PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN
Pertambangan berkelanjutan adalah konsep yang mencakup praktik dan
pendekatan dalam industri pertambangan yang memprioritaskan keberlanjutan
lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuan utamanya adalah untuk mengelola sumber
daya mineral dan energi secara bertanggung jawab serta meminimalkan dampak
negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Konsep ini menekankan pentingnya
menjaga keseimbangan antara kegiatan ekstraksi sumber daya alam dan perlindungan
lingkungan, serta memperhatikan dampak sosial yang dihasilkan.
Pertambangan berkelanjutan memperhatikan pengelolaan lingkungan yang baik.
Ini meliputi pemantauan dan pemulihan lahan bekas tambang, pengelolaan air limbah
dan air tanah, serta pengendalian polusi udara dan air.
1. Pemantauan dan pemulihan lahan bekas tambang
Pemantauan dan pemulihan lahan bekas tambang merupakan bagian integral
dari praktik pertambangan berkelanjutan. Ini melibatkan serangkaian langkah untuk
memantau kondisi lingkungan setelah penutupan tambang serta melakukan tindakan
restorasi atau rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi ekosistem yang telah terganggu
oleh kegiatan pertambangan. Setelah penutupan tambang, pemantauan lingkungan
dilakukan untuk memantau perubahan kondisi lingkungan, seperti kualitas air, kualitas
tanah, serta keberadaan flora dan fauna. Ini bertujuan untuk memahami dampak jangka
panjang dari kegiatan pertambangan terhadap lingkungan. Melalui pemantauan,
identifikasi masalah atau dampak negatif yang masih ada setelah penutupan tambang
dilakukan. Misalnya, pencemaran air atau tanah, penurunan keanekaragaman hayati,
atau erosi tanah. Berdasarkan hasil pemantauan, perencanaan pemulihan lahan bekas
tambang disusun. Ini mencakup identifikasi area yang membutuhkan restorasi,
pemilihan metode restorasi yang sesuai, serta penentuan target ekologis yang
diinginkan.
KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA ALAM
sistem biologi seperti sistem lumpur aktif. Di beberapa kasus, air limbah dari proses
pertambangan mengandung logam atau mineral berharga yang dapat dipulihkan.
Pertambangan berkelanjutan berusaha untuk memanfaatkan teknologi pemulihan untuk
mengambil zat-zat berharga ini dari air limbah sebelum dibuang.
Pertambangan berkelanjutan secara teratur memantau kualitas air tanah di
sekitar lokasi tambang untuk memastikan bahwa tidak ada pencemaran yang terjadi.
Pemantauan ini dilakukan dengan memeriksa konsentrasi logam berat, bahan kimia
berbahaya, dan parameter lainnya yang dapat menunjukkan adanya pencemaran.
Pertambangan berkelanjutan berusaha untuk mengurangi limbah padat yang dihasilkan
selama proses penambangan yang dapat mencemari air tanah. Ini termasuk
pengelolaan limbah batuan, tailing, dan penutupan yang aman untuk tempat
pembuangan akhir. Setelah penambangan selesai, langkah-langkah rehabilitasi
dilakukan untuk memulihkan lahan bekas tambang. Ini mencakup rekayasa lingkungan
yang dirancang untuk mengurangi infiltrasi air limbah ke dalam tanah dan
mengembalikan fungsi hidrologis alami dari daerah tersebut.
penggunaan semprotan air, instalasi sistem penyaring debu, dan pembatasan kecepatan
kendaraan di area pertambangan adalah beberapa cara untuk mengurangi debu dan
partikulat di udara. Pengendalian polusi air dari pertambangan berkelanjutan
melibatkan pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Ini meliputi
penggunaan sistem pengolahan fisik, kimia, dan biologis untuk menghilangkan
kontaminan seperti logam berat, bahan kimia berbahaya, dan zat organik dari air limbah
tambang. Untuk mengurangi dampak polusi air, pertambangan berkelanjutan
memperhatikan reklamasi lahan basah dan perbaikan sistem drainase di sekitar area
tambang. Ini dapat membantu mengurangi erosi tanah, peningkatan aliran permukaan
air, dan pencemaran air oleh limbah tambang.
Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, tambang berkelanjutan bertujuan untuk
memberikan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan, sambil mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Ini menciptakan landasan bagi
pertambangan yang dapat berlangsung dalam jangka panjang, memberikan manfaat
bagi semua pihak yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA