Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan tentang Rabu Abu.

Masa Prapaskah dimulai dengan Rabu Abu,


yang bagi banyak orang percaya, meliputi menerakan tanda salib
dengan abu di dahi. Abu ini untuk mengingatkan semua orang pada
kematian manusia (yaitu, "dari abu menjadi abu, dari debu menjadi
debu"), tetapi tidak usah terlalu memaksakan ide ini kepada anak
kecil. Jelaskan terutama tentang tradisinya.[2]
 Kalau membantu, tidak usah terlalu menjelaskan kematian tetapi tekankan
bahwa simbol salib tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada fokus
utama masa Prapaskah, yaitu Yesus.

Soroti tentang pentingnya empat puluh hari. Katakan pada anak Anda bahwa
Prapaskah berlangsung selama empat puluh hari karena selama itulah
Yesus berada di padang gurun, berpuasa, dan Ia bertahan dari godaan
setan. Jelaskan bahwa anak Anda memiliki kesempatan, selama
empat puluh hari masa Prapaskah itu, untuk meneladani Yesus.
Mereka juga bisa bertahan dari godaan dan menggunakan masa ini
untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan.
 Masa Prapaskah bukan sekadar “hitung mundur” atau sesuatu yang “harus
dilewati”—ini adalah suatu kesempatan untuk mengesampingkan gangguan
dan memfokuskan relasi kita dengan Tuhan.

Jelaskan tentang berpuasa. Selama Prapaskah, umat Kristen “berpuasa”


dengan berbagai cara untuk meneladani dan menghormati Yesus, yang
telah berpuasa selama empat puluh hari di padang gurun. Tekankan
bahwa selama masa Prapaskah, “berpuasa” tidak selalu berkaitan
dengan makanan. Ada cara lain untuk latihan berkorban dan berusaha
menjalin kedekatan dengan Allah.[4]
 Anda tidak perlu berharap anak Anda melakukan pengorbanan besar dan
simbolis selama empat puluh hari. Namun, ajari konsep dan dorong anak Anda
mencobanya, mungkin dengan berpantang permen atau gim video.
 Periode puasa ini juga saat yang baik untuk menunjukkan solidaritas pada
orang yang kekurangan makanan. Ajak anak Anda memberi sumbangan ke
dapur umum atau membagikan makanan ke tempat pengungsian.
 Dalam gereja Katolik Roma, aturan wajib puasa (sebelum 18 tahun) dan
pantang daging (sebelum 14 tahun) biasanya tidak berlaku untuk anak-anak;
[5] aturan lebih ketat (dan bisa bervariasi) untuk gereja Katolik Timur[6] dan
tradisi gereja Ortodoks Timur[7] .

Dorong anak untuk mengaku dosa. Ajari anak Anda bahwa mengaku
dosa akan mendekatkan relasi kita dengan Allah. Mereka mungkin
belum paham pentingnya memohon ampun lebih dahulu. Namun,
dengan mendorong anak Anda mengaku dan memohon ampun atas
kesalahan mereka (berkelahi dengan anak lain, berkata kotor,
mengambil permen diam-diam), Anda menolong mereka tumbuh
menjadi pribadi yang lebih dewasa.
 Jelaskan bahwa kita akan merasa lebih baik “datang dalam keadaan bersih”
setelah menahan diri untuk jujur atau berbohong untuk menutupi kebohongan
lain. Rasa lega yang sama dan keterkaitan ini dapat terjadi ketika Anda
mengakui kegagalan di hadapan Allah dan meminta ampun.

Tekankan pentingnya hubungan yang dekat dengan Allah. Kehidupan


kekal umat Kristen tergantung pada apa yang mereka percayai dan
lakukan saat ini. Tuhan mendorong manusia untuk beriman, dan
mengharapkan mereka bersikap baik terhadap diri sendiri dan orang
lain. Kita dengan mudah melupakan hal itu, tetapi masa Prapaskah
bisa menjadi kesempatan untuk mengingatnya.
 Dorong anak Anda untuk menjadikan masa Prapaskah sebagai jalan untuk lebih
dekat dengan Allah. Tunjukkan bahwa Yesus memakai waktu selama empat
puluh hari untuk menjauhkan diri dari gangguan dan berkomunikasi dengan
Allah. Mereka juga mendapatkan manfaat dari masa Prapaskah dengan
menjauhkan diri dari beberapa godaan duniawi.

Ucapkan syukur bersama atas berkat-berkat yang diterima. Anda


tidak perlu menguliahi anak Anda tentang hal itu, tetapi sampaikan
dengan jelas dan wajar, bahwa kita telah memperoleh hal-hal istimewa
yang tidak diperoleh orang lain. Ingatkan anak Anda bahwa kita tidak
seharusnya menganggap sepele hal-hal istimewa itu.
 Anda sekeluarga bisa berderma selama masa Prapaskah karena Anda semua
telah mendapat begitu banyak berkat dari Allah—dan Anda dapat menghormati
Allah dengan memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan.[9]
Ajari dengan contoh. Anda sendiri perlu menghargai makna masa
Prapaskah dan jadilah teladan yang baik bagi anak Anda. Lakukan
ritual yang Anda dukung tersebut dan coba jadikan Prapaskah sebagai
masa untuk menjalin kedekatan dan berefleksi bersama seluruh
keluarga.[10]
 Lakukan apa yang Anda sampaikan. Jika Anda berharap anak Anda
mengorbankan sesuatu yang bermakna baginya, Anda pun harus melakukan hal
serupa. Misalnya, jika ia mau memberikan mainannya, Anda bisa juga
berpuasa dari media sosial dan gim komputer.

Dorong anak-anak untuk membantu sesama. Biarkan anak Anda


memutuskan akan melakukan kebaikan apa dan siapa yang akan
mereka bantu. Memberikan peranan aktif kepada anak Anda akan
meningkatkan antusiasme mereka dan dampak tindakan terhadap
mereka.
 Misalnya, mungkin Anda punya tetangga yang sudah tua dan suka mengurung
diri. Anak yang masih kecil bisa membuat kartu ucapan, menghias telur, dan
membantu Anda menyiapkan makanan bertema Paskah yang akan dibawa untuk
berkunjung. Anak yang sudah besar bisa membantu membersihkan halaman
tetangga tersebut dan menanam bunga warna-warni.
 Sampaikan kepada mereka bahwa memberi kepada orang lain itu lebih
menyerupai Kristus daripada bermati raga.[15]

Anda mungkin juga menyukai