Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

DISKRIMINASI GENDER TERHADAP


PEREMPUAN DI KALANGAN MASYARAKAT

GURU PEMBIMBING: HANDAROH, S.Pd

KELAS: X.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. ARUM ZULYA M.
2. ARYA MEICA PRATAMA
3. INDAH KIRANIA WIJAYA
4. KINANTI SETIA ANGGRAENI
5. MUHAMMAD PATHI ASIDDIQI
6. MUTIA NEZZA ANJANI
7. RAISAL HILMI

SMA NEGERI 1 BELITANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak
lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad
SAW.

Makalah ini kami beri judul "DISKRIMINASI GENDER" yang disesuaikan


dengan materi tugas sejarah kami. Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat
memahami sejarah islam di indonesia.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelemahan adalah milik


kami, karena itu kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu dan
kualitas kinerja kami, agar dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya, menjadi
makalah yang lebih baik lagi

Belitang, 22 Maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Diskriminasi Gender........................................................................3
B. Bentuk-Bentuk Diskriminasi Gender................................................................4
C. Faktor Terjadinya Diskriminasi Gender..........................................................5
D. Dampak Akibat Terjadinya Diskriminasi Gender...........................................6
E. Upaya Yang Dilakukan Agar Tidak Terjadi Diskriminasi Gender
dikalangan Masyarakat......................................................................................7
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diskriminasi gender menjadi salah satu masalah yang sering terjadi di


kalangan masyarakat. Di antaranya adalah kekerasan ataupun pelecehan seksual
terhadap perempuan baik secara verbal maupun nonverbal. Dari jaman dulu. Hingga
saat ini perempuan belum mendapatkan perlakuan yang adil sebagaimana mestinya.
Bahkan tidak jarang pula mereka diperlakukan tidak adil, direndahkan atau bahkan
dilecehkan. Hal ini mungkin tidak disadari banyak orang dan mungkin dianggap
menjadi sesuatu hal yang sudah biasa. Apalagi bagi sebagian besar perempuan yang
hidup dalam budaya patriarki. Budaya patriarki merupakan sistem sosial yang
menempatkan laki- laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam
peran. Di mana peran laki- laki lebih unggul dibandingkan perempuan dan laki- laki
lebih mendominasi dalam segala bidang. Hal tersebut terjadi di berbagai ranah sosial,
salah satunya di tempat kerja baik itu di kantor maupun dalam bidang industri kreatif.

B. Tujuan

Adapun tujuan penulis untuk memenuhi tugas sosiologi yang diberikan oleh
guru, serta untuk mengetahui apa itu itu Diskriminasi Gender, bentuk bentuk
diskriminasi gender, faktor, dampak serta upaya mengatasi permasalahan
Diskriminasi Gender.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diskriminasi Gender

Diskriminasi gender adalah perlakuan tidak setara antara laki-laki dan


perempuan yang memengaruhi pengalaman hidup suatu individu. Diskriminasi gender
biasanya dialami kaum perempuan. Menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) daring, diskriminasi kelamin merupakan pembedaan sikap dan perlakuan
terhadap sesama manusia berdasarkan pembedaan jenis kelamin. Menurut Kamus
Bahasa Inggris Cambridge daring, diskriminasi gender adalah situasi yang terjadi
karena perlakuan kurang baik terhadap seseorang, biasanya perempuan, jika
dibandingkan dengan perlakuan terhadap laki-laki. Diskriminasi gender paling jelas
terlihat dalam dunia kerja yang tanpa disadari masih menganut konsep otoritas yang
partriarkis.

Berikut beberapa pengertian Diskriminasi Gender menurut para ahli :

1. Malala Yousafzai: Diskriminasi gender terjadi ketika perempuan seperti Malala


tidak diberikan akses yang sama dengan laki-laki terhadap pendidikan.

2. Nelson Mandela: Diskriminasi gender adalah ketika sistem hukum atau sosial
secara khusus membatasi hak-hak perempuan atau memberikan perlakuan yang tidak
adil terhadap mereka.

3. Emma Watson: Diskriminasi gender terjadi ketika perempuan seperti Watson


mengalami kesenjangan dalam bayaran, kesempatan karier, atau perlakuan yang tidak
adil dalam masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. Simone de Beauvoir: Tokoh feminis Prancis ini menganggap diskriminasi gender


sebagai hasil dari struktur sosial yang memberikan dominasi pada laki-laki dan
menempatkan perempuan dalam posisi inferior.

5. Gloria Steinem: melihat diskriminasi gender sebagai penindasan sistemik


terhadap perempuan yang menghambat kemajuan dan kesetaraan mereka dalam
masyarakat.

6. Malala Yousafzai: Baginya, diskriminasi gender adalah penghalang bagi


kemajuan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

2
B. Bentuk-Bentuk Diskriminasi Gender
Beberapa bentuk Diskriminasi Gender yang umum terjadi, yaitu:

1. Marginalisasi
Marginalisasi adalah upaya peminggiran atau pemisahan akibat perbedaan jenis
kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. Hal ini menyebabkan hak-hak yang
dimiliki kaum termaginalkan semakin tergerus sehingga mereka tak punya
kesempatan mengembangkan dirinya. Contoh diskriminasi gender ini adalah
penerimaan upah dan kesempatan menduduki jabatan yang lebih strategis. Misalnya,
kaum perempuan yang kerap kali hanya dijadikan sebagai buruh tanpa ada
kesempatan menempati jabatan lebih tinggi.

2. Subordinasi
Ini merupakan anggapan yang menyatakan bahwa suatu peran yang dilakukan
oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Alhasil, suara dari golongan yang
dinomorduakan itu cenderung tidak didengar dan dianggap tidak penting.

3. Stereotip
Stereotip merupakan penilaian atau prasangka terhadap seseorang yang didasarkan
pada karakteristik tertentu. Misalnya anggapan bahwa perempuan lebih cocok
mengurus rumah tangga dan anak daripada berkarier.

4. Kekerasan (Violence)
Kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu wujud tindak diskriminasi
gender yang sering terjadi. Kekerasan ini dapat terjadi secara psikologis, seksual,
fisik, maupun ekonomi.

5. Beban Ganda (Burden)


Burden merupakan bentuk diskriminasi gender yang terjadi ketika beban kerja
yang diterima salah satu gender lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
Sebagai contoh, perempuan dinilai lebih rajin dibanding laki-laki sehingga semua
pekerjaan rumah tangga menjadi tanggung jawab perempuan. Jadi, meski sudah
berkarier di luar rumah, perempuan tetap dituntut untuk menjalankan pekerjaan rumah
tangga.

3
C. Faktor Terjadinya Diskriminasi Gender

Berikut faktor penyebab terjadinya Diskriminasi Gender :

1. Subordinasi
Subordinasi adalah suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang
dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Contohnya adalah
perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan rumah dan
keluarga, sementara laki-laki dalam urusan publik atau produksi. Akibatnya adalah
perempuan dianggap lebih rendah daripada laki-laki berdasarkan kecakapan sumber
daya manusia.

2. Kekerasan
Kekerasan dapat diartikan sebagai perbuatan yang menyebabkan cedera atau
menyebabkan kerusakan fisik pada orang lain.Tindak kekerasan, baik fisik maupun
non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga,
masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya. Akibatnya adalah rasa takut
dan trauma bagi korban kekerasan.

3. Beban Ganda
Beban ganda (double burden) artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu
jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya. Contoh beban ganda
adalah seorang perempuan yang bekerja umumnya juga diberi tanggung jawab untuk
mengurus rumah tangga, sementara laki-laki tidak. Akibatnya akan muncul
ketidakadilan dan ketidakseimbangan peran dalam rumah tangga.

4. Marginalisasi
Marginalisasi adalah anggapan yang membatasi atau meminggirkan suatu jenis
kelamin dalam melakukan suatu pekerjaan, karena dinilai tidak pantas atau tidak
mampu. Contohnya adalah perempuan dianggap tidak pantas menjadi tentara atau
polisi, karena dinilai lemah dan cengeng.

Contoh lainnya adalah laki-laki dianggap tidak pantas menjadi koki atau
perancang busana karena tidak sesuai dengan citra diri mereka. Akibatnya, banyak
ketidak adilan bagi laki-laki dan perempuan dalam meraih pekerjaan impian mereka.

4
5. Diskriminasi
Diskriminasi adalah suatu perbuatan, praktik atau kebijakan yang memperlakukan
seseorang atau kelompok secara berbeda dan tidak adil atas dasar karakteristik dari
seseorang atau kelompok itu. Hal ini disebabkan oleh anggapan umum terhadap
seseorang, teman-teman. Contohnya adalah anak laki-laki harus selalu kuat dan aktif,
sementara perempuan umumnya cengeng dan penurut. Akibatnya, muncul
diskriminasi gender. Contohnya adalah anggapan bahwa perempuan tidak perlu
bersekolah tinggi. Meski banyak permasalahan gender yang merugikan perempuan,
laki-laki pun juga dirugikan. Laki-laki dituntut untuk selalu kuat, menjadi tulang
punggung, dan memberi nafkah dalam setiap kondisi.

D. Dampak Akibat Diskriminasi Gender

Berikut beberapa dampak yang diakibatkan Diskriminasi Gender didalam


beberapa sektor :

1. Dampak dalam sektor pendidikan


Dalam bidang pendidikan akan berdampak pada kurangnya jumlah rata-rata
modal manusia dalam masyarakat, sebab menghalangi bakat-bakat yang memiliki
kualifikasi tinggi yang terdapat pada anak perempuan menyebabkan kurangnya
tingkat pengembalian investasi sektor pendidikan.

2. Dampak dalam sektor Ketenagakerjaan


Dalam bidang ketenagakerjaan akan berdampak pada kesenjangan tenaga
kerja, sebab pekerjaan untuk laki-laki biasanya dianggap sesuai dengan kapasitas
biologis, psikologis, dan sosialnya yang secara umum dikategorikan sebagai sosok
yang memiliki otot lebih kuat, tingkat resikonya lebih tinggi, bersifat aktif, dan
tingkat keterampilan dan kerjasamanya lebih tinggi. Sedangkan pekerjaan yang untuk
perempuan biasanya dikategorikan sebagai sosok yang lemah dengan tingkat resiko
lebih rendah dan cendrung bersifat pasif.

3. Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Dalam Bidang ekonomi berdampak pada kurangnya produktifitas manusia
karena terbatasnya lingkup tenaga kerja bagi perempuan, sehingga mengurangi
prospek mengentaskan kemiskinan dan mengambat kemajuan ekonomi.

5
E. Upaya Yang Dilakukan Agar Tidak Terjadi Diskriminasi Gender
dikalangan Masyarakat

Dalam upaya mengatasi permasalahan gender, maka pemerintah bersama-


sama dengan masyarakat perlu memberikan edukasi yang tepat tentang perbedaan
gender dan jenis kelamin. Edukasi ini penting untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai peran sosial yang sesuai dengan gender masing masing individu.
Selain itu cara mengatasi permasalahan gender ini kita sebagai masyarakat diperlukan
kerja sama dan kesadaran pada setiap individu, baik secara kultural maupun
struktural. Dan juga peerinta perlu mengadopsi sebuah kebijakan yang tertulis dalam
legislasi yang isinya mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan
perempuan dari berbagai latar belakang. Dengan begitu keadilan bagi rakyat bukan
lagi sebuah mimpi.

6
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian, maka peneliti menarik beberapa
kesimpulan sesuai dengan fokus penelitian dan pertanyaan penelitian, adalah:

1. Representasi seksisme dilihat dari makna denotatif dalam Film Purl adalah
diskriminasi secara verbal seperti penggunaan kata-kata kasar, sindiran dan ancaman
karena perbedaan gender atau jenis kelamin. Selain verbal, adapula tindakan
diskriminasi secara nonverbal seperti mengabaikan, pembagian tugas yang tidak
sesuai, penilaian buruk dan standarisasi peran berdasarkan gender atau jenis kelamin.

2. Representasi seksisme dilihat dari makna konotatif dalam Film Purl adalah
diskriminasi yang dilakukan untuk menunjukkan motif tertentu seperti menghina,
mengejek, merendahkan, memberitahu siapa yang berkuasa dan siapa yang dikuasai.
Kepercayaan seperti ini sering menjadi alasan seseorang untuk melakukan
diskriminasi atau perbuatan seksis.

3. Mitos mengenai pandangan suatu kebudayaan terhadap karakteristik perempuan


dan laki-laki menjadi penyebab timbulnya diskriminasi gender. Mitos yang
mengatakan berada pada posisi sosial yang lebih tinggi dari perempuan, menjadi
mitos yang sangat dominan. Selain itu mitos bahwa laki-laki suka bersikap heroik,
lalu laki-laki memiliki ego yang lebih tinggi, perempuan adalah makhluk yang lemah,
cengeng dan emosional, laki-laki dianggap kuat, berani, dan logis.

7
B. Saran

Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran,


sebagai berikut:

1. Masyarakat diharapkan menghapus tindakan diskriminasi berdasarkan gender agar


tidak terjadi permusuhan dan perpecahaan. Akan lebih baik jika kita hidup dalam
kedamaian dan berdampingan dengan keberagaman yang berbeda-beda.

2. Tidak baik merasa diri atau gender tertentu lebih superior dibandingkan dengan
gender lainnya. Perbedaan bukan berarti yang satu lebih baik daripada yang lainnya,
karena semuanya manusia adalah makhluk yang sama ciptaan Allah SWT. Maka dari
itu belajar untuk menerima dan menghargai sesama.

3. Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang masalah seksisme seperti ini.
Peneliti selanjutnya dapat membuat penelitian yang serupa dengan metode yang
berbeda atau dengan film-film yang bertemakan seksisme, guna memperlihatkan
wajah seksisme kepada masyarakat dan memberi pengetahuan tentang masalah
diskriminasi.

4. Analisis semiotik adalah sebuah analisis yang tepat untuk meneliti kedalaman
sebuah film. Oleh karena itu, penelitian seperti ini sepatutnya lebih dikembangkan
kepada mahasiswa agar dapat memaknai makna makna yang terdapat dalam sebuah
film dan gambar.

5. Harapan besar peneliti, pihak program studi dapat mengadakan mata perkuliahan
yang lebih dapat mewakili dalam bidang kajian videografi khususnya pendalaman
dalam sebuah film karena film merupakan salah satu media komunikasi dan mewakili
kebutuhan masing-masing konsentrasi ilmu komunikasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/diskriminasi-gender-pengertian-faktor-
penyebab-dan-bentuk-bentuknya-1zvhoV70OXd

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5593209/diskriminasi-adalah-sikap-membatasi-
ini-definisi-dan-contohnya#:~:text=Jenis%2Djenis%20diskriminasi&text=Diskriminasi
%20berdasarkan%20suku%2C%20ras%2C%20dan,Diskriminasi%20terhadap%20penyandang
%20HIV%2FAIDS

https://share.stanford.edu/education-and-outreach/learn-topics/gender-
discrimination#:~:text=What%20is%20gender%20discrimination%3F,gender%20identity%2C
%20or%20gender%20expression

https://dp3a.semarangkota.go.id/glosary/ketidakadilan-gender#:~:text=Contoh%20%3A
%201.%20Kekerasan%20fisik%20maupun,seks%20terhadap%20perempuan%20dan
%20pornografi

https://repository.unair.ac.id/102519/2/3.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

https://lkg.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=gender-kesetaraan-gender-
dan-pemicu-permasalahan-1

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2356/11/UNIKOM_41815185_GALANG%20ACHMAD
%20PAIZAL_BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai