Anda di halaman 1dari 433

Apa yang Perlu Anda

Ketahui Tentang . . .

28 Uraian Doktrin
Dasar Alkitabiah

INDONESIA PUBLISHING HOUSE


Kotak Pos 1188 Bandung 40011
TeTelelepoponn ((02022)2) 6060303039392,2, FaFaxx ((002222))
Telepon(022)6030392;Fax:(022)6027784;Email:iphbdg@gmail.com
66002277778844,, EEmmaaiil:l: ipiph@h@bbddgg..cceennttrriin.n.nneett..iidd
Kutipan Pasal 72:
Sanksi Pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuat- an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng- edarkan, atau menjual kepada umum suatu Cip

© Hak Cipta dilindungi undang-undang.


Dicetak dan diterbitkan oleh Indonesia Publishing House
Bandung 2006
Firman Tuhan Allah 6

Apa yang Perlu Anda


Ketahui Tentang . . .

28 Uraian Doktrin Dasar


Alkitabiah

Departemen Kependetaan
Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia
6840 Eastern Avenue NW
Washington, DC 20012
Seventh-day Adventist Believe...
A Biblical Exposition of 28 Fundamental Doctrines
Ministerial Association, General Conference of S.D.A.
Copyright © 2005, Second Edition by Ministerial Association,
General Conference of Seventh-day Adventists. This edition of
SEVENTH-DAY ADVENTIST BELIEVE... A BIBLICAL EXPOSITION
OF
28 FUNDAMENTAL DOCTRINES first published by
Pacific Press Publishing Association, Boise, ID 83653, 2005

Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang...


28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah

Pengalih bahasa: Drs. Wilson Nadeak, M.A., Donny Sinaga, M.B.A.


Revisi: Elisha Gultom, M. A.
Desain sampul: Jayson Pardede
Setting: Anna N. Siahaan, F. Soedarmo

Hak cipta terjemahan Bahasa Indonesia:


Indonesia Publishing House
Kotak Pos 1188, Bandung 40011
Email: iphbdg@gmail.com

Copyright © 1992, Edisi Revisi 2006 ini diterbitkan oleh:


Indonesia Publishing House
No. Anggota IKAPI: 031/JBA/94

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, Departemen Kependetaan


Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ... 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah/Departemen
Kependetaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia; pengalih bahasa, Wilson Nadeak,
Donny Sinaga; Bandung: Indonesia Publishing House, 2006.
428 hlm.; 23 cm.; Times New Roman 11/12
Judul asli: Seventh-day Adventist Believe.. . .A Biblical Exposition of 28 Fundamental
Doctrines
ISBN: 979-504-171-1
1. Judul. I. Departemen Kependetaan GMAHK Sedunia
II. Nadeak Wilson; Sinaga Donny
SEPATAH KATA

B ertahun-tahun lamanya gereja Masehi Advent Hari Ketujuh agak enggan meru-
muskan dasar-dasar kepercayaannya. Namun demikian disadari pula, untuk
kepen-
tingan yang praktis kita harus mengikhtisarkan kepercayaan kita.
Pada tahun 1872 rumah percetakan Advent di Battle Creek, Michigan, menerbitkan
sebuah ”sinopsis kepercayaan kita” dalam 25 dalil. Dokumen ini, setelah mendapat
sedikit perbaikan dan perluasan menjadi 28 bagian, dimuat dalam buku Yearbook gereja
tahun 1889. Untuk tahun-tahun berikutnya memang tidak dicantumkan, sampai pada
Yearbook 1905 muncul kembali dan diteruskan setiap tahun sampai tahun 1914. Untuk
menjawab permohonan yang datangnya dari para pemimpin yang bertugas di Afrika,
dengan alasan yang masuk akal, bahwa “sebuah pernyataan yang akan membantu para
pejabat pemerin- tah dan pemimpin lainnya, untuk memahami lebih sempurna mengenai
pekerjaan kita, “maka dibentuklah komite yang terdiri dari empat orang, di dalamnya
termasuk ketua General Conference, untuk menyiapkan sebuah pernyataan yang
berhubungan dengan “dasar-dasar asas kepercayaan” yang diringkaskan. Pernyataan ini
terdiri dari 22 kepercayaan dasar yang pertama kalinya diterbitkan dalam Yearbook 1931,
yang tetap bertahan hingga tahun 1980 saat General Conference diadakan untuk
membahasnya kembali dan memperluasnya walaupun masih tetap pada asas yang serupa,
dengan ikhtisar dalam 27 paragraf dan kemu- dian diterbitkan dengan judul “Kepercayaan
Dasar Masehi Advent Hari Ketujuh.”
Bahkan saat pencetakan ringkasan tahun 1980, gereja mengambil langkah bahwa hal
itu bukanlah merupakan satu hal kepercayaan yang tidak bisa diubah. Pada kata pendahu-
luan dari Kepercayaan Dasar Masehi Advent Hari Ketujuh itu dijelaskan bahwa:

“Masehi Advent Hari Ketujuh menerima Alkitab sebagai satu-satunya kepercayaan dan
memegang dasar kepercayaan yang pasti sebagai ajaran langsung dari Kitab Suci. Keper-
cayaan itulah yang disediakan di sini, terdiri dari pengertian gereja dan pernyataan dari
Kitab Suci. Perbaikan dari pernyataan-pernyataan itu dapat dibuat pada satu rapat General
Conference bilamana gereja dituntun oleh Roh Kudus kepada pengertian yang lebih sem-
purna akan kebenaran Alkitab atau memperoleh bahasa yang lebih baik dalam menyatakan
ajaran dari Firman Allah.”

Perluasan dan perbaikan seperti itu telah terjadi tahun 2005 pada rapat General Confe-
rence Masehi Advent Hari Ketujuh di St. Louis, Missouri, USA, dimana ditambahkan
pada dasar kepercayaan itu, melalui pemungutan suara, dan tambahan itu bukanlah hal
yang ba- ru atau hal yang belum diketahui sebelumnya, tetapi pernyataan yang lebih baik
dari pe- ngertian gereja akan kuasa Allah yang memberikan kemenangan dalam kehidupan ini
mela- wan kuasa kejahatan bagi orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus. (lihat
Bab XI).

Penambahan yang baru ini, berdasarkan pernyataan ringkasan pendek yang telah
mun- cul pada bagian permulaan setiap bab. Tujuan kita dalam buku ini adalah
menyediakan bagi anggota, sahabat, dan individu yang tertarik, akan perluasan yang
mudah dibaca dan

viii
praktis dilakukan, inilah ajaran pokok yang meyakinkan dan kegunaannya untuk
masyara- kat Kristen Advent saat sekarang ini. Walaupun penambahan ini, tidak secara
resmi dipu- ngut suara, (hanya ringkasan pernyataan itu secara resmi dipungut suara di
rapat General Conference), itu dapatlah dianggap merupakan bagian dari “kebenaran
yang nyata dalam Yesus” (Epesus 4:21) yang Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia
miliki dan kabarkan.
Berkat kepercayaan dan dorongan yang diberikan mantan Ketua Neal Wilson bersama
pemimpin lain dalam staf Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia, maka departemen Kepen-
detaan telah menyiapkan naskah ini, yang dilengkapi dengan bahan informasi yang dapat
dipercayai tentang kepercayaan gereja kita sehingga terbit edisi pertama pada tahun 1988
untuk melengkapi informasi tentang kepercayaan gereja kita. Kita juga menyebut bebera-
pa sarjana dan teknisi yang menyediakan bahan untuk mencetak edisi yang pertama
seper- ti: P.G. Damsteegt, Norman Gulley, Laurel Damsteegt, Mary Louise, McDowell,
David Jarnes, Kenneth Wade, dan Sekretaris Asosiasi Kependetaan yang sudah pensiun
sebelum saya, W. Floyd Bresse. Juga 194 anggota komite yang berasal dari seluruh Divisi
ditambah dengan komite kecil dari pemimpin editorial, ahli teologi, dan pendeta telah
terlibat dalam supervisi penyediaan bahan tambahan edisi 1988. Kita juga berterima
kasih atas tulisan dan hasil edisi yang dibuat oleh John M. Fowler dalam persiapan edisi
kedua, edisi yang lebih luas, istimewa tambahan bab XI yang berjudul: “Bertumbuh
Dalam Kristus.”
Akhirnya, penghargaan istimewa diberikan kepada saudara J. Robert Spangler, yang
tadinya Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan lama menjadi editor majalah Ministry, yang
memulai konsep ini dan mempersiapkan dana untuk proyek ini. Mimpi juga kadang-ka-
dang sukar menjadi kenyataan. Akan tetapi beliau sudah mewujudkannya. Anda sudah
pegang itu ditanganmu sekarang. Tanpa visinya maka buku ini tidak ada seperti yang ada
sekarang. Tanpa ketabahannya, itu tidak akan berlanjut untuk dicetak.
Kita berdoa sebagaimana Anda memperhatikan setiap dasar kepercayaan ini agar
dapat melihat lebih jelas lagi Yesus dan rencana-Nya yang berlimpah untuk hidup
pribadimu.

James A. Cress
Sekretaris Asosiasi Kependetaan
General Conference Masehi Advent Hari Ketujuh.
Kepada Para Pembaca Buku Ini...

A pa yang Anda percayai mengenai Tuhan? Siapakah Dia? Apakah yang


diharapkan- Nya dari kita? Bagaimanakah Ia sesungguhnya?
Allah mengatakan kepada Musa bahwa tidak ada orang yang dapat memandang-Nya
dan tetap tinggal hidup. Akan tetapi Yesus mengatakan kepada Filipus bahwa barangsiapa
telah melihat Dia berarti telah melihat Bapa (Yoh. 14:9). Sejak Ia berjalan di antara kita—
dan sesungguhnya menjadi salah seorang dari antara kita—kita dapat mengamati siapakah
Allah itu dan bagaimanakah Ia sesungguhnya.
Dengan menuliskan 28 kepercayaan pokok ini kita mencoba memperlihatkan
bagaima- na orang-orang Advent memandang Allah. Inilah kepercayaan kita mengenai
kasih-Nya, kelemahlembutan, kemurahan, anugerah, keadilan, belaskasihan, kesejatian,
kebenaran dan damai-Nya. Melalui Yesus Kristus, kita dapat melihat Allah memangku
anak-anak-Nya dengan penuh kasih sayang. Kita melihat Ia berduka ketika menyaksikan
orang-orang yang meratap di kubur Lazarus. Kita melihat kasih-Nya ketika Ia berseru,
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk.
23:34).
Buku ini dituliskan untuk menunjukkan pandangan kita mengenai Kristus—sebuah
pan- dangan yang berfokus pada bukit Golgota, tempat “kasih dan kesetiaan akan bertemu,
keadi- lan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” (Mzm. 85:12). Di dalam Dia kita
dibenar- kan oleh Allah” (2 Kor. 5:21).
Buku ini ditulis karena kita percaya bahwa setiap doktrin, setiap keyakinan, haruslah
menunjukkan kasih sayang Tuhan kita. Menunjukkan satu pribadi yang memiliki cinta
kasih yang tidak mengenal syarat, yang sama sekali tidak ada taranya dalam sejarah umat
manusia. Mengakui bahwa Ia yang menjadi penjelmaan kebenaran yang tidak terbatas,
yang dengan rendah hati, kita masih mengaku bahwa masih banyak kebenaran yang harus
diungkapkan.
Buku itu ditulis dengan pengakuan bahwa kita sesungguhnya sangat berutang budi
atas kebenaran Alkitabiah yang begitu melimpah yang kita terima dari kurun zaman gereja
Kris- ten. Kita patut berterima kasih kepada saksi-saksi yang mulia seperti: Huss, Wycliffe,
Luther, Tyndale, Calvin, Knox dan Wesley—yang maju menerebos ke dalam terang baru
yang menerangi gereja menuju pemahanan akan sifat-sifat Allah sepenuhnya.
Pemahaman itu terus mengalami perkembangan. “Tetapi jalan orang benar itu seperti
cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari” (Ams. 4:18). Jika
kita menemukan segi-segi baru mengenai wahyu Allah, penemuan itu haruslah selaras
betul dengan kesak- sian Kitab Suci.
Ketika menulis buku ini kami senantiasa dibimbing oleh sebuah petunjuk yang jelas
dan senantiasa mengingatkan kami akan pernyataan bahwa “jika engkau menyelidiki
Kitab Suci hanya untuk mengukuhkan pendapatmu sendiri, engkau tidak akan pernah
mempero- leh kebenaran. Selidikilah Kitab Suci itu untuk mengetahui apa yang dikatakan
Tuhan. Jika keyakinan timbul saat engkau menyelidiki, jika engkau melihat bahwa
pendapat-pendapat yang kau anut tidak selaras dengan kebenaran, janganlah salah
tafsirkan kebenaran hanya untuk menyesuaikannya dengan keyakinanmu sendiri,
melainkan terimalah terang yang diberikan dengan hati terbuka. Bukalah hati dan
pikiranmu agar engkau melihat hal-hal

X
yang menakjubkan yang keluar dari Sabda Allah” (Ellen G. White, Christ’s Object Lessons
(Mountain View, CA: Pacific Press Pub. Assn., 1900), hlm. 112).
Buku ini ditulis bukanlah untuk digunakan sebagai pernyataan keyakinan dalam per-
angkat kepercayaan konkret secara teologis. Pengajaran satu-satunya yang dianut orang
Advent ialah: “Alkitab, dan hanya Alkitab saja.”
Buku ini bukan dimaksudkan untuk merangsang imajinasi. Ini bukanlah sebuah karya
spekulatif. Buku ini merupakan uraian kepercayaan kita yang dialaskan pada Alkitab de-
ngan berpusatkan pada Kristus. Dan pokok-pokok kepercayaan yang dinyatakan di sini
bukanlah hasil belajar yang rajin pada petang hari; kepercayaan yang disampaikannya
meru- pakan hasil doa selama lebih seratus tahun, belajar, berdoa, refleksi, doa. Dengan
kata
lain, rumusan yang disajikan merupakan hasil pertumbuhan gereja Advent “dalam kasih
karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Ptr.
3:18).
Buku ini ditulis dengan kesadaran bahwa mungkin masih ada orang mempertanyakan
apakah doktrin memang masih penting pada abad manusia bergumul untuk mempertahan-
kan hidup di tengah-tengah ancaman nuklir yang memusnahkan, dalam abad yang sarat
dengan perkembangan eksplosif teknologi, dalam abad mana orang Kristen berusaha de-
ngan sia-sia menekankan kembali sejumlah hal yang menakutkan, tentang kemiskinan,
ke- laparan, ketidakadilan dan sikap masa bodoh. Namun....
Kami telah menulis buku ini dengan suatu keyakinan yang mendalam bahwa semua
doktrin, apabila dipahami secara memadai, yang berpusat pada Dia, yang adalah Jalan
Kebenaran dan Hidup,” sesungguhnya sangatlah penting. Doktrin mendefinisikan sifat
Tuhan yang kita sembah. Doktrin memberikan tafsiran mengenai peristiwa, peristiwa
masa lalu dan sekarang, mengungkapkan suatu perasaan memiliki tempat dan tujuan di
dalam kos- mos. Diuraikannya tujuan Allah ketika Ia melakukan sesuatu. Doktrin
merupakan sebuah penuntun bagi orang Kristen, memberikan keteguhan dalam
pengalaman hidup yang tidak berimbang, memasukkan kepastian ke tengah-tengah
masyarakat yang mengingkari hal yang mutlak. Doktrin memberi makanan pada pikiran
manusia serta menegakkan tujuan yang memberi ilham bagi orang-orang Kristen serta
memotivasi mereka untuk merasakan keprihatinan orang lain.
Buku ini telah ditulis untuk menuntun orang-orang Advent yang beriman ke dalam
sua- tu hubungan yang lebih dalam dengan Kristus melalui belajar Alkitab. Mengenal Dia
dan kehendak-Nya sangatlah penting di tengah-tengah abad yang penuh dengan tipu
muslihat ini, di tengah-tengah berkecamuknya kemajemukan doktrin serta apatisme.
Hanya dengan adanya pengetahuan yang demikian orang Kristen dapat aman terhadap
orang-orang yang bagaikan “serigala-serigala yang ganas” yang datang dan berbicara
untuk mengacaukan kebenaran serta membinasakan iman umat Allah (baca Kis. 20:29,
30). Terutama pada zaman akhir ini, agar terpelihara dari “rupa-rupa angin pengajaran,
oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” (Ef. 4:14),
maka semua anggota je- maat haruslah memiliki konsep yang benar mengenai sifat Allah,
pemerintahan dan segala maksud tujuan-Nya. Hanyalah orang yang telah membentengi
pikiran mereka dengan ke- benaran Kitab Suci yang dapat bertahan pada pergolakan
terakhir itu.
Buku ini ditulis untuk membantu orang-orang yang merasa tertarik untuk mengetahui
mengapa kita mempercayai apa yang kita percayai. Studi ini, yang ditulis oleh penulis-
penulis Advent sendiri, bukanlah pandangan sekilas. Buku ini ditulis berdasarkan peneli-
tian yang saksama, menggambarkan sebuah uraian yang otentik dari keyakinan orang Ad-
vent.
Akhirnya, buku ini ditulis dengan pengakuan bahwa doktrin yang berpusat pada Kris-
tus mengemukakan tiga fungsi yang jelas: pertama, memajukan jemaat; kedua,
memeliha- ra kebenaran; dan ketiga, mengkomunikasikan Injil dengan segala
kekayaannya. Doktrin yang sejati bukanlah hanya sekadar kepercayaan saja, melebihi hal
itu. Doktrin itu me- nyangkut tindakan. Melalui Roh Kudus, kepercayaan Kristen
menjadi perbuatan yang di- penuhi dengan kasih sayang. Pengetahuan yang sejati
mengenai Allah, Anak-Nya dan Roh Kudus adalah “pengetahuan yang menyelamatkan.”
Itulah yang menjadi tema buku ini.— Para Editor
DAFTAR ISI

Sepatah Kata................................................................................................................viii
Kepada Para Pembaca Buku Ini......................................................................................x
DOKTRIN MENGENAI ALLAH
Bab 1 Tuhan Allah...................................................................................................17
Bab 2 Keallahan.......................................................................................................29
Bab 3 Allah Bapa.....................................................................................................41
Bab 4 Allah Anak.....................................................................................................49
Bab 5 Allah Roh Kudus...........................................................................................73
DOKTRIN TENTANG MANUSIA
Bab 6 Penciptaan......................................................................................................83
Bab 7 Sifat dan Keadaan Manusia...........................................................................95
DOKTRIN KESELAMATAN
Bab 8 Pertikaian Besar...........................................................................................117
Bab 9 Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus.........................................................125
Bab 10 Pengalaman Keselamatan............................................................................137
DOKTRIN GEREJA
Bab 11 Bertumbuh dalam Kristus............................................................................153
Bab 12 Gereja atau Jemaat.......................................................................................169
Bab 13 Umat yang Sisa dan Tugasnya.....................................................................187
Bab 14 Kesatuan dalam Tubuh Kristus...................................................................205
Bab 15 Baptisan.......................................................................................................219
Bab 16 Perjamuan Tuhan.........................................................................................233
Bab 17 Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan.........................................................245
Bab 18 Karunia Nubuat...........................................................................................255
DOKTRIN KEHIDUPAN KRISTEN
Bab 19 Hukum Tuhan Allah....................................................................................273
Bab 20 Hari Sabat....................................................................................................291
Bab 21 Penatalayanan..............................................................................................313
Bab 22 Tingkah Laku Orang Kristen.......................................................................317
Bab 23 Pernikahan dan Keluarga.............................................................................335
DOKTRIN MENGENAI AKHIR ZAMAN
Bab 24 Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga..........................................350
Bab 25 Kedatangan Kristus yang Keduakali...........................................................375
Bab 26 Kematian dan Kebangkitan.........................................................................391
Bab 27 Milenium dan Akhir Dosa...........................................................................419
Bab 28 Dunia Baru...................................................................................................433
Doktrin Mengenai Allah
Apa yang Perlu Anda
Ketahui Tentang . . .
.
Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Sabda Allah yang tersurat,
oleh ilham Ilahi diberikan melalui orang-orang kudus yang berbicara dan menulis
sementara mereka digerakkan oleh Roh Kudus.
Dalam Kitab ini, Allah menyampaikan kepada manusia pengetahuan tentang
keselamat- an. Kitab Suci adalah pernyataan kehendak Allah. Kitab Suci merupakan
standar tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin-doktrin yang berwenang dan
catatan yang dapat dipercaya akan perbuatan Allah dalam sejarah.—Fundamental Beliefs,
—1.
BAB 1

FIRMAN TUHAN ALLAH

idak ada buku seperti Alkitab yang amat


T disukai, namun sangat dibenci dan seka-
ligus dikecam. Banyak juga orang yang te-
Anak Allah,
Juruselamat dunia.
Yesus Kristus—

lah mati karena mencari Alkitab. Sebagian WAHYU ILAHI


lagi dibunuh karena Alkitab. Buku itu telah
mengilhami orang yang paling terkemuka Berabad lamanya banyak orang
dengan tindakan-tindakan yang paling memper- tanyakan keberadaan Tuhan,
luhur, tetapi juga dikecam karena sementara itu dalam babakan sejarah
kemerosotan. Pe- rang berkecamuk karena manusia banyak pula yang dengan
Alkitab, revolusi terdapat di dalam meyakinkan menyaksikan bah- wa Ia ada
halaman-halamannya, dan kerajaan- dan Ia menyatakan diri-Nya. Ba- gaimana
kerajaan runtuh karena gagasan- gagasan caranya Tuhan menyatakan diri- Nya, dan
yang terdapat di dalamnya. Manu- sia dari bagaimana fungsi Alkitab dalam wahyu-
segala sudut pandang—mulai dari teolog Nya.
pembebasan sampai kepada para ka-
pitalis, dari fasis kepada Marxis, dari dikta- Wahyu Secara Umum. Pandangan
tor kepada para pembebas, dari fasisme yang mendalam mengenai tabiat Allah
hing- ga militeris—menyelidiki halaman- bahwa se- jarah, tingkah laku manusia, hati
halaman- nya untuk mencari kata yang nurani, dan yang dinyatakan secara
dapat membe- alamiah, sering dise- but “wahyu secara
narkan perbuatan mereka. umum” karena wahyu itu nyata bagi semua
Keunikan Alkitab bukanlah karena dan menarik pikiran.
ketia- daan bandingannya secara politis, Bagi berjuta manusia “Langit menceri-
kultural, maupun pengaruh sosial, takan kemuliaan Allah, dan cakrawala
melainkan dari sumber dan masalah pokok mem- beritakan pekerjaan tangan-Nya”
yang dikan- dungnya. Dengan penyataan (Mzm. 19: 2). Sinar matahari, hujan, bukit-
Allah tentang Allah-manusia yang unik: bukit, alir- an sungai, semuanya menjadi
saksi Pencip-

17
Firman Tuhan 1
ta yang penuh dengan kasih sayang.
“Sebab apa yang tidak nampak dari pada- atas pertanyaan-pertanyaan ini. Melalui
Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan Per- janjian Lama dan Perjanjian Baru, Ia
keilahian-Nya, dapat nampak kepada meng- ungkapkan diri-Nya kepada kita
pikiran dari karya-Nya sejak dunia dengan cara yang istimewa, sehingga tidak
diciptakan, sehingga mereka ti- dak dapat ada lagi per- tanyaan mengenai sifat kasih
berdalih” (Rm. 1:20). sayang-Nya. Pada mula pertama
Yang lain dapat melihat bukti pemeliha- penyataan-Nya melalui para nabi;
raan Allah dalam hubungan yang penuh kemudian puncak pernyataan-Nya tampak
ba- hagia serta curahan kasih sayang di melalui Yesus Kristus (Ibr 1:1, 2).
antara sahabat yang erat, kalangan anggota Alkitab berisi dalil-dalil yang menyata-
keluar- ga, suami dan istri, orangtua dan kan kebenaran mengenai Allah, dan menya-
anak. “Se- perti seseorang yang dihibur takan Dia sebagai satu pribadi. Kedua bi-
ibunya, demi- kianlah Aku ini akan dang penyataan itu perlu: Kita perlu
menghibur kamu” (Yes. 66:13). “Seperti menge- nal Tuhan Allah melalui Yesus
bapa sayang kepada anak- anaknya, Kristus (Yoh. 17:3), seperti halnya juga
demikian Tuhan sayang kepada orang- “menerima penga- jaran di dalam Dia
orang yang takut akan Dia” (Mzm. menurut kebenaran yang nyata dalam
103:13). Yesus” (Ef. 4:21). Melalui sa- rana Kitab
Namun demikian, sinar matahari yang Suci, Allah menerobos mental, moral dan
sa- ma, yang telah menjadi saksi atas kasih keterbatasan rohani kita, meng-
sa- yang Allah Pencipta itu, dapat pula komunikasikan keinginan-Nya untuk me-
mem- balikkan bumi menjadi padang nyelamatkan kita.
gurun yang gersang, mendatangkan bala
kelaparan. Hu- jan yang sama juga dapat FOKUS KITAB SUCI
menjadi air yang menghanyutkan kaum
keluarga; bukit-bukit yang sama, yang Alkitab menyatakan Allah dan membe-
tinggi, dapat runtuh, rubuh dan hancur. berkan umat manusia. Diungkapkan-Nya
Hubungan antara manusia se- ring ke- sulitan yang kita hadapi dan jalan
diwarnai rasa cemburu, dengki, ama- rah, keluar di- nyatakan-Nya. Buku itu
bahkan juga kebencian yang menimbul- menyampaikan bah- wa kita sudah hilang,
kan pembunuhan. jauh dari Allah, serta menyatakan Yesus
Dunia sekitar kita memberi isyarat yang satu-satunya yang mencari dan membawa
berbaur, sejumlah pertanyaan dan sejumlah kita kembali kepada Allah.
jawabnya. Hal itu menampakkan konflik Yesus Kristus adalah fokus Kitab Suci.
antara yang baik dan yang jahat, namun ti- Perjanjian Lama menyatakan Anak Allah
dak menjelaskan bagaimana terjadinya kon- se- bagai Mesias, Penebus dunia: Perjanjian
flik itu, siapa yang berseteru, mengapa, Ba- ru menyatakan Dia sebagai Yesus
atau siapa yang pada akhirnya menang. Kristus, Juruselamat. Setiap halaman,
apakah itu de- ngan lambang maupun
Penyataan Istimewa. Dosa membatasi kenyataan, menun- jukkan beberapa tahap
penyataan diri Allah melalui ciptaan pekerjaan dan tabi- at-Nya. Kematian
karena tersamarnya kemampuan kita Yesus di kayu salib meru- pakan puncak
menafsirkan kesaksian Allah. Dengan penyataan tabiat Allah.
kasih, Allah mem- berikan penyataan Salib membuat ini sebagai puncak per-
istimewa tentang diri-Nya untuk membantu nyataan karena salib itu mengemukakan
kita memperoleh jawaban dua hal yang amat berbeda: jahatnya
manusia yang tidak terduga dan kasih
Allah yang ti-
Firman Tuhan 1
dak habis-habisnya. Apakah yang dapat
memberikan gagasan yang mendalam pada umat (Neh. 9:30; bandingkan dengan
kepa- da kita mengenai betapa mudahnya Za. 7:12). Raja Daud berkata, “Roh Tuhan
manu- sia itu berbuat kesalahan? Apakah berbicara dengan perantaraanku, firman-
cara pa- ling tepat untuk menyatakan dosa? Nya ada di lidahku” (2 Sam. 23:2).
Salib me- nyatakan Allah yang Yehezkiel me- nulis, “kembalilah rohku ke
mengizinkan Anak Tunggal-Nya dibunuh. dalam aku,” “Roh Tuhan meliputi aku,”
Sebuah pengorban- an yang luar biasa! “maka aku di- angkat oleh Roh” (Yeh. 2:2;
Betapa Ia melakukan se- buah pernyataan 11:5, 24, Terje- mahan Lama). Lalu Mikha
yang tiada taranya. Sesung- guhnya, fokus memberi kesak- sian, “Tetapi aku ini
Alkitab ialah Yesus Kristus. Ia berada pada penuh dengan kekua- tan, dengan Roh
pusat panggung peristiwa se- mesta. Tidak Tuhan” (Mi. 3:8).
lama lagi kemenangan-Nya di Golgota Perjanjian Baru mengakui peranan Roh
akan mencapai puncaknya pada Kudus dalam penulisan Perjanjian Lama.
pembinasaan orang jahat. Manusia dan Al- Ye- sus mengatakan bahwa Daud diilhami
lah akan dipersatukan kembali. Roh Kudus (Mrk. 12:36). Paulus percaya
Tema kasih Allah, khususnya seperti bahwa Roh Kudus berbicara “dengan
yang tampak dalam kematian Kristus seba- perantaraan nabi Yesaya” (Kis. 28:25).
gai kor-ban di Golgota—adalah kebenaran Petrus mengung- kapkan bahwa Roh Kudus
yang pa-ling mulia dari alam semesta— memimpin semua nabi, bukan hanya
ada- lah fokus Alkitab. Semua kebenaran beberapa dari antara me- reka (1 Ptr. 1:10,
pokok Alkitab ha-ruslah dipelajari dari 11; 2 Ptr. 1:21). Penulis sa- ma sekali
sudut ini. hanya menjadi latar belakang saja, dan
pengarang yang sesungguhnya—Roh
OTORITAS KITAB SUCI Kudus—yang diakui: “Seperti yang dikata-
kan Roh Kudus. ” Dengan ini Roh Kudus
Otoritas Alkitab atas iman dan praktik menyatakan. ” (Ibr. 3:7; 9:8).
muncul dari sumbernya. Para penulisnya Para penulis Perjanjian Baru mengaku
me- nganggap Alkitab sangat berbeda dari bahwa Roh Kudus merupakan sumber
lite- ratur lainnya. Mereka menganggapnya peka- baran mereka. Rasul Paulus
seba- gai “kitab-kitab suci” (Rm. 1:2), menjelaskan, “Tetapi Roh dengan tegas
“Kitab Su- ci” (2 Tim. 3:15), dan “firman mengatakan bah- wa di waktu-waktu
Allah” (Rm. 3:2; Ibr. 5:12). kemudian, ada orang yang akan murtad lalu
Keunikan Kitab Suci berdasarkan sum- mengikuti roh-roh pe- nyesat” (1 Tim. 4:1).
ber dan keasliannya. Para penulis Alkitab ti- Yohanes berbicara “pa- da hari Tuhan aku
dak menyatakan bahwa merekalah yang dikuasai oleh Roh” (Why. 1:10). Yesus
membuat pesan yang disampaikan mereka memberikan perintah-Nya ke- pada murid-
melainkan pesan itu diterima mereka dari murid-Nya melalui Roh Kudus (Kis. 1:2;
sumber Ilahi. Hanyalah dengan penyataan bandingkan dengan Ef. 3:3-5).
Ilahi mereka dapat “melihat” kebenaran Demikianlah Tuhan Allah, dalam priba-
yang telah disampaikan mereka (baca Yes. di Roh Kudus, telah menyatakan diri-Nya
1:1; Am. 1:1; Hab. 1:1; Yer. 38:21). melalui Kitab Suci. Ia menulis kitab itu bu-
Para penulis ini menunjuk bahwa Roh kan dengan tangan-Nya sendiri, melainkan
Kudus inilah yang berhubungan dengan dengan tangan orang lain, oleh kurang
na- bi-nabi, yang kemudian lebih empat puluh orang, dalam kurun
meneruskannya ke- waktu le- bih kurang 1500 tahun. Oleh
karena Roh Ku- dus Allah mengilhami
para penulis, sudah
Firman Tuhan 2
tentu Allah sendirilah yang menjadi penga-
rangnya. Pengamatan Paulus mengatakan bahwa
“karunia nabi takluk kepada nabi-nabi” (1
PENGILHAMAN KITAB SUCI Kor. 14:32). Inspirasi yang sejati tidak
mele- nyapkan individualitas nabi, akal,
Rasul Paulus menyatakan bahwa “sega- integritas ataupun kepribadiannya.
la tulisan yang diilhamkan Allah” (2 Tim. 3: Untuk tingkat tertentu, hubungan Musa
16). Kata Yunani Theopneustos, dan Harun menggambarkan hubungan Roh
diterjemah- kan dengan kata Kudus dengan penulis. Tuhan Allah
“diilhamkan”sebenarnya secara harfiah berkata kepada Musa, “Aku mengangkat
berarti “dihembuskan Allah.” Allah engkau se- bagai Allah bagi Firaun, dan
“menghembuskan” kebenaran ke da- lam Harun, abang- mu, akan menjadi
pikiran manusia. Kemudian giliran ma- nabimu”(Kel. 7:1; ban- dingkan 4:15, 16).
nusia itulah untuk mengekspresikannya da- Musa memberitahukan pekabaran Allah
lam kata yang kemudian menjadi Kitab kepada Harun, lalu Harun menyampaikan
Suci. Oleh karena itu, ilham atau inspirasi pekabaran itu dalam gaya dan
adalah sebuah proses yang digunakan kemampuan berbahasanya kepada Fi-
Allah untuk menyampaikan kebenaran- raun. Seperti halnya para penulis Alkitab
kebenaran-Nya yang abadi. me- nyampaikan suruhan Ilahi, lalu mereka
me- nyampaikan perintah itu, pikiran-
Proses Inspirasi. Wahyu atau pikiran, ide-ide, dalam gaya bahasa mereka
pernyata- an Ilahi diberikan melalui sendiri. Karena Tuhan berhubungan
inspirasi yang di- berikan Allah kepada dengan cara se- perti ini maka firman
“orang-orang berbicara atas nama Allah” Tuhan Allah kosakata buku yang terdapat
yang digerakkan oleh “do- rongan Roh dalam Alkitab berbeda- beda,
Kudus” (2 Ptr. 1:21). Pernyata- an- membayangkan pendidikan dan kul- tur
pernyataan ini diwujudkan dalam bahasa penulis-penulisnya yang beranekaragam.
manusia dengan segala keterbatasan dan Alkitab “bukanlah cara Allah berpikir dan
ke- kurangannya, namun tetap merupakan menyatakan ekspresi. Manusia akan sering
ke- saksian Allah. Allah memberi ilham mengatakan bahwa ekspresi yang seperti
kepada manusia—bukan kata demi kata. itu bukanlah ekspresi Allah. Akan tetapi
Apakah para nabi itu pasif saja seperti Tuhan tidak pernah menempatkan diri-Nya
tape recorder yang merekam dan dalam kata, dalam logika, retorika, di dalam
memantul- kan kembali apa yang gugat- an dalam Alkitab. Penulis-penulis
direkamnya? Dalam beberapa hal tertentu Alkitab adalah pena Allah” yang
para penulis disuruh menuliskan perkataan menuliskan, bukan pena Dia.”1 “Tindakan
Tuhan sebagaimana yang dikatakan-Nya pengilhaman bukan berdasarkan kata-kata
secara kata demi kata, akan tetapi pada manusia atau penga- lamannya melainkan
umumnya Tuhan Allah me- nyuruh para manusia itu sendiri, yang berada di bawah
penulis itu melukiskan perka- taan dan pengaruh Roh Kudus, dikaruniai dengan
petunjuk-Nya menurut kemampuan yang buah-buah pikiran. Akan tetapi, perkataan
terbaik yang dapat mereka berikan, ten- itu menerima kesan pikir- an individual.
tang apa yang dilihat dan didengar mereka. Pikiran Ilahi disatukan. Pikir- an dan
Pada butir yang disebutkan belakangan, kehendak Ilahi dipadukan dengan pi- kiran
para penulis menggunakan gaya dan pola dan kehendak manusia; sehingga ucap- an
kalimat- nya sendiri. yang disampaikan manusia adalah meru-
pakan perkataan Allah.”2
Firman Tuhan 2
Dalam salah satu contoh kita dapati Tu-
han berbicara dan menulis kata demi kata nyataan wahyu perlu menobatkan orang
dalam Sepuluh Hukum. Tuhan yang ter- sebut atau meyakinkannya mengenai
menyu- sunnya, bukan manusia (Kel. 20:1- hidup kekal. Bileam mengumumkan pesan
17;31:18; Ul. 10:4, 5), namun demikian, yang di- sampaikan Ilahi sementara ia
hal ini harus diungkapkan dalam batas- melakukan per- buatan yang bertentangan
batas bahasa ma- nusia. dengan nasihat- nasihat yang diberikan
Oleh karena itu, Alkitab adalah pernya- Tuhan (Bil. 22: 24). Daud yang digunakan
taan kebenaran Ilahi di dalam bahasa Tuhan melalui Roh Kudus, juga pernah
manu- sia. Cobalah bayangkan upaya melakukan kejahatan yang keji
mengajarkan fisika quantum kepada (bandingkan dengan Mzm. 51). Semua
seorang anak kecil. Kira-kira beginilah penulis Alkitab adalah orang-orang
bentuk masalah, yang di- hadapi Allah berdosa yang setiap hari memerlukan
untuk menyampaikan kebenar- an- anuge- rah Tuhan (bandingkan dengan Rm.
kebenaran Ilahi kepada manusia, yang pe- 3:12).
nuh dengan dosa, yang sangat terbatas. Pengalaman diilhaminya penulis-penulis
Kare- na keterbatasan kita sebagai Alkitab lebih dari sekadar penerangan atau
manusialah yang merintangi apa yang tuntunan Ilahi, karena hal ini terjadi kepada
dapat dikomu- nikasikan-Nya kepada kita. semua orang yang mencari kebenaran.
Persamaan seperti itulah yang terdapat Alha- sil, kadang-kadang penulis Alkitab
antara Yesus, yang menjelma menjadi menulis pesan yang disampaikan kepada
manu- sia, dengan Alkitab:’ Yesus adalah mereka tan- pa memahami sepenuhnya
Allah yang juga manusia, yang Ilahi dan pekabaran Ilahi yang hendak
manusia disatukan. Oleh karena itu, dikomunikasikan oleh mereka itu (1 Ptr.
Alkitab adalah paduan yang Ilahi dan 1:10-12).
manusiawi. Sebagai- mana yang telah Sambutan penulis-penulis Alkitab itu
dikatakan mengenai Kris- tus, demikian ter- hadap pekabaran yang disampaikan
pula dikukuhkan mengenai Al- kitab bahwa mereka tidaklah seragam. Dikatakan,
“Firman itu telah menjadi ma- nusia, dan bahwa Daniel dan Yohanes sangat
diam di antara kita” (Yoh. 1:14). tercengang dan tidak memahami tulisan
Gabungan manusia Ilahi ini telah membuat yang disampaikan mela- lui mereka (Dan.
Alkitab menjadi unik di antara literatur 8:27; Why. 5:4), dan 1 Ptr. 1:10.
yang ada. menunjukkan bahwa para penulis lain
mencari tahu makna pekabaran yang
Inspirasi dan Para penulis. Roh disam- paikan mereka atau pekabaran yang
Kudus menyiapkan beberapa orang disam- paikan orang-orang lain. Kadang-
tertentu untuk menyampaikan kebenaran kadang orang-orang ini takut
Ilahi. Alkitab ti- dak menjelaskan secara menyampaikan peka- baran yang
rinci bagaimana Ia melayakkan orang- diilhamkan melalui mereka, dan beberapa
orang tersebut, tetapi da- lam beberapa cara dari antara mereka malahan ber- debat
Ia membentuk sebuah per- paduan antara dengan Allah (Hab. 1; Yun. 1:1-3; 4:1- 11).
perwakilan Ilahi dengan per- wakilan
manusia. Metode dan Isi Wahyu. Kerapkali Roh
Orang-orang yang turut ambil bagian Kudus menyampaikan pengetahuan dari
da- lam penulisan Alkitab dipilih bukan Ila- hi dengan menggunakan khayal dan
karena bakat-bakat alamiah, juga bukan mimpi (Bil. 12:6). Kadang-kadang Ia
karena per- berbicara de- ngan jelas kadang-kadang
juga melalui sua- ra batin. Allah berbicara
kepada Samuel de-
Firman Tuhan 2
ngan “memberi tahu” (1 Sam. 9:15, Terje-
mahan Lama). Zakharia menerima pengli- membentuk kerangka kerja pemahaman
hatan dengan lambang disertai penjelasan- kita mengenai sifat Allah serta maksud
nya (Za. 4). Penglihatan atau khayal- tujuan- Nya bagi kita. Sebuah pemahaman
khayal mengenai surga yang diterima yang te- pat akan membimbing kepada
Paulus dan Yohanes diiringi dengan kehidupan ke- kal, sedangkan pandangan
petunjuk-petunjuk lisan (2 Kor. 12:1-4; hidup yang keli- ru akan membawa kepada
Why. 4, 5). Yehezkiel mengamati kekacauan dan ke- matian.
peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat Allah menyuruh orang-orang tertentu
lain (Yeh. 8). Beberapa penulis turut serta un- tuk menulis sejarah hubungan-Nya
dalam penglihatan-penglihatan mereka, dengan bangsa Israel. Pengisahan yang
menjalankan tugas-tugas tertentu se- bagai bersifat his- toris ini, ditulis dengan cara
satu bagian dari penglihatan itu sen- diri pandang yang sangat berlainan dari sejarah
(Why. 10). sekular, terdiri dari suatu bagian penting
Mengenai isinya, kepada beberapa Alkitab (banding- kan Bil. 33:1, 2; Yoh.
orang, Roh memperlihatkan peristiwa yang 24:25, 26; Yeh. 24:2).
akan terjadi (Dan. 2, 7, 8, 12). Sementara Kepada kita disajikan sejarah yang objektif
itu, be- berapa dari antaranya mencatat dan tepat, tentu dari sudut pandang Ilahi.
kejadian-ke- jadian yang penting, apakah Roh Kudus memberikan kepada para
berdasarkan pe- ngalaman pribadi maupun penulis wa- wasan khusus agar mereka
dengan memilih bahan-bahan dari catatan dapat mencatat peristiwa-peristiwa dalam
historis yang ada (Hakim-hakim, 1 Sam., 2 pertentangan an- tara yang baik dan yang
Taw., Injil dan Ki- sah Para Rasul). jahat yang menun- jukkan sifat Allah serta
menuntun manusia dalam pencarian
Inspirasi dan Sejarah. Penegasan mereka atas keselamatan. Insiden yang
Alki- tabiah bahwa “segala tulisan yang bersifat historis adalah “con- toh” dan
diilham- kan Allah” bermanfaat serta “dituliskan untuk menjadi peringat- an bagi
berkuasa mem- beri petunjuk moral dan kita yang hidup pada waktu di mana zaman
kehidupan rohani (2 Tim. 3:15, 16) tidak akhir telah tiba” (1 Kor. 10:11). Pau- lus
ada keragu-raguan mengenai bimbingan berkata, “Sebab segala sesuatu yang di-
Ilahi dalam proses pe- milihan. Entah tulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pe-
informasi itu berasal dari pe- ngamatan lajaran bagi kita, supaya kita teguh berpe-
pribadi, sumber lisan maupun tu- lisan, gang pada pengharapan oleh ketekunan
atau pernyataan langsung, semuanya itu dan penghiburan dari Kitab Suci” (Rm.
sampai kepada penulis melalui bimbing- an 15:4). Kebinasaan Sodom dan Gomora
Roh Kudus. Ini menjamin bahwa Alkitab merupakan “peringatan” atau amaran (2
layak dipercaya. Ptr. 2:6; Yud. 7). Pengalaman Ibrahim
Alkitab menyatakan rencana Tuhan Al- mengenai pembe- naran adalah merupakan
lah di dalam interaksi dinamik-Nya dengan sebuah contoh bagi setiap orang percaya
umat manusia, bukan dalam sebuah him- (Rm. 4:1-25; Yak. 2:14- 22). Bahkan
punan doktrin abstrak. Penyataan diri-Nya hukum-hukum sipil Perjanjian Lama, yang
nyata dalam peristiwa-peristiwa yang sarat dengan makna rohani yang dalam,
benar yang terjadi pada waktu dan tempat ditulis demi kepentingan kita seka-
yang pasti. Nilai-nilai historis yang dapat rang ini (1 Kor. 9:8,9).
diper- caya sangatlah penting karena hal Lukas menyebutkan bahwa ia menulis
itulah yang In- jil karena ia ingin melukiskan
kehidupan Ye- sus “supaya engkau dapat
mengetahui, bah-
Firman Tuhan 2
wa segala sesuatu yang diajarkan kepada-
mu sungguh benar” (Luk. 1:4). Kriteria Yesus menganggapnya sebagai sejarah
yang digunakan Yohanes untuk memilih yang benar dan secara rohaniah sangat
peristi- wa kehidupan Yesus untuk relevan (Mat. 12:39-41; 19:4-6; 24:37-39).
dimasukkan ke dalam Injil yang ditulisnya Alkitab tidak mengajarkan pengilhaman
ialah “supaya ka- mu percaya, bahwa sebagian atau tingkat inspirasi. Teori
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya pengil- haman yang separuh-separuh itu
kamu oleh imanmu mem- peroleh hidup bersifat spe- kulatif dan merampas Alkitab
dalam nama-Nya” (Yoh. 20: 31). Allah dari otoritas- nya.
membimbing para penulis Alkitab untuk
menyajikan sejarah dalam cara yang dapat Ketepatan Kitab Suci. Sebagaimana
menuntun kita kepada keselamatan. Ye- sus “telah menjadi manusia, dan diam
Para penulis riwayat hidup tokoh-tokoh di an- tara kita” (Yoh. 1:14), supaya
Alkitab menggunakan bukti lain dari inspi- dengan demi- kian kita dapat memahami
rasi Ilahi. Digambarkannya dengan cermat kebenaran, Alki- tab telah diberikan dalam
kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki bahasa manusia. Pengilhaman Kitab Suci
tokoh-tokoh yang dikisahkannya. Mereka menjamin kelaya- kannya untuk dipercaya.
menuturkan dengan jujur dosa tokoh-tokoh Seberapa jauhkah pimpinan Tuhan keti-
itu, berikut keberhasilan yang telah diper- ka mengirimkan pekabaran yang dijamin
oleh mereka. itu, bahwa pekabaran itu sendiri sahih dan
Nuh yang tidak dapat menguasai diri, sem- purna? Memang benar bahwa naskah
di- kisahkan jelas tanpa ditutup-tutupi, kuno agak beragam namun kebenaran-
begitu pula dengan akal bulus yang kebenaran yang hakiki tetap terpelihara.3
dilakukan Ibra- him. Dengan jelas tingkah Sementara pa- ra penyalin dan penerjemah
laku Musa, Pau- lus, Yakobus dan Yohanes Alkitab sangat mungkin mengadakan
dicatat. Sejarah Alkitab mengungkapkan kesalahan-kesalahan kecil, bukti dari
kegagalan raja bangsa Israel yang paling penyelidikan purbakala me- ngenai Alkitab
bijaksana sekali pun, dan kelemahan kedua menunjukkan bahwa kesalah- an-kesalahan
belas bapa dan kedua belas rasul. Kitab itu sesungguhnya adalah ke- salahpahaman
Suci tidak membe- ri dalih mengenai di pihak para sarjana. Seba- gian masalah
mereka, tidak juga menge- cilkan itu timbul karena orang-orang yang
kesalahan mereka. Dengan terus te- rang membaca sejarah dan kebiasaan Al- kitab
dituturkan apa adanya tentang mereka dipandang dari mata orang Barat. Kita
berikut kegagalan mereka, bagaimana me- harus mengakui bahwa pengetahuan manu-
reka seharusnya, melalui karunia Allah. sia hanya sebagian saja—wawasan mereka
Tan- pa inspirasi dari Tuhan tidak akan ada terhadap pekerjaan Ilahi tetap tidak pernah
penu- lis riwayat hidup tokoh Alkitab dapat lengkap.
menu- lis uraian pengertian yang demikian. Pengamatan yang tidak selamanya
Para penulis Alkitab menganggap kisah cocok seharusnya janganlah membuat
yang bersejarah, semuanya mengandung keyakinan kita berkurang terhadap Kitab
ca- tatan sejarah yang sejati, bukan sebagai Suci; sering- kali hal itu merupakan akibat
do- ngeng maupun perlambang belaka. dari pandang- an-pandangan kita yang
Banyak orang masa kini yang ragu-ragu kurang tepat ketim- bang kesalahan yang
dan meno- lak kisah mengenai Adam dan sebenarnya. Apakah Allah harus
Hawa, menge- nai Yunus maupun kisah disalahkan apabila kita mene- mukan
air bah. Padahal sebuah kalimat atau nas yang tidak
Firman Tuhan 2
dapat kita pahami betul? Boleh jadi kita ti-
dak akan pernah dapat menerangkan setiap tas di balik Perjanjian Lama, hal mana para
nas Alkitab, ya, memang tidak akan pernah nabi dikutipnya dengan berkata, “Hal itu
dapat kita lakukan. Nubuatan-nubuatan ter- jadi supaya genaplah yang difirmankan
yang digenapi membenarkan bahwa Tu- han oleh nabi” (Mat. 1:22). Ia melihat
Alkitab da- pat dipercaya sepenuhnya. Tu- han yang menyampaikan langsung,
Walaupun ada usaha-usaha untuk otoritas itu; nabi hanyalah sebagai utusan
meng- hancurkannya, Alkitab tetap yang tidak langsung.
terpelihara de- ngan ajaib, bahkan dengan Petrus menggolongkan tulisan-tulisan
ketepatan yang menakjubkan. ra- sul Paulus sebagai Kitab Suci (2 Ptr.
Perbandingan penemuan gu- lungan Dead 3:15, 16). Dan Paulus sendiri memberikan
Sea Scrolls dengan naskah Per- janjian kesak- sian mengenai apa yang
Lama menunjukkan kecermatan pe- dituliskannya, “Ka- rena aku bukan
nyampaiannya.4 Hal itu mengukuhkan kela- menerimanya dari manusia, dan bukan
yakannya untuk dipercaya, keterpercayaan manusia yang mengajarkannya kepadaku,
atas Kitab Suci sebagai pernyataan tetapi aku menerimanya oleh per- nyataan
kehendak Allah yang tidak pernah salah. Yesus Kristus” (Gal. 1:12). Para pe- nulis
Perjanjian Baru menerima firman Ye- sus
OTORITAS KITAB SUCI Kristus sebagai Kitab Suci dan meng-
anggapnya memiliki otoritas yang sama se-
Kitab Suci memperoleh otoritas Ilahi perti tulisan-tulisan Perjanjian Lama
ka- rena di dalam kitab-kitab itulah Tuhan (1Tim. 5:18; Luk 10:7).
ber- bicara melalui Roh Kudus. Oleh
karena itu, Alkitab adalah Firman Allah Yesus dan Otoritas Kitab Suci. Sela-
yang ditulis- kan. Di manakah terdapat ma masa pelayanan-Nya, Yesus
bukti pernyataan ini dan apakah menekankan otoritas Kitab Suci. Waktu
implikasinya untuk hidup kita dan dicobai Iblis atau melawan seteru-seteru-
pencarian kita akan pengetahuan? Nya, kata “Ada ter- tulis” merupakan
pertahanan dan penyerang- an-Nya (Mat.
Pernyataan-pernyataan Kitab Suci. 4:4, 7, 10; Luk. 20:17). “Manu-
Para penulis Alkitab memberikan kesaksian sia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
bahwa pekabaran mereka langsung datang se- tiap firman yang keluar dari mulut
dari Tuhan Allah. Itulah “firman Tuhan” Allah” (Mat. 4:4).
yang datang kepada Yeremia, Yehezkiel, Ketika ditanya bagaimana seseorang
Ho- sea dan yang lain-lain (Yer. 1:1, 2, 9; dapat memperoleh kehidupan kekal, Yesus
Yeh. menja- wab, “Apa yang tertulis dalam
1:3; Hos. 1:1; Yl. 1:1; Yun. 1:1). Sebagai hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”
juru kabar-juru kabar Tuhan (Hag. 1:13; 2 (Luk. 10:26).
Taw. 36:15), para nabi Tuhan diutus untuk Yesus menempatkan Alkitab di atas tra-
berbica- ra atas nama-Nya, mengatakan, disi dan pendapat-pendapat manusia. Ia
“Beginilah fir- man Tuhan Allah” (Yeh. 2:4; me- ngecam orang-orang Yahudi karena
bandingkan Yes. 7:7). Firman-Nya menge- sampingkan otoritas Kitab Suci
mengandung kepercayaan dan otoritas yang (Mrk. 7:7- 9), dan meminta mereka supaya
dilimpahkan Tuhan. mempela- jari Kitab Suci dengan tekun,
Seringkali manusia yang digunakan Tu- dengan berka- ta, “Belum pernahkah kamu
han sebagai alat-Nya ditempatkan sebagai baca dalam Ki- tab Suci?” (Mat. 21:42;
latar belakang. Matius menyinggung otori- bandingkan Mrk. 12: 10, 26).
Firman Tuhan 2
Dengan tandas Ia mengatakan dan per-
caya atas otoritas nubuat serta menyatakan dak otoritas Allah. Karena “tidak ada orang
bahwa perkataan itu ditujukan kepada-Nya. yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri
Kitab Suci, kata-Nya, “memberi kesaksian Allah selain Roh Allah” (1 Kor. 2:11) ke-
tentang Aku.” “Sebab jikalau kamu mudian bahwa “manusia duniawi tidak me-
percaya kepada Musa, tentu kamu akan nerima apa yang berasal dari Roh Allah,
percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah ka- rena hal itu baginya adalah suatu
menulis tentang Aku”(Yoh. 5:39, 46). kebodohan; dan ia tidak dapat
Pengukuhan Yesus yang paling memahaminya, sebab hal itu hanya dapat
meyakinkan ialah bahwa Ia men- dapat dinilai secara rohani” (1 Kor. 2:14). Sebab
tugas dari Tuhan Allah dengan meng- pemberitaan tentang salib me- mang adalah
genapi apa yang telah dinubuatkan dalam kebodohan bagi mereka yang akan binasa”
Perjanjian Lama (Luk. 24:25-27). (1 Kor. 1:18).
Demikianlah, tanpa syarat Kristus Hanya berkat bantuan Roh Kudus, ba-
mene- rima Kitab Suci sebagai pernyataan rangsiapa yang menyelidiki “segala
yang sah dari kehendak Tuhan bagi bangsa sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi
manusia. Ia memandang Kitab Suci sebagai dalam diri Allah” (1 Kor. 2:10), seseorang
batang tu- buh kebenaran, sebuah menjadi ya- kin akan otoritas Alkitab
pernyataan objektif, yang diberikan untuk sebagai suatu wah- yu Allah dan kehendak-
menuntun manusia ke- luar dari kegelapan, Nya. Hanyalah de- ngan salib itu terdapat
aneka ragam kesalahan, kebiasaan dan ”kekuatan Allah” (1 Kor. 1:18) yang akan
dongeng-dongeng untuk mem- bawa kepada menjadikan seseorang dapat bergabung
terang kebenaran yakni penge- tahuan yang bersama-sama Paulus da- lam
mendatangkan keselamatan. kesaksiannya, “Kita tidak menerima roh
dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah,
Roh Kudus dan Otoritas Kitab Suci. su- paya kita tahu, apa yang dikaruniakan
Waktu Yesus hidup di dunia ini para Allah kepada kita” (1 Kor. 2:12).
pemim- pin agama dan masyarakat yang Roh Kudus dengan Kitab Suci tidak
bersikap acuh tak acuh tidak akan pernah dapat dipisahkan. Roh Kudus
memperhatikan identi- tas-Nya yang sejati. penga- rang dan pewahyu kebenaran
Sebagian dari antara me- reka merasa Alkitab.
bahwa Ia hanyalah seorang nabi seperti Perkembangan dan kemunduran kuasa
Yohanes Pembaptis, Elia, atau’ Ye- remia Kitab Suci dalam kehidupan kita sesuai de-
—hanya seorang manusia biasa. Ke- tika ngan konsep inspirasi. Jika kita
Petrus mengakui bahwa Yesus adalah menganggap Alkitab hanyalah sekadar
“Mesias, Anak Allah yang hidup,” Yesus kumpulan kesak- sian manusia atau jika
me- nunjukkan bahwa penerangan Ilahi otoritas yang menja- di jaminan kita itu
itulah yang memungkinkan pengakuannya dengan cara-cara tertentu bergantung atas
(Mat. 16:13-17). Paulus menekankan gerakan perasaan kita sendi- ri, atau pada
kebenaran ini: “Tidak ada seorang pun, emosi kita, berarti kita mele- mahkan
yang dapat mengaku”: ‘Yesus adalah kuasanya dalam kehidupan kita. Akan
Tuhan,’ selain oleh Roh Kudus” (1 Kor. tetapi apabila kita melihat dan mem-
12:3). Demikian pula- lah dengan Firman perhatikan suara Allah berbicara melalui
Allah yang tertulis. Tan- pa penerangan para penulis itu, tidak peduli betapa lemah
Roh Kudus pikiran kita ti- dak akan dapat dan betapa manusiawi pun mereka, Kitab
memahami dengan tepat Al- kitab itu, atau Suci menjadi otoritas mutlak dalam
mengakuinya sebagai kehen- masalah dok- trin, teguran, perbaikan
kelakuan dan men- didik orang dalam
kebenaran (2 Tim. 3:16).
Firman Tuhan 2
Ruang Lingkup Otoritas Kitab Suci.
Kontradiksi antara Kitab Suci dan ilmu pe- KESATUAN KITAB SUCI
ngetahuan seringkali disebabkan spekulasi.
Apabila kita tidak dapat menyelaraskan Pembacaan Kitab Suci secara dangkal
ilmu pengetahuan dengan Kitab Suci, akan membuahkan pemahaman yang dang-
penyebab- nya hanyalah karena kita kal pula. Kalau dibaca dengan cara seperti
“memiliki pema- haman yang tidak itu, maka Alkitab akan tampak seperti him-
sempurna baik mengenai ilmu pengetahuan punan cerita yang tidak beraturan, khotbah
maupun wahyu... tetapi jika dapat dipahami yang centang perenang, dan sejarah yang
dengan baik, pastilah ke- duanya dalam ti- dak karuan. Akan tetapi, barangsiapa
keselarasan yang sempurna. yang membuka pikiran kepada penerangan
Semua hikmat manusia harus tunduk Roh Allah, barang siapa yang mau
ke- pada otoritas Kitab Suci. Kebenaran- menyelidik kebenaran-kebenaran yang
kebe- naran Alkitab adalah norma yang terpendam de- ngan sabar dan dengan doa,
menjadi patokan ujian segala gagasan. akan menemu- kan bukti-bukti dalam
Mengukur fir- man Allah dengan ukuran- Alkitab yang meru- pakan satu kesatuan
ukuran manusia ‘yang serba terbatas itu dalam pengajaran me- ngenai prinsip-
sama saja dengan upaya mengukur prinsip keselamatan. Ternyata Alkitab
bintang-bintang dengan meteran. Ukuran- bukanlah sesuatu yang membosan- kan.
ukuran Alkitab tidak bo- leh ditaklukkan Sebaliknya, Alkitab sangat kaya dan
ukuran-ukuran atau norma- norma beraneka ragam dalam kesaksian yang
manusia. Norma-norma yang terda- pat di amat serasi dalam keindahannya yang ajaib
dalamnya jauh lebih tinggi daripada segala dan unik. Karena keanekaragaman yang
akal budi dan literatur manusia. Kita terkan- dung di dalamnya, ragam-ragam
ditimbang dengan takaran Alkitab, bukan- pandangan itu sungguh baik untuk
nya kita yang menimbangnya, karena memenuhi keperlu- an manusia sepanjang
itulah ukuran tabiat dan segala pengalaman zaman.
dan pikiran. Tuhan Allah tidak menampakkan diri-
Akhirnya, Kitab Suci berkuasa atas Nya kepada manusia dalam sebuah
sega- la karunia yang berasal dari Roh rangkai- an yang terus-menerus tanpa
Kudus, ter- masuk bimbingan melalui selingan, me- lainkan menampakkan diri-
karunia nubuat atau karunia lidah (1 Kor. Nya sedikit demi sedikit, dari generasi
12; 14:1; Ef. 4:7- 16). Karunia Roh tidak kepada generasi. Apa- kah itu dinyatakan
lebih tinggi daripa- da Alkitab; melalui pena Musa di padang belantara
sesungguhnya, justru karunia- karunia itu Midian, atau melalui Ra- sul Paulus ketika
haruslah diuji oleh Alkitab, ka- lau karunia dipenjarakan di Roma, bu- ku-buku itu
itu tidak sesuai dengannya, maka haruslah menampakkan komunikasi yang diilhami
disingkirkan karena karunia yang demikian oleh Roh yang serupa. Pemahaman atas
adalah palsu. “Akan torat dan as- syahadat, “pernyataan yang progresif’ ini berpe- ran
barangsiapa yang berkata-kata tia- da dalam menanamkan pemahaman atas Al-
setuju dengan perkataan itu, sekali-kali kitab dan kesatuannya.
tiada akan terbit fajar baginya” (Yes. 8:20, Sekalipun ditulis dalam generasi yang
Terjemahan lama). (Baca juga bab 17 dari berbeda, kebenaran-kebenaran yang terda-
buku ini). pat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru tetap tidak dapat dipisahkan; kedua-
Firman Tuhan 2
nya saling tidak bertentangan. Kedua saksi
itu satu sebagaimana Tuhan Allah esa ada- Dengan penuh rahmat dan karunia Allah
nya. Perjanjian Lama, melalui nubuatan- memanggil kita supaya berkenalan dengan
nubuatan dan perlambang, menyatakan In- Dia melalui penyelidikan atas Firman-Nya.
jil Juruselamat yang akan datang; Perjanji- Di dalamnya akan kita temukan kekayaan
an Baru, melalui kehidupan Yesus, menya- berkat yang pasti akan keselamatan kita.
takan Juruselamat yang telah datang—Injil Kita dapat mengungkapkannya bagi diri
dalam wujud yang nyata. Kedua-duanya sendiri, karena Kitab Suci “diilhamkan
menyatakan Allah yang sama. Perjanjian Allah me- mang bermanfaat untuk
Lama bertindak sebagai fondasi bagi mengajar, untuk me- nyatakan kesalahan,
Perjan- jian Baru. Di dalamnya disediakan untuk memperbaiki ke- lakuan dan untuk
kunci untuk membuka Perjanjian Baru mendidik orang dalam ke- benaran.”
sementara Perjanjian Baru menjelaskan Melalui Kitab Suci itulah kita da- pat
misteri Per- janjian Lama. “diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik” (2 Tim. 3:16, 17).
Referensi :

1. Ellen G. White, Selected Message; (Washington, D.C.: Review and Herald, 1958), buku 1, hlm. 21.
2. Ibid.
3. Untuk bacaan tambahan, lihat White, Early Writings (Washington, D.C.: Review and Herald, 1945), hlm. 220, 221.
4. Lihat Siegfried H. Horn, The Spade Confirms the Boob rev. ed., (Washington, D.C.: Review and Herald, 1980).
5. Untuk mengetahui pandangan umum Masehi Advent Hari Ketujuh perihal penafsiran Alkitab, baca Laporan Tahunan
Komite GC, 12 Oktober 1986, “Methods of Bible Study,’ Disebarkan oleh Lembaga Penelitian Alkitab, GC, 6840
Eastern Avenue, N.W., Washington, D.C. 20012. Baca juga A Symposium on Biblical Hermeneutic, ed. G.M. Hyde
(Washington, D.C.: Review and Herald, 1974); Gerhard F. Hanel, Understanding the Living Word of God (Mountain
View, CA: Pacific Press, 1980). Bandingkan P. Gerard Damsteegt, “Interpreting the Bible” (Makalah disediakan untuk
rapat di FED Biblical Research, Mei 1986).
6. White, The Story of Patriarchs and Prophets; (Mountain View, CA: Pacific Press, 1958), p. 114.
Hanya ada satu Tuhan: Bapa, Anak dan Roh Kudus, satu kesatuan
dari tiga Pribadi-abadi. Allah yang abadi, mahakuasa, mahatahu di
atas segala-galanya, dan mahahadir. Ia tidak mengenal batas dan di
luar kemampuan pemahaman manusia, namun dapat dikenal karena
penyataan diri-Nya sendiri. Ia layak disembah untuk selama-lamanya,
dipuja dan dilayani oleh seluruh makhluk ciptaan.—Fundamental
Beliefs,—2.

2
BAB 2

KEALLAHAN

i Golgota hampir semua orang


D
menolak Yesus. Hanya beberapa orang saja
yang mengetahui siapa Dia sebenarnya—
PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH

Telah banyak teori yang dilontarkan ‘un-


terma- suk di antara mereka yang
mengenal-Nya ialah pencuri yang hampir tuk menjelaskan ihwal Allah, banyak pula
mati yang menye- but Dia Tuhan (Luk. sanggahan untuk Dia dan menentang ada-
23:42), dan serdadu Ro- ma yang berkata, nya Dia, hal ini menunjukkan bahwa akal
“Sungguh, orang ini ada- budi manusia tidak mampu menembus
lah Anak Allah!” (Mrk. 15:39). yang Ilahi. Kalau bergantung kepada akal
Tatkala Yohanes menulis, “Ia datang budi manusia saja untuk menyelidiki
kepa- da milik kepunyaan-Nya, tetapi mengenai Tuhan sama saja dengan
orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menggunakan sebu- ah kaca pembesar
menerima-Nya” (Yoh. 1:11), yang untuk mempelajari ilmu perbintangan.
dipikirkan Yohanes bukan- lah hanya orang Karena itu, bagi banyak orang hikmat
banyak yang ada di sekeli- ling salib itu, Tuhan adalah “hikmat yang tersem- bunyi”
bahkan bukan hanya orang Is- rael, (1 Kor. 2:7). Bagi mereka Tuhan ada- lah
melainkan setiap generasi yang pernah misteri. Rasul Paulus menulis,’ Tidak ada
hidup. Kecuali beberapa gelintir saja, dari penguasa dunia ini yang mengenal-
semua manusia, seperti orang-orang yang Nya, sebab kalau sekiranya mereka
berteriak hingga parau di bukit Golgota, mengenal- Nya, mereka tidak menyalibkan
telah gagal mengenal Yesus Tuhan dan Tuhan yang mulia” (1 Kor. 2:8).
Juruselamat me- reka. Kegagalan ini Salah satu perintah Tuhan yang sangat
menunjukkan bahwa pe- ngetahuan mendasar dari Kitab Suci ialah supaya me-
manusia mengenai Allah sangat kurang ngasihi “Tuhan, Allahmu, dengan segenap
dan terbatas sekali.

2
Keallah 3
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan Memperoleh Pengetahuan Mengenai
de- ngan segenap akal budimu” (Mat. Allah. Tidak seperti pengetahuan lainnya,
22:37; bandingkan dengan Ul. 6:5). Kita pengetahuan mengenai Allah sama
tidak da- pat mengasihi seseorang yang kadarnya antara hati dengan pikiran.
sama sekali tidak kita kenal, bahkan kita Pengetahuan yang demikian mencakup
tidak dapat me- nyelidiki perkara-perkara keseluruhannya, tidak hanya intelek saja.
Allah yang sangat mendalam (Ayb. 11:7). Harus ada keterbukaan terhadap Roh
Kalau begitu, bagai- manakah kita dapat Kudus dan kemauan untuk me- lakukan
mengenal serta menga- sihi Pencipta kita? kehendak Allah (Yoh. 7:17; banding- kan
Mat. 11:27). Yesus berkata, “Berbaha-
Allah Dapat Diketahui atau Dikenal. gialah orang yang suci hatinya, karena
Mengingat manusia yang berada dalam mere- ka akan melihat Allah” (Mat 5: 8).
kea- daan serba berbahaya itu, Allah di Oleh karena itu, orang-orang yang tidak
dalam ka- sih-Nya dan panjang sabar-Nya, beriman, tidak dapat memahami Tuhan.
menjangkau kita melalui Alkitab. Ra- sul Paulus berseru, “Di manakah orang
Ditunjukkannya bah- wa ‘Kekristenan yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat?
bukanlah sebuah catatan dari hal Di ma- nakah pembantah dari dunia ini?
pertanyaan manusia mengenai Al- lah; Bukankah Allah telah membuat hikmat
melainkan hasil pernyataan Allah dari hal dunia ini men- jadi kebodohan? Oleh
diri-Nya dan maksud-tujuan-Nya kepa- da karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak
manusia.”1 Pernyataan diri ini direncana- kan mengenal Allah oleh hik- matnya, maka
untuk menjembatani jurang antara du- nia Allah berkenan menyelamat- kan mereka
yang memberontak dengan Tuhan yang yang percaya oleh kebodohan pemberitaan
pemurah. Injil” (1 Kor. 1:20, 21).
Pernyataan kasih Allah yang terbesar Cara untuk mempelajari pengetahuan
me- lalui pernyataan-Nya yang paling mengenai Allah dari Alkitab berbeda
agung, yak- ni dengan kehadiran Yesus dengan segala macam metode
Kristus, Anak- Nya itu. Melalui Yesus kita pengetahuan. Kita ti- dak boleh
dapat mengenal Dia, sang Bapa. menempatkan diri kita sendiri di atas Allah
Sebagaimana Yohanes me- ngatakan, dan memperlakukan-Nya sebagai objek
“Anak Allah telah datang dan te- lah analisis dan objek ukuran. Kalau kita
mengaruniakan pengertian kepada kita, meneliti Allah untuk memperoleh pengeta-
supaya kita mengenal Yang Benar; dan huan mengenai Dia, kita harus tunduk ke-
kita ada di dalam Yang Benar” (1 Yoh. pada otoritas penyataan diri-Nya, Alkitab.
5:20). Karena .Alkitab sendirilah yang menjadi
Yesus berkata, “Inilah hidup yang kekal penafsirnya maka kita harus taat kepada
itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, prinsip-prinsip dan metode yang
satu-satunya Allah yang benar, dan menge- terkandung di dalamnya. Tanpa bimbingan
nal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” yang Alkita- biah kita tidak akan dapat
(Yoh. 17:3). mengenal Allah. Mengapa begitu banyak
Inilah kabar baik. Walaupun mustahil orang yang hi- dup pada masa Yesus
me- ngetahui Tuhan sepenuhnya, namun dahulu tidak mampu melihat pernyataan
Kitab Suci memberikan Pengetahuan diri Allah di dalam Ye- sus? Sebabnya
praktis ten- tang Dia yang cukup memadai ialah karena mereka meno- lak bimbingan
untuk kita masuki suatu hubungan yang Roh Kudus melalui Alkitab, mereka
menyelamat- kan dengan Dia. menafsirkan pekabaran Allah de- ngan
cara yang salah serta menyalibkan Ju-
Keallah 3
ruselamat mereka. Masalah mereka bukan- Bukti dari Kitab Suci. Alkitab tidak
lah masalah intelek. Karena mereka menu- membuktikan adanya Allah. Melainkan
tup pintu hati mereka, maka pikiran me- nganggapnya ada. Pada pembukaan
mereka pun digelapkan, akibatnya ialah Alkitab itu menyatakan, “Pada mulanya
kematian yang kekal. Allah men- ciptakan langit dan bumi”
(Kej.1:1): Alkitab menggambarkan Allah
EKSISTENSI ALLAH sebagai Pencipta, Pe- nyokong dan
Pemerintah semua makhluk ciptaan.
Ada dua sumber utama bukti adanya Pernyataan Allah melalui pencip- taan
Tu- han, yakni: buku alam dan Kitab Suci. amat tangguh sehingga tiada dalih bagi
penganut ateisme, yang justru timbul dari
Bukti dari Penciptaan. Setiap orang penindasan kebenaran Ilahi atau dari buah
da- pat belajar mengenai adanya Allah pikiran orang yang menolak mengakui
melalui alam dan pengalaman manusia. buk- ti bahwa Allah itu ada (Mzm. 14:1;
Daud menu- lis, “Langit menceritakan Rm. 1;18- 22, 28).
kemuliaan Allah, dan cakrawala Cukup banyak bukti tentang adanya Al-
memberitakan pekerjaan ta- ngan-Nya” lah yang meyakinkan siapa pun yang
(Mzm. 19:2). Yohanes berpenda- pat dengan sungguh-sungguh berusaha
bahwa pernyataan Allah, termasuk alam, mencari kebe- naran mengenai Dia. Namun
menerangi setiap orang (Yoh. 16). Paulus demikian, iman adalah prasyarat
pun menyatakan, “Sebab apa yang tidak karena”tanpa iman tidak mungkin orang
nampak dari pada-Nya; yaitu kekuatan- berkenan kepada Allah. Se- bab
Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat barangsiapa berpaling kepada Allah, ia
nam- pak kepada pikiran dari karya-Nya harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa
sejak du- nia diciptakan, sehingga mereka Allah memberi upah kepada orang yang
tidak dapat berdalih” (Rm. 1:20). sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr. 11:6).
Perilaku manusia juga menunjukkan Beriman kepada Allah tidak berarti buta.
buk- ti adanya Allah. Di dalam perbaktian Iman kepada Allah itu didasarkan pada buk-
orang Athena ada yang disembah yang ti yang cukup memadai yang terkandung
disebut “Al- lah yang tidak dikenal,” dan da- lam perwujudan Allah melalui Kitab
disinilah Pau- lus melihat bukti adanya Suci dan alam.
Tuhan Allah. Kata Paulus, “Apa yang
kamu sembah tanpa me- ngenalnya, itulah ALLAH BERDASARKAN KITAB
yang kuberitakan kepada kamu” (Kis. SUCI
17:23). Paulus juga mengata- kan perilaku
orang-orang yang bukan Kris- ten Alkitab menyatakan ciri-ciri hakiki Al-
memberikan kesaksian mengenai “do- lah melalui nama-Nya, kegiatan-kegiatan
rongan diri sendiri” serta menunjukkan dan sifat-sifat-Nya.
bah- wa Taurat Allah tertulis “di dalam hati
mere- ka” (Rm. 2:14, 15). Intuisi seperti ini Nama-nama Allah. Pada masa Alkitab
pun, mengenai adanya Allah, terdapat pada ditulis, nama amat penting sebagai mana
orang yang mengetahui Alkitab. pa- da umumnya kebiasaan yang masih
Pernyataan yang umum mengenai Allah ini berlaku sekarang ini di Timur Dekat dan
membawa kepa- da sejumlah argumen Timur. Ada nama yang dianggap
rasional yang klasik tentang adanya Allah? menunjukkan sifat-sifat pemiliknya,
bagaimana sifatnya yang sebenar-
Keallah 3
nya dan berikut identitasnya. Pentingnya Ku yang sulung” (Kel. 4:22; bandingkan
nama- nama Allah, mengungkapkan sifat- Ul. 32:19).
Nya, tabi- at-Nya, kadar-Nya, dinyatakan Kecuali untuk Bapa, nama-nama yang
dalam hukum- Nya “Jangan menyebut terdapat dalam Perjanjian Baru, yang ditu-
nama Tuhan, Allah- mu, dengan jukan kepada Allah mengandung kadar
sembarangan” (Kel. 20:7). Daud menyanyi: mak- na yang setara dengan yang terdapat
“Aku hendak bersyukur kepada Tu- han di da- lam Perjanjian Lama. Di dalam
karena keadilan-Nya” (Mzm. 7:18). “Na- Perjanjian Baru Yesus menggunakan kata
ma-Nya kudus dan dahsyat” (Mzm. 111:9). Bapa untuk meng-akrabkan kita secara
“Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, pribadi dengan Allah (Mat. .6:9; Mrk.
sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi 14:36; bandingkan
luhur”(Mzm. 148:13). Rm. 8: 15; Gal. 4:6).
Nama-nama Ibrani El dan Elohim
(“God”) menunjukkan kuasa Tuhan Allah. Kegiatan-kegiatan Allah. Para penulis
Digambar- kannya Tuhan sebagai Oknum Alkitab menggunakan lebih banyak waktu
yang kokoh dan perkasa, Tuhan pencipta untuk melukiskan kegiatan-kegiatan Allah
semesta (Kej. 1:1; Kel. 20:2; Dan. 9:4). daripada ciptaan-Nya. Ia diperkenalkan se-
Elyon (“Yang Mahating- gi”) dan El Elyon bagai Pencipta (Kej. .1:1; Mzm. 24:1, 2),
(“Allah Yang Mahatinggi”) berfokus pada Pe- nopang dunia (Ibr. 1:3), dan Penebus
peninggian kedudukan-Nya (Kej. 14:18-20; serta Juruselamat.(UI. 5:6; 2 Kor. 5:19),
Yes. 14:14). Adonai (Tuhan)
menggambarkan Allah sebagai Penjaga dan mengang-
kat beban demi kepentingan nasib manusia.
Pembela (Yes. 6:1; Mzm. 35:23). Nama- Ia mengadakan rencana-rencana (Yes. 46:
nama ini menekankan sifat Allah yang 11), ramalan (Yes. 46:10), dan janji-janji
agung dan amat mulia. (Ul. 15:6; 2 Ptr. 3:9). Ia mengampuni dosa-
Nama-nama lain yang dimiliki Allah dosa (Kel. 34:7), dan secara konsekwen
me- nunjukkan kesediaan-Nya menjalin meneri- ma ibadah, kita (Why. 14:6,7).
hubung- an dengan umat manusia. Shaddai Akhirnya Kitab Suci menyatakan Allah
(“Yang Mahatinggi”) dan El Shaddai sebagai Pemerintah “Raja segala zaman,
(“Allah Yang Mahatinggi”) Al- lah yang kekal, yang tak nampak, yang
menggambarkan Allah Yang Mahatinggi Esa” (1 Tim. 1:17). Tindakan-tindakan
yang menjadi sumber berkat dan yang dila- kukan-Nya menegaskan bahwa
penghiburan (Kel. 6:3; Mzm. 91:1). Nama Ia Allah yang berpribadi.
Yahweh diterjemahkan Jehovah atau
Tuhan, menekankan janji setia Allah dan Ciri-ciri Allah. Para penulis Alkitab
kemurah- an-Nya (Kel. 15:2, 3; Hos. 12:5, memberikan informasi tambahan mengenai
6) Di da- lam Kel. 3:14, Yahweh hakikat Allah melalui kesaksian-kesaksian
menggambarkan diri- Nya sebagai “AKU tentang ciri-ciri Keilahian-Nya.
ADALAH AKU,” atau “AKULAH AKU Ciri-ciri Allah yang tidak dapat diung-
telah mengutus aku kepa- damu,” kapkan berisi aspek-aspek sifat Keilahian-
menunjukkan hubungan-Nya yang tidak Nya tidak diberikan kepada makhluk yang
dapat diubah terhadap umat-Nya. Da- lam diciptakan. Allah ada dengan sendirinya,
beberapa peristiwa malahan Tuhan Al- lah ka- rena Ia memiliki “hidup dalam diri-Nya
menyatakan diri-Nya dengan cara yang sen- diri” (Yoh. 5:26). Ia independen
sangat akrab dengan sebutan “Bapa” (Ul. dalam ke- hendak (Ef. 1:5),dan dalam
32: 6; Yes. 63:16; Yer. 31:9; Mal. 2:10), kuasa (Mzm.
menye-
but orang Israel dengan “Israel ialah anak
Keallah 3
115:3). Ia Mahatahu, mengetahui segala Dengan demikianlah Salomo berkata,
se- suatu (Ayb. 37:16; Mzm. 139:1-18; “Hati raja seperti batang air di dalam
147:5; tangan Tu- han, dialirkan-Nya ke mana Ia
1 Yoh. 3:20), karena sebagai Alfa dan Ome- ingini” (Ams. 21:1). Paulus yang waspada
ga (Why. 1:8), Ia mengetahui akhir dari atas kedaulatan Allah, menulis sebagai
per- mulaan. (Yes. 46:9-11). berikut, “Aku akan kembali kepada kamu,
Allah Mahahadir (Mzm. 139:7-12; Ibr. jika Allah menghen- dakinya.” (Kis. 18:21;
4: 13), melebihi semua ruang. Bahkan Ia baca Rm. 15:32). Se- mentara Yakobus
hadir dalam setiap bagian ruang, Ia abadi memohon, “Sebenarnya kamu harus
(Mzm. 90:2; Why. 1:8), melebihi batas berkata ‘Jika Tuhan menghen- dakinya”
waktu, na- mun demikian hadir (Yak. 4:15).
sepenuhnya dalam seti- ap saat.
Allah penuh kuasa, Mahakuasa. Oleh Penentuan nasib lebih dahulu dan
ka- rena itu, tidak ada yang tidak mungkin Ke- bebasan Manusia. Alkitab juga
bagi- Nya untuk menjamin bahwa Ia menyata- kan pengendalian yang dilakukan
memenuhi apa saja yang dimaksudkan- Allah se- penuh-nya atas dunia ini.
Nya. (Dan. 4:17, 25, 35; Mat. 19:26; Why. “Mereka juga di- tentukan-Nya dari semula
19:6). Ia kekal— untuk menjadi se- rupa dengan gambaran
atau tidak dapat diubah—karena Anak-Nya itu (Rm. 8: 29, 30),
sesungguh- nya Ia sempurna. Ia berkata, ditentukan-Nya menjadi anak- anak-Nya,
“Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah” dan menjadi ahli waris (Ef. 1:4, 5, 11).
(Mal. 3:6; baca Mzm. 33:11; Yak. 1:17). Betapa suatu pernyataan yang tidak
Oleh karena itu, ci- ri-ciri ini menyatakan langsung mengenai kebebasan manusia itu.
bahwa Allah itu ke- kal selama-lamanya. Kata kerja menentukan dari sejak semu-
Sifat-sifat Allah yang dapat disalurkan la berarti “menetapkan sebelumnya.”
mengalir dari cinta kasih-Nya terhadap ma- Banyak orang beranggapan ayat-ayat ini
nusia. Dicakupnya kasih (Rm. 5:8), kasih mengajar- kan bahwa Allah secara acak
ka- runia (Rm. 3:24), kemurahan (Mzm. memilih orang untuk selamat sedangkan
145:9), yang lain membiar- kannya binasa, tanpa
sabar (2 Ptr 3:15), suci (Mzm. 99:9), kebe- menghargai pilihan me- reka sendiri. Akan
naran (Ezr. 9:15; Yoh. 17:25), keadilan tetapi apabila konteks ini dipelajari dengan
(Why. 22:12), dan hal yang benar (1 Yoh. saksama ternyata Paulus tidaklah
5:20). Karunia-karunia ini datang hanya membicarakan mengenai Allah yang secara
ber- sama dengan Pemberi itu sendiri. sewenang-wenang berubah dan me-
nyingkirkan seseorang.
KEDAULATAN ALLAH Titik tolak nas ini ialah sifat yang inclu-
sive. Dengan jelas Alkitab menyatakan
Jelas sekali Kitab Suci mengajarkan ke-
bah- wa Allah “menghendaki supaya semua
daulatan Allah. “Ia berbuat menurut kehen-
orang diselamatkan dan memperoleh
dak-Nya. Dan tidak ada seorang pun
pengetahuan akan kebenaran” (1 Tim. 2:4).
yang
Ia “menghen- daki supaya jangan ada yang
dapat menolak tangan-Nya” (Dan. 4:35).
binasa, melain- kan supaya semua orang
“Sebab Engkau telah menciptakan segala
berbalik dan berto- bat” (2 Ptr. 3:9). Tidak
sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu se-
ada bukti yang Allah telah tetapkan bahwa
muanya itu ada dan diciptakan” (Why.
sebagian orang harus binasa; pernyataan
4:11). “Tuhan melakukan apa yang
yang demikian menging- kari kematian
dikehendaki- Nya, di langit dan di bumi”
Kristus di Golgota, karena Ye-
(Mzm. 135: 6).
Keallah 3
sus mati di sana bagi semua orang. Kata Tuhan memilih Yakub, bukan Esau,
se- tiap orang dalam nas, “Karena begitu menjadi jalur yang digunakan Allah untuk
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga menyam- paikan pekabaran keselamatan
la telah mengaruniakan Anak-Nya yang kepada du- nia. Allah menunjukkan
tunggal, su- paya setiap orang yang kedaulatan dalam strategi misi-Nya.
percaya kepada-Nya tidak binasa, Apabila Kitab Suci menyebutkan
melainkan beroleh hidup yang kekal” bahwa Allah mengeraskan hati Firaun itu
(Yoh. 3:16), mengartikan bahwa sia- pa hanyalah sekadar pengakuan pada-Nya
pun dapat diselamatkan. dalam melaku- kan apa yang
“Bahwa manusia, yang mempunyai ke- diperkenankan-Nya, bukanlah berarti Ia
bebasan memilih adalah faktor yang menakdirkannya begitu. Sambut- an Firaun
menen- tukan nasibnya sendiri, merupakan yang negatif terhadap panggilan Allah yang
bukti nya- ta bahwa Allah senantiasa sebenarnya menggambarkan bah- wa Tuhan
menghadirkan ha- sil-hasil penurutan dan menghormati kebebasan Firaun dalam
hasil-hasil pendurha- kaan, serta menentukan pilihannya.
mendorong orang berdosa supa- ya
memilih penurutan dan kehidupan (Ul. 30: Mengetahui lebih dahulu dan Kebe-
19; Yos. 24:15; Yes. 1:16, 20; Why. 22: basan Manusia. Ada orang yang percaya
17); bahwa Tuhan Allah berhubungan dengan
dan dari kenyataan bahwa bagi orang beri- pri- badi-pribadi tanpa mengetahui pilihan
man sangat mungkin, yang pernah menjadi mere- ka sampai mereka mengadakannya
penerima kasih karunia, jatuh dan binasa sendiri; bahwa Tuhan mengetahui beberapa
(1 Kor. 9:27; Gal. 5:4; Ibr. 6:4-6; 10:29). peristi- wa mendatang yang tertentu,
“Al- misalnya me- ngenai Kedatangan Kristus
lah mungkin saja mengetahui lebih dahulu kedua kali, mille- nium, dan pemulihan
setiap pilihan yang akan dibuat seseorang, kembali bumi ini, na- mun tidak tahu sama
akan tetapi pengetahuan-Nya yang lebih sekali siapa yang akan diselamatkan.
da- hulu ini bukanlah menentukan pilihan Mereka merasa bahwa hu- bungan dinamis
yang akan diambilnya. Penentuan lebih Allah dengan umat manu- sia ada dalam
dahulu bahaya jika Ia mengetahui se- gala sesuatu
yang terdapat dalam Alkitab tercapai yang akan terjadi dari masa ke- kekalan
dalam tujuan efektif yang dirancang Allah kepada kekekalan. Ada pula seba- gian
yakni, bahwa semua orang yang memilih yang mengatakan bahwa Ia akan bosan bila
percaya kepada Kristus akan diselamatkan Ia mengetahui akhir dari permulaan.
(Yoh. 1:12; Ef. 1:4-10). Akan tetapi pengetahuan Allah
Lalu apakah yang dimaksud Kitab Suci mengenai apa yang akan dilakukan
tatkala mengatakan bahwa Allah individu-individu tidak menyatu dengan
mengasihi Yakub dan membenci Esau apa yang sesungguh- nya menjadi pilihan
(Rm. 9:13) yang juga mengatakan bahwa untuk mereka lakukan, sama halnya
Tuhan Allah menge- raskan hati Firaun pengetahuan seorang ahli seja- rah tentang
(ayat 17, 18, bandingkan dengan ayat 15, apa yang pernah dilakukan orang pada
16; Kel. 9:16; 4:21)? Kon- teks ayat-ayat masa lalu tidak turut menyatu dengan
ini menunjukkan bahwa ke- prihatinan tindakan-tindakan mereka. Sama seperti
Paulus adalah misi, bukan kese- lamatan. po- tret merekam sebuah pemandangan
Penebusan tersedia bagi siapa pun atau pe- ristiwa tetapi tidak mengubahnya,
—namun demikian Tuhan memilih orang- pengeta- huan yang lebih dahulu
orang tertentu untuk melaksanakan tugas (foreknowledge) me-
khusus. Keselamatan yang sama diberikan
juga kepada Yakub dan Esau, akan tetapi
Keallah 3
natap ke depan tanpa mengubahnya. atas permukaan air” (Kej. 1:2). Sebagian
Menge- tahui lebih dahulu, sifat yang nas menunjuk bukan saja kepada Roh tetapi
dimiliki Ke- allahan itu tidak pernah juga kepada pribadi ketiga dalam karya
melanggar kebe- basan manusia. penyela- matan yang berasal dari Allah:
"Dan seka- rang, Tuhan Allah (Allah
DINAMIKA DALAM KEALLAHAN Bapa) mengutus Aku (Anak Allah) dengan
Roh-Nya (Roh Kudus)" (Yes. 48:16); "Aku
Apakah hanya satu Allah saja? (Bapa) telah me- naruh Roh-Ku ke atasnya
Bagaima- na dengan Kristus dan Roh (Mesias), supaya ia menyatakan hukum
Kudus? kepada bangsa-bang- sa" (Yes. 42:1).
Keesaan Tuhan. Bertentangan dengan Hubungan dalam Keallahan. Kedatangan
keyakinan bangsa-bangsa yang hidup di se- Kristus pertama ke dunia ini memberikan
keliling bangsa Israel, bangsa-bangsa lain be- gitu banyak pandangan jelas tentang
itu, bangsa Israel percaya bahwa Tuhan itu ketri- tunggalan Allah. Injil Yohanes
Esa (Ul. 14:35; 6:4; Yes. 45:5; Za. 14:9). menyatakan bahwa Keallahan terdiri dari
Per- Allah Bapa (ba- ca bab 3 buku ini), Allah
jan-jian Baru menekankan yang serupa Anak (baca bab 4), dan Allah Roh Kudus
juga mengenai keesaan Allah (Mrk. 12:29- (bab 5), sebuah kesa- tuan dari ketiga
32; Yoh. 17:3; 1 Kor. 8:4-6; Ef. 4:4-6; 1 oknum yang abadi yang me- miliki
Tim. hubungan unik dan misterius.
2:5). Pandangan yang monoteistik ini tidak
bertentangan dengan konsep Kristen me- 1. Sebuah Hubungan Penuh Kasih.
ngenai Trinitas—Bapa, Anak dan Roh Ku- Ke- tika Kristus berseru, “Allahku,
dus; malahan mengukuhkan bahwa tidak Allahku, me- ngapa Engkau meninggalkan.
ada kuil pelbagai dewa. Aku?” (Mrk. 15:34) Ia merasakan betapa
derita ketera- singan dari Allah Bapa akibat
Kemajemukan dalam Keallahan. Wa- dosa manusia, sangat menekan perasaan-
laupun Perjanjian Lama tidak mengajarkan Nya. Dosa telah memutuskan hubungan
secara tegas bahwa Allah tritunggal, manusia dengan Al- lah (Kej. 3:6-10; Yes.
dising- gungnya juga mengenai 59:2). Pada detik-de- tik terakhir, Yesus,
kemajemukan da- lam Keallahan. yang tidak mengenal dosa itu, dijadikan
Berulang-ulang Allah meng- gunakan kata dosa bagi kita. Dalam memi- kul dosa kita,
ganti jamak, misalnya: “Baik- lah Kita mengambil tempat kita, Ia merasakan
menjadikan manusia menurut. gam- perpisahan dari Allah yang se- sungguhnya
bar dan rupa Kita” (Kej. 1:26); “Sesungguh- menjadi bagian kita—dan ke- matianlah
nya manusia itu telah menjadi seperti salah
akibatnya.
satu dari Kita”(Kej. .3:22); “Baiklah Kita
Orang-orang berdosa tidak akan pernah
turun” (Kej. 11:7). Berulang-ulang
dapat memahami apa anti kematian Kristus
malaikat Tuhan diidentifikasi sebagai
terhadap Keallahan. Dari sejak zaman keke-
Allah. Ketika menampakkan diri kepada
kalan Ia telah bersama-sama dengan Allah
Musa, Malaikat Tuhan berkata, “Akulah
Bapa dan Allah Roh. Mereka hidup abadi
Allah ayahmu, Al- lah Abraham, Allah
dan saling mengasihi. Bekerja sama selalu
Ishak dan Allah Yakub” (Kel. 3:6).
memperlihatkan kesempurnaan, kasih yang
Pelbagai petunjuk yang jelas membeda-
mutlak terdapat dalam Keallahan. “Allah
kan Roh Allah dari Allah. Di dalam kisah
Penciptaan “Roh Allah melayang-layang di
Keallah 3
adalah kasih” (1 Yoh. 4:8) berarti bahwa Indahnya penjelmaan menunjukkan hu-
ma- sing-masing hidup bagi orang lain bungan kerja ketiga oknum Keallahan itu.
sehingga mereka mengalami Allah Bapa memberikan Anak-Nya,
kesempurnaan kebaha- giaan yang Kristus menyerahkan Diri-Nya sendiri, dan
lengkap. Roh me- ngaruniakan kelahiran Yesus
Mengenai kasih ini diterangkan panjang (Yoh. 3:16; Mat. 1:18, 20). Kesaksian
lebar dalam 1 Korintus 13. Sebagian orang malaikat kepada Maria jelas menunjukkan
mungkin ingin mengetahui kadar panjang kegiatan ketiga- nya dalam rahasia Allah
sa- bar dan penderitaan yang terdapat dalam yang menjadi manu- sia itu. “Roh Kudus
Ke- allahan, yang memiliki hubungan kasih akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
yang sempurna. Yang pertama-tama Mahatinggi akan mena- ungi engkau;
diperlukan ialah kesabaran pada waktu sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu
menghadapi ma- laikat pemberontak itu, akan disebut kudus, Anak Al- lah” (Luk.
dan kemudian manu- sia yang mendurhaka. 1:35).
Tidak ada jarak antara pribadi-pribadi Setiap anggota Keallahan itu, hadir
Al- lah tritunggal itu. Tritunggal itu Ilahi, pada saat Kristus dibaptiskan: Bapa
na- mun kuasa Ilahi dan kadarnya saling memberikan dorongan yang menguatkan
berba- gi. Kalau dalam organisasi manusia (Mat. 3:17), Kristus menyerahkan diri-Nya
otoritas terakhir terdapat pada satu orang— dalam bap- tisan untuk menjadi teladan
misalnya pada presiden, raja, atau perdana bagi kita (Mat. 3:13-15), dan Roh
menteri. Di dalam Keallahan, otoritas memberikan diri-Nya Sendiri kepada
terakhir terda- pat pada ketiganya. Yesus untuk memberi kuasa kepada-Nya
Keallahan itu dalam wujud pribadi bu- (Luk. 3:21, 22).
kan satu, sedangkan dalam tujuan, pikiran Menjelang akhir tugas-Nya di atas
dan tabiat Allah tetap satu. Keesaan ini ti- dunia ini, Yesus berjanji akan mengirim
dak melenyapkan ciri-ciri khas Bapa, Anak Roh Ku- dus sebagai penasihat atau
dan Roh Kudus. Adanya pribadi-pribadi penolong (Yoh. 14:16). Beberapa jam
yang ter-pisah ini dalam Keilahian tidak kemudian, ketika ma- sih tergantung di
menghancurkan pengharapan yang kayu salib, Yesus berseru kepada Bapa-
monote- istik yang terdapat dalam Kitab Nya, “Allah-Ku, Allah-Ku, me- ngapa
Suci, bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:46).
satu adanya, Allah yang Esa. Pada saat-saat puncak sejarah kese-
lamatan itu, Bapa, Anak dan Roh Kudus
2. Hubungan pekerjaan. Di dalam Ke-
menjadi bagian dalam seluruh keadaan itu.
allahan terdapat fungsi penghematan. Allah
Sekarang Bapa dan Anak menjangkau
tidak perlu mengulangi pekerjaan yang ti-
ki- ta melalui Roh Kudus. Yesus berkata,
dak perlu. Tata tertib adalah hukum perta-
“Jika- lau Penghibur yang akan Kuutus
ma sur-ga, dan Tuhan Allah bekerja dalam
dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran
cara-cara yang tertib. Keteraturan ini dike-
yang keluar da- ri Bapa, Ia akan bersaksi
luarkan dan memelihara persatuan yang
tentang Aku” (Yoh. 15:26). Bapa dan Anak
ter- dapat dalam Keallahan. Bapa bertindak
mengirim Roh un- tuk menyatakan Kristus
se- bagai sumber,
kepada setiap orang. Beban berat
Anak sebagai Mediator (pengantara), dan
Tritunggal adalah membawa Allah dan
Roh sebagai pewujud atau pelaksana.
suatu pengetahuan mengenai Kris- tus
kepada setiap orang (Yoh. 17:3) dan
membuat Yesus hadir dan nyata (Mat.
28:20; bandingkan Ibr. 13:5). Orang-orang
percaya
Keallah 3
dipilih untuk selamat, tentang ini Petrus Kudus (Mat. 28:19). Sejak itulah melalui
ber- kata, “sesuai dengan rencana Allah, Yesus, kasih Allah dan maksud-Nya dinya-
Bapa ki- ta, dan yang dikuduskan oleh takan, Alkitab berpusat kepada Kristus.
Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan Dia- lah bayang-bayang pengharapan yang
menerima per- cikan darah-Nya” (1 Ptr. di- nyatakan dalam korban-korban serta
1:2). peraya- an-perayaan dalam Perjanjian
Puji syukur, rasul memasukkan ketiga Lama. Dialah yang menjadi titik pusat
pri- badi Keallahan. “Kasih karunia Tuhan dalam Injil. Dialah Kabar Baik yang
Ye- sus Kristus, dan kasih Allah, dan diberitakan oleh murid-mu- rid melalui
persekutu- an Roh Kudus menyertai kamu khotbah-khotbah dan tulisan-tu- lisan—
sekalian” (2 Kor. 13:13). Kristus dalam Pengharapan yang kudus. Perjanjian Lama
urutan pertama. Allah berhubungan dengan menatap dan menantikan kedatangan- Nya:
manusia mela- lui Yesus Kristus—Allah Perjanjian Baru melaporkan kedatang- an-
yang menjelma menjadi manusia. Nya yang pertama dan berharap akan ke-
Walaupun ketiga anggota Tritunggal itu datangan-Nya kembali.
bekerja sama untuk menga- dakan karya Kristus, pengantara di antara Allah dan
keselamatan, hanya Kristuslah yang hidup kita, dengan demikian menyatukan kita ke-
sebagai manusia, mati sebagai manusia dan pada Keallahan. Yesus adalah “jalan dan
kemudian menjadi Juruselamat kita (Yoh. ke- benaran dan hidup” (Yoh. 14:6). Kabar
6:47; Mat. 1:21; Kis. 4:12). Akan tetapi baik itu berpusat kepada Seorang Pribadi,
“Sebab Allah mendamaikan dunia de- ngan bukan hanya sekadar kebiasaan. Ada peran
diri-Nya oleh Kristus dengan tidak dalam hubungan, bukan hanya peraturan-
memperhitungkan pelanggaran mereka” (2 peraturan saja—karena Kekristenan itu
Kor. 5: 19), maka Allah dapat juga dinyata- sendiri adalah Kristus. Kita menemukan di
kan sebagai Juruselamat kita (bandingkan dalam-Nya inti, isi dan konteks seluruh
Tit. 3:4), karena Ia menyelamatkan kita kebenaran dan hi- dup.
mela- lui Kristus Juruselamat (Ef. 5:23; Dengan memandang kepada salib, kita
Flp. 3:20; bandingkan Tit. 3:6). memandang ke dalam hati Allah. Di dalam
Dalam penghematan fungsi, anggota alat penyiksaan itu Ia mencurahkan kasih-
Ke- allahan dengan pribadi yang berbeda Nya kepada kita. Melalui Kristus cinta ka-
melak- sanakan tugas-tugas yang jelas sih Keallahan memenuhi hati kita yang
dalam upaya menyelamatkan manusia. ham- pa dan menderita. Yesus tergantung
Pekerjaan Roh Ku- dus tidak menambahkan di kayu salib sebagai karunia Allah dan
sesuatu apa pun un- tuk melayakkan pengganti bagi kita. Di bukit Golgota Allah
pengorbanan yang diadakan Yesus Kristus turun ke bumi yang paling bawah untuk
di kayu salib. Melalui Roh Ku- dus tujuan menemui ki- ta; akan tetapi itulah tempat
pendamaian di kayu salib pada pokoknya yang paling ting- gi yang dapat kita tuju.
menyatakan Kristus sendirilah pendamaian Apabila kita pergi ke bukit Golgota kita
itu. Oleh karena itulah Paulus mengatakan naik setinggi apa yang dapat kita lakukan
“Kristus yang adalah pengha- rapan akan untuk menuju Allah.
kemuliaan” (Kol. 1:27). Di atas kayu salib itulah Tritunggal me-
nyatakan perwujudan dan kelengkapan si-
FOKUS KESELAMATAN
fat yang tidak mementingkan diri. Di sana-
lah diungkapkan, perwujudan Allah yang
Jemaat yang mula-mula membaptiskan
pa- ling lengkap. Kristus menjelma
orang di dalam nama Bapa, Anak dan Roh
menjadi
Keallah 3
manusia dan menjadi korban untuk bangsa nya itu berikut kuasa yang menyelamatkan;
manusia. Ia lebih menghargai sifat tidak diperkenalkan-Nya Allah Tritunggal yang
me- mentingkan diri daripada sebaliknya. re- la menjalani derita keterpisahan karena
Di sana Kristus menjadi yang cin- ta kasih yang tidak bersyarat yang
“membenarkan dan menguduskan dan diberikan kepada planet yang
menebus kita” (1 Kor. 1: 30). Apa pun memberontak. Dari sa- lib inilah Allah
nilai dan makna yang kita mi- liki atau mengumumkan undangan- Nya yang
yang pernah kita miliki berasal da- ri penuh kasih kepada kita: Damai- lah,
pengorbanan-Nya di kayu salib. “damai sejahtera Allah, yang melam- paui
Allah yang benar hanyalah Allah dari segala akal, akan memelihara hati dan
salib itu. Kristus membukakan kepada pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Flp. 4:7).
alam semesta kasih Keallahan yang tiada
batas-

Referensi:

1. Gordon R. Lewis, Decide for Yourself: A Theological Workbook (Downers Grove, IL: Inter Varsity Press, 1978), hlm. 15.
2. Sifatnya kosmologis, teleologis, ontologis, antropologis, dan argumen-argumen religi. Baca, T.H. Jemison, Christian
Be liefs (Mountain View, CA: Pacific Press, 1959), hlm. 72; Richard Rice, The Reign of God (Berrien Springs, MI:
Andrews University Press, 1985), hlm. 53-56. Argumen-argumen ini bukannya membuktikan adanya Allah melainkan
menunjuk- kan kemungkinan kuat adanya Allah. Bagaimanapun, percaya atas adanya Allah berlandaskan iman.
3. Yahweh adalah “deretan huruf nama Allah yang amat kudus dalam Perjanjian Lama (Keluaran 3:14,15; 6:3). Pada
hakikatnya dalam bahasa Ibrani terdiri dari empat huruf konsonan YHWH. Pada umumnya orang Yahudi menolak
mengeja kata ini karena takut meremehkan nama Allah–sehingga mereka tidak mau menyebutnya dengan suara keras.
Gantinya, apabila mereka bertemu dengan deretan huruf YHWH maka mereka membacanya dengan kata Adonai. Pada
abad ketujuh dan kedelapan TM, ketika huruf vokal ditambahkan ke dalam bahasa Ibrani, orang-orang Masorit
menam- bahkan huruf vokal Adonai ke dalam konsonan YHWH. Gabungan kata itu menghasilkan kata Yehovah,
sebagaimana digunakan dalam KJV. Sedangkan terjemahan lainnya lebih senang menggunakan kata Yahweh (Alkitab
Yerusalem) atau TUHAN (RSV, NW, NKJV). (Lihat Siegfried H. Horn, Seventh-day Adventist Bible Dictionary, Don
F. Neufeld, ed., rev. ed., (Washington,D.C.; Review and Herald, 1979) hlm. 1192, 1193).
4. “Predestination,” Seventh-day Adventist Encyclopedia, Don F. Neufeld, ed., rev. ed., (Washington, D.C.” Review and
Herald, 1976), hlm. 1144.
Keallahan 39
Allah Bapa yang Kekal adalah Pencipta, Sumber, Penopang dan
Pe- merintah semua ciptaan. Ia adil, ‘kudus, penuh rahmat dan
kemurahan, lambat marah, dan berkelimpahan cinta kasih dan
setiawan. Kualitas dan kuasa yang tampak dalam Anak dan Roh
Kudus adalah juga me- nyatakan Bapa.—Fundamental Beliefs.—3.

4
BAB 3

ALLAH BAPA

ari penghakiman yang besar itu alam semesta.


H
dimulai. Takhta yang menyala dengan roda-
roda yang berkobar-kobar dengan nyala api
meng- gelinding ke tempatnya. Yang
Lanjut Usia menduduki takhta-Nya.
Dengan penampilan yang penuh kemuliaan,
Ia memimpin penga- dilan. Kehadiran-Nya
yang mempesona itu menyelubungi ruang
pengadilan yang sangat luas, dengan
hadirin yang sangat banyak. Pa- ra saksi
yang amat banyak berdiri di hadap- an-
Nya. Pengadilan sudah diatur, kitab dibu-
ka, dan catatan pemeriksaan hidup manusia
dimulai (Dan. 7:9, 10).
Saat seperti ini telah lama dinantikan
oleh penghuni alam semesta. Allah Bapa
akan melaksanakan keadilan-Nya terhadap
semua orang yang jahat. Pengumuman
yang telah diberikan ialah: “Dan keadilan
diberikan ke- pada orang-orang kudus”
(Dan. 7:22). Puji- pujian yang penuh
kegembiraan dan rasa syukur menggema di
seluruh surga. Sifat- sifat Allah tampak
dengan segala kemulia- an-Nya, dan nama-
Nya yang ajaib diperta- hankan di seluruh

4
PANDANGAN-
PANDANGAN TENTANG
BAPA

Seringkali Allah Bapa disalahpahami.


Ba- nyak orang yang mengamati dengan
cermat misi Kristus ke dunia ini demi
umat manu- sia dan peranan Roh Kudus
dalam individu, tetapi apakah yang
dilakukan Bapa kepada kita? Apakah Ia,
berbeda dengan kemuliaan Anak dan
Roh, sama sekali jauh dari dunia kita ini,
Tuan tanah yang tidak hadir di tem-
patnya, Pihak Utama yang tidak
tergoyah- kan?
Atau apakah Ia, seperti yang dianggap
ba- nyak orang mengenai Dia, “Allah
Perjanjian Lama”—seorang Tuhan
pembalas dendam, yang memiliki sifat
dan keputusan “mata ganti mata dan gigi
ganti gigi”(Mat. 5:38; dan Kel. 21:24);
tepatnya, Allah yang me- nuntut
perbuatan yang harus sempurna— atau
sesuatu yang lain!
Allah yang sama sekali berbeda
dengan Allah Perjanjian Baru yang
dilukiskan be- gitu penuh kasih sayang,
yang menekankan

4
Allah 4
untuk membiarkan pipi sebelah-
menyebelah ditampar dan juga supaya an-Nya yang penuh murahan dan melalui
berjalan dua mil seperti yang terdapat gambaran yang diumumkan-Nya kepada
dalam Mat. 5:39-41. Musa: “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang
dan pengasih, panjang sabar, berlimpah
ALLAH BAPA DALAM PERJANJIAN kasih- Nya dan setia-Nya, yang
LAMA meneguhkan kasih setia-Nya kepada
beribu-ribu orang, yang mengampuni
Kesatuan Perjanjian Lama dan kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi
Perjanjian Baru, dan kesamaan rencana tidaklah sekali-kali membebas- kan orang
penebusan, di- nyatakan oleh fakta bahwa yang bersalah dari hukuman, yang
Allah yang sama jualah yang berbicara dan membalaskan kesalahan bapa kepada anak-
bertindak, baik dalam Perjanjian Lama dan anaknya dan cucunya, kepada keturunan
Baru, untuk ke- selamatan umat-Nya. yang ketiga dan keempat” (Kel. 34:6, 7;
“Setelah pada zaman dahulu Allah ban- dingkan Ibr. 10: 26, 27). Namun
berulang kali, dan dalam pel- bagai cara demikian, kemurahan bukanlah
berbicara kepada nenek moyang kita pengampunan yang buta, melainkan
dengan perantaraan nabi-nabi, maka pa- da dituntun oleh prinsip keadil- an.
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepa- da Barangsiapa yang menolak kemurahan-
kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang Nya akan menuai hukuman atas dosa-dosa-
telah Ia tetapkan sebagai yang berhak nya.
mene- rima segala yang ada. Oleh Dia, Di Bukit Sinai Tuhan Allah menyatakan
Allah telah menjadikan alam semesta” (Ibr. kerinduan-Nya menjadi sahabat bagi bang-
1:1, 2). Wa- laupun Perjanjian Lama sa Israel, agar senantiasa .bersama-sama
menyinggung Pri- badi-pribadi Keallahan, me-
itu bukan berarti membedakan Mereka. reka. Ia berkata kepada Musa, “Dan mereka
Bahkan Perjanjian Baru membuat jelas harus membuat tempat kudus bagi-Ku,
bahwa Kristus, Anak Allah, adalah pribadi supa- ya Aku akan diam. di tengah-tengah
yang aktif dalam Pen- ciptaan (Yoh. 1:1-3, me- reka” (Kel. 25:8). Karena tempat
14; Kol. 1:16) dan Dia- lah Allah yang itulah tem- pat Allah di atas dunia ini, maka
menuntun Israel keluar dari Mesir (1 Kor. kaabah men- jadi titik pusat pengalaman
10:1-4; Kel. 3:14; Yoh. 8:58). ibadah Israel.
Apa yang dikatakan Perjanjian Baru
menge- nai peranan Kristus dalam Perjanjian Allah. Untuk menciptakan
Penciptaan dan Keluaran seringkali hubungan yang kekal dengan umat-Nya,
menyampaikan gambar Allah Bapa kepada Tu- han Allah mengadakan perjanjian yang
kita melalui Allah Anak itu. “Sebab Allah ku- dus dengan mereka, misalnya dengan
mendamaikan dunia de- ngan diri-Nya” (2 Nuh (Kej. 9:1-17) dan Ibrahim (Kej. 12:1-
Kor. 5:19). Perjanjian La- ma melukiskan 3, 7;
Bapa dalam istilah berikut: 13:14-17; 15:1, 5, 6; 17:1-8; 22:15-18; lihat
bab 7 buku ini). Perjanjian ini menunjuk-
Allah Penyayang dan Pengasih. Tidak kan satu pribadi, Allah yang menaruh kasih
ada manusia berdosa yang pernah melihat dan perhatian kepada keperluan umat-Nya.
wajah Allah (Kel. 33:20). Kita tidak memi- Kepada Nuh Ia memberikan jaminan
liki gambar wajah-Nya atau wujud-Nya. Al- dengan musim yang tetap (Kej. 8:22) dan
lah menyatakan tabiat-Nya melalui perbuat- bahwa ti- dak akan terjadi lagi air bah yang
menutupi seluruh permukaan bumi (Kej.
9:11); dan ke- pada Ibrahim Ia berjanji
akan memberikan
Allah 4
sejumlah keturunan yang banyak (Kej.
15:5- 7) dan sebuah negeri yang akan Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung
didiami oleh keturunannya (Kej. 15:18: ba- tu” (Mzm. 27:5). “Allah itu bagi kita
17:8). tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
peno- long dalam kesesakan sangat terbukti”
Allah Penebus. Sebagaimana halnya (Mzm. 46:2). ”Yerusalem, gunung-gunung
Al- lah yang membawa bangsa Israel sekeli- lingnya; demikianlah Tuhan
keluar, Ia memimpin satu bangsa budak sekeliling umat- Nya, dari sekarang sampai
dengan cara yang penuh mukjizat menuju selama-lamanya” (Mzm. 125:2).
kemerdekaan. Karya penebusan yang Penulis Mazmur melukiskan kerinduan-
agung ini adalah la- tar belakang seluruh nya terhadap Allah sebagai berikut:
Alkitab Perjanjian La- ma dan merupakan ”Seper- ti rusa yang merindukan sungai
sebuah contoh kerindu- an-Nya menjadi yang berair, demikianlah jiwaku
Penebus bagi kita. Sesung- guhnya Allah merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus
tidak jauh, bukannya tidak dapat dihampiri, kepada Allah, kepada Al- lah yang hidup.
bukan pula sebuah pribadi yang bersikap Bilakah aku boleh datang melihat
acuh tak acuh, akan tetapi Se- orang Allah?”(Mzm. 42:2, 3). Dari penga- laman,
Pribadi yang sangat terlibat dalam se- gala Daud memberikan kesaksian, “Serah-
persoalan kita. kanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia
Khususnya Mazmur diilhami kedalaman akan memelihara Engkau! Tidak untuk
kasih Allah yang turut serta: “Jika aku selama-la- manya dibiarkan-Nya orang
melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan benar itu go- yah” (Mzm. 55:23).
dan bintang- bintang yang Kautempatkan: “Percayalah kepada- Nya setiap waktu, hai
Apakah manu- sia, sehingga Engkau umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-
mengingatnya? Apakah anak manusia, Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita”
sehingga Engkau mengindah- kannya?” (Mzm. 62:9)—”Allah pe- nyayang dan
(Mzm. 8:4, 5). “Aku mengasihi Eng- kau, ya pengasih, panjang sabar dan berlimpah
Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit kasih dan setia” (Mzm. 86:15).
batuku, kubu pertahananku dan
penyelamat- ku, Allahku, gunung batuku, Allah yang Suka Mengampuni. Sete-
tempat aku ber- lindung, perisaiku, tanduk lah Daud melakukan dosa zina dan pem-
keselamatanku, kota bentengku!”(Mzm. bunuhan, ia memohon dengan sangat,
18:2, 3). “Sebab Ia tidak memandang hina “Kasi- hanilah aku, ya Allah, menurut
ataupun merasa jijik keseng- saraan orang kasih setia- Mu, hapuskanlah
yang tertindas” (Mzm. 22:25). pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
besar!” “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,
Allah Tempat Perlindungan. Daud dan perbaharuilah batinku de- ngan roh
me- lihat Allah sebagai tempat yang dapat yang teguh!” (Mzm. 51:3, 12). Ia
men- jadi perlindungan bagi kita—seperti memperoleh penghiburan melalui jaminan
enam kota perlindungan Israel, tempat bahwa Allah penuh kemurahan. “Tetapi se-
bernaung pengungsi yang tidak bersalah. tinggi langit di atas bumi, demikian besar-
Penulis Maz- mur menggunakan tema nya kasih setia-Nya atas orang-orang yang
“perlindungan” apa- bila ia hendak takut akan Dia; sejauh timur dari barat, de-
menggambarkan Kristus dan Bapa. mikian dijauhkan-Nya dari pada kita
Keallahan adalah tempat berlindung. pelang- garan kita. Seperti bapa sayang
“Sebab Ia melindungi aku dalam pondok- kepada anak- anaknya, demikian Tuhan
Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyi- sayang kepada orang-orang yang takut
kan aku dalam persembunyian di kemah- akan Dia. Sebab Dia
Allah 4
sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita
ini debu” (Mzm. 103:11-14). ka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa
hidup mereka bertentangan dengan Daku,
Allah Kebajikan. Tuhan Allah “yang ... atau bila kemudian hari mereka yang
menegakkan keadilan untuk orang yang di- tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka
peras, yang memberi roti kepada orang telah membayar pulih kesalahan mereka,
yang lapar. Tuhan membebaskan orang maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku
yang terku- rung, Tuhan membuka mata dengan Yakub; juga perjanjian-Ku dengan
orang buta, Tu- han menegakkan orang Ishak dan per- janjian-Ku dengan Abraham
yang tertunduk, Tu- han mengasihi orang pun” (Im. 26:40- 42; Yer. 3:12).
benar. Tuhan menjaga orang asing, anak Allah mengingatkan umat-Nya
yatim dan janda ditegak- kan-Nya kembali, mengenai tingkah laku perbuatan-Nya yang
tetapi jalan orang fasik di- bengkokkan- bersifat pe- nebusan: “Hai Israel, engkau
Nya” (Mzm. 146:7-9). Betapa besarnya tidak Kulupa- kan. Aku telah menghapus
gambaran mengenai Tuhan dilukis- kan segala dosa pem- berontakanmu seperti
dalam buku Mazmur! kabut diterbangkan angin dan segala
dosamu seperti awan yang tertiup.
Allah yang Setiawan. Selain kebesaran Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah
Allah, bangsa Israel hampir sepanjang menebus engkau!” (Yes. 44:21, 22). Ti-
masa menjauh dari Tuhan (Im. 26, Ul. 28). daklah mengherankan jika Ia berkata,
Allah digambarkan mengasihi orang Israel “Ber- palinglah kepada-Ku dan biarkanlah
bagai suami yang mengasihi istrinya. Buku dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung
Hosea dengan tajam melukiskan kesetiaan bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada
Allah di tengah-tengah penolakan dan yang lain” (Yes. 45:22).
ketidaksetiaan yang parah. Pengampunan
yang terus-me- nerus yang ditunjukkan Allah Keselamatan dan Pembalas.
Allah memperlihat- kan tabiat-Nya yang Per- janjian Lama melukiskan Allah
menaruh kasih tanpa syarat. sebagai Tu- han yang pembalas, haruslah
Walaupun Allah membiarkan bangsa dilihat dalam konteks pemusnahan umat-
Isra- el mengalami malapetaka yang Nya yang setia oleh orang jahat. Melalui
disebabkan pendurhakaan mereka—dengan tema “hari Tuhan” para nabi menunjukkan
menegur ja- lan-jalan salah yang ditempuh tindakan-tindakan Tuhan demi kepentingan
mereka—Ia masih tetap memeluk mereka umat-Nya pada akhir zaman. Inilah hari
dengan kemura- han-Nya. Ia memberikan keselamatan bagi umat-Nya, namun
jaminan, “Engkau hamba-Ku, Aku telah merupakan hari pemba- lasan atas musuh-
memilih engkau dan ti- dak menolak musuh mereka yang akan dibinasakan.
engkau; janganlah takut, sebab Aku ini “Katakanlah kepada orang yang tawar hati:
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bah- kan ‘Kuatkanlah hati, janganlah ta- kut!
akan menolong engkau... dengan tangan Lihatlah, Allahmu akan datang dengan
kanan-Ku yang membawa kemenangan” pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia
(Yes. 41:9, 10). Walaupun mereka tidak sendiri datang menyelamatkan kamu!’”
setia, Ia te- tap memberikan janji dengan (Yes. 35:4).
penuh belas kasi- han, “Tetapi bila mereka
mengakui kesalahan mereka dan kesalahan Allah Bapa. Kepada bangsa Israel,
nenek moyang mereka dalam hal berubah Musa menyatakan Allah sebagai Bapa,
setia yang dilakukan mere- yang telah menebus mereka: “Bukankah
Ia Bapamu
Allah 4
yang menciptakan engkau, yang
menjadikan dan menegakkan engkau?” caya secara individu. Yesus menyediakan
(Ul. 32:6). Me- lalui penebusan, Allah pe- nuntun untuk hubungan ini (Mat. 5:45;
menjadikan Israel se- bagai anak-Nya. 6:6- 15), yang terselenggara dengan
Yesaya menulis, “Ya Tuhan, Engkaulah mantap me- lalui penerimaan orang-orang
Bapa kami” (Yes. 64:8; banding- kan percaya ter- hadap Yesus Kristus (Yoh.
63:16). Melalui Maleakhi, Allah mengu- 1:12, 13).
kuhkan, “Aku ini Bapa” (Mal. 1:6). Di Melalui penebusan Kristus, orang-orang
mana- mana, Maleakhi menghubungkan percaya diangkat menjadi anak-anak Allah.
kebapaan Allah atas peran-Nya sebagai Roh Kudus melengkapi hubungan ini.
Pencipta: “Bu- kankah kita sekalian Kristus datang untuk “menebus mereka,
mempunyai satu bapa? Bukankah satu yang takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus
Allah menciptakan kita?” (Mal. 2:10). untuk mene- bus mereka, yang takluk
Allah adalah Bapa kita baik me- lalui kepada hukum Tau- rat, supaya kita
Penciptaan maupun penebusan. Beta- pa diterima menjadi anak. Dan karena kamu
kebenaran yang amat mulia! adalah anak, maka Allah telah menyuruh
Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang
ALLAH BAPA DALAM PERJANJIAN berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!’” (Gal. 4:5, 6;
BARU bandingkan Rm. 8:15, 16).

Allah Perjanjian Lama tidak berbeda Yesus Menyatakan Bapa. Yesus,


dari Allah Perjanjian Baru. Allah Bapa Allah Anak, di dalamnya terdapat
dinyata- kan sebagai Pencipta segala pandangan yang paling dalam mengenai
sesuatu, Bapa semua orang percaya yang Allah Bapa ketika Ia, yang menyatakan,
sejati, dan dalam sebuah perasaan yang diri Allah sendiri, datang dalam wujud
unik Bapa dari Yesus Kristus. daging (Yoh. 1:1, 14). Yohanes berkata,
“Tidak seorang pun yang pernah me- lihat
Bapa Semua Ciptaan. Paulus Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, ...
mengiden- tifikasi Bapa, membedakan-Nya Dialah yang menyatakan-Nya” (Yoh.
dari Yesus Kristus: “Namun bagi kita 1:18). Yesus berkata, “Sebab Aku telah
hanya ada satu Al-lah saja, yaitu Bapa, turun dari surga” (Yoh. 6:38);
yang dari pada-Nya berasal segala “Barangsiapa telah me- lihat Aku, ia telah
sesuatu, ... dan satu Tuhan saja, yaitu melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Mengenal
Yesus Kristus, yang oleh-Nya se- gala Yesus berarti mengenal Bapa.
sesuatu telah dijadikan dan yang kare- na Surat-surat yang ditujukan kepada
Dia kita hidup” (1 Kor. 8:6 dan Ibr. 12:9; orang- orang Ibrani menekankan
Yoh. 1: 17). Ia memberikan kesaksian, pentingnya per- nyataan pribadi ini:
“Itu- lah sebabnya aku sujud kepada Bapa, “Setelah pada zaman da- hulu Allah
yang dari pada-Nya semua turunan yang di berulang kali dan dalam pelbagai cara
dalam surga dan di atas bumi menerima berbicara kepada nenek moyang kita de-
namanya” (Ef. 3:14, 15). ngan perantaraan nabi-nabi, maka pada za-
Bapa Semua Orang Percaya. Pada za- man akhir ini Ia telah berbicara kepada kita
man Perjanjian Baru ada hubungan rohani dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah
bapa-anak bukan antara Allah dan bangsa Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
Israel melainkan antara Allah dan orang se- gala yang ada. Oleh Dia Allah telah
per- menja- dikan alam semesta. Ia adalah
cahaya kemu- liaan Allah dan gambar
wujud Allah dan me- nopang segala yang
ada dengan firman-Nya
Allah 4
yang penuh kekuasaan” (Ibr. 1:1-3).
pi kamu, kasihilah musuhmu dan
1. Allah yang pemberi. Yesus berbuatlah baik kepada mereka dan
memper- lihatkan Bapa-Nya sebagai Allah pinjamkan dengan tidak mengharapkan
yang pem- beri. Kita melihat pemberian- balasan, maka upahmu akan besar dan
Nya pada Pen- ciptaan, di Betlehem dan di kamu akan menjadi anak- anak Allah
Golgota. Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap
Dalam penciptaan, Bapa dan Anak orang-orang yang tidak tahu berte- rima
beker- jasama. Allah memberikan hidup kasih dan terhadap orang-orang jahat.
kepada kita walaupun mengetahui, bahwa, Hendaklah kamu murah hati, sama seperti
dengan mela- kukan hal yang demikian, Bapamu adalah murah hati.” (Luk. 6:35,
akan mendatang- kan kematian Anak-Nya 36). Waktu Yesus merendahkan diri sambil
sendiri. membasuh kaki orang yang akan
Di Betlehem, Ia memberikan diri-Nya mengkhia- nati-Nya, Yesus menyatakan
sendiri sebagaimana Ia memberikan Anak- sifat Allah yang penuh belas kasihan.
Nya. Betapa pedihnya pengalaman Bapa Apabila kita melihat Kristus memberi
ke- tika Anak-Nya memasuki planet kita makan orang yang lapar (Mrk. 6:39-44;
yang penuh dengan dosa! Bayangkanlah 8:1-9), menyembuhkan pen- dengaran
perasaan Bapa ketika Ia melihat Anak-Nya orang yang tuli (Mrk. 9:17-29), membuat
memper- tukarkan kasih dan pujaan para yang bisu berbicara (Mrk. 7:32- 37),
malaikat de- ngan kebencian orang-orang membuka mata orang yang buta (Mrk.
berdosa; kemu- liaan dan kebahagiaan 8:22-26), menyembuhkan orang yang ber-
surga dengan jalan ke- matian. penyakit kusta (Luk. 5:12, 13), menyuruh
Akan tetapi di Golgota diberikan orang yang lumpuh berdiri dan berjalan
kepada kita wawasan paling dalam (Luk. 5:18-26), membangkitkan orang mati
terhadap Bapa. Bapa yang Ilahi itu, (Mrk. 5:35-43; Yoh 11:1-45), mengampuni
menderita kepahitan ka- rena dipisahkan orang- orang yang berdosa (Yoh. 8:3-11),
dari Anak-Nya—dalam hi- dup dan mengusir Setan (Mat. 15:22-28;17:14-21),
kematian—lebih daripada apa yang kita meli- hat Bapa berada di tengah-
mungkin dirasakan manusia. Begitulah Ia tengah manusia, memberikan hidup-Nya
menderita dengan Kristus. Sebuah kesaksi- kepada mereka, membebaskan mereka,
an yang agung yang pernah ada diberikan memberikan peng- harapan kepada
Bapa! Salib menyatakan—yang tidak mereka, dan mengarahkan mereka kepada
mung- kin dapat dilakukan yang lain— dunia mendatang yang diba- harui. Kristus
kebenaran mengenai Bapa. mengetahui bahwa dengan menyatakan
kasih yang sangat berharga dari Bapa
2. Allah Kasih. Tema yang paling disu- adalah kunci untuk membawa manu-
kai Yesus ialah kelembutan dan sia kepada pertobatan (Rm. 2:4).
kelimpahan kasih Allah. “Kasihilah Tiga dari perumpamaan-perumpamaan
musuhmu,” kata- Nya, “berdoalah bagi Kristus menggambarkan kasih Allah kepa-
mereka yang menga- niaya kamu. Karena da manusia yang telah hilang (Luk. 15).
dengan demikianlah ka- mu menjadi anak- Pe- rumpamaan mengenai domba yang
anak Bapamu yang di sor- ga, yang hilang mengajarkan kepada kita bahwa
menerbitkan matahari bagi orang yang keselamat- an datang melalui inisiatif
jahat dan orang yang baik dan menu- Allah, bukan ka- rena upaya kita mencari
runkan hujan bagi orang yang benar dan Dia. Sebagaimana seorang gembala
or- ang yang tidak benar” (Mat. 5:44, 45). mengasihi domba-domba- nya dan
“Teta- mempertaruhkan hidupnya apabila
Allah 4
ada seekor pun yang hilang, begitulah da-
lam ukuran yang jauh lebih besar, Allah lam soal kembalinya Anak-Nya. Pada hari
me- nunjukkan kasih-Nya terhadap setiap kedatangan Kristus yang kedua kali orang-
orang yang hilang. orang jahat akan berseru kepada gunung-
Perumpamaan ini juga memiliki makna gunung dan bukit batu, “Runtuhlah
kosmis—domba yang hilang itu menggam- menim- pa kami dan sembunyikanlah kami
barkan dunia kita yang memberontak, tak terhadap Dia, yang duduk di atas takhta
le- bih dari sebuah atom di alam semesta dan terhadap murka Anak Domba itu”
Allah yang mahaluas. Pemberian Allah (Why. 6:16). Ye- sus berkata, “Sebab Anak
yang sa- ngat berharga itu yakni Anak-Nya Manusia akan da- tang dalam kemuliaan
yang tung- gal untuk membawa kembali Bapa-Nya diiringi ma- laikat- malaikat-
planet kita ke dalam kawanan itu Nya” (Mat. 16:27), dan “ka- mu akan
menunjukkan bahwa du- nia kita yang melihat Anak Manusia duduk di se- belah
sudah hilang ini cukup berharga bagi-Nya kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas
sebagai bagian dari penciptaan-Nya. awan-awan di langit” (Mat. 26:64).
Perumpamaan mengenai keping perak Dengan hati yang penuh kerinduan
yang hilang menekankan betapa besarnya Bapa mengantisipasi hari Kedatangan
ni- lai yang diberikan Allah kepada kita Kristus yang kedua kali, saat orang-orang
yang berdosa. Begitu pula perumpamaan yang dite- bus pada akhirnya akan dibawa
menge- nai anak yang hilang menunjukkan ke rumah mereka yang abadi. Dengan
kasih Ba- pa yang berkelimpahan, yang demikian, me- ngutus Anak-Nya “yang
menyambut ba- ik: anak-anak yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
menyesali perbuatannya. Jika di surga ada oleh-Nya” (1 Yoh. 4:9) nyatalah tidak akan
suatu kegembiraan yang besar karena sia-sia. Hanyalah yang tidak dapat diduga,
seorang yang berdosa yang ber- tobat (Luk. kasih yang tidak mementingkan diri
15:7), bayangkanlah betapa gem- biranya menjelaskan mengapa, walaupun kita
alam semesta pada waktu kedatangan musuh masih juga kita “diper- damaikan
Tuhan kita yang kedua kalinya. dengan Allah oleh kematian Anak-
Perjanjian Baru menyatakan dengan je- Nya”(Rm. 5:10). Bagaimanakah kita akan
las keterlibatan Bapa yang sangat akrab da- menolak kasih yang demikian dan gagal
me- ngakui Dia sebagai Bapa kita?
Anak Allah yang Kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui
Dialah segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan,
keselamatan manusia dilengkapkan, dan dunia dihakimi. Ialah Allah
yang sejati selama-lamanya, juga menjadi manusia yang sejati, yakni
Yesus Kristus Dikandung karena Roh Kudus dan dilahirkan melalui
anak dara Ma- ria. Ia hidup dan mengalami pencobaan sebagai
seorang manusia, akan tetapi melakukan dengan sempurna kebenaran
dan kasih Allah. Melalui mukjizat yang diperbuat-Nya Dia
menyatakan kuasa Allah dan telah ter-bukti sebagai Mesias yang
dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati dengan sukarela di kayu salib
karena dosa-dosa kita dan menggantikan tempat kita, kemudian la
dibangkitkan dari kematian dan naik ke surga untuk melayani
kepentingan kita di kaabah yang di surga. Ia akan datang kem-bali
dalam kemuliaan untuk melepaskan umat-Nya untuk kali yang
terakhir serta memulihkan segala sesuatu.—Fundamental Beliefs,—4.

4
BAB 4

ALLAH ANAK

adang belantara menjadi tempat ber- itu, tetaplah ia hidup” (Bil. 21:9).
P keliaran ular berbisa yang mengerikan.
Ular merayap di bawah periuk, dan berge-
lung di tiang-tiang tenda yang terpancang.
Sebagian lagi bersembunyi di antara bone-
ka-boneka anak-anak, berbaring di atas
bale- bale, menanti. Gigi mereka siap
menghun- jam dalam-dalam,
menyemburkan racun
yang mematikan.
Padang belantara, yang tadinya menjadi
tempat berlindung bangsa Israel, telah
men- jadi kuburan. Beratus-ratus orang
mati berse- rakan. Mengingat keadaan yang
amat ber- bahaya itu, orang-orang tua yang
ketakutan mulai bergegas-gegas menuju
tenda Musa untuk meminta pertolongan.
“Musa, tolong doakan bangsa ini.”
Apakah jawab Allah? Buatlah sebuah
ukir- an ular, lalu pancangkan tinggi-tinggi
—dan semua orang yang memandangnya
akan hi- dup. “Lalu Musa membuat ular
tembaga dan menaruhnya pada sebuah
tiang; maka jika se-seorang dipagut ular,
dan ia memandang kepada ular tembaga

4
Ular sebenarnya tetap merupakan
lam- bang Setan (Kej. 3; Why. 12),
menggambar- kan dosa. Perkemahan itu
telah jatuh ke ta- ngan Setan.
Bagaimanakah penyembuhan dari
Tuhan? Bukannya dengan memandang
kepada domba yang di atas mezbah,
melain- kan dengan memandang ular
tembaga itu.
Hal ini merupakan sebuah lambang
yang aneh dari Kristus. Sama seperti ular-
ular yang memagut itu diangkat tinggi-
tinggi di atas sebuah galah, Yesus
menjadi “serupa de- ngan daging yang
dikuasai dosa karena dosa” (Rm. 8:3),
dan ditinggikan di atas kayu sa-lib yang
sangat hina itu (Yoh. 3:14, 15). Ia
menjadi dosa, Ia memikul sendiri semua
dosa orang yang pernah hidup atau akan
hi- dup. “Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah” (2 Kor. 5: 21). Dengan
memandang kepada Kristus ma-nusia
yang tidak berdaya itu da- pat
memperoleh hidup.
Bagaimanakah penjelmaan itu dapat
membawa keselamatan kepada manusia?
Efek apakah yang diakibatkannya
kepada

5
Allah 5
Sang Anak? Bagaimanakah Allah menjadi
manusia dan mengapa harus demikian? dunia. Pernyataan ini merupakan jaminan
pertama bahwa perbantahan antara yang
PENJELMAAN: RAMALAN baik dan jahat akan berakhir dengan
DAN KEGENAPANNYA kemenang- an Anak Allah.
Bagaimanapun, kemenangan itu disertai
Rencana Allah ialah menyelamatkan dengan hal yang menyakitkan:
orang yang tersesat jauh dari semua petunjuk “Keturunan- nya (Juruselamat) akan
yang diberikan-Nya (Yoh. 3:16, 1 Yoh. meremukkan kepa- lamu (Setan), dan
4:9) me- nunjukkan kasih-Nya dengan engkau (Setan) akan me- remukkan
sangat meya- kinkan. Di dalam rencana ini tumitnya (Juruselamat)” (Kej. 3: 15). Tidak
Anak-Nya yang “telah dipilih sebelum ada yang muncul tanpa cedera.
dunia dijadikan” men- jadi korban dosa, Sejak saat itulah umat manusia berharap
menjadi harapan bagi umat manusia (1 Ptr. atas datang-Nya Seorang yang telah Dijan-
1:19, 20). Ia membawa kita kembali jikan. Perjanjian Lama mengungkapkan-
kepada Allah serta menyediakan kelepasan Nya. Nubuat telah menyatakan lebih dahu-
dari dosa melalui penghancuran pekerjaan lu bahwa apabila yang Dijanjikan itu telah
si jahat (1 Ptr. 3:18; Mat. 1:21; 1 datang, dunia harus memiliki bukti yang
Yoh. 3:8). mengukuhkan identitas-Nya.
Dosa telah memisahkan Adam dan
Hawa dari sumber kehidupan, akibatnya Dramatisasi Nubuat Mengenai
ialah ke- matian yang segera. Akan tetapi Kesela- matan. Sesudah dosa masuk,
sesuai de- ngan rencana yang telah Allah mendi- rikan lembaga pengorbanan
dibentangkan sebe- lum asas dunia ini (1 hewan untuk menggambarkan tugas
Ptr. 1:20, 21), “permu- fakatan tentang Juruselamat yang akan datang itu (baca
damai”(Za. 6:13), Allah Anak turun dan Kej. 34:4). Sistem yang menggunakan
berada di antara mereka serta menjadi lambang ini menggambarkan corak
keadilan Ilahi, menjembatani kesen- jangan bagaimana Allah Anak akan membi-
dan mengendalikan maut. Bahkan se- nasakan dosa.
belum dan sesudah salib, anugerah-Nya Karena dosa—pelanggaran atas Hukum
saja yang membuat orang-orang berdosa Tuhan—manusia harus mengalami
hidup dan memberikan jaminan kematian (Kej. 2:17; 3:19; 1Yoh. 3:4; Rm.
keselamatan me- reka. Akan tetapi, untuk 6:23). Hu-
menjadikan kita be- nar-benar menjadi kum Allah menuntut nyawa orang berdosa.
putra-putri Allah, Ia ha- rus menjadi Akan tetapi dalam kasih-Nya yang tiada
manusia. ba- tasnya itu, Allah mengaruniakan Anak-
Begitu Adam dan Hawa jatuh ke dalam Nya, “yang tunggal, supaya setiap orang
dosa, Allah memberikan pengharapan de- yang per- caya kepada-Nya tidak binasa
ngan janji memperkenalkan kepada mereka melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh.
perseteruan yang supra natura antara ular 3:16). Beta- pa suatu tindakan merendahkan
dan perempuan itu, antara benihnya dan diri yang tia- da taranya! Allah Anak yang
turunan- nya. Di dalam penjelasan yang abadi, Ia sendiri membayar hukuman dosa
agak samar- samar, dalam Kejadian 3:15 yang seharusnya menjadi tanggungan orang
ular dan benih- nya menggambarkan Setan lain, supaya dengan demikian Ia dapat
dengan para pe- ngikutnya; perempuan dan memberikan pengampun- an dan
turunannya me- lambangkan umat Allah pendamaian dengan Keallahan.
dan Juruselamat Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir,
persembahan korban diselenggarakan di
da-
Allah 5
lam bait suci sebagai suatu bagian hubung-
an perjanjian antara Allah dengan umat- datang melalui garis keturunan Abraham:
Nya. Musa membangunnya sesuai dengan “Oleh keturunanmulah semua bangsa di
pola yang terdapat di surga, bait suci bu- mi akan mendapat berkat,” (Kej. 22:18;
dengan se- gala pelayanan yang dilakukan ban- dingkan 12:3).
di dalamnya dibuat untuk menggambarkan Yesaya telah menubuatkan bahwa
rencana kese- lamatan (Kel. 25:8, 9, 40; Juruse- lamat yang akan datang sebagai
Ibr. 8:1-5). bayi lelaki, yang akan menjadi manusia
Untuk memperoleh pengampunan, dan Ilahi: “Se- bab seorang anak telah lahir
orang berdosa yang bertobat membawa untuk kita, seo- rang putra telah diberikan
persem- bahan korban hewan yang tidak untuk kita; lam- bang pemerintahan ada di
bercacat-ce- la—melambangkan atas bahunya, dan namanya disebutkan
Juruselamat yang tidak berdosa. Orang orang: Penasihat Aja- ib, Allah yang
yang berdosa menumpang- kan tangannya Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”
di atas binatang yang tidak bersalah itu (Yes. 9:5). Penebus ini akan naik takhta
seraya mengakui dosa-dosanya (Im. 1:3, 4). Daud dan mendirikan pemerin- tahan
Tindakan ini melambangkan pe- mindahan damai yang kekal (Yes. 9:6). Betle- hem
dosa dari yang bersalah kepada korban akan menjadi tempat kelahiran-Nya (Mi.
yang tidak bersalah itu, menggam- barkan 5:2).
sifat pengganti dari korban itu.
Karena “tanpa pertumpahan darah tidak Kelahiran manusia Ilahi ini ajaib.
ada pengampunan” dosa-dosa (Ibr. 9:22), De- ngan mengutip dari Yes. 7:14,
maka manusia mengorbankan binatang, Perjanjian Ba- ru berkata, “Sesungguhnya,
menjadikannya sebagai bukti sifat dosa anak dara itu akan mengandung dan
yang mematikan. Sebuah jalan duka untuk melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menya- takan pengharapan tetapi satu- mereka akan menamakan Dia Imanuel—
satunya jalan yang dapat ditempuh oleh yang berarti: Allah menyer- tai kita” (Mat.
orang berdosa un- tuk menyatakan 1:23).
imannya. Tugas Juruselamat dinyatakan dalam
Setelah pelayanan keimamatan (Im. per- kataan yang berikut: “Roh Tuhan
4,7), orang berdosa menerima Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah
pengampunan dosa melalui imannya dalam mengurapi aku; Ia telah mengutus aku
kematian pengganti dari Penebus yang untuk menyam- paikan kabar baik kepada
akan datang, yang dilam- bangkan oleh orang-orang seng- sara, dan merawat
korban persembahan binatang itu orang-orang yang remuk hati, untuk
(bandingkan Im. 4:26, 31, 35). Perjan- jian memberitakan pembebasan kepa- da orang-
Baru mengakui Yesus Kristus, Anak Al- orang tawanan, dan kepada orang- orang
lah, sebagai “Anak domba Allah yang yang terkurung kelepasan dari penjara,
meng- hapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
Melalui da- rah-Nya yang mahal itu, dan hari pembalasan Allah kita: (Yes. 61:1,
“seperti darah anak domba yang tak 2; bandingkan Luk. 4:18, 19).
bernoda dan tak bercacat” (1 Ptr. 1:19), Ia Ajaib sekali, sang Mesias harus men-
memperoleh penebusan bagi umat manusia derita penolakan. Ia akan merasa seperti”
dari hukuman dosa. tunas dari tanah kering” “Ia tidak tampan
dan semaraknya pun tidak ada sehingga
Ramalan-ramalan Mengenai Seorang kita me- mandang dia, dan rupa pun tidak
Juruselamat. Allah menjanjikan bahwa sehingga kita menginginkannya. Seorang
Me- sias—Juruselamat—Yang Diurapi— yang pe-
akan
Allah 5
nuh kesengsaraan dan yang biasa menderi-
ta kesakitan. Dan bagi kita pun dia tidak Kelahiran Yesus itu ajaib. Maria yang
masuk hitungan.” (Yes. 53:2-3). masih perawan itu “mengandung dari Roh
Seorang sahabat karib pun Kudus” (Mat. 1:18-23). Maklumat yang
mengkhianati- Nya (Mzm. 41:10) dengan diberikan pemerintah Roma kepada rakyat
uang tiga puluh keping perak (Za. 11:12). jajahan membawa Maria ke Betlehem,
Selama pengadi- lan-Nya Ia akan diludahi tem- pat kelahiran Mesias yang telah
dan dipukuli (Yes. 50:6). Pelaksana dinubuat- kan lebih dahulu (Luk. 2:4-7).
hukuman atas diri-Nya me- ngundi jubah Salah satu nama yang diberikan kepada
yang dipakai-Nya (Mzm. 22: 19). Tidak Yesus ialah Imanuel yang artinya “Allah
ada tulang-Nya yang dipatahkan (Mzm. me- nyertai kita,” membayangkan sifat-
34:21), akan tetapi lambung-Nya akan Nya se- bagai manusia Ilahi serta
ditikam (Za. 12:10). Di dalam sengsa- ra- menggambarkan ciri-ciri Allah dengan
Nya Ia tidak melawan melainkan seperti manusia (Mat. 1:23). Nama yang umum
“induk domba yang kelu di depan orang- diberikan pada-Nya, Ye- sus, dipusatkan
orang yang menggunting bulunya, ia tidak pada misi keselamatan yang diemban-Nya:
membuka mulutnya” (Yes. 53:7). “Dan engkau akan menama- kan Dia
Juruselamat yang tidak berdosa itu Yesus, karena Dialah yang akan me-
harus menderita sangat hebat karena orang- nyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
orang berdosa. “Tetapi sesungguhnya, (Mat. 1:21).
penyakit ki- talah yang ditanggungnya, dan Ciri-ciri tugas Yesus adalah seperti yang
kesengsara- an kita yang dipikulnya. Dia diramalkan mengenai Mesias dalam buku
tertikam oleh Yes. 61:1, 2: “Pada hari ini genaplah nas
karena pemberontakan kita, dia ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk.
diremukkan oleh karena kejahatan kita; 4:17- 21).
ganjaran yang mendatangkan keselamatan Walaupun Ia memberi dampak yang sa-
bagi kita ditim- pakan kepadanya, dan oleh ngat besar kepada umat-Nya, namun peka-
bilur-bilurnya ki- ta menjadi sembuh. baran yang disampaikan-Nya pada umum-
Tetapi Tuhan telah me- nya ditolak mereka (Yoh. 1:11; Luk.
nimpakan kepadanya kejahatan kita sekali- 23:18). Dengan beberapa kekecualian Ia
an. Sungguh, ia terputus dari negeri tidak diakui sebagai Juruselamat dunia.
orang- Gantinya mene- rima Dia sebagai
orang hidup, dan karena pemberontakan Juruselamat, malahan me- reka
umat-Ku ia kena tulah” (Yes. 53:4-8). mengancam membunuh-Nya (Yoh. 5: 16;
7:19; 11:53).
Mengenali Juruselamat. Hanya Yesus Menjelang akhir tugas Yesus yang tiga
Kristus yang menggenapi nubuatan ini. Ki- setengah tahun di dunia ini, Yudas Iskariot,
tab-kitab Suci mencatat permulaan garis salah seorang dari antara murid-Nya,
keturunan-Nya kepada Abraham, yang me- meng- khianati-Nya (Yoh. 13:18; 18:2)
nyebut-Nya Anak Abraham (Mat. 1:1), dan dengan uang tiga puluh keping perak (Mat.
Paulus mengukuhkan bahwa janji kepada 26:14, 15). Gantinya menghalanginya,
Abraham dan keturunannya telah digenapi malahan Ia menegur murid-Nya yang
di dalam Kristus (Gal. 3:16). Gelar mencoba memper- tahankan Dia (Yoh.
Kemesia- san “Anak Daud” secara luas 18:4-11).
ditujukan pada- Nya (Mat. 21:9). Ia dikenal Walaupun Ia tidak melakukan
sebagai Mesias yang dijanjikan, yang akan kesalahan apa pun, kurang dari 24 jam
menduduki takh- ta Daud (Kis. 2:29, 30). setelah Ia di- tangkap, la telah diludahi,
dipukul, diadili,
Allah 5
dihukum mati dan kemudian disalibkan
(Mat. 26:67; Yoh. 19:1-16; Luk. 23:14, bangsa Yahudi harus menggenapi tujuan-
15). tu- juan Allah yang ditentukan untuk
Para serdadu membuang undi atas jubah- mereka.
Nya (Yoh. 19:23, 24). Ketika Ia disalibkan Daniel juga menulis mengenai
tidak satu pun tulang-tulang-Nya dipatahkan “mengha- puskan kesalahan” dan
(Yoh. 19:32, 33, 36), dan sesudah Ia mati mendatangkan “kea- dilan yang kekal”
para ser- dadu menikam lambung-Nya untuk menandai kurun waktu ini. Kegiatan
dengan sebuah tombak (Yoh. 19:34, 37). Mesias ini menunjuk- kan bahwa
Para pengikut Kristus mengakui Juruselamat datang di dalam ku- run waktu
kematian- Nya satu-satunya korban bagi ini (Dan. 9:24).
orang-orang yang berdosa.” Akan tetapi Nubuatan Daniel secara rinci
Allah menunjuk- kan kasih-Nya kepada menyatakan bahwa Mesias akan tampak
kita, oleh karena Kris- tus telah mati untuk sampai ”ada tu- juh kali tujuh masa; dan
kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). enam puluh dua kali tujuh masa,” atau
“Dan hiduplah di dalam kasih,” jumlah waktunya 69 masa sesudah
tulisnya,”sebagaimana Kristus Yesus juga datangnya perintah bahwa “Yeru- salem
telah mengasihi kamu dan telah menye- akan dipulihkan dan dibangun kemba- li”
rahkan diri-Nya untuk kita sebagai persem- (Dan. 9:25).
bahan dan korban yang harum bagi Allah” Kunci untuk memahami waktu
(Ef. 5:20). nubuatan terletak dalam prinsip Alkitabiah
bahwa satu hari waktu nubuatan adalah
Masa Tugas Pelayanan-Nya dan Saat sama dengan sa- tu tahun (Bil. 14:34; Yeh.
Kematian-Nya. Alkitab menyatakan 4:6).2 Sesuai de- ngan prinsip satu tahun
bahwa Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini, maka 70 masa (minggu) 490 hari
ini “Se- telah genap waktunya” (Gal. 4:4). nubuatan) adalah 490 ta- hun.
Tatkala Kristus memulai tugas pelayanan- Daniel mengatakan bahwa kurun waktu
Nya Ia me- nyatakan, “Waktunya telah ini haruslah dimulai “dari saat firman itu ke-
genap” (Mrk. 1: 15). Petunjuk mengenai luar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulih-
waktu ini menun- jukkan bahwa tugas kan dan dibangun kembali” (Dan. 9:25).
Juruselamat dihasilkan dalam keselarasan Maklumat ini, memberikan kepada orang-
dengan perencanaan nu- buatan yang orang Yahudi otonomi penuh, dikeluarkan
saksama. pada tahun ketujuh Raja Artahsasta meme-
Lebih kurang 5 abad sebelumnya, Allah, rintah kerajaan Persia dan perintah itu ber-
melalui Daniel, telah menubuatkan waktu laku pada tahun 457 STM (Ezr. 7:8, 12-226;
yang tepat permulaan pelayanan Kristus 9:9).3 Sesuai dengan nubuat, 483 tahun (69
dan waktu kematian-Nya.l minggu) sesudah firman itu keluar
Menjelang akhir 70 tahun tertawannya “seorang raja” akan muncul. Empat ratus
bangsa Israel di Babilon, Allah mengatakan delapan pu- luh tiga tahun sesudah tahun
kepada Daniel bahwa Ia telah menetapkan 457 SM jatuh pada musim gugur tahun 27
kepada orang-orang Yahudi dan kota Yeru- TM, tatkala Yesus dibaptiskan dan
salem sebuah kurun waktu percobaan memulai tugas-Nya di tengah-tengah
yakni 70 minggu. masyarakat.4 Dengan me- nerima
Selama kurun waktu ini, dengan meno- penanggalan 457 SM, dan tahun 27 TM,
batkan dan menyiapkan mereka sendiri un- Gleason Archer mengomentari bahwa
tuk menerima kedatangan sang Mesias, inilah “kegenapan nubuatan yang paling te-
pat dan paling menakjubkan dari nubuatan
yang dahulu. Hanya Tuhan Allah yang da-
Allah 5
pat meramalkan kedatangan Anak-Nya de-
ngan ketepatan yang sangat menakjubkan Tepat seperti yang sudah dinubuatkan
itu; hal itu mengingkari semua penjelasan ter- lebih dahulu, pada waktu Pesta Paskah
yang rasionalistis.”5 dia- dakan, Ia mati. “Sebab”, kata rasul
Pada waktu Yesus dibaptiskan di sungai Paulus, “anak domba Paskah kita juga
Yordan, Ia diurapi Roh Kudus dan meneri- telah disem- belih, yaitu Kristus” (1 Kor.
ma pengakuan Allah sebagai “Mesias” 5:7). Nubuatan mengenai waktu yang amat
(Ibra- ni) atau “Kristus” (Yunani) kedua- tepat ini meru- pakan sebuah bukti yang
duanya berarti “yang diurapi” (Luk. 3:21, paling kuat dari hal kebenaran historis
22; Kis. 10: 38; Yoh 1:41). Pernyataan yang paling fundamental bahwa Yesus
Yesus “Wak- tunya telah genap” (Mrk. Kristus adalah Juruselamat du- nia yang
1:15), menunjuk kepada kegenapan telah dinubuatkan.
nubuatan waktu ini.
Pertengahan dari tujuh puluh minggu Kebangkitan Juruselamat. Alkitab ti-
ini, pada musim semi tahun 31 TM, tepatnya dak saja menubuatkan mengenai kematian
3 tahun sesudah Kristus dibaptiskan, Kristus, tetapi juga kebangkitan-Nya. Daud
Mesias mengakhiri sistem korban dengan telah menubuatkan “bahwa Dia tidak
menyerah- kan nyawa-Nya sendiri. Pada diting- galkan di dalam dunia orang mati,
saat kematian- Nya tirai bait suci dan bah- wa daging-Nya tidak mengalami
“terbelah dua dari atas sampai ke bawah” kebinasa- an” (Kis. 2:31; bandingkan
(Mat. 27:51), menunjuk- kan bahwa sistem Mzm. 16:10). Walaupun Kristus telah
keimamatan dengan sega- la upacara- membangkitkan orang lain dari kematian
upacara yang dilakukan dalam ba- it suci (Mrk. 5:35-42; Luk. 7:11-17; Yoh. 11),
sudah dihapuskan Tuhan. kebangkitan-Nya menun- jukkan kuasa di
balik pernyataan-Nya se-
70 Minggu — 490 tahun
7 Minggu 1 Minggu
Daniel 538/ 49 tahun 62 Minggu — 434 tahun 7 tahun
537 SM

457408SM — TM27 31 34

Semua persembahan dan korban-korba½n


menunjuk kepada korban yang lengkap bagai Juruselamat dunia: “Akulah kebang-
yang dilakukan sang Mesias. Tatkala Yesus kitan dan hidup; barangsiapa percaya kepa-
Kris- tus, Anak domba Allah, dikorbankan da-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah
di bu- kit Golgota sebagai korban penebusan ma- ti, dan setiap orang yang hidup dan
dosa- dosa kita (1 Ptr. 1:9), lambang telah percaya kepada-Ku, tidak akan mati
diwu- judkan dalam kenyataan, bayang- selama-lama- nya” (Yoh. 11:25, 26).
bayang menjadi realitas. Maka pelayanan Setelah kebangkitan-Nya Ia
bait suci dunia tidak diperlukan lagi. mengumum- kan, “Jangan takut! Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan
Yang Hidup. Aku telah
Allah 5
mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai se-
lama-lamanya dan Aku memegang segala Ia Mahatahu. Di dalam Dia, kata
kua- sa maut dan kerajaan maut” (Why. Paulus, “tersembunyi segala harta hikmat
1:17, 18). dan penge- tahuan” (Kol. 2:3).
Yesus menegaskan kemahahadiran-Nya
DUA SIFAT KRISTUS dengan jaminan “Dan ketahuilah, Aku me-
nyertai kamu senantiasa sampai kepada
Dengan mengatakan, “Firman itu telah akhir zaman” (Mat. 28:20).
menjadi manusia, dan diam di antara kita” Walaupun keilahian-Nya memiliki ke-
(Yoh. 1:14) Yohanes menyatakan mampuan alamiah atas kemahahadiran,
kebenaran yang agung. Penjelmaan Allah Kristus yang menjelma secara sukarela itu
Anak itu me- rupakan sebuah misteri. membatasi diri-Nya dalam hal ini. Ia telah
Kitab Suci menye- butkan Allah yang memilih kemahahadiran itu melalui pela-
dinyatakan dalam ben- tuk daging sebagai yanan Roh Kudus (Yoh. 14:16-18).
“Rahasia ibadah kita” (1 Tim. 3:16). Ibrani membuktikan kebakaan-Nya de-
Pencipta seluruh dunia, yang di dalam- ngan berkata, “Yesus Kristus tetap sama,
Nya terdapat Keallahan yang sempurna, ba- ik kemarin maupun hari ini dan sampai
menjadi seorang bayi yang tidak berdaya se- lama-lamanya” (Ibr. 13:8).
da- lam palungan. Yang jauh lebih tinggi Adanya diri-Nya sendiri adalah
dari semua malaikat, yang setara dengan merupa- kan bukti apabila Ia menyatakan
Bapa dalam wibawa dan kemuliaan, namun hidup di dalam diri-Nya sendiri (Yoh. 5:26)
demi- kian Ia direndahkan dengan dan Yoha- nes memberi kesaksian “Dalam
mengenakan pa- kaian kemanusiaan! Dia ada hi- dup dan hidup itu adalah terang
Seorang tidak dapat begitu saja manusia” (Yoh. 1:4). Pengumuman Kristus
mengerti misteri ini, lalu berharap hanya “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yoh.
dengan per- tolongan Roh Kudus untuk 11:25) mengu- kuhkan bahwa di dalam Dia
memperoleh pe- nerangan atasnya. Untuk terdapatlah “hi- dup, yang asli, yang tidak
memahami penjel- maan ada baiknya dipinjam, bukan perolehan.”6
mengingat bahwa “hal- hal yang Kekudusan adalah bagian sifat-Nya.
tersembunyi ialah bagi Tuhan, Al- lah kita, Pada waktu pemberitaan mengenai
tetapi hal-hal yang dinyatakan ia- lah bagi kelahiran-Nya, malaikat berkata kepada
kita dan bagi anak-anak kita sam- pai Maria, “Roh Ku- dus akan turun atasmu
selama-lamanya” (Ul. 29:29). dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang
Yesus Kristus Benar-benar Allah. akan kaulahirkan itu akan di- sebut kudus,
Apa- kah bukti bahwa Yesus Kristus itu Anak Allah” (Luk. 1:35). Wak- tu melihat
Ilahi? Ba- gaimanakah Ia sendiri Yesus, orang yang kerasukan Se- tan
menganggap diri- Nya? Apakah orang berkata, “Apa urusan-Mu dengan kami,
mengenal Keilahian- Nya? ... Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus
dari Allah” (Mrk. 1:24).
1. Sifat-sifat Keilahian-Nya. Kristus Ia kasih. “Demikianlah kita ketahui ka-
memiliki sifat-sifat Keilahian. Ia Mahakua- sih Kristus,” tulis Yohanes, “yaitu bahwa
sa. Ia mengatakan bahwa Bapa telah mem- Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk
berikan kepada-Nya “segala kuasa di surga kita” (1 Yoh. 3:16).
dan di bumi” (Mat. 28:18; Yoh. 17:2). Ia abadi. Yesaya menyebut-Nya “Bapa
Allah 5
yang Kekal” (Yes. 9:5). Mikha menyebut-
Nya sebagai Seorang “yang permulaannya lah “menjadi manusia” (Yoh. 1:1, 14). To-
sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala mas mengaku Kristus yang bangkit itu se-
(Mi. 5:1). Rasul Paulus menandai ada-Nya bagai “Tuhanku dan Allahku!” (Yoh.
“terlebih dahulu dari segala sesuatu (Kol. 20:28). Sedangkan Rasul Paulus menunjuk
1:17), dan Yohanes sependapat dengan itu: Dia se- bagai Seorang “Allah yang harus
“Ia pada mulanya bersama-sama dengan dipuji sam- pai selama-lamanya” (Rm.
Allah. Sega-la sesuatu dijadikan oleh Dia 9:5); dan Ibrani menyebut Dia sebagai
dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang te- Tuhan dan Allah Pen- cipta (Ibr. 1:8, 10).8
lah jadi dari sega-la yang telah dijadikan”
(Yoh. 1:2, 3).7 5. Kesaksian-Nya secara Pribadi. Ye-
sus sendiri menyatakan bahwa diri-Nya se-
2. Kuasa Ilahi-Nya dan Hak tara dengan Tuhan Allah. ia menyatakan
Istimewa. Karya Allah dinyatakan sebagai diri- Nya sebagai “AKU TELAH ADA”
karya Ye- sus. Ia dinyatakan sebagai (Yoh. 8: 58), Allah dari Perjanjian Lama.
Pencipta (Yoh. 1: 3; Kol. 1:16) dan Ia menye- but Tuhan “Bapa-Ku” ganti
Penyokong atau Penegak— “segala sesuatu “Bapa kita” (Yoh. 20:17). Dan pernyataan-
ada di dalam Dia” (Kol. 1:17; Ibr. 1:3). Ia Nya “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh.
dapat membangkitkan orang mati dengan 10:30) menegaskan pernyataan bahwa Ia
suara-Nya (Yoh. 5:28, 29) dan akan adalah “satu hakikat” dengan Bapa,
menghakimi dunia pada hari ki- amat (Mat. “memiliki ciri-ciri hakikat yang sama.”9
25:31, 32). Ia mengampuni dosa (Mat. 9:6;
Mrk. 2:5-7). 6. Kesetaraan-Nya dengan Allah.
Kese- taraan-Nya dengan Allah Bapa
3. Nama-nama Ilahi-Nya. Nama-nama dinyatakan dalam pembaptisan (Mat. 28:19),
atau gelar-gelar yang diberikan kepada- dalam doa syukur kerasulan (2 Kor. 13:14),
Nya menunjukkan sifat Ilahi-Nya. Imanuel dalam nasi- hat perpisahan yang diberikan-
ber- arti “Allah menyertai kita” (Mat. Nya (Yoh. 14:16), dan di dalam penjelasan
1:23). Baik para pengikut-Nya, yakni yang rinci yang diberikan rasul Paulus
orang-orang beri- man, maupun Setan mengenai ka- runia-karunia roh (1 Kor.
menyebut-Nya sebagai Anak Allah (Mrk. 12:4-6). Kitab Suci menggambarkan Yesus
1:1; Mat. 8:29; banding- kan Mrk. 5:7). sebagai cahaya ke- muliaan Allah dan
Kitab Kudus Perjanjian Lama memberi “gambar wujud Allah” (Ibr. 1:3). Dan
gelar kepada Allah Yahwe yang di- ketika Yesus diminta untuk
kenakan kepada Yesus. Matius mengguna- memperlihatkan Allah Bapa, ia menjawab,
kan kata-kata Yesaya yang terdapat dalam “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
Yesaya 40:3, “Persiapkanlah jalan untuk me- lihat Bapa” (Yoh. 14:9).
Tu- han,” untuk menggambarkan pekerjaan
pen- dahuluan untuk misi Kristus (Mat. 7. Ia Disembah Sebagai Allah. Manu-
3:3). Lalu Yohanes mengidentifikasi Yesus sia menyembah Dia (Mat. 28:17;
dengan Tu- han duduk bersama-sama di bandingkan Luk. 14:33). “Semua malaikat
atas takhta-Nya (Yes. 6:1, 3; Yoh. 12:41). Allah harus menyembah Dia” (Ibr. 1:6).
Paulus menyu- rati bahwa “supaya dalam
4. Keilahian-Nya Diakui. Yohanes me- nama Yesus ber- tekuk lutut segala yang
lukiskan Yesus sebagai Kalam Ilahi yang ada, ... dan segala li- dah mengaku:
te- ‘Yesus Kristus adalah Tu-
Allah 5
han’” (Flp. 2:10, 11). Beberapa ucapan
syu- kur menujukan kepada Kristus Kristus telah datang sebagai manusia,
“kemuliaan selama-lamanya” (2 Tim. 4:18; beras- al dari Allah” dan mereka yang
Ibr. 13:21; tidak meng- aku berarti “tidak berasal dari:
bandingkan 2 Ptr. 3:18). Allah” (1 Yoh. 4:2, 3). Lahirnya Kristus
sebagai manusia, pertumbuhan dan sifat-
8. Perlunya Sifat Ilahi Kristus. sifat-Nya, dan kesak- sian pribadi
Kristus memperdamaikan manusia dengan memberikan bukti yang mema- dai tentang
Allah. Manusia memerlukan penyataan kemanusiaan-Nya.
yang sem- purna dari sifat Allah untuk
mengembangkan suatu hubungan pribadi 1. Kelahiran-Nya sebagai Manusia.
dengan-Nya. Kris- tus memenuhi “Firman itu telah menjadi manusia, dan
kebutuhan ini dengan mem- perlihatkan diam di antara kita” (Yoh. 1:14). Di sini
kemuliaan Allah (Yoh. 1:14). “Tidak yang di- maksudkan dengan “menjadi
seorang pun yang pernah melihat Al- lah; manusia” ia- lah memiliki “sifat manusia,”
tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di sifat yang le- bih rendah dengan apa yang
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan- pernah dimili- ki-Nya di surga. Dalam
Nya”(Yoh. 1:18; bandingkan 17:6). Yesus bahasa yang jelas Rasul Paulus berkata,
memberikan kesaksian bahwa “Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah dari seorang perem- puan” (Gal. 4:4;
melihat Bapa” (Yoh. 14:9). bandingkan Kej. 3:15). Kristus
Dalam ketergantungan yang penuh de- “mengambil rupa seorang manusia” dan
ngan Bapa (Yoh. 5:30) Kristus “dalam keadaan sebagai manusia” (Flp.
menggunakan kuasa Ilahi untuk 2:7, 8). Pernyataan Allah dalam wujud ma-
menyatakan kasih Tuhan. Dengan kuasa nusia ini sesungguhnya “agunglah rahasia
Ilahi Ia menyatakan diri-Nya sebagai ibadah” (1 Tim. 3:16).
Juruselamat yang penuh kasih sa- yang Silsilah Kristus menunjuk Dia sebagai
yang diutus Bapa untuk memberikan “Anak Daud” dan “Anak Abraham” (Mat.
kesembuhan, memulihkan dan mengampu- 1:1). Kalau menurut keadaan kemanusiaan-
ni dosa-dosa (Luk. 6:19; Yoh. 2:11; 5:1-15, Nya, Ia disebut: “diperanakkan dari ketu-
36; 11:42-45; 14:11; 8:3-11). Ia sama runan Daud” (Rm. 1:3; 9:5) dan juga ”anak
sekali Maria” (Mrk. 6:3). Walaupun Ia dilahirkan
tidak pernah mengadakan mukjizat untuk seorang wanita sebagaimana lazimnya
melepaskan diri-Nya dari kesulitan dan anak yang lain, ada suatu perbedaan besar
pen- deritaan yang mungkin dialami orang yang terjadi di sana, suatu keunikan. Maria
lain jika ditempatkan dalam keadaan yang se- orang anak dara, dan Anak yang
seru- pa. dikandung- nya dari Roh Kudus (Mat. 1:20-
Yesus Kristus “satu dalam tabiat, dalam 23; Luk. 1: 31-37). Ia dapat menyatakan
sifat dan dalam maksud-tujuan” dengan kemanusiaan- Nya yang sesungguhnya
Al- lah Bapa.l0 Ia benar-benar Allah. melalui ibu-Nya.

Yesus Kristus Benar-benar Manusia. 2. Perkembangan-Nya Sebagai Manu-


Alkitab mengatakan bahwa selain sifat Ke- sia. Yesus tunduk kepada hukum yang
ilahian-Nya, Kristus juga memiliki sifat berlaku dalam pertumbuhan manusia;
ma- nusia. Penerimaan ajaran ini sangat “Anak itu ber- tambah besar dan menjadi
penting. Setiap orang yang “mengaku, kuat, penuh hikmat” (Luk. 2:40, 52). Pada
bahwa Yesus waktu berusia 12 tahun
Allah 5
Ia mulai menyadari tugas Ilahi-Nya (Luk.
2:46- 49). Selama masa kanak-kanak-Nya pada segala malaikat” (Mzm. 8:6,
Ia taat kepada orangtua-Nya (Luk. 2:51). Terjemah- an Lama). Begitulah Alkitab
Jalan menuju salib adalah satu pertum- menyatakan Ye- sus sebagai Seorang “yang
buhan yang senantiasa melalui derita, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit
memegang peranan penting dalam perkem- lebih rendah daripada malaikat-malaikat”
bangan-Nya. “Ia telah belajar menjadi taat (Ibr. 2:9), Kemanusiaan- Nya secara
dari apa yang diderita-Nya, dan sesudah Ia alamiah dibuat dan tidak memi- liki kuasa
mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi yang luar biasa.
pokok keselamatan yang abadi bagi semua Kristus telah menjadi manusia yang se-
orang yang taat kepada-Nya” (Ibrani 5:8, sungguhnya; ini menjadi sebagian dari
9; 2:10, 18). Walaupun Ia menjalani pada misi-Nya. Untuk memiliki sifat-sifat
pertum- buhan yang demikian, Ia tidak manu- sia Ia harus menjadi manusia
pernah ber- buat dosa. dalam”darah dan daging” (Ibr. 2:14).
“Dalam segala hal,” Kristus telah dijadikan
3. Ia Disebut “Seorang.” Yohanes “disamakan” dengan sesama-Nya manusia
Pem- baptis dan Petrus menyatakan Dia (Ibr. 2:17). Secara fi- sik dan mental Ia
“Seorang” manusia (Yoh. 1:30; Kis. 2:22). memilikinya sama seperti manusia lainnya:
Paulus ber- bicara mengenai “kasih karunia dalam soal lapar, dahaga, letih dan cemas
Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan- (Mat. 4:2; Yoh. 19:28; 4:6;
Nya atas se- mua orang karena satu orang, bandingkan Mat. 26:21; 8:24).
yaitu Yesus Kristus” (Rm. 5:15). Ialah Di dalam pelayanan-Nya untuk orang-
“Seorang” yang mendatangkan orang lain Ia memperlihatkan kelembutan,
“kebangkitan orang mati” (1 Kor. 15:21); amarah yang tepat, dan dukacita (Mat.
“Dia yang menjadi pengantara antara Allah 9:36; Mrk. 3:5). Sering Ia merasa susah
dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” dan ber- dukacita, bahkan juga menangis
(1 Tim. 2:5). Dalam perca- kapan-Nya (Mat. 26:38; Yoh. 12:27; 11:33, 35; Luk.
dengan musuh-musuh-Nya, Kris- tus 19:41). Ia ber-
menyatakan diri-Nya sebagai Manusia: doa diiringi dengan tangisan, butir-butir air
“Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha mata, juga sampai mengeluarkan keringat
membunuh Aku; Aku, seorang yang darah (Ibr. 5:7; Luk. 22:44). Hidup-Nya
menga- takan kebenaran kepadamu, yaitu yang penuh dengan doa menunjukkan
kebenaran yang Kudengar dari Allah” ketergan- tungan-Nya yang mutlak kepada
(Yoh. 8:40). Na- ma yang paling digemari Tuhan Al- lah (Mat. 26:39-44; Mrk. 1:35;
Kristus, yang di- gunakan-Nya sampai 77 6:46; Luk.
kali, adalah “Anak Manusia” (bandingkan 5:16; Mrk. 6:12).
Mat. 8:20; 26:2). Ge- lar Anak Allah Yesus juga merasakan kematian (Yoh.
memusatkan perhatian kepa- da hubungan- 19:30, 34). Ia bangkit bukan seperti roh
Nya dengan Keallahan. Nama Anak me- lainkan dalam wujud tubuh (Luk.
Manusia menekankan solidaritas-Nya 24:36-43).
terhadap umat manusia melalui
penjelmaan- Nya. 5. Perluasan Jati diri-Nya dengan Si-
fat Manusia. Alkitab menyatakan bahwa
4. Sifat-sifat Kemanusiaan-Nya. Allah Kristus menjadi Adam yang kedua, Ia hidup
menjadikan manusia “kurang sedikit dari- “dalam daging, yang serupa dengan daging
yang dikuasai dosa karena dosa” (Rm.
8:3). Dalam hal apakah Ia menyamakan
diri de- ngan manusia yang telah jatuh ke
dalam dosa itu? Pandangan yang benar
mengenai per-
Allah 5
nyataan “serupa dengan daging yang
dikua- sai dosa karena dosa,” atau manusia Kristus, menyebut Adam “manusia pertama”
yang berdosa, adalah sangat penting. dan Kristus “manusia kedua” dan “Adam
Pandangan- pandangan yang keliru yang akhir” (1 Kor. 15:45, 47). Tetapi Adam
mengenai pernyataan ini telah masih lebih beruntung bila dibandingkan de-
menimbulkan perbedaan dan per- ngan Kristus. Adam waktu jatuh ke dalam
tengkaran sepanjang sejarah gereja Kristen. dosa berada di taman Firdaus. Tubuhnya
sempurna, manusia sempurnayang memili-
a. Ia “yang Serupa dengan Daging ki kekuatan jasmani dan pikiran yang kokoh.
yang Dikuasai Dosa.” Di halaman Berlainan dengan Yesus. Ketika Ia me-
sebelum- nya telah dikemukakan mengenai ngenakan sifat manusia, manusia ketika itu
ular yang ditinggikan di padang belantara, telah mengalami tingkat kemerosotan dosa
memberi- kan sebuah pemahaman di planet yang terkutuk kurang lebih 4000
mengenai sifat ke- manusiaan Kristus. tahun. Oleh karena itu, Ia harus menyelamat-
Sebagaimana tembaga yang diukir kan mereka yang sudah jauh merosot kea-
berbentuk ular berbisa dan di- tinggikan daannya, Kristus harus mengenakan sifat ke-
demi kesembuhan umat itu, de- mikianlah manusiaan seperti itu, yang apabila diban-
Anak Manusia dijadikan “serupa dengan dingkan dengan keadaan Adam yang belum
daging yang dikuasai dosa karena do- sa” dicemari dosa, telah merosot kemampuan fi-
menjadi Juruselamat dunia. sik dan mental—namun walaupun demiki-
12
Sebelum penjelmaan, Yesus adalah an, Ia sama sekali tidak berdosa.
“Al- lah” untuk mengatakan bahwa sifat Tatkala Kristus menanggung akibat
Ilahi se- jak semula memang ada pada-Nya dosa dengan sifat kemanusiaan yang
(Yoh. 1:1; Flp. 2:6, 7). Ketika mengambil seperti dise- butkan di atas, maka Ia pun
wujud “ham- ba” Ia mengesampingkan menjadi sasaran kelemahan dosa seperti
hak-hak istimewa Keilahian-Nya. Ia yang dialami oleh semua manusia. Itu
menjadi hamba Bapa-Nya (Yes. 42:1), harus dialami-Nya. Si- fat kemanusiaan-
untuk melaksanakan kehendak Allah (Yoh. Nya “penuh dengan kele- mahan” atau
6:38); Mat. 26:39, 42). Ia mem- bungkus “menanggung penyakit kita” (Ibr. 5:2; Mat.
keilahian-Nya dengan kemanusia- an, Ia 8:17; Yes. 53:4). Ia merasa- kan
telah dijadikan “serupa dengan daging yang kelemahan-Nya. Ia telah mempersem-
dikuasai dosa karena dosa” atau “da- ging bahkan “doa dan permohonan dengan ratap
yang dikuasai dosa” atau “dengan sifat tangis dan keluhan kepada Dia yang sang-
manusia yang jatuh ke dalam dosa” gup menyelamatkan-Nya dari maut” (Ibr.
(banding- kan Rm. 8:3).11 Ini bukanlah 5:7), sehingga dengan demikian menyama-
menunjukkan bahwa Yesus Kristus penuh kan diri-Nya dengan kekurangan dan kele-
dengan dosa, atau turut melakukan mahan yang umum dialami manusia.
perbuatan dan pikiran yang penuh dosa. Oleh karena itu, “Kemanusiaan Kristus
Walaupun dijadikan da- lam bentuk atau bukanlah kemanusiaan Adam sebelum
serupa dengan daging yang di-kuasai dosa, jatuh ke dalam dosa ataupun di dalam
Ia sama sekali tidak berdosa dan mengenai segala segi setelah jatuh ke dalam dosa.
ketidakberdosaan ini tidaklah perlu Bukanlah se- perti Adam, karena ketika itu
dipertanyakan. masih belum ada orang yang jatuh ke
dalam dosa. Ketika itu belumlah terdapat
b. Ia Menjadi Adam yang Kedua. moral yang begitu me-
Alki- tab memberikan persamaan antara
Adam dan
Allah 6
rosot. Justru dalam arti yang amat harfiah
dalam kemanusiaan kita, namun tidak Kemenangan Kristus atas penggodaan
terda- pat dosa.13 me- layakkan-Nya merasa simpati kepada
manu- sia yang lemah. Kemenangan kita
c. Pengalaman-Nya Menghadapi atas peng- godaan diperoleh melalui
Penggodaan. Bagaimana pengaruh Allah ketergantungan kita yang senantiasa kepada-
Anak penggodaan terhadap Kristus? Nya. “Sebab Allah se- tia dan karena itu Ia
Apakah mu-dah atau sulit bagi-Nya tidak akan membiarkan kamu dicobai
menentangnya? Cara Ia mengalami melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
penggodaan membukti- kan bahwa Ia dicobai Ia akan memberikan ke- padamu
memang benar-benar manu- sia. jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya (1 Kor 10:13).
I. Ia Telah Dicobai Sama Seperti Kita Haruslah diakui bahwa pada akhirnya
Dicobai. Bahwa Kristus “sama dengan “Akan tetap menjadi sebuah misteri yang
kita, Ia telah dicobai” (Ibr. 4:15), ti- dak terterangkan bagi manusia fana
menunjukkan bahwa Ia adalah seorang bahwa Kristus dapat dicobai dalam segala
yang turut mengam- bil bagian dalam sifat segi sama seperti kita, namun demikian
kemanusiaan. Peng- godaan yang sama dan tidak melaku- kan dosa sama sekali.”14
juga kemungkinan untuk berbuat dosa
benar-benar dihadapi oleh Kristus. Jika Ia II. “Menderita Karena Pencobaan.”
tidak ada kemungkinan untuk berbuat dosa Kristus menderita sementara mendapat se-
maka Ia bukanlah manu- sia atau teladan rangan pencobaan (Ibr. 2:18). Ia menjadi
bagi kita. Kristus mengam- bil wujud “ke- selamatan, dengan penderitaan” (Ibr.
manusia dengan segala kemung- kinan 2:10). Karena Ia sendiri menghadapi kuasa
yang terdapat di dalamnya, termasuk penco- baan, maka kita dapat mengetahui
kemungkinan menyerah terhadap penggo- bahwa Ia tahu betul bagaimana menolong
daan. orang yang terkena pencobaan. Ia bersatu
Walaupun Ia jelas dapat digoda “sama dengan orang yang terkena pencobaan,
de- ngan kita” atau “dalam segala hal,” yang menjadi bagi- an manusia itu.
bukan- lah berarti bahwa la mendapat Bagaimanakah Kristus menderita di ba-
penggodaan- penggodaan yang serupa wah tekanan pencobaan itu? Walaupun Ia
dengan kita alami sekarang ini. Ia tidak mempunyai “daging yang dikuasai dosa
pernah mengalami penggodaan untuk ka- rena dosa,” kemampuan rohani-Nya
menonton TV yang me- nyajikan program bebas dari jenis noda dosa mana pun.
yang jelek dan merusak moral, atau Akibatnya, sifat-Nya yang kudus sangat
mengendarai kendaraan mele- wati batas sensitif. Segala yang berkaitan dengan
kecepatan. yang jahat selalu me- nyakitkan-Nya.
Masalah utama yang mendasari segala Dengan demikian, karena Ia menderita
pen- cobaan ialah masalah apakah kita mau dalam penyempurnaan kekudus- an-Nya,
tunduk kepada kehendak Allah. Dalam pencobaan membuat Yesus men- derita
menghadapi pencobaan, Yesus selalu melebihi derita yang mungkin dirasa- kan
tunduk kepada Allah. Dengan bergantung manusia lain.
selalu kepada kuasa Ilahi, Ia berhasil Sejauh manakah Kristus menderita? Pe-
melawan penggodaan yang paling keras ngalaman-Nya di padang belantara, Getse-
sekalipun, dalam kemanusiaan-Nya. mani dan Golgota menunjukkan bahwa Ia
Allah 6
melawan pencobaan sampai mengucurkan
tetesan darah (bandingkan Ibr. 12:4). dani, dalam kesuciannya, dengan kemam-
Kristus bukan saja menderita karena ke- puannya yang serba bisa dan warisan pem-
kudusan-Nya, la menghadapi pencobaan bawaan, akan menjadi suatu kebetulan atau
yang jauh lebih besar daripada yang mung- karunia lahiriah saja, dan godaan yang dih-
kin dihadapi sesama manusia. B.F. adapinya merupakan sebuah pertunjukan
Wescott menulis, “Simpati terhadap orang yang semu.”19 Karl Ullmann menambahkan,
berdosa dalam pencobaannya bukanlah “Sejarah penggodaan, betapapun itu dapat
bergantung pada pengalaman dosa dijelaskan, tidak akan mengandung makna;
melainkan atas pe- ngalaman bagaimana dan pernyataan di dalam Surat Kiriman ke-
kuatnya godaan untuk melakukan dosa pada orang Ibrani bahwa ‘ia telah terkena
yang intensitasnya secara penuh yang coba sama seperti kita,’ akan menjadi tidak
hanya diketahui oleh orang yang tidak bermakna.”20
berdosa saja. Ia yang jatuh menyerah
sebelum tekanan terakhir.”16 F.F. Bruce se- 6. Sifat Kemanusiaan Yesus yang Ti-
pendapat dengan mengatakan, “Ia berhasil dak Berdosa. Jelas bahwa sifat Ilahi Kris-
menahan setiap bentuk penggodaan yang tus tidak berdosa. Akan tetapi bagaimana
mungkin dihadapi manusia, tanpa dengan sifat kemanusiaan-Nya?
melemah- kan iman-Nya pada Allah atas Alkitab menggambarkan kemanusiaan
melonggar- kan penurutan Dia kepada- Yesus Kristus yang tidak berdosa.
Nya. Ketahanan demikian menuntut lebih Kelahiran- Nya yang supra-alamiah—Ia
dari yang diderita manusia.”17 ada karena Roh Kudus (Mat. 1:20).
Kristus juga menghadapi penggodaan Sebagai seorang bayi yang baru lahir Ia
yang begitu dahsyat yang belum pernah di- pantas “disebut kudus” (Luk. l:35). Ia
hadapi manusia—godaan untuk mengguna- mengenakan wujud manusia dalam
kan kuasa Ilahi-Nya demi kepentingan diri- keadaan manusia yang berdosa, da- pat
Nya. Ellen G. White berkata, “Ia telah menanggung risiko dosa, tidak dalam do-
mene- rima penghormatan di surga dan sa. Ia bersatu dengan manusia, tetapi tidak
amat me- ngenal kuasa yang mutlak. Sulit dalam dosa.
bagi-Nya mempertahankan tingkat Yesus “telah dicobai, hanya tidak
kemanusiaan, seba- gaimana bagi manusia berbuat dosa,” yaitu “yang saleh, tanpa
untuk naik di atas si- fat-sifat mereka yang salah, tanpa noda, yang terpisah dari
rendah dan merosot, dan sekaligus orang-orang berdo- sa” (Ibr. 4:15; 7:26).
mengambil bagian sifat Ilahi.”18 Paulus menulis bahwa Ia “tidak mengenal
dosa” (2 Kor. 5:21). Pe- trus memberikan
d. Dapatkah Yesus Berdosa? Banyak kesaksian bahwa Ia “tidak berbuat dosa,
orang Kristen berbeda pendapat mengenai dan tipu tidak ada dalam mu- lut-Nya” (1
pertanyaan apakah Kristus dapat berbuat Ptr. 2:22), dan membandingkan- Nya
do- sa. Kita sependapat dengan Philip dengan ”anak domba yang tak berno- da”
Schaff yang berkata, “Jika Ia (Kristus) (1 Ptr. 1:19; Ibr. 9:24). “Dan di dalam Dia”
sudah dibe- kali sejak semula dengan kata Yohanes, “tidak ada dosa. Kris-
kondisi tanpa ca- cat yang mutlak, atau tus adalah benar” (1 Yoh. 3:5-7).
ketidakmungkinan ber- buat dosa, maka ia Yesus mengenakan sifat kita ke atas
tidak akan dapat menja- di manusia yang diri- Nya dan segala pertanggungan untuk
sesungguhnya, tidak pula dapat menjadi itu, na- mun demikian Ia bebas dari warisan
contoh yang patut kita tela- kemero- sotan dan dosa. Ia menantang
para penen-
Allah 6
tang-Nya, “Siapakah di antaramu yang
mem- buktikan bahwa Aku berbuat dosa?” alasan mengapa Kristus harus mengenakan
(Yoh. 8:46). Waktu Ia menghadapi sifat manusia.
pengadilan yang amat kejam itu, Ia
menyatakan, “Se- bab penguasa dunia ini a. Untuk Menjadi Imam Besar Bagi
datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas Umat Manusia. Sebagai Mesias, Yesus
diri-Ku” (Yoh. 14: 30). Yesus tidak ha- rus menduduki jabatan imam besar atau
mempunyai kecenderung- an kepada pe- ngantara antara Allah dan manusia (Za.
keinginan dan nafsu dosa Tidak ada satu 6:13; Ibr. 4:14-16). Fungsi ini menuntut
pun dari serangan pencobaan yang begitu sifat ke- manusiaan, Kristus memenuhi
gencar yang dapat meretakkan keta- atan- kualifikasi:
Nya kepada Allah. (i) Ia harus dapat mengerti “orang-orang
Yesus tidak pernah menyampaikan pe- yang jahil dan orang-orang yang sesat”
ngakuan dosa atau mempersembahkan se- kare- na Ia sendiri”penuh dengan
buah korban. Ia tidak pernah berdosa, kelemahan” (Ibr. 5:2). (ii) Ia “yang
“Bapa, ampunilah Aku,” melainkan,”Ya menaruh belas kasihan dan yang setia”
Bapa, am- punilah mereka” (Luk. 23:34). karena dalam segala sesuatu Ia telah
Ia senantiasa melakukan kehendak Bapa, dijadikan “sama dengan saudara-sau- dara-
bukan berusaha melakukan kehendak-Nya Nya” (Ibr. 2:17). (iii) Ia “dapat meno- long
sendiri. Yesus se- lalu bergantung kepada mereka yang dicobai” karena “Ia sendiri
Bapa (bandingkan Yoh. 5:30). telah menderita karena pencobaan” (Ibr. 2:
Tidak seperti sifat manusia yang sudah 18). (iv) Ia menaruh simpati kepada orang
jatuh ke dalam dosa, “sifat rohani” Kristus yang lemah karena Ia “telah dicobai, hanya
adalah suci dan kudus, “bebas dari segala tidak berbuat dosa”(Ibr. 4:15).
cacat dosa.”21 Salahlah beranggapan bahwa
Ia sama saja dengan kita, “manusia yang b. Untuk Menyelamatkan Orang
per- sis dengan kita.” Ia Adam yang kedua, yang Paling Hina Sekalipun. Untuk
Anak Allah yang unik. Jangan pula kita menjangkau orang di tempat mereka berada
berang- gapan bahwa Ia “memiliki serta menye- lamatkan orang yang paling
kecenderungan- kecenderungan dosa.” tidak menaruh harapan, Ia turun ke tingkat
Manakala sifat kema- nusiaan-Nya dicobai seorang hamba (Flp. 2:7).
dalam segala hal seba- gaimana layaknya
umat manusia, Ia tidak pernah gagal, Ia c. Menyerahkan Hidup-Nya karena
tidak pernah berbuat dosa. Di dalam diri- Dosa-dosa Dunia. Sifat Keilahian Kristus
Nya tidak pernah ditemukan tidak dapat mati. Agar Kristus dapat mati
kecenderungan kepada yang jahat.22 ma- ka Ia harus mengenakan sifat manusia.
Sesungguhnya, Yesus adalah contoh Ia menjelma menjadi manusia dan
dan teladan manusia yang paling tinggi dan membayar hukuman karena dosa, yakni
pa- ling kudus. Ia tidak berdosa, dan apa dengan maut (Rm. 6:23; 1 Kor. 15:3).
yang dilakukan-Nya menunjukkan Sebagai manusia Ia merasakan maut bagi
kesempurnaan. Sesungguhnya Ia teladan setiap orang (Ibr. 2:9).
yang sempurna dari hal manusia yang tidak
berdosa. d. Untuk Menjadi Teladan Kita. Un-
tuk memberikan teladan bagaimana
7. Perlunya Kristus Mengenakan Si- seharus- nya manusia hidup, Kristus harus
fat Manusia. Alkitab memberikan mengha- yati hidup yang tidak berdosa
pelbagai sebagai makh- luk manusia. Sebagai
manusia Adam yang
Allah 6
kedua Ia merontokkan mitos bahwa manu-
sia tidak dapat menuruti hukum Allah dan Kristus adalah Gabungan Dua Sifat.
dapat mengalahkan dosa. Ia menunjukkan Alkitab menggambarkan Yesus sebagai
bahwa mungkin saja bagi manusia menjadi satu pribadi, bukan dua. Banyak nas yang
tetap setia kepada kehendak Allah. Di tem- menun- juk kepada sifat Keilahian dan
pat manusia Adam yang pertama gagal, kemanusiaan itu, namun yang
ma- nusia Adam yang kedua dapat dibicarakannya hanya satu pribadi saja.
mengalahkan dosa dan Setan serta menjadi Rasul Paulus menggambarkan pribadi
Juruselamat dan teladan yang sempurna Yesus Kristus sebagai Anak Allah (dengan
bagi kita. Di da- lam kekuatan-Nya, sifat Ilahi) yang dilahirkan seorang wanita
kemenangan-Nya dapat menjadi bagian (dengan sifat atau keadaan manusia; Gal.
kita (Yoh. 16:33). 4:4). Yesus “yang walaupun dalam rupa
Dengan memandang kepada-Nya, Allah, tidak menganggap kesetaraan
manu- sia “diubah menjadi serupa dengan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
gambar- Nya, dalam kemuliaan yang diperta- hankan” (dengan keadaan
semakin besar” (2 Kor. 3:18). “Marilah manusia), “mela- inkan telah
kita melakukannya dengan mata yang mengosongkan diri-Nya sendi- ri, dan
tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita mengambil rupa seorang hamba, dan
dalam iman, dan yang mem- bawa iman menjadi sama dengan manusia” (keadaan
kita itu kepada kesempurnaan.... manusia; Flp. 2:6, 7).
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun me- Sifat Kristus yang seperti ini bukanlah
nanggung bantahan yang sehebat itu terha- terdiri dari kuasa Ilahi yang abstrak atau
dap diri-Nya dari pihak orang-orang pe- ngaruh yang dihubungkan dengan
berdosa, supaya jangan kamu menjadi kemanu- siaan-Nya. “Firman itu,” kata
lemah dan pu- tus asa” (Ibr. 12:2, 3). Yohanes, “te- lah menjadi manusia, dan
Sesungguhnya, Kris- tus “telah menderita diam di antara kita, dan kita telah melihat
untuk kamu dan telah meninggalkan kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
teladan bagimu, supaya kamu mengikuti diberikan kepada-Nya se- bagai Anak
jejak-Nya” (1 Ptr. 2:21; banding- Tunggal Bapa, penuh kasih karu- nia dan
kan Yoh. 13:15). kebenaran” (Yoh. 1:14). Paulus me- nulis,
Allah mengutus “Anak-Nya sendiri da- lam
PERSATUAN KEDUA SIFAT ITU daging, yang serupa dengan daging yang
dikuasai dosa” (Rm. 8:3); “Dia, yang telah
Pribadi Yesus Kristus memiliki dua si- menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia”
fat: yang Ilahi dan manusia. Ia adalah Ma- (1 Tim. 3:16; 1 Yoh. 4:2).
nusia Allah. Tetapi perlu diperhatikan bah-
wa penjelmaan-Nya melibatkan Anak Perpaduan Dua Sifat. Alkitab meng-
Allah yang kekal mengambil sifat manusia gambarkan Anak Allah dalam pelbagai isti-
ke da- lam diri-Nya, bukannya Anak lah sifat kemanusiaan-Nya. Allah menebus
Manusia yang memperoleh Keilahian. jemaat-Nya dengan darah-Nya sendiri
Gerakan itu dari Al- lah kepada manusia, (Kis. 20: 28; bandingkan Kol. 1:13,14).
bukan dari manusia ke- pada Allah. Dalam beberapa contoh lain dicirikan
Di dalam Yesus, kedua sifat ini berpadu Anak Manu- sia dalam istilah sifat
menjadi satu pribadi. Cobalah simak bukti Keilahian-Nya (ban- dingkan Yoh. 3:13;
Alkitabiah yang berikut ini: 6:62; Rm. 9:5).
Ketika Kristus turun ke dunia ini, “satu
tubuh” telah disediakan bagi-Nya (Ibr.
10:5).
Allah 6
Manakala Ia mengenakan pada diri-Nya
ke- manusiaan itu, Keilahian disalut Perpaduan sifat manusia Ilahi membuat
dengan ke- manusiaan. Ia tidak muncul korban pendamaian Kristus menjadi efek-
dari diri-Nya, sebagai sesuatu sifat yang tif. Kehidupan makhluk manusia yang
lain, melainkan mengenakan kemanusiaan tidak berdosa atau hidup malaikat
itu kepada diri- Nya. Dengan demikian sekalipun tidak dapat mengadakan
Keilahian dan kema- nusiaan digabungkan. pendamaian atas dosa- dosa umat manusia.
Ketika Kristus menjelma menjadi Hanyalah manusia Ila- hi, sang Khalik
manu- sia, Kristus tidak berhenti sebagai yang dapat menebus manu- sia.
Allah, ti- dak juga Keilahian-Nya
diturunkan ke ting- kat kemanusiaan. 2. Menyelubungi Keilahian dengan
Setiap sifat atau keadaan itu tetap ada. Ke- manusiaan. Kristus menyalut
“Sebab dalam Dialah,” kata Rasul Paulus, keilahian-Nya dengan jubah kemanusiaan,
“berdiam secara jasmaniah se- luruh mengesamping- kan kemuliaan dan
kepenuhan Keallahan” (Kol. 2:9). Di kayu keagungan-Nya yang sur- gawi,
salib sifat atau keadaan manusia-Nya mati, demikianlah orang-orang berdosa akan
bukan ke-Tuhanan-Nya, karena ke-Tu- mampu berada di hadapan hadirat-Nya tan-
hanan itu mustahil mati. pa dibinasakan. Walaupun Ia-tetap Tuhan,
Ia tidak tampil sebagai Allah (Flp. 2:6-8).
Perlunya Gabungan Kedua Sifat itu.
Adanya pemahaman antar hubungan kedua 3. Agar Dapat Hidup Menang. Kema-
sifat Kristus memberikan sebuah wawasan nusiaan Kristus saja tidak akan dapat
vital ke dalam misi Kristus dan keselama- mena- han tipu daya Setan yang amat
tan kita sendiri. berkuasa itu. Ia dapat mengalahkan dosa
karena Ia ting- gal dalam “seluruh
1. Untuk Mendamaikan Manusia de- kepenuhan Keallahan” (Kol. 2:9). Percaya
ngan Allah. Hanya Juruselamat yang sepenuhnya kepada Ba- pa, (Yoh. 5:19,
manu- sia Ilahi itu yang dapat membawa 30;8:28), “kuasa Ilahi-Nya digabungkan
keselamat- an. Pada waktu Kristus dengan kemanusiaan demi ke- pentingan
menjelma menjadi manusia, dalam upaya manusia untuk memperoleh ke- menangan
membagikan sifat Ila- hi-Nya kepada umat yang tidak ada batasnya.”23
percaya, dikenakan-Nya kemanusiaan pada Pengalaman Kristus dalam kehidupan
diri-Nya. Melalui jasa da- rah Allah yang penuh kemenangan bukanlah
manusia, umat percaya dapat me- ngambil merupa- kan hak istimewa yang eksklusif.
bagian dari sifat Ilahi itu (2 Ptr. 1:4). Ia tidak pernah mempraktikkan kekuasaan
Tangga dalam mimpi Yakub melambang- yang ti- dak dapat dipraktikkan manusia.
kan Kristus yang menjangkau kita di mana Kita juga dapat “dipenuhi di dalam seluruh
pun kita berada. Ia mengenakan kepenuh- an, Allah” (Ef. 3:19). Melalui
kemanusiaan dan sifat-sifat kemanusiaan kuasa Ilahi Kristus kita dapat jalan masuk
itu serta menga- lahkannya, supaya kita pun “kepada sega- la sesuatu yang berkaitan
dengan sifat-Nya itu dapat menang. dengan kehidupan dan kebajikan.”
Lengan-lengan Ilahi-Nya meraih takhta Kunci kepada pengalaman ini adalah
Allah, sementara kemanu- siaan-Nya iman terhadap “janji-janji yang berharga
memeluk bangsa manusia, meng- dan yang sangat besar” sehingga kita
hubungkan kita dengan Allah, “boleh me- ngambil bagian dalam kodrat
menghubung- Ilahi, dan lu- put dari hawa nafsu duniawi
kan bumi dengan surga. yang membina-
Allah 6
sakan dunia” (2 Ptr. 1:3, 4). Ia memberikan
kuasa yang serupa dan dengan kuasa yang dasar kerajaan Allah (Mat. 5:7; 22:23-36-
se- perti itulah Ia dapat menang, sehingga 40), dan menyatakan yang akan datang
orang mau menurut dengan setia serta (Mat. 24: 1-51; Luk. 19:41-44).
memiliki ke- hidupan yang menang. Sebelum penjelmaan-Nya Kristus meng-
Janji penghiburan Kristus adalah salah isi para penulis Alkitab dengan Roh-Nya
sa- tu kemenangan: “Barangsiapa menang, dan menyatakan kepada mereka nubuat
akan Kududukkan bersama-sama dengan menge- nai kesengsaraan dan berikut
Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku kemuliaan yang diakibatkannya (1 Ptr.
pun telah menang dan duduk bersama- 1:11). Setelah kenaikan-Nya ke surga Ia
sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya” masih terus me- nyatakan diri-Nya kepada
(Why. 3:21). umat-Nya. Kitab Suci mengatakan Ia
memberikan “kesaksian- Nya”—“roh
TUGAS-TUGAS YESUS KRISTUS nubuat”—kepada umat-Nya yang sisa dan
setia (Why. 12:17; 19:10; baca bab 17 dari
Tugas-tugas nabi, imam dan raja buku ini).
memang unik, pada umumnya
mengharuskan adanya pelayanan Kristus Sang Imam. Sumpah Ilahi de-
penahbisan melalui pengurapan (1 Raj. ngan tegas menyatakan keimamatan
19:16; Kel. 30:30; 2 Sam. 5:3). Mesi- Mesias: “Tuhan telah bersumpah, dan Ia
as yang akan datang itu, Seorang yang Di- tidak akan menyesal: ‘Engkau adalah
urapi—telah dinyatakan melalui nubuat— imam untuk se- lama-lamanya, menurut
akan menjabat ketiga tugas ini. Kristus me- Melkisedek” (Mzm. 110: 4). Kristus bukan
laksanakan tugas-Nya sebagai pengantara keturunan Harun. Seperti halnya
antara Allah dengan kita melalui jabatan na- Melkisedek, hak-Nya melak- sanakan
bi, imam dan raja. Kristus sang Nabi me- tugas keimamatan datang dari pe- nentuan
nyatakan kehendak Allah kepada kita, Ilahi (Ibr. 5:6, 10; baca bab 7). Tu- gas
Kris- tus sang Imam mewakili kita kepada keimamatan-Nya yang bersifat mengan-
Allah dan sebaliknya, Kristus sang Raja tarai terbagi atas dua fase: di dunia maupun
mempu- nyai otoritas kemurahan Allah di surga.
atas umat- Nya.
1. Keimamatan Kristus di Dunia. Pe-
Kristus Sang Nabi. Allah menyatakan ran imam di mezbah persembahan bakaran
jabatan Kenabian Kristus kepada Musa: melambangkan tugas pelayanan Kristus di
“Se- orang nabi akan Kubangkitkan bagi dunia. Yesus layak dan sempurna untuk ja-
mereka dari antara saudara mereka, seperti batan imam: Ia manusia dan Ia
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku “ditetapkan” Allah dan bertindak “dalam
dalam mu- lutnya, dan ia akan mengatakan hubungan mere- ka dengan Allah,”
kepada me- reka segala yang ”dipanggil untuk itu oleh Allah” dengan
Kuperintahkan kepada- nya” (Ul. 18:18). tugas istimewa mempersem- bahkan
Orang yang hidup seza- man dengan “persembahan dan korban karena dosa”
Kristus mengakui kegenapan nubuatan ini (Ibr. 5:1, 4, 10).
(Yoh. 6:14; 7:40; Kis. 3:22, 23). Yesus Imam memperdamaikan para
menyebut diri-Nya sebagai “nabi” (Luk. penyembah Allah melalui sistem
13:33). Ia mengajar dengan penuh kua- sa persembahan yang menggambarkan syarat
kenabian (Mat. 7:29), menyatakan dasar- pendamaian atas dosa (Im. 1:4; 4:29, 31,
35; 5:10; 16:6; 17:
11). Oleh karena itu, persembahan yang te-
Allah 6
rus-menerus di mezbah persembahan
bakar- an melambangkan tersedianya duk “di sebelah kanan takhta Yang Maha-
pendamaian yang terus-menerus. besar di sorga,” melayani di kaabah yang
Pengorbanan-pengorbanan ini belumlah di surga (Ibr. 8:1, 2; bandingkan 1:3;9:24).
memadai. Mereka tidak dapat membuat Kristus memulai pekerjaan pengantara-
yang mempersembahkannya sempurna, an-Nya begitu Ia naik ke surga. Asap dupa
mele- nyapkan dosa atau menghasilkan yang naik ke atas di tempat yang kudus da-
hati nura- ni yang sempurna (Ibr. 10:1; lam bait suci melambangkan jasa Kristus,
9:9). Korban- korban persembahan itu doa-doa dan kebenaran yang melayakkan
hanyalah sekadar bayang-bayang hal-hal perbaktian dan doa kita kepada Allah.
yang baik yang ba- kal terjadi (Ibr. 10:1; Dupa dapat dipersembahkan hanyalah
bandingkan 9:9, 23, 24). Perjanjian Lama dengan me- ngambil bara dari mezbah
mengatakan bahwa Mesias sendiri akan persembahan ba- karan, yang menyatakan
mengambil tempat korban-kor- ban hubungan erat an- tara pengantaraan
persembahan binatang itu (Ibr. 10:5-9; dengan persembahan pen- damaian dari
Mzm. 40:7-9). Kemudian korban-korban mezbah itu. Oleh karena itu, tugas
ini menunjuk kepada derita yang dirasakan pengantaraan Kristus dibangun atas jasa
demi orang lain dan pendamaian karena pendamaian pengorbanan yang sempur- na
kematian Kristus Juruselamat itu. Ia yang yang dilakukan-Nya.
menjadi Anak domba Allah, menjadi dosa Pengantaraan yang dilakukan Kristus
karena ki- ta, menjadi satu kutuk bagi kita, memberikan dorongan yang kuat bagi
darah-Nya menyucikan kita dari segala umat- Nya: Ia mampu “juga
dosa (2 Kor. 5: 21; Gal. 3:13; 1 Yoh. 1:7; menyelamatkan de- ngan sempurna semua
bandingkan 1 Kor. orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
15:3). Sebab la hidup senan- tiasa untuk menjadi
Sehingga pada masa pelayanan Kristus Pengantara mereka” (Ibr. 7:25). Karena
di atas dunia ini Ia bertindak sebagai imam Kristus mengadakan pengan- taraan bagi
dan persembahan sekaligus. Kematian-Nya umat-Nya, semua tuduhan Se- tan
di kayu salib merupakan bagian tugas kehilangan keabsahan dasarnya (1 Yoh.
keima- matan-Nya. Sesudah korban di 2:1; bandingkan Za. 3:1). Secara retoris
Golgota, ma- ka pengantaraan-Nya yang Pau- lus bertanya, “Siapakah yang akan
bersifat keimam- atan dipusatkan di bait menghu- kum mereka?” Kemudian Ia
suci yang di surga. memberikan ja- minan bahwa Kristus
sendiri yang di sebe- lah kanan Allah,
2. Keimamatan Surgawi Kristus. Pela- menjadi pengantara bagi ki- ta (Rm. 8: 34).
yanan keimamatan Kristus dimulai di atas Untuk mengukuhkan peran- an-Nya
dunia ini dan dilengkapkan-Nya di surga. sebagai Pengantara, Kristus berka- ta,
Penghinaan yang dialami-Nya di atas dunia “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
ini sebagai hamba Allah yang menderita minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya
me- layakkan Dia menjadi Imam Besar di ke- padamu dalam nama-Ku” (Yoh.
surga (Ibr. 2:17, 18; 4:15; 5:2). Nubuatan- 16:23).
nubuat- an menyatakan bahwa Mesias akan
men- dapat keagungan sebagai imam di Kristus Sang Raja. Tuhan telah
takhta Al- lah (Za. 6:13). Setelah “mene- gakkan takhta-Nya di sorga dan
kebangkitan-Nya dari kubur, Kristus yang kerajaan- Nya berkuasa atas segala sesuatu
telah dihinakan itu di- tinggikan. Dan (Mzm 103: 19). Dengan bukti diri-Nya
sekarang Imam Besar kita du- sendiri, bahwa Anak Allah sebagai salah
seorang dari Ke- allahan itu, turut dalam
pemerintahan Ilahi
Allah 6
ini atas semesta alam.
Kristus, sebagai Allah-manusia akan kap sampai tiba saat kematian Kristus. Ke-
memberlakukan pemerintahan-Nya sebagai tika Ia berseru di kayu salib, “Sudah sele-
raja atas orang-orang yang menerima Dia sai,” syarat rencana penebusan telah
se- bagai Tuhan dan Juruselamat. dipenu- hi dan perjanjian baru diratifikasi
“Takhtamu ke- punyaan Allah, tetap untuk (banding- kan Ibr. 9:15-18).
seterusnya dan selamanya,” katanya, “dan Proklamasi Yesus, “Waktunya telah ge-
tongkat kerajaan- mu adalah tongkat nap; Kerajaan Allah sudah dekat”(Mrk. 1:
kebenaran” (Mzm. 45:7; Ibr. 1:8, 9). 15) adalah petunjuk langsung kepada kera-
Kerajaan Kristus bukannya dibangun jaan anugerah yang akan segera didirikan
tan- pa perjuangan, karena “raja-raja dunia menyusul kematian-Nya. Didirikan atas
ber- siap-siap dan para pembesar ka- rya penebusan, bukan dengan
bermufakat ber- sama-sama melawan Penciptaan, kerajaan ini menerima warganya
Tuhan dan yang diura- pi-Nya (Mesias)” melalui re- generasi—kelahiran baru.
(Mzm. 2:2). Tetapi segala rencana dan Peraturan Yesus, “Jika seorang tidak
daya upaya mereka tidak ber- hasil. Allah dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
akan menobatkan Mesias di atas takhta-Nya masuk ke dalam Keraja- an Allah” (Yoh.
dengan pengumuman: “Akulah yang telah 3:5; bandingkan 3:3). Ia membandingkan
melantik raja-Ku di Sion, gunung- Ku yang pertumbuhannya kepada pertumbuhan
kudus!” Ia mengumumkan pula,” Anak-Ku yang bersifat fenomena sebu- ah
engkau! Engkau telah Kuperanak- kan pada pertumbuhan biji sesawi dan efek ragi atas
hari ini” (Mzm. 2:6, 7; Ibr. 1:5). Nama gandum (Mrk. 4:22-31; Mat. 13:33).
Raja yang akan menduduki takhta Daud Kerajaan anugerah itu tidak tampak se-
adalah “TUHAN KEADILAN KITA” cara lahiriah, akan tetapi efeknya nyata di
(Yer. 23: 5, 6), pemerintahan-Nya unik hati umat percaya. Kerajaan ini, kata Yesus
kare- na Ia berfungsi sebagai imam dan mengajarkan, “datang tanpa tanda-tanda la-
raja di takhta surga (Za. 6:13). hiriah, juga orang tidak dapat mengatakan:
Kepada Maria, malaikat Gabriel Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Se-
membe- ritahukan bahwa Yesus akan bab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di
menjadi Me- sias, dengan perkataan, “Ia an- tara kamu’” (Luk. 17:20, 21). Kerajaan-
akan menjadi raja atas kaum keturunan Nya bukanlah berasal dari dunia ini, kata-
Yakub sampai selama- lamanya dan Nya, melainkan kerajaan kebenaran. “Aku
Kerajaan-Nya tidak akan berke- sudahan” adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan
(Luk. 1:33). Kerajaan-Nya digam- barkan untuk itu- lah Aku datang ke dalam dunia
oleh dua takhta yang melambangkan kedua ini, supaya Aku memberi kesaksian
kerajaan-Nya. “Takhta kasih karunia” (Ibr. tentang kebenaran; setiap orang yang
4:16) menggambarkan kerajaan anuge- rah; berasal dari kebenaran mendengarkan
“takhta kemuliaan-Nya” (Mat. 25:31) tetap suara-Ku” (Yoh. 18:37).
untuk kerajaan kemuliaan. Pendirian kerajaan ini merupakan suatu
pengalaman yang mengerikan, mengukuh-
1. Kerajaan Anugerah. Begitu manusia kan pernyataan bahwa tidak ada mahkota
jatuh ke dalam dosa, kerajaan anugerah itu tan- pa derita. Pada penghujung tugas
didirikan. Keberadaannya atas janji Allah. pelayanan- Nya di atas dunia ini, Yesus,
Melalui iman manusia dapat menjadi Sang Mesias, Allah manusia, datang ke
rakyat- nya. Tetapi pengukuhannya Yerusalem seba- gai ahli waris takhta
belumlah leng- Daud. Ia duduk di atas seekor keledai
menurut kebiasaan orang Ya-
Allah 6
hudi bagi seorang raja yang masuk kota
(Za. 9:9), Ia disambut khalayak secara bangun kerajaan anugerah. Tidak lama
spontan, menyatakan dukungan dengan kemu- dian derita yang hina itu digantikan
kegembi-raan yang meluap-luap. Dalam peng- agungan. Dengan kenaikan-Nya, Ia
perjalanan arak- arakan memasuki kota Ia mendu- duki takhta di surga selaku Imam
diiringi “orang ba- nyak yang sangat besar dan Raja, bertakhta bersama-sama Bapa
jumlahnya meng- hamparkan pakaiannya di (Mzm 2:7, 9;
jalan” sebagai alas yang dilalui raja, bandingkan Ibr. 1:3-5; Flp. 2:9-11; Ef.
mereka juga memotong ranting-ranting 1:20- 23). Pemahkotaan ini bahkan
pohon sambil berseru, kata- nya ‘Hosana memberikan kepada-Nya, selaku Anak
bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang Allah yang Ilahi, kuasa apa pun yang
datang dalam nama Tuhan!’” (Mat. 21:8, 9) belum pernah dimiliki- Nya sebelumnya.
dengan demikian menggenapi apa yang Tetapi sekarang, sebagai Pengantara yang
telah dinubuatkan Zakharia sebelum- nya. Ilahi manusia, kemanusia- an-Nya turut
Sekarang Kristus tampil sebagai raja serta dalam kemuliaan surgawi dan begitu
Mesias. pula dengan kuasa-Nya untuk per- tama
Sayangnya, pernyataan-Nya dan tuntut- kalinya.
an-Nya atas takhta bukannya tanpa perla-
wanan. Kebencian Setan meluap-luap 2. Kerajaan Anugerah. Gambaran
terha- dap “Orang yang tidak berdosa itu” kera- jaan kemuliaan itu ditampilkan di
menca- pai puncaknya. Dalam tempo dua Bukit Ke- muliaan. Di sanalah Kristus
belas jam saja para pembela iman, majelis menampilkan diri-Nya dalam kemuliaan-
Sanhedrin, menangkap-Nya secara diam- Nya. “Wajah-Nya bercahaya seperti
diam, mem- bawa Dia ke sidang matahari dan pakaian-Nya menjadi putih
pengadilan, dan men- jatuhi hukuman bersinar seperti terang” (Mat. 17:2). Musa
mati. dan Elia mewakili orang yang ditebus.
Selama persidangan berlangsung, Yesus Musa menggambarkan orang yang mati
terang-terangan mengukuhkan bahwa Ia dalam Kristus dan kemudian dibangkit-
ada- lah Anak Allah dan Raja bagi umat- kan, sedangkan Elia mewakili orang-orang
Nya (Luk. 23:3; Yoh. 18:33-37). Sebagai percaya yang akan dibawa ke surga tanpa
sam- butan atas pernyataan-Nya itu, Ia mengalami kematian pada waktu kedatang-
dikenakan jubah dan mahkota raja an-Nya kedua kali.
cemoohan, bukan dengan mahkota emas Kerajaan kemuliaan, akan didirikan de-
melainkan dengan mahkota duri (Yoh. ngan diikuti peristiwa dahsyat waktu keda-
19:2). Penerimaan atas- Nya sebagai raja tangan Kristus (Mat. 24:27, 30, 31; 25:31,
dinyatakan dengan olok- olok dan cercaan 32). Kemudian diikuti dengan pengadilan,
yang luar biasa. Sambil me- mukuli Dia, waktu Anak Manusia mengakhiri tugas
serdadu mengejek, “Salam, hai raja orang peng- antaraan-Nya di bait suci surga,
Yahudi!” (Yoh. 19:3). Tatkala Pi- latus, “Yang Lan- jut Usianya”—Allah Bapa—
gubernur Roma, menampilkan Dia ke- akan memberi- kan kepada-Nya
pada bangsa itu, ia berkata, “Inilah rajamu” “kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan
umat-Nya menolak Dia sambil berteriak, sebagai raja” (Dan. 7:9, 10, 14). Kemudian
“Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan “pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran
Dia!” (Yoh. 19:14, 15). dari kerajaan-kerajaan di ba- wah semesta
Melalui kehinaan yang amat sangat— langit akan diberikan kepada orang-orang
de- ngan kematian di kayu salib—Kristus kudus, umat Yang Mahatinggi:
mem- pemerintahan mereka adalah pemerintahan
yang kekal, dan segala kekuasaan akan me-
Allah 6
ngabdi dan patuh kepada mereka” (Dan. 7:
27). hi kegagalan dan hadapan yang pudar serta
Kerajaan kemuliaan pada akhirnya akan impian yang buyar, melainkan suatu kehi-
didirikan di atas dunia pada akhir milenium dupan yang bertumbuh, yang berjalan de-
itu, manakala Yerusalem Baru akan turun ngan sukses bersama Kristus, Juruselamat.
da- ri surga (Why. 20, 21). Dengan Suatu kehidupan yang memperlihatkan ke-
menerima Yesus Kristus sebagai hidupan cinta kasih yang sejati dan bertum-
Juruselamat, kita da- pat menjadi warga buh terus, penuh kegembiraan, damai, pan-
negara kerajaan kemu- rahan-Nya sekarang jang sabar, lemah lembut, kebajikan, setia-
dan kerajaan kemulia- an pada waktu wan, ramah dan penuh pengendalian diri
kedatangan-Nya, yang kedua kali. Di (Gal. 5:22, 23)—buah-buah hubungan de-
hadapan kita terbentang kehidupan yang ngan Yesus, yang diberikan-Nya kepada
mempunyai kemungkinan yang tiada se- mua orang yang mau memasrahkan
batasnya. Kehidupan yang diberikan Kris- hidup kepada-Nya. Siapakah yang akan
tus bukanlah suatu kehidupan yang dipenu- menolak pemberian yang demikian?

Referensi:

1. Mengenai nubuatan 70 minggu. baca 70 weeks, Leviticus, and the Nature of Prophecy, ed., Frank B. Holbrook (Wash-
ington, D.C.” Biblical Research Institute, General Conference of Seventh-day Adventist, 1986), hlm. 3-127.
2. Mengenai Fondasi Alkitabiah prinsip tahun hari, lihat William H. Shea, Selected Studies on Prophetic Interpretation
(Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), hlm. 56-93.
3. Tanggal-tanggal pemerintahan Artaxerxes dikukuhkan oleh tangga-tanggal Olimpiade, Kanon Ptolemy, Papirus Ele-
phantine dan tablet Kuniform Babilonia.
4. Lihat juga C. Mervyn Maxwell, God Cares (Mountain View, CA.: Pacific Press, 1981) Jilid 1, hlm. 216-218.
5. Gleason L. Archer, Encyclopedia of Bible Difficulties (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982), hlm. 291.
6. White, The Desire of Ages (Mountain View, CA: Pacific Press, 1940), hlm. 530.
7. Alkitab menyebut Yesus “anak tunggal” dan “anak sulung” dan berbicara mengenai hari kelahiran-Nya bukanlah berarti
menyangkal keilahian-Nya serta keberadaan-Nya yang abadi. Istilah “anak tunggal” (Yoh. 1:14; 1:18; 3:16; 1 Yoh.
4:9) berasal dari kata Yunani monogenes. Penggunaan yang Alkitabiah kata monogenes menyatakan bahwa cakupan
makna- nya “satu-satunya” yang “unik” menggambarkan suatu hubungan yang khusus, bukan suatu peristiwa
kebetulan saja. Misalnya, Ishak disebut “satu-satunya anak Abraham” sekalipun sebenarnya bukan hanya ialah anak
satu-satunya, bah- kan anak sulung sekalipun (Kej. 16:16; 21:1-21; 25:1-6). Ishak adalah anak yang unik, yang tiada
taranya, yang dimak- sudkan sebagai pengganti Abraham. “Yesus Kristus, Allah yang sudah ada sejak dahulu, Firman
Allah yang Ilahi, karena dengan penjelmaan-Nya menjadikan Ia sebagai Anak Allah yang unik—yang mana Ia
dinyatakan “monogenes,” tidak ada yang seperti Dia, yang unik dalam banyak hal aspek hidup dan wujud-Nya. Tidak
ada anak manusia yang seperti Dia, tiada taranya dalam hubungan-Nya dengan Keallahan, yang melakukan pekerjaan
yang benar seperti yang dilaku- kan-Nya. Oleh karena itu, “monogenes” melukiskan hubungan antara Allah Bapa
dengan Yesus Kristus sang Anak sebagai Pribadi yang terpisah dalam Keallahan. Inilah hubungan yang dimiliki Yesus,
dengan kepribadian-Nya yang Ilahi, dalam hubungan dengan rencana keselamatan.” (Committe on Problem in Bible
Translation, Problems in Bible Translation [Washington, D.C.: Review and Herald, 1954] hlm. 202). Seperti halnya
ketika Kristus disebut “anak tung- gal” (Ibr. 1:6; Rm. 8:29; Kol. 1:15, 18; Why. 1:5), Istilah itu tidak merujuk pada
segi waktu raja. Justru itu menekankan pentingnya atau prioritas (bandingkan Ibr. 12:23). Dalam kultur Ibrani,
biasanya anak sulung memperoleh hak-hak istimewa dalam keluarga. Demikianlah Yesus, sebagai anak sulung di
antara manusia, memenangkan kembali semua hak-hak istimewa manusia yang telah hilang itu. Ia menjadi Adam yang
baru, “anak sulung” yang baru atau pemimpin umat manusia. Petunjuk yang diberikan Alkitab mengenai Yesus yang
diperanakkan itu didasarkan atas konsep yang sama dengan anak tunggal dan anak sulung. Dengan berdasarkan
konteks itu, nubuat mengenai Mesias, “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” (Mzm. 2:7),
menunjuk kepada Yesus dengan penjelmaan-Nya (Ibr. 1:6), kebangkitan (Kis. 13:33; bandingkan dengan ayat 30),
atau penahbisan-Nya (Ibr. 1:3, 5).
8. Bukti tambahan diperoleh dalam hukum tata bahasa Yunani. (1) Penggunaan kata (menggunakan kata tanpa suatu
penunjuk/kata sandang tentu) “Lord” (Tuhan). Penerjemah LXX menerjemahkan YHWH dengan kurios amartria. Se-
ring benar, apabila seseorang menemukan kurios di dalam Perjanjian Baru maka yang ditunjukkannya ialah Tuhan (mi-
salnya dalam Mat. 7:21; 8:2, 6. 25). (2) Sebuah kata sandang tunggal menyatakan dua kata benda. Misalnya di dalam
kedua frase ini Kristus digambarkan sebagai Allah “Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Titus
Allah 7
2:13), “oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Ptr. 1:1). (3) Apabila ada dua kata benda dan
yang kedua itu dalam bentuk kasus genetif tanpa penunjuk tentu (artikel), yang lainnya kata benda yang saling mengisi
satu sama lain. Begitu pulalah dengan Rm. 1:17, 18. yang berbicara mengenai “kebenaran Allah” dan “murka Allah”,
dengan demikian Yesus dilukiskan sebagai “Anak Allah” (Luk 1:35).
9. White, “The True Sheep Respond to the Voice of the Shepherd,” Signs of the Times, 27 November 1893, hlm. 54.
10. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 34.
11. Ungkapan-ungkapan ini sering digunakan oleh para penulis Advent untuk menggambarkan identitas Yesus terhadap
umat manusia (bangsa manusia), akan tetapi mereka menggunakannya bukan dalam pengertian dan lingkup yang
penuh dosa. Gereja secara resmi mengambil poisisi (sepanjang sejarahnya) bahwa Tuhan Yesus Kristus sama sekali
tidak berdosa.
12. Kristus mengenakan “tubuh dan pikiran yang sama mudahnya dipengaruhi” seperti orang yang hidup pada masa-Nya
(White, “Notes of Travel,”Advent Review and Sabbath Herald, 10 Februari 1885, hlm. 81)—keadaan manusia yang
sudah merosot “kekuatan jasmaninya, begitu pula kuasa pikiran dan moral”—secara moral Kristus tidak merosot, Ia
pun sama sekali tidak berdosa (White, “In All Points Tempted Like As We Are,” Signs, 3 Desember 1902, hlm. 2;
White, Desire of Ages, hlm. 49).
13. Henry Melvill dalam Sermons by Henry Melvill, B.D., ed., C.P. Mellvaine (New York, N.Y.: Stanford & Swords, 1844),
hlm. 47. Dengan “tanpa cacat-cela” dimaksudkannya lapar, sakit, duka, dsb. Ia menyebut pandangan ini “doktrin orto-
doks” sebelum dan sesudah Kejatuhan—sebagai sifat Kristus.
14. White, Letter 8, 1895 dalam The Seventh-day Adventist Bible Commentary, ed., Francis D. Nichol, rev. ed. (Washington,
D.C.” Review and Herald, 1980), jld 5, hlm. 1128,1129; bandingkan SDA Bible Commentary, rev. ed., jilid 7, hlm.
927.
15. Bnd. White, “In Gethsemane”, Signs, 9 Desember 1987, film. 3; White dalam SDA Bible Commentary, rev. ed., jld 7,
hlm. 426.
16. Brooke F. Wescott, The Epistle to the Hebrews (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1950), hlm. 59.
17. F.F. Bruce, Commentary on Epistle to the Hebrews (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1972), hlm. 85, 86.
18. White, The Temptation of Christ,” Review and Herald, 1 April 1875, hlm. 3.
19. Philip Schaff, The Person of Christ” (New York, NY: George H. Doran, 1913), hlm. 35, 36.
20. Karl Ullmann, An Apologetic View of the Sinless Character of Jesus, The Biblical Cabinet; atau Hermeneutical Exe-
getical, and Philological Library (Edinburgh, Thomas Clark, 1842) jld. 37, hlm. 11.
21. White, “In Gethsemane,” Signs, 9 Desember 1897, hlm. 3; bandingkan White, Desire of Ages, hlm. 266.
22. White, Letter 8, 1895, dalam SDA Bible Commentary, jilid 5, hlm. 1128, 1129. Pada masa E.G. White definisi Propen-
sity (kecenderungan) dipungut dari bahasa Latin propensus yang berarti “kecenderungan alamiah;prasangka, keras hati
akan” (Webster Collegiate Dictionary, edisi ketiga., (Springfield, MA: G.&C. Merriam Co., 1916): bandingkan Nut-
sall’s Standard Dictioinaty of the English Laguage (Boston, MA: De Wolfe, Fiske & Co., 1886). Webster’s
Unabridged Dictionary mengartikannya sebagai “kualitas atau keadaan cenderung (condong ke arah, dalam rasa
moral); Kecende- rungan alamiah; disposisi untuk melakukan yang baik atau jahat: prasangka, cenderung, tendensi”
Webster’s lnterna- tional Dictionary of the English Language (Springfield, MA: G.&C. Merriam & Co., 1890). Salah
seorang penulis yang sangat dikagumi E.G. White, Henry Melvin, menulis, ‘Tetapi ia mengenakan kemanusiaan tanpa
cacat-cela, Ia tidak mengikuti kecenderungan hati terhadap dosa. Di sinilah Keilahiannya diserang. Roh Kudus
menyelubungi Sang Pera- wan, dan mengizinkan kelemahan datang dari padanya, menjauhkan yang jahat; sehingga
mengakibatkan kemungkinan adanya duka dan derita manusia, namun tidak bernoda dan bercacat-cela; manusia yang
juga mengenal air mata, namun tidak ada noda; kemungkinan untuk murka, namun tidak cenderung untuk
mempertahankan diri; sangat mengenal kesengsaraan tetapi bukan akibat perbuatannya (Melvin, hlm. 47). Baca Tim
Poirier, “A Comparison of the Christology of Ellen G. White and Her Literary Sources” (Naskah yang tidak diterbitkan
dari Ellen G. White Estate, Inc., General Conference of Seventh-day Adventists, Washington, D.C. 20012).
23. White, ‘Temptation of Christ” Review and Herald, 13 Oktober 1874, hlm. [1]; bandingkan White dalam SDA Bible
Commentary, jilid 7, hlm. 904.
Allah Anak 71
Allah 72

Allah Roh yang kekal aktif bersama Bapa dan Anak dalam
Penciptaan, Penjelmaan dan penebusan. Ia mengilhami para penulis
Kitab Suci. Ia mengisi hidup Kristus dengan kuasa. Ia menarik pada-
Nya serta menya- darkan umat manusia; dan barangsiapa yang
menyambutnya akan dibaharui dan diubah menjadi serupa dengan
gambar Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak supaya Ia senantiasa
dengan anak-anak-Nya, Ia menyo-dorkan karunia rohani kepada
jemaat, memberinya kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus, dan
selaras dengan Kitab Suci yang menuntun kepada semua kebenaran—
Fundamental Beliefs,—5.
BAB 5

ALLAH ROH KUDUS

alaupun penyaliban telah membi-


W ngungkan, menimbulkan kesedihan
yang mendalam, dan menggentarkan
ta, lidah-lidah api hinggap di atas kepala
mereka masing-masing. Bagaikan nyala
api yang mengamuk, Roh Kudus hinggap di
pengi- kut-pengikut Yesus, maka
kebangkitan men- datangkan fajar kepada atas mereka.
hidup mereka. Apa- bila Kristus Dengan hati yang dipenuhi Roh Kudus,
menghancurkan belenggu maut, kerajaan mereka tidak dapat menahan kasih mereka
Allah terbit di dalam hati mereka. Kini yang baru dan kegembiraan yang penuh se-
bara api yang tidak diragukan lagi mangat dalam Yesus. Kobaran nyala api
berkobar-kobar dalam jiwa mereka. Perbe- ke- gembiraan ini mereka nyatakan kepada
daan-perbedaan pendapat yang beberapa orang banyak dengan penuh semangat,
minggu sebelumnya terjadi di antara mere- mereka mu- lai mengumumkan kabar baik
ka yakni, perbedaan pendapat yang sangat tentang kese- lamatan. Karena gemuruh
tajam dan menjadi benteng pemisah di an- suara itu, orang- orang yang ada di sekitar
tara sesama murid menjadi luluh. Mereka tempat itu, juga para pendatang yang
saling mengaku dosa dan membuka diri me- berasal dari pelbagai bangsa yang
reka untuk menerima Yesus dengan kebetulan lewat, mengerumuni tempat
segenap berbakti itu. Dengan rasa kagum dan agak
hati, raja mereka yang telah naik ke surga. keheran-heranan mereka mendengar- kan
Rasa persatuan semakin bertumbuh di —dalam bahasa mereka masing-ma- sing
ka- —kesaksian-kesaksian yang luar biasa
langan murid-murid yang tadinya tercerai- tentang pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa
berai, berkat adanya doa dari hari ke hari. diucapkan orang-orang Galilea yang
Satu hari yang tidak dapat dilupakan ialah berpen- didikan sangat sederhana itu.
ketika mereka memuji-muji Tuhan terde- "Saya tidak mengerti," kata orang yang
ngarlah suara gemuruh bagaikan badai memperhatikannya, "Apa artinya semua
yang menghentakkan mereka. Bara api ini?" Orang-orang lain lewat sambil meng-
yang ber- kobar dalam hati mereka kini
semakin nya-

73
Allah Roh 7
gerutu, "Ah, mereka itu sedang mabuk." as bahwa, berdusta kepada Roh Kudus, ia
"Bu- kan," kata Petrus, "orang-orang ini "bukan mendustai manusia tetapi mendus-
tidak ma- buk seperti yang kamu sangka tai Allah" (Kis. 5:3, 4). Yesus menyatakan
karena hari baru pukul sembilan. Apa yang bahwa dosa yang tidak dapat diampuni ia-
telah kamu lihat dan dengar berlangsung di lah "hujat terhadap Roh Kudus," dan
tempat ini hanyalah karena Yesus yang menga- takan "Apabila seorang
telah dibangkit- kan itu dan kini mengucapkan sesu- atu menentang Anak
ditinggikan serta duduk di sebelah kanan Manusia, ia akan diam- puni, tetapi jika ia
Allah yang telah memberikan kepada kami menentang Roh Kudus, ia tidak akan
karunia Roh Kudus" (Kis. 2). diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia
yang akan datang pun tidak" (Mat. 12:31,
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 32). Ini benar hanya apabila Roh Kudus
itulah Allah.
Alkitab menyatakan bahwa Roh Kudus Kitab Suci menghubungkan sifat-sifat
itu satu pribadi, bukan sebuah kekuatan llahi kepada Roh Kudus. Ia hidup. Paulus
yang tidak mempunyai pribadi. Perkataan menyatakan Dia sebagai "Roh, yang mem-
yang mengatakan "Karena berkenan beri hidup" (Rm. 8:2). Ia kebenaran itu.
kepada Ro- hul Kudus dan kepada kami" Kris- tus menyebut-Nya "Roh Kebenaran"
(Kis. 15:28, Terjemahan Lama) (Yoh. 16: 13). Ungkapan "kasih Roh" (Rm.
menunjukkan bahwa umat percaya yang 15:30) dan "Roh Kudus Allah" (Ef. 4:30)
mula-mula itu mengang- gap Roh Kudus menun- jukkan bahwa kasih dan
sebagai satu pribadi. Kris- tus juga kekudusan adalah bagian sifat-Nya.
berbicara mengenai Dia sebagai satu Roh Kudus mahakuasa. Ia mengarunia-
pribadi yang jelas. "Ia akan memuliakan kan karunia roh "kepada tiap-tiap orang se-
Aku," kata-Nya, "sebab Ia akan cara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya
memberita- kan kepadamu apa yang (1 Kor. 12:11). Ia mahahadir. Ia akan "me-
diterima-Nya dari pada-Ku" (Yoh. 16:14). nyertai" umat-Nya "selama-lamanya" (Yoh.
Kitab Suci menun- juk kepada Allah 14:16). Tidak seorang pun yang dapat
tritunggal, menyatakan Roh Kudus sebagai mele- paskan diri dari pengaruh-Nya (Mzm.
satu pribadi (Mat. 28:19; 2 Kor. 13:14). 139:7- 10). Ia juga mahatahu, karena "Roh
Roh Kudus memiliki kepribadian. Ia menye- lidiki segala sesuatu, bahkan hal-
ber- bantah-bantah (Kej. 6:3, Terjemahan hal yang tersembunyi dalam diri Allah" dan
Lama), mengajar (Luk. 12:12), "siapa ge- rangan di antara manusia yang
menyadarkan (Yoh. 16:8), menangani tahu, apa yang terdapat di dalam diri
masalah-masalah gereja (Kis. 13:2), manusia selain Roh Allah" (1 Korintus
menolong dan mengantarai (Rm. 8:26), 2:10, 11).
mengilhami (2 Ptr. 1:21), dan mengu- Pekerjaan Allah juga ada hubungannya
duskan (1 Ptr. 1:2). Kegiatan ini tidak dengan Roh Kudus. Penciptaan dan
dapat diselenggarakan oleh kuasa saja, kebang- kitan melibatkan-Nya. Ayub
pengaruh atau kebijaksanaan Allah. Hanya berkata, "Roh Allah telah membuat aku,
satu priba- dilah yang dapat melakukannya. dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku
hidup" (Ayb. 33: 4). Penulis Mazmur
ROH KUDUS ADALAH ALLAH
berkata, "Apabila Eng- kau mengirim roh-
Mu, mereka tercipta" (Mzm. 104:30).
Kitab Suci menganggap Roh Kudus
Paulus menyatakan, "Maka Ia, yang telah
seba- gai Allah. Petrus mengatakan kepada
membangkitkan Kristus Ye-
Anani-
Allah Roh 7
sus dari antara orang mati, akan Bapa memberikan Anak-Nya kepada dunia
menghidup- kan juga tubuhmu yang fana ini (Yoh. 3:16), Ia dikandung oleh Roh Ku-
itu oleh Roh- Nya, yang diam di dalam dus (Mat. 1:18-20). Roh Kudus datang un-
kamu" (Rm. 8:11). Hanya Allah yang tuk menyelesaikan rencana itu, mewujud-
mempunyai pribadi dan hadir di mana- kannya.
mana, bukan pengaruh da- ri sesuatu yang Keterlibatan yang erat Roh Kudus
tanpa pribadi, pun wujud yang dalam penciptaan nyata dalam kehadiran-
diciptakan, yang dapat mengadakan Nya pada waktu Penciptaan (Kej. 1:2).
mukjizat yang membawa Kristus yang Asal-usul dan pemeliharaan hidup
Ilahi kepada seorang individu, Maria. bergantung pada pelak- sanaan tugas-Nya;
Pada hari Pentakosta itu, Roh membuat jika Ia meninggalkannya berarti maut.
Allah manu- sia, Yesus, hadir secara Alkitab berkata, jika Allah "me- narik
universal kepada se- kembali Roh-Nya, dan mengembali- kan
mua orang yang mau menerima-Nya. nafas-Nya pada-Nya, maka binasalah
Roh Kudus dianggap setara dengan Al- bersama-sama segala yang hidup, dan kem-
lah Bapa dan Allah Anak dalam baptisan balilah manusia kepada debu" (Ayb. 34:14,
(Mat. 28:19), dalam doa penutup yang ber- 15; bandingkan 33:4). Kita dapat melihat
sifat memberkati (2 Kor. 13:14), dan karu- re- fleksi pekerjaan kreatif yang dilakukan
nia-karunia rohani (1 Kor. 12:4-6). Roh dalam tugas pengolahan kembali
masing- masing orang yang terbuka bagi
ROH KUDUS DAN KEALLAHAN Allah. Al- lah melaksanakan pekerjaan-
Nya di dalam individu-individu melalui
Sejak abad kekekalan Allah Roh Kudus Roh Pencipta. Oleh karena itu, di dalam
itu hidup dalam Keallahan sebagai anggota penjelmaan, pen- ciptaan dan penciptaan
yang ketiga. Bapa, Anak dan Roh ada de- kembali, Roh mun- cul untuk menuntaskan
ngan sendirinya, setara. Walaupun masing- tujuan Allah.
masing setara, ada pembagian tugas dalam
Tritunggal itu (baca bab 2). ROH YANG DIJANJIKAN
Kebenaran mengenai Allah Roh Kudus
dapat dipahami dengan jelas dalam Yesus. Kita direncanakan menjadi tempat ting-
Apabila Roh turun kepada umat percaya, Ia gal Roh Kudus (baca 1 Kor. 3:16). Dosa
datang sebagai "Roh Kristus"—la tidak da- Adam dan Hawa yang memisahkan mereka
tang dengan kehendak-Nya sendiri, mem- baik dari Taman Eden dan juga sebagai
bawa kuasa-Nya. Kegiatan-Nya dalam tem- pat tinggal Roh. Perpisahan itu
seja- rah bertumpu pada misi keselamatan berkelanjut- an—bejatnya kejahatan
yang dibawa Kristus. Roh Kudus terlibat sebelum datangnya Air Bah membuat
secara aktif dalam peristiwa kelahiran Allah mengumumkan, "Roh-Ku tidak akan
Kristus (Luk. 1:35), mengukuhkan tugas selama-lamanya ting- gal di dalam
pelayanan-Nya kepada orang banyak pada manusia" (Kej. 6:3).
waktu pembap- tisan-Nya (Mat. 3:16, 17), Pada zaman Perjanjian Lama Roh me-
dan membawa manfaat korban pendamaian lengkapi orang-orang tertentu untuk
Kristus serta kebangkitan untuk manusia melak- sanakan tugas-tugas khusus (Bil.
(Rm. 8:11). 24:2; Hak. 6:34; 1 Sam. 10:6). Terkadang
Di dalam Keallahan, Roh tampaknya Dia "dalam"
me- laksanakan tugas pelaksanaan. Ketika orang-orang (Kel. 31:3; Yes. 63:11). Tentu
Allah saja orang-orang yang benar-benar percaya
Allah Roh 7
selalu merasakan kehadiran-Nya, bahkan (Yoh. 7:39). Penerimaan Allah Bapa atas
nu- buat meramalkan kecurahan Roh "atas pe- ngorbanan Kristus adalah syarat
se- mua manusia" (Yl. 2:28)—suatu saat kecurahan Roh Kudus.
bila- mana pernyataan Roh yang lebih Abad baru mulai hanyalah apabila
besar da- lam zaman baru. Tuhan kita yang telah menang itu duduk di
Selama dunia ini masih di tangan atas takhta surga. Hanya dengan
peram- pas kekuasaan, kecurahan Roh itu demikianlah Ia dapat mengirimkan Roh
masih di- tangguhkan. Sebelum Roh dapat Kudus secara pe- nuh. Dan setelah "Ia
mencurah- kannya atas semua manusia, ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan
Kristus harus melaksanakan tugas-Nya di menerima Roh Kudus yang dijanjikan
dunia ini dan mengadakan tugas melalui itu,"kata Petrus, "dicurahkan- Nya" Roh
korban penda- maian. Menunjuk kepada Kudus (Kis. 2:33) ke atas murid- murid-
pelayanan Kristus sebagai pelayanan Roh, Nya yang dengan penuh harap ber- kumpul
Yohanes Pembaptis berkata, "Aku menyambut peristiwa ini, dan "se- mua
membaptis kamu dengan air" tetapi Ia bertekun dengan sehati dalam doa ber-
"akan membaptiskan kamu dengan Roh sama-sama" (Kis. 1:5, 14). Pada hari
Kudus" (Mat. 3:11). Akan tetapi Injil tidak Penta- kosta, lima puluh hari setelah
memperlihatkan Yesus Kristus mem- penyaliban di Golgota, menyambut abad
baptis dengan Roh Kudus. Beberapa jam baru dengan se- gala kuasa kehadiran
menjelang kematian-Nya, Yesus berjanji Roh."Tiba-tiba turun- lah dari langit suatu
kepada murid-murid-Nya, "Aku akan bunyi seperti tiupan angin keras yang
minta kepada Bapa, dan Ia akan memenuhi seluruh rumah, di mana mereka
memberikan kepa- damu seorang Penolong duduk; dan tampaklah kepa- da mereka
yang lain, supaya Ia menyertai kamu lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran
selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran" dan hinggap pada mereka ma- sing-masing.
(Yoh. 14:16, 17). Adakah janji Maka penuhlah mereka dengan Roh
pembaptisan Roh itu diterima waktu Kudus" (Kis. 2:2-4).
penyaliban? Tiada merpati yang muncul Tugas Yesus dan Roh Kudus
pa- da waktu hari Jumat penyaliban itu— sepenuhnya saling bergantung. Roh Kudus
hanya kegelapan belaka serta kilatan dapat dicu- rahkan sepenuhnya hanyalah
cahaya. apabila tugas Yesus telah diselesaikan.
Beberapa waktu kemudian setelah ke- Dan Yesus dikan- dung Maria karena Roh
bangkitan-Nya, Yesus mengembusi Roh Kudus (Mat. 1:8- 21), dibaptiskan oleh
Ku- dus kepada murid-murid-Nya (Yoh. Roh Kudus (Mrk. 1:9, 10), dibimbing oleh
20: 22). Ia berkata, "Dan Aku akan Roh (Luk. 4:1), menga- dakan mukjizat-
mengirim kepa- damu apa yang dijanjikan Nya melalui Roh (Mat. 12:24-32),
Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di mempersembahkan diri-Nya di Golgota
dalam kota ini sam- pai kamu melalui Roh (Ibr. 9:14, 15) dan ke- mudian
diperlengkapi dengan kekuasaan dari dibangkitkan oleh Roh (Rm. 8:11).
tempat tinggi" (Luk. 24:49). Kuasa ini Yesuslah Orang yang pertama mengala-
akan diterima "kalau Roh Kudus turun ke mi kepenuhan Roh Kudus. Kebenaran
atas kamu," untuk menjadikan umat perca- yang sangat mengherankan itu, ialah
ya menjadi saksi-saksi-Nya sampai akhir bahwa Tu- han kita mau mencurahkan
du- nia (Kis. 1:8). Roh-Nya kepa- da semua orang yang
Yohanes menulis, "Sebab Roh itu sungguh-sungguh me- rindukan-Nya.
belum datang, karena Yesus belum
dimuliakan"
Allah Roh 7
MISI ROH KUDUS akan dosa, kebenaran dan penghakiman”
(Yoh. 16:8).
Petang sebelum kematian Kristus Ia Pertama-tama, Roh Kudus membawa
me- ngucapkan kata perpisahan yang kepada kita suatu penyadaran akan dosa,
menyebab- kan murid-murid-Nya menjadi te- rutama dosa karena tidak menerima
amat gelisah. Dengan segera Ia menjamin Kristus (Yoh. 16:9). Kedua, Roh
bahwa Roh Ku- dus akan diterima mereka mendorong semua orang supaya menerima
sebagai wakil-Nya secara pribadi. Mereka kebenaran Kristus. Ketiga, Roh
tidak akan ditinggal- kan sebagai yatim memperingatkan kita mengenai
piatu (Yoh. 14:18). penghakiman, sebuah alat yang penuh kua-
sa untuk membangkitkan pikiran orang
Asal-usul Misi itu. Perjanjian Baru me- yang digelapi dosa atas perlunya
nyatakan Roh Kudus dalam cara yang pertobatan dan perubahan.
unik. Ia disebut "Roh Yesus" (Kis. 16:7), Apabila kita telah bertobat maka kita
"Roh Anak-Nya" (Gal. 4:6), "Roh Allah" da- pat dilahirkan kembali melalui baptisan
(Rm. air dan Roh Kudus (Yoh. 3:5). Kemudian
8:9), "Roh Kristus" (1 Ptr. 1:11), dan "Roh kita memperoleh hidup baru, karena kita
Yesus Kristus" (Flp. 1:19). Siapa yang me- telah menjadi tempat kediaman Roh
mulai misi Roh Kudus—Yesus Kristus Kristus.
atau- kah Allah Bapa?
Apabila Kristus menyatakan asal-usul Misi-Nya bagi Orang Percaya.
misi Roh Kudus kepada sebuah dunia yang Sebagi- an besar nas mengenai Roh Kudus
telah hilang, ada dua sumber yang disebut- menying- gung hubungan-Nya dengan
kan-Nya. Pertama-tama Ia menunjuk kepa- umat Allah. Pe- ngaruh-Nya yang
da Bapa: "Aku akan minta kepada Bapa, menguduskan menuntun kepada penurutan
dan Ia akan memberikan kepadamu (1 Ptr. 1:2), akan tetapi tidak seorang pun
seorang Pe- nolong yang lain" (Yoh. yang tetap akan menga- lami kehadiran-
14:16; bandingkan 15:26, "yang keluar dari Nya kalau tidak memenuhi syarat-syarat
Bapa"). Baptisan Roh Kudus disebut-Nya tertentu. Petrus mengatakan Al- lah telah
"janji Bapa" (Kis. 1:4). Kedua, Kristus mengaruniakan Roh kepada orang- orang
menunjukkan diri-Nya sendiri: "Aku akan yang terus-menerus menurut Dia (Kis.
mengutus Dia kepada- mu" (Yoh. 16:7). 5:32).1 Oleh karena itu, orang-orang percaya
Oleh karena itu, Roh Ku- dus mulai dari diberi amaran mengenai perlawanan, men-
Allah Bapa dan Allah Anak. dukakan, dan memadamkan Roh (Kis.
7:51; Ef. 4:30; 1 Tes. 5:19).
Misi-Nya ke Dunia Ini. Kita dapat me- Apakah yang dilakukan Roh bagi
ngakui Ketuhanan Kristus hanyalah mela- orang- orang beriman?
lui pengaruh Roh Kudus. Paulus berkata,
"Tidak ada seorang pun, yang dapat meng- 1. Ia menolong orang-orang percaya.
aku: ‘Ye-sus adalah Tuhan,’ selain oleh Tatkala memperkenalkan Roh Kudus,
Roh Kudus.” (1 Kor. 12:3). Kris- tus menyebut-Nya "seorang
Kepada kita diberikan jaminan bahwa, Penolong (pa- rakletos) yang lain" (Yoh.
melalui Roh Kudus, Kristus, "Terang yang 14:16). Kata Yu- nani parakletos
sesungguhnya, “menerangi” setiap orang, diterjemahkan menjadi "Pe- nolong,"
se- dang datang ke dalam dunia" (Yoh. "Penghibur," "Penasihat," dan da- pat juga
1:9). Mi- si-Nya ialah untuk berarti "Yang Mengantarai," "Pe- rantara,"
“menginsafkan dunia atau "Pembela."
Allah Roh 7
Parakletos satu-satunya yang lain dise- kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
butkan dalam Kitab Suci ialah Kristus sen- ti- dak pergi, Penghibur. (Roh Kudus, Yoh.
diri. Ialah yang menjadi Pembela atau Pe- 14: 16, 17) itu tidak akan datang
ngantara di hadapan Bapa. "Anak-anakku, kepadamu, te- tapi jikalau Aku pergi, Aku
hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya akan mengutus Dia kepadamu" (Yoh.
kamu jangan berbuat dosa, namun jika se- 16:7).
orang berbuat dosa, kita mempunyai Sebagai manusia Yesus tidak dapat
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus hadir di mana-mana, oleh karena itu
Kristus, yang adil" (1 Yoh. 2:1). Sebagai sangatlah bi- jaksana bila Ia pergi. Melalui
Pengantara, Mediator, dan Penolong, Roh Ia dapat hadir di mana-mana
Kristus mengha- dapkan kita kepada Allah sepanjang masa. Yesus berkata, "Aku akan
dan memperlihat- kan Allah kepada kita. minta kepada Bapa, dan Ia akan
Nah, demikian pula Roh memimpin kita memberikan kepadamu seorang Pe- nolong
kepada Kristus dan me- nyatakan anugerah yang lain, supaya Ia menyertai ka- mu,
Kristus kepada kita. Ini menerangkan yaitu Roh Kebenaran." Ia memberikan
mengapa Kristus disebut "Roh kasih jaminan bahwa Roh itu "akan diam di da-
karunia" (Ibr. 10:29). Salah satu sum- lam kamu. Aku tidak akan meninggalkan
bangan-Nya yang terbesar ialah penerapan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kem-
anugerah penebusan yang dilakukan Kris- bali kepadamu" (Yoh. 14:16-18). "Roh Ku-
tus terhadap manusia (baca 1 Kor. 15:10; 2 dus adalah wakil Kristus, tetapi bebas dari
Kor. 9:4; Yoh. 4:5, 6). kepribadian manusia, dan ketergantungan-
nya."2
2. Ia membawa kebenaran Kristus. Pada waktu penjelmaan, Roh Kudus
Kristus menyebut Roh Kudus "Roh Kebe- menghadirkan Kristus kepada seorang—
naran" (Yoh. 14:17; 15:26; 16:13). Tugas- Maria. Pada hari Pentakosta, Roh mengha-
Nya juga termasuk "mengingatkan kamu dirkan Kristus yang telah menang itu kepa-
akan semua yang telah Kukatakan kepada- da dunia ini. Janji-janji Kristus ialah: "Aku
mu" (Yoh. 14:26) dan membimbing "kamu sekali-kali tidak akan meninggalkan
ke dalam seluruh kebenaran"(Yoh 16:13). engkau" (Ibr. 13:5) dan "Aku menyertai
Pekabaran yang disampaikan-Nya ialah kamu senan- tiasa sampai kepada akhir
men- jadi saksi bagi Kristus Yesus (Yoh. zaman" (Mat. 28:20)—diwujudkan melalui
15: 26). "Ia tidak akan berkata-kata dari Roh. Oleh ka- rena alasan itulah Perjanjian
diri-Nya sen- diri, tetapi segala sesuatu Baru memberi- kan Roh itu sebuah nama
yang didengar-Nya itulah yang akan yang belum per- nah digunakan pada-Nya
dikatakan-Nya," kata Kris- tus,"dan la akan di dalam Perjanji- an Lama, "Roh Yesus
memberitakan kepadamu hal-hal yang Kristus" (Flp. 1:19).
akan datang. Ia akan memulia- kan Aku, Hanya dengan demikianlah, melalui
sebab Ia akan memberitakan kepa- damu apa Roh, baik Bapa maupun Anak menjadikan
yang diterima-Nya dari pada-Ku" (Yoh. umat percaya sebagai tempat tinggal
16: 13,14). Mereka (Yoh. 14:23), satu-satunya jalan
bagaimana orang beriman dapat tinggal di
3. Ia membawa hadirat Kristus. Peka-
dalam Kristus, yak- ni melalui Roh.
baran yang disampaikan-Nya bukan saja
me- ngenai Kristus, tetapi juga hadirat 4. Ia menuntun jalannya jemaat.
Kristus. Yesus berkata, "Adalah lebih Kare- na Roh Kudus menghadirkan hadirat
berguna bagi Kris- tus, Ia menjadi Wakil sejati Kristus
di atas
Allah Roh 7
dunia ini. Sebagai pusat yang kekal atas 23:2). Roh turun kepada Saul dan Daud ke-
kua- sa dalam masalah-masalah iman dan tika mereka diurapi sebagai pemerintah
doktrin maka cara-cara yang ditempuh-Nya umat Tuhan (1 Sam. 10:6, 10; 16:13).
untuk menuntun jemaat sesuai dengan Kepada se- bagian orang, turunnya Roh itu
Alkitab. "Ci- ri khas Protestantisme—ialah membuat- nya mampu melakukan karya-
bahwa Roh Kudus adalah wakil sejati atau karya seni yang unik (Kel. 28:3; 31:3;
pengganti Kristus di atas dunia ini. Kalau 35:30-35).
bergantung kepada organisasi, para Pada jemaat yang mula-mula itu,
pemimpin, atau kebi- jaksanaan manusia Kristus mencurahkan pelbagai karunia
berarti menempatkan ma- nusia di tempat kepada je- maat melalui Roh Kudus. Roh
yang Ilahi.3 Kudus mem- bagi-bagikan karunia ini
Roh Kudus begitu terlibat dalam peker- kepada umat per- caya untuk kemajuan
jaan kerasulan jemaat yang mula-mula itu. jemaat, diberikan-Nya karunia itu ketika
Melalui doa, puasa, jemaat memilih misio- dilihat-Nya layak untuk itu (Kis. 2:38; 1
naris, atas bimbingan Roh Kudus itu (Kis. Kor. 12:7-11). Ia menyediakan kuasa
13:1-4). Orang-orang yang dipilih sudah istimewa yang diperlukan untuk me-
di- kenal baik sebagai orang yang nyampaikan Injil sampai ke ujung dunia
membuka diri terhadap bimbingan Roh (Kis. 1:8; baca bab 16 dari buku ini).
Kudus. Kitab Ki- sah Para Rasul
melukiskan mereka sebagai orang yang 6. Ia mengisi hati orang percaya.
"penuh dengan Roh Kudus" (Kis. 13:9, Rasa ingin tahu Paulus terhadap murid-
bandingkan 52). Kegiatan-kegiatan yang murid yang tinggal di Efesus dinyatakan
dilakukan mereka berada di bawah ken- sebagai berikut, "Sudahkah kamu
dali-Nya (Kis. 16:6, 7). Paulus mengingat- menerima Roh Kudus, ke- tika kamu
kan tua-tua jemaat bahwa mereka menjadi percaya?" (Kis. 19:2) ada- lah
ditempat- kan pada kedudukan mereka sebuah pertanyaan yang sulit bagi setiap
oleh Roh Ku- dus (Kis. 20: 28). orang percaya.
Roh Kudus melakukan sebuah peran Manakala Paulus menerima jawaban
pen- ting dalam menyelesaikan kesukaran yang negatif maka ia menumpangkan
yang serius yang mengancam kesatuan tangan- nya ke atas murid-murid itu
jemaat. Se- sungguhnya, Kitab Suci sehingga me- reka menerima baptisan Roh
memperkenalkan keputusan-keputusan Kudus (Kis. 19:6).
yang dibuat majelis je- maat yang mula- Peristiwa ini menunjukkan bahwa kein-
mula itu dengan kata seperti yang berikut: safan akan dosa yang muncul karena Roh
"Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan Ku-dus dan pengisian Roh kehidupan
keputusan kami. " (Kis. 15:28). adalah dua pengalaman yang berbeda.
Yesus menyatakan perlunya lahir dari
5. Ia melengkapi jemaat dengan air dan Roh (Yoh. 3:5). Sebelum Ia naik ke
karu- nia istimewa. Roh Kudus telah sur- ga diperintahkan-Nya supaya orang-
mencurah- kan karunia-karunia istimewa orang yang baru percaya itu dibaptiskan
kepada umat Allah. Pada zaman Perjanjian dengan "nama Bapa dan Anak dan Roh
Lama "Roh Tuhan menghinggapi dia" dan Kudus" (Mat. 28:19). Sesuai dengan
memberikan kepada mereka kuasa perintah ini, Petrus mengkhotbahkan
istimewa untuk me- mimpin dan bahwa "karunia Roh Ku-dus" akan
melepaskan bangsa Israel (Hak. 3:10; 6:34; diterima pada saat bap- tisan (Kis. 2:38).
11:29, dsb) dan kemampuan un- tuk Dan Paulus mengukuhkan pentingnya
bernubuat (Bil. 11:17, 25, 26; 2 Sam. baptisan Roh Kudus (baca bab
14 dari buku ini) dengan panggilan yang dengan Kristus, jika karunia Roh menjadi
mendesak agar orang-orang percaya itu mi- lik mereka, murid-murid-Nya yang
"pe- nuh dengan Roh" (Ef. 5:18). paling miskin dan paling tidak
Dengan pemenuhan Roh Kudus, maka berpengetahuan se- kalipun akan memiliki
kita pun diubah ke dalam citra Allah, kuasa yang akan ber- bicara kepada hati
mene- ruskan pekerjaan penyucian yang mereka. Allah akan men- jadikan mereka
dimulai pada saat kelahiran baru itu. Allah saluran pencurahan pengaruh yang paling
telah me- nyelamatkan kita sesuai dengan tinggi di alam semesta."4
anugerah- Nya "oleh permandian kelahiran Roh itu sangat menentukan. Semua
kembali dan oleh pembaruan yang peru- bahan yang diakibatkan Yesus Kristus
dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dalam kita terjadi melalui pelayanan Roh.
dilimpahkan-Nya kepa- da kita oleh Yesus Sebagai umat percaya kita harus senantiasa
Kristus, Juruselamat kita" (Tit. 3:5, 6). waspada bahwa tanpa Roh kita tidak akan
"Dengan tidak hadirnya Roh maka pe- dapat mela- kukan sesuatu (Yoh. 15:5).
kerjaan Injil menjadi tidak berdaya sama Dewasa ini Roh Kudus mengarahkan
se- kali. Pengetahuan, bakat, kefasihan per- hatian kita kepada karunia kasih Allah
lidah, atau setiap anugerah yang alamiah ter- besar yang diberikan dalam Anak-Nya.
mungkin dimiliki; tetapi, tanpa kehadiran Ia mengharapkan agar kita jangan
Roh Allah, tidak ada hati yang dapat menghala- ngi permohonan-Nya,
disentuh, tidak ada orang berdosa yang melainkan menerima jalan satu-satunya itu,
dimenangkan bagi Kris- tus. Sebaliknya, yang memungkinkan kita diperdamaikan
jika mereka dihubungkan dengan Bapa kita yang penuh kasih dan
kemurahan.

Referensi:

1. Baca Arnold V. Wallenkampf, New by The Spirit (Mountain View, CA: Pacific Press, 1978), hlm. 49, 50.
2. White, Desire of Ages, hlm. 669.
3. LeRoy E. Froom, The Coming of the Comforter, edisi revisi (Washington, D.C.: Review and Herald, 1949), hlm. 66, 67.
4. White, Testimonies for the Church (Mountain View, CA: Pacific Press, 1948), jilid 8, hlm. 21, 22.

80
DOKTRIN TENTANG MANUSIA

81
Tuhan Pencipta segala sesuatu, dan hal itu telah dinyatakan dalam
Kitab Suci, catatan autentik atas kegiatan-Nya yang kreatif Di dalam
enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua makhluk
hidup yang ada di atas bumi, dan berhenti pada hari ketujuh pada
minggu yang pertama itu. Oleh karena itu, Ia menjadikan Sabat
sebagai pe- ringatan yang abadi atas pekerjaan penciptaan yang
sempurna yang dilakukan-Nya itu. Leluhur manusia yang pertama itu,
lelaki dan pe- rempuan, yang telah dijadikan Tuhan menurut gambar-
Nya sebagai mahkota ciptaan, memerintah dunia dan diberi tugas
untuk mengusa- hakannya. Tatkala dunia ini sudah selesai diciptakan,
maka segala sesuatu itu “sungguh amat baik,” menyatakan kemuliaan
Tuhan. — Fundamental Beliefs,—6.

8
BAB 6

PENCIPTAAN

atatan yang diberikan di dalam Alkitab memi- sahkan terang dari gelap dan menamai
C sangat sederhana. Dengan perintah Tu-
han, “langit dan bumi, laut dan segala isi-
ter- ang itu “siang” dan gelap gulita itu
“malam.”
nya” (Kel. 20:11) jadi dengan segera. Da-
lam enam hari saja tampak perubahan dari
yang “belum berbentuk dan kosong” men-
jadi planet yang penuh dan subur dengan
makhluk ciptaan dan pelbagai bentuk
tanam- an yang sudah dewasa. Planet kita
dihiasi dengan warna-warna yang cerah,
bersih, se- jati, dengan pelbagai bentuk
dan keharum- an, berbaur bersama-sama
dengan selera yang sangat baik dan
ketepatan yang sem-
purna dalam segala fungsinya.
Kemudian Tuhan “berhenti” untuk me-
rayakan dan menikmatinya. Kejayaan serta
keindahan yang enam hari itu akan
dikenang selama-lamanya karena Ia
berhenti. Coba ki- ta perhatikan sejenak
bagaimana laporan Al- kitab mengenai
Permulaan itu.
“Pada mulanya Allah menjadikan langit
dan bumi.” Dunia dipenuhi dengan air dan
gelap gulita. Pada hari pertama, Allah

8
Pada hari kedua Allah “memisahkan
air,” memisahkan air yang ada di bawah
cakrawa- la itu dari air yang ada di
atasnya, untuk mem- buat suasana
nyaman bagi kehidupan. Pada hari yang
ketiga Allah menghimpun air ke sebuah
tempat, membuat bagian daratan dan
lautan. Kemudian Allah menyelimuti
pantai, bukit-bukit dan lembah-lembah,
“tanah itu menumbuhkan tunas-tunas
muda, segala je- nis tumbuh-tumbuhan
yang berbiji dan se- gala jenis pohon-
pohonan yang menghasil- kan buah
yang berbiji” (Kej. 1:12).
Pada hari yang keempat Allah
menjadi- kan matahari, bulan dan
bintang untuk “men- jadi tanda yang
menunjukkan masa-masa yang tetap dan
hari-hari dan tahun-tahun.” Matahari
memerintah siang, bulan memerin- tah
malam (Kej. 1:14-16).
Tuhan menjadikan burung-burung
dan makhluk yang hidup di dalam air
pada hari yang kelima. Ia menjadikan
mereka “dan se- gala jenis makhluk
hidup” (Kej. 1:21), de- ngan sebuah
petunjuk bahwa makhluk yang
diciptakan-Nya akan menurunkan
jenisnya. Pada hari yang keenam Allah
menjadikan

8
Pencipta 8
pelbagai jenis binatang yang melata. Ia
ber- kata, “Hendaklah bumi mengeluarkan dikan dari tanah, dan Hawa sendiri dijadi-
sega- la jenis makhluk yang hidup, ternak kan dari tulang rusuk Adam (Kej. 2:7, 19,
dan bi- natang melata dan segala jenis 22)—alhasil, Allah yang menjadikan
binatang liar” (Kej. 1:24). segala sesuatu.
Setelah itu, sebagai tindakan yang
paling mulia dan menjadi mahkota KISAH PENCIPTAAN
Ciptaan, Allah menjadikan manusia
“menurut gambar-Nya, menurut gambar Banyak pertanyaan yang dikemukakan
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan mengenai catatan Kejadian yang terdapat
perempuan diciptakan-Nya me- reka” (Kej. da- lam buku itu, tentang Penciptaan.
1:27).Allah melihat segala sesu- atu yang Apakah ke- dua penuturan mengenai
diciptakan-Nya itu, “sungguh amat baik” Penciptaan yang ter-dapat dalam buku
(Kej. 1:31). pertama Alkitab berisi laporan yang
bertentangan ataukah memang catatan itu
FIRMAN KREATIF TUHAN konsisten? Apakah hari-hari Pen- ciptaan
memang secara harfiah ataukah
“Oleh firman Tuhan,” kata penulis menggambarkan suatu periode yang amat
Maz- mur, “langit telah dijadikan, oleh panjang? Benarkah langit—matahari, bulan
nafas dari mulut-Nya segala tentaranya” dan bintang—benar-benar dijadikan 6000
(Mzm. 33:6). Bagaimanakah ta- hun yang lalu?
berlangsungnya kata-kata yang kreatif ini?
Catatan Penciptaan. Dua catatan Al-
Firman Kreatif dan Benda Pra-ada. kitab mengenai penciptaan, satu terdapat
Kata yang terdapat dalam Kejadian, da- lam Kej. 1:1 sampai 2:3, sedangkan
“Berfir- manlah Allah,” mengenalkan yang sa- tu lagi terdapat dalam Kej. 2:4-25,
perintah Ilahi yang dinamis yang selaras. Tuturan yang pertama dilakukan
bertanggung jawab atas peristiwa megah secara beruntun, yaitu deretan peristiwa
enam hari Penciptaan itu (Kej. 1:3, 6, 9, 11, penciptaan
14, 20, 24). Setiap perintah mun- cul segala sesuatu.
dengan energi yang kreatif yang mengu- Sedangkan tuturan yang kedua dimulai
bah planet yang “belum berbentuk dan ko- dengan kata, “Inilah daftar keturunan...,”
song” (Kej. 1:2) menjadi sebuah Firdaus. me- rupakan sebuah pernyataan bahwa di
“Sebab Dia berfirman, maka semuanya dalam Kejadian diperkenalkan sejarah
jadi” (Mzm. 33: 9). Sesungguhnya, “bahwa keluarga (bandingkan Kej. 5:1; 6:9; 10:1).
alam semesta telah dijadikan oleh firman Narasi ini melukiskan tempat manusia
Allah” (Ibrani 11:3). dalam Pencip- taan. Tidak terlalu
Firman kreatif ini tidak bergantung kronologis namun me- nampakkan bahwa
pada benda yang pra-ada (ex nihilo): segala sesuatu dijadikan untuk menjadi
“Karena iman kita mengerti, bahwa alam lingkungan manusia itu.l Di- berikannya
semesta te- lah dijadikan oleh firman Allah, gambaran yang lebih rinci me- ngenai
sehingga apa yang kita lihat telah terjadi penciptaan Adam dan Hawa dan ling-
dari apa yang ti- dak dapat kita lihat” (Ibr. kungan yang dijadikan Allah di taman
11:3). Walaupun kadang-ladang Allah Eden. Lagi pula, kepada kita diberikan
menggunakan benda pra-ada—Adam dan informasi mengenai keadaan manusia dan
binatang-binatang dija- pemerintah- an Ilahi. Hanyalah dengan
menerima kedua catatan Penciptaan ini
sebagaimana adanya,
Pencipta 8
harfiah dan bersifat historis, membuatnya
se- laras dengan bagian-bagian selanjutnya bat merupakan klimaks minggu Penciptaan
da- lam Kitab Suci. itu. Hari Sabat yang 24 jam itu, menjadi
peri- ngatan minggu harfiah Penciptaan.
Hari-hari Penciptaan. Hari-hari Hukum keempat menjadi tidak bermakna
pencip- taan menurut Alkitab adalah apabila hari dikendurkan menjadi masa
menggunakan hari yang benar-benar 24 yang beribu-ribu tahun.2
jam secara harfi- ah. Cara khas yang Orang yang mengutip 2 Petrus 3:8
digunakan orang pada zaman Perjanjian “bah- wa di hadapan Tuhan satu hari sama
Lama, oleh umat Allah, ia- lah dengan seperti seribu tahun,” mencoba
mengukur waktu dengan ungkap- an membuktikan bah- wa hari-hari Penciptaan
“petang dan pagi” (Kej. 1:5, 8, 13, 19, itu bukanlah hari yang ditafsirkan secara
23, 31) menetapkan hari-hari yang dimulai harfiah 24 jam seha- ri, melupakan fakta
dengan petang atau waktu matahari bahwa pada ayat yang sama dikatakan juga
terbenam (baca Im. 23:32; Ul. 16:6). Tidak “seribu tahun” adalah “sama seperti satu
ada pem- benaran yang mengatakan bahwa hari.” Orang-orang yang menafsirkan hari
ungkapan satu hari yang harfiah ini, Penciptaan itu sama dengan ribuan tahun
misalnya, sama dengan ribuan atau jutaan atau membacanya sebagai satu kurun
tahun dalam Ke- jadian. waktu yang tidak terbatas menjadi juta dan
Kata Ibrani untuk hari ialah Yom dalam milyar tahun berarti mempertanyakan
Kejadian 1. Apabila kata yom disertai kata keabsahan perkataan Allah—sama seperti
penunjuk bilangan tentu, maka yang ular menggoda Hawa.
dimak- sudkannya ialah selalu yang
harfiah, hari 24 jam (misalnya dalam Kej. Apa itu “langit?” Banyak orang yang
7:11; Kel. 16:1) bertanya-tanya, dan yang memahami pun
—petunjuk lain yang menyatakan bahwa be- gitu, dengan adanya ayat-ayat yang
ca- tatan dalam Penciptaan berbicara menga- takan bahwa Allah “menciptakan
mengenai hari secara harfiah, 24 jam langit dan bumi” (Kej. 1:1; bandingkan 2:1;
sehari. Kel. 20:11) dan bahwa Ia menjadikan
Sepuluh Hukum merupakan bukti lain matahari, bulan, dan bintang pada hari
bahwa Penciptaan dalam Kejadian keempat dalam ming- gu Penciptaan 6000
menyang- kut hari yang harfiah, 24 jam tahun yang lalu (Kej. 1:14-19). Apakah
sehari. Dalam hukum keempat Tuhan semua benda-benda yang terdapat di langit
berkata, “Ingatlah dan kuduskanlah hari diadakan pada ketika itu juga?
Sabat: enam hari lamanya engkau akan Tentu saja minggu Penciptaan yang di-
bekerja dan melakukan segala bicarakan di sini tidak mencakup langit
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah yang didiami Tuhan Allah sejak zaman
hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan kekekal- an. ”Langit” yang disebutkan
me- lakukan sesuatu pekerjaan, ... Sebab dalam Kejadi- an 1 dan 2 mungkin
enam hari lamanya TUHAN menjadikan menunjuk kepada pla- net-planet serta
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan bintang-bintang yang paling dekat kepada
Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah bumi.
sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat Sesungguhnya, bumi, ganti ciptaan per-
dan menguduskan- nya” (Kel. 20:8-11). tama Kristus, sangat mungkin adalah cipta-
Dengan ringkas, Allah menceritakan an-Nya yang terakhir. Alkitab melukiskan
kembali kisah Penciptaan. Setiap hari anak-anak Allah, kemungkinan yang
(yom) diisi dengan kegiatan yang kreatif, dimak-
dan Sa-
Pencipta 8
sud adalah Adam-Adam dari dunia-dunia
yang tidak pernah jatuh ke dalam dosa, kan kebebasan untuk memilih dan dengan
ber- jumpa dengan Allah, mengadakan kemampuan untuk mengasihi serta melay-
pertemu- an di sebuah sudut yang jauh di ani-Nya.
alam semes- ta (Ayb. 1:6-12). Sebegitu
jauh, belum ada penemuan mengenai Siapakah Allah Pencipta itu? Semua
planet-planet yang di- huni. Tampaknya anggota Keallahan ‘terlibat dalam Pencip-
tempat yang dimaksudkan itu amat jauh di taan (Kej. 1:2, 26). Wakil yang giat yang
keluasan alam semesta—di luar jangkauan tu- rut serta adalah Anak Allah, Kristus
sistem bimasakti kita yang telah dicemari yang su- dah ada sejak semula (pra-ada).
dosa ini, untuk menjamin su- paya jangan Di dalam prolog mengenai catatan
sampai ditulari dosa. Penciptaan, Musa menulis: “Pada mulanya
Allah menjadikan langit dan
ALLAH PENCIPTAAN bumi.”Mengingat kata-kata ini, Yohanes
melukiskan secara rinci mengenai peranan
Allah yang bagaimanakah Allah Kristus dalam Penciptaan: “Pada mulanya
Pencipta kita itu? Apakah semacam Pribadi adalah Firman; Firman itu bersa- ma-sama
yang tia- da batasnya yang menaruh dengan Allah dan Firman itu ada- lah
perhatian kepada kita—noktah kehidupan Allah.... Segala sesuatu dijadikan oleh Dia
yang terpencil di ke- jauhan alam semesta- dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang
Nya? Setelah menja- dikan bumi, apakah telah jadi dari segala yang telah dijadikan”
Ia menjadi semakin be- sar dan menjadi (Yoh. 1:1-3). Di dalam nas yang sama de-
benda yang semakin baik? ngan jelas Yohanes menuliskan siapa sebe-
narnya yang dimaksudkannya: “Firman itu
Allah yang Memelihara. Catatan Pen- telah menjadi manusia, dan diam di antara
ciptaan menurut Alkitab dimulai dengan kita” (Yoh. 1: 14). Yesus adalah Pencipta,
Al- lah dan kemudian beralih kepada Seorang yang berbicara sehingga bumi pun
manusia. Secara tidak langsung jadilah (baca Ef. 3:9; Ibr. 1:20).
dikatakannya bahwa dalam menciptakan
langit dan bumi Allah menyiapkan Menunjukkan Kasih Allah. Betapa
lingkungan yang sempurna bagi umat da- lamnya kasih Allah itu! Apabila Kristus
manusia. Umat manusia, lelaki dan pe- yang penuh cinta kasih itu membuat tangan
rempuan, adalah karya ciptaan-Nya yang Adam, pastilah Ia tahu bahwa tangan
lu- ar biasa mulianya. manusia pada suatu saat nanti akan
Catatan itu menunjukkan Allah sebagai menghina dan menya- libkan-Nya. Dalam
perencana yang teliti sekali atas segala ke- satu pengertian yang mendalam Penciptaan
perluan makhluk ciptaan-Nya. Ia membuat dan salib itu bersatu, karena Kristus sang
sebuah taman yang menjadi rumah kedia- Pencipta itu telah di- sembelih sejak asas
man khusus untuk manusia dan dunia ini (Why. 13:8). Kemahatahuan-
memberikan tanggung jawab kepada Nya3 sebagai yang Ilahi ti- dak mencegah-
manusia itu untuk mengelolanya. Ia Nya. Di bawah bayang-ba- yang kabut
menjadikan manusia sede- mikian rupa Golgota yang tidak menyenang- kan itu,
agar mereka dapat mengadakan suatu Kristus menghembuskan napas ke- hidupan
hubungan dengan Allah. Hubungan yang ke lubang hidung Adam, dengan pe-
dimaksudkan bukanlah sebuah hubung- an ngetahuan bahwa penciptaan itu akan men-
yang tidak alamiah, bukan yang dipaksa- cabut nyawa-Nya. Kasih yang sukar
kan; Ia menjadikan mereka dengan dipaha-
memberi-
Pencipta 8
mi itulah yang menjadi dasar Penciptaan.
datangkan kemuliaan bagi-Nya, memenuhi
TUJUAN PENCIPTAAN maksud tujuan Allah dalam menciptakan
kita.
Kasihlah yang menjadi pendorong sega-
la tindak laku Allah karena Ia sendiri kasih Untuk Memenuhi Bumi. Pencipta du-
(1 Yoh. 4:8). Ia tidak hanya menciptakan nia ini tidak menjadikan dunia ini menjadi
kita supaya mengasihi-Nya, tetapi juga sebuah tempat yang sunyi sepi, menjadi se-
supaya kita dapat mengasihi-Nya. Kasih- buah planet yang kosong; dunia ini dijadi-
Nya telah membawa Dia ikut serta dalam kan untuk dihuni (Yes. 45:8). Apabila
Penciptaan, salah satu karunia terbesar manu- sia pertama itu merayakan perlunya
yang dapat diberi- kan-Nya—eksistensi. seorang kawan pendamping, maka Tuhan
Kemudian, adakah Al- kitab, menunjukkan menjadi- kan seorang perempuan baginya
untuk maksud apa alam semesta dan (Kej. 2:20; 1 Kor. 11:9). Ia mendirikan
penghuninya diadakan? lembaga perka- winan (Kej. 2:22-25).
Pencipta tidak saja memberikan pasangan
Untuk Menyatakan Kemuliaan itu tempat atas dunia yang baru dijadikan
Tuhan. Melalui ciptaan-Nya, Allah ini—tetapi juga diser- tai dengan
mengungkapkan kemuliaan-Nya: “Langit perkataan, “Beranakcuculah dan bertambah
menceritakan ke- muliaan Allah, dan banyak” (Kej. 1:28), Ia memberi- kan
cakrawala memberitakan pekerjaan tangan- kepada mereka hak istimewa untuk me-
Nya; hari meneruskan be- rita itu kepada ngambil bagian dalam penciptaan itu.
hari, dan malam menyampai- kan
pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada MAKNA PENCIPTAAN
berita dan tidak ada kata, suara mereka
tidak terdengar; tetapi gema mereka Orang banyak mudah tergoda untuk
terpen- car ke seluruh dunia, dan perkataan me- lalaikan doktrin Penciptaan. “Siapa
mereka sampai ke ujung bumi” (Mzm. peduli,” kata mereka, “bagaimana Tuhan
19:1-5). mencipta- kan dunia ini? Apa yang kita
Mengapa pertunjukan kemuliaan Allah perlukan ialah bagaimana mengetahui cara
sedemikian rupa? Fungsi alam masuk ke dalam surga.” Bagaimanapun
menyaksikan kemuliaan Allah. Ia doktrin bahwa dunia ini diciptakan Tuhan
bermaksud menjadikan karya ciptaan-Nya membentuk “dasar yang tidak terelakkan
itu mengarahkan setiap in- dividu kepada bagi orang Kristen dan teo- logi
Pencipta mereka. “Sebab apa yang tidak Alkitabiah.”4 Sejumlah konsep Alkita- biah
nampak dari pada-Nya,” kata Ra- sul yang fundamental berakar dalam Pen-
Paulus, “yaitu kekuatan-Nya yang kekal ciptaan. Sesungguhnya, sebuah pengetahu-
dan Keilahian-Nya, dapat nampak kepada an bagaimana Allah menjadikan “langit dan
pi- kiran dari karya-Nya sejak dunia bumi” akan dapat membantu seseorang
diciptakan, sehingga mereka tidak dapat men- cari jalan menuju langit dan bumi
berdalih” (Rm. 1:20). yang baru seperti yang pernah dibicarakan
Apabila kita ditarik kepada Tuhan Yohanes Pe- wahyu. Apa lagikah yang
melalui alam, kita dapat mempelajari lebih terdapat dalam ajar- an mengenai
dalam ten- tang kualitas Allah, kualitas yang Penciptaan itu?
dapat diwu- judkan ke dalam hidup kita.
Sehingga dengan memantulkan sifat-sifat Menghilangkan Penyembahan
Allah, kita memulia- kan-Nya, dan dengan Berhala. Allah yang mampu mencipta itu
demikianlah kita men- membedakan- Nya dari berhala-berhala (1
Taw. 16: 24-27;
Pencipta 8
Mzm. 96:5, 6; Yes. 40:18-26; 42:5-9; 44).
Kita harus menyembah Allah yang telah Perkawinan—Lembaga Ilahi. Selama
menciptakan kita, bukan menyembah minggu Penciptaan itu, Allah mendirikan
berhala yang kita buat sendiri. Dengan perkawinan sebagai sebuah lembaga Ilahi.
kebajikan kuasa cipta-Nya, Ia patut Ia bermaksud agar persekutuan kudus
menerima ketaat- an kita yang utuh. antara kedua insan ini janganlah
Hubungan yang bagaima- napun yang dipisahkan: Lela- ki “bersatu dengan
mengganggu ketaatan kita sama- lah isterinya,” dan mereka akan “menjadi satu
dengan penyembahan berhala yang ke- lak daging” (Kej. 2:24; baca juga Mrk. 10:9;
menjadi pokok penghakiman Ilahi. Oleh baca bab 22 dalam buku ini).
karena itu, kesetiaan yang penuh terhadap
Khalik adalah masalah hidup dan mati. Landasan bagi Harga Diri yang
Sejati. Menurut laporan Penciptaan, kita
Fondasi Perbaktian yang Benar. Per- dijadikan atas gambar Tuhan. Pemahaman
baktian kita kepada Tuhan didasarkan atas ini mem- berikan sebuah konsep yang
kenyataan bahwa Dialah Khalik kita dan benar atas nilai individual. Tidak ada
kita ciptaan-Nya (Mzm. 95:6). Pentingnya tempat untuk mere- mehkan diri kita
tema ini dinyatakan oleh dimasukkannya sendiri. Sesungguhnya, kita telah diberi
ke da- lam panggilan yang diulurkan sebuah tempat yang khas dalam ciptaan,
kepada pen- duduk dunia ini tepat sebelum yaitu dapat mengadakan hubungan yang
kedatangan Kristus kembali supaya sujud tetap secara istimewa dengan Pencipta
kepada Seo- rang “yang telah menjadikan serta memperoleh kesempatan untuk
langit dan bumi dan laut dan semua mata menja- di serupa dengan Dia.
air” (Why. 14:7).
Landasan yang Sejati bagi
Sabat—sebuah Peringatan Penciptaan. Persekutu- an. Daya cipta Allah itu
Allah mengadakan Sabat hari ketujuh memungkinkan Ia menjadi bapa (Mal.
supaya kita mengingat setiap minggu bahwa 2:10) serta menyatakan persaudaraan
kita ada- lah makhluk ciptaan-Nya. Sabat kepada seluruh umat manusia. Tanpa
adalah sebu- ah pemberian anugerah, memandang perbedaan seks, ras, pen-
bukannya membica- rakan apa yang sudah didikan, atau kedudukan, semuanya telah
kita lakukan melainkan mengenai apa yang di- jadikan Allah dalam gambar-Nya.
telah dijadikan Tuhan. Hari ini khusus Memaha- mi dan menerapkan, maka
diberkati-Nya serta disucikan-Nya supaya konsep ini akan melenyapkan rasialisme,
kita jangan melupakannya, selain be- kerja, fanatisme, dan pel- bagai bentuk
hidup harus juga dimasukkan ke dalam diskriminasi lainnya.
hubungan dengan Khalik, beristirahat
seraya merayakan karya ciptaan Tuhan Penatalayanan Pribadi. Karena Tuhan
yang sangat menakjubkan itu (Kej. 2:2, 3). Allah yang menciptakan kita maka kita
Untuk mene- kankan pentingnya, Khalik men- jadi milik-Nya. Kenyataan ini
menempatkan pe- rintah untuk mengingat membuktikan secara tidak langsung bahwa
peringatan yang ku- dus atas kuasa cipta- kita mempu- nyai tanggung jawab yang
Nya di tengah-tengah hu- kum moral kudus untuk men- jadi penatalayan-
sebagai sebuah tanda yang kekal dan penatalayan yang setia atas tubuh, pikiran
simbol Penciptaan (Kel. 20:8-11; 31:13- dan kemampuan rohani kita. Bertindak
17; Yeh. 20:20; baca bab 19 buku ini). lepas sama sekali dari Khalik ada- lah
pertanda tidak tahu terima kasih. (Baca
juga bab 20 buku ini).
Pencipta 8
Tanggung Jawab Terhadap
Lingkung- an. Pada Penciptaan, Tuhan Kesucian Hukum Tuhan. Hukum Tu-
menempatkan leluhur manusia yang han Allah sudah ada sebelum manusia
pertama itu, lelaki dan perempuan, di jatuh ke dalam dosa. Dalam keadaan
sebuah taman (Kej. 2:8). Me- reka diberi mereka yang belum mengenal dosa mereka
tanggung jawab untuk mengusa- hakan harus tunduk pada hukum tersebut. Itu juga
tanah dan “taklukkanlah itu,” berkua- sa yang merupa- kan amaran terhadap
atas seluruh kehidupan hewan (Kej. 1:28). perusakan diri, untuk menunjukkan batas-
Oleh karena itu, Tuhan memberikan batas kebebasan (Kej. 2:17), serta untuk
kepada kita tanggung jawab untuk menjaga kebahagiaan serta kedamaian
memelihara ling- kungan. rakyat dalam kerajaan Allah (Kej. 3:22-24;
baca bab 18 buku ini).
Martabat Kerja Kasar. Khalik berkata
kepada Adam supaya “mengusahakan dan Kekudusan Hidup. Pencipta
memelihara” taman Eden (Kej. 2:15). Ia kehidupan terus-menerus melibatkan diri
memberikan tugas kepada manusia dalam pem- bentukan hidup manusia,
keduduk- an yang amat berguna ini, di untuk membuat hidup itu kudus. Daud
dunia yang sem- purna, menunjukkan memuji Tuhan kare- na Ia terlibat dalam
martabat kerja kasar atau kerja tangan. kelahirannya. “Sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggang- ku, menenun
Harga Semesta Secara Fisik. Pada aku dalam kandungan ibuku. Aku
setiap langkah Penciptaan Allah mengatakan bersyukur kepada-Mu oleh karena keja-
bahwa apa yang telah dijadikan-Nya itu dianku dahsyat dan ajaib. Tulang-tulangku
“baik ada- nya” (Kej. 1:10, 12, 17, 21, 25) tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku
Dia mengu- mumkan ciptaan yang telah dijadi- kan di tempat yang tersembunyi,
dibuat-Nya itu “sungguh amat baik” (Kej. dan aku direkam di bagian-bagian bumi
1:31). Oleh karena itu penciptaan benda yang paling bawah; mata-Mu melihat
tidaklah jahat secara in- trinsik, melainkan selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
baik adanya. semuanya tertu- lis” (Mzm. 139:13-16). Di
dalam kitab Ye- saya Tuhan Allah
Obat Penawar terhadap Pesimisme, menyatakan diri-Nya se- bagai Seorang
Kesepian dan Kesia-siaan. Kisah yang telah “membentuk eng- kau sejak dari
mengenai Penciptaan menunjukkan bahwa, kandungan” (Yes. 44: 24). Ka- rena hidup
bukannya terjadi secara kebetulan seperti itu sendiri merupakan hidup yang diberikan
evolusi, sega- la sesuatu telah diciptakan Allah, kita harus menghormatinya, karena
dengan sebuah tujuan. Umat manusia telah itu, kita memiliki tanggung jawab moral
direncanakan untuk suatu hubungan yang untuk kita pelihara.
abadi dengan Khalik, Pencipta itu sendiri.
Apabila kita me- ngerti bahwa kita telah TUGAS KREATIF ALLAH BERLAN-
dijadikan untuk sua- tu maksud tertentu, JUT TERUS
maka hidup pun akan pe- nuh dengan
makna dan sukses dan kesia-sia- an yang Apakah Allah Telah Selesai dengan
menyakitkan serta ketidakpuasan yang Ciptaan-Nya? Kisah Penciptaan berakhir
hampa dan tampak akan lenyap, digan- dengan pernyataan “Demikianlah diselesai-
tikan dengan cinta kasih Allah. kan langit dan bumi dan segala isinya”
(Kej. 2:1). Perjanjian Baru mengukuhkan
bahwa
Pencipta 9
Ciptaan Allah telah lengkap “sejak dunia
di- jadikan” (Ibr. 4:3). Apakah ini berarti dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita
bah- wa kuasa kreatif Kristus tidak ada,” (Kis. 17:28).
berfungsi lagi? Bukan demikian halnya. Kuasa kreatif Tuhan tidak hanya dalam
Firman yang krea- tif masih tetap berfungsi Penciptaan, akan tetapi juga dalam
dalam pelbagai cara. penebus- an dan pemulihan. Allah
membarui hati (Yes. 44:21-28; Mzm.
1. Kristus dengan Firman-Nya yang 51:12). “Karena kita ini buatan Allah,”
Kreatif. Empat ribu tahun sesudah Pencip- kata Rasul Paulus, “dicipta- kan dalam
taan, seorang perwira datang dan berkata Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
ke- pada Kristus, “Katakan saja sepatah baik,” (Ef. 2:10). “Jadi siapa yang ada di
kata, maka hambaku itu akan sembuh” dalam Kristus, Ia adalah ciptaan baru,” (2
(Mat. 8:8). Sebagaimana telah dilakukan- Kor. 5:17). Allah, yang melontarkan ba-
Nya pada wak- tu Penciptaan, Yesus nyak galaksi ke kosmos, menggunakan
berkata—maka hamba itu pun sembuhlah. kua- sa yang sama pula untuk membuat
Selama pelayanan Kris- tus di atas dunia ciptaan baru, orang yang telah berdosa itu,
ini, perkataan-Nya berkua- sa dan kuasa menjadi serupa dengan peta-Nya.
yang sama pulalah yang telah membuat Penebusan ini, kuasa yang memulihkan
Adam bernapas yang juga mem- tidak terbatas pada pengubahan hidup
bangkitkan orang mati serta mendatangkan manu- sia. Kuasa yang sama, yang pada
hidup baru kepada orang-orang yang men- mulanya menjadikan langit dan bumi,
derita yang meminta pertolongan-Nya. kelak, setelah penghakiman terakhir, akan
mengubahkan mereka kembali—membuat
2. Firman yang Kreatif Dewasa Ini. mereka menja- di ciptaan yang baru dan
Dunia ini dan alam semesta tidak memiliki perkasa, langit yang baru dan bumi yang
kuasanya sendiri yang membuatnya beker- baru (Yes. 65:17-19, Why. 21:22).
ja. Hanya Tuhan yang menciptakannya,
me- melihara dan mendukungnya. Dia PENCIPTAAN DAN KESELAMATAN
“yang menjadikan langit dan bumi,” “yang
menye- diakan hujan bagi bumi,” “yang Demikianlah, di dalam Kristus, Pencip-
membuat gu- nung-gunung menumbuhkan taan dan keselamatan bertemu. Ia menjadi-
rumput. Dia yang memberi makanan kan alam semesta yang mulia dan juga
kepada hewan, ke- pada anak-anak burung men- ciptakan dunia yang sempurna. Baik
gagak, yang me- manggil-manggil” (Mzm. yang kontras maupun yang paralel antara
147:8, 9; banding- kan Ayb. 26:7-14). Ia Pen- ciptaan dan keselamatan adalah
meninggikan segala sesuatu dengan bermakna.
firman-Nya, dan “segala se- suatu ada di
dalam Dia” (Kol. 1:17, ban- dingkan Ibr. Lamanya Penciptaan. Pada waktu
1:3). pen- ciptaan Kristus bersabda dan jadilah.
Kita bergantung kepada Tuhan atas Ber- beda dengan jangka periode yang
fungsi setiap sel yang terdapat dalam tubuh panjang dari metamorfosis, sabda-Nya
kita. Se- tiap helaan napas, setiap denyutan yang penuh kuasa bertanggung jawab atas
jantung, setiap kedipan mata berbicara Penciptaan. Dalam enam hari saja Ia
mengenai pe- meliharaan kasih sayang menjadikan semua- nya. Kalau begitu,
Tuhan. “Sebab di mengapa harus menggu- nakan waktu
enam hari? Bukankah Ia dapat
Pencipta 9
bersabda dan segala sesuatu menjadi ada
da- lam seketika? Betlehem, “Firman itu telah menjadi manu-
Barangkali Ia menikmati pembukaan sia, dan diam di antara kita” (Yoh. 1:14)—
pla- net kita ini dalam enam hari itu. Atau Pencipta menjadi bagian ciptaan itu. Beta-
ba- rangkali “perpanjangan” waktu ini pa merupakan sebuah keramahan yang luar
berkaitan erat dengan nilai yang biasa diucapkan! Walaupun tidak seorang
diletakkan-Nya atas setiap ciptaan atau pun menyaksikan Kristus menciptakan du-
kerinduan-Nya untuk me- nunjukkan tujuh nia ini, tetapi banyak orang yang
hari dalam seminggu itu me- rupakan menyaksi- kan kuasa yang memberikan
sebuah model siklus kegiatan dan hari penglihatan kepada orang yang buta (Yoh.
istirahat yang dimaksudkan untuk manusia. 9:6, 7), mem- berikan kemampuan
Akan tetapi yang jelas Kristus tidak me- berbicara kepada yang bisu (Mat. 9:32,
ngucapkan sepatah kata lantas keselamatan 33), menyembuhkan orang yang
itu pun jadilah. Proses penyelamatan berpenyakit kusta (Mat. 8:2, 3), dan
manu- sia membentang jangka waktu ribuan memberikan hidup kepada orang yang mati
tahun. Di dalamnya dilibatkan perjanjian (Yoh. 11:14-45).
yang lama dan baru, hadirnya Kristus di Kristus datang sebagai Adam yang ke-
dunia ini sela- ma 33 1/2 tahun dan dua, permulaan yang baru bagi umat
pengantaraan yang di- lakukannya sudah manusia (Rm. 5). Ia memberikan pohon
hampir 2000 tahun. Ini jangka waktu yang kehidupan kepada manusia di Eden;
panjang—sesuai dengan catatan yang manusia menggan- tung-Nya pada sebuah
beruntun dalam Kitab Suci, 6000 tahun pohon di Golgota. Di Firdaus, manusia
sejak Penciptaan—manusia be- lumlah berdiri dalam gambar Al- lah; di Golgota,
dipulihkan ke taman Eden. Anak Manusia digantung de- ngan gambar
Perbedaan yang nyata antara waktu seorang penjahat. Pada Pen- ciptaan hari
Pen- ciptaan dengan pemulihan kembali Jumat dan penyaliban hari Ju- mat, “Sudah
menun- jukkan bahwa kegiatan Tuhan selesai” mengatakan karya kre- atif yang
senantiasa ber- kaitan dengan kepentingan sudah lengkap (Kej. 2:2; Yoh. 19: 30)—
yang terbaik demi manusia. Pendeknya satu diselesaikan Kristus sebagai Tu- han,
jangka waktu Pencipta- an membayangkan sedangkan yang satu lagi diselesaikan- Nya
keinginan-Nya menjadi- kan manusia itu sebagai Manusia; satu dengan kuasa yang
berkembang dengan cepat dan lengkap cepat, sedangkan yang satu lagi dalam
untuk menikmati ciptaan-Nya. Menunda duka sengsara manusia; yang satu untuk
penyempurnaan Penciptaan de- ngan satu ketika, sedangkan yang lain untuk
membiarkannya bergantung pada pro- ses selama- lamanya; satu lagi dengan
pertumbuhan alamiah dengan memakan kemungkinan da- pat jatuh, sedangkan
waktu yang panjang adalah bertentangan yang satu lagi ialah ke- menangan atas
de- ngan sifat Allah yang penuh kasih itu. Setan.
Wak- tu yang cukup lama yang dibiarkan Tangan Kristus yang sempurna itulah
Tuhan untuk melakukan pembaruan yang pertama-tama memberikan hidup ke-
kembali me- nunjukkan keinginan Tuhan pada manusia; dan tangan Kristus pulalah,
yang penuh ka- sih sayang itu untuk yang ditikam dan berlumuran darah, yang
menyelamatkan manu- sia sebanyak- akan memberikan hidup kekal kepada
banyaknya (2 Ptr. 3:9). manu- sia. Karena manusia bukan saja
diciptakan; tetapi manusia itu pun dibarui
Karya Kreatif Kristus. Di taman kembali. Cip- taan Kristus bertumbuh
Eden, Kristus mengucapkan Firman menurut pertumbu- han yang alamiah.
kreatif. Di
Pencipta 9
Kita yang diciptakan dalam gambar Al-
lah, dipanggil untuk memuliakan Allah. perhubungan dengan kuasa yang memulih-
Se- bagai mahkota ciptaan-Nya, Allah kan kembali, yang ada pada Kristus supaya
mengun- dang masing-masing kita supaya dengan demikian, demi kemuliaan Tuhan,
Dia, dari hari ke hari mengusahakan masuk kita mampu memantulkan gambar-Nya de-
ke dalam ngan lengkap:

Referensi :

1. L. Berkhof, Systematic Theology, edisi keempat (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1941), hlm. 182,
2. Kalau menganggap bahwa setiap hari Penciptaan itu sama dengan 1000 tahun maka banyaklah persoalan yang ditim-
bulkannya. Dengan skema yang demikian, maka sore hari dari “hari” keenam—”hari” pertama hidupnya—maka usia
Adam sudah lebih tua daripada jumlah yang dikatakan Alkitab mengenai usianya (Kej. 5:5). Baca Jemison Christian
Belief; hlm. 116, 117.
3. Baca bab 4 dari buku ini.
4. Ibid.: Arthur J. Ferch, “What Creation Means to Me, “Adventist Review, 9 Oktober 1986, hlm. 11-13.
Penciptaan 93
Lelaki dan perempuan diciptakan dalam gambar Allah sebagai
manusia individu, disertai kuasa dan kebebasan berpikir dan
bertindak. Walaupun diciptakan sebagai makhluk bebas, masing-
masing adalah terdiri dari badan, jiwa dan roh yang tidak
terpisahkan, napas dan hidupnya bergantung kepada Allah. Ketika
leluhur kita yang pertama mengingkari Allah, mereka menyangkal
ketergantungan mereka kepada- Nya sehingga mereka jatuh dari
kedudukan yang tinggi di bawah kuasa Allah. Gambar Allah dalam
mereka dinodai dan mereka menjadi takluk kepada maut. Keturunan
mereka turut merasakan akibat-akibat sifat kejatuhan ini. Mereka
lahir dalam keadaan lemah dan memiliki kecenderungan kepada
yang jahat. Tetapi Tuhan dalam Kristus memperdamaikan dunia
kepada diri-Nya dan melalui Roh-Nya memulihkan citra Pencipta
mereka di dalam diri mereka yang fana. Karena mereka diciptakan
untuk kemuliaan Allah maka mereka diminta supaya saling mengasihi
dan mengasihi-Nya, serta memelihara lingkungan mereka.—
Fundamental Beliefs.—7.

9
BAB 7

SIFAT DAN KEADAAN MANUSIA

erfirmanlah Allah: "Baiklah Kita men- hidup ke dalam hidungnya; demikianlah ma-
B jadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita." Mengenai mahkota ciptaan ini,
nusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej.
2:7; bandingkan 1:26). Dengan menyadari
Tuhan tidak bersabda lalu jadilah.
Gantinya, dengan penuh kasih sayang Ia
membentuk
ciptaan baru ini dari debu tanah.
Pemahat dunia yang paling mahir dan
kreatif sekalipun tidak akan pernah dapat
mengukir makhluk semulia itu. Barangkali
Michelangelo dapat membuat eksterior
yang mempesona keindahannya, tetapi
bagaima- na dengan anatomi tubuh yang
direncana- kan begitu hati-hati agar
berfungsi, sebagai- mana juga keindahan
itu?
Patung yang sempurna itu dilengkapi
de- ngan rambut, alis, kuku, akan tetapi
belum- lah selesai dikerjakan Tuhan.
Manusia yang dijadikan-Nya ini bukanlah
kumpulan debu melainkan harus hidup,
berpikir, kreatif dan bertumbuh dalam
kemuliaan.
Sambil membungkuk atas ciptaan yang
agung ini, Khalik "menghembuskan nafas

9
bahwa manusia ini memerlukan
pendam- ping, Allah membuat
"penolong baginya, yang sepadan
dengan dia." Allah mendatang- kan
"tidur nyenyak" atas Adam sehingga
Adam terlelap lalu Tuhan mengambil
sebuah tulang rusuk Adam dan
menjadikannya pe- rempuan (Kej. 2:18,
21, 22). "Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar- Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-
Nya mereka." (Kej. 1:27). Lalu Allah
member- kati mereka seraya berkata,
"Beranakcucu- lah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-
ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap
di bumi." (Kej. 1:28). Sebuah taman
yang amat indah yang tiada taranya di
atas dunia ini diberi- kan Tuhan kepada
Adam dan Hawa. Ada pe- pohonan,
pohon-pohon anggur, bunga-bu- nga,
bukit-bukit, lembah-lembah, semuanya
dihiasi Allah sendiri. Ada dua pohon
yang istimewa di dalam taman itu, yakni
pohon kehidupan dan pohon pengetahuan
yang baik dan yang jahat. Kepada
Adam dan Hawa

9
Sifat dan Keadaan 96
diberikan kebebasan untuk memakan buah Dijadikan Menurut Bentuk Ilahi. Al-
pohon-pohonan kecuali buah pohon penge- lah menjadikan setiap hewan dan makhluk
tahuan yang baik dan yang jahat (Kej. 2:8, binatang lainnya—ikan, burung, reptil, se-
9, 17). rangga, binatang menyusui, dsb,
Demikianlah peristiwa pemahkotaan —"menurut jenisnya masing-masing" (Kej.
ming- gu Penciptaan itu telah 1:21, 24, 25). Setiap jenis makhluk memiliki
disempurnakan. "Ma- ka Allah melihat bentuk khas- nya sendiri serta memiliki
segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh kemampuan un- tuk berbiak sesuai dengan
amat baik"(Kej. 1:31). jenisnya. Manu- sia telah dijadikan
menurut bentuk Ilahi, ti- dak menurut
ASAL-USUL MANUSIA bentuk salah satu jenis dalam dunia
binatang. Allah berkata, "Baiklah Kita
Walaupun banyak orang dewasa ini per- menjadikan manusia menurut gambar dan
caya bahwa makhluk manusia berasal dari rupa Kita"(Kej. 1:26). Adalah amat jelas ke-
bentuk hewan yang paling rendah dan tidaksinambungan antara makhluk manusia
meru- pakan hasil proses alamiah yang dengan makhluk yang terdapat dalam
berlangsung selama biliun tahun, pemikiran dunia binatang. Silsilah yang diberikan
yang demiki- an tidak selaras dengan Lukas meng- gambarkan asal-usul umat
catatan yang terda- pat dalam Alkitab. manusia dengan sangat sederhana tetapi
Proses perkembangan ma- nusia seperti itu gamblang, "anak Adam, anak Allah" (Luk.
bertentangan dengan pan- dangan Alkitab.1 3:38).
Allah Menjadikan Manusia. Asal- Kedudukan Manusia Diunggulkan.
usul umat manusia sebenarnya ditemukan Penciptaan manusia adalah mahkota atau
dalam majelis Ilahi. Allah berkata, puncak semua Ciptaan. Allah menaruh ma-
"Baiklah Kita menjadikan manusia" (Kej. nusia, menciptakannya dalam gambar Allah
1: 26). Kata ja- mak "Kita" menunjuk yang penuh kuasa, untuk mengatur Planet
kepada Keallahan yang tri tunggal—Allah Bumi dan semua makhluk yang terdapat di
Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus Allah dalamnya. L. Berkhof berkata mengenai
(baca bab 2). Kemu- dian, untuk satu Adam, "Hak dan tanggung jawabnyalah
maksud, maka Allah men- jadikan seorang me- ngatur alam dan makhluk yang
manusia yang pertama (Kej. 1:27). terdapat di dalamnya, yang telah
ditempatkan di bawah pengawasannya,
Dijadikan dari Debu Tanah. Allah tunduk kepada perintahnya, taat kepada
men- jadikan manusia dari "debu tanah" kehendak dan tujuannya, agar ia dan semua
(Kej. 2:7), menggunakan yang telah ada yang di bawah kuasanya memu- liakan
sebelumnya te- tapi bukan dari jenis Khalik yang Mahakuasa dan Tuhan
makhluk hidup lainnya, misalnya dari semesta alam, Kej. 1:28; Mzm. 8:5-10.4.2
makhluk yang hidup dalam air atau
binatang melata di darat. Tidak lama ke- Kesatuan Umat Manusia. Silsilah
mudian, setelah organ-organ tubuh semua yang terdapat dalam Kejadian
terbentuk dan ditempatkan pada tempatnya menunjukkan bah- wa keturunan manusia
maka dihembuskan-Nya "napas hidup" se- berasal dari pasangan Adam dan Hawa.
hingga manusia menjadi pribadi yang Sebagai manusia, kita se- mua memiliki
hidup. sifat yang sama, yang memili- ki benih
keturunan atau kesatuan keturun-
Sifat dan Keadaan 9
an. Paulus berkata, "Dari satu orang saja Ia yang dilakukan nafas hidup itu? Apabila
telah menjadikan semua bangsa dan umat Tu- han membentuk makhluk manusia dari
manusia untuk mendiami seluruh muka bu- un- sur-unsur debu, maka semua organ
mi" (Kis. 17:26). tubuh diadakan di dalamnya: jantung,
Selanjutnya, kita melihat petunjuk lain- paru-paru, ginjal, hati, limpa kecil, otak, dsb.
nya mengenai kesatuan organis umat —Semua- nya sempurna tetapi tidak
manu- sia dalam pernyataan yang tegas bernyawa. Kemu- dian Tuhan
dari Alkitab bahwa pelanggaran Adam telah menghembuskan ke benda yang tidak
mendatang- kan dosa dan kematian kepada bernyawa ini napas hidup dan jadilah
semuanya, dan dalam persyaratan "manusia yang hidup."
keselamatan bagi se- mua melalui Kristus Persamaan yang dibuat kitab suci cukup
(Rm. 5:12, 19; 1 Kor. gamblang: debu dari tanah (unsur-unsur ta-
15:21, 22). nah) + nafas hidup—makhluk hidup atau
jiwa yang hidup. Persatuan unsur-unsur ta-
KESATUAN SIFAT ATAU KEADAAN nah dengan nafas hidup menghasilkan ma-
MANUSIA khluk hidup atau jiwa.
"Nafas hidup" ini tidak terbatas pada
Terdiri dari apakah sifat-sifat manusia ma- nusia saja. Semua makhluk hidup
itu? Apakah manusia itu dibuat dari bebera- memiliki- nya. Alkitab, sekadar contoh,
pa komponen yang mandiri, misalnya menyifatkan nafas hidup itu baik kepada
terdi- ri dari satu tubuh, satu jiwa dan satu binatang yang ikut masuk ke dalam bahtera
roh? Nuh maupun yang tidak ikut masuk (Kej.
7:15, 22).
Nafas Hidup. Allah "membentuk manu- Istilah Ibrani dalam Kejadian 2:7 yang
sia itu dari debu tanah dan telah diterjemahkan "makhluk hidup" atau
menghembuskan nafas hidup ke dalam "jiwa yang hidup" adalah nephesh
hidungnya; demikian- lah manusia itu chayyah. Pernyataan ini tidaklah ditujukan
menjadi makhluk yang hi- dup" (Kej. 2:7). hanya ke- pada manusia saja, juga
Tatkala Allah mengubah unsur-unsur
termasuk kepada bi- natang-binatang yang
de- bu menjadi makhluk hidup, Ia hidup dalam air, juga kepada serangga,
"menghem- buskan" "napas hidup" ke reptil dan binatang buas (Kej. 1:20, 24;
dalam lubang hi- dung Adam yang 2:19).
mempunyai tubuh yang be- lum bernyawa Nephesh, diterjemahkan sebagai "makh-
itu. Napas hidup ini adalah "nafas Yang luk" atau "jiwa," berasal dari nasphash,
Mahakuasa" yang memberikan hidup (Ayb. yang berarti "untuk bernafas."
33:4)—percikan kehidupan. Ki- ta dapat Persamaannya da- lam bahasa Yunani
membandingkannya dengan arus lis- trik dalam Perjanjian Baru adalah psuche.
yang apabila mengalir melalui pelbagai "Sebab sebagaimana nafas adalah
komponen listrik, mengubah warna buram merupakan bukti yang paling nyata
dalam kotak kaca menjadi percikan warna kehidupan itu nephesh pada dasarnya me-
yang bergerak—bilamana kita putar dalam nunjukkan manusia sebagai makhluk
televisi berwarna. Arus listrik itu hidup, satu pribadi.”3 Bila digunakan untuk
mendatang- kan suara dan gerak dalam bina- tang, sebagaimana kisah Penciptaan,
tempat yang ta- dinya kosong. itu menggambarkan mereka sebagai
makhluk hidup yang telah diciptakan
Manusia—Jiwa yang Hidup. Apakah
Tuhan.
Perlu diingat pernyataan bahwa Alkitab
mengatakan bahwa manusia itu menjadi
se-
Sifat dan Keadaan 9
buah jiwa yang hidup. Tidak ada catatan Kej. 12:13; Im. 11:43, 44; 19:8; Yos. 23:11;
yang menunjukkan bahwa manusia itu me- Mzm. 3:3; Yer. 37:9, dsb).Lebih dari 100
nerima sebuah jiwa dalam kisah Pencipta- kali dari 755 peristiwa dalam Perjanjian
an—yang terpisah secara lahiriah dan Baru ter- jemahan KJV nephesh
kemu- dian digabungkan dengan tubuh diterjemahkan seba- gai 'hidup' (Kej. 9:4, 5;
manusia itu. 1 Sam. 19:5; Ayb. 2:
4, 6; Mzm. 31:14; dsb.)
Sebuah Kesatuan yang Tidak Dapat "Sering nephesh menunjuk kepada ke-
Dipisahkan. Pentingnya laporan Penciptaan inginan, selera atau nafsu (bandingkan Ul.
untuk dipahami secara memadai tentang si- 23:24; Ams. 23:2; Pkh. 6:7), dan kadang-
fat manusia tidak boleh dilebih-lebihkan. kadang juga diterjemahkan 'selera' (Ams.
De- ngan menekankan kesatuan 23: 2; Pkh. 6:7). Boleh jadi juga menunjuk
organisnya, Ki- tab Suci melukiskan pada kasih sayang (Kej. 34:3; Kid. 1:7,
manusia secara keselu- ruhan. dsb.), dan pada kali tertentu
Bagaimanakah jiwa dan roh berhu- bungan menggambarkan kemauan sendiri,
dengan sifat atau keadaan manusia itu? sebagaimana bila diterjemahkan 'ke-
senangan' (KJV) dalam Ul. 23:24; Mzm.
1. Makna jiwa menurut Kitab Suci. 105:22; Yer. 34:16. Di dalam Bil. 31:19
Se- bagaimana telah kita sebutkan, di nephesh adalah 'dibunuh', dan dalam Hak.
dalam Per- janjian Lama "jiwa" adalah 16:30 (diterjemahkan 'aku') adalah mati. Di
sebuah terjemah- an nephesh dalam bahasa dalam Bil. 5:2 ('mati') dan pasal 9:6 ('tubuh
Ibrani. Di dalam Kejadian 2:7 ditunjukkan yang mati') yang dimaksudkan ialah mayat
bahwa manusia se- bagai makhluk hidup (bandingkan Im. 19:28; Bil. 9:7, 10).
setelah nafas hidup di- hembuskan ke dalam "Penggunaan kata Yunani psuche di da-
tubuh jasmani yang di- bentuk dari unsur- lam Perjanjian Baru adalah sama dengan
unsur tanah. "Demikian pula, satu jiwa ka- ta nephesh yang digunakan dalam
baru menjadi ada apabila se- orang bayi Perjanji- an Lama. Biasanya digunakan
lahir, setiap 'jiwa' merupakan satu unit untuk hidup binatang serta halnya hidup
kehidupan yang berbeda secara khas, dan manusia (Why. 16:3). Di dalam terjemahan
terpisah, dari unit-unit lain yang sama. Versi King James (KJV) ini diterjemahkan
Kualitas individualitas ini di dalam setiap 40 kali se- bagai "hidup" atau "kehidupan"
makhluk hidup, yang berisi sebuah kesatu- (baca Mat. 2:20; 6:25; 16:25; dsb.) Dalam
an yang khas, tampaknya adalah ide yang beberapa contoh biasa digunakan untuk
ditekankan oleh istilah Ibrani nephesh. maksud 'ba- nyaknya orang' (baca Kis.
Apa- bila digunakan dalam cara seperti ini 7:14; 27:37; Rm. 13:1; 1 Ptr. 3:20, dsb.),
maka nephesh bukanlah satu bagian dari sedangkan pada yang lain itu sama dengan
pribadi itu, melainkan itulah pribadi itu, kata ganti orang (baca Mat. 12:18; 2 Kor.
dan me- mang dalam banyak contoh, yaitu 12:15; dsb.). Kadang-ka- dang digunakan
diterje- mahkan sebagai 'pribadi' (baca Kej. juga untuk menunjuk ter- hadap emosi
14:21; Bil. 5:6; Ul. 10:22; bandingkan (Mrk. 14:34; Luk. 2:35), untuk pikiran
Mzm. 3:3) atau 'diri' (Im. 11:43; 1 Raj. (Kis. 14:2; Flp. 1:27), atau kepada hati (Ef.
19:4; Yes. 46:2, dsb). 6:6)."4
"Sebaliknya, pernyataan seperti Psuche itu tidak abadi melainkan
'jiwaku,' 'jiwamu,' dsb, adalah ungkapan tunduk kepada maut (Why. 16:3). Itu dapat
umum un- tuk kata ganti orang 'I', 'aku,' dibinasa- kan (Mat. 10:28).
'dia,' dsb. (lihat Bukti Alkitabiah menunjukkan bahwa ka-
Sifat dan Keadaan 9
dang-kadang nephesh dan psuche yang mampu dan berpikir secara terpisah
menunjuk kepada pribadi secara dari tubuh jasmani.
keseluruhan dan pada waktu lain kepada "Kata yang sama dalam Perjanjian Baru
aspek khusus manusia, misalnya kasih bagi ruach ialah pneuma, 'roh,' dari pneo,
sayang, emosi, selera dan pe- rasaan. 'meniupkan,' atau 'bernapas.' Sebagaimana
Pemakaian ini, bagaimanapun, tidak- lah dengan ruach, tidak ada yang disifatkan
menunjukkan bahwa manusia terdiri dari da- lam kata pneuma yang menunjuk
dua bagian yang berbeda. Badan dan jiwa kepada ek- sistensi kesadaran yang benar-
ada bersama-sama, keduanya terbentuk benar mem- punyai kemampuan yang
me- rupakan kesatuan yang tidak dapat terpisah dari tubuh, tidak juga digunakan
dipisah- kan. Jiwa bukanlah satu wujud dalam Perjanjian Baru yang menunjuk
yang terpi- sah dari tubuh dan tidak kepada manusia sebagai se- buah konsep.
memiliki kesadar- an sendiri. Tidak ada Sebagaimana nas dalam Roma 8:15; 1
ayat yang menunjuk- kan bahwa jiwa ada Korintus 4:21; 2 Timotius 1:7; 1 Yo- hanes
dalam tubuh sebagai satu kesadaran. 4:6 pneuma menunjuk kepada 'suasa- na
hati,"sikap,' atau 'keadaan perasaan.' Juga
2. Makna Alkitabiah Roh. Mengingat digunakan untuk menyatakan pelbagai as-
kata Ibrani nephesh diterjemahkan jiwa, pek kepribadian sebagaimana yang
me- nunjuk kepada individualitas atau terdapat dalam Galatia 6:1; Roma 12:11;
kepriba- dian, kata Ibrani dalam Perjanjian dsb. Seba- gaimana halnya ruach, pneuma
lama ru- ach, diterjemahkan roh, menunjuk tunduk pada Tuhan pada waktu kematian
kepada percikan tenaga yang hakiki bagi (Luk. 23:46; Kis. 7:59). Seperti ruach,
kehidupan eksistensi individual. Menunjuk pneuma juga digu- nakan atas Roh Allah
kepada te- naga llahi, atau prinsip hidup (1 Kor. 2:11, 14; Ef.
yang menghi- dupkan makhluk manusia. 4: 30; Ibr. 2:4; 1 Ptr. 1:12; 2 Ptr. 1:21; dsb)."5
Ruach digunakan 377 kali dalam
Perjan- jian Lama dan pada umumnya 3. Kesatuan Badan, jiwa dan Roh.
sering diterje- mahkan sebagai ‘roh,’ Apa- kah hubungan antara badan, jiwa dan
‘angin,’ atau ‘nafas’ (Kej. 8:1, dsb.). Juga roh? Apakah pengarah hubungan ini dalam
digunakan untuk me- nunjuk kepada kesa- tuan manusia?
vitalitas (Hak. 15:19), kebe- ranian (Yos.
2:11), kemarahan atau amarah (Hak. 8:3), a. Persatuan dua-ganda. Walaupun Al-
watak (Yes. 54:6), sifat tabiat (Yeh kitab memandang sifat atau keadaan manu-
11:19), dan tempat emosi (1 Sam. 1:15). sia itu sebagai satu kesatuan, hubungannya
"Sehubungan dengan napas, ruach manu- secara persis tidaklah diberikan, yakni hu-
sia sama dengap ruach hewan (Pkh. 3:19). bungan antara badan, jiwa dan roh.
Ruach manusia meninggalkan tubuh pada Kadang- kala penggunaan kata jiwa
waktu mati (Mzm. 146:4) dan kembali ke- maupun roh digu- nakan secara tumpang
pada Tuhan (Pkh. 12:7; bandingkan Ayb. tindih. Cobalah per- hatikan persamaan
34:14). Sering kata Ruach digunakan untuk yang terdapat dalam ung- kapan Maria
menyatakan Roh Allah, seperti yang terda- ketika menyatakan kegembira- annya
pat dalam Yesaya 63:10. Tidak pernah dalam pujaan yang berikut: "Jiwaku
digu- nakan dalam Perjanjian Lama memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira
menunjuk ke- pada manusia ruach itu karena Allah, Juruselamatku" (Luk. 1:46,
sebuah eksistensi 47).
Sifat dan Keadaan 10
Dalam sebuah contoh manusia kan. Apabila melalui usaha Roh Kudus, pi-
disifatkan oleh Yesus sebagai tubuh dan kiran diselaraskan dengan pikiran Allah,
roh (Mat. 10: 28) dan dalam peristiwa lain maka pikiran yang dikuduskan ini dapat
dinyatakan oleh Paulus sebagai tubuh dan me- lawan sifat-sifat yang rendah,
jiwa (1 Kor. 7:34). Dahulu jiwa dianggap dorongan-do- rongan yang mungkin
menunjuk kepada ke- mampuan tinggi bertentangan dengan kehendak Allah,
manusia, dianggap pikiran, yang digunakan sehingga menjadi takluk ke- pada
untuk mengadakan komuni- kasi dengan kehendak-Nya."6
Tuhan. Belakangan roh diang- gap Tubuh, yang dikendalikan oleh sifat
merupakan kemampuan yang tinggi ini. Di yang tinggi maupun yang rendah, pada
dalam kedua contoh itu tubuh termasuk hakikat- nya secara jasmani terdiri dari:
secara fisik, sebagaimana halnya emosi daging, da- rah dan tulang.
seba- gai aspek-aspek sebuah pribadi. Rangkaian yang dikemukakan Paulus
de- ngan menyebutkan pertama roh,
b. Persatuan tiga serangkai. Ada kemudian jiwa, dan akhirnya tubuh
sebu- ah kekecualian atas penyifatan secara bukanlah secara ke- betulan. Apabila roh
umum mengenai manusia yang dua ganda dikuduskan maka pikir- an berada di bawah
atau rangkap dua itu. Rasul Paulus, yang kuasa Ilahi. Pikiran yang telah disucikan
berbi- cara mengenai kesatuan yang itu, kemudian akan mempu- nyai pengaruh
rangkap ini, yakni tubuh dan jiwa, juga yang menguduskan jiwa, yak- ni:
berbicara dengan menggunakan istilah keinginan, perasaan dan emosi. Orang
kesatuan dalam tiga serangkai. Ia berkata yang dikuduskan ini tidak
sebagai berikut, "Se- moga Allah damai menyalahgunakan tubuhnya, sehingga
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya secara fisik akan tetap sehat. Dengan
dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu demikianlah tubuh menjadi alat yang
terpelihara sempurna dengan tak bercacat dikuduskan, yang dapat digunakan orang
pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan Kristen untuk melayani Tuhan dan Ju-
kita" (1 Tes. 5:23). Nas ini menyam- ruselamatnya. Panggilan Rasul Paulus
paikan keinginan Paulus bahwa tidak ada supa- ya menguduskan diri erat kaitannya
dari antara ketiga aspek pribadi ini dapat dengan konsep kesatuan sifat manusia serta
di- keluarkan dari proses penyucian. menun- jukkan keefektifan persiapan untuk
Dalam contoh ini roh dapatlah dipahami menanti kedatangan Kristus yang kedua kali,
sebagai "prinsip tinggi kecerdasan dan dengan keutuhan pribadi: roh, jiwa dan
pikir- an yang dengannya dikaruniai tubuh.
kepada ma- nusia, yang dengannya pula
Allah dapat ber- komunikasi melalui Roh- c. Kesatuan yang tidak dapat dipisah-
Nya (baca Rm. 8: 16). Dengan kan dan simpatik. Jelas bahwa setiap
membaharui pikiran melalui kegiatan Roh makh- luk manusia adalah kesatuan yang
Kudus sehingga secara indi- vidual diubah tidak da- pat dipisahkan. Badan, jiwa dan
menjadi serupa dengan Kris- tus (baca Rm. roh berfung- si erat sekali, dalam kerja
12;1, 2). samanya, menun- jukkan hubungan
"Dengan 'jiwa' ... bila dibedakan dari simpatik yang intens an- tara kemampuan
roh, dapatlah dipahami bahwa bagian sifat pribadi secara fisik, men- tal dan jasmani.
atau keadaan manusia itu mengungkapkan Kemerosotan pada salah satu bagian akan
diri melalui naluri, emosi dan keinginan. menghambat dua yang lain. Roh dan
Bagi- an watak manusia ini dapat juga pikiran yang sakit, kotor akan
dikudus- mengakibatkan efek yang merusak atas
kese- hatan emosi dan fisik seseorang juga.
Begi-
Sifat dan Keadaan 10
tu pula sebaliknya. Orang yang sakit- yang pernah melihat bagian-bagian tubuh
sakitan, lemah atau menderita secara fisik Al- lah. Musa, Harun, Nadab, Abihu dan
pada umum- nya akan merusak kesehatan ketu- juh puluh tua-tua melihat kaki-Nya
dan emosi serta kerohaniannya. Dampak (Kel. 24: 9-11). Walaupun Ia menolak
kemampuan atas se- tiap orang berarti memperli- hatkan wajah-Nya, setelah
bahwa setiap individu me- miliki tanggung menutupi Musa dengan tangan-Nya Allah
jawab yang diberikan Allah untuk menunjukkan punggung-Nya kepada Musa
mencapai kondisi yang terbaik. Me- ketika Ia lewat (Kel. 33: 20-23). Allah
lakukan hal yang demikian adalah menampakkan diri kepada Daniel dalam
merupakan bagian penting dan vital bagi sebuah khayal peng- hakiman ketika Yang
orang yang di- pulihkan ke dalam gambar Lanjut Usia duduk di atas takhta (Dan. 7:9,
Pencipta. 10). Kristus digambar- kan sebagai
"gambar Allah yang tidak keli- hatan"
MANUSIA DALAM GAMBAR ALLAH (Kol. 1:15) dan "gambar wujud Al- lah"
(Ibr. 1:3). Nas ini tampaknya menun-
Makhluk hidup yang diciptakan Tuhan jukkan bahwa Allah adalah makhluk priba-
pada hari keenam pada waktu Penciptaan di dan mempunyai wujud pribadi. Tentu
itu, dijadikan "menurut gambar-Nya, saja hal ini tidak mengejutkan karena
menu- rut gambar Allah diciptakan-Nya manusia diciptakan menurut gambar Allah.
dia" (Kej. 1: 27). Secara tidak langsung, Manusia telah diciptakan "sedikit lebih
apakah sebe- nar-nya makna diciptakan rendah daripada malaikat-malaikat" (Ibr.
dalam gambar- Nya? 2:7), merupakan satu petunjuk bahwa ia
su- dah pasti dikaruniai dengan pemberian
Diciptakan dalam Gambar dan Seru- men- tal dan spiritual. Walaupun Adam
pa Allah. Seringkali disiratkannya, bahwa kurang pe- ngalaman, gagasan dan
dimensi moral dan spiritual manusia itu pertumbuhan tabiat, ia telah dijadikan
me- nampakkan sesuatu mengenai moral manusia yang "jujur" (Pkh. 7:29), sebuah
dan spiritual Allah. Bahkan Alkitab telah petunjuk untuk menyatakan keluhuran
menga- jarkan bahwa manusia terdiri dari moral yang tinggi.7 Dengan moral yang
kesatuan yang tidak terpisahkan: tubuh, terdapat dalam gambar Allah itu, manu- sia
pikiran dan jiwa, maka ciri-ciri fisik itu benar dan kudus (bandingkan Ef. 4:24),
manusia haruslah juga, dalam pelbagai dan telah menjadi bagian Ciptaan Al- lah
cara, memantulkan gambar Allah. Akan dalam kategori "sungguh amat baik" (Kej.
tetapi, bukankah Allah itu roh? 1:31).
Bagaimanakah satu roh digabung- kan Karena manusia diciptakan dalam
dengan bentuk mana pun? moral gambar Allah, maka kepadanya telah
Sebuah tinjauan singkat mengenai diberi- kan kesempatan untuk
malai- kat menunjukkan bahwa mereka menunjukkan kasih- nya dan kesetiaannya
pun, seperti Tuhan juga, adalah makhluk kepada Khaliknya. Se- perti halnya Allah,
spiritual (Ibr. 1:7, 14). Akan tetapi mereka manusia mempunyai kua- sa memilih—
senantiasa tam- pak dalam bentuk manusia kebebasan berpikir dan bertin- dak sesuai
(Kej. 18:1-19:22; Dan. 9:21; Luk. 1:11-38; dengan perintah moral itu. Oleh karena itu,
Kis. 12:5-10). Apa- ia bebas mengasihi dan menurut atau tidak
kah mungkin makhluk spiritual menaruh percaya atau pun men- durhaka.
mempunyai "tubuh spiritual" memiliki Allah memberikan kepada manu- sia
bentuk dan ciri- ciri (bandingkan 1 Kor. kemungkinan yang riskan untuk menga-
15:44).
Alkitab menunjukkan bahwa ada orang
Sifat dan Keadaan 10
dakan pilihan yang salah, karena hanya de- mampu mengasihi serta melayani manusia.
ngan kebebasan memilih itulah manusia Daud, sehubungan dengan sebutan me-
da- pat mengembangkan tabiat yang benar- ngenai pemerintahan manusia berkata
be- nar dapat memamerkan prinsip kasih seba- gai berikut, "Engkau membuat dia
yang menjadi hakikat Allah sendiri (1 Yoh. berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-
4:8). Nasibnya ialah meraih ungkapan galanya te- lah Kauletakkan di bawah
yang pa- ling tinggi dari citra Allah: untuk kakinya: kambing domba dan lembu sapi
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, sekalian, juga bina- tang-binatang di
jiwa dan pikir- an serta mengasihi sesama padang" (Mzm. 8: 7-9). Manusia yang
seperti diri sendiri (Mat. 22:36-40). diberi tempat yang mulia me- nunjukkan
kemuliaan dan penghormatan se- bagai
Diciptakan supaya Berhubungan de- mahkotanya (Mzm. 8:6). Manusia di- beri
ngan Orang Lain. Allah berkata, "Tidak tanggung jawab untuk memerintah se- cara
baik, kalau manusia itu seorang diri saja" hormat dunia ini, membayangkan atau
(Kej 2:18), maka Ia pun menjadikan Hawa. memantulkan kemurahan pemerintahan Tu-
Sebagaimana ketika anggota Keallahan han atas semesta alam. Oleh karena itu,
disa- tukan dalam hubungan kasih sayang, kita bukanlah korban lingkungan yang
demi- kian pula kita diciptakan untuk dikuasai oleh kuasa-kuasa lingkungan.
persekutuan dalam persahabatan atau Sebaliknya, Allah telah menyuruh kita
pernikahan (Kej. 2:18). Di dalam supaya berperan positif dengan membentuk
hubungan seperti ini kita memperoleh lingkungan, meng- gunakan setiap situasi
kesempatan hidup bersama orang lain. di tempat mana kita telah ditempatkan
Supaya hidup kita lebih manusiawi, ma- ka menjadi suatu kesempa- tan untuk
kita harus berorientasi kepada perhubung- menyempurnakan kehendak Allah.
an satu dengan yang lain. Pengembangan Wawasan ini menyediakan kunci per-
as- pek ini, aspek gambar Allah merupakan baikan hubungan manusia di dunia yang
sa- tu bagian yang utuh dari harmoni dan su- dah porak poranda. Di dalamnya juga
kese- jahteraan kerajaan Allah. terda- pat jawaban terhadap pemakaian
yang sewe- nang-wenang terhadap sumber-
Diciptakan untuk Menjadi Penatala-
sumber alam sehingga menimbulkan
yan Lingkungan. Allah berkata, "Baiklah
pencemaran udara dan air yang cukup
Kita menjadikan manusia menurut gambar
berat yang membawa ke arah kemerosotan
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
kualitas hidup yang se- makin memburuk.
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
Hanyalah dengan menga- nut pandangan
uda- ra dan atas ternak dan atas seluruh
yang Alkitabiah mengenai alam manusia
bumi dan atas segala binatang melata yang
maka jaminan kesejahteraan
merayap di bumi" (Kej. 1:26). Di sini mendatang dapat diperoleh.
Allah menye- butkan manusia dari peta
llahi dan pemerin- tahannya atas ciptaan Diciptakan untuk Meniru Allah.
yang lebih rendah yang ditiup sekali jadi. Seba- gai makhluk manusia seharusnya kita
Allah menempatkan manu- sia itu sebagai bertin- dak seperti yang dilakukan Tuhan
wakil-Nya untuk memerin- tah ciptaan Allah ka- rena kita diciptakan menurut
yang lebih rendah itu. Kerajaan binatang gambar-Nya. Walaupun kita manusia,
tidak akan memahami kekuasaan Allah, bukan yang Ilahi, kita harus memantulkan
akan tetapi banyak binatang yang citra Allah dalam pemerintahan kita
sebaik-baiknya. Hukum keempat
mengimbau atas tanggung jawab
Sifat dan Keadaan 10
ini: kita harus mengikuti teladan Pencipta pat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri
kita dalam bekerja enam hari pada minggu tidak mencobai siapa pun" (Yak. 1: 13); Ia
pertama waktu dunia diciptakan dan membenci dosa (Mzm. 5:5; 11:5). Pada
berhenti pada hari yang ketujuh (Kel. 20:8- mu- lanya Ciptaan Tuhan "sangat baik
11). adanya" (Kej. 1:31). Sama sekali Ia
bukanlah Pencip- ta dosa, Ia "menjadi
Diciptakan dengan yang Bersyarat. pokok keselamatan yang abadi bagi semua
Pa- da waktu hari penciptaan, leluhur kita orang yang taat kepada- Nya" (Ibr. 5:9).
yang pertama diberi sifat abadi walaupun
pemi- likan sifat ini sangat bergantung 2. Pencipta dosa. Allah dapat mencegah
pada penu- rutan. Jika tetap mendekati dosa dengan menciptakan semuanya robot
pohon kehidup- an itu maka mereka akan yang diprogram untuk melakukan apa yang
tetap hidup sela- ma-lamanya. Satu-satunya telah ditentukan supaya mereka lakukan.
yang dapat mem- bahayakan keadaan Te- tapi Allah yang menaruh kasih itu
keabadian mereka itu ha- nyalah melalui mencip- takan makhluk yang dapat
pelanggaran terhadap pera- turan Allah menyambut ka- sih-Nya dengan bebas—
yang melarang mereka mema- kan buah sebuah sambutan yang mungkin dari
pohon pengetahuan baik dan bu- ruk. makhluk yang mempu- nyai kuasa untuk
Pendurhakaan akan membawa maut (Kej. memilih.
2:17; bandingkan 3:22). Dengan memberikan jenis kebebasan
se- perti ini kepada ciptaan-Nya,
KEJATUHAN bagaimanapun, itu berarti Allah harus
menanggung risiko bahwa sebagian
Walaupun diciptakan dalam keadaan makhluk ciptaan-Nya itu da- pat berpaling
sempurna dan dalam gambar Allah serta dari pada-Nya. Sayangnya, Lu- sifer,
di- tempatkan di lingkungan yang seorang makhluk yang mulia dengan
sempurna. Adam dan Hawa menjadi kedudukan tinggi di dunia para malaikat,
pelanggar. Bagai- manakah perubahan menjadi angkuh (Yeh. 28:17; bandingkan 1
yang radikal dan me- ngerikan itu terjadi? Tim. 3:6). Karena merasa tidak puas atas
ke- dudukannya di dalam pemerintahan
Asal-usul Dosa. Kalau Tuhan menjadi- Allah (bandingkan Yud. 6), ia mulai
kan dunia dalam keadaan sempurna, bagai- mengingin- kan kedudukan Tuhan Allah
manakah mungkin dosa berkembang? (Yes. 14:12-14). Dalam upayanya untuk
mengambil alih se- mesta alam, malaikat
1. Allah dan asal-usul dosa. Apakah Al-
yang telah jatuh ini me- naburkan benih-
lah Pencipta itu, juga pembuat dosa?
benih ketidakpuasan di an- tara sesama
Alkitab menunjukkan bahwa Allah itu suci
malaikat, dan banyak orang yang mulai
(Yes. 6:3) dan tidak ada ketidakbenaran di
berpihak kepadanya. Alhasil, konflik yang
dalam Dia. "Pekerjaan-Nya sempurna,
terjadi di surga ini diakhiri dengan ter-
karena segala ja- lan-Nya adil; Allah yang
campaknya Lusifer yang kemudian dikenal
setia, dengan tiada kecurangan, adil dan
dengan nama Setan, si perusuh, berikut
benar Dia" (Ul. 32: 4). Kitab Suci
ma- laikat-malaikatnya diusir dari surga
menyatakan, "Jauhlah dari pada Allah
(Why. 12:4, 7-9; baca bab 8).
untuk melakukan kefasikan, dan dari pada
Yang Mahakuasa untuk berbuat cu- rang" 3. Asal-usul dosa di lingkungan ma-
(Ayb. 34:10). "Sebab Allah tidak da- nusia. Dengan tidak merasa gentar walau-
Sifat dan Keadaan 10
pun sudah diusir dari surga, Setan bertekad rasa tidak puas lagi dengan kedudukannya,
memikat orang lain supaya bergabung de- Hawa menyerah terhadap godaan untuk
ngannya dalam pemberontakan melawan men- jadi sama dengan Allah. "Lalu ia
pe- merintahan Allah. Perhatiannya tertarik mengam- bil dari buahnya dan dimakannya
ke- pada umat manusia yang baru raja dan dibe- rikannya juga kepada suaminya
dicipta- kan. Bagaimanakah ia dapat yang bersa- ma-sama dengan dia, dan
mengajak Adam dan Hawa supaya ikut suaminya pun me- makannya" (Kej. 3:6).
memberontak? Mere- ka hidup di dunia Karena lebih berharap pada indera pera-
yang sempurna, segala ke- perluan mereka saannya ketimbang firman Tuhan, Hawa
serba ada disediakan Pencip- ta mereka. me- rusak ketergantungannya kepada
Bagaimana membuat supaya me- reka Allah, ia pun jatuh dari kedudukannya
merasa tidak puas dan tidak percaya ke- yang tinggi, dan terjun ke dalam dosa.
pada satu Oknum yang menjadi sumber ke- Kejatuhan umat manusia, sesungguhnya
bahagiaan mereka? Catatan mengenai dosa setelah peristiwa itu, yang paling utama
yang pertama itu memberikan jawaban. ditandai oleh retaknya iman terhadap Allah
Dalam serangannya terhadap makhluk dan firman-Nya. Rasa tidak percaya ini
manusia yang pertama itu, Setan mulai me- menuntun kepada pendur- hakaan, yang
masang perangkap untuk menangkap kemudian berakibat rontoknya hubungan
mere- ka ketika lepas dari penjagaan. Setan dan pada akhirnya mendatangkan
mende- kati Hawa ketika ia dekat-dekat perpisahan antara Allah dan manusia.
kepada po- hon pengetahuan baik dan jahat
—menyamar sebagai ular menanyainya Dampak Dosa. Apakah akibat yang
mengenai larang- an Tuhan supaya jangan lang- sung dan akibat jangka panjang dosa
memakan buah po- hon itu. Manakala itu? Ba- gaimanakah pengaruhnya terhadap
Hawa mengukuhkan bah- wa Tuhan sifat ma- nusia? Dan apakah prospek
mengatakan sekali buah pohon itu dimakan pelenyapan do- sa dan perbaikan keadaan
maka mereka akan mati, lalu Setan dan sifat manu- sia?
menantang larangan Ilahi itu dengan berka-
ta, "Sekali-kali kamu tidak akan mati." Se- 1. Akibat langsung. Akibat pertama
tan membangkitkan rasa ingin tahu dosa adalah perubahan dalam keadaan
dengan. menyarankan bahwa Allah manusia yang mempengaruhi hubungan
sebenarnya beru- saha merintanginya untuk antar priba- di, begitu pula dengan
memperoleh se- buah pengalaman baru hubungan dengan Tu- han. Kesegaran baru,
yang menakjubkan: untuk menjadi sama mata yang terbuka ha- nyalah membawa
dengan Allah (Kej. 3:4, 5). Maka dengan pengalaman perasaan yang memalukan bagi
segera akar kebimbangan terhadap sabda Adam dan Hawa (Kej. 3:7). Ganti menjadi
Allah pun ditanamkan. Hawa berhasrat sama dengan Allah, sebagai- mana yang
sekali memperoleh apa yang da- pat dijanjikan Setan, justru mereka menjadi
dihasilkan oleh buah pohon itu. Godaan ketakutan dan berusaha bersembu- nyi
telah merusak pikirannya yang kudus itu. (Kej. 3:8-10).
Ke- percayaan terhadap firman Tuhan telah Apabila Allah menanyakan kepada
beru- bah menjadi kepercayaan terhadap Adam dan Hawa mengenai dosa mereka,
perkataan Setan. Tiba-tiba ia ganti me- ngakui kesalahan mereka, malah
membayangkan bahwa "buah pohon itu mereka ber- usaha berdalih. Adam berkata,
baik untuk dimakan dan se- dap "Perempuan yang Kau tempatkan di
kelihatannya, lagipula pohon itu mena- rik sisiku, dialah yang
hati karena memberi pengertian." Ia me-
Sifat dan Keadaan 10
memberi dari buah pohon itu kepadaku,
man Eden, merusak hubungan langsung
ma- ka kumakan" (Kej. 3:12).
de- ngan Allah (Kej. 3:8), dan mencegah
Perkataannya itu secara tidak langsung
mere- ka agar tidak memetik buah pohon
menuduh Hawa dan juga Tuhan
kehidup- an, sumber kehidupan selama-
bertanggung jawab atas dosa yang
lamanya. Oleh karena itu. Adam dan Hawa
dilakukannya, terang-terangan menun-
menjadi takluk kepada kematian (Kej.
jukkan bagaimana dosanya telah
3:22).
merontok- kan hubungannya dengan istri
dan Tuhan- nya, sang Pencipta. Kemudian
2. Sifat dosa. Banyak nas dalam
Hawa menu- duh sang ular (Kej. 3:13).
Alkitab, khususnya termasuk di dalamnya
Akibat dahsyat yang timbul menunjuk-
catatan mengenai Kejatuhan, menjelaskan
kan betapa seriusnya pelanggaran mereka.
dengan gamblang bahwa dosa adalah
Allah mengutuk pengantara yang
moral jahat— akibat pemilihan akan akhlak
digunakan Setan, ular itu, Ia
yang buruk itu untuk melanggar kehendak
mengutukinya, bahwa ia akan merayap
Allah yang telah dinyatakan sebelumnya
dengan perutnya, sebagai su- atu yang
(Kej. 3:1-6; Rm. 1: 18-22).
mengingatkan kejatuhan selama- nya (Kej.
3:14). Kepada perempuan itu Tu- han
Definisi dosa. Definisi dosa menurut
berkata, "Susah payahmu waktu me-
Al- kitab termasuk: "pelanggaran hukum
ngandung akan Kubuat sangat banyak; de-
Allah" (1 Yoh. 3:4), seseorang yang gagal
ngan kesakitan engkau akan melahirkan
melaku- kan yang diketahuinya
anakmu; namun engkau akan berahi
"bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia
kepada suamimu dan ia akan berkuasa
tidak melakukannya" (Yak. 4:17), dan
atasmu" (Kej. 3:16). Karena Adam
"segala sesuatu yang tidak berdasarkan
mendengarkan istrinya, bukannya apa yang
iman" (Rm. 14:23). Definisi yang agak luas
dikatakan Tuhan, maka dunia ini dikutuk
termasuk: "Setiap penyimpangan dari yang
dengan keluh kesah yang bertambah, dan
dikenal kehendak Allah, baik pela- laian
bersusah payah melakukan pekerjaan:
atas apa yang secara rinci disuruh-Nya atau
"Terkutuklah tanah karena eng- kau;
melakukan sesuatu yang secara khusus
dengan bersusah payah engkau akan
dilarang-Nya."8
mencari rezekimu dari tanah seumur
Tidak ada yang netral terhadap dosa.
hidup- mu: semak duri dan rumput duri
Kristus berkata, "Siapa tidak bersama Aku,
yang akan dihasilkannya bagimu, dan
ia melawan Aku" (Mat. 12:30). Kegagalan
tumbuh-tumbuh- an di padang akan
untuk mempercayai-Nya adalah dosa (Yoh.
menjadi makananmu; de- ngan berpeluh
16:9). Dosa bersifat mutlak karena itu ber-
engkau akan mencari makan- anmu, sampai
arti pemberontakan melawan Tuhan dan
engkau kembali lagi menjadi tanah, karena
ke- hendak-Nya. Dosa mana pun, baik
dari situlah engkau diambil; sebab engkau
yang ke- cil maupun besar, berakibat
debu dan engkau akan kemba- li menjadi
putusan "bersa- lah". Oleh karena itu,
debu" (Kej. 3:17-19).
"Sebab barangsiapa menuruti seluruh
Dalam pengukuhan kembali hukum-
hukum itu, tetapi meng- abaikan satu
Nya yang tidak dapat diubah, bahwa setiap
bagian dari padanya, ia bersalah terhadap
pe- langgaran mana pun akan menuju
seluruhnya" (Yak. 2:10).
kepada ke- matian yang pasti, Allah
Dosa melibatkan pikiran, sebagaimana
berkata: "Sebab eng- kau debu dan engkau
halnya perbuatan. Kerapkali dosa dibicara-
akan kembali menjadi debu" (Kej. 3:19). Ia
kan hanya dalam istilah konkret dan
melaksanakan putusan ini dengan
tindak-
mengusir si pelanggar itu dari ta-
Sifat dan Keadaan 10
an nyata pelanggaran hukum. Tetapi Kris- pada segala sesuatu" (Yer. 17:9), sifat
tus mengatakan bahwa seseorang yang ma- alamiah hati itu dapatlah dikatakan bejat,
rah terhadap orang lain berarti melanggar rusak dan penuh dengan tipu daya dosa.
hu- kum keenam dalam Sepuluh Hukum
itu, "Jangan membunuh" (Kel. 20:13), dan 3. Efek dosa atas Manusia. Mungkin
ke- inginan-keinginan yang penuh nafsu ba- nyak orang merasa bahwa hukuman
berarti melanggar hukum "Jangan mati yang dijatuhkan hanya karena memakan
berzinah" (Kel. 20:14). Oleh karena itu, bu- ah larangan itu terlalu kejam. Akan
dosa bukanlah han- ya keterlibatan pada tetapi kita hanya dapat mengukur betapa
perbuatan yang tidak taat tetapi juga seriusnya pe- langgaran itu dalam cahaya
mencakup pikiran dan ke- inginan. efek dosa Adam atas umat manusia.
Anak pertama Adam dan Hawa melaku-
c. Dosa dan kesalahan. Dosa mengha- kan pembunuhan. Keturunan mereka pun ti-
silkan kesalahan. Menurut pandangan Al- dak lama kemudian melanggar persatuan
kitabiah, kesalahan yang membawa orang pernikahan yang kudus dengan melakukan
untuk melakukan dosa patut dihukum. Dan poligami, dan itu terjadi tidak lama
karena semua sudah berbuat dosa, maka kemudi- an sehingga kejahatan dan
se- luruh dunia ini "jatuh ke bawah pelanggaran su- dah merajalela di seluruh
hukuman Allah" (Rm. 3:19). permukaan bumi ini (Kej. 4:8, 23; 6:1-5,
Penangkal kesalahan ialah 11-13). Panggilan Allah supaya
pengampunan (Mat. 6:12), yang mengadakan perubahan dan pertobatan
menghasilkan hati nurani yang murni dan berlalu tanpa diindahkan, dan ha- nya
kedamaian dalam pikiran. Pengampunan delapan orang saja yang telah diselamat-
ini hendak diberikan Tuhan kepada orang kan dari air bah yang membinasakan mere-
berdosa yang bertobat. Kepa- da orang ka yang tidak bertobat. Sejarah manusia se-
yang dibebani dosa, bangsa yang telah air bah adalah, dengan beberapa
dirundung kesalahan, dengan penuh kemu- keke- cualian, catatan yang penuh dengan
rahan Kristus mengundang, "Marilah kepa- kesedih- an karena ulah sifat manusia yang
da-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban penuh de- ngan dosa.
berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-
mu" (Mat. 11:28). a. Dosa umat manusia. Sejarah
menun- jukkan bahwa keturunan Adam
Pusat Pengendalian Dosa. Menurut Al- turut dice- markan sifat dosanya. Daud
kitab takhta dosa itu ada dalam hati—yang dalam doanya berseru, "Sebab di antara
kita kenal dengan kata pikiran. Karena dari yang hidup tidak seorang pun yang benar
hatilah "terpancar kehidupan" (Ams. 4:23). di hadapan-Mu" (Mzm. 143:2; bandingkan
Kristus mengatakan bahwa pikiran seseo- 14:3). "Karena tidak ada manusia yang
ranglah yang mencemarkan, "Karena dari tidak berdosa" (1 Raj. 8:46). Dan Salomo
hati timbul segala pikiran jahat, pun berkata, "Sia- pakah dapat berkata: 'Aku
pembunuh- an, perzinaan, percabulan, telah membersih- kan hatiku, aku tahir dari
pencurian, sum- pah palsu dan hujat" (Mat. pada dosaku?’” (Ams. 20:9);
15:19). Hati mempengaruhi segenap "Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang
pribadi; pikiran (In- telek), kehendak, kasih yang saleh: yang berbuat baik dan tak
sayang, emosi dan tubuh. Karena hati itu pernah berbuat dosa!" (Pkh. 7:20). De-
"licik, lebih licik dari ngan tandas Perjanjian Baru juga mengata-
Sifat dan Keadaan 10
kan bahwa "semua orang telah berbuat Setiap usaha untuk memperoleh
dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" kehidup- an yang benar dengan kekuatan
(Rm. 3:23) dan bahwa "jika kita berkata, sendiri akan mengalami malapetaka.
bahwa kita ti- dak berdosa, maka kita Kristus mengatakan bahwa barangsiapa
menipu diri kita sen- diri dan kebenaran yang melakukan dosa berarti "ia adalah
tidak ada di dalam kita" (1 Yoh. 1:8). hamba dosa." Hanya kuasa Ilahi yang dapat
Apakah dosa diwariskan atau memerdekakan kita dari per- hambaan.
diperoleh? Paulus berkata, "Karena sama Bahkan Kristus telah memberikan jaminan
seperti semua orang mati dalam kepada kita, "Jadi apabila Anak itu
persekutuan dengan Adam" (1 Kor. memerdekakan kamu, kamu pun benar-be-
15:22). Di tempat lain ditu- lisnya pula, nar merdeka" (Yoh. 8:36). Anda dapat
"Sama seperti dosa telah masuk ke dalam meng- hasilkan kebenaran hanyalah jika,
dunia oleh satu orang, dan oleh do- sa itu kata Dia, "tinggal di dalam-Nya" karena
juga maut, demikianlah maut itu telah "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-
menjalar kepada semua orang, karena apa" (Yoh. 15: 4, 5).
semua orang telah berbuat dosa" (Rm. Bahkan Paulus pun gagal menghayati
5:12). hi- dup yang benar melalui usahanya
Hati manusia yang penipu itu sendiri. Ia tahu ukuran kesempurnaan
mempenga- ruhi seluruh pribadi. Dalam hukum Allah te- tapi ia tidak akan mampu
keadaan seperti inilah Ayub berseru, "Siapa meraihnya. De- ngan menimbang-nimbang
yang dapat men- datangkan yang tahir dari upayanya, ia ber- kata, "Sebab apa yang
yang najis? Se- orang pun tidak!" (Ayb. aku perbuat, aku ti- dak tahu. Karena
14:4). Daud berka- ta, "Sesungguhnya, bukan apa yang aku ke- hendaki yang aku
dalam kesalahan aku di- peranakkan, perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah
dalam dosa aku dikandung ibu- ku" (Mzm. yang aku perbuat." Kemu- dian
51:7). Dan rasul Paulus menga- takan ditunjukkannya dampak dosa dalam hi-
bahwa "keinginan daging adalah per- dupnya: "Jadi jika aku perbuat apa yang ti-
seteruan terhadap Allah, karena ia tidak dak aku kehendaki, aku menyetujui. Ka-
tak- luk kepada hukum Allah; hal ini lau demikian bukan aku lagi yang memper-
memang ti- dak mungkin baginya. Mereka buatnya, tetapi dosa yang ada di dalam
yang hidup dalam daging, tidak mungkin aku." Sekalipun gagal ia mengagumi
berkenan kepa- da Allah" (Rm. 8:7, 8). ukuran ke- sempurnaan Tuhan, dengan
Sebelum pertobatan ia menyatakan orang- berkata, "Sebab di dalam batinku aku suka
orang percaya adalah "orang-orang yang akan hukum Al- lah, tetapi di dalam
harus dimurkai," seperti manusia yang lain anggota-anggota tubuh- ku aku melihat
(Ef. 2:3). hukum lain yang berjuang melawan hukum
Sekalipun sebagai anak-anak kita mela- akal budiku dan membuat aku menjadi
kukan dosa karena meniru, nas yang di atas tawanan hukum dosa yang ada di dalam
mengukuhkan bahwa kita pada dasarnya anggota-anggota tubuhku. Aku, ma- nusia
or- ang yang berdosa. Manusia yang celaka! Siapakah yang akan melepas- kan
berdosa se- cara universal adalah aku dari tubuh maut ini?" (Rm. 7:15, 19,
merupakan bukti bah- wa menurut alamiah 20, 22-24). Akhirnya Paulus mengakui
kita cenderung kepada yang tidak baik, bahwa kuasa Ilahi diperlukannya supaya
yang jahat. da- pat menang. Melalui. Kristus ia
Pemberantasan tabiat yang penuh mengesam- pingkan hidup mengikuti nafsu
dengan dosa. Betapa berhasilkah orang jasmani lalu memulai hidup baru yang
banyak membuangkan dosa dari kehidupan sesuai dengan Roh
dan ma- syarakat mereka?
Sifat dan Keadaan 10
(Rm. 7:25; 8:1). nya sebagai alegori atau mitos.
Hidup baru di dalam Roh merupakan
ka- runia pengubah yang berasal dari Allah. a. Pandangan Alkitabiah Mengenai
Me- lalui anugerah Ilahi, kita yang dahulu Manusia dan evolusi. Orang-orang
"mati karena pelanggaran-pelanggaran dan Kristen yang menganut faham Kreasionis
dosa- dosanya" menjadi pemenang (Ef. sangat prihatin atas dampak teori evolusi
2:1, 3, 8- 10). Kelahiran kembali secara terhadap iman orang Kristen. James Orr
rohani yang demikian itu akan mengubah menulis: "Menghadapi Kekristenan
hidup (Yoh. 1: 13; Yoh. 3:5) sehingga kita dewasa ini, bu- kanlah dengan serangan
dapat berbicara mengenai kejadian yang sedikit demi sedikit atas doktrin-
baru—"yang lama sudah berlalu" sehingga doktrinnya...melainkan dengan pandangan
"sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 yang bertentangan tetapi positif mengenai
Kor. 5:17). Bagai- manapun, hidup baru dunia, mengungkapkannya dengan ilmiah
itu, tidak menghilang- kan kemungkinan dibuat dengan baik dan dapat diperta-
berbuat dosa (1 Yoh. 2:1). hankan, namun ide-idenya secara
fundamen- tal menghantam akar-akar
4. Evolusi dan kejatuhan manusia. sistem Kristen."9 Alkitab menolak
Se- jak zaman Penciptaan Setan telah penafsiran secara alego-
menga- caubalaukan pikiran orang dengan ris maupun mitos, kitab Kejadian. Para pe-
jalan me- lemahkan keyakinan mereka atas nulis Alkitab sendiri mengakui penafsiran
catatan yang terdapat dalam kitab suci Kejadian 1-11 sebagai sejarah yang
mengenai asal-usul manusia dan tentang harfiah. Adam, Hawa, dan ular serta Setan
Kejatuhan ke dalam dosa. Salah satu dari dilihat se- bagai pelakon yang historis di
antaranya yang dapat disebutkan ialah dalam peristi- wa pergolakan yang besar itu
evolusi, sebuah pan- dangan "alamiah" (baca Ayb. 31: 33; Pkh. 7:29; Mat. 19:4, 5;
mengenai manusia, pan- dangan yang Yoh. 8:44; Rm.
didasarkan atas dugaan bahwa hidup mulai 5:12, 18, 19; 2 Kor. 11:3; 1 Tim. 2:14; Why.
hanyalah secara kebetulan, dan mengenai 12:9).
manusia itu sendiri, setelah meng- alami
proses yang panjang, telah timbul dari Golgota dan evolusi. Evolusi dalam
bentuk-bentuk kehidupan yang paling ren- ben- tuk dan wujud bagaimanapun
dah. Melalui sebuah proses perjuangan hi- berlawanan dengan dasar-dasar
dup bahwa yang kuat itulah yang akhir-nya Kekristenan. Sebagai- mana dikatakan
muncul, manusia mengalami perubahan Leonard Verduin, "Di tem- pat kisah
sam- pai kepada statusnya yang kini. 'kejatuhan' telah muncul; kisah ke-
Mereka ma- sih terus mengalami naikan."1 Kekristenan dan evolusi sama se-
perubahan, belum men- capai tingkat kali bertentangan. Kedua leluhur kita yang
potensialnya. pertama itu diciptakan menurut gambar Al-
Banyak orang Kristen yang menganut lah dan mengalami kejatuhan ke dalam dosa
fa- ham evolusi yang teistis, yang atau tidak sama sekali. Jika tidak, lalu me-
menyatakan bahwa Allah menggunakan ngapa menjadi Kristen?
evolusi dalam Penciptaan yang terdapat Golgota mempertanyakan evolusi seca-
dalam kitab Keja- dian. Orang yang ra radikal. Jika tidak ada kejatuhan,
menganut faham ini tidak menerima menga- pa kita memerlukan Allah mati
pandangan yang dikemukakan bab-bab demi kita? Bukan hanya mati secara
pertama buku Kejadian sebagai ma- na umum, akan tetapi kematian Kristus bagi
tertulis di situ, melainkan menganggap- kita menyatakan bah- wa manusia tidak
"BERES" atau OK. Bila
Sifat dan Keadaan 10
bergantung hanya pada diri saja maka kita Filsafat nihilisme dan kesia-siaan sema-
akan merosot terus sampai akhirnya umat kin berkembang dan tampaknya dianggap
manusia binasa. sa- hih. Alexander Pope berkata sebagai
Pengharapan kita bertumpu pada Manu- beri- kut, "Pengharapan yang abadi
sia yang tergantung di kayu salib itu. bersemi di dalam dada manusia," dewasa
Hanya kematian-Nya saja yang membuka ini bergema kosong. Ayub menangkap
kepada ki- ta suatu kemungkinan yang realitas itu lebih baik—waktu beringsut
lebih baik, hi- dup yang penuh dan tidak dan "berakhir tanpa harapan" (Ayb. 7:6).
akan pernah bera- khir. Golgota Dunia manusia mero- sot ke bawah.
mengumumkan bahwa kita me- merlukan Seseorang harus datang dari seberang
seorang pengganti untuk melepas- kan kita. sejarah manusia, menyerbunya, dan
membawa realitas baru ke dalamnya.
c. Penjelmaan dan Evolusi.
Barangkali Penciptaan-versus-evolusi, Harapan yang Tipis. Seberapa
pertanyaan-per- tanyaan sekitar itu, dapat besarkah kemerosotan manusia itu? Di
dijawab dengan ja- waban paling tepat oleh kayu salib ma- nusia membunuh Pencipta
memandang pencip- taan manusia itu dari mereka—puncak pengkhianatan yang luar
sudut pandang penjel- maan. Dengan biasa! Akan tetapi Tuhan tidak
datangnya Adam yang kedua itu, yakni meninggalkan umat manusia da- lam
Kristus, masuk ke dalam sejarah, Allah keadaan tanpa harapan.
bekerja dengan cara yang kreatif. Jika Daud merenungkan kedudukan manusia
Allah dapat mendatangkan mukjizat yang dalam Penciptaan. Kesan mula-mula ialah
luar biasa ini, maka tidak akan ada lagi keluasan alam semesta, lalu ia
per- tanyaan mengenai kemampuan-Nya menganggap bahwa manusia itu tidak berarti
menja- dikan Adam yang pertama itu. sama sekali. Kemudian ia menjadi sadar
mengenai kedu- dukan manusia yang
Manusia sudah tua sekali? Seringkali sebenarnya. Berbicara mengenai keadaan
penganut faham evolusi menunjuk kepada manusia kini dengan hu- bungannya
kemajuan ilmu dan pengetahuan yang terhadap Allah, ia berkata, "Na- mun
begi- tu pesat beberapa abad belakangan Engkau telah membuatnya hampir sama
ini se- bagai bukti bahwa kelihatannya seperti Allah, dan telah memahkotainya
manusia itu- lah wasit bagi nasibnya. Bila de- ngan kemuliaan dan hormat. Engkau
saja cukup wak- tu baginya, dengan adanya telah membuat dia berkuasa atas buatan
ilmu yang meme- nuhi segala tangan- Mu" (Mzm. 8:6, 7; bandingkan Ibr.
keperluannya, maka ia akan da- pat 2:7).
memecahkan segala masalah dunia. Selain kejatuhan, masih ada lagi yang
Namun demikian, peranan teknologi ber- kaitan dengan martabat manusia.
yang memberikan harapan itu justru Walaupun sudah bernoda, wujud Keilahian
menemui ba- nyak kebimbangan—karena itu belum- lah hapus sama sekali.
nyatanya tekno- logi telah mendorong Walaupun telah jatuh ke dalam dosa,
planet ini ke tepi ju- rang kebinasaan. tercemar, penuh dengan dosa, manusia
Manusia telah gagal menak- lukkan dan masih tetap wakil Allah di dunia ini.
mengendalikan hati yang penuh dengan Keadaannya lebih rendah dari yang Ilahi
dosa. Akibatnya, semua kemajuan il- mu na- mun masih tetap memegang sebuah
membuat dunia semakin dirundung ma- kedudu- kan yang terhormat sebagai wakil
rabahaya. Allah atas ciptaan yang ada di bumi.
Apabila Daud me- nyadari hal ini, maka
ia pun melantunkan
Sifat dan Keadaan 11
pujian dan rasa syukurnya, "Ya Tuhan, Tu- tan dikalahkan. Walau diremukkan Benih
han kami, betapa mulianya nama-Mu di se- pe- rempuan itu, namun pembuat kejahatan
luruh bumi!" (Mzm. 8:10). itu dikalahkan dengan sempurna.
Semua orang yang mau menerima pem-
PERJANJIAN ANUGERAH berian Allah, anugerah-Nya, akan
mengeta- hui perseteruan terhadap dosa
Karena pelanggaran maka pasangan akan membuat mereka berhasil dalam
per- tama manusia itu menjadi berdosa. pertempuran mela- wan Setan. Melalui
Tidak mampu lagi menentang Setan, iman mereka turut me- ngambil bagian
akankah me- reka tetap bebas ataukah dalam kemenangan Kristus di bukit
dibiarkan untuk bi- nasa? Masih adakah Golgota.
harapan?
Perjanjian yang Diadakan Sebelum
Perjanjian Diberikan pada Waktu Penciptaan. Perjanjian pemberian
Ke- jatuhan. Sebelum Allah anugerah itu tidaklah dikembangkan sesudah
mengumumkan hu- kuman kepada kejatuh- an. Kitab Suci membentangkan
pasangan yang jatuh ke da- lam dosa itu, Ia bahwa se- belum Penciptaan, Keallahan
memberikan kepada mereka pengharapan telah menga- dakan perjanjian antara
dengan memperkenalkan per- janjian sesama mereka un- tuk menyelamatkan
anugerah. Ia berkata, "Aku akan meng- umat manusia bila me- reka jatuh ke dalam
adakan permusuhan antara engkau dan pe- dosa. Paulus mengata- kan Tuhan "telah
rempuan ini, antara keturunanmu dan ketu- memilih kita sebelum du- nia dijadikan,
runannya; keturunannya akan meremukkan supaya kita kudus dan tak ber- cacat di
kepalamu, dan engkau akan meremukkan hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah
tu- mitnya" (Kej. 3:15). menentukan kita dari semula oleh Yesus
Pesan yang disampaikan Tuhan itu me- Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, se-
rupakan kekuatan bagi hati mereka karena suai dengan kerelaan kehendak-Nya,
diumumkan juga bahwa walaupun Setan supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang
me- nempatkan manusia di bawah kuasanya mulia" (Ef. 1:4-6; bandingkan 2 Tim. 1:9).
yang jahat, pada akhirnya dia pun akan Berbi- cara mengenai pendamaian yang
dikalah- kan juga. Perjanjian telah dilakukan Kristus, Petrus berkata, "Ia telah
diadakan antara Allah dengan manusia. dipilih sebe- lum dunia dijadikan" (1 Ptr.
Pertama-tama Allah menjanjikan melalui 1:20).
anugerah-Nya sebuah pertahanan melawan Perjanjian itu telah diadakan di atas da-
dosa. Ia akan menim- bulkan kebencian sar, yang tidak dapat digoyahkan: janji dan
antara ular dari perempuan itu; antara sumpah Allah sendiri (Ibr. 6:18). Yesus
pengikut Setan dengan pengikut Tuhan. Ini Kris- tus merupakan jaminan perjanjian ini
akan mengacaukan hubungan ma- nusia (Ibr. 7:22). Sebuah jaminan adalah
dengan Setan sehingga membuka ja- lan diandaikannya seseorang dihukum karena
untuk mengadakan pembaharuan hubun- utang atau jamin- an atas perkara orang lain
gan dengan Allah. yang seharusnya me- nerima hukuman.
Dari abad ke abad perang berkelanjutan Pelayanan Kristus meru- pakan sebuah
antara jemaat Allah dengan Setan. Konflik jaminan bahwa jika umat ma- nusia jatuh
itu mencapai puncaknya pada waktu kema- ke dalam dosa Ia akan menang- gung
tian Yesus Kristus, yang disiratkan dalam hukuman yang seharusnya dijatuhkan
nu- buat Benih perempuan itu. Di Golgota, kepada mereka. Ia akan membayar harga
Se- pe- nebusan mereka; Ia akan mengadakan
pen-
Sifat dan Keadaan 11
damaian atas dosa-dosa mereka; Ia akan darah-Nya yang mendamaikan, orang-
me- menuhi tuntutan atas pelanggaran orang yang berdosa dan bertobat akan
terhadap hukum Allah. Tidak ada manusia diangkat menjadi putra-putri Allah,
atau ma- laikat sekalipun yang mampu sehingga menja- di waris kehidupan kekal.
memikul tang- gung jawab yang demikian. Janji anugerah ini menunjukkan kasih
Hanya Kristus sang Pencipta itu, yang Al- lah yang tiada batasnya bagi umat
menjadi wakil dan pemimpin umat manusia. Diadakan sejak sebelum
manusia yang dapat melak- sanakan Penciptaan, perjan- jian itu diungkapkan
tanggung jawab itu (Rm. 5:12-21; 1 Kor. sesudah Kejatuhan. Pa- da ketika itu, dalam
15:22). suasana yang khusus, Allah dan manusia
Anak Allah bukanlah hanya jaminan menjadi sekutu.
per- janjian itu, Ia juga menjadi pengantara
atau pelaksana. Penggambaran-Nya Perjanjian Dibarui. Sayang sekali,
mengenai misi-Nya sebagai Anak manusia jan- ji anugerah yang agung ini ditolak
yang men- jelma menunjukkan aspek umat manusia baik pada zaman Air bah
peranan-Nya ini. Ia berkata, "Sebab Aku maupun sesudahnya (Kej. 6:1-8; 11:1-9).
telah turun dari sor- ga bukan untuk Ketika Al- lah mempersembahkan
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk perjanjian itu kem- bali, hal itu dilakukan-
melakukan kehendak Dia yang telah Nya melalui Ibrahim. Lagi-lagi
mengutus Aku" (Yoh. 6:38; banding- kan dikukuhkan-Nya janji penebusan: "Oleh
5:30, 43). Kehendak Bapa ialah "supaya keturunanmulah semua bangsa di bu- mi
setiap orang, yang melihat Anak dan yang akan mendapat berkat, karena engkau men-
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang ke- dengarkan firman-Ku" (Kej. 22:18;
kal" (Yoh. 6:40). "Inilah hidup yang kekal banding- kan 12:3; 18:18).
itu," kata-Nya, "yaitu bahwa mereka Kitab Suci secara khusus meninggikan
menge- nal Engkau, satu-satunya Allah kesetiaan Ibrahim atas syarat-syarat perjan-
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus jian itu. Ibrahim percaya kepada Tuhan se-
yang telah Eng- kau utus" (Yoh. 17:3). hingga Ia "memperhitungkan hal itu kepa-
Pada penghujung tu- gas-Nya itu, Ia danya sebagai kebenaran" (Kej. 15:6). Tu-
bersaksi mengenai pelaksa- naan yang rut sertanya Ibrahim dalam berkat-berkat
dilakukan-Nya atas tugas yang di- emban- per- janjian itu, yang dialaskan pada
Nya dari Bapa dengan berkata, "Aku telah anugerah Allah, juga bergantung pada
mempermuliakan Engkau di bumi de- ngan penurutannya menunjukkan bahwa
jalan menyelesaikan pekerjaan yang perjanjian itu mening- gikan otoritas
Engkau berikan kepada-Ku untuk melaku- hukum Tuhan (Kej. 17:1; 26:5).
kannya" (Yoh. 17:4). Karena iman Ibrahim yang seperti
Di kayu salib Yesus menggenapi janji- itulah yang membuat ia disebut "bapa
Nya untuk menjadi jaminan bagi manusia semua orang percaya" (Rm. 4:11). Ialah
da- lam perjanjian itu. Jeritan "Sudah contoh Allah me- ngenai pembenaran oleh
selesai" (Yoh. 19:30), menandai tuntasnya iman yang menya- takan diri dalam
misi-Nya itu. Dengan hidup-Nya sendiri Ia penurutan (Rm. 4:2, 3; Yak. 2:23, 24).
telah mem- bayar hukuman atas Perjanjian anugerah tidaklah se- cara
pelanggaran hukum Al- lah, yang dituntut otomatis mencurahkan berkat-berkat ke-
oleh hukum itu, menjamin keselamatan pada keturunan Ibrahim secara lahiriah,
umat manusia yang bertobat. Pada saat itu me- lainkan hanya dengan mengikuti
darah Kristus mengesahkan per- janjian teladan iman Ibrahim."Mereka yang hidup
anugerah itu. Melalui iman dalam dari iman,
Sifat dan Keadaan 11
mereka itulah anak-anak Ibrahim" (Gal. orang yang menerima perjanjian ini. Mela-
3:7). Setiap individu di dunia ini dapat lui anugerah Allah diberikannya kepada
memper- oleh pengalaman atas janji-janji me- reka keampunan atas dosa-dosa
perjanjian keselamatan itu melalui mereka. Juga memberikan Roh Kudus
pemenuhan syarat: "Dan jikalau kamu yang bekerja dan menuliskan Sepuluh
adalah milik Kristus, ma- ka kamu juga Hukum di dalam hati mereka, serta
adalah keturunan Abraham dan berhak memulihkan orang berdo- sa yang bertobat
menerima janji Allah" (Gal. 3: 29). Dari ke dalam citra Pencipta me- reka (Yer.
pihak Allah perjanjian Sinai itu (juga lazim 31:33). Perjanjian Baru, kelahi- ran baru,
disebut perjanjian pertama) adalah se- buah pengalaman mendatangkan pem- benaran
pembaruan dari perjanjian yang dibe- rikan Kristus serta pengalaman akan pem-
kepada Ibrahim, janji anugerah itu (Ibr. benaran oleh iman.
9:1). Akan tetapi bangsa Israel mengacau- Pembaruan hati menyanggupkan
kannya dengan perjanjian amal (Gal. 4: 22- peruba- han individu sehingga mereka
31). dapat meng- eluarkan buah-buah Roh:
"kasih, sukacita, damai sejahtera,
Perjanjian Baru. Kemudian nas-nas kesabaran, kemurahan, ke- baikan,
ki- tab suci berbicara mengenai tiadanya kesetiaan, kelemahlembutan, pengu- asaan
sebuah perjanjian yang lebih baik dan diri" (Gal. 5:22, 23). Melalui kuasa
baru."11 Akan tetapi hal itu disebutkan anugerah Kristus yang menyelamatkan itu
demikian bukankah karena perjanjian abadi mereka dapat berjalan menempuh jalan
itu telah diubah me- lainkan karena (1) yang dijalani Kristus, dari hari ke hari
ketidaksetiaan Israel per- janjian kekal menikmati hal-hal yang berkenan kepada
Allah itu telah dikacaukan ke dalam sebuah Allah (Yoh. 8:29). Pengharapan manusia
sistem amal; (2) perjanjian itu dihubungkan yang telah ja- tuh ke dalam dosa itu
dengan penyataan baru dari ka- sih Allah di hanyalah dengan me- nerima undangan
dalam penjelmaan Kristus Ye- sus, hidup, Allah untuk masuk ke da- lam perjanjian
mati, kebangkitan dan meditasi anugerah-Nya. Melalui iman di dalam
(bandingkan Ibr. 8:6-13); dan (3) di salib Yesus Kristus kita dapat mengalami
itu- lah disahkan dengan darah Kristus hubungan ini yang memberikan jaminan
(Dan 9:27; Luk. 22:20; Rm. 15:8; Ibr. ke- pada kita menjadi anak-anak Allah dan
9:11-22). men- jadi ahli waris dalam kerajaan-Nya.
Betapa banyak yang diberikan bagi
orang

Referensi :

1. Doktrin tentang manusia telah lama digunakan dalam istilah teologis untuk membicarakan komponen-komponen kelu-
arga manusia. Di dalam diskusi ini manusia tidak selamanya dimaksudkan pria, dengan mengesampingkan perempuan,
istilah ini digunakan dalam bahasa Inggris dalam bentuk "man" hanya untuk sekedar memudahkan diskusi dan kelanju-
tan tradisi dan semantik teologis.
2. Berkhof, Systematic Theology, hlm. 183.
3. "Soul," SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1361.
4. "Soul," SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1061.
5. Ibid., hlm. 1064.
6. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 257.
7. Ibid edisi revisi, jilid 3, hlm. 1090.
8. "Sin, 1" SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1042.
9. James Orr, God's Image in Man (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1948), hlm. 3, 4.
Leonard Verduin, Somewhat Less than God: The Biblical View of Man (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1970),
hlm. 69.
Sifat dan Keadaan 11
10. Leonard Verduin, Sonewhat Less than God:The Biblical View of Man (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1970),
hlm. 69.
11. Perjanjian Baru menghubungkan pengalaman bangsa Israel di Bukit Sinai dengan perjanjian lama (Gal. 4:24, 25). Di
Sinai Allah membarui perjanjian anugerah-Nya yang kekal kepada umat-Nya yang telah dilepaskan itu (1 Taw. 16:14-
17; Mzm. 105:8-11; Gal. 3:15-17). Allah berjanji kepada mereka, "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-
Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bang-
sa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus"
(Kel. 19:5, 6; bandingkan Kej. 17:7, 9, 19). Perjanjian itu diadakan berdasarkan pembenaran oleh iman (Rm. 10:6-8;
Ul. 30:11-14) dan hukum itu akan dituliskan di dalam hati mereka (Ul. 6:4-6; 30:14).

Perjanjian anugerah selalu menjadi pokok kekacauan oleh orang-orang percaya yang menempatkannya di bawah
sebuah sistem keselamatan melalui amal atau perbuatan. Paulus menggunakan kegagalan Abraham untuk bergantung
kepada Tuhan—yang bergantung kepada perbuatannya sendiri untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya—
sebagai satu ilustrasi dari Perjanjian Lama (Kej. 16; 12:10-20; 20; Gal. 4:22-25). Sesungguhnya pengalaman
pembenaran oleh per- bu-atan telah ada sejak dosa masuk ke dunia ini dan perjanjian yang kekal itu dilanggar (Hos.
6:7).

Sepanjang sejarah bangsa Israel umumnya mereka mencoba "menegakkan kebenaran mereka sendiri" melalui "melalui
hukum Taurat" (Rm. 9:30-10:4). Mereka hidup sesuai dengan apa yang tersurat, tidak sesuai dengan Roh (2 Kor. 3:6).
Mereka mencoba membenarkan diri mereka melalui hukum (Gal. 5:4), mereka hidup di bawah hukuman hukum dalam
perhambaan, bukannya dalam kemerdekaan (Gal. 4:21-23). Dengan demikianlah mereka mengacaukan perjanjian yang
diadakan di Bukit Sinai itu.

Buku Ibrani menerapkan yang pertama atau perjanjian yang lama kepada sejarah bangsa Israel sejak Sinai seraya
meng- ungkapkan sifat kontemporernya. Dinyatakannya bahwa keimamatan Lewi bersifat sementara, menunjukkan
fungsi simbolik sampai wujudnya dalam Kristus menjadi kenyataan (Ibr. 9:10). Alangkah sedihnya karena begitu
banyak orang yang gagal melihat ini dalam diri mereka sendiri dan dalam upacara-upacara yang menjadi kehilangan
makna (Ibr. 10:1). Bertalian dengan sistem "bayang-bayang" tatkala bentuk menjadi wujud bayang-bayang menjadi
kenyataan, mengacaukan misi sejati Kristus. Oleh karena itu bahasa yang tegas digunakan untuk menekankan
superioritas perjan- jian yang baru dan yang Iebih baik daripada perjanjian di Bukit Sinai.

Perjanjian yang lama, oleh karena itu, dapat digambarkan dalam istilah yang negatif maupun positif. Secara negatif,
yang menunjuk kepada pemutarbalikan janji kekal Allah yang dilakukan banyak orang. Yang positif, adanya untuk tu-
juan sementara dalam pelayanan di dunia ini yang direncanakan oleh Allah untuk memenuhi keadaan darurat yang di-
timbulkan oleh kegagalan manusia. Baca juga White, Patriarchs and Prophets, hlm. 370-73; White, "Our
Work,"Review and Herald, 23 Juni 1904, hlm. 8; White, "A Holy Purpose to Restore Jerusalem" Southern Watchman,
1 Maret 1904, hlm. 142; Hasel, Covenant in Blood (Mountain View, CA: Pacific Press, 1982); bnd Wallenkampt,
Salvation Come From the Lord (Washington, D.C.: Review and Herald, 1983), hlm. 84-90.
12. Bandingkan. Hasel, Covenant in Blood.
114Pertikaian Besar
115Pertikaian Besar

DOKTRIN KESELAMATAN
Semua manusia kini terlibat dalam pertikaian besar antara Kristus
dan Setan mengenai tabiat Allah, hukum-Nya dan kekuasaan-Nya atas
semesta alam. Konflik ini bermula di surga tatkala seorang makhluk
yang diciptakan, yang dikaruniai kebebasan memilih, meninggikan
diri dan menjadi Setan, seteru Allah, dan memimpin pemberontakan
beserta sebagian dari para malaikat. la memperkenalkan roh
pemberontakan kepada dunia ini ketika is membuat Adam dan Hawa
jatuh ke dalam dosa. Kejatuhan manusia mengakibatkan
pemutarbalikan atas gambar Allah dalam diri manusia, mengharu-
birukan dunia yang diciptakan, sehingga mendatangkan bencana yang
dahsyat waktu Airbah melanda seluruh dunia. Makhluk ciptaan yang
memperhatikan, dunia ini menjadi arena konflik universal, kasih Allah
terbukti mencapai puncaknya. Untuk membantu umat-Nya menghadapi
pertarungan ini, Kristus mengirim Roh Kudus dan malaikat-malaikat
yang setia untuk memimpin, melindungi serta mendukung mereka
dalam jalan keselamatan.— Fundamental Beliefs,–8.

11
BAB 8

PERTIKAIAN BESAR

itab Suci menggambarkan sebuah per- Walaupun pada umumnya tidak tampak
K tempuran alam antara yang baik dan
yang jahat, antara Tuhan dengan Setan.
dengan mata manusia, tetapi sekali-sekali
mereka menam-
De- ngan memahami pertikaian ini, yang
meli- batkan seluruh alam, membantu
menjawab pertanyaan, Mengapa Yesus
datang ke pla-
net ini?

SEBUAH PANDANGAN DUNIA


MENGENAI PERTIKAIAN

Misteri dari segala misteri, konflik an-


tara yang baik dan yang jahat bermula di
sur- ga. Bagaimanakah mungkin dosa
timbul di sebuah lingkungan yang amat
sempurna?
Malaikat-malaikat, makhluk yang lebih
tinggi daripada manusia (Mzm. 8:6), telah
diciptakan untuk menikmati hubungan yang
akrab dengan Allah (Why. 1:1; 3:5; 5:11).
Yang mempunyai kekuatan hebat serta me-
nurut kepada Sabda Tuhan (Mzm. 103:20),
mereka bertugas sebagai pelayan atau
“roh- roh yang melayani” (Ibr. 1:14).

11
pakkan diri sebagai manusia (Kej. 18:19;
Ibr. 13:2). Hanya dengan seorang dari
antara ma- laikat inilah dosa
diperkenalkan kepada alam semesta.

Asal-mula Pertikaian. Dengan


menggu- nakan perlambang raja-raja
Tirus dan Babi- lon untuk melukiskan
Lusifer, Kitab Suci menggambarkan
bagaimana pertikaian alam ini dimulai.
“Lusifer, anak fajar,” seorang
kherubium yang sudah diurapi,
bertempat tinggal di hadapan hadirat
Tuhan (Yes. 14:12; Yeh. 28:14).1
Alkitab berkata, “Gam- bar dari
kesempurnaan engkau, penuh hik- mat
dan maha indah. Engkau tak bercela
di dalam tingkah lakumu sejak hari
pencip- taanmu sampai terdapat
kecurangan pada- mu” (Yeh. 28:12, 15).
Walaupun timbulnya dosa itu tidak
da- pat diterangkan secara tuntas dan
tidak pula dapat dibenarkan, akarnya
dapat ditelusuri kepada keangkuhan
Lusifer:
“Engkau sombong karena
kecantikanmu, hikmatmu kau
musnahkan demi semarak- mu.” (Yeh.
28:17). Lusifer tidak mau puas

11
Pertikaian 11
dengan kedudukannya yang sudah tinggi
itu, jabatan yang diberikan Penciptanya. Dengan mengingkari perintah Tuhan, ia
Dengan meninggikan diri ia ingin pun memakan buah pohon pengetahuan
menyamakan ke- dudukannya dengan Allah yang ba- ik dan yang jahat itu serta
sendiri: “Engkau yang tadinya berkata mempengaruhi suaminya untuk melakukan
dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, hal yang sama. Karena mereka
aku hendak mendiri- kan takhtaku mempercayai perkataan ular itu maka
mengatasi bintang-bintang Al- lah. Aku mereka kehilangan percaya dan ke- setiaan
hendak naik mengatasi ketinggian terhadap Tuhan. Tragisnya, benih-be- nih
awan-awan, hendak menyamai Yang pertikaian yang dimulai di sorga mulai
Maha- tinggi!” (Yes. 14:13-14). Akan berakar di Planet Bumi (baca Kej. 3).
tetapi, wa- laupun ia menginginkan Dengan membujuk leluhur kita yang
kedudukan Allah, ia tidak ingin tabiat per- tama untuk melakukan dosa, jelaslah
Allah. Ia ingin meraih otoritas Allah bukan Setan merebut pemerintahan bumi ini dari
kasih-Nya. Pemberon- takan Lusifer mere- ka. Kini, dengan menyatakan diri
melawan pemerintahan Allah adalah sebagai “penguasa dunia ini,” Setan
langkah awal menuju perubahannya menantang Al- lah, pemerintahan-Nya dan
menjadi Setan, “sang seteru” itu. kedamaian se- mesta alam ini dari pusat
Tindakan-tindakan Lusifer yang pemerintahannya yang baru, di Planet
tersamar itu membutakan banyak malaikat Bumi.
terhadap kasih Allah. Akibat rasa tidak
puas dan ti- dak setia kepada pemerintahan Pengaruhnya terhadap Umat Manu-
Allah ber- tumbuh terus sampai sepertiga sia. Efek pergolakan antara Kristus dengan
malaikat sur- ga bergabung dengan dia Setan jelas merusak citra Allah dalam
dalam pemberon- takan (Why. 12:4). manu- sia. Sekalipun Allah memberikan
Ketenangan dalam kera- jaan Tuhan janji anu- gerah kepada umat manusia
diguncang dan “timbullah pepe- rangan di melalui Adam dan Hawa (Kej. 3:15; baca
sorga” (Why. 12:7). Peperangan sur- ga bab 7), anak su- lung mereka, Kain toh
ditimbulkan Setan, yang digambarkan se- membunuh saudara- nya (Kej. 4:8).
bagai naga besar, ular tua, iblis, yang Kejahatan semakin bertam- bah-tambah
“dilem- parkan ke bumi, bersama-sama sampai akhirnya Tuhan dengan sedih
dengan malai- kat-malaikatnya” (Why. berkata mengenai manusia itu “hati- nya
12:9). selalu membuahkan kejahatan semata-
mata” (Kej. 6:5).
Bagaimanakah Manusia Dilibatkan? Allah menggunakan air bah untuk
Dengan pengusirannya dari surga, Setan mem- bersihkan dunia ini dari
pun menyebarkan pemberontakannya ke penduduknya yang tidak bertobat dan
dunia ini. Setan menyamar sebagai ular memberikan kepada umat manusia sebuah
yang da- pat berbicara dan menggunakan awal baru (Kej. 7:17-20). Akan tetapi tidak
alasan yang sama dengan kejatuhannya, lama kemudian keturunan Nuh yang setia
secara efektif ia merusak kepercayaan menjauh dari janji Allah. Wa- laupun Allah
Adam dan Hawa ter- hadap Khaliknya telah berjanji tidak akan men- datangkan
(Kej. 3:5). Setan membang- kitkan di dalam kebinasaan yang menyeluruh lagi, melalui
diri Hawa rasa tidak puas terhadap air bah, tetapi mereka terang-terang- an
kedudukan yang diberikan kepada- nya. menunjukkan rasa tidak percaya mereka
Tergiur karena ingin setara dengan Tu- kepada Tuhan dengan mendirikan Menara
han, ia mempercayai godaan itu dan kemu- Babel dalam upaya mereka menjangkau la-
dian mulai merasa bimbang terhadap ngit supaya dengan demikian lepas dari air
Tuhan.
Pertikaian 11
bah berikutnya. Pada kali ini Tuhan meron-
tokkan pemberontakan manusia itu dengan bukti yang cukup kuat betapa besarnya
mengacaukan bahasa mereka secara per- tikaian antara Kristus dengan Setan.
semes- ta (Kej. 9:1, 11:11). Planet ini menjadi sebuah panggung
Ada satu masa kemudian, ketika dunia terjadinya pe- ristiwa perjuangan antara
hampir dipenuhi kemurtadan total, Allah yang baik dan yang jahat dilakonkan.
me- nyampaikan perjanjian-Nya kepada Sebagaimana dikatakan dalam Kitab Suci,
Abra- ham. Melalui Abraham Allah “Sebab kami telah men- jadi tontonan bagi
merencanakan untuk memberkati semua dunia, bagi malaikat-ma- laikat dan bagi
bangsa di dunia (Kej. 12:1-3; 22:15-18). manusia” (1 Kor. 4:9).
Bagaimanapun, ge- nerasi penerus dari Dosa membuat renggangnya hubungan
keturunan Abraham ter- bukti kurang antara Allah dan manusia, dan “segala
percaya atas janji karunia Tu- han itu. sesua- tu yang tidak berdasarkan iman,
Dengan terperangkapnya dalam do- sa, adalah dosa” Rm. 14:23). Pelanggaran atas
mereka membantu Setan mencapai tuju- hukum-hukum dan peraturan Tuhan, adalah
annya dalam pertikaian besar dengan me- akibat langsung dari kurangnya iman,
nyalibkan Pencipta dan Penjamin perjanjian merupakan bukti retak- nya hubungan itu.
itu, yakni Yesus Kristus. Sebaliknya, dengan ada- nya rencana
keselamatan Allah ingin memu- lihkan
Bumi, Panggung Alam Semesta. Cata- pengharapan atas Khalik yang mem- bawa
tan yang terdapat dalam kitab Ayub tentang kepada hubungan penuh kasih yang di-
pertemuan wakil-wakil dari pelbagai nyatakan dalam penurutan. Sebagaimana
penju- ru alam semesta memberikan di- nyatakan Kristus, cinta kasih menuntun
tambahan da- lam pertikaian besar itu. ke- pada penurutan (Yoh. 14:15).
Catatan itu dimu- lai, “pada satu hari Pada zaman kita yang tidak mengindah-
datanglah anak-anak Al- lah menghadap kan hukum ini, yang absolut dikatakan ne-
Tuhan dan dari antara mere- ka datanglah tral, ketidakjujuran dibanggakan, suap me-
juga Iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada nyuap menjadi sebuah cara hidup,
Iblis: ‘Dari mana engkau?’ La- lu jawab perzinaan merajalela, dan perjanjian secara
Iblis kepada Tuhan: ‘Dari perjalan- an pribadi maupun internasional, dihancurkan
mengelilingi dan menjelajah bumi.’” Ayb. dusta. Adalah merupakan suatu
1:6, 7; bandingkan 2:1-7). keistimewaan kita dapat melihat di balik
Kemudian Tuhan berkata, “Apakah dunia yang penuh de- ngan keputusasaan
eng- kau memperhatikan hamba-Ku Ayub? ini, Allah yang Mahakua- sa dan penuh
Sebab tiada seorang pun di bumi seperti perhatian. Pandangan yang se- makin luas
dia, yang demikian saleh dan jujur, yang ini menunjuk kepada kita pen- tingnya
takut akan Allah dan menjauhi kejahatan!” pendamaian Kristus bagi kita, yang
(baca Ayb. 1:8). mengakibatkan berakhirnya pertikaian di
Apabila Iblis menjawab, “Apakah de- alam semesta.
ngan tidak mendapat apa-apa Ayub takut
akan Allah? Bukankah Engkau yang mem- ISU KOSMIS
buat pagar sekeliling dia?” Kristus menja-
wab dengan memperkenankannya menco- Apakah isu yang paling penting dalam
bainya (baca Ayb. 1:9-2:7). perjuangan hidup dan mati?
Dari buku Ayub ini diperlihatkan sebuah
Undang-undang dan Pemerintahan
Allah. Hukum moral Allah merupakan hu-
Pertikaian 12
kum yang adil dan penting bagi eksistensi
alam semesta Tuhan sebagaimana juga hu- Nya sendiri, menciptakan roti dari batu un-
kum jasmani yang merangkumnya tuk membuktikan bahwa Ia Anak Allah, ma-
bersama- sama dan menjaganya agar tetap ka Ia akan sama dengan Hawa,
berfungsi sebagaimana mestinya. Dosa menunjukkan rasa kurang percaya kepada
adalah “pe- langgaran hukum Allah” (1 Tuhan Allah. Maka tugas-Nya akan
Yoh. 3:4), atau “tanpa aturan” berakhir dalam kega- galan.
sebagaimana yang dinyata- kan dalam Akan tetapi tugas utama Kristus ialah
bahasa Yunani, anomia. Isu pe- langgaran menghidupkan suatu kehidupan yang ber-
hukum karena penolakan atas pe- gantung kepada firman Tuhan. Sekalipun
merintahan Tuhan dan Tuhan. Ia dilanda rasa lapar yang amat sangat, Ia
Setan tidak mengakui tanggung jawab- men- jawab godaan Setan dengan berkata
nya atas pelanggaran hukum di atas dunia bahwa “Manusia hidup bukan dari roti
ini, malah ia menyalahkan Tuhan Allah. Ia saja, tetapi dari setiap firman yang keluar
mengatakan hukum Tuhan, yang dari mulut Allah” (Mat 4:4).
disebutnya sewenang-wenang, melanggar Dalam upaya lain untuk menaklukkan
kebebasan in- dividu. Selanjutnya ia Kristus, Setan memperlihatkan
menuduh karena mus- tahil menurut pemandang- an yang indah dari hal
hukum itu, sesungguhnya hu- kum itu kerajaan dunia kepa- da Yesus seraya
bertentangan dengan kepentingan makhluk berjanji, “Semua ini akan kuberikan
yang diciptakan. Dengan merong- rong dan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
menjelek-jelekkan hukum terus menerus, aku” (Mat 4:9). Ia membayang- kan bahwa
Setan berusaha menaklukkan pe- dengan berbuat demikian berarti Kristus
merintahan Allah dan bahkan Allah sendiri. dapat memperoleh kembali dunia se-
hingga Ia dapat menyelesaikan tugas-Nya
Kristus dan Pokok Masalah Penurut- tanpa merasakan derita di Golgota. Tanpa
an. Godaan yang dihadapi Yesus Kristus menunjukkan kelengahan sejenak pun, dan
se- waktu Ia hidup melayani di dunia ini dalam kesetiaan yang mutlak kepada Allah,
menun- jukkan betapa seriusnya pertikaian Yesus berkata, “Enyahlah, Iblis!”Lalu de-
atas penu- rutan dan menyerah kepada ngan menggunakan Kitab Suci, senjata
kehendak Allah. Untuk menghadapi yang paling tangguh dalam pertikaian
pencobaan ini, yang me- nyiapkan Dia besar itu, Ia berkata, “Engkau harus
menjadi “Imam Besar yang menaruh belas menyembah Tu- han, Allahmu, dan hanya
kasihan dan yang setia” (Ibr. 2:17), Ia kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mat.
menghadapi musuh yang memati- kan itu 4:10). Perkataan- Nya itu mengakhiri
seorang diri. Setelah Yesus Kristus pertarungan tersebut. Dengan bersandar
berpuasa 40 hari di padang belantara, Setan sepenuhnya kepada Bapa, Kristus
mencobai-Nya dengan meminta supaya mengalahkan Setan.
me- ngubah batu menjadi roti untuk
membukti- kan Dia seorang Anak Allah Perjuangan yang Menentukan di
(Mat. 4:3). Se- tan telah menggoda Hawa Gol- gota. Pertikaian kosmik mencapai
di taman Eden un- tuk meragukan titik pu- sat di Golgota. Setan memperkuat
keabsahan apa yang dikata- kan Allah pada usahanya untuk menggugurkan misi Yesus
saat Ia dibaptiskan: “Inilah Anak-Ku yang pada saat mendekati akhirnya. Dengan
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku sangat berha- sil Iblis menggunakan para
berkenan”(Mat. 3:17). Seandainya Kris- tus pemimpin aga- ma pada ketika itu, yang
menangani masalah itu dengan tangan- karena cemburu ter-
Pertikaian 12
hadap kepopuleran Kristus, mengakhiri pe-
layanan-Nya di kalangan orang banyak Kristus bertanya, “Kata orang, siapakah
(Yoh. 12:45-54). Melalui pengkhianatan Anak Manusia itu?” lantas murid-murid itu
salah se- orang murid-Nya, dengan sebuah menjawab “Ada yang mengatakan:
kesaksian palsu, Yesus ditangkap, dijatuhi Yohanes Pembaptis, ada juga yang
hukuman mati (Mat. 26:63, 64; Yoh. 19:7). mengatakan: Elia dan ada pula yang
Dalam pe- nurutan yang mutlak kepada mengatakan: Yeremia atau salah seorang
kehendak Bapa- Nya, Yesus tetap setia dari para nabi” (Mat. 16:13, 14). Dengan
sampai mati. kata lain, pada umumnya or- ang pada
Keuntungan dari kematian dan hidup zaman itu menganggap-Nya han- ya ma-
Ye- sus di luar batas dunia umat manusia. nusia biasa saja. Lebih lanjut Kitab Suci
Berbi- cara mengenai salib, Kristus memberikan laporan: Yesus bertanya
berkata, “Se- karang juga penguasa dunia kepada kedua belas murid itu, “Tetapi apa
ini akan di- lemparkan ke luar” (Yoh. katamu, siapakah Aku ini?’ Maka jawab
12:31); “Karena pe- nguasa dunia ini telah Si- mon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias,
dihukum” (Yoh. 16: 11). Anak Allah yang hidup!’”
Pertikaian kosmik mencapai puncaknya “Kata Yesus kepadanya:
di atas kayu salib. Cinta kasih, kesetiaan ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus
dan penurutan Kristus ditunjukkan waktu sebab bukan manu- sia yang menyatakan
meng- hadapi Setan, penguasa yang kejam itu kepadamu, melain- kan Bapa-Ku yang
itu, ke- dudukan Iblis tumbang sama sekali di sorga’” (Mat. 16:15-17). Dewasa ini
di sana. setiap orang menghadapi per- tanyaan
sama yang ditanyakan Kristus ke- pada
PERTIKAIAN MENGENAI murid-murid-Nya. Jawaban atas per-
KEBENARAN SEBAGAIMANA tanyaan soal hidup mati ini bergantung ke-
TERDAPAT DALAM YESUS. pada iman seseorang atas kesaksian firman
Tuhan.
Kini pertikaian besar berkecamuk
sekitar otoritas Kristus bukan saja Pusat Ajaran Alkitab. Kristus adalah
menyangkut hu- kum-Nya tetapi juga pusat Kitab Suci. Tuhan mengundang kita
sabda-Nya—Kitab Su- ci. Pelbagai untuk memahami kebenaran sebagaimana
pendekatan terhadap Alkitab te- lah terdapat dalam Kristus (Ef. 4:21), karena Ia
dikembangkan dengan penafsiran yang sendirilah kebenaran itu (Yoh. 14:5). Salah
tidak memberi peluang terhadap penyataan satu strategi Setan dalam konflik kosmik
Ilahi.2 Kitab Suci diperlakukan seolah-olah itu ialah meyakinkan orang bahwa mereka
tidak ada bedanya dengan dokumen-doku- dap- at memahami kebenaran itu lepas dari
men kuno dan dianalisis dengan metode Ye- sus. Oleh karena itu, beberapa pusat
kri- tis yang sama. Sejumlah besar orang kebe- naran dikemukakan, baik secara
Kris- ten, termasuk di dalamnya kaum individu maupun secara gabungan: (1)
teolog, ti- dak lagi menganggap Kitab Suci manusia, (2) alam atau semesta yang dapat
sebagai Fir- man Tuhan, penyataan diamati, (3) Kitab Suci, dan (4) gereja.
kehendak Allah yang tidak dapat salah. Sementara semua ini memang memiliki
Akibatnya, mereka mem- pertanyakan ba- gian yang menunjukkan kebenaran,
pandangan Alkitabiah menge- nai pribadi maka Ki- tab Suci menyampaikan Kristus
Kristus; sifat-Nya, kelahiran dari seorang sebagai Pen- cipta masing-masing yang di
anak dara, mukjizat dan kebangkit- an, atas dan melebi- hinya. Mereka akan
semuanya diperdebatkan secara luas.3 mendapat makna yang
Pertanyaan yang Paling Berat. Ketika
Pertikaian 12
sebenarnya hanyalah pada Seorang yang
men- jadi sumber semua hal itu. Kalau nampakkan pertempuran yang dahsyat
ajaran-ajar- an Alkitab dipisahkan dari pada- yang mempengaruhi setiap orang yang lahir
Nya maka pe- mahaman akan disesatkan di du- nia ini—yakni, sesungguhnya
mengenai “jalan dan kebenaran dan hidup” menyentuh se- tiap penjuru alam semesta.
(Yoh. 14:6). Sepadan baik bagi alam dan Alkitab berkata, “Karena perjuangan kita
tujuan anti Kristus untuk menganjurkan bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
pusat kebenaran ketimbang Kristus. melawan pemerin- tah-pemerintah,
(Menurut bahasa Yunani antichrist bu- kan melawan penguasa-pengua- sa, melawan
saja berarti “melawan” Kristus, tetapi juga penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,
“menggantikan” Kristus). Dengan melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. 6:12).
menggan- tikan pusat yang lain selain
Kristus dalam dok- trin gereja, Setan Doktrin Menghasilkan suatu Keadaan
memperoleh tujuannya un- tuk yang Tetap Waspada. Dengan memahami
mengalihkan perhatian dari Orang yang pe- ngajaran ini seseorang diyakinkan
menjadi tumpuan harapan manusia. betapa per- lunya melawan si jahat.
Keberhasilan dapat diperoleh hanyalah di
Fungsi Teologi Kristen. Pandangan dalam Kristus Yesus, selalu bergantung
kos- mik mengungkapkan tabir rahasia usaha kepada Dia yang menjadi Pemimpin
Se- tan untuk menyingkirkan Kristus dari pasukan, Seorang yang “jaya dan perkasa
tem- pat-Nya, baik di alam semesta begitu dalam peperangan!” (Mzm. 24:8). Pau- lus
pula dalam kebenaran. Teologi, menurut berkata, menerima strategi hidup Kristus
definisi- nya ialah studi mengenai Allah berarti “ambillah seluruh perlengkapan
dan hubung- an-Nya dengan makhluk senja- ta Allah, supaya kamu dapat
ciptaan-Nya, seha- rusnya membentangkan mengadakan per- lawanan pada hari yang
semua doktrin da- lam terang Kristus. jahat itu dan tetap ber- diri, sesudah kamu
Mandat teologi Kristen ialah mengilhami menyelesaikan segala se- suatu. Jadi
keyakinan dalam otoritas Sabda Tuhan dan berdirilah tegap, berikatpinggang- kan
menempatkan kembali se- mua kebenaran kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
yang berpusat kepada Kris- tus. Jika kakimu berkasutkan kerelaan untuk
diperlukan dengan demikian, maka teologi memberi- takan Injil damai sejahtera:
Kristen yang sejati akan melayani je- maat dalam segala ke- adaan pergunakanlah
dengan baik, karena itu berakar pada perisai iman, sebab de- ngan perisai itu
pertikaian kosmik, membentangkannya, kamu akan dapat memadam- kan semua
dan menghadapinya dengan argumen yang panah api dari si jahat, dan teri- malah
tidak dapat dibantah—Kristus sebagaimana ketopong keselamatan dan pedang Roh,
dinya- takan dalam Kitab Suci. Dari yaitu firman Allah, dalam segala doa dan
perspektif ini- lah Allah dapat per- mohonan. Berdoalah setiap waktu di
menggunakan teologi menja- di suatu dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam
sarana yang efektif untuk memban- tu doamu itu dengan permohonan yang tak
manusia dalam menentang upaya Setan di putus-putusnya untuk segala orang kudus”
atas dunia ini. (Ef. 6:13-18). Ada- lah menjadi suatu hak
istimewa bagi orang Kristen sejati untuk
MAKNA ATAU SIGNIFIKANSI hidup menghayati suatu kehidupan yang
DOKTRIN ditandai kesabaran dan ke- setiaan, sebuah
kesediaan setiap waktu meng- hadapi
Doktrin mengenai pertikaian besar me- pergolakan (Why. 14:2), menyatakan
ketergantungan yang terus-menerus
terhadap
Pertikaian 12
Seorang yang telah membuat kita “orang-
orang yang menang” (Rm. 8:37). kan Kristus sampai hari kedatangan-Nya,
menjadi teman bagi kita (Yoh. 14:16; ban-
Dijelaskannya Misteri Derita. dingkan Mat. 28:20). Para malaikat juga
Kejahat- an tidak berasal dari Tuhan. Ia di- utus untuk melibatkan diri dalam upaya
yang “men- cintai keadilan dan membenci ke- selamatan (Ibr. 1:14). Kemenangan
kefasikan” (Ibr. 1:9), tidak sepantasnya kita te- lah dijamin. Kita dapat berharap
dituduh ber- tanggung jawab atas dan mem- peroleh keberanian untuk
kesengsaraan yang menimpa dunia. Setan, menghadapi masa mendatang, karena
malaikat yang jatuh, bertanggung jawab Tuhan kitalah yang me- ngendalikan. Bibir
atas segala kekejaman dan penderitaan. kita dapat mengucapkan puji-pujian atas
Kita akan dapat memaha- mi lebih jelas pekerjaan keselamatan yang dilakukan-
perampokan, pembunuhan, pe- nguburan, Nya.
tindak kejahatan dan pelbagai pe- ristiwa
yang demikian—betapapun menya- kitkan Dinyatakannya Makna Kosmik
hati—apabila kita melihatnya dalam Salib. Keselamatan umat manusia
kerangka pertikaian yang besar itu. dipertaruhkan dalam pelayanan dan
Salib memberikan kesaksian baik me- kematian Kristus, karena Ia datang
ngenai binasanya dosa dan kedalaman ka- menyerahkan nyawa-Nya demi keampunan
sih Allah kepada orang-orang yang berdo- dosa-dosa kita. Dalam ber- buat demikian
sa. Dengan demikianlah tema pertikaian Ia mempertahankan sifat Bapa-Nya,
be- sar itu mengajarkan kepada kita hukum dan pemerintahan mela- wan
kebencian terhadap dosa sekaligus fitnahan palsu yang dilontarkan Setan.
mengasihi orang yang berdosa. Hidup Kristus mempertahankan keadilan
Allah dan kebajikan-Nya serta menunjuk-
Menunjukkan Kepribadian Kasih kan bahwa hukum Tuhan dan pemerintah-
Allah Terhadap Dunia. Dengan an-Nya adil. Kristus menyatakan betapa ti-
kepergian- Nya kembali ke surga, Kristus dak beralasan serangan Setan terhadap Al-
tidak mem- biarkan umat-Nya dalam lah, menunjukkan bahwa melalui ketergan-
keadaan yatim pia- tu. Dengan penuh rasa tungan yang total atas kuasa Allah dan
kasihan Ia menyiap- kan segala bantuan anu- gerah-Nya, orang-orang percaya yang
yang dapat diberikan un- tuk melawan ber- tobat dapat bangkit mengatasi
kejahatan. Roh Kudus telah di- utus untuk gangguan ser- ta frustrasi godaan hidup
“mengisi” tempat yang ditinggal- sehari-hari dan hi-
dup menang atas dosa.

Referensi :

1. ‘Lucifer’ berasal dari bahasa Latin, Lucifer berarti “pembawa terang.” Frase “anak fajar” merupakan ungkapan umum
yang berarti “bintang fajar”—Venus. “Terjemahan harfiah ungkapan Ibrani bermakna ‘Lucifer, anak fajar’ berarti ‘yang
bercahaya, anak fajar.’ Gambaran yang digunakan untuk planet Venus yang cemerlang, planet yang paling gemerlap di
langit, digunakan untuk Setan sebelum kejatuhannya... gambaran yang paling tepat mengenai keadaan yang paling
tinggi, tempat dari mana Lucifer jatuh” (“Lucifer,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 683).
2. Lihat, General Conference Committee, “Methods of Bible Study,” 1986; Hasel, Biblical Interpretation Today
(Washing- ton, D.C., Biblical Research Institute (of the General Conference of Seventh-day Adventist), 1985.
3. Lihat, K. Runia, The Present-day Christological Debate (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1984); G.C. Berkouwer,
The Person of Christ (Grand Rapids MI: Wm, B. Eerdmans, 1954), hlm. 14-56.
Di dalam hidup Kristus yang taat dengan sempurna kepada
kehendak Allah, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya,
disediakan Allah sebagai satu-satunya sarana pendamaian bagi dosa
manusia, supaya dengan demikian barangsiapa yang percaya dan
menerima pendamaian ini dapat memperoleh hidup kekal, dan semua
makhluk ciptaan dapat memahami lebih baik cinta kasih Pencipta
yang tiada batasnya itu. Pendamaian yang sempurna ini
mempertahankan kebenaran hukum Tuhan dan kemurahan tabiat-
Nya; karena dengan itulah dosa-dosa kita dihukumkan dan sekaligus
memberikan keampunan kepada kita. Kematian Kristus adalah
pengganti dan korban yang tidak bercacat- cela, yang mendamaikan
dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus mem- proklamasikan
kemenangan Kristus atas kekuatan Iblis, dan bagi orang yang
menerima pendamaian merupakan jaminan kemenangan akhir me-
reka atas dosa dan maut. Dinyatakannya juga Ketuhanan Yesus
Kristus, di hadapan-Nya setiap lutut di surga dan di bumi akan tunduk
memberi hormat.—Fundamental Beliefs.—9.

12
BAB 9

HIDUP, MATI DAN KEBANGKITAN KRISTUS

ebuah pintu terbuka, membentangkan layak membuka gulung- an itu. Ia menangis


S jalan menuju pusat semesta alam, surga.
Ada sebuah suara terdengar berkata, “Ma-
dan meratap sampai ada seorang tua-tua yang
menghiburnya: “Jangan
suklah, lihatlah apa yang berlangsung di
tem- pat ini!’’ Di dalam Roh, Rasul
Yohanes me-
lihat ke dalam ruangan takhta Allah.
Pelangi zamrud yang mempesonakan
me- ngelilingi pusat takhta, cahaya, guntur
dan suara-suara keluar dari dalamnya.
Orang- orang agung—dengan pakaian putih
dan me- ngenakan mahkota bertatahkan
emas duduk di takhta yang lebih kecil.
Ketika Kidung pu-jian memenuhi udara, tua-
tua itu menun- dukkan diri dalam pujaan,
melemparkan mahkota emas mereka ke
muka takhta.
Seorang malaikat membawa sebuah gu-
lungan yang dimeteraikan dengan tujuh
me- terai sambil berseru-seru: “Siapakah
yang la- yak membuka gulungan kitab itu
dan mem- buka meterai-meterainya?”
(Why. 5:2). De- ngan penuh ketakutan
Yohanes memperha- tikan bahwa tidak ada
seorang pun di surga atau di bumi yang

12
engkau menangis! Sesungguhnya, singa
dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah me- nang, sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya” (Why.
5:5).
Yohanes kemudian mengalihkan
pan- dangannya ke takhta yang penuh
kemuliaan itu, ia melihat Anak Domba
yang telah ter- sembelih tetapi sekarang
telah hidup kembali dan dipenuhi
dengan kuasa Roh. Ketika Anak Domba
itu mengambil gulungan terse- but maka
makhluk hidup dan tua-tua seren- tak
mendengungkan sebuah pujian yang ba-
ru: “Engkau layak menerima gulungan
ki- tab itu dan membuka meterai-
meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu
Engkau telah membeli mereka bagi
Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan
kaum dan bangsa. Dan Engkau telah
mem- buat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi
Allah kita, dan me- reka akan
memerintah sebagai raja di bumi” (Why.
5:9, 10). Setiap makhluk ciptaan di
surga dan di bumi bergabung dalam
nyanyi- an mereka itu: “Bagi Dia yang
duduk di atas

12
Hidup, Mati dan Kebangkitan 12
takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji- tiap orang memiliki kebebasan memilih da-
pujian dan hormat dan kemuliaan dan lam sambutannya (Why. 3:20, 21).
kuasa sampai selama-lamanya!” (Why. Paksaan bertentangan dengan tabiat-Nya,
5:13). sehingga dengan sendirinya tidak termasuk
Betapa pentingkah gulungan ini? Di da- dalam stra- tegi-Nya.
lamnya dimuat kisah penyelamatan umat
manusia mulai dari perhambaan manusia Inisiatif Ilahi. Tatkala Adam dan Hawa
ke- pada Setan dan juga lukisan puncak berdosa, Allah mengadakan inisiatif untuk
keme- nangan Allah atas dosa. mencari mereka. Pasangan yang bersalah
Dinyatakannya ke- selamatan yang begitu itu, ketika mendengar suara Penciptanya,
sempurna sehingga orang-orang yang tidak berlari dengan gembira untuk
ditawan dosa dapat dibe- baskan dari menemui Dia seperti yang biasa mereka
rumah penjara nasib mereka ha- nyalah lakukan sebelum- nya. Sebaliknya, mereka
melalui pilihan mereka. Lama sebe- lum justru menyembu- nyikan diri. Akan tetapi
kelahiran-Nya di Betlehem, Anak Dom- ba Tuhan tidak mening- galkan mereka. Ia
berseru: “Sungguh, aku datang; dalam gu- tetap memanggil mereka, “Di manakah
lungan kitab ada tertulis tentang aku; aku engkau?”
suka melakukan kehendak-Mu, ya Dengan duka maha dalam, Allah men-
Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku” jelaskan akibat pendurhakaan mereka—
(Mzm. 40:8, 9; bandingkan Ibr. 10:7). rasa sakit, kesukaran akan mereka hadapi.
Dengan datangnya Anak Domba yang Namun demikian, dalam keadaan mereka
telah tersembelih sebe- lum asas dunia yang lama sekali tidak ada pengharapan
inilah yang mewujudkan pe- nebusan umat itu, Ia menun- jukkan sebuah rencana yang
manusia (Why. 13:8). ajaib yang men- janjikan kemenangan atas
dosa dan maut (Kej. 3:15).
ANUGERAH ALLAH
YANG MENYELAMATKAN Anugerah atau Keadilan?
Belakangan, seiring dengan kemurtadan
Alkitab menyatakan Allah yang bangsa Israel di Sinai, Allah
menaruh perhatian atas keselamatan mengungkapkan kemurahan dan tabiat-Nya
manusia. Ang- gota Keallahan bersatu yang penuh keadilan kepada Mu- sa,
dalam upaya mem- bawa kembali manusia dengan mengumumkan, “Tuhan, Tuhan,
ke dalam persatuan dengan Pencipta Allah penyayang dan pengasih, panjang sa-
mereka. Yesus meninggi- kan kasih Allah bar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
yang menyelamatkan itu dengan berkata, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada
“Karena begitu besar kasih Allah akan beribu-ribu orang, yang mengampuni kesa-
dunia ini, sehingga Ia telah me- lahan, pelanggaran dan dosa; tetapi
ngaruniakan Anak-Nya yang tunggal, tidaklah sekali-kali membebaskan orang
supa- ya setiap orang yang percaya yang bersa- lah dari hukuman, yang
kepada-Nya tidak binasa, melainkan membalaskan kesa- lahan bapa kepada
beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16). anak-anaknya dan cucu- nya, kepada
Alkitab menyatakan bahwa “Allah keturunan yang ketiga dan ke- empat”
adalah kasih” (1Yoh. 4:8). Ia menjangkau (Kel. 34:6, 7).
manusia “dengan kasih yang kekal” (Yer. Tabiat Allah menyatakan sebuah
31:3). Al- lah yang menyodorkan undangan paduan anugerah dan keadilan secara unik,
keselamat- an itu penuh dengan kuasa, dari hal kesudian mengampuni dan
akan tetapi ka- sih-Nya mengharuskan Ia ketidaksudian
mengizinkan se-
Hidup, Mati dan Kebangkitan 12
melepaskan kesalahan. Hanya di dalam upah dosa ialah maut” (Rm. 6:23).
pri- badi Kristus kita dapat memahami Murka Ilahi yang dikatakan Kitab Suci
bagaima- na kualitas tabiat ini dapat ialah reaksi Allah terhadap dosa dan
diperdamaikan satu dengan yang lain. ketidak- benaran (Rm. 1:18). Penolakan
Mengampuni ataukah Menghukum? Pa- dengan se- ngaja terhadap pernyataan
da zaman bangsa Israel undur dari Tuhan, kehendak Allah
betapa sering Tuhan memohon agar —hukum-Nya—menimbulkan murka-Nya
mereka mengakui kesalahan mereka dan (2 Raj. 17:16-18; 2 Taw. 36:16). G.E. Ladd
kembali kepada-Nya (Yer. 3:12-14). Akan menulis, “Manusia secara etis penuh
tetapi me- reka mencemooh undangan-Nya dengan dosa; dan apabila Allah
yang penuh dengan kemurahan itu (Yer. menghitung-hitung pelanggaran mereka, ia
5:3). Sebuah si- kap yang tidak bertobat harus memandang mereka sebagai orang
yang mengolok-olok keampunan itulah berdosa, sebagai mu- suh, sebagai sasaran
yang membuat hukuman terhadap mereka murka Ilahi; karena me- mang sangatlah
tidak dapat dielakkan (Mzm. 7:12). etis dan bersifat religius se- hingga
Walaupun Allah penuh dengan kekudusan Allah itu menyatakan diri- nya
kemurah- an, Ia tidak dapat mengampuni sendiri dalam murka melawan dosa.” 1
orang yang berpaut kepada dosa (Yer. 5:7). Namun demikian, pada waktu yang
Pengampun- an mempunyai tujuan. Allah bersama- an, Allah ingin sekali
ingin mengubah orang-orang berdosa menyelamatkan dunia yang memberontak
menjadi orang yang sa- leh: “Baiklah orang itu. Sementara Ia mem- benci dosa, Ia juga
fasik meninggalkan ja- lannya, dan orang sangat prihatin dan me- ngasihi setiap
jahat meninggalkan ran- cangannya; orang yang berdosa.
baiklah ia kembali kepada Tu- han, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Sambutan Manusia. Keterkaitan Allah
Allah kita, sebab Ia memberi pengam- dengan bangsa Israel mencapai puncaknya
punan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). De- dalam pelayanan Yesus Kristus, yang
ngan jelas pesan keselamatan itu dikuman- mem- berikan pandangan yang begitu jelas
dangkan ke seluruh dunia: “Berpalinglah ke da- lam “kekayaan kasih karunia-Nya
ke- pada-Ku dan biarkanlah dirimu yang me- limpah-limpah” dari karunia
diselamat- kan, hai ujung-ujung bumi! Ilahi itu (Ef. 2:7). Yohanes berkata, “Dan
Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang kita telah me- lihat kemuliaan-Nya, yaitu
lain” (Yes. 45:22). kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tung- gal Bapa, penuh kasih
Murka Allah terhadap Dosa. Pelang- karunia dan kebenar- an” (Yoh. 1:14).
garan bermula dalam pikiran manusia yang ‘Tetapi oleh Dia kamu bera- da dalam
bertentangan dengan Allah (Kol. 1:21). Kristus,” tulis Rasul Paulus, “yang oleh
Aki- batnya wajarlah kita tidak berkenan di Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
ha- dapan Allah, yang “adalah api yang membenarkan dan menguduskan dan me-
meng- hanguskan” terhadap dosa (Ibr. nebus kita. Karena itu seperti ada tertulis:
12:29; ban- dingkan Hab. 1:13). Yang jelas ‘Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia
ialah bahwa “semua orang telah berbuat bermegah di dalam Tuhan’” (1 Kor. 1:30,
dosa” (Rm. 3: 23), sekalian “dasarnya 31). Oleh karena itu, siapakah gerangan
kami adalah orang- orang yang harus yang dapat meremehkan “kekayaan
dimurkai” (Ef. 2:3; ban- dingkan 5:6) dan kemurahan- Nya, kesabaran-Nya dan
takluk kepada maut “sebab kelapangan hati- Nya?” Tidak
mengherankan jika Paulus me- nunjukkan
bahwa “kelapangan hati-Nya”
Hidup, Mati dan Kebangkitan 12
yang menuntun orang kepada pertobatan tuk memulihkan hubungan yang telah retak
(Rm. 2:4). an- tara manusia dengan diri-Nya sendiri.
Bahkan sambutan manusia terhadap “Ketika kita masih seteru Allah,” kata rasul
ulur- an keselamatan yang diberikan Allah Paulus, “diperdamaikan dengan Allah oleh
itu pun tidaklah berasal dari makhluk kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang
manusia, me- lainkan dari Allah. Iman kita sekarang te- lah diperdamaikan” (Rm.
adalah karunia Allah (Rm. 12:3); seperti 5:10).
halnya pertobatan kita (Kis. 5:31). Kasih Proses rekonsiliasi itu diasosiasikan de-
kita timbul dalam sambutan kepada kasih ngan istilah pendamaian. “Kata bahasa
Allah (1 Yoh. 4:19). Kita tidak dapat Ing- geris ‘atonement’ pada mulanya
menyelamatkan diri kita sendiri dari Iblis, berarti ‘at- one-ment’ yakni suatu keadaan
dosa, derita dan maut. Ke- benaran kita dalam wu- jud ‘sepakat’ atau dalam
tidak lebih dari kain yang com- pang- persetujuan. De- ngan demikian
camping dan kotor (Yes. 64:6). “Teta- pi ‘atonement’ menunjukkan kepada
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh kare- hubungan yang serasi, dan apabila
na kasih-Nya yang besar, yang kesepakatan itu telah terjalin baik maka ke-
dilimpahkan- Nya kepada kita, telah selarasan ini merupakan hasil proses
menghidupkan kita bersama-sama dengan penda- maian. Dengan memahami istilah
Kristus, sekalipun kita telah mati oleh maknanya semula, ‘atonement’ layaknya
kesalahan-kesalahan ki- ta—Sebab karena menunjuk ke- pada keadaan pendamaian
kasih karunia kamu dise- lamatkan oleh yang mengakhiri kerenggangan itu.”
iman; itu bukan hasil usaha- mu, tetapi Banyak orang Kristen yang membatasi
pemberian Allah, itu bukan hasil pekerja- istilah atonement hanyalah pada efek pene-
anmu: jangan ada orang yang me- busan dari penjelmaan Kristus, penderitaan
megahkan diri” (Ef. 2:4, 5, 8, 9). dan kematian. Bagaimanapun, dalam pela-
yanan di kaabah, pendamaian atau atone-
PELAYANAN KRISTUS DARI ment ini bukanlah hanya menyangkut pe-
HAL PENDAMAIAN nyembelihan domba yang dikorbankan itu,
tetapi juga menyangkut pelayanan
Kabar yang menggembirakan ialah bah- keimam- atan dengan pemercikan darah
wa “Allah mendamaikan dunia dengan dalam kaa- bah itu sendiri (bandingkan Im.
diri- Nya oleh Kristus” (2 Kor. 5:19). 4:20, 26, 35;
Pendamai- an-Nya memulihkan hubungan 16:15-18, 32, 33). Dengan demikian,
antara Allah dengan umat manusia. Nas ini secara Alkitabiah pendamaian ini dapat
menunjukkan bahwa proses ini menunjuk baik kepada kematian Kristus
mendamaikan manusia yang berdosa dan tugas pe- ngantaraan-Nya di dalam
dengan Allah, bukannya Tu- han Allah kaabah yang di sur- ga. Di sana, sebagai
dengan orang-orang berdosa. Kun- ci, yang Imam Besar, Ia meng- gunakan faedah
memimpin orang-orang berdosa kembali korban pendamaian-Nya yang sempurna
kepada Allah ialah Yesus Kristus. Rencana dan lengkap untuk menca- pai pendamaian
Allah mengenai pendamaian adalah sesuatu manusia dengan Allah.3
yang sangat menakjubkan dari sikap Pengamatan Vincent Taylor mengatakan
merendahkan diri Ilahi. Ia mempunyai hak bahwa doktrin pendamaian mempunyai
untuk membiarkan kebinasaan manusia. dua aspek “(a) tindakan penyelamatan dari
Sebagaimana telah kita sebutkan di Kris- tus, (b) dan pemberian-Nya melalui
atas, Tuhan itulah yang mengambil iman, baik secara individu maupun secara
inisiatif un- umum. Kedua-duanya bersama-sama
merupakan
Hidup, Mati dan Kebangkitan 12
Pendamaian.” Dari sinilah ia mengambil kan keadilan Ilahi, dan Tuhan mau meneri-
ke- simpulan bahwa “pendamaian itu ma korban diri Kristus sendiri dengan
diperleng- kapi untuk kita dan ditempa meng- ambil tempat maut yang seharusnya
dalam kita.” ditem- pati manusia.”5
Di dalam bab ini difokuskan Orang-orang yang tidak mau menerima
pendamaian dalam kaitannya dengan darah pendamaian Kristus tidak akan
kematian Kristus. Pendamaian mene- rima keampunan atas dosa, dan
dihubungkan dengan pelayan- an tetap akan menjadi sasaran murka Allah.
Keimamatan sebagai Imam Besar akan Yohanes ber- kata, “Barangsiapa percaya
dibicarakan kemudian(dalam bab 23 buku kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
ini). tetapi barangsia- pa tidak taat kepada
Anak, ia tidak akan me- lihat hidup,
KORBAN PENDAMAIAN KRISTUS melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya” (Yoh. 3:36).
Korban pendamaian Kristus di bukit Oleh karena itu, salib merupakan pertun-
Gol- gota menandai titik balik dalam jukan kemurahan dan keadilan Allah. ”Kris-
hubungan antara Allah dan manusia. tus Yesus telah ditentukan Allah menjadi
Walaupun ada ca- tatan dosa-dosa ja- lan pendamaian karena iman, dalam
manusia, sebagai basil pen- damaian, Allah darah- Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk
tidak menghitungkan dosa- dosa mereka (2 menunjuk- kan keadilan-Nya pada masa
Kor. 5:19). Ini bukan berarti bahwa Allah ini, supaya nya- ta, bahwa Ia benar dan
tidak menjatuhkan hukuman atau dosa juga membenarkan orang yang percaya
tidak lagi menimbulkan murka Allah. kepada Yesus” (Rm. 3: 25, 26).
Bukan demikian. Artinya, Allah mem- Apakah yang dilengkapkan Korban
berikan sebuah jalan yang menjamin keam- Pen- damaian itu? Allah sendiri yang
punan bagi orang-orang yang berdosa se- menghadir- kan Anak-Nya sebagai “jalan
mentara pada waktu yang bersamaan tetap pendamaian” (Rm. 3:25, dalam bahasa
menjunjung tinggi keadilan hukum-Nya Yunani disebut hi- lasterion). Menurut
yang abadi. istilah yang digunakan dalam terjemahan
King James Version “Se- buah
Kematian Kristus sebagai suatu Ke- pendamaian”sedangkan terjemahan Re-
perluan. Bagi Allah yang penuh kasih itu, vised Standard Version disebut
untuk mempertahankan keadilan dan kebe- “penebusan.” Penggunaan kata hilasterion
naran-Nya, pendamaian dengan kematian dalam Perjan- jian Baru tidak ada
Yesus Kristus merupakan “sebuah moral hubungannya sama se- kali dengan faham
dan tindak hukum yang perlu.”Menurut kafir “penenangan Allah pemurka” atau
keadil- an Tuhan, “keadilan mengharuskan “meredakan Allah yang sewe- nang-wenang
dosa di- hakimkan. Allah harus dan bertingkah.”6 Nas itu meng- ungkapkan
menghakimkan dosa atas orang yang bahwa “Allah dalam kemurahan- Nya akan
berdosa. Dalam pelaksana- an ini Anak menampilkan Kristus sebagai per- damaian
Allah mengambil tempat kita, tempat atas murka suci-Nya atas kesalahan
orang yang berdosa, sesuai dengan manusia karena Ia menerima Kristus
kehendak Allah. Pendamaian perlu karena sebagai wakil manusia dan Pengganti Ilahi
manusia berada di bawah murka Allah. Di untuk me- nerima penghakiman-Nya atas
sinilah letak jantung Injil pengampunan dosa.”7
atas dosa dan misteri salib Kristus: Dari sudut pandang inilah seseorang da-
kebenaran yang sempurna dari Kristus pat memahami gambaran yang diberikan
cukup memuas-
Hidup, Mati dan Kebangkitan 13
Paulus mengenai kematian Kristus sebagai dalam kaabah Perjanjian Lama menggam-
“persembahan dan korban yang harum bagi barkan peranan Kristus ini. Di sanalah, pe-
Allah” (Ef. 5:2; bandingkan Kej. 8:21; Kel. mindahan dosa dari orang berdosa yang te-
29:18; Im. 1:9). “Pengorbanan diri Kristus lah bertobat kepada domba yang tidak ber-
sendirilah yang dapat berkenan kepada Al- salah itu melambangkan pemindahannya
lah karena korban persembahan ini ke- pada Kristus, Penanggung dosa (lihat
menghi- langkan tirai pemisah antara Allah bab 4).
dengan orang yang berdosa, yang membuat
Kristus menanggung sepenuhnya murka Apakah Peranan Darah Itu? Darah
Allah atas dosa manusia. Melalui Kristus, me- megang peranan sentral di dalam
murka Allah bukannya diubah menjadi persem- bahan korban pendamaian dalam
cinta kasih me- lainkan menjauhkan murka pelayanan kaabah. Allah menyediakan
itu dari manusia dan menanggungnya pendamaian ma- nakala Ia berkata,
Sendiri.”8 “Karena nyawa makhluk ada di dalam
Rm. 3:25 juga menunjukkan bahwa me- darahnya dan Aku telah mem- berikan
lalui pengorbanan Kristus dosa ditebus darah itu kepadamu... untuk meng- adakan
atau dibersihkan. Fokus penebusan adalah pendamaian bagi nyawamu,” (Im. 17:11).
apa yang dilakukan darah pendamaian Setelah menyembelih hewan maka imam
terhadap orang berdosa yang bertobat. Ia menggunakan darahnya sebelum ja- minan
akan meng- alami pengampunan, keampunan diberikan.
penghapusan dosa pri- badi dan Perjanjian Baru menunjukkan bahwa
pembasuhan dosa.9 upacara-upacara Perjanjian Lama diadakan
untuk memperoleh keampunan, penyucian
Kristus Penanggung Dosa yang Me- dan pendamaian melalui darah pengganti
nang. Kitab Suci menggambarkan Kristus yang digenapi dalam darah pendamaian
sebagai “Penanggung dosa” umat manusia. Kristus yang menjadi korban di bukit
Sarat dengan bahasa nubuat, nabi Yesaya Golgo- ta. Dikontraskan dengan cara-cara
menyebutkan “Tetapi dia tertikam oleh yang la- ma, Perjanjian Baru berkata
kare- na pemberontakan kita, diremukkan sebagai berikut, “Betapa lebihnya darah
oleh ka- rena kejahatan kita;... Tetapi Tuhan Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
telah me- nimpakan kepadanya kejahatan mempersembahkan di- ri-Nya sendiri
kita seka- lian. Tetapi Tuhan berkehendak kepada Allah sebagai persem- bahan yang
meremuk- tak bercacat, akan menyucikan hati nurani
kan dia dengan kesakitan. sebagai korban
kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
penebus salah. ia menanggung dosa
supaya kita dapat beribadah ke- pada Allah
banyak
yang hidup?” (Ibr. 9:14). Dengan curahnya
orang” (Yes. 53:5, 6, 10, 12; bandingkan
darah Kristus maka lengkaplah pe- nebusan
Gal. 1:4). Nubuat inilah yang terdapat
dari dosa (Rm. 3:25). Yohanes me-
dalam be- nak Paulus ketika ia berkata,
ngatakan bahwa karena kasih-Nya, maka
“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,
Allah “telah mengutus Anak-Nya sebagai
sesuai dengan Kitab Suci” (1 Kor. 15:3).
pendamaian (hilasmos) bagi dosa-dosa
Nas ini menunjuk kepada satu konsep
kita” (1 Yoh. 4:10; “penebusan” RSV;
yang penting dalam rencana keselamatan:
“sebuah korban pendamaian” NIV.
Dosa-dosa dan kesalahan yang telah meno-
Singkatnya, “Tindakan tujuan Allah
dai kita dapat dipindahkan kepada Penang-
me- ngenai perdamaian telah dilengkapkan
gung dosa kita sehingga membuat kita ber-
mela- lui pendamaian dan darah
sih (Mzm. 51:11). Upacara-upacara korban
penebusan Kris-
Hidup, Mati dan Kebangkitan 13
tus Yesus (dengan mengorbankan diri-Nya dibeli dan harganya telah lunas dibayar” (1
sendiri), Anak Allah Bapa. Dengan Kor. 6:19, 20; baca juga 1 Kor. 7:23).
demiki- anlah Allah menjadi ‘pengada dan Melalui kematian-Nya, Kristus meron-
sekaligus penerima pendamaian itu.”10 tokkan pemerintahan dosa, mengakhiri hu-
kuman dan kutuk Taurat, dan mengadakan
TEBUSAN KRISTUS kehidupan kekal bagi semua orang yang
ber- tobat. Petrus mengatakan bahwa
Apabila umat manusia jatuh ke bawah orang- orang berdosa telah ditebus dari
kuasa dosa mereka menjadi takluk kepada “cara hidup- mu yang sia-sia yang kamu
penghukuman dan kutuk Taurat Tuhan warisi dari ne- nek moyangmu itu bukan
(Rm. 6:4; Gal. 3:10-13). Sebagai hamba dengan barang yang fana” (1 Ptr. 1:18).
dosa (Rm. 6:17), takluk kepada maut, Paulus menulis bah- wa barangsiapa yang
mereka tidak mampu melepaskan diri dari telah dilepaskan dari perhambaan dosa dan
dalamnya. “Ti- dak seorang pun dapat dari buah-buahnya yang mematikan, kini
membebaskan diri- nya, atau memberikan melayani Allah dengan “bu-ah yang
tebusan kepada Al- lah ganti nyawanya” membawa kamu kepada pen- gudusan dan
(Mzm. 49:8). Hanya Al- lah sendiri yang sebagai kesudahannya ialah hidup yang
mempunyai kuasa untuk menebus. “Akan kekal” (Rm. 6:22).
Kubebaskankah mereka da- ri kuasa dunia Meremehkan atau menyangkal prinsip
orang mati, akan Kutebuskah mereka dari penebusan ini berarti “akan kehilangan jan-
pada maut?” (Hos. 13:14). Ba- gaimanakah tung karunia Injil dan mengingkari motif
Allah telah menebus mereka? pa- ling dalam dari rasa syukur kita kepada
Melalui Yesus, yang bersaksi bahwa Ia Anak domba Allah.”11 Prinsip ini
“datang bukan untuk dilayani, melainkan merupakan pu- sat nyanyian puji-pujian di
untuk melayani dan untuk memberikan nya- ruang takhta sur- ga: “Karena Engkau telah
wa-Nya menjadi tebusan bagi banyak disembelih dan de-ngan darah-Mu Engkau
orang” (Mat. 20:28; lihat juga 1 Tim. 2:6), telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-
jemaat Allah “diperoleh-Nya dengan darah tiap suku dan bahasa dan kaum dan
Anak- Nya sendiri” (Kis. 20:28). Di dalam bangsa. Dan Engkau telah membuat
Kristus “kita beroleh penebusan, yaitu mereka menjadi suatu kera- jaan, dan
pengampunan dosa” (Ef. 1:7; bandingkan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan
Rm. 3:24). Ke- matian-Nya adalah ”untuk mereka akan memerintah sebagai raja di
membebaskan kita dari segala kejahatan bumi” (Why. 5:9, 10).
dan untuk mengu- duskan bagi diri-Nya Baik Adam maupun Kristus—“Adam
suatu umat, kepunya- an-Nya sendiri, yang yang akhir,” atau “manusia kedua” (1 Kor.
rajin berbuat baik” (Tit. 2:14). 15:45, 47)—mewakili seluruh umat ma-
nusia. Sementara kelahiran alamiah
KRISTUS WAKIL MANUSIA
membe- bani setiap manusia dengan akibat
pelang- garan Adam, setiap orang yang
Apakah yang telah Dilengkapkan Pe-
mengalami kelahiran baru menerima
nebusan itu? Kematian Kristus menge-
manfaat dari kor- ban dan kehidup-an
sahkan tanda kepemilikan Allah atas
Kristus yang sempurna. “Karena sama se-
manu- sia. Rasul Paulus berkata, “Bahwa
perti semua orang mati da- lam persekutuan
kamu bu- kan milik kamu sendiri? Sebab
dengan Adam, demikian pu- la semua orang
kamu telah
akan dihidupkan kembali da- lam
persekutuan dengan Kristus” (1 Kor. 15:
Hidup, Mati dan Kebangkitan 13
22). Membawa dosa, hukuman, dan maut at-Nya yang sempurna dilukiskan sebagai
ke- pada semua. Kristus sebaliknya pakaian Perjamuan Kawin (Mat. 22:11)
membalik- kan kecende-rungan itu. Di atau sebagai jubah kebenaran (Yes. 61:10)
dalam kasih-Nya yang agung, Ia yang diberikan-Nya untuk menutupi
menaklukkan diri-Nya kepa- da pengadilan pakaian ma- nusia yang sudah kumal dan
Ilahi mengenai dosa dan men- jadi wakil kotor agar mem- peroleh kebenaran (Yes.
bagi manusia. Kematian-Nya se- bagai 64:6).
pengganti, menyediakan kelepasan dari Sebaliknya keadaan kita sebagai
hukuman dosa dan memberikan karu- nia manusia yang sudah rusak, apabila kita
hidup kekal bagi orang berdosa yang te- menyerahkan diri sepenuhnya kepada
lah bertobat (2 Kor. 5:21; Rm. 6:23; 1 Ptr. Kristus, maka hati kita dipadukan dengan
3:18). hati-Nya, kehendak kita lebur ke dalam
Dengan jelas Kitab Suci mengajarkan kehendak-Nya, pikiran kita menjadi sama
si- fat universal dari kematian pengganti dengan pikiran-Nya, pe- mikiran kita
yang diberikan Kristus itu. Dengan “kasih dikungkung-Nya; maka kita pun
karu- nia Allah.” Ia mati bagi setiap orang menghidupkan kehidupan-Nya. Kita dilin-
(Ibr. 2: 9). Seperti halnya Adam, semuanya dungi dengan pakaian kebenaran-Nya. Apa-
telah berbuat dosa (Rm. 5:12), oleh karena bila Tuhan melihat orang yang percaya itu,
itu, se- tiap orang mati—mengalami maka yang dilihat-Nya adalah orang yang
kematian yang pertama. Kematian yang sudah bertobat, bukan lagi yang telanjang
dirasakan Kristus untuk semua orang atau dicemari dosa, melainkan jubah kebe-
adalah kematian yang ke- dua—untuk maut naran telah terwujud oleh penurutan yang
(Why. 20:6; baca juga bab 26). sempurna dari Kristus terhadap hukum.12 Ti-
dak seorang pun yang dapat dibenarkan
KEHIDUPAN KRISTUS tan- pa jubah ini.
DAN KESELAMATAN Dalam perumpamaan pakaian
perjamuan kawin dikatakan tamu yang
“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,
hadir dengan pakaian sendiri bukannya
diperdamaikan dengan Allah oleh
diusir karena ku- rang percaya. Ia
kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang
menerima undangan untuk menghadiri
sekarang telah diperdamaikan, pasti akan
pesta itu (Mat. 22:10). Tetapi
diselamat- kan oleh hidup-Nya!” (Rm.
kedatangannya saja tidaklah cukup. Ia
5:10). Dengan hidup Kristus, sebagaimana
perlu mengenakan pakaian perjamuan
juga dengan ke- matian-Nya,
kawin. Be- gitu pula, jika hanya percaya
menjembatani jurang yang di- akibatkan
kepada salib itu saja, tidaklah cukup. Agar
dosa. Kedua-duanya perlu dan ber-peran
dapat diterima di hadapan Raja, kita juga
bagi keselamatan kita.
memerlukan ke- hidupan sempurna
Kristus, tabiat-Nya yang benar.
Apakah yang Dapat Diperbuat
Sebagai orang berdosa kita tidak saja
Hidup Kristus yang Sempurna bagi
per- lu menunda utang, tetapi kita perlu
Kita? Yesus menghayati hidup yang
agar reke- ning bank kita dipulihkan. Kita
murni, kudus, dan penuh kasih sayang,
perlu lebih dari sekadar lepas dari penjara,
dengan bergantung se- penuhnya kepada
kita perlu dimasukkan ke dalam keluarga
Allah. Hidup yang mulia ini dibagikan-
Raja. Tugas pengantaraan Kristus yang
Nya kepada orang berdosa yang bertobat
sudah bangkit itu mempunyai tujuan ganda
sebagai kasih karunia. Tabi-
yakni pengampun- an dan pakaian—
penerapan kematian dan
Hidup, Mati dan Kebangkitan 13
kehidupan-Nya ke dalam hidup kita dan kan dari penyaliban—menjadi pusat peker-
ke- dudukan kita di hadapan Allah. Jeritan jaan mereka. Mereka mengumumkan Kris-
di Golgota “Sudahlah genap” menandai tus yang disalibkan dan hidup kembali,
per- lengkapan suatu kehidupan yang yang telah menang atas kekuatan pasukan
sempurna dan korban yang sempurna. si ja- hat. Di sinilah letak kuasa pekabaran
Orang-orang yang berdosa memerlukan kera- sulan.
kedua-duanya. “Kebangkitan Kristus,” tulis Philip
Schaff, “jelas-jelas merupakan sebuah
Inspirasi dari Kehidupan Kristus. Ke- pertanyaan yang menguji, yang di dalamnya
hidupan Kristus di atas dunia ini juga bergantung kebe- naran atau kepalsuan
mem- berikan sebuah contoh kepada agama Kristen. Itulah mukjizat paling
manusia ba- gaimana cara hidup. Petrus, besar ataukah tipuan, yang
sebagai contoh, memberikan sebuah contoh paling besar yang dicatat sejarah.”1 Wilbur
kepada kita cara bagaimana is menyambut M. Smith memberi komentar,
penghinaan (1 Ptr. 2:21-23). Ia yang telah “Kebangkitan Kristus adalah benteng
dibuat menjadi seru- pa dengan kita dan utama iman Kristen. Inilah doktrin yang
telah dicobai dalam se- gala rupa, menggoncanggancing dunia pada abad
menunjukkan bahwa siapa pun yang pertama, yang meninggi- kan Kekristenan
bergantung kepada kuasa Allah tidak perlu lebih unggul atas Judais- me serta agama-
lagi terus melakukan dosa. Kehidup- an agama kafir di dunia Me- diterania.
Kristus memberikan jaminan bahwa kita Dengan demikian, hal itu menja- di yang
da-pat hidup penuh kemenangan. Rasul paling vital dan unik dalam Injil Tu- han
Pau- lus memberikan kesaksian, “Segala Yesus Kristus: ‘Jika Kristus tidak di-
perkara dapat kutanggung di dalam Dia bangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan
yang mem- beri kekuatan kepadaku” (Flp. ka- mu’” (1 Kor. 15:17).”14
4:13). Pekerjaan Kristus kini berakar pada ke-
matian dan kebangkitan. Sementara korban
KEBANGKITAN KRISTUS atau persembahan pendamaian di Golgota
DAN KESELAMATAN sudah cukup dan lengkap, maka tanpa ke-
bangkitan kita tidak mempunyai jaminan
“Tetapi andaikata Kristus tidak dibang- bahwa Kristus telah selesai dengan sukses
kitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami,” melakukan tugas keilahian-Nya di atas du-
kata Rasul Paulus, “dan kamu masih hidup nia ini. Bahwa Kristus telah bangkit itu
dalam dosamu” (1 Kor. 15:14, 17). Kristus me- ngukuhkan realitas hidup di balik
secara jasmani bangkit (Luk. 24:36-43), kubur serta menunjukkan kebenaran janji
naik ke surga sebagai Allah manusia, dan Allah tentang hidup kekal di dalam Dia.
memu- lai tugas pengantaraan-Nya yang
berat se- laku Pengantara di sebelah kanan HASIL PEKERJAAN KRISTUS
Allah Bapa (Ibr. 8:1, 2; baca juga bab 4 YANG MENYELAMATKAN
buku ini). Pekerjaan pendamaian Kristus tidak
Kebangkitan Kristus memberikan suatu saja mempengaruhi umat manusia tetapi
makna kepada salib yang tidak dapat juga se- mesta alam.
dilihat oleh murid-murid yang terpencar
pada Ju- mat penyaliban itu. Kebangkitan- Pendamaian Semesta alam. Rasul
Nya telah mengubah murid-murid ini Pau- lus menyatakan kebesaran
menjadi satu pa- sukan yang perkasa yang keselamatan dari
mengubah sejarah. Kebangkitan—tidak
pernah dapat dilepas-
Hidup, Mati dan Kebangkitan 13
Kristus di dalam dan melalui jemaat: “Su- kan dengan ayahnya apabila ia menerima
paya sekarang oleh jemaat diberitahukan ka- sih ayahnya dan keampunan.
pel- bagai ragam hikmat Allah kepada “Barangsiapa yang menerima dengan
pemerin- tah-pemerintah dan penguasa- iman bahwa Allah mendamaikan dunia ke-
penguasa di surga” (Ef. 3:10). Lebih lanjut pada diri-Nya dalam Kristus dan tunduk
ia menyata- kan bahwa hal itu berkenan ke- pada-Nya akan menerima dari Tuhan
kepada Allah melalui Kristus pem- berian yang sangat berharga dengan
“memperdamaikan segala se- suatu dengan pembe- naran yang segera menjadi buah
diri-Nya, baik yang ada di bu- mi, maupun damai de- ngan Allah. Rm. 5:1. Tidak lagi
yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan menjadi sa- saran murka Allah, orang-
pendamaian oleh darah salib Kristus” (Kol. orang percaya yang dibenarkan telah
1:20). Paulus mengungkap- kan hasil yang menjadi tujuan per- kenan Allah. Dengan
mengejutkan dari pendamai- an ini: terbukanya jalan menu- ju takhta Allah
“Supaya dalam nama Yesus bertekuk melalui Kristus, mereka me- nerima kuasa
lu- tut segala yang ada di langit dan yang Roh Kudus untuk meruntuh- kan segala
ada di atas bumi dan yang ada di bawah rintangan atau tembok pemisah dari
bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus perseteruan antara manusia yang dilam-
Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan bangkan dengan perseteruan yang terdapat
Allah, Bapa!” (Flp. 2:10, 11). antara orang Yahudi dengan yang bukan
Ya- hudi. Bacalah Ef. 2:14-16.”
Mempertahankan Hukum Tuhan.
Kor- ban pendamaian yang sempurna dari Sia-sia Keselamatan melalui Perbuat-
Kris- tus meninggikan keadilan dan an. Pelayanan yang dilakukan Allah sehu-
kebajikan atau kebenaran hukum Allah bungan dengan pendamaian menunjukkan
yang kudus seba- gaimana halnya tabiat- betapa sia-sianya usaha manusia untuk
Nya yang penuh ke- murahan. Kematian mem- peroleh keselamatan melalui
dan penebusan Kristus memuaskan perbuatan me- nurut hukum. Pandangan
tuntutan hukum (karena dosa perlu yang berharap ke- pada anugerah Ilahi
dihukum), sementara membenarkan orang- akan menuntun kepada penerimaan
orang berdosa yang bertobat melalui kebenaran pembenaran yang di-
anugerah dan rahmat-Nya. Paulus berkata, mungkinkan melalui iman dalam Kristus.
“Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan Pe- ngucapan syukur dari orang-orang
hukum Taurat karena tak berdaya oleh da- yang te- lah mengalami pengampunan
ging, yang serupa dengan daging yang menjadikan penurutan sebagai suatu
dikua- sai dosa karena dosa, Ia telah kegembiraan; oleh karena itu amal
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam bukanlah landasan kesela- matan,
daging, supaya tuntutan hukum Taurat melainkan buah-buahnya.16
digenapi di dalam kita, yang tidak hidup
menurut daging, teta- pi menurut Roh” Sebuah Hubungan Baru dengan
(Rm. 8:3, 4). Allah. Dengan adanya pengalaman atas
anugerah Allah, yang memberikan
Pembenaran. Pendamaian dapat kehidupan yang sempurna Kristus atas
menja- di efektif hanyalah apabila penurutan, kebenaran- Nya, dan kematian-
pengampunan diterima. Anak yang hilang Nya yang mendamaikan sebagai sebuah
itu diperdamai- pemberian yang cuma-cuma, menuntun
kepada suatu hubungan yang le-
Hidup, Mati dan Kebangkitan 13
bih dalam dengan Allah. Rasa syukur, puji- hari ke hari, bukannya kegagalan.
an dan kegembiraan timbul, penurutan
men- jadi sebuah kesukaan, mempelajari Motivasi Tugas itu. Kasih yang
Sabda- Nya menjadi suatu kesenangan, menak- jubkan itu diperlihatkan dalam
sehingga pi- kiran menjadi tempat tinggal pelayanan Allah dalam pendamaian melalui
yang siap bagi Roh Kudus. Sebuah Yesus Kris- tus yang menggerakkan kita
hubungan baru antara Allah dan orang untuk memba- gi-bagikan Injil kepada
berdosa yang telah berto- bat berlangsung. orang lain. Jika kita sendiri telah
Persekutuan yang demiki- an didasarkan mengalaminya, kita tidak da- pat menahan
atas kasih dan pujaan, bukan- nya karena rahasia kenyataan bahwa Al- lah tidak
takut atau karena paksaan (Yoh. 15:1-10). akan memperhitungkan dosa ter- hadap
Makin dalam pemahaman kita atas anu- orang-orang yang telah menerima kor- ban
gerah Allah dalam terang salib, makin Kristus atas dosa-dosa. Kita akan me-
berku- ranglah kita membenarkan diri nyampaikan undangan Injil itu, “Sebab Al-
sendiri dan semakin kita sadari berkat yang lah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
dicurahkan kepada kita. Kuasa Roh Kudus oleh Kristus dengan tidak
yang lama yang bekerja dalam Kristus memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia
ketika Ia bang- kit dari kubur akan telah mempercaya- kan berita pendamaian
mengubah hidup. Kita akan mengalami itu kepada kami” (2 Kor. 5:20, 21).
kemenangan atas dosa dari

Referensi:

1. George E. Ladd, A Theology of the New Testament (Grand Rapids, MI: Wm B. Eerdmans, 1974), hlm. 453.
2. “Atonement”, SDA Bible Dictionary, edisi revisi., hlm. 97.
3. Untuk diskusi lengkap mengenai konsep Alkitabiah ini, baca Seventh-day Adventists Answer Questions on Doctrine
(Washington D.C.: Review and Herald, 1957), hlm. 341-355.
4. Vincent Taylor, The Cross of Christ (London: Macmillan, 1956), hlm. 88, 89.
5. Hans K. LaRondele, Christ Our Salvation (Mountain View, CA: Pacific Press, 1980), hlm. 25, 26.
6. Raoul Dederen, “Atoning Aspects in Christ’s Death,” in The Sanctuary and the Atonement, eds., Arnold V, Wallenkampf
dan W. Richard Lesher, (Washington. D.C.: Biblical Research Institute of the General Conference of Seventh-day Ad-
ventists, 1981), hlm. 295. la menambahkan: “Di kalangan penyembah berhala perdamaian dianggap sebagai suatu
kegiatan yang membuat penyembahnya mampu dengan diri sendiri menyediakannya sehingga membujuk supaya dewa
mengubah pikirannya. Ia sekadar mcnyuap dewanya supaya berkenan kepadanya. Sedangkan di dalam Kitah Suci per-
damaian penebusan dianggap muncul dari kasih Allah” (ibid, hlm. 317).
7. LaRondelle, hlm. 26.
8. Ibid., hlm. 26, 27.
9. Dederen, hlm. 295.
10. LaRondelle, hlm. 28. Kutipan di sini herasal dari H.G Link dan C.Brown, “Reconciliation,” The New International
Dictionary of New Testament Theology (Grand Rapids. MLZondervan, 1978), jilid 3, hlm. 162.
11. LaRondelle, hlm. 30.
12. Baca White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald, 1941), hlm. 312.
13. Philip Schaff, History of the Christian Church (Grand Rapids, MI: Wm B. Eerdmans, 1962), jilid 1, hlm. 173.
14. Wilbur M. Smith, “Twentieth-Century Scientists and the Resurrection of Christ” Christianity Today, 15 April 1957, hlm.
22. Argumentasi mengenai kesejarahan kcbangkitan kembali, baca Josh McDowell, Evidence That Demands a Verdict
(Campus Crusade for Christ, 1972), hlm. 185-274.
15. LaRondelle, hlm. 32, 33.
16. Lihat Hyde, “What Christ’s life Means to Me,” Adventist Review, 6 November 1986, hlm. 19.
Kasih dan kemurahan Tuhan yang tiada taranya membuat Kristus,
yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa karena kita, supaya di dalam
Dia kita dapat dibenarkan di hadapan Allah. Berkat bimbingan Roh
Kudus kita pun merasakan keperluan kita, mengaku bahwa kita penuh
dengan dosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan
melatih iman dalam Kristus Yesus sebagai Tuhan kita, sebagai
Pengganti dan Teladan. Iman ini yang mendatangkan keselamatan
melalui kuasa Ilahi dari Sabda merupakan karunia anugerah Allah.
Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra putri Allah,
dan dilepaskan dari perhambaan dosa. Melalui Roh kita
dilahirkan kembali serta dikuduskan; Roh membarui pikiran kita,
menuliskan hukum kasih Allah di dalam hati kita, dan kepada kita
diberikan kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan yang kudus.
Kalau kita tinggal di dalam Dia maka kita akan menjadi orang yang
turut mengambil bagian dalam tabiat Ilahi dan memperoleh jaminan
keselamatan sekarang dan juga pada penghakiman itu. —
Fundamental Beliefs, —10.

13
BAB 10

PENGALAMAN KESELAMATAN

eberapa abad yang lalu, Gembala dari yang seharusnya menjadi cita-cita jemaat.
B Hermas bermimpi tentang seorang wa-
nita yang baik berusia lanjut. Di dalam
mim- pinya, wanita itu berubah, sementara
Oleh karena itu, orang-orang beriman yang
ber-

waktu berjalan terus, tubuhnya tetap tua


dan ram- but beruban, namun wajah
wanita itu tam- pak awet muda. Ia telah
menjadi muda kem-
bali.
T.F. Torrance membandingkan wanita
ini dengan jemaat.l Orang-orang Kristen
tidak boleh bersifat statis. Jika Roh Kristus
diam di dalam mereka (Rm. 8:9) maka
mereka akan mengalami proses perubahan.
Paulus berkata, “Sebagaimana Kristus
te- lah mengasihi jemaat dan telah
menyerah- kan diri-Nya baginya untuk
menguduskan- nya, sesudah Ia
menyucikannya dengan me- mandikannya
dengan air dan firman, supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa
cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela”
(Ef. 5:25-27). Kesucian yang demikianlah

13
sekutu ke dalam jemaat dapat menjadi
saksi bahwa “meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibarui dari sehari ke
sehari (2 Kor. 4:16). “Dan kita semua
mencerminkan ke- muliaan Tuhan
dengan muka yang tidak ber- selubung.
Dan karena kemuliaan itu datang- nya
dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita
diubah menjadi serupa dengan gambar-
Nya, dalam kemuliaan yang semakin
besar” (2 Kor. 3:18). Perubahan ini
merupakan pun- cak Pentakosta.
Di dalam Kitab Suci gambaran
pengala- man orang-orang percaya—
keselamatan, pembenaran, penyucian,
pembersihan dan penebusan—
dibicarakan sebagai (1) telah
dilengkapkan, (2) sekarang sedang
diwujud- kan, dan (3) akan nyata
kemudian. Pemaha- man atas ketiga
pandangan ini membantu un- tuk
memecahkan ketegangan yang tampak
dalam penekanan yang relatif atas
pembe- nar-an dan penyucian. Oleh
karena itu, bab ini, terbagi atas tiga
bagian penting yang berka-itan dengan
keselamatan orang per- caya pada masa
lalu, kini dan mendatang.

13
Pengalaman 13
PENGALAMAN KESELAMATAN 1. Apakah pertobatan itu. Kata per-
DAN MASA LAMPAU tobatan adalah terjemahan dari bahasa
Ibra- ni nacham, “meminta maaf,’
Sebuah pengetahuan yang benar “bertobat.” Pa- danannya dalam bahasa
menge- nai Allah dan kasih-Nya serta Yunani metanoeo yang berarti “mengubah
kemurahan- Nya tidaklah cukup. Upaya pikiran seseorang,” “merasa menyesal,”
yang dilakukan dengan tidak “bertobat.” Pertobatan yang sejati timbul
mengikutsertakan Kristus, yak- ni dengan dalam satu perubahan yang radikal dalam
kebajikan diri sendiri saja adalah lancung tingkah laku terhadap Al- lah dan dosa. Roh
(palsu). Pengalaman keselamatan yang Allah menginsafkan orang yang menerima-
jauh menyusup ke dalam jiwa hanya Nya betapa seriusnya dosa itu membawa
berasal dari Tuhan saja. Berbicara menge- mereka ke dalam suatu pe- rasaan
nai pengalaman ini, Kristus berkata, “Aku kebenaran Allah dan keadaan mere- ka
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seo- yang telah jauh terhilang. Mereka menga-
rang tidak dilahirkan kembali, ia tidak da- lami suatu perasaan duka mendalam, dan
pat melihat Kerajaan Allah. Jika seorang ra- sa bersalah yang menekan. Dengan
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak menga- kui kebenaran karena “siapa
dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” menyembunyi- kan pelanggarannya tidak
(Yoh. 3:3, 5). akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya
Hanya melalui Kristus Yesus saja dan meninggalkan- nya akan disayangi”
seseo- rang dapat pengalaman keselamatan, (Ams. 28:13), mereka akan mengakui
“sebab di bawah kolong langit ini tidak ada dosa-dosa mereka sampai se- kecil-
nama lain yang diberikan kepada manusia kecilnya. Dengan bertekad sepenuh ha- ti,
yang olehnya kita dapat diselamatkan” mereka tunduk sepenuhnya kepada Juru-
(Kis. 4: 12). Yesus berkata, “Akulah jalan selamat serta meninggalkan tabiat mereka
dan kebe- naran dan hidup. Tidak ada yang penuh dengan dosa. Oleh karena itu,
seorang pun yang datang kepada Bapa, pertobatan mencapai puncaknya dalam pe-
kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). ngakuan—orang berdosa yang berpaling
Pengalaman keselamatan menyangkut ke- pada Allah (dari bahasa Yunani
pertobatan, pengakuan, keampunan, epistrophe, “berpaling kepada,” bandingkan
pembe- naran dan penyucian. Kis. 15:3).2 Pertobatan Daud dari dosa-
dosanya, ber- zina dan membunuh, jelas
Pertobatan. Menjelang penyaliban-Nya,
merupakan con- toh bagaimana
Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya
pengalaman ini menyiapkan jalan
akan memberikan Roh Kudus, yang akan
kemenangan terhadap dosa. Karena di-
me- nunjukkan Dia melalui upaya untuk
insafkan oleh Roh, ia merasa hina karena
“meng- insafkan dunia akan dosa,
do- sanya, meratapi nasibnya dan
kebenaran dan penghakiman” (Yoh. 16:8).
memohon pe- nyucian: “Sebab aku sendiri
Ketika Pentakos- ta, Roh Kudus
sadar akan pe- langgaranku, aku
menginsafkan orang atas per- lunya mereka
senantiasa bergumul de- ngan dosaku.
memperoleh seorang Juruse- lamat, dan
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah
mereka menanyakan bagaimana- kah
aku telah berdosa dan mela- kukan apa
mereka sebaiknya menyambutnya, ma- ka
yang Kau anggap jahat.” “Kasiha- nilah
Petrus menjawab, “Bertobatlah!” (Kis. 2: 37,
aku, Ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
38; bandingkan 3:19).
hapuskanlah pelanggaranku menurut rah-
mat-Mu yang besar!” “Jadikanlah hatiku
ta- hir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku
de-
Pengalaman 13
ngan roh yang teguh” (Mzm. 51:3, 5, 6, pat diduga ini, yang diperlihatkan di atas
12). Pengalaman Daud yang berikutnya ka- yu salib, mereka menerima motivasi
menun- jukkan bahwa pengampunan Allah yang paling tangguh yang mungkin didapat
tidak saja menyediakan pengampunan bagi un- tuk bertobat. Inilah kebajikan Allah
dosa teta- pi juga memulihkan mereka yang me- nuntun kita kepada pertobatan
kembali dari do- sa. (Rm. 2:4).
Walaupun pertobatan mendahului peng- Pembenaran. Di dalam kasih dan kemu-
ampunan, orang berdosa tidak dapat mela- rahan Allah yang tidak terduga dalamnya,
lui pertobatan itu melayakkan dirinya Allah menjadikan Kristus “yang tidak me-
sendi- ri untuk memperoleh jaminan berkat ngenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
Allah. Sesungguhnya, orang berdosa tidak karena kita, supaya dalam Dia kita dibenar-
dapat menghasilkan dari diri sendiri kan oleh Allah” (2 Kor. 5:21). Melalui iman
pertobatan— pertobatan itu karunia Allah dalam Kristus, hati dipenuhi dengan Roh-
(Kis. 5:31; ban- dingkan Rm. 2:4). Roh Nya. Melalui iman yang sama ini, yang
Kudus yang menarik orang berdosa kepada men- jadi karunia anugerah Allah (Rm.
Kristus supaya orang berdosa itu dapat 12:3; Ef. 2:8), orang-orang berdosa yang
memperoleh pertobatan de- ngan hati yang bertobat di- benarkan (Rm. 3:28).
sungguh-sungguh ikhlas me- ratapi dosa. Istilah “Pembenaran” adalah terjemahan
dari bahasa Yunani dikaioma yang berarti
2. Motivasi untuk bertobat. Kristus “sya- rat pembenaran, perbuatan,”
ber- kata, “Dan Aku, apabila Aku “tindakan pem- benaran,” “pemulihan nama
ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik baik,” dan dika- iosis berarti “pembenaran,”
semua orang da- tang kepada-Ku” (Yoh. “memulihkan na- ma baik,””dibebaskan dari
12:32). Hati menja- di luluh dan takluk utang.” Kata kerja dikaioo, artinya
apabila kita merasakan bahwa kematian “dinyatakan dan diperlakukan sebagai
Kristus membenarkan kita serta benar,” “dibebaskan,” “dibenarkan,”
melepaskan kita dari hukuman mati. “dilepaskan, dijadikan murni,”
Cobalah bayangkan perasaan narapidana “pembenaran,” “dipulihkan,” “melakukan
yang sedang menunggu pelaksanaan yang adil,” mem- beri gagasan tambahan
hukum- an mati tatkala tiba-tiba atas makna istilah itu. Secara umum,
pengampunan di- berikan padanya. pembenaran, sebagaimana digunakan
Di dalam Kristus orang berdosa bukan menurut teologia, adalah “tindak- an Ilahi
sa- ja diampuni tetapi juga dibebaskan— yang dengannya Allah menyatakan
dan di- nyatakan benar! Sebenarnya ia manusia yang menyesali dosanya dibenar-
tidak layak dan tidak akan dapat kan, atau dianggap sebagai orang yang be-
memperoleh perlakuan demikian! nar. Pembenaran adalah kata lawan
Sebagaimana yang dinyatakan Ra- sul penghu- kuman” (Rm. 5:16).4 Dasar
Paulus, Kristus mati untuk membenarkan pembenaran itu bukanlah penurutan kita,
kita tatkala kita masih dalam keadaan tidak melainkan Kristus, “sama seperti oleh satu
berdaya, penuh dengan dosa, kurang iman ’ pelanggaran semua orang beroleh
dan seteru Allah (Rm. 5:6-10). Tidak ada penghukuman, demikian pula oleh satu
sen- tuhan yang lebih dalam daripada perbuatan kebenaran semua orang beroleh
sentuhan jiwa yang dilakukan oleh kasih pembenaran untuk hidup................Demiki-
Kristus yang mengampuni itu. Apabila an pula oleh ketaatan satu orang semua
orang-orang ber- dosa merenungkan kasih orang menjadi orang benar” (Rm. 5:18, 19).
Ilahi yang tidak da- Ia telah memberikan penurutan ini kepada
orang-
Pengalaman 14
orang percaya yang “telah dibenarkan de- jukkan bahwa iman yang sejati tidak akan
ngan cuma-cuma karena penebusan dalam ada tanpa perbuatan. Seperti halnya Paulus,
Kristus Yesus” (Rm. 3:24).”Bukan karena Yakobus melukiskan masalahnya dari sudut
perbuatan baik yang telah kita lakukan, pengalaman Abraham. Dengan perbuatan
tetapi karena rahmat-Nya” (Tit. 3:5). Abraham mempersembahkan anaknya, Ishak
(Yak. 2:21) ditunjukkannya imannya. “Ka-
1. Peranan iman dan perbuatan. Ba- mu lihat,” kata Yakobus, “bahwa iman be-
nyak orang mempunyai keyakinan yang sa- kerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan
lah bahwa kedudukan mereka di surga ber- oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi
gantung atas perbuatan baik atau perbuatan sempurna” (Yak. 2:22). “Jika iman itu tidak
buruk mereka. Mengenai pertanyaan bagai- disertai perbuatan, maka iman itu pada hake-
mana orang dibenarkan di hadapan Tuhan katnya adalah mati” (Yak. 2:17). Pengalaman
Allah, jelas sekali Paulus berkata, “Malah- Abraham menyatakan perbuatan adalah buk-
an segala sesuatu kuanggap rugi, karena ti hubungan yang sejati dengan Allah. Iman
pe- ngenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, yang membawa kepada pembenaran adalah
le- bih mulia daripada semuanya, ... supaya iman yang hidup yang berbuat (Yak. 2:24).
aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Paulus dan Yakobus sepakat mengenai
Dia bukan dengan kebenaranku sendiri... pembenaran oleh iman. Sementara Paulus
mela- inkan dengan kebenaran karena mengamanatkan betapa tidak benarnya pen-
kepercayaan kepada Kristus, yaitu carian pembenaran melalui perbuatan, dan
kebenaran yang Allah anugerahkan Yakobus mengaitkan betapa berbahayanya
berdasarkan kepercayaan” (Flp. 3:8, 9). Ia konsep pernyataan pembenaran tanpa per-
menunjuk kepada Abraham yang percaya buatan. Baik amal maupun iman yang mati
“kepada Tuhan, dan Tuhan memper- tidaklah akan menuntun kepada pembenar-
hitungkan hal itu kepadanya sebagai kebe- an. Hal itu dapat diwujudkan hanyalah de-
naran” (Rm. 4:3; Kej. 15:6). Ia dibenarkan ngan iman yang sejati yang bekerja
sebelum penyunatan, diperhitungkan benar berdasar- kan kasih (Gal. 5:6) yang
bukan karena hal itu (Rm. 4:9, 10). memurnikan jiwa.
Kalau begitu, iman yang bagaimanakah
yang dimiliki Abraham? Kitab Suci menya- 2. Pengalaman pembenaran. Melalui
takan bahwa “karena iman Abraham taat” pembenaran oleh iman di dalam Kristus,
tat- kala Allah memanggilnya, ia segera ke- benaran-Nya dipertalikan kepada kita.
mening- galkan tanah kelahirannya dan Kita menjadi benar di hadapan Allah
kemudian ber- angkat “dengan tidak karena Kris- tus telah menjadi Pengganti
mengetahui tempat yang ia tujui” (Ibr. kita. Mengenai Allah, kata Paulus, “Dia
11:8-10; bandingkan Kej. 12:4; 13:18). la yang tidak menge- nal dosa telah dibuat-
memiliki iman sejati, iman yang hidup Nya menjadi dosa kare- na kita, supaya
dalam Tuhan yang dinyatakan- nya melalui dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2
penurutan. Hanyalah berdasar- kan iman Kor. 5:21). Sebagai orang- orang berdosa
yang dinamis inilah dibenarkan. yang bertobat, kita mengalami pengalaman
Rasul Yakobus juga mengamarkan ten- dan pengampunan yang leng- kap. Kita
tang pemahaman lain yang kurang tepat diperdamaikan kepada Allah!
me- ngenai dibenarkan oleh iman: bahwa Khayal yang diperoleh Zakharia
sese- orang dapat dibenarkan oleh iman menge- nai Yosua, sang imam besar,
tanpa me- nunjukkan hubungan pekerjaan. digambarkan dengan sangat indahnya akan
Ia menun- pembenaran.
Pengalaman 14
Dalam khayal itu dikatakan Yosua berdiri ”penyucian,” dari hagiazo, yang artinya
di hadapan malaikat Tuhan dengan “membuat, kudus,” “menahbiskan,” “me-
mengena- kan pakaian kotor, yang nguduskan,” “mengasingkan.” Padanannya
mewakili betapa na- jisnya dosa itu. Ketika dalam bahasa Ibrani ialah qadash, “memi-
ia berdiri di sana, Se- tan meminta supaya sahkan dari kegunaan yang biasa.”6
ia dihukum. Tuduhan Setan memang benar Pertobatan sejati dan pembenaran me-
—Yosua memang tidak layak. Akan tetapi nuntun kepada penyucian. Pembenaran dan
Tuhan, dalam kemurahan- Nya, mengecam penyucian berhubungan erat,7 berbeda teta-
Setan: “Bukankah dia ini puntung yang pi tidak dapat dipisahkan sama sekali. Ada
telah ditarik dari api?” (Za. 3: 2). Bukankah dua fase keselamatan yang dinyatakannya:
ini milikku yang berharga yang telah ku Pembenaran ialah apa yang dilakukan Tu-
pelihara dengan cara istimewa? han bagi kita, sedangkan penyucian adalah
Tuhan memerintahkan agar pakaian apa yang dilakukan Tuhan dalam kita.
yang kotor itu disingkirkan dengan segera, Penyucian maupun pembenaran sama
seraya berkata, “Tanggalkanlah pakaian se- kali bukanlah hasil jasa karena
yang ko- tor itu dari padanya. Lihat, perbuatan. Kedua-duanya hanyalah
dengan ini aku menunjuk kepada karunia Kristus dan
telah menjauhkan kesalahanmu dari pada- kebenaran-Nya. “Kebe- naran yang
mu! Aku akan mengenakan kepadamu pa- dengannya kita dibenarkan ada- lah
kaian pesta” (Za. 3:4).Tuhan kita yang pe- dihisabkan, kebenaran yang dengannya
nuh kasih dan kemurahan melenyapkan tu- kita disucikan adalah dibenarkan. Yang
duhan Setan, membenarkan orang berdosa per- tama merupakan hak kita untuk masuk
yang gemetar itu, menutupinya dengan ju- ke surga, sedangkan yang kedua adalah
bah kebenaran Kristus. Sebagaimana jubah kela- yakan kita masuk ke dalam surga.”8
Yosua melambangkan dosa, begitu pula Ketiga fase penyucian yang
de- ngan jubah baru melambangkan dikemukakan Alkitab ialah: (1) perbuatan
pengalaman baru orang yang beriman atau tindakan penyempurnaan atas masa
dalam Kristus. Da- lam proses pembenaran lalu orang yang beriman; (2) sebuah proses
itu, dosa-dosa yang diakui dan diampuni yang masih ber- langsung dalam
dialihkan kepada Anak Domba si pengalaman orang beriman pada masa kini;
penanggung dosa, Anak Allah yang kudus. (3) dan hasil akhir yang di- alami orang
“Orang percaya yang bertobat serta tidak beriman pada waktu kedatang- an Kristus
layak itu, bagaimanapun, diberi jubah yang kedua kali.
kebenaran Kristus. Penggantian jubah ini, Terhadap masa lalu orang beriman,
yang Ilahi, merupakan transaksi yang pada saat pembenaran orang beriman,
menyelamatkan, adalah ajaran Alkitabiah maka itu juga dikuduskan “dalam nama
mengenai pembenaran.” Orang percaya Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah
yang dibenarkan mengalami pengampunan kita” (1 Kor. 6:11). Pria maupun wanita
dan dibersihkan dari dosa-dosanya. menjadi “orang saleh.” Pada keadaan yang
demikian orang yang beriman ditebus, dan
Hasil-hasilnya. Apakah hasil-hasil per-
sepenuhnya men- jadi milik Allah.
tobatan dan pembenaran?
Sebagai hasil panggilan Tuhan (Rm.
1:7), orang-orang yang beriman disebut
1. Penyucian. Kata “penyucian” adalah
“orang kudus” karena mereka berada
terjemahan dari kata Yunani hagiasmos,
“dalam Kris- tus Yesus” (Flp. 1:1; baca
yang artinya “kekudusan,” “penahbisan,”
juga Yoh. 15:1-7),
Pengalaman 14
bukan karena mereka sudah mencapai dari hari ke hari, Kristus mulai mengubah
suatu keadaan tidak berdosa. Keselamatan kita ke dalam gambar Allah.
adalah pengalaman yang sedang Sementara iman kita bertumbuh di
berlangsung. “Dia telah menyelamatkan dalam Dia, pemulihan dan perubahan kita
kita,” kata Paulus, “ka- rena rahmat-Nya menda- pat kemajuan, dan diberikan-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan kepada kita kemenangan atas kuasa
oleh pembaharuan yang diker- jakan oleh kegelapan. Ke- menangan-Nya atas dunia
Roh Kudus” (Tit. 3:5), telah meng- ini memberikan jaminan kelepasan kita
asingkan serta menguduskan kita untuk dari perhambaan dosa (Yoh. 16:33).
tuju- an yang suci serta untuk berjalan
bersama Kristus. 5. Pemberian hidup kekal. Hubungan
ki- ta yang baru dengan Kristus
2. Diangkat ke dalam keluarga Allah. mendatangkan hidup kekal. Yohanes
Pada saat yang bersamaan orang-orang mengukuhkan, “Barang- siapa memiliki
per- caya yang baru telah menerima “Roh Anak, ia memiliki hidup; ba- rangsiapa
yang menjadikan.” Allah telah menjadikan tidak memiliki Anak, ia tidak me- miliki
mere- ka seperti anak-Nya, yang berarti hidup” (1 Yoh. 5:12). Dosa kita yang
menjadi putra-putri Raja! Ia telah banyak pada masa lalu telah
menjadikan mere- ka milik-Nya, ahli waris, diselesaikannya; melalui Roh yang tinggal
“menerimanya ber- sama-sama dengan di dalam kita, kita dapat menikmati berkat
Kristus” (Rm. 8:15-17). Adalah suatu keselamatan.
kehormatan dan kegembiraan!
PENGALAMAN KESELAMATAN
3. Jaminan keselamatan. Pembenaran DAN MASA KINI
menjadi jaminan penerimaan orang
beriman. Didatangkannya kegembiraan Melalui darah Kristus yang menyucikan,
karena diper- satukan kembali dengan Allah membenarkan serta memurnikan dan
sekarang juga. Tidak menjadi soal betapa menguduskan, orang percaya adalah
berdosa pun sese- orang pada masa lalu, ”cipta- an baru: yang lama sudah berlalu,
Allah mengampuni se- mua dosa kita sesung- guhnya yang baru sudah datang”
sehingga kita tidak berada lagi di bawah (2 Kor. 5:17).
hukuman dan kutuk hukum. Pene- busan
telah menjadi sebuah kenyataan. “Se- bab Ajakan untuk Penyucian Hidup
di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita Keselamatan mencakup menghidupkan
beroleh penebusan, yaitu pengampunan do- satu kehidupan yang disucikan berdasarkan
sa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” apa yang telah digenapkan oleh Kristus di
(Ef. 1:7). Golgota. Paulus mengajak umat percaya
un- tuk menghidupkan suatu kehidupan
4. Awal kehidupan baru yang penuh yang berserah oleh perbuatan etis yang
kemenangan. Pelaksanaan bahwa darah suci dan bermoral (1 Tes. 4:7). Untuk
Ju- ruselamat menutupi dosa-dosa kita pada menyanggup- kan mereka mempunyai
ma- sa lampau mendatangkan kesembuhan pengalaman penyu- cian, maka Tuhan
tu- buh, jiwa dan pikiran. Rasa bersalah memberikan kepada umat percaya “Roh
tidak diperlukan lagi karena di dalam kekudusan” (Rm. 1:4). “Me- nurut
Kristus se- muanya sudah diampuni dan kekayaan kemuliaan-Nya,” Paulus se-
semuanya men- jadi baru. Dengan lanjutnya berkata, Tuhan akan
kecurahan anugerah-Nya “menguatkan
Pengalaman 14
dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya, se- wa “batiniah” itu dibaharui dari hari ke
hingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hari (2 Kor. 4:16; Rm. 12:2). Seperti
batinmu” (Ef. 3:16, 17). halnya pe- rempuan tua yang diceritakan
Sebagai ciptaan baru, orang-orang yang dalam kisah Gembala Hermas, gereja
beriman mempunyai tanggung jawab yang bertambah muda di dalam—setiap orang
baru. “Sebab lama seperti kamu telah Kristen yang benar- benar berserah diubah
menye- rahkan anggota-anggota tubuhmu dari kemuliaan kepa- da kemuliaan, pada
menjadi hamba kecemaran dan hari kedatangan Kristus yang kedua kali,
kedurhakaan yang membawa kamu kepada perubahan untuk menjadi serupa dengan
kedurhakaan,” kata Paulus, “ demikian hal gambar Allah disempurnakan.
kamu sekarang harus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu men- jadi hamba 1. Keterlibatan Kristus dan Roh Ku-
kebenaran yang membawa kamu kepada dus. Hanya Khalik saja yang dapat
pengudusan” (Rm. 6:19). Maka me- reka mengada- kan pekerjaan yang kreatif di
pun hidup “oleh Roh” (Gal. 5:25). dalam meng- ubah hidup kita (1 Tes.
Orang-orang percaya yang dipenuhi 5:23).Namun demi- kian, tanpa kerja sama
Roh itu “tidak hidup menurut daging, kita, Ia tidak dapat melakukan hal itu. Kita
tetapi me- nurut Roh” (Rm. 8:4). Mereka harus menempatkan diri kita sendiri dalam
diubah kare- na “keinginan daging adalah saluran pekerjaan Roh, yang dapat kita
maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup lakukan dengan memandang Kristus.
dan damai se- jahtera” (Rm. 8:6). Dengan Apabila kita merenung-renungkan hidup
tinggalnya Roh Allah di dalam diri mereka, Kristus, maka Roh Kudus akan me-
maka mereka “ti- dak hidup dalam daging, mulihkan kemampuan jasmani, pikirani
melainkan dalam Roh” (Rm. 8:9). dan rohani (bandingkan dengan Tit. 3:5).
Tujuan tertinggi kehidupan yang Tugas Roh Kudus termasuk di dalamnya
dipenu- hi dengan Roh ialah supaya menyata- kan Kristus dan memulihkan kita
berkenan kepa- da Allah (1 Tes 4:1). kembali ke- pada gambar-Nya (bandingkan
Penyucian adalah ke- hendak Allah, kata Rm. 8:1-10). Allah ingin hidup di dalam
Paulus. Oleh karena itu, “kamu menjauhi umat-Nya. Ka- rena Ia pernah berjanji
percabulan” dan “orang ja- ngan “Aku akan diam ber- sama-sama dengan
memperlakukan saudaranya dengan ti- dak mereka” (2 Kor. 6:16; bandingkan 1 Yoh.
baik atau memperdayakannya. Allah 3:24; 4:12) sehingga Pau- lus dapat berkata:
memanggil kita bukan untuk melakukan “Kristus yang hidup di da- lam aku” (Gal.
apa yang cemar, melainkan apa yang kudus” 2:20; bandingkan Yoh. 14:23). Dengan
(1 Tes. 4:3, 6, 7). adanya Khalik itu dalam kehidupan dari
sehari ke sehari maka orang-orang per-
Perubahan batiniah. Pada kedatangan
caya dibarui secara batiniah (2 Kor. 4:16),
Kristus yang kedua kali kita akan diubah
membarui pikiran mereka (Rm. 12:2; lihat
seca- ra jasmani. Tubuh yang fana dan juga Flp. 2:5).
rusak akan dijadikan abadi (1 Kor 15:51-
54). Bagaima- napun, tabiat kita harus 2. Turut serta dalam tabiat Ilahi.
mengalami perubahan dalam persiapan “Jan- ji-janji yang berharga dan yang
menyongsong hari kedatang- an Yesus sangat be- sar” yang diberikan Kristus,
kedua kali itu. menjanjikan kua- sa Ilahi-Nya untuk
Perubahan tabiat berkaitan dengan melengkapkan perubah- an tabiat kita (2
aspek mental dan rohani terhadap citra Ptr. 1:4). Jalan untuk mem- peroleh kuasa
Allah, bah- ini memungkinkan kita rajin
Pengalaman 14
untuk “dengan sungguh-sungguh berusaha bertumbuh dalam persekutuan dengan
untuk menambahkan kepada imanmu Allah. Hanya sekadar pemahaman
keba- jikan, dan kepada kebajikan intelektual atas rencana keselamatan
pengetahuan, dan kepada pengetahuan tidaklah memadai. “Aku berkata kepadamu,
penguasaan diri, ke- pada penguasaan diri sesungguhnya jika- lau kamu tidak makan
ketekunan, dan kepa- da ketekunan daging Anak Manu- sia dan minum darah-
kesalehan, dan kepada kesaleh- an kasih Nya,” kata Yesus, “ka- mu tidak
akan saudara-saudara, dan kepada kasih mempunyai hidup di dalam dirimu.
akan saudara-saudara kasih akan se- mua Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
orang” (2 Ptr. 1:5-7). “Sebab apabila se- darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
muanya itu ada padamu dengan berlimpah- dan Aku akan membangkitkan dia pada
limpah,” kata Petrus, “kamu akan akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah
dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam benar-benar makanan dan darah-Ku adalah
pengenalan- mu akan Yesus Kristus, Tuhan benar-benar minuman. Barangsiapa
kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
semuanya itu, ia menjadi buta dan picik” ia tinggal di dalam
(2 Ptr. 1:8, 9). Aku dan Aku di dalam dia”(Yoh. 6:53-56).
Dengan jelas dikatakan bahwa orang-
a. Hanya melalui Kristus. Apa yang orang percaya haruslah bersatu dengan
mengubah manusia menjadi serupa dengan sab- da Kristus. Yesus berkata,
Penciptanya ialah dengan mengenakan “Perkataan-per- kataan yang Kukatakan
atau turut ambil bagian dalam Tuhan kita kepadamu adalah roh dan hidup” (Yoh.
Yesus Kristus (Rm. 13:14; Ibr. 3:14), yang 6:63; lihat juga Mat. 4:4). Tabiat itu terbuat
“oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh dari apa yang “dima- kan dan diminum”
Roh Ku- dus” (Tit. 3:5). pikiran. Apabila kita men- cerna roti hidup
Yakni dengan menyempurnakan kasih maka kita diubahkan men-
Allah di dalam kita (1 Yoh. 4:12). Inilah jadi serupa dengan Kristus.
se- buah misteri yang erat kaitannya dengan
pen- jelmaan Anak Allah. Sebagaimana 3. Kedua Perubahan. Pada tahun
Roh Ku- dus menyanggupkan Kristus yang 1517, tahun yang lama ketika Luther
Ilahi itu mengambil rupa manusia, begitu memancang- kan ke-95 dalil ke pintu biara
pula Roh menyanggupkan kita turut di Wittenberg, Jerman. Rafael mulai
mengambil bagi- an dalam sifat-sifat Ilahi. melukiskan lukisan Transfigurasi
Dengan pemilikan sifat ini (yang Ilahi) (Perubahan) yang sangat terke- nal itu di
maka pembaharuan pun dapat berlangsung Roma. Kedua peristiwa ini memi- liki
dalam batin seseorang, membuat kita persamaan yang berarti. Tindakan Luther
menjadi serupa dengan Kris- tus, walaupun menandai kelahiran Protestantisme, lukisan
dalam tingkat yang agak ber- beda. Kalau Rafael walau pun tidak sengaja, memberi-
Kristus menjadi manusia, tetapi orang-orang kan ringkasan semangat Reformasi.
percaya tidaklah menjadi Ilahi. Lukisan itu menunjukkan Kristus
Sesungguhnya, mereka menjadi serupa de- berdiri di atas bukit dan dari lembah ada
ngan Allah dalam tabiat. orang yang dirasuk Setan memandang
kepada-Nya de- ngan penuh pengharapan
b. Sebuah proses yang dinamis. (bandingkan Mrk. 9:2-29). Kedua
Penyu- cian itu progresif. Dengan berdoa kelompok murid-murid itu
dan mem- pelajari Firman maka kita dapat —satu kelompok di atas bukit, yang satu
senantiasa ke- lompok lagi di lembah—
menggambarkan dua corak orang Kristen.
Pengalaman 14
Murid-murid yang ikut ke bukit itu nampakkan hal yang mencolok lainnya.
ingin tetap bersama Kristus, tampaknya Kris- tus dipermuliakan, tetapi dalam satu
kurang pe- duli terhadap kebutuhan orang- hal ter- tentu, begitulah anak lelaki yang
orang yang berada di lembah. Selama berada di lembah itu. Anak muda itu telah
berabad-abad ba- nyak orang yang diubah ke dalam citra Iblis (baca Mrk. 9:1-
membangun di atas “bukit” jauh dari orang- 29). Di sini kita melihat gambaran dua
orang yang berkekurangan di dunia ini. rencana yang amat bertentangan satu sama
Pengalaman mereka adalah doa tan- pa lain—rencana Allah untuk memulihkan
perbuatan. kita dan rencana Setan untuk
Sebaliknya, murid-murid yang ada di membinasakan kita. Kitab Suci
lem- bah bekerja tanpa doa—dan usaha mengatakan Allah mampu memelihara kita
mereka un- tuk mengusir Iblis tidak “dari kejatuhan” (Yud. 24). Sebaliknya, Set-
berhasil. Orang ba- nyak terperangkap an melakukan upayanya dengan segala cara
apakah itu dalam perangkap bekerja bagi sehingga kita tetap dalam keadaan berdosa.
orang lain tanpa kuasa atau ber- doa banyak Hidup senantiasa ada hubungannya de-
tanpa melakukan sesuatu pun bagi orang ngan perubahan yang terus-menerus. Tidak
lain. Kedua jenis orang Kristen ini me- ada basis netral. Kita mau ditinggikan atau-
merlukan citra Allah dipulihkan dalam mere- kah direndahkan. Kita adalah “hamba
ka. dosa” atau “hamba kebenaran” (Rm. 6:17,
18). Sia- pa yang menempati pikiran kita
a. Perubahan sejati. Harapan Allah ia- itulah yang menguasai kita. Jika, melalui
lah mengubah manusia yang telah jatuh da- Roh Kudus, Kristus menempati pikiran
lam dosa itu kepada gambar-Nya dengan kita, maka kita menjadi umat yang seperti
mengubah kemauan mereka, pikirannya, Kristus—hidup yang dipenuhi dengan Roh
ke- inginannya serta tabiat mereka. Roh akan senantiasa “menawan segala pikiran
Kudus mendatangkan kepada orang dan menaklukkan- nya kepada Kristus” (2
percaya satu perubahan pandangan yang Kor. 10:5). Tetapi apabila tidak bersama
nyata. Buah-bu- ahnya ialah “Kasih, Kristus maka kita ter- cabut dari sumber
sukacita, damai sejah- tera, kesabaran, hidup dan berubah serta membuat
kemurahan, kebaikan, ke- setiaan, kebinasaan kita tidak terelakkan
kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal. lagi.
5:22, 23), kini menjadi gaya hidup me- Kesempurnaan Kristus. Apakah yang
reka—walaupun mereka masih tetap di- maksud dengan kesempurnaan menurut
memi- liki tubuh yang fana sampai Al- kitab? Bagaimanakah itu dapat
kedatangan Kris- tus kembali. diperoleh?
Jika kita tidak menghalangi Kristus
maka Dia “akan menyamakan diri-Nya 1. Kesempurnaan yang Alkitabiah.
dengan pemikiran dan tujuan kita, Ka- ta “sempurna” dan “kesempurnaan”
memadukan hati dan pikiran kita menjadi adalah terjemahan dari bahasa Ibrani atau
selaras dengan ke- hendak-Nya, sehingga tamim, yang berarti “lengkap,” “betul,”
apabila kita mengiku- ti Dia, kita tidak “damai se- jahtera,” “bunyi,” “sehat,” atau
akan melakukan kehendak kita sendiri. “tidak ber- cacat.” Umumnya kata teleios
Kemauan, yang dibersihkan dan disucikan, dalam bahasa Yunani berarti “lengkap,”
akan mencapai puncak kenik- matannya “sempurna,” “de- wasa,” “matang,”
dalam melayani-Nya.”9 “berkembang dengan ba- ik,” dan
“mencapai sasarannya.”10
b. Kedua tujuan. Pemuliaan Kristus Di dalam Perjanjian Lama, apabila digu-
me-
Pengalaman 14
nakan sehubungan dengan manusia, kata Jika terpisah dari Kristus umat manusia
itu mengandung suasana relatif. Nuh, itu tidak akan dapat memperoleh
Abraham dan Ayub masing-masing pembenar- an. “Barangsiapa tinggal di
digambarkan seba- gai orang yang dalam Aku dan Aku di dalam dia,” kata
sempurna atau tidak berca- cat-cela (Kej. Yesus, “ia berbuah banyak, sebab di luar
6:9; 17:1; 22:18; Ayb. 1:1, 18), Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”
walaupun sebenarnya orang itu (Yoh. 15:5). Di dalam Kris- tus, “yang oleh
mempunyai ketidaksempurnaan (Kej. 9:21, Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
20; Ayb. 40: membenarkan dan mengudus- kan dan
2-5). menebus kita” (1 Kor. 1:30).
Di dalam Perjanjian Baru kata Kadar kesempurnaan, kita peroleh di
sempurna sering digunakan untuk da- lam Kristus. Untuk semuanya, Ia
menggambarkan orang yang matang yang melengkap- kan pengudusan dan
telah menghayati kehidupan yang terbaik penebusan kita. Tiada seorang pun yang
yang dapat dilaku- kannya dalam terang dapat menambahkan ke- pada apa yang
yang diperolehnya, dan memperoleh telah dilakukan-Nya. Jubah pesta
kerohanian yang potensial, be- gitu pula perkawinan yang kita miliki, atau ju- bah
dalam kemampuan mental, dan jas- mani kebenaran, telah ditenun oleh kehidup- an
(bandingkan 1 Kor. 14:20; Flp. 3:15; Ibr. Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya.
5:14). Orang-orang yang percaya harus- lah Roh Kudus kini melaksanakan
sempurna dalam keterbatasannya, kata penyelesaian dan pengerjaannya di dalam
Kristus, sebagaimana Kristus sempurna da- kehidupan Kris- ten. Dengan jalan seperti
lam ketidakterbatasan-Nya, Kristus yang inilah kita dapat” dipenuhi di dalam
ju- ga memiliki ruang lingkup yang seluruh kepenuhan Allah” (Ef. 3:19).
sempurna (bandingkan Mat. 5:48). Pada
pemandangan Allah, seorang yang 3. Bergerak menuju kesempurnaan.
sempurna ialah yang memiliki hati dan Sebagai umat percaya, peranan apakah
hidupnya sepenuhnya di- serahkan untuk yang kita lakukan di dalam semua ini?
mengabdi dan berbakti kepa- da Allah, yang Dengan berada di dalam Kristus, kita
senantiasa bertumbuh dalam pengetahuan mengalami per- tumbuhan kepada
Ilahi, yang melalui anugerah- Nya, hidup kedewasaan rohani. Mela- lui karunia Allah
sesuai dengan terang yang dite- rimanya, kepada jemaat-Nya kita da- pat
bersuka-suka dalam suatu kehidup- an yang mengembangkan “kedewasaan penuh, dan
menang (bandingkan Kol. 4:12; Yak. 3:2). tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13). Kita harus
2. Kesempurnaan yang lengkap bertumbuh melampaui pengalaman rohani
dalam Kristus. Bagaimana kita dapat masa kanak-kanak (Ef. 4:14), dari kebenar-
sempurna? Roh Kuduslah yang an dasar pengalaman Kristen menuju kepa-
mendatangkan kesem- purnaan Kristus di da “makanan keras” yang disediakan bagi
dalam kita. Melalui iman maka orang-orang Kristen yang dewasa (Ibr.
kesempurnaan tabiat Kristus menjadi milik 5:14). “Sebab itu,” kata rasul Paulus,
kita. Orang tidak dapat menyatakan bahwa “marilah kita tinggalkan asas-asas pertama
kesempurnaan itu mandiri, seolah- olah ia dari ajaran ten- tang Kristus dan beralih
milik bawaan mereka, atau milik me- reka kepada perkem- bangannya yang penuh”
dengan sendirinya. Kesempurnaan ada- lah (Ibr. 6:1). “Dan ini- lah doaku,” katanya,
pemberian Allah. “semoga kasihmu ma-
Pengalaman 14
kin melimpah dalam pengetahuan yang be- lukan kekudusan tabiat walaupun sebenar-
nar dan dalam segala macam pengertian, nya keselamatan hanyalah melalui iman.
se- hingga kamu dapat memilih apa yang Kelayakan masuk ke dalam surga terletak
baik, supaya kamu suci dan tak bercacat pada kebenaran Kristus saja. Tambahan ke-
menje- lang hari Kristus, penuh dengan pada pembenaran, rencana Allah tentang
buah kebe- naran yang dikerjakan oleh keselamatan yang diadakan dengan
Yesus Kristus untuk memuliakan dan kelayak- an masuk surga ini ialah dengan
memuji Allah” (Flp. 1:9-11). tetap ting- gal di dalam Kristus. Kelayakan
Hidup yang disucikan bukanlah satu ke- ini harus- lah dinyatakan dalam tabiat
hidupan tanpa kesukaran dan rintangan. moral manusia sebagai bukti bahwa
Pau- lus meminta kepada orang-orang yang keselamatan itu ‘telah terjadi.’”11
per- caya supaya “tetaplah kerjakan Dalam istilah manusia, apakah artinya
keselamatan dengan takut dan gentar, ini? Berdoa tidak berkeputusan untuk
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, meng- hidupkan suatu kehidupan yang
tetapi terlebih pula sekarang waktu aku dikuduskan yang sempurna pada setiap
tidak hadir, karena Al- lahlah yang langkah perkem- bangannya. “Sebab itu
mengerjakan di dalam kamu baik kemauan sejak waktu kami mendengarnya, kami
maupun pekerjaan menurut kere- laan- tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu...
Nya” (Flp. 2:12, 13). Demikian ia me- sehingga hidupmu la- yak di hadapan-Nya
nambahkan perkataan yang menguatkan serta berkenan kepada- Nya dalam segala
hati mereka. hal, dan kamu memberi buah dalam segala
“Tetapi nasihatilah seorang akan yang pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam
la- in setiap hari,” katanya, “selama masih pengetahuan yang benar tentang Allah”
da- pat dikatakan ‘hari ini,’ supaya jangan (Kol. 1:9, 10).
ada di antara kamu yang menjadi tegar
hatinya karena tipu daya dosa. Karena kita Pembenaran dari Hari ke Hari.
telah ber- oleh bagian di dalam Kristus, Semua orang percaya yang hidup dalam
asal saja kita teguh berpegang sampai kepenuhan Roh dan yang dikuduskan
kepada akhirnya pada keyakinan iman kita (milik Kristus) terus-menerus memerlukan
yang semula (Ibr. 3:13, 14; bandingkan pembenaran dari hari ke hari
Mat. 24:13). (berkelimpahan dalam Kristus). Kita
Akan tetapi Kitab Suci memberikan memerlukan ini karena menyadari pe-
ama- ran, “Sebab jika kita sengaja berbuat langgaran dan kesalahan yang kita lakukan
dosa, sesudah memperoleh pengetahuan secara tidak sadar. Dengan menyadari beta-
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi pa hati manusia itu jahat adanya, Daud me-
korban un- tuk menghapus dosa itu. Tetapi mohon keampunan atas pelanggarannya
yang ada ia- lah kematian yang yang “tidak disadari” (Mzm. 19:13; ban-
mengerikan akan peng- hakiman dan api dingkan Yer. 17:9). Berbicara secara
yang dahsyat akan meng- hanguskan khusus mengenai dosa-dosa yang
semua orang durhaka” (Ibr. 10: 26, 27). dilakukan orang percaya, Allah
Upaya nasihat menasihati ini memberikan jaminan kepa- da kita bahwa
merupakan bukti bahwa orang Kristen “jika seorang berbuat dosa, kita
“masih memer- lukan hal yang lebih mempunyai seorang pengantara pada Bapa,
daripada pengesahan pembenaran atau yaitu Yesus Kristus, yang adil” (1 Yoh.
penyucian. Mereka memer- 2:1).
Pengalaman 14
PENGALAMAN KESELAMATAN karunia-karunia dunia yang akan datang”
DAN MASA MENDATANG (Ibr. 6:4, 5). Dengan merenung-renungkan
kemuliaan Allah serta mengarahkan mata
Akhirnya keselamatan kita lengkap dan ki- ta kepada keindahan tabiat Kristus,
sempurna pada waktu kita dibangkitkan maka kita “diubah menjadi serupa dengan
atau diubahkan untuk masuk ke dalam gambar- Nya, dalam kemuliaan yang
surga. Melalui kemuliaan Allah terurailah semakin besar” (2 Kor. 3:18) — berarti
kepada orang-orang yang ditebus-Nya kita telah siap untuk perubahan yang akan
cahaya ke- muliaan-Nya sendiri. Inilah kita alami pada saat kedatangan Yesus
pengharapan ki- ta semua, yang seharusnya Kristus yang kedua kali- nya.
kita sambut se- bagai anak-anak Allah. Penebusan dan pengangkatan kita
Paulus berkata, “Kita bermegah dalam selaku anak Allah pada akhirnya
pengharapan akan mene- rima kemuliaan berlangsung sua- tu saat kelak. Paulus
Allah” (Rm. 5:2). berkata, “Sebab dengan sangat rindu
Ini digenapi pada saat kedatangan Kris- seluruh makhluk menantikan saat anak-
tus yang kedua kali, tatkala Ia anak Allah dinyatakan,” dan tam- bahnya,
datang”untuk menganugerahkan “kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
keselamatan kepada me- reka, yang menantikan pengangkatan sebagai anak,
menantikan Dia” (Ibr. 9:28). yaitu pembebasan tubuh kita” (Rm. 8:19,
23; bandingkan Ef. 4:30).
Pemuliaan dan Penyucian. Salah satu Puncak peristiwa ini terjadi pada waktu
syarat keselamatan mendatang ialah “pemulihan segala sesuatu” (Kis. 3:21).
apabila Kristus tinggal di dalam hati kita— Kristus menyebutnya “penciptaan
pemulia- an tubuh kita yang fana. “Kristus kembali” (Mat. 19:28; “pembaruan kembali
ada di te- ngah-tengah kamu,” kata rasul segala se- suatu” menurut terjemahan
Paulus, “ada- lah pengharapan akan bahasa Inggris NIV). “Karena makhluk itu
kemuliaan!” (Kol. 1: 27), dengan sendiri juga akan dimerdekakan dari
penjelasan lainnya, “Dan jika Roh Dia, perbudakan kebinasaan dan masuk ke
yang telah membangkitkan Yesus dari dalam kemerdekaan kemulia- an anak-anak
antara orang mati,’diam di dalam kamu, Allah” Rm. 8:21).
maka Ia, yang telah membangkitkan Menurut pandangan Alkitabiah bahwa
Kristus Yesus dari antara orang mati, akan pa- da satu sisi pengertian pengangkatan
menghi- dupkan juga tubuhmu yang fana menja- di anak dan penebusan—atau
itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam keselamatan
kamu” (Rm. 8:11). Paulus memberikan —telah “tersedia” lengkap sedangkan
jaminan kepada kita, bahwa Allah “dari pema- haman pada sisi lain bahwa mereka
mulanya telah me- milih kamu untuk belum dilengkapkan telah membingungkan
diselamatkan dalam Roh yang banyak orang. Sebuah studi lengkap dan
menguduskan kamu dan dalam kebe- naran menyelu- ruh mengenai pekerjaan Kristus
yang kamu percayai. . . sehingga kamu akan menye- diakan jawaban untuk itu.
boleh memperoleh kemuliaan Yesus “Paulus menghu- bungkan keselamatan
Kristus” (2 Tes. 2:13, 14). kita kini kepada keda- tangan Kristus yang
Kalau kita di dalam Dia berarti kita pertama. Dalam penya- liban yang
telah berada di ruangan takhta surga (Kol. bersejarah itu, kebangkitan, dan pelayanan
3:1-4). Barangsiapa yang “pernah surgawi yang dilakukan Kristus,
mendapat bagi- an dalam Roh Kudus” pembenaran dan penyucian kita dipastikan
sesungguhnya telah mengecap “firman sekali dan untuk semua. Keselamatan kita
yang baik dari Allah dan
Pengalaman 14
mendatang, pemuliaan tubuh, bagaimana- kan: “Sebab itu siapa yang menyangka,
pun, dihubungkan Paulus dengan bah- wa ia teguh berdiri, hati-hatilah
kedatang- an Kristus yang kedua kali. supaya ia ja- ngan jatuh!” (1Kor. 10:12).
“Untuk alasan inilah maka Paulus dapat Sejarah bangsa Israel dan kisah kehidupan
berkata serta-merta: ‘Kita telah diselamat- Daud, Salomo dan Petrus merupakan
kan,’ menurut salib dan kebangkitan Kris- amaran serius bagi semua orang. “Selama
tus yang dahulu; dan ‘kita belum hidup, diperlukan pengawasan cinta kasih
diselamat- kan’ dalam hal mendatang, dan perasaan dengan tujuan yang kokoh.
kedatangan Kris- tus untuk menebus tubuh Ada kerusakan batiniah, ada pula
kita.”12 penggodaan lahiriah, dan di mana saja
Menekankan keselamatan kita sekarang pekerjaan Tuhan memperoleh kemajuan,
ini dengan mengecualikan keselamatan Setan pun membentangkan rencana untuk
kita mendatang akan menimbulkan menciptakan situasi agar godaan itu
kekeliruan, pemahaman yang tidak benar mengu- asai jiwa. Tidak ada satu saat pun
mengenai ke- selamatan yang sempurna kita dapat aman kecuali bergantung kepada
dalam Kristus. Tuhan, hi- dup bersama Kristus dalam
Allah.”13
Pemuliaan dan Penyempurnaan. Ba- Perubahan yang paling akhir dan di da-
nyak yang percaya secara keliru bahwa pe- lam disempurnakan manakala yang tidak
muliaan dan penyempurnaan yang asasi fa- na dan tidak bercacat-cela itu telah
yang akan dibawa itu sudah boleh menjadi milik kita, apabila Roh Kudus
diperoleh ma- nusia. Akan tetapi, Paulus memulihkan kembali secara sempurna
berbicara menge- nai dirinya sendiri, yang seperti semula.
sepenuhnya diab- dikan kepada Allah,
menulis seperti berikut saat menjelang LANDASAN PENERIMAAN
akhir hayatnya, “Bukan seo- lah-olah aku KITA KEPADA ALLAH
telah memperoleh hal ini atau telah
sempurna, melainkan aku mengejarnya, Ciri-ciri tabiat Kristus maupun tingkah
kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, laku yang tidak bernoda, bukanlah
karena aku pun telah ditangkap oleh landasan penerimaan kita kepada Allah.
Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku Kebenaran yang menyelamatkan hanyalah
sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah berasal dari seorang Manusia saja, yakni
menangkap- nya, tetapi ini yang Yesus, yang di- sampaikan kepada kita
kulakukan: aku melupa- kan apa yang telah melalui Roh Kudus. Kita tidak mampu
di belakangku dan me- ngarahkan diri memberi sesuatu atas ka- runia
kepada apa yang di hada- panku, dan pembenaran yang diberikan Kristus itu;
berlari-lari kepada tujuan untuk kita hanya dapat menerimanya. Kristus
memperoleh hadiah, yaitu panggilan surga- saja kebenaran, tidak ada yang lain (Rm. 3:
wi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Flp. 10); kebenaran manusia yang mandiri
3:12-14). hanya- lah kain lara yang kotor (Yes. 64:6;
Penyucian adalah proses seumur hidup. baca juga Dan. 9:7, 11, 20; I Kor. 1:30).14
Kesempurnaan kita kini hanya ada pada Apa pun yang kita lakukan dalam me-
Kris- tus, akan tetapi yang pokok, nyambut kasih Kristus yang
perubahan yang lengkap hidup kita ke menyelamatkan itu tidak dapat menjadi
dalam gambar Allah akan berlangsung landasan kita ber- kenan kepada Allah.
pada waktu kedatangan Kristus yang kedua Penerimaan diidentifi- kasikan dengan
kali. Paulus mengingat- pekerjaan Kristus. Dengan
Pengalaman 15
membawa Kristus kepada kita, Roh Kudus dan panas—yang sama sekali tidak dapat
membawakan penerimaan itu. dipisahkan, namun demikian tetap mempu-
Adakah penerimaan kita didasarkan nyai fungsi yang unik—begitu pulalah Kris-
atas kebenaran Kristus yang membenarkan tus menjadi kebenaran dan penyucian bagi
atau kebenaran-Nya yang membenarkan kita (1 Kor. 1:30). Kita bukan saja dibenar-
ataukah kedua-duanya? John Calvin kan seutuhnya, tetapi juga disucikan seleng-
menunjukkan bahwa karena “Kristus tidak kapnya di dalam Dia.
dapat dibagi- bagi, maka kedua hal itu, Roh Kudus membawa serta yang
pembenaran dan penyucian, tidak dapat “Sudah selesai” di Golgota itu,
dipisahkan.”15 memberlakukan pe- ngalaman satu-satunya
Pelayanan Kristus haruslah tampak di penerimaan Allah, Allah yang telah
da- lamnya secara menyeluruh. Dengan menjadi manusia itu, ke- pada kita. Seruan
demiki- an membuatnya sebagai yang di kayu salib “Sudahlah selesai”
paling tinggi untuk menghindari spekulasi mempertanyakan semua upaya ma- nusia
mengenai ke- dua istilah ini dengan lainnya untuk memperoleh penerima- an
“mencoba mendefini- sikan secara teliti itu. Dengan membawakan yang Disalib-
bagian-bagian yang ber- beda antara kan itu, Roh Kudus membawa landasan
pembenaran dengan penyuci- an. Mengapa satu- satunya penerimaan kita kepada Allah,
mencoba berupaya menjadi yang menyediakan kelayakan yang murni
lebih teliti daripada Ilham itu mengenai bagi kita kepada keselamatan itu, yang
per- tanyaan-pertanyaan yang vital tentang dimung- kinkan bagi kita.
pem- benaran oleh iman?”
Sama seperti matahari mempunyai
terang

Referensi :
1. F.F. Torrance, Royal Priesthood, Scottish Journal of Theology Occasional Papers, No. 3 (edinburgh: Oliver and Boyd,
1963), hlm. 48.
2. Lihat “Conversion” and “Repent, Repentance,” SDA Bible Dictionary,, edisi revisi, hlm. 235. 933.
3. W.E. Vine, An Expository Dictionary of the New Testament Words (Old Tappan, NJ: Fleming H. Revell, 1966), hlm.
284- 286; William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich, A Greek English Lexicon of the New Testament and Other Early
Christian Literature (Chicago, IL: University of Chicago Press, 1973), hlm. 196.
4. “Justification,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 979.
5. La Rondele, hlm. 47
6. “Sanctification,” SDA Bible Dictionary, rev. ed., hlm. 979.
7. Ibid.
8. White, Messages to Young People (Naschville, TN: Southern Publishing Assn., 1930), hlm. 35.
9. White, Desire of Ages, hlm. 668.
10. “Perfect, Perfection,” SDA Bible Dictioinary, edisi revisi, hlm. 864.
11. LaRondelle, hlm. 77.
12. Ibid., hlm. 89.
13. White in SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 2, hlm. 1032.
14. Berbicara mengenai Kristus, Imam Besar kita, White berkata sebagai berikut, “Perbaktian agama, doa-doa, pujian,
pengakuan dan penyesalan dosa orang-orang percaya naik bagaikan bau-bauan yang harum ke bait suci surgawi,
dengan melalui saluran manusia yang fana, mereka begitu najis sehingga kalau tidak dibasuh oleh darah, mereka tidak
akan pernah berharga bagi Tuhan. Semuanya dinaikkan bukanlah tanpa noda, sehingga kecuali Pengantara itu, yang
duduk di sebelah kanan Allah, menyampaikan dan membasuhnya dengan kebenaran-Nya, tidak akan mungkin diterima
Tuhan. Semua wangi-wangian dari mezbah pedupaan bumi haruslah dibasahi dengan pembasuhan butir-butir darah
Kristus” (Selected Messages, buku 1, hlm. 344.
15. J. Calvin, Institutes of the Christian Religion (Grand Rapids: Associated Publishers and Authors, Inc. n.d.) III, 11, 6.
16. White dalam SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 1072
Pengalaman Keselamatan 151
Oleh kematian-Nya di salib, Yesus menang atas kekuatan-kekuatan
kejahatan. Dia yang menaklukkan roh-roh jahat selama pelayanan-
Nya di atas dunia telah menghancurkan kuasa roh-roh itu serta
memastikan kebinasaannya pada akhirnya. Kemenangan Yesus
memberikan kemenangan kepada kita atas kekuatan-kekuatan jahat
yang tetap berusaha mengendalikan kita, sementara kita berjalan
bersama Dia dalam kedamaian, sukacita, dan kepastian akan kasih-
Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal di dalam kita serta memberi kuasa
kepada kita. Dengan senantiasa teguh pada Yesus sebagai
Juruselamat dan Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban perbuatan-
perbuatan kita masa lalu. Kita tidak lagi hidup dalam kegelapan,
dalam ketakutan akan kuasa- kuasa kejahatan, dalam ketidaktahuan,
dan dalam kesia-siaan dari cara hidup kita yang terdahulu. Dengan
kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk bertumbuh ke
dalam keserupaan dengan tabiat- Nya, dengan berhubungan erat
dengan-Nya setiap hari dalam doa, dengan hidup dari sabda-Nya,
dengan merenungkan sabda itu dan pe- meliharaan-Nya, dengan
menyanyikan pujian kepada-Nya, dengan ber- kumpul bersama untuk
beribadah, dan dengan turut serta dalam tujuan misi gereja.
Sementara kita memberikan diri kita dalam pelayanan yang penuh
kasih kepada orang-orang di sekitar kita dan dalam bersaksi tentang
keselamatan-Nya, kehadiran-Nya yang tetap menyertai kita melalui
Roh itu mengubah setiap waktu dan setiap tugas menjadi suatu
pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6,
14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9;
3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh.
20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25).

152
BAB 11

BERTUMBUH DALAM KRISTUS

elahiran adalah waktu sukacita.


K Suatu benih bertunas, dan muncul-
nya dua daun pertama itu menjadikan
pemi- lik kebun senang. Seorang bayi
dalam, menjadi rumah penjara yang penuh
ketakutan, siksaan, dan penawanan.
Sukacita si petani, kegembiraan sang
dilahirkan, dan tangisannya yang pertama ibu, dan harapan masa depan yang penuh
mengumum- kan kepada dunia bahwa di kebe- basan berubah menjadi kekecewaan,
sini terdapat satu kehidupan baru yang duka- cita, dan kesedihan. Pertumbuhan—
perlu diperhitungkan. Sang ibu melupakan yakni pertumbuhan yang berkelanjutan,
semua rasa sakitnya dan bergabung dengan yang te- rus-menerus, yang menuju kepada
seluruh keluarga dalam sukacita dan kedewa- saan, dan yang menghasilkan
perayaan. Suatu negara dilahir- kan untuk buah—sangat- lah penting bagi kehidupan.
merdeka, dan semua orang bera- mai-ramai Tanpa pertum- buhan itu, kelahiran tidak
memadati jalan-jalan dan meme- nuhi memiliki makna atau maksud atau masa
alun-alun kota, sambil melambaikan depan.
lambang-lambang dari sukacita yang baru Bertumbuh adalah masalah kehidupan
mereka peroleh. Tetapi bayangkan: Dua yang tak terpisahkan—baik yang bersifat
da- un itu tidak berubah menjadi empat jas- mani maupun bersifat rohani.
mela- inkan tetap demikian atau Pertumbuhan rohani menuntut adanya
menghilang; satu tahun kemudian bayi pemberian makan- an yang tepat,
kecil itu tidak terse- nyum ataupun mulai lingkungan, pemeliharaan, olah raga,
berjalan melainkan te- tap tak berdaya pendidikan, latihan, dan kehidup- an yang
dalam kesederhaannya saat memasuki memiliki tujuan. Namun pertumbuh- an
dunia ini; negara yang baru mer- deka itu yang dibahas di sini adalah pertumbuhan
selama beberapa saat berubah di rohani. Bagaimanakah kita bertumbuh da-
lam Kristus dan menjadi dewasa sebagai

153
Bertumbuh dalam 15
orang-orang Kristen? Apa ciri-ciri nyata
dari pertumbuhan rohani? hidupan kekal, dan tidak ada kemenangan
atas Setan.
KEHIDUPAN BERMULA DENGAN Melalui kematian-Nya di salib, Kristus
KEMATIAN menang atas Setan. Mulai dari pencobaan-
pencobaan yang berapi-api di padang
Mungkin prinsip yang paling mendasar belan- tara hingga penderitaan Getsemani,
dan unik tentang kehidupan Kristiani Setan dengan tanpa ampun memimpin
adalah bahwa kehidupan Kristiani itu penyerang- an melawan Anak Allah ini—
dimulai de- ngan kematian— untuk mele- mahkan kemauan-Nya, untuk
sesungguhnya, dengan dua peristiwa menggoyah- kan rencana-Nya, untuk
kematian. Pertama, kematian Kris- tus di menuntun-Nya ti- dak mempercayai Bapa-
salib memungkinkan adanya kehidup- an Nya, dan untuk me- nekan Dia
baru kita—yang bebas dari kekuasaan Se- menyimpang dari jalan untuk me-
tan (Kol. 1:13, 14), bebas dari penghukum- nanggung cawan pahit dosa umat manusia
an karena dosa (Rm. 8:1), bebas dari kema- sebagai suatu korban pengganti. Salib itu
tian sebagai hukuman dosa (Rm. 6:23)— adalah serangan penentu. Di salib itu, “Se-
dan kematian itu membawa pendamaian tan bersama malaikat-malaikatnya, dalam
dengan Allah dan manusia. Kedua, rupa manusia, hadir,”1 untuk mengadakan
kematian diri me- mungkinkan kita peperangan besar melawan Allah sampai
menerima kehidupan yang Kristus pada akhirnya, sambil berharap bahwa
tawarkan. Ketiga, sebagai hasilnya, kita Kris- tus bahkan akan turun dari salib dan
berjalan dalam kebaruan hidup. gagal menggenapi maksud penebusan Allah
dalam menawarkan Anak-Nya sebagai
Kematian Kristus. Salib menjadi pusat korban un- tuk dosa (Yoh. 3:16). Tetapi
dari rencana keselamatan Allah. Tanpa sa- Kristus, oleh me- nyerahkan nyawa-Nya di
lib, Setan dan kekuatan-kekuatan jahatnya salib, telah meng- hancurkan daya Setan,
tidak akan dikalahkan, masalah dosa tidak “telah melucuti peme- rintah-pemerintah
akan terselesaikan, dan kematian tidak dan penguasa-penguasa,” dan “menjadikan
akan dihancurkan. Rasul itu mengatakan mereka tontonan umum dalam
kepada kita: “Darah Yesus, Anak-Nya itu, kemenangan-Nya atas mereka” (Kol. 2:15).
menyuci- kan kita dari pada segala dosa” (1 Di salib, “peperangan telah dimenang- kan.
Yoh. 1:7). “Karena begitu besar kasih Tangan kanan-Nya [Kristus] dan le- ngan-
Allah akan du- nia ini,” bunyi nas yang Nya yang kudus telah memberi-Nya
paling digemari da- lam Alkitab itu. Jika kemenangan. Sebagai pemenang, Dia telah
kasih Allah menghasil- kan dan menjadi menancapkan panji-Nya di tempat-tempat
awal dari rencana kesela- matan, tinggi yang kekal…. Seluruh surga menang
pelaksanaan rencana itu dijelaskan dalam dalam kemenangan Juruselamat itu. Setan
bagian kedua dari ayat itu: “sehingga Ia telah dikalahkan, dan dia tahu bahwa kera-
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tung- jaannya telah hilang.”2
gal.” Keunikan pemberian Allah bukanlah Gambaran yang jelas yang diberikan ra-
karena Dia memberikan Anak-Nya tetapi sul itu dalam kitab Kolose patut diperhati-
karena Dia memberikan Anak-Nya untuk kan. Pertama, Kristus telah melucuti peme-
mati karena dosa-dosa kita. Tanpa salib itu, rintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
tidak ada pengampunan dosa, tidak ada ke- kejahatan. Kata bahasa Yunani untuk dilu-
Bertumbuh dalam 15
cuti secara harafiah berarti “ditanggalkan.”
Karena salib, Setan dalam keadaan ditang- Kristus yang disalibkan itu adalah
galkan dari segala kekuatan jahat atas umat tindak- an penebusan Allah bagi masalah
Allah, selama umat Allah itu menempatkan dosa. Ja- ngan sampai kita melupakan fakta
kepercayaan mereka pada Dia yang mem- itu, Ye- sus menegaskan bahwa darah-Nya
bawa kemenangan itu di atas kayu salib. akan “di- tumpahkan bagi banyak orang
Kedua, salib telah menjadikan Setan dan untuk peng- ampunan dosa” (Mat. 26:28).
pa- sukannya “tontonan umum” di hadapan Tercurahnya darah itu sangatlah penting
alam semesta. Dia yang tadinya bagi adanya pe- ngalaman dan
menyombong bah- wa dia akan “menyamai penghargaan akan keselama- tan. Untuk
Yang Mahatinggi” (Yes. 14:14) sekarang satu hal, pencurahan darah itu berbicara
telah dijadikan tonton- an memalukan dan tentang dosa. Dosa itu nyata. Dosa itu
kekalahan di hadapan alam semesta. menuntut pengorbanan. Genggaman dosa
Kejahatan tidak memiliki daya lagi atas itu begitu kuat dan mematikan sehingga
orang-orang percaya, yang telah ber- pindah pe- ngampunan dosa dan kebebasan dari
dari kerajaan kegelapan kepada ke- rajaan kuasa- nya dan rasa bersalah yang
terang (Kol. 1:13). Ketiga, salib telah diakibatkannya tidaklah mungkin tanpa
memastikan kemenangan penentu, pada “darah yang mahal, yaitu darah Kristus” (1
akhirnya atas Setan, dosa, dan kematian. Pet. 1:19). Kebenar- an tentang dosa ini
perlu disebutkan beru- lang-ulang, karena
Dengan demikian, salib telah menjadi kita hidup dalam suatu dunia yang
suatu alat kemenangan Allah atas kejahatan: menyangkal kenyataan dosa atau tetap
• Suatu cara yang memungkinkan adanya tidak peduli dengan dosa itu. Tetapi di
pengampunan dosa (Kol. 2:13). salib, kita dihadapkan dengan sifat yang ja-
• Suatu pertunjukan di alam semesta ten- hat dari dosa, yang dapat dibersihkan
tang pendamaian seluruh dunia (2 Kor hanya oleh darah “yang ditumpahkan bagi
5:19). banyak orang untuk pengampunan dosa”
• Suatu kepastian akan kemungkinan saat itu (Mat. 26:28).
ini untuk memiliki kehidupan yang Janganlah kita pernah lupa atau merasa
menang serta pertumbuhan dalam Kristus, tidak peduli dengan kenyataan bahwa
yang oleh- nya dosa tidak akan berkuasa Yesus telah mati karena dosa-dosa kita dan
dalam pikiran atau tubuh kita (Rm. 6:12)— bahwa tanpa kematian-Nya, tidak mungkin
dan suatu ke- pastian akan kedudukan kita terda- pat pengampunan. Dosa-dosa kitalah
sebagai putra- putri Allah (Rm. 8:14). yang membawa Yesus ke salib.
• Suatu kepastian masa mendatang bahwa Sebagaimana yang Paulus nyatakan,
dunia yang jahat ini, yang tadi adalah wila- “Karena waktu kita masih lemah, Kristus
yah kekuasaan yang dirampas Setan, akan telah mati untuk kita orang- orang durhaka
dibersihkan dari adanya dosa dan dari kua- pada waktu yang ditentukan oleh Allah…
sa dosa (Why. 21:1). karena Kristus telah mati un- tuk kita,
• Pada setiap anak tangga dari tangga pe- ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:6, 8).
nebusan dan kemenangan, kita melihat ke- Atau, sebagaimana Ellen White menyata-
genapan dari nubuatan Kristus sendiri, kan, dosa “menindih Kristus dengan berat,
“Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari dan rasa sadar akan murka Allah terhadap
langit” (Luk. 10:18). dosa sedang menghancurkan hidup-Nya.”3
Tidak ada dalih untuk tidak meneguhkan
dan mengumandangkan hakikat dari
kematian
Bertumbuh dalam 15
Yesus yang “sekali untuk semua” (lihat
Rm. 6:10; Ibr. 7:27; 10:10) sebagai korban Pendamaian dengan Allah segera mem-
dan sebagai pengganti. bukakan tahapan kedua dari proses pertum-
Kita tidak diselamatkan oleh Kristus, buhan yang membawa keselamatan:
ma- nusia baik (good man) itu, atau oleh penda- maian dengan sesama manusia.
Kris- tus, manusia Allah (God-man) itu, atau Salah satu dari gambar yang indah pada
oleh Kristus, Guru agung itu, ataupun oleh salib itu ada- lah beragamnya manusia
Kris- tus, Teladan yang tak bercela itu. yang berkumpul di sekitar salib itu. Tidak
Kita dise- lamatkan oleh Kristus yang semua mereka adalah pengagum Yesus.
tergantung di salib itu: “Kristus Tidak semua mereka ada- lah orang-orang
diperlakukan sebagaima- na kita pantas kudus. Tetapi lihatlah orang- orang itu. Ada
diperlakukan, agar kita boleh diperlakukan orang-orang Mesir yang mem- banggakan
sebagaimana Dia pantas diper- lakukan. diri mereka dalam kecerdikan usaha niaga
Dia dinyatakan bersalah karena dosa-dosa mereka; ada orang-orang Roma yang
kita, yang Dia tidak pernah turut lakukan, bermegah dalam peradaban dan buda- ya;
agar kita boleh dinyatakan benar oleh ada orang-orang Yunani yang unggul da-
kebenaran-Nya, yang kita tidak pernah lam pengetahuan mereka; ada orang-orang
turut miliki. Dia menderita kematian yang Yahudi yang menganggap diri mereka
adalah milik kita, agar kita boleh menerima seba- gai umat pilihan Allah; ada orang-
kehidupan yang adalah milik-Nya. ‘Oleh orang Fa- risi yang mengira adalah orang-
bi- lur-bilurnya kita menjadi sembuh.’”4 orang pilih- an dari umat pilihan; ada
Maka, darah Yesus memberikan kepas- orang-orang Sadu- ki yang berpikir bahwa
tian akan pengampunan dari dosa dan mereka murni da- lam hal doktrin; ada
mena- burkan benih bagi kebaruan budak-budak yang men- cari kebebasan,
pertumbuhan. Salah satu segi dari ada orang-orang merdeka yang
kebaruan dan pertum- buhan dalam memanjakan diri dalam kemewahan
kehidupan Kristiani ini adalah pendamaian. kesenangan; ada pria, wanita, serta anak-
Salib itu adalah alat Allah bagi tercapainya anak.
pendamaian umat manusia de- ngan Dia. Tetapi salib itu tidak membuat
“Sebab Allah,” kata rasul Paulus, perbedaan di antara semua ini. Salib itu
“mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh menghakimi mereka semua sebagai orang-
Kristus” (2 Kor. 5:19). Oleh karena apa orang berdosa; salib itu menawarkan
yang Dia telah lakukan di atas kayu salib, kepada semua mereka jalan pendamaian
maka kita dapat berdiri di hadapan Allah Ilahi. Di kaki salib itu, ta- nahnya rata.
tanpa dosa dan tanpa ketakutan. Apa yang Semua orang dikumpulkan— dan tidak ada
telah memi- sahkan kita dari Allah telah lagi yang memisah-misahkan umat
diatasi. “Sejauh timur dari barat, demikian manusia. Satu persaudaraan baru telah
dijauhkan-Nya da- ri pada kita pelanggaran dimulai. Satu persahabatan baru telah
kita” (Mzm. 103: 12). Manusia yang dimu- lai. Timur bergabung dengan barat,
tergantung di atas salib itu telah membuka utara tu- run ke selatan, putih berjabat
jalan baru menuju hadirat Allah. “Sudah tangan dengan hitam, yang kaya melompat
selesai,” Dia mengumumkan di atas kayu untuk meng- genggam tangan yang miskin.
salib, dan kemudian Dia men- desak para Salib itu me- nawarkan kepada semua
pengikut-Nya untuk memasuki suatu orang curahan da- rah itu—untuk
persahabatan yang tetap dengan Allah. merasakan manisnya kehi- dupan, untuk
sama-sama memiliki pengala- man kasih
karunia, dan untuk memberitakan
Bertumbuh dalam 15
kepada dunia munculnya satu kehidupan
ba- ru, satu keluarga baru (Ef. 2:14-16). kodrat. Ada kematian terhadap diri dan
Dengan demikian, salib itu menjadi awal dosa, serta suatu kehidupan yang baru
kemenang- an atas Setan dan dosa, dan sepenuhnya. Perubahan dapat terjadi hanya
karenanya, mem- bawa kehidupan baru di oleh bekerja- nya Roh Kudus.”5 Rasul itu
dalam Kristus. menggarisbawa- hi kematian terhadap dosa
maupun kebang- kitan kepada hidup baru
Kematian terhadap Diri. Segi penting melalui pengalaman baptisan: “Atau tidak
kedua dari kebaharuan dan pertumbuhan tahukah kamu, bahwa kita semua yang
Kristiani adalah kematian terhadap diri telah dibaptis dalam Kris- tus, telah
yang lama. Anda tidak dapat membaca dibaptis dalam kematian-Nya? De- ngan
Perjanjian Baru tanpa tiba pada demikian kita telah dikuburkan bersa- ma-
pemahaman tentang as- pek mendasar ini sama dengan Dia oleh baptisan dalam ke-
dari kehidupan baru orang Kristen. matian, supaya, sama seperti Kristus telah
Bacalah Galatia 2:19, 20: “Aku te- lah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
disalibkan dengan Kristus; namun aku ke- muliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hi- dup dalam hidup yang baru” (Rom. 6:3,
hi- dup, melainkan Kristus yang hidup di 4). Baptisan dengan demikian secara
dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi lambang membukakan pintu kehidupan
sekarang di dalam daging, adalah hidup baru serta me- nawarkan agar kita
oleh iman dalam Anak Allah yang telah bertumbuh di dalam Kris- tus.
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya Sesuatu terjadi kepada seseorang yang
untuk aku.” Atau bacalah Roma 6:6-11: menerima Yesus sebagai Juruselamat dan
“Manusia lama kita telah turut disalibkan, Tuan. Simon orang yang goyah menjadi
supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, Pe- trus yang pemberani. Saulus si
agar jangan kita mengham- bakan diri lagi penganiaya menjadi Paulus si pemberita.
kepada dosa… bahwa kamu telah mati Tomas orang yang ragu-ragu menjadi
bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah pembawa misi ga- ris depan. Kepengecutan
dalam Kristus Yesus” Tuhan kita. Atau berganti menjadi keberanian.
bacalah ucapan Yesus tentang prinsip Ketidakpercayaan berubah men- jadi obor
kehidu- pan baru: “Jikalau biji gandum iman. Rasa cemburu sirna ditelan oleh
tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia kasih. Kepentingan diri menghilang
tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia menjadi perhatian seorang saudara. Dosa
akan menghasil- kan banyak buah” (Yoh. ti- dak memiliki tempat dalam hati. Diri
12:24). telah disalibkan. Karenanya Paulus
Jadi kehidupan Kristiani tidak dimulai menulis, “me- nanggalkan manusia lama
de- ngan kelahiran. Itu dimulai dengan serta kelakuan- nya… mengenakan
kematian. Hingga diri mati, hingga diri manusia baru yang te- rus-menerus
disalibkan, ti- dak ada permulaan sama diperbaharui untuk memperoleh
sekali. Harus ada suatu pembedahan diri pengetahuan yang benar menurut gambar
yang mendasar, yang sengaja, dan yang Khaliknya” (Kol. 3:9, 10).
menyeluruh. “Jadi siapa yang ada di dalam Yesus mendesak: “Setiap orang yang
Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru dirinya, memikul salibnya dan mengikut
sudah datang” (2 Kor. 5:17). Ke- hidupan Aku” (Mat. 16:24; bandingkan Luk. 9:23).
Kristiani bukanlah suatu perubahan atau Dalam kehi- dupan Kristiani, kematian diri
perbaikan dari yang lama, melainkan suatu bukanlah se- buah pilihan tetapi suatu
transformasi (perubahan menyeluruh) keharusan. Salib itu
Bertumbuh dalam 15
beserta tuntutan-tuntutannya—baik saat ini
maupun pada akhirnya—pasti menghadap- wa “karena kasih karunia kamu diselamat-
kan tantangan bagi status sebagai murid kan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
[Ye- sus] dan menuntut sambutan yang te- tapi pemberian Allah, itu bukan hasil
sepenuh- nya. Komentar Dietrich peker- jaanmu: jangan ada orang yang
Bonhoeffer yang te- gas patut dicatat: “Jika memegah- kan diri” (Ef. 2:8, 9).
Kekristenan kita ti- dak lagi menaruh Ya, kasih karunia itu cuma-cuma.
perhatian penuh menyang- kut status Tetapi kasih karunia itu menuntut Allah
sebagai murid [Yesus], jika kita telah mengor- bankan nyawa Anak-Nya. Kasih
mengencerkan Injil itu menjadi lonja- kan karunia yang cuma-cuma tidak berarti
emosi yang tidak menuntut pengorban- an kasih karunia murahan. Dengan mengutip
dan yang tidak dapat membedakan antara Bonhoeffer lagi: “Kasih karunia murahan
kehidupan alami dan kehidupan Kristiani, adalah mengajar- kan pengampunan tanpa
maka tak terelakkan lagi kita telah mengharuskan per- tobatan, baptisan tanpa
mengang- gap salib itu sebagai suatu adanya disiplin gere- ja, perjamuan tanpa
malapetaka seha- ri-hari biasa, sebagai adanya pengakuan, pem- bebasan dari
salah satu pencobaan dan penderitaan kesalahan tanpa adanya penga- kuan
hidup…. Bilamana Kristus memanggil pribadi. Kasih karunia murahan ada- lah
seseorang, dia meminta agar orang tersebut kasih karunia tanpa tuntutan sebagai mu-
datang dan mati… itu adalah kematian rid [Yesus], kasih karunia tanpa salib,
yang sama setiap saat—kematian dalam kasih karunia tanpa Yesus Kristus, yang
Yesus Kristus, kematian manusia lama pada hidup dan yang menjadi daging.”7
saat panggilannya.”6 Kasih karunia murahan tidak ada kaitan
Jadi, panggilan kepada kehidupan Kris- dengan panggilan Yesus. Bilamana Yesus
tiani adalah suatu panggilan kepada salib memanggil seseorang, Dia menawarkan
itu ke- padanya salib untuk dipikul. Menjadi
—untuk senantiasa menyangkal diri dari seo- rang murid [Yesus] berarti menjadi
ke- inginannya yang kuat untuk menjadi seorang pengikut, dan sebagai seorang
penye- lamatnya sendiri dan untuk pengikut Ye- sus bukanlah sebuah tipuan
menuruti Manu- sia yang tergantung di murahan. Ke- pada orang-orang Korintus,
salib itu, supaya “iman [kamu] jangan Paulus menulis- kan dengan tegas tentang
bergantung pada hikmat ma- nusia, tetapi kewajiban-kewa- jiban kasih karunia.
pada kekuatan Allah” (1 Kor. 2:5). Pertama, dia berbicara tentang
pengalamannya sendiri: “karena ka- sih
Menghidupkan suatu Kehidupan Ba- karunia Allah aku adalah sebagaimana aku
ru. Aspek ketiga dari bertumbuh dalam ada sekarang, dan kasih karunia yang
Kris- tus adalah menghidupkan kehidupan dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
baru. Salah satu dari kesalahpahaman Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras
terbesar ten- tang kehidupan Kristiani da- ripada mereka [para rasul] semua;
adalah bahwa ke- selamatan adalah suatu tetapi bu- kannya aku, melainkan kasih
pemberian cuma- cuma kasih karunia karunia Allah yang menyertai aku” (1 Kor.
Allah—dan itulah akhir ceritanya. 15:10). Dengan demikian Paulus mengakui
Tidaklah demikian. Ya, memang benar keunggulan ka- sih karunia Allah dalam
bahwa di dalam Kristus “oleh darah- Nya kehidupannya. Dan segera dia menambahkan
kita beroleh penebusan, yaitu pengam- bahwa kasih karu- nia ini tidak diberikan
punan dosa, menurut kekayaan kasih karu- dengan sia-sia. Kata bahasa Yunani eis
nia-Nya” (Ef. 1:7). Adalah juga benar bah- kenon secara harfiah diter-
Bertumbuh dalam 15
jemahkan “untuk kehampaan.” Itu berarti,
Paulus tidak menerima kasih karunia untuk kita dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13)
menghidupkan suatu kehidupan sia-sia, yang dan membuat kita mengerti kehendak Allah
kosong—melainkan suatu kehidupan yang sebagaimana yang dinyatakan di dalam Ki-
dipenuhi buah Roh, dan bahkan, bukan da- tab Suci. Dia membawa keyakinan tentang
lam kekuatannya sendiri, tetapi oleh kuasa dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh.
kasih karunia yang tinggal di dalam dirinya. 16:7, 8), yang tanpa keyakinan tersebut
Demikian juga, dia memohon kepada orang- kita tidak dapat memahami akibat-akibat saat
orang percaya agar “jangan membuat men- ini dan kekal dari tindakan-tindakan kita
jadi sia-sia kasih karunia Allah” (2 Kor. 6:1). serta kehidupan yang kita jalani. Kuasa dan
Kasih karunia Allah tidak datang untuk ke- hadiran Roh Kudus yang mengubahkan
menebus kita dari satu jenis kehampaan, un- di dalam kehidupan kita—itulah yang
tuk menempatkan kita pada suatu jenis ke- menja- dikan kita putra dan putri Allah
hampaan yang lain. Kasih karunia Allah ada- (Rm. 8:14). Melalui Roh itulah Kristus
lah usaha giat-Nya untuk mendamaikan kita “ada [tinggal] di dalam kita” (1 Yoh. 3:24).
dengan diri-Nya, untuk menjadikan kita ba- Dengan tinggal- nya Roh itu datanglah
gian dari keluarga Allah. Kita, setelah ma- suatu kehidupan baru
suk menjadi keluarga itu, tinggal dalam ke- —baru di mana tinggalnya Roh itu
luarga itu sambil menghasilkan buah-buah menolak cara-cara lama dalam berpikir,
kasih Allah melalui kuasa dari kasih karu- bertindak, dan membina hubungan, yang
nia-Nya yang menakjubkan itu. bertentangan de- ngan kehendak Allah;
Jadi, bertumbuh dalam Kristus berarti baru juga di mana ting- galnya Roh itu
suatu pertumbuhan dalam kedewasaan se- menjadikan kita suatu cipta- an baru, yang
hingga hari demi hari kita memantulkan didamaikan dan ditebus, dibe- baskan dari
ke- hendak Kristus dan menjalani jalan dosa agar bertumbuh dalam ke- benaran
Kristus. Karena itu, pertanyaannya adalah: (Rm. 8:1-16) dan agar memantul- kan
apakah tanda-tanda pasti dari kehidupan gambar Yesus “dalam kemuliaan yang
yang de- wasa ini serta tanda-tanda semakin besar” (2 Kor. 3:17, 18). “Apabila
pertumbuhannya yang terus-menerus? Roh Allah mengendalikan hati, itu akan
Tanpa menuliskan daf- tarnya, kita dapat mengubah kehidupan. Pemikiran-
merenungkan tujuh tanda pasti tersebut. pemikiran penuh dosa disingkirkan,
perbuatan-per- buatan jahat ditinggalkan;
TANDA-TANDA BERTUMBUH kasih, kerendah- an hati, dan kedamaian
DALAM KRISTUS menggantikan kema- rahan, iri hati, dan
perselisihan. Sukacita menggantikan
1. Suatu kehidupan Roh. Yesus berka- kesedihan, dan air muka me- mantulkan
ta kepada Nikodemus, “Sesungguhnya jika cahaya surga. Tidak ada orang yang
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, melihat tangan yang mengangkat be- ban
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan itu, atau melihat cahaya yang turun dari
Al- lah” (Yoh. 3:5). Tanpa kuasa yang istana di atas. Berkat itu datang bilamana
memba- rui dari Roh Kudus, kehidupan oleh iman jiwa itu berserah pada Allah.
orang Kris- ten bahkan tidak dapat dimulai. Ma- ka, kuasa yang tidak dapat dilihat
Dialah Roh kebenaran itu (Yoh. 14:17). mata ma- nusia itu menciptakan suatu
Dia menuntun kehidupan baru dalam gambar Allah.”8
Roh itu menjadikan kita “ahli waris,
mak- sudnya orang-orang yang berhak
menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya
Bertumbuh dalam 16
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika
kita menderita bersama-sama dengan Dia, 2. Suatu kehidupan kasih dan persa-
supaya kita juga dipermuliakan bersama- tuan. Kehidupan Kristiani adalah suatu ke-
sama de- ngan Dia” (Rm. 8:17). hidupan persatuan, suatu kehidupan yang
Kehidupan Roh itu karenanya adalah suatu di- damaikan dengan Allah, pada satu sisi,
panggilan kepada tindakan rohani: dan didamaikan dengan sesama manusia,
Menolak tatanan lama me- nurut dosa dan di sisi lain. Pendamaian adalah pemulihan
turut mengambil bagian da- lam suatu ke- retakan dalam hubungan,
penderitaan-penderitaan Kristus dalam penyebab utama dari keretakan dalam
kehidupan saat ini agar dapat turut hubungan ini adalah dosa. Dosa telah
mengam- bil bagian bersama Dia dalam memisahkan kita dari Allah (Yes. 59:2)
kemuliaan masa mendatang. Jadi dan telah memecahkan umat manusia ke
spiritualitas (keroha- nian) Kristiani dalam banyak kelompok kecil— yang
bukanlah suatu pelarian ke suatu dunia berdasarkan ras, suku, jenis kelamin,
khayalan dan keyakinan mistis. Itu adalah kebangsaan, warna kulit, dan lain-lain. Injil
suatu panggilan untuk menderita, Yesus mengatasi masalah dosa ini dan se-
membagikan, bersaksi, menyembah, dan mua faktor pemecah yang berkaitan
menghidupkan kehidupan Kristus di dalam dengan itu serta menciptakan suatu tatanan
dunia ini, di dalam masyarakat kita, dan di baru yak- ni persatuan dan pendamaian.
dalam rumah kita. Hal ini dapat terjadi ha- Karena itu, Paulus dapat berkata, Allah
nya oleh kehadiran Roh itu yang tinggal di “dengan peran- taraan Kristus telah
dalam kita. Doa Yesus adalah agar sekali- mendamaikan kita de- ngan diri-Nya” (2
pun sementara kita berada di dalam duni Kor 5:18). Dari penda- maian ini dilahirkan
ini, kita haruslah tidak berasal dari dunia suatu kelompok baru— suatu kelompok
ini (Yoh. 17:15). Kita harus tinggal di yang telah ditebus yang di- tandai oleh
dunia ini—itulah tempat tinggal kita, dan persatuan vertikal dengan Allah dan
itulah daerah misi kita. Tetapi kita tidak persatuan horizontal dengan sesama
milik du- nia, karena kewarganegaraan dan manusia. Sungguh, kehidupan kasih dan
pengharap- an kita terdapat di dunia yang per- satuan ini adalah inti dari Injil.
akan datang (Flp. 3:20). Tidakkah Ye- sus berkata demikian dalam
Paulus menggambarkan kehidupan doa-Nya seba- gai imam besar: “Supaya
yang diberi kuasa oleh Roh ini sebagai satu mereka semua menjadi satu, sama seperti
kehi- dupan yang secara rohani bertumbuh Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di
dan se- makin dewasa. Kedewasaan seperti dalam Engkau, agar mereka juga di dalam
ini akan menolak perbuatan-perbuatan Kita, supaya dunia per- caya, bahwa
daging—“per- cabulan, kecemaran, hawa Engkaulah yang telah mengu- tus Aku”
nafsu, penyem- bahan berhala, sihir, (Yoh. 17:21). Seluruh misi pene- busan
perseteruan, perselisih- an, iri hati, amarah, Yesus dan kekuatan injil-Nya menye-
kepentingan diri sendi- ri, percideraan, roh rukan perlunya pembuktian kebenaran da-
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta lam kasih dan adanya persatuan yang harus
pora dan sebagainya” (Gal. 5:19-21)— mengikat para anggota dari kelompok yang
serta memeluk dan meng- hasilkan buah telah ditebus itu. Tidak ada pertumbuhan
Roh: “kasih, sukacita, damai sejahtera, Kristiani tanpa kasih dan persatuan yang
kesabaran, kemurahan, kebaikan, demikian. Dan di mana persatuan dan
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan kasih ini ada, semua dinding pemisah di
di- ri” (Gal. 5:22, 23). antara orang banyak akan rubuh.
Penghalang-peng- halang berupa ras, asal
usul kebangsaan, je-
Bertumbuh dalam 16
nis kelamin, kasta, warna kulit, dan faktor-
faktor pemisah lain akan terhapus dalam ke- Kasih sejati terhadap sesama menembu-
hidupan orang yang telah mengalami cipta- si warna kulit dan mengedepankan rasa ke-
an baru, satu manusia baru (Ef. 2:11-16). manusiaan orang tersebut; kasih itu meno-
Se- mentara orang itu bertumbuh dan lak untuk bernaung di bawah kasta tetapi
menjadi dewasa, kebenaran mulia tentang memberi sumbangsih pada pengayaan
pendamai- an, kasih, dan persatuan jiwa; kasih itu menyelamatkan harga diri
bersinar semakin terang dan semakin seseo- rang dari prasangka-prasangka yang
terang yang terlihat baik secara perorangan tak ma- nusiawi; kasih itu melepaskan
maupun secara jemaat da- lam kehidupan nasib manu- sia dari bencana filsafat yang
Kristiani. berajaran ke- bendaan. Pada dasarnya,
Faktor kasih dalam pertumbuhan Kris- kasih sejati dapat melihat gambar Allah—
tiani adalah unik bagi Injil itu. Yesus yang mungkin ter- jadi, yang tersembunyi,
menye- but faktor itu perintah baru (Yoh. ataupun yang nya- ta—dalam setiap wajah.
13:34), te- tapi kebaruan ini tidak Seorang Kristen de- wasa yang bertumbuh
menunjuk kepada kasih tetapi kepada akan memiliki jenis kasih itu, yang
objek kasihnya. Orang- orang mengasihi, sesungguhnya merupakan da- sar dari
namun mereka mengasihi orang-orang semua persatuan Kristiani.
yang layak dikasihi—mereka mengasihi
milik mereka. Tetapi Yesus mem- 3. Suatu kehidupan belajar. Makanan
perkenalkan satu unsur baru: “Sama seperti adalah suatu hal penting yang mendasar
Aku telah mengasihi kamu demikian pula bagi pertumbuhan. Fungsi dari organisme
ka- mu harus saling mengasihi.” Itu berarti, mana pun membutuhkan pemberian
sama seperti kasih Yesus yang berlaku makanan yang memadai dan terus-menerus.
untuk se- mua, yang rela berkorban, dan Demikian juga- lah halnya dalam
yang sepe- nuhnya, maka demikianlah pertumbuhan rohani. Teta- pi di mana kita
seharusnya ka- sih kita. Pada jenis kasih memperoleh makanan roha- ni kita? Pada
itulah “tergantung seluruh hukum Taurat dasarnya dari dua sumber: hu- bungan erat
dan kitab para nabi” (Mat. 22:37-40). dengan Allah yang senantiasa melalui
Perintah untuk mengasihi sesama kita belajar sabda-Nya dan melalui me-
ini tidak memberi ruang bagi adanya ngembangkan kehidupan doa. Pentingnya
perubahan. Kita tidak memilih siapa yang sabda Allah bagi kehidupan rohani tidak
kita kasihi; kita dipanggil untuk mengasihi dia- jarkan dengan demikian jelas di ayat
semua orang. Se- bagai anak-anak dari satu lain ma- na pun selain dari yang terdapat
Bapa, kita diharap- kan untuk saling dalam kata- kata Yesus sendiri: “Manusia
mengasihi. Dalam perumpa- maan Orang hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
Samaria yang baik, Kristus me- nunjukkan firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat.
bahwa “sesamamu manusia tidak berarti 4:4). Yesus memberikan satu teladan
hanya seseorang yang berasal dari je- maat sempurna tentang bagaimana Dia
atau iman Anda. Tidak disebutkan ada- nya menggunakan firman itu un- tuk
pembedaan ras, warna kulit, atau kelas. menghadapi Setan. “Yesus menghadapi
Sesama kita manusia adalah setiap orang Setan dengan kata-kata Kitab Suci. ‘Ada
yang membutuhkan pertolongan kita. Sesa- ter- tulis,’ kata Yesus. Dalam setiap
ma kita manusia adalah setiap jiwa yang pencobaan, senjata perang-Nya adalah
ter- luka dan memar oleh musuh itu. sabda Allah. Se- tan menuntut dari Kristus
Sesama kita adalah semua orang yang sebuah mukjizat sebagai satu tanda dari
adalah milik Allah.”9 Keilahian-Nya. Teta- pi apa yang lebih
besar dari semua mukji-
Bertumbuh dalam 16
zat, yaitu ketergantungan yang teguh pada
‘Demikian firman Tuhan,’ merupakan tahui apa yang Allah persiapkan bagimu
suatu tanda yang tidak dapat ditentang. hari ini, hari esok, atau hari berikutnya?
Selama Kristus berpegang pada pemikiran Ambil- lah Alkitab. Pelajarilah setiap hari.
ini, peng- goda itu tidak dapat memperoleh Pelajari- lah dengan doa. Tidak ada cara
keunggul- an.”10 yang lebih baik untuk mengetahui
Demikian juga dengan kita. Pemazmur kehendak Allah dan mencari jalan-Nya.
berkata: “Dalam hatiku aku menyimpan
jan- ji-Mu, supaya aku jangan berdosa 4. Suatu kehidupan doa. Allah berbi-
terhadap Engkau” (Mzm. 119:11). Kepada cara kepada kita melalui sabda-Nya.
ayat ini, tambahkan janji yang diberikan Menge- tahui kehendak-Nya adalah bagian
rasul itu: “Sebab firman Allah hidup dan dari per- tumbuhan rohani—bagian dari
kuat dan le- bih tajam daripada pedang berhubung- an dengan Dia. Satu aspek lain
bermata dua ma- na pun; ia menusuk amat dari berhu- bungan erat dengan Allah dan
dalam sampai me- misahkan jiwa dan roh, bertumbuh da- lam Dia ini adalah doa. Jika
sendi-sendi dan sum- sum; ia sanggup sabda Allah ada- lah roti yang memberi
membedakan pertimbang- an dan pikiran makan jiwa kita, maka doa adalah napas
hati kita” (Ibr. 4:12). Bilama- na orang yang menjaga jiwa kita te- tap hidup. Doa
Kristen menggunakan pedang Roh yang adalah berbicara dengan Al- lah,
tajam dan bermata dua ini untuk berta- han mendengarkan suara-Nya, berlutut da- lam
terdapat serangan Setan, dia sedang ber- penyerahan, dan bangkit dengan pero-
ada pada sisi yang menang dari pertempur- lehan kuasa yang penuh yakni kekuatan
an itu. Orang percaya diberi kuasa untuk Allah. Doa itu tidak menuntut apa-apa dari
me- nembusi dan menerobos setiap diri kita—kecuali agar kita menyangkal
penghalang bagi pertumbuhan rohani, diri, bersandar pada kekuatannya, dan
untuk dapat mem- bedakan kebenaran dari menanti- kan Dia. Dari penantian itu
kesalahan supaya pi- lihan yang tetap dapat mengalir kuasa yang memungkinkan kita
diambil atas pihak yang benar, dan untuk untuk dapat men- jalani perjalanan
dapat membedakan suara Allah dan Kristiani dan bertarung dalam peperangan
bisikan-bisikan si jahat. Itu- lah yang rohani. Doa di Getsema- ni memberikan
membuat firman Allah alat yang ti- dak kepastian bagi kemenangan di salib.
dapat digantikan bagi pertumbuhan ro- Paulus menganggap doa begitu penting
hani. dalam kehidupan dan pertumbuhan
“Seluruh Kitab Suci,” Paulus menulis, Kristiani hingga dia menyebutkan enam
“diilhamkan Allah, memang bermanfaat prinsip da- sar: “Berdoalah setiap waktu;”
un- tuk mengajar, untuk menyatakan “dalam se- gala… permohonan.
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan Berdoalah… di dalam Roh;” “Berdoalah…
dan untuk men- didik orang dalam di dalam Roh;” “ber- jaga-jagalah di dalam
kebenaran. Dengan demi- kian tiap-tiap doamu;” “berdoalah dengan permohonan
manusia kepunyaan Allah di- perlengkapi yang tak putus-putus- nya;” dan
untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim. 3:16, “berdoalah… untuk segala orang Kudus”
17). Apakah Anda ingin bertum- buh (Ef. 6:18). Seperti orang Farisi (Luk.
dalam mengerti kebenaran dan doktrin? 18:11), kita sering tergoda untuk berdoa
Apakah Anda ingin mengetahui bagaimana de- mi pertunjukkan, untuk diri sendiri,
menjaga agar jiwamu tetap berada pada ja- atau ha- nya sebagai kebiasaan. Tetapi doa
lur bagi Allah? Apakah Anda ingin menge- yang mem- bawa hasil adalah permohonan
yang penuh
Bertumbuh dalam 16
penyangkalan diri, permohonan yang dipe-
nuhi Roh, permohonan pengantaraan— Renungkan penegasan dan harapan Ye-
bagi kebutuhan orang lain, bahkan sus dalam Yohanes 14 dan 15. Penegasan-
sementara kita berdoa bagi kegenapan Nya adalah hubungan-Nya dengan Bapa,
kehendak Allah di atas bumi oleh menjadi dan harapan-Nya adalah adanya hubungan
saksi-saksi-Nya yang setia. Doa adalah mu- rid-murid-Nya dengan Dia. Pada yang
percakapan yang terus-me- nerus dengan per- tama, Yesus mengegaskan, “Aku
Allah; itu adalah udara jiwa, dan tanpa itu menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
jiwa menjadi lemah dan mati. “Doa,” kata dalam ka- sih-Nya” (Yoh. 15:10).
Ellen White, “adalah salah satu dari tugas- Penurutan Yesus ke- pada Bapa bukanlah
tugas yang paling penting. Tanpa itu kita sebuah kepatuhan yang legalistik tetapi
tidak dapat mempertahankan perja- lanan merupakan hasil pertumbuh- an dari
Kristiani. Doa itu mengangkat, mengu- tinggalnya Yesus di dalam kasih Ba- pa.
atkan, dan membuat lebih mulia; itu berarti Hubungan yang intim antara Bapa dan
jiwa berbicara dengan Allah.”11 Anak didasarkan atas kasih dan hanya ka-
sih, dan kasih inilah yang telah menuntun
5. Suatu kehidupan yang menghasil- Anak untuk menerima kehendak Bapa
kan buah. “Dari buahnyalah,” kata Yesus, serta merasakan pahitnya Getsemani dan
“kamu akan mengenal mereka” (Mat. Golgo- ta.
7:20). Menghasilkan buah adalah satu Yesus menggunakan hubungan kasih
aspek pen- ting dari pertumbuhan Kristiani. Ba- pa-Anak sebagai satu gambaran dari
Keselamat- an oleh kasih karunia sering jenis hubungan yang harus dimiliki oleh
disalahmengerti sebagai penolakan murid- murid-Nya dengan Dia. Tepat
terhadap penurutan dan menghasilkan seperti hu- bungan Yesus dengan Bapa
buah. Tidak ada suatu kebe- naran pun mendahului pe- nurutan-Nya kepada Bapa,
yang dapat berada jauh dari ke- benaran demikian juga- lah seharusnya hubungan
Alkitab. Ya, kita diselamatkan de- ngan murid-murid itu dengan Yesus mendahului
cuma-cuma oleh iman melalui apa yang penurutan mere- ka kepada-Nya. “Jikalau
telah dilakukan kasih karunia Allah kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
melalui Kristus, dan kita tidak memiliki segala perintah- Ku” (Yoh. 14:15).
apa yang dapat dibanggakan dalam diri “Supaya dunia tahu, bah- wa Aku
kita sendiri (Ef. 2:7, 8; Yoh. 3:16). Tetapi mengasihi Bapa dan bahwa Aku me-
kita tidak dise- lamatkan untuk melakukan lakukan segala sesuatu seperti yang
apa yang kita su- ka; kita diselamatkan diperin- tahkan Bapa kepada-Ku” (ayat
untuk hidup sesuai de- ngan kehendak 31).
Allah. Tidak ada sesuatu yang legalistik Perhatikan harapan yang Yesus miliki
dan, karenanya, yang tidak perlu tentang ba- gi murid-murid-Nya. Dia melakukan
penurutan kepada hukum; me- lainkan seperti yang diperintahkan Bapa supaya
penurutan itu adalah urutan alami dari dunia me- ngetahui hubungan kasih-Nya
pembebasan penuh anugerah yang Allah dengan Bapa. Hubungan kasih ini terjadi
lakukan, yakni pembebasan dari dosa. sebelum melaku- kan kehendak Bapa. Dia
Kare- nanya, “demikian juga halnya mengasihi Bapa dan karenanya dengan rela
dengan iman: Jika iman itu tidak disertai melakukan kehendak Bapa-Nya. Demikian
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya juga, Yesus mengha- rapkan satu dasar
adalah mati” (Yak. 2:17). kasih bagi murid-murid- Nya sendiri.
“Tinggallah di dalam Aku,” kata- Nya, “dan
Aku di dalam kamu. Sama seperti
Bertumbuh dalam 16
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya
sen- diri, kalau ia tidak tinggal pada pokok aum dan mencari orang yang dapat ditelan-
ang- gur, demikian juga kamu tidak nya” (1 Pet. 5:8). Perjalanan menuju
berbuah, ji- kalau kamu tidak tinggal di pertum- buhan rohani penuh dengan
dalam Aku” (Yoh. 15:4). Jadi, berbuah, perangkap-pe- rangkap iblis, dan di sinilah
penurutan, dan hidup sesuai dengan tempat di mana peperangan rohani kita
kehendak Allah meru- pakan tanda-tanda terjadi dengan sengit- nya. Oleh karena itu,
penting dari pertumbuhan rohani. Tidak Paulus menggunakan beberapa kata
adanya buah menunjukkan bahwa kita tindakan yang tegas: Berdiri! Ambil!
tidak tinggal di dalam Kristus. Kenakanlah! Hendaklah kamu kuat! (Ef.
6:12, 13). “Kehidupan Kekristenan ada- lah
6. Suatu kehidupan peperangan ro- suatu peperangan dan suatu baris maju.
hani. Sebagai murid Kristiani bukanlah su- Dalam peperangan ini, tidak ada berhenti;
atu perjalanan yang mudah. Kita sedang tu- usaha yang dilakukan haruslah terus-mene-
rut serta dalam suatu peperangan yang nya- rus dan tekun. Dengan usaha yang tiada
ta dan berbahaya. Sebagaimana yang Pau- hen- tilah maka kita dapat
lus katakan, “Karena perjuangan kita mempertahankan ke- menangan melawan
bukan- lah melawan darah dan daging, penggodaan-penggoda- an Setan.
tetapi mela- wan pemerintah-pemerintah, Keteguhan Kristiani pada prinsip haruslah
melawan pe- nguasa-penguasa, melawan diupayakan dengan kekuatan sege- nap
penghulu-peng- hulu dunia yang gelap ini, daya dan dipertahankan dengan suatu
melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu keteguhan maksud yang bulat…. Semua
ambillah seluruh perlengkapan senjata orang harus turut serta dalam peperangan
Allah, supaya kamu dapat mengadakan ini bagi diri mereka; tidak ada orang lain
perlawanan pada hari yang jahat itu dan yang dapat berperang untuk peperangan
tetap berdiri, sesudah ka- mu kita. Se- cara perorangan, kita bertanggung
menyelesaikan segala sesuatu” (Ef. 6:12, jawab un- tuk segala masalah dalam
13). pertarungan ini.”12 Tetapi, Allah tidak
Dalam peperangan ini, kekuatan- meninggalkan kita sendirian dalam
kekuat- an supra-natural menuntut peperangan ini. Dia telah menyediakan
menentang kita. Sama seperti malaikat- kemenangan bagi kita dalam dan melalui
malaikat Tuhan ikut dalam pelayanan Yesus Kristus (1 Kor. 15:57). Dia telah
melayani para pengikut- Nya, dengan memberikan kepada kita persen- jataan
melepaskan mereka dari keja- hatan, dan yang telah teruji yang dapat digunakan
menuntut mereka dalam pertum- buhan untuk menghadapi musuh itu. Paulus men-
rohani (Mzm. 34:7; 91:11, 12; Kis. jelaskan bahwa persenjataan ini terdiri dari
5:19, 20: Ibr. 1:14; 12:22), demikian juga ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadi-
malaikat-malaikat yang telah jatuh itu de- lan, kasut injil damai sejahtera, perisai
ngan gigih sedang bersekongkol untuk me- iman, ketopong keselamatan, pedang Roh,
malingkan kita dari tuntutan-tuntutan seba- serta kuasa doa yang terandalkan (Ef.
gai murid. Alkitab menegaskan bahwa Se- 6:13-18). Dengan dilindungi oleh
tan dan para malaikatnya sedang persenjataan seperti itu, dengan bergantung
mengamuk melawan pengikut-pengikut sepenuhnya pada kuasa yang terandalkan
Yesus (Why. 12:17) dan si Iblis sendiri dari Roh itu, kita pasti bertumbuh dalam
sedang berjalan “keliling sama seperti keberanian rohani serta menang dalam
singa yang mengaum- peperangan yang sedang
kita hadapi.
Bertumbuh dalam 16
7. Suatu kehidupan ibadah, bersaksi,
dan pengharapan. Pertumbuhan Kristiani tu kehidupan dalam lingkaran diri sendiri,
tidak terjadi dalam kehampaan. Pada satu tetapi selalu untuk dicurahkan keluar
si- si, pertumbuhan rohani itu terjadi di dalam pelayanan dan bersaksi bagi orang
dalam kumpulan orang-orang yang telah lain. Pe- nugasan Agung yang terdapat
ditebus, dan di sisi lain, sebagai satu saksi dalam Mat. 28 menuntut orang Kristen
bagi ke- lompok yang perlu ditebus. cukup dewasa agar dapat membawakan
Perhatikan ke- lompok zaman kerasulan. injil pengampunan itu ke dunia sekitar agar
Segera setelah ke- naikan Kristus dan semua boleh menge- nal anugerah Allah
dengan disertai kuasa Roh Kudus, jemaat yang menyelamatkan. Tanda kehidupan
mula-mula baik secara perorangan maupun Roh itu dan pertumbuhan Kristiani itu
secara jemaat menun- jukkan pertumbuhan adalah suatu kehidupan bersaksi yang terus
dan kedewasaannya da- lam ibadah, meluas—Yerusalem, Yudea, Sa- maria,
persekutuan, penyelidikan, ser- ta bersaksi dan ujung bumi (Kis. 1:8).
(Kis. 2:42-47; 5:41, 42; 6:7). Tan- pa Kita hidup, beribadah, bersekutu, dan
ibadah berjemaat, kita kehilangan jati diri bersaksi dalam waktu—bagi orang Kristen,
serta tempat bagi kita untuk bersekutu, dan waktu berarti menantikan masa depan.
dalam persekutuan inilah dan dalam “[Aku] berlari-lari,” kata Paulus, “kepada
hubung- an antar pribadi dengan orang lain tu- juan untuk memperoleh hadiah, yaitu
inilah kita menjadi dewasa dan bertumbuh. pang- gilan surgawi dari Allah dalam
Karenanya nasihat rasul itu: “Dan marilah Kristus Ye- sus” (Flp. 3:12-14).
kita saling memperhatikan supaya kita Hidupkanlah suatu ke- hidupan yang
saling mendo- rong dalam kasih dan dalam disucikan, kata rasul yang sa- ma, agar
pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan “roh, jiwa dan tubuhmu [boleh] ter-
diri dari perte- muan-pertemuan ibadah pelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kita, seperti dibia- sakan oleh beberapa kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita” (1
orang, tetapi marilah kita saling Tes. 5:23). Bertumbuh dalam Kristus kare-
menasihati, dan semakin giat me- nanya berarti suatu pertumbuhan dalam pe-
lakukannya menjelang hari Tuhan yang nantian, dalam pengharapan, akan pengge-
men- dekat” (Ibr. 10:24, 25). napan akhir dari pengalaman penebusan di
Semakin kita bertumbuh dalam ibadah, dalam Kerajaan yang akan datang. “Bagi
penyelidikan, serta persekutuan, maka kita jiwa yang rendah hati, dan yang percaya,
semakin terdorong untuk melayani dan ru- mah Allah di atas dunia merupakan
ber- saksi. Pertumbuhan Kristiani gerbang surga. Lagu pujian, doa, kata-kata
menuntut per- tumbuhan dalam pelayanan yang diu- capkan wakil-wakil Kristus,
(Mat. 20:25-28) serta pertumbuhan menuju adalah cara-cara yang ditentukan Allah
bersaksi. “Sama seperti Bapa mengutus untuk mempersiap- kan suatu umat bagi
Aku,” kata Yesus, “demikian juga sekarang jemaat di atas [di sur- ga], bagi ibadah
Aku mengutus ka- mu” (Yoh. 20:21). yang lebih agung yang ke dalamnya tidak
Kehidupan Kristiani ti- dak pernah akan masuk sesuatu pun yang dapat
dimaksudkan untuk menjadi sua- mencemarkan.”

Referensi :

1. Ellen G. White, The Desire of Ages, 746, 749.


2. Ibid, 758
Bertumbuh dalam 16
3. Ibid, 687
4. Ibid,. 25
5. Ibid., 172
6. Ibid., 47.
7. White, The Desire of Ages, hlm. 173
8. Ibid., 47
9. Ibid., 120
10. Testimonies, jilid 5, hlm. 491.
11. White, Testimonies for the Church, jilid. 2, hlm. 313.
12. The Ministry of Healing, hlm. 453.
Bertumbuh dalam Kristus 167
Gereja adalah umat percaya yang mengaku Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Mengikuti umat yang percaya kepada Tuhan
pada zaman Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan
kemudian kita menggabungkan diri untuk berbakti, bersekutu,
mempelajari Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk
melayani semua umat manusia serta memberitahukan pekabaran Injil
ke seluruh dunia. Gereja memperoleh otoritasnya dari Kristus, yang
menjadi penjelmaan Firman itu, dan juga dari Kitab-kitab Suci yang
menjadi Firman yang tertulis. Gereja adalah keluarga Allah, yang
diangkat-Nya menjadi anak-anak-Nya, keanggotaannya yang
berdasarkan hidup atas perjanjian yang baru. Gereja adalah tubuh
Kristus, masyarakat orang beriman yang dikepalai Kristus. Gereja
adalah pengantin, untuknya Kristus telah mati, supaya dengan
demikian Ia dapat menguduskan dan membasuhnya. Pada waktu
kedatangan-Nya kelak dalam kemenangan, Ia akan mengambil untuk-
Nya sebagai jemaat yang mulia, orang yang setia sepanjang zaman,
yang telah ditebus dengan darah-Nya sendiri, yang tidak bercacat-
cela, melainkan kudus tanpa noda sama sekali.—Fundamental Beliefs
—12.

16
BAB 12

GEREJA ATAU

JEMAAT

engan geram orangtua itu mengangkat bangsa Israel, barangkali mengingatkan


D tongkatnya dan memukul bukit batu
yang keras itu. Berulang-ulang dilakukan-
nya sambil berteriak, “Dengarlah kepadaku,
kembali peristiwa ini, ia menggunakan me-
tafor batu untuk menggambarkan keteguhan
Allah dan ketergantungan:
hai orang-orang durhaka, apakah kami ha- “Berilah hormat kepada Allah kita,
rus mengeluarkan air bagimu dari bukit
batu
ini?”
Segera air mengalir deras dari bukit
batu, memenuhi kebutuhan bangsa Israel.
Akan tetapi, dengan mengandalkan dirinya
sebagai pemberi air, yang seharusnya
penghormatan diberikan kepada Batu itu,
Musa telah me- lakukan dosa. Dan karena
dosanya itulah ia tidak boleh masuk ke
negeri yang telah di- janjikan (baca Bil.
20:7-12).
Batu itulah Kristus, yang menjadi lan-
dasan berdirinya umat Tuhan baik secara
pribadi maupun secara umum. Bayangan ini
berlangsung terus dalam Kitab Suci.
Dalam khotbah terakhir Musa kepada
16
Gunung Batu, yang pekerjaan-
Nya sempurna,
karena segala jalan-Nya
adil; Allah yang setia,
dengan tiada kecurangan,
adil dan benar Dia” (Ul. 32:3, 4).

Berabad-abad kemudian Daud


kembali menggemakan tema yang sama
—Jurusela- matnya sebagai bukit batu:

“Pada Allah ada keselamatanku dan ke-


muliaanku;
gunung batu kekuatanku,
tempat perlindunganku ialah
Allah” (Mzm 62:8).

Yesaya menggunakan bayangan yang


sa- ma mengenai Mesias yang akan
datang itu: “Sebuah batu, batu yang
teruji, sebuah batu penjuru yang mahal,
suatu dasar yang teguh” (Yes. 28:16).
Petrus memberikan kesaksian bahwa
Kristus menggenapi ramalan ini, bukan
se- bagai batu biasa, melainkan
sebuah batu

17
Gereja atau 17
yang hidup, yang memang dibuang oleh wanita kepada Juruselamat (bandingkan
ma- nusia, tetapi yang dipilih dan dihormat Kis. 4:12, 13, 20-33).
di ha- dirat Allah” (1 Ptr. 2:4). Paulus
menyebut- Nya sebagai satu-satunya MAKNA ALKITABIAH “JEMAAT”
fondasi yang ko- koh, dengan berkata,
“Karena tidak ada se- orang pun yang Di dalam Kitab Suci kata gereja1 adalah
dapat meletakkan dasar lain daripada dasar terjemahan dari bahasa Yunani ekklesia,
yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus” yang berarti “dipanggil keluar.” Ungkapan
(1 Kor. 3:11). Menunjuk ke- pada batu ini pada umumnya digunakan untuk orang
yang dipukul Musa, ia berkata, “Sebab yang mengadakan pertemuan apa saja.
mereka minum dari batu karang ro- hani Septuagint, versi Yunani Perjanjian
yang mengikuti mereka, dan batu ka- rang Lama Ibrani yang cukup populer pada
itu ialah Kristus” (1 Kor. 10:4). zaman Kris- tus, menggunakan kata
Yesus Kristus sendiri menggunakan ekklesia untuk me- nerjemahkan kata
gam- baran yang demikian secara langsung Ibrani gahal, yang berarti “berhimpun,”
ketika Ia menyatakan, “Engkau adalah “Perkumpulan,” atau “jemaat” (Ul. 9:10;
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan 18:16; 1 Sam. 17:47; 1 Raj. 8:14;
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak 1 Taw. 13:2).2
akan mengu- asainya” (Mat. 16:18). la Penggunaannya telah diperluas dalam
mendirikan gereja atau jemaat Kristen di Perjanjian Baru. perhatikanlah penggunaan
atas diri-Nya sendiri, Bukit yang Hidup. istilah Jemaat: (1) orang-orang percaya
Tubuh-Nya sendiri dikor- bankan-Nya yang berkumpul untuk berbakti bersama-
demi dosa-dosa dunia, Batu yang dipukul sama di sebuah tempat tertentu (1 Kor.
itu. Fondasi yang kokoh bagi jemaat itu 11:18; 14:19,
dibangun, tidak ada yang dapat 28) ; (2) orang-orang percaya yang tinggal
merubuhkannya. Dari Batu ini mengalir air di tempat tertentu (1 Kor. 16:1; Gal. 1:2; 1
yang menyembuhkan semua bangsa yang Tes. 2:14); (3) sekelompok orang percaya
dahaga (bandingkan Yeh. 47:1-12; Yoh. di rumah seseorang (1 Kor. 16:19; Kol.
7:37, 38; Why. 22:1-5). 4:15; Flm. 2); (4) satu kelompok himpunan
Betapa lemah dan tidak berdayanya di dae- rah (Kis. 9:31);3 (5) keseluruhan
jema- at itu ketika Yesus Kristus tubuh orang percaya di seluruh dunia (Mat.
mengumumkan hal ini! Jemaat ketika itu 16:18; 1 Kor. 10:32; 12:28; bandingkan
terdiri dari orang- orang yang letih, sedikit Ef. 4:11-16); (6)
jumlahnya dan lagi pula serba ragu-ragu, semua makhluk percaya yang setia di surga
suka membanggakan diri, ditambah dan yang di dunia (Ef. 1:20-22;
sejumlah bilangan jari yang terdiri kaum bandingkan Flp. 2:9-11).
wanita, dan orang banyak yang mudah
berubah-ubah pikiran serta rapuh bila Batu SIFAT JEMAAT
itu dipukul. Namun demikian, jemaat
dibangun bukanlah di atas hikmat manusia Alkitab menggambarkan jemaat itu se-
yang mudah rusak atau di atas kecerdikan bagai lembaga Ilahi, menyebutnya “jemaat
manusia, melainkan di atas Batu Zaman. Allah” (Kis. 20:28; 1 Kor. 1:2). Yesus
Waktu akan mengungkapkan bahwa tidak mendi- rikan jemaat dengan otoritas llahi
ada yang dapat menghancurkan jemaat- (Mat. 18:17, 18). Kita dapat mengerti sifat
Nya atau menakut-nakutinya dari misi jemaat Kristen dengan memperhatikan
untuk me- muliakan Tuhan dan menuntun akarnya pa- da Perjanjian Lama dan
pria maupun pelbagai metafora
Gereja atau 17
Perjanjian Baru yang membicarakan hal Saat Allah terus memperhatikan
itu. keperlu- an umat-Nya, justru bangsa Israel
melibat- kan diri dalam penyembahan
Akar Jemaat Kristen. Perjanjian berhala, isola- si, nasionalisme,
Lama menggambarkan jemaat sebagai keangkuhan, dan pemujaan diri sendiri.
suatu per- kumpulan yang diorganisasi dari Umat Allah telah gagal memenu- hi misi
Umat Al- lah. Sejak dari mula pertama, yang diemban mereka.
keluarga yang takut akan Allah, dalam Di dalam Yesus, bangsa Israel berada di
silsilah Adam, Set, Nuh, Sem dan antara dua mata air. Umat Allah rindu
Abraham adalah penjaga ke- benaran. Di kepa- da seorang Mesias untuk
tengah-tengah keluarga ini, tem- pat sang membebaskan bangsa mereka, tetapi bukan
ayah adalah selaku imam, demiki- anlah seorang Mesias yang membebaskan mereka
jemaat itu dapat dilihat dalam bentuk- nya dari diri mereka sendiri. Di kayu salib,
yang kecil atau mini. Kepada Abraham, kemerosotan rohani bangsa Israel menjadi
Allah memberikan janji yang melimpah, nyata sekali. Dengan menyalibkan Kristus
dan melalui keturunannyalah Allah mereka menunjukkan secara lahiriah
menjadikan- nya suatu bangsa. Tugas kemerosotan yang mereka alami secara
bangsa Israel ada- lah sekadar perluasan batiniah. Tatkala mereka berte- riak, “Kami
apa yang telah diberi- kan kepada tidak mempunyai raja selain da- ripada
Abraham: Akan menjadi berkat bagi semua Kaisar!” (Yoh. 19:15), mereka meno- lak
bangsa (Kej. 12:1-3), menunjuk- kan kasih memperkenankan Allah memerintah atas
Allah kepada dunia ini. mereka.
Bangsa yang dibawa Allah keluar dari Di atas kayu salib ada dua tugas yang
Mesir disebut “jemaat (atau “perkumpul- ber- tentangan mencapai klimaksnya: yang
an,”) di padang gurun” (Kis. 7:38). per- tama, bahwa sebuah jemaat yang
Anggota- anggotanya dianggap “kerajaan cenderung kepada diri sendiri sehingga
imam dan bangsa yang kudus” (Kel. buta terhadap Seorang yang telah
19:6),”umat-Nya yang kudus” (Ul 28:9; mewujudkannya; yang kedua, bahwa
bandingkan Im. 26: 12)—gereja-Nya. Kristus, yang begitu memusat- kan
Allah menempatkan mereka di perhatian dalam kasih terhadap umat itu Ia
Palestina, pusat kebudayaan besar dunia. binasa menggantikan tempat mereka un-
Tiga benua besar—Eropa, Asia dan Afrika tuk memberikan kekekalan kepada mereka.
—bertemu di Palestina. Di sinilah orang Sementara penyaliban mengartikan ber-
Yahudi menjadi “pelayan” bagi bangsa akhirnya misi bangsa Israel, tetapi kebang-
yang lain, untuk me- nyampaikan kitan Kristus membuka jemaat Kristus de-
undangan kepada mereka supa- ya ngan misinya; proklamasi Injil
bergabung sebagai umat Allah. Pendek ka- keselamatan melalui darah Kristus. Apabila
ta, Allah memanggil mereka keluar untuk orang Yahu- di telah kehilangan misi maka
memanggil bangsa-bangsa bergabung mereka men- jadi hanya sekadar bangsa
(Yes. 56:7). Ia ingin, melalui bangsa Israel, yang lain dan ber- henti sebagai jemaat
mem- bangun jemaat terbesar di atas dunia Allah. Di tempat mere- ka Tuhan
ini— sebuah jemaat yang menampung mendirikan sebuah bangsa yang baru,
wakil-wakil semua bangsa untuk berbakti sebuah jemaat, yang mau melaksana- kan
bersama-sama, mempelajari Allah yang tugas lanjutan yang diberikan-Nya un-
benar, dan kemudi- an kembali kepada tuk dunia ini (Mat. 21:41, 43).
masing-masing bangsa- nya dengan Jemaat Perjanjian Baru, yang begitu
membawa pekabaran keselamat- an. erat berkaitan dengan iman masyarakat
Israel
Gereja atau 17
zaman dulu,4 terdiri dari orang-orang Yahu- kan menjadi jemaat yang misionaris,
di yang ditobatkan dan orang-orang yang diada- kan untuk menyelesaikan rencana
bu- kan Yahudi yang percaya kepada Yesus Allah se- mula, yang ditegakkan kembali
Kris- tus. Oleh karena itu, orang Israel atas mandat Ilahi, berlandaskan pada
sejati ialah semua orang yang beriman dan pendirinya, Yesus Kristus: Menjadikan
menerima Yesus Kristus (baca Gal. 3:26- “semua bangsa murid- Ku” (Mat. 28:19).
29). Paulus menggambarkan hubungan
baru secara or- ganis dari bangsa yang Jemaat Digambarkan secara Metafo-
berbeda-beda ini de- ngan gambaran dua rik. Gambaran secara metaforik jemaat
pohon—pohon zaitun yang baik dan yang Per- janjian Baru melukiskan sifat jemaat.
liar, menggambarkan dari sudut yang
sepadan, bangsa Israel dan yang bukan 1. Jemaat sebagai satu tubuh.
Israel. Orang Yahudi yang tidak menerima Metafora tubuh menekankan kesatuan
Kristus tidak lagi menjadi anak- anak Allah jemaat dan hubungan fungsional setiap
(Rm. 9:6-8), digambarkan dengan dahan anggota secara keseluruhan. Salib
yang sudah patah dari batangnya, se- memperdamaikan semua orang percaya
mentara orang Yahudi yang menerima menjadi “di dalam satu tubuh” (Ef 2:16).
Kris- tus masih tetap pada batang itu. Melalui Roh Kudus mereka “te- lah
Paulus menggambarkan orang-orang dibaptis menjadi satu tubuh” (1 Kor. 12:
yang bukan Yahudi yang menerima Kristus 13)—jemaat. Inilah wadah tempat Ia mem-
adalah sebagai cabang dari pohon zaitun berikan kepenuhan-Nya. Orang-orang per-
yang liar yang dicangkokkan kepada pohon caya adalah anggota tubuh-Nya (Ef. 5: 30).
yang baik itu (Rm. 11:17-25). Ia mengajar- Akibatnya, Ia memberikan kehidupan
kan kepada orang Kristen yang bukan roha- ni melalui kuasa dan anugerah-Nya
Yahudi ini menaruh hormat kepada kepada setiap orang percaya. Kristus
warisan Ilahi, alat yang telah dipilih oleh menjadi “kepa- la tubuh” (Kol. 1:18),
Tuhan dengan berkata sebagai berikut: “kepala jemaat” (Ef. 5:23).
“Jikalau akar adalah kudus, maka cabang- Di dalam kasih-Nya, Allah telah mem-
cabang juga kudus. Ka- rena itu apabila berikan kepada setiap jemaat-Nya paling
beberapa cabang telah dipa- tahkan dan se- dikit satu karunia rohani yang
kamu sebagai tunas liar telah di- menyanggup- kan setiap anggota
cangkokkan di antaranya dan turut menda- melengkapkan sebuah fungsi penting.
pat bagian dalam akar pohon zaitun yang Seperti halnya setiap organ tubuh sangat
pe- nuh getah, janganlah kamu bermegah vital bagi manusia, suksesnya penyelesaian
ter- hadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu misi jemaat bergantung kepa- da
ber- megah, ingatlah, bahwa bukan kamu berfungsinya setiap karunia rohani yang
yang menopang akar itu melainkan akar itu diberikan kepada masing-masing anggota
yang menopang kamu” (Rm. 11:16-18). je- maat itu. Bagaimanakah sebuah tubuh
Jemaat Perjanjian Baru amat berbeda tan- pa jantung, atau bagaimana efisienkah
dari pasangannya jemaat Perjanjian Lama. tan- pa mata dan kaki? Apabila anggota-
Gere- ja kerasulan menjadi organisasi yang anggo- tanya menahan karunia yang
man- diri, terpisah dari bangsa Israel. diberikan ke- pada mereka maka jemaat itu
Batas-batas kebangsaan dirontokkan, akan mati, atau buta, atau paling sedikit
sehingga memberi- kan jemaat ciri-ciri menjadi timpang. Bagaimanapun, karunia
yang universal. Gereja tidak lagi menjadi istimewa ini, pem- berian yang ditugaskan
gereja nasional, melain- Tuhan tidaklah be-
Gereja atau 17
rakhir padanya sendiri (baca bab 17). 3. Jemaat sebagai pengantin. Jemaat
di- gambarkan sebagai pengantin wanita
2. Jemaat sebagai satu bait suci. sedang- kan Tuhan dilambangkan sebagai
Gere- ja adalah “bangunan Allah,” “bait pengantin pria. Dengan kudusnya Ia
suci Tu- han” tempat berdiamnya Roh berjanji, “Aku akan menjadikan engkau
Kudus. Yesus Kristus adalah fondasinya istri-Ku dalam kea- dilan dan kebenaran,
dan menjadi “batu penjuru” (1 Kor. 3:9-16; dalam kasih setia dan kasih sayang” (Hos.
Ef. 2:20). Bait suci ini bukanlah sebuah 2:18). Lagi-lagi Ia men- jamin, “Aku akan
bangunan (struktur) yang mati; melainkan mengambil kamu” (Yer. 3:14).
menunjukkan pertum- buhan yang dinamis. Paulus menggunakan gambaran yang
Karena Kristus adalah “batu yang hidup,” sa- ma: “Karena aku telah
seperti yang dikatakan oleh Petrus, maka mempertunangkan kamu kepada satu laki-
demikian pula dengan orang percaya laki untuk membawa kamu sebagai
menjadi “batu yang hidup” dan menjadi perawan suci kepada Kristus” (1 Kor.
“pembangunan suatu rumah ro- hani” (1 11:2). Kasih Kristus kepada jemaat- Nya
Ptr. 2:4-6). begitu dalam sehingga Ia “menyerah- kan
Bangunan itu belumlah lengkap. Batu- diri-Nya baginya” (Ef. 5:25). Ia menga-
batu baru yang hidup ditambahkan selalu dakan pengorbanan ini “untuk mengudus-
ke bangunan bait suci itu sehingga kannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
“dibangun- kan menjadi tempat kediaman memandikannya dengan air dan firman”
Allah, di da- lam Roh” (Ef. 2:22). Paulus (Ef. 5:26).
mendorong orang percaya supaya Melalui pengaruh yang menyucikan,
menggunakan bahan bangunan yang paling dari kebenaran firman Tuhan (Yoh. 17:17)
baik dalam bait suci ini, supaya dapat dan pembasuhan yang diadakan oleh
tahan ujian api pada Hari Pehukuman (1 baptisan, Kristus menguduskan anggota
Kor. 3:12-15). jemaat, me- nyingkirkan jubah mereka
Metafora bait suci menekankan keku- yang kotor dan mengenakan jubah
dusan jemaat lokal maupun jemaat secara kebenaran-Nya yang sempurna kepada
lu- as. Bait suci Tuhan itu kudus, kata mereka. Dengan demikian- lah Ia dapat
Paulus. “Jika ada orang yang menyiapkan jemaat-Nya men- jadi
membinasakan bait Allah, maka Allah pengantin bagi-Nya—“dengan cemer- lang
akan membinasakan dia” (1 Kor. 3:17). tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
Persekutuan yang erat dengan orang yang tetapi supaya jemaat yang kudus dan ti-
tidak beriman bertentangan de- ngan tabiat dak bercela” (Ef. 5:27). Kemuliaan jemaat
yang kudus itu, demikian menu- rut Paulus, yang penuh dan gemerlapan belumlah akan
dan karena itu haruslah dihindar- kan dan kelihatan sampai saat kedatangan Kristus
“janganlah kamu merupakan pasang- an kelak.
yang tidak seimbang dengan orang-orang
yang tak percaya. Apakah hubungan bait 4. Jemaat sebagai “Yerusalem surga-
Allah dengan berhala?” (2 Kor. 6:14, 16). wi”. Kitab Suci menyebut Yerusalem Sion.
(Nasihat ini ada hubungannya dengan Di sanalah Allah bertakhta dengan umat-
masa- lah bisnis dan perkawinan). Gereja Nya (Mzm. 9:12); dari Sion datang
atau je- maat akan ditinggikan dengan keselamatan (Mzm. 14:7; 53:7). Kota itu
penuh rasa hormat yang agung karena menjadi “kegi- rangan bagi seluruh bumi”
inilah sasaran lim- pahan rasa hormat Allah (Mzm. 48:3).
yang tertinggi.
Gereja atau 17
Perjanjian Baru memandang jemaat se- saudara-saudari (Yak. 2:15; 1 Kor. 8:11;
bagai “Yerusalem yang di atas,” sebagai Rm. 16:1). Karena ia membawa banyak
pa- sangan rohani dari Yerusalem dunia orang ma- suk ke dalam keluarga; maka
(Gal. 4: 26). Warga kota Yerusalem ini Paulus me- nganggap diri-Nya sebagai bapa
memiliki “ke- warganegaraan mereka di rohani. “Da- lam Kristus,” katanya,
surga” (Flp. 3:20). Mereka adalah “anak “akulah yang dalam Kristus Yesus telah
perjanjian,” yang la- hir “dari Roh,” yang menjadi bapamu oleh In- jil” (1 Kor. 4:15).
menikmati kebebasan yang telah dibuat la menyatakan bahwa orang yang
Kristus, yang membuat mereka bebas (Gal. dibawanya itu sebagai “anak-anakku yang
4:22, 26, 31; 5:4). Pen- duduk kota ini kukasihi” (1 Kor. 4:14; bandingkan Ef.
tidak lagi di bawah perham- baan upaya 5:1).
“hukum Taurat” (Gal. 4:22, 26, 31; 5:4); Ciri-ciri istimewa jemaat itu sebagai ke-
“Sebab oleh Roh” mereka menanti dengan luarga ialah persekutuannya. Persekutuan
penuh gairah “karena iman... menan- tikan Kristen (koinonia dalam bahasa Yunani)
kebenaran yang diharapkan.” Mereka bu- kanlah sekadar sosialisasi melainkan
menyadari bahwa di dalam Kristus Yesus “per- sekutuan... dalam Berita Injil” (Flp.
“hanya iman yang bekerja oleh kasih” 1:5). Hal itu menyangkut persekutuan yang
yang menjadikan mereka berhak menjadi murni de- ngan Allah Bapa, Anak-Nya dan
warga- negara (Gal. 5:5, 6). Roh Kudus (1 Yoh. 1:3; 1 Kor 1:9; 2 Kor.
Barangsiapa yang ikut dalam 13:14), seba-
rombongan yang penuh dengan kemuliaan gaimana halnya dengan orang-orang yang
ini “sudah da- tang ke Bukit Sion, ke kota percaya (1 Yoh. 1:3,7). Maka selaku
Allah yang hi- dup, Yerusalem surgawi dan anggota, memperoleh hak “tanda
kepada beribu- ribu malaikat, suatu persekutuan” (Gal. 2:9).
kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat Metafora dengan menggunakan
anak-anak sulung, yang namanya terdaftar lambang keluarga menunjukkan sebuah
di surga” (Ibr. 12:22, 23). jemaat yang penuh perhatian “tempat
orang dikasihi, di- hormati, dan dianggap
5. Jemaat sebagai sebuah keluarga. sebagai orang yang penting. Sebuah tempat
Ge- reja atau jemaat di surga maupun di di mana mereka me- nyadari bahwa mereka
dunia dianggap sebagai sebuah keluarga saling membutuhkan. Tempat talenta dapat
(Ef. 3:15). Ada dua metafora yang dikembangkan. Tem- pat orang-orang
digunakan untuk menggambarkan bertumbuh. Tempat setiap orang
bagaimana orang meng- gabungkan diri ke dilengkapi.”5 Di dalamnya juga dica- kup
dalam keluarga ini (Rm. 8:14-16; Ef. 1:4- pertanggungjawaban, menghormati ba- pa
6) dan kelahiran baru (Yoh. 3:8). Melalui rohani, memperhatikan kerohanian sesama
iman dalam Kristus, barang- siapa yang saudara. Pada akhirnya berarti bahwa
dibaptiskan tidak lagi hamba melainkan setiap anggota saling mengasihi dengan
menjadi anak-anak Bapa surgawi (Gal. kesetiaan yang mendalam dan saling
3:26-4:7) yang hidup berdasarkan mengukuhkan.
perjanjian baru. Mereka akan menjadi Keanggotaan dalam keluarga jemaat
bagi- an “anggota-anggota keluarga me- nyanggupkan individu-individu yang
Allah” (Ef. 2:19), “kawan-kawan... berbe- da amat dalam sifat dan jabatan,
seiman” (Gal. 6:10). Anggota-anggota dapat men- dukung dan menggembirakan
keluarga-Nya menye- but Allah sebagai satu sama lain. Anggota keluarga jemaat
“Bapa” (Gal. 4:6) dan me- ngaitkannya satu belajar hidup da- lam persatuan sementara
dengan yang lain sebagai tidak kehilangan sifat individunya.
Gereja atau 17
6. Jemaat sebagai tiang dan fondasi kemajuan dan kemenangan yang
ke- benaran. Jemaat Allah yang hidup menakjub- kan, akan tetapi itu bukanlah
adalah “tiang penopang dan dasar kemenangan sepenuhnya. Sayangnya,
kebenaran” (1 Tim. 3:15). Itulah benteng jemaat itu sendiri masih memiliki banyak
dan tempat me- nyimpan serta melindungi cacat. Dengan meng- gunakan gambaran
kebenaran dari serangan musuh. lain, Yesus melukiskan ketidaksempurnaan
Bagaimanapun, kebenaran itu selalu yang terdapat di dalam jemaat itu: “Hal
dinamis, tidak statis. Jika anggota Kerajaan Surga itu seum- pama orang yang
menyatakan mempunyai terang baru—se- menaburkan benih yang baik di ladangnya.
buah doktrin baru atau penafsiran baru atas Tetapi pada waktu semua orang tidur,
Kitab Suci—orang itu harus menguji datanglah musuhnya menabur- kan benih
penga- jaran baru itu dengan ukuran Kitab lalang di antara gandum itu, lalu pergi”
Suci (ba- ca Yes. 8:20). Jika terang baru itu (Mat. 13:24,25). Apabila hamba-ham- ba
memenu- hi ukuran yang diberikan, maka itu hendak mencabut benih itu, petani
jemaat ha- ruslah menerimanya; akan tetapi pemilik ladang itu berkata, “Jangan, sebab
kalau tidak, penafsiran itu haruslah ditolak. mungkin gandum itu ikut tercabut pada
Semua ang- gota harus takluk pada wak- tu kamu mencabut lalang itu.
pertimbangan berda- sarkan Alkitab, karena Biarkanlah keduanya tumbuh bersama
“jikalau penasihat ba- nyak, keselamatan sampai waktu menuai” (Mat. 13:29, 30).
ada” (Ams. 11: 14). Lalang dan gandum bertumbuh
Dengan penyebaran kebenaran, bersama- sama di ladang itu. Manakala Allah
misalnya dengan bersaksi, jemaat menjadi menun- tun orang yang bertobat masuk ke
“terang du- nia,” “kota yang terletak di atas dalam je- maat, Setan juga tidak
gunung” yang “tidak mungkin ketinggalan memba- wa orang yang tidak
tersembunyi,” dan menjadi “garam dunia” bertobat. Kedua ke- lompok ini
(Mat. 5:13-15). mempengaruhi seluruh tubuh— yang satu
bekerja untuk memurnikan sedang- kan
7. Jemaat sebagai suatu pasukan— yang satu lagi bekerja untuk merusak.
pe- nuh semangat dan menang. Jemaat Konflik antara mereka—yang terdapat da-
yang di atas dunia ini sama halnya dengan lam jemaat—akan berlanjut terus sampai
pasu- kan yang terlibat dalam peperangan. musim menuai, Kedatangan Kristus kedua
Jemaat itu terpanggil ke medan perang kali.
untuk mela- wan kegelapan rohani: Peperangan dalam jemaat itu belumlah
“Karena perjuangan kita bukanlah berakhir. Bencana dan perselisihan
melawan darah dan daging, tetapi memben- tang di depan. Karena
melawan pemerintah-pemerintah, me- mengetahui waktunya sudah singkat, Setan
lawan penguasa-penguasa, melawan berang terhadap jema- at Allah (Why.
penghu- lu-penghulu dunia yang gelap ini, 12:12, 17), dan akan menda- tangkan
melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. perlawanan dengan “suatu waktu
6:12). Orang- orang Kristen haruslah kesesakan yang besar, seperti yang belum
mengenakan “selu- ruh perlengkapan pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa
senjata Allah” agar mere- ka “dapat sam- pai pada waktu itu.” Tetapi Kristus
mengadakan perlawanan pada hari yang akan tu- run tangan demi umat-Nya yang
jahat itu dan tetap berdiri” (Ef. 6:13). Dari setia, yang akan “terluput, yakni
abad ke abad jemaat harus berperang barangsiapa yang dida- pati namanya
melawan musuh, baik yang datang dari tertulis dalam Kitab itu” (Dan. 12:1).
luar maupun yang datang dari dalam (baca Yesus memberikan jaminan kepada
Kis. 20:29, 30; 1 Tim. 4:1). Jemaat
memperoleh
Gereja atau 17
kita bahwa “orang yang bertahan sampai nya termasuk orang-orang percaya yang
ke- sudahannya akan selamat” (Mat. ter- dapat dalam jemaat yang tampak, dan
24:13). ba- nyak juga, yang walaupun mereka
Pada waktu kedatangan Kristus kedua tidak ter- masuk ke dalam jemaat yang
kali, muncul kemenangan jemaat. Pada diorganisasi, yang menuruti semua terang
wak- tu itu Ia dapat mengumpulkan bagi yang telah di- berikan Kristus kepada
diri-Nya “dengan cemerlang tanpa cacat mereka (Yoh. 1:9). Kelompok yang
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi terakhir ini termasuk di da- lamnya mereka
supaya jemaat kudus dan tidak bercela” yang tidak pernah memper- oleh
(Ef. 5:27), jemaat yang setia dari zaman ke kesempatan untuk mempelajari kebenar- an
zaman, yang dite- bus dengan darah-Nya. mengenai Yesus Kristus akan tetapi telah
menyambut Roh Kudus dan “oleh
Jemaat yang Tampak dan Tidak dorongan diri sendiri melakukan apa yang
Tam- pak. Istilah tampak dan tidak dituntut hu- kum Taurat” Allah (Rm. 2:14).
tampak digu- nakan untuk membedakan Eksistensi jemaat yang tidak tampak
dua aspek jemaat yang terdapat di dunia me- nyatakan bahwa menyembah Tuhan
ini. Metafora atau gambaran kiasan yang pada ha- kikatnya dalam pengertian yang
telah dikemukakan di atas pada khususnya paling ting- gi ialah rohani. “Penyembah-
diterapkan kepada je- maat yang tampak. penyembah be- nar,” kata Kristus, “akan
menyembah Bapa dalam roh dan
1. Jemaat yang tampak. Jemaat atau kebenaran; sebab Bapa meng- hendaki
gereja yang tampak adalah jemaat Allah penyembah-penyembah demikian” (Yoh.
yang diorganisasi untuk melayani. Jemaat 4:23). Karena sifat rohani penyembah- an
itu me- menuhi perintah besar yang yang benar maka manusia tidak dapat
diberikan Kris- tus, untuk melaksanakan menghitung secara tepat siapa yang telah
pemberitaan Injil kepada dunia ini (Mat. menjadi bagian jemaat itu dan siapa yang
28:18-20), dan me- nyiapkan orang banyak ti- dak termasuk bagian dari jemaat Allah
untuk kemuliaan- Nya pada waktu itu.
kedatangan-Nya kelak (1 Tes. 5:23; Ef Melalui Roh Kudus, Allah memimpin
5:27). umat-Nya dari jemaat yang tidak tampak
Saksi istimewa yang dipilih Kristus ke dalam persatuan dengan jemaat-Nya
akan menerangi dunia dan melakukan yang tampak. “Ada lagi pada-Ku domba-
tugas pela- yanan seperti yang telah domba lain, yang bukan dari kandang ini;
dilakukan-Nya, mengkhotbahkan Injil domba- domba itu harus Kutuntun juga
kepada orang yang miskin, menyembuhkan dan mereka akan mendengarkan suara-Ku
orang yang hancur hatinya, memberitakan dan mereka akan menjadi satu kawanan
kelepasan bagi orang yang tertawan serta dengan satu gem- bala” (Yoh. 10:16).
memulihkan penglihat- an orang yang Hanyalah dalam jemaat yang tampak ini
buta, membebaskan orang yang tertindas, mereka dapat mengalami se- penuhnya
mengkhotbahkan tahun-tahun rahmat Tuhan kebenaran Tuhan, kasih, perseku- tuan,
telah datang. (Luk. 4:18, 19). karena Ia telah memberikan kepada je-
maat yang tampak itu karunia-karunia
2. Jemaat yang tidak tampak. Jemaat
rohani yang memperbaiki anggota-
yang tidak tampak juga disebut jemaat
anggotanya baik secara kelompok maupun
yang universal, yang terdiri dari seluruh
secara individu (Ef. 4:4-16). Setelah Paulus
umat Tu- han sepanjang zaman di dunia ini.
ditobatkan, Al- lah menghubungkannya
Di dalam-
dengan jemaat yang tampak dan kemudian
mengangkatnya un-
Gereja atau 17
tuk melaksanakan tugas memimpin jemaat- a. Kualifikasi keanggotaan. Orang
Nya (Kis. 9:10-22). Demikian pula yang ingin menjadi anggota jemaat-Nya
sekarang ini, Ia bermaksud memimpin haruslah menerima Yesus Kristus sebagai
umat-Nya ke dalam jemaat yang nyata, Juruselamat dan Tuhan, bertobat dari dosa-
ditandai kesetia- an kepada perintah- dosanya dan kemudian dibaptiskan (Kis.
perintah Tuhan serta ber- iman kepada 2:36-41; ban- dingkan 4:10-12). Mereka
Yesus Kristus, supaya dengan demikian harus mengalami kelahiran baru serta
mereka dapat mengambil bagian dalam menerima tugas Kristus untuk mengajar
menyelesaikan misi-Nya di atas du- nia ini orang-orang lain memper- hatikan segala
(Why. 14:12; 18:4; Mat. 24:14; lihat juga sesuatu yang diperintahkan- Nya kepada
bab 13 dari buku ini). mereka (baca Mat. 28:20).
Konsep jemaat yang tidak tampak juga
dianggap termasuk jemaat yang bersatu di b. Persamaan dan pelayanan. Sesuai
surga dan di dunia (Ef. 1:22, 23) dan dengan pernyataan Kristus bahwa “kamu
jemaat yang di persembunyian selama se- mua adalah saudara” dan “barangsiapa
masa aniaya (Why. 12:6, 14). ter- besar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu” (Mat. 23:8, 11),
ORGANISASI JEMAAT merupakan hu- bungan antara seorang
dengan yang lain ber- dasarkan kesamaan.
Mandat Kristus untuk menyampaikan Namun demikian, me- reka juga harus
In- jil ke seluruh dunia juga menyangkut menyadari bahwa bila seo- rang mengikut
pemeli- haraan atas orang-orang yang telah teladan Kristus berarti mere- ka harus
meneri- ma Injil itu. Anggota-anggota yang melayani keperluan orang lain,
masih ba- ru haruslah dikukuhkan imannya membimbing mereka kepada Kristus.
serta dia- jar untuk menggunakan talenta
yang diberi- kan Tuhan kepada mereka. c. Keimamatan semua orang percaya.
Mereka hendak- nya menggunakannya Dengan bertugasnya Kristus dalam bait
dalam tugas itu. Kare- na “Allah tidak suci surgawi itu maka keimamatan orang
menghendaki kekacauan” melainkan ingin Lewi pun berakhirlah. Oleh karena itu,
supaya segala sesuatu dila- kukan dengan jemaat se- karang menjadi “suatu imamat
“sopan dan teratur” (1 Kor. 14:33,40), yang kudus” (1 Ptr. 2:5). “Tetapi kamu,”
jemaat itu harus mempunyai orga- nisasi ujar Petrus, “bangsa yang terpilih, imamat
yang sederhana tetapi efektif. yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
Sifat Organisasi. Marilah kita perhati- memberitakan perbuat- an-perbuatan yang
kan keanggotaan dan organisasi jemaat. besar dari Dia, yang te- lah memanggil
kamu keluar dari kegelapan kepada terang-
1. Keanggotaan jemaat. Apabila Nya yang ajaib” (1 Ptr. 2:9). Peraturan
mereka memenuhi kualifikasi tertentu, yang baru ini, imamat semua orang kudus,
orang yang bertobat itu menjadi anggota bukanlah mengartikan bahwa setiap orang
jemaat yang beriman, dalam masyarakat dapat berpikir, percaya dan me- ngajarkan
Perjanjian Baru. Keanggotaan menurut pilihan sendiri tanpa
berhubungan dengan peneri- maan mempertimbangkan tubuh jemaat itu. Hal
hubungan yang baru terhadap orang- orang itu mengartikan bahwa setiap anggota
yang lain, kepada negara dan Tuhan. jemaat mempunyai suatu tanggung jawab
untuk me-
Gereja atau 17
layani orang lain dalam nama Tuhan, dan garakan sejumlah fungsi yang vital untuk
da- pat berhubungan secara langsung memenuhinya.
dengan Dia tanpa pengantaraan manusia.
Hal itu me- nekankan saling bergantung a. Perbaktian dan peringatan. Sepan-
antara anggota jemaat, sebagaimana jang sejarah, jemaat telah menjadi wakil
layaknya ketidakter- gantungan mereka. Al- lah untuk menghimpun orang-orang
Keimamatan menyatakan tidak adanya perca- ya agar berbakti dan menyembah
perbedaan antara imam dan kaum awam, Pencipta hari Sabat. Kristus dan murid-
walaupun secara fungsi dan peranannya murid-Nya te- lah mengikuti praktik
memperlihatkan adanya perbe- daan. perbaktian ini, dan Ki- tab Suci meminta
orang-orang percaya yang ada sekarang ini
d. Ketaatan kepada Tuhan dan nega- supaya jangan mengingkari “pertemuan-
ra. Alkitab mengakui campur tangan pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan
Tuhan dalam menegakkan pemerintahan oleh beberapa orang, tetapi ma- rilah kita
dan me- nyuruh orang yang beriman saling menasihati, dan semakin giat
menghormati dan taat kepada pemerintah. melakukannya menjelang hari Tuhan yang
Seorang yang taat kepada pemerintah mendekat” (Ibr. 10:25; bandingkan 3:13).
adalah “hamba Al- lah untuk Perbaktian bersama akan membawa orang
membalaskan murka Allah atas mereka yang berbakti itu kepada suasana segar,
yang berbuat jahat.” Oleh karena itu, memberikan keberanian dan kegembiraan.
anggota jemaat haruslah membayar “pajak
kepada orang yang berhak menerima b. Persekutuan orang Kristen. Mela-
pajak, cukai kepada orang yang berhak lui jemaat keperluan anggota jemaat yang
menerima cukai; rasa takut kepada orang paling dalam akan dipuaskan. “Karena per-
yang berhak menerima rasa takut dan sekutuanmu dalam Berita Injil” (Flp. 1:5)
hormat kepada orang yang berhak menerima melampaui semua hubungan, itulah yang
hormat” (Rm. 13:4, 7). Sikap mereka mengakrabkan hubungan dengan Allah, se-
terhadap pemerintah, seba- gai anggota bagaimana halnya hubungan dengan orang
yang dituntun oleh prinsip-prin- sip Kristus yang seiman (1 Yoh. 1:3, 6, 7).
adalah: “Berikanlah kepada Kai- sar apa
yang wajib kamu berikan kepada Kaisar c. Petunjuk dalam Kitab Suci. Kristus
dan kepada Allah apa yang wajib kamu memberikan kepada jemaat “kunci
berikan kepada Allah” (Mat. 22:21). Akan Kerajaan Surga” (Mat. 16:19). Kunci yang
tetapi kalau pemerintah mencampuri dimaksud- kan di sini ialah firman Kristus
urusan yang bersifat Ilahi maka ketaatan —semua Sab- da yang terdapat dalam
yang tertinggi haruslah diberikan kepada Alkitab. Lebih khu- sus lagi dikatakan
Tuhan Allah. Rasul berkata, “Kita harus le- “kunci pengetahuan” se- hubungan dengan
bih taat kepada Allah daripada kepada ma- bagaimana memasuki ke- rajaan itu (Luk.
nusia” (Kis. 5:29). 11:52). Sabda Kristus ada- lah roh dan
hidup bagi semua orang yang
2. Fungsi utama organisasi jemaat. menerimanya (Yoh. 6:63). Hidup kekallah
Je- maat telah diorganisasi untuk yang diberikannya (Yoh. 6:68).6
menyelesaikan rencana Allah untuk Apabila jemaat mengumumkan kebe-
mengisi planet ini de- ngan pengetahuan naran Alkitab, kunci keselamatan ini mem-
kemuliaan Allah. Hanya jemaat yang punyai kuasa untuk mengikat dan melepas-
tampak yang dapat menyeleng-
Gereja atau 17
kan, membuka dan menutup pintu surga, ka- rasul-rasul. Tindakan yang bersifat
rena kunci itu menyatakan kriteria bagaima- organisa- si yang pertama, melalui
na seorang diterima atau ditolak, apakah di- perundingan de- ngan orang-orang percaya
selamatkan atau dibinasakan. Oleh karena yang lain, ialah memilih rasul pengganti
itu, pernyataan Injil jemaat mengeluarkan tempat Yudas (Kis. 1:15-26).
“bau kehidupan yang menghidupkan” atau Karena jemaat bertumbuh, para rasul
“bau kematian yang mematikan” (2 Kor. 2:16). me- nyadari kemungkinan baik
Yesus mengetahui pentingnya hidup “dari pemberitaan In- jil sekaligus dengan
setiap firman yang keluar dari mulut Allah” pemeliharaan dan pe- nanganan masalah-
(Mat. 4:4). Hanya dengan demikianlah je- masalah aktual yang di- hadapi jemaat.
maat dapat memenuhi mandat Kristus un- Dengan demikian mereka menyerahkan
tuk mengajar semua bangsa “melakukan se- kepengurusan jemaat kepada tujuh orang
gala sesuatu yang telah Kuperintahkan ke- yang diangkat oleh jemaat itu sendiri.
padamu” (Mat. 28:20). Walaupun jemaat membedakan an- tara
“pelayanan Firman”dan “pelayanan me- ja”
d. Melaksanakan upacara Ilahi. (Kis. 6:1-4), sama sekali tidak dibuat upa-
Jema- at adalah alat Tuhan untuk ya untuk memisahkan imam dan kaum
melaksanakan upacara baptisan, upacara awam dalam pelaksanaan tugas jemaat itu.
untuk menjadi anggota jemaat (baca juga Sesung- guhnya, dua dari antara yang tujuh
bab 15 dari buku ini), dan upacara orang ini, Stefanus dan Filipus, telah dicatat
pembasuhan kaki dan Perjamuan Kudus karena me- reka berkhotbah dengan
(baca bab 16 dari buku ini). berhasil, begitu juga dalam bidang
evangelisasi (Kis. 7, 8).
e. Penyebaran Injil ke seluruh dunia. Perluasan jemaat ke Asia dan Eropa me-
Jemaat diadakan untuk melaksanakan misi minta perlunya mengambil langkah
pelayanan, untuk memenuhi tugas yang ga- tambah- an dalam pengorganisasian.
gal dilakukan bangsa Israel. Sebagaimana Dengan mendiri- kan sejumlah jemaat baru,
yang nyata dalam kehidupan Kristus, tugas para penatua telah diurapi “di tiap-tiap
terbesar yang diemban jemaat dalam dunia jemaat” untuk menegakkan kepemimpinan
ini ialah memenuhi penyelesaian pengaba- yang mantap (Kis. 14:23).
ran Injil itu sepenuhnya “menjadi Apabila sebuah krisis yang hebat
kesaksian bagi semua bangsa” (Mat. terjadi, kelompok yang terlibat dapat
24:14), diberi kekuatan melalui baptisan meminta diada- kan majelis yang lebih
Roh Kudus. besar (majelis umum) yang terdiri dari para
Tugas ini termasuk proklamasi rasul dan penatua-pe- natua yang mewakili
pekabaran persiapan atas kedatangan jemaat yang lebih be- sar. Keputusan-
Kristus kembali yang dialamatkan baik keputusan yang diambil oleh majelis ini
kepada jemaat itu sendiri (1 Kor. 1:7, 8; 2 dianggap mengikat semua kelom- pok dan
Ptr. 3:14; Why. 3:14- 22; 14:5) dan kepada diterima sebagai suara Tuhan (Kis. 15:1-
umat yang sisa (Why. 14:6-12; 18:4). 29). Kejadian ini menggambarkan ke-
nyataan bahwa bila ada suatu isu atau
PEMERINTAHAN JEMAAT
masa- lah yang mempengaruhi seluruh
jemaat, ma- jelis dan pimpinan pada
Setelah Yesus naik ke surga maka tugas
tingkat yang lebih luas daripada jemaat
kepemimpinan jemaat diserahkan kepada
setempat diperlukan. Di dalam masalah ini
keputusan yang dihasil- kan mencakup dan
melibatkan semua orang yang terlibat di
dalamnya (Kis. 15:22, 25).
Gereja atau 18
Perjanjian Baru memberikan penjelasan nama-Nya (Mat. 16:19; 18:15-18; Yoh.
yang tuntas bahwa pada waktu kesulitan 20:21-23),(d) pengiriman Roh Kudus
Tu- han melaksanakan kepemimpinan di untuk memimpin jemaat-Nya di bawah
dalam pekerjaan-Nya. Dengan petunjuk kuasa-Nya (Yoh. 15:26; 16:13-15), (e)
yang dibe- rikan Tuhan, dan dalam pemberian dan pengangkatan dalam jemaat
permufakatan de- ngan jemaat, maka sehingga ada individu yang dikaruniai
dibentuklah majelis je- maat. Jika kini sebagai rasul, nabi, evangelis, pendeta
diikuti dengan saksama, ma- ka jemaat (gembala), dan guru un- tuk menyiapkan
akan terpelihara dari kemurtadan sehingga anggota-anggota jemaat me- lakukan
memungkinkannya memenuhi tu- gas pelayanan serta membangun “tubuh
besar yang diembannya. Kristus” sehingga mengalami kesatuan
iman serta memantulkan “sesuai dengan
PRINSIP ALKITABIAH kepenuh- an Kristus” (Ef 4:7-13).
PEMERINTAHAN JEMAAT
3. Kitab Suci membawa kuasa
1. Kristus kepala jemaat. Kepemim- Kristus. Walaupun Kristus membimbing
pinan Kristus atas jemaat pada hakikatnya jemaat-Nya melalui Roh Kudus, Firman
didasarkan atas pekerjaan pengantaraan Allah adalah sa- tu-satunya ukuran atau
yang dilakukan-Nya. Sejak kemenangan- standar pelaksanaan jemaat. Semua
Nya atas Setan di kayu salib, kepada anggotanya harus menurut firman itu
Kristus telah “di- berikan segala kuasa” karena itulah hukum yang mut- lak. Semua
baik di “surga dan di atas bumi?’(Mat. kebiasaan, adat-istiadat dan prak- tik
28:18). Allah telah me- naruh “segala kebudayaan manusia harus tunduk kepa-
sesuatu... di bawah kaki Kris- tus dan Dia da kuasa atau otoritas Kitab Suci (2 Tim.
telah diberikan-Nya kepada je- maat 3:15-17).
sebagai Kepala dari segala yang ada” (Ef.
1:22; bandingkan Flp. 2:10, 11). Kare- na 4. Otoritas Kristus dan tugas-tugas
itu” Ia adalah Tuan di atas segala tuan je- maat. Kristus menjalankan kuasa-Nya
dan Raja di atas segala raja” (Why. 17:14). mela- lui jemaat-Nya yang diangkat-Nya
Juga, Kristus adalah kepala jemaat karena khusus untuk melayani dan menjadi
jemaat itulah tubuh-Nya (Ef. 1:23; Kol pelayan, namun Ia tidak pernah
1:18). Orang-orang percaya “adalah anggota memindahkan kekuasaan- Nya. Tiada
tubuh- Nya” (Ef. 5:30). Mereka harus seorang pun yang mempunyai otoritas yang
mempunyai satu hubungan yang akrab mandiri dan terpisah dari Kris- tus dan
dengan-Nya kare- na dari Dialah jemaat itu firman-Nya.
“ditunjang dan di- ikat menjadi satu oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh me-
urat-urat dan sendi- milih para pejabatnya. Akan tetapi jika pe-
sendi” (Kol. 2:19). jabat ini melaksanakan fungsinya selaku
wa- kil orang banyak, otoritas yang mereka
2. Kristus sumber semua kekuasaan. per- oleh datang dari Kristus. Pemilihan
Kristus menunjukkan kuasa-Nya dalam (a) mereka hanyalah mengukuhkan panggilan
pembangunan jemaat Kristen (Mat. 16:18), yang me- reka terima dari Kristus. Tugas
(b) pelembagaan peraturan jemaat, yang utama peja- bat yang terpilih ini adalah
ha- rus dilaksanakan (Mat. 26:26-30; mengamati apa- kah petunjuk perbaktian
28:19, 20; 1 Kor. 11:23-29; Yoh. 13:1-17), yang terdapat di da- lam Alkitab, ajaran-
(c) sokongan atas jemaat dengan kuasa Ilahi ajaran yang termaktub di dalamnya,
bertindak atas disiplin dan Injil itu diikuti de-
Gereja atau 18
ngan saksama. Karena jemaat itulah tubuh duanya adalah sama, fungsinya menggem-
Kristus, maka mereka harus senantiasa me- balakan jemaat.
nyelaraskan segala perbuatan dan
keputusan mereka dengan Kristus. b. Persyaratan. Orang yang pantas dan
dapat diangkat sebagai penatua “haruslah
Pejabat Jemaat pada Zaman Perjan- se- orang yang tak bercacat, suami dari
jian Baru. Ada dua jabatan yang disebut- satu is- tri, dapat menahan diri, bijaksana,
sebut dalam Perjanjian Baru—yakni, pena- sopan, suka memberi tumpangan, cakap
tua dan diaken. Pentingnya kedua jabatan mengajar orang, bukan peminum, bukan
ini ditandai dengan syarat tingginya moral pemarah me- lainkan peramah, pendamai,
dan kerohanian. Hanya orang yang bukan hamba uang, seorang kepala
demikianlah yang dapat memenuhi jabatan keluarga yang baik, di- segani dan
itu. Jemaat mengakui kudusnya panggilan dihormati oleh anak-anaknya. Ji- kalau
untuk jabat- an kepemimpinan melalui seorang tidak tahu mengepalai keluar-
pengurapan, pe- numpangan tangan (Kis. ganya sendiri, bagaimanakah ia dapat me-
6:6; 13:2, 3; 1 Tim. ngurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang
4:14; 5:22). yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi
sombong dan kena hukuman Iblis.
1. Para penatua. Hendak- lah ia juga mempunyai nama baik
di luar je- maat, agar jangan ia digugat
a. Apakah yang dimaksud dengan pe- orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis” (1
natua? Kata “penatua” (dalam bahasa Yu- Tim. 3:1-7; ban- dingkan Tit. 1:5-9).
nani dikatakan presbuteros) atau “bishop” Sebelum pengangkatan kepada jabatan
(episkopos) adalah jabatan yang paling seperti itu, calon yang hendak diangkat ha-
pen- ting dalam jemaat. Istilah penatua ruslah menunjukkan kemampuan
berarti yang dituakan, mengandung makna memimpin di dalam rumah tangganya.
wibawa, dan yang dihormati. Jabatan itu “Keluarga sese- orang yang dianjurkan
sama dengan jabatan seseorang yang untuk jabatan itu ha- ruslah
mengawasi sinagog. Sedangkan istilah dipertimbangkan dengan baik. Apa- kah
bishop berarti “penilik”. Paulus mereka taat? Mampukah mereka meme-
menggunakan istilah ini saling tin- dih, lihara rumah tangganya dengan penuh ke-
menyamakan penatua dengan penilik atau hormatan? Bagaimana kelakuan anak-
bishop (Kis. 20:17, 28; Tit. 1:5, 7). anak- nya? Apakah anak-anak itu
Orang-orang yang memegang jabatan menghormati orang tuanya? Jika sang ayah
ini mengawasi dan membina jemaat-jemaat tidak memiliki keahlian, tidak bijaksana
yang baru dibentuk. Penatua menunjuk ke- atau tidak mempu- nyai kuasa di dalam
pada status atau rangking jabatan, sementa- rumah tangganya, meng- atur keluarganya
ra bishop menunjuk kepada tanggung sendiri, maka dapat disim- pulkan bahwa
jawab atau tugas dalam jabatan—“penilik.” 7 kepemimpinan yang tidak di- kuduskan
Kare- na para rasul pun menyebut diri yang seperti itulah yang kelak akan
mereka pe- natua (1 Ptr. 5:1; 2 Yoh. 1; 3 tampak.”8 Calon itu, jika ia sudah menikah,
Yoh. 1), maka nyatalah bahwa ada penatua haruslah memperlihatkan
setempat, ada penatua keliling, atau kepemimpinannya lebih dahulu di dalam
penatua dalam tugas yang lebih besar. rumah tangga sebe- lum diserahi tanggung
Akan tetapi, tugas kedua- jawab yang lebih besar memimpin “jemaat
dari Allah (1 Tim. 3:15).
Gereja atau 18
Karena begitu pentingnya jabatan itu, Orang-orang percaya dikukuhkan untuk
Paulus berkata, “Janganlah engkau terburu- memperhatikan dan memelihara gaya kehi-
buru menumpangkan tangan atas dupan pemimpin yang Kristiani. “Ingatlah
seseorang” (1 Tim 5:22). akan pemimpin-pemimpin kamu, yang
telah menyampaikan firman Allah
c. Tanggung jawab penatua dan kua- kepadamu. Per- hatikanlah akhir hidup
sa atau otoritas. Penatua adalah pemimpin mereka dan contohlah iman mereka” (Ibr.
rohani. Ia dipilih terutama untuk tugas itu, 13:7). Janganlah mere- ka memperhatikan
yakni “menggembalakan jemaat Allah” pergunjingan. Paulus memberikan amaran,
(Kis. 20:28). Tugasnya juga mencakup “Janganlah engkau me- nerima tuduhan atas
pelayan- an kepada orang yang lemah (Kis. seorang penatua kecuali kalau didukung
20:35), menegur yang banyak tingkah (1 dua atau tiga orang saksi” (1 Tim. 5:19).
Tes. 5:12), dan waspada terhadap ajaran-
ajaran yang menimbulkan perpecahan (Kis. 2. Diaken dan diakenes. Kata diaken
20:29-31). Penatua-penatua haruslah be- rasal dari bahasa Yunani diakonos,
menjadi contoh kehidupan yang Kristiani yang ber- arti “pelayan”, atau “penolong.”
(Ibr. 13:7; 1 Ptr. 5:3) dan menunjukkan Jabatan dia- ken telah dilembagakan untuk
teladan kederma- wanan (Kis. 20:35). menyanggup- kan rasul-rasul memasrahkan
segenap hi- dupnya “dalam doa dan
d. Sikap terhadap penatua. Jelasnya, pelayanan Firman” (Kis. 6:4). Walaupun
kepemimpinan jemaat yang sukses bergan- para diaken bertugas untuk mengurus
tung atas kesetiaan anggota. Paulus masalah yang bersifat se- mentara yang
mengan- jurkan orang-orang yang percaya timbul dalam jemaat itu, mere- ka pun
supaya menghormati para pemimpin terlibat dalam pekerjaan penginjilan secara
mereka dan “menjunjung mereka dalam giat (Kis. 6:8; 8:5-13, 26-40).
kasih karena pe- kerjaan mereka” (1 Tes. Bentuk istilah untuk wanita terdapat di
5:13). “Penatua-pe- natua yang baik dalam Rm. 16:1.9 Para penerjemah membe-
pimpinannya,” katanya, “pa- tut dihormati rinya arti “pelayan” juga, atau lazimnya di-
dua kali lipat, terutama mere- ka yang sebut diakenes, “Perkataan itu dan penggu-
dengan jerih payah berkhotbah dan naannya di dalam nas ini menyarankan
mengajar” (1 Tim. 5:17). bah- wa jabatan diakenes telah didirikan
Dengan jelas Kitab Suci mengatakan dalam jemaat pada saat Paulus menulis
per- lunya menghormati pemimpin jemaat: kitab Ro- ma.”10
“Ta- atilah pemimpin-pemimpinmu dan Seperti halnya dengan penatua-penatua,
tunduk- lah kepada mereka, sebab mereka para diaken juga dipilih oleh jemaat berda-
berjaga- jaga atas jiwamu, sebagai orang- sarkan ukuran moral dan kerohanian (1
orang yang harus bertanggung jawab Tim 3:8-13).
atasnya” (Ibr. 13: 17; bandingkan 1 Ptr.
5:5). Apabila anggota mempersulit para Disiplin Jemaat. Kristus memberikan
pemimpin melaksanakan tugas yang telah otoritas kepada jemaat untuk mendisiplin
diembankan Kristus kepa- da mereka, maka anggota jemaat serta menyediakan prinsip-
mereka akan mengalami ke- sedihan dan prinsip yang memadai untuk melakukan
kehilangan kegembiraan atas ke- hal yang demikian. Ia ingin supaya jemaat
sejahteraan Tuhan. meng-
Gereja atau 18
gunakan prinsip-prinsip ini di mana perlu 2. Yang menyangkut kesalahan
un- tuk mencapai wujud panggilan yang publik. Walaupun “semua orang telah
paling mulia sebagai “imamat yang kudus” berbuat dosa dan telah kehilangan
dan “bangsa yang Kudus” (Mat. 18:15-18; kemuliaan Allah” (Rm. 3:23), kesalahan
1 Ptr. 2:5, 9). dan pemberontakan yang mencolok
Namun demikian jemaat haruslah ber- mendatangkan cemoohan kepada jemaat
usaha memberi kesan kepada anggota-ang- haruslah segera ditangani dengan me-
gota yang salah itu betapa perlunya mereka ngeluarkan orang yang bersalah itu.
mengubah jalan mereka. Kristus memuji Pemecatan berarti menyingkirkan yang
je- maat Efesus karena “tidak dapat sabar jahat—yang kalau tidak pastilah bekerja
ter- hadap orang-orang jahat” (Why. 2:2), se- perti ragi. Dan itu memulihkan
akan tetapi Ia mencela jemaat-jemaat kemurnian jemaat, dan tindakan pemulihan
Pergamus dan Tiatira karena mereka itu yang bersi- fat menebus orang yang
membiarkan kemurtadan dan kebejatan bersalah. Dengan memperhatikan sebuah
moral (Why. 2:14, 15, 20). Perhatikanlah kasus kebejatan sek- sual di dalam jemaat
nasihat Alkitab me- ngenai disiplin ini: Korintus, Paulus meng- usulkan supaya
segera diambil tindakan. Kristus berkata,
1. Yang menyangkut kesalahan ”Bilamana kita berkumpul dalam roh,
priba- di. Bila ada seorang anggota kamu bersama-sama dengan aku, dengan
bersalah kepa- da yang lain (Mat. 18:15- kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus
17), Kristus me- nasihati orang yang kita serahkan dalam nama Tuhan Ye- sus
bersalah itu supaya men- dekati—domba kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya,
yang tersesat itu—serta ber- usaha agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
meyakinkannya untuk mengubah tabi- ... Buanglah ragi yang lama itu, supaya
atnya. Kalau ia tidak berhasil pertama kali, kamu menjadi adonan yang baru, sebab
usaha kedua patut dilakukan, disertai oleh kamu me- mang tidak beragi” (1 Kor. 5:4,
satu dua orang saksi yang tidak 5, 7). Jangan- lah bergaul dengan siapa pun
berprasang- ka. Jika usaha ini tidak yang menye- but dirinya orang percaya,
berhasil, persoalan- nya haruslah dibawa katanya, “adalah orang cabul, kikir,
ke hadapan seluruh anggota jemaat. penyembah berhala, pem- fitnah, pemabuk
Jika anggota yang bersalah itu menolak atau penipu, dengan orang yang demikian
kebijaksanaan dan otoritas jemaat Kristus janganlah kamu sekali-kali makan
maka ialah yang memutuskan persekutuan- bersama-sama. Usirlah orang yang
nya dari jemaat. Pemecatan orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah ka
ber- salah ini hanyalah mengukuhkan mu” (1 Kor. 5:11, 13).
keadaan yang sebenarnya. Jika, di bawah
bimbingan Roh Kudus, jemaat dengan 3. Yang menyangkut orang pemecah
saksama me- ngikuti nasihat Alkitab, maka belah. Seorang anggota yang suka menye-
keputusannya itu diakui di surga. Kristus babkan “perpecahan dan godaan” (Rm. 16:
berkata, “Sesung- guhnya apa yang kamu 17), “yang tidak melakukan pekerjaannya,”
ikat di dunia ini akan terikat di surga dan menolak mengikuti nasihat Alkitab, harus-
apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan lah dihindari supaya “ia menjadi malu” ka-
terlepas di surga” (Mat. 18:18). rena sikapnya. “Tetapi janganlah anggap
dia sebagai musuh,” kata rasul Paulus,
“tetapi tegurlah dia sebagai seorang
saudara” (2 Tes.
Gereja atau 18
3:6, 14,15). Bila “seorang bidat” menolak orang berdosa ini ke dalam jemaat kembali
mendengarkan “satu dua kali” nasihat jema- membuat kuasa, kemuliaan dan anugerah
at, ia haruslah ditolak, “orang yang Allah diperlihatkan. Ia ingin sejak dahulu
semacam itu benar-benar sesat dan dengan melepaskan tawanan dosa, memindahkan
dosanya menghukum dirinya sendiri” (Tit. mereka dari kerajaan kegelapan ke dalam
3:10, 11). ke- rajaan terang. Jemaat Allah, panggung
alam semesta, menunjukkan kuasa
4. Memulihkan para pelanggar. Ang- pengorbanan Kristus yang mengadakan
gota-anggota jemaat janganlah menghina, penebusan di da- lam kehidupan lelaki
menghindari dan melalaikan orang yang maupun perempuan.
dipecat itu. Mereka justru harus berusaha Kini Kristus, melalui jemaat-Nya, me-
memulihkan hubungan mereka dengan ngundang semua orang untuk menjadi
Kris- tus melalui pertobatan dan kelahiran bagi- an dari keluarga-Nya. “Lihat,” Ia
baru. Orang-orang yang dikeluarkan dari berkata, “Aku berdiri di muka pintu dan
perseku- tuan itu haruslah diusahakan mengetok; jikalau ada orang yang
pemulihannya ke dalam jemaat apabila mendengar suara-Ku dan membukakan
mereka memperli- hatkan bukti pertobatan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
yang sejati (2 Kor. 2:6-10). dan Aku makan bersama- sama dengan dia,
Khususnya melalui pemulihan orang- dan ia bersama-sama de- ngan Aku” (Why.
3:20).

Referensi:

1. Menurut Berkhof, asal-usul istilah jemaat, “Sebutan ‘Gereja’, ‘Kerk’ dan ‘Kirche’ bukanlah dipungut dari kata ekklesia
... melainkan dari kata kuriake, yang mengandung arti ‘milik Allah.’ Yang ditekankannya ialah bahwa gereja adalah
milik Tuhan. Nama to kuriakon atau he kuriake semuanya menunjuk kepada tempat berkumpulnya Jemaat. Tempat ini
dianggap milik Tuhan sehingga disebut to kuriakon” (Systematic Theology, hlm. 557).
2. “Church, Nature of,” SDA Encyclopedia, edisi revisi., hlm. 302; “Church,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 224.
3. Menurut terjemahan modern yang mengikuti Tisschendorf mengenai singular atau tunggal. didasarkan atas Codex Si-
naiticus, Alexandrinus, Vaticanus, dan Ephraemi Rescriptus.
4. Kecuali mengenai pengajaran mereka tentang Kristus, kepercayaan orang-orang percaya pada zaman mula-mula jemaat
sangat mirip dengan pengajaran Yudaisme. Baik orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi yang menjadi orang
Kisten, semuanya berbakti di sinagog pada hari Sabat, mendengarkan penjelasan Perjanjian Lama (Kisah 13:42-44;
15:13, 14, 21). Terkoyaknya tirai bait suci menandakan bahwa upacara-upacara yang merupakan perlambang itu sudah
digenapi. Buku Ibrani dimaksudkan untuk mengalihkan pikiran orang Kristen dari lambang kepada wujudnya yang
nyata: Kema- tian Kristus yang mendamaikan, keimamatan-Nya di surga, dan anugerah-Nya yang menyelamatkan. Era
Perjanjian Baru adalah masa transisi, dan sekalipun rasul-rasul itu turut mengambil bagian dalam upacara-upacara
Perjanjian Lama, konferensi yang pertama yang diadakan di Yerusalem menunjukkan bahwa mereka tidak
menganggapnya sebagai sesuatu yang menyelamatkan.
5. Charles E. Bradford, “What the Church Means to Me,” Adventist Review, 20 November 1986, hlm. 15.
6. Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 5, hlm. 432.
7. Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 26, 38.
8. White, Testimonies, jilid 5, hlm. 618.
9. Menurut tata bahasa kata diakonos dapat digunakan baik untuk pria maupun perempuan, sehingga bentuk netral (gen-
der) yang digunakan dalam hal ini ditentukan oleh isinya. Karena Phoebe yang disebut “saudari kita” adalah diakonos,
maka kata ini tentulah ditujukan kepada perempuan sekalipun dilafalkan sebagai bentuk kata benda untuk lelaki.
10. “Deacones,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 277. Pada zaman Perjanjian Baru istilah diakonos mempunyai
makna yang luas. “Masih tetap digunakan untuk menggambarkan semua orang yang melayani jemaat dalam kedudukan
apa pun. Paulus, sekalipun seorang rasul, sering menyebut dirinya (baca 1 Korintus 3:5; 2 Korintus 3:6; 6:4; 11:23;
Efesus 3:7; Kolose 1:23) dan Timotius . . . (lihat I Timotius 4:6), sebagai diakonoi (kata majemuk diakonos).” (SDA
Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 300). Di dalam contoh-contoh ini diterjemahkan sebagai “pekerja” atau
“pelayan” ganti “diaken.”
Gereja atau 18
Gereja semesta terdiri dari orang-orang yang benar-benar percaya
kepada Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, saat kemurtadan me-
rajalela, sebuah rombongan yang sisa dipanggil keluar untuk me-
melihara hukum-hukum Allah dan beriman kepada Yesus. Umat yang
sisa ini mengumumkan tibanya hari penghukuman, menyatakan
keselamatan melalui Kristus, serta memaklumkan dekatnya
kedatangan- Nya yang kedua kali. Proklamasi ini dilambangkan oleh
tiga malaikat yang terdapat dalam Wahyu 14; bersamaan dengan
pekerjaan penghakiman di surga dan hasilnya pekerjaan
pembaruan dan pertobatan di atas bumi. Setiap orang percaya
dipanggil supaya turut serta secara pribadi dalam kesaksian yang
meliputi seluruh dunia ini.
—Fundamental Beliefs—13.

18
BAB 13

UMAT YANG SISA DAN TUGASNYA

aga merah yang besar itu ½ tahun atau 1260 hari nubuat (Why. 12:1-6,
N meringkukkan badannya siap untuk
menerkam. Ia te-
13, 14).

lah merebut sepertiga malaikat surga.


(Why. 12:4, 7-9). Sekarang pun, jika
sekiranya ia dapat menelan bayi yang
hendak lahir itu, maka ia pun pastilah
memenangkan pepe- rangan itu.
Perempuan yang berdiri di depan bina-
tang itu mengenakan pakaian matahari dan
bulan di bawah telapak kakinya, di atas ke-
palanya ada mahkota dengan dua belas
bin- tang. Anak lelaki yang hendak
dilahirkannya telah ditetapkan “yang akan
menggembala- kan semua bangsa dengan
gada besi.”
Naga itu menyerang tetapi usahanya
sia- sia belaka untuk membunuh Anak itu.
Seba- liknya, Anak itu “dibawa lari kepada
Allah dan ke takhta-Nya.” Dengan marah
naga itu berpaling melawan sang ibu, yang
secara aja- ib diberi sayap sehingga dapat
pindah ke tempat khusus yang disediakan
Tuhan, di sanalah Ia memeliharanya satu
masa dan dua masa dan setengah masa—3

18
Menurut nubuatan Alkitab,
perempuan yang suci itu melambangkan
jemaat Allah yang setia.l Sedangkan
yang digambarkan sebagai perempuan
cabul atau pelacur meng- gambarkan
umat Allah yang telah murtad (Yeh. 16,
Yes. 57:8; Yer. 31:4, 5; Hos. 1-3;
Why. 17:1-5).
Ular atau naga itu, yang disebut “ular
tua, disebut Iblis atau Setan,” menunggu
untuk membinasakan Anak laki-laki itu,
yang te- lah lama dinanti-nantikan
sebagai Mesias, Yesus Kristus. Setan,
memerangi musuh uta- manya Yesus,
dengan menggunakan kera- jaan Roma.
Tiada sesuatu pun, bahkan ke- matian
sekalipun di atas kayu salib, yang dapat
menakut-nakuti Yesus dalam tugas- Nya
selaku Juruselamat manusia.
Di atas kayu salib, Kristus
mengalahkan Setan. Berbicara mengenai
penyaliban, Ye- sus berkata, “Sekarang
berlangsung pengha- kiman atas dunia
ini: sekarang juga pengua- sa dunia ini
akan dilemparkan keluar.” (Yoh. 12:31).
Wahyu melukiskan nyanyian keme-
nangan surga sebagai berikut: “Sekarang
te-

18
Umat yang Sisa dan 18
lah tiba keselamatan dan kuasa dan KEMURTADAN BESAR
pemerin- tahan Allah kita, dan kekuasaan
Dia yang diurapi-Nya karena telah Aniaya pertama dialami oleh jemaat
dilemparkan ke ba- wah pendakwa Kris- ten berasal dari Roma purbakala,
saudara-saudara kita yang mendakwa kemudian diikuti oleh para pemimpinnya
mereka siang dan malam di ha- dapan sendiri. Ke- murtadan ini bukanlah sesuatu
Allah kita. Karena itu bersukaci- yang meng- herankan—Yohanes, Paulus
talah, hai surga dan hai kamu sekalian dan Kristus te- lah meramalkannya.
yang diam di dalamnya” (Why. 12:10-12). Pada saat-saat terakhir ceramah-
Peng- usiran Setan dari surga merintangi ceramah yang diberikan Kristus, sebagian
pekerja- annya. Setan tidak dapat lebih besar wak- tu-Nya digunakannya untuk
lama lagi me- nuduh umat Allah di mengkhotbah- kan dan mengingatkan
hadapan makhluk sur- ga. murid-murid-Nya ten- tang datangnya
Tetapi sementara surga bergembira, penipuan. “Waspadalah su- paya jangan
bumi harus memperhatikan peringatan: ada orang yang menyesatkan ka- mu!”
”Celaka- lah kamu, hai bumi dan laut! kata-Nya, “Sebab Mesias-Mesias pal- su
karena Iblis te- lah turun kepadamu, dalam dan nabi-nabi palsu akan muncul dan me-
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, reka akan mengadakan tanda-tanda yang
bahwa waktunya su- dah singkat” (Why. dah- syat dan mukjizat-mukjizat, sehingga
12:12). seki- ranya mungkin, mereka menyesatkan
Setelah Setan melepaskan amarahnya orang- orang pilihan juga” (Mat. 24:4, 24).
ma- ka mulailah ia menganiaya perempuan Para pe- ngikut-Nya akan mengalami
itu— jemaat (Why. 12:13), yang walaupun sebuah periode “siksaan yang dahsyat,”
meng- alami penderitaan yang amat besar akan tetapi mereka akan hidup (Mat.
tetapi te- tap dapat bertahan. Tempat yang 24:21, 22). Tanda-tanda yang mengesankan
jarang dihu- ni oleh penduduk bumi dalam alam akan menan- dai akhir aniaya
—“padang gurun” menyediakan tempat ini dan akan menunjukkan dekatnya
mengungsi bagi umat Allah yang tetap kedatangan Kristus kembali (Mat. 24:29,
setia selama kurun waktu 1260 hari nubuat 32, 33).
atau 1260 tahun (Why. 12:14-16; lihat juga Rasul Paulus memberikan amaran:
bab 4 yang berbicara mengenai prinsip “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
hari-tahun).2 serigala-se- rigala yang sangat ganas akan
Pada penghujung pengalaman di masuk ke te- ngah-tengah kamu dan tidak
padang gurun ini umat Allah muncul untuk akan menya- yangkan kawanan itu. Bahkan
menyam- but tanda-tanda kedatangan dari antara ka- mu sendiri akan muncul
Yesus Kristus kedua kalinya. Yohanes beberapa orang, yang dengan ajaran palsu
memberikan ciri kelompok orang yang mereka akan beru- saha menarik murid-
setia ini sebagai “yang menuruti hukum- murid dari jalan yang benar dan supaya
hukum Allah dan memili- ki kesaksian mengikut mereka” (Kis. 20:29, 30).
Yesus” (Why. 12:17). Iblis sa- ngat “Serigala-serigala” ini akan mem- bawa
membenci umat yang sisa ini. jemaat kepada “kemurtadan,” atau “ke-
Kapan dan di mana aniaya itu terjadi? sesatan”.
Ba- gaimana terjadinya? Kapan umat yang Kemurtadan ini pasti terjadi sebelum
sisa itu mulai muncul? Apakah misinya? ke- datangan Kristus kembali, kata Paulus.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini Sama pastinya kenyataan bahwa hal itu
kita ha- rus memeriksa kembali Kitab Suci belum ter- jadi adalah merupakan sebuah
dan se- jarah. pertanda bah-
Umat yang Sisa dan 18
wa kedatangan Kristus belumlah datang. tadinya di bawah pengaruh dan bimbingan
“Ja- nganlah kamu memberi dirimu Roh Kudus dialihkan kepada otoritas kege-
disesatkan orang dengan cara yang rejaan di bawah pejabat tunggal, bishop,
bagaimanapun ju- ga!” katanya, “Sebab se- hingga jemaat secara pribadi takluk
sebelum Hari itu harus- lah datang dahulu kepa- danya dan hanya melalui dialah ia
murtad dan haruslah di- nyatakan dahulu dapat memperoleh keselamatan.
manusia durhaka, yang ha- rus binasa, Seterusnya yang dipikirkan ialah
yaitu lawan yang meninggikan diri di atas bagaimana memerintah je- maat bukannya
segala yang disebut atau yang di- sembah melayaninya, dan yang di- anggap
sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait “terbesar” bukanlah anggapan bah- wa
Allah dan mau menyatakan diri sebagai dirinya “pelayan untuk semua.” Oleh ka-
Allah” (2 Tes. 2:3, 4). rena itu, dikembangkanlah konsep hirarki
Pada zaman Paulus pun, dengan cara ke- imamatan yang membuat jarak antara
yang agak terbatas, kemurtadan ini telah indi- vidu dengan Tuhannya.”3
mulai. Cara yang ditempuhnya sangat licik, Sementara pentingnya individu dan je-
“diser- tai rupa-rupa perbuatan ajaib, maat lokal dikikis, uskup Roma muncul se-
tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu, bagai kuasa yang paling tinggi di dunia
dengan rupa- rupa tipu daya jahat” (2 Tes. Kris- ten. Berkat bantuan penguasa maka
2:9, 10). Sebe- lum akhir abad pertama, uskup yang tertinggi ini, yakni paus,4 telah
Yohanes mengata- kan bahwa “banyak diakui sebagai kepala jemaat yang tampak
nabi-nabi palsu yang telah muncul dan di dunia ini secara universal, dikaruniai
pergi ke seluruh dunia.” Sesungguhnya, kuasa ter- tinggi atas seluruh pemimpin
katanya, “Roh itu adalah roh antikristus dunia.
dan tentang dia telah kamu de- ngar, Di bawah kepemimpinan kepausan,5 je-
bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia maat tenggelam ke dalam kemurtadan yang
sudah ada di dalam dunia” (1 Yoh. 4:1, 3). lebih dalam. Kepopuleran jemaat yang se-
Bagaimanakah berlangsungnya sistem makin bertambah-tambah mempercepat ke-
kemurtadan ini? merosotannya. Ukuran keimanan yang
sema- kin rendah menyebabkan orang yang
Pengaruh “manusia dosa”. “Begitu je-
tidak bertobat pun merasa senang tinggal
maat meninggalkan ‘kasih yang semula’
di da- lam jemaat. Orang-orang yang sama
(Why. 2:4), maka hilanglah kemurnian
sekali tidak mengerti Kekristenan
dok- trin atau ajaran, ukuran tingkah laku
menggabungkan diri ke dalam jemaat
kepri- badian yang tinggi serta ikatan yang
hanya sekadar nama saja, mereka
tidak kelihatan yang mempersatukan, yang
membawa masuk ajaran-ajar- an kekafiran,
dise- diakan Roh Kudus itu. Dalam
patung-patung dan mode-mode perbaktian,
perbaktian, ke- sederhanaan telah
perayaan-perayaan, pesta-pesta dan
digantikan dengan formal- isme.
lambang-lambang mereka.
Popularitas dan kuasa perorangan se- Kompromi yang terjadi antara
makin mencengkam dan menentukan pilih- Kekristen- an dan kekafiran inilah yang
an para pemimpin yang pada mulanya me- membuat “ma- nusia dosa”—menjadi
ngembangkan kekuasaannya dalam jemaat sebuah sistem agama palsu yang luar biasa
lokal, yang mulai berusaha melebarkan sa- besarnya, paduan ke- benaran dan
yap kuasanya atas jemaat tetangga atau kepalsuan. Nubuat dalam 2 Te- salonika 2
sesa- manya. bukannya menghakimkan indivi- du-
“Penyelenggaraan jemaat setempat
individu, melainkan memaparkan sistem
yang
agama yang bertanggung jawab atas
kemur-
Umat yang Sisa dan 19
tadan besar itu. Di dalamnya banyak juga orang Kristen. Banyak orang yang menye-
orang Kristen yang menjadi milik jemaat rah dan undur dari keyakinannya karena ta-
Tu- han karena mereka hidup menurut kut aniaya, sementara orang-orang yang te-
terang yang ada pada mereka. tap setia kepada pengajaran Kitab suci
men- derita aniaya yang kejam. Dunia
Jemaat yang Menderita. Dengan terja- Kristen menjadi medan pertempuran.
dinya kemerosotan rohani, jemaat Roma Banyak orang yang dimasukkan ke dalam
me- ngembangkan bentuk sekularisme yang penjara atau dibunuh dalam nama Tuhan!
lebih besar, yang semakin lebih dekat dan Selama kurun waktu 1260 tahun aniaya
terikat kepada pemerintahan yang itu berjuta-juta orang Kristen yang tetap
berkuasa. Gere- ja dan negara disatukan setia kepada iman- nya mengalami
dalam persekutuan yang tidak kudus. penderitaan yang dahsyat, sedangkan yang
Di dalam bukunya yang sudah menjadi lain membayar kesetiaan mereka dengan
klasik, The City of God, Augustine—salah kematian dalam Kristus.8
seorang Bapa gereja yang paling berpe- Setiap darah yang tumpah
ngaruh—menyatakan cita-cita Katolik mencemarkan nama Allah dan Yesus
yang ideal, jemaat yang universal yang Kristus. Tidak ada yang lebih merusak
mengen- dalikan negara secara universal. Kekristenan daripada aniaya yang tiada
Pemikiran Augustine inilah yang menjadi taranya ini. Pandangan mengenai sifat
landasan teo- logi kepausan abad Tuhan diputarbalikkan kare- na perbuatan
pertengahan. jemaat ini, dan doktrin purga- tori (api
Pada tahun 533, dalam sebuah surat penyucian) dan siksaan yang kekal telah
yang disertakan dalam Kode Justinianus, membuat orang menolak Kekristenan. Jauh
Kaisar Justinianus mengumumkan uskup sebelum Reformasi, sudah ada sua-
Roma ke- pala seluruh gereja.6 Ia pun ra-suara di dalam gereja Katolik yang me-
mengakui penga- ruh Paus untuk nentang perbuatan yang kejam,
menumpas para penentang- nya.7 pembunuhan Kristen yang tidak mengenal
Ketika salah seorang jenderal dari Justi- belas kasihan, pihak yang menentang ini
anus membebaskan Roma, Jenderal Belisa- diperlakukan de- ngan kejam, pernyataan
rius, pada tahun 538, uskup Roma telah di- yang angkuh dan akhlak yang merosot.
bebaskan dari penguasaan Ostrogoth, Karena ketidaksudian gereja pada ketika
orang- orang Aria yang mencoba itu maka Reformasi Pro- testan lahir pada
menghalangi per- kembangan gereja abad keenam belas. Keber- hasilan ini
Katolik. Kini uskup da- pat menjalankan merupakan tiupan angin kencang terhadap
hak istimewanya, yang di- nyatakan dalam wibawa dan prestise jemaat Roma. Selama
dekret Justinianus tahun 533, yang menjadi masa Reformasi pembalasan berda- rah
jaminan baginya, ia pun dapat memperluas kepausan dilakukan untuk menghancur-
kuasa “Takhta Suci.” Ma- ka itulah awal kan Reformasi, akan tetapi lambat laun ke-
1260 tahun aniaya dahsyat sebagaimana hilangan medan perang melawan kekuatan
yang terdapat dalam Kitab Suci, yang telah yang memperjuangkan kebebasan
dinubuatkan lebih dahulu (Dan. 7:25; Why. beragama dan sipil.
12:6, 14; 13:5-7). Akhirnya, dalam tahun 1798, 1200
Tragisnya, gereja dengan bantuan tahun sesudah tahun 538 TM, Gereja
negara, mencoba memaksakan dekret- Katolik Ro- ma menerima pukulan yang
dekret dan pengajaran-pengajarannya mematikan (ban- dingkan Why. 13:3).9
kepada semua
Umat yang Sisa dan 19
Kemenangan-kemenangan hebat yang lihatan. Bertentangan dengan pandangan
diperoleh pasukan Napoleon di Italia mem- Al- kitabiah mengenai kepemimpinan
buat Paus berada di bawah belas kasihan dalam ge- reja (baca bab 12 dalam buku
pemerintahan Perancis yang revolusioner, ini), pengajar- an ini didasarkan atas
yang menganggap agama Roma sebagai perkiraan bahwa Kris- tus mengangkat
mu- suh Republik yang tidak dapat Petrus sebagai kepala jemaat yang tampak
dirujukkan lagi. Pemerintah Perancis di dunia ini dan Paus dianggap penerus
menyuruh Napo- leon memenjarakan Paus. Petrus.12
Ia kemudian me- merintahkan Jenderal
Berthier memasuki Roma dan 2. Infalibilitas gereja dan kepalanya.
memaklumkan berakhirnya peme- rintahan Pengajaran yang paling kuat dan berperan
Paus secara politis. Sebagai tawan- an Paus mendatangkan wibawa bagi gereja Roma
dibawa Jenderal Berthier ke Peran- cis, ialah pengajaran bahwa gereja tidak pernah
tempat ia meninggal di pengasingan.10 melakukan kekeliruan (infalibilitas).
Penggulingan kepausan ini merupakan Gereja menyatakan dirinya tidak pernah
puncak rangkaian kejadian yang dan tidak akan pernah melakukan
berhubung- an dengan kemundurannya. kesalahan. Penga- jaran ini didasarkan atas
Peristiwa itu me- nandai akhir kurun waktu alasan yang beri- kut, yang sama sekali
nubuat 1260 ta- hun. Banyak orang tidak didukung oleh Alkitab: Karena gereja
Protestan menafsirkan ke- jadian ini itu Ilahi, maka seo- rang yang mewarisi
sebagai sebuah kegenapan nubua- tan.11 sifat-sifatnya tentulah tidak pernah
melakukan kesalahan. Lagi pula,
REFORMASI sebagaimana yang dimaksudkan Allah,
melalui gereja yang Ilahi ini, yang memim-
Pengajaran-pengajaran yang tidak ber- pin semua orang yang baik menuju surga,
landaskan Kitab Suci, yang didasarkan atas mengharuskan gereja itu tidak mempunyai
tradisi, aniaya yang tidak mengenal belas pengajaran iman dan moral yang salah.13
ka- sihan terhadap mereka yang berbeda Kristus akan memeliharanya dari segala
penda- pat, korupsi, dan kemerosotan ke- salahan melalui kuasa Roh Kudus.
rohani dari ba- nyak imam merupakan Maka menurut logika yang sehat, yang
sebagian besar fak- tor yang menyebabkan mengingkari bahwa manusia pada dasarnya
orang banyak berte- riak meminta jahat (baca bab 7), maka pemimpin gereja
reformasi diadakan dalam ge- reja yang pun tentu tidaklah pernah melakukan kesa-
sudah mapan. lahan.14 Dengan demikianlah, menurut litera-
tur Katolik pemimpin gereja memperoleh
Masalah doktrinal. Yang berikut
hak istimewa dari Ilahi.15
adalah contoh-contoh doktrin yang tidak
Alkitabiah yang justru membantu 3. Memudarkan pekerjaan penganta-
memajukan Reforma- si Protestan dan tetap raan Kristus selaku imam besar. Karena
memisahkan Protestan dan Katolik Roma. pengaruh gereja Roma semakin bertambah-
tambah maka perhatian umat percaya
1. Kepala jemaat di dunia ini adalah dialih- kan dari tugas pengantaraan Kristus
wakil Kristus. Doktrin ini menyatakan sebagai Imam Besar surgawi—antitipe
bah- wa hanya uskup Roma Raja wakil (penggenap- an atas apa yang telah
Kristus di dunia dan menjadi kepala jemaat dinubuatkan lebih da- hulu) korban
yang ke- persembahan harian yang ber-
Umat yang Sisa dan 19
kelanjutan dari upacara pelayanan bait suci dangan umum yang mengatakan bahwa
menurut Perjanjian Lama (baca bab 4 dan amal baik seseorang dapat memperoleh
24)—kepada keimamatan yang di dunia jasa yang amat penting bagi keselamatan,
yang dipimpin oleh pemimpinnya yang ada dan bahwa iman tidak dapat
di Roma. Gantinya bergantung kepada menyelamatkan, berlawan- an dengan
Kris- tus mengenai pengampunan dosa dan ajaran Perjanjian Baru (baca bab 9 dan 10).
kese- lamatan yang kekal (baca bab 9,10), Gereja Katolik mengajarkan bah- wa amal
umat percaya menaruh pengharapan baik yang menjadi basil anugerah yang
mereka de- ngan beriman kepada Paus, dimasukkan ke dalam hati orang yang
imam-imam dan wali gereja. Berlawanan berdosa, sangat berjasa atau berfaedah
dengan pengajaran Perjanjian Baru yang berarti bahwa mereka dapat menuntut
mengenai keimamatan se- mua orang kese- lamatan. Dengan demikian, seseorang
percaya, tugas keimamatan yang dilakukan dapat saja melakukan amal baik yang
para imam itu mutlak diyakini se- bagai melebihi apa yang diperlukan untuk
yang vital untuk keselamatan. keselamatan—seperti halnya juga untuk
Pelayanan keimamatan Kristus di surga, orang-orang yang kudus
tempat Ia menggunakan korban —sehingga dengan demikian dapat dikum-
pendamaian- Nya bagi umat percaya yang pulkan jasa tambahan. Jasa tambahan ini
bertobat, ditia- dakan tatkala gereja jadikan da- pat digunakan untuk kepentingan orang
misa pengganti Perjamuan Tuhan. Tidak lain. Karena gereja beranggapan bahwa
seperti Perjamuan Tuhan—sebuah orang- orang berdosa dibenarkan atas
pelayanan yang didirikan Yesus sebagai kebenaran yang dimasukkan ke dalam hati,
lembaga peringatan atas ke- matian-Nya maka amal baik mempunyai peranan yang
dan bayangan atas kerajaan- Nya yang penting da- lam pembenaran seseorang.
akan datang (baca bab 16)—Ge- reja Roma Jasa atau faedah amal baik juga mema-
menyatakan misa menjadi korban yang inkan peranan yang penting dalam doktrin
tidak berdarah dari imam manusia, kor- ban purgatori (api penyucian), yang
Kristus bagi Allah. Karena Kristus diper- menyatakan bahwa orang-orang yang tidak
sembahkan kembali, seperti waktu di Gol- murni harus- lah dibersihkan, harus
gota dahulu, maka misa dianggap mengalami masa pe- hukuman sementara
membawa anugerah istimewa kepada umat karena dosa-dosa mere- ka di dalam api
percaya dan orang yang sudah meninggal penyucian sebelum mereka dapat
dunia.16 diperkenankan masuk ke dalam surga yang
Dengan mengabaikan Kitab Suci, menyenangkan. Melalui doa-doa dan
menge- tahui hanya misa yang perbuatan baik mereka, orang-orang
diselenggarakan imam manusia, khalayak beriman yang masih hidup dapat
menjadi kehilangan ber- kat yang langsung meringankan dan memendekkan
menuju Yesus Kristus Pe- ngantara kita. penderitaan mereka dalam purgatori atau
Oleh karena itu, janji dan un- dangan, api penyucian itu.
“Sebab itu marilah kita dengan pe- nuh
keberanian menghampiri takhta kasih 5. Doktrin hukuman untuk menebus
karunia, supaya kita menerima rahmat dan dosa dan pengampunan dosa. Hukuman
menemukan kasih karunia untuk mendapat untuk menebus dosa adalah sakramen yang
pertolongan pada waktunya” (Ibr. 4:16) dapat dilakukan orang Kristen untuk mem-
men- jadi lenyap. peroleh pengampunan atas dosa-dosa yang
mereka akui sesudah baptisan.
4. Faedah sifat amal yang baik. Pan- Pengampun- an dosa ini sepenuhnya dapat
dilakukan oleh
Umat yang Sisa dan 19
seorang imam, akan tetapi sebelum itu mapan menyerap banyak kepercayaan
diper- oleh, orang Kristen haruslah lebih kafir, hari-hari perayaan dan lambang-
dahulu memeriksa hati nurani mereka, lambang- nya. Apabila ada suara-suara
bertobat atas dosa-dosa mereka, dan yang diperde- ngarkan untuk menentang
bertekad tidak akan melukai hati Allah hal-hal yang sa- ngat dibenci ini, maka
lagi. Mereka harus me- ngaku dosa-dosa gereja Roma menya- takan bahwa
mereka kepada imam dan melakukan merekalah satu-satunya yang dapat
hukuman untuk menebus dosa— melalui menafsirkan Alkitab. Gereja, bukan- nya
tugas-tugas yang diberikan dan yang Alkitab, yang mempunyai otoritas akhir
ditentukan oleh sang imam. (baca bab 1 dari buku ini). Gereja menya-
Namun demikian, hukuman untuk me- takan bahwa dua sumber kebenaran Ilahi
nebus dosa ini belumlah lengkap untuk da- ter- dapat pada: (1) Kitab Suci dan (2)
pat membebaskan orang berdosa sepenuh- tradisi Katolik yang terdiri dari tulisan-
nya. Mereka masih tetap harus tulisan Bapa Gereja, dekret dewan gereja,
menanggung hukuman sementara apakah konsili-konsili, kredo yang disahkan, dan
di dalam kehi- dupan ini ataupun di dalam upacara-upacara gereja. Apabila doktrin
api penyucian. Untuk mengatasi hukuman gereja didukung oleh tradisi dan bukannya
ini gereja mendi- rikan lembaga oleh Kitab Suci, maka tradisilah yang
pengampunan dosa (indulgen- ces), yang diutamakan. Orang biasa yang beriman
memberikan keringanan hukuman (remisi) tidak mempunyai hak untuk menafsirkan
atas hukuman yang bersifat semen- tara doktrin Allah yang dinyatakan dalam Kitab
yang masih tetap ada sehubungan de- ngan Suci. Otoritas hanyalah berada di tangan
dosa dan kesalahan orang yang telah Gereja Katolik.
dibebaskan. Pengampunan dosa yang
bergu- na bagi orang yang masih hidup Fajar Hari Baru. Pada abad Keempat-
maupun me- reka yang berada dalam api belas John Wycliffe menganjurkan agar di-
penyucian, dija- min dengan syarat adakan reformasi gereja, bukan hanya di
penyesalan dosa dan per- lakuan serta Ing- gris saja melainkan di seluruh dunia
perbuatan yang baik, seringkali Kris- ten. Pada waktu Alkitab baru beredar
diwujudkan dalam bentuk pembayaran de- hanya beberapa, ia sudah menyiapkan
ngan uang kepada gereja. terjemahan yang pertama Alkitab ke dalam
Berkat jasa yang berlebih dari orang- bahasa Ing- gris. Ia mengajarkan
orang yang mati syahid, para orang kudus, keselamatan hanya me- lalui iman saja dan
rasul-rasul dan terutama Yesus Kristus dan hanya Alkitab saja yang menjadi dasar
Maria, memungkinkan pengampunan dosa. yang tidak bercacat-cela dari Reformasi
Jasa mereka disimpan di dalam “perbenda- Protestan. Sebagai bintang fajar Reformasi,
haraan jasa” dapat dialihkan kepada orang ia mencoba membebaskan gere- ja Kristen
yang perhitungannya tidak memadai. Paus, dari kungkungan kekafiran yang telah
yang dinyatakan sebagai pengganti Petrus, merantainya dalam kebodohan. Ia
mengatur pengendalian kunci membuka sebuah gerakan yang dimaksud-
perbendahara- an ini dan dapat kan untuk membebaskan pikiran individu-
mengeluarkan orang dari hu- kuman individu serta membebaskan semua bangsa
sementara dengan memberikan kre- dit dari cengkeraman kesalahan agama.
bagi mereka dari perbendaharaan itu.l7 Tulisan- tulisan Wycliffe menyentuh jiwa
Huss, Je- rome, Luther dan banyak lagi
6. Otoritas utama terletak pada gere- yang lain.
ja. Selama berabad-abad gereja yang sudah Martin Luther—yang berapi-api, orang
Umat yang Sisa dan 19
yang lebih suka menurut hati nurani, tidak rosario, inkuisisi, transubstansi, pemberian
kenal kompromi—mungkin adalah orang minyak suci yang keterlaluan,
yang paling tangguh kepribadiannya dalam ketergantung- an terhadap tradisi,
pergerakan Reformasi. Bahkan dilepaskan dan diting- galkan.
tindakannya lebih daripada yang lain, ia Para Reformer Protestan hampir semua-
memimpin orang kembali kepada Kitab nya sepakat dalam mengidentifikasi sistem
Suci dan kebenaran Injil yang agung dari kepausan sebagai “manusia dosa,” “rahasia
hal pembenaran oleh iman, sementara ia ketidakadilan,” dan “tanduk kecil” yang
menentang keselamatan karena perbuatan. ter- dapat dalam kitab Daniel, yang
Pernyataan bahwa orang-orang beriman menganiaya umat Allah yang benar dalam
ti- dak menerima otoritas apa pun selain kurun waktu 1260 tahun sebagaimana yang
Kitab Suci, dan Luther memalingkan mata terdapat da- lam kitab Wahyu 12:6, 14 dan
orang, dari amal baik manusia itu, dari 13:5, sebe- lum Kedatangan Kedua kali.19
pekerjaan manu- sia, imam-imam, dan Yang menjadi dasar pengajaran Protes-
hukuman untuk mene- bus dosa, kepada tantisme ialah doktrin yang terdapat dalam
Kristus sebagai satu-satu- nya Pengantara Alkitab, hanya Alkitab saja norma iman dan
dan Juruselamat. Adalah ti- dak mungkin, moral. Para Reformer atau Pembaru meng-
katanya, dengan amal manu- sia anggap segala tradisi manusia tunduk
mengurangi dosa atau menghindari hu- kepa- da otoritas Kitab Suci. Dalam
kuman karenanya. Hanya orang yang masalah iman keagamaan tidak ada otoritas
berto- bat kepada Allah dan beriman dalam —Paus, konsi- li, bapa-bapa gereja, para
Kris- tus, orang-orang berdosa dapat raja ataupun sar- jana—yang memerintah
diselamatkan. Karena ini merupakan hati nurani. Sesung- guhnya dunia
sebuah karunia, di- beri dengan cuma- Kekristenan telah mulai bang- kit dari
cuma, maka anugerah-Nya tidak dapat tidurnya dan di pelbagai negeri ke-
dibeli. Manusia dapat memiliki bebasan beragama telah diumumkan.
pengharapan tetapi bukan karena pemba-
yaran melainkan karena darah Penebus MANDEKNYA REFORMASI
yang tercurah di kayu salib.
Seperti sebuah ekspedisi arkeologi yang Reformasi gereja Kristen tidak berakhir
menemukan permata di bawah tumpukan pada abad keenambelas. Para Reformis te-
barang yang terbuang selama berabad- lah menyelesaikan begitu banyak
abad, maka Reformasi mengungkapkan pekerjaan- nya, akan tetapi belum
kebenaran yang sudah lama dilupakan. menemukan kemba- li seluruh terang yang
Pembenaran oleh iman, prinsip utama Injil, hilang selama masa kemurtadan. Mereka
telah ditemu- kan kembali, sebagai suatu telah membawa kelu- ar Kekristenan dari
penghargaan baru terhadap korban kegelapan yang pekat, akan tetapi masih
pendamaian yang sekali dan menyeluruh tetap berada di bawah ba- yang-bayangnya.
dari Yesus Kristus serta pengan- taraan Ketika mereka telah mere- mukkan tangan
keimamatan-Nya yang lengkap. Ba- nyak besi gereja abad pertengah- an, dan
pengajaran yang tidak berdasarkan Al- memberikan Alkitab kepada dunia serta
kitab, misalnya doa-doa bagi orang mati, memulihkan dasar Injil, mereka belum
pe- mujaan kepada orang saleh dan benda berhasil menggali kebenaran-kebenaran pen-
kera- mat, perayaan misa, penyembahan ting lainnya. Baptisan dengan diselamkan,
kepada Maria, purgatori, penebusan dosa, keabadian sebagai sebuah pemberian yang
air yang suci, imam-imam yang tidak boleh
menikah,
Umat yang Sisa dan 19
diberikan oleh Kristus pada kebangkitan tongkat dari besi.”21 Robert M. Grant menye-
orang benar, Sabat hari ketujuh sebagaima- but skolastikisme “sekaku bangunan teolo-
na yang terdapat dalam Alkitab dan gis abad pertengahan mana pun.”22 Maka
kebenar- an-kebenaran lainnya (baca bab 7, Protestan “secara praktis mengikat diri me-
15, 20 dan 26) masih tetap hilang dalam reka sendiri dengan batas-batas pengakuan
bayang-ba- yang. mereka kini.”23
Akan tetapi gantinya memajukan Refor-
masi, para penerusnya justru mengadakan Maka meledaklah kontroversi.
konsolidasi apa yang sudah dicapai. Mere- “Tidak ada satu zaman, saat mana manusia
ka memusatkan perhatian mereka terhadap saling menemukan kesalahan, atau zaman
kata-kata para Pembaru, begitu pula saat mana mereka masing-masing saling
dengan pandangan-pandangan Pembaru menge jek dan memberi nama yang
itu, menja- di tumpuan perhatian menghina?24 Oleh karena itu, kabar baik
penerusnya, bukannya kepada Alkitab. berubah menja- di perang kata. “Kitab Suci
Beberapa dari penerus itu menemukan tidak lagi berbi- cara ke dalam hati
kebenaran-kebenaran baru, teta- pi pada melainkan menjadi kri- tik intelektual.„25
umumnya, mayoritas, menolak maju “Dogma seakan ortodoks tetapi kerohanian
melebihi dari apa yang sudah diyakini para redup. Teologi menang tetapi kasih
pembaru sebelumnya. Akibatnya, iman dingin.”26.
Pro- testan merosot ke dalam formalisme
dan sko- lastiksisme serta kesalahan- UMAT YANG SISA
kesalahan yang seharusnya sudah dibuang
malah dianggap sebagai sesuatu yang suci. Walaupun kemurtadan dan bencana da-
Nyala Reformasi lambat-laun meredup dan lam 1260 tahun, ada juga kelompok orang
gereja-gereja Pro- testan sendiri menjadi beriman yang tetap memantulkan
dingin, sangat formal dan memerlukan kemurnian gereja kerasulan. Ketika aniaya
pembaruan. 1260 tahun berakhir pada tahun 1798 TM,
Era pasca-Reformasi bergemuruh naga itu ga- gal melenyapkan secara
dengan kegiatan teologis, namun tidak keseluruhan umat Allah yang setia.
mendatang- kan banyak kemajuan di bidang Terhadap mereka ini Setan terus
kerohanian. Frederic W. Farrar menulis melakukan usaha-usaha yang meng-
bahwa di dalam periode ini “kebebasan hancurkan secara langsung. Yohanes
telah diubah menja- di perbudakan; berka- ta, “Maka marahlah naga itu kepada
prinsip-prinsip universal de- ngan elemen- perem- puan itu, lalu pergi memerangi
elemen kemiskinan; kebenaran dengan keturunan- nya yang lain, yang menuruti
dogmatisme; kemandirian dengan tradisi; hukum-hukum Allah dan memiliki
agama dengan sistem. Rasa hormat kesaksian Yesus” (Why. 12:17).
terhadap Kitab Suci telah digantikan Apakah yang sisa itu? Di dalam
dengan teori yang hambar tentang inspirasi. gambar- an yang diberikan Yohanes
Kegem- biraan yang wajar digantikan mengenai pepe- rangan antara naga dan
dengan kese- ragaman yang kaku dan perempuan serta ke- turunannya, ia
pemikiran yang hi- dup dengan dialektika menggunakan ungkapan “ke- turunannya
kontroversial.”20 Dan kendatipun yang lain” (Why. 12:17). Ung- kapan itu
“Reformasi telah menghancur- kan tongkat berarti “yang sisa” atau “yang ting- gal”
timah skolastikisme kuno yang cukup (menurut terjemahan KJV). Alkitab
berat,” gereja-gereja Protestan me- menggambarkan yang sisa itu sebagai
ngenalkan “skolastikisme yang baru sebuah
dengan
Umat yang Sisa dan 19
kelompok kecil umat Allah yang melalui saksama setiap ciri-ciri ini.
ma- lapetaka, peperangan, kemurtadan
tetapi te- tap setia kepada Allah. Umat 1. Iman kepada Yesus. Umat Yesus
yang sisa dan tetap setia ini adalah inti Kris- tus yang sisa memiliki tabiat yang
yang digunakan Al- lah untuk menyebarkan sama de- ngan yang dimiliki Yesus.
jemaat-Nya yang ke- lihatan di dunia (2 Mereka meman- tulkan keyakinan Yesus
Taw. 30:6; Ezr. 9:14, 15; yang kokoh kepada Allah dan juga otoritas
Yes. 10:20-22; Yer. 42:2; Yeh. 6:8; 14:22). Kitab Suci. Mereka percaya kepada Yesus
Allah menugasi umat yang sisa itu Kristus sebagai Me- sias yang telah
untuk mengumumkan kemuliaan Tuhan dinubuatkan, Anak Allah, yang datang
dan me- mimpin umat-Nya yang tercerai sebagai Juruselamat dunia. Iman mereka
berai di se- luruh dunia menuju “Gunung meliputi semua kebenaran Alkitab— yang
Sion” “Ke atas gunung-Ku yang kudus, ke diyakini dan diajarkan Kristus.
Yerusalem” (Yes. 37:31, 32; 66:20; Demikianlah, umat Allah yang sisa me-
bandingkan Why. 14:1). Mengenai mereka ngumumkan Injil keselamatan kekal mela-
yang berhimpun dan di- kumpulkan lui iman di dalam Kristus. Mereka akan
bersama-sama Alkitab berkata, “Mereka memberikan amaran kepada dunia ini bah-
adalah orang-orang yang mengikuti Anak wa hari pehukuman sudah tiba dan menyi-
Domba itu ke mana saja Ia pergi (Why. apkan orang lain bertemu dengan Tuhan
14:4). yang segera datang itu. Mereka melibatkan
Wahyu 12:17 berisi sebuah gambaran diri ke dalam misi dunia yang luas untuk
tentang umat yang sisa dalam barisan menye- lesaikan kesaksian Ilahi terhadap
orang percaya yang setia yang dipilih Allah manusia (Why. 14:6, 7; 10:11; Mat. 24:14).
—Sak- si-Nya yang setia pada zaman akhir
menje- lang kedatangan Kristus kedua kali. 2. Hukum Allah. Umat yang sisa itu,
Apakah ciri-ciri umat yang sisa itu? ka- rena mengaku memiliki iman kepada
Yesus Kristus, haruslah meneladani-Nya.”
Ciri-ciri Umat yang Sisa. Umat yang Barang- siapa mengatakan, bahwa ia ada di
si- sa itu tidaklah sukar untuk dikenali— dalam Dia,” kata Yohanes, “ia wajib hidup
pada akhir zaman. Yohanes melukiskan sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh.
kelompok ini dengan istilah yang sangat 2:6). Ka- rena Yesus taat kepada perintah-
khusus. Mun- cul sesudah masa aniaya perintah Ba- pa, mereka pun harus
1260 tahun, mere- ka terdiri dari orang- menuruti hukum Al- lah (Yoh. 15:10).
orang yang “menuruti hukum-hukum Allah Khususnya, karena mereka adalah umat
dan memiliki kesaksian Yesus” (Why. yang sisa, maka tindakan-tindakan mereka
12:17). haruslah diselaraskan dengan pengakuan
Mereka memiliki tanggung jawab untuk me- reka—jika tidak demikian, maka
mengumumkan, sebelum kedatangan Kris- pengakuan itu tidak ada harganya. Yesus
tus kedua kalinya, pekabaran tiga malaikat berkata, “Bu- kan setiap orang yang
kepada seluruh dunia yang terdapat dalam berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
Wahyu 14, amaran Allah yang terakhir ke- masuk ke dalam Keraja- an Surga,
pada seluruh dunia (Why. 14:6-12). Peka- melainkan dia yang melakukan ke- hendak
baran ini sendiri mengandung gambaran Bapa-Ku yang di surga” (Mat. 7: 21).
umat yang sisa itu, yakni mereka yang Dengan kekuatan yang mereka peroleh dari
“me- nuruti perintah Allah dan iman Kristus, mereka mengikuti hukum Allah,
kepada Ye- sus” (Why. 14:12). Marilah hu-
kita simak lebih
Umat yang Sisa dan 19
kum moral yang diberikan Tuhan dan tidak ngakui bahwa, “akhir zaman” sudah dekat
dapat diubah itu (Kel. 20:1-17; Mat. 5:17- (Dan. 12:4).27
19; 19:17; Flp 4:13). Genapnya nubuatan Alkitab pada paruh
kedua abad kedelapan belas dan paruh per-
3. Kesaksian Yesus. Yohanes tama abad kesembilan belas mendatangkan
memberi- kan definisi “kesaksian Yesus” gerakan yang tangguh atas Kedatangan
sebagai “roh nubuat” (Why. 19:10). Umat yang Kedua kali. Hampir di setiap gereja
yang sisa di- tuntun oleh kesaksian Yesus terdapat orang percaya yang berharap
yang disampai- kan melalui karunia datangnya Kris- tus, dan mereka itu berdoa
nubuat. dan bekerja, me- nyambut puncak zaman.
Karunia nubuat yang diberikan Roh Pengharapan atas Kedatangan Kedua
Ku- dus ini berfungsi terus-menerus dalam kali ini menimbulkan kesatuan rohani yang
se- jarah jemaat, sampai “semua telah men- dalam di antara penganutnya, dan
menca- pai kesatuan iman dan pengetahuan banyak yang bergabung untuk memberikan
yang be- nar tentang Anak Allah, amaran kepada dunia bahwa Kristus akan
kedewasaan penuh, dan tingkat segera datang. Gerakan Advent sangat
pertumbuhan yang sesuai dengan Alkitabiah dan berpusat pada Firman
kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13). Itulah Tuhan dan peng- harapan Kedatangan
sebagi- an besar ciri-ciri umat yang sisa. Kedua kali itu.
Tuntunan nubuat yang demikianlah Makin sungguh-sungguh mereka mem-
yang membuat umat yang sisa yang telah pelajari Alkitab, makin yakin mereka
dinubu- atkan itu memberitahukan bahwa Tuhan telah memanggil umat yang
pekabaran nubu- at. Mereka akan sisa un- tuk melanjutkan Reformasi gereja
memahami nubuatan dan me- ngajarkannya. Kristen yang sudah agak mandek. Mereka
Pewahyuan kebenaran yang di- tujukan merasakan dan mengalami tidak adanya
kepada umat yang sisa itu membantu roh sejati yang terdapat pada Reformasi itu
mereka menyelesaikan misi mereka di dalam gereja mereka yang dihormati
tentang persiapan dunia untuk kedatangan serta kurangnya per- hatian untuk
Kristus kembali (baca bab 18). mempelajari persiapan untuk Kedatangan
Kedua kali itu. Dengan mem- pelajari
Munculnya Umat yang sisa Akhir Za- Alkitab mereka mengetahui bahwa
man. Alkitab menunjukkan munculnya pencobaan dan kekecewaan telah
umat yang sisa ke panggung dunia lewat digunakan Tuhan untuk membimbing
masa aniaya yang hebat itu (Why. 12:14- mereka melalui kerohanian yang dalam,
17). Pe- ristiwa Revolusi Perancis yang dengan pengalaman yang dimurnikan yang
menggon- cang dunia, dengan tertawannya menghimpun mereka menjadi satu umat
Paus pada penghujung periode 1260 tahun Allah yang sisa. Kepada mereka Tuhan
itu (1798 Masehi), dan penggenapan tiga memerintahkan supaya me- neruskan
peristiwa kosmis yang hebat—hal mana Reformasi yang telah mendatang- kan
bumi, mataha- ri, bulan dan bintang kegembiraan dan kuasa kepada gereja.
menjadi saksi betapa dekatnya kedatangan Dengan rasa syukur dan rendah hati
Kristus kembali (baca bab 24)—menuntun mereka menerima tugas itu, menyadari
kepada penggerakan kembali secara besar- bahwa tugas yang dibebankan Tuhan
besaran untuk belajar nubuatan. diberikan kepada mereka bukan karena
Pengharapan akan datangnya Kris- tus keunggulan mana pun yang diwarisi
sangat meluas. Orang-orang Kristen di mereka, hanyalah melalui anu- gerah
pelbagai penjuru dunia ini, banyak yang Kristus dan kuasa-Nya mereka mem-
me-
Umat yang Sisa dan 19
peroleh keberhasilan. narkan oleh iman dan menerima pembena-
ran Kristus.
MISI UMAT YANG SISA Pekabaran ini memanggil dunia supaya
bertobat. Diundangnya supaya semua
Nubuatan-nubuatan yang terdapat orang “takut,” atau memberi hormat kepada
dalam kitab Wahyu dengan jelas Tuhan serta “memuliakan” atau
mengikhtisarkan misi umat yang sisa. “menghormati- Nya.” Kita diciptakan
Pekabaran tiga malai- kat yang terdapat dengan satu maksud, supaya kita dapat
dalam Wahyu 14:6-12 menunjukkan menghormati dan memu- liakan Tuhan
pernyataan dari hal umat yang sisa yang dalam perkataan maupun per- buatan:
menyampaikan pemulihan akhir dan “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermu-
sempurna dari kebenaran Injil.28 Peka- liakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
baran tiga malaikat ini berisi jawaban Tu- dan dengan demikian kamu adalah murid-
han terhadap tipuan Setan yang menyelu- murid- Ku” (Yoh. 15:8).
bungi serta melanda dunia ini sebelum Yohanes meramalkan bahwa
keda- tangan Kristus (Why. 13:3, 8, 14- pergerakan itu menyiapkan dunia bagi
16). Sete- lah panggilan Allah yang kedatangan Kris- tus kembali dengan
terakhir kepada dunia maka Kristus datang menekankan keprihatin- an Alkitab demi
kembali untuk menuai (Why. 14:14-20). kemuliaan Tuhan. Ditampil- kannya
Perjanjian Baru begitu menarik, be- lum
PEKABARAN MALAIKAT PERTAMA pernah seperti itu sebelumnya, mengun-
dang supaya hidup kita kudus: “Atau tidak
Dan aku melihat seorang malaikat lain tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait
terbang di tengah-tengah langit dan Roh Kudus yang diam di dalam kamu.”
padanya ada Injil yang kekal untuk Kita tidak berhak atas diri kita sendiri baik
diberitakannya kepada mereka yang diam mo- ral dan kuasa rohani; Kristus telah
di atas bumi dan kepada semua bangsa dan membeli semua ini dengan darah-Nya di
suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru Golgota. “Karena itu muliakanlah Allah
dengan suara nya- ring: ‘Takutlah akan dengan tu- buhmu!” (1 Kor. 6:19, 20).
Allah dan muliakanlah Dia, karena telah “Jika engkau makan atau jika engkau
tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah minum, atau jika engkau melakukan
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi sesuatu yang lain, laku- kanlah semuanya
dan Laut dan semua mata air.” (Why. 14:6, itu untuk kemuliaan Al- lah” (1 Kor.
7). 10:31).
Malaikat pertama melambangkan umat Kenyataan bahwa “saat penghakiman-
Allah yang sisa yang menyampaikan Injil Nya” telah tiba menambah betapa
kekal kepada dunia ini. Injil ini sama mendesak- nya panggilan untuk bertobat
dengan kabar baik tentang kasih Allah (baca bab 24). Dalam Wahyu 14:7, kata
yang tiada batasnya yang juga diberitakan penghakiman ter- jemahan kata krisis dari
para nabi dahulu kala dan yang dinyatakan bahasa Yunani, tin- dakan menghakimi,
para rasul (Ibr. 4:2). Umat yang sisa tidak bukannya penjatuhan hukuman (krima).
menyampai- kan Injil yang berbeda— Yang dikemukakannya ialah proses
mengenai pengha- kiman mereka keseluruhan penghakiman, di dalamnya
mengukuhkan bahwa Injil ke- kal membuat termasuk dakwaan terhadap orang di
manusia berdosa dapat dibe- hadapan pengadilan Ilahi, penyelidikan,
catatan hidup, keputusan hakim untuk
mem-
Umat yang Sisa dan 19
bebaskan atau menyatakan bersalah, dan dilalaikan oleh kebanyakan makhluk yang
pemberian hidup kekal atau hukuman mati telah diciptakan-Nya.
(baca Mat. 16:27; Rm. 6:23; Why. 22:12). Untunglah, pemakluman pekabaran ini
Pekabaran tentang saat penghakiman juga mengundang perhatian Tuhan selaku
menyatakan penghakiman Tuhan atas Pencip- ta pada waktu sejarah dunia mulai
semua kemurtadan (Dan. 7:9-11, 26; Why. mema- suki panggung filsafat evolusioner,
17, 18). Pekabaran saat penghakiman saat keba- nyakan manusia menyanjung-
khususnya menunjuk kepada saat apabila, nyanjung buku Origin of Species (1859)
sebagai fra- se terakhir pelayanan-Nya yang dikarang oleh Charles Darwin.
selaku imam be- sar di bait suci surga, Khotbah mengenai pekabar- an malaikat
Kristus mulai masuk ke dalam tahapan pertama merupakan penegakan benteng
pekerjaan atau tugas peng- yang paling besar melawan kema- juan
hakiman (baca bab 24). teori revolusi.
Pekabaran ini juga memanggil semua Akhirnya, panggilan ini berarti
su- paya menyembah sang Pencipta. pemulih- an kehormatan hukum Allah
Panggilan supaya menyembah Allah yang kudus, yang telah diinjak-injak oleh
haruslah dilihat dalam kontrasnya dengan “manusia dur- haka” (2 Tes. 2:3). Hanya
panggilan kepada penyembahan binatang jika penyembah- an yang sejati itu
dan patungnya (Why. 13:3, 8, 15). Begitu ditegakkan dan orang- orang percaya hidup
orang menentukan pilih- an masing-masing dalam prinsip-prinsip kerajaan Allah maka
akan menyembah yang be- nar ataukah Allah dapat dimuliakan.
yang salah—antara penyembah- an Allah
dengan persyaratan-Nya (pembe- naran PEKABARAN MALAIKAT KEDUA
oleh iman) ataukah dengan syarat kita
(pembenaran karena perbuatan). Dengan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota
me- nyuruh kita supaya menyembah Dia besar itu, yang telah memabukkan segala
“yang telah menjadikan langit dan bumi bangsa dengan anggur hawa nafsu
dan laut dan semua mata air” (Why. 14:7; cabulnya” (Why. 14:8).
banding- kan Kel. 20:11), pekabaran ini Sejak permulaan sejarah, kota Babilon
meminta per- hatian kita terhadap hukum melambangkan perlawanan terhadap Allah.
yang keempat. Itulah yang menuntun orang Menaranya merupakan sebuah tugu
untuk menyem- bah sang Pencipta, sebuah peringat- an kemurtadan dan pusat
pengalaman yang berkaitan dengan pemberontakan (Kej. 11:1-9). Lusifer
penghormatan atas Dia karena Penciptaan (Setan) adalah raja yang tidak tampak
—Sabat hari ketujuh yang dijadikan Tuhan (Yes.14:4, 12-14) dan ke- lihatannya ia
sebagai peringatan, yang dilembagakan- hendak menjadikan Babilon se- bagai
Nya pada waktu Penciptaan dan perwakilan rencana induknya untuk
dikukuhkan dalam Sepuluh Hukum (ba- ca memerintah umat manusia. Di dalam
bab 20). Pekabaran malaikat pertama me- Alkitab pertentangan antara kota Allah,
ngajak pemulihan atas penyembahan yang Yerusalem dan kota Setan, Babilon,
sesungguhnya, dengan mengemukakan ke- menggambarkan konflik antara yang baik
pada dunia bahwa Kristus adalah Pencipta dan yang jahat.
dan Tuhan atas hari Sabat yang tertulis da- Selama abad-abad permulaan Kristen,
lam Alkitab. Inilah tanda Penciptaan yang ke- tika orang-orang Roma menekan baik
dilakukan Tuhan—sebuah tanda yang telah Yahu- di maupun orang-orang Kristen,
bahan baca- an dan tulisan yang
dikeluarkan orang Yahu-
Umat yang Sisa dan 20
di maupun Kristen menunjuk kota Roma kudus dan darah saksi-saksi Yesus,” yang
se- bagai Babilon.29 Banyak orang percaya menolak menerima pengajarannya yang ti-
bah- wa Petrus menggunakan kata Babilon dak berdasarkan Alkitab dan yang tidak tun-
seba- gai nama samaran kota Roma (1 Ptr. duk kepada kuasanya (Why. 17:2, 6).
5: 13). Karena kemurtadan dan aniaya Babilon rubuh karena ia menolak peka-
yang terda- pat di dalamnya pada umumnya baran malaikat pertama—Injil pembenaran
orang-orang Protestan zaman Reformasi oleh iman di dalam Pencipta. Sebagaimana
dan sesudah Re- formasi menunjuk gereja beberapa abad pertama gereja ‘Roma yang
Roma sebagai Ba- bilon rohani (Why. 17), murtad, banyak Protestan yang ada
musuh umat Allah.30 Di dalam kitab sekarang ini telah meninggalkan
Wahyu, Babilon menun- juk kepada kebenaran-kebenar- an agung yang terdapat
wanita yang jahat, ibu para pela- cur, dan dalam Alkitab yang dahulu diterima
putri-putrinya yang jalang (Why. 17: 5). Reformasi. Nubuat menge- nai Babilon
Itulah yang melambangkan semua organi- yang rubuh ini digenapi dalam Protestan
sasi agama yang murtad beserta para yang secara luas meninggalkan ke- murnian
pemim- pinnya, bahkan secara khusus dan kesederhanaan Injil kekal yak- ni
menunjuk ke- pada persekutuan agama pembenaran oleh iman yang dahulu begi-
murtad yang besar dengan binatang beserta tu kuat mendorong Reformasi.
patungnya yang me- nyebabkan krisis akhir Pekabaran malaikat kedua semakin ber-
sebagaimana yang di- kembang dan erat kaitannya menjelang
gambarkan dalam Wahyu 13:15-17. akhir zaman. Kegenapannya secara lengkap
Pekabaran malaikat kedua memberitakan dalam persekutuan pelbagai organisasi
sifat umum (universal) kemurtadan agama yang telah menolak pekabaran
Babilon dan kuasanya yang memaksa, malaikat pertama itu. Pekabaran mengenai
mengatakan bahwa ia “yang telah kejatuhan Babilon diulangi dalam kitab
memabukkan segala bangsa dengan anggur Why. 18:2-4, yang me- ngumumkan betapa
hawa nafsu cabul- nya.” Yang dimaksud sempurnanya kejatuhan Babilon dan
dengan “anggur” Babi- lon di sini ialah panggilan kepada umat Allah yang masih
lambang dari pengajaran- nya yang terdapat dalam pelbagai lemba- ga agama
menyesatkan. Babilon akan mene- kan yang mengandung sifat Babilon itu agar
kekuatan negara untuk memaksakan se- memisahkan diri dari dalamnya. Ka- ta
cara menyeluruh ajaran dan dekret-dekret malaikat, “Pergilah kamu, hai umat-Ku,
agama palsunya itu. pergilah daripadanya supaya kamu jangan
“Zina” yang disebutkan di sini mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
menggam- barkan hubungan yang tidak sah dan supaya kamu jangan turut ditimpa
antara Ba- bilon dan bangsa-bangsa— malapeta- ka-malapetakanya” (Why.
antara gereja yang murtad dengan kuasa 18:4).31
sipil. Jemaat se- harusnya menikah dengan
Tuhannya, akan tetapi justru sebaliknya PEKABARAN MALAIKAT KETIGA
yang dicari, yakni dukungan dari negara, ia
meninggalkan pa- sangannya lalu Dan seorang malaikat lain, malaikat ke-
melakukan perzinaan rohani (bandingkan tiga, menyusul mereka, dan berkata dengan
Yeh. 16:15; Yak. 4:4). suara nyaring: “Jikalau seorang
Hubungan yang tidak sah ini mengaki- menyembah binatang dan patungnya itu,
batkan tragedi. Yohanes melihat penduduk dan menerima tanda pada dahinya atau
bumi “dimabukkan” ajaran palsu dan Babi- pada tangannya, maka ia akan minum dari
lon sendiri “mabuk oleh darah orang-orang anggur murka Al-
Umat yang Sisa dan 20
lah, yang disediakan tanpa campuran nya bahwa barangsiapa yang tunduk kepa-
dalam cawan murka-Nya; dan ia akan da kuasa manusia dalam krisis akhir dunia
disiksa de- ngan api dan belerang di depan akan menyembah binatang dan patungnya,
mata malai- kat-malaikat kudus dan di bukannya Allah.
depan mata Anak Domba. Maka asap api Selama konflik akhir ini dua golongan
yang menyiksa mere- ka itu naik ke atas yang sangat berbeda akan berkembang. Sa-
sampai selama-lamanya, dan siang malam lah satu kelompok akan menganjurkan Injil
mereka tidak henti-henti- nya disiksa, yaitu hasil pemikiran manusia dan akan
mereka yang menyembah binatang serta menyem- bah binatang dan patungnya,
patungnya itu, dan barangsia- pa yang telah yang dengan sendirinya mendatangkan
menerima tanda namanya.” (Why. 14:9- hukuman yang pa- hit bagi diri mereka
12). sendiri. Sedangkan ke- lompok yang lain,
Pekabaran malaikat pertama sebaliknya, akan hidup dengan Injil sejati
mengumum- kan Injil kekal dan panggilan serta “menuruti perintah Allah dan iman
untuk memulih- kan penyembahan kepada kepada Yesus” (Why. 14:9, 12). Masalah
Allah yang sejati sebagai Khalik karena akhir menyangkut penyembah- an yang
saat penghakiman te- lah tiba. Pekabaran benar dan penyembahan yang pal- su, Injil
malaikat kedua menga- markan yang benar dan Injil yang palsu. Apa- bila
perlawanan terhadap segala bentuk masalah ini dinyatakan atau disampai- kan
penyembahan yang dibuat manusia. Akhir- dengan jelas di hadapan dunia, barang-
nya, pekabaran malaikat ketiga siapa yang menolak peringatan yang dibe-
mengumum- kan amaran Allah yang paling rikan Allah akan hal penciptaan—yakni hari
kudus untuk menentang penyembahan Sabat yang terdapat dalam Alkitab —memi-
kepada binatang dan patungnya—semua lih berbakti dan memuliakan hari Minggu
orang yang menolak Injil pembenaran oleh dengan penuh pemahaman bahwa hari itu
iman. sesungguhnya bukanlah hari perbaktian
Binatang yang dilukiskan dalam Wahyu yang ditetapkan Allah, akan menerima
13;1-10 adalah uni gereja-gereja yang “tanda dari binatang itu.” Tanda ini sebuah
dido- minasi dunia Kristen selama tanda pem- berontakan; binatang itu
berabad-abad dan telah dilukiskan oleh menyatakan peng- ubahan hari perbaktian
Paulus sebagai “manusia durhaka” (2 Tes. itu menunjukkan oto- ritasnya bahkan
2:2-4) dan menu- rut Daniel sebagai terhadap hukum Allah sen- diri.32
“tanduk kecil” (Dan. 7:8, 20-25; 8:9-12). Pekabaran malaikat ketiga
Patung binatang itu meng- gambarkan mengarahkan perhatian dunia terhadap
bentuk agama palsu yang akan akibat penolakan atas Injil kekal dan
dikembangkan apabila gereja-gereja telah pekabaran Tuhan atas pemulihan
ke- hilangan semangat sejati Reformasi, perbaktian yang sejati. Dengan sangat jelas
akan bergabung dengan pemerintah untuk digambarkannya akibat akhir pilihan orang
memak- sakan ajaran-ajaran mereka kepada atas perbaktian itu. Pemilihan itu tidak
yang lain. Dengan bersatunya gereja dan mudah dan ringan, karena apa pun yang
negara mere- ka akan menjadi sebuah dipilih selalu diikuti derita. Barangsiapa
patung yang sem- purna dari binatang itu yang menuruti Allah akan mengalami mur-
—gereja yang meng- aniaya selama 1260 ka naga itu (Why. 12:17) dan ancamannya
tahun. Oleh karena itu- lah disebut patung adalah kematian (Why. 13:15), sementara
binatang itu. orang-orang yang memilih berbakti dan
Pekabaran malaikat ketiga mengumum-
kan amaran yang paling khidmat dan juga
menakutkan dalam Alkitab. Diungkapkan-
Umat yang Sisa dan 20
menyembah binatang serta patungnya akan bus dan Pencipta-kembali (Re-creator).
terkena bencana tujuh bela akhir dan Ma- ka dengan demikian, pekabaran
diakhiri dengan “lautan api” (Why. 15,16; malaikat ke- tiga ini adalah pekabaran
20: 14, 15). Sementara kedua pilihan itu pembenaran oleh iman.
berakibat penderitaan, namun hasil akhir Allah memiliki anak-anak-Nya di
keseluruhan- nya akan berbeda. Para dalam semua gereja-Nya; tetapi melalui
penyembah Khalik akan lepas dari murka jemaat yang sisa Ia mengumumkan suatu
Allah yang memati- kan terhadap naga itu pekabar- an yang hendak memulihkan
lalu berdiri bersama- sama Anak Domba di perbaktian-Nya yang sejati dengan
atas Bukit Sion (Why. 14:1; 7:2, 4). memanggil umat-Nya ke- luar dari
Sedangkan mereka yang me- nyembah kemurtadan dan menyiapkan me- reka
binatang dan patungnya, sebalik- nya, untuk menyambut kedatangan Kristus
menerima murka Allah dan mati di ha- kembali. Dengan mengetahui bahwa
dapan malaikat-malaikat kudus dan di banyak umat Allah yang belum
hadap- menggabungkan diri, umat yang sisa
an Anak Domba (Why 14:9, 10; 20:14). merasa kekurangsanggupan dan kelemahan
Setiap orang akan mengadakan pilihan mereka ketika mereka men- coba
siapa yang akan disembahnya. Apakah memenuhi pelaksanaan tugas yang pe- nuh
pilih- an seseorang dibenarkan oleh iman khidmat ini. Mereka menyadari bahwa
akan di- nyatakan sebagai seorang yang hanya dengan anugerah Allah saja mereka
turut serta dalam bentuk penyembahan dapat menyelesaikan tugas mereka.
Allah dan dibe- narkan, atau apakah Di dalam terang kebenaran mengenai
pilihan seseorang dibe- narkan oleh ke- datangan Kristus yang segera itu dan
perbuatan akan dinyatakan se- bagai perlu- nya menyiapkan diri menyambut
partisipasi dalam satu bentuk perbak- tian kedatang- an-Nya, panggilan yang penting
Allah telah dilarang kecuali perbaktian dan mende- sak yang datang kepada
kepada binatang dan patungnya, perbaktian masing-masing kita ialah: “Pergilah kamu,
yang dibuat manusia sendiri. Allah tidak hai umat-Ku, pergi- lah dari padanya
menerima bentuk perbaktian yang kedua supaya kamu jangan me- ngambil bagian
ini karena yang diutamakan ialah perintah- dalam dosa-dosanya, dan su- paya kamu
pe- rintah manusia dan bukannya yang jangan turut ditimpa malapeta- ka-
berasal dari Allah. Yang diusahakan ialah malapetakanya. Sebab dosa-dosanya te- lah
pembenar- an karena perbuatan manusia bertimbun-timbun sampai ke langit, dan
dan bukannya karena iman yang berasal Allah telah mengingat segala
dari penyerahan total kepada Allah sebagai kejahatannya” (Why. 18:4, 5).
Pencipta, Pene-
Referensi:

1. Cahaya matahari yang gemerlapan sekeliling perempuan yang kudus itu (Why. 12:1) menurut banyak pengulas adalah
menggambarkan terang Injil Perjanjian Baru, yang memberikan kuasa dan semangat kepada jemaat yang mula-mula.
Bulan, yang memantulkan cahaya matahari, melambangkan pantulan Perjanjian Lama, memantulkan terang Injil mela-
lui ramalan dan upacara (ritus) yang menunjuk kepada salib dan Seorang yang akan datang. Mahkota dengan dua belas
bintang-melambangkan pangkal jemaat, yang timbul di dalam Perjanjian Lama dalam bapa-bapa dari dua belas suku
bangsa dan diperluas dengan Perjanjian Baru, melalui kedua belas rasul itu.
2. Prinsip penggunaan hari-tahun untuk menghitung waktu nubuat telah disebutkan lebih dahulu dalam referensi untuk
nubuat Kemesiasan Daniel 9. Baca bab 4 dari buku ini.
3. SDA Bible Commentary, jilid 4, hlm. 835.
4. Nama paus secara harfiah berasal dari Latin Rendah papa, Yunani Rendah papas, yang berarti “bapa,” “bishop”; Yunani
pappas, “father.” Paus ialah “bishop Roma, kepala Gereja Katolik Roma.” (Webster’s New Universal Unabridged
Dictio- nary, edisi kedua (New York, NY: Simon & Schuster, 1979).
Umat yang Sisa dan 20
5. Kepausan dapatlah diartikan sebagai sistem pemerintahan gereja yang di dalamnya terdapat kuasa tertinggi di tangan
paus.
6. Surat, Justinian kepada Paus John, dikutip dari Letter, Paus John kepada Justinian, dalam Codex Justinianus (Code of
Justinianus), Buku I, judul 1, 8, Corpus Juris Civilis, comp., Paulus Krueger, edisi ke-12. (Berlin: Weidmannsche
Verlaglsbuchhandlung, hlm. 11-13. Bnd Justiniani Novellae (Konstitusi Baru Justinian) Konstitusi Baru ke-131, bab 2,
Corpus Juris Civilis,, comps. Rudolfus Schoell and Guilelmus Kroll, edisi ke-7, jilid 3, hlm. 665 dalam Civil Law, jilid
17, hlm. 125. Baca juga Don Neufeld dan Julia Neuffer, Seventh-day Adventist Bible Student’s Source Book (Washing-
ton, D.C.: Review and Herald, 1962, hlm. 684, 685.
7. Surat, Justinian kepada Arkbishop Epiphanius dari Konstantinopel, 26 Maret 533, dalam Codex Justinianus, Buku
1, judul 1, 7, Corpus Juris Civilis, edisi Krueger, jilid 2, hlm. 8 sebagaimana yang dikutip dari Source Book hlm. 685.
8. Baca misalnya “Aniaya,” Encyclopedia of Religion and Ethic; editor James Hastings (New York, NY: Charles
Schribner’s Sons, 1917), jilid 9, hlm. 749-57; John Dowling, The History of Romanism: From the Earliest Corruptions
of Christianity to the Present Time, edisi kesepuluh (New York, NY: Edward Walker, 1846), hlm. 237-616.
9. Hal ini sangat menghancurkan prestise kepausan tetapi bukan itu yang mengakhiri pengaruhnya. Wahyu 13:3
berbicara mengenai penyembuhan atas “luka parah,” itu, menunjukkan adanya pembaharuan pengaruh kepausan.
Pada akhir zaman ia menjadi agama yang sangat berkuasa yang mempengaruhi dunia.
10. George Trevor, Rome: From the Fall of the Western Empire (London: The Religious Tract Society, 1868), hlm. 439, 440;
John Adolphus, The History of France From the Year 1790 to the Peace Concluded at Amiens in 1802 (London: George
Kearsey, 1803), jilid 2, hlm. 364-369. Baca juga Source Book hlm. 701, 702.
11. Leroy E. Froom, The Prophetic Faith of Our Fathers (Washington, D.C.: Review and Herald, 1948), jilid 2, hlm. 765-
782.
12. Peter Geiermann, The Convert’s Catechism of Catholic Doctrine (St. Louis, MO: B. Herder Book Co., 1957), hlm. 27,
28.
13. Ibid, hlm. 27.
14. Kemudian, doktrin mengenai ketidakmungkinan salah kepausan didasarkan pada anggapan bahwa (1)
“ketidakmungkinan salah sebagai salah satu ciri-ciri gereja ilahi perlu ada dalam kelengkapan kepemimpinannya ”; (2)
Petrus tidak dapat salah dalam mengajarkan iman dan moral, dan (3) Paus telah mewarisi dari Petrus ciri-ciri gereja
ilahi. Maka disimpul- kan bahwa apabila berbicara di ex cathedra “sang Paus adalah seorang Guru yang tidak dapat
salah dalam mengajarkan Iman dan Moral” (Geiermann, hlm. 29). Dalam bahasa Latin ex cathedra berarti “dari
mimbar.”Dalam keterkaitannya dengan paus sehubungan dengan amanat yang disampaikannya secara resmi kepada
Gereja Katolik.
15. Tentang pernyataan yang dibuat mengenai kepausan, baca lebih lanjut tulisan Lucius Ferraris, “Papa,” artikel 2, dalam
Prompta Bibliotheca (Venice: Gaspar Storti, 1772), jilid 6, hlm. 25-29 sebagaimana dikutip dalam Source Book, hlm.
680. Mengenai pernyataan paus sendiri tentang dirinya, baca Pope Leo XIII, Encyclical Letter, 10 Jan.1890 dan 20 Juni
1894 dalam The Great Encyclical Letter of Pope Leo XIII (New York, NY: Benziger Brothers, 1903), hlm. 193, 304.
Baca juga Source Book, hlm. 683, 684.
16. Catechism of the Council of Trent for Paris Priests, terjemahan John A. McHugh dan Charles J. Callan (New York, NY:
Joseph F. Wagner, Inc., cetak ulang 1958), hlm. 258, 259. Baca juga Source Book, hlm. 614.
17. SDA Bible Commentary, jilid 7, hlm. 47, 48.
18. Baca Council of Trent, Sessi IV (8 April 1546) dikutip dari The Creeds of Christendom, editor Philip Shaaff, edisi ke-6,
revisi (Grand Rapids, MI: Baker, 1983) jilid 2, hlm. 79-83. Baca juga Source Book, hlm. 1041-1043.
19. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 528-531.
20. Ibid.
21. Ibid.
22. Robert M. Grant, A Short History of Interpretation of the Bible (Philadelphia, PA: Fortress Press, 1984), hlm. 97.
23. Farrar, hlm. 361.
24. Ibid., 363.
25. Grant, hlm. 97.
26. Farrar, hlm. 365.
27. Mengenai asal usul umat yang sisa, baca Froom, Prophetic Faith of Our Fathers jilid 4; P. Gerard Damsteegt, Founda-
tions of the Seventh-day Adventist Message and Mission (Grand Rapids, MI: Wm. E. Eerdmans, 1977).
28. Bnd Damsteegt, “A Theology of Restoration” (makalah disampaikan di Centennial Conference on Evangelism,
Andrews University, 4 Mei 1974).
29. Baca tulisan Midrash Rabbah mengenai Canticles I. 6,4; Tertulian, Against Marcion, III, 13; Tertullian, Answer to the
Jews, 9.
30. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 531, 787.
31. SDA Bible Commentary, jilid 7, hlm. 828-831.
32. Pernyataan dan tuntutan Gereja Katolik atas otoritas untuk mengubah hari perbaktian. T. Hari apakah hari Sabat itu?
J. Hari Sabtu adalah hari Sabat. T. Mengapa kita memelihara hari Minggu ganti hari Sabtu? J. Kita memelihara hari
Minggu sebagai ganti hari Sabtu karena Gereja Katolik memindahkan kekhidmatan Sabtu kepada Minggu”
(Geiermann, hlm. 50). Lihat juga Source Book, hlm. 886. Katekismus ini menerima “berkat kerasulan” Paus Pius X, 25
Januari 1910 (Ibid.).
Bahwa jemaat adalah satu tubuh dengan banyak anggota,
dipanggil dari setiap bangsa, bahasa dan kaum. Di dalam Kristus kita
adalah ciptaan baru; berbeda suku-bangsa, budaya, pengetahuan,
kebangsaan, dan perbedaan tinggi dan rendah, kaya dan miskin,
lelaki dan perempuan, seharusnya tidaklah mendatangkan
perpecahan di antara kita. Kita sama di dalam Kristus, yang dengan
satu Roh telah menjadikan kita satu dalam persekutuan dengan Dia
dan satu dengan yang lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa
pilih kasih atau tanpa pamrih. Melalui penyataan Yesus Kristus di
dalam Alkitab kita membagikan iman dan pengharapan yang sama,
dan menjangkau ke luar dalam satu kesaksian kepada semua orang.
Kesatuan ini bersumber dalam kesatuan ketritunggalan Allah, yang
telah mengangkat kita menjadi anak-anak- Nya.—Fundamental
Beliefs,—14.

20
BAB 14

KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS

esus, setelah menyelesaikan 16).


Y pekerjaan- Nya di atas dunia ini (Yoh.
17:4), ma-
sih terus merasa tersiksa melihat keadaan
murid-murid-Nya, bahkan pada saat senja
menjelang kematian-Nya.
Karena di dalam hati mereka masih ter-
dapat kecemburuan dan mereka melibatkan
diri dalam perdebatan tentang siapakah
yang terbesar dan siapakah yang akan
mendapat jabatan yang tinggi di dalam
kerajaan Kris- tus. Penjelasan yang
diberikan Yesus bah- wa kerendahan hati
adalah ciri-ciri pokok kerajaan-Nya, dan
pengikut-pengikut-Nya yang sejati ialah
orang yang mau menjadi pelayan, yang
mau menyerahkan diri mere- ka sendiri
tanpa berharap pujian dan imba- lan terima
kasih, tampaknya semua itu se- olah-olah
jatuh ke telinga orang yang tuli (Luk.
17:10). Bahkan teladan yang diberi- kan-
Nya, dengan merendahkan diri memba-
suh kaki mereka ketika tidak seorang pun
mereka berbuat demikian, tampaknya per-
buatan itu seperti sia-sia belaka (baca bab

20
Yesus adalah kasih. Karena simpati
yang ada pada-Nya membuat orang
banyak meng- ikuti-Nya. Murid-murid-
Nya yang tidak me- ngenal kasih yang
tidak mementingkan diri ini, justru
mereka diisi prasangka dan ke-
cemburuan yang kuat terhadap orang-
orang yang bukan Yahudi, perempuan-
perempuan, “orang berdosa,” dan orang
miskin, sehing- ga membutakan mereka
terhadap kasih Kris- tus yang ditujukan
kepada orang-orang yang paling hina
sekalipun. Ketika murid-murid itu
melihat Ia berbicara dengan wanita
Sama- ria yang terkenal buruk
kelakuannya, mere- ka masih juga
belum dapat memahami bah- wa ladang
yang sudah di dalamnya terdapat aneka
ragam gandum, sudah siap untuk di-
tuai.
Tetapi Kristus tidak dapat
digoncangkan oleh tradisi, pendapat
umum, bahkan tidak juga oleh
pengendalian kaum kerabat. Ka- sih-
Nya yang tidak dapat dibendung itu me-
ngalir dan memulihkan manusia yang
telah hancur lebur. Kasih yang demikian
yang memisahkan mereka dari orang
banyak yang

20
Kesatuan dalam Tubuh 20
acuh tak acuh, menjadi bukti murid yang
se- jati. Karena Ia mengasihi mereka maka Kesatuan Roh. Roh Kudus merupakan
me- reka pun mengasihi-Nya. Oleh karena kekuatan penggerak di belakang kesatuan
itu, dunia akan senantiasa dapat jemaat. Melalui Dia orang-orang yang
membedakan orang Kristen—bukan karena beri- man dipimpin ke dalam jemaat.
pengakuan mereka melainkan karena Melalui Dia mereka “telah dibaptis
penyataan kasih Kristus di dalam mereka menjadi satu tubuh” (1 Kor. 12:13).
(bandingkan Yoh. 13:34, 35). Anggota-anggota yang telah dibaptiskan
Itulah sebabnya di Taman Getsemani ini memiliki satu kesatuan seba- gaimana
pun yang menjadi beban pikiran utama yang digambarkan rasul Paulus
Kristus adalah kesatuan jemaat-Nya— “memelihara kesatuan Roh” (Ef. 4:3).
mereka yang telah keluar “dari dunia” Sang rasul mencatat unsur dasar
(Yoh. 17:6). Ia memohon kepada Bapa-Nya kesatuan dalam Roh: “Satu tubuh, dan satu
kesatuan dalam jemaat sama seperti yang Roh, se- bagaimana kamu telah dipanggil
terdapat dalam ke- Allahan. Aku berdoa kepada satu pengharapan yang terkandung
“supaya mereka semua menjadi satu, sama dalam pang- gilanmu,” katanya, “satu
seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah
Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dan Bapa dari se- mua, Allah yang di atas
dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa semua dan oleh se- mua dan di dalam
Engkaulah yang telah meng- utus Aku” semua” (Ef. 4:4-6). De- ngan mengulang-
(Yoh 17:21). ulangi sampai tujuh kali ka- ta satu, Paulus
Kesatuan yang demikian merupakan menekankan secara lengkap kesatuan yang
alat bersaksi yang paling tangguh bagi diidam-idamkannya.
gereja, karena itulah yang membuktikan Dengan memanggil mereka dari
kasih Kris- tus yang tidak mementingkan pelbagai suku-bangsa, Roh Kudus
diri bagi manu- sia. Ia berkata, “Aku di membaptiskan me- reka ke dalam satu
dalam mereka dan Engkau di dalam Aku tubuh—yakni tubuh Kris- tus, jemaat.
supaya mereka sem- purna menjadi satu, Kalau mereka semakin bertum- buh di
agar dunia tahu, bahwa Engkau mengasihi dalam Kristus maka perbedaan bu- daya
mereka, sama seperti Engkau mengasihi tidak akan ada lagi untuk memecah-
Aku” (Yoh 17:23). mecah. Roh Kudus meruntuhkan rintangan
antara yang tinggi dan yang rendah, yang
KESATUAN ALKITAB DAN GEREJA miskin dan kaya, antara lelaki dan perem-
ATAU JEMAAT puan. Karena dengan menyadari bahwa
pada pemandangan Tuhan semua mereka
Jenis kesatuan yang bagaimanakah sama, maka mereka bersatu.
yang terdapat dalam pikiran Yesus Kristus Kesatuan ini pun berfungsi dalam ting-
bagi je- maat-Nya yang tampak itu? kat kelembagaan. Itu berarti bahwa jemaat-
Bagaimanakah kasih dan kesatuan itu jemaat lokal di mana pun berada
dimungkinkan? Apa- kah fondasinya? tingkatnya sama, sekalipun ada dari
Apakah unsur-unsur pokok yang terdapat antaranya yang masih menerima bantuan
di dalamnya? Apakah kesera- gaman yang keuangan dan mi- sionaris dari negeri-
dituntutnya ataukah justru kea- negeri yang lain. Persa- tuan yang bersifat
nekaragaman yang diperkenankan? Bagai- rohani itu tidak menge- nal hierarki.
manakah fungsi kesatuan itu? Pribumi dan kaum misioner sa- ma di
hadapan Tuhan.
Jemaat yang disatukan itu memiliki satu
Kesatuan dalam Tubuh 20
pengharapan—yakni “pengharapan yang
penuh bahagia” atas ‘keselamatan yang akan Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu
diwujudkan pada waktu “penyataan kemu- seia, sekata dan jangan ada perpecahan di
liaan Allah yang Mahabesar dan Jurusela- antara kamu, tetapi sebaliknya supaya
mat kita Yesus Kristus” (Tit. 2:13). kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1
Pengha- rapan ini adalah satu sumber Kor. 1:10). “Se- hati sepikirlah kamu, dan
damai dan ke- gembiraan, serta hiduplah dalam damai sejahtera; maka
mengadakan motif persa- tuan yang Allah, sumber kasih dan damai sejahtera
tangguh untuk bersatu dan ber- saksi (Mat. akan menyertai kamu” (2 Kor. 13:11).
24:14). Itulah yang menuntun kepada Oleh karena itu, jemaat Tuhan haruslah
transformasi, karena “setiap orang yang menunjukkan kesatuan perasaan, pikiran
menaruh pengharapan itu kepada-Nya, dan perbuatan. Apakah berarti para
menyucikan diri sama seperti Dia yang anggota ha- rus memiliki perasaan yang
ada- lah suci” (1 Yoh. 3:3). sama, pikiran yang sama dan perbuatan
Melalui satu iman yang biasa—iman yang sama? Apa- kah kesatuan yang
pri- badi dalam korban pendamaian Kristus Alkitabiah itu berarti ke- seragaman?
Ye- sus—sehingga semua menjadi bagian
dari tubuh itu. Satu dalam baptisan yang Kesatuan dalam Keanekaragaman.
me- lambangkan kematian Kristus dan Kesatuan yang dimaksudkan dalam Alkitab
kebang- kitan-Nya (Rm. 6:3-6) yang secara bukanlah berarti keseragaman. Metafora
sempur- na menyatakan iman ini, menjadi yang digunakan Alkitab mengenai tubuh
saksi persa- tuan dengan tubuh Kristus. ma- nusia menunjukkan kesatuan jemaat
Akhirnya, Kitab Suci mengajarkan bah- dalam keanekaragaman.
wa hanya ada satu Roh, satu Tuhan, dan Tubuh kita memiliki banyak organ; se-
satu Allah Bapa. Semua aspek kesatuan muanya bertindak dengan sebaik-baiknya.
jemaat memperoleh fondasinya dalam Masing-masing melaksanakan tugas yang
kesatuan Al- lah yang tritunggal. “Ada vi- tal walaupun dalam tugas berbeda-
rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada beda; ti- dak ada yang tidak berguna.
rupa-rupa pelayan- an, tetapi satu Tuhan. Prinsip yang serupa juga berlaku dalam
Dan ada berbagai-ba- gai perbuatan ajaib, jemaat. Allah membagi-bagikan karunia-
tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan Nya “kepada tiap-tiap orang secara
semuanya dalam semua orang” (1 Kor. khusus, se- perti yang dikehendaki-Nya” (1
12:4-6). Kor. 12:11), membuat keanekaragaman
yang sehat yang menguntungkan jemaat.
Tingkat Kesatuan. Orang-orang yang Tidak semua ang- gota harus berpikir
beriman akan mengalami suatu kesatuan sama, pula tidak semua- nya mampu
pi- kiran dan pertimbangan. Cobalah melakukan pekerjaan yang se- rupa.
perhatikan nasihat yang berikut: “Semoga Alhasil, tugas dan kegunaan yang be- rada
Allah, yang adalah sumber ketekunan dan di bawah pengarahan Roh yang sama
penghiburan, mengaruniakan kerukunan membangun jemaat untuk menyanggupkan
kepada kamu, se- suai dengan kehendak mereka melakukan yang terbaik bagi
Kristus Yesus, sehing- ga dengan satu hati Allah. Untuk melaksanakan misi itu
dan satu suara kamu me- muliakan Allah dengan ba-
dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (Rm. ik, jemaat memerlukan keikutsertaan
15:5, 6). “Tetapi aku menasi- hatkan semua karunia yang diberikan. Dengan
kamu, saudara-saudara, demi nama bersatu padu mereka melakukan tugas
penginjilan secara
Kesatuan dalam Tubuh 20
menyeluruh. Sukses yang diperoleh jemaat
bukanlah bergantung kepada setiap peramen yang berbeda-beda, semua peker-
anggota yang melakukan pekerjaan yang jaan tetap di bawah pimpinan satu Kepala.
sama, mela- inkan bergantung pada semua Sekalipun banyak karunia, Roh tetap satu.
anggota jemaat yang melaksanakan tugas Sekalipun karunia berbeda-beda, tindakan
yang diserahkan Tuhan kepada masing- selalu selaras. “Tetapi Allah adalah satu
masing mereka. yang mengerjakan semuanya dalam semua
Ilustrasi tentang pohon anggur dan ran- orang” (1Kor. 12:6).
ting-rantingnya menggambarkan kesatuan
dalam keanekaragaman. Yesus Kesatuan Iman. Keanekaragaman
menggunakan perlambang pohon anggur karu- nia bukanlah mengartikan
untuk menggam- barkan persatuan umat keanekaragaman kepercayaan. Pada akhir
percaya dengan diri- Nya (Yoh. 15:1-6). zaman jemaat Al- lah akan terdiri dari
Ranting-ranting itu, orang-orang beriman, orang-orang yang bera- da pada mimbar
ada perluasan Anggur Sejati—Kristus. Injil kekal—hidup mereka ditandai oleh
Seperti halnya setiap ran- ting dan daun, pemeliharaan hukum Tuhan dan iman
setiap orang Kristen secara individu kepada Yesus (Why. 14:12). Mere- ka
berbeda satu dengan yang lain, na- mun bersama-sama memberitahukan kepada
dalam kesatuan mereka satu, karena me- dunia undangan Tuhan Allah, yang
reka menerima makanan dari sumber yang memba- wa keselamatan.
sama, Pohon Anggur. Ranting-ranting ang-
gur itu secara individu terpisah dan tidak BERAPA PENTINGKAH PERSATUAN
ter- padu satu dengan yang lain; namun JEMAAT ITU?
masing- masing ranting berada dalam
persekutuan de- ngan yang lain apabila Kesatuan sangat penting bagi jemaat.
mereka tetap berga- bung pada dahan yang Tanpa persatuan jemaat akan gagal menye-
sama. Semua mene- rima makanan dari lesaikan misinya yang kudus.
sumber yang sama: pem- beri hidup yang
sama. Kesatuan Membuat Upaya Jemaat
Jadi, kesatuan orang Kristen itu bergan- Efektif. Dalam sebuah dunia yang terpilah-
tung pada keterkaitan setiap anggota kepada pilah karena perbedaan pendapat dan kon-
Kristus. Dari Dia datang kuasa yang flik, cinta kasih dan kesatuan di antara ang-
menye- garkan kehidupan Kristen. Ialah gota jemaat yang berbeda-beda kepribadi-
yang men- jadi sumber talenta dan kuasa an, temperamen, dan pembawaan menjadi
yang diper- lukan untuk menyelesaikan saksi yang amat tangguh bagi pekabaran
tugas-tugas je- maat. Bila bersatu dengan je- maat dibandingkan dengan upaya apa
Dia, maka cita- rasa, kebiasaan dan gaya pun yang lain yang dapat dilakukan.
hidup semua orang Kristen dibentuk. Kesatuan ini menyediakan suatu bukti yang
Melalui Dia semua anggo- ta digabungkan tidak akan terbantah atas hubungan mereka
satu dengan yang lain, ber- gabung ke dengan sur- ga dan keabsahan mereka
dalam persatuan untuk melaksa- nakan sebagai murid- murid Yesus Kristus (Yoh.
misi bersama. Kalau setiap anggota berada 13:35). Itu mem- buktikan kuasa Sabda
di dalam Dia maka sikap mementing- kan Allah.
diri akan lenyap, kesatuan Kristen dite- Konflik di antara orang-orang yang me-
gakkan dan menyanggupkan mereka untuk ngaku Kristen menimbulkan rasa jijik di
menyelesaikan tugas yang diemban-Nya. ka- langan orang yang tidak beriman dan
Sekalipun dalam jemaat itu terdapat mung-
tem-
Kesatuan dalam Tubuh 20
kin merupakan rintangan yang paling besar
untuk mereka menerima iman Kristen. Ka- mulai mencoba musiknya, kedengarannya
lau di kalangan orang Kristen ditemukan mereka menimbulkan bunyi-bunyi musik
ke- satuan yang sejati maka sikap ini akan yang janggal. Begitu pemimpin musik
lu- luh. Itu menjadi sebuah bukti yang besar mun- cul, bunyi-bunyian yang gaduh dan
bagi dunia ini, sebagaimana dikatakan tidak me- nentu itu segera lenyap, semua
Kristus, bahwa Ia Juruselamat mereka mata dituju- kan kepadanya. Setiap
(Yoh. 17:23). anggota orkestra du- duk dan siap
menerima petunjuknya. Karena anggota
Kesatuan Menyatakan Realitas Ke- orkestra itu mengikuti pemimpin- nya,
rajaan Allah. Jemaat yang bersatu padu di maka terdengarlah lagu dan musik yang
dunia ini menunjukkan bahwa anggota- indah dan merdu.
ang- gotanya memang sungguh-sungguh “Kesatuan dalam tubuh Kristus berarti
berharap hidup rukun bersama di surga. memadukan instrumen hidupku dalam or-
Kesatuan di dunia menunjukkan realitas kestra besar yang terpilih untuk keluar, di
kerajaan Allah yang kekal. Barangsiapa ba- wah dirigen Pembimbing Ilahi. Dengan
yang hidup dengan cara seperti ini me- ngikuti gerak turun dan naik,
menggenapi apa yang dikata- kan dalam mengikuti ira- ma aslinya, kita dapat
Kitab Suci, “Sungguh, alangkah baiknya menyajikan simponi kasih Allah untuk
dan indahnya, apabila saudara-sau- dara umat manusia.”1
diam bersama-sama dengan rukun!” (Mzm
133:1). PENCAPAIAN KESATUAN

Kesatuan Menunjukkan Kekuatan Jika jemaat mau memperoleh


Je- maat. Kesatuan mendatangkan pengalaman kesatuan itu, maka Keallahan
kekuatan, ketidaksatuan menimbulkan dan umat per- caya haruslah dilibatkan
kelemahan. Se- buah jemaat akan benar- dalamnya. Apakah sumber kesatuan dan
benar makmur dan tangguh apabila apakah itu dapat dica- pai? Peran apakah
anggota-anggota disatukan dalam Kristus, yang harus dilakonkan orang-orang
bekerja sama dalam kese- larasan demi percaya?
keselamatan dunia. Hanya de- ngan
demikianlah mereka benar-benar men- jadi Sumber Kesatuan. Kitab Suci menun-
“kawan sekerja Allah” (1 Kor. 3:9). jukkan bahwa kesatuan memperoleh
Kesatuan orang Kristen menjadi sumber- nya dalam (1) pemeliharaan dalam
tantang- an terhadap dunia kita yang kuasa Ba- pa (Yoh. 17:11), (2) kemuliaan
semakin terce- rai-berai, yang terpecah- Tuhan yang diberikan Kristus kepada para
pecah karena hanya mengasihi diri sendiri. pengikut-Nya (Yoh. 17:22), dan (3) umat
Jemaat yang bersatu akan menahan percaya yang di- diami Kristus (Yoh.
serangan setan. Sesungguh- nya, kuasa 17:23). Roh Kudus, yak- ni “Roh Kristus”
kegelapan menjadi tidak berdaya melawan yang tinggal di tengah-te- ngah tubuh
jemaat yang anggotanya saling me- ngasihi Kristus, adalah kuasa pemadu dan hadir
sebagaimana Kristus telah menga- sihi sehingga membuat setiap bagian bersatu.
mereka. Seperti poros dan jari-jari sebuah roda,
Efek positif dan indah dari jemaat yang makin dekat anggota jemaat (jari-jari)
bersatu dapatlah dibandingkan dengan pe- kepa- da Kristus (poros) makin dekatlah
nampilan sebuah orkestra. Saat-saat satu de- ngan yang lain. “Rahasia kesatuan
sebelum pemimpinnya muncul, ketika yang sejati di dalam jemaat dan di dalam
pemain musik keluarga bu-
Kesatuan dalam Tubuh 21
kanlah dalam diplomasi, bukan pula dalam
manajemen, tidak pula upaya manusia gembala dan pengajar-pengajar.” Karunia-
yang luar biasa untuk mengatasi pelbagai karunia ini diberikan kepada jemaat untuk
kesukar- an—walaupun ini banyak juga “memperlengkapi orang-orang kudus bagi
dilakukan— melainkan persatuan dengan pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
Kristus.”2 tubuh Kristus, sampai kita semua telah
men- capai kesatuan iman dan pengetahuan
Roh Kudus sebagai Pemersatu. Seba- yang benar tentang Anak Allah,
gaimana “Roh Kristus” dan “Roh kebenar- kedewasaan pe- nuh, dan tingkat
an,” Roh Kudus mendatangkan kesatuan. pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus” (Ef. 4:11-13).
1. Fokus kesatuan. Kalau Roh itu ma- Karunia-karunia yang unik ini
suk dalam diri umat percaya, maka Ia men- direncana- kan untuk mengembangkan
jadikan mereka mampu mengatasi prasang- “kesatuan Roh” ke dalam sebuah “kesatuan
ka budaya manusia, soal kesukuan, seks, iman” (Ef. 4:3, 13) sehingga umat percaya
war- na kulit, kebangsaan dan status (baca menjadi dewasa dan teguh dan “bukan lagi
Gal. 3:26-28). Ia menyempurnakan ini anak-anak, yang diombang-ambingkan
dengan mendatangkan Kristus dalam hati. oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh
Orang yang di dalamnya Kristus tinggal, permainan palsu manusia dalam kelicikan
mereka akan memusatkan perhatian kepada mereka yang menyesatkan” (Ef. 4:14; baca
Kristus, bukan kepada diri mereka sendiri. juga bab 17).
Persatu- an mereka dengan Kristus Melalui karunia-karunia inilah umat
menegakkan ikat- an kesatuan antara per- caya membicarakan kebenaran dalam
sesama mereka—buah karena tinggalnya kasih dan bertumbuh dalam Kristus, Kepala
Roh. Dengan cara demi- kian mereka jemaat itu—mengembangkan sebuah
mengurangi perbedaan-perbe- daan yang kesatuan ka- sih yang dinamis. Di dalam
terdapat di antara mereka, dan me- reka Kristus, kata ra- sul Paulus, “seluruh tubuh,
akan bersatu dalam tugas untuk memu- —yang rapi tersu- sun dan diikat menjadi
liakan Yesus. satu oleh pelayanan semua bagiannya,
sesuai dengan kadar pe- kerjaan tiap-tiap
2. Peranan karunia-karunia rohani anggota—menerima per- tumbuhannya dan
da- lam pencapaian kesatuan. membangun dirinya dalam kasih” (Ef.
Bagaimana tu- juan kesatuan jemaat itu 4:16).
dapat dicapai? Apa- bila Yesus memulai
pekerjaan pengantaraan- Nya di sisi Bapa- 3. Dasar Kesatuan. Seperti halnya
Nya di surga Ia membuat ketentuan bahwa “Roh kebenaran” (Yoh. 15:26) begitu pula
tujuan memperoleh kesatu- an dalam umat- Roh Kudus bekerja menggenapi janji
Nya itu bukanlah hanya ang- an-angan. Kristus. Tu- gas-Nya ialah membimbing
Melalui Roh Kudus Ia memberi- kan umat percaya ke dalam seluruh kebenaran
karunia khusus untuk mendirikan “kesa- (Yoh. 16:13). Maka jelaslah kebenaran yang
tuan iman” di antara orang-orang yang per- berpusat pada Kris- tus adalah dasar
caya. kesatuan.
Waktu membicarakan masalah karunia- Misi Roh ialah membimbing umat per-
karunia ini, Paulus berkata, Kristus caya ke dalam “kebenaran sebagaimana
“membe- rikan baik rasul-rasul maupun yang ada di dalam Kristus Yesus.” Studi
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil yang de- mikian membawa efek kesatuan.
maupun gembala- Tetapi stu- di saja tidaklah cukup memadai
untuk men- datangkan persatuan yang
sejati. Hanyalah
Kesatuan dalam Tubuh 21
dengan percaya, hidup dan
mengkhotbahkan kebenaran seperti yang olok-olok, diejek, dilukai, dipakukan ke
terdapat di dalam Kristus kesatuan yang kayu salib sampai mati dan dikuburkan,
sejati itu dapat diwu- judkan. Persekutuan, jika itu memang untuk mengasihi orang
karunia rohani, dan ka- sih semuanya lain. Kare- na begitulah kasih terhadap
sangat penting, tetapi kepe- nuhannya orang lain se- bagaimana Aku mengasihi
terjadi hanyalah melalui Seorang yang kamu.”
berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup” (Yoh. 14:6). Kristus berdoa, ”Ku- 1. Mungkinnya Ketidakmungkinan.
duskanlah mereka dalam kebenaran; Bagaimanakah kita menunjukkan kasih se-
firman- Mu adalah kebenaran” (Yoh. perti yang terdapat pada Kristus? Tidak
17:17). Untuk merasakan kesatuan orang- mungkin! Kristus meminta yang tidak
orang percaya ha- ruslah menerima terang mung- kin, akan tetapi Ia dapat melakukan
sebagaimana yang bersinar dari Sabda itu. yang ti- dak mungkin itu. Ia berjanji, “Dan
Kalau kebenaran ini, seperti kebenaran Aku, apa- bila Aku ditinggikan dari bumi,
yang terdapat di dalam Kristus tinggal di Aku akan me- narik semua orang datang
da- lam hati, maka kebenaran itu akan kepada-Ku” (Yoh. 12:32). Karena kesatuan
member- sihkan, meninggikan, memurnikan di dalam tubuh Kris- tus bersifat
hidup ser- ta menghapuskan segala penjelmaan kesatuan umat per- caya
prasangka dan per- pecahan. dengan Allah melalui Firman yang te- lah
menjadi daging. Ini juga bersifat rela-
Hukum Kristus yang Baru. Sama se- sional, kesatuan umat percaya melalui akar
perti manusia, jemaat itu didirikan dalam mereka yang sama di dalam Pohon Anggur
gambar Allah. Sebagaimana setiap Oknum itu. Dan akhirnya, akarnya ada pada salib:
dalam Keallahan itu saling mengasihi kasih Golgota itu terbit di dalam diri
begitu pula seharusnya anggota jemaat itu. orang- orang yang beriman.
Kristus menyuruh umat-Nya menunjukkan
kasih me- reka kepada Tuhan dengan jalan 2. Kesatuan di kayu salib. Kesatuan
saling me- ngasihi di antara mereka (Mat. je- maat berlangsung di kayu salib.
22:39). Hanyalah dengan menyadari bahwa kita
Yesus sendiri menjalankan prinsip tidak dapat dan tidak menaruh kasih seperti
kasih sampai ke bukit Golgota. Menjelang yang dimi- liki Kristus maka kita mengakui
kema- tian-Nya Ia melaksanakan amanat perlunya kita tinggal di hadapan hadirat-
yang te- lah disampaikannya sebelumnya, Nya—serta mem- percayai-Nya tatkala Ia
dengan memberikan hukum yang baru berkata: “Sebab di luar Aku kamu tidak
kepada mu- rid-murid-Nya: “Inilah dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5). Kita
perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengetahui bahwa kema- tian-Nya di kayu
mengasihi seperti Aku telah mengasihi salib bukan hanya untuk kita saja,
kamu” (Yoh. 15:12; ban- dingkan 13:34). melainkan untuk setiap orang yang ada di
Ia seolah-olah berkata ke- pada mereka, atas dunia. Ini berarti bahwa Ia menga- sihi
“Saya mohon supaya kamu ja- ngan semua bangsa, suku, warna kulit dan
menuntut hak kamu, melihat kalau-ka- lau segala tingkat masyarakat Kasih-Nya
ada imbalan, menuntut kalau tidak diberi- terha- dap semua orang sama, betapa pun
kan. Saya meminta kamu membiarkan berbeda- bedanya mereka. Itulah sebabnya
pung- gungmu terbuka terhadap pecut, kesatuan berakar di dalam Allah. Visi
memberi- kan pipi yang lain, dituduh tanpa manusia yang sempit cenderung memisah-
alasan, di- misahkan manu- sia. Salib itu meretas
kebutaan manusia dan
Kesatuan dalam Tubuh 21
menaruh harga yang diberikan Allah
kepada umat manusia. Itu berarti bahwa Kita harus berdoa setiap hari agar dapat
pada peman- dangan Tuhan manusia amat memperolehnya, mengusahakannya
berharga. Se- mua kita diperlukan. Jika dengan hati-hati.
Kristus mengasihi mereka, begitu pula Kita harus mengurangi perbedaan dan
seharusnya kita. menghindari perbantahan atas hal-hal yang
Ketika Kristus meramalkan bahwa pe- tidak penting. Daripada kita memusatkan
nyaliban-Nya sudah makin dekat, yang di- perhatian terhadap hal-hal yang
maksudkan-Nya ialah kuasa-Nya menarik memisahkan kita, sebaiknya kita berbicara
makin dekat, penderita yang paling merana mengenai ba- nyak kebenaran yang
itu, akan mendatangkan kesatuan kepada berharga yang sama- sama kita sepakati.
tu- buh-Nya, yakni jemaat. Jurang yang Berbicaralah mengenai kesatuan dan
dalam antara surga dengan kita, jurang berdoa agar doa Kristus dipe- nuhi.
yang telah dijembatani Kristus, membuat Dengan melakukan yang demikianlah kita
kita dapat me- langkah ke seberang atau ke dapat menyadari kesatuan dan kehar-
kota yang harus kita lalui untuk monisan yang diperlukan Tuhan pada kita.
menjangkau saudara kita yang rendah.
Golgota berarti, “Bertolong-tolonganlah 3. Bekerja sama untuk tujuan yang
menanggung bebanmu” (Gal. 6:2). Ia me- sa- ma. Jemaat tidak akan pernah
nanggung beban semua umat manusia, mengalami ke- satuan sampai, sebagai satu
yang meremukkan hidup-Nya supaya unit, jemaat me- libatkan pemberitaan Injil
dengan de- mikian Ia dapat memberikan Yesus Kristus. Tu- gas yang demikian
kepada kita hi- dup serta melepaskan kita menyediakan sebuah latih- an yang ideal
untuk saling to- long. untuk pelajaran keselarasan. Itulah yang
akan mengajarkan kepada umat percaya
Langkah-langkah menuju Kesatuan. bahwa mereka semua secara indi- vidu
Kesatuan tidak datang secara otomatis. menjadi bagian dari keluarga Allah, dan
Orang- orang percaya harus memastikan bahwa kebahagiaan semua bergantung
langkah untuk memperolehnya. kepa- da kesiapan setiap orang yang
beriman.
1. Kesatuan di dalam rumah tangga. Di dalam tugas-Nya, Kristus membaur-
Salah satu latihan yang ideal bagi kesatuan kan pemulihan jiwa dan pemulihan tubuh.
jemaat bermula di dalam rumah tangga Apabila Ia mengutus murid-murid-Nya un-
(baca bab 23). Jika kita menguasai tuk melaksanakan tugas mereka, Ia mene-
manajemen, ke- lemahlembutan, kankan maksud yang sama: berkhotbah
keramahan, kesabaran, dan kasih yang dan menyembuhkan (Luk. 9:2; 10:9).
berpusat kepada salib, maka kita dapat Oleh karena itu, jemaat Kristus haruslah
melaksanakan prinsip ini di dalam jemaat. menjalankan tugas untuk berkhotbah—
tugas pelayanan firman—sekaligus dengan
2. Tujuan Kesatuan. Kita tidak akan peker- jaan penginjilan melalui
per- nah mencapai kesatuan kecuali kita pengobatan. Peker- jaan Tuhan ini
bekerja dengan saksama dan penuh janganlah dilakukan sendiri- an atau hanya
kesadaran untuk itu. Janganlah kita merasa itulah segala-galanya. Pada za- man Kristus
puas bahwa kita dengan upaya sendiri terdapat keseimbangan dalam tugas itu,
dapat memperolehnya. dikerjakan bersama-sama dengan selaras,
sehingga demikianlah seharusnya menjadi
sifat pekerjaan kita dalam penarikan jiwa.
Kesatuan dalam Tubuh 21
Barangsiapa yang terlibat dalam
pelbagai bidang pekerjaan jemaat haruslah kap yang hanya mementingkan diri sendiri,
bekerja sama dengan erat jika mereka ingin angkuh, rasa yakin diri sendiri, merasa sok
menyam- paikan undangan Injil kepada tahu, merasa lebih unggul, prasangka,
dunia dalam cara yang penuh kuasa. Banyak kritik dan sifat mengadu domba, serta
orang mera- sa bahwa kesatuan berarti sikap men- cari-cari salah cenderung
konsolidasi demi efisiensi. Dengan memecah-belah je- maat. Kasih Kristen
memperhatikan perban- dingan (metafora) yang mula-mula itu se- ring hilang di balik
tubuh, yang berkaitan dan menunjuk sikap seperti yang dise- butkan di atas.
pelbagai organ tubuh, masing-ma- sing Pandangan yang segar terha- dap karunia
organ tubuh itu baik yang besar mau- pun Kristus di Golgota dapat mem- barui kasih
yang kecil semuanya penting. Kerja sa- ma kepada sesama (1 Yoh. 4:9-11). Anugerah
—bukannya bersaing adalah rencana Tu- Allah yang disalurkan melalui Roh Kudus
han bagi pekerjaan-Nya yang meliputi dapat menaklukkan sumber-sumber
selu- ruh dunia. Dengan demikian kesatuan perpecahan dalam hati yang bersifat
dalam tubuh Kristus menjadi sebuah alamiah. Apabila ada salah satu jemaat
ungkapan ka- sih Kristus yang tidak Perjanjian Baru mengembangkan masalah
mementingkan diri yang begitu agung perpecahan ini, Paulus memberi saran
dinyatakan di kayu salib. kepada jemaat su- paya mereka “hidup
oleh Roh” (Gal. 5:16). Melalui doa yang
4. Mengembangkan perspektif yang terus-menerus kita men- cari bimbingan
global. Sebuah jemaat tidaklah memperli- Roh, yang akan menuntun kita ke dalam
hatkan kesatuan yang sejati kecuali jemaat kesatuan. Hidup oleh Roh be- rarti
itu membangun pekerjaan Tuhan di seluruh membuahkan buah-buah Roh—kasih,
penjuru dunia. Jemaat harus melakukan se- kegembiraan, damai, kesabaran,
gala daya yang dipunyainya untuk keramahan, kebajikan, kesetiaan,
menghin- dari keterasingan karena rasa kelemahlembutan dan pengendalian diri—
kebangsaan, budaya atau kedaerahan. yang merupakan obat mujarab melawan
Untuk memperoleh kesatuan pikiran tujuan perpecahan (Gal. 5:22, 23). Yakobus
dan perbuatan orang- orang percaya yang berbicara melawan akar dan sumber lain
berbeda-beda kebangsa- annya haruslah perpecahan itu: mendasarkan bagaimana
berbaur dan melayani bersa- ma-sama. kita memperlakukan individu de- ngan
Jemaat haruslah berhati-hati jangan melihat kekayaan dan kedudukan mere- ka.
sam- pai menonjolkan kepentingan Dengan tajam dan keras ia mengecam
nasional yang mendatangkan perpecahan, sikap pilih kasih yang demikian: “Jikalau
yang merusak seluruh kesatuan. Para kamu memandang muka, kamu berbuat
pemimpin jemaat ha- ruslah bekerja dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata,
sedemikian rupa untuk men- jaga kesatuan bahwa kamu melakukan pelanggaran”
dan kesamaan, berhati-hati agar jangan (Yak. 2:9). Karena Allah tidak memandang
sampai mengembangkan pelba- gai muka (Kis. 10:34), maka kita tidak boleh
program atau fasilitas di satu kawasan menaruh hor- mat kepada orang-orang
yang harus ditanggungkan atas pekerjaan tertentu dalam je- maat dan
pembangunan yang seharusnya dilakukan membedakannya dengan anggota jemaat
di bagian-bagian lain dunia ini. yang lain hanya karena kedudukan,
kekayaan dan kemampuan mereka. Kita
5. Hindari sikap yang memisahkan. da- pat menghormati mereka, tetapi
Si- janganlah kita menganggap mereka jauh
lebih berhar- ga kepada Allah Bapa kita
daripada anak
Kesatuan dalam Tubuh 21
Allah yang paling hina atau rendah. Firman
Kristus mengoreksi pandangan kita: “Se- anak-anak Allah dan sama penting bagi-
sungguhnya segala sesuatu yang kamu Nya. Seperti halnya Tuhan kita, Anak
laku- kan untuk salah seorang dari saudara- manusia,
Ku yang paling hina ini, kamu telah menjadi saudara bagi setiap putra-putri
melakukan- nya untuk Aku” (Mat. 25:40). Adam, begitu pula dengan para pengikut-
Ia digambar- kan dalam pribadi orang yang Nya, dipanggil supaya bersatu dalam piki-
paling hina, seperti juga di dalam diri ran dan misi, dengan cara yang bersifat
anggota-anggota jemaat yang paling pene- busan terhadap sesama saudara-
diberkati. Semua adalah saudari kita dari “semua bangsa dan suku
dan bahasa dan kaum” (Why. 14:6).

Referensi:

1. Benjamin F. Reaves, “Apa arti kesatuan bagiku,” dalam Adventist Review, 4 Desember 1986, hlm. 20.
2. White, Rumah Tangga Advent (The Adventist Home) Nashville, TN: Southern Publihsing Assn., 1952, hlm. 179.
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 215
Melalui baptisan kita mengakui iman kita dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus, dan memberikan kesaksian akan kematian
kita terhadap dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru. De-
mikianlah kita mengaku Kristus Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi
umat-Nya, dan diterima sebagai anggota jemaat-Nya. Baptisan ada-
lah sebuah lambang persatuan kita dengan Kristus, keampunan dosa-
dosa serta penerimaan kita atas Roh Kudus. Adalah dengan diselam-
kan ke dalam air dan persatuan dalam pengukuhan iman dalam
Kristus bukti pertobatan dari dosa. Kemudian diikuti dengan petunjuk
yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan pengajaran yang
terdapat di dalamnya.—Fundamental Beliefs,––15.
BAB 15

BAPTISAN

agi Nyangwira, yang tinggal di Afrika


B Tengah, baptisan tidaklah dianggap ha-
nya sekadar pilihan. Kurang lebih setahun
ngung di telinganya.
Sebelum masuk ke dalam air, ia
mengakui dosa-dosanya dan membaktikan
ia belajar Alkitab dengan rajin. Ia ingin segenap hi- dupnya kepada
benar menjadi seorang Kristen.
Juruselamatnya, tidak tahu apakah ia harus
Pada suatu petang ia menceriterakan
menyerahkan nyawanya. ke-
ke- pada suaminya tentang hal-hal yang
pada Tuhan pada hari itu juga. Suasana damai
telah dipelajarinya. Suaminya dengan kasar memenuhi hatinya ketika ia dibaptiskan.
berte- riak, “Saya tidak suka agama seperti Tatkala ia kembali ke rumah, ia meng-
ini ada di dalam rumah tanggaku, dan ambil golok suaminya dan membawanya
kalau kau masih terus juga ke- pada suaminya.
mempelajarinya, saya akan mem- bunuh Dengan berat suaminya bertanya,
kau.” Walaupun Nyangwira diancam tetapi “Apakah kau sudah dibaptiskan?” “Su-
ia terus saja belajar dan siap menerima dah,” jawab Nyangwira dengan tulus.
baptisan. “Inilah golokmu, lakukanlah.” “Apakah
Sebelum berangkat menuju tempat bap- kau sudah siap untuk mati?” ”Ya, sudah.”
tisan, Nyangwira dengan hormat bertelut di Melihat keberaniannya, suaminya terce-
hadapan suaminya sambil memberitahukan ngang sehingga hilanglah semangat untuk
kepadanya bahwa ia akan dibaptiskan. membunuhnya.l
Sua- minya mengambil golok berburunya
sambil berteriak, “Sudah kukatakan BETAPA PENTINGKAH BAPTISAN
padamu bahwa kau tidak boleh ITU?
dibaptiskan. Pada hari kau dibaptiskan, kau
akan kubunuh. Apakah nyawa menjadi taruhan
Tetapi Nyangwira bertekad untuk baptisan itu? Apakah Tuhan benar-benar
meng- ikuti Tuhannya. Ia meninggalkan mengharus- kan baptisan itu? Adakah
suaminya dengan ancaman yang masih keselamatan itu
tetap berde-

219
220 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
bergantung pada apakah seseorang itu
dibap- tiskan? rima Yesus sebagai Juruselamat mereka,
dan mereka harus dibaptiskan di dalam
Teladan Yesus. Pada suatu hari Yesus me- nama Allah Tritunggal itu. Pembaptisan
ninggalkan pertukangan kayu di Nazaret mereka menunjukkan bahwa mereka sudah
se- raya mengucapkan selamat tinggal memasuki hubungan yang bersifat pribadi
kepada kaum kerabatnya, lalu ia pergi dengan Kris- tus dan berjanji hidup selaras
menuju Yor- dan karena di sana ada dengan prinsip- prinsip kerajaan anugerah-
sepupu-Nya, Yoha- nes, sedang Nya. Kristus me- nyimpulkan mandat yang
berkhotbah. Ketika Ia mendekati Yohanes, diberikan-Nya itu, membaptis dengan
Ia meminta padanya supaya Ia di- sebuah jaminan, “Dan ke- tahuilah, Aku
baptiskan. Dengan tercengang Yohanes menyertai kamu senantiasa sampai kepada
me- nampik-Nya dengan berkata, “Akulah akhir zaman.”
yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau Setelah kenaikan Kristus, para rasul
yang datang kepadaku?” mengumumkan perlu dan pentingnya
“Biarlah hal itu terjadi, karena baptisan (Kis. 2:38; 10:48; 22:16). Sebagai
demikianlah sepatutnya kita sambutan- nya, orang banyak dibaptiskan,
menggenapkan seluruh ke- hendak Allah,” membentuk jemaat Perjanjian Baru (Kis.
jawab Yesus (Mat. 3:14-15). Baptisan 2:41, 47; 8:12) dan menerima otoritas
Yesus menjadikan pengesahan peraturan Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Ilahi (Mat. 3:13-17; bandingkan Mat.
21:25). Baptisan merupakan satu aspek Baptisan dan Keselamatan. Kristus
pembenaran di mana semua orang dapat mengajarkan bahwa “Siapa yang percaya
tu- rut serta. Sejak Kristus, Seorang yang dan dibaptis akan diselamatkan,” (Mrk.
Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk 16:16). Di dalam jemaat kerasulan secara
“menggenapkan seluruh kehendak Allah,” otomatis baptisan mengikuti penerimaan
maka kita orang yang berdosa ini, atas Kristus. Itulah sebuah pengukuhan
haruslah melakukan hal iman orang yang baru percaya (bandingkan
yang lama. Kis. 8:12; 16:30-34).
Petrus menggunakan pengalaman Nuh
Perintah Yesus. Pada akhir tugas Kristus waktu air bah untuk menggambarkan hu-
di dunia ini Ia memberikan perintah bungan antara baptisan dengan
kepada murid-murid-Nya: “Karena itu keselamatan. Pada zaman dahulu kala dosa
pergilah, jadi- kanlah semua bangsa murid- manusia telah melampaui batasnya
Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa sehingga melalui Nuh, Allah memberikan
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah peringatan kepada dunia supaya bertobat,
mereka melakukan segala sesuatu yang kalau tidak akan menghadapi kebinasaan.
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan Hanya delapan orang yang per- caya dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senan- masuk ke dalam bahtera sehingga
tiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. “diselamatkan oleh air bah itu.” “Juga
28:19-20). kamu sekarang diselamatkan oleh
Di dalam perintah ini Kristus kiasannya,” kata Petrus, “yaitu baptisan—
menjelaskan bahwa baptisan merupakan maksudnya bukan untuk membersihkan
keharusan bagi orang yang ingin turut kenajisan jasmani, me- lainkan untuk
ambil bagian dalam jemaat-Nya, di dalam memohonkan hati nurani yang baik kepada
kerajaan rohani. Kare- na melalui Allah—oleh kebangkitan Yesus Kristus”(1
pelayanan murid-murid itu, Roh Kudus Ptr. 3:20, 21).
membuat orang bertobat dan mene-
Baptisan 221
Petrus menerangkan bahwa kita disela-
matkan oleh baptisan sebagaimana juga “SATU BAPTISAN”
Nuh dan keluarganya diselamatkan oleh
air. Su- dah tentu Tuhan Allah yang Pelaksanaan baptisan di dunia Kristen
menyelamatkan Nuh, bukan air bah. beraneka-ragam. Sebagian dengan cara pe-
Menurut analoginya, da- rah Kristuslah, nyelaman atau diselamkan; sedangkan se-
bukannya baptisan, yang menghapuskan bagian lagi dengan pemercikan atau diper-
dosa dari dalam diri orang percaya. “Tetapi cik. Ciri-ciri kesatuan yang diberikan Roh
baptisan, seperti (Nuh) pe- nurutan dalam dalam jemaat Allah ialah praktik “satu
memasuki bahtera itu, itulah ‘jawab untuk bap- tisan” (Ef. 4:5).6 Apakah yang
memohonkan hati nurani yang baik kepada dinyatakan Al- kitab mengenai makna
Allah.’ Apabila manusia melalui kuasa istilah membaptiskan, tentang praktik itu
Allah memberikan ‘jawaban,’ maka sendiri, dan makna rohani- nya?
keselamatan yang disediakan ‘oleh Makna kata “Membaptis.“ Kata baptis
kebang- kitan Yesus Kristus’ menjadi dalam bahasa Inggris berasal dari kata Yu-
efektif.” nani baptizo, yang berarti diselamkan,
Walaupun demikian, baptisan memang kare- na kata itu diambil dari kata kerja
penting hubungannya dengan keselamatan, bapto, artinya “diselamkan atau
tetapi itu bukanlah jaminan keselamatan. 4 dimasukkan ke ba- wah.”7 Bilamana kata
Paulus menganggap pengalaman bangsa kerja baptize dikenakan kepada baptisan air
Is- rael yang keluar dari Mesir sebagai maka yang dimaksudkan- nya ialah
sebuah lambang yang menggambarkan diselamkan seseorang yang dice- lupkan ke
baptisan.5 “Aku mau supaya kamu bawah air.8
mengetahui, sauda- ra-saudara, bahwa Dalam Perjanjian Baru kata kerja mem-
nenek moyang kita semua berada di bawah baptis digunakan untuk (1) menunjuk
perlindungan awan dan bahwa mereka kepada baptisan air (misalnya dalam Mat.
semua telah melintasi laut. Untuk menjadi 3:6; Mrk. 1:9; Kis. 2:41); (2) sebagai
pengikut Musa mereka semua telah sebuah perban- dingan atas derita dan
dibaptis dalam awan dan dalam laut. kematian Kristus (Mat. 20:22, 23; Mrk.
“Mereka semua makan makanan rohani 10:38,39; Luk. 12:50);
yang sama dan mereka semua minum mi- (3) kepada kedatangan Roh Kudus (Mat.
numan rohani yang sama.” “Diselamkan” 3:11; Mrk. 1:8; Luk. 3:16; Yoh. 1:33; Kis.
di dalam air—awan di atas dan air di kiri 1:5; 11:16); dan (4) pembasuhan atau
ka- nan—secara simbolis bangsa Israel upacara pembersihan tangan (Mrk. 7:3, 4;
dibaptis- kan ketika mereka melewati Laut Luk. 11:38). Keempat penggunaan ini
Merah. Walaupun mereka mengalami hal menunjuk kepada pembersihan untuk
seperti ini “Allah tidak berkenan kepada membasuh dari upacara yang tidak kudus,
bagian yang terbesar dari mereka” (1 Kor. dan tidak me- ngesahkan baptisan dengan
10:1-5). Demi- kian juga sekarang ini, percikan.9 Kitab Suci menggunakan kata
baptisan tidaklah oto- matis menjamin benda baptisan, baik untuk baptisan air
orang selamat. Pengalaman bangsa Israel maupun dengan kematian Kristus (Mat. 3:7;
itu ditulis untuk “menjadi per- ingatan bagi 20:22).
kita yang hidup pada waktu, di mama
zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa J.K. Howard menyatakan dalam peneli-
yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, tiannya bahwa Perjanjian Baru
ha- ti-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 mengemuka- kan “tidak adanya bukti
Kor. 10:11, 12). baptisan pemercikan yang dipraktikkan
rasul, bukti dari segala segi
222 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
menunjukkan bahwa pemercikan itu
dikenal- kan belakangan.”10 mana pun tetap menunjukkan praktik
kebia- saan ini.14
Baptisan di dalam Perjanjian Baru.
Peris- tiwa pembaptisan dengan air di ARTI BAPTISAN
dalam Perjan- jian Baru dicatat dengan cara
diselamkan. Di dalamnya dapat kita baca Arti baptisan itu sangat erat kaitannya
bahwa Yohanes dibaptiskan di dalam dengan ragamnya. Alfred Plummer
sungai Yordan (Mat. 3:6; bandingkan Mrk. berkata, “Hanyalah baptisan yang
1:5) dan di Ainon dekat Salim “sebab di dilakukan dengan cara selam yang
situ banyak air” (Yoh. 3:23). Hanyalah mempunyai makna utuh yang kelihatan.”15
baptisan dengan diselamkan me- merlukan
“banyak air.” Simbol Kematian dan Kebangkitan
Yohanes membaptiskan Yesus dengan Kristus. Air yang menutupi
diselamkan. Ia membaptiskan Yesus “di melambangkan penutupan derita dan
su- ngai Yordan” dan sesudah dibaptiskan kesusahan (Mzm. 42:7; 69:2; 124:4, 5),
Yesus keluar dari air” (Mrk. 1:9, 10; oleh karena itu, pembaptisan Yesus dengan
bandingkan Mat. 3:16).11 air menggambarkan nubuat mengenai
Baptisan pada zaman kerasulan juga penderitaan, kematian dan pengu- buran
dilakukan dengan diselamkan. Ketika yang akan dialaminya (Mrk. 10:38; Luk.
Filipus, sang evangelis itu, membaptiskan 12:50) dan keluar dari air berbicara me-
sida-sida Etiopia, mereka “turun ke dalam ngenai kebangkitan-Nya (Rm. 6:3-5).
air” dan “ke- luar dari air” (Kis. 8:38, 39). Baptisan tidak akan bermakna sebagai
simbol penderitaan Kristus “sekiranya
Baptisan menurut Sejarah. Sebelum za- jema- at kerasulan mempraktikkan sebuah
man Kristus, orang-orang Yahudi ragam pembaptisan yang bukan dengan
membap- tiskan orang yang Diyahudikan cara se- lam.” Oleh karena itu, “alasan
dengan bap- tisan diselamkan. Kaum paling kuat untuk baptisan dengan cara
Essenes di Qumran mengikuti praktik diselamkan ada- lah salah satu alasan yang
pembaptisan seperti ini, baik untuk bersifat teolo- gis.”16
anggota mereka sendiri, juga ke- pada
orang yang ditobatkan.12 Lambang Kematian terhadap Dosa dan
Bukti dari lukisan-lukisan yang terdapat Hidup untuk Allah. Di dalam baptisan
di dalam katakom (penjara bawah tanah) orang-orang beriman merasakan
dan di dalam pelbagai gereja, dari mosaik- pengalaman derita Tuhan kita. Paulus
mosaik di lantai, dinding, langit-langit, dan berkata, “Atau ti- dak tahukah kamu,
relief-relief patung, dan dari gambar- bahwa kita semua yang telah dibaptis
gambar yang terda- pat dalam Perjanjian dalam Kristus, telah dibaptis dalam
Baru “penuh dengan kesaksian kematian-Nya? Dengan demikian kita telah
pembaptisan dengan cara diselam- kan, dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
sebuah cara yang lumrah dilakukan pada baptisan dalam kematian, supaya, sama
gereja Kristen pada masa sepuluh sampai seperti Kristus telah dibangkitkan dari
empat belas abad permulaan.”13 Cara pem- antara orang mati. . . demikian juga kita
baptisan pada zaman kuno di Katedral, akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm.
gereja dan reruntuhan yang ditemukan di 6:3, 4).
Afrika Utara, Turki, Italia, Perancis dan di Akrabnya hubungan orang percaya de-
mana- ngan Kristus dinyatakan melalui
pernyataan
Baptisan 223
seperti “dibaptiskan ke dalam Kristus Ye-
sus,” “dibaptiskan ke dalam kematian- 6:17), para calon itu menyatakan kepada
Nya,” dan “dikuburkan dengan Dia melalui orang banyak bahwa mereka telah mening-
bap- tisan.” Howard mencatat, “Dalam galkan pengabdian kepada Setan lalu
tindakan pelambangan dengan baptisan itu mereka menerima Kristus dalam hidup
orang per- caya masuk ke dalam kematian mereka.
Kristus, dan dalam arti yang sebenarnya Dalam zaman jemaat rasul dahulu kala
kematian itu menjadi kematiannya; dan ia panggilan untuk mengadakan pertobatan
memasuki ke- bangkitan Kristus, dan termasuk dalamnya panggilan untuk
kebangkitan itu men- jadi menerima baptisan (Kis. 2:38). Oleh karena
kebangkitannya.”17 Apakah yang dimak- itu, baptisan juga merupakan tanda
sudkan dengan masuknya orang percaya pertobatan sejati. Umat percaya itu
itu ke dalam derita Tuhan kita? menjadi mati terhadap pe- langgaran
hukum dan kemudian memperoleh
1. Mati terhadap dosa. Di dalam bap- keampunan dosa melalui darah Yesus Kris-
tisan umat percaya “telah menjadi satu de- tus yang menyucikannya. Upacara baptisan
ngan apa yang sama dengan kematian- adalah sebuah pernyataan penyucian
Nya” (Rm. 6:5) dan “telah disalibkan batiniah
dengan Kris- tus” (Gal. 2:19). Ini berarti —pembasuhan dari dosa yang telah diakui.
“bahwa manusia lama kita telah turut
disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang 2. Hidup bagi Allah. Kuasa
kuasanya, agar jangan kita menghambakan kebangkitan Kristus terus bekerja dalam
diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang hidup kita. Itulah yang menyanggupkan
telah mati, ia telah bebas dari dosa”(Rm. kita berjalan dalam kehidupan yang baru
6:6-7). (Rm. 6:4)—sekarang mati terhadap dosa,
Orang-orang yang beriman telah “tetapi kamu hidup bagi Allah di dalam
mening- galkan gaya hidup mereka yang Kristus Yesus.” (Rm. 6:11). Kita
lama. Me- reka mati terhadap dosa dan menyaksikan bahwa pengharapan satu-
menegaskan bahwa “yang lama sudah satunya yakni kehidupan yang penuh
berlalu” (2 Kor. 5:17), hidup mereka keme- nangan terhadap hidup yang lama
tersembunyi dalam Kris- tus dan di dalam hanyalah di dalam anugerah Tuhan yang
Allah. Baptisan berarti me- lambangkan telah bangkit dari kubur menyediakan
penyaliban hidup lama. Ini bukan hanya kehidupan rohani yang baru melalui kuasa
sebuah kematian tetapi juga pengubur- an. Roh Kudus yang memberikan tenaga baru.
Kita “dengan Dia kamu dikuburkan dalam Kehidupan baru ini mengangkat kita ke
baptisan” (Kol. 2:12). Sebagaimana dalam pengalaman ma- nusia yang lebih
kematian seseorang pastilah diikuti dengan tinggi, memberikan nilai-nilai baru kepada
penguburan, begitu pulalah apabila orang kita, aspirasi dan hasrat yang berpusat
beriman masuk ke dalam air dari kepada pengabdian kepada Yesus Kristus.
kehidupan yang lama yang segera berlalu Kita sekarang menjadi murid yang baru
apabila ia menerima Yesus Kristus yang bagi Juruselamat, dan baptisan menjadi
telah dikuburkan itu. sebuah tanda bahwa kita telah menjadi
Di dalam baptisan, umat percaya murid-Nya.
mening- galkan dunia. Dengan menurut
perintah “ke- luarlah kamu dari antara Simbol sebuah Hubungan Perjanjian.
mereka, dan pisah- kanlah dirimu dari Pa- da zaman Perjanjian Lama, sunat
mereka, firman Tuhan, dan janganlah merupakan sebuah hubungan perjanjian
menjamah apa yang najis” (2 Kor. antara Allah dan Abraham (Kej. 17:1-7).
Perjanjian yang diberikan kepada Abra-
224 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ham ini mempunyai aspek rohani dan ke-
bangsaan. Sunat merupakan sebuah tanda jian yang baru mewajibkan “iman yang
atau ciri-ciri kebangsaan. Abraham sendiri bati- niah” bukannya “yang bersifat
dan semua lelaki dalam keluarganya yang lahiriah” yang menjadi milik bangsa Israel.
berusia delapan hari sudah disunat (Kej. Seorang dapat menjadi orang Yahudi
17:10-14; 25-27). Jika ada lelaki yang karena kelahiran; te- tapi seorang dapat
belum disunat haruslah “dilenyapkan” dari menjadi Kristen hanyalah melalui kelahiran
kalangan umat Allah karena ia telah baru. “Sebab bagi orang- orang yang ada di
melanggar perjan- jian itu (Kej. 17:14). dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak
Perjanjian itu diadakan antara Allah dan bersunat tidak mempunyai sesuatu arti,
Abraham, menyatakan dimensi rohaninya. hanya iman yang bekerja oleh kasih” (Gal.
Penyunatan Abraham berarti pengukuhan 5:6). Yang menjadi masalah ia- lah “sunat
pengalaman pendahuluannya dalam di dalam hati, secara rohani” (Rm. 2:28,
pembe- naran oleh iman. Penyunatannya 29).
merupakan “meterai kebenaran Baptisan, tanda hubungan selamat di
berdasarkan iman yang ditunjukkannya, da- lam Yesus, menggambarkan sunat
sebelum ia bersunat” (Rm. 4:11). rohani ini. “Dalam Dia kamu telah disunat,
Akan tetapi, sunat itu sendiri tidak bukan de- ngan sunat yang dilakukan oleh
dapat menjamin pemasukan ke dalam manusia, te- tapi dengan sunat Kristus,
dimensi ro- hani sejati perjanjian itu. yang terdiri dari penanggalan akan tubuh
Sering jurubicara Tuhan menasihatkan yang berdosa, ka- rena dengan Dia kamu
betapa cukup memadai- nya sunat rohani. dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam
“Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah Dia kamu turut dibang- kitkan juga oleh
lagi kamu tegar tengkuk” (Ul. 10:16; kepercayaanmu kepada ker- ja kuasa
bandingkan 30:6; Yer. 4:4). “Sebab se- gala Allah, yang telah membangkitkan Dia dari
bangsa yang tidak bersunat hatinya” akan antara orang mati” (Kol. 2:11, 12).
dihukum dengan orang yang bukan Yahudi “Dengan ‘tubuh daging’ yang dipisahkan
(Yer. 9:25, 26). melalui sunat rohani yang dilakukan oleh
Apabila orang Yahudi menolak Yesus Yesus, seorang yang kini dibaptis
sebagai Mesias, saat itulah mereka ‘ditempatkan dalam Kristus’ dan memasuki
melanggar hubungan perjanjian mereka hubungan per- janjian dengan Yesus. Oleh
dengan Tuhan, memutuskan hak status karena itu, ia tu- rut menjadi penerima
istimewa mereka se- laku umat pilihan- kegenapan janji-janji yang diberikan dalam
Nya (Dan. 9:24-27; lihat Bab 4). Walau perjanjian itu.”18 "Ka- rena kamu semua,
pun janji Tuhan dan janji-janji- Nya tetap yang dibaptis dalam Kris- tus telah
lama, Ia memilih umat yang baru. Israel mengenakan Kristus.....................Dan jikalau
rohani menggantikan bangsa Yahudi (Gal. kamu adalah milik Kristus, maka kamu
3:27-29; 6:15, 16). juga adalah keturunan Abraham dan
Kematian Kristus mengukuhkan berhak me- nerima janji Allah” (Gal. 3:27-
perjanjian yang baru. Orang banyak 29). Barang- siapa yang turut serta ke
memasuki perjan- jian ini melalui sunat dalam hubungan perjanjian ini akan
rohani—sebuah sam- butan iman terhadap merasakan dan mengalami janji Allah yang
kematian Kristus yang mendatangkan pasti, “Maka Aku akan men- jadi Allah
pendamaian. Orang-orang Kristen mereka dan mereka akan menjadi umat-
mempunyai “pemberitaan Injil untuk Ku” (Yer. 31:33).
orang-orang tak bersunat” (Gal. 2:7).
Perjan- Lambang Pengabdian kepada Pekerjaan
Kristus. Pada waktu Yesus menerima bap-
Baptisan 225
tisan, Ia memperoleh kecurahan Roh
Kudus, menandai pengurapan-Nya atau baptisan yang serupa yang dapat menyang-
penyerahan- Nya ke dalam tugas yang gupkan jemaat melaksanakan tugas
diberikan Bapa kepada-Nya (Mat. 3:13-17; pengha- rapan Injil kekal kerajaan (Mat.
Kis. 10:38). Pe- ngalaman-Nya 24:14; Why. 14:6).
menunjukkan bahwa baptisan air dan
baptisan Roh berjalan bersama, se- hingga Tanda Masuk ke dalam Jemaat. Sebagai
baptisan tanpa Roh Kudus itu tidaklah sebuah tanda manusia yang sudah
lengkap. dibaharui atau memperoleh kelahiran baru
Jemaat pada zaman rasul-rasul (Yoh. 3:3, 5), baptisan juga merupakan
kecurahan Roh Kudus umumnya mengikuti tanda seorang masuk ke dalam kerajaan
baptisan air. Demikian juga sekarang, rohani Kristus.20 Oleh karena itulah yang
apabila kita dibap- tiskan dalam nama menyatukan orang percaya yang baru itu
Bapa, Anak dan Roh Ku- dus, kita kepada Kristus, maka fungsinya adalah
dibaktikan, ditahbiskan dan disatu- kan pintu masuk ke dalam je- maat. Melalui
dengan ketiga kuasa besar surga untuk baptisan Tuhan menambah- kan murid-
mengabarkan Injil kekal itu. murid yang baru itu ke dalam tubuh umat
Roh Kudus menyiapkan kita untuk me- percaya—tubuh-Nya, yakni jemaat (Kis.
laksanakan pekerjaan pelayanan dengan 2:41, 47; 1 Kor. 12:13). Kemudian me-
memurnikan hati kita dari dosa. Yohanes reka menjadi anggota keluarga Allah. Se-
menyatakan bahwa Yesus “akan membap- orang tidak dapat dibaptiskan tanpa
tiskan kamu dengan Roh Kudus dan bergabung ke dalam keluarga jemaat.
dengan api” (Mat. 3:11). Yesaya
menyatakan bahwa Allah akan SYARAT BAPTISAN
membersihkan umat-Nya dari ke- najisan
mereka “dengan roh yang mengadili dan Kitab Suci membandingkan hubungan
yang membakar” (Yes. 4:4). “Aku akan Kristus dengan jemaat-Nya dengan perni-
memurnikan perakmu dengan garam kahan. Dalam pernikahan, kedua belah
soda,” kata Tuhan, “dan akan pihak harus saling mengetahui tanggung
menyingkirkan segala timah dari padanya” jawab ma- sing-masing dan segala sesuatu
(Yes. 1:25). “Sebab Allah kita adalah api yang ber- kaitan dengan tanggung jawab
yang menghanguskan” dosa (Ibr. 12:29). itu. Orang- orang yang menginginkan
Roh Kudus akan memur- nikan hidup baptisan haruslah menunjukkan iman
semua orang yang menyerahkan diri dalam hidup mereka, per- tobatan dan
kepada-Nya, dan dosa-dosa mereka akan buah-buah pertobatan, sama hal- nya
dihanguskan. dengan pemahaman atas makna bap- tisan
Lalu Roh Kudus akan melengkapi dan hubungan rohani yang menyusul
mere- ka dengan pelbagai karunia-Nya. kemudian.21
Karunia atau pemberian yang
dimaksudkan-Nya ialah “pemberian Ilahi Iman. Salah satu syarat mutlak baptisan
yang istimewa, yang dikaru- niakan pada adalah iman di dalam korban pendamaian
waktu baptisan, untuk menyang- gupkan Yesus sebagai satu-satunya sarana kesela-
umat percaya melayani jemaat dan matan dari dosa. Kristus berkata, “Siapa
melayani orang-orang. yang belum meneri- yang percaya dan dibaptis akan
ma Yesus Kristus.”19 Baptisan Roh Kudus diselamatkan” (Mrk. 16:16). Pada zaman
memberikan kuasa bersaksi bagi jemaat rasul-rasul, jemaat
yang mula-mula (Kis. 1:5, 8), dan hanyalah
dengan
226 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
pada waktu itu membaptiskan hanyalah
orang-orang yang percaya terhadap Injil nuhi syarat mutlak yang dituntut Alkitab
(Kis. 8:12, 36, 37; 18:8). un- tuk baptisan. Hidup mereka haruslah
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, me- nunjukkan ketaatan mereka terhadap
dan pendengaran oleh firman Kristus” kebe- naran sebagaimana terdapat dalam
(Rm. 10:17), petunjuk ini merupakan Yesus dan menyatakan kasih mereka
bagian yang penting ihwal persiapan kepada Allah melalui penurutan atas
baptisan. Perintah agung yang diberikan perintah-perintah- Nya. Jika mereka
Kristus ini mengukuhkan pentingnya menyiapkan diri untuk memperoleh
petunjuk itu: “Karena itu pergilah, baptisan, mereka harus menye- rahkan
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan semua perbuatan dan keyakinan me- reka
bap- tislah mereka dalam nama Bapa dan yang salah. Buah-buah Roh yang tam- pak
Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka dalam hidup mereka akan menyatakan
melaku- kan segala sesuatu yang telah bahwa Tuhan tinggal di dalam mereka dan
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, mereka di dalam Dia (Yoh. 15:1-8). Kalau
Aku menyertai kamu senantiasa sampai mereka tidak menyatakan bukti hubungan
kepada akhir za- man” (Mat. 28:19, 20). mereka dengan Kristus seperti ini, berarti
Untuk menjadi murid, maka perintah yang mereka belum siap bergabung dengan je-
di atas perlu dihayati. maat.22

Pertobatan. “Bertobatlah,” kata Petrus, Pemeriksaan Calon. Kalau mau menjadi


“hendaklah kamu masing-masing memberi anggota jemaat berarti melibatkan diri
dirimu dibaptis” (Kis. 2:38). Pengajaran dalam langkah rohani; tidak sekadar
yang terdapat dalam firman Tuhan tidak mencantumkan nama seorang dalam buku
hanya menghasilkan iman tetapi juga jemaat. Orang- orang yang bekerja dan
pertobatan dan perubahan. Dalam melayani baptisan bertanggung jawab
sambutan terhadap panggilan Tuhan, orang menentukan kesiapan calon-calon baptisan.
banyak akan melihat keadaan mereka yang Mereka harus menjelas- kan prinsip-prinsip
tidak berdaya atau hilang, mengakui dosa sampai calon itu mengerti benar prinsip
mereka yang banyak, mereka menyerahkan jemaat yang dipegang teguh jemaat serta
diri kepada Tuhan, bertobat dari dosa-dosa memberikan bukti dalam hidup yang baru
mereka, menerima pendamaian Kristus, dan menikmati suatu pengalaman di dalam
serta mengabdikan diri mereka ke dalam Yesus Kristus.23
hidup baru di dalam Dia. Tanpa perubahan Walaupun demikian janganlah sekali-
mereka tidak akan dapat masuk ke dalam kali mereka menghakimi motif orang yang
Baptisan suatu perhubungan yang pribadi ingin dibaptiskan. “Apabila ada orang yang
dengan Yesus Kristus. Hanya melalui meng- ajukan dirinya sebagai calon
pertobatan mereka dapat mengalami baptisan dan mau menjadi anggota jemaat,
kematian terhadap dosa—sebuah syarat kita harus me- meriksa buah-buah
mutlak untuk memperoleh baptisan. hidupnya, dan membiar- kan soal motif bagi
dirinya sendiri.”24
Buah-buah Pertobatan. Barangsiapa Ada yang sudah dikuburkan hidup-
yang ingin dibaptiskan haruslah mengaku hidup dalam air baptisan. Dirinya belum
beriman dan mengalami pertobatan. mati. Orang seperti ini belum menerima
Kecuali mereka mendatangkan “buah yang suatu kehi- dupan baru di dalam Kristus.
sesuai dengan pertobatan” (Mat. 3:8) Barangsiapa telah menggabungkan diri ke
mereka belum meme- dalam jemaat dalam cara seperti ini berarti
telah membawa
Baptisan 227
benih-benih kelemahan dan kemurtadan
da- lam dirinya. Pengaruh mereka yang dengan Kristus sehingga mereka tiba
belum “disucikan” akan membingungkan kepada baptisan.
orang yang ada di dalam jemaat dan di luar Sambutan Yesus yang begitu positif ter-
jemaat serta kesaksian yang dibawakannya hadap ibu-ibu yang membawa anak-anak
memba- hayakan. mereka kepada-Nya supaya diberkati telah
menjadikan praktik penyerahan anak-anak.
Apakah Bayi dan Anak-anak boleh Di- Untuk inilah orangtua membawa anak-
baptiskan? Baptisan menyatukan orang- anak mereka ke dalam jemaat untuk
orang yang baru percaya ke dalam jemaat dipersembah- kan kepada Tuhan.
dalam pengertian “lahir kembali.” Pada usia berapakah seorang siap untuk
Perubahan yang terjadi dalam diri mereka menerima baptisan? Seseorang dapat
melayakkan mereka menerima baptisan dibaptis- kan jika mereka (1) sudah cukup
dan keanggotaan jemaat. Penggabungan usia me- ngerti makna baptisan, (2) telah
diri ini berlangsung pada waktu “dilahirkan bertobat dan menyerahkan diri kepada
kembali,” bukan pada “waktu lahir.” Inilah Kristus (3) mema- hami prinsip dasar
sebabnya mengapa umat percaya Kekristenan, dan (4) me- mahami arti
dibaptiskan—“baik laki-laki maupun keanggotaan dalam jemaat. Seorang
perempuan Kis. 8:12, 13, 29:38; 9:17, menempatkan keselamatannya da- lam
18; 1 Kor. 1:14). “Tidak ada terdapat bahaya hanya apabila ia sudah tiba pada usia
dalam Perjanjian Baru,” kata Karl Barth yang layak namun menolak pengaruh Roh
mengakui, “baptisan atas bayi yang Kudus.
diizinkan atau dipe- rintahkan.”25 G.R. Oleh karena tingkat kedewasaan rohani
Beasley-Murray meng- akui, “Saya sendiri masing-masing orang berbeda pada usia
tidak mengakui adanya baptisan anak-anak ter- tentu, tidaklah mengherankan jika pada
sebagai baptisan Jemaat Perjanjian usia yang lebih dini ada orang yang sudah
Baru.”26 siap me- nerima baptisan sementara yang
Karena anak-anak bayi belum memper- lain belum siap. Oleh karena itu, kita tidak
oleh perubahan pengalaman, mereka menetapkan usia minimum untuk
belum memenuhi syarat untuk baptisan. menerima baptisan. Apabila ada orangtua
Apakah de- ngan demikian mereka yang mengizinkan anak-anak mereka
dikeluarkan dari ma- syarakat perjanjian dibaptiskan pada usia yang agak muda,
itu? Tentu saja tidak! Ye- sus tidak maka mereka harus memi- kul tanggung
mengeluarkan mereka dari kera- jaan-Nya, jawab pertumbuhan rohani dan tabiat anak-
kerajaan anugerah itu. “Biarkan- lah anak- anak itu.
anak itu, janganlah menghalang- halangi
mereka datang kepada-Ku,” kata Yesus, BUAH BAPTISAN
“sebab orang-orang yang seperti itu- lah
yang empunya Kerajaan Sorga.” “Lalu Ia Buah baptisan yang paling utama ialah
meletakkan tangan-Nya atas mereka dan hidup yang tinggal di dalam Kristus.
ke- mudian Ia berangkat dari situ” (Mat. Tujuan dan keinginan berpusat pada
19:14, 15). Orangtua yang teguh imannya Kristus, tidak lagi kepada diri sendiri.
akan membimbing anak-anak mereka, “Karena itu, kalau ka- mu dibangkitkan
sebuah pe- ranan yang sangat menentukan, bersama dengan Kristus, carilah perkara
membawa anak-anak itu ke dalam suatu yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di
perhubungan sebelah kanan Allah. Pikirkan-
228 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
lah perkara yang di atas, bukan yang di
bumi” (Kol. 3:1, 2). Baptisan bukanlah yang baru dibaptiskan (1 Kor. 12:12-26).
pencapaian puncak yang paling tinggi yang Demi kebaikan mereka, juga demi
mungkin di- peroleh orang Kristen. Kalau kebaikan jemaat, anggota-anggota yang
kita bertumbuh dalam kerohanian, kita baru ini harus- lah dilibatkan dalam
mencapai karunia- karunia Kristen untuk kehidupan yang berbakti, berdoa dan
digunakan sebagai pe- layanan kepada pelayanan yang disertai cinta kasih (Ef.
orang lain, melipatgandakan rencana 4:12).
Tuhan: “Kasih karunia dan damai sejahtera
melimpahi kamu oleh pengenalan akan Buah yang terakhir ialah penghayatan
Allah dan akan Yesus, Tuhan kita”(2 Ptr. kehidupan di dunia ini dan bagi dunia ini.
1:2). Jika kita tetap setia kepada janji Memang benar bahwa kita telah
baptisan kita, Bapa, Anak dan Roh Kudus, dibaptiskan dan kewarganegaraan kita di
yang di dalamnya kita dibaptiskan, surga (Flp. 3:20). Akan tetapi kita sudah
menjamin bahwa kita akan dapat jalan dipanggil keluar dari dunia ini untuk dilatih
masuk ke dalam kuasa Ilahi supaya dapat dalam tubuh Kristus dan dikembalikan ke
membantu kita da- lam keadaan gawat dunia ini sebagai hamba, turut serta dalam
darurat yang mungkin akan kita hadapi pekerjaan Kristus yang mendatangkan
dalam kehidupan setelah baptisan. keselamatan itu. Murid yang sejati
Buah yang kedua ialah hidup yang tidaklah keluar dari dunia ini lalu,
tinggal di dalam jemaat Kristus. Kita tidak mendekam dalam jemaat; kita lahir untuk
lagi men- jadi orang yang terpencil; kita kerajaan Kristus sebagai misionaris.
telah menjadi anggota jemaat Kristus. Kesetiaan terhadap janji baptisan berarti
Sebagai batu-batu yang hidup kita melibatkan diri dalam tugas membimbing
menegakkan kaabah Tuhan (1 Ptr. 2:2-5). orang lain masuk ke dalam kerajaan
Kita memperoleh sebuah hu- bungan anugerah.27
istimewa dengan Kristus, kepala je- maat Sekarang ini Tuhan sangat rindu
itu, tempat kita menerima anugerah sehari- menanti kita untuk masuk ke dalam
hari untuk pertumbuhan dan perkem- kehidupan yang berkelimpahan, yang telah
bangan dalam kasih (Ef. 4:16). Kita disediakan-Nya dengan penuh kemurahan.
memikul tanggung jawab dalam masyarakat “Dan sekarang, mengapa engkau masih
perjanjian, yakni para anggota yang ragu-ragu? Bangun- lah, berilah dirimu
menanggungjawabi dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil
berseru kepada nama Tu- han!”(Kis.
22:16).

Referensi:

1. . SM Samuel, “A Brave African Wife,” Review and Herald, 14 Februari 1963, hlm. 19.
2. . Sebuah peraturan yang dibuat sebagai simbol upacara agama atau pemeliharaan yang telah ditetapkan menjadi
ke- benaran-kebenaran inti injil dan merupakan kewajiban yang bersifat universal dan kekal. Kristus
memberlakukan dua perintah—baptisan dan Perjamuan Tuhan. Sebuah peraturan bukanlah sebuah sakramen
dalam pengertian opus operatum—sebuah tindakan yang di dalamnya dan itulah yang menjadi bagian anugerah
yang mendatangkan keselamatan. Baptisan dan Perjamuan Tuhan adalah sakramen dalam pengertian seperti
sacramentum saja, sumpah yang dilakukan oleh serdadu Roma untuk menurut perintah komandan sampai mati
sekalipun. Peraturan- peraturan ini melibatkan sebuah sumpah takluk sepenuhnya kepada Kristus. Baca buku
Strong, Systematic Theology (Philadelphia, PA: Judson Press, 1954), hlm. 930; “baptisan,” SDA Encyclopedia,
edisi revisi, hlm. 128, 129.
3. Jemison, Christian Beliefs, hlm. 244.
4. . “Sejak permulaan gereja MAHK, sebagaimana memperoleh warisan dari Protestan, telah menolak
pandangan mengenai baptisan sebagai sebuah opus operatum, yakni, sebuah tindakan yang di dalamnya serta
merupakan bagian anugerah yang mendatangkan keselamatan” (“Baptisan,” SDA Encyclopedia, edisi revisi,
hlm. 128).
Baptisan 229
5. SDA Bible Commemary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 740.
6. . Kadang-kadang mereka yang sudah dibaptiskan dengan cara diselamkan ke dalam air merasa yakin bahwa
mereka harus dibaptiskan kembali. Bukankah keinginan seperti ini bertentangan dengan pengajaran Paulus bahwa
hanya “ada satu baptisan” (Ef. 4:5)? Praktik yang dilakukan Paulus menunjukkan bahwa bukan demikianlah
adanya. Dalam sebuah kunjungan yang diadakannya ke Efesus, ia bertemu dengan beberapa murid yang telah
dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Mereka telah menghayati pertobatan dan menyatakan iman mereka
kepada keda- tangan Mesias (Kis. 19:1-5). Murid kurang begitu memahami Injil. “Waktu mereka menerima
baptisan dari tangan Yohanes, mereka masih melakukan kesalahan yang sangat besar. Tetapi ketika mereka
secara pelahan-lahan menerima terang Kristus dan bergembira di dalamnya sebagai Penebus mereka; seiring
dengan kemajuan pema- haman terang ini mereka mengalami perubahan dalam kewajiban mereka. Ketika
mereka menerima iman yang semakin murni, di dalam hidup mereka terjadi perubahan, begitu pula dalam
tabiat mereka, Dengan tanda perubahan ini, sebagaimana pengakuan iman mereka di dalam Kristus, mereka
dibaptiskan kembali, di dalam nama Yesus.

“Banyak pengikut Kristus yang sungguh-sungguh mengalami pengalaman yang demikian. Sebuah pemahaman
yang lebih jelas atas kehendak Allah, menempatkan manusia dalam hubungan yang baru dengan Dia. Kewajiban
dan tugas yang baru tampak. Yang tadinya dianggap tidak tahu apa-apa atau bahkan dianggap juga pantas, sekarang
tampak penuh dengan dosa. Baptisannya yang pertama tidak memuaskannya. Ia melihat dirinya kembali penuh
dengan dorongan dosa.. dihakimkan hukum Tuhan. Ia mengalami sebuah pengalaman baru, mati terhadap dosa
dan ingin kembali dikuburkan dalam Kristus melalui baptisan, agar ia dapat berjalan dalam kehidupan yang baru. Kira-
kira demikianlah teladan Paulus waktu membaptiskan orang-orang Yahudi yang bertobat. Kejadian itu telah dicatat
dengan petunjuk Roh Kudus agar menjadi pelajaran bagi jemaat” [(White, Sketches From the Life of Paul) (Battle
Creek, MI: Review and Herald, 1883), hlm. 132, 133; Baca juga Seventh-day Adventist Church Manual. (Washington,
D.C.: General Conference of Seventh-day Adventists, 1986), edisi revisi, hlm. 50; White, Evangelism, hlm. 372-
375)].

Kitab Suci tidak menyatakan apa-apa atau menolak pembaptisan kembali orang-orang yang telah merusak perjan-
jiannya dengan Allah melalui dosa yang jahat atau kemurtadan dan kemudian mengalami pertobatan dan suatu
keinginan untuk membaharui perjanjian mereka (baca Seventh-day Adventist Church Manual hlm. 51, 162;
White, Evangelism, hlm. 375).
7. . Baca buku Albretcht Oepke, “Bapto, Baptizo,” dalam Theological Dictionary of the New Testament,
editor Gerhard Kittel terjemahan Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids. Wm. B. Eerdmans Pub]. co., 1964), jilid 1,
hlm.
529. Vine mencatat bahwa bapto “digunakan di kalangan orang Yunani untuk mengartikan pencelupan kain, atau
menimba air lebih dalam untuk dimasukkan ke dalam bejana lain, dsb.” (W.E. Vine, A Expository Dictionary of
Biblical Words (New York, NY: Thomas Nelson, 1985), hlm. 50. Kata “mencelupkan” digunakan tiga kali di
dalam Perjanjian Baru, masing-masing dalam pengertian ‘diselamkan.’ Dalam perumpamaan orang kaya dan
Lazarus, orang kaya itu meminta kepada Abraham supaya mengizinkan Lazarus mencelupkan jarinya ke dalam air
yang dingin dan meneteskannya ke lidahnya (Luk. 16:24). Malam menjelang penyaliban Yesus memberikan ciri-
ciri orang yang akan mengkhianatinya dengan mencelupkan sesuatu dan kemudian memberikannya kepada Yudas
(Yoh. 13:26). Dan ketika Yohanes melihat Yesus menunggang kuda, dalam khayalnya, memimpin pasukan surga,
kepada Yohanes tampak pakaian Yesus seperti sudah dicelupkan dalam darah (Why. 19:13).
8. . George E. Rice, “Baptism: Union With Christ,” Ministry, Mei 1982, hlm. 20.
9. . Baca karya Albrecht Oepke, “Bapto, Baptizo,” dalam Theological Dictionary of the New Testament, jilid 1, hlm.
535. Bnd Arndt dan Gingrich, Greek-English Lexicon of the New Testament, hlm. 131.
10. J.K. Howard, New Testament Baptism (London: Pickering & Inglis Ltd., 1970), hlm. 48.
1l. Huruf miring ditambahkan.
12. Matthew Black, The Scrolls and Christian Origins (New ‘r oak: Charles Scribner`s Sons, 1961), hlm. 96-98. Baca
juga “Baptism,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi. hlm. 118, 119.
13. G.E. Rice, “Baptism in the Early Church,” Ministry, Maret 1981, hlm. 22. Bnd Henry F. Brown, Baptism Through
the Centuries (Mountain View, Cal.: Pacific Press, 1965); William L. Lampkin, A History of Immersion
(Nashville: Broadman Press, 1962): Woifred N. Cone, The Archeology of Baptism (London: Yates and
Alexander, 1876).
14. Brown, Baptism Through the Centuries, hlm. 49-90.
15. Alfred Plummer, A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to S. Luke, The International
Critical Commentary, ed. Samuel R. Driver, et al, edisi ke-5 (Edinburgh: T.&T. Clark, 1981, cetak ulang), hlm.
88.
16. “Baptism,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 128.
17. Howard, New Testament Baptism, hlm. 69.
18. G.F. Rice, “Baptism: Union With Christ,’ Ministry, Mei 1982, hlm. 21.
19. Gottfried Oosterwal, “Every member a Minister? From Baptism to a Theological Base,’ Ministry, Februari 1980,
230 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
hlm. 4-7. Baca juga tulisan Rex D. Edwards, ‘Baptism as Ordination,” Ministry, Agustus 1983, hlm. 4-6.
20. White dalam SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 1075.
21. Jika ada syarat-syarat baptisan, bagaimana mungkin ada “baptisan untuk orang mati?” Tafsiran yang berikut ini
selaras dengan apa yang terdapat dalam pekabaran Alkitab:

Di dalam 1 Korintus 15 Paulus menekankan makna kebangkitan dari maut dan menolak paham tidak adanya
kebangkitan. Ia menunjukkan bahwa jika tidak ada kebangkitan maka sia-sialah iman (1 Kor. 15:14,17). Dalam
lingkup yang sama ia bertanya “kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis
bagi orang-orang yang telah meninggal?” (1 Kor. 15:29).

Banyak orang menafsirkan ungkapan “dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal” sebagai sebuah petunjuk
baptisan pengganti yang dilakukan oleh orang beriman bagi orang yang sudah meninggal dunia. Persyaratan dalam
Alkitab tidak menunjukkan hal yang demikian. W. Robertson Nicoll menyatakan bahwa apa yang dimaksudkan
Paulus di sini ialah “sebuah pengalaman yang biasa, bahwa kematian orang-orang Kristen itu menuntun orang-
orang yang masih hidup kepada pertobatan, yang dalam contoh pertama ‘karena kebaikan orang yang sudah
meninggal itu’ (orang yang mereka kasihi, yang mati), dan dalam pengharapan bersatu kembali nanti, berpaling
kepada Kristus.” Paulus melukiskan pertobatan yang demikian “dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal.”
“Pengharapan yang penuh berkat untuk masa mendatang, seiring dengan cinta kasih dan persahabatan keluarga,
adalah merupakan faktor-faktor yang tangguh pada awal penyebaran Kekristenan” (W. Robertson Nicoll, ed., The
Expositor’s Greek Testament (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1956), jilid 2, hlm. 931, M. Raeder
menyatakan bahwa kata depan “bagi” (“for”)—huper dalam bahasa Yunani) dalam ungkapan “dibaptis bagi orang-
orang yang telah meninggal” adalah sebuah kata preposisi tujuan. Ini berarti bahwa baptisan ini adalah “karena
kebaikan” atau “karena kematian yang bermaksud menyatukan dengan kerabat orang-orang Kristen yang sudah
meninggal nanti pada waktu kebangkitan” (M. Raeder, “Vikariatstaufe in 1 K. 15:29?” Zeitschrift fur die
Neutestamentliche Wtssenschaft, 45 (1955), hlm. 258-260 dikutip oleh Harold Riesenfeld, ‘Huper,” Theo- logical
Dictionary of the New Testament, jilid 8, hlm. 513). Bnd Howard, New Testament Baptism, hlm, 108, 109).

Howard menyebutkan bahwa dalam konteks yang dikemukakan Paulus dalam 1 Korintus 15:29 adalah “Jika
Kristus tidak bangkit, maka orang yang telah mati di dalam ‘Kristus’ akan binasa, tidak memiliki harapan,
terutama mereka yang sudah menggabungkan diri ke dalam masyarakat Kristen dan telah dibaptiskan demi
kebaikan orang-orang yang telah mati di dalam Kristus, berharap bergabung kembali dengan mereka” (Howard,
“Baptism for the Dead: A Study of 1 Corintians 15:29,” Evangelical Quarterly, ed. F.F. Bruce (Exeter, Eng.:
Paternoster Press), July-September 1965, hlm. 141).
22. Bnd Damsteegt, “Reaping the Harvest,” Adventist Review, 12 Oktober 1987, hlm. 15.
23. Baca SDA Church Manual, hlm. 41.
24. White, Evangelism, hlm. 313.
25. Karl Barth, Church Dogmatics, terjemahan G.W. Bromiley (Edinburgh: T.&T. Clark, 1969), jilid 4/4, hlm. 179.
26. G.R. Beasley - Murray, Baptism in the New Testament (Grand Rapids, MI.:Wm. B. Eerdmans, 1973), hlm. 392.
27. Lihat Edwards, “Baptism.”
Perjamuan Tuhan adalah satu partisipasi dalam perlambangan
tubuh dan darah Yesus sebagai satu pernyataan iman di dalam Dia,
Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman Perjamuan Kudus
ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Jika kita
turut serta maka kita dengan gembira akan memberitahukan kematian
Kristus sampai ikhwal .kedatangan-Nya kembali. Persiapan untuk
Perjamuan Kudus itu menyangkut pemeriksaan diri, pertobatan dan
pengakuan. Guru Besar itu menahbiskan upacara pembasuhan kaki
untuk menyatakan pembasuhan pembaruan kembali, untuk menyata-
kan kerelaan melayani satu dengan yang lain dalam bentuk keren-
dahan hati seperti yang diperlihatkan Kristus serta menyatukan hati
kita dalam kasih. Perjamuan Kudus terbuka bagi semua orang Kristen
yang beriman.—Fundamental Beliefs,––16.
BAB 16

PERJAMUAN TUHAN

M ereka tiba di ruang atas dengan


kaki yang berdebu. Mereka akan menga-
dakan Paskah. Telah ada orang yang me-
sehingga membuat diri murid-murid itu
tidak mau merendahkan diri, yang
mencegah me- reka dari sikap dan tindakan
nyediakan kendi berisi air, juga baskom, sebagai hamba pengganti yang mau
han- duk untuk membasuh kaki membasuh kaki sesama- nya. Apakah
sebagaimana bia- sa, akan tetapi tidak ada mereka tidak pernah mempelajari bahwa
seorang pun yang mau melakukan orang yang dianggap paling besar dalam
pekerjaan pembasuhan kaki kerajaan Tuhan adalah orang yang
yang dianggap tugas kasar, menunjukkan kerendahan hati dan mau
Yesus, yang menyadari bahaya me- layani dengan kasih?
mendatang Ketika “mereka sedang makan
— menghadapi kematian, menyadari bersama” (Yoh. 13:2, 4)1, pelahan-lahan
keadaan sekelilingnya sehingga Ia Yesus bangkit, diambil-Nya handuk yang
berbicara dengan sedih, “Aku sangat rindu biasa digunakan seorang hamba,
makan Paskah ini bersama-sama dengan dicurahkan-Nya air ke da- lam baskom,
kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku lalu ia berlutut dan mulai mem- basuh kaki
berkata kepadamu: Aku tidak akan murid-Nya. Guru Besar itu ber- tindak
memakannya lagi sampai ia beroleh sebagai hamba! Murid-murid merasa malu
kegenapannya dalam Kerajaan Al- lah” melihat teguran halus ini. Ketika tugas itu
(Luk. 22:15, 16). telah selesai dilaksanakan-Nya dan Ia
Hati Yesus dirundung duka melihat rasa kembali ke tempat duduk-Nya, Ia berkata,
cemburu yang timbul dalam hati murid- “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku
murid, satu dengan yang lain. Ia yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
mengetahui mereka masih bertengkar kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
tentang siapakah yang le- bih besar nanti di sebab Aku telah memberikan suatu teladan
dalam kerajaan-Nya (Luk. 22:24; Mat. 8:1; kepada kamu, supaya kamu juga berbuat
10:21). Siasat yang dipasang mereka ialah sama se- perti yang telah Kuperbuat
siasat untuk merebut kedudukan, kepadamu. Aku
keangkuhan diri dan ingin menang sendiri,

233
234 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang yaan jengkel, sikap mementingkan diri


hamba tidaklah lebih tinggi dari pada sendi- ri—sebelum mereka dalam roh yang
tuannya, ataupun seorang utusan dari pada benar mengikuti perjamuan kudus dalam
dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu pengertian pada tingkat yang paling dalam.
semua ini, maka berbahagialah kamu, jika Setelah perayaan ini berakhir, Kristus
kamu mela- kukannya” (Yoh. 13:14-17). membuat peraturan pembasuhan kaki. Ia
Demikianlah Yesus melembagakan, bu- kan saja memberikan contoh untuk
peng- ganti perayaan Paskah, sebuah mereka, tetapi contoh itu haruslah mereka
lembaga pe- layanan yang mengingatkan lakukan, sehingga menjanjikan sebuah
pengorbanan- Nya yang agung: Perjamuan berkat kepada mereka: “Jikalau kamu tahu
Tuhan. Dengan mengambil roti yang tidak semua ini, maka berbahagialah kamu, jika
‘beragi, Ia “meng- ucap berkat, memecah- kamu melakukan- nya” (Yoh. 13:17).
mecahkannya lalu memberikannya kepada Peraturan ini, mendahului Perjamuan
murid-murid-Nya dan berkata: ‘Ambillah, Tuhan, menggenapi amanat bah- wa semua
makanlah, inilah tu- buh-Ku.’ Sesudah itu harus memeriksa diri sendiri supa- ya
Ia mengambil cawan, mengucap syukur mereka jangan turut mengambil bagian
lalu memberikannya kepa- da mereka dan dalam perjamuan itu dalam “cara yang
berkata: “Minumlah, kamu semua, dari tidak layak” (1 Kor. 11:27-29).
cawan ini. Sebab inilah darah- Ku, darah
perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak Makna Peraturan. Peraturan ini
orang untuk pengampunan dosa.” menunjuk- kan sesuatu mengenai tugas
“Perbuatlah ini, setiap kali kamu Kristus maupun pengalaman orang yang
meminumnya, menjadi peringatan akan turut serta di dalam- nya.
Aku!” “Sebab se- tiap kali kamu makan
roti ini dan minum cawan ini, kamu 1. Sebuah peringatan dari hal kemu-
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia rahan Tuhan. Peraturan pembasuhan kaki
datang” (baca Mat. 26:26- 28: 1 Kor. mengingatkan sikap rendah hati Kristus
11:24-26; 10:16). dan kehinaan yang dialami-Nya ketika
Peraturan pembasuhan kaki dan Perja- menjelma menjadi manusia, dalam
muan Tuhan membuat adanya Perjamuan pengalaman hidup- Nya dan pelayanan-
Kudus. Oleh karena itu, Kristus melemba- Nya.2 Walau pun Ia me- megang jabatan
gakan kedua peraturan ini untuk membantu yang tinggi dalam takhta kemuliaan Bapa,
kita masuk ke dalam perjamuan dengan Ia “telah mengosongkan di- ri-Nya sendiri,
Dia. dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia” (Flp. 2:7).
PERATURAN PEMBASUHAN KAKI Betapa merendahnya Anak Manusia itu,
menjadi orang yang tidak mementingkan
Menurut kebiasaan di kalangan orang diri sama sekali. Ia begitu penuh kasih
Yahudi, kalau perayaan Paskah diadakan, sayang, hanya untuk melayani sebagian
setiap keluarga menyingkirkan semua ragi, besar orang yang hendak diselamatkan-Nya
dosa, dari rumah tangga mereka sebelum tetapi meno- lak Dia. Selama masa hidup-
hari pertama dari Minggu Roti Tidak Nya di atas du- nia, Setan selalu bekerja
Beragi (Kel. 12:15, 19, 20). Oleh karena keras untuk meng- hina-Nya dalam segala
itu, orang-orang percaya haruslah mengaku kesempatan. Betapa siksaan yang begitu
segala dosanya dan bertobat—termasuk kejam dan hina ditimpa-
dalamnya dosa ke- angkuhan, perseteruan,
kecemburuan, pera-
Perjamuan Tuhan 235
kan kepada-Nya––Seorang yang sama se-
kali tidak bercacat itu harus disalibkan se- supaya membasuh ia seluruhnya, Yesus
bagai seorang penjahat! berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak
Hidup Kristus adalah hidup yang sama usah membasuh diri lagi selain membasuh
se- kali tidak mementingkan diri sendiri. Ia kakinya, karena ia sudah bersih
tidak datang “untuk dilayani, melainkan seluruhnya” (Yoh. 13:10).
untuk me- layani” (Mat. 20:28). Melalui Seorang yang sudah mandi tentulah
perbuatan pem- basuhan kaki Ia sudah bersih. Namun demikian, karena
menunjukkan bahwa Ia mau melakukan sandalnya terbuka, maka debu dari kaki
pelayanan yang bagaimana pun, betapa perlu segera dibersihkan lagi. Demikian
pun rendahnya, demi menyelamatkan umat halnya murid-mu- rid itu. Dosa-dosa
manusia. Dengan demikianlah Ia mena- mereka sudah dibersihkan melalui
namkan bakti hidup-Nya dan sikap baptisan, akan tetapi godaan telah
kerendah- an hati di dalam pikiran para membawa mereka kepada keangkuhan, ke-
pengikut-Nya. Dalam menjadikan upacara cemburuan, dan kejahatan yang bersema-
persiapan ini dijadikan sebuah peraturan, yam dalam hati. Mereka belumlah siap
Kristus berniat menuntun umat percaya ke meng- adakan hubungan yang erat dengan
dalam suatu sua- sana kelemah-lembutan Tuhannya, begitu pula belum siap
dan cinta kasih yang akan menggerakkan menerima perjanjian baru yang hendak
mereka untuk melayani orang lain. diberikan-Nya kepada me- reka itu.
Peraturan ini memberikan do- rongan Melalui upacara pembasuhan kaki Kristus
bagi orang-orang yang memantulkan ingin menyiapkan mereka untuk
maknanya, memperlakukan orang-orang mengambil bagian dalam Perjamuan
lain dengan penuh kepekaan dan Tuhan. Kecuali bagi Yudas, sang
kemurahan. Dengan mengikuti teladan pengkhianat, hati mereka telah dibersihkan
yang diberikan Kristus dalam soal oleh anugerah Kristus dari keangkuhan dan
pembasuhan kaki berarti kita mengakui rasa memen- tingkan diri sendiri, dan
Roh-Nya: melayani “seorang mereka itu disatukan dalam kasih satu
akan yang lain oleh kasih” (Gal. 5:13). dengan yang lain, melalui perbuatan Yesus
Walaupun kita turut serta dalam yang tidak mementingkan diri, mereka
pelayanan ini—pelayanan untuk merendahkan diri dan menjadi orang yang
merendahkan diri.— bukanlah berarti suka belajar.
menghinakan. Siapa yang tidak mau Seperti murid-murid itu, apabila kita
merasakan keistimewaan mem- bungkuk di telah diterima Kristus dan dibaptiskan, kita
hadapan Kristus seraya membasuh kaki telah dibersihkan oleh darah-Nya. Tetapi
yang telah dipakukan ke kayu salib itu? ketika ki- ta menjalani hidup Kristen, kita
Yesus berkata, “Sesungguhnya segala se- gagal. Kaki kita berdebu. Kita harus datang
suatu yang kamu lakukan untuk salah se- kembali ke- pada Kristus dan membiarkan
orang dari saudara-Ku yang paling hina anugerah-Nya yang membersihkan itu
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” membasuh segala kekotoran kita.
(Mat. 25:40). Walaupun demikian, kita ti- dak perlu
dibaptiskan kembali karena “tidak usah
2. Sebuah bentuk pembersihan yang membasuh diri lagi selain membasuh
lebih tinggi. Pembasuhan bukanlah kakinya” (Yoh. 13:10).3 Membasuh kaki—
sekadar pencucian kaki. Upacara itu sebagai sebuah peraturan mengingatkan kita
melambangkan pemurnian yang lebih akan perlunya senantiasa dibersihkan dan
tinggi—pembasuhan hati. Ketika Petrus benar-benar kita hanya bergantung
meminta kepada Yesus sepenuh- nya kepada darah Kristus.
Upacara pemba-
236 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

suhan kaki itu sendiri tidak dapat member- kata, “Aku memberikan perintah baru
sihkan dosa. Hanya Kristus yang dapat me- kepa- da kamu, yaitu supaya kamu saling
nyucikan kita. menga- sihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus
3. Sebuah persekutuan saling mengasihi” (ayat 34). Pekabaran
pengampunan. Sikap mengampuni di yang terdapat dalam peraturan itu jelaslah:
antara sesama yang turut mengambil “Layanilah seorang akan yang lain oleh
bagian dalam pembasuhan kaki itu kasih” (Gal. 5:13). Jika kasih yang seperti
menunjukkan bahwa ini melambangkan ini telah menjadi milik kita maka itu
pelayanan yang efektif. Hanyalah kalau artinya kita mau mengakui dan
kita mau mengampuni maka kita dapat menempatkan sesama kita lebih tinggi dari
mengalami pengampunan Allah. “Karena diri kita sendiri (Flp. 2:3). Itulah juga yang
jikalau kamu mengampuni kesalahan memberikan hak kepada kita untuk
orang, Bapamu yang di sorga akan mengasihi orang yang berbeda dengan kita.
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau Itulah yang mengekang kita dari perasaan
kamu tidak mengampuni orang, Bapa- mu lebih tinggi atau sikap pilih kasih. Gaya
juga tidak akan mengampuni kesalahan- hidup kita me- mantulkan kasih kita
mu” (Mat. 6:14, 15). kepada sesama umat percaya. Dengan
Yesus berkata, “Maka kamu pun wajib bertelut di hadapan me- reka, membasuh
saling membasuh kakimu (Yoh. 13:14). kaki mereka, kita merasa gembira bahwa
Kita perlu saling membasuh kaki. Kita kita akan hidup bersama-sa- ma dalam
perlu mengakui bahwa kita memerlukan abad kekekalan. Semua orang yang
pertolongan rohani. mengikuti teladan Kristus dalam per-
Apabila upacara itu sudah berlalu, maka aturan ini akan mengalami suatu
iman kita pun memberi rasa sejahtera pengalaman entah dalam corak yang
karena kita telah bersih, dosa-dosa kita bagaimanapun, mak- na kasih seperti kasih
telah diha- puskan. Oleh siapa? Tentu oleh Kristus. Dan cinta ka- sih yang demikian
Kristus. Akan tetapi kawan kita seiman dapat menjadi kesaksian yang penuh
yang melaya- ni kita yang melambangkan dengan kuasa.
pelayanan Kris- tus sehingga persekutuan Seorang rahib Budha, suatu kali
ini menjadi perse- kutuan untuk saling meminta kepada seorang misionaris, sebuah
mengampuni.4 gambaran yang akan menggambarkan
Kekristenan. Para pelukis menghiasi
4. Sebuah persekutuan dengan Kris-
sebuah gedung biara dengan lukisan
tus dan umat percaya. Upacara
dinding dan lukisan timbul yang
pembasuh- an kaki menunjukkan kasih
menggambarkan agama-agama besar
Kristus bagi para pengikut-Nya “sampai
dunia. Setelah itu misionaris mulai
kepada kesudahan- nya” (Yoh. 13:1).
memper- lihatkan apa yang terdapat dalam
Ketika Petrus menolak ka- kinya dibasuh,
Yohanes
Kristus menjawab, “Jikalau Aku tidak
13. Rahib itu “tidak mengatakan sesuatu
membasuh engkau, engkau tidak mendapat
ke- tika saya membaca,” kata misionaris itu
bagian dalam Aku. ” (ayat 8). Ka- lau tidak
me- ngenangkan kembali, “bahwa saya
ada pembasuhan maka tidak ada
merasa aneh, merasakan ada sesuatu
persekutuan. Barangsiapa yang mau terus
ketenangan yang dahsyat, suatu kuasa dalam
ikut dalam persekutuan dengan Kristus,
bagian per- buatan Yesus waktu membasuh
ma- ka ia harus ikut serta dalam ketetapan
kaki murid- murid-Nya.” Menurut adat-
ini.
istiadat setempat, membicarakan soal
Pada petang hari yang sama, Yesus ber-
membasuh kaki di ha- dapan umum
dianggap tidak tahu etiket.
Perjamuan Tuhan 237
“Ketika saya selesai membaca, suasana
terasa amat hening. Ia menatap saya seraya Makna Perjamuan Tuhan. Perjamuan
matanya menunjukkan rasa kurang Tu- han menggantikan pesta Paskah dari era
percaya, lalu berkata, “Maksudmu, Pendiri per- janjian lama. Paskah itu digenapi
agamamu itu membasuh kaki murid-murid- ketika Kristus Domba Paskah itu
Nya?” menyerahkan nyawa-Nya. Sebelum
Saya menjawab, “‘Ya,’ Semua wajah kematian-Nya, Yesus Kristus mendirikan
menjadi pucat, terkejut dan terheran-heran. gantinya, pesta perayaan Israel rohani di
Ia diam, saya pun diam. Kami tercekam bawah perjanjian baru. Oleh karena itu,
da- lam peristiwa itu. Ketika saya akar lambang Perjamuan Tuhan merupakan
memperhati- kan wajahnya kembali, rasa perluasan yang bermula dari upa- cara
tidak percaya itu berangsur-angsur berubah Paskah.
menjadi rasa hor- mat. Yesus, sang Pendiri
agama Kristen, te- lah menjamah dan 1. Peringatan kelepasan dari dosa.
membasuh kaki nelayan yang kotor: Kalau pesta Paskah mengingatkan kembali
Setelah beberapa lama ia mulai dapat kelepasan bangsa Israel dari perhambaan di
mengendalikan dirinya dan kemudian ia Mesir, maka Perjamuan Tuhan
berdiri. ‘Nah, sekarang saya baru dapat mengingatkan kelepasan dari Mesir rohani,
me- nangkap hakikat agama Kristen.”5 perhambaan do- sa.
Darah domba Paskah dipercikkan ke
PERAYAAN PERJAMUAN TUHAN am- bang pintu untuk melindungi penghuni
rumah dari maut; dagingnya dijadikan
Nama yang paling umum dikenal untuk makanan yang menguatkan tubuh mereka
Perjamuan di kalangan orang Protestan ketika me- nyelamatkan diri dari Mesir
ialah “Perjamuan (meja) Tuhan” (1 Kor. (Kel. 12:3-8). Demikianlah korban Kristus
11:20). Sedangkan sebutan yang lain yang mendatangkan kelepasan dari maut; umat
mereka gunakan ialah “dalam perjamuan percaya diselamat- kan karena turut
(meja) Tuhan” (1 Kor. 10:21) “memecah- mengambil bagian dalam tubuh dan darah-
mecahkan Nya (Yoh. 6:54). Perjamuan Tuhan
roti” (Kis. 20:7; 2:42),6 dan, Ekaristi— mengumumkan bahwa kematian Kristus di
aspek upacara ucapkan syukur dan berkat kayu salib menyediakan kesela- matan bagi
(Mat. 26:26, 27; 1 Kor. 10:16; 11:24). kita, menyediakan keampunan dan
Perjamuan Tuhan adalah waktu untuk menjamin kehidupan yang kekal.
bersuka-suka, bukan waktu untuk Yesus berkata, “Perbuatlah ini menjadi
bermuram- durja. Yang mendahului upacara peringatan akan Aku” (1 Kor. 11:24). Per-
pembasuhan kaki ini ialah saat aturan ini menekankan dimensi pengganti
pemeriksaan diri, penga- kuan dosa-dosa, pendamaian Kristus. “Inilah tubuh-Ku,”
perdamaian atas perbedaan dan juga saat kata Yesus, “yang diserahkan bagi kamu”
untuk mengampuni. Kalau su- dah (1 Kor. 11:24; bandingkan Yes. 53:4-12).
menerima jaminan penyucian oleh darah Di atas ka- yu salib Yang Tidak Mengenal
Juruselamat, maka umat yang percaya itu Dosa (In- nocent) itu menjadi pengganti
si- ap masuk ke dalam perjamuan istimewa bagi orang yang bersalah, Yang Benar bagi
ber- sama Tuhannya. Mereka akan orang yang tidak benar. Tindakan yang
menggabung- kan diri ke meja perjamuan- penuh kemurahan hati ini memuaskan
Nya dengan hati yang gembira, berdiri tuntutan hukum—karena maut bagi orang
dalam terang kesela- matan, bukan di yang berdosa—menyediakan pengampunan,
bawah bayang-bayang salib itu, dan siap damai dan jaminan hidup ke-
merayakan penebusan Kristus.
238 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

kal bagi orang berdosa yang bertobat. Salib bercacat” (1 Ptr. 1:19).8 Yang dapat
itulah yang menghapuskan hukuman yang melam- bangkan tubuh Kristus yang tidak
seharusnya kita tanggung dan bercacat cela dan tak berdosa itulah roti
menyediakan jubah kebenaran Kristus bagi yang “tidak beragi.” Begitu pula dengan
kita, serta me- ngaruniai kita kuasa untuk anggur, hanya buah anggur yang tidak
mengalahkan ke- jahatan. beragi yang pantas melambangkan darah
Kristus yang sempurna, yang dapat
a. Roti dan buah anggur. Yesus membasuh, yaitu darah sang Ju-
meng- gunakan banyak perbandingan atau ruselamat.9
metafora untuk mengajarkan kebenaran-
kebenaran yang beragam mengenai diri- b. Makan dan minum. “Sesungguhnya
Nya sendiri. Ia berkata, “Akulah pintu” jikalau kamu tidak makan daging Anak
(Yoh. 10:7), “Akulah jalan” (Yoh. 15:1), Ma- nusia dan minum darah-Nya, kamu
dan “Akulah roti hidup” (Yoh. 6:35). tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Janganlah kita mengartikan ung- kapan ini Barangsia- pa makan daging-Ku dan minum
secara harfiah karena Ia tidak hadir pada darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
setiap pintu, jalan atau anggur. Sebalik- dan Aku akan membangkitkan dia pada
nya, hal-hal itulah yang menggambarkan akhir zaman” (Yoh. 6:53, 54).
kebenaran yang lebih dalam. Memakan daging Kristus dan meminum
Pada waktu Ia memberi makan 5000 darah-Nya adalah bahasa simbolis bagi
orang dengan cara mukjizat, Yesus menya- per- paduan firman Allah, di mana umat
takan dalamnya makna tubuh dan darah- percaya berhubungan dengan surga serta
Nya. Roti yang sejati itu dikatakan-Nya, menyang- gupkan mereka memperoleh
“Se- sungguhnya bukan Musa yang kehidupan ro- hani. Ia berkata, “Perkataan-
memberikan kamu roti dari surga, perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah
melainkan Bapa-Ku yang memberikan roh dan hidup” (Yoh. 6:63). “Manusia
kamu roti yang benar dari surga. Karena roti hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
yang dari Allah ialah roti yang turun dari firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat.
surga dan yang memberi hidup kepada 4:4).
dunia. Maka kata mereka ke- pada-Nya: Umat percaya yang dikatakan makan
Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa. tu- buh Kristus, yakni roti hidup itu,
Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti melalui turut sertanya dalam firman hidup
hidup; barangsiapa datang kepa- da-Ku, ia itu—Alkitab. Dengan firman itulah
tidak akan lapar lagi, dan barangsia- pa diperoleh kuasa pem- beri hidup dari
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi Kristus. Dalam upacara Per- jamuan kita
(Yoh. 6:32-35). Ia memberikan tubuh dan turut mengambil bagian, bersatu dengan
darah-Nya untuk memuaskan lapar dan da- firman-Nya melalui Roh Kudus. Itu- lah
haga kita yang paling kita perlukan dan ha- sebabnya pemberitaan firman mengikuti
rapkan (Yoh. 6:50-54). setiap Perjamuan Tuhan.
Roti dan anggur Paskah yang dimakan Karena kita memperoleh faedah dari
dan diminum Kristus tidak beragi.7 Ragi kor- ban pendamaian Kristus melalui iman,
yang menghasilkan peragian sehingga roti maka Perjamuan Tuhan lebih dari sekadar
meng- gembung, dianggap sebagai menge- nangkan. Keikutsertaan dalam
lambang dosa (1 Kor. 5:7, 8), sehingga upacara Per- jamuan berarti menguatkan
tidak cocok menggam- barkan Domba kembali hidup kita melalui kuasa
“yang tak bernoda dan tak penunjang Kristus sehing- ga memberikan
kegembiraan hidup kepada
Perjamuan Tuhan 239
kita. Pendek kata, perlambang itu
menunjuk- kan bahwa “kita bergantung dalam perjamuan yang suci ini karena di
kepada Kristus dalam kehidupan rohani sanalah, melalui Roh Kudus, “Kristus
sebagaimana kita memerlukan makanan berte- mu dengan umat-Nya, memberi
dan minuman hidup jasmani.”10 kekuatan kepada mereka dengan
Pada waktu mengikuti Perjamuan kehadiran-Nya. Hati dan tangan yang tidak
Kudus kita gunakan cawan “pengucapan layak mungkin mela- yani upacara itu,
syukur” (1 Kor. 10:16). Ini berarti bahwa namun demikian, Kristus ada di waktu
sebagaimana Kristus “mengucapkan melayani anak-anak-Nya. Se- mua orang
syukur” atas cawan itu (Mat. 26:27), begitu yang ikut serta dengan iman yang
pulalah kita menyata- kan syukur kita atas ditujukan kepada Kristus akan memperoleh
darah Yesus. berkat yang besar. Semua orang yang
mere- mehkan saat kesempatan pertemuan
2. Perjamuan dengan Kristus. Di te- yang khusus dengan yang Ilahi itu akan
ngah-tengah dunia yang penuh dengan per- kehilangan. Mengenai mereka itu dapatlah
gumulan dan perpecahan, partisipasi kita dikatakan. “Semua kamu tidak suci.”12
da- lam upacara ini turut memadukan serta Kita merasakan suatu pengalaman yang
me- ngukuhkan jemaat, menunjukkan mendalam dan menguatkan pada
perjamuan sejati dengan Kristus dan perjamuan di meja Perjamuan Tuhan. Di
sesama. Paulus menekankan soal sinilah kita ber- diri di atas dasar yang
perjamuan ini sebagai ber- ikut, “Bukankah lama, segala rintangan pemisah antara kita
cawan pengucapan syukur, yang atasnya runtuh. Di sinilah kita me- nyadari bahwa
kita ucapkan syukur, adalah persekutuan bila berada di tengah-tengah masyarakat
dengan darah Kristus? Bukan- kah roti banyak yang memisahkan kita, sedangkan
yang kita pecah-pecahkan adalah bila berada dalam Kristus, terda- patlah
persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena segala sesuatu yang diperlukan untuk
roti adalah satu, maka kita, sekalipun menyatukan kita. Ketika Yesus menyam-
banyak, adalah satu tubuh, karena kita paikan cawan Perjamuan kepada murid-
semua menda- pat bagian dalam roti yang mu- rid-Nya, sebuah perjanjian yang baru
satu itu.” (1 Kor. 10:16, 17). diberi- kan kepada mereka. Ia berkata,
“Yang disinggungnya di sini ialah “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
kenya- taan bahwa roti perjamuan dipecah- Sebab inilah da- rah-Ku, darah perjanjian,
pecah menjadi bagian-bagian kecil, yang yang ditumpahkan bagi banyak orang
kemudian dimakan umat percaya, dan untuk pengampunan do- sa” (Mat. 26:27,
karena potongan- potongan roti itu berasal 28; bandingkan Luk. 22:20). Sebagaimana
dari roti yang sama, maka semua orang perjanjian lama disahkan oleh darah
yang percaya yang turut serta dalam korban-korban hewan (Kel. 24:8), de-
upacara perjamuan itu disatukan di dalam mikianlah perjanjian baru disahkan oleh
Dia karena tubuh yang dipecah itu darah Kristus. Dengan ketetapan baru ini
dilambangkan dengan roti yang dipecah- orang- orang percaya membaharui tekad
pecahkan. Dengan turut sertanya dalam setia me- reka kepada Tuhan, dengan
per- aturan ini, orang Kristen menunjukkan pengakuan yang baru bahwa mereka
ke- pada khalayak bahwa mereka adalah satu bagian dari persetujuan yang
disatukan dan masuk dalam keluarga besar, mengagumkan, dan dengan itu, di dalam
yang dikepalai Kristus.”11 Yesus, Allah menyatukan diri- Nya dengan
Semua anggota jemaat harus turut serta manusia. Dengan ikut sertanya dalam
perjanjian ini, mereka memiliki sesuatu
yang patut dirayakan. Dengan demikianlah
240 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

Perjamuan Tuhan menjadi sebuah duk makan, dan ia akan datang melayani
peringatan dan pengucapan syukur atas me- reka” (Luk. 12:35-37).
pemeteraian perjanjian kekal dari anugerah Kristus akan merayakan Perjamuan ber-
itu. Berkat- berkat yang diterima menjadi sama pengikut-pengikut-Nya di meja
berimbang dengan iman pesertanya. perja- muan seperti yang pernah dilakukan-
Nya di Yerusalem. Sudah lama Ia menanti-
3. Antisipasi atas Kedatangan Kedua nanti ke- sempatan seperti ini, dan sekarang
Kali. “Sebab setiap kali kamu makan roti kesempatan itu sudah tersedia. Ia bangkit
ini dan minum cawan ini, kamu dari takhta-Nya dan berjalan untuk
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia melakukan pelayanan. Rasa kagum
datang” (1 Kor. 11:26). Upacara mengelilingi semuanya. Mereka benar-
Perjamuan merentang wak- tu antara benar merasakan bahwa sesungguhnya tidak
Golgota dan Kedatangan Kedua kali. Yang layak menerima kehormatan seperti pe-
dihubungkannya ialah salib dan ke- rajaan layanan yang diberikan Kristus. Mereka
itu. Dihubungkannya “yang sudah siap mengajukan protes seraya berkata,
sedia”dan “yang belum,” yang merupakan “Biarlah kita yang melayani!” Tetapi
in- ti pandangan dunia Perjanjian Baru. dengan tenang Kristus menyuruh mereka
Disatu- kannya korban Juruselamat dan duduk dan diam. “Tiada kebesaran sejati
kedatangan- Nya yang kedua kali— yang lebih besar dari peristiwa perjamuan
keselamatan yang di- sediakan dan Tuhan di dunia bagi Kristus, tatkala Ia
keselamatan sempurna. Di- nyatakannya mengambil tempat sebagai pelayan serta
bahwa Kristus hadir melalui Roh sampai merendahkan diri-Nya. Tiada yang lebih
kedatangan-Nya nanti dapat dili- hat besar bagi Kristus, di surga, dari saat
dengan nyata. apabila Ia melayani orang-orang sa-
Pernyataan Kristus, “Mulai dari leh.”13 Inilah pengharapan puncak yang di-
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil arahkan Perjamuan Tuhan itu kepada kita,
pokok anggur ini sampai pada hari Aku suatu kegembiraan atas kemuliaan Tuhan
meminumnya, yaitu yang baru, bersama- melalui persekutuan pribadi dengan
sama dengan kamu da- lam Kerajaan Bapa- Kristus
Ku” (Mat. 26:29), meru- pakan sebuah dalam kerajaan-Nya yang kekal itu.
nubuat. Iman kita ditujukan ke- pada
perayaan Perjamuan mendatang bersa- ma Syarat untuk Turut Serta. Dua ketetapan
Juruselamat di dalam kerajaan yang dijan- besar dalam pelayanan iman Kristen—bap-
jikan. Peristiwa pesta raya “perjamuan tisan dan Perjamuan Tuhan. Yang pertama
kawin Anak Domba” (Why. 19:9). Untuk merupakan pintu gerbang masuk ke dalam
menyong- song peristiwa ini Kristus jemaat, sedangkan yang berikutnya
memberikan petun- juk, “Hendaklah berfaedah bagi orang yang menjadi
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu anggotanya.14 Kris- tus mengadakan
tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama Perjamuan hanya kepada orang yang
seperti orang-orang yang menan- ti- mengaku sebagai pengikut-peng- ikut-Nya.
nantikan tuannya yang pulang dari perka- Upacara Perjamuan diperuntukkan bagi
winan, supaya jika ia datang dan mengetok orang Kristen yang beriman. Anak-anak
pintu, segera dibuka pintu baginya. yang belum dibaptiskan tidak biasa
Berbaha- gialah hamba-hamba yang diikutkan dalam upacara ini.15
didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia Alkitab mengajarkan kepada orang-
datang. Aku berkata kepadamu: orang yang beriman supaya
Sesungguhnya ia akan mengikat menyelenggarakan ke- tetapan ini dengan
pinggangnya dan mempersilakan mereka penuh hormat dan pujian
du-
Perjamuan Tuhan 241
kepada Tuhan, karena seseorang yang “de-
ngan cara yang tidak layak makan roti dan mereka dan memulihkan hubungan yang
minum cawan ... ia berdosa terhadap tubuh pa- rah.
dan darah Tuhan” (1 Kor. 11:27). “Cara Pengalaman para pelopor Advent
yang tidak layak” termasuk di dalamnya menun- jukkan betapa berkat besar yang
“tindak- tanduk yang tidak sepantasnya dihasilkan oleh syarat yang cermat itu:
(baca ayat 21) atau yang kurang beriman “Ketika anggota kita masih sedikit
dalam korban pendamaian Kristus.”16 jumlahnya, pelaksanaan upacara itu
Tingkah laku yang demikian menunjukkan digunakan sebagai peristiwa yang sangat
rasa tidak hormat kepada Tuhan dan dapat berfaedah. Hari Jumat sebelumnya, tiap-
dianggap sebagai penolakan terhadap tiap anggota jemaat berusaha menjernih-
Juruselamat sehingga merupakan bagian kan segala sesuatu yang mungkin
dari kesalahan yang dila- kukan orang memisah- kannya dari sesama dan dari
yang menyalibkan Dia. Tuhan. Hati di- teliti dengan saksama;
Keikutsertaan yang tidak pada berdoa kepada Tuhan agar dosa-dosa yang
tempatnya akan mendatangkan tersembunyi dinya- takan apakah telah
ketidaksenangan Tuhan. Barangsiapa yang dipersembahkan dengan sungguh-sungguh;
makan dan minum dalam cara yang tidak pengakuan atas dagang yang berlebih-
layak berarti “menghakimkan” diri mereka lebihan, atau mengucapkan kata-kata yang
sendiri, “tanpa mengakui tubuh Tuhan” (1 menyakitkan dan ceroboh, dosa yang masih
Kor. 11:29). Mereka gagal mem- bedakan tetap didambakan, semuanya telah
antara makanan sehari-hari dan dilakukan. Tuhan datang dekat, dan kita
perlambang yang dikhususkan untuk dikukuhkan dan diberi keberanian yang be-
melam- bangkan kematian yang sar.”18
mendatangkan pen- damaian yang Pemeriksaan ini merupakan sebuah pe-
dilakukan Kristus. “Orang yang beriman kerjaan yang bersifat pribadi. Tidak ada
janganlah memperlakukan upacara yang orang lain yang dapat melakukannya untuk
ditetapkan itu hanya sekadar upacara seseorang, karena siapakah yang dapat
peringatan karena adanya peristiwa membaca hati atau membedakan lalang
sejarah. Upacara ini lebih daripada sekadar dari padi? Kristus, teladan kita, menolak
peristiwa, itulah yang mengingatkan bagai- sikap eksklusifisme di Perjamuan.
mana dosa telah membuat Allah berkorban Walaupun dosa yang terang-terangan
dan betapa manusia berutang budi kepada membuat seseorang tidak diperkenankan
Juruselamat. Peristiwa itu juga berarti ikut mengambil bagian (1 Kor. 5:11).
bahwa umat percaya harus tetap mengingat Yesus sendiri makan bersama dengan
dalam benak mereka tanggung jawab Yudas—yang secara lahiriah meng- aku
menyampai- kan kesaksian kepada murid, padahal secara batiniah ia seorang
khalayak atas imannya dalam kematian pencuri dan pengkhianat.
pendamaian yang dilakukan Anak Allah.”17 Apakah tanda seseorang layak
Mengingat hal inilah rasul Paulus mengikuti upacara Perjamuan, adalah
menasi- hatkan orang beriman supaya keadaan hati— sebuah penyerahan penuh
“menguji diri- nya sendiri” sebelum turut kepada Kristus dan beriman atas
mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan pengorbanan-Nya, bukannya menjadi
(1 Kor. 11:28). Se- belum ikut serta, umat anggota pada gereja tertentu. Alha- sil,
percaya itu harus berdoa mengamati orang-orang Kristen yang beriman dari
dengan saksama penga- laman Kristiani semua jemaat dapat mengambil bagian
mereka, mengaku dosa-dosa dalam Perjamuan Tuhan. Semua diundang
untuk mengikuti perayaan agung perjanjian
baru ini
242 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

sedapat-dapatnya, dan dengan reka kepada Kristus sebagai Juruselamat


keikutsertaan mereka itulah bersaksi atas mereka pribadi.19
penerimaan me-
Referensi

1. . Baca tulisan Robert Odom, “The First Celebration of the Ordinance of the Lord’s House,” Ministry, Januari
1953, hlm. 20; White, Desire of Ages, hlm. 643-646.
2. . Ibid., hlm. 650.
3. . Ada hubungan antara baptisan dengan perjamuan Tuhan. Baptisan sebagai syarat masuk menjadi anggota
jemaat, sedangkan upacara pembasuhan kaki dilakukan orang yang sudah menjadi anggota jemaat. Selama upacara
ini kita dapat merenungkan secara layak janji Baptisan kita.
4. . Baca tulisan C. Mervyn Maxwell, “A Fellowship of Forgiveness,” Review and Herald, 29 Juni 1961,hlm. 6,
7. 5 . Jon Dybdahl, Missions: A Two-Way Street (Boise, ID: Pacific Press, 1986), hlm. 28.
6. . Walaupun menurut pengertian umum Kisah 20:7 pernyataan itu menunjuk kepada penyelenggaraan
Perjamuan Tuhan tidaklah secara eksklusif menunjuk kepada ketetapan ini. Di dalam Luk. 24:35 yang
dinyatakannya ialah makanan sehari-hari.
7. . Berdasarkan dugaan bahwa orang yang hidup pada zaman Alkitab tidak dapat menyimpan air anggur untuk
waktu yang agak lama dalam iklim yang panas (di Israel) dari waktu musim menuai, hingga Paskah pada musim
semi sehingga orang-orang Yahudi terpaksa mengadakan Paskah dengan anggur beragi. Anggapan ini tidak
beralasan. Sejak zaman dahulu telah ditemukan orang banyak cara untuk mengawetkan sari buah sehingga tidak
terkena ragi dan dapat dipelihara dalam waktu yang lama dengan pelbagai metode. Salah satu cara ialah
mengkonsentrasikan sari buah menjadi sirop melalui pemanasan. Disimpan di tempat yang dingin sehingga
konsentrasinya tidak meragi. Sari buah yang ditambah dengan air akan membuatnya “anggur manis” yang tidak
beralkohol. Baca tulisan William Patton, Bible Wines—Laws of Fermentation (Oklahoma City, OK: Sane Press,
n.d.). hlm. 24-41; baca juga Christoforides, “More on Unfermented Wine,” Ministry, April 1955, hlm. 34; Lael O.
Caesar, “The Meaning of Yayin in the Old Testament” (Unpublished M.a. Thesis, Andrews Univeristy, 1986), hlm. 74-
77; White, Desire of Ages, hlm. 653. Anggur Paskah dapat juga dibuat dari kismis (F.C. Gilbert, Practical
Lessons From the Experience of Israel for the Church of Today, Nashville, TN: Southern Publ. Assn., 1972, hlm.
240, 241.
8. . Dalam kaitan ini bukanlah tanpa makna bahwa Kristus menghindari penggunaan kata yang biasa untuk
anggur (Yunani, oinos) melainkan menggunakan frase “buah anggur” (Mrk. 14:25). Sementara oinos dapat
menunjuk kepada anggur dengan raginya, begitu juga kepada anggur yang tidak beragi, dengan mengatakan buah
anggur maka yang dimaksudkan ialah sari buah yang murni—lambang yang pantas bagi darah Kristus, yang
menyebut diri-Nya “Anggur yang sejati’ (Yoh. 15:1).
9. . Ragi juga menyebabkan peragian sari buah anggur, Spora ragi, dapat dibawa lewat udara atau melalui serangga,
me- lekatkan dirinya ke kulit anggur. Jadi waktu anggur digiling maka spora itu berbaur dengan sari buah. Ragi itu
de- ngan cepat berlipat-ganda, membuat anggur beragi (baca Martin S. Peterson, Arnold H. Johnson, ed.,
Encyclo- pedia of Food Technology, CT.: Avi Publishing Co., 1974), vol. 2, hlm. 61-69; idem, Encyclopedia
of Food Science (Westport, CT.: Avi Publishing Co., 1978), vol. 3, hlm. 878).
10. R. Rice, Reign of God, hlm. 303.
11. SDA Bible Commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 746.
12. White, Desire of Ages, hlm. 656, bnd hlm. 661.
13. ML Andreasen, “The Ordinances of the Lord’s House,” Ministry, Jan. 1947, hlm. 44, 46.
14. Bnd White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald, 1946), hlm. 273.
15. Lihat Frank Holbrook, “For Members Only?” Ministry, Februari 1987, hlm. 13.
16. SDA Bible Commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 765.
17. Ibid
18. White, Evangelism, hlm. 274; bnd SDA Bible commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 765.
19. Alkitab tidak menjelaskan secara rinci berapa sering Perjamuan Tuhan itu diadakan (baca 1 Kor. 11:25, 26).
Umumnya gereja Advent mengikuti kebiasaan yang dilakukan dalam gereja Protestan lainnya, 4 kali setahun.
“Mengapa diadakan triwulan, umat Advent yang mula-mula menganggap jika upacara ini dilakukan terlalu sering
maka maknanya menjadi hilang, berbahaya dan menjadi sekadar formalitas belaka.” Mungkin itulah keputusan
jalan tengah—antara penyelenggaraan yang terlalu sering dengan penyelenggaraan yang terlalu renggang setahun
sekali (W.R. Read, “Frequency of the Lord’s Supper,” Ministry, April 1955, hlm. 43).
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 243
Allah mencurahkan karunia rohani kepada seluruh kelompok umur
anggota jemaat-Nya di mana setiap anggota mengambil bagian da-
lam pelayanan penuh kasih demi kebaikan jemaat dan manusia. Ka-
runia rohani itu diberikan melalui Roh Kudus, yang diberikan secara
adil kepada setiap anggota menurut kehendak-Nya, pemberian yang
akan menyanggupkan serta melayani segala keperluan jemaat untuk
melaksanakan fungsi yang ditugaskan Ilahi. Menurut Alkitab, karu-
nia-karunia ini termasuk pelayan iman, penyembuhan, nubuat, peng-
umuman, pengajaran, pe-laksanaan, pendamaian, perasaan kasih-
an, pelayanan pengorbanan diri serta kedermawanan untuk mem-
bantu dan meneguhkan orang. Sebagian anggota dipanggil Allah ser-
ta dikaruniai Roh untuk melaksanakan tugas yang diakui jemaat
selaku gembala jemaat, pekerja Injil, rasul-rasul, dan mengajar jema-
at secara khusus untuk melengkapi anggota jemaat melakukan tugas
pelayanan yang diperlukan, untuk membangun jemaat kepada kema-
tangan rohani, membantu perkembangan kesatuan iman dan penge-
tahuan akan Allah. Apabila setiap anggota jemaat menggunakan
karunia rohani ini sebagai penatalayan yang setia akan pelbagai ra-
gam anugerah Allah, maka gereja dilindungi dari pengaruh yang me-
rusak dari pengajaran yang palsu, dan jemaat akan berkembang de-
ngan perkembangan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam
iman dan kasih.—Fundamental Beliefs,—17.
BAB 17

KARUNIA ROHANI DAN


TUGAS PELAYANAN

erkataan Yesus yang diucapkan saat memang


P mereka perlukan
sebelum Ia naik ke surga telah meng- menghadapi kecurahan Roh Kudus.
ubah sejarah. “Pergilah ke seluruh Sebagaimana Yesus menerima pengu-
untuk

dunia,”kata- rapan khusus dengan Roh yang


Nya kepada murid-murid, “beritakanlah melayakkan- Nya untuk melakukan tugas
Injil kepada seluruh makhluk” (Mrk. pelayanan (Kis. 10:38), demikian pulalah
16:15). murid-murid itu me- nerima baptisan Roh
Ke seluruh dunia? Kepada setiap makh- Kudus (Kis. 1:5) untuk menyanggupkan
luk? Para murid menganggapnya sesuatu mereka memberikan kesak- sian. Hasilnya
tu- gas yang mustahil dilakukan. Karena sungguh menggetarkan. Pada saat mereka
Kristus mengetahui keadaan mereka yang menerima karunia Roh Kudus, mereka
tidak ber- daya, Ia menyuruh mereka membaptiskan tiga ribu orang (baca Kis.
supaya tetap di Yerusalem “menantikan 2:41).
janji Bapa.” Kemu- dian diberikan-Nya
janji kepada mereka, “Tetapi kamu akan KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi Kristus menggambarkan karunia Roh
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Kudus dengan sebuah perumpamaan:
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung “Sebab hal kerajaan Sorga sama seperti
bumi” (Kis. 1:4, 8). seorang yang mau bepergian ke luar negeri,
Setelah Yesus naik ke surga maka yang me- manggil hamba-hambanya dan
murid- murid menggunakan banyak waktu memperca- yakan hartanya kepada mereka.
untuk berdoa. Sikap merendahkan diri dan Yang seo- rang diberikannya lima talenta,
kehar- monisan menggantikan sikap iri dan yang seorang lagi dua dan yang seorang
pertikaian yang telah menodai banyak lain lagi satu, ma- sing-masing menurut
waktu mereka pada zaman Yesus. Murid- kesanggupannya, lalu ia berangkat”(Mat.
murid itu sudah bertobat. Hubungan 25:14, 15).
mereka yang erat de- ngan Kristus
menghasilkan persatuan yang 245
246 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

Orang yang bepergian ke luar negeri itu pun (1 Kor 1:4, 7). Sayangnya, mereka
menggambarkan Kristus yang berangkat ke ber- tengkar seperti anak-anak mengenai
surga. Yang disebut “hamba-hambanya” pembe- rian mana yang paling penting.
ia- lah murid-murid-Nya yang “telah dibeli Mengenai perpecahan yang terjadi
dan harganya telah lunas dibayar” (1 Kor. dalam jemaat, Paulus menulis kepada
6:20) dengan “darah yang mahal yaitu orang-orang Korintus mengenai sifat
darah Kris- tus,” (1 Ptr. 1:19). Kristus pemberian-pemberian ini yang sebenarnya,
menebus mereka untuk melayani, dan dan bagaimana seharus- nya mereka
mereka hidup “tidak lagi hidup untuk melaksanakan fungsinya. Karu- nia-
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah karunia rohani, kata Paulus menjelaskan,
mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” adalah pemberian anugerah. Dari Roh yang
(2 Kor. 5:15). sama turunlah “rupa-rupa karunia yang
Kristus memberikan talenta kepada ma- bera- gam-ragam,” sehingga ada “rupa-
sing-masing sesuai dengan rupa pela- yanan” dan “ada berbagai-bagai
kemampuannya, dan “masing-masing perbuat- an.”Akan tetapi, Paulus
dengan tugasnya” (Mrk. 13:34). Begitu menekankan bahwa “adalah satu yang
juga dengan karunia dan kemampuan lain mengerjakan semuanya dalam semua
(baca Bab 20), talenta ini menggambarkan orang” (1 Kor. 12:4-6).
pemberian khusus yang di- bagi-bagikan Roh membagi-bagikan karunia kepada
oleh Roh.1 setiap orang percaya—untuk menguatkan
Dalam pengertian khusus, Kristus iman atau membangun jemaat. Keperluan-
mem- berikan karunia-karunia rohani ini keperluan dalam pekerjaan Tuhan
kepada je- maat-Nya pada waktu menentu- kan apa yang dibagikan Roh dan
Pentakosta. “Tatkala Ia naik ke tempat kepada siapa. Tidak semua orang
tinggi,”kata Paulus, “Ia memberikan menerima karunia yang sama. Paulus
pemberian-pemberian kepada manusia.” mengatakan bahwa Roh memberikan
Dengan demikian, “kepada kita masing- kepada seorang, akal budi ke- pada yang
masing telah dianugerahkan kasih karunia lain kemampuan mengadakan mukjizat,
menurut ukuran pemberian Kristus” (Ef. ada lagi yang mendapat karunia nubuat,
4:8, 7). Roh Kudus adalah perantara yang roh untuk menyelidik, yang lain lagi
membagi-bagikan “kepada tiap-tiap orang mendapat karunia lidah sementara yang
secara khusus, seperti yang dikehen- daki- lain diberi kemampuan menafsirkan
Nya” (1 Kor 12:11) pemberian-pembe- karunia li- dah. “Tetapi semuanya ini
rian ini untuk menyanggupkan jemaat me- dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
laksanakan tugasnya. sama, yang mem- berikan karunia kepada
tiap-tiap orang seca- ra khusus, seperti
TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA
yang dikehendaki-Nya” (ayat 11). Rasa
ITU
syukur atas karunia yang be- kerja di
dalam jemaat haruslah ditujukan ke- pada
Roh Kudus memberikan kemampuan
Pemberi karunia itu, bukan berterima kasih
khusus kepada anggota untuk
kepada orang yang menjalankan pem-
menyanggupkan mereka membantu jemaat
berian itu. Karena pemberian-pemberian
memenuhi tugas yang diberikan Ilahi.
itu diberikan kepada jemaat bukan untuk
indi- vidu, maka penerimanya janganlah
Keselarasan Dalam Jemaat. Jemaat Ko-
meng- anggap pemberian itu merupakan
rintus tidak kekurangan karunia rohani
milik me- reka sendiri.
mana
Karena Roh membagi-bagikan karunia
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 247
sesuai dengan pemandangan-Nya, maka ti-
dak boleh ada pemberian yang diremehkan umumnya kita membiarkan wajah kita ter-
atau dihinakan. Tidak boleh ada anggota buka, juga tangan kita, tetapi anggota-ang-
je- maat merasa sombong karena gota tubuh yang lain kita tutupi dengan pa-
pengangkatan khusus atau karena jabatan kaian agar tetap terpelihara dengan baik
dan tugas terten- tu, begitu pula janganlah dan tidak rusak. Karunia-karunia yang
seorang pun merasa rendah karena diberi kecil ja- nganlah diremehkan, kita harus
kedudukan yang seder- hana. memperla- kukannya dengan pemeliharaan
yang lebih cermat karena dengan sehatnya
1. Pola Kerjanya. Paulus mereka, je- maat bergantung atasnya.
menggunakan tubuh manusia untuk Allah bermaksud pembagian karunia
menggambarkan kese- larasan dalam da- lam jemaat untuk mencegah
pemberian yang beraneka- ragam itu. “perpecahan da- lam tubuh” dan
Tubuh mempunyai anggota yang masing- menghasilkan roh yang har- monis dan
masing mempunyai peranan dalam satu ketergantungan, supaya dengan demikian
cara yang unik. “Tetapi Allah telah “anggota-anggota yang berbeda itu saling
memberikan kepada anggota, masing-ma- memperhatikan. Karena itu jika satu
sing secara khusus, suatu tempat pada anggota menderita, semua anggota turut
tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya” menderita; jika satu anggota dihormati, se-
(ayat 18). mua anggota turut bersukacita” (ayat 25,
Tidak satu pun anggota tubuh itu 26). Oleh karena itu, apabila seorang yang.
berkata kepada satu dengan yang lain “Aku ber- iman mengalami derita, maka, seluruh
tidak membutuhkan engkau!” Mereka jema-
saling ber- gantung dan “malahan justru at itu haruslah diingatkan akan hal itu dan si-
anggota-anggo- ta tubuh yang nampaknya ap membantu meringankan
paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan penderitaannya. Hanyalah dengan
kepada anggota-ang- gota tubuh yang pemulihan anggota ini je- maat akan
menurut pemandangan kita kurang menjadi sehat dan aman kembali. Setelah
terhormat, kita berikan penghormatan membicarakan nilai setiap karunia ini,
khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh ang- Paulus membuat daftar pemberian itu se-
gota-anggota kita yang elok. Allah telah bagai berikut: “Dan Allah telah
me- nyusun tubuh kita begitu rupa, menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
sehingga ke- pada anggota-anggota yang pertama se- bagai rasul, kedua sebagai
tidak mulia dibe- rikan penghormatan nabi, ketiga seba- gai pengajar. Selanjutnya
khusus. (ayat 21-24). mereka yang men- dapat karunia untuk
Kegagalan anggota tubuh yang mana mengadakan mujizat, untuk
pun akan mempengaruhi keseluruhan menyembuhkan, untuk melayani, untuk
tubuh. Ka- lau tubuh tidak mempunyai memimpin, dan untuk berkata-kata dalam
otak maka perut pun tidak akan berfungsi; ba- hasa roh” (ayat 28, bandingkan Ef.
dan jika tidak ada perut maka otak pun 4:11). Ka- rena tidak ada seorang anggota
tidak berguna. Gereja akan mengalami yang me- miliki semua karunia, maka
kesulitan jika ada anggota walaupun kecil, wajarlah ia me- neguhkan semuanya
hilang peranannya. “untuk memperoleh ka- runia-karunia yang
Bagian-bagian tubuh tertentu yang paling utama” (ayat 31), menunjuk kepada
secara struktur lemah memerlukan orang-orang yang paling
perlindungan is- timewa. Seseorang berguna bagi jemaat itu.2
mungkin saja masih ber- fungsi tanpa
sebuah tangan atau kaki, tetapi bukan 2. Dimensi yang Tidak Dapat Dihin-
tanpa hati, jantung atau paru. Pada dari. Karunia-karunia Roh Kudus itu,
bagai-
248 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

mana pun, tidaklah memadai kalau hanya Dengan mengakui bahwa baik iman
sekadar karunia saja. Masih ada “yang mau- pun karunia-karunia roh bersumber
lebih utama lagi” (ayat 31). Sementara pada anugerah Allah, maka umat percaya
karunia- karunia Roh akan berlalu pada haruslah merendahkan diri. Makin banyak
waktu keda- tangan Kristus kedua kali karunia di- berikan kepada seorang yang
kelak, maka buah Roh, itu kekal. Di percaya, maka makin besar pengaruh
dalamnya terdapat keba- karunia rohaninya, dan semakin besar pula
jikan abadi dari kasih dan ketenteraman, ketergantungannya ke- pada Allah.
ke-
baikan dan kebenaran yang dibawakan Di dalam bab ini Paulus memberikan
kasih di dalamnya (baca Gal. 5:22, 23; Ef. se- buah daftar yang berisi karunia yang
5:9). Se- dangkan nubuat, karunia lidah berikut: nubuat (kata yang diilhami,
dan penge- tahuan akan lenyap, tetapi iman, penyataan), pela- yanan (melayani),
pengharapan dari kasih akan tetap. Dan mengajar, menasihati (me- neguhkan),
“yang paling besar di antaranya ialah memberi (membagikan), me- mimpin dan
kasih” (1 Kor. 13:13).3 kemurahan (belas kasihan). Se- bagaimana
Kasih yang diberikan Allah ini (dalam yang terdapat dalam 1 Korintus 12 ia
bahasa Yunani disebut agape) adalah kasih mengakhiri pembicaraannya dengan
yang mengorbankan diri dan kasih yang prinsip teragung Kekristenan—cinta kasih
memberi (1 Kor. 13:4-8). Inilah “bentuk (ayat 9).
kasih yang lebih tinggi, yang mengakui Petrus mengemukakan topik mengenai
sesuatu nilai dalam diri seseorang atau karunia-karunia rohani dengan memperten-
objek yang dikasihi; kasih yang tangkannya dengan “kesudahan segala se-
berdasarkan prinsip bukan ber- dasarkan suatu sudah dekat” (1 Ptr. 4:7). Gentingnya
emosi; kasih yang bertumbuh kare- na rasa waktu menyatakan bahwa umat percaya
hormat terhadap nilai-nilai yang di- ha- rus menggunakan pemberian-
kagumi dari objek itu.”4 Karunia yang pemberian itu. “Sesuai dengan karunia
hampa akan kasih hanya mendatangkan yang telah diperoleh tiap-tiap orang,”
kekacauan dan perpecahan saja di dalam katanya, “sebagai pengurus yang baik dari
jemaat. Oleh karena itu, jalan yang paling kasih karunia Allah” (ayat 10). Seperti
sempurna ialah seseorang yang halnya Paulus, Petrus mengajarkan bahwa
memperoleh karunia roh ha- rus juga pemberian-pemberian ini diberikan
memiliki kasih yang tidak memen- tingkan bukanlah untuk kemuliaan diri sendiri,
diri sendiri. “Kejarlah kasih itu dan melain- kan supaya “Allah dimuliakan
usahakanlah dirimu memperoleh karunia- dalam segala sesuatu” (ayat 11). Ia juga
ka- runia Roh” (1 Kor. 14:1). menghubungkan cinta kasih dengan
pemberian itu (ayat 8).
Hidup Demi Kemuliaan Tuhan. Paulus
juga berbicara mengenai karunia-karunia Pertumbuhan Jemaat. Dalam
ro- hani dalam suratnya kepada orang pembicaraan ketiga dan terakhir yang
Roma. Ia mengimbau supaya setiap orang dilakukan Paulus mengenai karunia-
yang per- caya hendaknya hidup untuk karunia Rohani, ia men- dorong umat
memuliakan Tuhan (Rm. 11:36—12:2), percaya supaya ”hidupmu se- bagai orang-
lagi-lagi Paulus menggunakan anggota- orang yang telah dipanggil ber- padanan
anggota tubuh untuk menggambarkan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu
keanekaragaman namun bersatu menandai selalu rendah hati, lemah lembut, dan
orang percaya yang meng- gabungkan diri sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal sa-
ke dalam jemaat (ayat 3-6).
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 249
ling membantu. Dan berusahalah meme-
lihara kesatuan Roh oleh ikatan damai se- nya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-
jahtera” (Ef. 4:1-3). tiap anggota—menerima pertumbuhan-nya
Karunia rohani berperan melestarikan dan membangun dirinya dalam kasih”
kesatuan yang membuat jemaat (ayat 16). Supaya jemaat bertumbuh
bertumbuh. Masing-masing orang percaya sebagaimana yang diinginkan Tuhan, setiap
menerima “kasih karunia menurut ukuran anggota harus- lah menggunakan
pemberian Kristus” (ayat 7). pemberian anugerah yang disediakan-Nya.
Kristus sendiri “yang memberikan baik Maka hasilnya, jemaat akan mengalami
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pertumbuhan yang berlipat ganda—
pemberita- pemberita Injil maupun bertum- buh dalam jumlah anggota dan
gembala-gembala dan pengajar-pengajar.” bertumbuh di dalam karunia-karunia rohani
Karunia ini diberikan dalam tugas secara individu. Sekali lagi, cinta kasih
pelayanan yang berorientasi adalah merupakan ba- gian dari panggilan
“memperlengkapi orang-orang kudus bagi karena jemaat dapat mengukuhkan iman
pekerjaan pelayanan, baik penggunaan orang lain, dan perkem- bangan diperoleh
tubuh Kristus, sampai kita semua telah hanyalah dengan menggu- nakan karunia-
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan karunia kasih ini.
yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, dan tingkat PENGERTIAN KARUNIA-KARUNIA
pertumbuhan yang sesuai dengan ke- ROHANI
penuhan Kristus” (ayat 11-13).
Barangsiapa yang menerima karunia Pelayanan Umum. Kitab Suci tidak men-
rohani dikhususkan untuk melayani orang dukung pandangan bahwa pendeta atau
yang percaya, mendi- dik mereka kepada gembala yang melayani anggota awam se-
pelbagai pelayanan se- suai dengan karunia mentara anggota awam itu duduk-duduk
yang diberikan kepada mereka. Dengan saja di bangku menunggu untuk disuapi.
demikianlah jemaat dibangun menuju Gemba- la maupun anggota awam
kedewasaan untuk mencapai kepe- nuhan bersama-sama membentuk jemaat itu,
Kristus. “umat kepunyaan Al- lah sendiri” (1 Ptr.
Pelayanan ini mengembangkan 2:9). Mereka bertanggung jawab bersama-
kestabilan rohani dan menguatkan sama demi kebaikan jemaat dan
pertahanan jemaat melawan pengajaran kesejahteraannya. Mereka dipanggil su-
yang palsu, sehingga. umat percaya tidak paya bekerja sama, masing-masing sesuai
lagi seperti “anak-anak, yang diombang- dengan pekerjaan mereka, yang diberikan
ambingkan oleh rupa-rupa angin Kristus kepada mereka. Perbedaan karunia
pengajaran, oleh permainan palsu ma- adalah akibat keragaman bidang penggem-
nusia dalam kelicikan mereka yang menye- balaan dan pelayanan, semuanya disatukan
satkan, tetapi dengan teguh berpegang dalam kesaksian mereka untuk meluaskan
kepa- da kebenaran di dalam kasih kita kerajaan Allah dan menyiapkan dunia untuk
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, bertemu dengan Juruselamat mereka (Mat.
Kristus, yang adalah Kepala” (ayat 14, 15). 28:18-20: Why. 14:6-12).
Akhirnya, di dalam Kristus, karunia-
karu- nia rohani mendatangkan kesatuan Peranan Gembala. Pengajaran dari hal
dan ke- sejahteraan bagi jemaat. “Dari ka- runia rohani membuat gembala
pada-Nyalah seluruh tubuh,—yang rapi bertanggung jawab mendidik dan melatih
tersusun dan diikat menjadi satu oleh jemaat. Tuhan
pelayanan semua bagian-
250 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

telah mengangkat para rasul, para nabi, dilahirkan kembali agar dapat dilengkapi
para evangelis, pendeta, dan para guru de- ngan karunia-karunia rohani.
untuk memperlengkapi umat-Nya untuk
melaksana- kan pelayanan. “Para pendeta Kesatuan dalam Keanekaragaman, Bu-
seharusnya ti- dak melakukan tugas yang kan Keseragaman. Banyak orang Kristen
diberikan kepada jemaat, karena hal itu yang mencoba menjadikan setiap orang per-
akan melelahkan diri sendiri serta caya menjadi serupa dengan mereka. Ini
merintangi orang lain melakukan tugas ren- cana manusia, bukan rencana Tuhan.
yang diberikan kepada mereka. Mere- ka Bahwa jemaat tetap bersatu walaupun di
harus mengajar anggota-anggota jemaat dalam ke- anekaragaman karunia-karunia
bagaimana bekerja di dalam jemaat dan di rohani menun- jukkan lengkapnya sifat
dalam masyarakat.”5 karunia-karunia. Itu- lah yang
Gembala yang tidak memiliki karunia menunjukkan bahwa kemajuan je- maat
un- tuk mendidik, tidak termasuk ke dalam Allah bergantung kepada setiap orang yang
tugas pelayanan kependetaan, melainkan beriman. Allah bermaksud agar semua
ke dalam bagian lain dari pekerjaan yang pemberian itu, pelayanan dan pelaksanaan
disediakan Tuhan.6 Suksesnya rencana Allah di dalam jemaat berbaur bersama-sama
bagi jema- at bergantung kepada kerelaan dalam pekerjaan pembangunan di atas
dan kemam- puan para pendetanya fondasi yang dialaskan oleh sejarah gereja.
mendidik anggota je- maat untuk Di dalam Ye- sus Kristus, batu penjuru,
menggunakan karunia yang telah diberikan “tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun,
Tuhan kepada mereka. menjadi bait Allah yang kudus” (Ef. 2:21).
Karunia dan Misi. Allah memberikan ka- Bersaksi—Tujuan Karunia-karunia.
runia rohani demi keuntungan semua Umat percaya menerima pemberian yang
tubuh, bukan hanya untuk perseorangan beraneka-ragam, ini menunjukkan bahwa
yang me- nerimanya. Oleh karena itu, se- tiap individu melakukan pekerjaan—
karena penerima karunia rohani itu masing- masing memiliki pekerjaan. Oleh
menerimanya bukan hanya untuk dirinya karena itu, setiap orang percaya haruslah
sendiri, maka jemaat pun tidak menerima sanggup ber- saksi atas imannya,
keseluruhan karunia untuk diri sendiri membagikan keperca- yaannya kepada
pula. Allah memberikan kepada ma- orang lain, menceritakan ke- pada mereka
syarakat jemaat karunia-karunia supaya apa yang telah dilakukan Tu- han dalam
me- reka dapat memenuhi tugas mereka, kehidupannya. Tujuan Allah mem- berikan
untuk melaksanakan misi yang setiap orang karunia, tidak jadi soal
diperintahkan Tu- han Yesus kepada bagaimana karunia itu, ialah
mereka. menyanggupkan masing-masing
Karunia rohani bukanlah upah karena pemiliknya untuk bersaksi.
se- buah tugas sudah dilaksanakan dengan
baik, melainkan adalah alat untuk Kegagalan Menggunakan Karunia-
melakukan pe- kerjaan itu dengan baik. karu- nia Rohani. Orang-orang percaya
Biasanya Roh mem- berikan karunia yang yang menolak menggunakan karunia-
selaras dengan pembe- rian-pemberian karunia roha- ni mereka bukan saja
alamiah perseorangan, sekali- pun membuat pemberian itu merana tetapi juga
pemberian alamiah itu sendiri bukanlah membuat hidup kekal me- reka terancam
karunia-karunia rohani. Karunia rohani itu bahaya. Dengan penuh kasih sayang Yesus
memberikan kelahiran baru untuk mengge- mengingatkan bahwa hamba
rakkan seseorang dengan Roh. Kita harus
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 251
yang tidak menggunakan talentanya tidak
le- bih daripada seorang “hamba yang jahat ta pertobatan membawa mereka ke dalam
dan malas” yang akan kehilangan hidup persekutuan yang erat dengan Kristus. Ba-
yang ke- kal (Mat. 25:26-30).7 Hamba yang rangsiapa yang menerima Kristus sekarang
tidak setia itu dengan sukarela mengakui ini memerlukan pengalaman yang serupa
bahwa kega- galannya telah disengaja dan itu, untuk menyiapkan mereka menerima
direncanakan lebih dahulu. Maka tentu saja baptisan Roh Kudus.
ia bertanggung jawab atas kegagalannya Baptisan Roh bukanlah untuk sekali
itu. “Pada masa penghukuman besar kelak wak- tu saja; kita dapat mengalaminya
yang terakhir, orang yang ikut-ikutan, dalam kehidupan sehari-hari.11 Kita harus
orang yang menghin- dari tugasnya, akan memohon kepada Tuhan baptisan itu karena
dimasukkan ke dalam go- longan orang itulah yang memberikan kuasa kepada
yang jahat oleh hakim agung itu.”8 jemaat untuk ber- saksi dan mengumumkan
Injil itu. Untuk me- lakukan hal seperti ini,
PENEMUAN KARUNIA-KARUNIA kita harus senantiasa menyerahkan hidup
ROHANI. kita kepada Tuhan, ting- gal sepenuhnya
dalam Kristus, serta memo- hon pada-Nya
Anggota-anggota yang mau sukses akal-budi untuk menemukan karunia-
dalam tugas jemaat haruslah memahami karunia kita (Yak. 1:5).
karunia- karunia yang diberikan kepada
mereka. Pemberian itu berfungsi sebagai Mempelajari Kitab Suci. Belajar
sebuah kompas, yang mengarahkan Perjanjian Baru dengan sungguh-sungguh,
pemiliknya ke- pada pelayanan dan dalam doa yang tekun, akan mengajarkan
penikmatan hidup yang berlimpah-limpah kepada kita tentang karunia rohani yang
(Yoh. 10:10). Untuk mem- perluasnya kita memungkinkan Roh Kudus mengecap
“janganlah memilih (atau me- lalaikannya) pikiran kita dengan pekerjaan yang khusus
hanya mengaku, mengembang- kan dan yang diperuntukkan- Nya bagi kita. Sangat
mempraktikkan karunia yang ada pada perlu kita yakini bahwa Tuhan telah
kita, kurang dari apa yang diminta je- maat memberikan kepada kita paling sedikit satu
dari kemampuan kita. Janganlah. ku- rang karunia yang patut digunakan untuk
dari apa yang dimaksudkan Tuhan untuk melayani-Nya.
dilakukan.9
Proses penemuan karunia-karunia Terbuka Terhadap Bimbingan Ilahi. Bu-
rohani kita10 haruslah ditandai ciri-ciri kan kita yang menggunakan Roh Kudus,
seperti ber- ikut: me- lainkan Dia yang menggunakan kita,
karena Tuhan yang bekerja di dalam umat-
Persiapan Rohani. Para rasul berdoa de- Nya “baik kemauan maupun pekerjaan
ngan sungguh-sungguh memohon agar me- menurut kere- laan-Nya” (Flp. 2:13).
reka dapat menyampaikan kata-kata atau Adalah merupakan suatu hak istimewa
sabda itu dengan pantas, untuk untuk turut serta secara sukarela dalam
membimbing orang berdosa kepada bidang apa pun pelayanan yang diberikan
Kristus. Mereka men- jauhkan segala dalam perlindungan dan bim- bingan
perbedaan dan keinginan yang Tuhan. Kita harus memberikan ke-
mengunggulkan diri sendiri yang terpan- sempatan kepada Tuhan untuk
cang di antara mereka. Pengakuan dosa mengerjakan pertolongan kita bagi orang
ser- lain—agar kita bermanfaat bagi orang lain.
Oleh karena itu, kita harus selalu siap
menyambut apa yang
252 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

diperlukan jemaat di mana pun mereka mengenai karunia yang ada pada kita,
ber- ada. Kita tidak boleh takut mencoba tetapi juga penting bagi kita mengakui dan
hal-hal yang baru, melainkan kita harus menges- ahkan karunia-karunia Allah yang
merasa be- bas untuk memberikan diberikan kepada orang lain.
penjelasan bagi orang yang memerlukan
pertolongan kita, dengan pengalaman dan Tidak ada yang lebih mengesankan
talenta yang ada pada kita. dari- pada pengetahuan bahwa kita
menduduki ke- dudukan atau pelayanan
Pengesahan dari Tubuh. Karena Tuhan maupun pengabdian yang telah ditahbiskan
memberikan karunia-karunia ini untuk Tuhan kepada kita. Bekerja untuk
mem- bangun jemaat-Nya, maka kita dapat melayani Yesus Kristus, menggunakan
meng- harapkan pengesahan akhir atas talenta yang diberikan-Nya secara khusus
karunia yang kita peroleh, bangkit dari kepada kita melalui Roh Ku- dus
pertimbangan tubuh Kristus dan bukannya merupakan sebuah berkat. Kristus ingin
dari perasaan- perasaan kita sendiri. Sering membagikan karunia-karunia anugerah-
lebih sukar me- ngenali karunia yang Nya. Sekarang juga kita dapat menerima
diberikan kepada kita daripada karunia- undangan-Nya dan memperoleh apa yang
karunia yang diberikan ke- pada orang lain. dapat dilakukan pemberian-pemberian itu
Bukan saja kita mau men- dengarkan apa dalam kehidupan yang penuh dengan Roh!
yang dikatakan orang lain
Referensi

1. Baca tulisan White, Christ’s Object Lesson; hlm. 327, 328. Kita tidak selamanya dapat dengan mudah membe-
dakan yang supernatural (yang di luar kemampuan akal manusia, gaib) dengan yang diwarisi, serta ke-mampuan
yang dapat diperoleh. Di dalam diri orang-orang yang dikendalikan Roh tampaknya kesanggupan dan kemampuan
ini berbaur bersama-sama.
2. Lihat Richard Hammill, “Spiritual Gifts in the Church Today,” Ministry, Juli 1982, hlm. 15, 16.
3. Dalam pengertian yang lebih luas, kasih adalah berasal dari Tuhan, karena semua yang baik datang dari pada-Nya
(Yoh 1:17). Itulah buah Roh (Gal 5:22), akan tetapi bukanlah karunia rohani dalam pengertian bahwa Roh Kudus
telah membagi-bagikannya kepada sebagian umat percaya dan tidak untuk semua orang. Setiap orang hendaknya
”mengejar kasih” (I Kor 14:1).
4. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 778.
5. White, “Appeals for Our Mission” dalam Historical Sketches of the Foreign Missions of the Seventh-day
Adventists (Basel, Switzerland: Imprimerie Polyglotte, 1886), hlm. 291. Bnd Rex D. Edwards, A New Frontier —
Every Believer a Minister (Mountain View, CA: Pacific Press, 1979), hlm. 58-73.
6. Bnd J. David Newman, “Seminar in Spiritual Gifts,” tidak diterbitkan, Naskah, hlm. 3.
7. Mengingat seriusnya hal ini, baca tulisan White, “Home Discipline,” Review and Herald, 13 Juni 1882, hlm. [1].
8. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 5, hlm. 511.
9. Don Jacobsen, “What Spiritual Gifts Mean to Me,”Adventist Review, 25 Desember 1986, hlm. 12.
10. Lihat Roy C. Naden, Discovering Your Spiritual Gifts (Berrien Springs, MI.: Institute of Church Ministry, 1982);
Mark A. Finley, The Way to Adventist Church Growth (Siloam Springs, AR Concerned Communications, 1982);
C. Peter Wagner, Your Spiritual Gifts Can Help Your Church Grow (Glendale, CA.: Regal Books, 1979).
11. Bnd White, Acts of the Apostle; hlm. 50: White, Counsels to Parent; Teachers and Students (Mountain View, CA.:
Pacific Press, 1943), hlm. 131.
Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat. Karunia ini
merupakan ciri-ciri jemaat yang sisa dan telah diperlihatkan dalam
pekerjaan pelayanan Ellen G. White. Sebagai jurukabar Allah, tu-
lisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang bersifat terus-
menerus dan mempunyai kuasa untuk menghibur jemaat, membim-
bing, memberikan petunjuk dan perbaikan. Tulisan-tulisan itu me-
nyatakan dengan jelas bahwa Alkitab merupakan ukuran, dan de-
ngan itulah pengajaran dan pengalaman harus diuji.—Fundamen-
tal Beliefs,—18.
BAB 18

KARUNIA NUBUAT

Y osafat, raja Yehuda, merasa amat


takut dan cemas. Balatentara musuh sudah
semakin dekat, dan tampaknya keadaan sa-
menghadapi laskar yang besar ini, yang da-
tang menyerang kami. Kami tidak tahu apa
yang harus kami lakukan, tetapi mata kami
ngat menyedihkan dan tanpa harapan. tertuju kepada-Mu” (ayat 12).
“Dan Yosafat... mengambil keputusan Ketika semua orang Yehuda berdiri di
untuk men- cari Tuhan. Ia menyerukan ha- dapan Tuhan, seorang yang bernama
kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa” Yaha- ziel bangkit. Pekabaran yang
(2 Taw. 20:3). Oleh karena itu, rakyat disampaikannya mendatangkan pengarahan
berbondong-bondong ke bait Allah untuk yang memberani- kan hati rakyat yang
memohon kemurahan dan dilanda ketakutan itu. la berkata,
kelepasan dari Tuhan. “Janganlah kamu takut dan terke- jut...
Waktu Yosafat memimpin kebaktian, ia sebab bukan kamu yang akan berperang
memohon kepada Tuhan supaya keadaan melainkan Allah.... Dalam peperangan ini
yang dialaminya itu diubah Tuhan. Ia tidak usah kamu bertempur. Tinggallah
berdoa: “Bukankah Engkau Allah di dalam berdiri di tempatmu, dan lihatlah
sorga? Bukankah Engkau memerintah atas bagaimana Tuhan memberikan
segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan kemenangan kepadamu.
keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, ... Tuhan akan menyertai kamu” (ayat 15-
sehingga tidak ada orang yang dapat 17). Keesokan harinya, pagi-pagi, Raja
bertahan melawan Eng- kau” (ayat 6). Yo- safat berkata kepada balatentaranya,
Bukankah Tuhan telah me- lindungi umat- “Perca- yalah kepada Tuhan, Allahmu, dan
Nya pada masa lalu? Bukankah Ia yang kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada
telah memberikan negeri itu kepada umat para nabinya, dan kamu akan berhasil”
pilihan-Nya? Maka Yosafat menyam- (ayat 20).1
paikan permohonan, “Ya Allah kami, Raja ini amat percaya kepada nabi yang
tidak- kah Engkau akan menghukum tidak begitu terkenal ini, Yehezkiel,
mereka? Ka- rena kami tidak mempunyai sehingga ia menempatkan barisan
kekuatan untuk penyanyi di garis

255
256 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
depan untuk menyanyikan lagu pujian atas
keindahan dan kekudusan Tuhan! Ketika kau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun,
la- gu pujian itu mendengung di udara, abangmu, akan menjadi nabimu (dalam ba-
Tuhan mendatangkan kekalutan dan hasa Ibrani ‘nabi’ yang sama dalam bahasa
kebingungan di kalangan laskar dan sekutu Indonesia ’nabi’—penerjemah). Engkau
yang melawan Yehuda. Pembantaian ha- rus mengatakan segala yang
berlangsung dengan dahsyat sehingga Kuperintahkan kepadamu, dan Harun,
“tidak ada yang terluput” (ayat 24). abangmu, harus ber- bicara kepada
Yehezkiel menjadi jurubicara Allah Firaun.’” Hubungan Musa de- ngan Firaun
pada saat yang kritis itu. bagaikan Allah dengan umat- Nya. Dan
Para nabi memainkan peranan yang sa- ketika Harun meneruskan perka- taan
ngat menentukan baik pada masa Musa kepada Firaun, begitulah nabi me-
Perjanjian Lama maupun pada masa neruskan firman Allah kepada umat. Kata
Perjanjian Baru. Akan tetapi, apakah nabi menunjuk kepada pengertian
nubuatan berhenti fung- sinya pada saat seseorang yang diangkat Allah selaku
penutupan kanonisasi Alki- tab? Untuk jurubicara bagi Allah. Padanan kata Ibrani
menjawabnya, marilah kita telu- suri nabi dalam ba- hasa Yunani ialah
sejarah nubuat. prophetes, kata yang ke- mudian dipungut
oleh bahasa Inggris.
KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN “Pelihat,” sebuah terjemahan dari bahasa
ALKITAB Ibrani roeh (Yes. 30:10) atau chozeh (2
Sam. 24:11; 2 Raj. 17:13) adalah
Walaupun dosa mengakhiri komunikasi mengandung makna penunjukan kepada
tatap muka antara Allah dan makhluk seseorang yang mendapat karunia nubuat.
manu- sia (Yes. 59:2), Allah tidak Istilah-istilah nabi dan pelihat satu dengan
mengakhiri hu- bungan-Nya yang akrab yang lain erat kait- annya. Alkitab
dengan manusia; se- baliknya, Ia menjelaskan, “Dahulu di anta- ra orang
mengembangkan cara komunikasi yang lain. Israel, apabila seseorang pergi me-
Ia mulai mengirimkan pesan-pe- san-Nya nanyakan petunjuk Allah, ia berkata
yang memberikan kekuatan hati, begini: ‘Mari kita pergi kepada pelihat,’
peringatan dan teguran melalui para nabi.2 sebab nabi yang sekarang disebutkan dahulu
Di dalam Kitab Suci dikatakan seorang pelihat” (1 Sam. 9:9). Makna yang
nabi “menerima komunikasi dan ditekankan oleh kata pelihat di sini ialah
berhubungan dengan Allah, dan kemudian penerimaan nabi atas pesan Ilahi. Allah
diteruskan ke- pada umat Tuhan.3 Para nabi membuka “mata” atau pi- kiran para nabi
menyampaikan nubuatan bukan dengan atas informasi yang diteri- manya dari
inisiatif mereka sendiri, “sebab tidak Tuhan yang hendak disampaikan Tuhan
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak kepada mereka untuk diteruskan ke- pada
manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus umat-Nya.
orang-orang berbicara atas nama Allah” (2 Dari masa ke masa Tuhan
Ptr. 1:21). menyampaikan kehendak-Nya kepada
Di dalam Perjanjian Lama kata Prophet umat-Nya melalui orang-orang yang
pada umumnya dianggap terjemahan dari memperoleh karunia nu- buatan. “Sungguh,
kata Ibrani nabi. Arti kata ini dinyatakan Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa
dalam Keluaran 7:1, 2: “Berfirmanlah menyatakan keputusan-Nya kepada
Tuhan kepada Musa: ‘Lihat, Aku hamba-hamba-Nya, para nabi” (Am. 3:7;
mengangkat eng- bandingkan Ibr. 1:1).

Fungsi Karunia Nubuat dalam Perjanji-


Karunia Nubuat 257
an Baru. Perjanjian Baru menempatkan
karunia Roh Kudus, karunia nubuat, 5. Mereka Mengamarkan tentang
sebagai yang utama, yang pertama karunia Kesukaran yang akan Dihadapi Pada
tersebut dan kedua karunia pelayanan yang Masa Mendatang. Salah seorang dari
sangat berguna bagi jemaat (baca Rm. anta- ra nabi Perjanjian Baru mengamarkan
12:6; 1 Kor. 12:28; Ef. 4:11). Itulah yang me- ngenai bala kelaparan yang segera
mendorong umat percaya untuk terjadi. Untuk menghadapinya, jemaat
menginginkan karunia rohani yang mengadakan upaya persiapan untuk
istimewa ini (1 Kor. 14:1, 39). menanggulangi orang yang akan
Menurut Perjanjian Baru beberapa mengalami bencana karena bala kelaparan
fungsi nabi disebutkan berikut ini.4 itu (Kis. 11:27-30). Sedangkan na- bi-nabi
yang lain memperingatkan Paulus yang
1. Mereka Membantu Membangun akan ditahan dan dipenjarakan di Yeru-
Jemaat. Jemaat “dibangun di atas dasar salem (Kis. 20:23; 21:4, 10-14).
para rasul dan para nabi, dengan Kristus
Yesus sebagai batu penjuru” (Ef. 2:20, 21). 6. Mereka Menguatkan Iman Pada
Waktu Pertentangan Terjadi. Pada waktu
2. Mereka Mengupayakan Jang- rapat jemaat yang pertama diadakan, Roh
kauan ke Luar Misi Jemaat. Melalui na- Kudus menuntun jemaat atas persoalan
bilah Roh Kudus memilih Paulus dan Bar- yang pelik, yang berkaitan dengan
nabas untuk mengadakan perjalanan misio- keselamatan orang Kristen yang bukan
naris mereka yang pertama (Kis. 13:1, 2) keturunan Yahudi. Melalui para nabi, Roh
dan memberikan petunjuk ke mana mereka meneguhkan kembali umat percaya dalam
seha- rusnya mengabarkan Injil (Kis. 16:6- rapat itu mengenai dok- trin yang benar.
10). Setelah memberitahukan ke- putusan rapat
kepada anggota, “Yudas dan Silas, yang
3. Mereka Meneguhkan Jemaat. adalah juga nabi, lama menasihati saudara-
“Siapa yang bernubuat,” kata Paulus, “ia saudara itu dan menguatkan hati mereka”
membangun Jemaat.” Nubuatan diucapkan (Kis. 15:32).
untuk “membangun, menasihati dan
menghi- bur” (1 Kor. 14:4, 3). Bersama- KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN
sama dengan karunia-karunia lainnya, AKHIR
Allah memberikan nubuat kepada jemaat
untuk menyiapkan umat percaya “bagi Banyak orang Kristen yakin bahwa
pekerjaan pelayanan, ba- gi pembangunan karu- nia nubuat berhenti pada penutupan
tubuh Kristus” (Ef. 4:12). era kera- sulan. Akan tetapi Alkitab
menunjukkan ke- butuhan khusus jemaat
4. Mereka Mempersatukan dan atas bimbingan Ilahi pada masa krisis
Melindungi Jemaat. Para nabi membantu menjelang akhir zaman; yang
mendatangkan “kesatuan iman,” untuk me- menunjukkan perlunya secara terus-
lindungi jemaat dari ajaran-ajaran palsu se- menerus pengadaan karunia nubuat setelah
hingga umat percaya “bukan lagi anak- zaman Perjanjian Baru.
anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh Berlanjutnya Karunia Nubuat. Tidak
permainan palsu ma- nusia dalam kelicikan ada bukti yang terdapat di dalam Alkitab
mereka yang menye- satkan,” (Ef. 4:14). yang menyatakan bahwa Allah akan
menarik kembali karunia rohani yang
diberikan-Nya
258 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kepada jemaat sebelum mereka
menyelesai- kan tujuan mereka, yang Kristus Kedua Kali. Allah memberikan
menurut Rasul Paulus yang membuat karunia nubuat kepada Yohanes Pembaptis
jemaat “mencapai ke- satuan iman dan untuk mengumumkan kedatangan Kristus
pengetahuan yang benar tentang Anak yang pertama kali. Dengan cara yang sama
Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat kita dapat mengharapkan Dia untuk mengi-
pertumbuhan yang sesuai dengan ke- rimkan karunia nubuat lagi untuk meng-
penuhan Kristus” (Ef. 4:13). Karena umumkan kedatangan Kristus kedua kali
jemaat belum mencapai pengalaman seperti su- paya setiap orang memperoleh
itu, ma- ka karunia rohani ini masih kesempatan untuk bertemu dengan
diperlukan. Karu- nia yang diberikan Roh, Juruselamat.
termasuk di dalam- nya karunia nubuat, Sesungguhnya, Kristus menyebutkan
akan tetap bekerja demi kepentingan umat munculnya nabi-nabi palsu adalah sebagai
Allah sampai hari keda- tangan Kristus suatu pertanda bahwa kedatangan-Nya su-
kedua kali. Alhasil, Paulus dah dekat (Mat. 24:11, 24). Seandainya
memperingatkan umat percaya supaya ja- tidak akan ada lagi nabi yang benar selama
nganlah “anggap rendah nubuat-nubuat” (1 masa menjelang kiamat, pastilah Kristus
Tes. 5:19, 20) serta menyarankan supaya sudah mengamarkan tentang seseorang
berusaha “memperoleh karunia-karunia yang mengaku memiliki karunia itu.
Roh, terutama karunia untuk bernubuat” (1 Peringatan yang diberikan-Nya supaya
Kor. 14:1). waspada terhadap nabi-nabi palsu
Karunia-karunia ini tidak selamanya memberikan arti bahwa akan ada juga nabi-
me- nyatakan diri secara berkelimpahan di nabi yang benar.
dalam jemaat Kristen.5 Setelah kematian para Nabi Yoel meramalkan kecurahan khu-
rasul, para nabi memperoleh tempat sus karunia nubuat pada waktu mendekati
terhormat dalam pelbagai lingkungan datangnya Kristus kedua kalinya. Ia berkata,
sampai tahun 300 TM.6 Akan tetapi “Kemudian dari pada itu akan terjadi,
serentak dengan kemun- duran kerohanian bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
di dalam jemaat dan akibat kemurtadan atas semua manusia, maka anak-anakmu
(baca bab 12), maka berkuranglah laki-la- ki dan perempuan akan bernubuat;
kehadiran kedua hal yang dikemukakan ini orang- orangmu yang tua akan mendapat
berikut karunia-karunia Roh Kudus. Pada mimpi, te- runa-terunamu akan mendapat
waktu yang bersamaan, para nabi palsu penglihatan- penglihatan. Juga ke atas
membuat orang kehilangan, kepercayaan hamba-hambamu laki-laki dan perempuan
terhadap karunia nubuat.7 akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari
Kemunduran karunia nubuat selama pe- itu. Aku akan meng- adakan mujizat-
riode tertentu di dalam sejarah jemaat bu- mujizat di langit dan di bumi: darah dan api
kanlah berarti bahwa Allah telah menarik dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari
karunia itu secara permanen. Alkitab akan berubah menjadi gelap gulita dan
menun- jukkan bahwa, ketika akhir zaman bulan menjadi darah sebelum datangnya hari
sudah mendekat, karunia ini akan Tuhan yang hebat dan dahsyat itu” (Yl.
diberikan untuk membantu jemaat melalui 2:28-31).
masa kesukaran. Lebih dari itu, kegiatan Pentakosta yang pertama merupakan
karunia ini semakin bertambah. pernyataan Roh yang menakjubkan. Petrus,
dengan mengutip nubuat Yoel,
Karunia Nubuat Menjelang Kedatangan menunjukkan bahwa Allah telah
menjanjikan berkat-berkat yang demikian
(Kis. 2:2-21). Namun demi-
Karunia Nubuat 259
kian, kita masih dapat mempertanyakan
apa- kah nubuat Yoel sudah mencapai yang menjadikan mereka jemaat yang sisa,
puncaknya pada waktu Pentakosta itu atau yakni mereka yang “memiliki kesaksian Ye-
apakah ma- sih ada yang harus datang sus, dan yang menuruti hukum-hukum
yang lain, yang lebih lengkap, dan penuh. Allah” (Why. 12:17).
Kita tidak mem- peroleh bukti bahwa Bahwa frase “kesaksian Yesus”
fenomena yang terjadi pada matahari dan berbicara tentang nubuatan kitab Wahyu
bulan yang dikemukakan Yoel apakah menunjukkan jelasnya percakapan,
mendahului ataukah sesudah kecurahan kemudian antara ma- laikat dan rasul
Roh. Ternyata fenomena ini tidak terjadi Yohanes.8
sampai beberapa abad kemudian (ba- ca Menjelang akhir buku itu malaikat
bab 24). meng- identifikasi dirinya sebagai “hamba,
Kemudian Pentakosta yang sama de- ngan engkau dan saudara-
dimaksudkan di sini adalah ramalan atas saudaramu, yang memiliki kesaksian
manifestasi Roh sebelum Kedatangan Yesus” (Why. 19:10) yang “adalah hamba,
Kristus kedua kali. Sama halnya dengan sama seperti engkau dan saudara-
hujan awal di Palestina, yang turun pada saudaramu, para nabi dan se- mua mereka
musim rontok, setelah panen, kecurahan yang menuruti segala perkataan kitab ini”
Roh Kudus pada Pentakosta me- (Why. 22:9). Ungkapan yang sela- ras ini
ngesahkan dispensasi .Roh.’ Kelengkapan membuat jelas bahwa para nabi yang
dan pemenuhan nubuatan Yoel memiliki “kesaksian Yesus.”9 Ini
berhubungan menjelaskan pernyataan malaikat bahwa
dengan hujan akhir yang jatuh pada musim “kesaksian Ye- sus adalah roh nubuat”
semi, waktu gandum sudah masak(Yl. (Why. 19:10).
2:23). Begitu pulalah, kecurahan akhir Roh James Moffat mengulas ayat ini dengan
Allah akan berlangsung sebelum menulis sebagai berikut,” “Untuk
Kedatangan ke- dua kali, setelah tanda- kesaksian atau bersaksi (termasuk di
tanda yang diramalkan mengenai matahari, dalamnya dila- hirkan oleh) tentang Yesus
bulan dan bintang-bin- tang digenapi adalah (yang ter- masuk di dalamnya)
(Bandingkan Mat. 24:29; Why. 6:12-17; karunia nubuat.’ Ini ... mengartikan secara
Yl. 2:31). Sama dengan hujan akhir, khusus saudara-saudara yang berpegang
kecurahan Roh yang terakhir ini akan pada kesaksian Yesus dan yang memiliki
menuai ladang di bumi (Mat. 13:30, 39), inspirasi nubuat. Kesaksian akan Yesus
dan “barang- siapa yang berseru kepada secara praktis sama dengan pe- nyaksian
nama Tuhan akan diselamatkan” (Yl. Yesus (xxii. 20). Itulah wahyu yang
2:32). dinyatakan Kristus sendiri (sesuai dengan
yang terdapat dalam Why. 1:1) yang meng-
Karunia Nubuat dalam Jemaat Sisa. gerakkan nabi-nabi Kristen.”10
Wahyu 12 menyatakan dua masa yang Oleh karena itu, ungkapan Roh Nubuat
besar mengenai aniaya. Yang pertama, dapatlah dikatakan menunjuk kepada (1)
yang dimu- lai dari rentan waktu 538 TM Roh Kudus yang mengilhami nabi dengan
—1798 TM (Why. 12:6, 14, baca bab 12), wahyu yang berasal dari Tuhan, (2)
umat yang per- caya mengalami aniaya pelaksanaan ka- runia nubuat, dan (3)
yang dahsyat. Ke- mudian, sebelum atau sarana nubuat itu sen- diri.
menjelang Kedatangan Kedua kali, Setan Karunia roh, kesaksian Yesus “kepada
akan menyerang “ketu- runannya yang jemaat melalui sarana nubuat,”11 mencakup
lain,” jemaat yang sisa yang tidak mau ciri-ciri yang jelas dari jemaat yang sisa. Ye-
mengingkari Kristus. Ciri-ciri yang remia menghubungkan matinya karunia ini
diberikan wahyu itu mengenai umat
percaya
260 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
dengan kesewenang-wenangan. “Tak ada
petunjuk dari Tuhan, bahkan nabi-nabi reka—menyatunya dengan Juruselamat
tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya” me- reka pada kedatangan-Nya yang kedua
(Rat. 2:9). Wahyu memberikan ciri-ciri kali itu.
pemilikan keduanya sebagai ciri khas Ilustrasi berikut menerangkan hubungan
jemaat akhir zaman; anggota-anggotanya antara Alkitab dan contoh-contoh sesudah
“menuruti hu- kum-hukum Allah dan Alkitab mengenai karunia nubuat:
memiliki kesaksian Yesus”—karunia “Cobalah kita membayangkan kita mulai
nubuat (Why. 12:17). mengadakan sebuah pelayaran. Pemilik
Allah memberikan karunia nubuat kapal memberikan sebuah buku petunjuk
kepada “jemaat” Keluaran (Exodus) untuk kepada kita, menjelas- kan secara rinci isi
mengor- ganisasi, membimbing dan dan petunjuk yang terda- pat di dalamnya,
menuntun umat- Nya (Kis. 7:38). “Israel cukup memadai buat kita dalam pelayaran
dituntun oleh Tuhan keluar dari Mesir itu, dan bila kita memperhati- kannya maka
dengan perantaraan seo- rang nabi, ya, ia kita akan mencapai pelabuhan yang kita
dijaga oleh seorang nabi” (Hos. 12:14). tuju dengan aman. Untuk melaku- kan
Oleh karena itu, tidaklah meng- herankan pelayaran itu kita membuka buku kita dan
menemukan karunia itu di kalangan orang mempelajari isinya. Kita melihat bahwa
yang terlibat dalam Keluaran (Eksodus) itu pe- ngarangnya mengemukakan prinsip-
pada akhirnya—melarikan diri dari Planet prinsip umum yang mengatur kita dalam
Bumi yang telah dicemari dosa menuju ke pelayaran, memberikan petunjuk yang
tanah Kanaan surgawi. Eksodus ini, yang paling praktis ba- gi kita, seraya
diikuti dengan Kedatangan Kristus Kedua mempertimbangkan pelbagai kemungkinan
kali, adalah lengkap, final serta yang mungkin timbul menuju tujuan;
menggenapi apa yang terdapat dalam bahkan ia juga menceriterakan bagian akhir
Yesaya 11:11. “Pa- da waktu itu Tuhan perjalanan kita yang berbahaya; keada- an
akan mengangkat pula tangan-Nya untuk dan gambaran pantai yang sewaktu-wak- tu
menebus sisa-sisa umat- Nya.” berubah karena badai; ‘akan tetapi dalam
perjalanan ini,’ katanya, ‘Saya telah
Membantu waktu Krisis Akhir. Kitab memper- siapkan seorang jurumudi
Su- ci menyatakan bahwa umat Tuhan bagimu, yang akan menemanimu serta
pada za- man akhir sejarah dunia akan memberikan pelbagai pe- tunjuk kepadamu
mengalami murka dahsyat kuasa naga dan ketika keadaan yang berba- haya itu
Iblis karena ia terlibat dalam upaya terakhir mengancam, dan kau harus memper-
untuk membina- sakan mereka (Why. hatikannya dengan saksama.’ Berkat
12:17). Itulah yang di- sebutkan “akan ada adanya petunjuk ini kita menghadapi waktu
suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang ber- bahaya yang telah diceritakan
yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa- secara rinci, dan sang jurumudi, sesuai
bangsa sampai pada waktu itu” (Dan 12:1). dengan janji yang sudah diberikan, muncul.
Untuk membantu mereka agar tetap hidup Akan tetapi bebe- rapa awak kapal, ketika
melewati konflik zaman yang paling ia melaksanakan tu- gasnya, bangkit
dahsyat ini, Tuhan dalam kemu- rahan-Nya hendak melawannya. ‘Kami memiliki buku
memberikan jaminan bahwa me- reka tidak petunjuk yang asli,’ teriak me- reka, ‘yang
akan dibiarkan sendirian. Kesaksian Yesus, cukup memadai bagi kami. Kami
Roh Nubuat, akan menuntun mereka berpegang teguh atasnya, hanya di atas buku
dengan selamat sampai di tujuan akhir me- itu saja; kami tidak memerlukan kau.’
Siapa sekarang yang memperhatikan
dengan sak- sama buku petunjuk yang asli
itu? Orang yang
Karunia Nubuat 261
menolak jurumudi itukah atau orang-orang
yang menerimanya, sebagaimana yang ter- yang telah dituliskan dalam penyataan Ilahi
dapat dalam buku petunjuk itu? sebelumnya.
Pikirkanlah dengan saksama.”12
Ujian Karunia Nubuat. Karena
ALKITAB DAN NABI-NABI Alkitab telah memberikan amaran bahwa
SESUDAH ALKITAB sebelum Kristus datang kembali akan
banyak nabi palsu yang timbul, oleh karena
Karunia nubuat menghasilkan Alkitab itu, kita harus hati-hati menyelidiki segala
itu sendiri. Pada zaman sesudah Alkitab pernyataan karu- nia nubuat. “Janganlah
karunia itu bukanlah mengganti atau anggap rendah nubu- at-nubuat,” kata
menambahi Ki- tab Suci, karena kanonisasi Paulus. “Ujilah segala se- suatu dan
Alkitab sekarang sudah berakhir. peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu
Karunia nubuat berfungsi pada zaman dari segala jenis kejahatan” (1 Tes. 5:20-
akhir sama pentingnya dengan zaman kera- 22; bandingkan 1 Yoh. 4:1).
sulan. Alkitablah yang ditinggikan sebagai Alkitab merinci beberapa petunjuk yang
dasar iman dan praktik, mengajarkan dapat kita gunakan untuk membedakan
penga- jaran-pengajarannya, serta karu- nia nubuat yang murni dari yang
menerapkan prin- sip-prinsip yang terdapat palsu.
di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Yang turut serta me- negakkan dan 1. Apakah pesan yang disampaikan-
mengukuhkan jemaat, me- nya serasi dengan alkitab? “Siapa yang
nyanggupkannya melaksanakan tugas yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan
diemban Ilahi. Karunia nubuat menegur, itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yes.
me- nasihatkan, membimbing dan 8:20). Nas ini mengartikan bahwa
memberikan semangat kepada jemaat pekabaran yang disampaikan nabi mana
maupun anggota, melindungi mereka dari pun haruslah selaras dengan hukum Tuhan
kemurtadan serta menyatukan mereka dan kesaksian yang terdapat di dalam
dalam kebenaran Alki- tab. Alkitab. Nabi yang datang belakangan
Nabi-nabi sesudah zaman Alkitab sama tidak boleh bertentangan dengan para nabi
saja fungsinya dengan nabi-nabi Natan, yang sebelumnya. Roh Kudus tidak pernah
Gad, Asaf, Shemaiah, Miriam, Azariah, bertentangan dengan kesaksian yang
Eliezer, Ahijah, Obed, Debora, Huldah, diberikan-Nya sebelumnya, karena Tuhan
Simeon, Yo- hanes Pembaptis, Agabus, “tidak ada perubahan atau bayangan karena
Silas, Anna dan keempat putri Filipus yang pertukaran” (Yak. 1:17).
hidup pada zaman Alkitab, dengan
kesaksian-kesaksian mereka yang tidak 2. Apakah ramalan yang diberikan-
pernah dimasukkan menjadi bagi- an nya menjadi kenyataan? “Bagaimanakah
Alkitab. Tuhan yang samalah yang mem- kami mengetahui perkataan yang tidak
berikan ilham kepada nabi dan nabiah ini difir- mankan Tuhan? Apabila seorang
sa- ma seperti ilham yang diberikan kepada nabi ber- kata demi nama Tuhan dan
nabi- nabi yang tulisannya dimasukkan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak
dalam Ki- tab Suci. Pekabaran yang sampai, maka itulah perkataan yang tidak
diberikan kepada mereka tidak difirmankan Tuhan; dengan terlalu berani
bertentangan dengan pekabaran nabi itu telah mengata- kannya, maka
janganlah gentar kepadanya” (Ul. 18:21,
22; bandingkan Yer. 28:9). Wa-
262 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
laupun ramalan itu mungkin berisi
sebagian kecil dari pekabaran nubuat, tentang Elia sebagai manusia “biasa sama
ketepatannya haruslah dinyatakan. seperti kita”(Yak. 5:17). Melainkan
kehidupan nabi haruslah ditandai oleh buah
3. Apakah penjelmaan Kristus dia- Roh, bukan- nya karena perbuatan jasmani
kui? “Demikianlah kita mengenal Roh (baca Gal. 5:19-23).
Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Kedua, prinsip ini berhubungan juga
Yesus Kris- tus telah datang sebagai de- ngan pengaruh nabi atas orang lain.
manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh Bagai- manakah hasilnya dalam hidup
yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal orang yang menerima pekabaran itu?
dari Allah” (1 Yoh. 4:2, 3). Ujian ini Apakah pekabaran yang diberikan mereka
menuntut bukan sekadar penga- kuan menyiapkan umat Tuhan melaksanakan
sederhana bahwa Yesus Kristus per- nah misi serta mempersatu- kan mereka dalam
hidup di atas dunia ini. Nabi yang sejati kesatuan iman (Ef. 4:12- 16)?
haruslah mengajarkan pengajaran seperti Setiap orang yang mengaku
yang terdapat dalam Alkitab mengenai memperoleh karunia nubuat haruslah dapat
pen- jelmaan Kristus—harus percaya diuji dengan ujian dari Kitab Suci. Jika
dalam ketu- hanan-Nya dan peri pre- pekabaran yang di- berikan nabi atau
eksistensi-Nya, Dia yang dilahirkan nabiah itu memenuhi krite- ria maka kita
seorang anak dara, kemanu- siaan-Nya, dapat yakin bahwa di dalamnya Roh Kudus
hidup-Nya yang tidak berdosa, korban ada, yang memberikan individu itu karunia
pendamaian, kebangkitan, kenaikan, nubuat.
pelayanan pengantaraan dan kedatangan
Kristus kedua kali. ROH NUBUAT DI DALAM GEREJA
MASEHI ADVENT HARI KETUJUH
4. Apakah nabi itu mendatangkan
“buah” yang baik ataukah yang buruk? Karunia nubuat sangat giat dalam pela-
Nubuat datang melalui ilham yang yanan yang dilakukan Ellen G. White, se-
diberikan Roh Kudus, melalui “orang- orang pendiri Gereja Masehi Advent Hari
orang berbicara atas nama Allah” (2 Ptr. Ketujuh. Kepadanya telah diberikan
1:21). Kita dapat memperhatikan nabi-nabi petunjuk yang diilhami Tuhan kepada
palsu melalui buah- buahnya. “Tidak umat-Nya yang hidup pada akhir zaman.
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan Dunia pada awal abad kesembilan belas,
buah yang tidak baik,” kata Yesus, tatkala Ellen White mulai menyampaikan
“ataupun pohon yang tidak baik itu pekabaran dari Tuhan, adalah dunia pria.
menghasilkan buah yang baik. Dan setiap Nubuat yang disampai- kannya membuat ia
po- hon yang tidak menghasilkan buah berada di bawah kritik yang amat tajam.
yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke Setelah melewati ujian Al- kitab, ia
dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan meneruskan pekerjaannya selama kurang
mengenal me- reka” (Mat. 7:18-20). lebih 70 tahun, dengan karunia rohani. Dari
Nasihat ini merupakan ujian yang tahun 1844, ketika ia baru berusia 17
sangat berat dalam penilaian terhadap tahun, hingga tahun 1915—tahun
pernyataan nabi. Yang pertama kematian- nya—ia memperoleh kurang
dibicarakan ialah kehi- dupan sang nabi. lebih 2000 kha- yal. Dalam kurun waktu
Itu bukan berarti bahwa nabi haruslah itu ia bekerja dan hidup di Amerika, Eropa,
menjadi manusia yang mutlak sempurna— dan Australia, memberikan nasihat dan
karena Alkitab juga berbicara bimbingan, menegak-
Karunia Nubuat 263
kan dan mendirikan kawasan kerja baru,
berkhotbah dan menulis. nunggu penggenapan. Akan tetapi yang da-
Ellen White tidak pernah menyatakan pat diuji telah digenapi dengan ketepatan
diri- nya nabiah, akan tetapi ia tidak yang amat menakjubkan. Dua contoh yang
keberatan apabila ia disebut dengan sebutan menunjukkan pandangan nubuatnya adalah
itu. Ia men- jelaskan, “Pada waktu saya yang berikut.
masih sangat muda telah ditanyakan
kepadaku, ‘Apakah Anda seorang nabiah?’ a. Bangkitnya spiritualisme modern.
Jawaban yang selalu saya berikan, ‘Saya Dalam tahun 1850, tatkala spiritualisme—
adalah jurukabar Tuhan. Saya tahu banyak gerakan yang berhubungan dengan dunia
orang yang menyebut saya nabi, akan roh dan orang mati—bangkit, Ellen White
tetapi saya sebenarnya tidak per- nah me- nyatakannya sebagai ciri-ciri penipuan
menuntut sebutan yang demikian.... pada masa akhir dan meramalkan
Mengapa saya tidak menyatakan diri perkembang- annya. Walaupun pada waktu
nabiah? Soalnya, pada masa ini banyak itu gerakan tersebut benar-benar anti-
orang yang dengan lantang menyatakan Kristen, ia menatap jauh ke depan bahwa
mereka nabi te- tapi mempermalukan permusuhan ini akan berubah, dan akan
Kristus; karena pekerja- anku mencakup menjadi gerakan yang di- sambut hangat
banyak yang bukan sekadar kata ‘nabiah’ dan dihormati di kalangan pelbagai orang
saja. Saya sama sekali tidak Kristen.14 Sejak saat itu spiri- tualisme
pernah menyatakan diri nabiah. Jika ada sebagai sebuah gerakan telah terse- bar luas,
orang yang menyebut saya demikian, saya memperolehjutaan pengikut. Sikap anti-
ti- dak mempermasalahkannya dan tidak kristennya sudah berubah; bahkan ke-
me- nentang mereka. Akan tetapi yang mudian banyak dari antara mereka yang
jelas pe- kerjaan saya meliputi begitu me- nyebut diri mereka orang Kristen
banyak bidang sehingga saya tidak dapat spiritualis, seraya menyatakan bahwa
menyebut diri saya kecuali jurukabar.”13 mereka memiliki iman Kristen yang sejati
dan bahwa ”Kaum spiritualis sajalah
Penerapan Ujian Nubuat. Bagaimana- agama yang menggunakan karunia roh
kah mengukur pelayanan Ellen White yang dijanjikan Kristus, dan de- ngan
terha- dap ujian yang Alkitabiah ihwal karunia itulah mereka menyembuhkan
seorang nabi? penyakit serta menunjukkan kesadaran ter-
hadap masa mendatang dan eksistensi pro-
1. Setuju dengan Alkitab. gresif.”15 Bahkan mereka membela bahwa
Tulisannya yang berlimpah dengan spiritualisme “memberikan kepada Anda
puluhan ribu nas Alkitab yang terdapat di pe- ngetahuan dari semua sistem yang
dalamnya, seringkali berlipat ganda dengan besar dari agama, dan masih tetap,
penjelasan yang rinci. Pengamatan atau memberikan kepada Anda pengetahuan
studi yang saksama me- nunjukkan bahwa yang lebih banyak me- ngenai Alkitab
tulisan-tulisannya taat- asas, tepat dan Kristen lebih daripada semua tafsir jika
penuh keselarasan dengan Alkitab. digabungkan. Alkitab yang dimak- sudkan
ialah buku Spiritualisme.”16
2. Ketepatan ramalan. Secara
relatif, tulisan-tulisan Ellen White berisi b. Kerja sama erat antara Protestan
sedikit ra- malan. Beberapa dari antaranya dan Katolik Roma. Pada zaman Ellen
dalam pro- ses penggenapan sementara White, kesenjangan terjadi antara Protestan
yang lain me- dan Katolik Roma yang mencegah
terjadinya
264 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kerja sama apa pun antara keduanya. Di
ka- langan Protestan merajalela sikap anti pek apa saja yang dibicarakannya, yang
Kato- lik. Ia meramalkan bahwa perubahan men- jadi perhatiannya ialah membawa
besar di dalam Protestanisme akan pembaca kepada hubungan yang lebih erat
menjauhkan iman dari Reformasi. dengan Ju- ruselamat.
Akibatnya, perbedaan anta- ra Protestan
dan Katolik akan dihilangkan, mengadakan 4. Pengaruh pekerjaannya. Sudah
jembatan atas kesenjangan yang lebih seabad berlalu sejak Ellen White
memisahkan keduanya.17 menerima karunia rohani. Jemaatnya dan
Tahun-tahun setelah kematiannya hidup orang- orang yang memperhatikan
bangkit gerakan oikumene, berdirinya dan mengikuti nasihatnya memperlihatkan
Dewan Gereja- gereja Dunia, Gereja dampak kehidup- an dan pekabarannya.
Katolik Vatikan II dan keluguan Protestan “Walaupun ia tidak pernah menjabat su-
serta penolakan pandang- an Reformasi atu kedudukan resmi, bukan pula seorang
mengenai penafsiran nubuat.18 Perubahan pendeta yang diurapi, dan tidak pernah me-
yang besar ini telah meruntuhkan perintang nerima upah dari jemaat sampai pada saat
antara orang-orang Protestan de- ngan ke- matian suaminya, pengaruhnya telah
Katolik, menuju kepada kerja sama yang mem- bentuk Gereja Masehi Advent Hari
bertumbuh. Ketujuh lebih daripada faktor mana pun
kecuali Al- kitab yang Kudus.”19 Ialah
3. Pengakuan atas penjelmaan Kris- kekuatan yang menggerakkan di belakang
tus. Ellen White menulis secara luas pendirian pekerja- an percetakan jemaat,
tentang kehidupan Kristus. Peranan-Nya sekolah-sekolah, pe- kerjaan pengobatan
sebagai Tuhan dan Juruselamat, korban misionaris, dan pekerjaan jangkauan se
pendamaian yang diadakan-Nya di atas dunia yang telah menjadikan Jemaat
kayu salib, dan pekerjaan pengantaraan Masehi Advent Hari Ketujuh salah satu
yang dilakukan-Nya mendominasi karya- yang terbesar dan tercepat perkembang-
karya tulisnya. Bukunya yang berjudul annya selaku organisasi misionaris
Kerinduan Segala Zaman telah diakui Protestan. Bahan-bahan yang ditulisnya
sebagai salah satu buku rohani yang paling lebih dari 80 buah buku, 200 traktat dan
baik yang pernah ditulis mengenai hidup pamflet serta 4600 artikel yang ditulis
Kristus, sedangkan Jalan Yang Terin- dah secara berkala di majalah. Khotbah-
merupakan bukunya yang paling banyak khotbah, catatan harian, kesaksian-
dicetak, yang telah menuntun berjuta-juta kesaksian khusus, dan juga surat-surat
manusia mengalami hubungan yang akrab meru- pakan bahan dan naskah yang dapat
dan mendalam dengan Dia. Karya-karya berjum-
tu- lisnya dengan jelas menggambarkan lah 60.000 halaman.
Kristus benar-benar Allah dan benar- Ruang lingkup bahan itu amat
benar manu- sia. Penjelasannya yang mengejutkan. Keahlian yang ditunjukkan
berimbang sungguh selaras dengan Ellen White tidak- lah terbatas pada bidang
pandangan Alkitab, dengan saksama yang terbatas dan tertentu saja. Tuhan
menghindari penekanan yang tidak wajar memberikan pelbagai nasihat kepadanya di
atas satu dengan yang lain—sebuah bidang kesehatan, pen- didikan, kehidupan
masalah yang telah menimbulkan begitu keluarga, pertarakan, evangelisasi,
ba- nyak pertikaian di dalam sejarah pekerjaan penerbitan, masalah diet yang
Kekristenan. Penggambarannya mengenai selayaknya, pekerjaan pengobatan dan
pekerjaan Kristus sangat praktis. Tidak masih banyak lagi bidang kehidupan lain-
menjadi soal as- nya. Barangkali tulisan-tulisannya di
bidang
Karunia Nubuat 265
kesehatan adalah hal yang sangat menak-
jubkan karena gagasan-gagasannya, keba- inginan mereka untuk mempelajari Alkitab
nyakan dari antaranya diberikan lebih lebih besar, belajar Alkitab sehari-hari,
kurang seabad yang lalu, telah dibenarkan ber- doa bagi orang-orang tertentu,
oleh ilmu pengetahuan modern. berkumpul da- lam kelompok persekutuan,
Tulisan-tulisannya berpusatkan pada dan mengada- kan kebaktian keluarga setiap
Kris- tus Yesus serta meninggikan moral hari. Pandangan mereka terhadap gereja
dengan nilai-nilai etis tradisi Yudeo- semakin positif. Me- reka bertanggung
Kristen. jawab untuk menobatkan lebih banyak
Walaupun banyak tulisannya ditujukan orang lagi.”20
kepada Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh, sebagian besar tulisan itu dihargai Roh Nubuat dan Alkitab. Tulisan-tulisan
oleh khala- yak yang lebih luas. Bukunya Ellen White bukanlah pengganti Alkitab.
cukup terkenal Jalan Yang Terindah telah Tu- lisan itu tidaklah boleh disamakan
diterjemahkan ke dalam lebih 100 bahasa dengan Al- kitab. Kitab Suci tetap satu-
dan terjual lebih kurang 15 juta buah. satunya, ukuran unik yang dengan itulah
Karyanya yang paling besar dan diterima dia dan tulisan-tulis- annya harus
dengan baik adalah seri Conflict of the ditimbang dan tunduk.
Ages yang terdiri dari 5 jilid, isinya
mengungkapkan secara rinci pertikaian 1. Alkitab sebagai standar tertinggi.
hebat antara Kristus dan Setan, mulai dari Masehi Advent Hari Ketujuh sepenuhnya
awal dosa dan pelenyapannya dari alam se- mendukung prinsip Reformasi sola
mesta. scriptura, Alkitab sendiri yang menafsirkan
Dampak tulisan-tulisannya atas perse- dirinya dan hanya Alkitab saja yang
orangan cukup mendalam. Belum lama menjadi dasar semua doktrin. Pendiri-
ber- selang Lembaga Pelayanan Jemaat pendiri gereja mengembang- kan
dari Uni- versitas Andrews melakukan kepercayaan fundamental melalui studi
studi perban- dingan antara sikap orang Alkitab; mereka tidak menerima ajaran-
Kristen dan ting- kah laku orang-orang ajaran ini melalui khayal-khayal Ellen
Advent yang secara ter-atur membaca White. Perantaraannya yang utama selama
buku-buku Ellen White de- ngan orang- perkem- bangan doktrin-doktrin adalah
orang yang tidak membacanya. Penelitian membimbing- nya dalam pemahaman
mereka dengan jelas menggaris- bawahi Alkitab serta mengu- kuhkan kesimpulan-
dampak tulisan-tulisannya atas orang- kesimpulan yang diperoleh melalui belajar
orang yang membacanya. Studi per- Alkitab.21
bandingan itu memberikan kesimpulan Ellen White sendiri percaya dan meng-
seba- gai berikut: “Para pembaca ajarkan bahwa Alkitablah ukuran atau
mempunyai hu- bungan yang semakin erat norma pokok bagi jemaat. Di dalam
dengan Kristus, posisi mereka semakin bukunya yang pertama, yang diterbitkan
pasti dengan Tuhan, dan semakin mengenal tahun 1851, ia ber- kata, “Saudara pembaca
karunia-karunia roha- ni. Mereka pun yang terhormat, sa- ya menganjurkan
semakin setuju dengan evan- gelisasi kepada Saudara, gunakan- lah firman Allah
umum serta berperan serta lebih tangguh sebagai penguasa imanmu dan
dalam proyek-proyek misionaris lo- kal. kehidupanmu sehari-hari. Karena de- ngan
Mereka merasa lebih siap untuk ber- saksi firman itulah kita dihakimkan.”22 Ellen White
dan melibatkan diri secara nyata dalam tidak pernah mengubah pandangan ini.
program bersaksi dan berperan keluar. Ke- Bertahun-tahun kemudian ia menulis, “Di
dalam firman-Nya, Allah telah
memberikan kepada manusia pengetahuan
yang diperlukan
266 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
untuk keselamatan. Kitab Suci haruslah
dite- rima sebagai yang berkuasa, nya, “cukup memadai menerangi pikiran
penyataan ke- hendak-Nya yang tidak ada yang paling kalut sekalipun dan dapat
cacatnya. Itulah yang menjadi ukuran atau dipaha- mi oleh orang-orang yang ingin
standar tabiat, penyata doktrin, dan ujian mengerti. Akan tetapi, walaupun demikian,
pengalaman.”23 Pada tahun 1909, waktu sebagian orang yang mengaku menjadikan
pidato terakhirnya dalam rapat umum firman Al- lah sebagai pokok pelajaran
jemaat, ia membuka Alkitab, mereka ternyata hidup bertentangan dengan
mengangkatnya di hadapan jemaat sambil ajaran-ajaran yang sangat jelas itu. Agar
berkata, “Saudara-saudari, saya orang tersebut tidak mempunyai dalih,
menganjurkan dan meninggikan Buku ini maka Tuhan membe- rikan kesaksian-
bagi saudara.”24 kesaksian yang jelas dan te- gas agar mereka
Untuk menjawab orang-orang seiman dapat dibawa kembali kepa- da sabda yang
yang menganggap tulisan-tulisannya telah dilalaikan mereka itu.27
.
sebagai tambahan kepada Alkitab, ia
menulis dengan bunyi seperti berikut, 3. Sebuah penuntun untuk mema-
“Saya mengambil Al- kitab yang sangat hami Alkitab. Ellen White menganggap
berharga mengitarinya de- ngan beberapa tu- lisan-tulisannya sebagai sebuah
Testimonies for the Church, diberikan penuntun ke arah pemahaman yang lebih
kepada umat Allah. Maka sau- jernih terhadap Alkitab. “Kebenaran
dara tidak akan akrab dengan Kitab Suci. tambahan tidak disam- paikan; akan tetapi
Jikalau saudara menjadikan firman Allah Tuhan melalui Kesak- sian-kesaksian,
sebagai pelajaranmu, dengan keinginan menyederhanakan kebenar- an-kebenaran
untuk memperoleh ukuran Alkitab serta agung yang telah diberikan dan di dalam
mencapai kesempurnaan Kristen, maka cara yang dipilih-Nya menyam- paikannya
saudara tidak memerlukan Testimonies. kepada orang banyak agar bangkit dan
Hanyalah karena saudara lalai mengenal menanamkan kesan dalam benak mere- ka,
sendiri Buku yang diilhamkan Tuhan maka bahwa semuanya dapat ditinggalkan tan- pa
Ia berusaha men- jangkau saudara dengan dalih.” “Kesaksian-kesaksian yang tertu-
kesaksian-kesaksian yang sederhana dan lis diberikan bukanlah untuk terang yang
langsung, mencoba mengundang perhatian baru, melainkan untuk memberikan kesan
Saudara terhadap fir- man yang diilhamkan yang le- bih jelas kebenaran-kebenaran itu
yang selama ini sau- dara lalai untuk ke dalam hati, kebenaran-kebenaran yang
menurutnya, serta mendorong saudara telah diilham- kan dahulu.”28
untuk membentuk hidup saudara se- laras
dengan ajaran-ajaran yang sejati dan 4. Sebuah penuntun untuk menerap-
meninggikan.”25 kan prinsip-prinsip Alkitab. Kebanyakan
nasihat yang terdapat di dalam tulisannya
2. Sebuah penuntun menuju Alki- me- nerapkan nasihat yang Alkitabiah
tab. Ellen White melihat tugasnya untuk ke- hidupan sehari-hari. Ellen
menuntun khalayak kembali kepada mengatakan bah- wa ia telah “disuruh
Alkitab. “Terlalu sedikit perhatian yang untuk membawakan prinsip-prinsip umum,
diberikan kepada Al- kitab,” katanya, oleh baik secara lisan mau- pun tulisan, dan
karena itu ‘’Tuhan telah memberikan pada waktu yang bersamaan merinci
sebuah terang kecil untuk me- nuntun bahaya-bahaya, kesalahan-kesalah- an, dan
lelaki dan perempuan menuju terang yang dosa-dosa sebagian individu, yang ke-
lebih besar.”26 “Firman Tuhan,” tulis- semuanya perlu ditegur, diperbaiki, dan
dina-
Karunia Nubuat 267
sihati.”29 Kristus yang telah menjanjikan tun-
tunan nubuat yang seperti itu untuk jemaat- menyatakan dirinya sendiri melalui “roh
Nya. Sebagaimana Ellen White menulis, nu- buat” pada zaman akhir sejarah dunia
“Kenyataannya Tuhan telah menyatakan me- nantang setiap orang agar jangan
ke- hendak-Nya kepada manusia melalui mengambil sikap masa bodoh atau kurang
Firman- Nya, tidak lalai untuk terus percaya, me- lainkan “menguji segala
memberikan bim- bingan Roh Kudus. sesuatu” dan “berpe- gang pada yang
Justru sebaliknya, Roh te- lah dijanjikan baik.”Banyaknya yang di- peroleh—atau
oleh Juruselamat, untuk mem- bukakan juga yang hilang—bergantung pada apakah
Sabda kepada hamba-hamba-Nya, untuk kita melaksanakan mandat Al- kitabiah
menerangi dan menerapkan ajaran- dalam penyelidikan kita. Yosafat berkata,
ajarannya.”30 “Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan
kamu akan tetap teguh! Percayalah ke-
Tantangan bagi umat percaya. Nubuat pada nabi-nabinya, dan kamu akan
penyataan bahwa “kesaksian Yesus” akan berhasil” (2 Taw. 20:20). Gema
perkataannya masih bergaung kebenarannya
hingga kini.

Referensi:

1. . Huruf miring ditambahkan.


2. . Mengenai nabi-nabi Alkitab dari kalangan perempuan, baca Kel. 15:20; Hkm. 4:4; 2 Raj. 22:14; Luk. 2:36; Kis.
21:9.
3. . Frank B. Holbrook, ‘The Bibilical Basis for a Modern Prophet,” hlm. 1 (Dokumen di lembaga Ellen G.
White Estate Inc., GC, 6840 Eastern Ave. NW, Washington, D.C. 20012). Bnd Jemison, A Prophet Among
You, Mountain View, CA: Pacific Press, 1955), hlm. 52-55.
4. . Lihat Holbrook, “Modem Prophet,” hlm. 3-5.
5. . Sayang sekali tidak ada catatan lengkap mengenai apa yang terjadi selama kurun waktu era Kristen yang
tersedia. 6 . Gerhard Friedrich, “Prophets and Prophecies in the New Testament” dalam Theological Dictionary of
the New
Testament, jilid 6, hlm. 859.
7. . Bnd Friedrich, hlm. 860, 861.
8. . Ungkapan “kesaksian Yesus” dikenal baik sebagai subjektiva genetiva bukan objektiva genetiva. “Dua
terjemahan yang mungkin: a) Kesaksian mengenai atau tentang Yesus (Objektiva genetiva) = apa yang
disaksikan orang Kristen mengenai Yesus. ‘Yang membawa kesaksian kepada Yesus’ (RSV). b) Kesaksian dari
atau oleh Yesus (subjektiva genetiva) = pekabaran dari Yesus kepada jemaat. Bukti dari penggunaan ungkapan
ini di dalam buku Wahyu menyarankan bahwa hal itu haruslah dipahami sebagai subjektiva genetiva (sebuah
kesaksian dari atau oleh Yesus), dan bahwa kesaksian ini diberikan melalui penyataan nubuat” (Holbrook,
“Modern Prophet,” hlm. 7). Sebagai sebuah bukti dari sekian banyak bukti Holbrook mengutip Wahyu 1:1, 2"
Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-
Nya.... Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu
yang telah dilihatnya.” Di dalam konteks inilah terbukti bahwa ‘wahyu Yesus Kristus’ menunjuk kepada satu
penyataan dari atau oleh Yesus kepada Yohanes. Yohanes mencatat kesaksian ini dari Yesus. Kedua ungkapan bentuk
genetiva ini, yang lebih kena dalam konteksnya sebagai subjektiva genetiva dan selaras dengan kata-kata penutup
Kristus di dalam buku: ‘Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: Ya, Aku datang segera!’
(Why. 22:20)” (Ibid, hlm. 7, 8).
9. . Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi., jilid 7, hlm. 812; T.H. Blincoe,’The Prophets Were Until John,”
Ministry, Suplemen, Juli 1977, hlm. 24L; Holbrook, “Modern Prophet,” hlm. 8.
10. James Moffatt dalam Expositor’s Greek Testament, editor., W. Robertson Nicoll, jilid 5, hlm. 465.
11. “Spirit of Prophecy,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1412. Orang-orang yang menantikan kedatangan
Kristus kedua kali, kata Paulus, memiliki kesaksian Kristus, yang dikukuhkan Kristus supaya mereka jangan
kekurangan karunia (1 Kor. 1:6, 7).
12. Uriah Smith, “Do We Discard the Bible by Endorsing the Visions?” Review and Herald, 13 Januari 1863, hlm. 52,
dikutip dalam Review and Herald, 1 Desember 1977, hlm. 13.
13. White, “A Messenger,” Review and Herald, 26 Juli 1906, hlm. 8. Judul “Utusan Tuhan” diberikan dengan wahyu
(Ibid).
268 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
14. White, Early Writings, hlm. 59.
15. J.M. Peebles, ‘The Word Spiritualism Misunderstood,” dalam Centennial Book of Modern Spiritualism in
America (Chicago, IL” National Spiritualist Association of the Unites States of Amerikca, 1948), hlm. 34.
16. B.F. Austin, “A Few Helpful Thoughts,” Centennial Book of Modern Spiritualism, hlm. 44.
17. White, The Great Controversy Between Christ and Satan (Mountain View, CA:,Pacific Press, 1950), hlm. 571,
588.
18. Untuk memperoleh pandangan historis mengenai nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu yang mendominasi
Protestanisme dan Reformasi sampai abad kesembilan belas, baca tulisan Froom, Prophetic Faith of Our Fathers,
jilid 2-4. Baca juga bab 12.
19. Richard Hammill, “Spiritual Gifts in the Church Today,” Ministry, Juli 1982, hlm. 17.
20. Roger L. Dudley dan Des Cummings, Jr., “A Comparison of the Christian Attitudes and Behaviors Between Those
Adventist Church Members Who Regularly Read Ellen White Books and Those Who Do Not.” 1982, hlm 41, 42.
Laporan penelitian Lembaga Pelayanan Jemaat, Universitas Andrews, Berrien Springs, Michigan. Survai itu
menggunakan sampel lebih 8200 anggota yang berbakti dalam 193 jemaat di Amerika Serikat.
21. Jemison, Prophet Among You, hlm. 208-210; Froom, Movement of Destiny (Washington, D.C.: Review and
Herald, 1971), him. 91-132; Damsteegt, Foundation of the Seventh-day Adventist Message and Mission, hlm. 103-
293.
22. White, Early Writing; hlm. 78.
23. White, Great Controversy, hlm. vii.
24. William A. Spicer, The Spirit of Prophecy in the Advent Movement (Washington, D.C.: Review and Herald, 1937),
hlm. 30.
25. White, Testimonies, jilid 5, hlm. 664, 665.
26. White, “An Open Letter,” Review and Herald, 20 Jan.1903, hlm. 15 dalam buku White, Colporteur Ministry
(Mountain View, CA: Pacific Press, 1953), hlm. 125.
27. White, Testimonies, jilid 5, hlm. 663.
28. Ibid., hlm 665.
29. Ibid., hlm. 660
30. White, Great Controversy, hlm. vii.
DOKTRIN KEHIDUPAN KRISTEN

2
Prinsip-prinsip agung hukum Allah dinyatakan dalam Sepuluh Hu-
kum dan diteladani dari hidup Kristus. Prinsip dan hukum itu meng-
ungkapkan kasih Allah, kehendak dan segala maksud-Nya sehubung-
an dengan tingkah laku manusia serta hubungannya dan mengikat
manusia pada segala tingkat umur. Ajaran-ajaran ini merupakan da-
sar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan menjadi ukuran di penga-
dilan Allah. Melalui Roh Kudus dosa dinyatakan serta
membangkitkan sebuah perasaan perlunya seorang Juruselamat.
Keselamatan ada- lah karunia bukannyu hasil perbuatan, tetapi
buah-buahnya adalah penurutan Hukum. Penurutan ini
mengembangkan tabiat Kristen ser- ta menghasilkan kebaikan. Inilah
sebuah bukti kasih kita kepada Tu- han Allah dan rasa keprihatinan
kita kepada sesama. Penurutan dalam iman menunjukkan kuasa
Kristus untuk mengubah hidup dan dengan demikian menguatkan
kesaksian Kristen.—Fundamental Beliefs, —19.
BAB 19

HUKUM TUHAN ALLAH

menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya;

S emua mata tertuju ke atas gunung. Pun-


caknya ditutupi asap tebal, makin lama
makin gelap, merayap serta menyelimuti
semua orang-Nya

se- mua gunung dalam misteri. Kilat


menyambar dalam kegelapan, guntur
sambung menyam- bung. “Gunung Sinai
ditutupi seluruhnya de- ngan asap, karena
Tuhan turun ke atasnya dalam api;
asapnya membubung seperti asap dari
dapur, dan seluruh gunung itu gemetar
sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian
ke- ras” (Kel. 19:18, 19). Begitu dahsyat
pernya- taan kemuliaan hadirat Tuhan
sehingga selu-
ruh bangsa Israel gemetar.
Tiba-tiba guntur dan terompet berhenti,
keheningan yang mencengkam terasa. Lalu
Tuhan berbicara dari tengah-tengah kabut
tebal itu, yang mengelilingi-Nya ketika Dia
berdiri di atas bukit. Digerakkan oleh kasih
yang sangat dalam terhadap umat-Nya, Ia
mengumumkan Sepuluh Hukum. Musa
pun berkata: “Tuhan datang dari Sinai...
dan da- tang dari tengah-tengah puluhan
ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-
Nya tampak kepada mereka api yang
2
yang kudus—di dalam tangan-Mulah
mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk,
menangkap sesuatu dari firman-Mu” (Ul.
33:2, 3).
Waktu Ia menyampaikan hukum di atas
Bukit Sinai Allah tidak hanya menyatakan
diri-Nya sendiri sebagai penguasa tertinggi
dan dahsyat atas semesta alam. Ia juga
menggambarkan diri-Nya sebagai penebus
umat-Nya (Kel. 20:2). Hal ini dilakukan
ka- rena Ia Juruselamat yang telah
memanggil bukan saja bangsa Israel tetapi
juga semua manusia (Pkh. 12:13) untuk
menuruti kesepu- luh ajaran yang singkat,
luas dan mencakup tanggung jawab umat
manusia terhadap Al- lah dan sesamanya.
Dan Tuhan Allah berkata:
“Jangan ada padamu allah lain di
hadap- an-Ku.
“Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apa pun yang ada di langit di
atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau
yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah ke- padanya, sebab Aku, Tuhan,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan ke-

2
272 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
salahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari dan lengkap, mengandung prinsip-prinsip
orang-orang yang membenci Aku, tetapi yang universal.
Aku menunjukkan kasih setia kepada
beribu-ribu orang, yaitu mereka yang Pantulan Tabiat Pemberi Hukum itu.
mengasihi Aku dan yang berpegang pada Ki- tab Suci memperlihatkan ciri-ciri Allah
perintah-perintah-Ku. “Jangan menyebut di da- lam hukum-Nya. Sebagaimana
nama Tuhan, Allah- mu, dengan Tuhan Allah, “Taurat Tuhan itu sempurna”
sembarangan, sebab Tuhan akan dan “perintah Tuhan itu murni” (Mzm.
memandang bersalah orang yang menyebut 19:8, 9). “Jadi hukum Taurat adalah kudus,
nama-Nya dengan sembarangan. dan perintah itu juga adalah kudus, benar
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: dan baik” (Rm. 7:12). “Dan segala
‘Enam hari lamanya engkau akan bekerja perintah-Mu adalah benar. Se- jak dahulu
dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi aku tahu dari peringatan-peringat- an-Mu,
hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Al- bahwa Engkau telah menetapkannya untuk
lahmu; maka jangan melakukan sesuatu selama-lamanya” (Mzm. 119:151, 152).
pe- kerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, Sesungguhnya, “segala perintah-Mu
atau anakmu perempuan, atau hambamu benar” (Mzm. 119:172).
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
hewanmu atau orang asing yang di tempat Hukum Moral. Sepuluh hukum yang
kediaman- mu.’” diberi- kan Tuhan menjelaskan pola
“Sebab enam hari lamanya Tuhan men- tingkah laku Tuhan bagi umat manusia.
jadikan langit dan bumi, laut dan segala Hukum itu mem- berikan penjelasan
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; mengenai hubungan kita dengan Pencipta
itulah se- babnya Tuhan memberkati hari dan Penebus serta tang- gung jawab kita
Sabat dan menguduskannya. kepada sesama. Kitab Suci mengatakan
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, bahwa pelanggaran atas hukum Tuhan
supaya lanjut umurmu di tanah yang adalah dosa (1 Yoh. 3:4).
diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
“Jangan Hukum Rohani. “Bahwa hukum Taurat
membunuh. “Jangan adalah rohani” (Rm. 7:14). Oleh karena itu,
berzinah. “Jangan hanya orang-orang yang rohani dan yang
mencuri. memiliki buah Roh dapat menurutinya
“Jangan mengucapkan saksi dusta (Yoh. 15:4; Gal. 5:22, 23). Roh Allah yang
tentang sesamamu. membuat kita mampu melakukan
“Jangan mengingini rumah sesamamu; kehendak-Nya (Kis. 1:8; Mzm. 51:11-13).
jangan mengingini isterinya, atau Dengan tetap tinggal di dalam Kristus, kita
hambanya laki-laki, atau hambanya menerima kuasa yang kita perlukan agar
perempuan, atau lembunya atau berbuah demi kemuliaan-Nya (Yoh. 15:5).
keledainya, atau apa pun yang dipunyai
sesamamu” (Kel. 20:3-17). Hukum-hukum manusia ditujukan hanya
kepada perbuatan-perbuatan yang jelas-
SIFAT HUKUM ITU jelas nyata. Akan tetapi Sepuluh Hukum
“luas se- kali” (Mzm. 119:96), menyentuh
Sebagai pantulan tabiat Allah, Sepuluh sampai ke pikiran kita yang paling dalam,
Hukum merupakan hukum moral, rohani, menyentuh keinginan-keinginan kita, dan
luas juga perasaan
Hukum Tuhan Allah 273
seperti rasa cemburu, iri hati, nafsu dan
am- bisi. Di dalam Khotbah di Atas Bukit, yang dengan menyatakan kepada manusia
Yesus menekankan dimensi rohani hukum prinsip kebenaran yang tidak berubah-
itu, me- nyatakan bahwa pelanggaran ubah, akan melindungi mereka dari yang
bermula di dalam hati (Mat. 5:21, 22, 27, jahat karena pelanggaran.”2
28; Mrk. 7:21-
23). Hukum yang Sederhana. Sepuluh Hukum
sangat jelas di dalam keluasannya yang se-
Hukum yang Positif. Sepuluh Hukum derhana. Hukum-hukum itu memang
lebih dari sekadar satu rangkaian larangan; singkat sehingga seorang anak kecil pun
di da- lamnya dikandung prinsip yang amat dapat de- ngan mudah menghafalkannya,
luas jangkauannya. Yang dicakupnya namun jang- kauannya begitu luas
bukan saja hal-hal yang tidak boleh kita sehingga dicakupnya setiap dosa yang
lakukan, tetapi juga apa yang seharusnya mungkin.
kita lakukan. Kita tidak boleh hanya “Tidak ada misteri dalam hukum Allah.
menghindari dari perbuatan- perbuatan yang Semua dapat memahami kebenaran-kebe-
jahat dan pikiran-pikiran yang buruk; kita naran yang agung yang terdapat di
harus belajar menggunakan talenta dan dalamnya. Pikiran yang paling lemah
karunia yang telah diberikan Tu- han sekalipun dapat menangkap aturan-aturan
kepada kita untuk tujuan yang baik. Oleh ini; yang paling ti- dak berpengetahuan
karena itu, setiap perintah yang negatif sekalipun dapat mengatur hidup dan
mem- punyai dimensi yang positif. membentuk tabiat yang sesuai dengan
Sekadar contoh, misalnya hukum ukuran Ilahi.”3
keenam berbunyi “Jangan membunuh,”
memiliki sisi positif bahwa “Kau harus Hukum Asas. Sepuluh Hukum adalah
meningkatkan hi- dup.” “Kehendak Allah ikhti- sar semua asas atau prinsip—yang
bagi umat-Nya ialah, para pengikut itu berlaku pada semua manusia dari segala
meningkatkan segala segi yang baik dan waktu. Al- kitab berkata, “Takutlah akan
kebahagiaan setiap orang yang berada di Allah dan berpeganglah pada perintah-
bawah dan lingkungan pengaruh mereka. perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban
Di dalam makna yang sangat dalam bahwa setiap orang” (Pkh. 12:13).
perintah injil—kabar baik akan kese-
lamatan dan kehidupan kekal di dalam Dekalog—Dasa Firman, atau Sepuluh Hu-
Kris- tus Yesus—terletak pada prinsip kum (Kel. 34:28) — berisi atau terdiri dari
positif yang terdapat dalam hukum dua bagian, ditunjukkan dengan adanya
keenam.”1 dua loh batu yang berisi tulisan tangan
Hukum yang sepuluh itu janganlah Allah (Ul. 4:13). Pertama, empat hukum
dipan- dang “sedapat-dapatnya dari sudut yang pertama mengatur tanggung jawab
larangan, sebagaimana juga dari sudut kita terhadap Pen- cipta dan Penebus,
kemurahan. La- rangan-larangan itu justru sedangkan yang terakhir yang terdiri dari
merupakan jaminan kebahagiaan dalam enam hukum mengatur tang- gung jawab
penurutan. Kalau diterima dalam Kristus, kita terhadap sesama.4
maka ia akan bekerja di dalam diri kita Kedua bagian ini diambil dari dua asas
untuk memurnikan tabiat yang men- fundamental yang agung dari hal kasih
datangkan kegembiraan kepada kita yang merupakan landasan berlangsungnya
sepanjang abad kekekalan. Kepada yang kerajaan Allah: “Kasihilah Tuhan,
menurut hu- kum, hal itu menjadi tembok Allahmu, dengan segenap hatimu dan
pelindung. Di dalamnya akan kita lihat dengan segenap kekuat-
kebaikan Tuhan,
274 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
anmu dan dengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti batu supaya dapat disimpan di dalam tabut
dirimu sendiri.” (Luk. 10:27; bandingkan di bait Allah (Kel. 31:18; Ul. 10:2).
Ul. 6:4, 5; Im. 19:18). Barangsiapa yang Untuk membantu bangsa Israel mene-
menghayati prinsip-prinsip ini maka ia rapkan hukum-hukum itu, Allah
akan selaras de- ngan Sepuluh Hukum, memberikan hukum tambahan yang lebih
karena perintah itu mengungkapkan asas- rinci kepada mereka yang mengatur
asas ini dengan rinci sekali. hubungan mereka kepada-Nya dan kepada
Hukum yang pertama menyatakan seca- masing-masing me- reka. Beberapa dari
ra langsung perbaktian hanya kepada satu antara undang-undang tambahan ini
Tuhan saja. Kedua menyatakan supaya ja- berfokus pada undang-undang warga sipil
ngan menyembah ilah.5 Hukum yang bangsa Israel (hukum sipil), se- mentara
ketiga melarang sikap sembarangan dan yang lain mengatur upacara-upa- cara
bersumpah palsu dengan menggunakan pelayanan di bait Allah (hukum keupa-
nama Tuhan. Hukum yang keempat caraan). Tuhan Allah menyampaikan
mengatakan supaya menyucikan Sabat dan hukum- hukum tambahan ini kepada umat
merupakan ciri-ciri Allah yang benar dengan perantaraan Musa yang kemudian
selaku Pencipta langit dan bumi. menulis- kannya dalam “buku hukum,” dan
Hukum yang kelima mengharuskan menempat- kannya di samping “tabut
anak- anak tunduk kepada orang tua perjanjian” (Ul. 31:25, 26)— tidak di dalam
mereka seba- gai yang diangkat Tuhan tabut sebagaimana dilakukannya dengan
untuk meneruskan penyataan kehendak- penyataan tertinggi Allah, yakni Sepuluh
Nya kepada generasi berikutnya (baca Ul. Hukum itu. Hukum-hu- kum tambahan ini
4:6-9; 6:1-7). Yang ke- enam merupakan dikenal sebagai “kitab hu- kum Musa”
hukum yang melindungi hidup sebagai (Yos. 8:31; Neh. 8:1; 2 Taw. 25:4) atau
kehidupan yang kudus. Yang ketujuh dengan “Hukum Musa” (2 Raj. 23:25; 2
menjaga kesucian dan kemurnian Taw. 23:18).7
hubungan perkawinan. Yang kedelapan
ada- lah hukum yang melindungi harta Hukum yang Menyenangkan. Hukum
milik. Yang kesembilan untuk menjaga Tuhan itu merupakan inspirasi bagi jiwa.
agar tetap benar dan membuang dusta. Penulis Mazmur berkata, “Betapa kucintai
Sedangkan yang kese- puluh ditujukan Taurat-Mu! Aku merenungkannya
kepada akar semua hubungan manusia sepanjang hari.” “Itulah sebabnya aku
dengan melarang orang mengingin- kan mencintai perin- tah-perintah-Mu lebih
kepunyaan orang lain.6 daripada emas, bahkan daripada emas tua.”
Walaupun apabila “aku ditimpa kesesakan
dan kesusahan,” katanya lebih lanjut,
Hukum yang Unik. Sepuluh Hukum “tetapi perintah-perintah-Mu menjadi
tentu- lah merupakan hukum yang unik kesukaanku” (Mzm. 119:97, 127,143).
dan tegas yang diucapkan Tuhan dengan Kepada barangsiapa yang mengasihi Allah,
nyaring kepa- da seluruh bangsa (U1. “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat” (1
5:22).Hukum ini tidak dipercayakan Tuhan Yoh. 5:3). Para pelanggar yang
kepada pikiran yang mudah lupa, oleh menganggap hukum itu sebagai kuk yang
karena itu Tuhan mengukir- nya dengan menyusahkan, karena pikiran yang penuh
jari-Nya sendiri di atas dua loh dengan dosa “tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya” (Rm. 8:7).
Hukum Tuhan Allah 275
MAKSUD HUKUM Nya,” kata Kitab Suci, “..karena Allah akan
membawa setiap perbuatan ke pengadilan
Allah memberikan hukum-Nya agar yang berlaku atas segala sesuatu yang ter-
umat memperoleh berkat yang sembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”
berkelimpahan ser- ta membimbing mereka Pkh. 12:13, 14; bandingkan Yak. 2:12).
ke dalam hubungan yang menyelamatkan Hati nurani manusia beraneka-ragam.
dengan diri-Nya. Co- balah perhatikan Ada hati nurani yang “lemah,” sedangkan
dengan saksama tujuan dan maksud yang yang lain “najis” “jahat” atau “tipu daya
dirinci secara khusus ini: pen- dusta” (1 Kor 8:7, 12; Tit. 1:15; Ibr.
10:22; 1
Hukum itu Menyatakan Kehendak Al- Tim. 4:2). Sama seperti jam, bagaimana
lah bagi Manusia. Sebagai ungkapan pun baiknya, harus “diatur” oleh ukuran
tabiat dan kasih Allah, Sepuluh Hukum yang pas dengannya. Hati nurani kita
menyatakan kehendak dan maksud Allah mengatakan bahwa kita harus melakukan
bagi manusia. Hukum itu menuntut yang baik, akan tetapi hati nurani itu tidak
perlunya penurutan yang sempurna, “sebab mengatakan kepa- da kita apa yang baik.
barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, Hanya hati nurani yang telah diatur dengan
tetapi mengabaikan satu bagian dari ukuran agung yang dite- tapkan Allah–
padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” dengan hukum-Nya—dapat menjaga kita
(Yak. 2:10). Penurutan terhadap hukum, menyimpang ke dalam dosa.9
sebagai peraturan yang menguasai hidup,
sangat penting bagi keselamatan kita. Ditunjukkannya Dosa. Tanpa Sepuluh
Kristus sendiri berkata, “Jikalau engkau Hu- kum umat tidak dapat melihat dengan
ingin masuk ke dalam hidup, turutilah jelas kesucian Allah, kesalahan mereka,
segala perin- tah Allah” (Mat. 19:17). atau per- lunya mereka bertobat.
Penurutan ini hanya mungkin dengan Apabila mereka tidak mengetahui
adanya Roh Kudus. bahwa mereka melanggar hukum Allah,
maka mere- ka tidak akan merasakan
Basis Perjanjian Allah. Musa menuliskan bahwa mereka hi- lang, atau perlunya bagi
kembali Sepuluh Hukum berikut mereka pendamaian dengan darah Kristus.
penjelasan- penjelasan hukum lainnya di Membantu manusia supaya mengetahui
dalam buku yang disebut buku perjanjian keadaan mereka yang sebenarnya, maka
(Kel. 20:1-24:8).8 Ke- mudian ia menyebut fungsi hukum adalah seperti sebuah cermin
Sepuluh Hukum “loh-loh batu, loh-loh (baca Yak. 1:23-25). Barangsiapa yang
perjanjian” menunjukkan penting- nya “me- mandang” ke dalamnya maka mereka
sebagai basis perjanjian kekal (Ul. 9:9; akan melihat cacat tabiat sendiri yang
bandingkan 4:13. Tentang perjanjian ini, bertentangan dengan tabiat Allah yang benar.
lihat kembali bab 7). Oleh karena itu, hukum moral menunjukkan
bahwa selu- ruh dunia `bersalah di hadapan
Fungsinya sebagai Standar Allah (Rm. 3:20) karena “sebab dosa ialah
Penghakiman. Seperti halnya Tuhan, pelanggaran hukum” (1 Yoh. 3:4).
“segala perintah-Nya benar” (Mzm. Sesungguhnya, kata Paulus, “Justru oleh
119:172). Oleh karena itu, hu- kum hukum Taurat aku telah mengenal dosa”
seperangkat ukuran kebenaran. Masing- (Rm. 7:7). Meyakinkan orang-orang yang
masing kita akan ditimbang dan berdosa atas dosa mereka, akan membantu
dihakimkan dengan ukuran prinsip mereka sadar bahwa mere-
kebenaran ini, bukan dengan hati nurani
kita. “Takutlah akan Allah dan
berpeganglah pada perintah-perintah-
276 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ka dihukumkan di bawah pengadilan
murka Allah dan bahwa mereka dalam iman kita sampai kepada
menghadapi huku- man mati yang abadi. Juruselamat kita, yang mengulurkan
Itulah yang membuat mereka merasa kepada kita karunia hidup kekal (Yoh.
bahwa mereka sama sekali tidak berdaya. 3:16).

Alat Pertobatan. Hukum Allah Disediakannya Kebebasan yang Sejati.


merupakan alat Roh Kudus yang Kristus berkata bahwa “setiap orang yang
digunakan untuk men- datangkan berbuat dosa, adalah hamba dosa” (Yoh.
pertobatan dalam diri kita: “Taurat Tuhan 8:34). Apabila kita melanggar hukum
itu sempurna, menyegarkan jiwa” (Mzm. Allah, maka kita kehilangan kebebasan;
19:8). Apabila kita telah melihat tabiat kita akan tetapi kalau menurut Hukum yang
yang sebenarnya maka kita menyadari Sepuluh, diberi- kan kepada kita jaminan
bahwa kita adalah orang berdosa, kita yang sejati. Hidup yang selaras dengan
berada di barisan orang yang akan hukum Allah berarti ke- bebasan dari dosa.
dihukum mati tanpa harapan, sehingga kita Itu berarti kebebasan dari hal-hal yang
merasa perlu- nya seorang Juruselamat. biasanya mengikuti dosa—ke- cemasan
Dengan demikianlah kabar baik injil itu yang berkelanjutan, luka hati nurani, rasa
menjadi benar-benar ber- makna. Hukum bersalah yang bertumbuh dan penyesalan
itu mengarahkan kita kepada Kristus, yang melemahkan daya hidup yang vital.
satusatunya harapan yang dapat membantu Pemazmur berkata, “Aku hendak hidup da-
kita lepas dari keadaan putus asa.10 Dalam lam kelegaan, sebab aku mencari titah-
pengertian seperti inilah Paulus merujuk titah- Mu” (Mzm. 119:45). Yakobus
baik kepada hukum moral maupun hukum menyebut De- kalog itu “hukum utama,”
keupacaraan sebagai “penuntun bagi kita” “hukum yang sem- purna, yaitu hukum
yang membawa kita kepada Kristus, yang memerdekakan orang” (Yak. 2:8;
“supaya kita dibenarkan karena iman” 1:25).
(Gal. 3:24).11 Agar kita dapat menerima kemerdekaan
Walaupun hukum itu menyatakan dosa ini, Yesus mengundang kita supaya datang
kita, ia tidak dapat dan tidak akan pernah kepada-Nya dengan beban dosa kita. Ia
menyelamatkan kita. Seperti halnya air memberikan kepada kita kuk-Nya yang ri-
yang membersihkan wajah yang kotor, ngan (Mat. 11:29, 30). Sebuah kuk adalah
demikianlah kita, setelah kita menemukan alat untuk melayani. Dengan membagi
kekurangan kita di dalam cermin hukum beban, tugas yang dibebankan akan lebih
moral Allah, mencapai sumber yang ringan. Kristus membagi kuk dengan kita.
terbuka “untuk mem- basuh dosa dan Kuk itulah hukum; “hukum kasih yang
kecemaran” (Za. 13:1) dan dibasuh dengan agung dinyatakan di taman Eden,
“darah Anak Domba” (Why. 7:14). Kita diumumkan di bukit Sinai, dan di dalam
harus memandang kepada Kris- tus, “dan perjanjian baru dituliskan dalam hati, itulah
sebagaimana Kristus dinyatakan... (kepada yang mengikat pekerja manusia ke dalam
kita) di atas kayu salib Golgota, mati di kehendak Allah.”13 Apabila kita sepe-
bawah himpitan beban dosa seluruh dunia, nanggungan kuk dengan Kristus, Ia
Roh Kudus menunjukkan... (kepada kita) menang- gung beban yang berat dan
sikap Allah terhadap semua orang yang menjadikan penu- rutan itu sebagai sesuatu
bertobat dari dosa pelanggaran mereka.” 12 kesukaan. Ia me- nyanggupkan kita hingga
Maka, pengharapan mengisi jiwa kita, dan berhasil melaku- kan apa yang tadinya
di tidak mungkin. Oleh karena itu, hukum
yang tertulis dalam batin kita, menjadi
sebuah kegembiraan dan kesu-
Hukum Tuhan Allah 277
kaan. Kita merdeka karena kita ingin
melaku- kan sebagaimana yang atau menurut situasi, melainkan mutlak,
diperintahkan-Nya. tidak dapat berubah, dan sahih secara
Jika hukum itu diberikan tanpa kuasa permanen bagi manusia. Orang-orang
Kristus, maka tidak ada kemerdekaan dari Kristen dari za- man ke zaman
dosa. Akan tetapi anugerah Allah yang me- mengukuhkan keteguhan dan kekekalan
nyelamatkan, yang tidak membatalkan hu- hukum Allah, dengan kokoh mem-
kum itu, membawa kuasa yang benarkan keabsahannya secara terus-mene-
membebaskan dari dosa, karena “di mana rus.15
ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan”
(2 Kor. 3:17). Hukum sebelum Sinai. Hukum Tuhan su-
dah ada jauh sebelum diberikan-Nya
Mengekang Kejahatan dan Mendatang- Sepuluh Hukum kepada bangsa Israel.
kan Berkat. Pertambahan kejahatan, keke- Sebab kalau tidak demikian, maka sebelum
rasan, kebejatan moral dan kekejian yang Sinai tidak ada dosa, “sebab dosa ialah
merajalela di dunia adalah akibat pelanggaran hukum Allah” (1 Yoh. 3:4).
melalaikan Sepuluh Firman. Di mana Fakta bahwa Lusifer dan malaikat-
hukum diterima de- ngan baik, dosa malaikatnya dinyatakan berdosa menjadi
dikekang dan dirintangi, di situlah bukti bahwa hukum sudah ada jauh
perbuatan yang benar dianjurkan, dan sebelum Penciptaan (2 Ptr. 2:4).
menjadi sarana menegakkan kebenaran. Tatkala Allah menjadikan Adam dan Ha-
Bangsa-bangsa yang menerapkan asas-asas wa di dalam gambar-Nya, Ia menanamkan
itu ke dalam hukum-hukum mereka akan asas-asas moral dari hukum itu di dalam
memperoleh berkat besar. Sebaliknya, be- nak mereka, secara alamiah diberikan
apabi- la tidak menghiraukan asas-asas ini kepa- da mereka agar mereka dapat
maka ke- munduran yang terus-menerus melakukan ke- hendak-Nya. Pelanggaran
akan terjadi. Pada zaman Perjanjian Lama yang dilakukan mereka membuat dosa
Allah sering memberkati bangsa-bangsa dikenal keturunan umat manusia (Rm.
dan individu se- laras dengan penurutan 5:12).
mereka terhadap hu- kum-Nya. Kemudian Allah mengatakan tentang
“Kebenaran meninggikan derajat bangsa,” Abraham bahwa ia “telah mendengarkan
kata Kitab Suci, dan sebuah “takhta fir- man-Ku dan memelihara kewajibannya
menjadi kokoh oleh kebenaran” (Ams. ke- pada-Ku, yaitu segala perintah,
14:34; 16:12). Barangsiapa yang menolak ketetapan dan hukum-Ku” (Kej. 26:4, 5).
menuruti perintah-perintah Tuhan akan Dan Musa mengajarkan peraturan-
menghadapi ancaman malapetaka (Mzm. peraturan Tuhan dan hukum-Nya sebelum
89:31, 32). “Ku- tuk Tuhan ada di dalam Sinai (Kel. 16; 18:16). Studi mengenai
rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman buku Kejadian me- nunjukkan bahwa
orang benar diber- kati-Nya” (Ams. 3:33; Sepuluh Hukum telah dike- nal baik
bandingkan Im. 26; Ul. 28). Prinsip umum sebelum Sinai. Buku itu menyatakan
yang lama tetap ber- dengan jelas bahwa umat mengetahui bawa
laku sampai hari ini.14 sebelum Allah memberikan Sepuluh
Firman (Dekalog) itu, perbuatan-perbuatan
KEKEKALAN HUKUM ITU yang dilarang itu salah.16 Pengertian yang
telah diterima secara umum ini, yakni
Karena hukum moral yang sepuluh itu hukum mo- ral, menunjukkan bahwa Allah
merupakan refleksi tabiat Allah, maka harus menye- diakan bagi manusia
prin- sip-prinsip itu tidaklah bersifat pengetahuan mengenai Sepuluh hukum.
sementara
278 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Hukum di Sinai. Selama masa
perhambaan yang cukup lama di Mesir, dap hukum-hukum itu mencapai klimaks
sebuah bangsa yang tidak mengakui Allah per- sis mendahului kedatangan Kristus
yang benar (Kel. 5:2), orang-orang Israel yang kedua kali. Nubuat menunjukkan
hidup di tengah-te- ngah penyembah bahwa Se- tan akan memimpin sejumlah
berhala dan kebejatan. Aki- batnya, mereka besar manusia untuk mengingkari Allah
lupa dan kehilangan penger- tian yang (Why. 12:9). De- ngan bekerja sama dengan
mendalam atas kesucian, kemurnian dan kuasa “binatang” itu, ia akan mengarahkan
prinsip-prinsip moral yang diberikan dan perhatian dunia terhadap binatang itu,
dimiliki Allah. Status mereka sebagai bukan kepada Allah (Why. 13:3; untuk
.
hamba mempersulit mereka untuk memperoleh keterangan lebih lanjut
menyembah dan berbakti kepada Tuhan. mengenai nubuat ini, silakan baca kembali
Menjawab seruan permintaan mereka bab 12).
yang amat sangat, Allah mengingat
perjanjian- Nya kepada Abraham dan 1. Hukum di bawah serangan. Daniel
bertekad mele- paskan umat-Nya keluar 7 menggambarkan kuasa yang sama
dari “dapur pelebur- an” (Ul. 4:20) dengan dengan menyebut tanduk kecil. Bab ini
membawa mereka ke sebuah negeri “agar mengutarakan empat binatang besar, yang
supaya mereka tetap mengikuti mana, bahkan sejak masa Kristus, para
ketetapan-Nya, dan memegang segala penafsir Alkitab te- lah mengidentifikasinya
pengajaran-Nya” (Mzm. 105:43-45). sebagai kuasa-kuasa dunia yang besar:
Setelah mereka dilepaskan, lalu Ia me- Babilon, Medo-Persia, Ge- rika dan Roma.
nuntun mereka ke Gunung Sinai untuk Sepuluh tanduk dari empat binatang besar
mem- berikan kepada mereka hukum itu menggambarkan pembagian Kerajaan
moral yang menjadi ukuran pemerintahan- Roma setelah kejatuhannya (476 TM).17
Nya dan hu- kum-hukum keupacaraan Khayal Daniel berpusat pada tanduk
yang mengajarkan kepada mereka jalan kecil, sebuah kuasa menghujat yang
keselamatan adalah melalui pengorbanan mengeri- kan yang bangkit di tengah-
pendamaian Jurusela- mat. Di Sinai, tengah sepuluh tanduk, menyatakan
kemudian Tuhan memberikan hukum timbulnya sebuah kuasa dahsyat sesudah
secara langsung, dalam bentuk yang terpecah-pecahnya Keraja- an Roma.
sederhana dan jelas, dengan istilah yang Kuasa ini akan mencoba meng- ubah
mu- dah, “oleh karena pelanggaran- hukum Allah (Dan. 7:25) dan akan terus
pelanggaran” (Gal. 3:19), “supaya oleh berlangsung sampai kedatangan Kristus
perintah itu dosa lebih nyata lagi kembali (lihat bab 19). Serangan ini sendiri
keadaannya sebagai dosa” (Rm. 7:13). membuktikan makna yang terus-menerus
Hanyalah dengan membuat hu- kum Allah hukum itu di dalam rencana keselamatan.
lebih terfokus maka mereka, bangsa Israel, Khayal berakhir dengan menjamin kembali
akan menyadari pelanggaran mereka lebih umat Allah, bahwa kuasa ini tidak akan
tajam, sehingga mengetahui ke- beradaan ber- hasil melenyapkan hukum itu, karena
mereka yang tanpa daya, dan me- reka peng- hakiman akan membinasakan tanduk
nengetahui betapa perlunya keselamatan. kecil itu (Dan. 7:11; 26-28).

Hukum sebelum Kedatangan Kristus 2. Orang-orang Saleh mempertahan-


Kedua Kali. Alkitab menunjukkan bahwa kan hukum itu. Penurutan menjadi ciri-
hukum Tuhan menjadi sasaran serangan ciri orang saleh yang menanti Kedatangan
Se- tan dan perang yang dilancarkannya Kris-
terha-
Hukum Tuhan Allah 279
tus yang kedua kali. Dalam konflik
terakhir mereka berlomba meninggikan puluh Hukum itu.
hukum Allah. Kitab Suci melukiskan Buku Wahyu juga menggambarkan
mereka sebagai ber- ikut: Mereka “yang pem- bukaan bait suci surga, yang
menuruti perintah Allah dan memiliki iman menampakkan pemandangan atas “tabut
kepada kesaksian Yesus” (Why. 12:17; perjanjian-Nya” (Why. 11:19). Frasa tabut
14:12) dan yang dengan sabar menanti perjanjian menun- juk kepada tabut pada
kedatangan Kristus kembali. bait suci dunia; yang berisi loh batu yang
Dalam persiapan menanti Kedatangan di dalamnya tertulis “fir- man perjanjian”
Kristus kedua kali, umat ini yakni Sepuluh Hukum” (Kel. 34:27;
mengumumkan Injil, memanggil orang lain bandingkan Bil. 10:33; U1. 9:9). Tabut
supaya menyembah Tuhan sebagai Pencipta perjanjian itu, yang terdapat di dalam bait
(Why. 14:6, 7). Ba- rangsiapa yang suci surga adalah tabut yang asli yang
menyembah Allah di dalam kasih akan berisi per- kataan perjanjian kekal––
menuruti-Nya; sebagaimana yang Sepuluh firman yang asli. Maka jelaslah
dikatakan Yohanes: “Sebab inilah kasih bahwa waktu peng- hakiman terakhir yang
ke- pada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti dilakukan Allah atas dunia ini (Why.
pe- rintah-perintah-Nya. Perintah-perintah- 11:18), berhubungan dengan pembukaan
Nya tidak berat” (1 Yoh. 5:3). bait suci surga dengan berfo- kuskan pada
tabut dengan Sepuluh Hukum—
3. Pengadilan Tuhan dan hukum. sesungguhnya, merupakan sebuah
Pengadilan yang dilakukan Tuhan dengan gambaran yang pantas dari besarnya
mendatangkan ketujuh malapetaka atas hukum Allah se- bagai ukuran
orang yang tidak menuruti hukum itu penghakiman.
bermula dari kaabah “Bait Suci”—kemah
kesaksian di surga (Why. 15:5). Bangsa HUKUM DAN INJIL
Israel telah kenal betul ungkapan Bait Suci
—kemah kesaksian; yang dimaksudkannya Keselamatan adalah karunia yang
ialah ke- mah yang dibangun oleh Musa datang karena anugerah melalui iman,
(Bil. 1:50, 53; 17:8; 18:2). Disebut bukan karya dari hukum itu (Ef. 2:8).
demikian karena kemah suci itu memuat “Bukan karena per- buatan yang baik
“kesaksian” (Kel. 26:34), yang berisi karena melakukan hukum, bukan dengan
“kedua loh hukum” (Kel. 31:18). Oleh usaha yang bagaimana pun yang dipujikan,
karena itu, Sepuluh Hukum adalah bukan pula karena perbuatan yang baik—
“kesaksian”—saksi bagi manusia dari hal apakah banyak atau sedikit, pe- ngorbanan
kehendak Allah (Kel. 34:28, 29). atau tidak,—dengan cara bagaima- na pun
Akan tetapi Wahyu 15:5 menunjuk dapat membenarkan orang berdosa (Tit.
kepa- da “Bait Suci—kemah kesaksian di 3:5; Rm. 3:20).”18
surga. “Bait suci yang dibuat Musa Di dalam Kitab Suci terdapatlah kese-
hanyalah sebuah contoh bait suci yang di larasan yang sempurna antara hukum dan
surga (Kel. 25:8, 40; bandingkan Ibr. 8:1- Injil, satu dengan yang lain saling
5); aslinya yang besar— sepuluh hukum itu meninggikan.
—disimpan di sana. Penghakiman terakhir
sangat erat kaitannya dengan pelanggaran Hukum dan Injil sebelum Sinai. Apabila
terhadap hukum Allah menjadi bukti Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa,
tambahan betapa abadinya Se- maka tahulah mereka apa artinya bersalah,
takut, dan kekurangan (Kej. 3:10). Allah
menyambut dan menjawab atas kekurangan
mereka bu-
280 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kan dengan menghapuskan hukum yang
menghakimkan mereka; melainkan dengan Dan setelah proklamasi Sepuluh Hukum,
memberikan kepada mereka Injil yang Al- lah menyuruh orang-orang Israel
dapat memulihkan mereka kembali ke mendirikan mezbah dan mulai
dalam perse- kutuan dan penurutan mempersembahkan per- sembahan yang
kepada-Nya. mengungkapkan anugerah- Nya yang
Injil ini berisi janji penebusan melalui menyelamatkan.
Ju- ruselamat, benih perempuan itu, yang Di Bukit Sinai Allah memberikan
pada suatu ketika kelak akan datang dan sebagi- an besar hukum keupacaraan yang
menang atas yang jahat (Kej. 3:15). Sistem berhu- bungan dengan pembangunan
persem- bahan yang diberikan Tuhan untuk kaabah, yang menjadi tempat kediaman
mengajar- kan kepada mereka pentingnya Allah bersama umat-Nya dan tempat
kebenaran mengenai pendamaian: bahwa berjumpa dengan me- reka untuk
pengampunan dapat diperoleh hanya membagikan berkat-berkat-Nya serta
melalui penumpahan darah—melalui mengampuni dosa-dosa mereka (Kel. 24:9-
kematian Juruselamat. De- ngan 31:18). Perluasan sistem persembahan
mempercayai bahwa korban binatang yang yang sederhana ini telah ada sebelum
dipersembahkan itu merupakan lambang Sinai, membayangkan karya pengantaraan
kematian yang mendatangkan pendamaian Kristus bagi penebusan orang-orang yang
dari Kristus demi mereka, maka mereka berdosa dan pengesahan kuasa dan
memperoleh pengampunan dari dosa.19 kesucian hukum Allah.
Me- reka diselamatkan oleh anugerah. Tempat kediaman Allah adalah di Bilik
Janji Injil ini adalah pusat perjanjian Yang Mahasuci yang terdapat di dunia, di
Allah yang kekal dari hal anugerah yang tempat kemurahan di tabut tempat
diberikan kepada manusia (Kej. 12:1-3; beradanya Sepuluh Hukum. Setiap aspek
15:4, 5; 17:1-9). Hal ini sangat erat pelayanan bait suci melambangkan
kaitannya dengan penu- rutan kepada Juruselamat. Korban sembelihan
hukum Allah (Kej. 18:18, 19; 26:4, 5). menunjukkan kematian-Nya yang
Kepastian janji Allah itu adalah Anak mengadakan pengantaraan, yang akan
Allah, yang satu-satunya menjadi inti Injil, menebus umat manusia dari hukuman yang
yakni “sejak dunia dijadikan di dalam kitab didatangkan oleh hukum itu (baca bab 4
kehidupan dari Anak Domba, yang telah dan 9).
di- sembelih” (Why. 13:8). Anugerah Sementara Dekalog atau Sepuluh
Allah, se- gera berlangsung begitu Adam Firman itu ditempatkan di dalam tabut,
dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Daud hukum-hukum keupacaraan, bersama-sama
berkata, ”Tetapi kasih setia Tuhan dari dengan pera- turan-peraturan sipil yang
selama-lamanya sam- pai selama-lamanya diberikan Tuhan telah dituliskan di dalam
atas orang-orang yang takut akan Dia, “Buku Hukum” dan ditempatkan di
...bagi orang-orang yang ber- pegang pada samping tabut perjanjian se- bagai “saksi
perjanjian-Nya dan yang ingat untuk di situ terhadap engkau” (Ul. 31:26).
melakukan titah-Nya” (Mzm. 103:17, 18). Apabila mereka berdosa, maka “sak- si” ini
akan menghakimkan perbuatan mere- ka
Hukum dan Injil di Sinai. Ada hubungan serta menyediakan syarat yang terinci dan
yang erat antara Sepuluh Firman dengan panjang lebar mengenai pendamaian dengan
Injil. Pendahuluan hukum itu, misalnya, Allah. Mulai dari Sinai sampai kepada
menunjuk kepada Allah sebagai Penebus kema- tian Kristus, para pelanggar Sepuluh
(Kel. 20:1). Hukum dapat memperoleh pengharapan,
pengam- punan dan penyucian dengan iman
dalam Injil
Hukum Tuhan Allah 281
yang digambarkan oleh pelayanan bait suci
dari hukum keupacaraan itu. 2:14; bandingkan Ul. 31:26). Oleh karena
itu, tidak perlu lagi mengadakan upacara
Hukum dan Injil Sesudah Salib. Sesuai yang telah dihapuskan, karena hal itu tidak
dengan pengamatan sebagian besar orang dapat menghapus dosa atau menyucikan
Kristen, Alkitab menunjukkan bahwa hati nurani (Ibr. 10:4; 9:9, 14). Tidak perlu
semen- tara kematian Kristus lagi dicemas- kan hukum-hukum
menghapuskan hukum keupacaraan, maka keupacaraan, berikut sya- rat-syarat yang
dikukuhkan seterusnya keabsahan hukum rumit mengenai persembahan makanan dan
moral.20 Simaklah bukti berikut ini: minuman, perayaan-perayaan atas pelbagai
festival (Paskah, Pentakosta, dsb.), bulan
1. Hukum keupacaraan. Apabila Kris- baru, atau sabat-sabat keupacara- an (Kol.
tus mati, Ia menggenapi lambang nubuat 2:16; bandingkan Ibr. 9:10), yang ha- nya
sis- tem korban-korban persembahan. merupakan “bayangan dari apa yang ha-
Lambang dengan yang dilambangkannya rus datang” (Kol. 2:17).21
bertemu, se- hingga berakhirlah hukum Dengan kematian Yesus, orang-orang
keupacaraan itu. Berabad-abad sebelumnya percaya tidak perlu lagi berhubungan
Daniel telah me- ramalkan bahwa dengan bayang-bayang—refleksi realitas
kematian Mesias akan “menghentikan Kristus. Secara langsung sekarang mereka
korban sembelihan dan kor- ban santapan” dapat menghampiri Juruselamat sendiri,
(Dan. 9:27; baca juga bab 4). Waktu Yesus “sedang wujudnya ialah Kristus” (Kol.
mati, tirai di bait suci secara ajaib tercarik 2:17).
dua dari atas ke bawah (Mat. 27:51), Karena penafsiran orang-orang Yahudi,
menunjukkan berakhirnya makna ro- hani maka hukum keupacaraan itu telah menjadi
pelayanan di bait suci. sebuah perintang antara mereka dengan
Walaupun hukum keupacaraan bangsa-bangsa lain. Hal itu telah menjadi
memenuhi peran penting sebelum kematian rintangan besar bagi misi mereka yang
Kristus, da- lam banyak hal hukum ini sebe- narnya dimaksudkan untuk
tidaklah sempurna, karena sebagai menerangi dunia dengan kemuliaan Tuhan.
“bayangan saja dari kesela- matan yang Kematian Kristus menghapuskan “segala
akan datang” (Ibr. 10:1). Yang perintah dan keten- tuannya,” meruntuhkan
diperankannya ialah tujuan yang bersifat “tembok pemisah” antara orang yang
se- mentara dan membebani umat Allah bukan Yahudi dan orang Yahudi sehingga
sampai tibanya “waktu pembaharuan” (Ibr. menciptakan sebuah kelu- arga baru, yakni
9:10; bandingkan Gal. 3:19)—sampai tiba umat percaya, yang diperda- maikan ke
waktu- nya Kristus mati sebagai Domba dalam “satu tubuh... pada salib itu” (Ef.
Allah yang sejati. 2:14-16).
Pada waktu kematian Kristus batas hu-
kum keupacaraan berakhir. Korban penda- 2. Sepuluh Hukum dengan salib. Se-
maian yang dilakukan-Nya cukup mentara kematian Kristus mengakhiri
mengam- puni dosa-dosa semua orang. otoritas hukum keupacaraan, justru
Tindakan ini “menghapuskan surat utang, Sepuluh Hukum itu ditegakkannya. Kristus
yang oleh ke- tentuan-ketentuan hukum menanggung ku- tuk hukum, dengan
mendakwa dan mengancam kita. Dan itu demikian membebaskan umat percaya dari
ditiadakan-Nya de- ngan memakukannya hukuman. Dengan mela- kukan demikian,
pada kayu salib” (Kol. bukan berarti bahwa hukum itu sudah
dihapuskan dan memberikan kebe- basan
kepada kita untuk melanggar asas-
282 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
asas atau prinsipnya. Cukup banyak
kesaksi- an yang diperoleh di dalam kitab buah jalan untuk memperoleh kebenaran.
Suci menge- nai kekalnya hukum itu, Kita adalah orang-orang yang berdosa,
menolak pandangan yang disebutkan di tetapi di dalam Kristus Yesus kita
atas. dibenarkan mela- lui kebenaran-Nya yang
Calvin dengan tegas mengatakan bahwa dihisabkan.24
“kita tidak boleh membayangkan bahwa Di bawah anugerah itu, bukanlah berarti
ke- datangan Kristus telah membebaskan orang-orang beriman bebas dan “bertekun
kita dari kekuasaan hukum; karena hukum dalam dosa, supaya semakin bertambah ka-
itulah peraturan yang abadi dari sih karunia” (Rm. 6:1). Sebaliknya,
pengabdian dan hi- dup yang suci, dan anugerah menambah kuasa yang membuat
harus, karena itulah kea- dilan Allah yang penurutan dan kemenangan atas dosa itu
tidak pernah dapat ber- ubah.”22 mungkin di- peroleh. ”Demikianlah
Paulus melukiskan hubungan antara pe- sekarang tidak ada penghukuman bagi
nurutan dan Injil anugerah yang menyela- mereka yang ada di dalam Kristus” (dalam
matkan. Memanggil orang-orang beriman bahasa Indonesia terjemahan baru) “yang
agar hidup suci, ia menantang mereka agar tidak menuruti keinginan daging melainkan
mereka mempersembahkan diri sendiri menurut Roh” (terjemahan dalam bahasa
“menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab Inggris (Rm. 8:1).
kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, Kematian Kristus memuliakan dan
karena kamu tidak berada di bawah hukum mem- besarkan hukum, meninggikan
Taurat, tetapi di bawah kasih karunia” otoritasnya yang bersifat universal. Jika
(Rm. 6:13, 14). Oleh karena itu, orang Sepuluh Hukum (Dekalog) dapat diubah,
Kristen tidak memelihara hukum untuk maka Kristus tidak perlu mati. Akan tetapi
memperoleh kese- lamatan—barangsiapa karena hukum ini mutlak dan tidak dapat
yang berusaha mela- kukan pemeliharaan diubah, kematian menjadi syarat
hukum itu untuk mem- peroleh pembayarannya. Dengan ma- tinya Kristus
keselamatan hanyalah akan memper- dalam di kayu palang, persyaratan ini dipenuhi,
perhambaan dalam dosa. “Selama ma- memungkinkan kehidupan kekal dapat
nusia berada di bawah hukum ia tetap di diperoleh semua orang yang menerima
ba- wah kuasa dosa, karena hukum tidak pengorbanan-Nya yang amat mulia itu.
dapat menyelamatkan seseorang dari
hukuman mau pun dari kuasa dosa. Akan PENURUTAN KEPADA HUKUM
tetapi ba- rangsiapa yang berada di bawah
anugerah mene-rima bukan saja kelepasan Tiada orang yang dapat memperoleh
dari hu- kuman (Rm. 8:1), tetapi juga ke- selamatan dengan usahanya yang baik.
kuasa untuk mengalahkan (Rm. 6:4). Pe- nurutan adalah buah keselamatan di
Dengan demikian, maka dosa tidak lagi dalam Kristus. Melalui anugerah-Nya yang
berkuasa atas mere- ka.”23 ajaib, terutama yang dinyatakan di kayu
“Sebab Kristus,” kata Paulus salib, Allah telah membebaskan umat-Nya
menambah- kan, “adalah kegenapan dari hukuman dan kutuk dosa. Walaupun
hukum Taurat, se- hingga kebenaran mereka adalah orang-orang berdosa.
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya” Kristus memberikan hidup-Nya untuk
(Rm. 10:4). Lalu, setiap orang yang menyediakan bagi mereka pemberian
percaya di dalam Kristus mengakui bahwa hidup kekal. Kasih karunia Allah yang
Dialah akhir hukum yang menjadi se- berkelimpahan timbul di dalam orang
berdosa yang bertobat sebuah sambutan
yang menampakkan diri di dalam
penurutan
Hukum Tuhan Allah 283
yang penuh kasih melalui kasih anugerah
yang dilimpahkan dengan berkelimpahan. nyakan mengenai syarat-syarat untuk
Orang-orang percaya yang mengerti bahwa mem- peroleh hidup kekal, Ia menjawab,
Kristus menghargai hukum dan orang yang “Jikalau engkau ingin masuk ke dalam
mengerti bahwa Kristus menghargai hidup, turutilah segala perintah Allah”
hukum dan orang yang mengerti berkat- (Mat. 19:17). Ia juga mengamarkan
berkat pe- nurutan akan digerakkan dengan pelanggaran terhadap asas ini, “Bukan
tangguh un- tuk menghayati hidup seperti setiap orang yang berseru kepada- Ku:
hidup yang di- hayati Kristus. Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Ke-
rajaan Sorga, melainkan dia yang
Kristus dan Hukum. Kristus sangat melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
meng- hargai Sepuluh Hukum. sorga.” Para pe- langgar hukum akan
Sebagaimana Yang Agung “AKU ditolak masuk ke da- lamnya (Mat. 7:21-
ADALAH AKU,” Ia sendiri 23).
mengumumkan hukum moral Bapa dari Kristus Sendiri menggenapi hukum, bu-
Sinai (Yoh. 8:58; Kel. 3:14; baca juga bab kan dengan membinasakannya tetapi
4). Seba- gian dari tugas-Nya di dunia ini melalui hidup yang penuh dengan
adalah “untuk memberi pengajaran-Nya penurutan. “Se- sungguhnya,” kata-Nya,
yang besar dan mulia” (Yes. 42:21). “selama belum le- nyap langit dan bumi
Sebuah ayat dari Maz- mur yang ini, suatu iota atau satu titik pun tidak akan
menyatakan bahwa Perjanjian Ba- ru ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
dikenakan kepada Kristus membuat jelas semuanya terjadi” (Mat. 5:18). Dengan
sikap-Nya terhadap hukum: “Aku suka tegas Kristus menekankan bahwa tujuan
mela- kukan kehendak-Mu, ya Allahku; mulia hukum Allah itu haruslah senantiasa
Taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mzm. 40:8; disimpan di dalam pikiran: menga- sihi
bandingkan Ibr. 10:5,7). Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu,
Injil-Nya menghasilkan sebuah iman jiwa raga dan pikiranmu dan sesamamu se-
yang senantiasa mengukuhkan keabsahan perti dirimu sendiri (Mat. 22:37, 38).
Sepuluh Firman (Dekalog). Kata Paulus, Bagai- manapun, Ia ingin agar para
“Jika demi- kian, adakah kami pengikut-Nya jangan mengasihi sesamanya
membatalkan hukum Tau- rat karena iman? sebagaimana menurut kasih yang
Sama sekali tidak! Sebalik- nya, kami ditafsirkan dunia ini— yang mementingkan
meneguhkannya” (Rm. 3:31). diri atau sentimental sa- ja. Untuk
Oleh karena itu, Kristus datang bukan menjelaskan kasih yang dibicarakan- Nya,
ha- nya untuk menebus manusia tetapi juga Kristus memberikan “hukum yang ba- ru”
mem- pertahankan otoritas dan kesucian (Yoh. 13:34). Hukum yang baru ini bu-
hukum Allah, menampilkan kebesaran dan kanlah mengambil tempat Sepuluh Firman,
kemuliaan di hadapan orang banyak serta melainkan menyediakan bagi umat percaya
memberikan kepada mereka teladan dengan “sebuah teladan apa sebenarnya ka-
bagaimana berhu- bungan dengannya. sih sejati yang tidak mementingkan diri
Sebagai pengikut-pengi- kut-Nya, orang- sendiri itu, kasih yang belum pernah
orang Kristen dipanggil un- tuk disaksikan di atas dunia ini. Dengan
memuliakan hukum Tuhan selama hidup demikianlah perintah- Nya ini dapat
mereka. Kristus menghayati suatu dilukiskan sebagai sebuah pe- rintah baru.
kehidupan penurutan dengan kasih diri- Yang memerintahkan mereka bukan hanya
Nya Sendiri, Ia menekankan bahwa para sekadar “supaya kamu saling mengasihi,”
pengikut-Nya ha- rus menjadi pemelihara tetapi “supaya kamu saling me- ngasihi,
hukum. Apabila dita- seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh.
15:12). Jelasnya, kita berada di sini juga
284 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
satu lagi bukti bagaimana Kristus
menghormati hukum-hukum Bapa-Nya.25 Berkat-berkat Penurutan. Penurutan me-
Penurutan menyatakan cinta yang demi- ngembangkan tabiat Kristen dan
kian. Yesus berkata, “Jikalau kamu menga- menghasilkan suatu perasaan yang baik,
sihi Aku, kamu akan menuruti segala menjadikan umat percaya bertumbuh
perin- tah-Ku” (Yoh. 14:15). “Jikalau sebagai “bayi yang baru lahir” dan akan
kamu menu- ruti, perintah-Ku, kamu akan diubah menjadi serupa de- ngan gambar
tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku Kristus (baca 1 Ptr. 2:2; 2 Kor. 3:18).
menuruti perintah Ba- pa-Ku dan tinggal di Perubahan dari orang berdosa menjadi anak
dalam kasih-Nya” (Yoh. 15:10). Sama Allah akan menjadikan saksi yang ber-
halnya, jika kita mengasihi umat Allah hasil baik terhadap kuasa Kristus.
maka kita pun mengasihi Allah dan Kitab Suci menyatakan “berbahagialah”
“menuruti perintah-perintah-Nya” (1 Yoh. semua “orang yang hidupnya tidak bercela,
2:3). yang hidup menurut Taurat Tuhan” (Mzm.
Hanyalah dengan tinggal di dalam 119:1), “yang kesukaannya ialah Taurat
Kristus kita dapat membuat hati yang Tu- han, dan yang merenungkan Taurat itu
penurut. “Sama seperti ranting tidak dapat siang dan malam” (Mzm. 1:2). Berkat-
berbuah dari diri- nya sendiri, kalau ia berkat pe- nurutan itu banyak: (1)
tidak tinggal pada pokok anggur,” kata- kebijaksanaan dan akal budi (Mzm.
Nya, “demikian juga kamu ti- dak berbuah, 119:98, 99); (2) damai
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku (Mzm. 119:165; Yes. 48:18); (3) pembenaran
Barangsiapa tinggal di dalam (Ul. 6:25; Yes. 48:18); (4) Kemurnian dan ke-
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah hidupan moral (Ams. 7:1-5); (5)
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak pengetahu- an akan kebenaran (Yoh. 7:17);
dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:4, 5). (6) penjaga- an terhadap penyakit; (7)
Agar dapat tinggal di dalam Kristus kita panjang usia (Ams. 3:1, 2; 4:10, 22); (8)
harus disalibkan dengan- Nya dan jaminan bahwa doa sese- orang akan
mengalami seperti apa yang ditulis Paulus: dijawab (1 Yoh. 3:22; bnd Mzm. 66:18).
“Tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, Dengan mengundang kita supaya
melainkan Kristus yang hidup di dalam menjadi penurut, Allah menjanjikan berkat
aku” (Gal. 2:20). Bagi orang yang sudah yang ber- kelimpahan (Im. 26:3-10; Ul.
ber- ada dalam kondisi seperti ini Kristus 28:1-12). Apa- bila kita menyambut
dapat menggenapi Perjanjian Baru-Nya: dengan positif, maka kita akan menjadi
”Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal “harta kesayangan” Tu- han—“menjadi...
budi mereka dan menuliskannya dalam kerajaan imam dan bangsa yang kudus”
hati me- reka, maka Aku akan menjadi (Kel. 19:5, 6; bandingkan 1 Ptr. 2:5, 9),
Allah mereka, dan mereka akan menjadi ditinggikan “di atas segala bangsa di
umat-Ku” (Ibr. 8:10). bumi,” “menjadi kepala dan bukan menjadi
ekor” (Ul. 28:1, 13).
Referensi:
1. Holbrook, “What God’s Law Means to Me,” Adventist Review, 15 Januari 1987, hlm. 16.
2. White, Selected Messages, buku 1, hlm. 235.
3. Ibid., hlm. 218.
4. . Bnd Pengakuan Iman Westminster, 1647 TM, bab XIX, dalam Philip Schaff, The Creeds of Christendom, jilid
3, hlm. 640-644.
5. Lihat Taylor G. Bunch, The Ten Commandments (Washington, D.C.: Review and Herald, 1944), hlm. 35, 36.
6 . ‘Ten Commandments,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1106.
7. . Hukum Musa dapat juga dirujuk kepada satu bagian Perjanjian Lama yang disebut Pentateukh—lima buku
pertama dari Alkitab (Luk. 24:44; Kis. 28:23).
Hukum Tuhan Allah 285
8. . Yang termasuk juga di dalam perjanjian itulah beberapa peraturan keupacaraan dan hukum sipil tertentu.
Peng- ajaran-pengajaran sipil bukanlah sebuah tambahan terhadap Sepuluh Firman (Dekalog) melainkan
hanyalah se- kadar penerapan yang rinci dari prinsip atau asas itu secara luas. Hukum keupacaraan melambangkan
injil dengan menyediakan sarana anugerah bagi orang-orang yang berdosa. Oleh karena itu, Sepuluh Firman itulah
yang men- dominasi perjanjian itu. Bnd Yer. 7:21-23; Francis D. Nichol,Answers to Objections (Washington,
D.C.: Review and Herald, 1952), hlm. 62-68).
9. . Arnold V. Wallenkampt, “Is Conscience a Safe Guide?” Review and Herald, 11 April 1983, hlm. 6.
10. Sebagian orang menafsirkan pernyataan Paulus bahwa “Kristus adalah kegenapan hukum untuk membenarkan
setiap orang yang percaya” dimaksudkan bahwa akhir atau tujuan hukum itu membawa kita kepada sasaran di mana
kita dapat melihat betapa berdosanya kita, dan datang kepada Kristus meminta pengampunan, menerimanya
melalui iman akan kebenaran-Nya. (Penggunaan kata “akhir” (Yunani, telos), juga terdapat dalam 1 Tes. 1:5,
Yak. 5:11 dan dalam 1 Petr. 1:9). Lihat juga catatan 23.
11. Bnd SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 961; White, Selected Messages, buku 1, hlm. 233. Hukum
keupacaraan adalah sebuah guru yang membawa individu kepada Kristus tetapi dengan sarana yang berbeda. Pela-
yanan di bait suci dengan segala persembahan pengorbanan menunjukkan kepada orang berdosa keampunan dari
dosa bahwa darah Anak Domba yang akan datang itu, Yesus Kristus, akan menyediakannya, dengan demikian
membawa kepada mereka pengertian terhadap anugerah injil itu. Hal itu direncanakan untuk menciptakan cinta
terhadap hukum Allah sementara persembahan-persembahan korban adalah menjadi gambaran dramatis dari kasih
Allah di dalam Kristus.
12. Ibid., hlm. 213.
13. White, The Desire of Ages, hlm. 329.
14. Bnd White, Education, hlm. 173-184.
15. Pengakuan-pengakuan yang bersifat historis, pengakuan iman yang meninggikan keabsahannya adalah “Ka-
tekhismus Waldensia, 1500 TM; Katekhismus kecil Luther, 1529 TM; Katekhismus Anglikan, 1549 TM dan
1662 TM; Pengakuan Iman Scottish, 1560 TM (Reformed); Katekhismus Heidelberg, 1563 TM (Reformed);
Konfensi Helvetic Kedua, 1566 TM (Reformed); Tigapuluh sembilan Artikel Agama, 1571 TM (Gereja Inggeris);
Formula Konkord, 1576 TM (Lutheran); Artikel-artikel Iman Irish, 1615 TM (Gereja Episkopal Irish); Konfesi
Iman Westminster, 1647 TM; Katekhismus Singkat Westminster, 1647 TM; Konfesi Waldenses, 1655 TM;
Deklarasi Savoy, 1658 TM (Congregational); Konfesi Masyarakat Sahabat, 1675 TM (Quakers); Konfesi
Philadelphia, 1688 TM (Baptis); Duapuluh lima Artikel Agama, 1784 TM (Metodis); Konferensi New Hamps-
hire, 1833 TM (Baptis); Katekhismus panjang dari Ortodoks, Katolik, Gereja Timur, 1839 TM (Gereja Yunani
Rusia), sebagaimaan dikutip dalam The Creeds of Christendom, “ed. Philip Schaff, revisi oleh David S. Schaff
(Grand Rapids: Baker Book House, 1983), jilid 1-3.
16. Rujukan untuk hukum-hukum pertama dan kedua, baca Kej. 35:1-4; keempat, Kej. 2:1-3; kelima, Kej. 18:29; ke-
enam, Kej. 4:8-11; ketujuh, Kej. 39:7-9; 19:1-10; kedelapan, Kej. 44:8; kesembilan, Kej. 12:11-20; 20:1-10; dan
kesepuluh, Kejadian 27.
17. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 1, hlm. 456, 894; jilid 2, hlm. 528, 784; jilid 3, hlm. 252, 744; jilid
4, hlm. 392, 846.
18. Questions on Doctrine, hlm. 142.
19. Kain dan Habil mengenal betul sistem persembahan korban (Kej. 4:3-5; Ibr. 11:4). Adam dan Hawa membuat pa-
kaian mereka yang pertama (Kej. 3:21) dari kulit binatang yang dikorbankan (dipersembahkan) untuk meng-
adakan pendamaian karena dosa-dosa mereka.
20. Lihat juga misalnya, pengakuan iman yang historis yang berikut: Konfesi Iman Westminster, Artikel-artikel
Agama Irish; Deklarasi Savoy, Konfesi Philadelphia, Artikel-artikel Metodis mengenai Agama.
21. Bnd The SDA Bible Commentary, edisi revisi jilid 6, hlm. 204; White, Patriarchs and Prophets, hlm. 365.
22. Calvin, Commenting on a Harmony of the Evangelists, terjemahan William Pringle (Grand Rapids: Wm B.
Eerdmans, 1949), jilid 1, hlm. 277.
23. The SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 541, 542.
24. Sebagian lagi para penafsir menafsirkan Kristus sebagai akhir (the end) hukum berarti bahwa Kristus adalah tujuan
atau arah yang dituju hukum itu (bnd. Gal. 3:24) atau penggenapan hukum itu (bnd Mat. 5:17). Bagaimana pun,
pandangan bahwa Kristus adalah akhir (termination) hukum itu sebagai alat keselamatan (bnd Rm. 6:14) tam-
paknya lebih cocok dengan konteks Rm. 10:4. “Paulus mengkontraskan cara Tuhan mengenai pembenaran oleh
iman dengan usaha manusia dengan pembenaran oleh hukum. Pekabaran yang terdapat dalam Injil itulah Kristus
akhir dari hukum itu sebagai suatu jalan pembenaran bagi setiap orang yang memiliki iman” (The SDA Bible
Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 595). Bnd White, Selected Messages buku 1, hlm. 394.
25. Nichol, Answers to Objections hlm. 100, 101.
Khalik yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan,
berhenti pada hari ketujuh dan melembagakan hari Sabat bagi semua
umat sebagai satu peringatan Penciptaan. Perintah keempat dari
Hukum Allah yang tak dapat berubah itu mengharuskan pemeliha-
raan Sabat hari ketujuh ini sebagai hari istirahat, berbakti, dan me-
layani sesuai dengan ajaran dan praktik yang dilakukan Yesus Kris-
tus, Tuhan atas hari Sabat itu. Hari Sabat adalah hari perhubungan
yang menyenangkan dengan Tuhan Allah, dan juga dengan sesama.
Sabat merupakan sebuah lambang penebusan kita di dalam Kristus,
satu tanda penyucian kita, sebuah pernyataan bahwa kita tunduk dan
taat, sebuah gambaran mendatang tentang kehidupan yang abadi di
dalam kerajaan Allah. Sabat merupakan tanda Allah yang kekal, aba-
dinya perjanjian-Nya antara Dia dan umat-Nya. Pemeliharaan de-
ngan rasa gembira atas hari yang kudus ini dari senja kepada senja,
dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, adalah sebuah
perayaan atas karya kreatif dan tindak perbuatan yang menebus yang
dilakukan Tuhan.—Fundamental Beliefs,—20.
BAB 20

HARI SABAT

B ersama Allah, Adam dan Hawa mem-


perhatikan sekeliling rumah Firdaus me-
reka. Pemandangan itu tidak terlukiskan,
nyatakan sebab-musabab mengapa Allah
ha- rus disembah: Ia Pencipta dan kitalah
cipta- an-Nya. Oleh karena itu, Sabat
ti- dak terkatakan. Ketika matahari turun menjadi dasar utama fondasi perbaktian
pe- lahan pada hari Jumat itu, hari keenam kepada Tuhan, ka- rena di dalamnya
pen- ciptaan, dan bintang-bintang mulai diajarkan pengajaran agung yang sangat
muncul, “Maka Allah melihat segala yang indah dalam cara yang amat mengesankan,
dijadikan- Nya itu, sungguh amat baik” tidak ada lembaga yang setara dengan itu.
(Kej. 1:31). De- ngan demikian Allah Dasar perbaktian yang benar kepada Allah,
menyelesaikan pencip- taan “langit dan bukan hanya pada hari yang ketujuh itu
bumi dan segala isinya” (Kej. saja, tetapi juga semua perbaktian,
2:1). didasarkan dalam perbedaan antara
Betapa indahnya dunia yang telah dijadi- Pencipta dan makhluk ciptaan-Nya.
kan dan diselesaikan-Nya itu, pemberian Kenyataan agung ini tidak akan pernah
ter- besar yang dapat diberikan Allah untuk menjadi aus, dan tidak akan pernah dapat
pa- sangan baru yang dijadikan-Nya, dilupakan.”1 Itulah sebab- nya Allah
merupakan sebuah hubungan yang sangat melembagakan Sabat ini, supaya
bersifat pri- badi dan khusus dengan Allah. kebenaran ini tetap dipegang umat
Kemudian Ia memberikan kepada mereka manusia.
hari Sabat, hari dengan berkat khusus,
persekutuan dan per- hubungan dengan
Pencipta mereka. Sabat pada Penciptaan. Sabat diberikan
kepada kita dari dunia yang tidak berdosa.
SABAT MENURUT ALKITAB Itulah karunia istimewa yang diberikan
Allah, yang akan menyanggupkan umat
Sabat adalah pusat perbaktian kita manusia untuk dapat merasakan wujud
kepada Allah. Peringatan atas Penciptaan, surga di atas dunia ini. Tiga tindakan Ilahi
yang me- yang jelas dalam mendirikan Sabat itu:

287
288 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
1. Allah berhenti pada hari Sabat.
Pada hari yang ketujuh Allah “berhenti be- menjadikannya khusus untuk tujuan yang
kerja untuk beristirahat” (Kel. 31:17), luhur untuk memperkaya hubungan
namun demikian Ia beristirahat bukan manusia- llahi.
karena Ia me- merlukannya (Yes. 40:28). Allah memberkati dan menguduskan
Kata kerja “ber- istirahat,” Shabath, secara Sa- bat hari ketujuh karena Ia beristirahat
harfiah berarti “berhenti” dari pekerjaan pada hari ini dari semua pekerjaan-Nya. Ia
atau kegiatan (ban- dingkan Kej. 8:22). mem- berkati dan menguduskannya bagi
“Allah berhenti bukan karena keletihan umat ma- nusia, bukan hanya untuk diri-
atau capek, melainkan ber- henti dari Nya sendiri. Hanyalah dengan kehadiran-
pekerjaan yang lebih dahulu.”2 Nya berkat Al- lah dan pengudusan-Nya
Allah beristirahat karena Ia ingin dapat berlangsung.
manusia beristirahat; Ia membuat contoh
untuk diikuti manusia (Kel. 20:11). Sabat di Sinai. Peristiwa-peristiwa yang
Jika Allah telah selesai mengadakan mengikuti keluarnya bangsa Israel dari
Pen- ciptaan pada hari keenam (Kej. 2:1), Mesir menunjukkan bahwa sesungguhnya
apakah yang dimaksud Kitab Suci tatkala mereka telah melalaikan pemeliharaan
mengatakan bahwa Ia “menyelesaikan Sabat. Peratur- an yang kejam ketika masih
pekerjaan yang dibuat-Nya itu” pada hari diperhamba tam- paknya membuat
yang ketujuh (Kej. 2:2)? Allah telah selesai pemeliharaan hari Sabat itu sukar
mencipta langit dan bumi di dalam enam dilakukan. Begitu mereka memperoleh
hari, tetapi toh Ia masih menjadikan hari kemerdekaan, Allah mengingatkan mereka
Sabat. Sabat dijadikan untuk hari dengan tegas, melalui manna yang
beristirahat. Dengan hari Sabat sebagai diberikan secara ajaib dan pengumuman
penyelesaian akhir, maka Ia mengakhiri Sepuluh Hu- kum, mengenai tugas mereka
kar- ya-Nya. memelihara Sabat hari yang ketujuh.

2. Allah memberkati hari Sabat. 1. Sabat dan manna. Sebulan sebelum


Allah tidak hanya menjadikan hari Sabat, Allah mengumumkan hukum dari bukit
tetapi Ia juga memberkatinya. “Dengan Sinai, Ia menjanjikan kepada umat-Nya
diberkatinya hari ketujuh itu, berarti itulah perlindung- an dari penyakit jika mereka
yang menya- takan sebagai hal yang dengan rajin memperhatikan “perintah-
khusus diperkenan Ilahi dan merupakan perintah-Nya dan tetap mengikuti segala
hari yang mendatangkan berkat bagi ketetapan-Nya” (Kel. 15:26; bandingkan
makhluk yang diciptakan-Nya.3 Kej. 26:5). Segera setelah memberikan
janji ini Allah mengingatkan orang-orang
3. Allah menyucikan Sabat. Arti me- Israel mengenai kudusnya hari Sabat.
nyucikan ialah membuatnya kudus dan Dengan manna yang ajaib, mukjizat
suci, atau mengasingkannya sebagai mengajarkan kepada mereka secara nyata
sesuatu yang suci dan digunakan untuk betapa pentingnya Ia dianggap mereka
maksud-maksud yang kudus saja; harus beristirahat pada hari ketujuh itu.
menahbiskannya. Khalayak, tempat-tempat Sepanjang minggu, setiap hari dalam
(misalnya bait suci, gereja atau tempat minggu itu Allah memberikan kepada
kebaktian), dan waktu (hari-hari yang orang Israel cukup manna bagi keperluan
kudus) dapat disucikan. Kenyataan bahwa mereka. Mereka tidak perlu menyimpan
Allah menguduskan hari ketujuh ber- arti persediaan untuk hari esok, karena manna
bahwa hari itu memang kudus, bahwa Ia itu akan rusak jika mereka simpan (Kel.
16:4, 16-19). Pada
Hari Sabat 289
hari keenam mereka disuruh untuk
mengum- pulkan dua kali lebih banyak Tuhan memberkati hari Sabat dan mengu-
dari hari biasa supaya mereka mempunyai duskannya” (Kel. 20:8-11).
cukup makanan hari itu dan esoknya, Semua perintah dalam Dekalog itu amat
Sabat. Dengan demikian kepada mereka penting, tidak boleh ada satu pun yang
diajarkan bahwa hari ke- enam merupakan dilalai- kan (Yak. 2:10), namun demikian
hari persediaan dan bagai- mana Tuhan ma- sih membedakan perintah hari
seharusnya mereka memelihara Sabat. Sabat dari perintah-perintah yang lain.
Allah berkata, “Besok adalah hari Sehubungan de- ngan itu, Ia menyuruh
perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi “Ingatlah,” yang ber- arti mengamarkan
Tuhan; maka roti yang perlu kamu bakar, kepada manusia bahaya melupakan betapa
bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, pentingnya hari itu.
masaklah; dan se- gala kelebihannya Perkataan yang digunakan dalam
biarkanlah di tempatnya untuk disimpan hukum itu dimulai dengan: “Ingatlah dan
sampai pagi” (Kel. 16:23). Hanya pada kuduskanlah hari Sabat”—menunjukkan
hari ketujuh saja manna yang disimpan bahwa hari Sa- bat bukannya
tidak menjadi rusak (Kel. 16:24). Di dalam dilembagakan untuk pertama kalinya di
bahasa yang serupa dengan hukum yang Bukit Sinai. Perkataan itu menun- jukkan
keempat itu, Musa berkata, “Enam hari bahwa lembaga tersebut telah didiri- kan
lamanya kamu memungutnya, tetapi pada jauh sebelumnya—sebenarnya pada waktu
hari ketujuh ada Sabat; maka roti itu tidak hari penciptaan itulah, hukum hari ber-
ada pada hari itu” (Kel. 16:26). istirahat itu dinyatakan. Allah bermaksud
Selama empat puluh tahun, atau sama su- paya kita memelihara Sabat sebagai
de- ngan 2000 kali pergantian Sabat, orang- kenang- an kepada-Nya selaku Khalik.
orang Israel berada di padang belantara, Itulah saat beristirahat dan berbakti, saat
mukjizat manna mengingatkan mereka atas kita secara langsung merenungkan Dia dan
pola kerja enam hari ini, dan mereka karya-kar- ya-Nya.
beristirahat pada hari ketujuh. Sebagai kenangan atas hari Penciptaan,
pemeliharaan hari Sabat merupakan sebuah
2. Hari Sabat dan hukum. Allah me- penawar terhadap penyembahan ilah.
nempatkan hukum hari Sabat tepat pada Dengan mengingatkan kita bahwa Allah
pu- sat Sepuluh Hukum atau Dekalog itu. menciptakan langit dan bumi, membedakan
Bunyi- nya sebagai berikut: Dia dari segala dewa-dewa palsu. Dengan
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: memelihara Sa- bat, maka itulah yang
enam hari lamanya engkau akan bekerja menjadi tanda bahwa kita tunduk kepada
dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi Allah yang benar—tanda bahwa kita
hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, mengakui kekuasaan-Nya seba- gai
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu Pencipta dan Raja.
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, Fungsi hukum Sabat adalah sebagai cap
atau anakmu perempuan, atau hambamu hukum Allah.4 Pada umumnya, cap itu berisi
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau tiga unsur: nama pemilik yang tertera
hewanmu atau orang asing yang di tempat dalam cap itu, jabatan, dan yuridiksinya.
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Cap yang resmi digunakan untuk
Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut mengesahkan doku- men-dokumen yang
dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari amat penting. Dokumen itu diberi cap
ketujuh; itulah sebabnya secara resmi sesuai dengan yang berhak
atasnya. Cap itu mengartikan bahwa
pejabat termaksud menyetujui secara
290 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
hukum dan didukung oleh kuasa resmi
yang dimiliki. bat sebuah “peringatan di antara Aku dan
Di antara Sepuluh Hukum itu, hukum mereka, supaya mereka mengetahui bahwa
hari Sabat sajalah yang berisi unsur-unsur Akulah Tuhan yang menguduskan mereka”
vital dari cap itu. Itulah satu-satunya dari (Yeh. 20:12; bandingkan Yeh. 20:20; Kel.
sepuluh hukum itu yang memiliki 31:17). Oleh karena itu, Ia mengatakan pe-
gambaran ciri-ciri Allah yang benar meliharaan Sabat adalah “perjanjian abadi”
dengan mencantumkan nama-Nya: “Tuhan, (Kel. 31:16). “Sama seperti perjanjian yang
Allahmu;” jabatan-Nya: Oknum yang didasarkan pada kasih Allah kepada umat-
membuat—Sang Pencipta dan wilayah- Nya (Ul. 7:7, 8), begitu pula dengan Sabat,
Nya: “langit dan bumi” (Kel. 20:10, 11). sebagai tanda perjanjian, merupakan tanda
Hanya hukum yang keempat itulah yang kasih Ilahi.”8
menunjukkan atas kuasa siapa Sepuluh
Hu- kum itu diberikan, oleh karena itu 4. Sabat-sabat tahunan. Tambahan
“berisi cap Allah,” yang dilampirkan atas Sabat-sabat mingguan (Im. 23:3), ada
kepada hukum-Nya sebagai bukti autentik tujuh sabat tahunan, di dalam kalender
dan kuasanya yang mengikat.5 Israel yakni sejumlah sabat keupacaraan.
Sesungguhnya, Allah menjadikan hari Sabat-sabat ta- hunan ini tidaklah
Sa- bat itu sebagai “pengingat atau tanda berhubungan langsung de- ngan Sabat hari
kuasa- Nya dan otoritas-Nya di dalam ketujuh atau dalam lingkaran mingguan itu.
dunia yang tidak dicemari oleh dosa dan Sabat-sabat ini, “belum terma- suk hari-hari
pemberontakan. Dimaksudkan sebagai Sabat Tuhan” (Im. 23:38), ada- lah hari-
sebuah lembaga tugas tanggung jawab hari pertama dan terakhir dari Pesta Roti
pribadi yang abadi digabung dengan yang Tak Beragi, Hari Pentakosta, Pes- ta
permohonan “ingatlah dan kuduskan- lah Serunai, Hari Pendamaian, yang pertama
hari Sabat’ (Kel. 20:8).”6 dan hari-hari terakhir dari Pesta Korban
Hukum ini membagi minggu itu ke Api- apian (bandingkan Im. 23:7,8, 21, 24,
dalam dua bagian. Allah memberikan 25, 27, 28, 35, 36).
kepada manu- sia waktu enam hari yang Karena penghitungan sabat-sabat ini
digunakan mereka untuk “melakukan ber- gantung kepada permulaan tahun
segala pekerjaanmu,” akan tetapi hari yang kudus, yang didasarkan atas kalender
ketujuh “jangan mela- kukan sesuatu bulan, maka mungkin saja jatuh pada hari
pekerjaan” (Kel. 20:9, 10). “Enam hari mana pun dalam minggu itu. Apabila jatuh
lamanya,” kata hukum itu, adalah hari bersamaan dengan hari Sabat dalam
kerja, akan tetapi “hari ketujuh” adalah minggu itu, maka disebutlah “hari yang
hari berhenti. Bahwa ‘hari yang ketujuh’ besar” (bandingkan Yoh. 19:31).
di- khususkan sebagai hari perhentian, “Sementara hari Sabat mingguan itu
Tuhan membuktikan di dalam kata ditahbis- kan pada penutupan minggu
pembukaan hu- kum itu: ‘Ingatlah dan Penciptaan bagi semua umat manusia,
kuduskanlah hari Sa- bat.’”7 maka sabat-sabat ta- hunan adalah
merupakan bagian yang inte- gral dari
3. Hari Sabat dan perjanjian. Karena sistem upacara-upacara dan keupa- caraan
hukum Allah adalah pusat perjanjian (Kel. yang diadakan oleh orang Yahudi yang
34:27), maka hari Sabat, yang terletak di dilembagakan di Bukit Sinai,... yang
tengah-tengah hukum itu, yang utama di menunjuk kepada datangnya sang Mesias,
da- lam perjanjian-Nya. Allah menyatakan dan pemeliharaannya yang berakhir pada
Sa- waktu kematian Yesus di kayu salib.”9
Hari Sabat 291
Hari Sabat dan Kristus. Kitab Suci
menya- takan bahwa, sebagaimana Bapa, pada hari Sabat” (Mat 24:20). Jelas ini
Kristus adalah Pencipta (lihat 1 Kor. 8:6; meng- artikan, sebagaimana yang dikatakan
Ibr. 1:1, 2; Yoh. 1:3). Maka Dialah yang Jonathan Edwards, “bahwa orang-orang
menetapkan hari yang ketujuh itu sebagai Kristen itu terikat dengan ketatnya akan
hari berhenti bagi manusia. pemeliharaan Sabat.”10
Kristus menggabungkan Sabat dengan Tatkala Kristus menyelesaikan
penebusan yang dilakukan-Nya, juga pekerjaan Penciptaan—tindakan-Nya yang
dengan karya ciptaan-Nya. Sebagaimana agung perta- ma di dalam sejarah dunia—Ia
agungnya “AKU ADALAH AKU” (Yoh. berhenti pada hari yang ketujuh. Perhentian
8:58; Kel. ini mengartikan lengkapnya tugas itu.
3:14) Ia memasukkan Sabat dalam Begitu pula yang ba- nyak dilakukan-Nya
Dekalog sebagai pengingat yang tangguh pada akhir tugas-Nya di atas bumi ini,
atas perbak- tian mingguan ini, yang telah manakala Ia menyelesaikan tindakan agung
ditentukan untuk menyembah Khalik. yang kedua di dalam sejarah. Pada hari
Alasan lain ditambahkan- Nya sehubungan Jumat petang, hari keenam dalam minggu
dengan pemeliharaan Sa- bat: Penebusan itu, Kristus menyelesaikan tugas pe-
umat-Nya (Ul. 5:14, 15). Oleh karena itu, nebusan-Nya. Kata terakhir yang
Sabat menjadi pertanda bagi orang-orang diucapkan- Nya ketika itu, yakni “Sudah
yang menerima Yesus sebagai Pencipta selesai” (Yoh. 19:30). Kitab suci
dan Juruselamat. menekankan bahwa ketika Ia mati, hari itu
Peranan Kristus yang bersifat ganda itu, adalah hari persiapan dan Sabat hampir
sebagai Pencipta dan Penebus membuat je- mulai” (Luk. 23:54). Setelah kematian-
las mengapa Ia menyatakan bahwa sebagai Nya, Ia beristirahat di kubur yang
Anak Manusia, Ia “juga Tuhan atas hari melambangkan bahwa Ia telah
Sa- bat” (Mrk. 2:28). Dengan otoritas yang menyelesaikan penebusan bangsa manusia.
11
de- mikian, Ia dapat mengatur Sabat jika Ia
mau, tetapi Ia tidak melakukan hal yang Dengan demikian Sabat menjadi saksi
demikian. Justru sebaliknya Ia bagi karya Kristus atas Penciptaan dan
menerapkannya bagi se- mua umat pene- busan. Dengan memelihara Sabat,
manusia dengan berkata, “Hari Sabat para pengikut-Nya bersukaria dengan Dia
diadakan untuk manusia” (ayat 27). atas tugas yang telah diselesaikan-Nya bagi
Selama hidup-Nya di atas dunia Kristus ma- nusia.12
menunjukkan kesetiaan-Nya memelihara
ha- ri Sabat. “Kebiasaan-Nya” berbakti Hari Sabat dan Para Rasul. Murid-murid
pada ha- ri Sabat (Luk. 4:16). sangat menghormati hari Sabat. Ini terbukti
Keikutsertaan-Nya da- lam perbaktian hari ketika kematian Kristus. Ketika hari Sabat
Sabat menunjukkan bah- wa Ia sudah tiba, menjelang persiapan
membenarkannya sebagai hari per- penguburan yang dilakukan mereka dan
baktian. “pada hari Sabat mereka beristirahat
Kristus sangat menaruh perhatian atas menurut hukum Taurat,” dengan rencana
kekudusan Sabat sehingga ketika Ia akan melanjutkan pekerjaan persiapan itu
berbica- ra mengenai aniaya yang akan pada hari Minggu, “hari pertama minggu
terjadi setelah kenaikan-Nya, Ia itu” (Luk. 23:56; 24:1).
menasihatkan murid-mu- rid-Nya Seperti yang dilakukan Kristus, begitu
mengenai hal itu. “Berdoalah,” ka- ta-Nya, pu- la rasul-rasul, mereka berbakti pada
“supaya waktu kamu melarikan diri itu hari Sa- bat yang ketujuh itu. Dalam
jangan jatuh pada musim dingin dan jangan perjalanan evan- gelisasi yang dilakukan
Paulus, ia memasuki
292 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Sinagog pada hari Sabat dan
mengkhotbahkan Kristus (Kis. 13:14; 17:1, adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu” (Kel.
2; 18:4). Bahkan orang yang bukan Yahudi 20:10); belakangan disebut-Nya “hari
pun mengundang- nya untuk kudus- Ku” (Yes. 58:13). Dan Kristus
menyampaikan firman Allah pada hari menyebut di- ri-Nya sendiri “Tuhan atas
Sabat (Kis. 16:13). Sebagaimana Kristus hari Sabat” (Mrk. 2:28). Menurut Alkitab,
selalu mengikuti kebaktian hari Sabat yang satu-satunya hari yang dikatakan Tuhan
menunjukkan penerimaan-Nya atas hari sebagai hari-Nya ada- lah Sabat, hari yang
ke- tujuh itu sebagai hari khusus untuk ketujuh, maka wajarlah menyimpulkan
sembah- yang, begitu pulalah dengan bahwa Sabat itulah yang di- maksudkan
Paulus. oleh Yohanes. Tidak ada bukti yang
Kesetiaan rasul ini dalam memelihara menguatkan di dalam Kitab Suci yang
hari Sabat dengan tegas menunjukkan sikap menyatakan bahwa istilah itu digunakan
yang berbeda terhadap upacara-upacara un- tuk menunjuk hari pertama dalam
sabat ta- hunan. Dengan jelas minggu itu, atau hari Minggu.14
dinyatakannya bahwa orang-orang Kristen Tidak terdapat di dalam Alkitab yang
tidak wajib memelihara hari-hari me- nyuruh kita memelihara hari mana saja
perhentian tahunan ini karena Kris- tus dalam minggu itu selain dari hari Sabat.
sudah disalibkan bersama-sama hukum Tidak per- nah dikatakan hari lain yang
keupacaraan itu (baca bab 18). Ia berkata, diberkati atau di- sucikan dalam minggu
“Karena itu janganlah kamu biarkan orang itu, kecuali Sabat. Per- janjian Baru pun
menghukum kamu mengenai makanan dan tidak menunjukkan bahwa Tuhan telah
minuman atau mengenai hari raya, bulan mengubahnya dengan hari yang lain dari
baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hari-hari dalam minggu itu.
hanyalah bayangan dari apa yang harus Sebaliknya, Kitab Suci menyatakan
datang, sedang wujudnya ialah Kristus” bah- wa Allah menginginkan agar umat-
(Kol. 2:16, 17). Ka- rena “konteks (dalam Nya me- melihara Sabat sampai pada hari
wacana ini) berkaitan dengan masalah- kekekalan: “Sebab sama seperti langit yang
masalah keupacaraan, sabat yang baru dan bu- mi yang baru yang akan
dimaksudkan di sini adalah sabat-sabat Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku,
upacara pesta tahunan Yahudi yang demikianlah firman Tu- han, demikianlah
merupa- kan “bayangan”, atau tipe yang keturunanmu dan namamu akan tinggal
kegenapannya terdapat dalam Kristus yang tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat
datang itu.”13 berganti Sabat, maka seluruh umat ma-
Begitu pula, di dalam kitab Galatia, nusia akan datang untuk sujud menyembah
Paulus mencela pemeliharaan aturan hukum di hadapan-Ku, firman Tuhan” (Yes.
upacara. Ia berkata, “Kamu dengan teliti 66:22, 23).
memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan,
masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Makna Sabat. Hari Sabat memiliki makna
Aku khawatir kalau-kalau susah payahku yang luas dan makna rohani yang kaya dan
untuk kamu telah sia-sia”(Gal. 4:10, 11). mendalam.
Banyak orang menyangka bahwa Yoha-
nes menunjuk kepada hari Minggu 1. Peringatan abadi akan Penciptaan.
manakala ia mengatakan ia “dikuasai oleh Sebagaimana telah kita ketahui, makna
Roh” “pada hari Tuhan” (Why. 1:10). fundamental Sepuluh Hukum mengaitkan
Bagaimana pun, di dalam Kitab Suci, hari Sabat sebagai peringatan penciptaan bumi
yang dianggap suci hanyalah hari milik (Kel. 20:11, 12). Perintah untuk
Tuhan yang khusus, yakni hari Sabat. memelihara
Kristus berkata, “Hari ketujuh
Hari Sabat 293
Sabat hari ketujuh ada “kaitan yang tidak
ter- pisahkan dengan tindakan penciptaan, dan lingkup dan zaman. Manusia sekarang
pe- lembagaan Sabat dan perintah untuk ini perlu kelepasan dari perhambaan akibat
meme- liharanya secara langsung ke- tamakan, dan keuntungan dan kuasa,
merupakan konse- kuensi tindakan dari ke- tidakpedulian sosial, dan juga dari
penciptaan. Maka, seluruh umat manusia dosa dan sifat mementingkan diri sendiri.”18
berutang budi atas eksistensi mereka Apabila kita memandang salib maka
berkat penciptaan yang dilakukan Ilahi kita akan melihat bahwa Sabat itu tetap
sehingga mereka perlu memperingatinya; merupa- kan hari beristirahat, sebagai
oleh karena itu, tugas supaya taat lambang khusus dari penebusan. “Itulah
mengikuti perintah memelihara Sabat merupakan peringatan atas keluarnya dari
sebagai peringatan atas kuasa kreatif Allah perhambaan dosa di ba- wah
jatuh pada seluruh umat manusia.”15 kepemimpinan Imanuel. Beban yang
Pernyataan yang tegas bahwa Sabat paling besar yang kita tanggung adalah
“kewajiban abadi yang dijadi- kan Tuhan rasa bersalah karena kita tidak menurut.
sebagai peringatan atas kegiatan Sabat yang menjadi hari perhentian itu,
penciptaan.”16 dengan mengingat kembali kepada Kristus
Barangsiapa yang memeliharanya yang ber- istirahat di dalam kubur, istirahat
sebagai suatu peringatan atas Penciptaan karena ke- menangan atas dosa,
akan me- lakukan demikian sebagai suatu memberikan kepada orang Kristen bukti
pengakuan rasa syukur “Bahwa Tuhan nyata untuk menerima dan merasakan
adalah Pencipta mereka dan Penguasanya keampunan dari Kristus, da- mai dan
yang sungguh; bahwa mereka adalah karya sejahtera.”19
tangan-Nya dan menjadi warga kekuasaan-
Nya. Dengan de- mikian lembaga itu 3. Tanda penyucian. Sabat merupakan
sepenuhnya merupakan peringatan, yang tanda kuasa Tuhan yang membentuk,
diberikan kepada seluruh umat manusia. Di sebuah tanda kesucian atau penyucian.
dalamnya tidak ada yang merupakan Tuhan menyatakan, “Akan tetapi hari-
bayangan, atau tentang pene- rapannya hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab
yang terbatas kepada umat yang mana itulah peringatan antara Aku dan kamu,
pun.”17 Selama kita menyembah Allah turun temurun, sehingga kamu mengetahui
karena Ia Khalik kita, selama itulah Sabat bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan
berfungsi sebagai tanda dan peringatan kamu” (Kel. 31:13; bandingkan Yeh.
pen- ciptaan. 20:20). Oleh karena itu, Sabat juga
merupakan satu tanda Allah selaku
2. Lambang penebusan. Waktu Allah Penyuci. Sebagai umat yang disucikan oleh
melepaskan bangsa Israel dari perhambaan darah Kristus (Ibr. 13:12), Sa- bat juga
di Mesir, hari Sabat itu telah menjadi hari merupakan sebagai tanda penerimaan umat
peringatan Penciptaan, yang menjadi percaya atas darah-Nya demi keampun- an
sebuah peringatan kelepasan juga (Ul. dosa.
5:15). “Tuhan bermaksud supaya hari Sebagaimana halnya Tuhan
istirahat, hari Sabat itu, yang terdapat memisahkan hari Sabat itu sebagai hari
dalam siklus minggu, jika dipelihara untuk tujuan yang kudus, begitu pula Ia
dengan layak, akan senantiasa me- telah mengasingkan umat-Nya untuk
lepaskan manusia dari perhambaan Mesir tujuan yang suci—menjadi saksi yang
tidak terbatas pada lingkup negeri atau khusus bagi-Nya. Bersatunya me- reka
kurun waktu tetapi yang mencakup setiap pada hari itu membawa kepada keku-
negeri dusan; mereka belajar bergantung bukan
ke-
294 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
pada sumber-sumber yang ada pada
mereka sendiri melainkan bergantung Tuhan menjadikan lelaki dan perempuan
kepada Tuhan yang menguduskan mereka. un- tuk saling berdampingan (Kej. 2:18-
“Kuasa yang menciptakan segala 25). Akan tetapi pada hari Sabat, Allah
sesuatu adalah kuasa yang menyegarkan memberi- kan sebuah pemberian yang
kembali jiwa dalam citra-Nya. Bagi menjadi perse- kutuan yang paling tinggi
barangsiapa yang memelihara hari Sabat, dan mulia—perse- kutuan dengan Dia.
hari itu merupakan tanda penyucian. Makhluk manusia dijadi- kan bukan hanya
Penyucian yang kudus ber- arti selaras untuk berteman dengan bi- natang, tidak
dengan Dia, menjadi satu di dalam tabiat- juga dengan sesamanya saja. Mereka
Nya. Ini diterima melalui penurutan atas dijadikan untuk Tuhan.
prinsip-prinsip yang menjadi gambaran Di dalam Sabat inilah kita dapat mera-
tabiat-Nya. Dan hari Sabat merupakan sakan secara khusus pengalaman atas keha-
tanda penurutan. Orang yang benar-benar diran Allah di antara kita. Tanpa Sabat, se-
dengan sepenuh hati menuruti hukum mua orang akan bekerja keras dan
keempat akan memelihara seluruh hukum memban- ting tulang tanpa habis-habisnya.
itu. Ia disucikan melalui penurutan.„20 Hari-hari akan dihabiskan untuk hal-hal
yang sekular saja. Dengan hadirnya hari
4. Tanda kesetiaan. Sebagaimana Sabat, maka dida- tangkannya pengharapan,
Adam dan Hawa, kesetiaan mereka dicobai kegembiraan, mak- na dan keberanian.
dengan pohon pengetahuan baik dan jahat Itulah saat untuk meng- adakan hubungan
yang ditempatkan di tengah-tengah taman dengan Allah, melalui per- baktian, doa,
Eden, begitu pula kesetiaan setiap orang nyanyian, belajar dan mere- nungkan
ter- hadap Allah akan diuji dengan hukum Firman dan dengan membagi-bagi- kan
hari Sa- bat yang ditempatkan di tengah- Injil kepada orang lain. Sabat merupakan
tengah Sepu- luh Hukum (Dekalog) itu. kesempatan bagi kita untuk merasakan
Alkitab menunjukkan bahwa sebelum hadi- rat Allah.
ke- datangan Kristus yang kedua kali,
seluruh du- nia akan terbagi dalam dua 6. Tanda dibenarkan oleh iman.
kelompok: orang- orang yang setia “yang Orang-orang Kristen mengakui bahwa me-
menuruti perintah Al- lah dan iman kepada lalui bimbingan hati nurani yang diterangi,
Yesus,” serta orang- orang yang orang-orang yang bukan Kristen yang de-
menyembah “binatang dan pa- tungnya ngan sungguh-sungguh mencari kebenaran
itu” (Why. 14:12, 9). Pada saat itu akan dapat dituntun oleh Roh Kudus ke
kebenaran Tuhan akan dimuliakan di dalam pemaham-an atas asas-asas umum
hadap- an dunia dan akan menjadi jelas hukum Allah (Rm. 2:14-16). Ini
kepada se- mua orang bahwa menurut dan menjelaskan meng- apa kesembilan hukum
memelihara Sabat hari yang ketujuh sesuai selain dari hukum yang keempat ini, untuk
dengan yang tertulis dalam Alkitab suatu tingkat ter- tentu, dipraktikkan di luar
menyatakan bukti ke- setiaannya kepada yang bukan Kris- ten. Akan tetapi, bukan
Pencipta. kasus yang demi- kianlah yang
menyangkut dengan hukum yang keempat
5. Waktu persekutuan. Allah menjadi- ini.
kan binatang sebagai teman manusia (Kej. Banyak orang yang dapat memahami
1:24, 25). Untuk pendamping yang lebih sebab perlunya beristirahat di dalam minggu
tinggi dan mengadakan persekutuan yang itu, akan tetapi sering mereka sulit
setara, memahami mengapa pekerjaan, yang
dilakukan dan di-
Hari Sabat 295
anjurkan sepanjang hari-hari kerja dalam
minggu itu, justru bila dilakukan pada hari buah yang alamiah dari kebenaran Kristus
Sabat dianggap dosa. Alam tidak yang dibagikan kepadanya. Orang yang
menyediakan landasan apa pun untuk me- melihara hari Sabat dengan cara
pemeliharaan hari yang ketujuh itu. Planet- seperti ini bukanlah seorang legalis, karena
planet beredar pada orbit yang tetap, pemeliharaan lahiriah atas hari yang ketujuh
tumbuh-tumbuhan bertumbuh, hujan dan itu menandakan pengalaman batiniah dari
sinar matahari silih berganti, dan binatang- orang yang beriman dalam pembenaran dan
binatang pun memperlakukan hari itu penyucian. Dengan demikian, pemelihara
sama. Kalau begitu, mengapa justru ma- Sabat yang sejati tidak mengekang diri dari
nusia itu harus menyucikan hari Sabat, hari perbuatan-perbuatan yang terlarang pada
yang ketujuh itu? “Bagi orang Kristen hari Sabat itu untuk se- kadar
terda- pat hanya satu alasan, dan tidak ada diperkenankan Allah, melainkan kare- na
yang lain; akan tetapi alasan itu cukup ia mengasihi Allah dan ingin menjadikan
memadai: Allah mengatakannya.”21 hari Sabat itu sebagai persekutuan yang pa-
Hanya berdasarkan pernyataan khusus ling erat dengan Dia.”23
Allah yang membuat orang mengerti Pemeliharaan Sabat menyatakan bahwa
sebab- musabab pemeliharaan hari ketujuh kita telah berhenti bergantung kepada amal
itu. Me- reka yang memelihara hari yang kita sendiri, bahwa kita menyadari bahwa
ketujuh, me- lakukannya hanya hanya Kristus sang Pencipta yang dapat
berdasarkan iman dan berharap pada me- nyelamatkan kita. Sesungguhnya, “roh
Kristus, yang dapat merasakan nikmatnya pe- meliharaan Sabat yang sejati
pemeliharaan itu. Dengan memeli- hara hari menyatakan suatu kasih yang tertinggi
Sabat, umat percaya menyatakan kerelaan terhadap Kristus Yesus, Pencipta dan
menerima kehendak Allah bagi hi- dup Juruselamat, yang membuat kita menjadi
mereka bukannya bergantung kepada orang-orang yang baru. Itulah yang
pertimbangan mereka sendiri. menjadikan pemeliharaan hari itu sebagai
Dalam memelihara hari ketujuh, umat hari yang benar dengan cara yang benar
percaya tidak berarti mengusahakan diri dan tanda pembenaran karena iman.”24
me- reka supaya menjadi benar. Bukan itu.
Mere- ka memelihara Sabat sebagai hasil 7. Sebuah lambang beristirahat
hubungan mereka dengan Kristus sang dalam Kristus. Hari Sabat itu, sebuah
Pencipta dan Penebus.22 Pemeliharaan Sabat peringatan atas pembebasan bangsa Israel
adalah hasil pembenaran-Nya dan dari Mesir, yang dilakukan Tuhan, menuju
penyucian, menandai bahwa mereka telah Kanaan dunia, yang membedakan yang
dilepaskan dari perham- baan dosa dan ditebus pada ketika itu dari bangsa-bangsa
menerima kebenaran-Nya yang sempurna. di sekelilingnya. Se- perti itulah Sabat
“Sebuah pohon apel tidaklah menjadi sebagai tanda kelepasan dari dosa kepada
po- hon apel karena membuahkan apel. hari perhentian Allah, men- jadikan yang
Pertama- tama pohon itu haruslah menjadi ditebus itu terpisah dari dunia ini. Semua
pohon apel. Dan secara alamiah kemudian orang yang masuk ke tempat isti- rahat
buahnya, buah apel dihasilkan. Nah, yang disediakan Tuhan , “ia sendiri telah
demikianlah orang Kris- ten yang sejati berhenti dari segala pekerjaannya, sama se-
tidak memelihara Sabat atau kesembilan perti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya”
hukum lainnya untuk mereka dibenarkan. (Ibr. 4:10). “Perhentian ini merupakan per-
Melainkan ini merupakan buah- hentian rohani, berhenti dari ‘segala peker-
296 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
jaannya’, berhenti berbuat dosa. Ke dalam
perhentian seperti inilah Tuhan memanggil melihara Sabat hari yang ketujuh itu
umat-Nya, perhentian inilah yang menjadi suatu lambang masuknya orang
dilambang- kan Sabat dan Kanaan.”25 beriman ke- pada peristirahatan Injil.
Apabila Allah menyelesaikan
pekerjaan- Nya atas Penciptaan dan
berhenti pada hari yang ketujuh, Ia USAHA-USAHA UNTUK
menyediakan bagi Adam dan Hawa, pada MENGUBAH HARI PERBAKTIAN
Sabat itu, sebuah kesempatan untuk
beristirahat di dalam Dia. Walaupun Karena Sabat memegang peranan vital
mereka gagal, maksud semula Allah dalam dalam perbaktian kepada Allah sebagai Pen-
memberikan hari perhentian itu bagi cipta dan Penebus, maka tidaklah menghe-
manusia tetap tidak berubah. Setelah rankan apabila Setan melakukan segala
kejatuhan manu- sia ke dalam dosa, hari upa- ya untuk memerangi dan
Sabat tetap me- rupakan sebuah peringatan menghancurkan lembaga yang kudus ini.
atas perhentian itu. “Pemeliharaan Sabat Di dalam Alkitab tidak terdapat hak
hari ketujuh itu bukan saja menunjukkan untuk mengubah hari perbaktian kepada
beriman kepada Allah selaku Pencipta Allah yang dijadikan di taman Eden dan
segala sesuatu, tetapi juga beriman kepada yang dikukuhkan kembali di Sinai. Orang-
kuasa-Nya yang mem- bentuk hidup dan orang Kristen yang lain, mereka yang
kualitas lelaki dan perem- puan agar memelihara hari Minggu, mengakui akan
mereka layak masuk ke dalam hal ini. Kardinal Katolik Ja- mes Gibbons
‘perhentian’ yang abadi yang sejak semula menulis sebagai berikut, “Anda dapat
dimaksudkan-Nya bagi penghuni dunia membaca Alkitab mulai dari Kejadian
ini.”26 Allah menjanjikan perhentian rohani sampai Wahyu, Anda tidak akan
ini kepada bangsa Israel jasmani. Sekali menemukan sebuah ayat pun yang
pun me- reka gagal memasukinya, menyatakan pengu- dusan hari Minggu.
undangan Tuhan Allah masih tetap Justru Alkitab menekankan pemeliharaan
berlaku:”Jadi masih ter- sedia suatu hari hari Sabtu sebagai hari yang dipelihara
perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah” agama.”28
(Ibr. 4:9). Semua orang yang ingin masuk A.T. Lincoln, seorang Protestan,
ke dalam hari perhentian itu “harus mengakui bahwa “tidaklah dapat
pertama-tama masuk, oleh iman, ke dalam dibuktikan bahwa Perjanjian Baru
‘perhentian’ rohani-Nya, tempat per- memberikan jaminan keya- kinan bahwa
hentian jiwa dari dosa dan dari upaya-upa- sejak Kebangkitan, Allah men- jadikan
yanya sendiri untuk mencari keselamatan.”27 hari pertama itu dipelihara sebagai hari
Undangan Perjanjian Baru bagi orang Sabat.29 Ia mengakui: “Menjadi pemeli- hara
Kristen bukanlah untuk menunggu agar Sabat hari ketujuh satu-satunya arah tin-
mengalami perhentian anugerah dan iman, dakan yang konsisten bagi siapa pun yang
karena “pada hari ini” saat memasukinya memegangnya, bahwa seluruh Sepuluh
(Ibr. 4:7; 3:13). Semua yang sudah masuk Hu- kum itu merupakan ikatan hukum
ke dalam perhentian ini—anugerah yang moral.”30 Nah, jika tidak ada bukti yang
menye- lamatkan dalam iman kepada terdapat dalam Alkitab bahwa Kristus
Kristus Ye- sus—telah berhenti dengan atau murid- murid-Nya mengubah hari
upaya sendiri un- tuk memperoleh perbaktian dari hari yang ketujuh itu,
pembenaran karena perbuat- an mereka mengapa begitu banyak orang Kristen
sendiri. Dengan cara inilah, me- menerima hari Minggu sebagai
gantinya?
Hari Sabat 297
Timbulnya Pemeliharaan Hari Minggu.
Perubahan dari Sabat kepada Minggu seba- juga pada hari pertama dalam minggu itu,
gai hari berbakti muncul pelahan-lahan. Ti- kebiasaan yang tidak pernah dipelihara di
dak ada bukti perbaktian Kristen pada hari Roma atau di Aleksandria.”34 Catatan-
Minggu dalam minggu itu sebelum abad catat- an ini menunjukkan peranan Roma
ke- dua, akan tetapi bukti menunjukkan yang me- nuntun kepada pelecehan
bahwa pada pertengahan abad itu beberapa pemeliharaan Sa- bat.
Kristen secara sukarela memelihara hari Mengapa orang yang berpaling dari hari
Minggu se- bagai hari perbaktian, bukan ketujuh itu justru memilih hari Minggu dan
sebagai hari perhentian.31 bukan hari lain dalam minggu itu? Alasan
Gereja Roma, yang sebagian besar ber- paling utama adalah bahwa Kristus bangkit
asal dari umat percaya yang bukan rumpun pada hari Minggu; sehingga diakuilah
Yahudi (Rm. 11:13), yang menuntun bahwa Ia telah membenarkan
kepada kecenderungan pemeliharaan hari penyembahan pada hari itu. “Akan tetapi,
Minggu. Di Roma, yang menjadi ibukota anehnya, tidak seo- rang pun penulis pada
kerajaan, rasa anti Yahudi sangat kuat, dan abad kedua dan ketiga yang mengutip satu
dari waktu ke waktu semakin kuat saja. ayat pun dari Alkitab yang membenarkan
Reaksi terhadap sentimen kebangsaan ini, pemeliharaan Minggu sebagai ganti hari
sehingga orang- orang Kristen yang diam Sabat. Tidak juga Barnabas, tidak juga
di kota itu berusaha membedakan diri Ignatius maupun Yus- tianus, tidak juga
mereka dari orang Yahu- di. Mereka mulai Irenaeus maupun Tertullian, tidak pun
meninggalkan beberapa kebiasaan yang Clement dari Roma atau Clement dari
dilakukan orang Yahudi dan mulai Aleksandria, tidak juga dari Origen atau
cenderung menjauh dari pemeliharaan hari Ciprianus atau Vitorinus, maupun penulis
Sabat sehingga menuju kepada pemeliha- lain yang hidup dekat pada masa Yesus
raan hari Minggu secara eksklusif.32 hidup me- ngetahui petunjuk yang
Dari abad kedua sampai abad kelima, demikian dari Yesus atau dari bagian mana
ma- nakala pengaruh hari Minggu mulai pun dari Alkitab.35
bangkit, orang-orang Kristen masih terus Kepopuleran dan pengaruh
memeliha- ra Sabat hari ketujuh di mana- penyembahan matahari dari Roma kafir
mana di hampir seluruh Kerajaan Roma. tidak diragukan lagi memegang peranan
Sejarawan abad kelima, Socrates, menulis penting dalam pemeliha- raan hari Minggu,
sebagai berikut: “Hampir semua gereja di yang semakin bertumbuh penerimaannya
seluruh dunia me- melihara Sabat yang sebagai hari perbaktian. Pe- nyembahan
kudus setiap minggu, na- mun orang matahari memegang peranan penting
Kristen yang di Aleksandria mau- pun di selama sejarah purbakala. Ini meru- pakan
Roma, dengan alasan beberapa tradisi “sebuah komponen yang paling tua da- ri
kuno, berhenti melakukannya.”33 agama Romawi.” Karena pemujaan mata-
Pada abad keempat dan kelima banyak hari Timur, “dari bagian awal abad kedua
orang Kristen yang berbakti baik pada hari Ta- rikh Masehi, aliran Sol Invictus sangat
Sabat maupun hari Minggu. Sozomen, se- do- minan di Roma dan di pelbagai bagian
orang sejarawan lain pada kurun waktu ke- rajaan itu.”36
yang sama, menulis, “Penduduk Agama populer ini memberi dampak
Konstantinopel, dan hampir semua di pada jemaat yang mula-mula melalui
mana-mana pun, ber- kumpul bersama- orang-orang yang baru bertobat. “Orang-
sama pada hari Sabat, dan orang Kristen yang ditobatkan dari kafir
tetap tertarik pada pemujaan matahari. Ini
diindikasikan bukan
298 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
hanya oleh betapa seringnya penghakiman
atas praktik semacam ini dari pihak pada hari Sabtu (kata Yunani sabbaton,
(Gereja) Bapa-bapa tetapi juga oleh “Sabat”), dan harus bekerja pada hari
refleksi yang begitu bermakna dari itu.”40 Pada tahun 538 TM, tahun tonggak
penyembahan Matahari di dalam liturgi awal masa 1260 tahun nubuat (lihat bab 12),
Kristen.”37 Kon- sili ketiga Katolik Roma Orleans
Pada abad keempat undang-undang hari menge- luarkan sebuah undang-undang
Minggu mulai diperkenalkan. Undang-un- yang lebih keras dari yang dikeluarkan
dang hari Minggu yang pertama Konstantin. Ka- non 28 dari konsili itu
dikeluarkan dan kemudian menjadi mengatakan bahwa pada hari Minggu
undang-undang hari Minggu yang bersifat “pekerjaan pertanian pun harus
religius. Undang-un- dang sipil pertama disingkirkan agar dengan demikian
mengenai hari Minggu di- dekritkan oleh orang-orang tidak terhalang datang ke ge-
kaisar Konstantin pada tang- gal 7 Maret reja.”41
321 TM. Dengan melihat bahwa hari
Minggu itu sangat populer di kalangan Perubahan telah Dinubuatkan. Alkitab
pemuja matahari dan juga di kalangan menyatakan bahwa pemeliharaan hari
Kris- ten, sehingga Konstantin berharap Ming- gu sebagai sebuah lembaga Kristen
bahwa dengan menjadikan hari Minggu itu bermula dari “rahasia kedurhakaan” (2 Tes.
sebagai hari libur, ia dapat memastikan 2:7) yang telah mulai bekerja pada zaman
dukungan dari kedua konstituensi ini bagi Rasul Paulus (baca bab 12). Melalui
pemerintahannya.38 Undang-undang hari nubuatan Daniel 7 Allah menyatakan lebih
Minggu Konstantin membayangkan latar dahulu mengenai perubahan hari
belakangnya selaku pe- nyembah matahari. perbaktian.
Cobalah simak yang ber- ikut: “Pada Hari Khayal Daniel menggambarkan sebuah
pemujaan Matahari (vene- rabili die Solis) serangan terhadap umat Tuhan dan hukum-
hendaknya para hakim dan penduduk yang Nya. Kuasa yang menyerang itu diwakili
tinggal di kota-kota beristirahat dan tempat- oleh tanduk kecil (dan oleh binatang dalam
tempat kerja ditutup. Di pedesa- an, Why. 13:1-10), memberitakan tentang
penduduk yang berhubungan dengan kemurtadan besar di dalam jemaat Kristen
pertanian dapat dengan bebas dan (baca bab 12). Timbul dari binatang
didukung undang-undang meneruskan keempat dan menjadi kuasa besar yang
usaha mere- menganiaya setelah keja- tuhan Roma
ka.”39 (baca bab 18), tanduk kecil ber- usaha
Beberapa dekade kemudian gereja pun “untuk mengubah waktu dan hukum”
mengikuti teladan itu. Konsili Laodikea (Dan. 7:25). Kuasa kemurtadan ini sangat
(364 TM), yang tidak merupakan sebuah berhasil menipu hampir seluruh dunia,
konsili universal melainkan akan tetapi pada akhir zaman penghakiman
diselenggarakan oleh Katolik Roma, untuk akan mengambil kepastian atas yang
pertama kalinya menge- luarkan undang- menentangnya (Dan. 7:11, 22, 26). Pada
undang pemeliharaan hari Minggu. Dalam masa kesukaran akhir itu Tuhan akan turut
Kanon 29 ketentuan gereja menyatakan campur tangan de- mi kepentingan umat-
bahwa orang-orang Kristen ha- ruslah Nya dan akan melepas- kan mereka (Dan.
memuliakan hari Minggu dan “jika 12:1-3).
mungkin janganlah bekerja pada hari itu,” Nubuatan ini hanya pas bagi sebuah
sementara itu mencela praktik kuasa yang terdapat dalam ke-Kristenan.
pemeliharaan hari Sabat, dan mengatakan Yakni, sebuah organisasi agama yang
supaya orang- orang Kristen janganlah menyatakan memiliki hak istimewa untuk
“berpangku tangan mengubah hu-
Hari Sabat 299
kum Ilahi. Menurut catatan sejarah,
simaklah apa yang pernah dinyatakan liakan di dalam hukum, telah diganti
Katolik Roma: Sekitar tahun 1400 TM dengan hari Tuhan. Ini dan masalah-
Petrus de Ancha- rano menegaskan bahwa masalah lain-
“paus dapat meng- ubah hukum Ilahi, nya tidak berakhir oleh kebajikan ajaran
karena kuasanya bukan berasal dari Kris- tus (karena Ia mengatakan bahwa ia
manusia melainkan dari Allah, dan ia telah datang untuk menggenapi hukum,
bertindak atas nama Tuhan di atas dunia bukan un- tuk membinasakannya), tetapi
ini, dengan kuasa penuh yang mengikat hukum-hukum itu telah diubah atas otoritas
dan melepaskan domba-dombanya.„42 gereja.”44
Dampak penegasan yang
mencengangkan Bukankah gereja masih tetap memper-
ini telah diperlihatkan selama masa tahankan keadaan ini? Buku The Convert’s
Reformasi. Luther menyatakan bahwa Catechism of Catholic Doctrine edisi 1977
Kitab Suci saja- lah dan bukan tradisi memuat serangkaian tanya jawab yang ber-
gereja yang menjadi pe- nuntun hidupnya. ikut ini:
Slogan yang digunakannya ialah sola “T. Yang manakah hari Sabat
scriptura —“Alkitab dan hanya Alkitab itu?” “J. Hari Sabtu adalah hari
saja.” John Eck, salah seorang pem- bela Sabat.”
ajaran Katolik Roma yang terkemuka “T. Kalau begitu, mengapa kita me-
menyerang Luther dalam masalah ini melihara hari Minggu, bukan hari
dengan menyatakan bahwa otoritas jemaat Sabtu? “Kita memelihara hari Minggu
atau ge- reja di atas Alkitab. Ia menantang ganti hari Sabtu karena gereja Katolik
Luther me- ngenai pemeliharaan hari memindahkan kekhidmatannya dari Sabtu
Minggu ganti hari Sabat. Eck berkata, kepada Ming-
“Kitab Suci mengajarkan: ‘Ingatlah dan gu.”45
kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya Di dalam bukunya yang paling laris,
engkau akan bekerja dan mela- kukan segala The Faith of Millions (1974), sarjana
pekerjaanmu, tetapi hari ketu- juh adalah Katolik Roma John A.O’Brien,
hari Sabat Tuhan, Allahmu, dst. Namun menyampaikan ke- simpulan sebagai
demikian, gereja telah mengubah Sa- bat berikut: “Karena Sabtu, bu- kannya
menjadi Minggu berdasarkan otoritas itu, Minggu, hari yang istimewa di dalam
yang kau (Luther) tidak mempunyai hak Alkitab, bukankah aneh bahwa orang-
atas Kitab Suci.”43 orang yang bukan Katolik yang mengaku
Pada Konsili Trent (1545-1563), yang beragama langsung dari ajaran Alkitab dan
di- pimpin oleh paus untuk menghadapi tidak dari ge- reja, memelihara hari Minggu
Protes- tanisme, Gaspare de Fosso, uskup dan bukannya hari Sabtu? Begitulah,
agung Reggio, mengemukakan isu itu mereka ini tidak kon- sisten.” Kebiasaan
kembali. “O- toritas gereja,” katanya, memelihara hari Minggu, katanya,
“kemudian, dilukiskan dengan sangat jelas “berdasarkan otoritas Gereja Kato- lik dan
oleh Kitab Suci; semen- tara di satu pihak bukan atas ayat-ayat Alkitab. Pemeli-
dia (gereja) memuji, me- nyatakannya haraan itu tetap menjadi satu peringatan
sebagai yang Ilahi (dan) me- nyampaikan Ge- reja Induk dan dari sanalah aliran-
kepada kita untuk dibaca,... di pihak lain, aliran yang bukan Katolik beranjak—
ajaran-ajaran yang sah atau legal di dalam seperti seorang anak tanggung yang lari
Kitab Suci yang diajarkan Tuhan telah dari rumahnya tetapi masih tetap
berakhir dengan kebajikan otoritas yang mengantongi gambar ibunya atau ikat
sa- ma (gereja). Sabat, hari yang sangat rambutnya.”46
dimu- Pernyataan atas pemilikan hak istimewa
ini menggenapi nubuatan dan menjadi
pertan- da dari kuasa tanduk kecil itu.
300 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Pemulihan hari Sabat. Di dalam kitab
Ye- saya 56 dan 58 Allah memanggil Sabat itu harus dipulihkan dan pelanggaran
bangsa Is- rael supaya mengadakan atas tembok hukum Allah harus diperbaiki.47
pembaharuan Sa- bat. Dengan menyatakan Adalah proklamasi pekabaran dari Wahyu
kemuliaan atas berhimpunnya kelak orang- 14:6-12 dalam hubungannya dengan Injil
orang yang bukan Yahudi ke dalam ke- kal itu yang menyudahkan pekerjaan
lingkungan-Nya (Yes. 56:8), Ia pemu- lihan dan pemuliaan hukum itu. Dan
menghubungkan suksesnya misi ke- prokla- masi pekabaran inilah menjadi
selamatan dengan pemeliharaan serta pe- misi sidang Allah pada masa Kedatangan
ngudusan Sabat (Yes. 56:1, 2, 6, 7). Kristus yang kedua kali (baca bab 12).
Dengan saksama Ia mengikhtisarkan Pekabaran ini akan membangunkan dunia,
pe- kerjaan khusus bagi umat-Nya. mengundang setiap orang supaya siap
Walaupun misi mereka bersifat meliputi menghadapi hari penghu-
seluruh dunia, petunjuk itu diberikan kuman.
secara khusus kepada satu golongan orang Kata undangan untuk menyembah sang
yang mengaku orang- orang percaya akan Pencipta, “Sembahlah Dia yang telah men-
tetapi dalam kenyataan menyimpang dari jadikan langit dan bumi dan laut dan semua
ajaran-ajaran-Nya (Yes. 58:1, 2). Ia mata air” (Why. 14:7), adalah petunjuk
menyatakan tugas mereka kepada orang lang- sung terhadap hukum keempat dari
yang mengaku selaku orang-orang percaya hukum Allah yang kekal. Amaran terakhir
dalam istilah seperti berikut ini: “Engkau ini mene- guhkan rasa keprihatinan khusus
akan membangun reruntuhan yang sudah dari Tuhan terhadap hari Sabat-Nya yang
berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar telah dilupa- kan secara luas, dipulihkan
yang diletakkan oleh banyak keturunan. sebelum Keda- tangan Kristus yang kedua
Engkau akan disebutkan ‘yang kali.
memperbaiki tembok yang tembus,”yang
membetulkan jalan supaya tempat dapat Pemberitaan kabar ini akan
dihuni.’ Apabila engkau tidak menginjak- mempercepat konflik yang akan
injak hukum Sabat dan tidak melakukan melibatkan seluruh dunia. Isu sentral
urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila adalah penurutan kepada hukum Allah dan
engkau menyebutkan hari Sabat ‘hari pemeliharaan hari Sabat. Dalam
kenikmatan,’ dan hari kudus Tu- han ‘hari menghadapi konflik ini setiap orang
yang mulia’; apabila engkau meng- haruslah memutuskan apakah akan
hormatinya dengan tidak menjalankan menuruti hukum- hukum Allah ataukah
segala acaramu dan dengan tidak mengurus mengikuti hukum-hu- kum manusia.
urusan- mu atau berkata omong kosong, Pekabaran ini akan mengha- silkan satu
maka eng- kau akan bersenang-senang umat yang tetap memelihara hu- kum
karena Tuhan” (Yes. 58:12-14). Allah dan beriman kepada Yesus. Ba-
Misi Israel rohani sejajar dengan misi rangsiapa yang menolaknya akan
bangsa Israel masa dulu. Hukum Tuhan di- menerima tanda binatang (Why. 14:9, 12;
langgar saat kuasa tanduk kecil itu baca juga bab 12).
mengubah hari Sabat. Sebagaimana Sabat Supaya pelaksanaan misi ini berhasil
yang diinjak- injak itu harus dipulihkan de- ngan baik demi kemuliaan hari Sabat-
kembali di tengah- tengah bangsa Israel, Nya yang telah dilalaikan itu serta
demikian pula yang ter- jadi pada masa membesarkan hukum Allah, umat Allah
modern, lembaga Ilahi yakni harus konsisten, memberikan contoh
pemeliharaan Sabat yang penuh dengan
kasih sayang.
Hari Sabat 301
PEMELIHARAAN SABAT terbenam pada hari Jumat petang dan ber-
akhir pada matahari terbenam hari Sabtu
Untuk “ingatlah dan kuduskanlah hari petang baca Kej. 1:5; bandingkan Mrk.
Sa- bat” (Kel. 20:8), kita harus memikir- 1:32).49 Alkitab menyebut hari sebelum
mikirkan hari Sabat sepanjang minggu dan hari Sabat (Jumat)—adalah hari persediaan
mengadakan persiapan yang diperlukan — (Mrk. 15:42)—satu hari persiapan untuk
untuk memeliha- ranya dengan Cara yang hari Sabat sehingga tidak ada sesuatu yang
berkenan kepada Allah. Kita haruslah me- nodai kekudusannya. Pada hari ini
berhati-hati agar jangan sampai orang- orang yang bertugas di tengah-
menghambur-hamburkan tenaga kita tengah ke- luarga untuk menyediakan
sepanjang minggu sehingga kita tidak makanan untuk hari Sabat sudah harus
dapat melibatkan diri dalam pelayanan hari menyediakan makan- an pada waktu itu
Sabat. Karena Sabat merupakan hari sehingga selama jam-jam hari yang kudus
khusus berhubungan dengan Allah dan di itu mereka dapat berhenti dari segala
dalamnya kita diundang supaya pekerjaan mereka (baca Kel. 16:23; Bil.
merayakannya dengan penuh kegembiraan 11:8).
atas perbuatan-Nya da- lam penciptaan Apabila jam-jam Sabat itu mendekat,
dan penebusan, maka pen- tinglah bagi se- baiknya anggota keluarga atau
kita menghindari apapun yang cenderung kelompok umat percaya berkumpul
menghilangkan suasana kesucian itu. bersama-sama se- belum matahari
Dengan jelas Alkitab mengatakan supaya terbenam pada hari Jumat, dengan
kita berhenti dari segala pekerjaan sekular menyanyi, berdoa dan membaca fir- man
pada hari Sabat (Kel. 20:10), menghindari Allah, supaya dengan demikian mengun-
segala pekerjaan yang bersifat mencari dang Roh Kristus datang sebagai tamu
naf- kah dan segala transaksi bisnis (Neh. yang dihormati. Begitu pula hendaknya
13:15- 22). Kita harus menghormati mereka lakukan pada penutupan Sabat,
Tuhan Allah, dengan “tidak menjalankan mengadakan kebaktian bersama pada hari
segala acaramu dan tidak mengurus Sabat, Sabtu petang, seraya memohon
urusanmu atau berkata omong kosong” kepada Allah agar hadir dan menuntun
(Yes. 58:13). Kalau, hari ini sepanjang minggu ber- ikutnya.
kita isi dengan hal-hal yang menyenang-nye- Allah memanggil umat-Nya supaya
nangkan diri kita sendiri, melibatkan diri men- jadikan hari Sabat itu sebagai hari
da- lam pelbagai keperluan yang bersifat kesukaan (Yes. 58:13). Bagaimana mereka
sekular, dengan omong kosong, atau dapat ber- buat seperti ini? Hanyalah jika
percakapan me- ngenai olah raga maka hal- mereka meng- ikuti teladan Kristus, Tuhan
hal itu akan men- jauhkan kita dari hari Sabat, me- reka dapat berharap
perhubungan dengan Allah Pencipta dan mengalami kegembiraan yang sejati, dan
melanggar kekudusan hari Sa- bat.48 kepuasan yang disediakan Tuhan pada hari
Perhatian kita yang sungguh-sungguh ini.
mengenai hari Sabat haruslah juga Kristus secara teratur mengikuti
melibatkan semua orang yang berada kebaktian pada hari Sabat, mengambil
dibawah naungan kita—anak-anak kita, bagian dalam pelbagai pelayanan, dan
orang yang bekerja ba- gi kita, bahkan memberikan petun- juk agama (Mrk.
tetamu dan binatang peliha- raan kita juga 1:21;3:1-4; Luk. 4:16-27; 13:10). Bahkan Ia
(Kel. 20:10), supaya dengan demikian melakukan hal yang lebih daripada sekadar
mereka dapat menikmati berkat hari Sabat. berbakti. Ia turut dalam persekutuan
Hari Sabat dimulai pada saat matahari dengan yang lain (Mrk. 1:29-31;
302 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Luk.14:1), menggunakan waktu-Nya di
alam terbuka (Mrk. 2:23), dan keluar untuk adalah layak; barangsiapa yang
mela- kukan perbuatan yang kudus dan menyimpang dari tujuan itu dengan
penuh de- ngan kemurahan. Apa yang membuat hari Sabat men-jadi suatu hari
dilakukan-Nya, menyembuhkan yang sakit liburan adalah tidak layak.
maupun yang menderita sengsara (Mrk.
1:21-31; 3:1-5; Tuhan hari Sabat itu mengundang
Luk. 13:10-17; 14:2-4;Yoh. 5:1-15; 9:1- semua orang supaya mengikuti teladan
14). yang diberi- kan-Nya. Barangsiapa yang
Apabila Ia dikritik karena melakukan menerima pang- gilan-Nya akan merasakan
pe- kerjaan yang meringankan penderitaan Sabat itu sebagai suatu hari kesukaan dan
orang banyak, Yesus menjawab, “Boleh pesta rohani— sehingga dapat merasakan
berbuat baik pada hari Sabat” (Mat. 12:12). lebih dahulu sua- sana surga. Mereka
Kegiatan yang dilakukan-Nya, yakni menemukan bahwa “ha- ri Sabat itu
dengan menyem- buhkan yang sakit, direncanakan Allah untuk men- cegah
bukanlah melanggar atau memusnahkan kekecewaan rohani. Dari minggu ke
hukum itu. Bahkan dengan demikian minggu hari yang ketujuh itu memberikan
dihentikannya peraturan yang membebani penghiburan kepada hati nurani kita, mem-
yang telah mengacaukan makna berikan jaminan kepada kita bahwa
pemeliharaan Sabat—padahal Allah walaupun tabiat kita belum sempurna kita
menga- turnya sebagai alat penyegaran dan dapat berdiri secara utuh di dalam Kristus.
kesukaan rohani.50 Allah menginginkan Tindakan-Nya di bukit Golgota dianggap
Sabat itu seba- gai kekayaan batiniah menjadi pendamaian bagi kita. Kita
manusia. Kegiatan yang meninggikan memasuki tempat perhentian- Nya.”51
hubungan dengan Allah
Referensi

1. . John N. Andrews, History of the Sabbath, edisi kedua, (Battle Creek, MI: Seventh-day Advetist Publishing
Assn., 1873), edisi ketiga, hlm. 575.
2. . SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 1, hlm.
220. 3 . Ibid.
4. . J.L Shuler, God’s Everlasting Sign (Nashville: Southern Pub. Assn., 1972), hlm. 114-116; M.L Andreason,
The Sabbath (Washington, D.C.: Review and Herald, 1942), hlm. 248; Wallenkampf, “The Baptism, Seal,
and Fullness of the Holy Spirit” (naskah yang tidak diterbitkan), hlm. 48; White, Patriarchs and Prophets, hlm.
307; White, Great Controversy, hlm. 613, 640.
5. . White, Patriarchs and Prophets; hlm. 307.
6. . Wallenkampf, “Baptism, Seal, and the Fullness of the Holy Spirit,” hlm. 48.
7. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 1, hlm. 605.
8 . “Sabbath,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1239.
9 . “Sabbath, Annual,” Ibid., hlm. 1265.
10. Jonathan Edwards, The Works of President Edwards (New York: Leavitt & Allen, 1825 repr. dari edisi Wor-
cester), jilid 4, hlm. 622. Kaum Puritan menganggap Minggu sebagai Sabat Kristen.
11. Sungguh menarik, adalah pada “hari yang ditinggikan” itu Yesus beristirahat di kubur—karena Sabat itu adalah hari
ketujuh dalam minggu itu dan sekaligus merupakan Sabat pertama dari Minggu Roti Tidak Beragi. Betapa
merupakan puncak penebusan! “Adalah baik” sebagaimana dikatakan dalam Penciptaan, berbaur dengan “sudah
selesai” dari penebusan sebagai Pencipta dan Penyudah sekali lagi berhenti dalam penyelesaian.
12. Samuel Bacchiocchi, Rest for Modern Man (Nashville: Southern Pub. Assn., 1976), hlm. 8, 9.
13. “Sabbath,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1244. Baca juga SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm.
205, 206; bnd White, “The Australia Camp Meeting,” Review and Herald, 7 Jan. 1896, hlm. 2.
14. Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 735, 736. Bnd. White, Acts of the Apostles (Mountain
View, CA: Pacific Press, 1911), hlm. 581.
15. “Sabbath,” SDA Encyclopedia, hlm. 1237.
16. A.H. Strong, Systematic Theology, hlm. 408.
17. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 48.
18. Bacchiocchi, Rest for Modern Man, hlm. 15.
Hari Sabat 303
19. Ibid., hlm. 19.
20. White, Testimonies, jilid 6, hlm. 350.
21. Andreasen, Sabbath, hlm. 25.
22. Legalisme dapat juga didefinisikan sebagai “upaya-upaya untuk memperoleh keselamatan dengan usaha individu.
Menyesuaikan tindakan dengan hukum serta peraturan-peraturan lainnya sebagai satu sarana pembenaran di ha-
dapan Allah. Ini salah karena “tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan
hukum Taurat’ (Rm. 3:20)” (Shuler, God’s Everlasting Sign, hlm. 90). Shuler melanjutkan, “Barangsiapa yang
menganggap pemeliharaan hari Sabat sebagai legalisme perlulah mempertimbangkan yang berikut ini: Jika seorang
Kristen yang dilahirkan kembali menjauhkan diri dari penyembahan ilah-ilah palsu dan berusaha menghormati apa
yang diajarkan dalam hukum pertama dan ketiga, apakah ia dengan demikian menentang keselamatan karena anu-
gerah? Adakah kesucian, kejujuran, benar, sebagaimana dianjurkan oleh hukum ketujuh, kedelapan dan sembilan
bertentangan dengan anugerah yang diberikan secara cuma-cuma itu? Jawaban atas kedua pertanyaan ini ialah
Tidak. Walaupun demikian, pemeliharaan atas hari ketujuh dengan pembaruan jiwa bukanlah legalisme, tidak juga
bertentangan dengan keselamatan dengan anugerah. Sesungguhnya, hukum hari Sabat adalah satu-satunya ajaran
di dalam hukum yang tetap berdiri sebagai satu tanda kelepasan dari dosa dan penyucian oleh anugerah saja” (ibid).
23. Ibid., hlm. 89.
24. Ibid., hlm. 94.
25. Andreasen, Sabbath, hlm. 105.
26. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 420.
27. Ibid.
28. James Gibson, The Faith of Our Fathers, ed. (Baltimore: John Murphy & Co., 1895), hlm. 111, 112, R.W. Dale,
seorang penganut Kongregasionalis, berkata, “Sungguh jelas, betapapun kakunya atau berbaktinya .kita pada hari
Minggu, kita tetap tidak memelihara Sabat. Sabat didirikan atas perintah Ilahi secara khusus. Kita tidak dapat
membela perintah yang demikian dengan kewajiban memelihara hari Minggu” (R.W. Dale, The Ten Command-
ments, edisi keempat (London: Hodder and Stoughton, 1884), hlm. 100.
29. Andrew T. Lincoln, “From Sabbath to Lord’s Day: A Biblical and Theological Perspective,” dalam From Sabbath
to Lord’s Day: A Biblical, Historical, and Theological Investigation, ed. D.A.Carson (Grands Rapids: Zondervan,
1982), hlm. 386.
30. Ibid., hlm. 392.
31. Lihat Justin Martyr, First Apology, dalam Ante-Nicene Fathers (Grand Rapids: Wm. b. Eerdsmans,1979), jilid 9,
hlm. 186; Maxwell, God Cares (Mountain View, CA: Pacific Press, 1981), jilid 1, hlm. 130.
32. Lihat, contoh, Bacchiocchi,’The Rise of Sunday Observance in Early Christianity,” dalam The Sabbath in
Scripture and History, ed. Kenneth, A. Strand (Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), hlm. 137; Baccio-
cchi, From Sabbath to Sunday (Rome: Pontifical Gregorian University Press, 1977), hlm. 223-232.
33. Socrates, Ecclesiastical History, buku S, bab 22, terjemahan dalam Nicene and Post-Nicene Fathers, seri kedua
(Grand Rapids: Wm.B. Eerdmans, 1979), jilid 2, hlm. 132.
34. Sozomen, Ecclesiastical History, buku 7, bab 19, terj. dalam Nicene and Post-Nicene Fathers , seri kedua, jilid 2,
hlm. 390.
35. Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 131.
36. Gaston H. Halsberghe, The Cult of Sol Invictus (Leiden: E.J. Brill, 1972), hlm. 26, 44. Lihat juga Bacciocchi, “Rise
of Sunday Observbance,” hlm. 139.
37. Bacciocchi, “Rise of Sunday Observance,” hlm. 140. Lihat juga buku Bacchiocchi, From Sabbath to Sunday, hlm.
252, 253.
38. Lihat Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 129; H.G. Heggtveit, Illustreret Kirkehistorie (Christiana/Oslo/
Cammermeyers Boghandel, 1891-1895), hlm. 202, sebagaimana diterjemahkan dalam SDA Bible Students’ Sour-
ce boll; edisi revisi, hlm. 1000.
39. Codex Justitianus; buku 3, judul 12, 3, terj. dalam Schaff, History of the Christian Church edisi kelima (New York:
Charles Scribner, 1902), jilid 3, hlm, 380, catatan 1).
40. Konsili Laodikea, Kanon 29, dalam Charles J. Hefele, A History of the Councils of the Church From the Original
Documents, terj. dan editor Henry N. Oxenham (Edinburgh: T and T Clark, 1876), jilid 2, hlm. 316. Lihat juga
SDA Bible Students’ Source book, edisi revisi, hlm. 885.
41. Giovanni Domenico Mansi, ed., Sacronum Conciliorum jilid 9, col. 919, dikutip oleh Maxwell, God Cares I,
hlm.129. Dikutip sebagian dalam Andrews, History of the Sabbath and First Day of the Week hlm. 374.
42. Lucius Ferraris “Papa,” artikel 2, Prompta Bibliotheca (Venetiis/Venice/:Caspa Storti, 1772), jilid 6. hlm. 29,
sebagaimana diterjemahkan dalam SDA Bible Students’ Source Boot; edisi revisi, 680.
43. John Eck, Enchiridion of commonplaces Against Luther and Other Enemies of the Church, terjemahan Ford L.
Battles, edisi ketiga (Grand Rapids: Baker, 1979), hlm. 13.
44. Gaspare (Ricciulli) de Fosco, Amanat dalam Sesi 17 dari Konsili Trent, 18 Jan 1562, dalam mansi, Sacrorum Con-
ciliorum, jilid 33, col. 529, 530, menurut terjemahan dalam SDF Bible Students’ Source Book, edisi revisi,
hlm.887.
304 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
45. Peter Geiermann, The Convert’s Catechism of Catholic Doctrine (Rockford, IL: Tan Books and Publishers,
1977), hlm. 50.
46. John A. O’Brien, The Faith of Millions, edisi revisi (Huntington, IN: Our Sunday Visitor Inc. 1974), hlm. 400,
401.
47. Bnd. White, Great Controversy, hlm. 451-453.
48. White, Selected Messages, buku 3, hlm. 258.
49. Dalam Alkitab, sebagaimana dijelaskan dalam kisah Penciptaan, hari ditandai dari matahari terbenam sampai
matahari terbenam. Baca juga Im. 23:32.
50. Apakah mandat teladan Kristus bahwa rumah sakit-rumah sakit Kristen dibuka terus selama tujuh hari tanpa mem-
beri istirahat kepada pengurusnya? Menyadari akan keperluan pegawai rumah sakit, White berkata sebagai ber-
ikut, “Juruselamat telah menunjukkan kepada kita melalui teladan-Nya bahwa menyembuhkan derita orang adalah
baik dilakukan pada hari itu; akan tetapi para dokter dan perawat bukannya tidak perlu beristirahat dari peker-
jaannya. Pengobatan biasa dan pembedahan yang dapat ditunda, seharusnya diberikan untuk hari berikutnya. Biar-
lah para pasien mengetahui bahwa dokter pun perlu beristirahat dalam satu hari” (Medical Ministry/Mountain
View, CA: Pacific Press, 1963, hlm. 214. Pembayaran pengobatan pada hari ini hendaknya diasingkan sebagai
biaya untuk yang tidak mampu. White menulis, “Mungkin perlu juga mengabdi jam-jam hari Sabat itu untuk me-
nyembuhkan manusia yang menderita. Akan tetapi pembayaran untuk pekerjaan yang demikian haruslah dima-
sukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan, untuk digunakan membantu orang yang miskin, yang memerlukan
pengobatan medis tetapi tidak mampu membayarnya” (Ibid., hlm. 216).
51. George E. Vandeman, When God Make Rest (Boise, ID: Pacific Press, 1887), hlm. 21.
Kitalah penatalayan-penatalayan Allah, dipercayakan-Nya kepada
kita waktu dan kesempatan, kesang-gupan dan harta-milik dan juga
berkat-berkat bumi serta segala sumbernya. Kita bertanggung jawab
ke-pada-Nya atas penggunaannya dengan baik. Kita mengakui Allah
pemiliknya dengan pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada
sesama, dan dengan mengembalikan persepuluhan dan persembahan
untuk memproklamasikan Injil-Nya serta membantu dan mengem-
bangkan jemaat-Nya. Penatalayanan adalah suatu hak istimewa
yang diberikan Allah kepada kita untuk dipelihara dengan kasih
sayang dan menang atas sifat mementingkan diri sendiri dan atas
keinginan terhadap milik orang lain. Penatalayan bergembira di da-
lam berkat-berkat yang datang kepada orang lain sebagai hasil dari
kesetiaannya.—Fundamental Beliefs,––21.
BAB 21

PENATALAYANAN

idup Kristen ialah berserah, tidak ada


H yang lebih dari itu—menyerahkan diri
kita sendiri dan menerima Kristus. Jika
namun Ia menyerahkannya kembali kepada
kita selaku tanggung jawab kita, dan
membu- at kita sebagai penatalayan atau
kita memperhatikan bagaimana Yesus yang menja- lankan segala sesuatu yang
menyerah- kan dan memberikan diri-Nya kita “miliki.” Maka kecenderungan kita
kita sudah se- layaknya berseru dengan kepada hidup yang nyaman, hidup yang
nyaring, “Apakah yang dapat kulakukan sekadar mementingkan diri sendiri
bagi-Mu?” dihancurkan dengan kesadaran bahwa
Lalu, jika kita memikirkan bahwa kita Tuhan pernah tidak memiliki pakaian,
te- lah melakukan penyerahan yang penuh, terpenjara, dan seorang yang asing. Dan
be- nar-benar menyerah, maka sesuatu ke- sabaran-Nya yang tidak mengenal lelah
terjadi, menunjukkan bahwa betapa “O- leh karena itu, pergilah, ajarlah segala
dangkalnya pe- nyerahan kita itu. Apabila bang- sa” membuat jemaat mempunyai
kita mendapati ba- gian-bagian baru dari kegiatan — membagi iman, mengajar,
kehidupan kita dipaling- kan kepada Allah, berkhotbah, mem- baptis—lebih berharga
maka penyerahan kita pun semakin bagi kita. Karena Dia, kita berusaha
bertambah. Demikianlah, dengan le- mah menjadi penatalayan yang se- tia.
lembut Ia menarik perhatian kita ke ba-
gian yang lain lagi, diri yang sangat perlu APAKAH PENATALAYANAN ITU?
dise- rahkan. Sehingga hidup menjadi
rangkaian penyerahan kembali yang “Atau tidak tahukah kamu, bahwa
Kristiani, dalam dan semakin dalam jauh di tubuh- mu adalah bait Roh Kudus... dan
lubuk hati, gaya hi- dup kita, bagaimana bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
kita bertindak dan be- reaksi. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
Apabila kita memberikan semua yang lunas dibayar: Karena itu muliakanlah
ada pada kita kepada Allah, yang menjadi Allah dengan tubuh- mu!” (1 Kor. 6:19,
pemilik segalanya (1 Kor. 3:21-4:2), Ia 20). Kita telah dibeli dan
menerimanya,

307
308 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ditebus dengan harga yang sangat tinggi.
Kita milik Allah. Bahkan hal yang dan penggunaan hidup yang tidak memen-
demikian meru- pakan tindakan meminta tingkan diri sendiri.”4
kembali, karena sebenarnya Ia yang
menjadikan kita; kita menjadi milik-Nya CARA-CARA UNTUK MENGAKUI
sejak semula karena “Pa- da mulanya Allah KEPEMILIKAN ALLAH
menciptakan...” (Kej. 1:1). Dengan jelas
Alkitab menyatakan bahwa “Tuhanlah Hidup itu dapat dibagi dalam empat
yang empunya bumi serta segala isinya, bagian dasar, masing-masing adalah
dan dunia serta yang diam di dalam- nya” pemberian Al- lah. Ia memberikan kepada
(Mzm. 24:1). kita tubuh, ke- mampuan, waktu dan harta
Pada saat Penciptaan, Tuhan membagi milik. Tambahan lagi, kita harus
milik-Nya kepada manusia, dan Ia masih memperhatikan dunia sekeli- ling kita,
te- tap menjadi pemilik yang sejati akan yang telah diserahkan kepada kita.
dunia ini, berikut penghuninya, dan segala
kekayaan yang terdapat di dalamnya Penatalayanan Tubuh. Umat Allah
(Mzm. 24:1). Di kayu salib Ia mengambil adalah penatalayan-penatalayan atas diri
kembali milik-Nya yang telah diserahkan sendiri. Kita harus mengasihi Tuhan
manusia kepada Setan pada waktu dengan segenap hati, dan dengan segenap
kejatuhan (1 Kor. 6:19-20). Se- karang Ia jiwa, dengan sege- nap tenaga, dan dengan
mengangkat umat-Nya untuk me- layani segenap pikiran kita (Luk. 10:27).
sebagai penatalayan-penatalayan harta Adalah merupakan suatu hak istimewa
milik-Nya. bagi orang Kristen untuk mengembangkan
Seorang penatalayan adalah orang yang jasmani mereka, begitu juga dengan kuasa
“dipercayakan dengan pengelolaan seisi pi- kiran supaya mempunyai kemampuan
ru- mah atau harta milik yang lain.” yang terbaik dan kesempatan-kesempatan
Penatalayanan adalah “kedudukan, tugas- yang paling baik. Dengan berbuat
tugas atau pelayan- an seorang demikian mere- ka mendatangkan
penatalayan.”1 Kepada orang Kristen, kehormatan kepada Allah dan dapat
penatalayanan berarti “tanggung ja- wab memberikan bukti berkat yang le- bih
manusia kepada, dan penggunaan dari- besar kepada sesama manusia. (Baca bab
padanya, segala sesuatu yang dipercayakan 22).
Tuhan kepadanya—hidup, tubuh, waktu,
ta- lenta dan kemampuan, benda-benda
yang di- miliki, kesempatan yang dimiliki Penatalayanan Kemampuan. Setiap
untuk mela- yani orang lain, dan orang memiliki talenta khusus. Ada orang
pengetahuannya menge- nai kebenaran.”2 yang ber- talenta di bidang musik,
Orang-orang Kristen beker- ja selaku sedangkan yang lain mahir dalam soal
manajer atas milik Allah dan meng- anggap perdagangan, sebagai tu- kang jahit atau
hidup sebagai suatu kesempatan Ilahi montir mobil. Ada pula orang yang mudah
“untuk belajar menjadi penatalayan- sekali mendapat sahabat dan berbaur
penatala- yan yang setia, supaya dengan dengan orang lain, sementara yang lain
demikian la- yak untuk penatalayanan secara alamiah cenderung menyendiri.
yang lebih tinggi, yakni hal-hal yang abadi Setiap talenta dapat digunakan untuk
bagi kehidupan mendatang.”3 me- muliakan orang yang memilikinya atau
Dalam dimensi yang lebih besar, kemu- Pem- beri yang sebenarnya. Seorang dapat
dian penatalayanan itu “menyangkut dengan rajin mengusahakan kesempurnaan
hikmat talentanya
Penatalayanan 309
demi kemuliaan Tuhan, atau demi
kemuliaan diri sendiri. Penatalayanan atas Harta Milik. Allah
Kita harus berupaya mengusahakan memberikan kepada leluhur kita tanggung
pem- berian Roh Kudus yang memberikan jawab untuk menaklukkan bumi,
masing- masing kita perintah untuk memerintah kerajaan binatang, serta
melipatgandakan talenta ini (Mat. 25). memelihara Taman Eden (Kej. 1:28; 2:15).
Penatalayan yang baik menggunakan Semua ini menjadi kepunyaan mereka
pemberian yang mereka per- oleh itu bukan untuk dinikmati saja, tetapi juga
dengan murah hati agar mendatangkan untuk dikelola.
keuntungan yang besar bagi tuannya. Satu larangan yang diberikan kepada
me- reka, yakni, mereka tidak boleh
Penatalayanan Waktu. Sebagai penatala- memakan bu- ah pohon pengetahuan yang
yan-penatalayan yang setia, kita baik dan yang ja- hat. Pohon ini tetap
memuliakan Allah dengan menggunakan merupakan peringatan bahwa Tuhanlah
waktu kita de- ngan bijaksana. “Apa pun sebenarnya pemilik dan pe- nguasa akhir
juga yang kamu perbuat, perbuatlah atas dunia. Menghormati la- rangan ini,
dengan segenap hatimu seperti untuk berarti pasangan yang pertama itu
Tuhan dan bukan untuk ma- nusia. Kamu menunjukkan iman mereka di dalamnya
tahu, bahwa dari Tuhanlah ka- mu akan dan menunjukkan kesetiaan mereka
menerima bagian yang ditentukan bagimu kepada- Nya.
sebagai upah. Kristus adalah tuan dan Sesudah Kejatuhan, Allah tidak lagi
kamu hamba-Nya” (Kol. 3:23, 24). mem- berikan ujian kepada manusia
Alkitab meminta agar kita jangan melalui pohon pengetahuan itu. Akan
menjadi “seperti orang yang bebal, tetapi tetapi manusia masih tetap memerlukan
seperti orang arif, dan pergunakanlah pengingat yang terus-me- nerus bahwa
waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah Allah merupakan sumber sega- la yang
jahat” (Ef. 5:15,16). Seperti Yesus, kita baik dan sumber pemberian yang sempurna
haruslah mela- kukan pekerjaan yang (Yak. 1:17) dan Ia yang menyedia- kan
dikerjakan Bapa (Luk. 2:49). Waktu adalah kuasa bagi kita untuk memperoleh keka-
pemberian Tuhan, setiap saat sangat yaan (Ul. 8:18). Untuk mengingatkan kita
berharga. Pemberian ini diberi- kan untuk bahwa Ia sumber segala berkat, Allah
membentuk tabiat bagi kehidupan yang mendi- rikan sebuah sistem persepuluhan
kekal. Penatalayan yang setia dalam so- al dan per- sembahan.
waktu yang disebutkan di sini ialah dengan Sistem inilah yang menunjang
menggunakan waktu itu untuk mengenal keuangan para imam yang melaksanakan
Al- lah, menolong sesama manusia serta tugas keima- matan di bait Allah. Gereja
memba- gi-bagikan Injil. Masehi Advent Hari Ketujuh mengambil
Apabila, ketika Penciptaan, Allah mem- model keimamatan o-rang Lewi ini,
berikan waktu kepada kita, Ia menyediakan metode yang terdapat di dalam Alkitab
Sabat hari yang ketujuh itu sebagai waktu untuk menunjang keuangan penginjilan
yang kudus untuk berhubungan dengan untuk menjangkau dunia. Allah telah
Dia. Akan tetapi ada waktu enam hari menetapkan bahwa penyebaran kabar baik
diberikan kepada keluarga manusia untuk haruslah bergantung kepada upaya dan
digunakan untuk pekerjaan yang persembahan umat-Nya. Ia mengajak
bermanfaat. mere- ka supaya jangan mementingkan diri
dan hendaknya menjadi pekerja bersama
Dia de-
310 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ngan memberikan persepuluhan dan per-
sembahan kepada-Nya. Yakub juga mengenal betul aturan per-
sepuluhan ini. Sebagai seorang pelarian
1. Persepuluhan. Sebagaimana dan buronan, ia berjanji kepada Tuhan,
sepertu- juh dari waktu kita (Sabat) “Dari se- gala sesuatu yang Engkau berikan
menjadi milik Al- lah, maka begitu pula kepadaku akan selalu kupersembahkan
sepersepuluh dari sega- la harta benda yang sepersepuluh kepada-Mu” (Kej. 28:22).
kita peroleh adalah milik- Nya. Kitab Suci Dan sesudah Ke- luaran (Eksodus), ketika
mengatakan kepada kita bahwa bangsa Israel telah ditetapkan sebagai satu
persepuluhan “dikuduskan bagi Tu- han,” bangsa, Tuhan me- ngukuhkan kembali
melambangkan kepemilikan Tuhan atas hukum persepuluhan se- bagai lembaga
segala sesuatu (Im. 27:30, 32). Perse- Ilahi, yang di dalamnya ter- gantung
puluhan itu haruslah dikembalikan kepada- kemakmuran bangsa Israel (Im. 27:30-32;
Nya sebagai milik-Nya. Bil. 18:24, 26, 28; Ul. 12:6, 11, 17).
Sistem persepuluhan sangat indah Jauh dari penghapusan lembaga ini,
dalam kesederhanaannya. Keadilannya justru Perjanjian Baru mengakui
dinyatakan dengan tuntutannya yang keabsahannya. Yesus membenarkan
berimbang baik un- tuk orang kaya persembahan persepu- luhan dan
maupun untuk orang miskin. Kesepadanan menghakimkan orang yang me- langgarnya
itu terletak pada Allah selaku pemilik yang (Mat. 23:23). Sementara hukum
memberikan kepada kita untuk digunakan, keupacaraan mengatur persembahan
maka begitu pulalah kita harus korban yang melambangkan korban
mengembalikan sepersepuluh penghasilan pendamaian Kristus berakhir pada saat
kita kepada-Nya. kematian-Nya, hukum mengenai
Waktu Tuhan meminta persepuluhan persepuluhan tidak berakhir di situ.
(Mal. 3:10), Ia tidak meminta rasa syukur Karena Abraham adalah bapa orang
atau kedermawanan. Walaupun sebenarnya ber- iman, maka ialah yang menjadi contoh
rasa syukur haruslah menjadi bagian pem- bayaran persepuluhan kepada
pernya- taan kita kepada Tuhan, kita Melkisedek, Imam Allah yang Mahatinggi,
memberikan persepuluhan karena Tuhan begitu pulalah dengan orang yang beriman
memerintahkan- nya. Persepuluhan itu pada zaman Per- janjian Baru, memberi
milik Tuhan dan Ia me- minta supaya kita persepuluhan kepada Kristus, Imam Besar
mengembalikannya kepada- Nya. kita menurut peraturan Melkisedek. (Ibr.
5:9, 10; 7:1-22).5
a. Contoh persepuluhan. Pemberian
persepuluhan telah dipraktikkan dalam b. Penggunaan persepuluhan.
Kitab Suci. Abraham memberikan kepada Persepu- luhan itu suci dan harus
Melkise- dek, imam Tuhan Yang digunakan untuk tu- juan-tujuan yang suci
Mahatinggi, “seper- sepuluh dari saja. Tuhan menyuruh, “Demikian juga
semuanya” (Kej. 14:20). De- ngan berbuat segala persembahan perse- puluhan dari
demikian, ia mengakui keima- matan tanah, baik dari hasil benih di ta- nah
Melkisedek berasal dari Tuhan, dan maupun dari buah pohon-pohonan, ada- lah
menunjukkan bahwa ia mengenal betul milik Tuhan; itulah persembahan yang ku-
lem- baga yang kudus ini. Penyerahan dus bagi Tuhan. Mengenai segala
persepuluhan ini menunjukkan bahwa persem-
kebiasaan ini telah melembaga pada zaman bahan-persepuluhan dari lembu sapi atau
dahulu. kambing domba... harus menjadi persem-
bahan kudus bagi Tuhan” (Im. 27:30-32).
“Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan
Penatalayanan 311
itu ke dalam rumah perbendaharaan,” kata-
Nya, “supaya ada persediaan makanan di 2. Persembahan. Orang-orang Kristen
ru- mah-Ku” (Mal. 3:10). yang tahu berterima kasih tidak membatasi
Di kalangan bangsa Israel, bagian mereka membantu gereja hanya de-
persepuluhan itu digunakan hanya untuk ngan persepuluhan saja. Mezbah
orang-orang Lewi yang sama sekali tidak persembah- an bangsa Israel, yang
menerima bagian apa- apa dari suku-suku kemudian dikenal de- ngan Bait Allah,
Israel, karena mereka ha- rus menggunakan dibangun dari “pemberian sukarela”—
seluruh waktu mereka me- rawat persembahan yang diberikan de- ngan hati
perbaktian bangsa Israel, melayani pe- yang rela (Kel. 36:2-7; bandingkan 1 Taw.
kerjaan di kaabah, dan memberikan 29:14). Persembahan-persembahan khusus
petunjuk kepada orang banyak dalam hal menutupi biaya pembangunan tempat
yang berkait- an dengan hukum Tuhan (Bil. kebaktian ini (Kel. 30:12-16; 2 Raj. 12:4,
18:21, 24). 5; 2 Taw. 24:4-13; Neh. 10:32, 33).
Sesudah Penyaliban, saat peranan lang- Barangkali bangsa Israel yang paling
sung keimamatan orang Lewi berakhir, banyak memberi, dari seperempat sampai
per- sembahan persepuluhan masih tetap sepertiga penghasilan mereka dibaktikan
diguna- kan untuk membantu pelayanan kepada agama dan mak- sud-maksud yang
gereja Tu- han. Paulus menggambarkan bersifat kedermawanan. Apakah dengan
dasar utama prinsip ini dengan turut sertanya memberi da- lam jumlah
menyejajarkan pelayanan Keimamatan besar dan berat itu membuat me- reka jatuh
dengan pelayanan Injil yang ba- ru miskin? Justru sebaliknya, Allah berjanji
didirikan. Ia berkata, “Jadi, jika kami telah untuk memberkati kesetiaan mereka (Mal.
menaburkan benih rohani bagi kamu, 3:10-12).8
berle- bih-lebihankah, kalau kami menuai Begitu pula sekarang ini, Allah
hasil du- niawi daripada kamu? Kalau meminta supaya kita memberi dengan
orang lain mem- punyai hak untuk murah hati se- bagaimana Ia telah
mengharapkan hal itu dari pada kamu, memberikan kemakmuran kepada kita.
bukankah kami mempunyai hak yang lebih Pemberian dan persembahan di- perlukan
besar?... Tidak tahukah kamu, bahwa untuk membangun, memelihara dan
mereka yang melayani dalam tempat kudus menjalankan jemaat, juga untuk
mendapat penghidupannya dari tempat mendirikan lembaga pengobatan sebagai
kudus itu dan bahwa mereka yang tugas misionaris, menunjukkan makna
melayani mezbah, mendapat bahagian praktis Injil itu.
mereka dari mezbah itu? Demikian pula Apakah kita harus memberi seperti
Tuhan telah me- netapkan, bahwa mereka bang- sa Israel memberi, ataukah pola dan
yang memberitakan Injil, harus hidup dari cara me- reka memberi itu tidak lagi dapat
pemberitaan Injil itu” (1 Kor. 9:11-14). digunakan? Di dalam Perjanjian Baru
Oleh karena itu, anggota-anggota Kristus meletakkan dasar-dasar
gereja, dengan sukarela membawa penatalayanan yang sejati— bahwa
persepuluhan mereka ke dalam “rumah pemberian kita kepada Tuhan harus- lah
perbendaharaan, supaya ada persediaan berimbang dengan terang dan hak-hak is-
makanan di rumah- Ku” (Mal. 3:10)— timewa yang kita nikmati. la berkata
dengan kata lain, supaya cukup biaya di “Setiap orang yang kepadanya banyak
gereja Tuhan untuk mengada- kan diberi, dari- padanya akan banyak dituntut,
pelayanan serta meneruskan tugas Injil ke dan kepada siapa yang banyak
luar.6, 7 dipercayakan, daripada- nya akan lebih
banyak lagi dituntut” (Luk. 12:48). Ketika
Kristus mengutus para peng-
312 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ikut-Nya untuk melakukan sebuah misi, Ia
berkata, “Kamu telah memperolehnya de- luhan dan persembahan. Secara umum,
ngan cuma-cuma, karena itu berikanlah orang-orang tidak mengerti dan melalaikan
pula dengan cuma-cuma” (Mat. 10:8). prinsip Ilahi mengenai penatalayanan.
Prinsip ini berlaku juga atas berkat-berkat Bahkan di kalangan orang Kristen sendiri
keuangan ki- ta. hanya se- dikit yang mengetahui peranan
Perjanjian Baru sama sekali tidak mereka sela- ku penatalayan. Respons
pernah menghapuskan sistem ini. Jika kita Tuhan terhadap ke- tidaksetiaan bangsa
memban- ding-bandingkan hak-hak Israel memberikan pan- dangan yang jelas
istimewa kita dan berkat-berkat yang kita bagaimana Tuhan mem- perhatikan hal ini.
peroleh dengan orang-orang Israel, maka Apabila mereka menggu- nakan
kita akan melihat bahwa di dalam Kristus persepuluhan dan persembahan untuk
bagian kita jauh lebih besar. Akankah rasa kepentingan diri sendiri, Ia mengamarkan
syukur kita memperoleh pernyataan mereka bahwa hal itu sama dengan pencuri
hubungan melalui kedermawanan yang (Mal 3:8) dan menyifatkan kurangnya
lebih besar supaya dengan demikian Injil keber- untungan mereka karena mereka
keselamatan ini dapat diluaskan kepada kurang se- tia dalam soal keuangan:
orang lain?9 Makin luas jangkauan Injil itu “Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu
diumumkan, makin besar bantuan yang masih menipu Aku, ya kamu seluruh
diper- lukan. bangsa!” (Mal. 3:9).
Allah menunjukkan panjang sabar-Nya,
3. Prinsip yang masih tetap berlaku. kasih dan kemurahan dengan memberikan
Prinsip penatalayanan berlaku juga atas amaran-Nya disertai dengan pemberian
apa yang tetap ada pada kita sama seperti anu- gerah: “Kembalilah kepada-Ku, maka
apa yang kita berikan. Sementara Aku akan kembali kepadamu” (Mal. 3:7).
persepuluhan adalah ujian dasar Ia memberikan kepada mereka berkat yang
penatalayanan kita atas harta milik kita berkelimpahan seraya menantang mereka
yang bersifat sementara,10 penggunaannya supaya menguji kesetiaan-Nya. “Bawalah
tetap juga menjadi ujian bagi kita. seluruh persembahan persepuluhan itu ke
Bagaimana kita menggunakan harta dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
ben- da kita menunjukkan sejauh mana kita persediaan makanan di rumah-Ku dan
me- ngasihi Tuhan dan sesama kita. Uang ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam,
mung- kin menjadi satu kuasa demi apakah Aku tidak membukakan bagimu
kebaikan: jika ada di tangan kita dapat kita tingkap-ting- kap langit dan mencurahkan
gunakan untuk memberi makan orang- berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
orang yang lapar, memberikan minuman Aku akan menghardik bagimu belalang
bagi orang yang da- haga, dan memberikan pelahap, supaya jangan di- habisinya hasil
pakaian bagi orang yang tidak berpakaian tanahmu dan supaya jangan pohon anggur
(Mat. 25:34-40). Dari sudut Allah, uang di padang tidak berbuah bagi- mu, firman
sangat berharga apabila di- gunakan untuk Tuhan semesta alam. Maka sega- la bangsa
keperluan hidup, untuk mem- berkati orang akan menyebut kamu berbahagia, sebab
lain dan menunjang pekerjaan- Nya. kamu ini akan menjadi negeri kesuka- an,
firman Tuhan semesta alam” (Mal. 3:10-
4. Tidak setia dalam soal persepu- 12).

Penatalayanan bumi. Ilmu pengetahuan


modern telah menjadikan bumi ini sebuah
la-
Penatalayanan 313
boratorium yang besar untuk penelitian
dan eksperimen. Penelitian yang demikian tus mati bagi dunia, penatalayanan, dalam
telah memberikan banyak keuntungan, artinya yang lebih luas, adalah untuk dunia
akan tetapi revolusi industri juga telah ini.
mengakibatkan pencemaran udara, air dan
tanah. Dalam be- berapa hal, teknologi BERKAT-BERKAT
telah memanipulasi alam ketimbang PENATALAYANAN
mengelolanya dengan bijak- sana.
Allah telah menempatkan kita selaku
Kitalah penatalayan dunia ini, dan kita
pe- natalayan demi kepentingan diri kita
ha- rus melakukan segala upaya untuk
sendiri, pertumbuhan kita bukan demi Dia.
memper- tahankan hidup pada segala
tingkat dengan memelihara keseimbangan
ekologi secara utuh. Pada waktu Berkat Pribadi. Salah satu alasan Tuhan
kedatangan-Nya yang ke- dua kali, Kristus meminta kita supaya terus mengabdikan
akan “membinasakan ba- rangsiapa yang se- luruh hidup kita kepada-Nya—waktu,
membinasakan bumi” (Why. 11:18). Dari kemam- puan, tubuh dan harta milik kita—
sudut ini penatalayan-penatala- yan Kristen untuk me- nguatkan pertumbuhan rohani
bertanggung jawab bukan saja atas milik kita sendiri, dan untuk mengembangkan
mereka tetapi bertanggung jawab juga atas tabiat. Jika kita senantiasa sadar atas
dunia sekelilingnya. kepemilikan Tuhan atas segala sesuatu dan
kasih yang tidak hen- ti-hentinya yang
KRISTUS SEBAGAI PENATALAYAN dicurahkan-Nya kepada ki- ta, maka kasih
dan rasa syukur kita akan ter- pelihara.
Penatalayanan yang baik ialah penatala- Penatalayanan yang setia juga
yanan yang tidak mementingkan diri; membantu kita untuk memperoleh
memas- rahkan diri kepada Tuhan kemenangan atas ra- sa ingin terhadap
sepenuhnya seraya melayani manusia. milik orang lain dan sikap mementingkan
Karena kasih-Nya kepa- da kita maka diri sendiri. Rasa ingin memili- ki harta
Kristus telah menanggung salib yang orang lain, salah satu musuh manusia yang
kejam itu, bahkan rasa pahit yang paling terbesar, dihakimkan di dalam Sepuluh
dalam karena penolakan milik-Nya sendiri, Hukum. Yesus juga memberikan amaran
dan rasa ditinggalkan Allah yang tidak mengenai hal itu: “Berjaga-jagalah dan was-
terdu- ga dalamnya. Dibandingkan dengan padalah terhadap segala ketamakan, sebab
pembe- rian ini, bukan atas apa yang walaupun seorang berlimpah-limpah
dipunyai-Nya— sekalipun Ia telah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari
memiliki segala sesuatu— melainkan atas pada keka- yaannya itu” (Luk. 12:15).
Diri-Nya sendiri. Itulah yang dimaksudkan Memberi secara teratur akan membantu
dengan penatalayanan. Dengan merenung- mencabut rasa ta- mak dan sifat
renungkan karunia yang terbesar ini kita mementingkan diri sendiri dari hidup kita.
tidak lagi dalam kedirian kita sendiri, Penatalayanan menuntun
melainkan menjadi semakin serupa dengan perkembangan tabiat ekonomis dan efisien.
Dia. Itulah yang menggerakkan kita Jika “telah me- nyalibkan daging dengan
menjadi orang yang amat memperhatikan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Gal.
jemaat, me- melihara orang-orang yang 5:24),maka kita ti- dak akan menggunakan
berada dalam lingkup orang percaya dan apa pun untuk me- muliakan diri sendiri.
juga yang tidak termasuk ke dalam lingkup “Apabila prinsip-prinsip penatalayanan
itu. Karena Kris- telah menguasai hidup, maka
314 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
jiwa diterangi, maksud tujuan telah tetap,
ke- senangan sosial bebas dari yang wa “kita tidak lagi beranggapan bahwa
bersifat pa- mer, kehidupan bisnis berjalan hidup bergantung atas berapa banyak uang
di bawah pe- ngaruh peraturan emas, maka yang ki- ta miliki, berapa banyak gelar
keinginannya hanyalah memenangkan yang kita san- dang, berapa banyak orang
jiwa. Kehidupan yang penuh berkat dari penting yang kita kenal, berapa banyak
perbendaharaan Tu- han yang demikianlah rumah dan tetangga tempat kita tinggal,
tersedia dalam kehi- dupan yang beriman dan jabatan serta penga- ruh yang kira-kira
dan setiawan.”11 kita miliki.” Hidup yang se- jati ialah
Sebuah kepuasan yang dalam dan pengenalan akan Allah, mengem- bangkan
meng- gembirakan muncul dari jaminan kasih sayang dan sifat dermawan seperti
atas apa pun yang ditanam demi yang ada pada-Nya, memberi apa yang
keselamatan orang-o- rang, yang untuknya dapat kita berikan, sesuai dengan keber-
Kristus mati. Tuhan menjelaskan, untungan yang diberikan-Nya kepada kita.
“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu Hidup yang sejati ialah hidup yang sama
lakukan untuk salah seorang dari saudara- dengan roh yang dimiliki Kristus.
Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).
“Ti- dak ada yang terlalu berharga bagi kita Berkat bagi Gereja. Penggunaan rencana
untuk diberikan kepada Yesus. Jika kita penatalayanan yang berdasarkan Alkitab
mengem- balikan kepada-Nya talenta, mutlak bagi gereja. Anggota jemaat yang
harta benda yang dipercayakan kepada te- rus-menerus turut memberi—
pemeliharaan ki- ta, maka Ia akan memberi merupakan je- maat yang kuat, turut
lebih banyak lagi kepada kita. Setiap usaha membagikan berkat yang telah dicurahkan
yang kita lakukan bagi Kristus akan diberi Kristus atasnya, dan siap menyambut apa
ganjaran oleh-Nya, dan segala tugas yang pun yang diperlukan da- lam pekerjaan
kita lakukan di dalam nama-Nya akan Tuhan. Gereja akan memiliki biaya yang
mengerjakan kebahagiaan bagi kita cukup untuk melaksanakan pela- yanan,
sendiri.” untuk meluaskan kerajaan Tuhan di
sekitarnya, dan kemudian meluaskannya ke
Berkat kepada Orang Lain. Penatalayan tempat yang lebih jauh lagi. Dengan
yang sejati ialah penatalayan yang sukarela akan digunakannya waktu, talenta
memberkati semua orang yang dan sara- na apa pun yang ada bagi Tuhan
berhubungan dengan kita. Mereka di dalam rasa syukur dan kasih atas berkat-
mempraktikkan penatalayanan yang berkat yang te- lah diberikan-Nya.
disarankan Paulus, “Peringatkanlah agar Mengenai jaminan Kristus bahwa Ia
me- reka itu berbuat baik, menjadi kaya akan kembali apabila Injil kerajaan telah
dalam ke- bajikan, suka memberi dan diumumkan sebagai “kesaksian bagi semua
membagi dan de- ngan demikian bangsa” (Mat. 24:14), semua diundang
mengumpulkan suatu harta sebagai dasar menjadi pena- talayan-penatalayan dan
yang baik bagi dirinya di waktu yang akan pembantu-pemban- tu-Nya. Dengan
datang untuk mencapai hidup yang demikian kesaksian jemaat akan menjadi
sebenarnya” (1 Tim. 6:18, 19). kuasa yang mendatangkan ber- kat bagi
Penatalayanan menyangkut pelayanan dunia, dan penatalayan yang setia akan
terhadap orang lain dan kerelaan merasa gembira apabila mereka melihat
membagikan apa pun yang telah diberikan berkat-berkat Injil itu diteruskan kepada
Tuhan kepada- nya dengan limpah orang-orang lain.
sehingga mendatangkan berkat juga kepada
orang lain. Ini berarti bah-
Penatalayanan 315
Referensi

1. . Webster’s New Universal Unabridged Dictionary, edisi kedua, 1979, hlm. 1786.
2. . SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1425.
3. Ibid.
4. Paul G. Smith, Managing God’s Goods (Nashville: Southernn Pub. Assn. 1973), hlm. 21.
5. Lihat C.G. Tuland, “Tithing in the New Testament,” Ministry, Oktober 1961, hlm. 12.
6. Contoh dalam Keluaran 27:20 Allah memberikan petunjuk khusus bahwa minyak zaitun disediakan untuk lampu.
‘Persediaan minyak zaitun untuk tempat kebaktian supaya lampu itu berfungsi sebagaimana mestinya adalah
merupakan kewajiban yang terus-menerus—tetapi biaya sehari-hari bukanlah berasal dari persepuluhan. Baca juga
tulisan White, Counsels on Stewardship (Washington, D.C.:Review and Herald, 1940), hlm. 102, 103. Ia menga-
takan bahwa guru Alkitab yang mengajarkan pelajaran Alkitab di sekolah Gereja haruslah dibiayai dari
persepuluhan (Ibid., hlm. 103), tetapi janganlah digunakan untuk maksud lain dari “tujuan sekolah,” pinjaman
sekolah atau membantu kolportir (White, Testimonies, jilid 9, hlm. 248, 249; White, Selected Message; buku 2,
hlm. 209). tingkat pekerjaan ladang Tuhan yang seperti ini hendaknya dibantu dari persembahan.
7. . T.H. Jemison membuat beberapa anjuran yang sangat praktis mengenai bagaimana menghitung persepuluhan.
Ia menulis, “Persepuluhan dari gaji mudah dihitung. Umumnya tidak ada ‘biaya bisnis’—yakni biaya-biaya yang
di- keluarkan untuk mendatangkan hasil itu—untuk dikurangi. Sepuluh persen dari gaji itu adalah persepuluhan.
“Persepuluhan penghasilan usaha mempunyai beberapa variasi dibandingkan dengan persepuluhan dari gaji. Pen-
jualan keseluruhan atau eceran akan dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usahanya sebe-
lum penghitungan persepuluhan itu. Di dalamnya termasuk biaya menggaji pembantu, listrik, pemanasan,
asuransi, sewa atau pajak yang harus dibayarkan dan hal-hal yang serupa itu. Pengurangan ini tentu saja tidak
termasuk dengan pengeluaran pribadi atau biaya untuk keluarga.

Petani mengurangi biaya yang dikeluarkannya—upah, pupuk, biaya perbaikan, bunga, pajak dan semacamnya.
Bagaimana pun, petani harus menghitung juga penghasilan pertaniannya yang digunakan oleh keluarga, karena ini
mengurangi biaya hidup keluarga dan dianggap juga sebagai penghasilan.
“Prosedur yang dapat dibandingkan dengan itu dapat diikuti oleh pengusaha pabrik, penanam modal atau orang-
orang yang profesional lainnya. Perhitungan yang tepat yang diperlukan sekarang ini dalam segala usaha memu-
dahkan penaksiran pertambahan persepuluhan, atau keuntungan dari, usaha. Ada sebagian usahawan yang mema-
sukkan persepuluhan mereka ke dalam perhitungan sistem pembukuan yang reguler. “Kadang-kadang ada perem-
puan yang mempunyai suami yang tidak membayar persepuluhan menemui kesulitan untuk mengetahui bagai-
mana ia seharusnya membayar persepuluhan. Dalam kasus-kasus tertentu ia dapat membayar persepuluhannya
berdasarkan uang yang diterimanya untuk belanja rumah tangga. Sedangkan dalam contoh lain hal ini tidak di-
perkenankan. Dalam kasus-kasus yang demikian kemungkinan ia dapat membayar persepuluhan berdasarkan uang
ekstra saja yang diperolehnya atau yang diterimanya sebagai pemberian. ‘Sebab jika kamu rela untuk memberi,
maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan
apa yang tidak ada padamu. (2 Kor. 8:12): Christian Beliefs, hlm. 267.
8. . Sebagian pelajar Alkitab percaya bahwa bangsa Israel memberikan paling sedikit dua kali persepuluhan
(sebagian dari antara mereka beranggapan malahan tiga kali) selain pelbagai macam persembahan lainnya.
Mengenai per- sepuluhan yang pertama Tuhan berkata, “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada
mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas
pekerjaan yang di- lakukan mereka” (Bil. 18:21). Tetapi mengenai persepuluhan yang kedua Ia berkata, “Di
hadapan Tuhan, Allah- mu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah
engkau memakan per- sembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, atau pun dari anak-
anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan Tuhan, Allahmu”
(Ul. 14:23). Dari tiga tahun, dua tahun digunakan bangsa Israel untuk membawa persepuluhan ini, atau dengan uang
yang jumlahnya kira-kira sama, ke dalam bait suci. Di sana persepuluhan itu digunakan untuk merayakan pesta
agama dan juga untuk keperluan orang Lewi, orang-orang asing, anak yatim dan para janda. Setiap tahun ketiga
orang-orang Israel menggunakan persepuluhan yang kedua di rumah untuk menjamu orang Lewi dan yang miskin.
Oleh karena itu, persepuluhan yang kedua digunakan untuk usaha kedermawanan dan kemurahan hati (Ul. 14:27-29;
26:12). Baca White, Patriarchs and Prophets, hlm. 530; “Tithe,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1127.
9. . Bnd White, Testimonies, jilid 3, hlm. 392.
10. Kalau secara Alkitabiah pengertian memiliki bukanlah kepemilikan. Sikap kita terhadap persepuluhan menun-
jukkan apakah kita mengakui bahwa kita hanyalah pengelola ataukah kita berpura-pura menjadi pemilik.
11. Froom, “Stewardship in Its Larger Aspects,” Ministry, hlm. 20.
12. White, Testimonies, jilid 4, hlm. 19.
13. P.G. Smith, hlm. 72.
Kita dipanggil untuk menjadi umat yang saleh yang berpikir, me-
rasa dan bertindak selaras dengan asas-asas surga. Karena Roh di
dalam kita menciptakan kembali tabiat Tuhan maka kita melibatkan
diri hanyalah dalam perkara-perkara yang menghasilkan kesucian
seperti Kristus, kesehatan dan kegembiraan dalam hidup kita. Ini ber-
arti bahwa kesenangan dan kesukaan kita haruslah memenuhi ukuran
selera Kristen dan keindahan Kristiani. Sementara mengakui adanya
perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, bersih,
sesuai dengan keindahan yang sejati bukannya dengan hiasan
lahiriah melainkan dengan hiasan yang tidak akan hancur yakni
dengan roh lemah lembut. Itu juga berarti karena tubuh kita adalah
bait suci Roh Kudus, maka kita harus memeliharanya dengan arif dan
bijaksana. Dengan olah raga dan istirahat yang berimbang, kita
harus menerapkan cara makan yang paling sehat dan sama sekali
harus menjauhi makanan haram yang disebutkan dengan jelas dalam
Kitab Suci. Minuman yang mengandung alkohol, tembakau, dan pe-
nyalahgunaan obat-obat bius dan narkotik yang merusak tubuh, ha-
rus membebaskan kita dari semuanya itu. Sebaliknya, kita justru
harus melibatkan dalam apa pun yang membuat pikiran dan tubuh
kita taat kepada Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira dan
baik.— Fundamental Beliefs,—22.
BAB 22

TINGKAH LAKU ORANG KRISTEN

ingkah laku Kristen—gaya hidup


T seorang pengikut Allah–timbul sebagai
satu sam- butan karena rasa syukur kepada
sama seperti Aku bukan dari dunia” (Yoh.
17:15, 16). Bagaimanakah seorang Kristen
dapat sekaligus berada di dunia ini dan
kesela- matan agung Allah melalui Kristus. dipi- sahkan dari padanya? Bagaimanakah
Kepada semua orang Kristen, Paulus gaya hidup orang Kristen berbeda dari
mengimbau: “Karena itu, saudara-saudara, dunia ini? Orang-orang Kristen harus
demi kemurah- an Allah aku menasihatkan memakai ga-
kamu, supaya ka- mu mempersembahkan ya hidup yang berbeda, bukan hanya sekadar
tubuhmu sebagai peraembahan yang untuk berbeda melainkan karena Tuhan
hidup, yang kudus dan yang berkenan telah menghimbau mereka hidup menurut
kepada Allah: itu adalah iba- dahmu yang prinsip. Gaya hidup yang diminta-Nya agar
sejati. Janganlah kamu menjadi serupa mereka hidupkan membuat mereka mampu
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh meraih potensi penuh sebagai makhluk
pembaharuan budimu, sehingga kamu ciptaan-Nya, membuat mereka efisien
dapat membedakan manakah kehendak Al- dalam pelayanan- Nya. Menjadi orang
lah: apa yang baik, yang berkenan kepada yang berbeda mereka patut memajukan
Al- lah dan yang sempurna” (Rm. 12:1, 2). misi mereka: untuk melaya- ni dunia—
Oleh karena itu orang Kristen haruslah menjadi garam dunia dan mene- ranginya.
dengan su- karela menjaga dan Apakah gunanya garam apabila su- dah
mengembangkan mental, jasmani dan menjadi tawar, atau terang jika tidak
kemampuan rohani agar mereka dapat berbeda dari kegelapan?
menghormati Pencipta dan Penebus Kristus itulah teladan kita. Ia
mereka.
menghayati hidup yang demikian di dunia
Kristus berdoa, “Aku tidak meminta, ini sehingga orang banyak menuduh-Nya
su- paya Engkau mengambil mereka dari manusia “pela- hap dan peminum” (Mat.
dunia, tetapi supaya Engkau melindungi 11:19), walaupun Ia bukan seperti itu. Ia
mereka dari pada yang jahat. Mereka secara konsisten hidup sesuai dengan asas-
bukan dari dunia, asas yang ditetapkan Al-

317
318 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
lah sehingga tidak ada seorang pun yang
da- pat membuktikan Ia bersalah (Yoh. Kristen adalah buah keselamatan secara ala-
8:46). miah dan berlandaskan apa yang telah
dise- lesaikan Kristus bagi kita di Golgota.
TINGKAH LAKU DAN
KESELAMATAN BAIT SUCI ROH KUDUS

Untuk memastikan apakah tingkah laku Bukan hanya jemaat tetapi juga
yang pantas, kita harus menghindari dua individu Kristen merupakan bait suci Roh
hal yang ekstrem. Yang pertama Kudus. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa
penerimaan hukum-hukum dan penerapan tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
asas-asas menjadi sebuah sarana di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
keselamatan. Paulus menyimpulkan sudut peroleh dari Allah,—dan bahwa kamu
ekstrem ini dengan ka- ta-kata, “Kamu bukan milik kamu sendiri?” (1 Kor. 6:19).
lepas dari Kristus, jikalau ka- mu Oleh karena itu, orang-orang Kristen
mengharapkan kebenaran oleh hukum menjalankan kebiasaan-kebiasaan hidup
Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia” se- hat untuk melindungi pusat komando
(Gal. 5:4). bait suci tubuh mereka, pikiran, tempat
Sudut ekstrem lainnya yang bertolak tinggal Roh Kristus. Untuk alasan inilah
be- lakang dengan yang di atas ialah gereja Masehi Advent Hari Ketujuh selama
kepercayaan bahwa karena amal baik tidak kurang lebih 100 tahun yang lalu—telah
menyelamatkan maka hal itu tidaklah menekankan pen- tingnya kebiasaan hidup
penting––jadi bagaimana pribadi seseorang sehat yang wajar.2 Dan hasilnya sudah
tidaklah menjadi soal. Ke- pada ekstrem kelihatan seperti berikut: Penelitian baru-
seperti ini Paulus berkata juga sebagai baru ini menunjukkan bahwa orang-orang
berikut: “Tetapi janganlah kamu Advent ternyata lebih sedikit terkena
mempergunakan kemerdekaan itu sebagai penyakit yang kebanyakan menimpa
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, masyarakat pada umumnya.3
melainkan layanilah seorang akan yang Sebagai orang Kristen, kita merasa pri-
lain oleh kasih” (Gal. 5:13). Apabila setiap hatin atas aspek-aspek kehidupan baik
anggo- ta atau setiap orang mengikuti hati aspek rohaninya maupun aspek jasmaninya.
nurani sendiri, “maka tidak ada lagi tata Yesus, yang menjadi panutan kita,
tertib se- sama Kristen sebagaimana menyembuhkan “segala penyakit dan
digariskan dalam Matius 18 dan Galatia kelemahan di antara bangsa itu” (Mat.
6:1, 2. Gereja tidak lagi menjadi tubuh 4:23).
Kristus, yang di dalamnya ter- dapat cinta Alkitab menganggap manusia sebagai
kasih dan saling memperhatikan, makhluk yang utuh (baca bab 7).
melainkan menjadi sebuah himpunan “Pembagian antara yang rohani dan
individu yang tercerai-berai, masing- jasmani agak asing bagi Alkitab.”4
masing menurut kemauan sendiri tanpa Demikianlah Allah mengim- bau kesucian
merasa perlu ber- tanggung jawab atas tubuh sama halnya dengan ke- sehat-an
sesama, sepersekutuan atau merasa jasmani. Susannah Wesley, ibu pen- diri
prihatin atas keperluan mere- ka.”1 gereja Metodis, dengan cekatan meng-
Karena tingkah laku kita dan ikhtisarkan asas ini sebagai berikut: “Apa
kerohanian kita erat hubungannya, kita pun yang melemahkan akalmu, merusak
tidak akan pernah dapat memperoleh kelemah- lembutan hati nuranimu, yang
keselamatan karena ting- kah laku yang mengaburkan perasaanmu terhadap Allah,
baik. Sebaliknya, tingkah laku mengurangi ke-
Tingkah Laku Orang Kristen 319
kuatan dan otoritas pikiranmu atas tubuhmu
— hal itu salah, betapapun kecilnya memberikan tugas untuk dikerjakan
sehingga ti- dak kelihatan salah.”5 pasangan leluhur kita yang pertama—untuk
Hukum Tuhan, yang termasuk memelihara taman yang menjadi rumah
dalamnya hukum kesehatan, bukanlah kediaman mere- ka di tempat terbuka (Kej.
sembarangan atau mana suka, melainkan 2:5, 15; 3:19). Kris- tus sendiri memberikan
direncanakan oleh Pencipta agar kita sebuah teladan kegi- atan jasmani. Hampir
mampu menikmati hidup sebaik-baiknya. seluruh masa hidup- Nya digunakan dalam
Setan, sang musuh itu, ingin mencuri pekerjaan kasar selaku tukang kayu, dan
kesehatan kita, kegembiraan kita, selama Ia bekerja Ia berja- lan menjelajahi
kesejahteraan pikiran kita, dan pada jalan-jalan di Palestina.
akhirnya ingin menghancurkan kita (baca
Yoh. 10:10). Berkat Sinar Matahari. Terang sangat
penting bagi kehidupan (Kej. 1:3).
BERKAT-BERKAT ALLAH BAGI Diberinya kuasa untuk mengadakan proses
KESEHATAN MENYELURUH yang meng- hasilkan zat makanan yang
memberi makan dan energi bagi tubuh kita
Untuk memperoleh kesehatan ini, ber- serta mengeluarkan oksigen yang mau tidak
gantung pada praktik yang sederhana tetapi mau harus kita miliki supaya hidup. Sinar
efektif—prinsip-prinsip yang diberikan matahari memberi kese- hatan dan
Allah. Beberapa dari antaranya cukup jelas kesembuhan.
dan umumnya orang setuju. Yang lain-lain,
misal- nya aturan makan yang baik, agak Berkat Air. Tubuh manusia terdiri atas
sukar di- terima karena berkaitan dengan 75% air, akan tetapi cairan yang amat
orientasi dan kebiasaan-kebiasaan yang penting ini terus-menerus hilang melalui
telah begitu men- dasar atas gaya hidup udara yang di- hembuskan, pernapasan,
kita. Karena itulah, kita harus mengabdikan dan produk-produk yang perlu dibuang.
lebih banyak kesempatan untuk asas-asas Meminum air putih 6-8 gelas setiap hari
ini karena kedua-duanya di- salahpahami, membantu membuat hidup yang efisien dan
diperdebatkan atau ditolak.6 bahagia. Fungsi penting lain- nya air ini
ialah untuk membersihkan dan
Manfaat Olah Raga. Olah raga yang rutin mendatangkan rasa santai.
adalah formula sederhana untuk
menambah energi, ketegapan tubuh, Berkat Udara Segar. Lingkungan dengan
kesantaian tubuh, kulit yang lebih sehat, udara yang tidak bersih, di luar rumah, mem-
menambah rasa per- caya diri, memulihkan buat darah tidak dapat mengangkut oksigen
pencernaan, meng- efektifkan berat tubuh, secara memadai sesuai dengan keperluan
dan mengurangi de- presi serta risiko sakit yang harus ada untuk membuat setiap sel
jantung dan sakit kan- ker. Olah raga ber- fungsi secara optimal. Kecenderungan
bukan hanya sekadar pilihan, justru ini ini membuat seseorang kurang waspada
penting agar dapat tetap sehat seca- ra dan bertanggung jawab. Oleh karena itu,
optimal—baik fisik maupun mental.7 betapa pentingnya melakukan segala
Kegiatan yang bermanfaat cenderung sesuatu yang mungkin untuk memastikan
mendatangkan kesejahteraan; sedangkan persediaan udara segar yang memadai
ketidakaktifan dan kemalasan cenderung setiap hari.
ke- pada pertikaian (Ams. 6:6-13; 14:23).
Allah Berkat Bertarak, Bebas dari Obat Bius
dan Obat Perangsang Lainnya. Pelbagai
320 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
obat bius sedang melanda masyarakat kita
karena obat-obatan ini telah memberikan hilangan kesadaran, terbius, koma dan
rangsangan bebas dari rasa stres dan rasa mati. Umumnya, peminum alkohol yang
sa- kit. Orang Kristen sekarang ini sedang terus-me- nerus akan mengakibatkan
digoda untuk menggunakannya. Banyak berkurangnya da- ya ingat, rusaknya
minuman populer sekarang ini yang pertimbangan dan ke- mampuan belajar.11
demikian: kopi, teh, dan coca-cola berisi Cerita-cerita yang terdapat dalam
kafein,9 dan anggur sari buah yang harum Alkitab yang berkaitan dengan pemakaian
berisi alkohol. Penelitian menunjukkan minuman beralkohol tampaknya
bahwa minuman ringan seka- rang memberikan kesan bahwa Tuhan berkenan
cenderung menggunakan lebih keras lagi atas pemakaiannya. Bahkan Kitab Suci
yang dapat mempengaruhi pikiran. Orang juga menunjukkan bahwa umat Allah turut
Kristen yang arif haruslah menjauhi segala serta dalam tingkah laku so- sial, misalnya
sesuatu yang merusak itu. praktik perceraian, poligami dan
perbudakan––perbuatan yang jelas-jelas
1. Tembakau. Dalam bentuk yang ba- tidak dapat dimaafkan Tuhan. Dalam
gaimanapun tembakau secara pelahan- menaf- sirkan ayat-ayat Kitab Suci yang
lahan menjadi racun yang sangat merusak demikian, baik juga kita berpikir bahwa
tubuh, mental dan kuasa moral. Pada Allah tidak perlu harus membenarkan apa
mulanya efek- nya memang sukar diamati. yang dibiarkan- Nya.
Mula-mula bersi- fat merangsang dan Jawaban Yesus atas pertanyaan yang
kemudian melumpuhkan saraf, menyelidik, mengapa Musa mengizinkan
melemahkan dan mengeruhkan otak. per- ceraian menunjuk kepada prinsip
Barangsiapa yang menggunakan temba- penafsiran ini. Ia berkata, “Karena
kau ia melakukan bunuh diri secara ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu
pelahan- lahan ,10 melanggar hukum menceraikan istri- mu, tetapi sejak semula
keenam: “Jangan tidaklah demikian” (Mat. 19:8).12 Eden
membunuh” (Kel. 20:13). merupakan contoh Ilahi yang olehnya Injil
memulihkan kita. Sebagai- mana benarnya
2. Minuman Beralkohol. Minuman al- praktik yang lain, jelaslah al- kohol
kohol merupakan minuman yang paling bukanlah bagian dari rencana Allah se- jak
ba- nyak digunakan secara meluas di semula.13
Planet Bumi. Telah berjuta-juta orang yang
dibina- sakannya. Hal itu bukan saja 3. Obat-obat bius lainnya dan narko-
merusak orang yang menggunakannya, tika. Masih banyak lagi jenis obat-obat
tetapi juga meminta korban yang cukup lain yang merusak, juga narkotik, yang
besar dari tengah-tengah masyarakat pada digunakan Setan untuk menghancurkan
umumnya—melalui rumah tangga yang hidup manusia.14 Orang Kristen sejati yang
pecah belah, kematian mendadak dan selalu memandang kepada Kristus akan
kemiskinan. terus memuliakan Allah dengan tubuh
Karena Allah berhubungan dengan kita mereka, menyadari bahwa me- reka adalah
hanya melalui pikiran, maka ada baiknya milik yang berharga bagi-Nya, yang telah
kita mengingat bahwa alkohol merusak dibeli-Nya dengan darah-Nya yang sangat
setiap fungsi. Kalau pengaruh alkohol itu mulia.
sudah sampai pada tingkat sistem tubuh,
maka pe- minumnya mulai kehilangan Berkat Istirahat. Istirahat yang memadai
koordinasi, mulai kacau, tidak dapat sangat penting bagi kesehatan tubuh dan
membulatkan pikiran, ke- pi-
Tingkah Laku Orang Kristen 321
kiran. Kristus menyampaikan belas
kasihan- Nya kepada kita, belas kasihan asal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1
yang pernah ditunjukkan kepada murid- Yoh. 2:15, 16).
murid-Nya yang lelah: “Marilah ke tempat
yang sunyi, supaya kita sendirian, dan 1. Bioskop, televisi, radio dan video.
beristirahatlah seketika” (Mrk. 6:31). Saat Media yang disebutkan ini dapat menjadi
istirahat, yakni istirahat yang tenang sangat sa- rana pendidikan yang sangat
diperlukan untuk meng- adakan hubungan bermanfaat. Media ini telah “mengubah
dengan Allah: “Diamlah dan ketahuilah, atmosfer secara menyeluruh, suasana dunia
bahwa Akulah Allah!” (Mzm. 46:11). kita yang modern serta mempermudah
Allah menekankan perlunya kita istirahat hubungan dalam hidup, pikiran dan segala
dengan mengasingkan hari ketu- juh dari kegiatan yang mencakup seluruh dunia.15
minggu sebagai hari istirahat (Kel. 20:10). Orang Kristen akan meng- ingat bahwa
Istirahat bukanlah sekadar tidur atau televisi dan video mendatangkan dampak
ber- henti dari pekerjaan yang melelahkan. yang lebih besar atas hidup secara
Di da- lamnya terkait cara kita individual ketimbang kegiatan tunggal
menggunakan waktu luang kita. Kelelahan lainnya. Sayangnya, video dan televisi,
tidaklah selalu disebab- kan oleh stres atau yang ham-
karena bekerja terlalu be- rat atau terlalu pir seluruhnya dikuasai pertunjukan,
lama: Pikiran kita juga dapat menjadi letih membawa pengaruh ke dalam rumah, yakni
karena stimulasi berlebih-lebih- an melalui pengaruh yang tidak meninggikan. Kalau
media, penyakit atau karena masa- lah kita tidak ber- usaha memilih dan
pribadi lainnya. menyeleksi, maka media itu akan
Rekreasi adalah rekreasi dalam arti “menjadikan rumah kita ruang bios- kop
yang sesungguhnya dari perkataan itu. dan pertunjukan lagu yang dangkal dan
Rekreasi itu meneguhkan, membangun, murahan.”16 Orang-orang Kristen yang pe-
serta menye- garkan pikiran dan jasmani, nuh pengabdian haruslah menjauhkan diri
sehingga dengan demikian menyiapkan dari yang tidak sehat, kekerasan, gambar
umat percaya kembali ke pekerjaan mereka dan program televisi yang merangsang
dengan tenaga yang baru. Menghayati seks.
hidup dengan sebaik-baik- nya, meminta Sebenarnya alat bantu pandang (audio
orang Kristen supaya mengejar bentuk- visual) itu sendiri tidaklah jahat. Saluran
bentuk rekreasi dan kesenangan yang yang sama yang menyajikan dalamnya
benar-benar menguatkan hubungan mereka kejahatan manusia juga digunakan untuk
dengan Kristus serta memperbaiki menyampaikan khotbah Injil keselamatan.
kesehatan semata. Masih banyak ju- ga program lainnya yang
Kitab Suci membentangkan prinsip ber- cukup berharga di- tayangkan. Akan tetapi
ikut, yang akan membantu orang-orang program yang baik itu juga dapat digunakan
Kris- ten memilih rekreasi yang baik: orang untuk melepaskan diri dari tanggung
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa jawab dalam hidup ini. Orang Kristen
yang ada di dalamnya. Jikalau orang bukan hanya ingin menegakkan prinsip yang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa menentukan apakah yang dapat dilihat tetapi
tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua juga menetapkan batas waktu mereka
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan menonton acara televisi, supaya de- ngan
daging dan keinginan mata serta demikian hubungan sosial dan tanggung
keangkuhan hidup, bukanlah ber- jawab hidup ini tidak mengalami kerugian.
Kalau kita tidak dapat memilih atau jika
kita tidak mampu mengendalikan media
yang ada pada kita, lebih baiklah kita tidak
memi-
322 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
likinya daripada benda itu menguasai
hidup kita serta mencemarkan pikiran atau atau perasaan-perasaan yang tidak berarti.” 17
meng- habiskan sebagian besar waktu kita Hendaknya orang Kristen tidak mendengar
(baca Mat. 5:29, 30). musik atau melodi yang berarah ke situ
Sehubungan dengan renungan kita atas (Rm. 13:11-14; 1 Ptr. 2:11).18
Kristus, sebuah prinsip Alkitabiah yang Bacaan juga dapat mendatangkan
pen- ting menyatakan bahwa “karena faedah yang sangat banyak. Cukup banyak
kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang bahan bacaan yang dapat menghaluskan dan
adalah Roh, maka kita diubah menjadi melu- askan pikiran. Namun demikian
serupa dengan gambar-Nya, dalam banyak juga “bacaan yang buruk, pada
kemuliaan yang semakin besar” (2 Kor. umumnya disalut dengan cara yang sangat
3:18). Dengan memandang terjadilah menarik akan tetapi merusak pikiran dan
perubahan. Akan tetapi orang-o- rang moral. Kisah-kisah me- ngenai petualangan
Kristen haruslah senantiasa mengingat yang liar dan dibumbui dengan moral yang
bahwa prinsip ini pun berlaku untuk segi- lemah, apakah berbentuk kisah rekaan
segi yang negatif. Gambar film secara ataupun berdasarkan kenyata- an,” tidak
grafis menggambarkan dosa dan kejahatan layak untuk dibaca umat percaya karena
manu- sia—pembunuhan, perzinahan, pengaruh yang ditimbulkannya ialah
perampokan dan pelbagai kegiatan yang merendahkan keluhuran budi,
merusak lain- nya—turut berperan merendahkan kejujuran dan gaya hidup
memerosotkan akhlak. Nasihat Paulus di serta menghalangi perkembangan
dalam Filipi 4:8 mem- bentangkan sebuah persatuan dengan Kristus.19
prinsip yang dapat mem- bantu
mengidentifikasi bentuk-bentuk rekreasi 3. Kegiatan yang tidak dapat
yang bermutu: “Jadi akhirnya, saudara- diterima. Masehi Advent Hari Ketujuh
sau- dara, semua yang benar, semua yang juga mengajar- kan bahwa judi, bermain
mulia, semua yang adil, semua yang suci, kartu, menonton bioskop dan berdansa
semua yang manis, semua yang sedap haruslah dijauhkan (1 Yoh. 2:15-17).
didengar, se- mua yang disebut kebajikan Dipertanyakan juga tentang pemakaian
dan patut dipuji, waktu untuk menonton olah raga kekerasan
pikirkanlah semuanya itu.” (Flp. 4:8). Setiap kegiatan yang
melemahkan hubungan dengan Tuhan serta
2. Bacaan dan Musik. Standar yang mengakibatkan hilangnya pandangan kita
tinggi juga diperlukan dalam bidang ini, terhadap hal-hal yang abadi, membantu
baca- an dan musik orang Kristen. Musik ran- tai Setan mengikat jiwa kita lebih erat.
adalah pemberian Tuhan untuk mengilhami Orang- orang Kristen sebaiknya
kesucian, agung dan pikiran yang luhur. melibatkan diri da- lam bentuk-bentuk
Musik yang baik haruslah yang bermutu kegiatan yang mengisi masa senggang
tinggi, berbudi luhur. yang sehat dan menyegarkan jiwa, tubuh
Musik yang rendah, sebaliknya, adalah dan pikiran mereka.
”merusak ritme jiwa serta merendahkan
akh- lak.” Oleh karena itu para pengikut Berkat Makanan Bergizi. Kepada leluhur
Kristus hendaklah menjauhi “jenis melodi manusia yang pertama, Sang Pencipta
mana pun yang berbau jez, rock atau yang mem- berikan aturan makanan yang ideal
termasuk ke dalam bentuk-bentuk liar, atau bagi me- reka berdua: “Lihatlah, Aku
yang menggu- nakan bahasa yang memberikan ke- padamu segala tumbuh-
menyatakan kebodohan tumbuhan yang ber- biji di seluruh bumi
dan segala pohon-pohonan yang buahnya
berbiji; itulah akan menjadi
Tingkah Laku Orang Kristen 323
makananmu”(Kej. 1:29). Setelah kejatuhan
manusia ke dalam dosa, Allah lama berselang menunjukkan bahwa
menambahkan kepada makanan mereka bertam- bahnya konsumsi daging dapat
“tumbuh-tumbuhan di padang akan menyebabkan pertambahan aterosklerosis,
menjadi makananmu” (Kej. 3:18). kanker, kelainan ginjal, osteoporosis,
Persoalan kesehatan sekarang ini cende- trikhinosis dan menurun- kan gairah
rung terpusat pada penyakit turunan yang hidup.24
se- cara langsung dapat ditelusuri kepada Aturan makanan yang ditetapkan Tuhan
ma- kanan (diet) serta gaya hidup. Aturan di Taman Eden—makanan vegetaris—
ma- kanan yang diberikan Tuhan dan yang ideal, tetapi kadang-kadang kita tidak
direnca- nakan-Nya terdiri dari gandum dapat memperoleh yang ideal seperti itu.
atau padi (beras), buah-buahan, buah Dalam ke- adaan yang demikian,
tanaman keras, sayur-sayuran, yang kaya barangsiapa yang mau tetap memperoleh
akan gizi yang meningkatkan kesehatan kesehatan yang optimal sebaiknya makan
pada tingkat yang optimum. makanan yang terbaik yang dapat
diperolehnya.
1. Makanan Semula. Alkitab tidak me-
larang makanan daging yang halal. Tetapi 2. Makanan yang halal dan tidak
sesungguhnya makanan yang semula halal. Hanyalah setelah peristiwa air bah
disedia- kan Tuhan Allah bagi manusia Allah memperkenalkan makanan daging
tidak termasuk makanan daging karena Ia sebagai makanan. Karena ketika itu semua
tidak berkenan atas pembunuhan binatang makanan dari sayur-sayuran binasa maka
dan juga karena makanan vegetaris yang Tuhan mem- beri izin Nuh dan
berimbang adalah merupakan makanan keluarganya untuk makan daging, dengan
yang paling sehat bagi kesehatan—suatu syarat bahwa mereka tidak boleh makan
kenyataan yang dikukuh- kan oleh ilmu darah dalam daging (Kej. 9:3- 5).
dan pengetahuan.20 Manusia menjadikan Ketentuan bersyarat yang lain yang ter-
daging sebagai makanan mereka, di dalam dapat dalam Alkitab menyangkut
daging yang dimakan terdapat bak- teri ketentuan yang diberikan Allah kepada
atau virus-virus yang mengakibatkan pe- Nuh bahwa ia dan keluarganya dapat
nyakit yang membuat kesehatan mereka makan hanya hewan yang disebutkan
ter- ganggu 21 Diperkirakan bahwa setiap Tuhan sebagai hewan yang halal. Nuh dan
tahun, di Amerika Serikat saja, berjuta juta keturunannya memerlukan daging yang
orang yang menderita sakit karena makan halal sebagai makanan mereka, begitu pula
daging ayam yang sudah tercemar karena hewan korban persembahan (Kej. 8:20)
racun, lalai me-meriksa kontaminasi yang sehingga Tuhan Allah menyuruh Nuh
diakibatkan oleh salmonella dan mengambil tujuh pasang masing-masing
mikroorganisme lainnya.22 Beberapa orang dari jenis hewan yang halal, sedangkan pa-
ahli merasa bahwa “konta- minasi yang sangan hewan yang tidak halal dari setiap
disebabkan bakteri mengakibat- kan risiko je- nis hanya satu pasang saja, untuk
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dibawa ma- suk ke dalam bahtera (Kej. 7:2,
akibat kimiawi serta pengawet ma- kanan” 3). Imamat 11 dan Ulangan 14 memberikan
dan menyatakan bahwa timbulnya banyak gambaran yang panjang lebar mengenai
penyakit disebabkan bakteri ini.23 hewan yang halal dan yang tidak halal.25
Selanjutnya, studi yang diadakan belum Secara alamiah, hewan atau binatang
yang tidak halal bukanlah makanan yang
se- hat. Kebanyakan dari antaranya
binatang pe-
324 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
makan bangkai atau pemangsa—mulai dari
singa dan babi hingga jenis ikan yang hidup dung banyak lemak atau mengandung ba-
di dasar laut, ikan jenis yang menyusui. nyak gula.
Karena kebiasaan hewan-hewan itu Selanjutnya, kita haruslah menyediakan
membuat mere- ka lebih tepat disebut makanan yang kita makan dalam keseder-
sebagai pembawa pe- nyakit. hanaan dan kalau dapat sealamiah-
Penyelidikan di bidang ini lebih lanjut alamiah- nya, dan untuk memperoleh
me- nyatakan bahwa “selain adanya manfaat yang optimum, hendaknya dengan
sejumlah ko- lesterol yang terdapat di teratur berselang- seling. Makanan yang
dalam daging babi dan kerang, kedua jenis agak rumit, yang me- rangsang sangat
makanan tersebut mengandung sejumlah tidak menyehatkan tubuh. Banyak bumbu
toksin dan kontaminasi lainnya yang dapat dan rempah mengganggu pencernaan,28 dan
meracuni manusia.”26 kalau digunakan umumnya akan
Dengan makan makanan yang halal, menimbulkan pelbagai gangguan kese-
umat Allah menunjukkan rasa syukur hatan.29
mereka ka- rena ditebus dari kerusakan,
dari dunia yang kotor yang terdapat di Berkat Pakaian Kristiani. Allah
sekelilingnya (Im. 20:24-26; Ul. 14:2). menyedia- kan pakaian yang pertama
Allah tidak menginginkan kita digunakan leluhur kita Adam dan Hawa dan
memasukkan makanan yang haram ke mengetahui bahwa kita memerlukan
dalam bait suci tubuh yang menjadi tempat pakaian yang pantas kita gunakan untuk
kediaman Roh Allah. masa sekarang ini (Mat. 6:25- 33). Pilihan
Perjanjian Baru pun tidak kita harus didasarkan atas asas
menghapuskan adanya perbedaan antara kesederhanaan, sopan, praktis, sehat dan
makanan yang ha- lal dan yang haram, me- narik.
yang terdiri dari daging. Banyak orang
yang percaya bahwa karena undang- 1. Sederhana. Sebagaimana juga dalam
undang makanan ini disebutkan da- lam segala aspek kehidupan kita, panggilan
buku Imamat maka peraturan itu berla- ku kepa- da orang Kristen atas kesederhanaan
hanya sebagai hukum keupacaraan atau berka- itan juga dengan bagaimana cara
ritual belaka, karena itu dianggap tidak lagi kita berpa- kaian. “Panggilan bagi orang
berlaku bagi orang Kristen. Haruslah Kristen ialah bersaksi dalam
dimak- lumi bahwa pembedaan antara kesederhanaan.
binatang yang halal dan binatang yang “Cara kita berpakaian menunjukkan ke-
haram haruslah dili- hat kembali ke zaman pada dunia siapa dan bagaimana kita—
Nuh—lama sebelum bangsa Israel ada. bukan menurut apa yang diturunkan pada
Sebagai asas kesehatan, peraturan zaman Victoria, melainkan merupakan satu
mengenai makanan ini terus ber- langsung ungkapan kasih kita kepada Yesus.”30
sebagai suatu kewajiban.27
2. Tentang kebajikan moral yang ting-
3. Keteraturan, kesederhanaan dan gi. Orang-orang Kristen hendaknya jangan
keseimbangan. Pembaharuan dalam hal menodai keindahan tabiat mereka dengan
makanan secara berhasil maju terus dan gaya dan model berpakaian yang menim-
ha- ruslah dicapai secara cerdas. Sebaiknya bulkan “keinginan daging dan keinginan
kita belajar menghilangkan atau ma- ta” (1 Yoh. 2:16). Karena mereka
penggunaan se- cara sederhana saja perlu ber- saksi kepada orang lain maka
makanan yang mengan- mereka perlu
Tingkah Laku Orang Kristen 325
mengenakan pakaian yang sopan, tidak
menggunakan bagian-bagian tubuh untuk hatkan dunia melainkan dengan memper-
merangsang keinginan seksual. Kesopanan lihatkan sesuatu yang berbeda tetapi me-
memajukan kesehatan moral. Tujuan orang narik dan menyegarkan. Petrus
Kristen ialah memuliakan Allah, bukan diri mengatakan pasangan yang tidak
sendiri. seiman”tanpa perkataan dimenangkan oleh
kelakuan istrinya, jika me- reka melihat,
3. Praktis dan hemat. Karena mereka bagaimana murni dan salehnya hidup istri
adalah penatalayan-penatalayan atas uang mereka itu.” Daripada memuji yang
yang dipercayakan Tuhan kepada mereka, bersifat lahiriah, ia menasihatkan supa- ya
maka mereka sebagai orang Kristen harus orang beriman mengembangkan “manusia
hemat, “jangan memakai emas atau batiniah yang tersembunyi dengan
mutiara ataupun pakaian yang mahal- perhiasan yang tidak binasa yang berasal
mahal” (1 Tim. 2:9). Bagaimanapun, dari roh yang le-mah-lembut dan tenteram,
berhemat bukanlah ber- arti membeli yang sangat ber-harga di mata Allah”(1 Ptr.
pakaian yang paling murah. Se- ringkali 3:1-4). Kitab Suci mengajarkan bahwa:
pakaian yang mahal lebih hemat un- tuk
jangka panjang. a. Tabiat menunjukkan keindahan se-
seorang. Baik Petrus maupun Paulus mele-
4. Menyehatkan. Bukan hanya takkan asas dasar untuk membimbing
makanan yang mempengaruhi kesehatan orang Kristen, baik lelaki maupun
seseorang. Orang Kristen hendaknya perempuan, da- lam bidang perhiasan:
menjauhi gaya berpakaian yang kurang “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah...
mampu melindungi tubuh atau sangat ketat memakai perhiasan emas atau dengan
yang berakibat kese- hatan merosot. menggunakan pakaian yang in- dah-indah”
(1 Ptr. 3:3). “Demikian juga hen- daknya
5. Bercirikan anugerah dan keindah- perempuan. Hendaklah ia berdan- dan
an yang alamiah. Orang Kristen dengan pantas, dengan sopan dan se-
memahami amaran melawan “keangkuhan derhana, rambutnya jangan berkepang-ke-
hidup” (1 Yoh. 2:16). Dengan pang, jangan memakai emas atau mutiara
membandingkan bunga bakung, Kristus ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi
berkata, “Salomo dalam se- gala hendaklah ia berdandan dengan perbuatan
kemegahannya pun tidak berpakaian baik, seperti yang layak bagi perempuan
seindah salah satu dari bunga itu” (Mat. yang beribadah” (1 Tim. 2:9, 10).
6:29). Dengan demikianlah Ia
menggambarkan bahwa pandangan Surga b. Penyelarasan kesederhanaan de-
atas keindahan di- tandai oleh anugerah, ngan reformasi dan pembaruan kembali.
kesederhanaan, kemur- nian, dan Apabila Yakub memanggil semua anggota
keindahan yang alamiah. Pameran yang keluarganya untuk menahbiskan diri
bersifat duniawi, sebagaimana diperlihat- mereka kepada Allah mereka
kan dalam bentuk-bentuk yang fana, tidak meninggalkan semua “dewa asing yang
ada harganya di pemandangan Allah (1 dipunyai mereka dan an- ting-anting yang
Tim. 2:9). ada pada telinga mereka,” dan Yakub
Orang-orang Kristen menarik orang- memendamnya (Kej. 35:2, 4).31 Setelah
orang yang tidak percaya bukanlah dengan kemurtadan bangsa Israel dengan membuat
rupa dan penampilan seperti yang diperli- lembu emas, Allah menyuruh me- reka,
“Tanggalkanlah perhiasanmu, maka
326 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
Aku akan melihat, apa yang akan
Kulakukan kepadamu.” Dengan hati yang ta berbicara, bertindak dan berpakaian,
bertobat me- reka “tidak memakai maka kita akan menjadi seperti maknit,.
perhiasan-perhiasan la- gi” (Kel. 33:5, 6). menarik orang kepada-Nya.33
Dengan jelas Paulus me- nyebutkan bahwa
Kitab Suci mencatat ke- murtadan ini PRINSIP-PRINSIP STANDAR
“sebagai contoh dan dituliskan untuk ORANG KRISTEN
menjadi peringatan bagi kita yang hidup
pada waktu, di mana zaman akhir telah Di dalam segala pernyataan, gaya hidup
tiba” (1 Kor. 10:11). orang Kristen adalah merupakan sambutan
atas keselamatan melalui Kristus.
c. Penatalayanan yang baik menuntut Kerinduan orang Kristen ialah memuliakan
hidup berkorban. Sementara sebagian be- Tuhan dan hidup sebagaimana Yesus
sar dunia ini dilanda kekurangan makanan, hidup. Sekalipun ada orang beranggapan
materialisme dibentangkan di hadapan o- kehidupan Kristen itu merupakan sejumlah
rang-orang Kristen sebagai penggodaan, jangan, kita seharusnya menganggapnya
mu- lai dari pakaian yang mewah, mobil sebagai sejumlah kegiatan asas positif di
dan per- mata hingga kepada rumah yang dalam kerangka keselamatan. Yesus
mewah-me- wah. Kesederhanaan gaya menekankan bahwa Ia datang supaya kita
hidup dan penam- pilan membuat orang memperoleh hidup dan berkelimpahan di
Kristen membuat per- bedaan yang sangat dalamnya. Apakah prinsip-prinsip yang
nyata terhadap ketamak- an, materialisme me- nuntun kita supaya memperoleh hidup
dan pamer kehambaran ke- kafiran, yang penuh? Apabila Roh Kudus
masyarakat abad keduapuluh, di ma- na menempati hidup seseorang, sesuatu
nilai dipusatkan pada perkara-perkara ma- perubahan yang pasti ter- jadi yang menjadi
teri bukannya pada manusia. bukti bagi orang yang ada di sekitar orang
Dengan memperhatikan ajaran-ajaran tersebut (Yoh. 3:8). Roh tidak hanya
Kitab Suci dan berlandaskan pada asas- mengadakan sebuah perubahan awal dalam
asas yang telah dibentangkan di atas, kita hidup; efeknya berkelanjutan. Buah Roh
percaya bahwa orang-orang Kristen tidak adalah kasih (Gal. 5:22, 23). Alasan yang
berusaha memuliakan diri melalui paling kuat bagi keabsahan Kristiani ialah
perhiasan-perhiasan. Kita mengetahui dan kasih dan kemampuan mengasihi selaku
memahami bahwa pe- makaian cincin, orang Kristen.
anting-anting, kalung, ikat pinggang dan
hiasan dasi—dan segala bentuk lain dari Hidup dengan Pikiran Kristus. “Hendak-
bahan permata yang pada hakikat- nya lah kamu dalam hidupmu bersama,
berfungsi pamer—tidak perlu dan tidak menaruh pikiran dan perasaan yang
selaras dengan kesederhanaan yang terdapat juga da- lam Kristus Yesus” (Flp.
dianjur- kan Kitab Suci.32 2:5). Dalam segala keadaan, yang
Alkitab menyamakan kosmetik dengan menyenangkan maupun tidak, kita harus
kekafiran dan kemurtadan (2 Raj. 9:30; berusaha memahami dan hidup selaras
Yer. 4:30). Sehubungan dengan kosmetik, dengan kemauan dan pikiran Kristus (1
kita percaya bahwa orang Kristen Kor. 2:16).
seharusnya mengusahakan agar yang Ellen White menjelaskan keindahan
alamiah dan de- ngan penampilan yang hidup akibat hubungan dengan Kristus
wajar dan sehat. Jika kita meninggikan seperti ini: “Semua penurutan yang sejati
Juruselamat dalam cara ki- berasal dari dalam hati. Hatilah yang
bekerja dengan
Tingkah Laku Orang Kristen 327
Kristus. Jika kita setuju, maka Ia akan me-
nyelaraskan diri-Nya sendiri dengan mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”
pikiran dan tujuan kita, sehingga dengan (2 Kor. 5:15). Setiap orang Kristen yang
demikian Ia akan membaurkan hati dan sejati mendahulukan Tuhan dalam segala
pikiran kita se- laras dengan kehendak- perbuat- annya, dalam segala apa yang
Nya, dan apabila kita menuruti-Nya maka dipikirkannya, dibicarakannya, dan dalam
segala dorongan hati ki- ta akan selaras segala keinginan- nya. Ia tidak mempunyai
dengan-Nya. Kemauan, yang dimurnikan Allah lain di hadap- an Penebusnya. (1
dan disucikan, akan merasakan nikmatnya Kor. 10:31).
melakukan tugas untuk melaya- ni-Nya.
Apabila kita mengenal Allah seba- gai Hidup Menjadi Suatu Teladan. Paulus
sesuatu hal yang istimewa bagi kita untuk berkata, “janganlah menimbulkan syak”
mengenal-Nya, maka hidup kita akan terus ke- pada siapa pun (1 Kor. 10:32). “Sebab
dalam penurutan. Oleh menghargai tabiat itu aku senantiasa berusaha untuk hidup
Kristus, oleh perhubungan dengan Allah, dengan hati nurani yang murni di hadapan
ma- ka dosa menjadi kebencian bagi Allah dan ma- nusia” (Kis. 24:16). Jika
kita.”34 contoh yang kita be- rikan membuat orang
berdosa, maka kita menjadi batu sandungan
Hidup untuk Memuji dan Memuliakan kepada orang-orang yang untuknya Kristus
Allah. Allah telah melakukan begitu telah mati. “Barang- siapa mengatakan,
banyak hal untuk kita. Salah satu cara yang bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup
dapat kita tempuh untuk menunjukkan rasa sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh.
terima kasih kita ialah dengan melalui 2:6).
pujian yang kita berikan kepada-Nya.
Dalam kitab Mazmur aspek kehidupan Hidup untuk Melayani. Alasan utama
ro- hani ini ditekankan dengan kuat: orang Kristen hidup demikian ialah untuk
“Demikianlah aku memandang kepada-Mu me- nyelamatkan pria maupun wanita yang
di tempat ku- dus, sambil melihat telah hilang. Paulus berkata, “Sama seperti
kekuatan-Mu dan kemu- liaan-Mu. Sebab aku ju- ga berusaha menyenangkan hati
kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; semua orang dalam segala hal, bukan
bibirku akan memegahkan Engkau seumur untuk kepen- tingan diriku, tetapi untuk
hidupku dan menaikkan ta- nganku demi kepentingan orang banyak, supaya mereka
nama-Mu. Seperti dengan le- mak dan beroleh selamat” (1 Kor. 10:33;
sumsum jiwaku dikenyangkan, dan bibir bandingkan Mat. 20:28).
yang bersorak-sorai mulutku memuji-
muji” (Mzm. 63:3-6). PERSYARATAN DAN PEDOMAN
Bagi orang Kristen, sikap memuji yang
demikian akan membuat masalah-masalah Karena dampak gaya hidup seseorang
hidup lainnya dalam perspektif yang wajar. berpengaruh atas pengalaman rohani dan
Dengan memandang pada Juruselamat ter- ke- saksiannya, sebagai sebuah organisasi
salib itu, kita digerakkan untuk melakukan gereja kita telah membuat satu standar
hanya “menuruti segala perintah-Nya dan gaya hidup tertentu sebagai persyaratan
berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (1 minimum untuk menjadi anggota. Standar
Yoh. 3:22; bandingkan Ef. 5:10). Maka o- atau ukuran ini mencakup upaya menjauhi
rang-orang Kristen “tidak lagi hidup untuk tembakau, minum- an beralkohol, obat-
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah obatan yang mempenga- ruhi pikiran, serta
makanan haram dan bukti pengalaman
Kristen yang bertumbuh dalam
328 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
hal berpakaian, dan penggunaan waktu
terlu- ang. Standar minimal ini belumlah jaran-Nya sebagaimana diungkapkan-Nya
meliputi seluruh yang dicita-citakan Allah kepada kita waktu belajar Alkitab dan ber-
bagi umat percaya. Di dalamnya terdapat doa. Karena kita matang pada tingkat yang
hanyalah langkah pertama untuk berbeda, maka pentinglah bagi kita
pengembangan, pe- ngalaman Kristiani menahan diri agar jangan menghakimi
yang bercahaya. Ukuran yang demikian saudara-sauda- ra kita yang lemah (Rm.
juga menyiapkan landasan penting untuk 14:1; 15:1).
menciptakan persatuan di da- lam
masyarakat umat percaya. Tujuan persatuan orang Kristen dengan
Perkembangan tingkah laku orang Kris- Juruselamat hanyalah satu: agar mereka
ten—“menjadi serupa dengan Allah”— me- lakukan yang terbaik untuk
ber- kaitan dengan persatuan seumur hidup memuliakan Ba- pa yang di surga, yang
de- ngan Kristus. Hidup yang kudus tidak telah menyediakan rencana yang begitu
lain da- ripada penyerahan kemauan dari kaya demi keselamatan mereka. “Jika
hari ke hari terhadap pengendalian Kristus engkau makan atau jika eng- kau minum
dan kesela- rasan hari demi hari atas atau jika engkau melakukan se- suatu yang
pengajaran-penga- lain, lakukanlah semuanya itu un- tuk
kemuliaan Allah” (1 Kor. 10:31).
Referensi

1. . L.A. King, “Legalism or Permissiveness: An Inescapable Dilemma?” The Christian Century, 16 April 1980, hlm.
436.
2. . Untuk perkembangan dasar yang Alkitabiah mengenai hidup yang sehat di dalam Jemaat MAHK, baca
Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventist Message and Mission, hlm. 221-240; Damsteegt, “Health
Reforms and the Bible in Early Sabbatarian Adventistm,”Adventist Heritage, Winter 1978, hlm. 13-21.
3. . Lihat Lewis R. Walton, Jo Ellen Walton, John Scharffenberg, How You Can Live Six Extra Years (Santa
Barbara, CA: Woodbridge Press, 1981), hlm. 4; D.C. Nieman dan H.J. Stanton, “The Adventist Lifestyle — A
Better Way to Live,” Vibrant Life, Maret-April 1988, hlm. 14-18.
4. . Zondervan Pictorial Encyclopedia of the Bible (Grand Rapids, MI: Zondervan Publisher, 1975), jilid 1, hlm.
884. 5 . C.B. Haynes, “Church Standards — No. 5,” Review and Herald 30 Oktober 1941, hlm. 7.
6. . Mengenai perawatan yang lengkap alas peraturan kesehatan yang sederhana ini, baca lebih lanjut V.W. Fdster,
New Stan! (Santa Barbara, CA: Woodbridge Press, 1988).
7. . Lihat contoh, Kenneth H. Cooper, Aerobics Program for Total Well Being (New York: M. Evans, 1982);
Physical Fitness Education Syllabus (Loma Linda, CA: Department of Health Science, Perguruan Kesehatan
Universitas Loma Linda, 1976-1977); John Dignam, “Walking Into Shape,” Signs of the Times, Juli 1987,
hlm. 16; B.E. Baldwin, “Exercise,” Journal of Health and Healing 11, No. 4 (1987): 20-23; Jeanne
Wiesseman, Physical Fitness Abundant Living Health Service, jilid 5 (Loma Linda, CA: School of Health,
Loma Linda University, m.d.), hlm. 21, 37, 38, 45. Baca juga Dianne-Jo Moore, “Walk Your Tensions Away,”
Your Life and Health, no. 4 (1984): 12, 13.
8. . Di antara pelbagai macam bentuk olah raga maka olah raga jalan kaki merupakan peringkat yang paling
atas, terbaik. Baca tulisan J.A. Scharffenberg, “Adventist Responsibility in Exercise” (naskah yang tidak
diterbitkan); White, Testimonies jilid 3, hlm. 78; White, Temperance,” Health Reformer, April 1872, hlm.
122; Dignam, “Walking Into Shape,” hlm. 16, 17.
9. . Telah ditemukan bahwa kafein turut mempunyai andil memperbanyak kolesterol darah, tekanan darah
tinggi, menambah getah kelenjar perut (gastric secretions) dan borok usus (peptic ulcers). Implikasinya sakit
jantung, diabetes, kanker usus bestir, kanker empedu dan kanker pankreas. Kalau pemakaiannya cukup banyak
pada waktu hamil dapat menimbulkan risiko cacat kelahiran dan berat bayi yang sangat kurang. Lihat Robert
O’Brien dan Sidney Cohen, “Daffeine,” Encyclopedia of Drug Abuse (New York: Facts on File, 1984), hlm. 50,
51; Marjorie
V. Baldwin, “Caffeine on Trial,” Life and Health, Oktober 1973, hlm. 10-13; E.D. Gorham, L.F. Garland, F.C.
Garland, et al, “Coffee and Pancreatic Cancer in a Rural California County,” Western Journal of Medicine, Januari
1988, hlm. 48-53; B.K. Jacobsen dan D.S. Thelle, “The Tromso” Heart Study. Is Coffe Drinking an Indicator of
a Lifestyle With High Risk for Ischemic Heart Disease?” Acta Medica Scandinaviea 222, No. 3 (1987), 215-221;
J.D. Curb, D.M. Reed, J.A. Kautz, dan K. Yano, “Coffee, Caffeine, and Serum Cholesterol in Japanese Living in
Hawai; American Journal of Epidemiology, April 1986, hlm. 648-655. Peminum berat kopi juga “kurang aktif
dalam keagamaan” (B.S. Victor, M. Lubetsky dan J.F. Greden, “Somatic Manifestations of Caffeinism,” Journal of
Tingkah Laku Orang Kristen 329
Clinical Psychiatry, Mei 1981, hlm. 186). Mengenai kafein yang terdapat dalam pelbagai minuman, baca “The
Latest Caffeine Scoreboard,” FDA Consumer, Maret 1984, hlm 14-16; Bosley, “Caffeine: Is It So Harmless?”
Ministry, Agustus 1986, hlm. 28; Winston J. Craig dan Thuy T. Nguyen, “Caffeine and Theobromine Levels in
Cocoa and Carob Products,” Journal of Food Science, Januari - Februari 1984, hlm. 302-303, 305.
10. Sehubungan dengan sistem sirkulatori, tembakau menambah risiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan
penyakit ferifera vaskular seperti penyakit Buerger, yang mengakibatkan perlunya diadakan amputasi jari atau
jari kaki. Sehubungan dengan sistem respiratori, tembakau mengakibatkan pertambahan angka kematian karena
penyakit kanker paru, bronkhitis kronis dan empisema. Dilumpuhkannya cilia bronkhia yang membersihkan paru
dan bronkhi dari ketidakbersihan dan berhubungan dengan kanker larynx, mulut, esophagus, kanker kandung
kemih, kanker ginjal dan pankreas. Juga ada hubungannya dengan perkembangan borok usus dua bolas jari dan
kematian karena komplikasi dengan ulcer tersebut. Baca misalnya Smoking and Health”A Report of the Surgeon
General (Washington, D.C.: U.S. Department of Health, Education, and Welfare, 1979).
11. Baca misalnya Galen C. Bosley, “The Effects of Small Quantities of Alcohol; Ministry, Mei 1986, hlm. 24-27.
Para peminum alkohol pada umumnya mengalami kemunduran pada bagian frontal lobes, pusat kecerdasan moral
(L.A. Cala, B. Jones, P. Burns, et al, “Result of Computerized Tomography, Psychdmetric Testing and Dietary
Studies in Social Drinkers, With Emphasis on Reversibility After Abstinence,” Medical Journal of Australia, 17
September 1983, hlm. 264-269). Bnd. Bosley, “Why a Health Message,’ Adventist Review, 30 July 1987, hlm. 15.
Tes psikologis atas peminum minuman alkohol karena pergaulan atau sosial menunjukkan bahwa kemampuan
mental mereka dan kebolehan intelektual mereka sungguh nyata kerusakannya (D.A. Parker, ES. Parker, J.A.
Brody dan R. Schoenberg. “Alcohol Use and Cognitive Loss Among Employed Men and Women; American
Journal of Public Health, Mei 1983, hlm. 521-526). Alkohol bertambah, jumlah orang yang masih ke gereja
berkurang (A.M. Eward, R. Wolfe,P. Moll dan E. Harburg, “Psychososial and Behavioral Factors Differentiating
Past Drinkers and Lifelong Abstainers,” American Journal of Public Health, Januari 1986, hlm. 69.
12. Baca Bab 15, catatan kaki 8 sebagai bahan diskusi tentang anggur pada waktu Perjamuan Malam.
13. Dalam Perjanjian Lama istilah umum yang digunakan untuk anggur ialah yayin. Istilah ini menunjuk kepada air
anggur pada segala tingkatannya mulai dari yang belum beragi sampai yang sudah beragi, walaupun sering
digunakan bagi anggur yang sudah lama yang tentu saja mengandung alkohol. Kata yang umum digunakan untuk
anggur yang belum beragi ialah tirosh. Seringkali diterjemahkan dengan kata “anggur baru” yang masih segar
diambil dari anggur. Kedua istilah itu diterjemahkan menjadi oinos dalam Septuagin Gerika yang diterjemahkan
dari Perjanjian Lama (LXX). Oinos adalah istilah umum yang digunakan untuk anggur di dalam Perjanjian Baru
dan menunjuk kepada anggur yang sudah beragi maupun yang belum beragi, bergantung kepada konteksnya.
(Untuk Perjanjian Lama baca tulisan Robert P. Teachout, ‘The Use of ‘Wine’ di dalam Perjanjian Lama’
(disertasi doktor 1979, dapat diperoleh dari University Microfilms International, Ann Arbpr, MI); Lael O.
Caesar, ‘The Meaning of Yayin”(tesis MA, tidak diterbitkan, Andrews University, Berrien Springs, MI, 1986;
William Patton, Bible Wines (Oklahoma City, OK: Sane Press, n.d.). hlm. 54-64.
Ungkapan “minuman keras” (shekar dalam bahasa Ibrani) berarti minuman yang manis, umumnya telah beragi
dan biasanya terbuat dari bahan selain anggur. Di dalamnya termasuk produk seperti bir (terbuat dari jelai, juwawut
atau gandum), dan dari buah kurma. Ungkapan itu tidak dimaksudkan kepada minuman keras yang disuling karena
penyulingan belum dikenal bangsa Israel (Patton, hlm. 57, 58, 62).
Anggur beragi. Kitab Suci menghakimkan anggur alkohol karena anggur ini menimbulkan kekerasan, kesengsaraan
dan kebinasaan (Am. 4:17; 23:29, 35). Anggur beragi itu membuat para pemimpin bangsa Israel menjadi penindas
(Yes. 56:10-12) dan mengacaukan pertimbangan para pemimpin bangsa Israel itu (Yes. 28:7) dan juga mengacau-
kan pikiran Raja Belsyasar (Dan. 5:1-30).
Anggur tidak beragi. Alkitab berbicara baik mengenai anggur yang tidak beragi atau sari buah dan menyatakannya
sebagai berkat yang besar. Bahan itu digunakan juga sebagai persembahan bagi Tuhan (Bil. 18:12, 13; Neh. 10:37-
39; 13:12, 13). Bahan yang demikian merupakan salah satu berkat Allah (Kej. 27:28, ‘anggur yang baru”; Ul.
7:13; 11:14; Ams. 3:10; Yes. 65:8; Yl 3:18), “yang menyukakan hati Allah dan manusia” (Hakim-hakim 9:13),
dan melambangkan berkat rohani (Yes. 55:1, 2; Ams. 9:2, 3). Minuman yang demikian merupakan minuman yang
menyehatkan (1 Tim. 5:23).
14. Lihat misalnya, Drug Enforcement Administration, Drugs of Abuse, edisi ketiga (Washington, D.C.: United
States Department of Justice, n.d.); Dan Sperling, “Drug Roundup,” Adventist Review, 9 April 1987, hlm. 12, 13.
15. SDA Church Manual, hlm. 147.
16. Ibid
17. Ibid., hlm. 148. Untuk sekadar contoh cobalah perhatikan kemerosotan yang banyak ter)adi di dunia musik mo-
dern dan dunia hiburan, baca Tipper Gore,RaisingPG Kids in an X-rated Society, (Nashville, TN: Abingdon Press,
1987).
18. “Bentuk lain lagi kepelisiran yang menimbuikan kejahatan ialah dansa. ‘Hiburan berupa dansa sebagaimana yang
lazim dilakukan orang dewasa ini, merupakan sebuah lembaga pendidikan yang memerosotkan, yang mcnda-
tangkan kutuk yang mengerikan terhadap masyarakat.’—Amanat Kepada OrangMuda hlm. 399 (bahasa
Inggris), juga baca di halaman 192. (Baca juga 2 Kor. 6:15-18; 1 Yoh. 2:15-17; Yak. 4:4; 2 Tim. 2:19-22; Ef. 5:8-
11; Kol. 35-10). “Mengingat pengaruh buruk yang cenderung membawa kepada dosa ini,”seharusnya orang
330 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
Kristen janganlah “menunjang kepelisiran yang bersifat komersial dan bergabung dengan yang duniawi, yang acuh
tak acuh, janganlah bersatu dengan khalayak yang cinta kepelisiran yang ‘lebih menuruti hawa nafsu daripada
menuruti Allah (2 Tim. 3:4)’” (SDA Church Manual, hlm. 148).
19. Ibid., hlm. 146, 147.
20. Untuk mengetahui lebih memadai mengenai makanan vegetaris, baca S. Havala, J. Dyer,”Position of the Ame-
rican Dietetic Association: Vegetarian Diets - Technical Support Paper,” Journal of the American Dietetic
Association, Maret 1988, hlm. 352-355; Terry D. Shultx, Winston J. Craig, et al, “Vegetarianism and Health”
dalam Nutrition Update, jilid 2, 1985, hlm. 131-141; U.D. Register din L.M. Sonnenberg, “The Vegetarian Diet,”
Journal of the American Dietetic Association, Maret 1973, hlm. 253-261.
21. Lihat Komite mengenai Basis Ilmiah Makanan Daging Bagi Bangsa dan Program Inspeksi Unggas, Meat and
Poultry Inspection (Washington, D.C.: National Academy Press, 1985), hlm. 21-42; John A. Scharffenberg,
Problems With Meat (Santa Barbara, CA: Woodbridge Press, 1979), hlm. 32-35.
22. Lihat, contoh, Komite mengenai Daging dan Inspeksi Unggas,Meat and Poultry Inspection, hlm. 68-123; Robert
M. Andrews, “Meat Inspector ‘Eat at Own Risk,’” Washington Post, 16 Mei 1987.
23. Frank Young, Komisaris Administrasi Minuman dan Makanan dan Sanford Miller, Direktur FDA’s Center for
Food Safety and Applied Nutrition, sebagaimana dikutip oleh Carole Sugarman, “Rising Fears Over Food Safety,”
Washington Post 23 Juli 1986, Bnd White, Counsels on Diet and Foods (Washington, D.C. Review and Herald,
1946), hlm. 384, 385.
24. Scharffenberg, Problems With Meat, hlm. 12-58.
25. Baca Shea, “Clean and Unclean Meats.” (Naskah yang tidak diterbitkan, Lembaga Peneiitian Alkitab, General
Conference MAHK).
26. Winston J. Craig, “Pork and Shellfish-How Safe are They?” Health and Healing 12, No. 1 (1988): 10-12.
27. Perhatian dalam Perjanjian Baru mengenai kesucian sama dengan yang terdapat dalam Perjanjian Lama.
Perhatian yang ditujukan sama antara jasmani dengan rohani (Mat. 4:23; 1 Tes. 5:23; 1 Petr. 1:15, 16).
Pernyataan Markus bahwa Yesus mengatakan “semua makanan halal”, (Mrk. 4:29) bukanlah berarti bahwa Ia
menghapuskan perbedaan antara makanan yang halal dan yang tidak halal. Pembicaraan antara Yesus dan orang
Farisi dan Ahli Taurat tidak ada hubungannya dengan jenis makanan, melainkan berkaitan dengan tata cara
makan murid-murid itu. Pokok masalah yang sebenarnya ialah upacara pembasuhan tangan sebelum makan itu
perlu atau tidak (Mrk. 7:2-5). Alhasil, Yesus mengatakan apa yang menajiskan seseorang bukanlah makanan yang
dimakan karena tangan belum dibasuh melainkan perkara-perkara yang jahat yang timbul dari dalam hati (Mrk.
7:20-23), karena makanan “bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban.” Dengan
demikian Yesus menyatakan bahwa semua makanan yang dimakan tanpa membasuh tangan adalah “halal” (Mrk.
7:19).
Kata Yunani untuk makanan (bromata) yang digunakan di sini adalah istilah umum atas makanan dari segala jenis
makanan yang dimakan manusia; itu bukan menunjuk kepada makanan daging saja.
Khayal yang diterima Petrus mengenai binatang, yang ditulis dalam Kisah 10, tidaklah mengajarkan bahwa
makanan yang haram telah boleh dimakan, justru sebaliknya yang dimaksudkan ialah orang yang bukan Yahudi
tidaklah haram, dan bahwa ia dapat bergaul dengan mereka tanpa dicemarkan. Petrus sendiri memahami makna
khayal ini dengan menjelaskan sebagai berikut, “Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi bergaul
dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku,
bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir’ (Kis. 10:28).
Di dalam suratnya yang ditujukan kepada orang Roma dan Korintus (Rm. 14; 1 Kor. 8:4-13; 10:25-28) Paulus
menyampaikan amanat kepada orang-orang Kristen mengenai praktik yang umum dilakukan di dunia orang yang
bukan Yahudi untuk mempersembahkan makanan daging bagi para ilah. Masalah yang timbul di kalangan orang
Kristen yang mula-mula itu ialah apakah dengan memakan makanan daging itu dianggap merupakan tindakan
penyembahan kepada berhala. Orang yang kuat imannya tidak percaya akan berhala itu, dan mereka dapat
memakan apa yang dipersembahkan kepada berhala. Dan mereka yang tidak. memiliki iman yang kuat dan hanya
memakan sayur-sayuran saja, yang tidak dipersembahkan kepada berhala. Paulus mengatakan janganlah seorang
pun menghina orang yang memakan sayur-sayuran saja, atau menghakimkan orang yang “makan segala jenis
makanan”yang dapat dimakan (Rm. 14:2).
Paulus memberikan nasihat untuk menentang kemurtadan yang melarang orang percaya mengambil bagian dalam
dua hal yang diberikan Tuhan kepada manusia pada waktu penciptaan—pernikahan dan makanan. Makanan yang
dimaksudkan di sini ialah makanan yang diberikan Tuhan untuk dimakan manusia. Apa yang dikatakan Paulus di
sini janganlah diartikan bahwa makanan haram ‘dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang percaya dan yang
telah mengenal kebenaran” (1 Tim. 4:3).
28. Lada, rempah-rempah, bumbu, acar dan bahan pengganti yang serupa merusak perut. Pada mulanya bumbu-bumbu
itu merangsang lapisan perut, kemudian lendir penghalang dihancurkan, merusak setiap rintangan hingga luka.
Akibatnya otak terpengaruh, setelah itu temperamen pun dipengaruhi dan akhirnya menimbulkan perasaan
mudah tersinggung. Bnd MA. Schneider et al., *The Effects of Spices and Condiments,” (Loma Linda, CA:
Departemen Nutrisi, Perguruan Kesehatan, Universitas Loma Linda/Mimeografi/). White, Councels on Diet and
Food; hlm. 339-345.
Tingkah Laku Orang Kristen 331
29. Sambal dan rempah-rempah dapat juga menghasilkan rangsangan esofagus dan menghancurkan lendir perintang
usus kecil dan usus besar. Merangsang ginjal dan mempunyai andil dalam hipertensi. Beberapa dari antaranya berisi
carcinogen. Baca Kenneth I. Burke dan Ann Burke, “How Nice Is Spice?” Adventist Review, 8Jamtari 1987, hlm.
14, 15; Departemen Nutrisi, ‘Spices and Condiments”; Marjorie V. Baldwin dan Bernell E. Baldwin, ‘Spices—
Recipefor Trouble, Windwood Echoes, Winter 1978-79, hlm. 8-11.
30. William G. Johnsson, “On Behalf of Simplicity,’ Adventist Review, 20 Maret 1986, hlm. 4.
31. The SDA Bible Commentary, jilid 1, hlm. 417.
32. Baca Keputusan-keputusan Rapat Akhir Tahun Divisi Amerika Utara MARK (1986), hlm. 23-25.
33. Penggunaan kosmetik tidaklah sama sekali haram. Sebagian kosmetik itu dibuat secara kimia dan ini dapat masuk
ke dalam peredaran darah karena diserap kulit, pengaruhnya yang merusak kesehatan bergantung kepada kepe-
kaan seseorang atas zat kimia itu. Baca N. Shafer, R.W. Shafer, “Potential Carcinogenic Effect of Hair Dyes,”
New York State Journal of Medicine, Maret 1976, hlm. 394-396; Samuel J. Taub, “Cosmetic Allergies: What
Goes on Under Your Makeup,” Eye, Ears, Nose and Throat, April 1976, hlm.”131, 132; S.J. Taub,
“Contaminated Cosmetics and. Cause of Eye Infections,” Eye, Ear, Nose, and Throat, Februari 1975, hlm. 81,
82; Bnd White, “Words to Christian Mothers,” Review and Herald, 17 Oktober 1871.
34. White, The Desire of Ages, hlm. 668.
332
Doktrin Mengenai Akhir Zaman

333
Pernikahan dilembagakan Ilahi di Eden dan dikukuhkan oleh Yesus
menjadi persatuan seumur hidup antara perempuan dengan laki-laki
dalam persekutuan kasih-sayang. Bagi orang Kristen, janji perni-
kahan itu adalah kepada Allah sebagaimana berlaku bagi pasangan
itu sendiri, dan seharusnya dilakukan oleh pasangan yang seiman
saja. Cinta kasih yang timbal-balik, penghormatan, penghargaan
dan tanggung jawab adalah hasil dari hubungan ini, yang me-
mantulkan kasih, yang menguduskan, mengakrabkan dan meru-
pakan hubungan yang permanen antara Kristus dan jemaat-Nya.
Sehubungan dengan soal perceraian, Yesus mengajarkan bahwa se-
seorang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena perzinahan,
lalu kawin dengan orang lain, berarti melakukan perzinahan. Wa-
laupun banyak hubungan keluarga yang tidak serasi, pasangan yang
mengikatkan diri dalam pernikahan, yang telah menyerahkan diri
sepenuhnya satu dengan yang lain di dalam Kristus dapat meng-
usahakan kesatuan cinta kasih melalui bimbingan Roh dan peme-
liharaan jemaat. Allah memberkati keluarga dan bermaksud agar
setiap anggota keluarga saling membantu satu sama lain hingga
mencapai kematangan yang sempurna. Orang tua hendaknya mem-
besarkan anak-anak mereka dalam kasih dan penurutan kepada
Allah. Melalui contoh dan perkataan, mereka mengajarkan kepada
anak-anaknya bahwa Kristus penuh dengan disiplin kasih, penuh
kasih sayang dan perhatian, yang menginginkan mereka supaya
menjadi anggota tubuh-Nya, keluarga Allah. Keluarga yang semakin
erat hubungannya merupakan salah satu tanda pekabaran Injil yang
terakhir.—Fundamental Beliefs,––23.
BAB 23

PERNIKAHAN DAN KELUARGA

R umah tangga adalah tempat yang


mula- mula dibentuk untuk
memulihkan kem-
dak senonoh, bahkan kekejaman.
Sesungguh- nya tabiat seperti ini bukanlah
merupakan ba- gian dari rencana Tuhan
bali citra Allah pada pria dan wanita. Di yang semula. Yesus berkata, “Sejak semula
da- lam keluarga, ayah, ibu dan anak-anak tidaklah demikian” (Mat. 19:8).
dapat menyatakan diri mereka sepenuhnya,
saling mengisi keperluan sesama atas rasa DARI PERMULAAN
memiliki, cinta dan keakraban. Di sinilah
jati diri diba- ngun dan perasaan yang Sabat dan pernikahan merupakan dua
berharga sebagai satu pribadi pemberian Tuhan yang semula bagi umat
dikembangkan. Rumah juga tem- pat di manusia. Kedua-duanya dimaksudkan
mana, dengan anugerah Allah, prinsip- untuk mendatangkan kegembiraan dan
prinsip Kekristenan dipraktikkan, dan nilai- kesenangan serta rasa memiliki tanpa
ni- lai yang terkandung di dalamnya memandang waktu, tempat dan
diteruskan dari satu generasi kepada kebudayaan. Pembentukan ke- dua lembaga
generasi berikutnya. Keluarga dapat ini merupakan puncak penciptaan Allah atas
menjadi tempat kebaha- giaan yang besar. bumi ini. Lembaga-lembaga itu merupakan
Tetapi juga dapat menjadi tempat yang pemberian-Nya yang paling akhir,
amat menyakitkan. Hidup kelu- arga yang pemberian yang luar biasa baiknya
harmonis menunjukkan asas-asas hidup diberikan kepada manusia pada waktu Pen-
Kekristenan sejati, menunjukkan tabiat ciptaan. Dengan mengadakan Sabat itu, Al-
Allah. Sayangnya, pernyataan tabiat seperti lah memberikan kepada manusia waktu un-
ini sekarang jarang di rumah tangga tuk beristirahat dan pembaruan, waktu
modern. Sebaliknya, banyak keluarga yang berse- kutu dengan-Nya. Dengan
memperli- hatkan pikiran dan maksud- membentuk kelu- arga leluhur yang
maksud hati ma- nusia yang hanya pertama itu, Ia menegakkan dasar kesatuan
mementingkan diri sendi- ri— sosial bagi umat manusia,
pertengkaran, pemberontakan, persaing-
an, murka, menunjukkan perbuatan yang
ti-

335
336 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
memberikan kepada mereka sebuah rasa
memiliki dan menyediakan untuk mereka tetapi Tuhan menjadikan dua individu, ada
suatu kesempatan untuk bertumbuh dengan kesamaan secara umum dan juga dalam ka-
baik dalam pribadi-pribadi untuk melayani rakter, namun masing-masing ada sesuatu
Allah dan sesama. yang kurang sehingga dapat saling meleng-
kapi.2 Sebuah dunia yang dibentuk khusus
Laki-laki dan Perempuan Menurut untuk anggota satu jenis kelamin tertentu
Citra Allah. Kejadian 1:26, 27 saja tidaklah lengkap. Kelengkapan yang
menggambarkan penciptaan Tuhan atas sesung- guhnya dapat diperoleh hanyalah
manusia yang meng- huni bumi: “Baiklah dalam masyarakat yang memiliki jenis laki-
Kita menjadikan manusia menurut gambar laki dan perempuan. Tentang kesamaan,
dan rupa Kita. Maka Al- janganlah dipermasalahkan di sini, karena
lah menciptakan manusia itu menurut gam- kedua-dua- nya amat penting.
bar-Nya, menurut gambar Allah Pada hari pertama dalam hidup Adam,
diciptakan- Nya dia; laki-laki dan anak sulung yang kemudian menjadi
perempuan diciptakan- Nya mereka.” kepala umat manusia,3 merasakan
Istilah manusia yang diguna- kan di sini keunikannya— tidak ada yang mirip
(baik di dalam bahasa Ibrani mau- pun dengan dia. “Tetapi bagi- nya sendiri ia
bahasa Inggris), menurut pengertian tidak menjumpai penolong yang sepadan
umum, lebih kurang 500 kali di dalam dengan dia” (Kej. 2:20). Adam sa- ngat
Perjan- jian Lama. Istilah ini mencakup peka atas kekurangannya ini, sehingga
pengertian laki-laki dan perempuan. Ayat Tuhan berkata, “Tidak baik, kalau manusia
tersebut men- jelaskan dengan nyata itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
bahwa itu bukanlah kasus di mana laki-laki pe- nolong baginya, yang sepadan dengan
yang dijadikan menu- rut gambar Allah dia” (Kej. 2:18).
sedangkan perempuan me- nurut gambar Kata Ibrani neged, yang diterjemahkan
manusia.1 Justru sebaliknya, keduanya “sepadan” di sini, adalah kata benda yang
dijadikan menurut gambar Allah. berhubungan dengan preposisi yang
Sama seperti Bapa, Anak dan Roh mengan- dung arti “sebelum, di depan,
Kudus adalah Tuhan, laki-laki dan berhadapan, berhubungan dengan”
perempuan sama- sama “manusia.” Seperti seseorang atau sesua- tu. Dalam kasus ini
halnya, walaupun Mereka menjadi satu, orang yang berdiri di de- pan Adam adalah
tetapi fungsi mereka tidaklah sama. pelengkap baginya, dihu- bungkan dengan
Mereka sama dalam wujud, sama-sama dia sebagai pasangan bagi- nya. Oleh
berharga, tetapi tidak dalam pri- badi yang karena itu, Allah “membuat manu- sia itu
serupa betul (bandingkan Yoh. 10:30; 1 tidur nyenyak,” dan kemudian “meng-
Kor. 11:3). Jasmani mereka saling ambil salah satu rusuk dari padanya” (Kej.
melengkapi, fungsinya pun bekerja sama. 2:21), membentuknya menjadi pasangan
Kedua jenis itu baik adanya (Kej. 1:31), ba- ginya.4
begitu pula dalam peran mereka yang Waktu terbangun, segera Adam
berbe- da. Keluarga dan rumah tangga mengeta- hui hubungan yang akrab dan
dibangun atas kenyataan jenis kelamin begitu dekat sehingga tindakan yang
yang berbeda. Sebenarnya Tuhan dapat spesifik ini mungkin terjadi sebagai
mengembang biak- kan hidup di atas dunia makhluk yang diciptakan. Itu- lah sebabnya
ini tanpa menciptakan laki-laki dan ia berkata, “Inilah dia, tulang da- ri
perempuan sebagaimana ditunjuk- kan tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
dalam beberapa jenis binatang yang ber- dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
kembangbiak bukan dengan cara seks.
Akan
Pernikahan dan Keluarga 337
laki-laki” (Kej. 2:23; bandingkan 1 Kor.
11:8). da-Nya haruslah engkau beribadah dan
ber- paut, dan demi nama-Nya haruslah
Pernikahan. Dari perbedaan antara laki- engkau bersumpah” (Ul. 10:20).
laki dan perempuan itu Tuhan membuat
aturan, kesatuan. Pada hari Jumat pertama 3. Perjanjian. Di dalam Kitab Suci janji
Ia meng- adakan upacara pernikahan yang ini, yang diberikan oleh pasangan yang
pertama, menyatukan keduanya, sebagai meng- ikatkan diri dalam pernikahan
lambang ci- tra-Nya, untuk membuat dikatakan se- bagai sebuah “perjanjian,”
mereka menjadi satu. Dan pernikahan telah istilah yang digu- nakan bagi perjanjian
menjadi fondasi keluarga, fondasi yang kudus dan sangat mengikat yang
masyarakat sendiri, sejak itu. dikenal dalam Firman Allah (Mal. 2:14;
Kitab Suci melukiskan pernikahan Ams. 2:16,17). Hubungan antara suami dan
sebagai suatu tindakan yang bersifat istri haruslah menurut pola perjan- jian
menentukan, ba- ik memisahkan dan Allah yang kekal dengan umat-Nya, je-
menyatukan: karena se- orang akan maat (Ef. 5:21-33). Janji antara mereka
“meninggalkan ayahnya dan ibu- nya dan ber- dua haruslah berlangsung di dalam
bersatu dengan istrinya, sehingga ke- kesetiaan dan ketahanan yang menandai
duanya menjadi satu daging” (Kej. 2:24). perjanjian Allah (Mzm. 89:35; Rat. 3:23).
Allah dan keluarga pasangan itu,
1. Meninggalkan. Yang amat penting sahabat dan masyarakat menyaksikan
dalam hubungan pernikahan itu ialah perjanjian, yang mereka adakan satu
mening- galkan hubungan pertama yang dengan yang lain. Perjanjian ini disahkan
dahulu. Hu- bungan pernikahan di surga. “Karena itu, apa yang telah
menggantikan hubungan dengan orang tua dipersatukan Allah, tidak bo- leh
dan anak. Ini berarti “me- ninggalkan” diceraikan manusia” (Mat. 19:6). Pa-
hubungan salah seorang dari ke- luarga sangan orang Kristen memahami bahwa
orang tuanya dan kemudian diizinkan da- lam pernikahan, mereka telah berjanji
“bertaut” dengan seorang yang lain. Tanpa menja- di setia satu dengan yang lain
adanya proses ini, maka fondasi yang selama hidup mereka berdua.5
kukuh dari perkawinan itu tidak akan ada.
4. Menjadi sedaging. Meninggalkan
2. Bertaut. Istilah Ibrani dan perjanjian untuk bertaut
menerjemahkan “bertaut” itu dari mengakibatkan persatuan adalah sebuah
pengertian kata yang berarti “berteguh, misteri. Inilah yang dimaksudkan dengan
mengencangkan, menggabungkan, kesatuan dalam penger- tian yang
berpegang pada.” Sebagai kata benda itu sepenuhnya—pasangan yang me- nikah itu
da- pat digunakan untuk pandai besi berjalan bersama-sama, berdiri ber- sama-
dengan penempa logam (Yes. 41:7). Erat sama dan membagikan keakraban yang
dan kuat- nya ikatan ini menggambarkan mendalam secara bersama-sama. Per-
sifat ikatan perkawinan itu. Segala usaha mulaan kesatuan ini ditunjukkan pada
yang hendak merusak persatuan ini akan persa- tuan jasmani dalam perkawinan itu.
melukai ikatan individu. Eratnya ikatan Akan tetapi selain itu, ditujukan kepada
kedua orang ini juga ditekankan oleh kita ikatan pikiran dan emosi yang akrab
kenyataan bahwa kata kerja yang sama yang meliputi segi fisik dari hubungan ini.
digunakan untuk menggambarkan ikatan
antara Allah dengan umat-Nya: “Eng- kau a. Berjalan bersama-sama. Mengenai
harus takut akan Tuhan, Allahmu, kepa-
338 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
hubungan-Nya dengan umat-Nya, Allah
ber- tanya, “Berjalankah dua orang sedaging, dua insan itu haruslah setia
bersama-sa- ma, jika mereka belum dengan sungguh-sungguh satu sama lain.
berjanji?”(Am. 3:3). Pertanyaan yang Apabila se- orang menikah, risiko apa pun
serupa juga dapat diajukan kepada orang dalam per- nikahan itu harus ditanggung
yang akan menjadi sedaging. Tuhan dan diterima masing-masing. Orang-orang
mengatakan kepada orang-orang Is- rael yang menikah menyatakan kesediaannya
supaya jangan kawin campur dengan menerima pasang- annya, siap berdiri
bangsa-bangsa di sekelilingnya, “sebab bersama-sama untuk menghadapi apa pun.
me- reka akan membuat anakmu laki-laki Pernikahan mewajibkan keaktifan, mengejar
me- nyimpang dari pada-Ku, sehingga kasih sayang yang tidak kenal menyerah.
mereka beribadah kepada allah lain” (Ul. “Dua pribadi saling membagi apa yang
7:4; ban- dingkan Yos. 23:11-13). Apabila ada pada mereka, bukan hanya tubuh me-
orang Israel meremehkan perintah ini, reka, bukan hanya harta milik mereka,
maka mereka mengalami akibat yang tetapi juga pikiran dan perasaan mereka,
mengerikan (Hak. 14-16; 1 Raj. 11:1-10; kegembira- an dan derita mereka,
Ezr. 9:10). pengharapan dan rasa takut mereka, begitu
Paulus mengulangi prinsip ini dalam pula dengan sukses dan kegagalan mereka.
istilah yang lebih luas: “Janganlah kamu ‘Untuk menjadi sedaging’ berarti kedua
merupa- kan pasangan yang tidak pribadi itu menjadi satu tubuh secara
seimbang dengan orang-orang yang tak lengkap, satu jiwa dan roh, namun de-
percaya. Sebab persa- maan apakah mikian tetap dua pribadi yang berbeda.”7
terdapat antara kebenaran dan
kedurhakaan? atau bagaimanakah terang c. Keintiman. Menjadi sedaging berarti
da- pat bersatu dengan gelap? Persamaan berkaitan dengan persatuan secara seksual:
apa- kah yang terdapat antara Kristus dan “Kemudian manusia itu bersetubuh dengan
Belial? Apakah bagian bersama orang- Hawa, istrinya, dan mengandunglah
orang percaya dengan orang-orang tak perem- puan itu” (Kej. 4:1). Di dalam
percaya? Apakah hubungan bait Allah dorongan me- reka untuk bergabung
dengan berhala? Karena kita adalah bait bersama-sama, se- buah dorongan yang
dari Allah yang hidup menurut firman dirasakan laki-laki mau- pun perempuan
Allah” (2 Kor. 6:14-16; bandingkan sejak zaman Adam dan Ha- wa, setiap
ayat 17, 18). pasangan mengulangi kembali ki- sah
Dengan jelas Alkitab mengatakan kasih yang pertama itu. Perbuatan yang
bahwa hendaknya orang yang beriman intim secara seksual adalah hal yang paling
menikah de- ngan orang lain yang seiman. dekat kepada persatuan jasmani, yang
Bahkan prinsip ini diperluasnya. Tuntutan mung- kin mereka lakukan; hal itu
kesatuan yang se- jati ialah adanya merupakan gam- baran eratnya pasangan
kesepakatan dalam iman dan perbuatan. itu, yang dapat me- reka ketahui baik
Perbedaan agama akan membawa secara emosi maupun seca- ra rohani. Kasih
perbedaan dalam gaya hidup yang dapat sayang yang terdapat dalam keluarga Kristen
me- nyebabkan ketegangan yang yang sudah menikah harus- lah ditandai
mendalam serta perpecahan dalam dengan kehangatan, kegembiraan dan
perkawinan. Untuk men- capai kesatuan kesukaan (Ams. 5:18, 19).
sebagaimana yang dibicarakan dalam Kitab “Hendaklah kamu semua penuh hormat
Suci, hendaknya menikah de- ngan orang terhadap perkawinan dan janganlah kamu
yang seiman.6 mencemarkan tempat tidur” (Ibr. 13:4).
“Al-
b. Berdiri bersama-sama. Untuk
menjadi
Pernikahan dan Keluarga 339
kitab menerangkan dengan jelas kepada
kita bahwa pernyataan kasih secara seksual yang tidak bersyarat yang dimiliki Kristus
an- tara suami dan istri adalah rencana Yesus.
Tuhan. Maka sebagaimana dikatakan oleh Untuk melukiskan kasih ini, Paulus ber-
penulis Ibrani, yang menekankan kata: “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati;
janganlah mence- markan, jangan dengan ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri
penuh dosa, jangan dikotori. Perkawinan dan tidak sombong. Ia tidak melakukan
itu merupakan tempat yang patut dihormati yang tidak sopan dan tidak mencari
dengan sangat—yang kudus atau keuntungan diri sen- diri. Ia tidak pemarah
kekudusan di mana suami dan istri bertemu dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
secara pribadi untuk merayakan cin- ta Ia tidak bersukacita ka- rena ketidakadilan,
kasih mereka satu sama yang lain. Itulah tetapi karena kebenaran. Ia menutupi
saat yang kudus bagi kedua-duanya, yang segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
da- pat dihayati secara mendalam dan mengharapkan segala sesuatu, sa- bar
menye- nangkan. menanggung segala sesuatu. Kasih tidak
berkesudahan” (1 Kor. 13:4-8).
5. Cinta kasih yang Alkitabiah. Cinta Berbicara mengenai ayat-ayat ini, Ed
kasih dalam hubungan suami-istri tidaklah Wheat menulis sebagai berikut: “Cinta
bersyarat, penuh dengan kasih sayang dan agape bersumbu pada sumber kuasa abadi
saling memperhatikan, pengabdian yang dan akan tetap bekerja saat jenis cinta yang
in- tim dari masing-masing individu yang lain bu- yar. Cinta itu tetap cinta, tidak
men- dorong perkembangan timbal balik menjadi soal
dalam gambar Allah dalam segala aspek apa pun yang terjadi. Tidak menjadi soal
pribadi: se- cara jasmani, emosi, intelektual beta- pa tidak menaruh cinta pun yang lain,
dan spiritual. Bentuk-bentuk yang lain dari cinta agape mengalir terus. Agape tidak
kasih itu, ialah kasih yang berlangsung bersyarat, cinta Allah kepada kita. Itu
dalam perkawinan; di dalamnya terdapat sebuah sikap mental yang berdasarkan
romantika, waktu untuk menunjukkan pemilihan yang be- bas dari kemauan.”9
kasih sayang, luapan perasaan, waktu yang
nyaman, di dalamnya terdapat suasana
persahabatan dan waktu merasa sa- ling 6. Tanggung jawab spiritual yang
memiliki. Akan tetapi kasih agape yang bersifat individu. Walaupun pasangan yang
dilukiskan dalam Perjanjian Baru—tidak sudah menikah itu membuat janji saling
me- mentingkan diri, segalanya untuk mem- perhatikan satu sama lain, secara
mengasihi orang lain —yang berisi fondasi individu mereka harus memikul tanggung
yang benar, cinta kasih antara suami-istri. jawab ma- sing-masing atas pilihan yang
Yesus menyatakan bentuk tertinggi mereka laku- kan (2 Kor. 5:10). Dengan
jenis kasih ini ketika menerima baik yang memikul tanggung jawab masing-masing,
bersalah maupun konsekuensi atas dosa itu berarti mereka ti- dak akan pernah
kita, Ia mem- bawanya ke salib. saling menyalahkan atas apa yang telah
“Demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka lakukan. Mereka ha- rus menerima
mereka sampai kepada kesudahan- nya” juga tanggung jawab atas per- tumbuhan
(Yoh. 13:1). Ia mengasihi kita sampai kerohanian mereka sendiri; tidak seorang
kesudahan, dosa-dosa kita ditanggung- pun yang dapat mempercayakan ke- kuatan
Nya. Inilah yang dimaksud dengan kasih rohaninya kepada orang lain. Namun,
agape sebaliknya, setiap hubungan seseorang de-
340 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
ngan Allah dapat bekerja sebagai suatu
sum- ber kekuatan dan mendorong orang Allah tetapi juga terhadap satu sama lain.
lain. Tatkala Allah bertanya kepada mereka,
ma- sing-masing mereka hendak membela
EFEK KEJATUHAN ATAS diri mereka sendiri, dengan menimpakan
PERNIKAHAN kepada orang lain. Tuduhan-tuduhan
mereka mem- berikan bukti betapa
Rusaknya pemantulan manusia akan seriusnya keretakan yang timbul atas
gambar Allah yang disebabkan dosa, hubungan kasih yang telah dibuat Tuhan
berpe- ngaruh pada pernikahan pada waktu Penciptaan.
sebagaimana juga pada bidang lain dari Setelah jatuh ke dalam dosa, Tuhan Allah
bagian pengalaman manusia. Sikap berkata kepada perempuan itu, “Engkau
mementingkan diri sendiri mulai akan berahi kepada suamimu dan ia akan
menyusup ke tempat yang tadinya di- berkuasa atasmu” (Kej. 3:16). Prinsip ini
kuasai cinta kasih yang sempurna dan me- di- maksudkan-Nya, tanpa mengubah
nyatu. Sifat mementingkan diri sendiri prinsip dasar kesamaan antara laki-laki dan
meru- pakan penggerak utama bagi orang perem- puan, untuk menguntungkan kedua
yang ti- dak menerima dorongan kasih orang pe- ngantin pertama itu, dan generasi
Kristus. Me- nentang semua asas seterusnya.l0 Sayang sekali prinsip ini telah
penyerahan diri, sikap mau melayani dan diselewengkan. Sejak saat itu maka yang
memberi yang dinyatakan Injil, itulah hal merajalela ialah penguasaan melalui kuasa,
yang umum yang menjadi ke- jatuhan manipulasi, dan kehancuran secara
orang Kristen. individu telah menandai pernikahan dari
Karena pendurhakaan Adam dan Hawa zaman ke zaman. Sikap yang berpusat
membuat mereka bertentangan dengan kepada diri sendiri telah mengingkari sikap
tuju- an penciptaan mereka. Sebelum penerimaan dan penghargaan satu de- ngan
mereka ja- tuh ke dalam dosa, mereka yang lain.
hidup sepenuhnya terbuka di hadapan Wujud Kekristenan itu hidup dalam ke-
Allah. Sesudah kejatuhan, gantinya datang serasian penyangkalan diri yang menjadi
dengan penuh kesukaan ke- pada-Nya, ciri- ciri perkawinan sebelum kejatuhan
mereka justru bersembunyi de- ngan penuh manusia, yang telah dirusak. Kasih sayang
rasa takut dari hadapan-Nya, mencoba suami-istri membantu kebahagiaan kedua
berusaha menyembunyikan kebe- naran belah pihak. Mereka harus berpadu, namun
tentang diri mereka sendiri serta me- demikian ti- dak seorang pun dari antara
nyangkal tanggung jawab mereka atas apa mereka yang boleh kehilangan
yang telah mereka lakukan. Hati yang dire- individualitas mereka, yang menjadi milik
sapi dengan perasaan bersalah yang Tuhan.11
menda- lam, yang tidak dapat dilenyapkan
oleh pikir- an mereka sendiri, tidak dapat PENYIMPANGAN DARI CITA-CITA
memandang wajah Allah dan bertemu ALLAH
dengan malaikat yang kudus. Sejak itu
dalih dan sikap me- nyangkal yang Poligami. Praktik yang dilakukan satu
membenarkan diri sendiri ini telah menjadi orang dengan mempersunting beberapa
pola umum hubungan manusia dengan pasangan bertentangan dengan kesatuan
Allah. dan persatuan yang dibuat Allah dalam
Rasa takut yang mendorong mereka un- pernikahan pertama di Eden. Di dalam
tuk menyembunyikan diri bukan hanya poligami tidak boleh me- ninggalkan
meru- sak hubungan Adam dan Hawa semua yang lain. Walaupun Kitab
terhadap
Pernikahan dan Keluarga 341
Suci menggambarkan perkawinan
majemuk sebagai kenyataan kultural pada mikian (Im. 20:20-12; Ams. 6:24-32; 7:6-27;
masa bapa- bapa, penggambaran itu dengan 1 Kor. 6:9, 13, 18; Gal. 5:19; Ef. 5:3; 1 Tes.
jelas menun- jukkan bahwa perkawinan 4:3,
yang demikian tidak memenuhi cita-cita dsb).
Ilahi. Di dalam per- kawinan yang Hubungan-hubungan yang tidak
demikian aneka masalah tim- bul yang senonoh itu mempunyai efek yang luas dan
kemudian melibatkan pertarungan lama. Per- buatan itu merampas hak
kekuasaan, dendam kesumat dan pasangan seksual yang sah dan mencederai
keterasing- an (baca Kej. 16; bandingkan laki-laki atau pe- rempuan itu secara fisik,
29:16-30: 24), menggunakan anak-anak emosi, materi, seca- ra hukum dan secara
sebagai senjata emosi untuk menyakiti hati sosial. Bukan hanya mereka yang
anggota keluarga yang lain di dalam dirugikannya, tetapi juga kelu- arga yang
keluarga itu. lebih luas, dan bila anak-anak terli- bat di
Pernikahan monogami memberikan dalamnya, merekalah yang paling me-
kepa- da pasangan itu rasa memiliki yang rasakan akibatnya yang parah. Hubungan-
mengu- kuhkan keintiman mereka dan hubungan yang tidak senonoh ini dapat
ikatan mere- ka. Mereka menyadari bahwa meng- akibatkan penyebaran penyakit
hubungan me- reka itu khas dan tidak kelamin dan juga lahirnya bayi-bayi yang
seorang pun yang lain yang terlibat di tidak sah. Selain itu, kabut dusta dan
dalamnya. Hubungan yang bersifat ketidakjujuran yang menggelantung atas
monogami memantulkan dengan sa- ngat skandal itu menghancur- kan rasa percaya
jelas hubungan antara Kristus dengan yang mungkin tidak akan pernah dapat
jemaat-Nya dan antara individu dengan Al- dipulihkan kembali. Selain la- rangan yang
lah.12 terdapat dalam Alkitab atas pel- bagai
bentuk kebejatan ini, terdapat juga
Persundalan dan Perzinahan. Praktik rangkaian akibat yang tidak
dan pemikiran belakangan ini meremehkan menguntungkan yang seharusnya menjadi
ke- wajiban pasangan supaya setia satu peringatan bagi mereka yang melibatkan
sama lain dalam soal seks, sampai diri di dalamnya.
kematian. Bahkan Alkitab menganggap
hubungan seksual yang bagaimanapun di Pikiran yang Kotor. Dosa bukanlah
luar pernikahan itu adalah dosa. Hukum hanya sekadar perbuatan lahiriah; termasuk
yang ketujuh masih tetap ber- laku dan juga di dalamnya soal hati yang menukik
tidak pernah diubah: “Jangan berzi- nah” jauh ke da- lam pola-pola pikiran. Jika
(Kel. 20:14). Di sini tidak ada yang di- sumbernya sudah cemar, tentu saja sungai
ringankan ataupun meringankan. Hukum yang mengalir dari padanya tidak akan
ini sebuah prinsip yang menjadi pagar yang jernih. Yesus melihat bahwa persediaan
amat ketat atas hubungan pernikahan itu. yang jauh di dalam pikiran- lah yang
Pandangan Alkitabiah yang jelas-jelas menggerakkan tingkah laku manu- sia,
mengenai persundalan dan perzinahan sa- “karena dari hati timbul segala pikiran
ngat bertentangan dengan kebebasan yang jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan,
berlangsung dewasa ini dari hal kegiatan pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Mat.
“orang-orang dewasa yang 15:19). Di dalam perangai inilah Ia
diperkenankan.” Banyak ayat yang menelu- suri perbuatan yang durhaka
terdapat dalam Perjanjian Lama maupun terhadap pikiran dan emosi: “Kamu telah
dalam Perjanjian Baru yang menyalahkan mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi
perbuatan-perbuatan yang de- Aku berkata kepa- damu: Setiap orang
yang memandang perem- puan serta
menginginkannya, sudah berzinah
342 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:27,
28). Industri telah dikembangkan Perceraian. Pernyataan yang diberikan
sepenuhnya untuk memanfaatkan Ye- sus merangkum seluruh pengajaran di
kekacauan imajinasi. Film-film yang dalam Alkitab mengenai perceraian:
sensual dan buku-buku yang merangsang “Karena itu, apa yang telah dipersatukan
dibuat, di dalamnya tidak ada tempat bagi Allah, tidak bo- leh diceraikan manusia”
kehidupan Kristen. Yang dido- rongnya (Mat. 19:6; Mrk. 10:7-9). Pernikahan itu
bukan saja hubungan yang buruk dan tidak merupakan hal yang kudus karena Allah
sah, tetapi juga menghasilkan laki-laki dan telah menguduskannya. Akhirnya, Allah
perempuan yang hanya sekadar objek yang menghubungkan suami dan istri,
seksual, sehingga dengan demikian bukan hanya perkataan manusia atau
mengacau- kan makna seksualitas yang perbuatan seks. Allah yang memeterai- kan
sesungguhnya serta mengaburkan citra persatuan mereka. Pengertian orang
Allah. Orang-orang Kristen diminta supaya Kristen mengenai perceraian dan
memikirkan hal-hal yang suci dan perkawinan kembali, haruslah didasarkan
menghidupkan kehidupan yang kudus atas kitab suci. Pernyataan Yesus membuat
karena mereka sedang disiapkan hidup di jelas prinsip Alkitabiah dasar yang
dalam satu masyarakat yang suci untuk mencakup pemahaman orang Kristen
selama-lamanya. mengenai perceraian: Allah
bermaksudkan supaya pernikahan itu
Inses. Ada orang tua yang melewati batas kekal. Apabila orang-orang Farisi bertanya
demarkasi pernyataan kasih sayang yang kepada- Nya apakah suami-istri yang tidak
se- hat atas anak-anaknya, melibatkan diri cocok itu menjadi alasan yang cukup untuk
seca- ra fisik dan emosional dalam melakukan perceraian, Yesus
hubungan yang intim dengan mereka. Hal mengukuhkan contoh yang diberikan di
ini sering terjadi karena akibat hubungan Eden merupakan model pernikahan
yang normal antara suami dan istri telah sebagai suatu persatuan yang permanen.
dilalaikan dan salah satu dari antara anak- Apabila Ia terus didesak mereka mengenai
anak ini telah dipilih untuk memerankan hukum Musa tentang perceraian, Ia
peran pasangannya. Hal seper- ti ini menjawab, “Karena ketegaran hatimu
mungkin terjadi di kalangan sesama sau- Musa mengizinkan kamu menceraikan
dara dan anggota keluarga yang lebih luas. istri- mu, tetapi sejak semula tidaklah
Inses dilarang dalam Perjanjian Lama demikian” (Mat. 19:8). Lebih lanjut
(Im. 18:6-29; Ul. 27:20-23) dan dikutuk di dikatakan bahwa sa- tu-satunya alasan
dalam Perjanjian Baru (1 Kor. 5:1-5). untuk mengadakan perce- raian ialah
Bentuk penyalahgunaan ini merusak penyelewengan seksual (Mat.
pertumbuhan seksual anak dan 5:32; 19:9).
menimbulkan dalam dirinya suatu beban Jawab yang diberikan-Nya kepada
yang tidak dapat dipertanggung- jawabkan, orang Farisi membuat jelas bahwa Yesus
rasa malu dan bersalah yang tetap akan memiliki pengetahuan dan pemahaman
melekat dalam dirinya sampai ke perka- yang jauh lebih mendalam tentang
winan kelak. Apabila orang tua melanggar kebenaran dari pada me- reka. Dari apa
ta- pal batas itu, mereka menghancurkan yang dikatakan-Nya, dan juga menurut asas-
keper- cayaan dan pertumbuhan anak itu— asas mengenai perkawinan yang terdapat
yang begitu penting untuk membina iman dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
kepada Allah. Baru, dikukuhkan bahwa Allah
menginginkan barangsiapa yang
melangsung- kan pernikahan haruslah
memantulkan gam-
Pernikahan dan Keluarga 343
bar Allah dalam persatuan yang tetap atau
permanen. dapatnya menyembuhkan luka-luka yang
Bahkan, pasangan yang tidak seiman di- akibatkannya.
pun tidaklah menjadi alasan untuk
mengakhiri pernikahan itu dengan Homoseksualitas. Allah menjadikan laki-
perceraian. Jalan salib itu mendorong laki dan perempuan berbeda namun saling
supaya mengadakan pertobatan dan melengkapi. Apabila Ia melakukan hal
pengampunan, menyingkirkan segala akar yang demikian, Ia mengarahkan perasaan
kepedihan. Bahkan dalam kasus per- seksual mereka terhadap yang berlainan
zinahan pun, melalui pengampunan dan jenis. Pem- bedaan dan ketersambungan
kuasa pendamaian Allah, pasangan yang yang menandai orang dinyatakan dalam
disakiti haruslah berusaha meraih maksud daya tarik yang me- narik kedua jenis
semula yang dibuat Allah pada waktu kelamin itu satu sama lain untuk
penciptaan. “Menurut Alkitab, perzinahan membentuk hubungan yang utuh.
merupakan hal yang sangat merusak Dalam banyak kasus, dosa telah mem-
terhadap pernikahan Anda melebihi dosa pengaruhi pengarahan dasar ini,
lain dalam perkawinan... Apabila engkau mendatang- kan fenomena pemutarbalikan.
mau mengampuni dan me- nyingkirkan Dalam kasus yang seperti itu, tujuan yang
sikapmu yang negatif, Allah siap sedia semula yang secara alamiah—tertarik
menyembuhkan engkau dan membarui kepada jenis kela- min yang berbeda—telah
cinta kasihmu satu dengan yang lain.”13 dikacaukan dengan ketertarikan kepada
Sementara cita-cita Ilahi bagi suatu jenis kelamin yang sa- ma.
perni- kahan adalah cinta kasih dan ikatan Kitab Suci dengan jelas mengutuk
perma- nen yang berlangsung sampai praktik homoseksual dengan istilah yang
kematian me- renggut salah satu, tetapi ada amat ne- gatif (Kej.19:4-10; bandingkan
saatnya per- pisahan yang sah karena Yud. 7, 8; Im. 18:22; 20:13; Rm. 1:26-28;
aniaya fisik terha- dap pasangan atau anak. 1 Tim. 1:8-10).
“Menurut beberapa undang-undang sipil Praktik-praktik jenis seperti ini
perpisahan yang demikian dapat dijamin mendatangkan pemutarbalikkan yang amat
hanyalah dengan perceraian, yang dalam mengacaukan gambar Allah dalam diri
keadaan seperti ini tidak dapat lelaki dan perem- puan.
dipersalahkan. Akan tetapi perpisahan atau Karena “semua orang telah berbuat
perceraian yang mana “ketidaksetiaan dosa dan telah kehilangan kemuliaan
terha- dap sumpah” tidak menjadi kasus, Allah” (Rm. 3:23), orang-orang Kristen
sebab me- nurut pandangan Alkitab tidak hendaknya me- nunjukkan sikap yang
seorang pun dari antara mereka yang menyelamatkan atas orang-orang yang
dibenarkan menikah kembali, kecuali ada telah menderita karena kekacauan ini.
salah seorang dari anta- ra mereka menikah Mereka hendaknya menunjuk- kan sikap
kembali, karena melaku- kan perzinahan seperti yang diperlihatkan Kristus kepada
atau persundalan, atau kare- na wanita yang tertangkap basah dalam
kematian.”14 perzinahan: “Aku pun tidak menghukum
Karena perkawinan itu merupakan se- eng- kau. Pergilah, dan jangan berbuat
buah lembaga Ilahi, maka gereja memiliki dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh. 8:11).
sebuah tanggung jawab yang unik dan Bukan ha- nya kepada orang yang
kudus baik untuk mencegah perceraian, memiliki kecende- rungan kepada
maupun se- kiranya perceraian terjadi, homoseksual, tetapi juga ke- pada semua
untuk sedapat- orang yang terjebak dalam ke-
344 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
biasaan itu atau yang berhubungan dengan
hal yang menyebabkan kecemasan, rasa “Karena suami adalah kepala istri sama se-
ma- lu dan bersalah, memerlukan telinga perti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menaruh simpati dari penasihat dan yang menyelamatkan tubuh. Karena itu se-
pembim- bing Kristen yang telah terlatih bagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
dan berpenga- laman. Tidak ada kebiasaan demikian jugalah istri kepada suami dalam
yang tidak dapat dijangkau anugerah segala sesuatu. Hai suami, kasihilah
Tuhan yang dapat mem- berikan istrimu sebagaimana Kristus telah
kesembuhan.15 mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya un- tuk menguduskannya,
KELUARGA sesudah Ia menyuci- kannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
Setelah Tuhan menjadikan Adam dan supaya dengan demikian Ia me- nempatkan
Hawa, Ia menyuruh mereka memerintah jemaat di hadapan diri-Nya de- ngan
du- nia (Kej. 1:26; 2:15). Mereka cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang
membentuk sebuah keluarga yang pertama, serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
jemaat yang pertama, dan menandai awal tidak bercela. Demikian juga suami ha- rus
suatu masya- rakat. Dengan demikianlah mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya
masyarakat diba- ngun atas pernikahan dan sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya
keluarga. Karena hanya merekalah menga- sihi dirinya sendiri” (Ef. 5:23-28).
manusia yang mendiami bumi, maka Sebagaimana Kristus memimpin
Tuhan memberikan perintah, jemaat, suami dan istri “kedua-duanya
“Beranakcuculah dan bertambah banyak; harus tunduk, akan tetapi Firman Allah
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu” (Kej. menjadi yang ter- penting bagi
1:28). pertimbangan suami yang bukan sekadar
Menurut statistik kependudukan, bumi soal hati nurani saja.16 Pada waktu yang
yang tidak berpenghuni tidak meminta lagi bersamaan ia mempunyai tanggung ja- wab
su- paya diisi dan ditaklukkan. Akan tetapi untuk memperlakukannya secara indivi- du
orang Kristen yang sudah menikah yang dengan sikap yang paling hormat.
bertekad hendak memiliki anak-anak di Sebagaimana Kristus telah
atas dunia ini masih tetap mempunyai menunjukkan pemerintahan yang penuh
kewajiban untuk membesarkan anak-anak kelemahlembutan sampai ke kayu salib
mereka dalam pemeliharaan dan tuntunan dalam sifat seorang pe- layan, demikian
Tuhan. Sebelum satu pasangan yang juga sang suami harus me- mimpin dengan
menikah meletakkan tu- juan seperti itu, penuh pengorbanan. “Peme- rintahan
mereka harus mempertim- bangkan apa Kristus adalah hikmat dan kasih, dan
yang diidam-idamkan Allah bagi keluarga. apabila para suami memenuhi tanggung ja-
wab mereka terhadap istri mereka, maka
ORANG TUA mereka akan menggunakan kuasa dalam
kelembutan yang serupa sebagaimana dila-
1. Sang ayah. Kitab Suci telah meng- kukan Kristus kepada jemaat. Apabila Roh
gariskan tanggung jawab suami dan ayah Kristus mengendalikan suami, maka rasa
se- laku kepala keluarga dan imam bagi tunduk istri akan menjadikan ketenteraman
seisi keluarga (Kol. 3:18-21; 1 Ptr. 3:1-8). dan mendatangkan keuntungan, karena apa
Ia men- jadi satu tipe dari Kristus, kepala yang diharapkan dan dituntutnya dari
jemaat. istrinya hanyalah kebaikan belaka, dan
dalam cara yang serupa dengan yang
dituntut Kristus,
Pernikahan dan Keluarga 345
supaya jemaat tunduk.... Biarlah orang-
orang yang berdiri sebagai suami belajar da Tuhan. Biarlah dia menyadari nilai pe-
fir- man Kristus, tidak mencari tahu betapa kerjaannya dan mengenakan seluruh
leng- kap seharusnya ketaatan sang istri, senjata Allah sehingga ia dapat menentang
melainkan bagaimana ia dapat pencobaan untuk menyesuaikan diri dengan
memperoleh pikiran Kristus, sehingga standar du- niawi. Tugasnya adalah untuk
dimurnikan, dihaluskan la- yak menjadi masa kini dan keabadian.”19
pemimpin rumah tangganya.”17 Sebagai Seseorang di dalam keluarga itu
imam keluarga, seperti Abraham, sang ayah haruslah memikul tanggung jawab pokok
akan mengumpulkan keluarganya pada atas tabiat anak-anak itu. Pendidikan anak
pagi-pagi sekali dan menyerahkan me- tidak boleh serampangan atau
reka ke bawah pemeliharaan Tuhan. Pada didelegasikan kepada o- rang lain, karena
petang hari mereka akan dipimpinnya tidak seorang pun yang me- rasakan
untuk memuji Dia dan mengucapkan perasaan yang serupa dengan anak lebih
syukur kepa- da-Nya atas berkat yang daripada orang tuanya. Allah menjadikan
dicurahkan kepada mereka. Kebaktian ibu dengan kemampuan mengandung anak
keluarga akan menjadi tali pengikat— di dalam tubuhnya, menyusui anak,
waktu yang menempatkan Tuhan menjadi memelihara dan mengasihinya. Selain
yang pertama dalam keluarga meringankan be- ban keuangan atau karena
itu.18 menjadi orang tua seorang diri,20 jika toh ia
Ayah yang bijaksana akan meluangkan hendak menerima keadaan yang seperti itu,
waktunya bersama-sama dengan anak- seorang ibu mem- punyai tugas khusus
anaknya. Seorang anak dapat belajar atau unik karena tinggal tetap dengan
banyak dari ayahnya, misalnya ihwal anak-anaknya sepanjang hari; ia dapat
menaruh hor- mat dan mengasihi ibu menikmati kerja sama dengan Pen- cipta
mereka, mengasihi Tuhan, tentang dalam membentuk tabiat mereka untuk
pentingnya berdoa, mengasihi orang lain, kehidupan kekal.
bagaimana cara bekerja, sopan santun, “Seseorang di dalam sebuah hubungan
menyukai alam dan benda-benda yang perlu memandang keluarga sebagai sebuah
telah dijadikan Tuhan. Akan tetapi kalau karier. Memangku tugas dan karier seba-
sang ayah tidak pernah ada di rumah, maka gai seorang ibu dan istri adalah suatu pe-
anak kehilangan kegembiraan dan hak kerjaan yang paling menakjubkan,
istimewa ini. pekerjaan sepanjang hayat, dan tugas yang
sangat me- nantang. Usaha yang sia-sia?
2. Sang Ibu. Sifat keibuan adalah hal Tugas yang tidak memberi rasa syukur?
yang paling dekat dengan persekutuan Pekerjaan budak yang tidak terhormat?
dalam Tuhan. “Raja yang bertakhta di atas Sama sekali tidak, jus- tru merupakan
keraja- annya tidak lebih tinggi daripada sesuatu kemungkinan yang sangat
pekerjaan seorang ibu. Ibu adalah ratu menyenangkan yang dapat mene- duhkan
rumah tang- ganya. Di tangan ibulah terletak gelombang, yang menyelamatkan
kuasa untuk membentuk tabiat anak-anak makhluk, atau mempengaruhi sejarah, atau
agar mereka layak kepada yang lebih tinggi sesuatu yang dilakukan yang akan
dan kehidupan yang kekal. Malaikat pun dirasakan dan didengarkan di dalam
tidak dapat me- ngerjakan pekerjaan yang lingkaran yang jauh lebih luas.”21
lebih tinggi dari pada ini; karena di dalam Di dalam Perjanjian Lama, pada zaman
melakukan tugas ini sang ibu menjalankan itu nama seseorang mengandung
tugas pelayanan kepa- pengertian atas orang yang
menyandangnya. Hawa me-
346 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
nerima namanya sesudah Kejatuhan (Kej.
3:20). Karena ia akan menjadi ibu segala ngorbanan. Walaupun pengorbanan itu
bangsa manusia, namanya (Ibrani tidak akan pernah memperoleh balasannya
chawwah) diambil dari kata untuk “hidup” secara lengkap, anak-anak harus
(Ibrani chay). Nama itu memantulkan memperoleh citra diri yang baik dan
kedudukan yang luar biasa hormatnya, kesehatan emosional dalam kehidupannya.
yang tercantum di dalam sejarah umat Anak-anak yang harus men- cari cinta
manusia. kasih atau yang merasa dirinya di- tolak
Sebagaimana hal berketurunan itu bu- dan dianggap remeh akan mencoba
kanlah satu-satunya hak khusus Adam memperoleh cinta kasih orang tuanya
mau- pun Hawa, demikian juga halnya melalui tindak-tanduk yang kurang
dengan orang tua. Yang disebut menyenangkan yang menjadi kebiasaan
belakangan adalah tanggung jawab untuk yang berurat ber- akar.23
dibagikan bersama. Begitu pula sekarang, Anak-anak yang merasa terjamin di ba-
orang tua tidak hanya melahirkan anak wah naungan cinta kasih orangtuanya akan
tetapi juga bertugas untuk memeliharanya. menghayati cinta kasih itu dalam
Setiap orang tua mempunyai tanggung hubungannya kepada orang lain. Mereka
jawab tertentu, dan mereka harus dapat diajar mem- beri sebagaimana halnya
melaksanakannya seakan-akan itu menerima sehingga dengan demikian
kewajiban terhadap Tuhan. eksistensi diri tidaklah ha- nya untuk
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah sendiri. Sewaktu mereka bertumbuh, mereka
milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah dapat belajar memuliakan Tuhan.
kandungan adalah suatu upah” (Mzm.
127:3). 3. Tanggung jawab. Orang tua Kristen
sedapat-dapatnya mempersembahkan
Anak-anak anak- anak mereka untuk pelayanan
kepada Allah pada usia sedini mungkin
1. Prioritas. Selain tanggung jawab ke- dalam kehidup- annya. Jemaat Masehi
pada Tuhan dan pasangan mereka, tiada lagi Advent Hari Ketujuh mengadakan upacara
tanggung jawab yang lebih tinggi daripada sederhana, yakni pe- nyerahan anak, di
tanggung jawab kepada anak-anak yang hadapan jemaat, orang tua membawa anak
dilahirkan mereka ke dunia ini. Mereka mereka kepada Tuhan untuk didoakan,
harus mengutamakan kepentingan anak- sama seperti Yusuf dan Maria membawa
anak demi kebaikan dan kemajuan mereka bayi Yesus kepada Tuhan ke da- lam Bait
sendiri; anak-anak tidak memilih datang ke Suci (Luk. 2:22-39). Dengan cara seperti
dunia ini, karena itu mereka harus diberi ini hidup anak itu menjadi bagian dari
kemungkinan yang terbaik untuk memulai perluasan kerohanian dalam keluarga.
hidup. Pengaruh- pengaruh sebelum lahir Ang- gota-anggota jemaat turut ambil
ke dunia ini me- nentukan kerohanian, bagian da- lam perkembangan sosial dan
mental dan kesehatan jasmani seseorang, rohani anak yang masih muda itu, sebagai
sehingga itulah yang membuat seorang anak Allah dan anggota tubuh
kesejahteraan anak harus menjadi prioritas Kristus.
yang dimulai bahkan sebelum lahir ke Di dalam pelayanan ini orang tua juga
dunia.22 mengabdikan diri untuk mendidik anak
dalam jalan Tuhan supaya dengan
2. Cinta kasih. Cinta kasih orang tua demikian citra Allah terbentuk di dalam
haruslah tidak bersyarat dan harus penuh diri anak. Untuk mencapai tujuan ini,
pe- orang tua hendaknya membawa anak-anak
mereka ke Sekolah
Pernikahan dan Keluarga 347
Sabat dan ke gereja secara teratur supaya
anak yang kecil itu menjadi satu bagian Hukuman biasanya berkaitan dengan masa
dari tubuh Kristus pada usia yang dini. lalu, sedangkan disiplin menatap ke depan.
Kemudian, pada waktu anak itu mencapai Disiplin adalah proses pemuridan di mana
usia sekolah, orang tua dan jemaat orang muda itu berguru kepada orang tua
mengadakan setiap usaha untuk un- tuk memperoleh pendidikan,
menyanggupkannya memperoleh bimbingan dan teladan. Itu berarti
pendidikan Kristen yang akan memelihara pengajaran merupakan prinsip penting
cinta kasih anak itu kepada Tuhan pada yang meliputi misalnya kese- tiaan,
hari- hari kemudian. kebenaran, keadilan, konsistensi, kesa-
baran, keteraturan, kemurahan,
4. Ketabahan. Pendidikan kerohanian kedermawan- an dan pekerjaan.
yang diberikan orang tua berlanjut terus Apabila anak-anak belajar lebih awal
da- lam proses sehingga memasuki setiap un- tuk menuruti orang tua mereka, sikap
fase kehidupan anak. “Haruslah engkau oto- ritas tidak lagi menjadi masalah bagi
mengajar- kannya berulang-ulang kepada mereka. Akan tetapi bentuk pelajaran
anak-anakmu dan membicarakannya penurutan itu penting juga. Penurutan yang
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila sejati muncul bukanlah sekadar karena itu
engkau sedang dalam perjalanan, apabila memang diwa- jibkan, melainkan karena
engkau berbaring dan apabila engkau muncul dari dalam. Rahasia jenis penurutan
bangun. Haruslah juga eng- kau yang seperti ini terle- tak pada kelahiran
mengikatkannya sebagai tanda pada ta- baru.
nganmu dan haruslah itu menjadi lambang “Orang yang berusaha memelihara hu-
di dahimu, dan haruslah engkau kum-hukum Allah hanya karena itu
menuliskannya pada tiang pintu rumahmu merupa- kan kewajiban belaka—karena ia
dan pada pintu gerbangmu” (Ul. 6:7- diharuskan untuk berlaku demikian—tidak
9;11:18). akan pernah masuk ke dalam kegembiraan
Anak dipengaruhi oleh seluruh suasana dalam penu- rutan. Ia tidak menurut....
rumah tangga. Orang tua tidak Penurutan yang sejati adalah hasil
memberitahu- kan hal kerohanian itu di pekerjaan yang berlang- sung di dalam.
dalam kebaktian rumah tangga saja. Hal itu Dari dalamnya terbitlah cinta kasih akan
haruslah muncul melalui pengharapan kebenaran, karena mengasihi hu- kum
mereka yang terus-me- nerus di dalam Tuhan. Hakikat segala pembenaran ia- lah
Yesus; hal itu harus dinyata- kan dalam kesetiaan kepada Penebus kita. Inilah yang
gaya hidup mereka, baik dalam berpakaian akan membimbing kita untuk melakukan
maupun dalam soal dekorasi ru- mah yang benar karena memang itu benar—ka-
tangga. Mengetahui bahwa Allah se- bagai rena perbuatan yang baik itu berkenan ke-
orang tua yang menaruh kasih sangat pada Tuhan.”24
penting bagi perkembangan anak-anak
Kris- ten. 6. Sosialisasi dan perkembangan ba-
hasa. Di dalam keluargalah anak-anak
5. Belajar penurutan. “Didiklah orang diso- sialisasikan selaku anggota umat
muda menurut jalan yang patut baginya, manusia, berikut segala tanggung jawab
ma- ka pada masa tuanya pun ia tidak akan dan hak-hak yang diakibatkannya.
me- nyimpang dari pada jalan itu” (Ams. Sosialisasi adalah suatu proses yang
22:6). Apakah yang akan diakibatkan dengannya anak-anak mempela- jari
pendidikan ini? Disiplin lebih daripada keterampilan dasar yang berfungsi di da-
sekadar hukuman. lam masyarakat. Bahasa dengan segala co-
348 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
rak perbedaannya yang halus dari
komunikasi adalah salah satu keterampilan yang jauh dari keluarganya atau yang tidak
pertama yang dipelajari anak-anak. mempunyai kerabat untuk memperoleh
Penggunaan bahasa di dalam rumah tangga pera- saan berharga dan rasa memiliki. Di
memerlukan pengawasan yang cermat, sini pun, orang tua tunggal, dapat
karena demikianlah tabiat Allah memperoleh tempat yang nyaman di mana
dinyatakan. Anak harus lebih sering anak-anak mereka di- pelihara dalam cinta
mende- ngar pernyataan kegembiraan dan kasih dan kelemah- lembutan yang
spontan, kasih sayang yang penuh di antara diinginkan. Lalu jemaat dapat memenuhi
anggota keluarga, dan memuji Tuhan. model peranan yang tepat yang mungkin
tak terdapat di dalam rumah tangga.
7. Identitas jenis kelamin. Di dalam Dengan belajar mengasihi orang-orang
rumah tanggalah, melalui interaksi yang yang sudah tua dalam jemaat, anak-anak da-
utuh antara pria dan perempuan yang pat belajar memberi hormat. Dan
membuat sistem keluarga utuh, karena barangsiapa yang sudah tua dapat
anak-anak dapat berfungsi selaku pria mengalami kepuasan karena padanya ada
ataupun perem- puan di tengah-tengah anak kecil yang dapat dikasihi dan
masyarakat. Orang dewasa perlu mengajar disenangi. “Juga sampai masa tuaku dan
mereka tentang kein- dahan perkembangan putih rambutku, ya Allah, janganlah
seksualitas melalui in- formasi yang tepat meninggalkan aku, supaya aku
dan memadai. Juga men- jadi tanggung memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan
jawab mereka untuk menjaga anak-anak ini, keperkasaan- Mu kepada semua orang
dari penyelewengan seksual. yang akan datang”
(Mzm. 71:18).
8. Mempelajari nilai-nilai. Sebuah da- Allah memberikan pertimbangan
sar sosialisasi fungsi rumah tangga ialah khusus kepada orang yang sudah tua
menyediakan pemaduan nilai-nilai yang dengan ber- kata, “Rambut putih adalah
dia- nut keluarga. Nilai-nilai keluarga dan mahkota yang in- dah, yang didapat pada
konsep- konsep religius tidak selamanya jalan kebenaran” (Ams. 16:31), dan
sepadan. Mungkin saja orang tua “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan
menyatakan mereka menganut asas-asas sampai masa putih rambutmu Aku
agama tertentu, akan tetapi nilai-nilai yang menggendong kamu. Aku telah melaku-
mereka perlihatkan di depan anak mungkin kannya dan mau menanggung kamu terus;
pula tidak selaras de- ngan asas-asas itu. Aku mau memikul kamu dan
Perlu sekali orang tua bersikap konsisten. menyelamatkan kamu” (Yes. 46:4).
Di dalam jemaat, orang-orang yang
Keluarga yang Diperluas. Perkawinan, hidup sendirian (single) boleh memperoleh
sebagaimana yang direncanakan Tuhan, tempat istimewa untuk dikasihi dan
adalah eksklusif, sedangkan keluarga tidak dihargai serta memperoleh tempat untuk
demikian. Di tengah-tengah sebuah masya- membagikan ka- sih sayang dan apa yang
rakat yang amat mudah bergerak, sukarlah dapat mereka la- kukan. Melalui pelayanan
menemukan keluarga yang diperluas—ne- demikian mereka dapat merasakan
nek-kakek, anggota keluarga atau saudara pemeliharaan Tuhan atas mereka. “Aku
sepupu—semua hidup dalam hubungan mengasihi engkau dengan ka- sih yang
yang akrab. Keluarga jemaat dapat kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih
membantu setia-Ku kepadamu” (Yer. 31:3).
Adalah merupakan bagian dari “agama
yang sejati” untuk memberikan perhatian
dan pemeliharaan khusus kepada orang-
orang
Pernikahan dan Keluarga 349
yang memerlukan pertolongan (Yak. 1:27;
Kel. 22:22; Ul. 24:17; 26:12; Ams. 23:10; apa yang bakal terjadi sebelum kedatangan
Yes. 1:17). Keluarga jemaat memiliki ke- Kristus yang kedua kali: “Sesungguhnya
sempatan istimewa untuk menyediakan Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu
pela- buhan, sebuah perlindungan, sebuah menjelang datangnya hari Tuhan yang
tempat untuk merasakan suasana saling besar dan dah- syat itu. Maka ia akan
memiliki ba- gi orang-orang yang tidak membuat hati bapa- bapa berbalik kepada
mempunyai keluar- ga; dengan demikian anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
setiap anggota dikelilingi dengan kesatuan bapa-bapanya supaya ja- ngan Aku datang
khusus yang dikatakan Kristus akan memukul bumi sehingga musnah” (Mal.
menjadi tanda Kekristenan itu sendiri 4:5, 6). Dewasa ini banyak kegiatan yang
(Yoh. 17:20-23). mendorong anggota jemaat keluar dari
lingkaran keluarga, panggilan Tu- han ialah
untuk menyatukan, mengukuhkan,
PEMBENTUKAN membalikkan dan memulihkan. Dan
keluarga- keluarga yang menyambut
Karena keluarga adalah jiwa jemaat dan panggilan ini akan memperoleh kekuatan
masyarakat, maka keluarga Kristen itu sen- yang akan menunjuk- kan Kekristenan
diri haruslah menjadi sarana untuk meme- yang sebenarnya. Jemaat yang terdiri dari
nangkan jiwa dan merangkul anggota- keluarga-keluarga demikian akan
anggo- tanya bagi Tuhan. Ayat-ayat paling bertumbuh; orang-orang muda mereka
akhir dari Perjanjian Lama adalah sebuah tidak akan meninggalkannya; mereka akan
nubuat atas menggambarkan kepada dunia ini sebuah
gambaran yang jelas mengenai Allah.
Referensi
1. . Bandingkan White, Education, hlm. 20.
2. . A.W. Spalding, Makers of the Home (Mountain View, CA: Pacific Press, 1928), hlm. 58.
3. . Bahwa Adam bertanggung jawab atas planet ini adalah merupakan bukti bahwa Allah menganggap dia
bertanggung jawab atas dosa sekalipun bukan dialah yang pertama melakukan pelanggaran (Kej. 3:9). Perjanjian
Baru juga, sebagaimana dibandingkan dengan dua “Adam,” yang menyatakan bahwa Adam yang pertama
bertanggung jawab atas masuknya dosa dan maut (Rm. 5:12; 1 Kor. 15:22; bnd white, Great Controversy, hlm.
647).
4. . “Allah sendiri memberikan kepada Adam seorang pasangannya. Ia menyediakan “penolong yang setara
untuk- nya”–seorang penolong yang berhubungan dengannya–seorang yang pantas menjadi pasangannya,
yang akan menjadi satu dengannya dalam kasih dan simpati. Hawa dijadikan dari tulang rusuk Adam,
mengartikan bahwa Hawa bukanlah untuk mengendalikan Adam selaku kepala, juga bukan untuk diinjak-injak
di bawah telapak kakinya sebagai seorang yang lebih rendah, melainkan menjadi teman sama tinggi di sisinya,
untuk dikasihi dan dilindungi Adam.” (White, Patriarchs and Prophets, hlm. 46).
9. Lebih lanjut mengenai aspek perjanjian perkawinan, bacalah Marriage as Covenant” di dalam buku Covenant and
Marriage: Partnership and Commitment (Leader’s Notebook) (Nashville: Departemen Pelayanan Keluarga,
Komite Sekolah Minggu Southern Baptist Convention, 1987), hlm. 51-60.
6. . Lihat SDA Church Manual, hlm. 150, 151; F.M. Wilcox, “Marrying Unbelievers,” Review and Herald 2
Juli 1914, hlm. 9, 10; B.G. Thompson “Marrying Unbelievers: “Can Two Walk Together, Except They Be
Agreed?’” Review and Herald, 31 Juli 1941, hlm. 2, 12-14; F.M. Wilcox, “The Marriage Relationship, Following
the Divine Order,” Review and Herald, 4 Mei 1944, hlm. 1-4; White, Testimonies, jilid 4, hlm. 503-508.
7. . Walter Trobisch, I Married You (New York, N.Y.: Harper and Row, 1971), hlm. 18.
8. . Ed Wheat, Love Life for Every Married Couple (Grand Rapids: Zondervan, 1980), hlm. 72.
9. . Ibid., hlm. 62.
10. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 58, 59.
11. Contoh, baca White, The Ministry of Healing hlm. 361; White, Messages to Young People (Nashville: Southern
Pub. Assn., 1930), hlm. 451.
12. Baca juga White, Patriarchs and Prophets, hlm. 145, 208, 337, 338; White, Spiritual Gifts, jilid 3, hlm. 104, 105;
jilid 4a, hlm. 86.
350 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
13. Wheat, Love Life for Every Married Couple, hlm. 202. Lihat juga “The Divorce Court or the Cross,” dalam Roy
Hession, Forgotten Factors... An Aid to Deeper Repentance of the Forgotten Factors of Sexual Misbehavior (Fort
Washington, PA: Christian Literature Crusade, 1976); Wheat, “How to Save Your Marriage Alone,” dalam Love
Life; dan Bary Chapman, Hope for the Separated: Wounded Marriages Can Be Healed (Chicago: Moody Press,
19.82).
14. SDA Church Manual, hlm. 175.
15. Baca Hession, Forgotten Factors. Untuk membantu para pelanggar supaya bertobat dan memperoleh keampunan
di dalam Allah yang penuh kasih, buku ini dengan cermat menggambarkan isu secara mendalam mengenai ke-
bejatan seksual.
16. White, Testimonies, jilid 1, hlm. 307. Ia juga menulis, “Kita perempuan haruslah mengingat bahwa Allah me-
nempatkan kita supaya takluk kepada suami. Ialah kepala dan pertimbangan dan pandangan-pandangan kita ha-
ruslah diusahakan sebisa-bisanya selaras. Jika tidak, yang lebih disukai di dalam Firman Allah diberikan kepada
suami dimana hal itu bukanlah soal hati nurani. Kita harus tunduk kepada kepala” (E.G. White, surat 5, 1861).
17. Naskah E.G. White, manuskrip 17, 1891. Baca juga karya Larry Christenson, The Christian Family (Minnea-
polis, MN: Bethany Fellowship, 1970).
18. Ide dan gagasan mengenai bagaimana memperoleh perbaktian keluarga yang dinamis, baca John dan Millie
Youngberg, Heart Tuning: A Guide to Better Family Worship (Washington, D.C.: Review and Herald, 1985);
Christenson, The Christian Family, hlm. 157-197).
19. White, Adventist Home, hlm. 231, 232.
20. Orang tua yang terpaksa harus menyerahkan anaknya ke bawah pengasuhan seorang yang lain haruslah memilih
orang yang memiliki nilai yang sama dengan yang dimiliki mereka supaya dengan demikian terjalin kerja sama
yang penuh dalam mendidik anak dalam kasih dan “permohonan kepada Tuhan.” Orang tua juga harus mem-
perhatikan dengan saksama dengan siapa anak-anak mereka bergaul. Apakah mereka mau anak-anak mereka
seperti anak-anak orang lain? Anak-anak belajar dengan cepat sekali dan sukar dihapuskan, semua aspek me-
ngenai pemeliharaan anak haruslah dipertimbangkan dan diteliti dengan saksama.
21. Edith Schaefer, What Is a Family? (Old Tappan, NJ.: Fleming H. Revell Co., 1975), hlm. 47.
22. Baca White, Desire of Ages, hlm. 512; White, The Adventist Home, hlm. 255-259.
23. Baca Gary Smalley dan John Trent, The Blessing (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1986). Pengarang
menggambarkan secara gamblang bagaimana anugerah orang tua atau pencegahan cinta kasih tak bersyarat adalah
kunci terhadap kebaikan emosi dan psikologis perkembangan anak.
24. White, Christ’s Object Lessons, hlm. 97.
DOKTRIN MENGENAI AKHIR ZAMAN
Di surga ada bait suci, bait suci sejati yang dibuat oleh Tuhan,
bukan yang dibuat oleh manusia. Di dalamnya Kristus melayani demi
kepentingan kita, memungkinkan orang-orang percaya memperoleh
keuntungan dari korban pendamaian yang diadakan-Nya sekali dan
untuk selamanya di kayu salib. Ia dilantik sebagai Imam Besar yang
Mahatinggi dan memulai pelayanan pengantaraan-Nya pada waktu
kenaikan-Nya. Pada tahun 1844, pada akhir periode nubuat 2300
pagi dan petang, Ia memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan
pendamaian-Nya. Pekerjaan penghakiman pemeriksaan yang menja-
di bagian penting yang terakhir dan menentukan atas semua dosa,
dilambangkan oleh pembersihan bait suci Ibrani kuno pada Hari
Pendamaian. Dalam bentuk pelayanan itu, bait suci dibersihkan oleh
darah binatang yang dikorbankan, sedangkan perkara-perkara sur-
gawi dibersihkan oleh korban yang sempurna, darah Yesus. Pengha-
kiman-pemeriksaan menunjukkan kepada makhluk-makhluk yang ber-
pikir cerdas di surga siapa di antara orang mati yang tertidur di da-
lam Kristus dan kemudian di dalam Dia, dianggap layak ikut ambil
bagian dalam kebangkitan yang pertama. Itu juga membuat nyata
orang yang hidup tinggal di dalam Kristus, yang memelihara hukum-
hukum Tuhan dan beriman kepada Yesus, dan di dalam Dia, kemudi-
an, siap diubahkan untuk memasuki kerajaan-Nya yang kekal. Peng-
hakiman ini membuktikan keadilan Tuhan dalam menyelamatkan
orang-orang yang percaya di dalam Yesus. Itulah yang menyatakan
bahwa barangsiapa yang tetap setia kepada Tuhan akan menerima
kerajaan itu. Penyempurnaan pekerjaan Kristus ini akan menandai
penutupan pintu kasihan bagi manusia menjelang Kedatangan-Nya
kedua kali.—Fundamental Beliefs,––24.
BAB 24

PELAYANAN KRISTUS DI DALAM


BAIT SUCI DI SURGA
aat persembahan korban senja sudah
S tiba. Imam berdiri di pelataran bait
suci
Bagi sejarah keselamatan itu masih ada
lagi yang lebih. Hal itu menjangkau lebih
daripada kayu salib. Kebangkitan Yesus
di Yerusalem siap untuk dan kenaikan-Nya langsung mengarahkan
mempersembahkan seekor domba sebagai perhati- an kita kepada bait suci yang di
persembahan. Ketika ia mengangkat pisau surga, di sana tidak ada lagi Domba, Ia
untuk menyembelih korban, bumi bertindak di sana se- bagai imam. Korban
bergoncang. Dengan tangan gemetar pisau yang sekali dan untuk semua itu, telah
jatuh dari tangannya dan dom- ba dipersembahkan (Ibr. 9:28); sekarang Ia
melarikan diri. Dengan bergemuruhnya menyediakan segala yang mung- kin demi
gempa dan imam mendengar suara yang kepentingan semua manusia dengan korban
nya- ring dan jelas sementara tangan yang pendamaian ini.
tidak tampak mengoyak tirai Bait suci
mulai dari atas ke bawah. BAIT SUCI DI SURGA
Gelap menyelubungi kota, awan gelap Allah menyuruh Musa membangun
mengitari kayu salib. Saat Yesus, Domba tem- pat kediaman-Nya di dunia (Kel. 25:8)
Paskah Allah berseru, “Sudah selesai!” Ia seba- gai bait suci pertama yang berfungsi
mati karena dosa-dosa dunia. di bawah perjanjian (lama) yang pertama
Bayangan telah bertemu dengan wu- (Ibr. 9:1). Inilah tempat di mana umat
judnya. Tujuan pelayanan Bait suci dari diajar mengenai jalan keselamatan.
za- man ke zaman telah digenapi. Kurang-lebih 400 tahun kemudian Bait
Juruselamat telah menyelesaikan korban suci yang permanen di Yeru- salem
pendamaian- Nya, karena lambang itu dibangun oleh Raja Salomo meng-
telah diwujudkan, maka bayang-bayang gantikan bait suci yang dapat dipindah-pin-
yang dituju oleh korban ini sudah diganti. dah, yang dahulu dibangun Musa. Setelah
Itulah sebabnya tirai telah dikoyakkan di Nebukadnezar menghancurkan Bait suci
bait suci, pisau jatuh dan domba lepas. itu, orang-orang buangan yang kembali
dari

353
354 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
tawanan Babilon membangun Bait suci ke-
dua, yang pernah diperindah oleh Herodes hakiman akhir keluar dari bait Allah (Why.
Agung, yang kemudian dihancurkan oleh 15:5-8).
Ro- ma pada tahun 70 TM. Maka jelaslah bahwa Kitab Suci
Perjanjian Baru menunjukkan bahwa menam- pilkan bait suci surga sebagai
janji yang baru juga memiliki satu bait tempat yang nyata (Ibr. 8:2), bukan hanya
suci, yakni bait suci yang di surga. Di sebuah meta- fora atau sesuatu yang
dalamnya, Kristus bertindak sebagai imam abstrak atau tidak nyata.4 Bait suci surga
agung “yang duduk di sebelah kanan adalah tempat utama Allah.
takhta Yang Mahabesar di surga.” Bait
suci ini adalah “kemah sejati, yang PELAYANAN DI DALAM BAIT
didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh SUCI SURGA
manusia” (Ibr. 8:1, 2).1 Di Bukit Sinai Musa
telah diberi “contoh”, sebuah salinan atau Pekabaran mengenai bait suci adalah
model miniatur bait suci di surga (baca Kel sebuah pekabaran mengenai keselamatan.
25:9, 40).2 Bait suci yang dibangun Musa Allah menggunakan pelayanan-pelayanan
disebut Kitab Suci “sesuatu yang melam- yang dilakukan di dalamnya untuk meng-
bangkan apa yang ada di surga,” dan itu umumkan Injil (Ibr. 4:2). Pelayanan yang
“tempat kudus. . . merupakan gambaran di- lakukan di dalam bait suci dunia adalah
saja dari yang sebenarnya” (Ibr. 9:23, 24). “kiasan masa sekarang”–sampai saat keda-
De- ngan demikian, bait suci dunia dengan tangan Kristus yang pertama kali (Ibr. 9:9,
segala pelayanannya, memberikan kepada 10). “Melalui lambang dan upacara-
kita pan- dangan khusus atas peranan bait upacara, Allah ingin memusatkan perhatian
suci surga. Di dalam Alkitab dikatakan dan iman bangsa Israel melalui sarana
adanya bait suci atau kemah surgawi Injil–perumpa- maan, atas korban dan
(misalnya Mzm. 11:4; 102:19; Mi 1:2, 3).3 pelayanan keimamatan Penebus dunia,
Di dalam penglihat- an, Yohanes Pewahyu yakni ‘Domba Allah,’ yang akan
melihat bait suci sor- ga. Ia mengangkut dosa dunia ini (Gal. 3:23;
menggambarkannya “Bait Suci–ke- mah Yoh. 1:29).”5 Bait suci menggambarkan tiga
kesaksian di surga”(Why. 15:5) dan fase pelayanan Kristus: (1) korban
“Bait Suci Allah yang di sorga” (Why. pengganti,
11:19). Di sana juga dilihatnya peralatan (2) pengantaraan keimamatan, dan (3)
yang digu- nakan di dalam bait suci dunia peng- hakiman terakhir.
merupakan tiruan dari yang di sorga,
misalnya tujuh kaki dian (Why. 1:12) dan Korban Pengganti. Setiap korban yang
sebuah mezbah pedu- paan (Why. 8:3). Ia dipersembahkan di dalam bait suci melam-
pun melihat tabut per- janjian seperti yang bangkan kematian Yesus demi
ada di bilik yang mahasuci yang terdapat di pengampunan dosa, menyatakan kebenaran
dalam bait suci dunia (Why. bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada
11:19). pengampunan” (Ibr. 9:22). Korban-korban
Mezbah pedupaan surga terletak di ha- itu menggambar- kan kebenaran-kebenaran
dapan takhta Allah (Why. 8:3; 9:13), yang yang berikut:
di dalam bait suci surga Allah (Why. 4:2;
7:15; 16:17). Pemandangan di ruangan 1. Penghakiman Allah atas dosa. Ka-
takhta sorga (Dan. 7:9, 10) adalah bait suci rena dosa adalah pemberontakan yang ber-
atau bait suci sorga. Itulah sebabnya akar pada pertentangan melawan segala
mengapa peng- yang baik, murni, dan benar, dan itu tidak
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 355

boleh dianggap remeh. “upah dosa adalah dosa-dosa kita, yang seharusnya tidak ba-
maut” (Rm. 6:23). gian-Nya, agar kita dapat dibenarkan oleh
pembenaran-Nya, yang sebenarnya bu-
2. Kematian Kristus sebagai peng- kanlah bagian kita. Ia menderita kematian
ganti. “Kita sekalian sesat seperti domba, yang seharusnya menimpa kita, agar kita da-
... tetapi Tuhan telah menimpakan pat menerima hidup yang ada pada-Nya.
kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes. ‘Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh’
53:6). “Kristus telah mati karena dosa-dosa (Yes. 53:5).” 6
kita, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Kor. Korban-korban persembahan di bait
15:3). suci dunia dilakukan berulang-ulang.
Seperti se- buah cerita, upacara ini
3. Allah menyediakan korban penda- mengumpamakan penebusan yang
maian. Korban itulah “Kristus Yesus. diceritakan dan diceritakan kembali dari
Kris- tus Yesus telah ditentukan Allah tahun ke tahun. Sebaliknya, wu- jud–
menjadi jalan pendamaian karena iman” kematian pendamaian yang sesungguhnya
(Rm. 3:24, 25). “Dia yang tidak mengenal dari Tuhan kita–berlangsung di Golgota se-
dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kali untuk selamanya (Ibr. 9:26-28; 10:10-
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh 14).
Allah” (2 Kor 5:21). Kristus, Penebus itu, Di atas kayu salib hukuman atas dosa-
menanggung penghakiman dosa atas diri- dosa manusia telah dibayar sepenuhnya.
Nya sendiri. Oleh karena itu, “Kristus telah Ke- adilan Ilahi telah dipuaskan. Dari sudut
diperlakukan sebagaimana seharusnya pan- dang hukum, dunia telah dipulihkan
terjadi kepada kita, agar kita dapat sesuai dengan kehendak Allah (Rm. 5:18).
diperlakukan sebagaimana Ia seharusnya Penda- maian, atau rekonsiliasi, telah
diperlakukan. Ia dihukum karena disempurnakan
SKEMA BAIT SUCI IBRANI
356 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
di kayu salib, yang telah lebih dahulu diba-
yangkan melalui korban persembahan, dan Imam Besar kita, melayani “di sebelah
orang berdosa yang telah bertobat dapat kanan takhta yang Mahabesar di surga,”
ber- harap pada karya Tuhan kita yang berfungsi sebagai seorang “yang melayani
telah di- sempurnakan itu.7 ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam
kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan
Pengantara Keimamatan. Jika korban dan bukan oleh manusia” (Ibr. 8:1,2).
pendamaian itu karena dosa, mengapa Bait suci surga adalah pusat komando
diper- lukan seorang imam? agung, tempat Kristus memimpin
Peranan imam menarik perhatian atas pekerjaan keimamatan-Nya demi
perlunya pengantaraan antara orang keselamatan kita. Ia sanggup
berdosa dengan Tuhan yang kudus. “menyelamatkan dengan sempurna semua
Pengantaraan keimamatan menyatakan orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
seriusnya dosa dan kerenggangan yang Sebab Ia hidup senantiasa untuk men- jadi
diakibatkannya antara Tuhan yang tidak Pengantara mereka” (Ibr. 7:25). Oleh
berdosa dan makhluk yang penuh dengan karena itu, kita diundang supaya datang
dosa. “Sebagaimana setiap korban “dengan penuh keberanian menghampiri
persembahan itu membayangkan ke- takhta kasih karunia, supaya kita menerima
matian Kristus, demikian pula para imam rahmat dan menemukan kasih karunia
membayangkan pekerjaan pengantaraan untuk mendapat pertolongan kita pada
Kristus sebagai imam besar di bait suci waktunya” (Ibr. 4:16).
surga.”Karena Allah itu esa dan esa pula Di bait suci dunia imam melaksanakan
Dia yang menjadi pengantara antara Allah dua tugas pelayanan yang jelas–tugas pela-
dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” yanan harian di bilik yang suci, atau di
(1 Tim. 2:5).8 bilik bagian pertama (baca bab 4) dan
tugas pela- yanan tahunan di Bilik
1. Pengantara dan pendamaian. Pe- Mahasuci, atau Bilik Kedua. Pelayanan itu
nerapan darah perdamaian selama menggambarkan pe- kerjaan keimamatan
pelayanan pengantaraan imam juga tampak Kristus.9
sebagai sebuah bentuk pendamaian (Im.
4:35). Istilah yang digunakan dalam bahasa 2. Pelayanan di bilik suci. Pekerjaan
Inggris untuk pendamaian adalah keimamatan di bilik suci dalam bait suci
atonement yang berarti sebuah rekonsiliasi itu ditandai dengan tugas perantaraan,
antara dua kelompok yang berjauhan. pengam- punan, pendamaian, dan
Sebagaimana kematian yang pemulihan. Pelayanan yang terus
mendatangkan pendamaian Kristus yang berlangsung, menyediakan jalan yang tetap
mendamaikan dunia kepada Tuhan, menuju Allah, melalui imam.10 Itu
demikian pula pengantaraan yang melambangkan kebenaran sehingga orang
diadakan- Nya, atau penerapan jasa Dia berdosa yang bertobat dapat segera dan se -
yang tidak berdosa dan kematian nantiasa datang mendekati Allah melalui
pengganti, membuat rekonsiliasi atau pelayanan keimamatan Kristus selaku
pendamaian dengan Tuhan sebagai realitas peran- tara dan pengantara (Ef. 2:18; Ibr.
pribadi bagi orang yang percaya. 4:14-16; 7:25; 9:24; 10:19-22).
Keimamatan orang Lewi menggam- barkan Apabila orang berdosa,11 menyesal dan
pelayanan penyelamatan yang telah bertobat datang ke bait suci dengan
dilakukan Kristus sejak kematian-Nya. memba- wa persembahan, ia
menumpangkan tangan- nya ke atas hewan
itu seraya mengakui dosa-
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 357

dosanya. Tindakan ini melambangkan Pengganti mereka.”15


pemin- dahan dosanya dan hukuman atas Di dalam lambang dan yang dilambang-
korban. Hasilnya, ia memperoleh kannya pelayanan bilik kudus berpusat
pengampunan atas dosa-dosanya.12 Menurut pada individu. Pelayanan keimamatan
Ensiklopedi Yahu- di: “Penumpangan Kristus me- nyediakan keampunan bagi
tangan atas kepala kor- ban adalah upacara orang berdosa dan mengadakan
biasa yang olehnya peng- gantian dan rekonsiliasi dengan Tuhan (Ibr. 7:25).
pemindahan dosa berlangsung.” “Di dalam “Karena Kristus, Allah mengam- puni
setiap korban persembahan terda- patlah orang berdosa yang bertobat, memberikan
gagasan pengganti; korban itu meng- ambil kepadanya tabiat yang benar dan penurutan
tempat orang yang berdosa.”13 Anak-Nya itu, mengampuni dosa-dosanya,
Darah persembahan penghapus dosa itu serta mencatat namanya di dalam kitab ke-
dioleskan dalam salah satu dari dua cara hidupan sebagai salah satu dari anak-anak-
ini: Nya (Ef. 4:32; 1 Yoh. 1:9; 2 Kor. 5:21;
a. Jika itu sudah dibawa ke bilik yang suci, Rm.
kemudian dipercikkan di depan tirai bagian 3:24; Luk. 10:20). Dan apabila orang
dalam dan diletakkan di atas tanduk- percaya itu tinggal di dalam Kristus,
tanduk mezbah pedupaan (Im. 4:6, 7, 17, anugerah rohani diberikan kepadanya oleh
18). b. Jika darah itu tidak dibawa ke Tuhan kita melalui Roh Kudus supaya ia
dalam bait suci, maka akan diletakkan di matang secara rohani serta
atas tanduk-tanduk mezbah korban bakaran mengembangkan kebajikan dan pelbagai
di pelataran (Im. 4:25, 30). Jika ini yang anugerah yang memantulkan tabiat Ilahi (2
dilakukan, Imam memakan sebagian Ptr. 3:18; Gal. 5:22, 23).”16
daging yang dipersem- bahkan (Im. 6:25, Pelayanan di bilik suci menghasilkan
26, 30). Dengan demikian, yang pem- benaran dan penyucian orang
mengambil bagian dalam upacara ini percaya.
mengerti bahwa dosa-dosa mereka dan
per- tanggungjawabannya sudah Penghakiman Terakhir. Peristiwa pada
dipindahkan ke dalam bait suci dan Hari Pendamaian (Hari Grafirat)
keimamatannya.14 menggam- barkan ketiga fase
“Dalam perumpamaan upacara ini bait penghakiman Allah yang terakhir. Yakni
suci menanggung kesalahan dan pertang- (1) “penghakiman pramil- lenium” (atau
gungjawaban orang yang telah bertobat lazim juga disebut “penghakiman
itu–paling sedikit untuk waktu itu–pada pemeriksaan”) yang juga dikenal dengan
waktu orang yang menyesal dan bertobat sebutan “penghakiman pra-Advent”; (2)
itu mempersembahkan persembahan dan “penghakiman millenium”; dan (3) “peng-
per- tanggungjawabannya dengan mengakui hakiman pelaksanaan” yang akan terjadi pa-
kesa- lahan-kesalahannya. Ia pulang da penghujung millenium itu.
dengan peng- ampunan, yakin atas
penerimaan Tuhan. Be- gitulah, dalam 1. Pelayanan di Bilik Mahasuci. Ba-
pengalaman yang dilambangkan itu gian kedua dari pelayanan keimamatan
(pewujudan lambang), apabila seorang ber- pusat pada bait suci, sekitar
yang berdosa ditarik ke dalam penyesalan pembersihan bait suci dan umat Tuhan.
oleh Roh Kudus supaya menerima Kristus Bentuk pelayanan, yang berpusat pada
sebagai Juruselamat dan Tuhannya, Kristus Bilik Mahasuci dari bait suci itu dan yang
mempertanggungjawabkan dosa-dosa- dikerjakan hanya oleh imam besar, terbatas
nya. Ia telah diampuni. Kristus adalah Ke- pada satu hari saja dalam tahun agama.
pastian bagi umat percaya, dan juga Dua kambing jantan diperlukan waktu
sebagai
358 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
penyucian bait suci–yang merupakan
syarat– yakni kambing jantan bagi Tuhan ikutnya (Im. 16:16-20, 30-33).17 Dengan de-
Allah dan kambing jantan bagi Azazel mikianlah segala sesuatu diatur dengan
(dalam bahasa Ibrani). Dalam baik antara Allah dan umat-Nya.18
mempersembahkan kambing untuk Tuhan, Hari Pendamaian, kemudian menggam-
imam besar mengadakan pen- damaian barkan proses penghakiman yang berkaitan
“bagi tempat kudus dan Kemah Per- dengan pemusnahan dosa. Pendamaian
temuan serta mezbah” (Im. 16:20; yang diadakan pada hari ini
bandingkan 16:16-18). “membayangkan tin- dakan akhir dari jasa
Darah kambing untuk Tuhan, yang di- Kristus untuk mem- buang kehadiran dosa
ambil, menggambarkan darah Kristus, untuk selama-lamanya serta
diba- wa ke Bilik Mahasuci, secara menyempurnakan rekonsiliasi yang
langsung di- gunakan imam besar, di lengkap dari alam semesta ke dalam satu
hadapan Allah, ke tutup tabut pendamaian– ke- selarasan pemerintahan Allah.”19
tutup tabut yang berisi Sepuluh Hukum–
untuk memenuhi tuntutan hukum Allah
yang kudus. Tindakan- nya melambangkan 2. Azazel, kambing jantan yang di-
harga yang tidak ternilai yang dibayar halau. “Terjemahan “scapegoat” (kambing
Kristus karena dosa-dosa kita, yang dilepas) dari bahasa Ibrani ialah
menunjukkan betapa inginnya Allah Azazel yang berasal dari terjemahan
menda- maikan umat-Nya kepada-Nya Vulgate caper emissarius, “kambing yang
sendiri (ban- dingkan 2 Kor. 5:19). diusir ke tempat yang jauh” (Im. 16:8).20
Kemudian darah ini dibawa ke mezbah Pembahasan terinci dari Imamat 16
pembakaran ukupan dan ke mezbah korban menunjukkan bahwa Azazel
bakaran tempat di mana setiap hari menggambarkan Setan, bukan Kristus,
sepanjang tahun darah dipercikkan yang demi- kian pandangan banyak orang.
melambangkan dosa-dosa yang diakui. Alasan yang menguatkan tafsiran ini ialah:
Sesudah itu imam besar mengadakan suatu “(1) kambing jantan ini tidak disembelih
pendamaian untuk bait suci, sebagaimana sebagai satu kor- ban dan oleh karena itu
ju- ga dengan umat, dan menyucikan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk
kedua-dua- nya (Im. 16:16-20, 30-33). mendatangkan keampunan. Karena ‘tanpa
penumpahan darah tidak ada
Selanjutnya, menggambarkan Kristus pengampunan’ (Ibr. 9:22); (2) bait suci
se- bagai pengantara, imam besar itu diber- sihkan sepenuhnya melalui darah
menaruh atas dirinya dosa-dosa yang telah kambing untuk Tuhan sebelum kambing
mencemari bait suci serta jantan yang dilepas atau scapegoat itu
memindahkannya ke atas kambing yang dimasukkan ke dalam upacara itu
tetap dibiarkan hidup–kambing Azazel, (Im.16:20); (3) ayat-ayat itu menunjuk
yang kemudian dihalau ke padang gurun, bahwa kambing itu sebagai satu pribadi
jauh dari kemah umat Allah. Perbuat- an yang wujudnya bertentangan, mela- wan
ini memindahkan dosa-dosa orang yang Allah (Im.16:8 baca secara harfiah ‘Se-
telah dipindahkan secara simbolis dari buah undi bagi Tuhan dan sebuah bagi
orang- orang percaya yang telah bertobat Aza- zel’). Oleh karena itu, dalam
ke bait suci melalui darah atau daging penempatan perumpamaan bait suci itu,
persembahan pelayanan harian untuk adalah lebih konsisten untuk melihat
pengampunan. De- ngan cara seperti ini kambing untuk Tu- han sebagai lambang
bait suci dibersihkan dan bersiap untuk Kristus dan kambing jantan yang satu
pelayanan tugas tahun ber- lagi bagi Azazel––yang menjadi lambang
Setan.”21
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 359

3. Beberapa fase penghakiman. Upa- sung di surga (Why. 20:4; 1 Kor. 6:1-3).
cara penghalauan kambing jantan pada Masa penghakiman seribu tahun ini
Hari Pendamaian menunjuk jauh ke balik menyangkut suatu penghakiman
Golgota, pemusnahan akhir segala masalah pengkajian atas orang- orang jahat dan
dosa– pemusnahan dosa dan Setan. berguna bagi orang yang di- tebus dengan
“Perhitungan lengkap atas dosa akan memberikan kepada mereka cara Allah
digulirkan kepada Setan, yang telah memperlakukan dosa dan orang- orang
memulai dan juga sebagai penghasut. yang berdosa yang tidak diselamatkan.
Setan beserta para pengikutnya, dan semua Segala pertanyaan orang yang ditebus me-
akibat dosa, akan dilenyapkan dari alam ngenai kemurahan dan keadilan Allah ter-
semesta. Pendamaian melalui pengha- jawab (baca bab 26).
kiman akan menghasilkan pendamaian
yang utuh dan keharmonisan dalam alam c. Kemah yang bersih melambangkan
semesta (Ef. 1:10). Inilah tujuannya, akibat yang ketiga, atau pelaksanaan, fase
bahwa fase ke- dua dan terakhir pelayanan penghakiman, saat api neraka
keimamatan Kristus di bait suci surga akan membinasakan orang jahat dan bumi
diselesaikan.”22 Penghakiman ini akan dibersihkan (Why. 20:11-15; Mat. 25:31-
memperlihatkan upa- ya Allah yang 36; 2 Ptr. 3:7-13; baca bab 26).
terakhir di hadapan alam se- mesta ini.23
BAIT SUCI SURGA DALAM
Hari Pendamaian menggambarkan tiga NUBUATAN
fase penghakiman terakhir:
Dalam pembicaraan di atas kita mem-
a. Pemindahan dosa-dosa dari bait suci fokuskan perhatian atas bait suci dari sudut
berkaitan dengan yang pertama, atau pra- pandang lambang dengan yang dilambang-
Advent, fase pemeriksaan penghakiman. kannya. Nah, cobalah perhatikan dari sudut
“Fokusnya ialah pada nama-nama yang nubuatan.
ter- tera dalam Kitab Kehidupan seperti
halnya Hari Pendamaian berfokus kepada Penahbisan Bait Suci Surgawi. Nubuatan
pemindah- an dosa-dosa yang diakui oleh tujuh puluh minggu dari kitab Daniel 9:25
orang-orang yang bertobat, dari dalam bait me- nunjuk kepada pelantikan Kristus
suci. Orang- orang percaya yang palsu dalam pe- layanan keimamatan di dalam
akan dikeluarkan; Iman orang-orang bait suci surga. Salah satu dari kejadian
percaya yang benar dan persatuan mereka akhir yang bakal terjadi dalam kurun
dengan Kristus akan diku- kuhkan di waktu 490 tahun ialah pelantikan “Yang
hadapan alam semesta yang tetap setia, Mahasuci” (Dan. 9:24, li- hat juga bab 24).
sedangkan catatan atas dosa-dosa me- reka Istilah Ibrani godesh go- deshin
akan dihapuskan.”24 diterjemahkan dengan “Yang Ma-
hakudus” yang arti harfiahnya ialah “kudus
b. Pengenyahan kambing jantan ke pa- dari segala yang kudus.” Maka lebih baik
dang gurun melambangkan masa 1000 me- nerjemahkan frase itu “mengurapi
tahun Setan dirantai di bumi yang lengang Yang Ku- dus dari segala Yang Kudus”
ini, dimu- lai pada waktu Kedatangan atau “untuk mengurapi tempat yang
Kristus yang ke- dua kali dan bersamaan mahakudus.”
waktu dengan fase kedua penghakiman Sebagaimana penahbisan bait suci
terakhir, yang berlang- dunia itu, diminyaki dengan minyak yang
kudus un-
360 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
tuk menyucikannya bagi tugas-tugas pela-
yanan maka begitu pulalah penyucian bait buang dosa-dosa yang bertumpuk di sana,
suci surga ditahbiskan untuk pelayanan demikian pula dengan bait suci surga
peng- antaraan Kristus. Dengan kenaikan- diber- sihkan melalui pembersihan terakhir
Nya se- gera setelah Ia bangkit dari kubur dosa- dosa yang terdapat dalam kitab
(Dan. 9:27)25 Kristus memulai pelayanan- surga. Akan tetapi sebelum kitab catatan itu
Nya se- bagai Imam Besar dan pengantara pada akhirnya dibersihkan, maka mereka
kita. yang tercatat na- manya di situ akan
diperiksa untuk menentu- kan siapa yang
Penyucian Bait Suci Surga. Berbicara bertobat dan beriman di dalam Kristus,
me- ngenai penyucian bait suci surga, kitab yakni yang layak masuk ke dalam
Ibrani berbicara sebagai berikut, “Dan kerajaan-Nya yang kekal. Pembersihan bait
hampir sega- la sesuatu disucikan menurut suci surga berkaitan dengan pekerjaan
hukum Taurat dengan darah, dan tanpa peme- riksaan atau penghakiman29 yang
penumpahan darah tidak ada benar-be- nar sepenuhnya membayangkan
pengampunan. Jadi segala sesuatu yang sifat Hari Pendamaian sebagai hari
melambangkan apa yang ada di surga penghakiman.30 Penghakiman ini,
dengan ini haruslah ditahirkan (darah bina- mengesahkan ketetapan atas siapa yang
tang), tetapi benda-benda surgawi sendiri akan diselamatkan dan siapa yang akan
(Bait Suci di surga) oleh persembahan-per- binasa, berlangsung sebelum ke- datangan
sembahan yang lebih baik daripada itu”–– Kristus yang kedua kali karena pada waktu
darah Kristus yang amat mulia (Ibr. 9:22, itulah Kristus akan kembali untuk
23). menjemput yang telah ditebus-Nya,
membawa upah-Nya, “untuk membalaskan
Pelbagai penafsir membahas ajaran Al- kepada se- tiap orang menurut
kitab ini. Henry Alford menyatakan perbuatannya” (Why. 22:12). Oleh karena
bahwa surga sendiri memerlukan, dan itu, tuduhan-tuduhan Se- tan pun akan
memper- oleh, penyucian melalui darah terjawab (bandingkan Why. 12:10).
pendamaian Kristus.”26 B.F. Westcott Semua orang yang benar-benar bertobat
mengomentari, “Boleh dikatakan bahwa dan dengan iman menuntut darah korban
‘benda-benda sur- gawi’ pun, sejauh pendamaian Kristus telah beroleh pengam-
mereka memiliki wujud kondisi kehidupan punan. Apabila nama mereka muncul pada
manusia mendatang, ter- ikat oleh hari penghakiman ini dan kepada mereka
Kejatuhan yang mengharuskan ada- nya disalutkan jubah kebenaran Kristus, maka
pembersihan.” Ia mengatakan bahwa darah dosa-dosa mereka dicoret dan mereka
Kristus itulah yang dapat “membersih- kan diang- gap layak memperoleh kehidupan
yang asli yang ada di surga yang, menjadi yang kekal (Luk. 20:35). “Barangsiapa
contoh bait suci yang di bumi.”27 menang,” kata Yesus, “ia akan dikenakan
Sebagaimana dosa-dosa umat Allah pakaian putih yang demikian; Aku tidak
oleh iman telah ditaruh di atas korban akan menghapus namanya dari kitab
penghapus dosa dan kemudian kehidupan, melainkan Aku akan mengaku
melambangkan pemin- dahannya ke dalam namanya di hadapan Ba- pa-Ku dan di
bait suci yang ada di du- nia, demikianlah hadapan para malaikat-Nya” (Why. 3:5).
di bawah perjanjian yang baru dosa-dosa Nabi Daniel menyatakan sifat pengha-
orang yang bertobat melalui iman ditaruh kiman pemeriksaan ini. Sementara kuasa
atas Kristus.28 ke- murtadan dilambangkan oleh tanduk
Dan pada waktu Hari Pendamaian pe- kecil itu
nyucian bait suci dunia dilakukan untuk
mem-
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 361

dengan pekerjaan kutuk dan aniaya yang oleh Daniel, kerajaan bagian Timur ini me-
terus berlangsung terhadap Allah dan luaskan kekuasaannya “ke barat, ke utara
umat- Nya di atas dunia ini (Dan. 7:8, 20, dan ke selatan,” dan menjadi
21, 25), takhta ditegakkan pada tempatnya “membesarkan diri” (Dan. 8:4).
dan Allah memimpin penghakiman yang Dan kambing jantan yang datang dari ba-
terakhir. Penghakiman ini diadakan di rat melambangkan Yunani, tanduk besar
ruang takhta bait suci surga yang dihadiri de- ngan “rajanya yang pertama,” diwakili
seribu kali be- ribu-ribu makhluk surga. Alek- sander yang Agung (Dan. 8:21).
Apabila pengadilan dimulai, kitab-kitab Datang “dari barat” Aleksander melesat
pun dibuka, inilah me- nandai awal dari dengan mengalahkan Persia. Kemudian,
sebuah prosedur pemeriksaan (Dan. 7:9, beberapa tahun setelah kematiannya,
10). Tidak lama sesudah pengha- kiman kerajaannya di- bagi ke dalam “empat
ini, kuasa kemurtadan dihancurkan (Dan. kerajaan” (Dan. 8:8- 22)––kerajaan
7:11).31 Cassander, Lysimakhus, Se- leukus dan
Ptolemy.“Pada akhir kerajaan mereka”
Waktu Penghakiman. Baik Kristus (Dan. 8:23), dengan kata lain, men- jelang
maupun Bapa terlibat dalam penghakiman akhir terbaginya kerajaan Yunani “tanduk
pemeriksa- an itu. Sebelum Dia kembali ke kecil” akan bangkit (Dan. 8:9). Seba- gian
dunia ini di atas “awan-awan di langit,” orang menganggap Antiokhus Epifanes,
Kristus sebagai “Anak Manusia” datang raja Siria yang memerintah Palestina untuk
“dengan awan- awan dari langit” kepada jangka waktu yang singkat pada abad
“Yang Lanjut Usia- nya itu,” yakni Allah kedua SM, merupakan kegenapan nubuat
Bapa, dan berdiri di hadapan-Nya ini. Se- mentara yang lain, termasuk para
(Dan.7:13). Karena sejak ke- naikan reformis, mengidentifikasi tanduk kecil ini
Kristus ke surga, Ia bertugas selaku imam adalah Ro- ma pada fase kekafiran maupun
besar, dan menjadi pengantara kita di kepausan. Tafsiran yang kedua sangat
hadapan Allah (Ibr. 7:25). Akan tetapi kali cocok dengan rincian yang diberikan
ini Ia datang untuk menerima kerajaan itu Daniel, sedangkan yang lain sama sekali
(Dan. 7:14). tidak cocok.32 Cobalah perhatikan dengan
saksama butir-butir ber- ikut ini:
1. Pudarnya Pelayanan Keimamatan
Kristus. Daniel menceritakan kepada kita a. Tanduk kecil itu semakin berkuasa
dalam Daniel 8 mengenai pertentangan an- sejak kejatuhan kerajaan Yunani sampai
tara yang baik dan yang jahat dan “ak- hir masa” (Dan. 8:17). Hanyalah
kemenang- an akhir Tuhan. Bab ini Roma ke- kafiran dan kepausan yang
menggambarkan bahwa antara penahbisan memenuhi masa yang dirinci ini.
pelayanan keima- matan Kristus sebagai
imam besar dengan penyucian bait suci b. Nubuatan-nubuatan Daniel 2, 7, dan
surga, suatu kuasa dunia akan 8 sejajar atau paralel (lihat peta parallel nu-
mengaburkan pelayanan Kristus. buatan, hlm. 401). Keempat patung logam
Domba jantan dalam khayal ini dalam Daniel 2 dan keempat binatang dalam
mewakili kerajaan Medo-Persia (Dan. Daniel 7 mewakili kerajaan dunia yang
8:2)–kedua tanduk, yang lebih tinggi sama: Babilon, Medo-Persia, Yunani dan
muncul belakangan, dengan jelas Roma. Kedua kaki yang terbuat dari besi
menggambarkan kedua fase itu, bagian dan tanah
kerajaan Persia yang lebih kuat pada
akhirnya muncul. Sebagaimana diramalkan
362 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
liat serta kesepuluh tanduk dari keempat
bi- natang mewakili atau menggambarkan suci surga (baca Ibr. 8:1, 2) dengan meng-
pem- bagian Roma; negara-negara yang gantikannya dengan sebuah keimamatan
terbagi yang akan tetap ada sampai yang bertujuan untuk memberikan peng-
Kedatangan Kristus yang kedua kali. ampunan melalui pengantaraan manusia.34
Perhatikanlah de- ngan baik nubuatan- (baca bab 13). Kuasa kemurtadan itu berja-
nubuatan yang ditujukan kepada Roma lan dengan sukses, karena “kebenaran di-
sebagai pengganti Yunani dan sebagai hempaskannya ke bumi, dan apa pun yang
kerajaan akhir sebelum Kedatangan Kristus dibuatnya, semuanya berhasil” (Dan. 8:12).
kedua kali dan penghakiman terakhir.
Tanduk kecil yang terdapat di dalam Daniel 2. Waktu pemulihan, pembersihan
8 cocok sekali dengannya; yang mengikuti dan penghakiman. Allah tidak akan mem-
Yu- nani dan kebinasaannya yang luar biarkan kebenaran pelayanan imam besar
biasa atau “tanpa perbuatan tangan Kristus berlangsung tanpa kejelasan.
manusia, ia akan dihancurkan” (Dan. 8:25; Melalui laki-laki dan perempuan yang tetap
bandingkan Dan. 2:34).33 setia dan takut akan Tuhan, Ia
memulihkan kepen- tingan-Nya.
c. Medo-Persia dikatakan Reformasi yang menemukan kembali
“membesarkan diri,” sedangkan Yunani peranan Kristus sebagai Pengantara kita
dilukiskan dengan “sangat membesarkan mengakibatkan pembaruan besar-besar- an
dirinya,” sementara tanduk kecil “menjadi dalam dunia Kristen. Namun demikian,
sangat besar” (Dan. 8:4, 8, 9). Roma, salah masih ada lagi kebenaran yang hendak
satu kerajaan terbesar di dunia, cocok diung- kapkan dari hal pelayanan Kristus
dengan rincian ini. di surga. Khayal Daniel menunjukkan
bahwa pe- ranan Kristus sebagai Imam
d. Hanya Roma yang meluaskan kera- Besar kita akan amat menonjol pada “akhir
jaannya ke selatan (Mesir), ke Timur (Ma- masa” (Dan. 8:17), apabila Ia akan
kedonia dan Asia Kecil), ke arah “Tanah memulai pekerjaan- Nya yang khusus
Per- mai” (Palestina), persis seperti yang untuk mengadakan penyu- cian dan
telah di- ramalkan nubuatan (Dan. 8:9). penghakiman sebagai tambahan atas tugas
pelayanan pengantaraan-Nya yang terus-
e. Roma muncul menentang “Panglima menerus (Ibr. 7:25).35 Khayal ter- sebut
bala tentara” (Dan. 8:11, 25), yang tidak memberikan gambaran secara rinci saat
lain daripada Yesus Kristus. “Melawan Dia Kristus memulai pewujudan pelayanan hari
dan umat-Nya, sebagaimana juga terhadap pendamaian–pekerjaan penghakiman
bait suci-Nya, kuasa Roma mengadakan pemeriksaan (Dan. 7:9) dan penyucian bait
pepe- rangan yang mencengangkan. suci–“Sampai lewat dua ribu tiga ratus pe-
Penggambaran ini mencakup fase Roma tang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan
kafir maupun Roma kepausan. Sementara dipulihkan dalam keadaan yang wajar”
Roma kafir melawan Kristus dan (Dan. 8:14).36 Karena khayal itu menunjuk
menghancurkan Bait suci di Ye- rusalem, kepada masa akhir, maka jelaslah bahwa
maka Roma kepausan juga secara efektif bait suci yang dimaksudkan di situ tentulah
mengaburkan keimamatan, tugas pe- bukan bait suci yang di dunia–karena bait
layanan pengantaraan yang dilakukan suci dunia telah dihancurkan pada tahun
Kristus demi orang-orang yang berdosa di 70 TM. Maka nubuatan itu pastilah
dalam bait menunjuk kepada bait
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 363

suci perjanjian yang baru yang di surga– Akibat keadaan atau interupsi ini,
tempat di mana Kristus melayani demi Gabriel terpaksa menunda penjelasannya
kese- lamatan kita. sampai ku- run waktu itu–satu-satunya
Apakah yang dimaksud dengan 2300 aspek dari kha- yal itu yang belum
hari atau “2300 petang dan pagi,” diterangkannya. Daniel 9 menggambarkan
sebagaimana tertera dalam bahasa Ibrani kembalinya ia untuk menye- lesaikan
asli?37 Menurut Kejadian 1 “petang dan tanggung jawab ini. Daniel 8 dan 9
pagi” itu adalah satu hari. Sebagaimana kemudian disambungkan, yang terakhir
telah kita lihat dalam bab 4 dan 13 dari me- rupakan kunci yang mengungkapkan
buku ini, satu kurun waktu dalam nubuatan misteri 2300 hari itu.39 Pada waktu Gabriel
yang simbolis adalah juga lambang; satu muncul, ia berkata kepada Daniel: “Aku
hari nubuatan sama dengan satu tahun. datang untuk memberitahukannya
Demikianlah, sebagaimana banyak orang kepadamu. Jadi cam-
Kristen dari zaman ke zaman yakin, bahwa kanlah firman itu dan perhatikanlah peng-
nubuatan 2300 hari dalam Daniel 8 meng- lihatan itu!” (Dan. 9:23). Kembali dinyata-
artikan 2300 tahun harfiah.38 kannya di sini khayal dari hal 2300 hari itu.
Keinginannya untuk menjelaskan unsur
a. Daniel 9 kunci untuk mengungkap- wak- tu dari khayal Daniel 8 membuat jelas
kan Daniel 8. Allah menyuruh malaikat meng- apa ia memperkenalkan
Gabriel untuk membuat Daniel penjelasannya de- ngan nubuatan 70
“memahami penglihatan itu” (Dan. 8:16). minggu.
Akan tetapi dampaknya sangat Tujuh puluh minggu itu, atau sama
mengejutkan sehingga Daniel menjadi sakit dengan 490 tahun, telah “ditetapkan” atau
dan Gabriel tidak melan- jutkan “diumum- kan,” bagi bangsa Yahudi dan
penjelasannya. Pada penutup bab itu Yerusalem (Dan. 9:24). Kata kerja dalam
Daniel berkata: “Dan aku tercengang-ce- bahasa Ibrani menyebutnya chattak.
ngang tentang penglihatan itu, tetapi tidak Sekalipun kata kerja ini hanya sekali saja
memahaminya” (Dan. 8:27). disebutkan di dalam Kitab Suci, maknanya
dapat dipahami dari sumber-sumber lain di
dalam kitab Ibrani.40
364 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
Kamus terkenal Ibrani-Inggris yang
disusun oleh Gesenius menyatakan bahwa Tidak ada satu pun dari ramalan ini
artinya yang tepat ialah “memotong” atau yang digenapi, dan semua orang yang
“memba- gi.” 41 tadinya ya- kin akan hal itu menjadi
Dengan latarbelakang ini, penjelasan kecewa. Betapapun parahnya rasa kecewa
Ga- briel sangat nyata. Ia menceritakan mereka, tetapi itu masih dalam batas yang
kepada Daniel bahwa 490 tahun akan sesuai dengan sifat peristiwa yang
dipotong dari kurun waktu 2300 tahun itu. diramalkan. Jelas rasa kece- wa orang-
Sebagai titik permulaan yang 490 tahun orang yang menantikan kedatangan Kristus
itu, Gabriel me- nunjuk “saat firman itu kembali tahun 1844 jauh lebih berat
keluar, yakni bahwa Yerusalem akan daripada anggapan akan kembalinya orang
dipulihkan dan dibangun kembali” (Dan. Yahudi ke Palestina.46
9:25), yang terjadi tahun 457 SM, tahun Akibatnya, banyak orang yang tidak mau
ketujuh pemerintahan Artahsasta (baca bab lagi menyelidiki nubuat atau berpaling dari
4).42 metode penafsiran Alkitab menurut sejarah
Yang 490 tahun itu berakhir tahun 34 penafsiran nubuatan, yang telah membawa
TM. Apabila kita potong 490 tahun dari mereka ke dalam kesimpulan yang seperti
2300 ta- hun, maka yang sisa ialah 1810 ini.47 Namun demikian, masih banyak juga
tahun. Ka- rena yang 2300 tahun itu akan yang terus mengadakan penyelidikan atas
dilanjutkan, maka yang 1810 tahun itu nubuatan, begitu pula mengenai bait suci
berlanjut setelah ta- hun 34 TM sehingga disertai dengan doa yang sungguh-
dicapailah tahun 1844.43 sungguh, terus berharap kepada pelayanan
Kristus di dalam bait suci surga demi
b. Menuju pemahaman yang lengkap kepentingan me- reka. Wawasan baru dan
mengenai pelayanan Kristus. Pada awal kaya atas pela- yanan yang demikian
abad kesembilan belas banyak orang Kris- mendatangkan hasil. Mereka menemukan
ten–termasuk di dalamnya kalangan bahwa iman nubuatan yang historis dari
Baptis, Presbiterian, Metodis, Luteran, jemaat yang mula-mula dan Reformasi
Anglikan, Episkopal, Kongregationalis dan masih tetap berlaku. Perhitungan tahun
Murid-mu- rid Kristus–melakukan studi nubuat benar-benar tepat. Masa 2300 tahun
mendalam ten- tang Daniel 8.44 Para itu berakhir pada tahun 1844. Kesalah- an
penyelidik Alkitab itu mengharapkan mereka–bahwa semua penafsir pada masa
beberapa kejadian yang sa- ngat penting itu–terletak pada pemahaman mereka atas
yang berlangsung pada akhir masa 2300 kejadian apa yang bakal terjadi pada
tahun itu. Menurut pemahaman mereka penghujung kurun nubuat itu. Terang yang
tentang kuasa tanduk kecil dan bait suci, baru dari pelayanan bait suci yang
mereka menanggapi kurun waktu nubuat dilakukan Kristus membalikkan rasa
ini untuk mengakhiri pembersihan jemaat, kecewa mereka menjadi pengharapan dan
pembebasan Palestina dan Yerusalem, kegembiraan.48
kembalinya orang-orang Yahudi, jatuhnya Studi yang dilakukan mereka mengenai
Turki atau kekuasaan Islam, kehancuran pengajaran Alkitab atas bait suci
kepausan, dan pemulihan kembali menunjukkan bahwa pada tahun 1844
perbaktian yang sejati, permulaan milenium Kristus datang ke- pada Yang Lanjut Usia
di dunia, hari penghakiman, pembersihan dan mulai mengada- kan fase terakhir
dunia ini dengan turunnya api, atau tugas pelayanan-Nya se- laku Imam Besar
kedatangan Kristus yang kedua kali.45 di dalam bait suci surga. Pelayanan ini
adalah kegenapan dari apa yang
dibayangkan oleh Hari Pendamaian
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 365

dengan adanya penyucian bait suci tanduk kecil kemurtadan itu, itu adalah
sebagai- mana digambarkan dalam Daniel demi kepentingan “orang-orang kudus
7 sebagai penghakiman pemeriksaan pra- milik Yang Mahatinggi” (Dan. 7:22).
Advent. Sesungguhnya, penghakiman ini bukan
Pandangan baru ini tentang pelayanan saja memulihkan na- ma baik Allah di
Kristus di surga “tidaklah menyimpang hadapan alam semesta, te- tapi juga nama
dari iman Kristen yang historis. Justru baik umat-Nya. Karena orang-orang saleh
sebaliknya, merupakan penyempurnaan telah dihinakan dan di- aniaya karena
secara logis dan tercapainya tujuan iman beriman dalam Kristus dari zaman ke
yang dicita-citakan secara pasti. Ini zaman, maka penghakiman ini
merupakan penampakan masa akhir dan menegakkan kebenaran. Umat Allah akan
kegenapan yang dinubuatkan yang merasakan janji Kristus: “Setiap orang
menekankan sifat Injil kekal...dalam ba- yang mengakui Aku di depan manusia,
gian akhir penutupan kesaksian atas du-nia.” Aku juga akan mengakuinya di depan
49
Bapa-Ku yang di surga” (Mat.10:32;
bandingkan Luk. 12:8, 9;
MAKNA DALAM PERTENTANGAN Why. 3:5).
BESAR ITU
Penghakiman dan Keselamatan. Apakah
Nubuatan-nubuatan dari Daniel 7 dan 8 penghakiman pemeriksaan itu
membuka perspektif yang lebih luas dari membahayakan orang-orang yang percaya
hal hasil akhir pertentangan besar antara kepada Yesus Kristus? Tidak sama sekali.
Allah dan Setan. Umat percaya yang sejati hidup dalam
persatuan dengan Kristus, mereka percaya
Tabiat Allah Dipertahankan. Melalui kepada-Nya seba- gai pengantara (Rm.
pel- bagai kegiatan tanduk kecil itu, Setan 8:34). Jaminan bagi me- reka dinyatakan
ber- usaha menantang kuasa Allah. dalam janji bahwa “kita mempunyai
Tindakan kuasa itu telah mencela dan seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus
menginjak-injak bait suci surga, pusat Kristus, yang adil” (1 Yoh. 2:1). Lalu kalau
pemerintahan Tuhan. Penglihatan- begitu, mengapa ada peng- hakiman
penglihatan yang diterima Daniel menunjuk pemeriksaan pra-Advent itu? Peng-
kepada penghakiman pra-Advent di mana hakiman ini bukanlah kepentingan
Tuhan akan memastikan putusan hu- Keallahan. Hal ini terutama demi
kuman yang dijatuhkan kepada tanduk kepentingan alam se- mesta, untuk
kecil itu, dan demikian pula atas Setan menjawab tuduhan-tuduhan yang telah
sendiri. Di dalam terang Golgota itu semua dilontarkan Setan serta memberikan jaminan
tantangan Setan akan dinyatakan salah kepada makhluk yang telah jatuh ke dalam
sama sekali. Semua orang akan memahami dosa bahwa Allah mengizinkan orang
dan sependapat bahwa Allah itu benar; masuk ke dalam kerajaan-Nya itu,
bahwa Ia tidak ber- tanggung jawab atas hanyalah orang-orang yang benar-benar
masalah dosa. Tabiat- Nya akan muncul telah bertobat. Demikianlah Tuhan
tanpa dapat dibantah, dan pemerintahan- membuka kitab-kitab catatan untuk
Nya yang berlandaskan cinta kasih akan mengadakan penelitian yang
dikukuhkan. tidak memihak (Dan. 7:9, 10).
Makhluk manusia dikelompokkan
Umat Allah Dipertahankan. Apabila dalam tiga golongan yang disebutkan
peng- hakiman menjatuhkan hukuman atas berikut ini: (1) orang jahat, yang menolak
kuasa hak dan kuasa Tu- han; (2) umat percaya
yang sejati, yang ber-
366 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
harap di dalam jasa Kristus melalui iman,
hidup sesuai dengan hukum Tuhan; dan (3) pengikut Kristus yang sejati. Kepada
orang yang kelihatannya seperti umat jemaat diberikan ‘kain lenan halus yang
perca- ya yang sejati padahal tidak. berkilau- kilauan dan yang putih bersih,’
Makhluk yang tidak berdosa dengan mu- ‘tanpa cacat atau kerut atau serupa itu.”
dah mengenali golongan yang pertama. (Why. 19:8; Ef. 5:27). Kitab Suci
Akan tetapi siapakah yang boleh dikatakan mengatakan bahwa kain linen yang halus
orang beriman yang sejati dan yang tidak? adalah, ‘perbuatan-perbuat- an yang benar
Kedua- duanya dicatat dalam kitab dari orang-orang kudus’ (Why. 19:8).
kehidupan, yang berisi nama-nama semua Kebenaran Kristus, tabiat-Nya yang tidak
orang yang masuk ke dalam pelayanan bercacat-cela, dengan melalui iman
Tuhan (Luk. 10:20; Flp. 4:3; Dan.12:1; diberikan kepada semua orang yang
Why. 21:27). Di dalam gereja itu sendiri menerima Dia sebagai Juruselamat
terdapat orang percaya yang sejati dan pribadi.”51 Apabila raja mengadakan peme-
yang palsu, gandum dan lalang (Mat. riksaan atas para tamu, hanyalah tamu
13:28-30). yang mengenakan jubah kebenaran Kristus
Makhluk ciptaan Tuhan yang tidak yang diberikan murah hati dalam undangan
pernah jatuh ke dalam dosa bukanlah Injil dapat diterima sebagai umat percaya.
manusia yang mahatahu, mereka itu tidak Orang-orang yang mengaku pengikut
dapat membaca hati. “Oleh karena itu Tuhan tetapi hidup dalam pendurhakaan
sebuah penghakiman diperlukan–sebelum dan tidak disalut dengan kebenaran Kristus
kedatangan Kristus yang kedua kali– akan di-coret dari kitab kehidupan (baca
menyelidik dengan saksama yang benar Kel. 32:33).
dari yang palsu dan menunjukkan keadilan Konsep penghakiman pemeriksaan
Allah kepada alam semesta yang semua orang yang beriman kepada Kristus
berkepentingan, dalam penyelamatan tidak bertentangan dengan ajaran Alkitab
orang beriman yang sejati. Hal ini mengenai keselamatan oleh iman melalui
menyangkut Allah dengan alam semesta, anugerah. Paulus mengetahui bahwa pada
bukan antara Allah dengan anak yang suatu ketika kelak ia akan menghadapi
sejati. Ini memerlu- kan pembukaan kitab penghakiman. Itulah sebabnya ia
catatan, untuk meng- ungkapkan orang menyatakan keinginannya kelak “berada
yang beriman dan yang namanya telah dalam Dia bukan dengan ke- benaranku
dimasukkan ke dalam kitab kehidupan.” 50 sendiri karena menaati hukum Taurat,
Kristus menggambarkan penghakiman melainkan dengan kebenaran karena
ini di dalam perumpamaan-Nya tentang kepercayaan kepada Kristus, yaitu
perja- muan kawin, tamu-tamu yang kebenaran yang Allah anugerahkan
datang me- nyambut undangan Injil yang berdasarkan keper- cayaan” (Flp. 3:9).
penuh kemu- rahan itu. Karena tidak Semua orang yang ber- satu dengan
semua orang yang memilih menjadi orang Kristus beroleh keselamatan yang pasti.
Kristen benar-benar menjadi murid yang Dalam fase pra-Advent dari penghakiman
sejati, maka datanglah sang raja untuk terakhir umat percaya yang sejati, mereka
memeriksa para tamu untuk melihat siapa yang memiliki hubungan yang
yang mengenakan pakaian perjamuan menyelamatkan dalam Kristus, dikukuhkan
kawin itu. Pakaian yang dimak- sudkan di di hadapan alam semesta yang tidak jatuh
sini ialah “tabiat yang suci, tidak bercela ke dalam dosa.
sebagaimana seharusnya dimiliki Bagaimanapun, Kristus tidak dapat
mem- berikan keselamatan yang pasti
kepada orang yang hanya mengaku
menjadi orang
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 367

Kristen yang berdasarkan berapa banyak 23:27), demikian pula Tuhan memanggil
ke- baikan yang telah dilakukannya (baca umat-Nya untuk mengalami pertobatan
Mat. 7:21-23). Karena itu, catatan surga yang sungguh-sungguh. Semua orang yang
tidaklah sekadar alat untuk memisahkan ingin supaya nama mereka tetap tertera di
yang asli dari yang palsu. Catatan itu juga dalam kitab kehidupan harus benar di
merupakan lan- dasan untuk meneguhkan hadapan Allah dan sesama manusia selama
umat percaya yang sejati di hadapan para masa pengha- kiman-Nya (Why. 14:7).
malaikat. Pekerjaan Kristus selaku imam besar
“Doktrin mengenai bait suci sudah semakin dekat kesudahannya. Masa
mengukuhkan orang Kristen yang dijamin pintu kasihan53 bagi manusia segera akan
dalam Kristus, jauh dari perampasan ditutup. Tidak seorang pun yang
mereka dari jaminan Kristus itu. Pikiran mengetahui kapan suara Tuhan
orang yang percaya diberi gambaran dan memberikan pengumuan, “Sudah selesai!”
penjelasan yang jernih dari hal rencana “Hati-hatilah,” kata Kristus, “berjaga-
keselamatan. Hatinya senantiasa gembira jagalah! Sebab kamu tidak tahu bi-
untuk tetap berpegang pada realitas lamanakah waktunya tiba” (Mrk. 13:33).
kematian Kristus yang menjadi pengganti
atas dosa-dosanya yang telah lebih dahulu Walaupun kita hidup pada saat yang
digambarkan dalam upacara-upacara dahsyat atas kegenapan lambang hari pen-
persem- bahan korban. Selanjutnya, damaian itu, kita tidak perlu gentar. Yesus
imannya naik ke atas untuk mencari makna Kristus, dengan kapasitas ganda yang
di dalam Kristus yang hidup, yang menjadi dimili- ki-Nya sebagai Korban dan Imam,
Pembela baginya di hadapan hadirat Allah melayani di bait suci surga demi
yang kudus.”52 kepentingan kita. Ka- rena “kita sekarang
mempunyai Imam Besar Agung, yang telah
Waktu untuk Bersedia. Allah bermaksud melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak
agar kabar baik dari hal pelayanan penutup Allah, baiklah kita teguh berpegang pada
tugas Kristus dari hal keselamatan pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar
disiarkan ke seluruh dunia sebelum yang kita punya, bukanlah imam besar
kedatangan-Nya yang kedua kali. Inti yang tidak dapat turut merasakan kele-
pekabaran ini adalah Injil kekal, yang harus mahan-kelemahan kita, sebaliknya sama
diumumkan dengan sangat karena “telah de- ngan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak
tiba saat penghakiman-Nya” (Why. 14:7). ber- buat dosa. Sebab itu marilah kita
Panggilan ini memberikan per- ingatan dengan pe- nuh keberanian menghampiri
kepada dunia bahwa saat pengha- kiman- takhta kasih karunia, supaya kita menerima
Nya sudah tiba. rahmat dan menemukan kasih karunia
Dewasa ini kita hidup pada hari untuk mendapat pertolongan kita pada
pengge- napan lambang yang besar itu, waktunya” (Ibr. 4:14- 16).
hari penda- maian. Sebagaimana orang
Israel disuruh untuk meratapi jiwa mereka
pada hari itu (Im.
Referensi

1. . Buku Ibrani menyatakan bait suci yang sesungguhnya di surga. Di dalam Ibrani 8:2 kata “kemah sejati”
adalah terjemahan dari kata Yunani ta hagia, bentuk jamak tempat yang kudus (benda). Penggunaan
tambahan dari istilah jamak ini dapat diperoleh, misalnya, di dalam buku Ibr. 9:8, 12, 24, 25; 10:19; 13:11.
Aneka ragam terjemahan memberikan kesan bahwa Kristus melayani hanya di Bilik Yang Mahasuci atau bilik
yang suci (baca terjemahan KJV, NKJV, NIV dan NASB), bukanlah bait suci. Hal ini karena para penerjemah
menganggap ta hagia sebuah jamak intensif, dapat diterjemahkan sebagai bentuk tunggal. Akan tetapi studi
mengenai Septuagint dan Josephus menunjukkan bahwa istilah ta hagia selalu menunjuk kepada “hal-hal yang
kudus” atau “tempat-tempat
368 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
yang suci”—termasuk di dalamnya bait suci itu sendiri. Ini merupakan istilah umum yang digunakan untuk me-
nunjuk kepada bait suci seluruhnya, termasuk di dalamnya tempat yang suci dan mahasuci.
Pemakaian kata ta hagia dalam bahasa Ibrani menunjuk kepada bait suci itu secara keseluruhan mendapat
dukungan yang kuat dari tafsiran Injil itu sendiri. Istilah ini pertama kali digunakan (ta hagia) di dalam Ibrani 8:2
dalam bentuk keterangan tambahan atas “kemah yang sejati”) (karena dari Ibrani 8:5 dengan jelas dikatakan
bahwa “kemah” (skene) menunjuk kepada bait suci secara utuh, maka yang terdapat dalam Ibrani 8:2 ta hagia
yang dimaksudkan haruslah bait suci di surga secara utuh. Tidak ada alasan untuk menerjemahkan ta hagia yang
dalam bentuk jamak itu, di dalam Ibrani sebagai Bilik Yang Mahasuci. Pada umumnya, dalam konteks mana pun
kebanyakan terjemahan menerjemahkan ta hagia sebagai “bait suci” (“Christ and His High Priestly Ministry,’
Ministry, Oktober 1980, hlm.49).
Dari studi mereka mengenai bait suci di dunia dan ta hagia, para pelopor MAHK menyimpulkan bahwa bait
suci surga juga mempunyai dua bagian. Pemahaman ini adalah dasar pengembangan pengajaran mereka mengenai
bait suci (Damsteegt, “The Historical Development of the Sanctuary Doctrine in Early Adventist Thought”
(naskah yang tidak diterbitkan, Lembaga Penelitian Alkitab GC MAHK 1983); bnd White, Great Controversy,
hlm. 413-415,423-432).
2. . Baca The SDA Bible Commentary edisi revisi, Komentar E.G. White, jilid 6, hlm. 1082).
3. . Tulisan-tulisan orang Yahudi kuno menunjukkan bahwa banyak rabi yakin adanya bait suci surga yang
sesung- guhnya. Mengomentari Keluaran 15:17, seorang rabi berkata, “Bait suci (mengenai kedudukan yang di
dunia) berhubungan dengan bait suci yang di surga dan (posisi dari) tabut dengan Takhta yang di surga” (Middash
Rabbah. Numbers, edisi reproduksi [London: Soncino Press, 1961] jilid 1, bab 4, bagian 13, hlm. 110). Sementara
rabi yang lain dalam Talmud Babilonia berbicara mengenai “bait suci surga dan bait suci dunia’ (Sanhedrin, 99b, I.
Epstein, editor. [London: Soncino Press, 1969]). Masih ada komentar yang lain: ‘Tidak ada perbedaan pendapat
bahwa bait suci yang di bawah merupakan pasangan dari bait suci yang di atas’ (Leon Nemoy, Editor., The
Midrash on Psalms, terjemahan William G. Braude [New Haven, Conn.: Yale University Press, 1959], Mazmur
30, bagian 1, hlm. 386).
4. . Buku Ibrani menggambarkan bait suci yang sebenarnya yang terdapat di surga: “Realitas bait suci surga lebih
lanjut dapat dikenali pentingnya dengan penggunaan kata sifat ‘kemah sejati’ dalam Ibrani 8:2. Bait suci surga itu
yang ‘sejati’ atau yang lebih baik ‘adanya.’ Istilah Yunani yang digunakan di sini dan di dalam Ibrani 9:24 yang
juga digunakan pada suasana surga adalah alethinos. Kata sifat dalam bahasa Yunani ini berarti ‘nyata’ sebagai
lawan dari sekadar ‘kelihatannya.’ Sehubungan dengan perbedaannya yang bersifat klasik dengan kata sifat
(adjektif) dalam bahasa Yunani alethes, yang berarti ‘sejati’ sebagai lawan ‘palsu,’ dengan adjektifnya
althanos, yang digunakan dua kali mengenai bait suci surga, yang dengan jelas-jelas menunjuk kepada kebenaran
adanya sebuah bait suci di surga. Sebagaimana Allah digambarkan sebagai nyata dalam Yoh. 17:3 dan secara
konsisten oleh Paulus, sekadar contoh, dalam 1Tes. 1:9, dengan penggunaan alethinos; demikian juga yang lain itu
memiliki wujud sejauh mereka berhubungan dengan realitas-Nya. Karena bait suci surga dihubungkan dengan realitas
Allah, maka bait suci itu pun benar ada sebagaimana Allah benar adanya” (Hasel, “Christ’s Atoning Ministry
in Heaven,” Ministry, Januari 1976, sisipan khusus, hlm. 21c).
5. . Holbrook, “Sanctuary of Salvation; Ministry, Januari 1983, hlm.
14. 6 . White, The Desire of Ages, hlm. 25.
7 . Holbrook, “Light in the Shadows,” Journal of Adventist Education, Oktober-November 1983, hlm. 27.
8 . Ibid., hlm. 28.
9. . “Sebagaimana pelayanan Kristus terdiri dari dua bagian besar, masing-masing mengambil kurun waktu serta
pada tempat yang berbeda di dalam bait suci surga, begitu pula pelayanan perlambang itu terdiri atas dua
bagian, pelayanan harian dan pelayanan tahunan, dan kepada masing-masing bagian tempat ibadah itu
ditahbiskan” (White, Patriarchs and Prophets, hlm. 357).
10. Pada waktu persembahan korban pagi dan petang, imam mewakili seluruh bangsa itu.
11. Bapa dari keluarga itu mewakili istri dan anak-anak, yang tidak turut mempersembahkan korban-korban.
12. Baca misalnya, Angel M. Rodriquez, Sacrificial Substitution and the Old Testament Sacrifice;” dalam Sanctuary
and the Atonement, hlm. 134-156; A.M. Rodriquez, ‘Transfer of Sin in Leviticus; dalam 70 Week; Leviticus, and
the Nature of Prophecy, editor F.B. Holbrook (Washington, DC.: Lembaga Penelitian Alkitab GC MAHK, 1986),
hlm. 169-197.
13. “Pendamaian, Hari,” dalam The Jewish Encyclopedia, ed. Isidore Singer (New York: Funk and Wagnelis Co.,
1903), hlm. 286. Baca juga Hasel, “Studies in Biblical Atonement I: Continual Sacrifice, Defilement/Cleansing
and Sanctuary,’ dalam Sanctuary and the Atonement, hlm. 97-99.
14. Hasel, “Studies in Biblical Atonement I,” hlm. 99-107; Alberto R. Treiyer, “The Day of Atonement as Related
to the contamination and Purification of the Sanctuary,” 70 Week; Leviticus, Nature of Prophecy, hlm. 253.
15. Holbrook, ‘Light in the Shadows,” hlm. 27.
16. Ibid., hlm. 29.
17. Lihat misalnya Hasel, “Studies in Biblical Atonement II: The Day of Atonement; dalam Sanctuary and
Atonement, hlm. 115-125.
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 369

18. Bed. Hasel, ‘The ‘Little Horn’’, the Saints, and the Santuary in Daniel 8,” dalam Sanctuary and Atonement, hlm.
252, 253.
19. Holbrook, “Light in the Shadows,’ hlm. 29.
20. Bnd. “Azazel,” SDA Bible Commentary, edisi revisi, hlm. 102.
21. Holbrook, ‘Sanctuary of Salvation,” hlm. 16. Dari abad ke abad para pengulas Alkitab mengambil kesimpulan
yang sama. Di dalam Septuaginta Azazel diterjemahkan apompaio; kata Yunani untuk dewa yang jahat. Para
penulis Yahudi zaman kuno dan Bapa-bapa Gereja yang mula-mula mengartikannya Iblis (SDA Ecyclopedia, edisi
revisi, hlm. 1291, 1292). Para pengulas abad ke-19 dan abad ke-20 mempunyai pandangan yang sama termasuk
Samuel M. Zimmer, William Milligan, James Hastings dan William Smith dari Gereja Presbiterian; E.W.
Hengstenberg, ElmerFlack dan H.C. Alleman dari Gereja Lutheran; William Jenks, Charles Beecher dan F.N.
Peloubet dari Gereja Kongregasi; John M. Clintock dan James Strong dari Gereja Metodis; James M. Gray dari
Gereja Episkopal Reformasi; J.B. Rotherhorn dari Gereja Pengikut Kristus; dan George A. Barton dari Serikat
Persahabatan. Banyak orang yang menyatakan pandangan yang serupa (Question on Doctrine, hlm. 394, 395).
Jika Azazel menggambarkan Setan, bagaimanakah Kitab Suci (lihat Imamat 16:10) menghubungkannya
dengan pendamaian? Sebagai imam besar, setelah membersihkan bait suci, mengalihkan dosa ke atas Azazel, yang
untuk selama-lamanya dipindahkan dari umat Tuhan, begitu pula Kristus, setelah membersihkan bait suci di surga,
akan menaruh dosa-dosa umat-Nya yang telah diampuni ke atas Setan, yang dienyahkan untuk selama-lamanya
dari orang yang telah diselamatkan. “Betapa pantasnya tindakan penutup dari drama yang berhubungan dengan
tindakan Allah atas dosa-dosa dengan mengembalikan semua dosa dan kesalahan itu ke atas kepala Setan, yang
menjadi asal dosa itu dan yang telah mendatangkan tragedi yang demikian terhadap hidup orang-orang yang
sekarang telah dibebaskan dari dosa melalui darah pendamaian Kristus. Maka periode itu pun lengkaplah sudah,
drama berakhir. Hanyalah apabila Setan, penganjur segala dosa, dilenyapkan pada akhirnya maka barulah dapat
dikatakan dosa benar-benar dihapuskan selama-lamanya dari alam semesta milik Tuhan ini. Di dalam hal seperti
itulah dapat kita memahami bahwa Scape-goat, kambing jantan yang dilepas ke padang belantara, menjadi satu
bagian dari ‘pendamaian’ itu (Im. 16:10). Dengan diselamatkannya orang benar itu, orang yang jahat pun dikerat,
dan Setan tidak ada lagi, maka alam semesta berada dalam keharmonisan yang sempurna sama seperti ketika dosa
belum masuk” (The SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 1, hlm. 778).
22. Holbrook, “Sanctuary of Salvation; hlm. 16.
23. Treiyer, “Day of Atonement,” hlm. 245.
24. Holbrook, “Light in the Shadows,” hlm. 30.
25. Lihat bab 4.
26. Henry Alford, The Greek Testament, edisi ketiga (London: Deighton, Bell and Co., 1864), jilid 4, hlm. 179.
27. A.F. Westcott, Epistle to the Hebrew; hlm. 272, 271.
28. Dengan menaruh dosa-dosa yang diakui kepada Kristus, mereka “sesungguhnya memindahkannya ke bait suci
yang di surga” (White, The Great Controversy, hlm. 421).
29. Penghakiman ini berkaitan dengan orang-orang yang mengaku pengikut-pengikut Allah. “Dalam pelayanan
melalui lambang hanya orang-orang yang datang ke hadirat Allah dengan pengakuan dan pertobatan, yang dosa-
dosanya, melalui darah korban penghapus dosa, yang dipindahkan ke dalam bait suci, yang memiliki bagian dalam
pelayanan hari Pendamaian. Demikianlah pada hari pendamaian besar yang terakhir dan penghakiman
pemeriksaan hanya atas kasus-kasus orang-orang yang dianggap mengaku umat Allah. Penghakiman orang yang
jahat berbeda dan pekerjaan yang terpisah, dan berlangsung pada periode yang terakhir. ‘Karena sekarang telah
tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika
penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil
Allah?’ (1 Ptr. 4:17).” (Ibid., hlm. 480).
30. Tradisi Yahudi sudah lama menggambarkan Yom Kippur sebagai hari penghakiman, suatu hari tatkala Allah duduk
di atas takhta-Nya dan menghakimkan dunia ini. Buku catatan surga dibuka, setiap orang berjalan dari hadapan
Allah dan nasib mereka telah dimeteraikan.
Baca “Atonement Day of,” The Jewish Encyclopedia; Morris Silverman, penyusun dan penyunting, High
Holiday Prayer Book (Hartford Com.: Prayer Book Press, 1951), hlm. 147, 164. Yom Kippur juga membawa
penghiburan dan jaminan bagi orang-orang percaya, karena itulah “hari saat mana harapan yang menggentarkan
atas penghakiman yang datang pada akhirnya memberikan pengukuhan yang meyakinkan bahwa Allah bukannya
datang untuk menjatuhkan hukuman melainkan mencurahkan keampunan yang berkelimpahan bagi orang yang
menyesal, bertobat dan berpaling kepada-Nya dalam kerendahan hati” (William W. Simpson, Jewish Prayer and
Worship [New York: Seabury Press, 1965] hlm. 57, 58).
31. Lihat Arthur J. Fetch, “The judgment Scene in Daniel 7; dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 163-166, 169.
32. Mengenai masalah penafsiran Antiokhus dalam buku Daniel, baca W.H. Shea, Slected Studies on Prophetic, hlm.
25-55.
33. Shea, “Unity of Daniel,” dalam Symposium on Daniel, editor F.B. Holbrook (Washington, DC.: Lembaga
Penelitian Alkitab GC MAHK, 1986), hlm. 165-219.
34. “The Amazing Prophecies of Daniel and Revelation,” These Times, April 1979, hlm. 18. Baca juga karya
Maxwell, God Care;, jilid 1, hlm. 166-173; dan bab 12.
370 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
35. Di dalam bait suci dunia, pada Hari Pendamaian imam besar memasuki Bilik Yang Mahasuci, menghentikan tugas
pelayanannya di bilik pertama. “Begitulah, apabila Kristus memenuhi tempat yang Mahakudus untuk melakukan
pekerjaan penutupan pendamaian itu, Ia menghentikan pelayanan di bilik yang pertama. Apabila pelayanan di
bilik pertama itu berakhir, maka pelayanan di bilik yang kedua pun dimulai. Demikianlah Kristus hanya tinggal
melengkapkan satu bagian pekerjaan-Nya selaku pengantara kita, untuk mengadakan tugas pelayanan yang
berikutnya, dan Ia masih memohon atas darah-Nya di hadapan Bapa selaku pengantara demi kita” (White, The
Great Controversy, hlm. 428, 429).
36. Terjemahan KJV dan NKJV menerjemahkan ke dalam istilah Ibrani nitsdag, “akan dibersihkan.” Alkitab terje-
mahan The New American Bible menerjemahkannya dengan “akan dikuduskan.” Istilah “dibersihkan” juga
terdapat dalam terjemahan-terjemahan Inggris yang mendahuluinya, misalnya dalam Alkitab Bishop (1566),
Alkitab Geneva (1560), Alkitab Taverner (1551), Alkitab Agung (1539), Alkitab Matthew (1537), Coverdale
(1537) dan Wycliffe (1382). Terjemahan ini berasal dari Vulgate Latin, yang dapat dibaca dengan mundabitur,
“disucikan,” itu berakar dari pelbagai versi Yunani yang pertama, dari buku Perjanjian Lama—Septuaginta and
Theodotion, yang disebut Katharisthesetai, “yang akan dibersihkan.”
Pada umumnya versi-versi modern tidak memantulkan terjemahan tradisional ini. Karena nitsdag diambil dari
akar verbal Asadag, yang mengandung arti yang lebih luas, termasuk di dalamnya “meluruskan,” “wujud benar,”
“benar,” “dibenarkan,” dan “dipulihkan kembali,” terjemahan-terjemahan ini berarti Asadag sebagai “dipulihkan
kepada keadaan yang benar” (RSV), “dipulihkan sewajarnya” (NASB), “menahbiskan kembali” (MV), dan “dipu-
lihkan” (TEV). Puisi paralelisme Perjanjian Lama memberikan bukti bahwa tsadag sama dengan taher, “akan
disucikan, dimurnikan” (Ayub 4:17; 17:9 NIV) dengan Zakah, “menjadi suci, bersih” (Ayub 15:14; 25:4), dan bor,
“kesucian” (Mzm 18:21). Nitsdag Lebih lanjut mencakup, “termasuk dalam makna semantiknya sebagai
‘membersihkan, memulihkan kembali, membenarkan, menempatkan ke tempat yang benar, memulihkan.’
Dengan arti yang bagaimanapun seorang mengartikan istilah Ibrani dalam bahasa modern, ‘pembersihan’ bait suci
mencakup pembersihan yang aktual sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan pengukuhan kembali, pembenaran
dan pemulihan.’ (Hasel, “Little Horn, the Heavenly Sactuary and the Time of the End: A Study of Daniel &9-14,
dalam Symposium on Daniel, hlm. 453). Lihat juga Ibid., hlm. 448-458; Hasel, *The ‘Little Horn,’ the Saints,
and the Sanctuary in Daniel 8,” dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 203-208; Niels-Erik Andreasen,
Translation of Nitsdag/Katharisthesetai dalam Daniel 8:14,” dalam Symposium on Daniel, hlm. 475-496;
Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 175. “Christ and His High Priestly Ministry,’ Ministry, Oktober 1980, hlm. 34,
35.
37. Ada pula pula yang menafsirkan “2300 pagi dan petang’ hanya 1150 hari secara harfiah saja (misalnya TEV).
Akan tetapi ini bertentangan dengan pemakaian dalam Ibrani. Carl F. Keil, editor dari tafsir Kell dan Delitzsch,
menulis: “Apabila orang-orang Ibrani ingin menyatakan secara terpisah hari dan malam, komponen bagian satu
hari atau satu minggu, kemudian bilangan keduanya disebutkan. Misalnya, mereka berkata 40 hari dan 40 malam
(Kej. 7:4, 12; Kel. 24:18; 1 Raj. 19:8), dan tiga hari tiga malam (Yunus 2:1; Mat. 12:40), bukannya dengan 80 atau
enam hari dan malam, apabila mereka ingin menyatakan dari hal 40 atau tiga hari penuh. Seorang pembaca Ibrani
lama sekali tidak dapat memahami masa 2300 petang dan pagi dengan 2300 separuh hari atau 1150 hari penuh,
karena petang dan pagi pada waktu penciptaan tidaklah terdiri dari separuh hari melainkan hari penuh. Oleh
karena itu, kita harus mengartikannya sebagaimana adanya, dengan memahaminya 2300 hari penuh” (C-f. Keil,
Biblical Commentary on the Book of Daniel, terjemahan M.G., Easton, di dalam C.F. Keil dan F. Deiitzsch,
Biblical Commentary on the Old Testament [Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1959], jilid 25, hlm. 303, 304).
Untuk alasan tambahan, lihat Hasel, ‘Sanctuary of Daniel 8,’ dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 195; Hasel,
The ‘Little Horn,’ the Heavenly Sactuary and the Time of the End,” dalam Symposium on Daniel, hlm. 430-433;
Siegfried J. Schwantes, Treks Boger of Daniel 8:14 Re-Examined; dalam Symposium on Daniel, hlm. 462-474);
Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 174.
38. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 985; jilid 3, hlm. 252, 743; jilid 4, hlm. 397, 404. Mengenai
asas bahwa sehari nubuat itu adalah satu tahun harfiah, baca Shea, Selective Studies on Prophetic lnterprtation,
hlm. 56-93.
39. Lihat misalnya Hasel, “Sanctuary in Daniel 8,” dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 196, 197; Shea, “Unity of
Daniel,” dalam Symposium on Daniel; hlm. 220-230.
40. Analisis mengenai tulisan-tulisan Ibrani misalnya Mishnah menyatakan bahwa walaupun chathak dapat berarti
“menentukan; maknanya yang lebih umum ialah “berkaitan dengan gagasan pemotongan’ (Shea, ‘The
Relationship Between the Prophecies of Daniel 8 dan Daniel 9; dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 242).
41. Gesenius, Hebrew and Chaldee Lexicon to the Old Testament Scripture; terjemahan Samuel P. Tregellex (Grand
Rapids: W.B. Eerdmans, edisi ulang, 1950), hlm. 314.
42. Lihat Fetch, ‘Commencement Date for the Seventy Week Prophecy,” dalam 70 Week.; Leviticus, and the Nature
of Prophecy, hlm. 64-74.
43. Dari Daniel 8 jelas bahwa 2300 hari itu mencakup tahun kurun waktu yang panjang. Pertanyaan yang
dikemukakan, “Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini?” (Dan. 8:13). Istilah “penglihatan” di sini sama
dengan yang digunakan dalam ayat 1, 2. Demikianlah apabila pertanyaan “Berapa lama penglihatan itu?” diajukan
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 371

oleh malaikat surga yang diharapkannya ialah jawaban yang mencakup seluruh penglihatan dari simbol binatang
yang pertama sampai kepada simbol binatang yang kedua terus kepada simbol tanduk hingga kepada akhir masa
sebagaimana dinyatakan dalam ayat 17 dan 19 dari Daniel 8. Bahwa 2300 petang dan pagi itu menjawab
pertanyaan ini menunjukkan dengan cara yang jelas bahwa hal yang dicakupnya ialah kurun waktu dari kerajaan
Medo-Persia sampai akhir masa, menyatakan bahwa yang dimaksudkannya ialah tahun.
44. Bnd. Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventiu Message and Mission, hlm. 14,15; Froom, Prophetic
Faith of Our Fathers, jilid 4.
45. Froom, Prophetic Faith of Our Father; jilid 4, hlm. 404.
46. Lihat, misalnya, Francis D. Nichol, The Midnight Cry (Washington, D.C.: Review and Herald, 1944).
47. Lihat Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 1-4; Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventist
Message and Mision, hlm. 16-20.
48. Lihat Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventist Message and Mission, hlm. 103-146; White, The
Great Controversy, hlm. 423-432.
49. Froom, Movement of Destiny, hlm. 543.
50. Holbrook, “Light in the Shadows,” hlm. 34.
51. White, Christ’s Object Lesson; hlm. 310.
52. Holbrook, “Light in the Shadows,” hlm. 35.
53. Penutupan pintu kasihan adalah satu masa di mana pertobatan tidak mungkin lagi terjadi. Penutupan pintu kasihan
perseorangan mungkin terjadi dalam tiga cara: (1) pada waktu meninggal dunia; (2) apabila melakukan dosa yang
tidak dapat diampuni (Mat.12:31, 32; Luk. 12:10); (3) apabila pintu kasihan ditutup bagi semua orang menjelang
kedatangan Kristus yang kedua kali. Selama Kristus bertugas selaku Imam Besar dan Pengantara antara Allah dan
manusia, kemurahan itu masih dapat diperoleh. “Tidak ada penghakiman yang tidak mendatangkan anugerah
sampai pekerjaan Kristus berakhir selaku Imam. Akan tetapi tujuh bela yang terakhir dicurahkan tanpa adanya
anugerah [Why. 14:10; 15:1], bela itu dicurahkan setelah Kristus mengakhiri tugas permohonan-Nya, dan pintu
kasihan ditutup” (U. Smith, dalam SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1152).
Kedatangan Kristus yang kedua kali merupakan pengharapan
yang mengandung berkat bagi jemaat, puncak yang paling mulia dari
kabar Injil itu. Kedatangan Kristus itu secara nyata, pribadi, dapat
dilihat dan dipandang seluruh dunia. Apabila Ia kembali, orang yang
mati dalam kebenaran akan dibangkitkan, bersama-sama dengan
orang benar yang hidup pada ketika itu akan dimuliakan dan dibawa
naik ke surga, sedangkan orang yang jahat akan mati. Hampir semua
nubuatan digenapi secara lengkap, ditambah lagi dengan keadaan
dunia sekarang ini, menunjukkan bahwa kedatangan Kristus sudah
dekat. Waktunya belum dinyatakan, oleh karena itu kita diingatkan
supaya senantiasa bersedia setiap saat.–Fundamentals Beliefs,–25
BAB 25

KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI

ama,” kata seorang bocah cilik


M menje- lang tidur, “aku sudah sangat
rindu ber-
Nya itu merupakan kejutan–karena
istirahat mereka itu hanyalah bagaikan
tidur sejenak dalam penantian yang begitu
temu dengan sahabatku Yesus. Kapan Ia lama (Mat. 25:5). Pada “tengah malam,”
akan kembali?” pada jam yang paling pekat di dunia, Allah
Tentu bocah itu tidak dapat mengerti
akan menyatakan kuasa-Nya untuk
de- ngan mudah bahwa apa yang
melepaskan umat-Nya. Ki- tab Suci
dirindukannya itu adalah kerinduan orang
melukiskan peristiwa tersebut: “Dan dari
dari abad ke abad. Kata yang terakhir dalam
dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang
Alkitab memberikan janji tentang
nyaring dari takhta itu, katanya: ‘Su-
kedatangan-Nya: “Ya, Aku da- tang
dahlah terlaksana!’” Suara ini
segera.” Dan Yohanes Pewahyu, saha- bat
menggoncang bumi, membuat “gempa
setia Yesus, menambahkan, “Amin, da-
bumi yang dahsyat seperti belum pernah
tanglah, Tuhan Yesus!” (Why. 22:20).
terjadi sejak manusia ada di atas bumi”
Untuk melihat Yesus! Untuk bersama
(Why. 16:17, 18). Bukit- bukit bergoncang,
de- ngan Dia selama-lamanya, yang
bukit batu terpencar- pencar ke mana-
mengasihi kita lebih dari apa yang dapat
mana, dan seluruh bumi ber- gerak
kita bayangkan. Untuk mengakhiri derita
bagaikan gelombang samudera. Per-
semua manusia! Untuk menikmati
mukaan bumi terbelah “runtuhlah kota-
keabadian bersama-sama dengan orang
kota bangsa-bangsa. Dan semua pulau
yang dibangkitkan, yang seka- rang masih
hilang
berada di tempat peristirahat- annya, orang
lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-
yang dikasihi! Itulah sebabnya tidak
gunung” (ayat 19, 20). “Maka menyusutlah
mengherankan bahwa sejak kenaikan
langit bagaikan gulungan kitab yang
Kristus, sahabat-sahabat-Nya menanti-
digulung dan tergeserlah gunung-gunung
nanti hari itu.
dan pulau- pulau dari tempatnya” (Why.
Pada suatu waktu Ia akan kembali, wa-
6:14).
laupun bagi orang-orang saleh kedatangan-
Sementara kekacauan menimpa per-
mukaan bumi ini, umat Allah berdiri
dengan

373
374 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
berani ketika mereka melihat “Anak
Manusia itu datang di atas awan-awan di nya, inilah Allah kita, yang kita nanti-
langit” (Mat. 24:30). Sementara Ia turun nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah
dengan awan- awan, setiap mata Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah
memandang Raja kehi- dupan itu. kita bersorak-so- rak dan bersukacita oleh
Kedatangan-Nya kali ini bukanlah sebagai karena keselamatan yang diadakan-Nya!”
manusia duka, melainkan sebagai pe- (Yes. 25:9).
menang dan penakluk yang menuntut Ketika Yesus semakin turun mendekati
milik- Nya. Di tempat mahkota duri yang bumi, Ia memanggil orang-orang saleh
dahulu itu, dikenakan-Nya mahkota yang tidur supaya keluar dari kubur
kemuliaan, dan “di atas kepala-Nya mereka dan menyuruh para malaikat-Nya
terdapat banyak mahkota.... keluar “meniup sangkakala yang dahsyat
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis bunyinya dan me- reka akan
suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA mengumpulkan orang-orang pilih- an-Nya
DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN” dari keempat penjuru bumi, dari ujung
(Why. 19:12, 16). langit yang satu ke ujung langit yang lain”
Pada waktu kedatangan-Nya (Mat. 24:31). Dari segenap penjuru dunia,
kemalangan besar akan menimpa orang- orang-orang benar yang mati mendengar
orang yang me- nolak mengakui Yesus suara-Nya lalu bangkit dari kubur mereka–
sebagai Juruselamat dan Tuhan, dan itulah hari kesukaan!
mereka yang menolak untuk menurut Maka orang-orang benar yang masih hi-
hukum-Nya. Para penolak anugerah- Nya dup akan diubahkan “dalam sekejap mata”
itu menyadari betul akan kesalahan me- (1 Kor. 15:52). Mereka dimuliakan dengan
reka, seruan yang telah diberikan kepada ke- abadian, bergabung dengan orang-
me- reka dengan penuh kesabaran, orang sa- leh yang dibangkitkan, untuk
“Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu menyongsong Tuhan mereka ke awan-
yang jahat itu! Mengapa kamu akan mati?” awan dan akan ting- gal dengan Dia
(Yeh. 33:11). “Dan raja-raja di bumi dan selama-lamanya (1 Tes. 4:16, 17).
pembesar-pembe- sar serta perwira-
perwira, dan orang-orang kaya serta orang
merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua KEPASTIAN KEDATANGAN
dan celah-celah batu karang di gunung. KRISTUS
Dan mereka berkata kepada gu- nung-
gunung dan kepada batu-batu karang itu: Para rasul dan orang-orang Kristen
‘Runtuhlah menimpa kami dan sembu- yang mula-mula menganggap kedatangan
nyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk Kristus kedua kali adalah pengharapan “yang
di atas takhta dan terhadap murka Anak penuh bahagia” (Tit. 2:13; bandingkan Ibr.
Dom- ba itu.’ Sebab sudah tiba hari besar 9:28). Mereka menanti kegenapan seluruh
murka mereka dan siapakah yang dapat nubuatan itu dan janji-janji Kitab Suci pada
bertahan?” (Why. 6:15-17). Kedatangan Kristus yang kedua kali (baca
Akan tetapi kegembiraan umat yang 2 Ptr. 3:13; bandingkan Yes. 65:17), karena
me- rindukan kedatangan-Nya menutupi itulah tujuan pengembaraan orang Kristen
ratap ta- ngis orang-orang yang jahat itu. yang sesung- guhnya. Semua orang yang
Kedatangan Penebus merupakan puncak mengasihi Kris- tus akan menanti hari itu
kemuliaan bagi sejarah umat Allah; karena dengan penuh peng- harapan, suatu saat di
itulah saat kele- pasan mereka. Dengan mana mereka dapat mengadakan
suara pujaan yang menggetarkan mereka persekutuan dengan Dia muka
berseru: “Sesungguh-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 375
dengan muka–bersama Bapa, Roh Kudus
dan para malaikat. janji kedatangan-Nya. Di tengah-tengah se-
gala kesulitan yang dihadapi mereka,
Kesaksian Kitab Suci. Kepastian Keda- jaminan atas janji ini tidak pernah gagal
tangan Kristus yang kedua kali berakar untuk memba- rui keberanian dan kekuatan
pada pengharapan yang pantas atas Kitab mereka. Guru mereka akan datang kembali
Suci. Sebelum Kristus mati, Ia telah dan akan mem- bawa mereka ke rumah
mengatakan kepada murid-murid-Nya Bapa!
bahwa Ia akan kembali kepada Bapa-Nya
untuk menyedia- kan tempat bagi mereka. Jaminan Atas Kedatangan yang
Bahkan Ia berjanji kepada mereka, “Aku Pertama Kali Dibuat. Kedatangan Kristus
akan datang kembali dan membawa kamu yang ke- dua kali erat kaitannya dengan
ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana kedatangan- Nya yang pertama. Jika Kristus
aku berada, kamu pun ber- ada” (Yoh. tidak datang dan memperoleh kemenangan
14:3). yang menentu- kan atas dosa dan Setan
Sebagaimana kedatangan Kristus yang (Kol. 2:15), maka kita tidak akan memiliki
pertama kali ke dunia ini telah lebih dahulu alasan untuk percaya bahwa Ia akan datang
dinubuatkan, begitu pula dengan pada kali yang kedua untuk mengakhiri
kedatangan- Nya yang kedua kali juga penguasaan Setan atas dunia dan
telah diceritakan lebih dahulu di dalam memulihkannya kepada kesem- purnaan
Kitab Suci. Bahkan sebelum Air Bah yang semula. Akan tetapi karena kita
terjadi, Tuhan telah menga- takan kepada mempunyai bukti bahwa Ia “pada zaman
Henokh bahwa Kristuslah yang akan akhir... menghapuskan dosa oleh korban-
datang dalam kemuliaan-Nya un- tuk Nya,” maka kita memiliki alasan untuk
mengakhiri dosa. Ia menubuatkan, “Se- per- caya bahwa “Ia akan menyatakan diri-
sungguhnya Tuhan datang dengan beribu- Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa
ri- bu orang kudus-Nya, hendak untuk menganugerahkan keselamatan”
menghakimi se- mua orang dan (Ibr. 9:26, 28).
menjatuhkan hukuman atas orang-orang
fasik, yang mereka lakukan dan karena Pelayanan Kristus di Surga. Wahyu
semua kata-kata nista, yang diucapkan Kris- tus kepada Yohanes menyatakan
orang-orang berdosa yang fasik itu kepada dengan je- las bahwa bait suci surga adalah
Tuhan” (Yud. 14, 15). pusat ren- cana keselamatan (Why. 1:12,
Seribu tahun sebelum Kristus lahir, pe- 13; 3:12; 4:1-
mazmur telah berbicara mengenai 5; 5:8; 7:15; 8:3; 11:1, 19; 14:15, 17; 15:5, 6, 8;
kedatangan Tuhan untuk mengumpulkan 16:1, 17). Nubuatan-nubuatan yang
umat-Nya de- ngan berkata, “Allah kita menunjuk- kan bahwa Ia telah memulai tugas
datang dan tidak akan berdiam diri, di pelayanan terakhir-Nya demi kepentingan
hadapan-Nya api men- jilat, sekeliling-Nya orang-orang yang berdosa menambahkan
bertiup badai yang dah- syat. Ia berseru jaminan bahwa Ia akan segera kembali
kepada langit di atas, dan ke- pada bumi untuk menjemput umat-Nya pulang ke
untuk mengadili umat-Nya: Ba- walah ke rumah (lihat bab 24). Keyakinan bahwa
mari orang-orang yang Kukasihi, yang Kristus bekerja dengan gi- at untuk
mengikat perjanjian dengan aku ber- menyempurnakan penebusan yang telah
dasarkan korban sembelihan!” (Mzm. dilaksanakan di atas kayu salib telah
50:3- 5). mendatangkan keberanian bagi orang
Murid-murid Kristus sangat gembira Kristen yang sedang mengharapkan
atas kedatangan- Nya kembali.
376 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
CARA KEDATANGAN KRISTUS
KEMBALI adalah dalam wujud nyata dan pribadi
seba- gaimana waktu Ia berangkat ke
Sebagaimana Kristus telah surga.
mengutarakan tanda-tanda yang
menunjukkan dekat-Nya kedatangan-Nya, Kedatangan-Nya dapat Dilihat.
Ia juga menunjukkan per- hatian yang Kedatang- an Kristus bukanlah kedatangan
sungguh-sungguh atas murid- murid-Nya, dalam batin, atau pengalaman yang tidak
agar mereka jangan sampai ter- tipu oleh tampak melain- kan sebuah pertemuan yang
pernyataan yang palsu. Ia mem- berikan nyata dengan Pribadi yang tampak. Tidak
amaran bahwa sebelum Kedatangan perlu diragukan mengenai kedatangan-Nya
Kristus yang kedua kali “mesias-mesias kembali yang kelak tampak dengan nyata,
pal- su dan nabi-nabi palsu akan muncul Yesus meng- amarkan murid-murid-Nya
dan mereka akan mengadakan tanda-tanda terhadap keda- tangan-Nya yang dikatakan
yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, secara diam-di- am dengan tegas
sehingga se- kiranya mungkin, mereka menyatakan bahwa keda- tangan-Nya
menyesatkan orang-orang pilihan juga.” Ia kembali disertai kilat yang memancar
berkata, “Jika orang berkata kepada kamu: (Mat. 24:27).
Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada Dengan jelas Alkitab mengatakan
di sana, jangan kamu percaya” (Mat. bahwa baik orang yang benar maupun
24:24, 23). Diamarkan lebih dahulu supaya orang yang jahat secara serentak
waspada. Untuk mem- buat orang yang menyaksikan kedatang- an-Nya. Yohanes
percaya itu dapat membe- dakan antara menulis, “Lihatlah, Ia da- tang dengan
peristiwa yang murni dengan yang palsu, awan-awan dan setiap mata akan melihat
beberapa ayat dalam Alkitab di- berikan Dia” (Why. 1:7), dan Kristus mencatat
untuk menyatakan rincian cara-cara sambutan orang yang jahat: “Dan semua
kedatangan Kristus kembali. bangsa di bumi akan meratap dan me- reka
akan melihat Anak Manusia itu datang di
Datang Secara Nyata dan Pribadi. Tat- atas awan-awan di langit dengan segala ke-
kala Yesus naik dan terangkat ke awan- kuasaan dan kemuliaan-Nya” (Mat. 24:30).
awan, dua orang malaikat memberikan
ama- nat kepada murid-murid, yang masih Terdengar Jelas. Untuk menambah gam-
tetap menatap ke atas ketika Tuhannya baran kesadaran yang universal dari hal
terangkat; “Hai orang-orang Galilea, kem- balinya Kristus adalah keterangan
mengapakah kamu berdiri melihat ke Alkitabiah bahwa kedatangan-Nya akan
langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga diketahui de- ngan terdengarnya bunyi:
meninggalkan kamu, akan datang kembali “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada
dengan cara yang sama seperti kamu waktu penghulu ma- laikat berseru dan
melihat Dia naik ke surga” (Kis. 1:11). sangkakala Allah berbu- nyi” (1 Tes. 4:16).
Dengan kata lain, mereka mengatakan “Sangkakala yang dahsyat bunyinya” (Mat.
bahwa Tuhan yang sama yang terangkat dari 24:31) menyertai umat-Nya yang
tengah-tengah mereka–mempunyai berhimpun itu. Di sini tidak ada yang
pribadi, dengan wujud daging dan darah, bersifat rahasia.
bukan dalam wujud roh (Luk. 24:36-43) –
akan kembali ke dunia. Dan kedatangan- Kembali dengan Penuh Kemuliaan.
Nya yang kedua kali Apa- bila Kristus kembali, Ia datang
sebagai seo- rang pemenang disertai
dengan kuasa “dalam kemuliaan Bapa-Nya
diiringi malaikat-malai-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 377
kat-Nya” (Mat. 16:27). Yohanes Pewahyu
menggambarkan kemuliaan Kristus waktu kan, sampai kepada hari Nuh masuk ke
kembali dengan cara yang sangat dramatis. dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan
Ia menggambarkan Kristus menunggang sesuatu, sebelum air bah itu datang dan
ku- da putih seraya memimpin pasukan melenyapkan mereka semua, demikian
yang tidak terhitung jumlahnya dari surga. pulalah halnya ke- lak pada kedatangan
Kein- dahan yang luar biasa dari kemuliaan Anak Manusia” (Mat. 24:38, 39).
Kristus itu tampak dengan nyata (Why. Sekalipun Nuh telah berkhotbah bertahun-
19:11-16). tahun mengenai air bah yang akan datang,
toh orang juga masih merasa terkejut. Ada
Kembali dengan Tiba-tiba, Tidak dua golongan manusia yang hidup. Satu
Disang- ka-sangka. Orang Kristen yang golongan manusia yang percaya kepada per-
percaya, yang rindu dan mengharapkan kataan Nuh dan mereka masuk ke dalam
kedatangan Kristus, akan waspada bahtera dan selamat, sedangkan yang lain
menjelang kedatangan yang semakin dekat adalah orang-orang yang memilih tetap
itu (1 Tes. 5:4-6). Akan tetapi mengenai ber- ada di luar lalu “air bah itu datang dan
penduduk dunia ini pada umumnya, Paulus mele- nyapkan mereka semua” (Mat.
menulis, “Bahwa hari Tu- han datang 24:39).
seperti pencuri pada malam. Apa- bila
mereka mengatakan “semuanya damai dan Peristiwa Perubahan Besar. Seperti hal-
aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh nya dengan Air Bah, mimpi Nebukadnezar
kebinasaan, seperti seorang perempuan dari hal patung logam menggambarkan
yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin–me- cara perubahan besar yang di dalamnya
reka pasti tidak akan luput” (1 Tes. 5:2, 3; Kristus akan mendirikan kerajaan
bandingkan Mat. 24:43). kemuliaan-Nya (li- hat bab 4).
Ada orang yang menyimpulkan bahwa Nebukadnezar melihat patung yang besar
dengan perbandingan Paulus atas dengan “kepalanya dari emas tua, dada dan
kedatangan Kristus dengan seorang pencuri lengannya dari perak, perut dan
menunjukkan bahwa Ia akan datang secara pinggangnya dari tembaga, sedang
diam-diam, de- ngan cara yang tidak pahanya dari besi dengan kakinya sebagian
tampak. Pendapat yang demikian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
bertentangan dengan gambaran yang Sementara tuanku melihatnya, terungkit
diberikan Alkitab mengenai kedatangan lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan
Kristus yang disertai dengan kemuliaan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat
dan keindahan di hadapan semua mata pada kakinya yang dari besi dan tanah liat
(Why. 1:7). Pandangan Paulus bukanlah itu, sehingga remuk. Maka dengan
menyatakan bahwa kedatangan Kristus sekaligus diremukkannyalah juga besi,
secara rahasia, akan tetapi justru bagi tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan
pikiran yang duniawi, kedatangan itu semuanya menjadi seperti sekam di tempat
begitu tiba-tiba sehingga tidak disangka- pengirikan pada musim panas, lalu angin
sangka mereka. menghembuskannya, sehingga tidak ada
Kristus membuat perbandingan yang bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi
se- rupa dengan membanding kedatangan- batu yang menimpa patung itu menjadi gu-
Nya dengan kebinasaan yang tiba-tiba nung besar yang memenuhi seluruh bumi”
terjadi ke- pada dunia purba, oleh air bah. (Dan. 2:32-35).
“Sebab seba- gaimana mereka pada zaman Melalui mimpi ini Tuhan memberikan
sebelum air bah itu makan dan minum, kepada Nebukadnezar ikhtisar sejarah
kawin dan mengawin- dunia. Antara masanya dengan pendirian
kerajaan
378 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kekal Kristus (batu itu), empat kerajaan
besar dan campuran beberapa bangsa nya yang dari besi dan tanah liat itu,”dan
kecil yang lemah dan kuat menguasai “itu akan meremukkan segala kerajaan dan
panggung dunia. Pada zaman Kristus para menghabisinya,” tidak ada yang sisa dari
penafsir telah mengidentifikasi kerajaan ini me- reka (Dan. 2:34, 44, 35).
sebagai berikut: Babilon (605-539 SM), Sesungguhnya, Ke- datangan Kristus yang
Medo-Persia (539- 331 SM), Yunani 331- kedua kali adalah pe- ristiwa yang
168 SM, dan Roma (168 SM - 476 TM). menggoncangkan bumi.
Sebagaimana telah di- nubuatkan, tidak
ada kerajaan lain yang menggantikan KEDATANGAN YANG KEDUA
Roma. Selama masa abad ke- empat dan KALI DAN BANGSA MANUSIA
kelima Tarikh Masehi, kerajaan itu
terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan Kedatangan Kristus yang kedua kali
kecil yang kemudian menjadi bangsa- akan menyentuh dua kelompok besar
bangsa Eropa. Selama berabad-abad, manusia–- mereka yang menerima-Nya dan
penguasa yang tangguh–Charlemagne, keselamatan yang dibawa-Nya, dan mereka
Charles V, Na- poleon, Kaisar Wilhem dan yang telah berpaling dari pada-Nya.
Hitler–telah ber- usaha membangun
kerajaan dunia yang lain. Semuanya gagal, Pengumpulan Orang yang Terpilih.
tepat seperti apa yang telah dinubuatkan: Salah satu aspek penting dari pendirian
“Tetapi tidak akan merupakan satu kerajaan kekal Kristus ialah pengumpulan
kesatuan, seperti besi tidak dapat ber- semua orang yang sudah ditebus (Mat.
campur dengan tanah liat” (Dan. 2:43). 24:31; 25:32- 34; Mrk. 13:27) untuk
Akhirnya, fokus mimpi itu tertuju dibawa ke surga yang telah disediakan
kepada klimaks yang dramatis: pendirian Kristus (Yoh. 14:3).
kerajaan Tuhan selama-lamanya. Batu Apabila seorang kepala negara mengun-
yang terungkit lepas tanpa tangan yang jungi negeri lain, hanya sebagian kecil saja
mendorong meng- gambarkan kerajaan da- ri rombongan itu yang mendapat
kemuliaan Kristus (Dan. 7:14; Why. sambutan selamat datang. Akan tetapi
11:15), yang akan didirikan tanpa upaya kalau Kristus datang, setiap orang percaya
manusia pada waktu kedatangan Kristus yang pernah hi- dup, tanpa memandang
yang kedua kali. usia, jenis kelamin, pendidikan, atau status
Kerajaan Kristus tidaklah serempak ada ekonomi maupun bangsa, akan turut
dengan kerajaan manusia mana pun. mengambil bagian dalam perayaan
Ketika Ia masih hidup di atas dunia ini saat kedatangan Kristus yang Agung itu. Dua
kerajaan Roma berkuasa, kerajaan batu peristiwa yang mungkin terjadi seca- ra
yang meng- hancurkan segala bangsa itu universal ketika pengumpulan orang yang
belumlah tiba. Hanyalah sesudah fase kaki ditebus ini berlangsung: kebangkitan orang
yang terdiri dari besi bercampur tanah liat, saleh yang sudah mati dan pengubahan
periode bangsa- bangsa terbagi-bagi, orang saleh yang masih hidup.
kerajaan itu tiba. Kera- jaan itu akan
didirikan pada waktu Keda- tangan Kristus 1. Kebangkitan orang mati di dalam
yang kedua kali, saat Ia me- misahkan Kristus. Pada waktu bunyi sangkakala ter-
yang benar dari yang jahat (Mat. 25:31- dengar untuk memberitahukan kedatangan
34). Kristus, orang benar yang sudah mati akan
Apabila itu terjadi, batu atau kerajaan di- bangkitkan dengan mengenakan tubuh
ini akan menimpa “patung itu, tepat pada yang tidak ada cacatnya lagi, memperoleh
kaki- kehi-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 379
dupan yang baka (1 Kor. 15:52, 53). Pada
ketika itu juga “mereka yang mati dalam 4:17; bandingkan Ibr. 11:39, 40). Oleh
Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tes. karena itu, semua umat percaya akan
4:16). Dengan kata lain, mereka berdiri bersa- ma-sama, berhimpun pada
dibangkitkan sebelum orang benar yang waktu kedatangan Kristus kedua kali yang
masih hidup dibawa kepada Tuhan. penuh dengan ke- muliaan, baik orang
Kebangkitan yang pertama itu akan benar yang dibangkitkan dari segala kurun
mem- pertemukan kembali mereka yang zaman dan mereka yang tinggal hidup pada
berkabung pada saat perpisahan dahulu. waktu kedatangan Kris- tus.
Mereka berso- rak kegirangan, “Hai maut
di manakah keme- nanganmu? Hai maut, di Kematian Orang Durhaka. Bagi orang
manakah sengatmu?” (1 Kor. 15:55). yang selamat, kedatangan Kristus yang ke-
Bukanlah tubuh yang berpenyakitan, dua kali merupakan saat kegembiraan yang
yang tua-renta atau tubuh yang terpotong- menyenangkan, akan tetapi bagi orang
potong yang masuk ke dalam kubur yang yang jahat hari itu merupakan saat yang
kelak akan diangkat pada waktu hari paling menakutkan. Mereka telah
kebangkitan itu, melainkan tubuh yang menghalang- halangi cinta kasih Kristus
baru, yang kekal, yang sempurna, tidak lagi dan undangan- Nya untuk menerima
dinodai oleh dosa yang membuat tubuh keselamatan yang diidam-idamkan
mereka hancur. Pengalaman kebangkitan sehingga mereka terpe- rangkap dalam
orang-orang saleh merupakan tipu muslihat (baca 2 Tes. 2:9- 12; Rm.
penyempurnaan pekerjaan pemulihan yang 1:28-32). Apabila mereka melihat Orang
dilakukan Kristus, memantulkan gambar yang telah ditolak itu datang sebagai Raja
Al- lah yang sempurna di dalam pikiran, atas segala raja dan Tuhan atas segala
jiwa dan tubuh (1Kor. 15:42-54; baca juga tuan, maka tahulah mereka bahwa hari
bab 26). kebi- nasaan mereka telah tiba. Dengan
dirundung rasa takut dan putus asa yang
2. Pengubahan Umat Percaya yang luar biasa, me- reka meminta agar ciptaan
Masih Hidup. Apabila orang saleh yang yang tidak ber- nyawa melindungi mereka
mati itu dibangkitkan, maka orang saleh (Why. 6:16, 17). Pada ketika itu Tuhan akan
yang masih hidup di atas dunia ini pada membinasakan Babilon, persatuan segala
waktu Ke- datangan Kristus yang kedua agama yang mur- tad. “Dan ia akan dibakar
kali akan diu- bahkan. “Karena yang dapat dengan api” (Why. 18:8). Pemimpin
binasa ini harus mengenakan yang tidak konfederasi ini–rahasia pendurhaka, yang
dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus tidak mempedulikan hu- kum–“Tuhan
mengenakan yang tidak dapat mati” (1 Yesus akan membunuhnya dengan napas
Kor. 15:53). mulut-Nya dan akan memus- nahkannya,
Pada waktu Kristus kembali tidak ada kalau Ia datang kembali” (2 Tes. 2:8).
ke- lompok umat percaya yang mendahului Kuasa yang bertanggung jawab atas
umat percaya lainnya. Paulus menyatakan pemaksaan tanda binatang itu (baca bab
bahwa umat percaya yang masih hidup dan 13) akan dilemparkan ke dalam “lautan api
diubah- kan “akan diangkat bersama-sama yang menyala-nyala oleh belerang.” Dan
dengan mereka di awan menyongsong sisa orang jahat itu akan “dibunuh dengan
Tuhan di ang- kasa. Demikianlah kita akan pedang, yang keluar dari mulut
selama-lama- nya bersama-sama dengan Penunggang kuda itu”–Tuhan Yesus
Tuhan” (1 Tes. Kristus (Why. 19:20, 21).
380 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
TANDA-TANDA DEKATNYA
KEDATANGAN KRISTUS nyak orang yang hidup pada ketika itu
meng- akui peristiwa itu merupakan bagian
Kitab Suci tidak hanya menyatakan dari akhir dunia3 sehingga mendorong
cara dan tujuan kedatangan Kristus, tetapi mereka su- paya mulai dengan sungguh-
juga Al- kitab menggambarkan tanda-tanda sungguh memikir- kan penghakiman Allah
yang me- nuturkan dekatnya puncak dan akhir zaman. Gempa bumi Lisbon
peristiwa itu. Tan- da-tanda yang pertama memberikan dorongan untuk mempelajari
mengumumkan Ke- datangan Kristus yang nubuatan.
kedua kali telah ber- langsung kurang lebih
1700 tahun setelah kenaikan Kristus, dan 2. Matahari dan bulan menjadi saksi.
tanda-tanda yang lain menyusul, Dua puluh lima tahun kemudian dari 1 No-
menambah bukti bahwa keda- tangan-Nya vember 1755 tanda yang disebutkan dalam
sudah sangat dekat. nubuatan berlangsung––gelapnya matahari
dan bulan. Kristus telah menyatakan
Tanda-tanda di Alam. Kristus bahwa waktu tanda ini digenapi,
meramalkan akan adanya “tanda-tanda mengingatkan kita tentang malapetaka
pada matahari dan bulan dan bintang- besar, masa 1260 tahun aniaya kepausan
bintang” (Luk. 21:25), de- ngan merinci yang dikatakan di dalam Kitab Suci (Mat.
bahwa “matahari akan menjadi gelap dan 24:29; lihat juga bab 12). Akan tetapi
bulan tidak bercahaya dan bintang- bintang Kristus juga mengatakan bahwa malapetaka
akan berjatuhan dari langit, dan kua- sa- yang mendahului tanda-tanda ini akan
kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu disingkatkan (Mat. 24:21, 22). Melalui
orang akan melihat Anak Manusia datang pengaruh Reformasi dan gerakan-gerakan
dalam awan-awan dengan segala yang tumbuh dari dalamnya, aniaya
kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Mrk. kepausan dipersingkat, sehingga pada
13;24-26). Tam- bahan lagi, Yohanes pertengahan abad kedelapan belas hampir
melihat bahwa gempa yang dahsyat akan secara keselu- ruhan dihentikan.
mendahului tanda-tanda di langit (Why. Dalam penggenapan nubuatan ini, pada
6:12). Semua ini menandai akhir 1260 tanggal 19 Mei 1780, sebuah kegelapan
tahun masa aniaya (baca bab 13). yang luar biasa terjadi pada bagian timur
laut da- ratan Amerika Utara.4
1. Bumi menjadi saksi. Dalam kege- Mengingat kembali peristiwa ini,
napan nubuatan ini “gempa bumi yakni Timothy Dwight, Rektor Yale University,
paling dahsyat yang pernah diketahui,”1 berkata, “Tanggal 19 Mei 1780, adalah hari
terjadi pada tanggal 1 November 1755. yang luar biasa. Lilin-lilin dinyalakan di
Dikenal dengan gempa Lisbon, efeknya banyak rumah; burung-burung diam dan
dirasakan sampai di Eropa, Afrika dan menghilang, dan unggas kembali ke
Amerika, meliputi kawas- an 4 juta mil kandangnya. Orang
persegi. Kehancuran yang di- akibatkannya pada umumnya berpendapat bahwa hari
berpusat di Lisbon, Portugal, di mana penghakiman sudah dekat.”5
dalam beberapa menit saja meratakan Samuel Williams dari Harvard
gedung-gedung, dan menewaskan beribu- melaporkan bahwa kegelapan “menutupi
ri- bu manusia.2 langit dari barat daya ‘antara pukul 10.00
Sementara efek fisik gempa bumi itu sampai 11.00, dan berlanjut sampai tengah
sa- ngat besar, dampaknya terhadap malam berikutnya,’ dengan aneka kadar
pemikiran pada ketika itu sungguh sangat kegelapan dan lamanya di pelbagai tempat
berarti. Ba- yang berbeda. Di bebera-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 381
pa tempat ‘orang-orang tidak dapat melihat
dan membaca bahan cetakan di alam ter- ingatkan orang kepada pohon ara, buahnya
buka.”6 Menurut pandangan Samuel Tenny berjatuhan karena goncangan angin ken-
“kegelapan pada waktu petang berikutnya cang.”11
merupakan kegelapan yang paling pekat Kristus memberikan tanda-tanda ini
yang dapat diamati sejak Yang Mahakuasa agar orang-orang Kristen waspada atas
menciptakan terang. Jika setiap jasad yang dekatnya kedatangan-Nya supaya dengan
bersinar di alam semesta telah ditutupi oleh demikian mereka dapat gembira dalam
bayang-bayang yang tidak dapat pengharapan dan siap-siaga untuk itu.
ditembusi, atau tiba-tiba menghilang, maka “Apabila semuanya itu mulai terjadi,” kata-
kegelapan itu tidaklah sepekat itu.” 7 Nya, “bangkitlah dan angkatlah mukamu,
Pada pukul 9.00 malam bulan purnama sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
muncul, akan tetapi kegelapan bertahan Selanjutnya Ia menambahkan,
sam- pai tengah malam. Ketika bulan mulai “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa sa-
kelihat- an, tampak seperti darah.Yohanes ja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu
Pewahyu telah menubuatkan peristiwa- su- dah bertunas, kamu tahu dengan
peristiwa luar biasa akan hari tersebut. sendirinya bahwa musim panas sudah
Setelah gempa bu- mi, tulisnya, matahari dekat. Demikian juga, jika kamu melihat
akan menjadi “hitam bagaikan karung hal-hal itu terjadi, ke- tahuilah, bahwa
rambut dan bulan menjadi merah Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk. 21:28-
seluruhnya bagaikan darah” (Why. 6:12). 31).
Kesaksian bumi unik, juga matahari,
3. Bintang-bintang menjadi saksi. Ba- bulan dan bintang-bintang, yang terjadi
ik Kristus maupun Yohanes berbicara tepat pada waktunya seperti yang telah
mengenai bintang-bintang yang diramalkan Kristus, mengarahkan
berguguran yang me-nunjukkan bahwa perhatian orang ba- nyak langsung kepada
kedatangan Kristus sudah dekat (Why. nubuatan-nubuatan dari hal kedatangan
6:13; bandingkan Mat. 24:29). Benda- Kristus yang kedua kali.
benda angkasa yang bergoncang pada
tanggal 13 November 1833—pameran Tanda-tanda di Dunia Agama. Alkitab
berjatuhannya bintang seca- ra ekstensif me- ramalkan bahwa sejumlah bukti yang
menurut catatan sejarah—me- rupakan sangat berarti di dunia agama akan menandai
kegenapan nubuatan ini. Diperkira- kan waktu kedatangan Kristus.
bahwa seorang peneliti dapat melihat rata-
rata 60.000 meteor per jam.8 Itu tampak dari 1. Suatu kebangkitan besar di bidang
Kanada sampai Meksiko dan dari per- agama. Kitab Wahyu memberitahukan
tengahan Atlantik hingga ke Pasifik, 9 banyak akan adanya suatu kebangkitan besar di
orang Kristen yakin bahwa itulah yang bidang agama menjelang kedatangan
meng- genapi nubuatan yang terdapat di Kristus yang kedua kali. Di dalam khayal
dalam Alkitab.10 yang diterima Yohanes, seorang malaikat
Seorang saksi mata mengatakan bahwa memberitahukan kembalinya Kristus yang
“hampir-hampir tidak ada tempat di langit dilambangkan de- ngan pergerakan ini:
yang tidak dipenuhi dengan bintang yang “Dan aku melihat seo- rang malaikat lain
gu- gur. berkelompok-kelompok gugur– terbang di tengah-tengah langit dan
meng- padanya ada Injil yang kekal untuk
diberitakannya kepada mereka yang diam
di atas bumi dan kepada semua bangsa dan
suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru
382 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan
Allah dan muliakanlah Dia, karena telah menyambut kedatangan Juruselamat yang
tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah penuh dengan kemuliaan itu (baca bab 12
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan 23).12
dan laut dan semua mata air’” (Why. 14:6,
7). 2. Mengkhotbahkan Injil. Allah “telah
Pekabaran itu sendiri menunjukkan menetapkan suatu hari, pada waktu mana
kapan itu bakal diumumkan. Kabar Injil Ia dengan adil akan menghakimi” (Kis.
kekal telah dikhotbahkan dari zaman ke 17:31). Amaran yang diberikan kepada kita
zaman. Akan te- tapi pekabaran ini, menge- nai hari itu, tidaklah dikatakan
menekankan aspek peng- hakiman dari Kristus bahwa hal itu akan terjadi apabila
Injil itu, yang dapat diumumkan hanya penghuni dunia ini telah ditobatkan
pada akhir zaman, karena itu meng- seluruhnya, melainkan apa- bila “Injil
amarkan bahwa “telah tiba saat Kerajaan ini akan diberitakan di se- luruh
penghakiman- Nya.” dunia menjadi kesaksian bagi semua
Kitab Daniel memberitahukan kepada bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudah-
ki- ta bahwa pada masa akhir nubuatan itu annya” (Mat. 24:14). Oleh karena itu,
akan dibukakan (Dan. 12:4). Pada waktu Petrus menguatkan hati orang-orang
itu orang pun memahami rahasia- percaya supa- ya “mempercepat
rahasianya. Pembu- kaan meterai itu kedatangan hari Allah” (2 Ptr. 3:12).
berlangsung pada waktu pe- riode 1260 Statistik penerjemahan dan penyebaran
tahun dominasi kepausan diakhiri dengan Alkitab pada abad ini menunjukkan
tertawannya Paus tahun 1798. Ga- bungan perkem- bangan kesaksian Injil kebenaran.
antara diasingkannya Paus dengan tanda- Dalam tahun 1900 Alkitab telah
tanda di alam menuntun banyak orang diterjemahkan ke dalam 537 bahasa. Pada
Kristen untuk mempelajari nubuatan- tahun 1980, Alkitab telah diterjemahkan,
nubuatan mengenai kejadian yang penting apakah secara lengkap atau masih dalam
menuju kedatangan yang kedua kali itu, bagian-bagian tertentu, ke dalam 1811
yang meng- hasilkan sebuah pemahaman bahasa, mewakili 96% dari pen- duduk
mendalam atas nubuatan ini. dunia. Seiring dengan itu, penyebaran
Fokus mengenai kedatangan Kristus Alkitab dari tahun ke tahun telah naik dari
yang kedua kali ini juga mendatangkan 5, 4 juta dalam tahun 1900 menjadi 36,8
pembaruan rohani menyeluruh atas juta; dan hampir setengah milyar bagian-
pengharapan Keda- tangan itu. bagian Alki- tab yang disebarkan sampai
Sebagaimana Reformasi muncul secara tahun 1980.13
mandiri di pelbagai negeri di dunia Tambahan lagi, agama Kristen sekarang
Kristen, demikian pula dengan pergerakan ini telah dapat mempergunakan pelbagai
Advent. Sifat pergerakan ini adalah sumber yang belum pernah digunakan
menye- luruh sebagai salah satu tanda yang sebe- lumnya untuk melancarkan misinya:
amat jelas bahwa kembalinya Kristus sudah pelayanan melalui perwakilan, lembaga
sangat dekat. Sebagaimana Yohanes pendidikan dan medis, para pekerja
Pembaptis menyediakan jalan bagi nasional maupun misio- naris, radio dan
kedatangan-Nya yang pertama kali, siaran televisi, dan aneka sa- rana
demikianlah pergerakan Advent keuangan yang sangat mengesankan.
menyediakan jalan bagi kedatangan Dewasa ini, stasiun-stasiun radio
Kristus yang kedua kali–mengumumkan gelombang pendek dengan kekuatan penuh
pe- kabaran dari Wahyu 14:6-12, panggilan dapat me- mancarkan Injil secara praktis di
Allah yang terakhir supaya menyiapkan hampir semua negeri di penjuru dunia.
diri untuk Apabila sum-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 383
ber-sumber yang tiada taranya ini
digunakan di bawah bimbingan Roh dak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih
Kudus, betapa rea- listiknya tujuan menuruti hawa nafsu dari pada menuruti
evangelisasi seluruh dunia pada zaman Al- lah. Secara lahiriah mereka
kita. menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, hakikatnya me- reka memungkiri
de- ngan keanggotaan yang mewakili kekuatannya” (2 Tim. 3:1-
pengguna 700 bahasa dengan 1000 dialek, 5).
sedang memberitakan Injil di 190 negeri. Demikianlah sekarang ini, cinta diri,
Hampir 90% anggota ini tinggal di luar lebih mementingkan kekayaan dan dunia
Amerika Se- rikat. Yakin bahwa pekerjaan telah menggantikan Roh Kristus dalam hati
medis dan ke- pendidikan memegang banyak orang. Mereka tidak mau
peranan penting da- lam tugas penyelesaian menggunakan asas-asas dan hukum Allah
Injil, kita menjalankan hampir 600 unit untuk membimbing hidup mereka; sikap
rumah sakit, rumah-rumah perawatan, tidak peduli terhadap hu- kum merajalela.
klinik dan balai pengobatan, 19 kapal “Dan karena makin bertam- bahnya
medis, 27 pabrik makanan sehat, 86 kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang
perguruan tinggi dan universitas, 834 akan menjadi dingin” (Mat. 24:12).
sekolah menengah, 4166 sekolah dasar,
125 sekolah kursus Alkitab tertulis, dan 33 4. Bangkitnya Kembali Kepausan.
lembaga peng- ajaran bahasa. 51 rumah Menurut nubuat yang terdapat dalam
percetakan dan pe- nerbitan menerbitkan Alkitab, pada akhir 1260 tahun itu Paus
bahan bacaan di da- lam 190 bahasa, akan terkena “luka yang membahayakan
sedangkan stasiun radio ge- lombang hidupnya” akan tetapi itu bukan
pendek memancarkan siaran ke- pada mengakhiri hidupnya (baca bab 13). Kitab
hampir 75 persen penduduk dunia. Roh Suci menyatakan bahwa luka yang
Kudus telah mencurahkan berkat yang ber- mematikan ini akan sembuh. Kepausan
kelimpahan kepada misi kita. akan mengalami pembaruan pengaruh
yang besar dan mendapat
3. Kemunduran Agama. Tersebar kehormatan–“seluruh dunia heran, lalu
luas- nya pemberitaan Injil ini tidaklah mengikut binatang itu” (Why. 13:3).
selalu berarti suatu perkembangan Dewasa ini banyak orang yang
Kekristenan yang mur- ni secara besar- menganggap Paus sebagai pemimpin moral
besaran. Sebaliknya, Alkitab meramalkan dunia.
bahwa kemunduran kerohanian yang sejati Dalam pengertian yang lebih luas dan
terjadi menjelang akhir zaman. Paulus lebih jauh, pengaruh bangkitnya kepausan
mengatakan bahwa “pada hari-hari terakhir terjadi dengan adanya upaya orang Kristen
akan datang masa yang sukar. Ma- nusia menempatkan tradisi, ukuran manusia, dan
akan mencintai dirinya sendiri dan men- ilmu pengetahuan menempati otoritas yang
jadi hamba uang. Mereka akan membual seharusnya diberikan kepada Alkitab.
dan menyombongkan diri, mereka akan Dengan berbuat demikian, mereka mudah
menjadi pemfitnah, mereka akan berontak dimasuki “si pendurhaka,” yang bekerja
terhadap orang tua dan tidak tahu dengan “rupa- rupa perbuatan ajaib, tanda-
berterima kasih, ti- dak mempedulikan tanda dan mukji- zat-mukjizat palsu” (2
agama, tidak tahu menga- sihi, tidak mau Tes. 2:9). Setan de- ngan alat-alatnya akan
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak mengadakan konfede- rasi dengan yang
dapat mengekang diri, garang, tidak suka jahat, yang dilambangkan dengan trinitas
yang baik, suka mengkhianati, ti- yang tidak suci yakni naga, binatang dan
nabi palsu, yang akan menipu
384 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
dunia (Why. 16:13, 14; bandingkan 13:13,
14). Hanyalah mereka yang menggunakan hukum Allah ini akan menambah tindak
Alki- tab sebagai penuntunnya, dan orang kejahatan dan tingkah laku yang bejat.
yang “menuruti perintah Allah dan iman
kepada Yesus” (Why. 14:12) yang dapat 1. Gelombang kejahatan di dunia. Si-
dengan ber- hasil menentang kuasa kap melecehkan hukum Tuhan di kalangan
penipuan yang dida- tangkan persekutuan orang Kristen dewasa ini telah turut me-
ini. nambah pelecehan atas hukum dan
peraturan di tengah-tengah masyarakat
5. Mundurnya Kebebasan Beragama. modern. Di seluruh dunia, kejahatan
Bangkitnya kembali kepausan akan meroket di luar ken- dali. Sebuah laporan
mempe- ngaruhi Kekristenan secara koresponden dari bebe- rapa ibukota dunia
dramatis. Kebe- basan beragama yang menyebutkan: “Seperti halnya di Amerika
diperoleh dengan pengorbanan besar, yang Serikat, kejahatan sedang meningkat di
dijamin dengan pe- misahan antara gereja mana-mana di seluruh penjuru dunia.”
dengan negara, akan hanyut dan pada “Mulai dari London hingga ke Mos- kow
akhirnya dihapuskan. De- ngan bantuan terus ke Johannesburg, kejahatan begitu
pemerintahan sipil yang tang- guh, kuasa cepat menjadi ancaman besar yang
kemurtadan ini akan memaksakan bentuk mengubah cara hidup orang banyak.”14
perbaktiannya kepada semua orang. Setiap
orang akan menentukan pilihan mere- ka 2. Revolusi seksual. Karena sikap me-
sendiri apakah akan setia kepada Tuhan lecehkan hukum Tuhan, maka kekang
dan hukum-hukum-Nya ataukah setia terha- dap sopan santun dan kemurnian pun
kepada binatang dan patungnya (Why. 14:6- hancur, akibatnya ialah gelombang besar
12). kemerosotan akhlak. Sekarang ini seks
Tekanan ini diikuti dengan paksaan di telah didewakan dan diperdagangkan
bi- dang ekonomi: “Dan tidak seorang pun melalui film, televisi, vi- deo, nyanyian,
yang dapat membeli atau menjual selain majalah dan iklan.
daripada mereka yang memakai tanda itu, Revolusi seksual telah mengakibatkan
yaitu nama binatang itu atau bilangan timbulnya secara mengejutkan angka
namanya” (Why. 13:17). Akhirnya, orang- perce- raian, penyimpangan-penyimpangan
orang yang menolak bekerja sama akan seperti “perkawinan terbuka” atau tukar-
menghadapi hukuman mati (Why. 13:15). tukar pa- sangan, penyalahgunaan seks
Pada masa kesukaran yang terakhir ini anak-anak, jumlah pengguguran yang amat
Tuhan akan campur tangan bagi umat-Nya mengerikan, tersebar luasnya homoseksual
dan melepaskan setiap orang yang dan lesbian- isme, merajalelanya penyakit
namanya tertulis di dalam kitab kehidup- an kelamin, dan belakangan ini sedang
(Dan. 12:1; bandingkan Why. 3:5; 20:15). muncul AIDS (acqui- red immune
deficiency syndrome–Gejala merosotnya
Bertambahnya Orang Jahat. kekebalan tubuh).
Kemerosotan kerohanian yang terjadi di
kalangan Kristen dan adanya pembaruan di Perang dan Malapetaka. Sebelum Kristus
kalangan orang yang mendurhaka telah kembali ke dunia, Ia berkata, “Bangsa akan
menuntun kepada pelecehan hukum Tuhan bangkit melawan bangsa dan kerajaan
di dalam jemaat dan dalam hidup umat mela- wan kerajaan, dan akan terjadi
percaya. Banyak orang yang akan percaya gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai
bahwa orang Kristen tidak wajib lagi tempat akan ada penyakit sampar dan
memeliharanya. Pelecehan kelaparan, dan akan
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 385
terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan
tanda-tanda yang dahsyat dari langit” (Luk. daklah cerah. Peristiwa penderitaan
21:10, 11; bandingkan Mrk. 13:7, 8; Mat. kelaparan seperti ini merupakan pertanda
24:7). Apabila masa akhir itu makin dekat jelas bahwa Kristus akan segera datang.
dan konflik antara yang jahat melawan
pasukan Ilahi makin dahsyat, malapetaka BERSEDIALAH SETIAP SAAT
ini pun se- makin kejam dan semakin lebih
sering, dan menggenapi nubuatan yang Berulang-ulang Alkitab memberikan ja-
belum pernah di- genapi sampai pada masa minan kepada kita bahwa Yesus akan
kini. datang segera. Akan tetapi, apakah Ia akan
datang tahun mendatang? Lima tahun
1. Peperangan. Sekalipun peperangan mendatang? Sepuluh tahun lagi? Ataukah
telah menggenangi sejarah manusia, dua puluh tahun lagi? Tidak seorang pun
perang yang berlangsung akan melebihi mengetahui dengan pasti. Yesus sendiri
apa yang pernah terjadi sebelumnya. menyatakan, “Tetapi tentang hari dan saat
Perang Dunia I dan II telah mengakibatkan itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-
kerusakan dan penderitaan yang jauh lebih malaikat di surga tidak, dan Anak pun
besar daripada yang sebelumnya sekalipun tidak, hanya Bapa sendiri” (Mat. 24:36).
digabungkan.15 Hari-hari terakhir ketika Kris- tus bekerja
Banyak orang yang melihat di atas dunia, Ia pernah menceri- takan
kemungkinan adanya perang lain yang perumpamaan sepuluh anak dara untuk
melibatkan seluruh dunia. Perang Dunia II menggambarkan pengalaman jemaat masa
bukanlah perang menghancurkan sama akhir. Dua golongan anak dara itu
sekali. Sejak perang itu berakhir, tidak mewakili dua jenis orang yang percaya
kurang dari “140 buah kon- flik bersenjata yang mengaku menanti kedatangan Tuhan.
dengan menggunakan senjata Mereka disebut anak dara karena mereka
konvensional, yang menewaskan lebih ku- mengaku mempu- nyai iman yang sejati.
rang 10 juta orang.”16 Pelita mereka melam- bangkan Firman
Tuhan, sedangkan minyak mereka
2. Bencana Alam. Bencana tampaknya melambangkan Roh Kudus.
bertambah secara pesat dan berarti dalam Sepintas lalu, kedua kelompok ini
tahun-tahun belakangan ini. Belum lama tampak serupa; kedua-duanya berangkat
ber- selang, bencana alam saling untuk me- nyongsong pengantin, kedua-
menyaingi, yang mengakibatkan orang duanya mempu- nyai minyak dalam lampu,
terheran-heran apakah dunia ini sudah dan tingkah laku mereka pun kelihatannya
semrawut–dan bahwa jika dunia ini tidak jauh berbeda. Semua telah mendengar
mengalami perubahan besar dalam iklim pekabaran bahwa Kristus akan segera
dan struktur maka bencana itu makin datang dan menanti- kannya. Akan tetapi
bertambah pada masa mendatang.17 harinya ditangguhkan– iman mereka diuji.
Tiba-tiba di tengah malam–pada malam
3. Bala Kelaparan. Bala kelaparan paling gelap-gulita dalam sejarah dunia–
telah sering terjadi pada masa lampau, me- reka mendengar seruan, “Mempelai
tetapi ska- lanya tak sebanding dengan apa datang! Songsonglah dia!” (Mat. 25:6).
yang terjadi dalam abad ini. Sebelumnya, Lalu perbe- daan antara kedua kelompok
tidak ada bala kelaparan melanda dunia itu menjadi jelas: beberapa dari antara
sehingga berjuta- juta manusia menderita mereka jelas-jelas tidak siap bertemu
kelaparan atau keku- rangan makanan.18 dengan pengantin itu.
Prospek masa depan ti-
386 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Orang-orang “yang bodoh,” anak dara ini,
adalah orang-orang munafik; mereka tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah
meng- hormati kebenaran, Firman Tuhan. dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
Akan te- tapi mereka melalaikan minyak– kejahatan!” (Mat. 7:22, 23).
mereka ti- dak dimeteraikan oleh Roh Sebelum air bah, Allah telah mengutus
Kudus (bandingkan Why. 7:1-3). Mereka Nuh untuk memperingatkan orang-orang
telah puas dengan pe- kerjaan yang dangkal pa- da zamannya bahwa dunia akan
dan belum “jatuh” pada Yesus Kristus, dibinasakan. Dengan cara serupa, Allah
batu karang itu. Mereka keli- hatannya mengirimkan pe- kabaran tiga rangkap
dalam bentuk yang baik tetapi ko- song untuk memberikan amaran supaya
dari kuasa Allah. mempersiapkan dunia ini bagi kedatangan-
Tatkala pengantin itu tiba, hanya Nya (lihat Why. 14:6-16).
mereka yang siap-sedia yang masuk
bersama Dia ke pesta perjamuan kawin itu, Semua orang yang mau menerima peka-
kemudian pintu pun ditutup. Akhirnya baran kemurahan Allah akan bergembira
anak dara yang bodoh pergi membeli atas pengharapan Kedatangan Kristus yang
minyak lalu kembali dan berseru-seru, kedua kali. Kepada merekalah diberikan
“Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!” ja- minan, “Berbahagialah mereka yang
Akan tetapi Pengantin itu menjawab, diundang ke perjamuan kawin Anak
“Sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” Domba!” (Why. 19:9). Sesungguhnya,
(Mat. 25:11-12). “Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya
sekali lagi tanpa me- nanggung dosa untuk
Betapa malangnya jika Kristus kembali menganugerahkan ke- selamatan kepada
ke dunia ini, Ia harus mengucapkan mereka, yang menantikan Dia” (Ibr. 9:28).
perkata- an seperti itu kepada orang-orang Kembalinya sang Penebus akan merupakan
yang se- benarnya dikasihi-Nya. Ia puncak kemuliaan atas se- jarah umat
mengingatkan, “Pada hari terakhir banyak Allah. Inilah saat kelepasan me- reka, dan
orang akan ber- seru kepada-Ku: Tuhan, dengan penuh kegembiraan dan pu- jaan
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi mereka berseru dengan nyaring, “Se-
nama-Mu, dan meng- adakan banyak sungguhnya, inilah Allah kita, yang kita
mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu nanti- nantikan... marilah kita bersorak-
itulah Aku akan berterus- terang kepada sorak dan bersukacita oleh karena
mereka dan berkata: Aku keselamatan yang diadakan-Nya” (Yes.
Referensi: 25:9).
1. . Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 1, hlm. 456, 894; jilid 2, hlm. 528, 784; jilid 3, hlm. 252, 744; jilid
4, hlm. 396, 846. Lihat juga bab 23.
2. . G.I. Eiby, Earthquakes (New York, NY: Van Nostrand Reinholdt Co., 1980), hlm. 164.
3. . Misalnya lihat Sir Charles Lyell, Principles of Geology (Philadelphia: James Kay, Jun.&Brother, 1837), jilid
1, hlm. 416-419; “Lisbon,” Encyclopaedia Americana, ed. Francis Lieber (Philadelphia, PA: Carey and Lea,
1831), hlm. 10; W.H. Hobbs, Earthquakes, (New York: D. Appleton and Co., 1907), hlm. 143; Thomas
Hunter, An Historical Account of Earthquakes Extracted from the Most Authentic Historians (Liverpool: R.
Williamson, 1756), hlm. 54-90; bnd. White, Great Controversy, hlm. 304, 305. Laporan pertama mengatakan
bahwa 100.000 yang tewas. Sedangkan ensiklopedi modern menyebutkan 60.000 orang.
4. . Lihat John Biddolf, A Poem on the Earthquake at Lisbon (London: W. Owen, 1755), hlm. 9, dikutip dari
Source Book, hlm. 358; Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 674-677. Pada tanggal 6 Februari
1756, Gereja Anglikan mengadakan puasa sehari untuk merendahkan diri dalam mengenang gempa bumi ini
(ibid.). Lihat juga T.D. Kendrick The Lisbon Earthquake (London: Methuen & Co., Ltd., 1955), hlm. 72-164.
5. . Bnd White, Great Controversy, hlm. 306-308.
6. . Timothy Dwight, dikutip dalam Connecticut Historical Collections, dihimpun John W. Barber, edisi kedua
(New Haven, CT: Durrie & Peck dan J.W. Barber, 1836), hlm. 403; dikutip dalam Source Books hlm. 316.
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 387
7. . Samuel Williams, “Catatan mengenai Kegelapan yang Luar biasa di Negara Bagian New England, 19
Mei 1780,”dalam Memoirs of the American Academy of Arts and Sciences: to the End of the Year 1783 (Boston,
MA: Adams and Nourse, 1785), jilid 1, hlm. 234, 235. Bnd. Source Book, hlm. 315.
8. . Surat Samuel Tenny, Exeter, (NH), Des. 1785, dalam Collections of the Massachusetts Historical Society for
the Year 1792 (Boston, MA: Belknap and Hall, 1792), jilid 1, hlm. 97.
9. . Peter M. Millman, “The Falling of the Stars,” The Telescope, 7 (Mei - Juni, 1940, hlm. 60). Lihat juga Froom,
Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 4, hlm. 285.
10. Denison Olmsted, Letters on Astronomy, d 1840 ed., hlm. 344 349, dalam Source Book, hlm. 410, 411.
11. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 4, hlm. 297-300; bnd. White, The Great Controversy, hlm. 333, 334.
12. Fenomena yang diobservasi di Bowling Green, Missiouri, dilaporkan dalam Salt River Journal, 10 Nov. 1780
sebagaimana dikutip dalam American Journal of Science and Arts, ed. Benjamin Silliman, 25 (1834): hlm. 382.
13. Lihat Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 4; Damsteegt, .Foundations of the Seventh-day Adventist
Message and Mission.
14. David B. Barret, editor, World Christian Encyclopedia. A Comparative Study of Churches and Religions in the
Modern World A.D. 1900-2000 (Oxford: Oxford University Press, 1982), hlm. 13.
15. “Abroad, Too, Fear Grips the Cities,” U.S. News & World Report, 23 Februari 1981, hlm. 65.
16. David Singer dan Melvin Small, The Wages of War: 1816-1965. A Statistical Handbook (New York, NY: John
Wiley & Sons, 1972), hlm. 66, 67.
17. Margareth Thatcher sebagaimana dikutip dalam Ernest W. Lefever dan E. Stephen Hung, The Apocalypse
Premise (Washington, D.C.: Ethics and Public Policy Center, 1982), hlm. 394.
18. Lihat Paul Recer, “Is Mother Nature Going Berserk?” U.S. News & World Report, 22 Februari 1982, hlm. 66.
19. Tambahan khusus bagi publikasi PBB Development Forum, berjudul “Facts on Food,” (Nov. 1974) mengatakan
bahwa “separuh penduduk dunia, 2000 juta sangat kekurangan makanan yang bergizi,” dikutip dalam Ronald J.
Sider, Rich Christians in an Age of Hunger (New York, NY: Paulist Press, 1977), hlm. 228, n. 4. Bnd. hlm. 16.
Pelayanan keimamatan Kristus di bait suci yang di surga
Dan. 9:24
Ibr. 8:9

(Era Kristen)
3
Upah dosa adalah maut. Tetapi Allah, yang abadi, akan membe-
rikan hidup yang kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Bagi
orang yang sudah mati sampai menjelang hari itu, mereka semua
dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Apabila Kristus, yang menjadi
kehidupan kita tampak kelak, orang benar yang dibangkitkan dan
juga orang benar yang hidup pada saat kedatangan-Nya, akan di-
muliakan dan diangkat untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Ke-
bangkitan yang kedua, kebangkitan orang yang tidak benar, akan
terjadi seribu tahun kemudian.–Fundamental Beliefs,–26.
BAB 26

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN

tahu apa gerangan kelak

P asukan Filistin bergerak ke Sunem,


men- dirikan kemah di sana dan siap
menye- rang Israel. Dengan perasaan
hasil peperangan yang bakal
terjadi keesokan hari.

yang kurang optimis, Raja Saul


menempatkan pasukan Israel di dekat
Bukit Gilboa. Pada waktu lam- pau,
jaminan kehadiran Allah telah menyang-
gupkan Saul memimpin bangsa Israel
mela- wan musuh-musuhnya tanpa gentar.
Akan tetapi ia tidak menurut Tuhan lagi,
dan ketika raja yang murtad ini mencoba
mencari hu- bungan dengan Tuhan
mengenai hasil perang yang bakal terjadi,
Allah tidak bersedia ber-
komunikasi dengan dia.
Rasa gentar yang belum pernah
dirasakan sebelumnya menindih hati Saul.
Ah, seandai- nya Samuel ada di sana. Akan
tetapi Samuel sudah meninggal dunia dan
mustahil dapat meminta nasihatnya. Atau,
apakah ada ke- mungkinan?
Dengan menemukan seorang
pengantara yang bisa berhubungan dengan
dunia orang mati, yang pernah lolos dari
pemusnahannya dahulu, raja yang
berperawakan tinggi ini ber- upaya mencari
3
Ia memohon, “Tolong bawa Samuel kepada- ku.” Ketika
pengantara itu kesurupan ia “me- lihat roh yang keluar
dari dalam bumi.” Roh ini memberikan penjelasan kepada
raja yang malang itu bahwa bangsa Israel bukan saja akan
kalah dalam perang itu, tetapi bahkan dia dan anak-
anaknya akan tewas (baca 1 Sam. 28).
Ramalan itu benar terjadi. Akan tetapi, apakah benar-
benar roh Samuel yang meng- adakan ramalan itu?
Bagaimanakah seorang pengantara, yang dihukum oleh
Tuhan, me- miliki kuasa atas roh Samuel, nabi Tuhan itu?
Dan dari manakah Samuel datang–mengapa rohnya
“keluar dari dalam bumi?” Kematian yang bagaimanakah
yang menimpa Samuel? Jika bukan roh Samuel yang
datang dan ber- bicara kepada Saul, lalu siapakah itu?
Marilah kita simak dengan saksama apa yang diajar- kan
Alkitab mengenai kematian, upaya ber- hubungan dengan
orang mati, dan juga ten- tang kebangkitan.
KEKEKALAN DAN KEMATIAN
Kekekalan artinya keadaan atau kualitas

3
392 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
yang tidak dapat mati. Para penerjemah
Alkitab menggunakan kata kekekalan dari kenyataan dasar ini ialah bahwa keke-
untuk menerjemahkan istilah Yunani kalan tidaklah diwariskan kepada manusia
athanasia, “ketidakmatian,” dan aphtarsia, melainkan merupakan pemberian Tuhan.
“yang tidak binasa.” Bagaimanakah Ketika Tuhan menciptakan Adam dan
konsep ini berhu- bungan dengan Tuhan Hawa, Ia memberikan kebebasan berpikir–
dan makhluk manusia? kuasa untuk menentukan pilihan. Mereka
dapat menurut atau tidak menurut,
Kekekalan. Alkitab menyatakan bahwa kelanjutan eksistensi mereka bergantung
Al- lah yang kekal adalah abadi (1 Tim. kepada penu- rutan mereka yang terus-
1:17). Se- sungguhnya, Ia “satu-satunya menerus kepada kuasa Allah. Oleh karena
yang tidak tak- luk kepada maut” (1 Tim. itu, pemilikan me- reka atas karunia
6:16). Ia bukan di- ciptakan, ada dengan kekekalan adalah bersyarat. Dengan cermat
sendirinya, tidak ber- awal dan tidak Tuhan mengeja kondisi bagaimana mereka
berakhir (baca bab 2). dapat kehilangan karu- nia ini–dengan
“Kitab Suci tidak pernah melukiskan memakan buah “pohon pe- ngetahuan
ke- kekalan sebagai kualitas atau keadaan tentang yang baik dan yang jahat itu.”
yang dimiliki manusia–atau ‘jiwanya’ atau Allah memperingatkan mereka, apabila
‘rohnya.’ Istilah-istilah yang biasa “engkau memakannya, pastilah engkau
menggambarkan ‘ji- wa’ dan ‘roh’... di mati”
dalam Alkitab digunakan lebih dari 1600 (Kej. 2:17).2
kali, sama sekali tidak pernah dikaitkan
dengan perkataan ‘abadi’ atau ‘ti- dak Maut: Upah Dosa. Bertentangan dengan
dapat mati’” (lihat bab 7).1 apa yang diperingatkan Tuhan bahwa pen-
Berbeda dengan Allah, makhluk durhakaan mereka akan mendatangkan ke-
manusia itu fana. Alkitab membandingkan matian, justru Setan berkata, “Sekali-kali
hidup ma- nusia dengan “uap yang sebentar ka- mu tidak akan mati” (Kej. 3:4). Tetapi
saja kelihat- an lalu lenyap” (Yak. 4:14). sesu- dah mereka melanggar perintah
“Bahwa mereka itu daging, angin yang Tuhan, ak- hirnya Adam dan Hawa
berlalu, yang tidak akan kembali” (Mzm. menerima upah dosa yaitu maut (Rm.
78:39). Manusia itu “seperti bunga ia 6:23). Dosa mereka menda- tangkan
berkembang, lalu layu, seperti ba- yang- hukuman seperti berikut: Engkau akan
bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat “kembali lagi menjadi tanah, karena dari
bertahan” (Ayb. 14:2). situlah engkau diambil; sebab engkau debu
Nyata benar perbedaan antara Allah de- dan engkau akan kembali menjadi debu”
ngan manusia. Allah abadi, manusia fana. (Kej. 3:19). Perkataan ini bukanlah
Al- lah kekal, manusia tidak abadi. Allah menunjuk kepada kehidupan yang
kekal selama-lamanya, manusia bersifat berkelanjutan, me- lainkan akhir dari
sementara. kehidupan itu.
Setelah menyatakan hukuman, Allah
Kekekalan Bersyarat. Pada waktu me- rintangi supaya jangan pasangan yang
pencip- taan “Tuhan Allah membentuk sudah jatuh ke dalam dosa ini memetik
manusia itu dari debu tanah dan buah kehi- dupan dan “memakannya,
menghembuskan napas hidup ke dalam sehingga ia hidup untuk selama-lamanya”
hidungnya; demikianlah ma- nusia itu (Kej. 3:22). Tindakan itu menunjukkan
menjadi makhluk yang hidup” (Kej. 2:7). dengan jelas bahwa keke- kalan yang telah
Penciptaan menyatakan bahwa manusia dijanjikan itu bersyarat atas penurutan,
memperoleh hidup dari Allah (bandingkan dosalah yang menghilangkannya. Sekarang
Kis. 17:25, 28; Kol. 1:16, 17). Kesimpulan mereka menjadi fana, takluk kepa-
Kematian dan Kebangkitan 393
da maut. Karena Adam tidak dapat
mewaris- kan apa yang tidak dimilikinya Kristus bukan hanya melenyapkan
lagi, “demiki- anlah maut itu telah hukuman dosa, tetapi juga menjamin umat
menjalar kepada semua orang, karena percaya atas karunia kehidupan kekal yang
semua orang telah berbuat dosa” (Rm. tiada taranya itu.
5:12). Kristus membawa “hidup yang tidak
Hanyalah karena kemurahan Tuhan ma- da- pat binasa” melalui Injil (2 Tim. 1:10).
ka Adam dan Hawa tidak segera mati. Paulus memberikan jaminan kepada kita
Anak Allah harus menyerahkan nyawa- bahwa Kitab Sucilah yang dapat “memberi
Nya supa- ya dengan demikian mereka hikmat kepadamu dan menuntun engkau
memiliki kesem- patan yang lain – kepada ke- selamatan oleh iman kepada
kesempatan yang kedua. Ia adalah “Anak Kristus Yesus” (2 Tim 3:15). Barangsiapa
Domba, yang telah disembelih” (Why. yang tidak meneri- ma Injil tidak akan
13:8) sejak dunia dijadikan. memperoleh kekekalan.

Harapan bagi Manusia. Walaupun Menerima Kekekalan. Saat pencurahan


manusia lahir fana, Alkitab memberikan karunia kekekalan itu dilukiskan oleh
dorongan ke- pada mereka untuk Paulus: “Sesungguhnya aku menyatakan
mengusahakan kehidupan yang abadi kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan
(misalnya lihat Rm. 2:7). Yesus Kristus mati semuanya, tetapi kita semuanya akan
adalah sumber kekekalan ini: “Tetapi diubah, dalam se- kejap mata, pada waktu
karunia Allah ialah hidup yang kekal bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Rm. akan berbunyi dan orang-orang mati akan
6:23; ban- dingkan 1 Yoh. 5:11). “Yesus dibangkitkan dalam keadaan yang tidak
Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan dapat binasa dan kita semua akan diubah.
kuasa maut dan mendatangkan hidup yang Karena yang dapat bina- sa ini harus
tidak dapat bina- sa” (2 Tim. 1:10). mengenakan yang tidak dapat binasa, dan
“Karena sama seperti se- mua orang mati yang dapat mati ini harus menge- nakan
dalam persekutuan dengan Adam, yang tidak dapat mati, maka akan genaplah
demikian pula semua orang akan dihi- firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah
dupkan kembali dalam persekutuan dengan ditelan dalam kemenangan’ (1 Kor. 15:51-
Kristus” (1 Kor. 15:22). Kristus sendiri 54). Inilah yang membuat amat jelas bahwa
me- ngatakan bahwa suara-Nya akan Tuhan tidaklah memberikan kekekalan itu
membuka pintu kubur dan membangkitkan kepada orang yang percaya pada saat ke-
orang mati (Yoh. 5:28, 29). matian tiba melainkan pada waktu
Jika Kristus tidak kembali, maka kebangkit- an, saat “nafiri terakhir”
manusia tidak mempunyai harapan sama dibunyikan. Kemu- dian “yang dapat binasa
sekali, dan semua orang yang mati akan ini” akan “mengenakan yang tidak dapat
binasa selama- lamanya. Bagaimanapun, binasa.” Sementara itu Yo- hanes
karena Dia, tidak seorang pun yang perlu menyatakan bahwa kita menerima ka-
binasa. Yohanes berkata, “Karena begitu runia hidup kekal apabila kita menerima
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi
Ia telah menga- runiakan Anak-Nya yang (1 Yoh. 5:11-13), pewujudan yang
tunggal, supaya se- tiap orang yang sesungguhnya akan karunia ini berlangsung
percaya kepada-Nya tidak binasa, pada waktu kedatangan Kristus yang kedua
melainkan beroleh hidup yang kekal” kali. Hanya dengan demikianlah kita dapat
(Yoh. 3:16). Oleh karena itu, percaya diubah dari
kepada
394 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
yang dapat binasa kepada keadaan yang
tidak dapat binasa, dari tubuh yang fana Gambaran yang diberikan Alkitab
kepada tubuh yang baka. menge- nai kematian itu sebagai tidur,
sangat tepat dan jelas keadaannya,
SIFAT MAUT sebagaimana dengan perbandingan yang
berikut: 1. Orang yang tidak sadar. “Tetapi
Jika kematian itu merupakan orang yang mati tak tahu apa-apa (Pkh.
berhentinya hidup, apakah yang dikatakan 9:5). 2. Waktu orang tidur, ia berhenti
Alkitab me- ngenai keadaan seseorang berpikir. “Apabila nyawanya mela- yang...
yang berada di alam maut itu? Mengapa pada hari itu juga lenyaplah maksud-
penting bagi orang Kristen untuk mengerti maksudnya” (Mzm. 146:4). 3. Tidur meng-
ajaran Alkitabiah ini? hentikan segala kegiatan sehari-hari.
“Karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
Mati adalah Tidur. Kematian itu pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang
bukanlah pembinasaan yang sudah mati, ke mana engkau akan pergi” (Pkh.
sempurna–itu ada- lah suatu keadaan 9:10). 4. Tidur me- misahkan kita dari
ketidaksadaran saat sese- orang menanti orang-orang yang bangun, dan juga dari
kebangkitan. Berulang-ulang Alkitab segala kegiatan mereka. “Untuk selama-
mengatakan bahwa ini merupakan lanjutan lamanya tak ada lagi bagian mereka dalam
dari keadaan tidur. Berbicara me- ngenai segala sesuatu yang terjadi di bawah
kematian, Perjanjian Lama melukiskan matahari” (ayat 6). 5. Tidur yang normal
Daud, Salomo dan raja-raja Israel lainnya, membuat emosi tidak aktif. “Baik kasih
begitu pula dengan Yehuda, sebagai me- reka, maupun kebencian dan
sedang tidur dengan leluhur mereka (1 Raj. kecemburuan mereka sudah lama hilang”
2:10; 11:43; 14:20, 31; 15:8; 2 Taw. 21:1; (ayat 6). 6. Wak- tu tidur orang tidak
26:33; memuji Tuhan. “Bukan orang-orang mati
dsb). Ayub menyebut maut itu sebagai akan memuji-muji Tuhan” (Mzm. 115:17).
tidur (Ayb. 14:10-12), sebagaimana halnya 7. Tidur mengisyaratkan adanya bangun.
Daud (Mzm. 13:4), Yeremia (Yer. 51:39, “Saatnya akan tiba, bahwa semua orang
57), dan yang di dalam kuburan akan mendengar
Daniel (Dan. 12:2). suara-Nya, dan mereka yang te- lah
Perjanjian Baru pun menggunakan berbuat baik akan keluar dan bangkit”
gam- baran yang sama. Dalam pelukisan (Yoh. 5:28, 29).3
keadaan putri Yairus, yang telah mati itu,
Kristus mengatakan bahwa anaknya itu Kembali menjadi Debu. Untuk
tidak mati melainkan tidur (Mat. 9:24; memahami apa yang terjadi kepada
Mrk. 5:39). Ia juga menunjuk kepada seseorang pada waktu mati, ia harus
Lazarus yang sudah meninggal dunia itu mengerti terbuat dari apakah sebenarnya
dengan cara yang sama (Yoh. 11:11-14). dirinya. Alkitab meng- gambarkan
Matius menulis bahwa ba- nyak “orang seseorang sebagai kesatuan or- ganik (lihat
kudus yang telah meninggal bangkit” bab 7). Berulang-ulang pengguna- an kata
setelah kebangkitan Kristus (Mat. 27:52), jiwa menunjuk kepada pribadi secara
dan catatan yang dibuat mengenai Stefanus keseluruhan, dan pada kali yang lain
yang mati syahid, Lukas menulis bahwa menun- juk kepada kasih sayang dan
“ia tertidur” (Kis. 7:60, KJV). Paulus emosi. Akan tetapi itu bukan berarti
maupun Petrus juga mengatakan bahwa mengajarkan bahwa manusia terdiri dari
mati itu hanyalah tidur (1 Kor. 15:51, 52; dua bagian yang terpisah. Tubuh dan jiwa
1Tes. ada bersamaan; membentuk persatuan yang
4:13-17; 2Ptr. 3:4). sama sekali tidak dapat dipi-
Kematian dan Kebangkitan 395
sahkan. Pada waktu manusia dijadikan,
per- satuan debu tanah (unsur tanah) dan “dari dunia orang mati (sheol)” (Mzm.
napas hidup menghasilkan makhluk atau 30:3). Kubur bukanlah tempat adanya
jiwa yang hidup. Adam tidak menerima kesa- daran.6 Karena mati itu merupakan
satu jiwa se- bagai bagian yang terpisah–ia tidur, ma- ka orang yang mati tetap pada
menjadi jiwa yang hidup (Kej. 2:7; lihat keadaan tidak memiliki kesadaran di dalam
juga bab 7). Pada waktu mati maka kubur sampai tiba hari kebangkitan, saat
sebaliknya yang terjadi: debu dari tanah kubur (hades)
minus napas hidup menja- dikan seseorang menyerahkan orang mati itu (Why. 20:13).
mati atau jiwa yang mati tan- pa memiliki
kesadaran apa pun (Mzm. 146:4). Unsur- Roh Kembali kepada Allah. Walaupun
unsur yang menjadikan tubuh itu kem- bali tu- buh kembali menjadi debu, roh kembali
ke tanah tempat asalnya (Kej. 3:19). Jiwa kepa- da Allah. Salomo mengatakan bahwa
tidak memiliki kesadaran bila terpisah dari pada waktu mati “roh kembali kepada
tubuh, dan tidak ada ayat di dalam Alkitab Allah yang mengaruniakannya” (Pkh
yang menunjukkan bahwa pada waktu mati 12:7). Semuanya ini benar, baik terhadap
maka jiwa tetap hidup sebagai suatu wujud orang yang benar maupun terhadap orang
yang memiliki kesadaran. Sesungguhnya, yang jahat. Banyak orang beranggapan
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus bahwa ayat ini menjadi bukti bahwa
mati” (Yeh. 18:20). hakikat pribadi tetap hidup sesu- dah mati.
Akan tetapi di dalam Alkitab Ibrani
Tempat Tinggal Orang Mati. Menurut maupun Yunani istilah untuk roh (roach
Perjanjian Lama, tempat tinggal orang dan pneuma,) tidaklah menunjuk kepada
yang mati ialah sheol (Ibrani), sedangkan adanya wujud yang berakal yang memiliki
dalam Perjanjian Baru disebut hades kesadaran terpisah dari tubuh. Justru
(Yunani). Di dalam Alkitab, kata sheol sebaliknya, istilah- istilah ini digunakan
paling sering digu- nakan untuk pengertian untuk menyatakan “na- pas”–percikan
kubur.4 Makna kata hades juga sama kehidupan yang esensial bagi eksistensi
dengan kata sheol.5 individual, prinsip hidup yang
Semua orang mati masuk ke dalam menghidupkan makhluk hewan dan
tem- pat seperti ini (Mzm. 89:49), baik manusia (lihat bab 7).
orang benar maupun orang jahat. Yakub Salomo menulis, “Karena nasib
berkata, “Aku turun... ke dalam dunia manusia adalah sama dengan nasib
orang mati (sheol) (Kej. 37:35). Apabila binatang, nasib yang sama menimpa
bumi membuka “mulut- nya” menelan mereka; sebagaimana yang satu mati,
Korah yang jahat dan rom- bongannya, demikian juga yang lain. Ke- dua-duanya
mereka “turun ke dunia orang mati mempunyai napas (“roh” yang disebut
(sheol)” (Bil.16:30). ruach); dan manusia tak mempunyai
Sheol menerima seluruh pribadi pada kelebihan atas binatang. Kedua-duanya
waktu mati. Ketika Kristus mati, Ia menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi
dimasuk- kan ke dalam kubur (hades) akan dari debu dan kedua-duanya kembali
tetapi wak- tu kebangkitan jiwa-Nya kepada debu. Siapakah yang mengetahui,
meninggalkan ku- bur (hades, Kisah 2:27, apakah na- pas manusia naik ke atas dan
31, atau sheol, Mzm. 16:10). Apabila Daud napas binatang turun ke bawah bumi” (Pkh.
mengucap syukur ke- pada Tuhan atas 3:19.-21). Demi- kianlah menurut Salomo,
kesembuhan, ia memberikan kesaksian pada waktu mati tidak ada perbedaan
bahwa jiwanya telah diselamatkan antara roh manusia dengan binatang.
Pernyataan Salomo bahwa roh (ruach)
396 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
kembali kepada Allah yang
memberikannya menunjukkan bahwa apa khotbah pertama mengenai kebakaan jiwa.
yang kembali ke- pada Allah ialah sekadar Sekarang ini, di seluruh penjuru dunia,
prinsip kehidupan yang telah diberikan- banyak agama yang tanpa sadar
Nya. Tidak ada petun- juk yang mengulang-ulangi kesalahan yang sama.
menyatakan bahwa roh atau napas, adalah Seringkali kalimat Ilahi yang berbunyi
wujud yang sadar yang terpisah dari tubuh. bahwa “orang yang berbuat dosa, itu yang
Ruach yang dimaksudkan di sini dapat harus mati” (Yeh. 18:20) telah dikacaukan
disamakan dengan “napas hidup” yang dengan “jiwa, walaupun berdosa, akan
dihem-buskan Tuhan kepada makhluk hidup abadi.”
manusia yang pertama yang menghidupkan Doktrin yang salah ini, ihwal kekekalan
tubuh yang tidak bernyawa (bandingkan sifat telah menuntun orang percaya akan
Kej. 2:7). adanya kesadaran dalam alam maut. Seba-
gaimana telah kita lihat, keadaan seperti ini
Keharmonisan Seluruh Ayat Kitab Suci. sangat bertentangan dengan pengajaran
Banyak orang Kristen yang jujur yang yang terdapat dalam Alkitab. Keyakinan
belum mempelajari secara lengkap se- perti ini dipadukan ke dalam iman
pengajaran Al- kitab mengenai kematian Kristen dari filsafat kafir–khususnya dari
tidak menyadari bahwa kematian adalah Plato–pada ku- run waktu kemurtadan
tidur sampai tibanya hari kebangkitan. besar (lihat bab 12). Kepercayaan ini
Mereka menyangka bah- wa ada pelbagai menjadi sangat umum di kalangan umat
ayat yang mendukung ide bahwa roh atau Kristen dan terus memegang peranan yang
jiwa memiliki sebuah kesa- daran setelah dominan sekarang ini.
mati. Penyelidikan yang saksa- ma Kepercayaan bahwa orang mati mem-
menyatakan bahwa pengajaran yang punyai kesadaran telah menyiapkan
konsisten dari Alkitab ialah bahwa banyak orang Kristen untuk menerima
kematian menyebabkan kesadaran itu spiritualisme. Jika orang mati tetap hidup
berakhir.7 dan berada di hadapan hadirat Tuhan,
mengapa mereka tidak dapat turun ke dunia
Spiritualisme. Jika orang mati tidak ini sebagai roh-roh yang melayani? Dan
memi- liki perasaan sama sekali, kalau jika sekiranya mereka dapat, mengapa tidak
begitu, de- ngan siapakah atau apakah mencoba berkomunikasi dengan mereka
yang dikomuni- kasikan pengantara arwah untuk menerima nasihat me- reka, juga
itu? memperoleh petunjuk, untuk menghindari
Setiap orang yang jujur akan mengakui ketidakberuntungan, atau mene- rima
bahwa paling sedikit sebagian dari penghiburan waktu berduka?
fenomena ini adalah perbuatan curang; Dengan mengandalkan diri kepada
tetapi sebagian lagi yang lain tidak dapat pemi- kiran seperti ini, Setan dengan
diterangkan demi- kian. Yang jelas ada malaikat-ma- laikatnya (Why. 12:4, 9) telah
kuasa yang gaib (super- natural) yang mendirikan se- buah saluran komunikasi
berhubungan dengan spiritua- lisme. yang dapat diguna- kan untuk
Bagaimana pengajaran Alkitab menge- nai menyempurnakan penipuan mere- ka.
hal ini? Melalui sarana yang demikian sebagai alat
berhubungan dengan dunia roh, mereka
1. Dasar spiritualisme. Spiritualisme menyaru seperti orang yang sudah mati,
bermula dari dusta Setan yang pertama memberikan penghiburan dan jaminan bagi
kepada Hawa – “Sekali-kali kamu tidak orang yang masih hidup. Sering mereka
akan mati” (Kej. 3:4). Perkataannya itu meramalkan peristiwa-peristiwa
merupakan mendatang,
Kematian dan Kebangkitan 397
yang jika kebetulan tepat, memberikan pe-
ngukuhan kepada mereka. Bahayanya ialah bicara sesuai dengan perkataan itu, maka
mereka berpegang kepada pernyataan au- baginya tidak terbit fajar” (Yes. 8:19, 20).
tentik ini, sekali pun itu bertentangan Sesungguhnya, hanya pengajaran
dengan Alkitab dan hukum Tuhan. Jika Alkitablah yang dapat menjadi penjaga
rintangan ke- pada kejahatan itu telah yang aman bagi orang Kristen untuk
berhasil diatasi Se- tan, maka dengan menentang kuasa peni- puan.
bebasnya ia akan memim- pin orang
menjauh dari Tuhan dan mem- bawa 3. Pernyataan-pernyataan spiritual-
mereka kepada kematian dan kebina- saan isme. Alkitab mencatat sejumlah kegiatan
yang pasti. spiritualisme–mulai dari tukang sihir
Firaun dan ahli-ahli nujumnya, para
2. Amaran supaya Melawan Spiri- peramal, ahli perbintangan (tentang nasib
tualisme. Sebenarnya tidak perlu ada dan bintang Anda–penerjemah), petenung
orang yang ditipu oleh spiritualisme. dan tukang sihir Niniwe dan Babilon
Dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa sampai kepada pe- rempuan ahli sihir dan
pernyataan-per- nyataan mereka itu adalah pengantara dengan dunia roh-roh yang
palsu. Sebagai- mana telah kita ketahui, terdapat di Israel–Tuhan akan
Alkitab menceritakan kepada kita bahwa menghakimkan semuanya itu. Salah sa- tu
orang mati tidak tahu apa- apa, bahwa contoh ialah dukun perantara dengan dunia
mereka berbaring dalam keada- an tidak roh yang terdapat di Endor yang memikat
sadar di dalam kubur. Saul sebagaimana dituturkan pada awal
Alkitab juga dengan sangat tegas mela- bab ini.
rang siapa pun berusaha berhubungan de- Kitab Suci berkata, “Dan Saul bertanya
ngan orang mati atau dunia arwah. Dikata- kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak
kannya bahwa barangsiapa yang menjawab dia, baik dengan mimpi, baik
berhubungan dengan orang mati, dengan Urim, baik dengan perantaraan
sebagaimana yang dila- kukan pengantara para nabi” (1 Sam. 28:6). Tuhan tidak
spiritualisme dewasa ini, sesungguhnya campur tangan dengan apa yang terjadi di
mereka itu berhubungan de- ngan “roh- Endor. Saul telah ditipu oleh Iblis yang
roh” seperti itu, yakni “roh-roh ja- hat.” menyaru seperti Samuel yang sudah
Tuhan mengatakan bahwa kegiatan se- meninggal; sesungguhnya tidak pernah lagi
perti ini adalah kekejian, dan barangsiapa ia melihat Samuel yang sebenarnya. Pe-
yang melakukannya akan dihukum mati (Im rempuan sihir itu melihat satu bentuk
19:31; 20:27; bandingkan Ul 18:10, 11). orang yang sudah tua sementara Saul
Dengan tepat Yesaya mengungkapkan hanya “me- ngetahui” atau menyimpulkan
kebodohan spiritualisme: “Dan apabila bahwa itulah Samuel (ayat 14).
orang berkata kepada kamu: ‘Mintalah Seandainya kita percaya bahwa khayal
petunjuk ke- pada arwah dan roh-roh itu benar-benar adalah Samuel yang
peramal yang ber- bisik-bisik dan komat- sesung- guhnya, maka kita harus siap
kamit,’ maka jawablah: ‘Bukankah suatu mempercayai bahwa perempuan sihir,
bangsa patut meminta pe- tunjuk kepada tukang tenung, ahli ilmu gaib, kaum
Allahnya? Atau haruskah me- reka paranornal atau perantara dapat memanggil
meminta petunjuk kepada orang-orang orang benar yang sudah meninggal dunia
mati bagi orang-orang hidup?’ Carilah dari mana saja apabila me- reka mati. Kita
peng- ajaran dan kesaksian! Siapa yang juga harus menerima bahwa
tidak ber-
398 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
Samuel yang baik hati itu sadar di alam
maut di dalam bumi, karena orang tua itu cerita dongeng yang mempesonakan
bangkit “dari dalam bumi” (ayat 13). sehingga menuntun orang kepada
Hubungan dengan dunia arwah ini penolakan Alkitab sebagai fondasi iman
mem- buat Saul merasa putus asa, tidak mereka.8
menda- tangkan harapan. Keesokan Dengan cara seperti ini soal benar dan
harinya ia me- lakukan bunuh diri (1 Sam. salah menjadi relatif dan setiap orang, atau
31:4).Orang yang menyebut dirinya situasi, atau kultur menjadi norma yang
Samuel meramalkan bah- wa pada hari itu “be- nar.” Pada hakikatnya setiap orang
juga Saul dengan anak- anaknya akan menjadi allah, sehingga menggenapi janji
bersama-sama dengan dia (1 Sam. 28:19). Setan bah- wa mereka akan “menjadi
Jika ia benar, maka kita harus seperti Allah” (Kej. 3:5).
menyimpulkan bahwa sesudah meninggal Di hadapan kita terbentang “hari penco-
dunia Saul yang mendurhaka dengan baan yang akan datang atas seluruh dunia
Samuel yang benar itu akan tinggal untuk mencobai mereka yang diam di
bersama-sama. Sebaliknya, kita harus bumi” (Why. 3:10). Setan sedang
menyimpulkan bahwa seorang malaikat menggunakan mukjizat dan tanda-tanda
jahat mengadakan penipuan- penipuan yang hebat dalam upaya terakhir
dalam hubungan dengan dunia roh ini. menyesatkan dunia. Berbicara mengenai
penipuan yang amat lihai ini, Yo- hanes
4. Tipuan Terakhir. Pada masa berkata, “Dan aku melihat... keluar tiga roh
lampau pernyataan-pernyataan najis yang menyerupai katak. Itulah roh-
spiritualisme terbatas pada perdukunan, roh Setan yang mengadakan perbuatan-
akan tetapi belakangan ini sosoknya sudah perbuatan ajaib, dan mereka pergi
tampak pada pertunjukan “Kristiani” mendapat- kan raja-raja di seluruh dunia,
sehingga dengan demikian dapat menipu untuk me- ngumpulkan mereka guna
dunia Kristen. Sambil mengaku me- peperangan pada hari besar, yaitu hari
nerima Kristus dan Alkitab, spiritualisme Allah Yang Mahakuasa” (Why. 16:13,
menjadi musuh yang paling berbahaya 14;bandingkan 13:13, 14).
bagi umat percaya. Efeknya sangat Hanyalah mereka yang dipengaruhi
mengelabui dan penuh dengan tipu daya. oleh kuasa Allah, yang pikirannya dapat
Melalui penga- ruh spiritualisme “Alkitab dibentengi dengan kebenaran-kebenaran
ditafsirkan dengan cara yang Kitab Suci, menerimanya sebagai satu-
menyenangkan bagi hati yang be- lum satunya kuasa, akan dapat selamat. Semua
dibarui, kebenaran yang vital dan kudus itu orang yang tidak memperoleh perlindungan
dibuat tidak memiliki daya sama sekali. akan disapu bersih oleh tipuannya.
Kasih dijadikan menjadi ciri utama Allah,
akan tetapi kadarnya direndahkan ke Kematian Pertama dan Kedua.
tingkat sentimentalisme yang lemah, Kematian yang kedua merupakan hukuman
membuat yang baik dan yang jahat itu terakhir atas orang-orang berdosa yang
seperti tidak ada bedanya sama sekali. tidak bertobat
Keadilan Allah, cela- an-Nya terhadap –semua orang yang namanya tidak tertulis
dosa, tuntutan-tuntutan hu- kum-Nya yang dalam kitab kehidupan–yang terjadi pada
kudus, semuanya luput dari pemandangan. akhir masa 1000 tahun (baca bab 26).
Umat diajar untuk memandang Sepuluh Tidak ada lagi kebangkitan bagi orang
Hukum itu sebagai huruf mati yang tidak yang terkena kematian yang kedua. Dengan
berkuasa. Lebih menyenangi cerita- dibinasakannya Setan dan orang yang jahat,
maka dosa pun dilenyapkan dan maut itu
sendiri pun dihan-
Kematian dan Kebangkitan 399
curkan (1 Kor. 15:26; Why. 20:14; 21:8).
Kristus telah memberikan jaminan bahwa Konsekuensinya diringkaskan Rasul
“barangsiapa menang, ia tidak akan Paulus sebagai berikut ini: a. Tidak ada
menderita apa-apa oleh kematian yang gunanya me- ngabarkan Injil: “Tetapi
kedua” (Why. 2:11). andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka
Berdasarkan apa yang telah sia-sialah pemberita- an kami dan sia-sialah
digambarkan Alkitab mengenai kematian juga kepercayaan kamu” (1 Kor. 15:14). b.
yang kedua, kita dapat mengatakan bahwa Tidak akan ada pengampunan dosa: “Dan
kematian yang pertama adalah apa yang jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-
dialami setiap orang akibat pelanggaran sialah kepercayaan kamu dan kamu masih
Adam–kecuali orang- orang yang sudah hidup dalam dosamu” (ayat 17). c. Tidak
diubahkan. Yakni “akibat yang normal akan ada tujuan dalam percaya kepada
yang terjadi kepada manusia yang Kristus: “Jika Kristus tidak dibangkitkan,
mengalami kemunduran akibat dosa.”9 maka sia-sialah kepercayaan kamu” (ayat
17). d. Tidak ada kebangkitan umum dari
KEBANGKITAN kematian: “Jadi, bilamana kamu beritakan,
bahwa Kristus dibangkitkan dari antara
Kebangkitan adalah “pemulihan hidup, orang mati, bagaimana mungkin ada di
diiringi dengan kesempurnaan manusia dan antara kamu yang mengatakan, bahwa
kepribadian, setelah kematian itu.”10 Karena tidak ada kebangkitan orang mati?” (ayat
manusia pada hakikatnya takluk kepada 12). e. Tidak ada harapan di balik kubur:
maut, maka harus ada suatu kebangkitan “Jika Kristus tidak dibangkitkan.
kembali jika mereka mau mengalami kehi- Demikianlah
dupan di balik kubur. Dalam Perjanjian binasa juga orang-orang yang mati dalam
Lama dan Perjanjian Baru, jurukabar Allah Kristus” (ayat 17, 18).11
telah mengungkapkan pengharapan dalam
kebang- kitan (Ayb. 14:13-15; 19:25-29; 2. Kebangkitan secara tubuh. Kristus
Mzm. 49:16; yang keluar dari kubur adalah Kristus
73:24; Yes. 26:19; 1 Kor. 15). Yesus yang sama yang hidup dalam
Pengharapan atas kebangkitan, dan jasmani dulu. Kini Ia telah memiliki tubuh
bukti yang cukup memadai, memberikan yang dimuliakan, dan tetap merupakan
keberanian kepada kita bahwa kita dapat tubuh yang sebenarnya. Tubuh itu nyata
menikmati ma- sa depan yang lebih baik di benar sehingga orang-orang lain tidak
balik dunia yang sekarang ini masih harus melihat adanya sesuatu perbedaan (Luk.
menghadapi kema- tian bagi semua orang. 24:13-27; Yoh. 20:14-18).
Yesus sendiri menyangkal bahwa Ia se-
Kebangkitan Kristus. Kebangkitan orang macam roh atau hantu. Berbicara kepada
yang benar yang sudah mati menuju murid-murid-Nya, Ia berkata, “Lihatlah ta-
kepada kekekalan erat hubungannya ngan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini;
dengan kebang- kitan Kristus karena hanya rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu
kebangkitan Kris- tuslah pada akhirnya tidak ada daging dan tulangnya, seperti
yang akan membangkit- kan orang yang yang kamu lihat ada pada-Ku” (Luk.
sudah mati (Yoh.5:28, 29). 24:39). Untuk membuktikan realitas
jasmani-Nya setelah kebangkitan, Ia juga
1. Pentingnya. Apakah gerangan yang makan di hadapan mereka (ayat 43).
terjadi apabila Kristus tidak bangkit
kembali? 3. Dampaknya. Kebangkitan juga mem-
400 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
punyai dampak yang menggetarkan kepada
murid-murid-Nya. Itulah yang mengubah yang benar dan yang satu lagi
se- kelompok manusia yang lemah dan “kebangkitan semua orang mati yang
takut menjadi rasul yang berani dan siap jahat”untuk menerima hukuman (Yoh.
mela- kukan segala sesuatu demi 5:28, 29; Kis. 24:15). Masa 1000 tahun
Tuhannya (Flp. 3:10, 11; Kis. 4:33). Misi memisahkan kedua kebangkitan ini (Why.
yang diemban me- reka sebagai basil 20:4,5).
perubahan tersebut meng- goncang
kerajaan Romawi dan menung- 1. Kebangkitan untuk memperoleh
gangbalikkan dunia (Kis. 17:6). kehidupan. Barangsiapa yang
“Kepastian kebangkitan Kristus yang dibangkitkan pada kebangkitan yang
te- lah mendatangkan kuasa untuk pertama disebut “berbahagia dan kuduslah
mengkhot- bahkan Injil (bandingkan Flp. ia” (Why. 20:6). Mereka tidak akan
3:10, 11). Pe- trus berbicara mengenai mengalami kematian yang kedua di dalam
“kebangkitan Yesus Kristus dari antara lautan api pada penu- tupan masa 1000
orang mati’ menghasilkan ‘pengharapan’ di tahun itu (ayat 14). Kebang- kitan ini adalah
dalam diri umat percaya (1 Ptr. 1:3). Para kebangkitan untuk memperoleh kehidupan
rasul menganggap diri mereka sendiri dan kekekalan (Yoh. 5:29; 1 Kor. 15:52, 53)
diurapi untuk bersaksi tentang ‘ke- terjadi pada waktu Kedatangan Kristus
bangkitan-Nya’ (Kis. 1:22), dan yang kedua kali (1 Kor. 15:22, 23; 1 Tes.
mendasarkan pengajaran mereka atas 4:15-18). Orang yang mengalaminya tidak
kebangkitan Kristus selaku Mesias yang akan mati lagi (Luk. 20:36). Mereka di-
telah dinubuatkan Per- janjian Lama (Kis. satukan dengan Kristus untuk selama-
2:31). Pengetahuan mere- ka secara pribadi lama- nya.
dari hal ‘kebangkitan Tuhan Yesus,’ itulah Bagaimanakah wujud tubuh yang
yang memberikan ‘kuasa yang besar’ bagi dibang- kitkan kembali itu? Sama dengan
kesaksian mereka (Kis. 4:33). Para rasul Kristus, begitulah orang-orang saleh yang
mendapat perlawanan dari pe- mimpin- telah di- bangkitkan mempunyai tubuh
pemimpin Yahudi ketika mereka ke- luar yang sesung- guhnya. Sebagaimana Kristus
untuk mengkhotbahkan ‘kebangkitan dari bangkit dan dimuliakan, demikian pula
antara orang mati’ (ayat 2). Ketika nanti orang yang benar itu. Paulus
Paulus dihadapkan ke muka Sanhedrin, mengatakan bahwa Kristus akan
Pau- lus menyatakan bahwa karena “mengubah tubuh kita yang hina ini,
‘kebangkitan dari antara orang mati inilah sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang
ia ‘dihadapkan’ kepada mereka (Kis. 23:6; mulia (Flp. 3:21). Ia menyebut tubuh yang
bandingkan 24:21). Kepada orang-orang hina dan tubuh yang dimuliakan “tubuh
Roma, Paulus menyurati bahwa Yesus alamiah” dan “tubuh rohaniah,” dengan
Kristus adalah ‘Anak Allah yang berkuasa. rasa hormat; yang dahulu fana dan rusak,
oleh kebangkit- kemu- dian menjadi abadi dan tidak akan
an-Nya dari antara orang mati’” (Rm. 1:4). pernah dapat binasa lagi. Perubahan dari
Dalam baptisan, ia menerangkan, orang yang fana kepada yang baka berlangsung
Kris- ten menyaksikan imannya dalam secara seren- tak pada waktu kebangkitan
kebangkitan Kristus (Rm. 6:4, 5).12 (baca 1 Kor. 15:42-54).

Dua Kebangkitan. Kristus mengajarkan 2. Kebangkitan untuk menerima


bahwa ada dua kebangkitan umum: penghukuman. Orang-orang yang jahat
“kebang- kitan untuk hidup yang kekal” di- bangkitkan pada waktu kebangkitan
bagi orang umum
Kematian dan Kebangkitan 401
kedua, yang akan berlangsung pada akhir
masa 1000 tahun (lihat bab 27). hadap Aku dan perbaruilah hatimu dan
Kebangkitan ini berlanjut dengan roh- mu! Mengapakah kamu akan mati?...
penghakiman dan peng- hukuman terakhir Sebab Aku tidak berkenan kepada
(Yoh. 5:29). Barangsiapa yang namanya kematian seseo- rang yang harus
tidak tertulis dalam kitab kehidupan akan ditanggungnya, demiki-anlah firman Tuhan
dibangkitkan pada saat ini dan kemudian Allah. Oleh sebab itu, berto- batlah, supaya
“akan dilemparkan ke dalam lautan api” kamu hidup!” (Yoh. 18:30- 32).
serta mengalami kematian yang kedua Allah menjanjikan bahwa “barangsiapa
(Why. 20:15, 14). menang, ia tidak akan menderita apa-apa
Mereka seharusnya dapat terhindar dari oleh kematian yang kedua” (Why. 2:11).
akhir tragedi ini. Dalam bahasa yang tidak Ba- rangsiapa yang menerima Yesus dan
mungkin dapat disalahpahami, Alkitab kesela- matan yang dibawa-Nya akan
mem- bentangkan jalan keselamatan yang mengalami kegembiraan yang tiada taranya
diberikan Tuhan: “Bertobatlah dan pada puncak kedatangan-Nya kembali.
berpalinglah dari segala durhakamu, Dalam kebahagiaan yang tidak ada henti-
supaya itu jangan bagimu menjadi batu hentinya itu, mereka akan merasakan
sandungan, yang menjatuhkan kamu ke bersama-sama persahabatan abadi dengan
dalam kesalahan. Buangkanlah dari Tuhan dan Juruselamat mere- ka.
padamu segala durhaka yang kamu buat
ter-
Referensi

1. . “Kekekalan.” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 621.


2. . Dari abad ke abad banyak tokoh Kristen dari kalangan—Lutheran, Reformer, Anglikan, Baptis,
Kongre- gasionalis, Presbiterian, Metodis, dsb—menguraikan ajaran Alkitab mengenai kebakaan yang bersyarat.
Di antara mereka yang paling menonjol adalah seperti berikut: Abad keenambelas—Martin Luther, William
Tyndale, John Frith, George Wishart; abad ketujuhbelas—Robert Overton, Samuel Richardson, John Milton,
George Wither, John Jackson, John Canne, Uskup Agung John Tillotson, Dr. Isaac Barrow; abad kedelapanbelas—
Dr. William Coward, Henry Layton, Joseph N. Scott, M.D., Dr. Joseph Priestly, Peter Pecard, Paderi Francis
Blackburne, Uskup WilliamWarburton, Samuel Bourn, Dr. William Whiston, Dr. John Tottie, Prof. Henry
Dodwell; abad kesembilanbelas—Uskup Timothy Kendrick, Dr. William Thomson, Dr. Edward White, Dr. John
Thomas, H.H. Dobney; Uskup Agung Richard Whately, Dean Henry Alford, James Panton Ham, Charles F. Hudson,
Dr. Robert
W. Dale, Dean FrederickW. Farrar, Herman Olshansen, Canon Henry Constable, William Gladstone, Josep
Parker, Uskup John J.S. Perowne, Sir George G. Stokes, Dr. WABrown, Dr. J. AprBeet, Dr. R.F. Weymouth, Dr.
Lyman Abbott, Dr. Edward Beecher, Dr. Emmanuel Petavel - Offliff, Dr. Franz Delitzsch, Uskup Charles J.
Ellicott, Dr. George Dana Boardman, J. H. Pettingell; abad keduapuluh—Canon William H.M. Hay Aitken, Eric
Lewis, Dr. William Temple, Dr. Ferardus van der Leeuw, Dr. Aubrey R, Vine, Dr. Martin J. Heinecken, David R.
Davies, Dr. Basil F.C. Atikinson, Dr. Emil Brunner, Dr. Reinhold Niebuhr, Dr. T.A. Kantonen, Dr. D.R.G. Owen.
Baca Questions on Doctrine, hlm. 7571-609; Room, The Conditionalist Faith of Our Fathers (Wasdhington,
D.C.: Review and Herald, 1965, 1966) jilid 1 dan 2.
3. . Baca “Kematian,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 277, 278.
4. . R.L. Harris, “The Meaning of the Word Sheol as Shown by Paraleis in Poetic Taxts,” Journal of the
Evangelical Theological Society, Des. 1961, hlm. 129-135; lihat juga SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid
3, hlm. 999.
5. . Baca misalnya SDA Bible Commentary, edisi revisi jilid 5, hlm. 387.
6. . Satu-satunya kekecualian apabila sheol itu digunakan secara perlambang (lihat Yeh. 32:21) atau hades
dalam sebuah perumpamaan (Luk. 16:23). Istilah sheol digunakan lebih dari 60 kali di dalam Perjanjian Lama,
tetapi tidak ada yang menunjuk kepada sebuah tempat penghakiman sesudah kematian. Gagasan itu kemudian
dikaitkan dengan gehenna (Mrk. 9:43.48), bukan kepada hades. Hanya ada satu kekecualian (Luk. 16:23). Baca
juga SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 3, hlm. 999.
7. . Ayat-ayat yang berikut dianggap menimbulkan masalah-masalah karena pandangan Kitab Suci dari hal
keadaan orang mati. Akan tetapi pandangan lebih jauh menunjukkan bahwa ayat-ayat itu sesungguhnya selaras
dengan bagian-bagian Alkitab berikutnya.
a. Kematian Rahel. Tentang kematian Rahel, Alkitab mengatakan bahwa “ia mati kemudian” (Kej. 35:18).
Ungkapan ini sekadar menunjukkan bahwa pada saat hidupnya yang terakhir ia sadar dan sebelum menghem-
402 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
buskan napasnya yang terakhir ia memberi nama kepada putranya. Terjemahan lain mengatakan: “Ia hendak
menghembuskan napas.”
b. Elia dengan anak lelaki yang meninggal dunia. Apabila Elia berdoa supaya jiwa anak janda Sarfat ini
kembali, Allah menjawab doanya dengan menghidupkan kembali anak itu (1 Raj. 17:21, 22). Ini merupakan
basil persatuan prinsip hidup dengan tubuh, bukan sesuatu yang hidup atau sadar bersatu kembali setelah
mereka terpisah.
c. Penampakan Musa di atas bukit. Penampakan Musa di Bukit Kemuliaan bukanlah bukti adanya roh-roh yang
memiliki kesadaran atau hadirnya semua orang mati yang benar itu di surga. Menjelang peristiwa ini Yesus
telah mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa sebelum mereka mati, beberapa orang dari antara mereka
akan melihat Anak Manusia dalam kerajaan-Nya. Janji ini telah digenapi untuk Petrus, Yakobus dan Yohanes
(Mat. 16:28—17:3).
Di atas bukit Kristus menyatakan kepada mereka miniatur kemuliaan kerajaan Tuhan. Di sanalah Kristus,
Raja yang penuh dengan kemuliaan, bersama-sama Musa dan Elia—mewakili dua tipe rakyat kerajaan itu.
Musa mewakili orang benar yang telah mati dan kemudian dibangkitkan dari kubur pada waktu Kedatangan
Kristus yang kedua kali, sedangkan Elia mewakili orang benar yang hidup yang akan diubahkan dan diangkat
ke surga tanpa mengalami kematian (2 Raj. 2:11). Yudas memberikan bukti kebangkitan khusus yang terjadi
pada Musa. Sesudah Musa meninggal dunia dan dikuburkan (Ul. 34:5, 6), terjadilah pertengkaran antara
Mikhael dengan Iblis memperebutkan tubuh Musa (Yudas 9). Dari tampilnya Musa di atas bukit itu dapatlah
disimpulkan bahwa Iblis kalah dalam pertarungan itu sehingga Musa dibangkitkan dari kuburnya,
menjadikannya sebagai orang pertama yang dikenal dengan kuasa Kristus yang membangkitkan. Peristiwa ini
justru bukanlah menjadi bukti yang menguatkan ajaran kebakaan jiwa. Sebaliknya ini mendukung doktrin ada-
nya kebangkitan tubuh manusia.
d. Perumpamaan orang kaya dan Lazarus. Kisah yang diberikan Kristus mengenai orang kaya dan Lazarus
telah digunakan untuk mengajarkan adanya kesadaran orang mati (Luk. 16:19-31). Sayang sekali, orang-
orang yang menafsirkan dengan cara seperti ini tidak mengakui bahwa ini hanyalah sebuah perumpamaan
bahwa, jika diambil secara harfiah dalam setiap rinciannya, akan menjadi tidak masuk akal. Orang mati
berangkat ke rahmatullah sebagai makhluk yang sesungguhnya, dengan tubuh dan bagian-bagian tubuh
misalnya mata, lidah dan jari-jari. Semua orang yang benar akan berada di pangkuan Abraham, dan surga
dengan neraka hanyalah sejarak pembicaraan. Kedua golongan manusia itu akan menerima upah mereka pada
waktu mati, berbeda sekali dengan apa yang diajarkan Kristus kepada mereka, bahwa mereka justru akan
menerimanya pada waktu Kedatangan Kristus yang kedua kali. (Mat. 25:31-41; Why. 22:12). Bagaimanapun,
kisah ini hanyalah perumpamaan—salah satu metode pengajaran yang disenangi Kristus. Setiap perum-
pamaan dimaksudkan untuk mengajarkan sebuah pelajaran, dan apa yang diajarkan Kristus tidak ada kaitan-
nya dengan keadaan orang mati. Moral yang dikandung dalam perumpamaan ini ialah pentingnya hidup dalam
Firman Allah. Yesus menunjukkan bahwa orang kaya itu dikuasai kekayaan dan tidak mau memperhatikan
orang yang berkekurangan. Kepastian kepemilikan kekekalan adalah dalam hidup ini dan tidak ada pintu
kasihan yang kedua. Alkitab adalah penuntun yang membawa orang kepada pertobatan dan keselamatan, dan
jika kita tidak mau memperhatikan amaran dari Firman Tuhan, maka tidak ada sesuatu apa pun yang
menjangkau kita. Itulah sebabnya Yesus mengakhiri perumpamaan itu dengan kata-kata “Jika mereka tidak
mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang
yang bangkit dari antara orang mati” (Luk. 16:31).
Kristus hanya sekadar menggunakan unsur yang umum di dalam kisah-kisah orang Yahudi di mana orang
yang mati dilibatkan dalam percakapan. (Konsep perumpamaan tentang pangkuan Abraham dan Hades
sangat mirip dengan tradisi orang Yahudi. Lihat “Discourse to the Greeks Concerning Hades,” Yosephus’
Complete Work.; terjemahan William Whiston (Grand Rapids: Kregel, 1960), hlm. 637). Yang serupa dengan
itu kita temukan juga dalam perumpamaan pohon yang berbicara (Hak. 9:7-15; bnd. 2 Raj. 14:9). Tidak
seorang pun akan menggunakan perumpamaan ini untuk membuktikan bahwa pohon dapat berbicara.
Sehingga dengan demikian orang pun harus menahan diri dari pemberian makna perumpamaan Kristus ini
bertentangan dengan bukti yang melimpah dari Alkitab dan juga kesaksian Kristus dalam pengajaran-Nya
secara pribadi bahwa kematian itu adalah sebuah tidur.
e. Janji Kristus kepada pencuri itu. Kristus memberikan janji kepada pencuri yang ada di kayu salib itu, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”
(Luk. 23:43). Firdaus lama dengan surga (2 Kor. 12:4; Why. 2:7). Kalau menurut terjemahan ayat itu,
tentulah Kristus segera masuk ke dalam surga pada hari Jumat itu menghadap hadirat Tuhan, begitu pula
dengan pencuri itu. Namun, pada hari kebangkitan, pada pagi hari, Kristus sendiri mengatakan kepada Maria
ketika tersungkur menyembah di kaki-Nya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” (Yoh. 20:17). Bahwasanya Kristus masih tetap
tinggal di dalam kubur pada akhir minggu itu dinyatakan oleh perkataan malaikat: “Mari, lihatlah tempat Ia
berbaring” (Mat. 28:6).
Bukankah Kristus mempertentangkan diri-Nya sendiri? Tidak sama sekali. Jangan keluar untuk
Kematian dan Kebangkitan 403
memahami nas ini berkaitan dengan tanda koma. Naskah Alkitab yang dahulu tidak mengenal tanda koma
maupun jarak antara kata. Dengan ditambahkannya tanda-tanda baca maka muncullah perbedaan yang cukup
berarti atas makna nas itu. Para penerjemah Alkitab menggunakan akal pertimbangan mereka yang terbaik
dengan menaruh tanda baca, akan tetapi karya itu tentu raja bukanlah diilhamkan.
Jika para penerjemah, yang telah melakukan pekerjaan justru dengan sempurna pada umumnya, telah
menaruh koma dalam Luk 23:43 sesudah “hari ini” ganti daripada sebelumnya, ayat ini tidak bertentangan
dengan ajaran di dalam Alkitab mengenai kematian. Perkataan Kristus dapatlah dipahami secara wajar. “Aku
berkata kepadamu hari ini (hari ini, ketika Aku mati sebagai seorang penjahat), juga engkau akan ada bersama-
sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Sesuai dengan ajaran Alkitab, Yesus memberikan jaminan kepada pencuri
itu bahwa ia akan beserta-Nya di dalam Firdaus–janji yang akan digenapi menyusul kebangkitan orang benar
pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali.
f. Pergi dan diam bersama dengan Kristus. “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan,”
kata Paulus. “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus—itu memang
jauh lebih baik” (Flp. 1;21, 23). Apakah Paulus berharap masuk ke surga begitu ia mati?
Paulus menulis banyak masalah kebersamaan di dalam Kristus. Di dalam suratnya yang lain ia menulis
mengenai “orang yang tidur di dalam Yesus.” Pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali nanti, katanya,
orang benar yang mati akan dibangkitkan, dan bersama-sama dengan orang benar yang masih hidup mereka
akan “dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.... Akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam
awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan”
(1 Tes. 4:14, 17).
Mengenai latar belakang ini, kita melihat bahwa di dalam suratnya kepada orang Filipi, Paulus tidak
memberikan gambaran yang rinci mengenai apa yang terjadi di alam maut. Ia hanya menyatakan
kerinduannya untuk meninggalkan keadaan yang menyusahkannya pada saat itu serta kerinduannya untuk
bersama-sama dengan Kristus, tanpa memberikan petunjuk atau penjelasan atas kurun waktu antara kematian
dengan kebangkitan. Pengharapannya dipusatkan kepada janji persekutuan pribadi dengan Yesus dalam
kekekalan. Bagi barangsiapa yang meninggal tidaklah ada jarak waktu yang lama antara waktu mereka
menutup mata pada saat meninggal dunia dengan waktu mereka membukanya pada hari kebangkitan. Karena
orang yang telah mati itu tidak mengetahui apa-apa lagi di kubur maka soal waktu yang berlalu pun tidaklah
diketahui mereka, hari pagi kebangkitan itu datang bagaikan waktu saat meninggal dunia. Bagi orang Kristen,
maut itu mendatangkan: tiadanya lagi penggodaan, pencobaan, duka, dan pada waktu kebangkitan nanti akan
dimuliakan dengan kekekalan.
8. White, Great Controversy, hlm. 558.
9. “Kematian,” SDA Bible Commentary, edisi revisi, hlm. 278; bnd. Questions on Doctrine, hlm. 524.
10. “Kebangkitan,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm., 935.
11. Questions on Doctrine, hlm. 67, 68.
12. “Kebangkitan,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 936.
Milenium adalah 1000 tahun pemerintahan Kristus bersama-sama
umat saleh-Nya di surga, antara kebangkitan pertama dengan ke-
bangkitan yang kedua. Dalam kurun waktu ini orang jahat akan di-
hakimkan; dunia menjadi sunyi-senyap tanpa ada manusia yang hi-
dup untuk menghuninya, melainkan Setan dan pengikutnya saja yang
tinggal di dunia. Setelah masa itu berakhir, Kristus dan umat-Nya
yang saleh beserta Kota Suci akan turun dari surga ke dunia ini.
Orang jahat yang mati akan dibangkitkan, Setan beserta para ma-
laikatnya, akan mengelilingi kota itu; akan tetapi api dari Allah akan
turun menghanguskan mereka dan sekaligus membersihkan dunia ini.
Alam semesta dibe-baskan dari dosa dan orang yang berdosa untuk
sela-ma-lamanya.––Fundamental Beliefs,––27

40
BAB 27

MILENIUM DAN AKHIR DOSA

20 merupakan kesatuan;

S epanjang sejarah manusia ada saja yang


mahir membuat kisah-kisah mengerikan
tentang neraka, mencoba mempermainkan
tidak ada yang

rasa takut manusia agar mereka mau


datang berbakti. Tuhan yang bagaimanakah
sebenar-
nya yang digambarkan mereka itu?
Bagaimanakah Allah mengakhiri yang
jahat itu? Apa yang akan terjadi kepada
Se- tan? Apakah yang membuat dosa tidak
dapat menegakkan kepalanya yang buruk
itu sekali lagi? Bagaimanakah Allah itu adil
dan sekali- gus mengasihi?

PERISTIWA-PERISTIWA PADA
PERMULAAN MILENIUM

Selama berlangsungnya kurun waktu


milenium, 1000 tahun sebagaimana diung-
kapkan dalam Wahyu 20, pengaruh Setan
atas dunia akan dihalangi, dan Kristus akan
memerintah bersama-sama umat-Nya
(Why. 20:1-4).

Kedatangan Kedua Kali. Wahyu 19 dan

40
memisahkan antara kedua pasal ini. Di situ diterangkan
kedatangan Kristus kembali (Why. 19:11-21) dan dengan
segera dilanjut- kan dengan masa milenium, rangkaiannya
menunjukkan bahwa milenium mulai apabila Kristus
kembali.
Wahyu menggambarkan tiga kuasa yang
mengumpulkan bangsa-bangsa di dunia un- tuk
menentang pekerjaan Kristus dan umat- Nya segera
sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, sebagai naga,
binatang, dan nabi palsu (Why. 16:13). Apabila “binatang
itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka”
telah berkumpul untuk mengatur siasat perang melawan
Kristus pada waktu kedatangan-Nya kembali, naga dan
nabi pal- su itu akan dibinasakan (Why. 19:19, 20). Apa
yang mengikuti kemudian dalam Wahyu 20, pasal
mengenai milenium, berisi nasib ketiga anggota Iblis itu,
sang naga. Ia ditawan dan dilemparkan ke dalam lubang
maut tempat ia berada 1000 tahun lamanya.1
Sebagaimana telah kita lihat dalam bab 24, mengenai
kedatangan Kristus yang kedua kali, saat kerajaan-
kerajaan dunia ini dihan-

40
406 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
curkan, dan Tuhan mendirikan kerajaan
ke- muliaan-Nya–kerajaan yang kekal nyongsong Tuhan di angkasa” (1 Tes.
selama- lamanya (Dan. 2:44). Itulah 4:17). Kemudian Kristus akan memenuhi
saatnya umat- Nya akan memulai janji yang telah diberikan-Nya sebelum Ia
pemerintahan mereka. meninggal- kan dunia ini: “Sebab Aku
pergi ke situ untuk menyediakan tempat
Kebangkitan Pertama. Pada waktu ke- bagimu; Dan apabila Aku telah pergi ke
datangan kedua kali, kebangkitan yang situ dan telah menye- diakan tempat
per- tama itu terjadi: Orang benar, bagimu, Aku akan datang kembali dan
“berbahagia dan kudus,” dibangkitkan – membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di
karena “kematian yang kedua tidak tempat di mana Aku berada, kamu pun
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka berada” (Yoh. 14:2, 3). Yesus melu- kiskan
akan menjadi imam-imam Al- lah dan tempat yang akan didiami para pengikut-
Kristus, dan mereka akan meme- rintah Nya kelak sebagai “rumah Bapa- Ku,” di
sebagai raja bersama-sama dengan Dia, mana “banyak tempat tinggal,” atau tempat
seribu tahun lamanya” (Why. 20:6; baca kediaman (Yoh. 14:2). Yang dimak-
juga bab 25 dari buku ini). sudkan Yesus di sini ialah Yerusalem
Baru, yang belum turun ke dunia ini sebelum
Orang Benar Masuk ke Surga. Sesudah masa milenium itu berakhir. Lalu, pada
kebangkitan orang benar, mereka dan waktu ke- datangan Kristus kedua kali,
orang benar yang masih hidup akan apabila orang yang benar itu “bersama-
diangkat “ber- sama-sama dengan mereka sama... menyong- song Tuhan di angkasa,”
dalam awan me- maka tujuan mereka

HARI-HARI AKHIR 1000


KEKEKALAN
TAHUN
(MILENIUM)

KEBANGKITAN KEBANGKITAN
Kristus kembali PERTAMA KEDUA

Kristus, Orang saleh,


Orang saleh diangkat ke surga Kota Suci Turun
Orang jahat dibangkitkan
(baik yang mati dibangkitkan
dan yang hidup)
Orang-orang Saleh Memerintah Setan dilepaskan
Orang jahat yang hidup Bersama-sama Kristus (di surga)
(menghimpunkan pasukan
dibinasakan
untuk menyerang kota suci)
(orang jahat yang mati Fase pelaksanaan penghakim-
tetap di kuburnya) Terlibat dalam Fase Penghakiman an
Setan dirantai Setan, orang berdosa,
(Dibatasi hanya di dunia ini) efek dosa, dibinasakan
Bumi sunyi senyap
Bumi dibarui menjadi abadi
(bela terakhir, gempa bumi;
dampak kedatangan Kristus
Rumah orang saleh
kedua kali)
Milenium dan Akhir Dosa 407
adalah surga–bukan dunia yang baru saja
mereka tinggalkan.’ Kristus bukannya kosong dari penghuninya, manusia.
men- dirikan kerajaan kemuliaan-Nya di Alkitab menyatakan keadaan yang
dunia pa- da saat itu. Peristiwa itu demikian. Yeremia berkata, “Aku melihat
dilakukan-Nya pada akhir masa milenium kepada bumi, ternyata campur baur dan
itu. kosong, dan melihat kepada langit, tidak
ada terangnya. Aku melihat ke- pada
Musuh Kristus Dibinasakan. Kristus gunung-gunung, ternyata goncang; dan
membandingkan kedatangan-Nya kembali seluruh bukit pun goyah. Aku melihat, ter-
seperti apa yang terjadi pada waktu Air nyata tidak ada manusia” (Yer. 4:23-25).
Bah dan kebinasaan Sodom dan Gomora Isti- lah yang digunakan Yeremia terdapat
(Mat. 24:37-39; Luk. 17:28-30). dalam Kejadian 1:2, “campur baur dan
Perbandingannya berisi dua hal: pertama, kosong,” me- nunjukkan bahwa bumi
bahwa kebinasaan menimpa orang jahat menjadi kacau-balau seperti pada waktu
sekonyong-konyong; kedua, bahwa apa awal Penciptaan.
yang datang ialah kebina- saan–Air Bah
“melenyapkan mereka se- mua” (Mat. Setan Dirantai. Peristiwa yang berlang-
24:39). Api dan belerang yang menghujani sung pada saat ini digambarkan oleh
Sodom “membinasakan mereka semua” kambing (scapegoat) dalam upacara Hari
(Luk. 17:29; lihat juga Mat. 13:38- 40). Pendamaian di pelayanan bait suci Israel.
Pada waktu kedatangan Kristus yang Pada Hari Pen- damaian imam besar
kedua kali, Ia turun dari surga diiringi membersihkan bait suci dengan darah
tentara- tentara-Nya dengan menunggang pendamaian melalui darah kambing yang
kuda putih yang membawa nama “Raja dipersembahkan kepada Al- lah. Hanyalah
segala raja dan Tuan di atas segala tuan” setelah pendamaian ini dilaku- kan secara
dan menyerang bangsa-bangsa lengkap maka upacara itu meli- batkan
pemberontak yang di dunia ini. Setelah Azazel, kambing yang mengibaratkan
binatang dan nabi palsu itu di- binasakan, Setan, mulai (lihat bab 23). Dengan
“yang sisa” dari pengikut-peng- ikut Setan menum- pangkan tangan di atas kepala
itu akan mati dan tidak ada lagi yang kambing jan- tan itu, imam besar mengakui
tinggal hidup, karena mereka telah “di- “segala kesa- lahan orang Israel dan
bunuh dengan pedang, yang keluar dari segala pelanggaran mereka, apa pun juga
mulut Penunggang kuda itu; dan semua dosa mereka; ia harus menanggungkan
burung kenyang oleh daging mereka” semuanya itu ke atas kepala kambing
(Why 19:21).3 Untuk melukiskan hal ini, jantan itu” (Im. 16:21). Kambing jantan
Kitab Suci ber- kata, “Sebab ini dihalau ke padang gurun, ke “tanah
sesungguhnya, Tuhan mau ke- luar dari tandus” yang tidak berpenghuni (Im.
tempat-Nya untuk menghukum pen- duduk 16:22). Begitu pula, Kristus, di bait suci
bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak surga, se- telah melayani pendamaian yang
lagi menyembunyikan darah yang ter- sempurna bagi umat-Nya; pada waktu
tumpah di atasnya, tidak lagi menutupi kembali ke dunia ini, Ia menebus mereka
orang- orang yang mati terbunuh di dan memberikan hi- dup kekal kepada
sana” (Yes. mereka. Apabila Ia telah menyelesaikan
26:21). pekerjaan penebusan dan pe- nyucian bait
suci surga, Ia akan meletakkan dosa-dosa
Bumi menjadi sunyi-senyap. Setelah umat-Nya ke atas Setan, awal dan
orang benar naik bersama Tuhan dan orang penghasut yang jahat itu. Tidak ada alasan
jahat dibinasakan pada waktu Ia datang, mengatakan bahwa Setan mengadakan
bumi pen- damaian atas dosa-dosa umat
percaya–ha-
408 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
nya Kristus yang benar-benar melakukan
semuanya itu. Akan tetapi Setan harus ber- yang ditebus-Nya masuk ke surga, ke
tanggung jawab atas semuanya, dosa yang tempat yang telah disediakan-Nya untuk
dilakukan orang yang telah diselamatkan mereka di Yerusalem Baru. Seperti Musa
itu, karena Setanlah yang menyebabkan dan bangsa Israel, yang ditebus, penuh
mereka melakukannya. Dan sebagaimana dengan rasa syu- kur, menyanyikan lagu
“yang la- yak untuk itu” menghalau kelepasan mereka– “Nyanyian Musa,
kambing ke padang gurun yang tidak hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
dihuni manusia, begitu pula Setan dihalau bunyinya: ‘Besar dan ajaib segala
Allah ke tempat yang sunyi senyap yang pekerjaan-Mu; ya Tuhan, Allah, Yang
tidak dihuni manusia, di bumi (lihat bab Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-
23).4 Mu, ya Raja segala bangsa!” (Why. 15:3).
Penglihatan Yohanes mengenai
Milenium sangat jelas menggambarkan
pemusnahan Setan. Ia melihat bahwa pada Orang Saleh berkerajaan Bersama Kris-
permulaan ma- sa 1000 tahun itu “naga, si tus. Selama masa milenium Kristus meme-
ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan” dirantai nuhi janji-Nya kepada para pemenang
dan dibatasi dan dilemparkan ke “jurang “kuasa atas bangsa-bangsa” (Why. 2:26).
maut” (Why. 20:2, 3). Secara simbolis ini Daniel melihat bahwa sesudah
memberitahukan akhir sementara kegiatan- pembinasaan musuh- musuh Kristus “maka
kegiatan Setan dalam penipuan dan aniaya, pemerintahan, kekuasa- an dan kebesaran
“supaya ia jangan lagi menyesatkan dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta
bangsa-bangsa, sebelum ber- akhir masa langit akan diberikan kepada orang-orang
seribu tahun itu” (Why. 20:3). kudus, umat Allah Yang Maha- tinggi”
Istilah yang digunakan (Dan. 7:27). Barangsiapa yang di-
Yohanes–“jurang maut” (bahasa Yunani, bangkitkan Kristus pada kebangkitan yang
abussos)–dengan tepat menggambarkan pertama akan memerintah bersama-Nya
keadaan bumi pada waktu itu.5 Bumi kita selama 1000 tahun (Why. 20:4).
yang bopeng-bopeng karena 7 bela yang Tetapi bagaimanakah dapat dikatakan
serta merta mendahului kedatangan Kristus orang kudus memerintah jika mereka
(lihat khusus Why. 16:18-21) dan dipenuhi berada di surga sementara semua orang
dengan bangkai orang jahat, akan menjadi jahat mati? Pemerintahan mereka terdiri
bumi yang sunyi senyap sama sekali. atas keterlibatan dalam fase penting
Dengan terbatasnya hanya pada bumi ini pemerintahan Kristus.6
saja, Setan “dirantai” oleh keadaan
sekelilingnya: Karena dunia ini telah
kosong dari manusia, tidak ada lagi yang Penghakiman Atas Orang Jahat. Yoha-
digoda dan dianiaya. Ia dirantai dalam nes melihat bahwa selama milenium itu
pengertian bahwa tidak dapat melakukan orang-orang saleh dilibatkan dalam
apa-apa lagi. pengha- kiman; ia melihat “takhta-takhta
dan orang- orang yang duduk di atasnya;
PERISTIWA-PERISTIWA SELAMA kepada mereka yang diserahkan kuasa
MILENIUM untuk menghakimi” (Why 20:4). Inilah
saat penghakiman atas Setan dan para
Kristus bersama umat yang ditebus ber- malaikatnya sebagaimana dinyatakan Kitab
ada di surga. Pada waktu kedatangan Suci (2 Ptr. 2:4; Yud. 6). Inilah saat di
Kristus yang kedua kali, Ia membawa mana pernyataan Paulus yang menyatakan
orang-orang bahwa orang saleh akan meng-
Milenium dan Akhir Dosa 409
hakimi dunia dan bahkan para malaikat
juga (1 Kor. 6:2, 3) akan terlaksana.7 nerima sistem nilai Tuhan dan Juruselamat
Penghakiman milenium ini bukanlah mereka.
me- nentukan siapa yang akan dibinasakan.
Allah telah mengadakan keputusan Saat bagi Setan Merenungkan Kejahat-
sebelum keda- tangan Kristus kedua kali; annya. Selama milenium berlangsung,
semua yang tidak dibangkitkan ataupun Setan akan merasakan derita yang sangat
tidak diubahkan akan hilang selama- da-lam. Dirantai, bersama-sama malaikat-
lamanya. Penghakiman yang melibatkan malaikat- nya, di dunia yang sunyi senyap,
orang benar menyatakan maksud ataupun ia tidak dapat lagi menipu yang dahulu
jawab atas pertanyaan apa pun yang menjadi peker- jaannya dari waktu ke
mungkin diajukan orang benar mengapa waktu. Ia dipaksa me- lihat basil
orang yang jahat itu binasa. Allah ingin pemberontakannya melawan Tu- han dan
agar orang yang diberi-Nya hidup kekal itu hukum-Nya; ia harus merenung- renungkan
me- miliki keyakinan yang pasti atas bagian yang dilakonkannya dalam
kepemim- pinan-Nya, sehingga dengan pertarungan antara yang baik dan yang
demikian Ia akan memperlihatkan kepada jahat. Masa depan yang dihadapinya penuh
mereka jalannya kemurahan dan keadilan- dengan kegentaran atas hukuman yang
Nya. mengerikan yang akan menimpanya karena
Bayangkanlah bahwa Anda berada di segala keja- hatan yang harus menjadi
surga dan ternyata Anda mengetahui orang tanggung jawabnya.
yang sebenarnya Anda kasihi dan Anda ha-
rapkan ternyata tidak ada di sana. Hal PERISTIWA-PERISTIWA PADA
seperti ini mungkin menimbulkan AKHIR MILENIUM
pertanyaan atas keadilan Tuhan–dan
keragu-raguan yang de- mikian justru dasar Pada akhir masa seribu tahun itu
dosa. Untuk mendiam- kan keragu-raguan “orang- orang mati yang lain”–orang-orang
yang demikian untuk se- lama-lamanya– jahat– akan dibangkitkan, dengan demikian
sehingga dengan demikian dosa tidak akan mele- paskan Setan dari keadaan tidak
pernah muncul lagi–Allah menyediakan mempunyai kegiatan yang telah
jawab atas segala pertanyaan pada kurun memenjarakannya (Why. 20:5, 7). Dengan
waktu penghakiman milenium ini. menipu orang-orang jahat sekali lagi, ia
menuntun mereka untuk mengepung
Dalam tugasnya ini orang-orang yang “perkemahan tentara orang- orang dan kota
ditebus mengerjakan pekerjaan yang berat yang dikasihi itu (Yerusalem Baru)” (Why.
dalam pertarungan yang baik dan yang 20:9), yang dengan Kristus, turun dari
jahat. “Mereka akan menetapkan secara surga.9
memu- askan untuk selama-lamanya betapa
sungguh- sungguh dan sabarnya Tuhan Kristus, Orang-orang Saleh, dan Kota
memelihara dan memperhatikan orang yang Turun. Kristus turun ke dunia ini
yang akhirnya hi- lang itu. Mereka akan lagi bersama-sama orang saleh dan
melihat betapa sikap tidak peduli dan keras Yerusalem Baru, untuk dua tujuan. Ia akan
kepala ada pada orang yang berdosa yang mengakhiri perseteruan yang besar dengan
menolak dan menghina kasih-Nya. Mereka melaksanakan keputusan-keputusan
akan mengetahui bahwa orang berdosa itu penghakiman milenium itu, dan Ia akan
lebih menyukai rasa me- mentingkan diri menguduskan dan membarui dunia sehingga
yang buruk itu daripada me- Ia dapat mendirikan di atas- nya kerajaan-
Nya yang kekal. Kemudian,
410 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
dalam pengertian yang sepenuh-penuhnya,
“Maka Tuhan akan menjadi Raja atas rang bertekad untuk memperoleh izin
seluruh bumi” (Za. 14:9). masuk serta mengendalikannya melalui
pengepungan dan peperangan.”11
Kebangkitan untuk Penghakiman. Sa- Kenyataan bahwa orang jahat, begitu
atnya sekarang sudah tiba kegenapan yang Tuhan memberikan napas hidup kembali
sempurna dari janji Kristus bahwa “semua ke- pada mereka, segera berpaling untuk
orang yang di dalam kuburan akan mende- mela- wan-Nya serta mencoba merebut
ngar suara-Nya” (Yoh. 5:28). Pada waktu kerajaan- Nya akan mengukuhkan
kedatangan-Nya yang kedua kali Kristus keputusan yang telah dibuat-Nya mengenai
membawa orang benar yang mati dari nasib mereka. Dengan cara beginilah
dalam kubur pada kebangkitan yang nama-Nya dan tabiat- Nya, yang selalu
pertama, “bangkit untuk hidup kekal.” hendak dinodai Setan, akan dihapuskan
Sedangkan kebangkitan yang lain secara sempurna di hadapan semua
dikata- kan Yesus akan berlangsung dan orang.12
“bangkit untuk dihukum” (Yoh 5:29). Kitab
Wahyu ju- ga menunjuk kepada Takhta Penghakiman yang Putih dan
kebangkitan ini: “Tetapi orang-orang mati Agung. Yohanes menunjukkan bahwa
yang lain tidak bangkit se- belum berakhir keti- ka musuh-musuh Tuhan mengelilingi
masa yang seribu tahun itu” (Why. 20:5). kota itu dan siap menyerangnya, Allah
menaruh takh- ta-Nya yang putih dan
Berakhirnya Penawanan atas Setan. Ke- agung. Sementara se- luruh umat manusia
bangkitan orang jahat pada akhir seribu berkumpul di sekeliling takhta–sementara
tahun itu melepaskan Setan dari penawanan yang berada di dalam kota merasa aman,
“untuk sedikit waktu lamanya” (Why. yang di luar merasa gentar di hadapan
20:3). Di dalam upayanya yang terakhir Hakim–Allah akan melaksanakan fase
untuk me- nantang pemerintahan Tuhan ia terakhir penghakiman itu. Inilah saatnya
“akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa Kristus berbicara dari hal apa yang pernah
pada keempat penjuru bumi” (Why. 20:8). di- katakan-Nya, “Di sanalah akan terdapat
Karena orang jahat bangkit dengan roh ra- tap dan kertak gigi, apabila kamu akan
pemberontakan se- bagaimana tabiatnya meli- hat Abraham dan Ishak dan Yakub
waktu mereka mati, maka pekerjaannya dan se- mua nabi di dalam Kerajaan Allah,
tidak begitu sulit lagi. tetapi ka- mu sendiri dicampakkan ke luar”
(Luk. 13:28).
Serangan terhadap kota. Dalam tipuan- Untuk melaksanakan fase penghakiman
nya yang terakhir Setan berusaha ini, kitab catatan Allah akan dibuka. “Dan
mengilhami orang jahat dengan harapan di- buka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
dapat menak- lukkan kerajaan Tuhan kehi- dupan. Dan orang-orang mati
dengan kekerasan. Dengan mengumpulkan dihakimi me- nurut perbuatan mereka,
bangsa-bangsa yang ada di dunia, ia berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam
memimpin mereka melawan kota yang kitab-kitab itu (Why. 20:12). Kemudian
dikasihi itu (Why. 20:8, 9).10 “Orang jahat Tuhan mengumum- kan hukuman.
yang dengan keras kepala me- nolak pintu Mengapa Tuhan membangkitkan orang-
masuk Kota Allah karena berkat atau jasa orang ini hanya untuk memusnahkan
korban pendamaian Kristus, seka- mereka selama-lamanya? Selama masa
milenium itu, orang-orang yang ditebus
telah memperoleh
Milenium dan Akhir Dosa 411
kesempatan untuk memeriksa keadilan per-
lakuan Allah atas setiap makhluk yang ber- “Dan setiap orang yang tidak ditemukan
pikir di alam semesta. Kini, yang hendak na- manya tertulis di dalam kitab kehidupan
di- binasakan untuk selama-lamanya itu itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu”
pun– termasuk Setan dan malaikat- (Why. 20:15). Iblis dan para pembantunya
malaikatnya– kan membenarkan keadilan juga akan mengalami nasib yang sama
jalan-jalan yang ditempuh Tuhan. (Why. 20:10).
Inilah takhta putih yang agung, pengha- Konteks seluruh Alkitab menjadi jelas
kiman yang dikatakan Paulus berlangsung bahwa “kematian yang kedua” ini (Why.
di depan takhta ini, “Sebab kita semua 21:8) mengartikan bahwa derita yang
harus menghadap takhta pengadilan Allah” dialami orang jahat itu adalah penghancuran
(Rm. 14:10), akan digenapi. Di sanalah mereka secara menyeluruh, tuntas. Lalu,
semua makhluk–yang tidak jatuh ke dalam apa gerang- an yang dimaksud dengan
dosa dan yang jatuh ke dalam dosa, yang konsep adanya ne- raka yang menyala-
diselamatkan dan juga yang akan nyala selama-lamanya? Pengamatan yang
dibinasakan–bertelut dan mengakui bahwa saksama menunjukkan bahwa Alkitab
Yesus Kristus adalah Tu- han (Flp. 2:10, tidak mengajarkan neraka atau api yang
11; bandingkan Yes. 45:22, 23). abadi seperti itu.
Demikianlah pertanyaan mengenai ke-
adilan Tuhan telah dijawab untuk selama- 1. Neraka. Menurut Alkitab, neraka
la- manya. Barangsiapa yang menerima ada- lah “tempat atau keadaan penghukuman
hidup kekal akan memiliki iman yang tidak dan pembinasaan, oleh api abadi dalam
akan goyah di dalam Dia. Dosa tidak akan kematian yang kedua itu, yakni orang-
pernah lagi menodai alam semesta atau orang yang me- nolak Allah dan pemberian
balas den- dam yang menghancurkan di keselamatan di dalam Yesus Kristus.”13
dalam hati penghuninya. Beberapa versi Alkitab terjemahan
dalam bahasa Inggris sering menggunakan
Setan dan Orang Berdosa Dibinasakan. kata “neraka” untuk menerjemahkan kata
Menyusul pengumuman atas hukuman Ibrani sheol dan bahasa Yunani hades.
yang dijatuhkan kepada mereka, Setan, Pada umumnya istilah ini menunjuk kepada
para ma- laikatnya, dan manusia yang kubur- an di mana orang mati–baik yang
menjadi peng- ikutnya menerima benar mau- pun yang jahat–menanti, dalam
hukuman. Mereka akan mengalami keadaan ti- dak tahu apa-apa, menunggu
kematian yang kekal. “Dari langit turunlah kebangkitan (li- hat bab 25). Karena
api menghanguskan mereka” semua yang konsep dewasa ini mengenai neraka begitu
tidak diselamatkan (Why. 20:9). Per- berbeda dari istilah yang dikandung dalam
mukaan bumi di luar kota Yerusalem Baru bahasa Ibrani dan Yunani ini, sejumlah versi
itu tampak meleleh, menjadi lautan api yang modern menghindari kata “neraka” dengan
sa- ngat besar untuk “hari penghakiman hanya menggunakan kata Ibrani “Sheol”
dan kebinasaan orang-orang fasik” (2 Ptr. dan Yunani “Hades” se- cara harfiah.
3:7). “Sebab Tuhan mendatangkan hari Sebaliknya, kata Yunani geenna, yang
pemba- lasan” (Yes. 34:8) dan Ia menurut beberapa versi bahasa Inggris Per-
menunjukkan per- buatan-Nya–ganjil janjian Baru juga menerjemahkan kata “ne-
perbuatan-Nya itu” (Yes. 28:21) dalam raka” yang menunjuk kepada tempat peng-
membinasakan musuh-musuh- Nya, sudah hukuman dengan api yang bernyala-nyala
tiba saatnya. Kata Yohanes: bagi orang yang tidak mau bertobat.
Kemu-
412 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
dian, di dalam Alkitab, “neraka” tidaklah
sela- manya mengandung makna yang bukan hidup kekal di dalam api neraka
sama–dan karena ketidakberhasilan (Rm. 6:23).
memperhatikan perbedaan ini sering Kitab Suci mengajarkan bahwa orang
membawa kepada ke- bingungan yang jahat akan “dilenyapkan” (Mzm. 37:9, 34);
besar. bahwa mereka akan binasa (Mzm. 37:20;
Geenna berasal dari bahasa Ibrani Ge 68:2). Mereka tidak hidup dalam keadaan
Hinnom, “Lembah Hinnom”–sebuah sa- dar selama-lamanya; melainkan akan
lembah yang dalam di sebelah selatan diha- nguskan (Mal. 4:1; Mat. 13:30, 40; 2
Yerusalem. Di sinilah orang Israel Ptr 3:10).
mengadakan upacara ka- fir, membakar Mereka akan dibinasakan (Mzm. 145:20: 2
anak-anak untuk dipersembah- kan kepada Tes. 1:9; Ibr. 2:14), dilenyapkan (Mzm.
dewa Molokh (2 Taw. 28:3; 33:1, 6). 104:35).
Yeremia meramalkan, karena dosa inilah
maka Tuhan mengadakan lembah, sebuah 3. Hukuman kekal. Berbicara
“Lembah Pembantaian,” di mana mayat- mengenai penghakiman atas orang-orang
ma- yat orang Israel akan dikuburkan di yang jahat, Perjanjian Baru menggunakan
sana ka- rena tidak ada lagi tempat yang istilah “kekal” dan “selama-lamanya.”
lain. Sedang- kan mayat yang lain akan Istilah ini merupakan terjemahan dari
menjadi “makanan burung-burung” (Yer. Yunani Aionios, diterapkan kepada Tuhan
7:32, 33; 19:6; Yes. 30:33). Tidak dapat dan juga kepada manusia. Untuk
diragukan lagi bahwa nubuatan Yeremia menghindarkan salah pengertian, se-
membuat orang Israel menganggap Ge seorang harus mengingat bahwa aionios
Hinnom adalah tempat penghakiman bagi adalah istilah relatif; maknanya ditentukan
orang yang jahat, tempat yang menjijikkan, oleh objek yang diterangkannya. Jadi,
hukuman dan yang me- malukan.14 apabila Kitab Suci menggunakan kata
Menurut tradisi rabi yang bela- kangan, aionios (“se- lama-lamanya,” “kekal”)
mereka menganggap inilah tempat mengenai Allah, itu berarti bahwa Ia
membakar bangkai dan sampah. memiliki eksistensi yang ba- ka–karena
Yesus menggunakan api Hinnom untuk Tuhan itu abadi. Tetapi apabila kata ini
menggambarkan api neraka (misalnya digunakan untuk manusia yang fana atau
dalam Mat. 5:22; 18:9). Sehingga dengan makhluk yang dapat binasa, maka yang
demikian api Hinnom melambangkan api dimaksudkannya ialah selama orang itu
yang meng- hanguskan pada penghakiman hidup atau benda itu masih ada.
yang terakhir. Ia menyebutkan bahwa Yudas 7, sekadar contoh, mengatakan
itulah sebuah penga- laman di balik bahwa Sodom dan Gomora menderita
kematian (Luk. 12:5) dan bah- wa neraka “siksa- an api kekal.” Namun demikian
akan membinasakan tubuh dan jiwa (Mat. kota-kota itu toh tidak terbakar sampai
10:28). sekarang ini. Pe- trus mengatakan bahwa
Bagaimanakah sifat api neraka itu? api itu membakar kota tersebut menjadi
Apa- kah orang akan dibakar di sana debu, menghukum me- reka dengan
selama-lama- nya kebinasaan (2 Ptr. 2:6). “Api kekal”
membakar sampai tidak ada lagi yang
2. Nasib Orang Jahat. Menurut tersisa, dan sesudah itu padam (lihat juga
Alkitab, Allah menjanjikan hidup kekal Yer. 17:27; 2 Taw. 36:19).
hanya kepada orang yang benar. Upah Begitu pula, apabila Kristus
dosa ialah maut, mengirimkan orang jahat masuk ke
dalam “api kekal”
Milenium dan Akhir Dosa 413
(Mat. 25:41), api itu akan membakar orang
jahat dengan “api yang tidak terpadamkan” kaitan dengan Tuhan, maka maknanya ada-
(Mat. 3:12). Api itu padam bila tidak ada lah mutlak–karena Tuhan itu kekal; apabila
lagi sesuatu yang akan dibakarnya.15 itu berkaitan dengan manusia yang fana,
Apabila Kristus berbicara mengenai ma- ka maknanya terbatas.
“sik- saan yang kekal” maka yang Gambaran yang diberikan Kitab Suci
dimaksudkan- Nya bukanlah hukuman me- ngenai hukuman yang dijatuhkan
yang kekal. Yang dimaksudkan-Nya kepada Edom merupakan sebuah contoh
dengan “kehidupan yang kekal (yang akan yang pas dalam penggunaan ini. Yesaya
dinikmati orang yang benar) akan mengatakan bahwa Tuhan akan
berlangsung dari abad-abad kekekalan, menjungkirbalikkan ne- geri itu dengan api
yang abadi dan tidak berkesudahan; ter yang akan menyala- nyala “siang dan
sedang- kan hukuman (bagi orang jahat) malam” dan asapnya akan “naik untuk
akan abadi juga–yang dimaksudkan selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi
bukanlah ketahanan yang abadi dengan reruntuhan turun temurun, tidak ada orang
kesadaran atas penderita- an, melainkan yang melintasinya untuk seterusnya” (Yes.
hukuman yang sempurna dan bersifat final. 34:9, 10). Edom telah dibinasakan, akan
Tamatnya orang-orang yang mengalami tetapi tidak terus menyala sampai se-
siksa kematian yang kedua itu. Kematian karang. Kata “selama-lamanya” di sini
ini untuk selama-lamanya, karena dari situ digu- nakan untuk menyatakan sampai
tidak akan ada lagi dan tidak akan dapat kehancuran itu sempurna betul.
lagi kebangkitan yang bagaimana- pun.”16 Di dalam Kitab Suci dengan jelas dika-
Apabila Alkitab berbicara dari hal takan bahwa “selama-lamanya” itu mengan-
“kele- pasan yang kekal” (Ibr. 9:12) dan dung pengertian keterbatasan. Perjanjian
“hukuman kekal” (Ibr. 6:2), yang La- ma mengatakan bahwa seorang hamba
ditunjukkannya ialah akibat yang kekal me- layani tuannya “selama-lamanya”
dari penebusan dan peng- hakiman– (Kel. 21:6), bahwa Samuel yang masih
bukanlah proses yang berkelanjutan tidak kecil itu tinggal “selama-lamanya” di
ada akhirnya dari penebusan dan peng- dalam bait suci (1 Sam. 1:22), dan bahwa
hakiman. Dengan cara yang sama, apabila Yunus mengira ia akan tetap tinggal
yang dibicarakan mengenai hukuman yang “selama-lamanya” di da- lam perut ikan
abadi dan kekal, yang dimaksudkannya yang besar itu (Yun. 2:6). Per- janjian Baru
ialah hasil akhir dan bukan proses menggunakan istilah ini dengan cara yang
penghukuman itu. Kematian orang jahat sama: sekadar contoh, Paulus me- nasihati
itu merupakan kematian yang akhir dan Filemon supaya menerima Onesimus
selama-lamanya. “se- lama-lamanya” (Filemon 15). Dalam
semua contoh yang disebutkan di atas
4. Disiksa selama-lamanya. Ungkapan “selama-la- manya” berarti “selama orang
yang digunakan Alkitab “sampai selama- itu masih hi- dup.”
la- manya” (Why. 14:11; 19:3; 20:20) turut Mazmur 92:7 mengatakan bahwa orang
juga membantu kepada kesimpulan bahwa jahat akan dibinasakan selama-lamanya.
proses menghukum Setan dan orang jahat Dan nubuatan mengenai akan adanya keba-
akan ber- langsung secara kekal. Akan karan yang hebat yang terakhir, Maleakhi
tetapi seperti “kekal atau selama-lamanya” berkata, “Bahwa sesungguhnya hari itu da-
maka objek itulah .yang menjelaskan tang, menyala seperti perapian, maka semua
makna pasti dari
kata “selama-lamanya.” Apabila hal itu
ber-
414 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
orang gegabah dan setiap orang yang
berbuat fasik menjadi seperti jerami dan babkan orang-orang lain sengsara.
akan ter- bakar oleh hari yang datang itu, Sementara sebagian lagi ada yang hidup
firman Tuhan semesta alam, sampai tidak relatif bermoral, penuh damai, kesalahan
ditinggalkannya akar dan cabang mereka” mereka pada haki- katnya ialah menolak
(Mal. 4:1). keselamatan yang dise- diakan Kristus.
Sekali orang jahat–Setan, malaikat- Apakah adil mereka menda- pat hukuman
malai- kat jahat umat yang tidak bertobat– yang sama?
dibina- sakan oleh api, baik akar maupun Kristus berkata, “Adapun hamba yang
cabangnya, maka tidak ada gunanya lagi tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang ti-
untuk maut mau- pun hades (baca bab 25). dak mengadakan persiapan atau tidak
Ini juga akan dibinasakan Tuhan selama- mela- kukan apa yang dikehendaki
lamanya (Why. 20:14). tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Oleh karena itu, Alkitab menjelaskan Tetapi barangsiapa tidak tahu akan
de- ngan tandas, bahwa hukuman, bukan kehendak tuannya dan mela- kukan apa
peng- hukuman, yang kekal–itulah yang harus mendatangkan pukul- an, ia
kematian yang kedua. Setelah hukuman ini akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang
tidak akan ada lagi kebangkitan; efeknya yang kepadanya banyak diberi, dari pa-
adalah kekal. danya akan banyak dituntut, dan kepada sia-
Uskup Agung William Temple benar pa yang banyak dipercayakan, dari
keti- ka ia menyatakan, “Satu hal yang padanya akan lebih banyak lagi dituntut”
dapat kita katakan dengan yakin: Siksaan (Luk. 12:47, 48).
kekal harus- lah dikesampingkan. Jika Jelaslah, bahwa orang yang
orang tidak meng- impor pengertian yang memberontak melawan Allah yang paling
tidak Alkitabiah, dari Yunani tentang sikap banyak menderita dibandingkan dengan
kebakaan jiwa individu, dan kemudian orang yang tidak. Akan tetapi kita harus
membaca Perjanjian Baru de- ngan apa mengerti puncak penderitaan mereka dalam
yang telah ada dalam benak me- reka, istilah “kematian yang kedua” yang
mereka akan memperoleh dari dalam- nya ditanggung Kristus di kayu salib. Di sa-
(Perjanjian Baru) suatu kepercayaan, nalah Ia menanggung dosa-dosa dunia. Be-
bukannya dalam siksaan kekal, melainkan ratnya perpisahan dengan Bapa-Nya yang
pembinasaan atau pemusnahan. Apilah diakibatkan dosa yang membuat derita
yang disebut aeonian (kekal), bukannya yang dialami-Nya begitu pahit–duka yang
kehidupan yang dilemparkan ke tidak terperikan. Begitulah kelak akan
dalamnya.”17 dirasakan orang yang hilang. Mereka
Hukuman selengkapnya dari hukum menuai apa yang ditaburnya bukan hanya
Allah telah dilaksanakan, tuntutan keadilan ketika masih hidup di dunia, tetapi juga
dipenuhi. Surga dan bumi menyatakan pada waktu pemusnahan yang terakhir. Di
kebenaran Tu- han. hadapan Allah, kesalahan yang mereka
rasakan karena dosa-dosa yang mereka
5. Prinsip hukuman. Kematian adalah lakukan akan membuat mereka men- derita
hukuman yang paling tinggi sebagai akibat sengsara tak terperikan besarnya. Se-
dosa. Akibat dosa mereka, semua orang makin besar kesalahan, semakin besar pula
yang menolak keselamatan yang diberikan deritanya. Setan, si penghasut dan
Tuhan akan mati selama-lamanya. Tetapi penganjur dosa, akan paling menderita.l8
ada seba- gian yang melakukan dosa yang
keji, kejahat- an yang mereka senangi Pembersihan Bumi. Dalam melukiskan
sehingga menye- hari Tuhan, manakala semua jejak bekas
do-
Milenium dan Akhir Dosa 415
sa dilenyapkan, Petrus berkata, “Pada hari
itu langit akan lenyap dengan gemuruh kutuk dosa telah diangkat (Why. 22:3).
yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan Sehubungan dengan datangnya hari Tu-
hangus dalam nyala api, dan bumi dan han, saat mana dosa dan orang yang tidak
segala yang ada di atasnya akan hilang mau bertobat akan dibinasakan, Petrus ber-
lenyap” (2 Ptr. 3:10). kata kepada semua, “Jadi, jika segala
Api yang akan membinasakan orang sesuatu ini akan hancur secara demikian,
jahat sekaligus akan membersihkan orang betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
jahat dari dunia ini dan juga pencemaran yaitu kamu yang menantikan dan
dosa. Dari reruntuhan dunia ini Allah akan mempercepat keda- tangan hari Allah.”
mengadakan “langit yang baru dan bumi Dengan mengandalkan pengharapannya
yang baru, sebab langit yang pertama dan atas janji kedatangan Kris- tus yang kedua
bumi yang pertama telah berlalu, dan laut kali, ia menegaskan, “Kita menantikan
pun tidak ada lagi (Why. 21:1). Dari tempat langit yang baru dan bumi yang baru, di
yang telah disucikan ini, dunia yang telah mana terdapat kebenaran. Sebab itu,
diciptakan kembali–rumah kediaman saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
mereka yang telah ditebus–Allah akan me- nantikan semuanya ini, kamu harus
menghapus selama-lamanya tangisan, berusaha, supaya kamu kedapatan tak
kesakitan, dan maut (Why. 21:4). Akhirnya bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia” (2 Ptr.
Referensi
3:11, 13, 14).
1 . Lihat-SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 885.
2 . Lihat Questions on Doctrine, hlm. 495.
3. . “Apabila binatang dan nabi palsu itu dicampakkan ke dalam lautan api (Why. 19:20), dan “semua orang
lain” (Why. 19:21), atau “yang sisa,” dari pengikut-pengikut mereka akan dibinasakan dengan pedang Kristus.
Mereka terdiri dari raja-raja, panglima, para pahlawan, dan “semua orang, baik yang merdeka maupun hamba”
(Why. 19:18). Golongan yang sama juga disebutkan di bawah meterai keenam, yang berusaha menyembunyikan
diri dari wajah Anak Domba itu (Why. 6:14-17) tatkala langit lepas seperti gulungan dan setiap gunung dan pulau
bergerak. Jelaslah gambaran Kitab Suci ini menggambarkan peristiwa yang menggoncang yang serupa itu,
kedatangan Kristus yang kedua kali.
“Berapa banyak yang terlibat dalam kematian “orang yang lain” itu? (Why. 19:21). Sesuai dengan Wahyu 13:8
yang terdapat hanya ada dua golongan orang yang didapati di atas dunia ini pada waktu kedatangan Kristus yang
kedua kali: ‘semua orang yang tinggal di atas dunia harus menyembah dia (binatang itu), yang namanya tidak
tertera di dalam buku kehidupan.’ Dengan demikian, itulah terbukti bahwa jika ‘yang sisa’ itu ‘dibunuh dengan
pedang’ (Why. 19:21), tidak ada yang tinggal hidup kecuali orang-orang yang menahan binatang itu dengan
namanya, mereka yang tertulis namanya di dalam buku kehidupan itu (Why. 13:8)” (SDA Bible Commentary,
edisi revisi, jilid 7, hlm.885).
4. . Bnd. Questions on Doctrine, hlm. 500. Kambing jantan yang dilepas ke pedang gurun (scapegoat) bukanlah
Ju- ruselamat orang benar.
5. . Septuaginta menggunakan ungkapan ini untuk padanan atau terjemahan dari bahasa Ibrani tehom, “dalam”
di dalam Kejadian 1:22. Ini menunjukkan bahwa kondisi dunia selama milenium memantulkan paling sedikit
dalam satu bagian keadaan dunia pada mula pertama ketika “bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita.” Lihat
SDA Bible Commentary„ edisi revisi, jilid 7, hlm. 879.
6. . Kenyataan bahwa mereka memerintah, atau memiliki kekuasaan tidaklah selamanya berarti bahwa haruslah
ada orang jahat yang hidup di atas dunia. Pada mulanya, Allah memberikan kepada Adam dan Hawa sebuah
wilayah kekuasaan untuk diperintah (Kej 1:26). Sebelum mereka jatuh ke dalam dosa, mereka memerintah atas
sebagian ciptaan yang diberikan Tuhan untuk mereka kelola. Untuk memerintah bagi seseorang tidak harus ada
rakyatnya yang tidak mau patuh.
7. SDA Bible Commentary,’edisi revisi, jilid 7, hlm. 880.
8. . Maxwell, God Cares (Boise, ID: Pacific Press, 1985), jilid 2, hlm. 500.
9. . Gambaran yang diberikan Wahyu mengenai turunnya Yerusalem Baru tidaklah memerlukan petunjuk waktu
yang tepat atas turunnya, karena dalam bab sebelumnya telah kita ketahui bahwa “kota yang diidam-
idamkan” itu dikelilingi oleh pasukan Iblis. Gambaran ini mengarahkan kepada kesimpulan bahwa Yerusalem Baru
sudah harus turun sebelum dunia ini diremajakan kembali.
416 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
10. Nama Gog dan Magog berkaitan dengan musuh-musuh Israel, yang menyerang umat Tuhan dan Yerusalem sesudah
masa pembuangan (baca Yeh. 38:2, 14-16). Pelbagai nubuatan Perjanjian Lama mengenai Israel belum digenapi
seluruhnya. Nubuatan itu akan digenapi dalam Israel rohani. Oleh karena itu, gabungan pasukan yang hebat yang
dibicarakan Yehezkiel yang akan datang menyerang Yerusalem akan digenapi apabila Tuhan membiarkan Setan
dengan pasukannya yang tidak diselamatkan itu, menyerang umat-Nya dan kota suci-Nya pada peperangan yang
terakhir, pergolakan yang besar itu.
11. Questions on Doctrine, hlm. 505.
12. Bnd. SDA Bible Commentary edisi, jilid 4, hlm. 708.
13. Bnd. SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 579.
14. Lihat “Neraka,” SDA Dictionary, edisi revisi, hlm. 475.
15. Bnd, Nubuat Yeremia mengenai kebinasaan Yerusalem dengan api yang menghabiskan (Yer. 17:27), digenapi
ketika Nebukadnezar menduduki kota itu (2 Taw. 36:19). Api menghanguskan kota itu, setelah binasa, maka api
pun padam.
16. Questions on Doctrine hlm. 539.
17. William Temple, Christian Faith and Life (New York: Macmillan, 1931), hlm. 81.
18. Bnd. “Neraka,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 475.
4
Di dunia baru, yang menjadi tempat tinggal orang-orang saleh,
Allah akan menyediakan tempat kekal bagi orang yang telah ditebus
lengkap dengan lingkungan yang sempurna bagi kehidupan yang
abadi, penuh kasih sayang, kesukaan dan belajar di hadapan hadi-
rat-Nya, karena penderitaan dan kematian telah tiada. Perbantahan
besar itu sudah berakhir, dan dosa tidak akan pernah ada lagi. Segala
sesuatu, yang bernyawa maupun tidak bernyawa, akan menyatakan
bahwa Allah adalah kasih; dan Ia akan bertakhta selama-lamanya,
Amin.––Fundamental Beliefs,––28.
BAB 28

DUNIA BARU

menceritakan dari hal

S etelah ajal mendekat kepada seorang


anak lelaki berkata dengan tenang, “Ru-
mahku di surga, tetapi aku tidak rindu
penciptaan Tuhan
dunia yang
atas

pulang ke rumah.” Seperti anak itu,


banyak orang merasa bahwa pada waktu
meninggal maka surga merupakan pilihan
yang lebih disukai ketimbang “tempat
lain,” akan tetapi itu me- rupakan suatu
kemalangan atas realitas dan perangsang
hidup di sini dan sekarang. Jika pandangan
yang dianut oleh banyak orang itu benar
tentang kehidupan sesudah yang seka-
rang, maka perasaan ini dapatlah
dibenarkan. Akan tetapi menurut gambaran
dan petunjuk Kitab Suci menyatakan apa
yang disediakan Allah untuk dinikmati
orang yang ditebus itu merupakan hidup
yang jauh lebih cemerlang daripada yang
ada sekarang, maka hanya sedikit orang
yang enggan meninggalkan du-
nia yang baru itu, untuk memperolehnya.

SIFAT DUNIA BARU

Suatu Realitas yang Sungguh-sungguh.


Dua bab pertama dari Alkitab
4
sempurna sebagai sebuah rumah kediaman bagi makhluk
manusia yang diciptakan-Nya itu. Dua bab akhir Alkitab
juga berbicara me- ngenai karya agung Tuhan atas dunia
yang sempurna bagi manusia–tetapi kali ini yang
dimaksudkan ialah dunia yang diciptakan kembali, dunia
yang dipulihkan dari kerusakan yang diakibatkan oleh
dosa.
Berulang-ulang Alkitab menyatakan bah- wa rumah
kekal, akan menjadi tempat yang sungguh nyata, tempat
yang dihuni manusia yang memiliki tubuh dan otak, yang
dapat me- lihat, mendengar, menjamah, merasa, men- cium
bau, bertindak, membayangkan, menguji dan mengalami
secara utuh. Di dunia barulah Allah akan menempatkan
surga yang se- sungguhnya itu.
Dua Petrus tiga dengan tepat memberikan gambaran
ringkas latar belakang yang Alki- tabiah dari hal konsep
ini. Petrus berbicara mengenai dunia dahulu kala
(sebelum da- tangnya air bah) sebagai “telah sejak dahulu,
dan juga bumi,” yang telah dibinasakan de- ngan air.
Dunia atau bumi yang kedua adalah “bumi yang
sekarang,” satu bumi yang akan

4
420 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
dibasuh oleh api untuk menyiapkan dunia
yang ketiga, “bumi yang baru, di mana rena itu, dalam pengertian yang lebih luas,
terda- pat kebenaran” (ayat 6, 7,13).1 kerajaan Allah dan pemerintahan-Nya dan
Dunia “ke- tiga” yang dikatakan di sini penduduk yang dengan sukarela menerima
adalah dunia yang sama nyatanya dengan pemerintahan-Nya, Kitab Suci
dua dunia yang per- tama. menyebutnya “kerajaan surga.”
Jawaban yang diberikan Tuhan
Kelanjutan dan perbedaan. Istilah melebihi apa yang dimohon dalam Doa
“dunia baru” mengungkapkan baik Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu,
kelanjutan mau- pun perbedaan dari dunia jadilah kehendak- Mu di bumi seperti di
yang ada sekarang. Dalam khayal Petrus surga” apabila Ia menempatkan kembali
dan Yohanes, mereka melihat dunia yang Yerusalem Baru ke Planet Bumi ini (Why.
sudah tua dibasuh dengan api dari segala 21:1,2). Ia tidak hanya membarui dunia,
noda dan kemudian dibarui (2 Ptr. 3:10-13; tetapi juga membuatnya menjadi mulia.
Why. 21:1).3 Kemudian dunia yang baru, Statusnya lebih penting da- ripada sebelum
dunia ini, bukan lagi tempat yang asing. Kejatuhan, dunia ini menjadi ibukota alam
Walaupun sudah dibarui, dunia ini tetap semesta.
dapat dikenali––sebagai rumah. Betapa in-
dahnya! Bagaimanapun, dunia ini telah Gambaran secara Fisik. Yohanes meng-
menjadi baru, baru dalam pengertian gunakan istilah-istilah yang romantik
bahwa Allah menyingkirkan dari untuk menggambarkan keindahan
permukaan bumi ini segala noda yang Yerusalem Baru; Kota itu bagaikan
diakibatkan dosa. “pengantin perempuan yang berdandan
untuk suaminya” (Why. 21:2). Lukisan
YERUSALEM BARU yang diberikannya mengenai ciri-ciri fasik
kota itu menggambarkan kepa- da kita
Yerusalem Baru adalah ibukota dunia keadaannya.
ba- ru. Di dalam bahasa Ibrani, Yerusalem
arti- nya “kota damai.” Yerusalem yang di 1. Cahayanya. Ciri khusus yang
dunia ini jarang dapat mempertahankan pertama yang dicatat Yohanes ketika ia
namanya, akan tetapi Yerusalem Baru melihat “mempelai Anak Domba” adalah”
dengan sangat tepat akan memantulkan cahaya- nya” (Why. 21:9, 11). Kemuliaan
kenyataan itu. Tuhan me- nerangi kota itu, membuat sinar
matahari dan bulan menjadi tidak
Mata rantai Penghubung. Salah satu pe- dibutuhkan lagi (Why. 21:23, 24). Tidak
mahaman yang terkandung dalam kata itu ada lorong-lorong gelap yang menodai
adalah bahwa kota tersebut Yerusalem Baru, karena tem- bok-tembok
menghubungkan surga dan dunia yang dan jalan-jalannya tembus caha- ya dan
baru. Pada dasarnya, istilah surga “sebab malam tidak akan ada lagi di sana”
mengandung arti “langit.” Alki- tab (Why. 21:25). “Dan malam tidak akan ada
menggunakannya untuk menunjuk kepa- lagi di sana, dan mereka tidak memer-
da (1) cakrawala (Kej. 1:20), (2) langit lukan cahaya lampu dan cahaya matahari,
yang sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka”
berbintang (Kej. 1:14-17), dan (3) “langit (Why. 22:5).
ketiga,” tempat beradanya Firdaus (2 Kor.
12:2-4). Dari hubungan “langit” dengan 2. Bangunannya. Allah menggunakan
Fir- daus ini, itu sinonim dengan Firdaus, hanya bahan yang terbaik saja, untuk
tempat takhta Allah dan kediaman Allah. pemba-
Oleh ka-
Dunia Baru 421
ngunan kota itu. Dindingnya terbuat dari
batu yaspis, “permata yang, paling indah” 3. Makanan dan persediaan air. Dari
(Why. 21:11, 18). takhta Allah yang terletak di pusat kota itu,
Kedua belas pintu gerbangnya, masing- mengalirlah “sungai air kehidupan” (Why.
masing terbuat dari mutiara, menjadi jalan 22:1). Seperti pohon ara yang banyak ca-
masuk ke dalam kota. Dasar-dasar tembok bangnya dan rimbun, pohon kehidupan itu,
kota itu, dihiasi dengan segala jenis bertumbuh “di seberang menyeberang sungai
permata: yaspis, nilam, mirah, zamrud, itu.” Buahnya tiap-tiap bulan, dua belas
unam, sardis, ratna cempaka, beril, krisolit, bulan berbuah terus, merupakan unsur
krisopras, lazu- ardi, kecubung (Why. yang amat penting bagi umat manusia,
21:19, 20). yang tidak me- reka peroleh sejak Adam
Tetapi permata-permata berharga itu dan Hawa diusir dari taman Eden–
bukanlah satu-satunya bahan untuk pemba- memulihkan usia lanjut yang sudah aus
ngunan kota tersebut. Karena sebagian dan lelah (Why. 22:2; Kej 3:22).
besar bangunan kota yang Allah dirikan Barangsiapa yang memakan buah dari
itu–ge- dung-gedung serta jalan-jalannya– pohon kehidupan ini tidak memerlukan
berasal dari emas murni (Why. 21:18, 21), ma- lam untuk istirahat (bandingkan Why.
logam mulia yang dikenal pada zaman ini. 21:25), karena di negeri yang baru itu
Demikian pula emas yang dipakai adalah mereka tidak akan pernah lagi merasa letih.
emas murni yang pernah dikenal sekarang,
sebab Rasul Yohanes menyebutnya “emas RUMAH KITA YANG KEKAL
murni bagaikan kaca bening” (Why.
21:18). Alkitab menyatakan dengan jelas
Permata dihasilkan oleh derita: sebuah bahwa pada akhirnya orang yang telah
Benda kecil masuk ke dalam tiram, sesuatu diselamatkan akan mewarisi bumi (Mat.
yang mengganggu dan memedihkan, dan 5:5; Mzm. 37:9, 29; 115:16). Yesus berjanji
makhluk yang dimasuki itu menderita menyediakan bagi para pengikut-Nya
karena- nya, namun pengganggu yang “tempat kediaman” di rumah Bapa-Nya
menyakitkan itu diubah menjadi mutiara (Yoh. 14:1-3). Sebagaimana telah kita
yang sangat ber- kilau-kilauan. Pintu-pintu katakan lebih dahulu, lokasi takhta Bapa
gerbangnya dari mutiara. Pintu masuk bagi menurut Kitab Suci, dan pusat surga adalah
saudara dan saya, disediakan Tuhan di Yerusalem Baru, yang akan turun ke
dengan derita pribadi yang tidak ada dunia ini (Why. 21:2, 3, 5).
batasnya, yakni dalam Kristus yang
memperdamaikan
, segala sesuatu kepada Rumah Kota. Yerusalem Baru adalah kota
di- ri-Nya sendiri.”4 yang diidam-idamkan Abraham (Ibr.
Sebagaimana pentingnya daftar bahan- 11:10). Di dalam kota yang besar itu
bahan yang digunakan dewasa ini untuk Kristus menye- diakan “tempat kediaman”
pem- bangunan kota, hal itu merupakan fakta (Yoh. 14:2), atau sebagaimana kata aslinya
bah- wa malaikat yang menunjukkan kota menyatakan, “tempat bagimu”–rumah
itu ke- pada Yohanes mengukur tembok- kediaman yang sesungguhnya.
temboknya. Bahwa tembok itu dapat
diukur, bahwa tem- bok itu memiliki Tempat tinggal. Akan tetapi orang yang
ketinggian, panjang dan te- balnya telah ditebus itu tidak tinggal dalam batas
menyatakan kepada orang modern yang tembok-tembok Yerusalem Baru itu saja.
mentalitasnya berorientasi kepada data, dan Mereka akan mewarisi bumi. Dari rumah
kenyataan kota itu.
422 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
kota mereka, umat tebusan itu akan pergi
ke pedalaman untuk merencanakan dan Kesukaan mereka yang terbesar ialah
memba- ngun rumah idaman mereka, untuk memuliakan Tuhan.
menanam ta- naman, menuai dan
memakannya (Yesaya 65:21). Aktivitas Jasmani di Dunia Baru. Kehi-
dupan di dunia baru akan merupakan tan-
Tinggal Bersama Tuhan dan Kristus. Di tangan bagi orang-orang yang sangat
dunia baru, janji yang disampaikan Yesus berhas- rat akan kehidupan kekal.
ke- pada murid-murid-Nya dulu akan Pandangan selin- tas mengenai kategori
mencapai kegenapannya yang kekal: kegiatan yang tersedia bagi umat yang
“Supaya di tempat di mana Aku berada, ditebus merangsang selera kita, tetapi tidak
kamu pun berada” (Yoh. 14:3). Tujuan membatasi kemungkinan- kemungkinan.
penjelmaan, “Allah be- serta kita,” Kita mengetahui bahwa menurut janji
akhirnya terpenuhi. “Lihatlah, kemah yang tertera dalam Kitab Suci, orang-orang
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia yang ditebus itu akan “mendirikan rumah-
akan diam bersama-sama dengan me- reka. ru- mah dan mendiaminya juga” (Yes.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia 65:21). Pembangunan menyangkut
akan menjadi Allah mereka” (Why. 21:3). perencanaan, konstruksi, pemeliharaan dan
Di sinilah orang yang telah diselamatkan kemampuan untuk membentuk dan
itu memperoleh hak hidup di hadapan Bapa membangun kembali. Dari kata
dan Anak, dalam persekutuan dengan “mendiami” kita dapat menarik ke-
mereka. simpulan dari seluruh spektrum kegiatan
hi- dup sehari-hari.
HIDUP DI DUNIA BARU Motif utama eksistensi dunia baru
secara keseluruhan adalah pemulihan
Bagaimanakah gerangan hidup di dunia kembali apa yang telah direncanakan
baru itu? Tuhan bagi makhluk ciptaan-Nya sejak
semula. Di Eden Tuhan memberikan
Memerintah Bersama Allah dan kepada leluhur manusia itu se- buah taman
Kristus. Allah akan melibatkan orang yang supaya mereka “mengusahakan dan
ditebus itu untuk mengurusi kerajaan-Nya. memeliharanya” (Kej. 2:15). Jika, seperti
“Takhta Al- lah dan takhta Anak Domba yang dikatakan Yesaya, di dunia baru itu
akan ada di da- lamnya dan hamba-hamba- mereka akan menanam anggur, mengapa
Nya akan ber- ibadah kepada-Nya. Dan ti- dak pohon buah-buahan dan ladang
mereka akan me- merintah sebagai raja gandum? Jika, sebagaimana ditunjukkan
sampai selama-lama- nya” (Why. 22:3-5; dalam Wahyu, mereka akan memainkan
Bandingkan 5:10). kecapi, mengapa bukan dengan terompet
Kita tidak mengetahui sejauh mana dan instrumen musik lainnya?
keter- libatan mereka dalam pemerintahan Sesungguhnya, Allah sendiri yang
itu. Na- mun demikian, kita dapat menduga menanamkan di dalam manusia itu
bahwa peranan yang dilakonkan mereka di dorongan kreatif serta menempatkan
dalam kerajaan itu adalah peran yang mereka di sebuah dunia yang tidak
penting, umat tebusan ini menjadi duta- mengenal batas potensi (Kej. 1:28-31).
duta Kristus kepada alam semesta,
memberikan kesaksian dari hal Kehidupan Sosial di Dunia Baru. Di da-
pengalaman mereka dari hal kasih Allah. lam pergaulan yang abadi tidak ada yang
Dunia Baru 423
tidak penting, semuanya menggembirakan
kita. sosial yang harmonis dengan malaikat-
malai- kat yang penuh berkat dan orang
1. Sahabat dan keluarga. Akankah yang setia- wan dari zaman ke zaman...––
kita mengenal sahabat-sahabat dan inilah yang akan membantu menegakkan
keluarga kita setelah keadaan kita kebahagiaan umat yang ditebus itu.
dimuliakan, dan diubah menjadi serupa
dengan citra Yesus? Setelah Kristus 2. Perkawinan? Beberapa orang yang
bangkit dari kubur, murid-murid-Nya tidak hidup pada zaman Kristus membawa kasus
mengalami kesulitan untuk mengenali- seorang janda yang kawin berkali-kali dan
Nya. Maria mengenali suara-Nya (Yoh. terus-menerus ditinggal oleh kematian
20:11-16), Thomas mengenali fisik-Nya suami, telah bersuamikan 7 orang. Mereka
(Yoh. 20:27,28), dan murid yang dari mena- nyakan kepada Yesus, kalau pada
Emaus mengenali tingkah laku-Nya (Luk. hari ke- bangkitan kelak, istri siapakah ia
24:30, 31, 35). Di dalam kerajaan surga, nanti? Da- patlah dibayangkan betapa
Abraham, Ishak dan Yakub tetap memiliki rumitnya kelak keadaan bila perkawinan
ciri-ciri ke- pribadian dan nama mereka yang di dunia ini dilanjutkan di surga.
(Mat. 8:11). Kita dapat memastikan bahwa Jawaban yang diberikan Kristus
di dunia baru itu kita akan terus menyatakan hikmat yang dimiliki Ilahi:
mengadakan hubungan de- ngan orang- “Pada waktu kebangkitan orang tidak
orang yang kita kenal dan kita kasihi. kawin dan tidak dikawinkan melainkan
Sesungguhnya, pergaulan yang hidup seperti malaikat di surga” (Mat.
demikian masih akan tetap kita nikmati di 22:29, 30).
sana–bukan hanya dengan keluarga dan Apakah dengan demikian orang-orang
sahabat yang kita kenal sekarang–yang yang telah diselamatkan itu tidak akan
membuat surga itu menjadi tempat idaman mem- peroleh keuntungan yang dirasakan
bagi kita. Kekayaan yang ada “tidaklah dalam pernikahan sekarang ini? Di dunia
dapat dibandingkan de- ngan nilai-nilai yang baru orang-orang yang telah
abadi dalam hubungan dengan Allah dan diselamatkan itu tidak akan pernah
Bapa; dengan Juruselamat kita; dengan dihalangi dari kebaikan yang pernah
Roh Kudus; dengan para malaikat; dengan diperoleh! Allah telah berjanji bahwa “Ia
orang-orang saleh dari segala rum- pun, tidak akan menahan kebaikan dari orang
bahasa, suku-bangsa; dan dengan kelu- yang hidup tidak bercela” (Mzm. 84:12).
arga-keluarga kita. Tidak ada kepribadian Jika ini berlaku dalam kehidupan ini,
yang rusak, keluarga yang retak atau hu- betapa pula dengan kehidupan mendatang.
bungan yang kacau. Keutuhan dan Intisari perkawinan ialah kasih. Ikhtisar
keutuhan belaka yang akan meliputi kegembiraan adalah pernyataan kasih.
semesta atau uni- versal. Keutuhan fisik Kitab Suci berkata, “Allah adalah kasih,”
dan mental akan mem- buat surga dan dan “di hadapan-Mu ada sukacita
kekekalan menjadi kegenapan yang berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada
sempurna.5 nikmat senantiasa” (1 Yoh. 4:8; Mzm.
“Kasih dan simpati yang telah 16:11). Di dunia baru tidak ada seorang
ditanamkan Allah sendiri di dalam jiwa pun yang kekurangan baik kasih maupun
akan menemukan kesejatian yang sepenuh- kegembiraan dan kenikmatan. Di sana
penuhnya dan kein- dahan yang paling tidak ada seorang pun yang merasa
manis. Hubungan yang sejati dengan kesepian, merasa hampa dan tidak dikasihi.
makhluk yang kudus, kehidupan Kita dapat berharap bahwa Khalik yang
penuh kasih, yang telah merencanakan per-
424 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
kawinan untuk mendatangkan
kegembiraan di dunia ini, kelak akan tetap segar untuk mengeluarkan kuasa
memperoleh sesuatu yang jauh lebih baik– pikir- an, badan dan jiwa.”
sesuatu yang jauh lebih tinggi daripada
perkawinan seperti halnya dengan dunia Mengejar yang Rohani di Dunia Baru.
baru-Nya. Kehidupan yang kekal tidak akan ada
artinya jika terpisah dari Kristus. Dari
KEHIDUPAN INTELEKTUAL DI kekekalan ke- pada kekekalan orang-orang
DUNIA BARU yang ditebus itu akan lapar dan dahaga
akan Yesus–untuk memperoleh
Pemulihan mental. “Dan daun pohon-po- pemahaman yang lebih luas dari hal hidup-
hon itu dipakai untuk menyembuhkan Nya dan pekerjaan-Nya, untuk
bang- sa-bangsa” (Why. 22:2). memperoleh perhubungan yang lebih
Penyembuhan yang dikatakan dalam banyak dengan Dia, untuk memperoleh
Wahyu ini lebih dari sekadar waktu lebih banyak bersaksi bagi dunia-
“pengobatan”– artinya juga “pemulihan,” dunia yang tidak jatuh ke dalam dosa
ka- rena di sana tidak ada lagi orang yang mengenai kasih-Nya yang tiada taranya,
sakit (Yes. 33;24, 20). Sebagaimana karena tabiat yang me- mantulkan-Nya
mereka me- makan buah kehidupan, lebih akrab. Orang-orang yang telah
begitulah orang yang telah ditebus itu ditebus Kristus itu akan hidup bagi Yesus
bertumbuh secara fisik dan mental, yang dan dengan Dia. Mereka akan beristi- rahat,
sudah berabad-abad dikacaukan oleh dosa; memperoleh kepuasan yang penuh, di
mereka akan dipulihkan kembali ke dalam dalam Dia untuk selama-lamanya!
citra Allah. Kristus sendiri hidup untuk melayani
(Mat. 20:28), dan Ia memanggil para peng-
Potensi Tak Terbatas. Kekekalan ikut-Nya untuk memperoleh hidup yang
membe- rikan pemikiran-pemikiran seru- pa. Bekerja dengan Dia sekarang,
intelektual yang tidak terbatas. Di dunia mendatang- kan pahala dan memang itulah
baru “pikiran yang baka akan merenung- pahala. Dan perhubungan yang demikian
renungkan keajaiban kuasa kreatif Tuhan menghasilkan berkat yang lebih besar dan
dengan kenikmatan yang tidak pernah hak untuk bekerja dengan Dia di dunia
gagal, merenungkan rahasia kasih yang yang baru. Di sanalah, dengan
mendatangkan penebusan itu. Di sana tidak kegembiraan dan kepuasan besar, “hamba-
akan ada lagi kekejaman, musuh yang licik hamba-Nya akan beribadah kepada- Nya”
untuk menggoda agar me- lupakan Tuhan. (Why. 22:3).
Segala kemampuan dikem- bangkan, Walaupun mereka yang telah ditebus
segala daya pikir ditingkatkan. Per- Kristus itu mempunyai kesempatan untuk
tambahan pengetahuan tidak akan mele- meneliti perbendaharaan permata Tuhan
lahkan pikiran atau membuat tenaga dan alam, ilmu yang paling populer
lemah. Daya inisiatif yang agung dan mulia tetaplah ilmu mengenai salib itu. Dengan
mening- kat terus, aspirasi yang paling kemampuan inte- lek yang telah dipulihkan
tinggi dicapai, ambisi yang paling agung dan tajam seperti yang direncanakan Tuhan
diwujudkan; akan tetapi masih ada yang sejak semula un- tuk mereka miliki, dengan
tetap harus dijangkau, ketinggian yang sirnanya dosa, me- reka akan mampu
senantiasa baru, keajaiban yang selalu mengerti kebenaran rohani di dalam satu
patut dikagumi, kebenaran-kebe- naran cara yang satu-satunya dapat mereka
baru untuk dipahami, objek-objek yang rindukan di sini. Mereka akan mem- buat
mata pelajaran dari hal keselamatan–
Dunia Baru 425
sebuah mata pelajaran yang berisi
kedalaman, ketinggian dan keluasannya dan semua pendusta” (Why. 21:8; 22:15).
yang melebihi segala imajinasi–pelajaran Semua alasan masuknya dosa itu,
dan nyanyian me- reka sepanjang zaman semuanya harus dihancurkan.
kekekalan. Melalui pelajaran ini mereka “Semua bekas kutuk itu dihapuskan....
yang ditebus akan meli- hat kebenaran Satu-satunya yang tersisa: Penebus kita
yang lebih besar sebagaimana terdapat di akan tetap memiliki tanda bekas
dalam Yesus. penyaliban-Nya. Luka di dahi-Nya, di
Dari minggu ke minggu orang yang lambung-Nya, di tangan dan kaki-Nya,
telah diselamatkan berkumpul bersama- adalah satu-satunya bekas ke- kejaman
sama untuk mengadakan perbaktian Sabat: yang diakibatkan dosa. Kata sang nabi,
“Dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh dengan memandang Kristus dalam ke-
umat manusia akan datang untuk sujud muliaan-Nya: ‘Ada kilauan seperti cahaya,
menyembah di ha dapan-Ku, firman sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah
Tuhan.” (Yes. 66:23). ter- selubung kekuatan-Nya.’ Hab. 3:4.
Mela-
DI SANA TIDAK ADA LAGI... lui abad-abad kekekalan luka-luka Golgota
akan menyatakan pujian dan kuasa-Nya.”8
Semua yang Jahat Telah Dimusnah-
kan. Beberapa janji yang paling Yang Dulu Telah Dilupakan. Di dunia
mengesankan dan memberikan hiburan ba- ru, menurut nabi Yesaya, ‘hal-hal yang
dalam dunia baru itu, ialah tentang sesuatu da- hulu tidak akan diingat lagi, dan tidak
yang tidak akan pernah lagi ada di sana. akan timbul lagi dalam hati’ (Yes. 65:17).
“Dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan Bagai- manapun, dengan membaca konteks
ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, itu, nya- talah bahwa kesusahan-kesusahan
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang hidup yang dahulu akan dilupakan umat
lama itu telah berlalu” (Why. 21:4). tebusan (baca Yes. 65:16). Mereka tidak
Semua yang jahat akan lenyap selama- akan melu- pakan hal-hal baik yang
la- manya karena Allah akan dilakukan Tuhan untuk mereka, anugerah
memusnahkan se- gala bentuk dosa, yang berkelimpahan yang justru membuat
penyebab segala yang ja- hat. Alkitab mereka selamat, mem- buat pergumulan
menyebutkan pohon kehidupan sebagai dosa ini sama sekali tidak ada lagi artinya.
bagian dari dunia baru, tetapi tidak Pengalaman umat saleh sen- diri dari hal
sekalipun disebutkan di sana termasuk anugerah Kristus yang menyela- matkan
pohon pengetahuan yang baik dan yang merupakan inti kesaksian mereka da- lam
jahat atau apa pun lainnya yang menjadi abad-abad kekekalan.
sumber peng- godaan. Di negeri yang Selain itu, sejarah dari bentuk-bentuk
senang itu orang Kristen tidak lagi dosa merupakan satu unsur penting dari
berperang melawan dunia, daging atau jaminan bahwa “kesengsaraan tidak akan
yang jahat. timbul dua kali!” (Nah. 1:9). Pikiran-
Jaminan bahwa dunia baru akan tetap pikiran tentang pa- hitnya akibat dosa telah
“baru” walaupun para imigran dari dunia menghasilkan pela- yanan yang membuat
yang dicemari dosa, planet bumi yang orang jera dan takut tergoda untuk memilih
sudah tua merupakan kenyataan bahwa jalan bunuh diri. Tetapi sementara
Allah akan menyingkirkan “orang-orang peristiwa-peristiwa masa lalu itu
keji, orang- orang pembunuh, orang-orang mempunyai tujuan yang penting, atmosfer
sundal, tukang- tukang sihir, penyembah- surga menghapuskan ingatan-ingatan yang
penyembah berhala mengerikan dari mereka. Janji yang
diberikan
426 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
kepada mereka ialah bahwa tidak akan di-
bangkitkan lagi dalam pikiran mereka ke- Dia.” Dalam berhubungan dengan Dia
nangan atas penyesalan, kekecewaan, ke- “ter- dapatlah surga di dalam hati;
sedihan atau kemarahan. kemuliaan pun dimulai; itulah keselamatan
yang dinanti-nan- tikan.”9
NILAI KEYAKINAN ATAS DUNIA
BARU Menuntun Kepada Keefektifan yang
Lebih Besar. Beberapa orang menganggap
Percaya atas doktrin adanya dunia baru orang Kristen sebagai makhluk yang hanya
akan membawa sejumlah keuntungan yang memikirkan surga saja sehingga seolah-olah
praktis bagi orang Kristen. nilai yang di dunia ini tidak ada sama
sekali. Akan tetapi sesungguhnya justru
Memberikan Dorongan untuk Bertahan. kepercayaan atas adanya yang baka
Kristus sendiri, “mengabaikan kehinaan te- membuat orang- orang Kristen sanggup
kun memikul salib ganti sukacita” (Ibr. menggerakkan bumi. Sebagaimana
12:2). Paulus membarui keberaniannya menurut pengamatan C.S. Le- wis: “Jika
dengan me- mikir-mikirkan kemuliaan yang Anda membaca sejarah Anda akan
akan datang: Sebab itu kami tidak tawar menemukan bahwa orang-orang Kristen
hati. Sebab pen- yang berbuat yang terbaik kepada dunia se-
deritaan ringan yang sekarang ini, karang ini justru yang sangat memikirkan
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal du- nia mendatang.... Justru jika orang-
yang melebihi se- gala-galanya, jauh lebih orang Kristen berhenti memikirkan dunia
besar daripada pen- deritaan kami” (2 Kor. yang lain maka mereka menjadi begitu
4:16, 17). tidak efektif di dunia ini. Tujukanlah
pikiran ke surga maka dunia akan
Membawa Kegembiraan dan Kepastian “ditambahkan” padamu; tujukanlah
Pahala. Kristus berkata, “Bersukacitalah pikiranmu kepada dunia, maka tidak satu
dan bergembiralah karena upahmu besar di pun yang akan Anda peroleh.”10
surga” (Mat. 5:12). Paulus mengulanginya, “Orang bijaksana akan lebih menaruh
“Jika pekerjaan yang dibangun seseorang perhatian kepada pemahatan tugu pualam
ta- han uji, ia akan mendapat upah” (1 Kor. daripada pembangunan manusia salju.“11
3:14). Orang Kristen, yang mempunyai rencana
hi- dup untuk selama-lamanya, dengan
Memberikan Kekuatan Melawan Peng- sendiri- nya akan membangun hidupnya
godaan. Musa mampu menghindari “kese- lebih berhati- hati (dengan demikian
nangan dari dosa” dan “semua harta mempunyai dampak yang konstruktif atas
Mesir” karena “pandangannya ia arahkan masyarakat) daripada orang yang
kepada upah” (Ibr. 11:26). menganggap dirinya tidak lebih dari
sesuatu yang dapat dibuang begitu saja,
Menyediakan Citarasa Surgawi. Upah lahir hanya untuk dibuang percuma.
bagi orang Kristen bukan hanya untuk “Kesibukan atas perkara-perkara yang
masa mendatang (Ef. 1:14). Kristus surgawi, dengan bantuan Roh Kudus,
berkata, “Jika- lau ada orang yang mem- punyai sebuah kuasa yang perkasa.
mendengar suara-Ku dan membukakan Dengan itu jiwa dapat ditinggikan dan
pintu, Aku akan masuk menda- patkannya” diluhurkan. Bidangnya dan kuasanya atas
(Why. 3:20). “Dan apabila Kris- tus datang visi diperluas, dan yang berhubungan
suasana surga selalu menyertai dengan bagian-bagian dan nilai hal-hal
yang tampak dan tidak
Dunia Baru 427
tampak secara jelas dapat dihargai.”12
disebutkan, di mana hati manusia, dalam
Menyatakan Sifat Allah. Dunia yang kita kondisinya yang fana, benar-benar
kenal kini lebih banyak salah mengerti diinginkan, mereka anggap bukanlah bagian
tabiat Allah maupun rencana-Nya yang agama yang benar.”13
semula untuk planet ini. Dosa telah Tujuan utama mengapa Allah
merusak ekosis- tem fisik dunia sehingga memberita- hukan apa yang telah
banyak orang yang sama sekali tidak dapat disiapkan-Nya bagi orang-orang yang
membayangkan hu- bungan antara dunia mengasihi Dia ialah untuk menarik
yang sekarang dengan Firdaus yang perseorangan dari keasyikannya terhadap
digambarkan dalam Kejadian 1 dan 2. dunia ini–untuk membantu mereka
Sekarang perjuangan untuk memper- memperhatikan nilai berikut dan
tahankan hidup secara terus-menerus memperoleh pandangan yang selintas atas
menan- dai hidup. Bahkan hidup orang keindahan se- suatu yang telah disediakan
percaya pun, yang harus berperang dengan Bapa yang penuh dengan cinta kasih itu.
dunia ini, memerangi keinginan daging dan
yang jahat, tidak melukiskan secara tepat BARU UNTUK SELAMA-
gambar ren- cana Allah yang semula. Di LAMANYA
dalam apa yang direncanakan Tuhan bagi
umat yang ditebus– sebuah dunia yang Di dunia yang sudah tua ini sering
tidak disentuh oleh penga- ruh Setan, terde- ngar perkataan bahwa “segala
sebuah dunia di mana maksud Allah sesuatu yang baik akan berakhir.” Berita
sendirilah yang memerintah–kita mem- yang paling baik mengenai dunia yang
peroleh gambaran tabiat-Nya yang sejati. baru adalah bahwa dunia yang baru itu
tidak akan pernah ber- akhir. Akan terjadi
Menarik Kita kepada Tuhan. Akhirnya, sebagaimana yang dikata- kan lirik
Alkitab menggambarkan dunia baru itu un- “Nyanyian Haleluya”: “Pemerintahan atas
tuk menarik orang yang kurang beribadah dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia
kepada Kristus. Ada seseorang, setelah yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah
mendengar bahwa “bumi akan dipulihkan sebagai raja sampai selama-lamanya”
ke- pada keindahan Eden yang dahulu, sama (baca Why. 11:15; bandingkan Dan. 2:44;
nya- ta dengan ‘adanya dunia sekarang ini,’ 7:27). Dan Alkitab mengatakan, setiap
yang pada akhirnya akan menjadi rumah makhluk akan bergabung bersama-sama
kediaman umat saleh,” tempat mereka akan dalam lagu pujian itu: “Bagi Dia yang
“bebas dari semua derita, sakit dan duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba,
kematian, dan satu dengan yang lain dapat adalah puji-pujian dan hormat dan
saling melihat muka dengan muka,” dengan kemuliaan dan kuasa sampai selama-
tegas ia menolaknya. “Mengapa,” katanya, lamanya!” (Why. 5:13).
“tidak mungkin de- mikian: itu hanya cocok “Pertentangan besar berakhir sudah.
untuk dunia; dunia Do- sa dan orang berdosa sudah tidak ada
yang justru diinginkan oleh orang jahat.” lagi. Alam semesta sudah bersih. Denyut
Banyak orang “beranggapan bahwa harmo- nis dan kegembiraan mengalun di
aga- alam se- mesta yang luas. Dari Dia yang
ma, dengan... pahalanya yang terakhir, ha- telah mencip- takan sekaliannya
ruslah sesuatu dunia yang sama sekali mengalirlah kehidupan, terang dan
tidak ada keinginan apa pun: oleh karena kesenangan di seluruh ruang dan waktu
itu apabila ada keadaan kebahagiaan yang yang tiada batasnya. Dari bagian-ba- gian
bagaimanapun yang terkecil sampai kepada dunia yang
428 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
paling besar, segala sesuatu yang hidup
mau- pun yang tidak, di dalam yang sempurna, menyatakan bahwa Allah
keindahannya yang tiada bayang- adalah kasih.”14
bayangnya, dalam kesukaan
Referensi

1. . Lihat James White, “The New Earth, The Dominion Lost in Adam Restored through Christ,” Review and Herald
22 Maret 1877, hlm. 92, 93.
2. . Kata “baru” atau new dalam bahasa Inggris terjemahan dua kata Yunani yang digunakan dalam Perjanjian
Baru. Neos “menyatakan gagasan kebaruan kaitannya dengan waktu, dan dapat juga diterjemahkan’baru,’ ‘baru-
baru ini,’ ‘muda.’ Itu lawan dari archaios, ‘tua,”asli,”kuno.’” Sebaliknya, Kainos yang juga berarti “kebaruan
terhadap bentuk atau kualitas, dan mungkin juga diterjemahkan ‘baru,”segar,’ berbeda dari biasa.’ Lawannya palaios,
‘tua, ‘lanjut umur,’ ‘usang.’ Kainos adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan ‘dunia baru’” (“New Earth,”
SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 792).
3. Ibid.
4. . Richard W. Coffen, “New Life, New Heaven, New Earth,: These Time; September 1969, hlm.
7. 5 . Neal C. Wilson, “God’s Family Reunited,” Adventist Review, 8 Oktober 1981, hlm. 23.
6. . White, Great controversy, hlm. 677.
7. Ibid
8. . Ibid, hlm. 674.
9. . “Clusters of Eschol,” Review and herald 14 November 1854, hlm. 111, 112.
10. C.S. Lewis, Mere Christianity (Westwood, NJ: Barbour and Co., 1952), hlm. 113.
11. Fagal, Heaven Is for You,, hlm. 37.
12. “Clusters of Eschol,” hlm. 111,112.
13. Uriah Smith, “The Popular Hope, and Ours,” Review and Herald 7 Februari 1854, hlm. 20.
14. White, Great Controversy, hlm. 678.

Anda mungkin juga menyukai