Disusun oleh:
1. Alfina Hidayatulloh (19103050052)
2. Ghina Adellia Suryani (19103040120)
3. Irawati (19102010042)
4. Annisa Zukhruf (19106030004)
5. Dimas Budi Nurazmi (19103040037)
6. Haidar Fikri Al Baqir (19103080067)
7. Waffiqna Liniyyatil Khair (19108030071)
8. Muhammad Ilham Ramadhan (19108010106)
9. M. Farid Fathurrahman (19105020001)
10. Raliandana Louise Santoso (19104060008)
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRHIM
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan koreksi dan perbaikan seperlunya dari program
kerja KKN Reguler Tahun Akademik 2020/2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 105:
1. Kelompok : 57
2. Lokasi : Dukuh Sumuran
3. Kalurahan : Kepek
4. Kapanewon : Saptosari
5. Kabupaten : Gunung Kidul
Maka dipandang sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai program kerja KKN Reguler
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari kelompok tersebut di atas.
Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
II
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan kenikmatan berupa iman, Islam, dan ikhsan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Akhir KKN Reguler UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Angkatan
108 yang bertempat di Dukuh Sumuran, Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari, Kabupaten
Gunung Kidul. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa berkat segala nikmat yang
tercurah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Pertanggungjawaban Kuliah
Kerja Nyata ini. Tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung
Muhammad SAW sebagai figur teladan dalam dunia pendidikan yang patut digugu dan
ditiru.
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini disusun setelah dilakukan kuliah kerja nyata
dengan program kerja berdasarkan observasi melalui metode pengamatan langsung dan
wawancara dengan kepala Dukuh, tokoh serta warga masyarakat Dukuh Sumuran. Dari
observasi yang dilakukan selama satu minggu, permasalahan yang ada di masyarakat dapat
teridentifikasi untuk kemudian diberikan solusi melalui program kerja yang kami tawarkan.
Tersusunnya Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini tidak lepas dari bantuan dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Besar harapan penulis terhadap adanya saran dan kritik yang dapat membangun dan
menjadikan Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini menjadi lebih baik. Penulis berharap
semoga semua program kerja dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan,
khususnya masyarakat Dukuh Sumuran. Aamiin.
Penyusun
III
DAFTAR ISI
IV
B. Rekomendasi 49
BAB V PENUTUP 51
Kesimpulan 51
REFERENSI 52
LAMPIRAN 53
V
BAB I
Situasi dan Kondisi Lokasi
A. Letak Geografis
Dusun Sumuran terletak di Desa Kepek, Kecamatan Saptosari, Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan ini berjarak sekitar
18 km dari Wonosari, Ibu Kota Kabupaten Gunungkidul ke arah barat daya. Pusat
pemerintahannya berada di Desa Kepek. Batas wilayah Kecamatan Saptosari yaitu
sebagai berikut bagian utara dibatasi dengan Kapanewon Paliyan, bagian timur laut
dibatasi dengan Kapanewon Paliyan, bagian timur dibatasi dengan Kapanewon
Paliyan, tenggara dibatasi dengan Samudra Hindia, bagian selatan dibatasi dengan
Samudra Hindia, bagian barat daya dibatasi dengan Samudra Hindia, bagian barat
dibatasi dengan Kapanewon Panggang, dan bagian barat laut dibatasi dengan
Kapanewon Panggang. Letak geografis Kecamatan Saptosari berada pada titik
koordinat LS (S) 080 00’ 01,1”, BT (E) 1100 22’ 53,8”. Jarak orbitrasi ke Ibukota
Kabupaten Gunungkidul sebesar 15 km, dan jarak orbitrasi ke Ibu kota Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 46 km. Kecamatan ini memiliki luas sebesar
87,83 km2 dengan persentase 5,91%. Kecamatan Purwosari terbagi menjadi tujuh
Desa, antara lain Desa Jetis, Desa kanigoro, Desa Kepek, Desa Krambilsawit, Desa
Monggol, Desa Ngloro, dan Desa Planjan. Kecamatan Saptosari ini memiliki banyak
potensi wisata pantai dan gua.
B. Demografi Desa
1. Jumlah Penduduk
Desa Kepek terdiri dari 6 padukuhan dengan total penduduk sebesar 6.246
jiwa. Padukuhan Sumuran terdiri atas 9 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 721
jiwa yang terdiri atas 373 perempuan dan 348 laki-laki. Dengan rincian 57 jiwa warga
RT 01, 137 jiwa warga RT 02, 92 jiwa warga RT 03, 85 jiwa warga RT 04, 64 jiwa
warga RT 05, 73 jiwa warga RT 06, 59 jiwa warga RT 07, 88 jiwa warga RT 08, dan 67
jiwa warga RT 09.
1
2. Pekerjaan Masyarakat
Mayoritas warga Desa Kepek yakni sebesar 2.919 jiwa dari total keseluruhan
sebesar 5.159 jiwa bekerja dalam sektor pertanian/peternakan/perikanan. Selain itu,
pekerjaan buruh atau tukang berkeahlian khusus menjadi jenis pekerjaan kedua
yang banyak dikerjakan oleh warga desa kepek yakni sebesar 794 jiwa dari total
keseluruhan sebesar 5.159 jiwa. Berikut persebaran jenis pekerjaan warga Desa
Kepek:
2
Sumber : Hasil Pendataan Kartu Keluarga Oleh Bapak Dukuh Sumuran Serta
Mahasiswa KKN
3. Perekonomian Masyarakat
4. Pendidikan Masyarakat
Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kepek terbilang belum baik
dikarenakan terdapat sekitar 2.006 warga yang tidak mengenyam pendidikan.
Sekitar 1.904 warga menamatkan pendidikan sekolah dasarnya, sebanyak 1.240
warga menamatkan pendidikan SMP nya, sebanyak 439 menamatkan pendidikan
SMA/SMK/MA, sebanyak 80 orang menamatkan pendidikan S1,dan sebanyak 6
orang menamatkan pendidikan S2 nya. Berikut diagram persebarannya jenjang
pendidikan warga di Desa Kepek:
3
Sumber : Website Kependudukan DIY
Padukuhan Sumuran memiliki dua instansi pendidikan yaitu PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini dan TK (Taman Kanak Kanak). Taman Kanak-Kanak
terletak di RT 03 dekat Balai Padukuhan Sumuran dimana terdapat dua tenaga
pengajar dan satu kepala sekolah dengan murid kurang lebih sebanyak 10 orang.
Sedangkan Pendidikan Anak Usia Dini terletak di Padukuhan Sumuran RT 05.
4
Sumber : Hasil Pendataan Kartu Keluarga Oleh Bapak Dukuh Sumuran Serta Mahasiswa
KKN
5. Kesehatan Masyarakat
Dusun sumuran mempunyai tiga wadah kegiatan untuk memantau kesehatan
para warganya yaitu posyandu balita, posyandu remaja, dan posyandu lansia.
Kegiatan posyandu dilakukan setiap sebulan sekali bertempatan di balai dusun
sumuran. Kegiatan posyandu balita meliputi penimbangan berat badan, pengukuran
tinggi badan, lingkar kepala, pemberian vitamin, serta pemantauan perkembangan
dan kesehatan anak melalui Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kegiatan posyandu
remaja meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan
pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Kegiatan Posyandu lansia meliputi
penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan
darah.
6. Keagamaan
5
7. Kebudayaan
Masyarakat Padukuhan Sumuran memiliki beberapa kebudayaan yaitu
sholawat jawa, campursari, tari-tarian, gendurenan, dan rasulan. Sholawat jawa
atau srokal digunakan oleh para wali untuk menyebarkan ajaran islam di pulau jawa.
Keunikan sholawat jawa selain dari bahasa yang digunakan terdapat beberapa
penggunaan alat musik tabuh tradisional yang sederhana. Masyarakat jawa
menamakan alat musik tersebut berupa Kenthung, Kenthang, Kempul, Dhodhok dan
Gong. Campursari merupakan perpaduan musik tradisional gamelan jawa dengan
alat musik modern. Kebudayaan gunung kidul tersebut masih sangat dijaga erat oleh
masyarakat padukuhan sumuran. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya
campursari di acara peringatan 17 agustusan. Rasulan menjadi salah satu budaya
yang masih dilestarikan di Padukuhan Sumuran. Rasulan merupakan ungkapan rasa
syukur masyarakat terhadap hasil panen yang melimpah sekaligus untuk merti atau
bersih desa yaitu mengharap keselamatan serta menolak marabahaya.
BAB II
Proses Transformatif – ABCD
A. Pengetahuan Tentang Transformatif- ABCD
Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) adalah sebuah
paradigma dalam pengabdian masyarakat, prinsip pendekatan ABCD adalah bahwa
semuanya mengarah kepada konteks pemahaman dan interalisasi asset, potensi,
kekuatan, dan pendayagunaannya secara mandiri dan maksimal. Pendekatan ini
menekankan pada inventaris aset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang
mendukung pada kegiatan masyarakat (Andi, 2015). Upaya pegembangan masyarakat
harus dilaksanakan sejak dari awal menempatkan manusia untuk mengetahui apa
yang menjadi kekuatan yang dimiliki, serta segenap potensi dan aset yang dipunyai
yang potensial untuk dimanfaatkan. Hanya dengan mengetahui kekuatan dan asset,
diharapkan manusia mengetahui dan bersemangat untuk terlibat sebagai actor dan
oleh karenanya memiliki inisiatif dalam segala upaya perbaikan. Dalam konsep ini,
masyarakat dianggap sebagai suatu kelompok yang sebenarnya memiliki potensi untuk
dapat keluar dari berbagai permasalahan hidup, termasuk permasalahan sosio-ekonomi
(Nuril, 2018).
6
Pendekatan ABCD dikembangkan di The Institute for Policy Research,
Northwesen University oleh John L. McKnight dan J. Kretzman. Secara prinsip, ABCD
merupakan pendekatan yang ingin melakukan pemberdayaan komunitas dengan
bertolak dari asset dan kekuatan dari komunitas. Ini bertolak belakang dari
pendekatan tradisional yang ada selama ini yang lebih memfokuskan pada masalah
dan kebutuhan komunitas.
Keberhasilan pendekatan berbasis aset untuk pembangunan tergantung pada
mempertahankan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi. Dalam hal ini, diperlukan
adanya peran fasilitator untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang ada dan
menghubungkannya dengan sistem sumber lainnya untuk bekerjasama dalam hal
peningkatan kapasitas (Mirza, 2019). Hasil pengamatan ditemukan bahwa kesuksesan
dengan cepat dibangun di atas kesuksesan dan bahwa menyoroti keberhasilan ini
membantu memotivasi orang lain untuk bergabung dengan gerakan. Pengelola Desa
dapat menghasilkan energi dan momentum positif dengan menggunakan strategi
serupa; meminta orang untuk menceritakan kisah tentang keberhasilan masa lalu di
mana penduduk desa telah mengambil inisiayif dan menanyakan bagaimana sumber
daya desa ini dapat digunakan kembali untuk membuat perbedaan.
Menjelajahi keberhasilan masa lalu menghasilkan diantara penduduk desa
dan membantu mereka memahami mengapa dan bagaimana mereka berhasil. Hal ini
tidak hanya menciptakan energi dan kegembiraan saat orang-orang menceritakan
kisah mereka, tetapi juga membantu orang untuk mulai berpikir tentang bagaimana
mereka dapat memobilisasi dengan cara yang sama untuk inisiatif baru. Pada intinya
adalah gagasan bahwa orang termotivasi untuk bertindak ketika mereka merasa
yakin dengan kapasitas mereka (baik sebagai individu maupun sebagai komunitas)
untuk menciptakan perubahan positif dalam hidup mereka.
Ketiadaan akses dan terbatasnya fasilitas menjadi kendala yang menghambat
atau membatasi masyarakat dalam memaksimalkan potensi dan aset yang dimiliki.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat atau lebih dikenal dengan Kuliah Kerja
Nyata (KKN), masyarakat setempat dapat lebih mengetahui potensi apa yang mereka
miliki dan dapat mengembangkan potensi tersebut sehingga dapat menjawab
permasalahan-permasalahan yang ada.
7
B. Pemetaan Asset
Pemetaan aset merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan
pengembangan masyarakat. Metode tersebut membantu untuk mengidentifikasi
dan mendokumentasikan sumber daya yang dimiliki suatu komunitas seperti
lembaga institusi, anggota komunitas dan asosiasi warga. Pemetaan aset komunitas
adalah cara untuk membuka akses ke pengetahuan lokal. Pemetaan asset atau
community mapping ini merupakan visualisasi pengetahuan dan persepsi berbasis
masyarakat untuk mendorong pertukaran informasi dan menyetarakan kesempatan
bagi semua anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses mempengaruhi
lingkungan dan kehidupan mereka (Salahuddin dkk, 2015). Pemetaan asset
komunitas ini berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kontribusi publik
dalam pemetaan asset-asset yang dimiliki komunitas dan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan komunitas tentang wilayah yang dimiliki komunitas
itu sendiri. Pemetaaan komunitas ini memiliki tujuan untuk memberikan
pemahaman dan mengidentifikasikan kekuatan, asset, serta potensi yang telah
mereka miliki sebagai bagian dari komunitas (Salahuddin dkk, 2015). Berikut macam-
macam pemetaan asset:
1. Asset Manusia
Asset sumber daya manusia dapat dilihat dalam beberapa hal seperti
jumlah penduduk, perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, mata
pencaharian penduduk (Fedryansyah & Resnawaty, 2017). Tingkat potensi
sumber daya manusia yang ada di Dukuh Sumuran berdasarkan survey sangat
bervariatif. Jika ditinjau dari usia produktif 15-64 tahun, masyarakat Dukuh
Sumuran didominasi oleh para petani yang termasuk ke dalam usia produktif.
Rata-rata masyarakat memiliki kebun pribadi yang ditanami berbagai tanaman
palawija. Selain itu masyarakat dukuh Sumuran juga bekerja di sektor industri,
namun pada sektor ini didominasi oleh masyarakat yang berusia 18-35 tahun.
8
sapi dan kambing .Sementara itu, masyarakat Dukuh Sumuran juga memiliki
kekurangan SDM dari sektor pendidikan yang tinggi. Banyak masyarakat Dukuh
Sumuran yang memiliki pendidikan setingkat SMA, SMP, bahkan SD. Masyarakat
dengan pendidikan rendah tersebut sudah bekerja pada usia remaja dan
meninggalkan pendidikan formal. Hal tersebut dapat terjadi tidak semata-mata
karena kemauan anak, tetapi juga didukung oleh dorongan orang tua yang lebih
menyetujui anaknya untuk bekerja dibandingkan melanjutkan pendidikan.
Meskipun begitu, dengan hadirnya fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar pada
saat ini di Padukuhan Sumuran dapat membantu memberikan motivasi dan
dukungan kepada anak-anak untuk bisa memiliki pendidikan yang lebih tinggi
dibandingkan orang tua mereka.
a. Sarana pendidikan
Sarana pendidikan, Padukuhan Sumuran termasuk ke dalam kategori
cukup lengkap jika dibandingkan dengan padukuhan lain. Hal ini disebabkan
padukuhan Sumuran memiliki berbagai infrastruktur dari berbagai jenjang
pendidikan mulai dari PAUD TK, SD, dan SMP.
b. Sarana ibadah
9
fasilitas ibadah berupa 2 masjid yaitu Masjid Al Mauidhoh yang terletak di
RT 1 dan Masjid Fatqul Khoriib yang terletak di RT 4 serta 1 Mushola Al
Fattah yang terletak di RT 8. Masyarakat Dukuh Sumuran sampai saat ini
masih tergolong sebagai masyarakat yang agamis dan memiliki nilai spiritual
yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat teramati
dengan kegiatan-kegiatan pengajian yang dilakukan masyarakat desa pada
waktu tertentu seperti pengajian malam jum’at, pengajian surat Yasin, dan
pelaksanaan TPA setiap minggunya. Padukuhan Sumuran sendiri memiliki 3
TPA yang berlokasi di rumah Pak Trisno Rejo RT 1, Pak Bejo RT 6 dan Pak Rus
RT 9.
c. Sarana olahraga
10
biasanya digunakan sebagai bentuk investasi yang dapat dijual untuk
kebutuhan hidup ataupun biaya sekolah di kemudian hari.
b. Karang Taruna
11
setiap padukuhan biasanya terdapat satu Karang Taruna tetapi di
padukuhan Sumuran kegiatan Karang Taruna diadakan pada setiap Rt. Hal
ini dilakukan supaya kegiatan yang sudah direncanakan dapat berjalan lebih
efektif dikarenakan jarak antar rt yang bisa dibilang sangat jauh. Anggota
karang taruna merupakan pemuda-pemudi yang berada di desa, dan
mereka selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan contohnya saat perayaan
Hari Kemerdekaan Indonesia, para pemuda-pemudi menjadi panitia dalam
hari perayaan tersebut.
4. Asset Institusi/Lembaga
Institusi merupakan kaidah mengenai kegiatan masyarakat yang bersifat
mengikat dan cenderung lama dan mempunyai kriteria tertentu seperti lambang,
poin aturan main, dan target (Olivia, 2021). Berbeda dengan organisasi kelompok
masyarakat, institusi lokal desa beroperasi pada level desa dan melayani hampir
semua masyarakat desa. Di padukuhan Sumuran sendiri sekolah yang dimiliki dan
dikelola oleh desa, misalnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-
kanak (TK) yang menjadi tempat pendidikan dini bagi masyarakat setempat.
Salah satu pendekatan Leaky bucket atau biasa dikenal dengan wadah bocor
atau ember bocor merupakan salah satu cara untuk mempermudah masyarakat,
komunitas atas warga dalam mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa berbagai
bentuk aktivitas atau perputaran keluar dan masuknya ekonomi lokal
komunitas/warga. Lebih singkatnya, leaky bucket adalah alat yang berguna untuk
mempermudah warga atau komunitas untuk mengenal berbagai perputaran asset
ekonomi lokal yang mereka miliki.
Proses dari aktivitas ini dilakukan dengan mengajak warga atau komunitas
untuk memvisualisasikan dinamika ekonomi warga ke dalam wadah yang bocor yang
12
diisi dengan air. Wadah ini terdiri dari alur air yang masuk yang merupakan barang
dan kas, kemudian alur air tersebut beraktifitas di dalamnya dalam hal ini dalam
wadah yang biasa disebut dengan perputaran barang, jasa dan kas warga tersebut,
kemudian air yang bocor dari wadah merupakan alur keluarnya barang, jasa dan kas
dari warga atau komunitas tersebut. Apabila arus yang masuk dan disertai arus
perputaran air yang dinamis dalam wadah, maka aliran yang keluar atau bocor dari
wadah menjadi sedikit dibanding aliran yang masuk sebelumnya. Sebaliknya jika air
yang masuk dalam wadah dan tingkat perputarannya statis/tetap didukung oleh
tingkat kebocorannya yang banyak maka aktivitas ekonomi warga komunitas rendah
atau lemah. Untuk mengatasi kelemahannya maka aliran yang masuk dalam hal ini
kas dan barang dan jasa dapat dikembangkan melalui perputaran kas dalam wadah
sehingga aliran kas dan barang yang keluar sangat minimum.
Dalam hal ini, kami tim KKN mengenalkan barang dan kas yang masuk kepada
warga masyarakat sebagai hasil kebun yang dimiliki masyarakat, yaitu singkong.
Selanjutnya perputaran barang dan jasa warga, divisualisasikan sebagai aktivitas
pengolahan hasil perkebunan singkong. Dan aliran air yang bocor, divisualisasikan
sebagai hasil panen singkong yang terbuang. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir
aliran air yang bocor, (dalam hal ini singkong yang terbuang), dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat tentang pengolahan hasil
panen singkong. Untuk meningkatkan aktivitas tersebut, kami tim KKN memberikan
pengetahuan tentang cara pemasaran hasil produksi rumahan tersebut melalui
sosialisasi strategi pemasaran. Dengan harapan kedepannya warga masyarakat
dapat meningkatkan aktivitas ekonomi mereka dengan mengolah hasil kebun
mereka sendiri dan memasarkan kepada masyarakat luar yang menjadikan makanan
khas desa mereka sendiri dan menjadi barang bernilai jual lebih tinggi, yang nantinya
dapat membantu meningkatkan perekonomian warga masyarakat.
D. Perencanaan Aksi
Perencanaan aksi program kerja KKN, meliputi RPK (Rencana Program Kerja)
sebelumnya dan RPK sekarang.
RPK Sebelumnya
Dari hasil identifikasi potensi yang telah dirumuskan di awal observasi,
13
maka program kerja yang dapat kami susun adalah sebagai berikut:
a. Sosialisasi Pentingnya Strategi Labeling dan Marketing pada produk hasil
industri rumah tangga
b. Posyandu Lansia
c. Penanaman pemahaman Kesetaraan gender dan Pentingnya Pendidikan
d. Sekolah tangguh bencana kepada siswa SD N Kepek II
e. Layanan Pengecekan Kesehatan Gratis
f. Validasi Screening Vaksinasi
g. Belajar pentingnya Sex Education
h. Pembuatan Link Database warga dukuh sumuran untuk pendataan secara
digital
i. Perayaan Hari Kemerdekaan
j. Pengajaran TPA
k. Pengadaan Bimbingan Belajar bagi anak-anak SD dan SMP di Padukuhan
Sumuran
l. Kegiatan Senam Pagi
m. Kegiatan Gotong Royong
n. Pembuatan papan nama ketua RT dan RW
o. Nonton Bersama film Kemerdekaan
p. Sosialisasi Bagaimana Parenting yang Baik (Konseling)
q. Workshop editing dan design
RPK Sekarang
Seiring berjalannya waktu, program kerja sedikit mengalami
perubahan, dikarenakan kendala waktu, tanggapan masyarakat, dan
anggaran dana. Berikut bentuk- bentuk program kerja yang telah
terlaksana sekarang ini
a. Program Kerja
N Program Kerja Pelaksanaan
o
1. 27 Juli 2022
Sekolah tangguh bencana kepada
14
siswa SDN Kepek II
2. Posyandu Lansia 30 Juli 2022
3. Belajar pentingnya Sex Education 01 Agustus 2022
4. 02 Agustus 2022
Pembuatan Link Database warga
dukuh sumuran untuk pendataan
secara digital
5. Layanan Pengecekan Kesehatan 04 Agustus 2022
Gratis
7. Senam Pagi
24 Juli & 06 Agustus 2022
8. 06 Agustus 2022
Penanaman pemahaman
Kesetaraan gender dan
Pentingnya Pendidikan
9. Sosialisasi Pentingnya Strategi 11 Agustus 2022
Labeling dan Marketing pada
produk hasil industry rumah
tangga
1 Pengadaan Bimbingan Belajar Tentatif
0. bagi anak-anak di Padukuhan
Sumuran
1 Workshop Editing dan Design 07 Agustus 2022
1.
1 Gotong Royong 23 Juli & 05 Agustus 2022
1.
1 HUT RI 17-18 Agustus 2022
2.
1 Pengajaran TPA Tentatif
3.
15
c. Tujuan Program Kerja
1) Masyarakat mampu mengetahui dan memiliki ilmu bagaimana strategi labeling
dan strategi marketing produk pada hasil industri rumah tangga yang dimiliki
warga dukuh sumuran sehingga hasil olahan yang akan dipasarkan tepat
sasaran.
2) Meningkatkan pengetahuan pada siswa-siswa dalam penanganan pertama
ketika menghadapi bencana alam
3) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan kesehatan disamping
meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
4) memberikan pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan
menanamkan moral, etika, serta komitmen agama agar tidak terjadi
penyalahgunaan organ reproduksi tersebut.
5) Pelayanan cek kesehatan gratis ini diberikan adalah untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat serta memberikan motivasi kepada masyarakat sumuran
pentingnya kesadaran untuk melakukan pengecekan kesehatan secara berkala
6) Pelaksanaan skrining vaksinasi untuk memastikan vaksin COVID-19 telah
diberikan pada kelompok yang sesuai,menyingkirkan adanya kontradikasi
vaksinasi, meminimalkan risiko kejadian ikutan pasca imunisasi dan
mengoptimalkan efektivitas vaksinasi COVID-19
7) Merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan hari ulang tahun
Indonesia
8) Anak-anak mampu membaca Alquran dengan lancar serta menghafal doa-doa
harian
9) Membantu dan mengingatkan kepada masyarakat sumuran untuk menjaga
kebugaran jasmani dengan melakukan senam pagi
10) Membantu anak-anak Padukuhan Sumuran dalam pemahaman materi
pelajaran sekolah.
11) Kegiatan workshop editing dan design membantu para anak-anak dukuh
sumuran agar menambah pemahaman, mengerti, dan dapat membuat sebuah
desain sederhana serta mampu mengedit sebuah video sederhana.
12) Membantu meringankan kebutuhan masyarakat kurang mampu
13) Menambah inventaris papan nama RT & RW padukuhan
14) Membantu padukuhan dalam pendataan masyarakat untuk kemudahan
16
pemberiaan bantuan dll.
15) Menumbuhkan sikap saling membantu antar masyarakat dan peduli dengan
lingkungan.
17
BAB III
Perubahan Sosial KKN Transformatif- ABCD
A. Hasil Pelaksanaan Program Kerja
1. Program Kerja Unggulan
a. Strategi Pemasaran
18
Program kerja tersebut mendatangkan
narasumber dari dosen UIN Sunan Kalijaga Ibu
Anggari Marya K, SE, ME dosen program studi
Ekonomi Syariah dan Bapak Ahmad Nurdany
SEI, SE, MK dosen dari program studi Ekonomi
Syariah.
19
kondisi kesehatan yaitu gula darah dan
golongan darah.
20
skala kecil
b. Bimbingan Belajar
Waktu Pelaksanaan :
● 23 Juli 2022
● 30 Juli 2022
● 6 Agustus 2022
c. TPA
21
Nama Kegiatan : TPA
Waktu Pelaksanaan :
● Selasa sore dan Jumat sore bertempat
Pak Tris RT 01
Tempat Pelaksanaan :
● Rumah Pak Rus RT 09
22
Ilham Ramadhan
23
Besar Dana : Rp. 100.000
f. Posyandu Lansia
Sumber Dana : -
Besar Dana : -
24
skrining kesehatan lansia, seperti cek tekanan
darah, tinggi badan dan berat badan. Jika ada
gejala yang dirasakan peserta, maka akan
dirujuk ke puskesmas setempat (Saptosari).
Indikator Keberhasilan : Bapak dan Ibu yang berusia lanjut usia dapat
mengetahui keadaan kesehatan dasar mereka
serta mendapat rujukan lebih lanjut bagi lansia
yang membutuhkan.
g. Posyandu Anak
Sumber Dana : -
Besar Dana : -
25
grafik dari pertumbuhan berat badan
anak.
26
reproduksi, ciri-ciri pubertas, dan cara
menyikapi masa pubertas.
j. Senam Pagi
27
untuk mempererat hubungan antar warga dan
mahasiswa KKN.
Sumber Dana : -
Besar Dana : -
k. Nobar
28
Nama Kegiatan : Nonton Bareng
Sumber Dana : -
Besar Dana : -
l. Konseling Anak
29
Sosmed dan Menunjang Pemasaran Produk
Desa”
Sumber Dana : -
Besar Dana : -
m. Gotong Royong
30
Tujuan Kegiatan : Menjaga kebersihan lingkungan di Dusun
Sumuran serta meningkatkan kerukunan antar
warga.
Masjid Rt 08
31
Nama Kegiatan : Pembuatan papan nama ketua RT,RW, dan
Kepala Dukuh
Besar Dana : -
o. HUT RI
32
Besar Dana : Rp. 1.200.000
- Pemasangan pernak-pernik
kemerdekaan, upacara peringatan
kemerdekaan
33
dibutuhkan selama dunia kerja.
34
dominan. Dari kelompok-kelompok tersebut, mereka lebih cenderung menjunjung
tinggi sifat kekeluargaan dan memiliki tingkat solidaritas yang tinggi serta memiliki
rasa empati yang tinggi. Sebuah contoh konkrit keadaan sosial masyarakat Dukuh
Sumuran adalah ikatan yang kuat antar sesama sehingga ketika yang satu sedang
tertimpa musibah, mereka yang lain juga akan larut dalam kesedihan. Dan akan
membantu atau bergotong royong satu sama lain.
Keadaan masyarakat Dukuh Sumuran sendiri masih kental dan patuh dengan
ketentuan adat istiadat dari leluhur atau nenek moyang, serta masyarakat sekitar
masih menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Walaupun demikian,
masyarakat Dukuh Sumuran tidak serta merta mudah menolak adanya pembaharuan
dari perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
35
Kelurahan Kepek, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul. Diantara sektor-
sektor sosial terbagi 5 antara lain:
36
4. Kondisi Sosial Kesehatan
37
BAB IV
REFLEKSI DAN REKOMENDASI
A. Refleksi Kegiatan KKN
1. Nama Program Kerja : Strategi Pemasaran “Pentingnya Strategi
Labeling dan Marketing” (Program
Unggulan)
Program kerja ini terbentuk karena hasil survey dengan beberapa tokoh
masyarakat Dukuh Sumuran dan informasi yang didapatkan oleh kelompok
KKN ketika melakukan sowan atau berkunjung di tempat RT dan RW
masyarakat dusun sumuran. Dalam hal produksi bahan atau hasil bumi
didaerah tersebut sudah sering dilakukan salah satunya adalah pengolahan
makanan. Namun, dalam hal pemasaran menjadi kendala bagi masyarakat
dusun Sumuran karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai
Petani yang minim pengetahuan dalam bidang labeling dan pemasaran.
38
merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yaitu Ahmad Nurdany SEI, SE, MEK dan Anggari Marya K,
SE, ME. Pada kegiatan ini kedua dosen tersebut menjelaskan bagaimana
penting dan pengaruh labeling dalam marketing yang dimana hal tersebut
berdampak besar bagi suatu produk atau barang yang dipasarkan. Selain
menjelaskan pentingnya labeling pemateri juga menjelaskan bagaimana
pengolahan yang tepat dari bahan hasil bumi atau yang dihasilkan oleh
petani di dusun sumuran yang salah satunya adalah singkong, pemateri
merekomendasikan untuk mengolah makanan menjadi produk frozen food
yang seperti kita tahu sekarang produk tersebut sangat ramai dipasaran.
Metode pemasaran juga sangat berpengaruh salah satunya adalah pemasaran
lewat toko online yang dimana sekarang kebanyakan masyarakat banyak
yang mengakses hal tersebut lewat sosial media atau internet sehingga
menjadi opsi yang cukup penting dan menguntungkan dalam bidang
pemasaran.
39
lebih memperhatikan kesehatan mereka.
40
Unggulan)
41
Unit Pemadam Kebakaran Wonosari untuk memberikan materi tentang
bagaimana cara menanggulangi bencana kebakaran dan memperkenalkan
alat yang digunakan saat terjadi kebakaran seperti kapak, Alat Pelindung
Diri, dan mobil pemadam kebakaran. Sebelum kegiatan ini berlangsung
diadakan sosialisasi di SD Kepek II untuk meminta izin kepada Staff dan
Guru untuk mengadakan Sekolah Tangguh Bencana di Sekolah tersebut.
42
tingkat SMA/SMK dan tingkat SMP, sedangkan untuk lulusan tingkat S1
masih minim.
43
dilaksanakan adalah balap karung menggunakan helm, makan kerupuk,
tepuk air, timun koin, dan tahan tawa. Sedangkan hari kedua adalah
perlombaan dalam kategori ibu-ibu yang dimana perlombaannya adalah
estafet air, tarik tambang, makan kerupuk, dan lari balon.
Persiapan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah Papan, Cat dan
Pilox. Kegiatan ini bertujuan untuk memperjelas letak kediaman RT dan
RW dukuh sumuran. Berbeda dengan Plang pada umumnya, program ini
membuat papan nama ketua RT dan RW kemudian ditempel pada setiap
rumah RT dan RW. Karena plang yang sudah ada sebelumnya hanya
terletak diujung jalan, maka dari itu tujuan untuk membuat papan nama
ketua RT dan RW adalah untuk memperjelas alamat tersebut.
44
Setelah mendiskusikan untuk menjalankan kegiatan tersebut Kelompok
memutuskan untuk mensosialisasikan program kerja tersebut pada tanggal
28 Agustus 2022 sekaligus menyampaikan semua program kerja yang telah
disepakati untuk dilaksanakan selama KKN berlangsung. Penyampaian
tersebut dilaksanakan di kediaman Kepala Dukuh Sumuran yang dihadiri
oleh tokoh masyarakat dan Karang taruna dukuh sumuran.
45
kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa sore (Pondok) dan malam (RT
9), Rabu sore (RT6), Jum’at sore (RT Pondok) dan Malam (RT 9), Minggu
sore (RT 6). Santri antusias dan aktif pada saat proses belajar mengajar
dilaksanakan.
Hal yang perlu dipersiapkan pada kegiatan ini adalah alat kebersihan
seperti sapu lantai, sapu ijuk, pel, dan kain lap. Kegiatan gotong royong ini
dilakukan pada hari jum’at sebelum waktu sholat jum’at dilaksanakan.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali selama KKN
berlangsung, dan seluruh anggota juga ikut berpartisipasi dalam program
kerja tersebut. Setelah mendiskusikan untuk menjalankan kegiatan tersebut
Kelompok memutuskan untuk mensosialisasikan program kerja tersebut
pada hari jum’at sekaligus menyampaikan semua program kerja yang telah
disepakati untuk dilaksanakan selama KKN berlangsung. Penyampaian
tersebut dilaksanakan di kediaman Kepala Dukuh Sumuran yang dihadiri
oleh tokoh masyarakat dan Karang taruna dukuh sumuran.
Kegiatan gotong royong ini dilaksanakan pada hari jum’at pagi yang
dimana tempat kegiatan ini adalah di masjid yang berada di Padukuhan
Sumuran. Gotong Royong pertama dilakukan pada tanggal 22 Juli 2022 di
masjid dekat rt 01 02. Kegiatan yang dilakukan berupa menyapu, mengepel,
membersihkan kamar mandi masjid, membersihkan tempat wudhu,
membersihkan halaman luar masjid, menjemur karpet, serta merapikan
lemari yang berisi mukena dan buku-buku agama. Gotong royong kedua
dilakukan pada 05 Agustus 2022 di masjid rt 08. Pada kegiatan bersih
masjid di rt 08 ini tidak hanya kelompok KKN saja yang berpartisipasi, akan
tetapi masyarakat juga ikut serta dalam membantu membersihkan masjid.
Selain itu pada 11 Agustus 2022 mahasiswa kkn juga turut serta dalam
kegiatan kerja bakti disekitar taman saptosari. Kegiatan kerja bakti tersebut
bertujuan untuk mempersiapkan taman dan lingkungan sekitarnya yang akan
digunakan sebagai pasar malam.
46
11. Nama Program Kerja : Nonton Bareng
47
13. Nama Program Kerja : Senam Bersama
48
Suryani, M. Farid Fathurrahman
49
berbahaya. Dengan demikian, konseling tersebut diharapkan dapat
mengurangi kecanduan handphone terhadap anak-anak serta mengajak
masyarakat untuk memanfaatkan handphone dalam bidang pemasaran.
Dimana menurut bapak dukuh dan beberapa ketua rt yang menjadi kendala
utama perekonomian warga dukuh sumuran yaitu terkait pemasaran produk.
50
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengecek kesehatan Lansia yang ada
Di Padukuhan Sumuran, karena sebagian besar penduduk di daerah tersebut
adalah Lansia maka perlu diadakan pengecekan kesehatan setiap bulan.
Kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh masyarakat untuk senantiasa menjaga
kesehatan mereka. Hal yang diperiksa pada acara tersebut adalah tinggi
badan, berat badan, dan tensi atau tekanan darah.
B. Rekomendasi
Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan KKN masih terdapat banyak
kekurangan sehingga diperlukan adanya langkah untuk penyempurnaan. Maka dari itu
kami akan menyampaikan saran-saran untuk kebaikan bersama:
1. Perlu adanya usaha dalam meningkatkan kesadaran untuk aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan guna menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
2. Melakukan survey sebaik-baiknya terhadap masyarakat serta mendapat informasi
tentang lingkungan dan masyarakat dengan sebaik-baiknya, supaya dapat merancang
program kerja yang tepat untuk diberikan kepada masyarakat demi memajukan
masyarakat.
3. Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan diri semaksimal
mungkin seperti kesehatan, keterampilan, pengetahuan, dan mental. Terutama dalam
hal bagaimana menempatkan diri sesuai dengan kondisi dimana mahasiswa tinggal.
51
4. Merancang tujuan dan sasaran program kerja dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
permasalahan yang sudah terjadi di masyarakat, supaya nantinya muncul solusi serta
jalan keluar yang tepat terhadap permasalahan yang dialami masyarakat.
5. Menjaga relasi sosial yang baik serta sering berkumpul bersama masyarakat agar
proses sosialisasi program yang ada nantinya dapat dilakukan dengan lebih mudah
dan mendapat dukungan penuh dari seluruh pihak sehingga dapat berjalan lancar.
6. Meningkatkan kedisiplinan untuk tepat waktu, mandiri dan tanggung jawab yang
tinggi dalam hidup ditengah-tengah masyarakat yang dituju oleh kegiatan KKN.
7. Mahasiswa harus selalu rendah hati, tidak bersikap menggurui dan menjunjung norma
dan nilai-nilai yang ada dimasyarakat.
8. Mempelajari bahasa lokal yaitu bahasa Jawa yang mana merupakan bahasa yang
digunakan di masyarakat Dukuh Sumuran sebelum mulai penerjunan agar dapat
berkomunikasi dengan masyarakat sekitar lebih baik sehingga dapat menjadi lebih
akrab dengan warga sekitar.
9. Masyarakat Dukuh Sumuran sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan
hasil panen masyarakat seperti ketela dan lainnya, sehingga diharapkan bisa
mengembangkan program kerja yang berkaitan dengan hasil olahan panen masyarakat
tersebut.
52
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan akhir KKN merupakan laporan program kerja kolektif yang telah
dilaksanakan oleh kelompok KKN Kelompok 57 Reguler di Padukuhan Sumuran mengacu
pada Rencana Program Kerja (RPK) yang telah dirancang sebelumnya oleh mahasiswa.
Program kerja yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Program kerja strategi pemasaran
2. Program kerja penanaman pentingnya pendidikan
3. Program kerja pendidikan kesehatan anak
4. Program kerja HUT RI
5. Program kerja pembuatan link database
6. Program kerja sosisalisasi dampak positif gadget
7. Program kerja sekolah tanggap bencana
8. Program kerja pemeriksaan kesehatan gratis
9. Program kerja bimbingan belajar
10. Program kerja TPA
11. Program kerja posyandu lansia
12. Program kerja validasi skrining vaksinasi
Setelah terlaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UIN Sunan Kalijaga
Angkatan 108 di Padukuhan Sumuran, beberapa saran yang dapat diajukan antara lain:
1. Diharapkan dapat mengembangkan program kerja yang berkaitan dengan olahan hasil
ketela dan kacang tanah karena mayoritas hasil panen masyarakat padukuhan
Sumuran adalah kacang dan ketela.
2. Untuk KKN berikutnya, diharapkan dapat mengembangkan program kerja literasi di
Dukuh Sumuran. Dikarenakan pentingnya budaya literasi untuk setiap individu.
3. Untuk KKN berikutnya, diharapkan dapat membantu mengembangkan penerangan
jalan di daerah Dukuh Sumuran.
53
REFERENSI
Andi Arifin Putra. (2015). Identifikasi Aset Sarana Sanitasi Dasar dengan Pendekatan Asset
Based Community Development (ABCD) di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar, Skripsi :19
Nuril Endi Rahman. (2018). Potret Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aset Lokal pada
Kelompok Budidaya Ikan Koi di Desa Banyuglugur Kecamatan Banyuglugur
Situbondo. Jurnal PKS Vol 17, No 3 : 208.
Salahuddin,dkk.2015. Panduan KKN ABCD Uin Sunan Ampel Surabaya. Surabaya. LP2M UIN
SUNAN APEL.
Olivia, G, & Nurhidayati, M. (2021). Inovasi Foto Produk Sebagai Media Promosi Online
dalam Meningkatkan Nilai Jual Produk UMKM Bolu “Ciptoroso” di Lingkungan
Ampean Kelurahan Tanatan Ponorogo. Prodimas, 01: 514-526.
54
LAMPIRAN
Dokumentasi Program Kerja
1. Strategi Pemasaran
55
2. Sekolah Tangguh Bencana
3. Posyandu Lansia
4. Posyandu Balita
56
5. TPA
57
6. Sex Education
7. Cek Kesehatan
58
59
8. Tirakatan warga
60
9. Diskusi Pemahaman Kesetaraan Gender
61
12. Pembuatan Plang
62
13. HUT RI
63
14. Senam
64
15. Gotong Royong
16. Nobar
65
18. Pengisian Data Base
20. Penutupan
66
67
UCAPAN TERIMA KASIH
Maka dengan terlaksananya Kuliah Kerja Nyata ini, kami kelompok KKN
Reguler 108 Kelompok 57 UIN Sunan Kalijaga mengucapkan terima kasih tak
terhingga kepada:
1. Allah SWT;
2. Bapak Sudharno Dwi Yuwono sebagai Dosen Pembimbing Lapangan dari
kelompok kami;
3. Bapak dan Ibu Dukuh Sumuran, Bapak Wargiyanto dan Ibu Wastini beserta
keluarga;
4. Bapak Ketua RT 1-9 Dukuh Sumuran;
5. Bapak Ketua RW 06 Dukuh Sumuran;
6. Ibu-Ibu PKK dan Ibu-Ibu KWT di Dukuh Sumuran;
7. Seluruh Pemuda dan Pemudi Karang Taruna Dukuh Sumuran;
8. Bapak Suharyanto dan staff dari UPT Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Gunung Kidul;
9. Bapak dan Ibu Tenaga Kesehatan Puskesmas Saptosari;
10. Ibu-Ibu Kader Posyandu Balita dan Posyandu Lansia Dukuh Sumuran;
11. Bapak Samsito, Bapak Rus, Bapak Bejo dan Bapak Trisno Rejo sebagai
Pengampu TPA yang berada di Dukuh Sumuran;
12. Bapak dan Ibu Donatur tidak terikat yang telah berkenan menyisikan
hartanya sehingga terpenuhinya rancangan anggaran besar kelompok
KKN Kelompok 57;
13. Bapak dan Ibu Dosen dari Prodi Ekonomi Syariah Ahmad Nurdany SEI,
SE, MEK dan Anggari Marya K, SE, ME. Sebagai pemateri dari Strategi
Pemasaran;
14. Bapak dan Ibu warga Dukuh Sumuran yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan seluruh program kerja KKN Kelompok 57;
15. Tim hadroh Bismillah dari Dusun Gondang yang membantu memeriahkan
acara penutupan KKN kelompok 57 Dusun Sumuran;
68
16. Ucapan terimakasih paling berharga kepada seluruh anggota kelompok
KKN 57 yang telah bekerja sama dengan baik demi terlaksananya seluruh
program kerja.
69