Anda di halaman 1dari 2

Metode Agile adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada kolaborasi

tim, respons terhadap perubahan, dan pengiriman iteratif. Tujuannya adalah untuk menghasilkan
perangkat lunak yang lebih berkualitas dengan lebih efisien dan mengakomodasi perubahan kebutuhan
yang terjadi selama proses pengembangan. Berikut adalah beberapa poin penting tentang metode Agile:
1. Kolaborasi Tim yang Intensif: Agile mendorong kolaborasi yang erat antara anggota tim
pengembangan, termasuk pengembang, pengguna, dan pemangku kepentingan lainnya. Tim
bekerja bersama untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang persyaratan dan
solusi yang diinginkan.
2. Pengiriman Iteratif: Proyek dikembangkan dalam iterasi pendek yang disebut "sprint" atau
"iterasi". Setiap iterasi menghasilkan inkrementasi yang dapat diuji dan disampaikan kepada
pengguna.
3. Respons Terhadap Perubahan: Agile memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menangani
perubahan kebutuhan karena iterasi pendek memungkinkan tim untuk beradaptasi dengan
cepat. Tim dapat merespon masukan dan perubahan prioritas dengan fleksibilitas.
4. Prioritas Berdasarkan Nilai Bisnis: Fitur atau tugas yang paling bernilai untuk bisnis dikerjakan
terlebih dahulu. Ini memastikan bahwa nilai yang paling tinggi diberikan kepada produk sejak
awal.
5. Antarmuka Pengguna Terpadu (UI/UX): Antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna
(UX) diperhatikan dengan baik dalam setiap iterasi, sehingga memastikan bahwa produk
memiliki aspek yang menarik dan mudah digunakan.
6. Pengujian Terintegrasi: Pengujian dilakukan secara terus-menerus selama seluruh siklus
pengembangan. Ini memastikan kualitas produk secara keseluruhan dan menghindari
penumpukan masalah di akhir pengembangan.
7. Pemangku Kepentingan Terlibat: Pemangku kepentingan, seperti pengguna akhir dan klien,
dilibatkan dalam proses pengembangan. Masukan mereka digunakan untuk membentuk
pengembangan selanjutnya.
8. Transparansi dan Komunikasi: Komunikasi yang terbuka dan transparan di antara anggota tim
sangat penting dalam metode Agile. Pertemuan reguler seperti Daily Standups membantu dalam
menjaga arus informasi yang baik.
9. Tim Multifungsi: Tim Agile terdiri dari anggota yang memiliki berbagai peran dan keterampilan,
seperti pengembang, pengujian, desainer, dan pemangku kepentingan. Ini memungkinkan
kolaborasi yang holistik.
10. Pengembangan Berbasis Nilai: Setiap fitur atau fungsi yang ditambahkan ke produk harus
memiliki nilai yang jelas bagi pengguna atau bisnis. Hal ini mencegah adanya fitur yang tidak
perlu.
Metode Agile memiliki beberapa kerangka kerja populer, seperti Scrum, Kanban, dan Extreme
Programming (XP). Memilih kerangka kerja yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan lingkungan tim
adalah kunci keberhasilan dalam menerapkan metode Agile.

Anda mungkin juga menyukai