Prota merupakan singkatan dari Program Tahunan. Prota adalah rencana pembelajaran
yang disusun oleh guru atau sekolah sebagai panduan untuk mengatur kegiatan
pembelajaran selama satu tahun pelajaran. Prota merinci tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, dan jadwal pelaksanaan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran. Prota
membantu guru untuk merencanakan pengajaran yang sistematis dan terstruktur serta
memastikan bahwa semua materi yang harus diajarkan selama satu tahun pelajaran dapat
tercakup dengan baik.
3. Tujuan dari Prota (Program Tahunan) dalam konteks pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Dalam perancangan Prota (Program Tahunan), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah hal-hal yang diperlukan dalam perancangan Prota:
Perhatikan bahwa perancangan Prota dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan dan
kebutuhan sekolah, serta karakteristik mata pelajaran yang diajarkan
Mempelajari Prota (Program Tahunan) berkaitan erat dengan metode pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses pengajaran. Berikut adalah hubungan antara mempelajari
Prota dengan metode pembelajaran:
Pada umumnya, proses penyusunan Prota dilakukan oleh guru atau tim pengajar sebelum
dimulainya tahun pelajaran baru. Proses ini melibatkan analisis kurikulum yang berlaku,
mengidentifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai, serta
merencanakan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, dan jadwal pelaksanaan.
Penting untuk menyusun Prota dengan cukup waktu agar guru dapat mempersiapkan
dengan baik kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam satu tahun pelajaran.
Dengan memiliki Prota yang disusun sebelumnya, guru dapat memiliki panduan yang jelas
dalam melaksanakan pembelajaran, mengatur waktu dengan baik, dan memantau
pencapaian tujuan pembelajaran.
Namun, perlu diingat bahwa kebijakan penyusunan Prota dapat berbeda-beda antara satu
lembaga pendidikan dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengacu pada
kebijakan dan jadwal yang ditetapkan oleh sekolah atau lembaga pendidikan tempat Anda
bekerja.
6. Apakah ada perbedaan antara prota yang dibuat berdasrkan ktsp, kurtilas dan
kurikulum merdeka
Ya, ada perbedaan antara Prota (Program Tahunan) yang dibuat berdasarkan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Kurtilas (Kurikulum 2013), dan Kurikulum Merdeka.
Perbedaan tersebut terkait dengan komponen, struktur, dan fokus kurikulum
yang digunakan.
Komponen Prota: Prota berbasis Kurtilas memiliki komponen yang mirip dengan KTSP,
yaitu identitas Prota, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran, Materi
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Jadwal Pelaksanaan,
Sumber Belajar, dan Rencana Pengembangan Diri Guru.
Fokus: Kurtilas menekankan pada pengembangan aspek keterampilan abad ke-21, literasi,
numerasi, karakter, dan sikap positif. Kurtilas juga memperhatikan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran.
3. Kurikulum Merdeka:
Penting untuk mengacu pada pedoman resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
kebijakan sekolah atau lembaga pendidikan terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih
rinci tentang penyusunan Prota berdasarkan kurikulum yang digunakan.
7. Apakah prnting menyusun prota
Ya, penting untuk menyusun Prota (Program Tahunan) dalam konteks pembelajaran di
sekolah atau lembaga pendidikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menyusun
Prota itu penting:
Dengan menyusun Prota, guru dapat memiliki panduan yang jelas dalam melaksanakan
pembelajaran, memantau pencapaian tujuan pembelajaran, serta melakukan evaluasi dan
perbaikan yang diperlukan. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pencapaian siswa secara keseluruhan.
A. Identitas Prota:
Nama Sekolah:
Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas:
Semester:
Tahun Pelajaran:
B. Standar Kompetensi:
Identifikasi Standar Kompetensi yang relevan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
C. Kompetensi Dasar:
Daftar Kompetensi Dasar yang harus dicapai dalam mata pelajaran PAI.
D. Tujuan Pembelajaran:
Tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur berdasarkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
E. Materi Pembelajaran:
Rincian materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam satu tahun pelajaran.
F. Metode Pembelajaran:
Pilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan tujuan
pembelajaran. Contoh metode pembelajaran dapat mencakup ceramah, diskusi, simulasi,
bermain peran, atau penggunaan media dan teknologi.
G. Evaluasi Pembelajaran:
Rencanakan metode evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran. Misalnya, tes tulis, tes lisan, tugas proyek, atau observasi.
H. Jadwal Pelaksanaan:
Pilih sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran, seperti buku teks, referensi,
buku pegangan, atau media pembelajaran.
J. Rencana Pengembangan Diri Guru:
Meskipun prinsip umum penyusunan Prota tetap sama, ada variasi dalam komponen dan
penekanan yang diberikan dalam format Prota di setiap jenjang. Berikut adalah perbedaan
umum dalam penyusunan Prota antara SD, SMP, dan SMA:
Perlu diingat bahwa perbedaan dalam format Prota ini dapat bervariasi antara sekolah atau
lembaga pendidikan tertentu, tergantung pada kebijakan dan pedoman yang diterapkan.
Oleh karena itu, penting untuk mengacu pada pedoman resmi dan kebijakan sekolah atau
lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam menyusun Prota di masing-masing jenjang
pendidikan.
2. Panduan Resmi atau Pedoman Sekolah: Sekolah biasanya memiliki panduan resmi
atau pedoman yang mengatur penyusunan Prota. Panduan ini dapat mencakup
format, struktur, dan komponen yang harus ada dalam Prota, serta tata cara
penyusunan dan penilaian.
3. Standar Pendidikan: Prota harus memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan oleh
pemerintah atau lembaga pendidikan. Hal ini mencakup aspek pencapaian
kompetensi siswa, penggunaan metode pembelajaran yang sesuai, evaluasi
pembelajaran yang komprehensif, dan pengaturan waktu pembelajaran yang efisien.
4. Tujuan Pembelajaran: Prota harus memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, spesifik,
terukur, dan sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
ditetapkan dalam kurikulum. Tujuan pembelajaran harus mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
7. Evaluasi dan Pemantauan: Prota harus mencakup metode evaluasi dan pemantauan
pembelajaran yang sesuai. Ini termasuk jenis dan bentuk evaluasi, alat evaluasi yang
digunakan, serta frekuensi dan cara pemantauan kemajuan siswa.
8. Sumber Belajar: Prota harus mempertimbangkan sumber belajar yang relevan dan
sesuai dengan kurikulum yang diterapkan. Sumber belajar dapat berupa buku teks,
referensi, media pembelajaran, atau bahan ajar lainnya.
Penting untuk mengacu pada panduan resmi dan pedoman yang berlaku di sekolah atau
lembaga pendidikan masing-masing dalam menyusun Prota. Kepala sekolah, tim kurikulum,
atau unit pengembangan kurikulum di sekolah dapat memberikan petunjuk dan bimbingan
lebih lanjut mengenai standar acuan yang harus diikuti dalam