Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HERI KUSWORO

NIM : 202141047

1. Sebutkan perbedaan penggunaan rancangan acak lengkap, rancangan acak


kelompok lengkap, dan rancangan bujur sangkar latin!
 Rancangan Acak Lengkap
Rancangan RAL digunakan bila unit percobaan atau lingkugan relative homogen
(atau dapat dianggap homogen), dimana “lingkungan” adalah factor-faktor yang
mempengaruhi langsung ke seluruh unit diluar variable yang diteliti. Masing-masing
unit percobaan dianggap memiliki kondisi lingkungan yang sama. Ulangan yang
diberikan tidak menunjukkan keheterogenan sumber keragaman. Percobaan RAL
melibatkan setiap unit diacak secara sempurna tanpa dibatasi oleh blok, dan hal lain
sebagainya.
 Rancangan Acak Kelompok
Rancangan ini digunakan pada lingkungan tidak homogen (heterogen), dimana
terdapat 1 sumber keragaman diluar faktor penelitian. RAKL disusun dengan
mengelompokkan unit percobaan ke dalam beberapa kelompok. Hal ini dilakukan
karena adanya keheterogenan unit percobaan yang merupakan komponen keragaman
dalam percobaan. RAKL setiap unit percobaan ditempatkan secara acak pada setiap
kelompok.
 Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
RBSL diterapkan pada lingkungan yang tidak homogen, dimana terdapat 2
sumber keragaman diluar faktor penelitian. Dalam percobaan RBSL setiap unit
percobaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada perlakuan yang sama dalam
satu baris atau kolom. mengendalikan keragaman unit-unit percobaan lebih dari satu sisi
komponen keragaman. Banyaknya ulangan haruslah sama dengan banyaknya perlakuan.
2. Seorang peneliti akan melakukan penelitian yang terdiri dari 5 perlakuan (A, B,
C, D, dan E) dan akan dilakukan dengan menggunakan rancangan bujur sangkar latin
(RBSL). (Catatan: Pola Latin Baku RBSL tercantum pada materi kuliah ke 4, slide ke
14).

DATA AWAL PENGACAKAN 1


KOLOM KOLOM
BARIS
A B C D E BARIS A B C D E
A 4 5 2 6 2 A A B C D E
B 2 6 3 4 5 B B A E C D
C 6 3 2 4 4 C C D A E B
D 4 2 3 3 5 D D E B A C
E 3 3 4 2 3 E E C D B A

PENGACAKAN 2 ( MENURUT BARIS) PENGACAKAN 3 (BERDASAR KOLOM)


KOLOM KOLOM
BARIS A B C D E BARIS A B C D E
A B C E A D A E C B A D
B E D B C A B A D C B E
C C E A D B C C B D E A
D A B D E C D B E A D C
E D A C B E E D A E C B

HASIL PENGACAKAN DIGUNAKAN DALAM MENENTUKAN POLA BAKU


RBSL
MODEL PENGACAKAN
KOLOM JUMLAH
BARIS A B C D E BARIS
A E=4 C=3 B=3 A=4 D=4 18
B A=2 D=2 C=5 B=5 E=5 19
C C=5 B=4 D=4 E=2 A=2 17
D B=4 E=3 A=3 D=5 C=5 20
E D=3 A=5 E=2 C=2 B=4 16
JUMLAH 18 17 17 18 20 90
3. Dari hasil pengacakan pada nomor 2 di atas, isilah angka untuk masing-masing
perlakuan tersebut,
Hasil Pengacakan
MODEL PENGACAKAN
PERLAKUAN
BARIS A B C D E JUMLAH
1 4 3 3 4 4 18
2 2 5 5 2 5 19
3 2 4 5 4 2 17
4 3 4 5 5 3 20
5 5 4 2 3 2 16
JUMLAH 16 20 20 18 16 90

4. ANALISIS RANCOB
 Faktor Koreksi (FK)
2
(90)
FK = = 324
5X5
 Jumlah Kuadrat Total (JK Total)
JK Total = 4 2 +32 +32 +4 2 +¿.....+22−FK
= 356 – 324
= 32
 Jumlah Kuadrat Baris (JK Baris)
2 2 2 2 2
18 +19 +17 + 20 +16
JK Baris = −FK
5
1630
= −324
5
= 326 – 324
=2
 Jumlah Kuadrat Kolom (JK Kolom)
2 2 2 2 2
18 + 17 +17 +18 +20
JK Baris = −FK
5
1626
= −324
5
= 325,2 - 324
= 1,2
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JK Perlakuan)
2 2 2 2
16 +20 +20+18 +16
JK Baris = −FK
5
1636
= −324
5
= 327,2 – 324
= 3,2
 Jumlah Kuadrat Kesalahan Percobaan (JK Galat)
JK Kesalahan Percobaan = JK Total – JK Baris – JK Kolom – JK Perlakuan
= 32 – 2 – 1,2 – 3,2
= 25,60
Hasil perhitungan dalam Tabel Anova

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F Table


F hitung
Ragam Bebas Kuadrat Tengah 5% 1%
NS
Perlakuan 4 3,2 0,8 0,38 3,26 5,41
Baris 4 2 0,5 0,23NS 3,26 5,41
Kolom 4 1,2 0,3 0,14NS 3,26 5,41
Kes. Perc 12 25,60 2,13
Total 24 32

Kesimpulan:
F hitung perlakuan < F table 5% menunjukkan tidak terdapat beda nyata antar
perlakuan.
F hitung baris < F table 5% menunjukkan tidak terdapat beda nyata antar baris.
F hitung kolom < F table 5% menunjukkan tidak terdapat beda nyata antar kolom.

Anda mungkin juga menyukai