Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DALAM AGAMA KRISTEN PROTESTAN

NATAL BAGI UMAT KRISTEN

OLEH

NAMA : YURIKET GULO

NIM : 23622010136

PRODI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

JURUSAN AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
keberkahanNya lah akhirnya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Saya sepenuhnya menyadari, karena apa yang saya sajikan pada
makalah ini keberadaannya masih sederhana dan jauh dari kesempurnaan karena sumber
bacaan, pengetahuan yang saya miliki sangatlah terbatas. Disamping itu juga saya sangat
berharap agar Bapak selaku dosen mata kuliah pendidikan agama Kristen sudi kiranya
memberikan kritik, serta saran yang membangun demi perbaikan mutu dan bobot karya tulis
ini yang lebih baik.

Demikian sepatah kata pengantar yang bisa saya sampaikan dan bila ada hal-hal yang
kurang berkenan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatian Bapak saya ucapkan
banyak terima kasih.

i
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................................ 2

BAB II MAKNA PERAYAAN NATAL BAGI UMAT KRISTIANI ................................. 3

A. Defenisi Natal................................................................................................................... 3

B. Sejarah Munculnya Natal..................................................................................................4

C. Makna Natal Bagi Umat Kristen.......................................................................................6

D. Pengaruh Pemahaman Natal Terhadap Perayaan Natal.................................................... 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8

Saran.....................................................................................................................................9

Kesimpulan .......................................................................................................................... 9

ii
2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perayaan merupakan sebuah kegiatan pesta yang istimewa, ditunggu, dan mengandung banyak
nilai hidup didalamnya. Secara tradisional pesta diatur menurut tata adat atau hukum yang berlaku di
masyarakat dalam rangka memperingati peristiwa penting atau lain-lain dengan ketentuan adat yang
berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. Setiap agama maupun kepercayaan biasanya memiliki
perayaannya sendiri yang tentunya berdasarkan pada keyakinan yang diatur dalam kitab suci agama
maupun kepercayaan tersebut. Apabila perayaan ini ditilik dari bingkai Indonesia, maka dibangsa ini
ada begitu banyak peristiwa yang dirayakan karena keberagaman suku, agama, maupun adat
istiadatnya. Tentunya hal ini memperkaya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi
perbedaan namun tetap mementingkan kesatuan. Di Indonesia juga terdapat perayaan keagamaan
umat Nasrani yaitu natal. Dalam kekristenan, natal adalah hari raya umat Kristiani secara populer
dirayakan pada tanggal 25 Desember sebagai kelahiran Yesus Kristus. Natal juga menjadi perayaan
terbesar setiap tahun di seluruh dunia.
Orang percaya banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus ini.
Tradisi selama perayaan natal berlangsung adalah gereja-gereja dihias dengan mewah dan semegah
mungkin. Orango-rang Kristiani saling bertukar kado dan saling memberi hadiah-hadiah, menghiasi
rumah mereka dengan pernak-pernik Natal seperti pohon natal. Apabila dicermati sebetulnya
lingkup Kristen, hari natal dirayakan secara beragam, namun ada denominasi gereja yang tidak
merayakan natal dan beralasan bahwa merayakan natal tidak pernah diajarkan di Alkitab dan tidak
pernah dilakukan oleh gereja-gereja di Alkitab. Alkitab memang tidak menulis secara harafiah
terkait dengan perintah langsung merayakan natal, namun bukanlah hal yang keliru atau menentang
Alkitab jika hari ini orang percaya merayakan natal. Artinya di sini, merayakan natal merupakan
sebuah sikap hati orang percaya untuk terlibat langsung dan merasakan dengan kedalaman sanubari
bahwa Allah pernah turun ke bumi mengambil rupa manusia untuk menebus manusia agar mereka
memiliki kehidupan kekal bersama Allah.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana membangun sebuah Aplikasi Desktop Cerita Natal Kelahiran Tuhan Yesus berbasis
Multimedia Interaktif.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian natal
2. Untuk mengetahui sejarah munculnya natal
3. Untuk mengetahui makna natal
4. Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh pemahaman terhadap makna perayaan natal

2
BAB II

MAKNA PERAYAAN NATAL BAGI UMAT KRISTIANI

A. Defenisi Natal
Natal adalah momen perayaan di mana Yesus Kristus telah lahir ke dunia. Seluruh umat
Kristiani pergi ke gereja untuk merayakan hari Natal. Saat menyambut Natal, umat Kristiani tak lupa
mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail, mulai dari dekorasi rumah yang cantik, acara tukar
kado sampai sajian kue kering yang enak. Abujamin mendefenisikan natal adalah hari raya umat
Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Jika disebut hari Natal, maka
konotasinya adalah hari kelahiran Yesus, pada tanggal 25 Desember. Umat Nasrani merayakan hari
Natal dirayakan secara khidmat dan kebesaran baik di dalam gereja ataupun di rumah-rumah.1 Natal
merupakan hari yang istimewa bagi umat Kristen dan termasuk salah satu hari raya yang harus
dirayakan. Secara bahasa kata Natal berasal dari bahasa latin yang berarti “lahir”. Sedangkan
menurut istilah, Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang kristen untuk memperingati hari
kelahiran Isa al-Masih, yang mereka sebut dengan Tuhan Yesus. Dalam kamus bahasa Inggris, kata
Natal sama dengan kata Chrismas yang artinya Mass of Chirst atau disingkat dengan ChristMass,
yang diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus.2 Jadi, natal adalah hari yang penuh
kegembiraan, karena Yesus Kristus telah lahir ke dunia. Yesus lahir untuk membawa damai dan
mengajarkan kasih kepada sesama manusia, sebab itu natal menjadi sukacita yang besar.
Natal merupakan hari raya keagamaan bagi umat Kristiani, awalnya hari tersebut bukan
merupakan hari libur resmi. Namun, karena kebanyakan orang Amerika Serikat adalah orang
Kristen, hari itu adalah hari di saat kebanyakan bisnis tutup dan hari di mana paling banyak pekerja,
termasuk karyawan pemerintah, diliburkan. Pulang kerumah atau pulang kampung yang merupakan
kebiasaan yang sangat dihormati.3 Peristiwa natal bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri, yang tiba-
tiba ada, melainkan sebuah peristiwa yang sudah dirancang oleh Allah. Seperti sudah disampaikan
sebelumnya bahwa dari awal kejatuhan Adam dan Hawa, Allah sudah memberikan solusi untuk
pemulihan hubungan manusia dengan Allah ini yaitu melalui keturunan wanita itu yang adalah
keturunan Hawa. Artinya rencana Allah untuk penebusan hanya bisa sempurna terjadi melalui karya

3
Kristus, baik itu karya kelahirannya, pelayanan, juga karya salib-Nya. Jadi natal merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari karya penebusan Allah. Ada natal berarti ada kelahiran Tuhan Yesus dan
karena Tuhan Yesus sudah lahir ada karya lainnya yaitu pelayanan selama tiga setengah tahun,
kematian, dan kebangkitan.
Perayaan Natal yang diperingati dan dirayakan oleh umat Kristen telah menjadi tradisi yang
mendunia, umat kristen menyikapi hal tersebut bukan hanya sekedar tradisi, melainkan memaknai
akan karya keselamatan yang telah dilakukan Allah melaui Yesus Kristus.7 Berabad-abad, perayaan
ini bergerak dinamis dalam pasang surut kesadaran umat. Hanya saja, kecenderungan akhir-akhir ini
tampak menjebak dikarenakan mulai adanya lumuran kemewahan atas Natal dengan alasan
perayaan besar. Di sisi lain nampaknya dampak pemahaman posttruth juga turut berperan
melahirkan kesangsian dan penolakan atas keyakinan kekristenan, baik secara teoretis maupun
secara keseluruhannya dan membatasi relevansinya pada wilayah pribadi sehingga berdampak pada
implementasi perayaanperayaan keagamaan termasuk Natal. Ada lagi pemahaman lain yang
menyeruak seiring semakin maraknya persaingan bisnis menjelang perayaan Natal yang di
dalamnya tidak bisa lepas dan berbasis pada ekonomi. Sejatinya kebesaran Natal tidak pernah
digambarkan Alkitab dalam perayaan, melainkan dalam kerelaan Sang Juru Selamat yang rela
merendahkan diri dan hidup di antara manusia dengan tujuan penyelamatan.

B. Sejarah Munculnya Natal


Asal mula perayaan hari raya Natal yang berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus, meskipun
pada kemyataannya tidak ada yang tahu pasti kapan Yesus lahir. Kelahiran Yesus adalah merupakan
peristiwa yang unik namun begitu sakral bagi orang-orang Kristiani. Menganggap Yesus sebagai
Tuhan, namun rela merendahkan diri menjadi sama dengan manusia dengan cara meminjam rahim
seorang wanita yang perawan yang bernama Maria. Yesus lahir ke dunia seperti seorang bayi biasa.
Bedanya adalah Ia lahir bukan dari benih fana antara benih perempuan dan laki-laki, melainkan lahir
dari Roh Kudus (Roh Allah). “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, Malaikat Tuhan
Nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari roh
kudus” (Mat: 1: 20). Di dalam Alkitab tidak ada pernyataan tentang tanggal hari kelahiran Yesus. Al
-Kitab hanya menyetakan bahwa telah lahir seorang putra dari seorang yang perawan yaitu Maria
yang bernama Yesus Kristus. Kemungkinan besar Yesus sebenarnya tidak lahir pada tanggal 25
Desember, hal ini dibuktikan dengan cerita tentang para gembala yang sedang menggembalakan
hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desember sampai bulan Januari, di daerah Timur Tengah

4
justru mengalami musim dingin, sehingga sangat tidak masuk akal untuk mengembalakan hewan
pada saat itu. Namun umat Kristiani tetap mempercayai Hari Natal adalah hari kelahiran Yesus.
Sekitar abad ke 10 awal perayaan Natal berasal dari bangsa Romawi. Sebelum Yesus lahir
sebelum masehi mengenal hari lahirnya Dewa Matahari yang dieringati tiap tanggal 25 Desember
dengan sebutan “Saturnalia”. Dimana matahari berada pada titik yang paling jauh dari
khatulistiwa.4 Saat matahari memperpanjang kekuatan untuk naik dalam titik bolak balik perjalanan
tahun. Saat itulah beberapa daerah di Eropa menjadi siang sepanjang hari tanpa mengalami
datangnya malam. Hal itu bertepatan dengan tanggal 25 Desember. Dan pada saat proses itulah
perayaan “Saturnalia”. Dirayakan dengan berpesta pora, huru-hara, mabuk-mabukan, dan berbagai
ritual amoral. Mereka menganggap bahwa ini adalah keajaiban alam yang dapat dibuat oleh sang
matahari. Itu sebabnya matahari dipuja sebagai Dewa Matahari.5
Menurut sejarahnya, Perayaan Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada tahun 221
Masehi. Sosok di balik penentuan hari tersebut yakni Sextus Julius Africanus. Sextus dikenal
sebagai seorang pengelana dan sejarawan Kristen Romawi yang hidup pada akhir abad ke-2 dan
awal abad ke-3 Masehi. Dia memiliki peran penting terhadap semua penulis sejarah gereja, di antara
para Bapa gereja dan pada seluruh kelompok penulis tawarikh Yunani. Sebelum itu, kerap kali
timbul perdebatan mengenai kapan waktu memperingati Hari Raya Natal. Kala itu, Armenia
merayakan setiap tanggal 6 Januari dan Ortodoks Timur menandai pada 7 Januari. Ucapan Syukur
saat Natal, Berterima Kasih atas Berkat Melimpah dari Tuhan Tetapi, agama Kristen secara luas
secara mufakat menetapkan 25 Desember sebagai Hari Natal di seluruh dunia. Kalender Gregorian
ditunjuk sebagai kiblat yang banyak dipakai di dunia barat. Selanjutnya, penetapan hari raya liturgi
lainnya juga disepakati kembali. Misalnya Hari Raya Paskah dan Jumat Agung yang tidak
mementingkan tanggalnya, melainkan makna dari peringatan tersebut sudah terlaksana sebagaimana
mestinya. Umat Kristiani dapat melakukan ibadah untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus.6
Umat Kristiani mengakui bahwa perayaan natal memang berasal dari sebuah tradisi yang
dilakukan oleh bangsa Romawi yaitu merayaan kelahiran Dewa Matahari. Seperti yang kita ketahui,
bahwa pada masa Romawi Kuno adalah sudah menjadi tradisi untuk menghormati dewa dan sukar
untuk ditinggalkan oleh masyarakat Romawi yang sudah menjadi kristen. Hal tersebut, menjadi
pengaruh yang sangat besar untuk bangsa-bangsa yang lain yang terus mengikuti tradisi yang
mereka lakukan. Peringatan hari Natal adalah pada tahun 336 SM pada kalender Romawi kuno,
yaitu pada tanggal 25 Desmber. Perayaan ini pada saat itu, kemungkinan besar dipengaruhi oleh
perayaan oang kafir bukan orang Kristen. Sebagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan

5
makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daun hujau, menyanyi bersama dan saling
tukar-menukar hadiah.14 Kebiasaan tersebut lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan hari
Natal.
Pada akhir tahun 300 M agama Kristen menjadi agama resmi kaisaran Romawi. Pada tahun 1100
Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, dengan Santo Nikolas sebagai
lambang usaha saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan
keagamaan di tahun 1500-an. Pada masa Reformasi, gerakan ini melahirkan agama Protestan.
Banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir, karena mengikut
sertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan
yang tidak enak tersebut,Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Tetapi
masyarakat meneruskan kebiasaan tukar menu menukar kado atau hadiah dan tak lama kemudian
menjadi kebiasaan semula. Ada dua kebiasaan baru pada hari Natal pada tahun 1800-an yaitu,
menghias pohon Natal15 dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Santa
Claus (Sinterklas) di Amerika Serikat, menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk
saling memberi. Pada konteks Kristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan
Yesus Kristus. Dalam arti Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus. Hampir semua Negara,
hari Natal pada tanggal 25 Desember, menjadi hari libur nasional.

C. Makna Natal Bagi Umat Kristiani


Natal merupakan motivasi Allah untuk membantu umat manusia. Natal sebagai kabar baik bagi
semua orang di sekitarnya, bahwa Allah telah membuktikan kasih-Nya bagi dunia ini dalam diri
Yesus Kristus, dan semoga dengan Natal bisa menjadi berkat bagi semua umat manusia, terlebih
bagi umat Allah yang sedah ditebus-Nya. Sebenarnya Natal adalah suatu pemberian Allah yang
paling besar bagi umat manusia. Natal merupakan wujud Kasih Allah pada manusia. “Karena begitu
besar kasih Allah akan mendunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yoh.
3:16).
Natal bisa dimaknai juga sebagai realisasi perjanjian Allah artinya melalui natal yang adalah
kelahiran Tuhan Yesus ini, Allah mengenapi janji-Nya. Suara kedatangan sang penebus yang
diidentikan dengan hari natal ini, sudah berkumandang sejak awal kejatuhan manusia. Para nabi
kemudian meneruskan nubuat kedatangan ini, nabi Yesaya menyatakan seorang putra diberikan
pada kita dimana lambang pemerintahan ada ditangannya, Mikha berkata seorang putra akan lahir di
Betleham. Selain itu natal juga dimaknai sebagai kehadiran Allah diantara umatnya. Maka kelahiran
Tuhan Yesus merupakan pernyataan Allah kepada manusia, untuk menyelamatkan kita dari dosa

6
(Mat. 1:21-23). Kehadiran Kristus memberi pengharapan disaat frustasi, putus asa dan
ketidakpastian, memberi terang di tengah kegelapan, memberi damai sejahtera disaat kekacauan,
memberi sukacita di tengah kesedihan.
Natal bicara tentang kesukaan besar bagi dunia. Seperti pesan yang disampaikan oleh malaikat
kepada para gembala bahwa kelahiran Tuhan Yesua adalah berita kesukaan besar bagi dunia (Luk.
2: 11-12). Dengan kelahiharn Kristus, maka kesukaan besar bagi seluruh bangsa bukan lagi menjadi
suatu pengharapan, melainkan sudah menjadi kenyataan dan dapat dimiliki oleh setiap orang.
Tujuan Kelahiran Kristus di muka bumi adalah untuk membawa keselamatan, dan ini adalah suatu
berita yang besar yang membawa kesukaan besar. Kelahiran Kristus yang adalah natal ini juga
menandai awal pewartaan Injil. Seperti kata Alkitab, karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaannya maka pewartaan Kabar Baik sangat diperlukan. Pemberitaan Injil
telah dilakukan dari sejak gerakan penginjilan yang Yesus Kristus lakukan hingga masa kini.
Pemberitaan Injil dilakukan kepada setiap orang yang belum percaya dan belum mengenal Kristus,
supaya mereka juga bisa diselamatkan.
Makna lain dari natal adalah mengajarkan umat untuk berbagi dan peduli sesama. Makna
selanjutnya yang terkandung dalam Natal adalah sosial, melihat dari berbagai pengertian makna di
atas yaitu tentang kasih Allah kepada umatnya dan kasih manusia terhadap sesamanya. Seperti yang
dikatakan Rasul Paulus bahwa: “Hidup kita tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga menjadi
berkat bagi orang lain, apa artinya kebebasan, kebahagiaan, kekayaan, kemakmuran jika itu
akhirnya akan melukai rasa keadilan orang”. Pada moment natal, orang Kristen memiliki
kesempatan yang baik untuk saling berbagi dan bersama menikmati perayaan natal.

D. Pengaruh Pemahaman Makna Natal Terhadap Perayaan Natal


Desember adalah bulan yang istimewa secara khusus bagi orang percaya dikarenakan natal itu
adanya dibulan desember. Ketika bulan desember tiba, orang percaya akan banyak disibukan dengan
hal-hal yang berbau natal semisal latihan untuk perayaan natal, ikut drama, paduan suara, dan hal
lainnya. Ikut serta meyatakan natal dengan membuat pesta dan perayaan yang meriah bukanlah hal
yang keliru untuk dilakukan, namun bisa menjadi keliru orang percaya hanya memfokuskan diri
pada yang sifatnya lahiriah dan melupakan makna dari hakekat natal yang sebenarnya. Berikut
dibawah ini adalah pengaruh pemahaman makna natal terhadap perayaan natal. Pengaruh pertama
yang peneliti lihat adalah naiknya keyakinan dalam diri orang percaya untuk meyarakan natal.
Keyaninan ini dapat ditelusuri dari pemahaman yang terbentuk, maksudnya disini pemahaman yang
memenuhi hati dan pikiran orang percaya karena meyakini bahwa Yesus Kristus adalah inti dari
kehidupan orang percaya. Yesus adalah Tuhan bagi iman Kristen merupakan sesuatu yang tidak bisa

7
Pemahaman tentang natal akan memberikan semangat yang lebih bagi orang percaya untuk
merayakannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa perayaan natal memberikan semangat tersendiri
kepada setiap orang percaya di seluruh penjuru bumi dengan latar belakang sosial manapun. Dewasa
ini semangat natal tidak hanya bisa dijumpai digereja maupun rumah orang percaya yang merayakan
natal, namun perayaan natal ini telah merambah bahkan ke pusat-pusat perbelanjaan, kantor
pemerintahan, maupun tempat umum bahkan tempat lainnya semisal hotel dan pertokoan juga
mempercantik dirinya dengan hiasan dan semangat natal. Semua hal ini tentunya memiliki nilai
positif, selain mempererat persatuan dan kesatuan, membangun toleransi, juga membangun
hubungan kemanusiaan dengan didasari saling menghormati dan menghargai. Pada intinya
pemahaman natal ini membuat orang khususnya orang percaya semakin bersemangat untuk
merayakan natal.
Pemahaman natal juga membuat orang percaya semakin memfokuskan perayaan natal pada sisi
hati bukan lagi sekedar perayaan semata. Maksudnya disini orang percaya yang memahami makna
natal ketika bulan Desember tiba, tidak lagi berpusat pada membeli baju yang baru, sepatu baru,
mobil baru, atau menghias rumah sedemikian rupa melainkan akan memfokuskan persiapan hati
menyambut perayaan natal. Orang percaya memahami bahwa natal adalah peristiwa suci yang harus
dihormati dan dirayakan dengan benar. Peristiwa natal adalah peristiwa yang sangat luar biasa yaitu
Allah menyatakan Kasih-Nya kepada manusia, Allah yang Maha Suci menyatakan Kasih-Nya
kepada manusia yang berdosa. Kelahiran Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah bagi manusia.
Natal seharusnya dirayakan dengan mengucap syukur buat hidup yang diebri sambil melihat
keadaan sekitar, dan bertindak untuk memberi warna bagi kehidupan manusia seperti Yesus yang
datang memberi warna bagi kehidupan manusia. Akhirnya pemahaman natal juga memberikan
sumbangan berupa pengalaman spritualitas yang berbeda. Tak bisa dipungkiri bahwa ada kalanya
kehidupan orang percaya mengalami mandek atau jalan ditempat. Manusia juga butuh hiburan dan
menyegarkan dirinya dengan banyak hal yang baik tentunya. Peristiwa natal menawarkan kesegaran
baru dengan banyaknya hiasan-hiasan diberbagai tempat yang tentunya bisa menjadi hiburan
tersendiri. Bagi orang percaya tentunya hal ini bukan sekedar penyegaran jasmaniah saja melainkan
peristiwa natal memberikan penyegaran spritualitas mereka.7 Artinya disini peristiwa natal
merupakan sebuah moment untuk kembali menyegarkan rohani orang percaya dengan mengingat
betapa cintaNya Tuhan pada umat-Nya.

8
BAB III
PENUTUP
Demikianlah Pembuatan makalah ini tentang makna natal bagi umat Kristen. Penulis berharap
semoga pembaca mampu memahami tentang defenisi natal, sejarah adanya istilah natal dan
maknanatal bagi orang percaya serta pengaruh pemahaman natal bagi perayaan natal.

A. KESIMPULAN

Natal adalah sebuah peristiwa besar yang dari awal terjadinya sudah membuat gempar
dunia karena Sang Juruselamat telah lahir. Hari kelahiran Tuhan yang diperingati sebagai
peristiwa natal saat ini, merupakan sebuah peristiwa yang tidak bisa dipisahkan dari cikal bakal
iman Kristen. Seperti yang sudah dipahami bahwa iman Kristen membangun dirinya pada
Kristua dan apa yang Kristus lakukan. Berdasarkan pembahasan artkel ini pemahaman natal
membuat orang percaya merayakan natal dengan semakin meyakini peristiwa natal ini karena
terkait dengan hari lahirnya Tuhan yang menyelamatkan. Pemahaman tentang natal juga
memberikan semangat tersendiri untuk merayakannya juga membuat orang percaya terfokus
pada refleksi diri bukan lagi sekedar kemeriahan lahirian dari perayaan ini.
Akhirnya pemahaman natal membuat orang percaya mengalami spritualitas yang berbeda
dari padahari-hari biasanya.

Anda mungkin juga menyukai