Anda di halaman 1dari 6

III.

1 Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan

Contoh 1
Tommy Hakim bekerja pada Universitas Nusantara dengan memperoleh gaji bulanan
berupa gaji pokok Rp.10.000.000. Tommy Hakim membayar iuran pensiun sebesar Rp.100.000.
Tommy menikah tetapi belum mempunyai anak.

Perhitungan PPh Pasal 21 adalah:


Gaji sebulan Rp.10.000.000
Pengurangan:
1. Biaya jabatan (5% x Rp.10.000.000) Rp.500.000
2. Iuran pensiun Rp.100.000
Rp. 600.000
Penghasilan neto sebulan Rp. 9.400.000
Penghasilan neto setahun: 12 x Rp.9.400.000 Rp. 112.800.000

PTKP (K/-):
- Untuk diri Wajib Pajak Rp.54.000.000
- Tambahan WP menikah Rp. 4.500.000

Rp58.500.000

Penghasilan kena pajak Rp. 54.300.000

PPh Pasal 21 setahun:


5% x Rp. 50.000.000 Rp. 2.500.000
15% x Rp. 4.300.000 Rp. 645.000
Rp. 3.145.000
PPh Pasal 21 sebulan:

Rp. 3.145.000 : 12 Rp. 262.083,33


Catatan:
a. Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap
tanpa memandang mempunyai jawaban ataupun tidak.
b. Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki NPWP.
Dalam hal pegawai yang bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah PPh Pasal
21 yang harus dipotong adalah sebesar:
120% x Rp. 262.083,33 = Rp.314.500
c. Untuk contoh-contoh selanjutnya diasumsikan penerima penghasilan yang dipotong PPh
Pasal 21 sudah memiliki NPWP, kecuali disebut lain dalam contoh tersebut.

Contoh 2
Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan
Bambang Yuliawan pegawai pada perusahaan PT Yasa Buana, menikah tanpa anak,
memperoleh gaji Rp.8.000.000 sebulan, tunjangan-tunjangan Rp.4.000.000 sebulan. PT Yasa
Buana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan
Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji.
PT Yasa Buana menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji
sedangkan Bambang Yuliawan membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji setiap
bulan. Disamping itu PT Yasa Buana juga mengikuti program pension untuk pegawainya. PT
Yasa Buana membayar iuran pension untuk Bambang Yuliawan ke dana pensiun, yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp.100.000,
sedangkan Bambang Yuliawan membayar iuran pension sebesar Rp.50.000.

Penghitungan PPh Pasal 21 adalah:


Gaji sebulan Rp. 8.000.000
Tunjangan-tunjangan Rp. 4.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja: 0,5% x Rp.8.000.000 Rp. 40.000
Premi Jaminan Kematian: 0,30% x Rp. 8.000.000 Rp. 24.000
Penghasilan bruto sebulan Rp. 12.064.000
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan: 5% x Rp. 12.064.000
= Rp. 603.200, maks. diperbolehkan Rp. 500.000
2. Iuran pensiun Rp. 50.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua:
2% x Rp.8.000.000 Rp. 160.000
Rp. 710.000
Penghasilan neto sebulan Rp. 11.354.000
Penghasilan neto setahun: 12 x Rp.11.354.000 Rp.136.248.000
PTKP (K/-):
- Untuk diri Wajib Pajak Rp54.000.000
- Tambahan WP menikah Rp. 4.500.000
Rp. 58.500.000
Penghasilan kena pajak Rp. 77.748.000
PPh Pasal 21 setahun:
5% x Rp.50.000.000 Rp. 2.500.000
15% x Rp. 27.748.000 Rp. 4.162.200
Rp. 6.662.200
PPh Pasal 21 sebulan:
Rp. 6.662.200 : 12 Rp. 555.183

Contoh 3
Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan (Wanita, suami tidak berpenghasilan)
Endang Vidyawati adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, bekerja
pada PT Ventura Entiti dengan gaji sebulan sebesar Rp.7.500.000. Endang Vidyawati membayar
iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar
Rp.50.000 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Endang Vidyawati
berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai
penghasilan apapun. Pada bulan Juli selain menerima gaji, juga menerima pembayaran atas
lembur (overtime) sebesar Rp.2.000.000.
Penghitungan PPh Pasal 21 adalah:
Gaji sebulan Rp. 7.500.000
Lembur (overtime) Rp. 2.000.000

Penghasilan bruto sebulan Rp. 9.500.000


Pengurangan :
1. Biaya jabatan: 5% x Rp.9.500.000 Rp.475.000
2. Iuran pensiun Rp. 50.000
Rp. 525.000
Penghasilan neto sebulan Rp. 8.975.000
Penghasilan neto setahun: 12 x Rp.8.975.000 Rp.107.700.000

PTKP (K/-):
- Untuk diri Wajib Pajak Rp54.000.000
- Tambahan WP menikah Rp. 4.500.000
Rp. 58.500.000
Penghasilan kena pajak Rp. 49.200.000
PPh Pasal 21 setahun:
5% x Rp.49.200.000 Rp. 2.460.000

PPh Pasal 21 sebulan:


Rp. 2.460.000 : 12 Rp. 205.000

Catatan:
Oleh karena suami Endang Vidyawati tidak menerima atau memperoleh penghasilan
besarnya PTKP Endang Vidyawati adalah PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk
status menikah.
Contoh 4
Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan (Wanita, suami berpenghasilan)
Firma Utami karyawati dengan status menikah dan mempunyai tiga anak bekerja pada PT
Unggul Farmindo. Suami Firma bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman. Firma Utami menerima gaji sebesar Rp.7.000.000 sebulan. PT Unggul
Farmindo mengikuti program pensiun dan Jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun
kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar
Rp.40.000 sebulan. Firma Utami juga membayar iuran pensiun sebesar Rp.30.000 sebulan,
disamping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap bulannya
sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan Firma Utami membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan
sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dibayar oleh
pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1% dan 0,30% dari gaji. Pada bulan Juli
2020 disamping menerima pembayaran gaji, Firma juga menerima uang lembur (overtime)
sebesar Rp.2.000.000.

Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2020 adalah:


Gaji sebulan Rp. 7.000.000
Lembur (overtime) Rp. 2.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja: 1% x Rp.7.000.000 Rp. 70.000
Premi Jaminan Kematian: 0,3% x Rp.7.000.000 Rp. 21.000
Penghasilan bruto sebulan Rp. 9.091.000
Pengurangan:
1. Biaya jabatan
5% x Rp. 9.091.000 Rp. 454.550
2. Iuran pensiun Rp. 30.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua:
2% x Rp. 7.000.000 Rp. 140.000
Rp. 624.550
Penghasilan neto sebulan Rp. 8.466.450
Penghasilan neto setahun:
12 x Rp. 8.466.450 Rp. 101.597.400
PTKP (TK/0):
-untuk WP sendiri Rp. 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp. 47.597.400

PPh Pasal 21 setahun


5% x Rp. 47.597.400 Rp. 2.379.870
PPh Pasal 21 sebulan

Rp. 2.379.870 : 12 Rp. 198.322,5

Dibulatkan Rp. 198.322

Catatan:

Karena suami Firma Utami menerima atau memperoleh penghasilan, besarnya PTKP
Firma Utami adalah PTKP untuk dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai