Anda di halaman 1dari 3

Implementasi 8 SNP pada Merdeka Belajar di Sekolah

Kelompok 2 :

1. DARUL HIDAYAH, S.Pd


2. DAVIT BUDIONO,S.Pd
3. ENI FUJI LESTARI, S.Pd.SD
4. HARYO BISMOKO, S.Pd
5. LUKMANUL HAKIM, S.Pd
6. MAMIK KOSASIH, S.Pd.SD
7. MOHAMMAD ULIL ALBAB. S.Pd.MPd

Pemerintah Indonesia meluncurkan Kebijakan Merdeka Belajar pada tahun 2020, yang bertujuan untuk
memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menentukan jalannya proses pembelajaran.
Penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan menjadi dasar untuk memastikan bahwa kebebasan belajar
yang diberikan kepada peserta didik tetap sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Melalui
implementasi ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung Merdeka Belajar,
dimana siswa dapat mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan kecakapan sesuai dengan potensi dan
minat mereka. Berikut adalah implementasi 8 SNP yang sduah kami terapkan di sekolah;

1. Standar Isi (SI):


• Guru dapat mengembangkan kurikulum yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan
peserta didik.
• Penerapan pembelajaran berbasis proyek, penelitian, dan kegiatan praktis sesuai dengan
kebutuhan lokal.
• Guru merancang kurikulum yang mencakup materi inti sesuai Standar Isi, namun memberikan
kebebasan kepada siswa untuk memilih topik atau proyek penelitian sesuai minat mereka.
• Siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi sumber daya lokal dan mengintegrasikan
pengetahuan lokal ke dalam pembelajaran.
2. Standar Proses (SP):
• Mendorong variasi metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik.
• Guru dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung
pembelajaran interaktif.
• Guru memfasilitasi pembelajaran aktif dengan mendorong diskusi kelompok, proyek kolaboratif,
dan eksperimen praktis.
• Pemanfaatan teknologi seperti platform e-learning untuk mendukung pembelajaran jarak jauh
atau sumber daya daring untuk memperkaya pengalaman belajar.
3. Standar Penilaian (SN):
• Implementasi penilaian formatif dan sumatif yang seimbang.
• Memberikan ruang bagi penilaian berbasis proyek dan kinerja.
• Penilaian tidak hanya terfokus pada ujian tertulis, tetapi juga mencakup portofolio, presentasi,
atau proyek penelitian.
• Guru memberikan umpan balik formatif secara berkala untuk membantu siswa memahami
kemajuan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL):
• Merancang program pembelajaran yang mengarah pada pencapaian kompetensi lulusan sesuai
dengan SKL.
• Memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk memilih mata pelajaran atau keahlian sesuai
dengan minat dan bakat mereka.
• Sekolah menyediakan berbagai program ekstrakurikuler dan pilihan mata pelajaran agar siswa
dapat mengembangkan keahlian sesuai minat mereka.
• Pemberian kesempatan bagi siswa untuk mengikuti magang atau praktik kerja di industri terkait.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SPTK):
• Pengembangan kompetensi pendidik dalam menghadapi perubahan paradigma pembelajaran.
• Pemberian dukungan dan fasilitas bagi pendidik untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran.
• Guru terlibat dalam pelatihan dan pengembangan profesional secara teratur untuk meningkatkan
keterampilan mengajar mereka.
• Fasilitas pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar guru untuk meningkatkan kolaborasi dan
kreativitas dalam metode pengajaran.
6. Standar Sarana dan Prasarana (SSP):
• Peningkatan fasilitas pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran.
• Memastikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler
dan kegiatan merdeka belajar.
• Penggunaan teknologi modern dalam pembelajaran, seperti laboratorium interaktif,
perpustakaan digital, dan perangkat multimedia.
• Pengelolaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan merdeka belajar,
seperti ruang kreativitas atau studio.
7. Standar Pengelolaan (SPM):
• Peningkatan keterlibatan peserta didik dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan sekolah.
• Pemberdayaan komite sekolah dan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah.
• Pembentukan komite sekolah yang aktif melibatkan perwakilan guru, orang tua, dan siswa dalam
pengambilan keputusan.
• Proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang transparan dan melibatkan seluruh
stakeholder sekolah.
8. Standar Pembiayaan Pendidikan (SPP):
• Optimalisasi penggunaan dana pendidikan untuk mendukung kegiatan merdeka belajar.
• Peningkatan keterlibatan pihak swasta atau pihak ketiga dalam mendukung kegiatan pendidikan.
• Penggunaan dana pendidikan yang efisien untuk mendukung program-program merdeka belajar,
seperti pelatihan guru, perolehan teknologi, atau kegiatan ekstrakurikuler.
• Kolaborasi dengan pihak swasta atau komunitas lokal untuk mendukung pembiayaan proyek-
proyek pendidikan inovatif.

Anda mungkin juga menyukai