Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HUKUM KESEHATAAN DAN ETIKA KESEHATAAN DALAM

KEFARMASIAN

OLEH
KELOMPOK 2
1. Dian Welci Lete (234111250)
2. Karolina Jeyana Setia (234111262)
3. Fransiska Kewa Igo(234111256)
4. Marsela Sulastri Dimas (234111262)
5. Nabilah N.Q.Imang (234111269)

FAKULTAS KESEHATAAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
2024
Kendala atau tantangan(secara umum dan secara khusus terkait pekerjaan atau bidang
kefarmasian) yang dihadapi provinsi NTT dan solusinya dalam konteks implementasi SKN
dilevel Provinsi.
A. Tantangan dan kendala terkait perkerjaan atau bidang kefarmasian secara umum dan secara
khusus:
1. Peraturan/regulasi yang ketat
Pekerjaan kefarmasian berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan
masyarakat, tentu hal ini diatur ketat oleh badan pengatur dan lembaga pemerintahan.
Regulasi yang ketat dapat menjadi tantangan bagi pekerjaan kefarmasian terlebih khusus
perusahaan farmasi dan praktisi untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan terus
berubah dalam memahami kebijakan yang berlaku.
2. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi yang semakin hari semakin canggih membawa potensi untuk
pengobatan yang lebih efektif kepada masyarakat. Namun, kemajuan teknologi dapat
menjadi tantangan karena kesulitan masyarakat dalam memahami dan mengadopsi
teknologi baru serta memastikan bahwa teknologi yang digunakan aman dan efektif.
3. Biaya dan pengembangan yang tinggi
Pekerjaan kefarmasian berkaitan erat dengan penemuan, pengembangan dan pengujian
obat-obat baru kepada masyarakat. Hal ini tentu memerlukan biaya yang tinggi. Hal ini
tentu menjadi tantangan utama untuk memastikan bahwa, obat-obatan yang diberikan
kepada masyarakat memiliki efektivitas yang baik dan tetap mempertahankan harga obat
yang terjangkau bagi pasien.
4. Penyebaran obat palsu
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
penyebaran obat palsu yang marak terjadi, Hal ini tentu sangat merugikan lembaga
kesehatan dan juga masyarakat itu sendiri.
5. Tantangan logistik
Tantangan yang selanjutnya yang dihadapi adalah tantangan logistik. Salah satu contoh
tantangan logistik yaitu perubahan cuaca.
6. Keterbatasan sumber daya
Salah satu yang menjadi tantangan adalah keterbatasan sumber daya yang dapat menjadi
kendala dalam bidang kefarmasian.
7. Fasilitas yang rendah
Ketidak lengkapaan fasilitas yang memadai dapat menjadi tantangan terhadap pekerjaan
dibidang kefarmasian.
B. Solusi untuk tantangan dan kendala dalam konteks implementasi SKN dilevel Provinsi:

1. Penguatan Sistem Kesehatan Nasional dilevel provinsi


Penguatan system Kesehatan nasional dilevel provinsi harus ditingkatkan,hal ini
dikarenakan Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki
tantangan terhadap keterjangkauan layanan kesehatan yang signifikan signifikan karena
lokasi geografisnya yang terdiri dari pulau-pulau yang terpencil dan sulit dijangkau.
Dengan ditingkatkannya sistem kesehatan nasional di level provinsi dan memperkuat
fasilitas kesehatan di daerah terpencil akan meningkatkan aksesibilitas dan
keterjangkauan layanan kesehatan bagi penduduk setempat. Selain itu dengan sistem
kesehatan nasional yang ditingkatkan di level provinsi dapat membawa peningkatan dan
kualitas layanan kesehatan yang lebih baik. Contohnya penyediaan fasilitas medis yang
baik dan pelatihan dan pengembangan staf medis.

2. Digitalisasi Kesehatan
Digitalisasi Kesehatan merupakan salah satu langkah yang perlu untuk meningkatkan
sistem kesehatan nasional di level provinsi khususnya di Nusa Tenggara Timur. Hal ini,
dikarenakan digitalisasi kesehatan dapat memungkinkan pengumpulan penyimpanan dan
analisis data kesehatan secara lebih baik. Melalui hal ini lembaga kesehatan di
pemerintahan daerah dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan tepat dalam
perencanaan dan mengalokasikan sumber daya kesehatannya. Melalui digitalisasi
kesehatan juga dapat memonitoring dan pengendalian penyakit yang lebih baik. Hal ini
dapat meningkatkan Respon yang lebih cepat terhadap situasi darurat kesehatan
masyarakat yang ada.

3. Tenaga Kesehatan
Peningkatan tenaga kesehatan dalam menaikkan sistem kesehatan nasional di tingkat
provinsi lebih khusus di provinsi Nusa Tenggara Timur sangat penting. Nusa Tenggara
Timur merupakan salah satu provinsi yang menghadapi kekurangan tenaga pekerjaan
Medis. Melalui jumlah tenaga medis yang perlu ditingkatkan dapat membantu dalam
mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di masyrakat. Selain itu tenaga kesehatan
juga perlu melakukan latihan yang baik. Hal ini dikarenakan tenaga kesehatan dapat
membantu dalam mendeteksi dan mencegah serta mengobati penyakit-penyakit yang ada.
Melalui perluasan akses kelainan kesehatan dalam peningkatan jumlah tenaga kesehatan
dapat membantu memperluas akses masyarakat Nusa Tenggara Timur terhadap pelayanan
kesehatan yang lebih baik terutama di daerah yang terpencil dan sulit dijangkau.

4. Peningkatan pengendalian penyakit dan perluasan imunisasi


Peningkatan dan pengendalian penyakit dan perluasan imunisasi merupakan salah satu
langkah yang strategis dan efektif dalam upaya pencegahan penyakit dan mengurangi
beban penyakit dalam masyarakat secara keseluruhan. Provinsi Nusa Tenggara Timur
merupakan salah satu provinsi dengan tantangan wilayah dan infrastruktur yang terbatas
terhadap layanan kesehatan. Dengan peningkatan pengendalian penyakit dan perluasan
imunisasi diharapkan dapat membantu dalam mengatasi dan mengurangi angka kesakitan
serta kematian dalam penyakit yang akan dicegah.

5. penguatan fasilitas kesehatan tingkat pertama


Dengan penguatan Fasilitas Kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas dan klinik
kesehatan merupakan titik awal sebagai penguatan sistem kesehatan nasional di tingkat
provinsi. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi dari fasilitas kesehatan tingkat pertama di
masyarakat yaitu mendeteksi, menangani, dan pencegahan penyakit. Melalui peningkatan
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dapat membantu masyarakat dalam praktik kesehatan
yang baik pencegahan penyakit dan pentingnya menjaga kesehatan secara berkala. Hal ini
dapat menjadi cermin bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat itu
sendiri terhadap kesehatan serta lebih mendorong perilaku hidup sehat dalam masyarakat.
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama juga harus siap dalam menangani krisis kesehatan
dengan peningkatan Fasilitas Kesehatan tingkat pertama ini perlu adanya pemberdayaan
komunitas yang akan menjadi sarana untuk perencanaan dan pengelolaan program
kesehatan yang ada dalam masyarakat.

6. kemandirian farmasi dan alat Kesehatan


Peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan di tingkat provinsi dalam
meningkatkan kesehatan nasional merupakan salah satu langkah yang penting. Nusa
Tenggara Timur merupakan provinsi yang memiliki tantangan terhadap aksebilitas dalam
ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan. Dengan ditingkatkannya kemandirian
farmasi dan produksi alat kesehatan di tingkat daerah provinsi dapat memastikan dan
meningkatkan akses masyarakat terhadap obat-obatan dan alat kesehatan yang
dibutuhkan. Hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dari luar
daerah. Dengan ditingkatkan kemandirian dalam penyediaan layanan kesehatan
terkhususnya di bidang farmasi dan alat kesehatan dapat dengan cepat merespon
kebutuhan masyarakat dalam kondisi darurat dan bencana alam. Selain itu melalui
peningkatan penyediaan dan kemandirian bidang farmasi dan alat kesehatan dapat
mengembangkan ekonomi lokal yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain
itu dengan dengan peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan secara lokal dapat
dipastikan kualitas yang lebih baik dan menjawab kebutuhan dalam masyarakat provinsi
Nusa Tenggara Timur.

Anda mungkin juga menyukai