KONTRAK
PT. SINARMED JAYA (PRA-RK3K)
I. KEBIJAKAN K3
1.0 TUJUAN
Memastikan proses Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kawasan / Proyek terlaksana dengan
baik sesuai tata cara yang berlaku di PT. SINARMED JAYA.
2.0 RUANG LINGKUP
K3 berlaku sejak Kawasan / Proyek dimulai dengan dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) dari Direksi
kepada Manajer Realti / Properti / Konstruksi sampai Kawasan / Proyek dinyatakan selesai dengan
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST).
3.0 REFERENSI
OHSAS 18001:2007.
4.0 DEFINISI dan KETENTUAN
4.1 Definisi
4.1.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah sistim yang digunakan dalam suatu
lingkungan / kawasan / proyek dimana hal itu bertujuan untuk melindungi tenaga kerja
dan karyawan yang berada didalam lingkungan / kawasan / proyek tersebut dari bahaya-
bahaya yang ditimbulkan pada saat proses pekerjaan sedang berlangsung.
4.1.2 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
4.1.3 Keselamatan Kerja adalah keadaan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja sejak
mulai pekerjaan sampai berakhirnya pekerjaan terhadap tenaga kerja, karyawan,
material, peralatan, proses kerja, dan hasil pekerjaan.
4.1.4 Personal In Charge (P.I.C) K3 adalah karyawan / pelaksana yang bertanggung jawab
terlaksananya pelaksanaan K3 dengan baik dan benar.
4.1.5 Tenaga kerja adalah orang yang bekerja pada PT. SINARMED JAYA baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan periode kerja tidak tertentu.
4.1.6 Karyawan adalah orang yang bekerja pada PT. SINARMED JAYA baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan periode kerja tertentu dengan perikatan kerja.
4.1.7 Material adalah barang yang berasal dari alam atau pabrikan digunakan / dipasang untuk
pembangunan.
4.1.8 Peralatan adalah barang yang digunakan sebagai alat bantu kerja untuk pembangunan.
4.1.9 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya penyelamatan awal pada
tenaga kerja, pegawai yang sakit atau karena kecelakaan kerja, sebelum dibawa ke
Puskesmas / Klinik / Rumah Sakit.
4.1.10Kotak P3K adalah tempat untuk menyediakan obat-obatan yang memadai pertolongan
pertama apabila ada tenaga kerja / karyawan yang sakit / kecelakaan kerja.
4.1.11Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) adalah jaminan pengobatan/perawatan yang
diberikan kepada tenaga kerja / karyawan.
4.1.12Tanda Informasi / Identifikasi adalah suatu tempat / sarana yang dapat memberikan
pemahaman sesuatu atau beberapa hal.
4.1.13Tanda Penunjuk adalah suatu tempat / sarana yang dapat memberikan arah tujuan
seperti yang dimaksud dalam tanda tersebut
4.1.14Tanda Larangan / Bahaya adalah suatu tempat / sarana yang dapat memberi peringatan
atau larangan pada sesuatu atau beberapa hal.
4.1.15Jalan Kerja / Evakuasi adalah jalan sementara yang tidak terganggu material, peralatan,
puing, sebagai sarana keluar masuk tenaga kerja / pegawai secara rutin dan apabila ada
bahaya.
4.1.16Alat Pemadam Kebakaran adalah sarana pemadaman api kebakaran yang dapat
membahayakan jiwa manusia maupun bangunan.
4.1.17Railing Pengaman adalah tanda batas pada tempat-tempat tertentu yang dapat
mencelakakan atau sebagai alat bantu pegangan seperti : lubang tangga,, daerah lift
material atau tempat-tempat di ketinggian.
4.1.18Jaring Pengaman (safety net) adalah sarana pengaman yang dipasang pada bangunan
sebagai pelindung apabila ada material / peralatan yang jatuh.
4.1.19Penangkal Petir (sementara) adalah sarana pelindung dari petir apabila proses
bangunan / alat kerja relatif tinggi (tower crane) sedangkan penangkal petir yang
permanen belum bisa dipasang.
4.1.20Perlengkapan Pelindung Tubuh adalah alat bantu untuk melindungi tubuh terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja seperti : topi pengaman (helm), sepatu pengaman
(safety shoes), sabuk pengaman (safety belt), masker, kaca mata pengaman, sarung
tangan, tanda pengenal.
4.2 Ketentuan
4.2.1 Dibuat struktur organisasi lapangan yang jelas tentang penanggung jawab pelaksanaan
K3 oleh penanggung jawab kawasan / proyek.
4.2.2 Seluruh tenaga kerja / karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan harus
memahami dan mematuhi persyaratan K3.
4.2.3 Seluruh tenaga kerja / karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan harus
mengenakan topi pengaman (helm), dan alat pelindung tubuh lainnya (sepatu
pengaman /safety shoes, sabuk pengaman/ safety belt, masker, kaca mata pengaman,
sarung tangan, tanda pengenal) sesuai situasi dan kondisi yang diperlukan.
4.2.4 Orang-orang yang tidak mempunyai tujuan jelas dilarang berada dalam lingkungan
proyek.
4.2.5 Disediakan topi pengaman (helm) khusus untuk tamu.
4.2.6 Disediakan tempat parkir kendaraan dengan baik dan benar dan pengaturan lalu-lintas di
dalam proyek.
4.2.7 Disediakan jalan kerja yang memadai dan aman.
4.2.8 Disediakan perlengkapan P3K yang lengkap dan nomor telepon instansi yang terkait
seperti : klinik, rumah sakit, kantor depnaker, kantor pemadam kebakaran, kantor polisi,
dls.
4.2.9 Disediakan pemadam kebakaran portable pada tempat-tempat tertentu yang dianggap
rawan bahaya.
4.2.10Tangga kerja dan perancah harus kuat dan dipasang pada kondisi stabil.
4.2.11Dipasang railing pengaman dengan kuat dari kayu / besi pada tempat-tempat ketinggian
dan lubang-lubang serta tempat rotasi crane yang dapat membahayakan manusia.
4.2.12Tempat kerja harus dipasang penerangan kerja yang cukup memadai.
4.2.13Simpan bahan-bahan yang berbahaya dan beracun pada tempat –tempat khusus
4.2.14Jaringan / instalasi listrik kerja diatur sedemikian rapi untuk menghindari dari
kecelakaan / kebakaran.
5.0 LAMPIRAN
5.1 Petunjuk praktis pelaksanaan dan ketentuan K3.
5.2 Contoh struktur organisasi lapangan K3.
5.3 Contoh Formulir laporan kecelakaan kerja.
5.4 Contoh Rambu-rambu K3.
II. PERENCANAAN K3
PROSES K3 DI PROYEK
PIMPINAN PERUSH.
Instruksi dilaksanakan
prosedur
–
Man Proyek
Menunjuk Petugas
K3
Petugas K3
Petugas K3 Petugas K3
Mengontrol Sarana Terjadi Kecelakaan,
Perlengkapan Petugas Melaksanakan
K3 Pertolongan sesuai
perbaiki
Prosedur K3
–
–
tidak
Terjadi
tidak layak Petugas K3
Laporan sakit,
layak kecelakaan kerja
Siap digunakan Laporan
BAGIAN ALIR PENANGANAN KEAMANAN PROYEK
KEJADIAN
KRIMINAL
PENYELESAIAN
TINGKAT PROYEK
PEMBUATAN LAPORAN KEJADIAN SECARA TERTULIS OLEH SITE MANAGER MELAPORKAN PADA
BAGIAN P/K DISAMPAIKAN KE KANTOR DIVISI SEBAGAI MANAGEMEN KONSTRUKSI UNTUK PROSES
LAPORAN LEBIH LANJUT
Kecelakaan
Ringan
Laporan ke
Manajemen Proyek
ya tidak
Perlu ke
Rumah
Sakit
Di bawa ke Pengobatan di
rumah sakit proyek
Laporan kecelakaan
kerja
Selesai
KECELAKAAN BERAT / MENINGGAL
MULAI
Lapor P2K3
Lapor ke Unit K3
Ahli Waris
Korban dibawa ke
Keluarga
Menyiapkan
dokumen oleh
ahli waris
SELESAI Santunan
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO BAHAYA
A. SAFETY DEVICE
SAFETY DEVICE
B. KETENTUAN UMUM
1. Seluruh karyawan proyek harus menggunakan tanda pengenal dan seragam.
2. Seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan harus memahami dan
mematuhi kaedah, dan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Semua yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan harus peduli dan tanggap akan bahaya
kebakaran, kecelakaan kerja dan menjaga kebersihan dan kerapian pada lokasi kerja masing-
masing.
4. Setiap proyek harus mendaftarkan dan mengikuti program Jamsostek.
5. Manajemen proyek atau Penanggung Jawab K3 harus menetapkan sanksi atau hukuman
terhadap pelanggaran peraturan K3.
6. Harus tersedia data alamat dan telepon instansi-instansi yang terkait seperti Rumah Sakit
terdekat, Kepolisian, Dinas Kebakaran, Depnaker, Asuransi/Jamsostek yang diletakkan pada
tempat yang mudah dibaca oleh semua orang.
7. Jalan kerja / jalan inspeksi dan jalan evakuasi yang memadai dan aman harus disediakan sebagai
sarana keluar masuk pekerja dan pengawas.
8. Pada lokasi-lokasi yang berbahaya harus dipasang tanda-tanda peringatan.
9. Dibuat pengaturan lalu lintas dan penataan parkir di dalam area kerja.
C. PERLENGKAPAN PELINDUNG TUBUH.
1. Semua pekerja, karyawan dan
tamu, harus mengenakan topi
pengaman (helmet) dan sepatu
pengaman saat berada di lokasi
kerja.
2. Sabuk pengaman (safety belt) dan
tali penyelamat harus digunakan
pada saat bekerja diketinggian
lebih dari 2 meter.
3. Harus menggunakan Body
Protector / pelindung badan jika
hal tersebut diperlukan terutama
untuk tukang las.
4. Sarung tangan harus dipakai
sewaktu memegang barang atau
benda keras yang dapat
mengakibatkan luka-luka pada
tangan.
5. Alat pelindung pernapasan /
masker harus dipakai sewaktu
berada pada lokasi yang penuh
debu atau material lain yang membahayakan pernapasan.
6. Alat pelindung telinga harus dikenakan apabila bekerja pada situasi kerja yang bising.
HATI - H
DILARANG MELINTAS WAJIB MEMAKAI SAFETY BELT
MUSTER
AREA
Berfungsi apabila ada kebakaran akan berguna menjadi alat pertama yang digunakan
untuk meredam.
13. P3K
Program K3 :
a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-
rambu, Spanduk, Poster,
pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
PENANGGUNG JAWAB
K3
EMERGENCY/
KEDARURATAN P3K KEBAKARAN
LUCELLY NANLOHY, ST
Direktur