendekati nilai KW
listrik.
Berikut ini adalah ringkasan pemilihan kapasitor bank berdasarkan tabel perhitungan beban
listrik.

5
Asumsi faktor daya listrik sebelum dipasang kapasitor bank = 0,80
Faktor daya listrik yang ingin dicapai setelah dipasang kapasitor bank = 0,90

Nilai Total Beban Normal PLN sesuai dengan tabel perhitungan beban listrik
= 3726 KVA (2988 KW)

Nilai Beban Normal PLN setelah dipasang kapasitor bank


= 3173.5KVA (2856.2 KW)
* dengan nilai total dari 2 kapasitor bank adalah 1200Kvar, masing-masing bernilai 600
kvar.

7.6. PERHITUNGAN BEBAN LISTRIK MAKSIMUM

Daya listrik aktif LVMDP 1 = 2988 KW


Daya listrik nyata = 3173.5KVA
Faktor daya listrik = 0,90
Tegangan line-to-line = 380 volt
Arus listrik tiap fasa = P x 1000
(jika diasumsikan beban seimbang) (380 volt x √3 x 0,9)
= ± 5,054.83 ampere

6
Lampiran
Gambar rencana diagram skematik sistem distribusi listrik pada LVMDP

7
8

Anda mungkin juga menyukai