dukungan kepada peserta didik, terutama kepada mereka yang menghadapi kesulitan. Pujilah prestasi mereka, dorong mereka untuk terus berkembang, dan bantu mereka mengatasi hambatan. Guru yang berpihak pada peserta didik selalu mencari kesempatan untuk belajar dan berkembang, seperti mengikuti pelatihan, membaca literatur terkini (jurnal/sumber lainnya), dan mempertimbangkan umpan balik dari rekan- rekan sesama guru dan peserta didik.
Oleh : Ni Made Dwigita Novianti (2364803027)
PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL
Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara
dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan negara.
Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu tokoh yang
berperan dalam memajukan penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan. Sebelumnya, bahasa Belanda digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, yang menyulitkan banyak warga pribumi untuk mengakses pendidikan formal.
Peran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan
kewarganegaraan tidak bisa diabaikan. Ia memahami pentingnya menciptakan generasi yang memiliki karakter dan rasa tanggung jawab terhadap negara. Konsep ini terus mewarnai sistem pendidikan Indonesia pasca-kemerdekaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran Ki Hadjar
Dewantara dalam pendidikan telah diakui secara luas dan dihargai oleh negara Indonesia. Pada tahun 1965, beliau dianugerahi gelar "Pahlawan Nasional" sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam membentuk pendidikan nasional.
Dalam kesimpulan, gerakan transformasi Ki
Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia adalah salah satu kontribusi terpenting dalam sejarah pendidikan negara ini.
Meskipun ada kritik terhadap beberapa aspek
pendekatannya, tidak dapat dipungkiri bahwa warisan Ki Hadjar Dewantara terus memengaruhi sistem pendidikan Indonesia hingga saat ini, dan ia tetap dihormati sebagai salah satu tokoh pendidikan terbesar dalam sejarah negara ini. BELENGGU PENDIDIKAN SAAT INI
Pendidikan merupakan aspek
penting dalam pembentukan masyarakat dan individu. Namun, praktik pendidikan tidak selalu sempurna, dan beberapa aspek dalam perjalanan pendidikan nasional, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan, telah dianggap "membelenggu" kemerdekaan peserta didik dalam belajar.
Sebelum dan sesudah
kemerdekaan, kurikulum sering kali didesain dengan mengedepankan pengetahuan yang diberikan oleh pihak berwenang, dan ini mungkin tidak selalu sesuai dengan minat, bakat, atau kebutuhan individu.
Penting untuk diingat bahwa setiap sistem
pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan, dan banyak negara telah berusaha untuk memperbaiki aspek-aspek yang membatasi kemerdekaan peserta didik dalam belajar. Pendidikan yang efektif dan inklusif harus memperhatikan kebutuhan dan potensi individu, memberikan ruang bagi kreativitas dan pemikiran kritis, dan memungkinkan peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.