Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sri Ashari

Nim : D 101 22 713

Kelas : D / Bt 16

Dalam kasus sewa menyewa rumah yang saya angkat adalah pihak penyewa
menyewa rumah dengan membayar uang muka sewa terlebih dahulu. Dan perjanjian sewa
menyewa telah dilakukan oleh kedua belah pihak dan dituangkan dalam surat perjaanjian
sewa menyewa dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dalam surat perjanjian tersebut
telah diuraikan poin-poin yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak dan tidak boleh
dilanggar oleh keduanya. Namun setelah menerima uang muka sewa menyewa rumah
tersebut, pihak yang menyewakan justru melanggar isi perjanjian, dimana dirinya melakukan
perjanjian jual beli kepada pihak ketiga terhdap objek sewa menyewa tersebut tanpa
memberitahukn kepada pihak penyewa secara patut dan layak. Hal tersebut membuat
penyewa merasa dirugikan akibat pihak pemilik rumah tersebut telah ingkar janji atas
kesepakatan yang telah ditulis dalam surat perjanjian. Dalam hal ini ketentuan pasal 1338
ayat (1) KUH Perdata secara khusus telah pemberikan pengaturan bahwa perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya dan ayat (2)
menjelaskan bahwa suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua
belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup . pada
dasarnya perjanjian sewa menyewa telah mendapatkan pengaturan khusus dalam ketentuan
KUH Perdata, pada buku ketiga, Bab VII tentang sewa menyewa , dimulai pada pasal 1548
sampai dengan pasal 1600.

Dari kasus tersebut dapat saya simpulkan bahwa wanprestasi sebagaimana yang
terjadi dalam pelaksanaan perjanjian tersebut, maka dapat diketahui bahwa wanprestasi
terjadi apabila ada salah satu piihak melakukan ingkar janji sehingga menimbulkan kerugian
bagi pihak lainnya. Wanprestasi dalam kasus ini adalah tidak terlaksananya suatu prestasi
yang terjadi disebabkan salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya sesuai dengan isi
perjanjian. Hubungan hukum yang terjadi adalah bentuk perjanjian sewa menyewa rumah ,
dalam pelaksanaa perjanjian ini, diketahui bahwa pihak yang menyewakan melakukan
wanprestasi dari awal dilaksankannya perjanjian, yaitu tidak memenuhi kewajibannya dengan
tidak memberikan hak sewa atas rumah dimaksud bahkan rumah tersebut telah dijualnya
kepada pihak lain tanpa adanya pemberitahuan yang layak kepada pihak penyewa. Terhadap
wanprestasi yang telah dilakukan tersebut mengakibatkan timbulnya akibat hukum yang
didalam ketentuan KUH Perdata mewajibkan orang tersebut untuk membayar uang ganti
rugi.

Anda mungkin juga menyukai