1. Analisis Kebutuhan:
Identifikasi tujuan dan visi pendidikan lembaga.
Tinjau data dan tren pendidikan untuk menentukan kebutuhan
siswa dan masyarakat.
Kumpulkan umpan balik dari stakeholder, termasuk siswa,
orang tua, guru, dan pihak terkait lainnya.
2. Penentuan Tujuan Kurikulum:
Tentukan tujuan umum dan spesifik dari kurikulum.
Sesuaikan tujuan dengan kebutuhan siswa dan harapan
stakeholder.
Pastikan tujuan mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
3. Desain Kurikulum:
Pilih model kurikulum yang sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan lembaga.
Tentukan struktur kurikulum, termasuk mata pelajaran,
keterampilan yang diajarkan, dan urutan pembelajaran.
Sesuaikan kurikulum dengan standar pendidikan nasional atau
regional.
4. Pengembangan Bahan Pengajaran:
Identifikasi sumber daya dan bahan ajar yang dibutuhkan.
Buat atau pilih buku teks, materi ajar, dan sumber daya
pendukung lainnya.
Sesuaikan bahan pengajaran dengan keberagaman siswa.
5. Metode Pengajaran dan Pembelajaran:
Pilih metode pengajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum.
Tentukan strategi pembelajaran, seperti diskusi kelompok,
proyek, atau penugasan.
Integrasikan teknologi pendidikan dan inovasi pembelajaran.
6. Penilaian dan Evaluasi:
Tentukan metode penilaian yang sesuai dengan tujuan
kurikulum.
Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliabel.
Rencanakan proses umpan balik untuk guru dan siswa.
7. Pelaksanaan Kurikulum:
Persiapkan guru dan staf untuk melaksanakan kurikulum.
Berikan pelatihan jika diperlukan.
Monitor dan evaluasi implementasi kurikulum secara berkala.
8. Evaluasi dan Perbaikan:
Kumpulkan data evaluasi dari guru, siswa, dan stakeholder
lainnya.
Analisis hasil evaluasi dan identifikasi area perbaikan.
Sesuaikan kurikulum berdasarkan temuan evaluasi.
9. Pengembangan Kurikulum Berkelanjutan:
Rencanakan untuk melakukan evaluasi kurikulum secara
berkala.
Perbarui kurikulum sesuai dengan perkembangan dalam
pendidikan dan masyarakat.
Pertimbangkan umpan balik dari lulusan dan pemangku
kepentingan eksternal.
10.Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder:
Jalin komunikasi terbuka dengan orang tua, siswa, guru, dan
komunitas.
Dukung keterlibatan stakeholder dalam pengembangan dan evaluasi
kurikulum.