RMK 05
RMK 05
Kelompok G
Dosen Pengampu:
Sofie Yunida Putri, S.E., M.Ak.
1
A. Klasifikasi Persediaan
Persediaan adalah pos – pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam
membuat barang yang akan dijual. Biaya yang dibebankan ke barang dan bahan baku
yang ada di tangan tetapi belum dialihkan ke produksi dilaporkan sebagai persediaan
bahan baku. Persediaan mencakup unsur – unsur sebagai berikut:
a. Barang dagangan yaitu barang yang dibeli oleh perusahaan dari pihak lain dalam
kondisi sudah siap untuk dijual tanpa melakukan pemrosesan lebih lanjut.
b. Bahan baku adalah barang – barang yang dibeli oleh perusahaan dalam keadaan
harus dikembangkan / diproses lebih lanjut yang akan menjadi bagian utama dari
barang jadi.
c. Bahan pembantu adalah barang – barang yang dibeli oleh perusahaan dalam rangka
mendukung proses produksi sampai menjadi barang jadi.
d. Barang dalam proses adalah bahan yang sudah dimasukkan dalam suatu proses
produksi tetapi belum selesai diolah, sehingga baru menyerap sebagian biaya bahan,
biaya tenaga kerja, dan biaya pabrik.
e. Barang jadi adalah produk selesai yang dihasilkan dari suatu pengolahan produk
dan telah menyerap biaya bahan, biaya tenaga kerja serta biaya pabrik secara
menyeluruh.
B. Pengendalian Persediaan
b. Menjaga agar keadaan persediaan tidak terlalu besar atau berlebihan sehingga biaya –
biaya yang timbul dari persediaan tidak besar pula.
a. Apabila jangka waktu pengiriman bahan mentah relatif lama maka perusahaan
perlu persediaan bahan mentah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
selama jangka waktu pengiriman.
b. Seringkali jumlah yang dibeli atau diproduksi lebih besar dari yang dibutuhkan
c. Apabila permintaan barang hanya sifat musiman sedangkan tingkat produksi setiap
saat adalah konstan maka perusahaan dapat melayani permintaan tersebut dengan
membuat tingkat persediaannya mengikuti fluktuasi permintaan.
Sistem Perpetual
Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan baku untuk
produksi didebet ke Persediaan dan bukan ke Pembelian.
Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun.
Harga Pokok Penjualan, dan mengkredit Persediaan.
Sistem Periodik
4
Masalah Mendasar Dalam Menilai Persediaan
Biaya barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan adalah jumlah dari biaya
barang yang ada di tangan awal periode dan biaya barang yang dibeli atau diproduksi
selama periode berjalan. Harga pokok penjualan adalah perbedaan antara biaya barang
yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan dan biaya barang yang ada di tangan
pada akhir periode. Penilaian persediaan bisa menjadi proses kompleks yang memerlukan
penentuan atas:
Akuntansi pada barang ini tergantung pada siapa yang memiliki barang. Jika barang
dikirimkan atas dasar f.o.b shipping point, makan hak kepemilikan berpindah ke
pembeli ketika penjual menyerahkan barang kepada perusahaan pengangkut, yang
bertindak sebagai pembeli. Jika barang dikirimkan atas dasar f.o.b destination, maka
hak kepemilikan belum berpindah sampai pembeli menerima barang dari perusahaan
pengangkut.
Barang konsinyasi
Persediaan yang telah di konsinyasikan ditunjukkan sebagai pos terpisah, tetapi kecuali
jumlahnya besar, hal ini tidak diperlukan. Kadang kala persediaan yang telah
dikonsinyasikan dilaporkan dalam catatan atas atas laporan keuangan. Pihak – pihak
yang terlibat dalam penjualan konsinyasi:
Tiga situasi penjualan khusus yang di dapatkan di dunia praktik, yaitu penjualan dengan
perjanjian beli kembali, penjualan dengan tingkat retur yang tinggi, penjualan cicilan.
5
Pengaruh kesalahan persediaan
Pengaruh kesalahan persediaan, biasanya terjadi dengan dua kasus salah saji persediaan
akhir dan salah saji pembelian dan persediaan.
Biaya Produk
Biaya Periode
Biaya periode (period costs) merupakan biaya-biaya yang terkait secara tidak
langsung dengan akuisisi atau produksi barang. Biaya-biaya periode seperti beban
penjualan (selling expenses) dan dalam kondisi yang biasa, beban umum serta
administrasi (general and administrative expenses) tidak dianggap sebagai bagian dari
biaya persediaan.
Biaya bunga yang berhubungan dengan penyiapan persediaan agar siap dijual
biasanya di bebankan pada saat dikeluarkan. Arguman penting untuk pendekatan ini
adalah bahwa biaya bunga merupakan biaya pembiayaan.
Biaya manufaktur
Sebuah bisnis yang membuat barang mengunakan persediaan bahan
baku,barang dalam proses, dan barang jadi. Barang dalam proses dan brang jadi
meliputi bahan, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur. Biaya
overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung,tenaga kerja tidak langsung dan
pos-pos seperti penyusutan , pajak,asuransi, pemanas, dan listrik yang dibutuhkan
dalam proses manufaktur.
6
Perlakuan atas Diskon Pembelian
Sebetulnya, arus fisik barang aktual dan asumsi arus biaya seringkali sangat berbeda.
Tidak ada keharusan bahwa asumsi arus biaya yang dipakai terus konsisten dengan
pergerakan fisik barang. Tujuan utama dari pemilihan asumsi arus biaya adalah untuk
memilih asumsi yang paling mencerminkan laba periodik, sesuai kondisi yang berlaku.
Identifikasi Khusus
Biaya Rata-rata
7
Seperti tersirat dalam namanya, metode biaya rata-rata (average cost method)
menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata
barang yang sama yang tersedia selama suatu periode. Metode biaya rata-rata yang
lain adalah metode rata-rata bergerak (moving average method) yang digunakan
dalam system persediaan perpetual.
Kelebihan Kekurangan
Menghasilkan laba yang lebih besar Laba yang dihasilkan kurang akurat
Kelebihan Kekurangan
8
9