Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL PAUS, SANG PEMIMPIN TERTINGGI

DALAM GEREJA KATOLIK


DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK : 1
NAMA ANGGOTA:
BRYAN SINAGA (9)
CLARA GURUSINGA (12)
FIDELYA ROITO (18)
JOSE SIPAYUNG (21)
SIODO SILALAHI (40)
STEFANO SITORUS (41)
KELAS: X-4

SMA SWATA RK BUDI MULIA PEMATANG SIANTAR TAHUN AJARAN


2023/2024
Apa sih itu paus?
Paus merupakan seorang kardinal yang terpilih menjadi pemimpin
tertinggi umat Katolik di dunia yang berkedudukan di Vatikan. Pada saat
pemilihan paus, Tuhan sangat campur tangan dalam memilih paus. Sebagai
pemimpin 1,2 miliar umat Katolik, paus mengemban tanggung jawab yang sangat
besar. Dari 266 paus yang pernah memimpin umat Katolik, sebagian besar di
antaranya berasal dari Italia.

Paus secara etimologi


Kata paus berasal dari kata Yunani πάππας yang berarti "ayah" atau
"bapa". Pada abad-abad awal Kekristenan, gelar ini diterapkan terutama di timur
untuk semua uskup dan klerus senior lainnya; kemudian menjadi direservasi di
barat untuk menyebut Uskup Roma, suatu reservasi yang baru dinyatakan resmi
pada abad ke-11. Menurut Gereja Katolik, keutamaan Uskup Roma tersebut
terutama berasal dari peranannya sebagai "penerus Santo Petrus", yang disebut
sebagai "Uskup Roma pertama". Petrus sendiri mendapatkan keutamaannya dari
Yesus sendiri, yaitu saat Ia memberikan kunci Kerajaan Surga dan kuasa untuk
"mengikat dan melepaskan", serta menamainya "batu karang" dan di atasnya
Gereja akan didirikan (Matius 16:18–19).

Apa persyaratan menjadi paus?


Ketentuan tentang siapa yang bisa menjadi paus dapat dilihat dalam Kitab
Hukum Kanonik, yakni kitab hukum Gereja yang mengatur pedoman hidup
bersama iman umat dalam membangun kesejahteraan bersama. Menurut Kitab
Hukum Kanonik, Paus Roma memperoleh kekuasaan penuh dan tertinggi dalam
Gereja setelah melalui pemilihan yang sah bersama dengan ditahbiskan sebagai
uskup. Oleh karena itu, orang yang dipilih menjadi paus harus memiliki karakter
sebagai pemimpin keagamaan Gereja Katolik, dan apabila belum menjadi uskup
harus segera ditahbiskan menjadi uskup. Kitab Hukum Kanonik juga menyatakan
bahwa hanya seorang laki-laki yang telah dibaptis yang sah dinobatkan sebagai
paus. Dapat disimpulkan bahwa hanya ada dua aturan atau syarat utama untuk
menjadi paus, yakni seorang laki-laki dan umat Katolik yang telah dibaptis.
Tidak ada aturan resmi tentang batasan usia atau seorang paus terpilih harus
berasal dari kota Italia.

Bagaimana paus dipilih?


Meski persyaratan menjadi paus tampak sederhana, tetapi sejak tahun
1379 seorang paus harus dipilih dalam konklaf. Konklaf adalah pertemuan para
kardinal Gereja Katolik yang diadakan untuk memilih paus yang baru. Makna
etimologi konklaf, berasal dari bahasa Latin: Cum dan Clave. Cum artinya:
dengan, dan Clave artinya kunci. Jadi cum clave artinya: Dengan Kunci atau
dalam keadaan tertutup. Kemudian ditempah menjadi kata baku: Conclave atau
Konklave atau Konklav, dan diindonesiakan dengan Konklaf.Konklaf, yang
diadakan secara tertutup dan penuh rahasia, digelar beberapa hari setelah paus
meninggal atau mengundurkan diri. Mengingat tanggung jawab seorang paus
yang sangat besar, para kardinal tentunya tidak sembarangan menjatuhkan
pilihannya. Kardinal adalah pejabat senior dalam Gereja Katolik di bawah paus,
yang ditunjuk langsung oleh paus sendiri. Beberapa kardinal berkedudukan di
Vatikan, dan sebagian besar lainnya tersebar di seluruh dunia untuk menjalankan
tugas keuskupan.

Ketika datang saatnya untuk memilih paus yang baru, para kardinal yang berusia
di bawah 80 tahun akan berkumpul di Roma. Konklaf dimulai dengan para
kardinal menghadiri Misa khusus di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Menjelang
sore hari, mereka memasuki Kapel untuk memulai pemungutan suara. Ketika
proses pengambilan suara dimulai, kerahasiaan menjadi hal utama. Pintu-pintu
kapel dikunci dan setiap hari dilakukan penyisiran guna memastikan tidak ada alat
penyadap. Di dalam Kapel, kertas akan dibagikan kepada kardinal untuk
menuliskan nama kandidat pilihannya. Tanpa ada kandidat, setiap kardinal
langsung memberikan suara dengan mencantumkan pilihan masing-masing.
Namun, kardinal tidak diperkenankan menulis namanya sendiri.
Setelah selesai, kardinal berbaris berdasarkan urutan senioritas menuju altar guna
menempatkan kertasnya ke sebuah cawan besar. Suara kemudian dihitung dan
hasilnya dibacakan. Apabila seorang kardinal mendapatkan dua pertiga suara,
maka bisa dinobatkan sebagai paus yang baru. Jika paus baru belum terpilih,
mengingat tidak ada kandidat kuat yang ditetapkan, pemungutan suara dapat
berlangsung empat kali dalam sehari hingga didapat angka dua pertiga suara.
Karena kerahaasiaan konklaf, masyarakat hanya dapat mengetahui jalannya
pemilihan dari cerobong asap di Kapel Sistina. Apabila pemungutan suara belum
mendapatkan paus terpilih, Kapel Sistina akan mengeluarkan asap hitam dari
pembakaran kertas suara para kardinal. Sebaliknya, bila pemungutan suara telah
mendapatkan kandidat terpilih, asap putih akan menyiarkan kabar gembira
tersebut.

Sekitar 30 atau 60 menit setelah asap putih, paus yang baru akan keluar dari
balkon untuk menyapa rakyat dan memanjatkan doa. Upacara penobatannya akan
digelar beberapa hari setelah pemilihan di Basilika Santo Petrus.

Mengapa paus hanya 1 di dunia?

Paus yang terpilih atau dipilih hanya 1 di dunia untuk menghindari adanya
perbedaan pendapat antar satu paus dengan paus lainnya, sehingga umat Katolik
yang berada di seluruh dunia belum tentu hanya setuju kepada pendapat salah satu
paus tersebut (berbeda pilihan). Pada tahun 1378-1417 pernah dicoba memiliki 2
paus sekaligus tetapi justru memecah belah umat Kristen, negara-negara yang
berbeda memilih untuk mengikuti paus yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai