8,AGUSTUS, 2023
Jurnal medika udayana
Alden Jiraldi Akemah1, Yuliana2, I Nyoman Mangku Karmaya2, I Nyoman Gede Wardana2
1.
Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2.
Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
e-mail: aldenakemah@student.unud.ac.id; yuliana@unud.ac.id
ABSTRAK
Latar belakang: Apendisitis akut merupakan peradangan pada apendiks vermiformis yang merupakan kasus
kegawatdaruratan abdomen dan menjadi salah satu penyebab nyeri akut abdomen yang paling umum.
Keterlambatan dalam penegakan diagnosis dan tindakan apendektomi dapat mengarah ke perforasi dan
subsequent abscess pada apendiks. Kemudian perforasi dapat menyebabkan peritonitis bahkan sepsis. Apendiks
vermiformis merupakan bagian dari saluran pencernaan yang memiliki struktur menyerupai cacing dan terletak di
kuadran kanan bawah abdomen. Pangkal apendiks terhubung langsung dengan sekum, namun bagian kepala
apendiks dapat dikategorikan menjadi tujuh variasi, yaitu retrocecal, pelvic, post-ileal, subcecal, pre-ileal,
paracecal dan ectopic. Tujuan: Untuk menghitung prevalensi kasus apendisitis akut berdasarkan posisi anatomis
apendiks vermiformis, usia, dan jenis kelamin di Rumah Sakit Stella Maris Makassar tahun 2018-2020. Metode:
Desain penelitian merupakan studi deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Pemilihan sampel dari populasi
dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan data sekunder berupa
rekam medis dan dokumentasi rekaman tindakan operasi apendektomi menggunakan prosedur
laparoskopi/minimal invasif. Data sampel disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kasus apendisitis akut di Rumah Sakit Stella Maris Makassar pada tahun 2018-
2020 paling banyak terjadi pada kelompok dewasa muda (25-44 tahun) sebesar 32,1%, pada laki-laki sebesar
58,5%, dan pada posisi apendiks retrocecal sebesar 24,5%. Kesimpulan: Kasus apendisitis akut di Rumah Sakit
Stella Maris Makassar tahun 2018-2020 terjadi paling banyak pada laki-laki dewasa muda dengan posisi apendiks
retrocecal.
Kata kunci : Apendiks vermiformis, Prevalensi, Apendisitis akut
ABSTRACT
Background: Acute appendicitis is an inflammation of the vermiform appendix, which is an emergency case
of the abdomen and one of the most general causes of acute abdominal pain. A delay in establishing the diagnosis
and appendectomy surgery may lead to perforation and subsequent abscess of the appendix. Then, the perforation
may cause peritonitis and even sepsis. The vermiform appendix is part of the digestive tract that has a worm-like
structure and is located in the right lower quadrant of the abdomen. The base of the appendix is directly attached
to the cecum, but the head of the appendix can be categorized into seven variations, namely retrocecal, pelvic,
post-ileal, subcecal, pre-ileal, paracecal and ectopic. Objective: To determine the prevalence of acute appendicitis
cases based on the anatomical position of the vermiform appendix, age, and gender at Stella Maris Hospital
Makassar in 2018-2020. Method: The research design was a descriptive study using a cross-sectional approach.
The selection of samples from the population was in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The
research used secondary data in the form of documentation of appendectomy surgery records using
laparoscopic/minimally invasive procedure and medical records. The sample data is presented in the form of a
frequency distribution table. Result: The study results showed that cases of acute appendicitis at the Stella Maris
Hospital Makassar in 2018-2020 mostly occurred in the young adult group (25-44 years) by 32.1%, in men by
58.5%, and in the retrocecal position of the appendix by 24.5%. Conclusion: Cases of acute appendicitis in Stella
Maris Hospital Makassar mostly occured in young adult men with the retrocecal position of the appendix.
Keywords : Vermiform Appendix, Prevalence, Acute Appendicitis
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
PREVALENSI APENDISITIS AKUT BERDASARKAN POSISI ANATOMIS APENDIKS VERMIFORMIS, USIA, DAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR.. Alden Jiraldi Akemah1, Yuliana2, I Nyoman Mangku Karmaya2, I
Nyoman Gede Wardana2
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 2
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
PREVALENSI APENDISITIS AKUT BERDASARKAN POSISI
ANATOMIS APENDIKS VERMIFORMIS, USIA, DAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR..
Tabel 1. Variasi posisi apendiks vermiformis7 McBurney. Nyeri di titik McBurney ini merupakan nyeri somatik,
sehingga nyeri akan terasa lebih tajam. Kemudian, gejala
Posisi Keterangan apendisitis juga dapat berupa konstipasi. Namun, konsumsi obat
Retrocecal Apendiks mengarah ke atas di belakang pencahar sangat berbahaya karena dapat mempermudah
sekum, atau di tepi lateral kolon asendens. terjadinya perforasi. Selain itu, biasanya pasien juga dapat
Pelvic Apendiks mengarah ke bawah, di atas otot mengeluh sakit perut saat berjalan atau batuk, jika terdapat
psoas mayor, dan ujungnya melewati perangsangan peritoneum.4
pinggir atas dari pelvis.
Post-ileal Bagian distal apendiks berada di
posterosuperior dari ileum terminalis.
Subcecal Apendiks berada di bawah sekum
Pre-ileal Bagian distal apendiks terletak dalam
posisi anterosuperior terhadap ileum
terminalis.
Paracecal Apendiks terletak lateral terhadap sekum
dan kolon asendens.
Ectopic Posisi-posisi yang tidak sesuai dengan
posisi apapun di atas.
ini akan meregangkan otot obturator internus dekstra sehingga Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel
menyebabkan nyeri akibat iritasi otot tersebut oleh apendisitis minimal yang harus diteliti adalah sebagai berikut.
pelvic.23
Tabel 2. Karakteristik Penderita Apendisitis Akut di Rumah Sakit Stella Maris Makassar Tahun 2018-2020
Total Tahun
Variabel 2018 2019 2020
n %
n % n % n %
Jenis Kelamin
Laki-laki
31 58,5 7 13,2 15 28,3 9 17,0
Perempuan
22 41,5 9 17,0 11 20,8 2 3,7
Usia
0-14 tahun
(Anak-anak) 14 26,4 3 5,7 9 17,0 2 3,7
15-24 tahun
(Remaja) 12 22,7 2 3,7 8 15,1 2 3,7
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 4
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
PREVALENSI APENDISITIS AKUT BERDASARKAN POSISI
ANATOMIS APENDIKS VERMIFORMIS, USIA, DAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR..
25-44 tahun
(Dewasa muda) 17 32,1 9 17,0 3 5,7 5 9,5
45-60 tahun
(Dewasa paruh baya) 8 15,1 2 3,7 4 7,5 2 3,7
>60
(Lanjut usia) 2 3,7 - - 2 3,7 - -
Posisi Apendiks
Retrocecal 13 24,5 8 15,1 1 1,9 4 7,5
Tabel 3. Distribusi Posisi Anatomis Apendiks Vermiformis Penderita Apendisitis Akut berdasarkan Usia di RS Stella Maris
Makassar tahun 2018-2020
Posisi Anatomis Usia (tahun)
Apendiks
Vermiformis 0-14 15-24 25-44 45-60 >60 Total
(n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 5
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
Alden Jiraldi Akemah1, Yuliana2, I Nyoman Mangku Karmaya2, I
Nyoman Gede Wardana2
Hasil pada Tabel 3 menunjukkan bahwa penderita ditemukan dengan posisi apendiks retrocecal dengan jumlah
apendisitis akut dewasa muda (25-44 tahun) paling banyak 6 orang (11,3%).
Tabel 4. Distribusi Posisi Anatomis Apendiks Vermiformis Penderita Apendisitis Akut berdasarkan Jenis Kelamin di RS
Stella Maris Makassar tahun 2018-2020
Jenis Kelamin
Posisi Anatomis Laki-laki Perempuan Total
Apendiks Vermiformis
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
Retrocecal 8 15,1 5 9,4 13 24,5
Pelvic 9 17,0 3 5,7 12 22,6
Post-ileal 4 7,5 6 11,3 10 18,8
Subcecal 2 3,7 3 5,7 5 9,4
Pre-ileal 5 9,5 1 1,9 6 11,3
Paracecal 3 5,7 3 5,7 6 11,3
Ectopic 0 0,0 1 1,9 1 1,9
Total 31 58,5 22 41,5 53 100,0
Hasil pada Tabel 4 menunjukkan bahwa penderita Sedangkan penderita apendisitis akut perempuan paling
apendisitis akut laki-laki paling banyak memiliki posisi banyak memiliki posisi apendiks post-ileal dengan jumlah
apendiks pelvic dengan jumlah sebanyak 9 orang (17%). sebanyak 6 orang (11,3%).
Tabel 5. Distribusi Usia Penderita Apendisitis Akut berdasarkan Jenis Kelamin di RS Stella Maris Makassar tahun 2018-
2020
Jenis Kelamin
Usia Laki-laki Perempuan Total
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
0 – 14 9 17,0 5 9,5 14 26,4
(Anak-anak)
15 – 24 6 11,3 6 11,3 12 22,6
(Remaja)
25 – 44 11 20,7 6 11,3 17 32,1
(Dewasa muda)
45 – 60 5 9,5 3 5,7 8 15,1
(Dewasa paruh baya)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 6
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
PREVALENSI APENDISITIS AKUT BERDASARKAN POSISI
ANATOMIS APENDIKS VERMIFORMIS, USIA, DAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR..
Tabel 6. Distribusi Posisi Anatomis Apendiks Vermiformis Penderita Apendisitis Akut berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
di RS Stella Maris Makassar tahun 2018-2020
Hasil pada Tabel 6 menunjukkan bahwa kasus kelompok usia yang mendominasi dalam penelitian ini adalah
apendisitis akut terbanyak di Rumah Sakit Stella Maris remaja akhir (17-25 tahun) dengan jumlah 212 orang (29,3%).25
Makassar tahun 2018-2020 adalah laki-laki pada kelompok Berdasarkan studi oleh Parmar18 pada 100 orang yang
usia dewasa muda (25-44 tahun) dengan posisi apendiks menjalani operasi apendektomi, 62 orang (62%) merupakan laki-
retrocecal dengan jumlah sebanyak 4 orang (7,5%). laki dan 38 orang (38%) merupakan perempuan. Pada hasil
penelitiannya ditemukan posisi apendiks retrocecal pada 66 orang
PEMBAHASAN (66%), pelvic pada 27 orang (27%), post-ileal pada 3 orang (3%),
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lebih banyak subcecal pada 2 orang (2%), paracecal dan pre-ileal masing-
penderita apendisitis akut yang berjenis kelamin laki-laki dengan masing 1 orang (1%), dan tidak ditemukan posisi ectopic. Hasil
jumlah 31 orang (58,5%) dibandingkan perempuan dengan penelitian penulis saat ini sejalan dengan hasil tersebut dan juga
jumlah 22 orang (41,5%). Kemudian, kelompok usia yang paling dengan hasil penelitian Ajmani & Ajmani,26 Bakheit dan
banyak mengalami apendisitis akut adalah dewasa muda dengan Warille,27 Buschard,28 Delic,29 Ojeifo,30 Shah dan Shah,31 dan
jumlah 17 orang (32,1%), dengan rentang usia 25-44 tahun Wakeley,32 dimana posisi retrocecal juga ditemukan terbanyak
mengikuti pedoman WHO. Hal ini sesuai dengan penelitian yang yaitu pada 13 orang (24,5%). Hasil ini juga konsisten terhadap
dilakukan oleh Sarla,24 dimana dari jumlah sampel 69 pasien yang range (jangkauan) temuan posisi retrocecal pada beberapa
menjalani operasi apendektomi, 44 orang (63,8%) merupakan penelitian tersebut, yaitu 18-65%.
laki-laki dan 25 orang (36,2%) merupakan perempuan. Dalam Di sisi lain, penelitian terdahulu oleh Liertz,33 Peterson,34
penelitian tersebut, usia pasien terbanyak juga berasal dari dan Waas,35 menemukan posisi pelvic yang lebih banyak
kelompok usia 20-30 tahun, sebanyak 27 orang (39,1%).24 dibandingkan dari retrocecal. Sehingga, posisi retrocecal dan
Hasil serupa juga ditemukan pada studi gambaran pelvic merupakan posisi yang paling sering ditemukan secara
histopatologi yang dilakukan oleh Fransisca,25 dimana 379 dari konsisten dibandingkan dengan posisi-posisi lain.18 Temuan
723 sampel penelitian tersebut (52,4%) adalah laki-laki. Namun, penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 7.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 7
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
Alden Jiraldi Akemah1, Yuliana2, I Nyoman Mangku Karmaya2, I Nyoman
Gede Wardana2
Saat dikategorikan berdasarkan kelompok usia, hasil apendiks mengarah ke bawah, aliran balik dari apendiks ke sekum
penelitian menunjukkan posisi terbanyak yang ditemukan adalah sulit terjadi akibat dukungan gravitasi, sehingga penumpukan
retrocecal pada kelompok usia dewasa muda (25-44 tahun) sekret dapat terjadi di sana.
dengan jumlah 6 orang (11,3%). Kemudian, saat dikategorikan Secara klinis, posisi apendiks yang bervariasi dapat
berdasarkan jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan posisi mempengaruhi tanda dan gejala yang dialami oleh penderita
yang paling banyak ditemukan pada laki-laki adalah pelvic, apendisitis akut. Hasil penelitian ini menunjukkan cukup banyak
sebanyak 9 orang (17,0%), dan yang paling banyak ditemukan kasus apendisitis akut dengan posisi-posisi apendiks yang
pada perempuan adalah post-ileal, sebanyak 6 orang (11,3%). berbeda-beda. Sehingga, meskipun suatu kasus nyeri akut
Terakhir, saat dikelompokkan berdasarkan kelompok usia dan abdomen disertai dengan gejala-gejala atipikal, apendisitis akut
jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan posisi terbanyak harus tetap dipertimbangkan sebagai salah satu diagnosis banding.
yang ditemukan adalah retrocecal pada laki-laki dalam kelompok Misalnya, apendisitis pada posisi pelvic dapat menyentuh
usia dewasa muda (25-44 tahun) dengan jumlah 4 orang (7,5%). dinding vesika urinaria dan ureter, sehingga dapat menunjukkan
Posisi retrocecal terjadi karena dalam masa perkembangan gejala perkemihan. Kemudian, apendisitis pada posisi post-ileal
embrio, apendiks dapat menekuk ke belakang sekum selama dan pre-ileal dapat memicu gambaran diare yang mirip dengan
proses turunnya sekum ke fossa iliaka kanan, kemudian terfiksasi gastroenteritis. Posisi subcecal terletak secara intraperitoneal
akibat berlangsungnya perkembangan lapisan peritoneum. secara menyeluruh, sehingga dapat menyebabkan peritonitis
Kemudian, posisi pre-ileal dan post-ileal terjadi jika dinding generalisata dan sangat rentan terhadap komplikasi. Dan
kanan sekum mengalami pertumbuhan lanjutan atau terdapat torsi apendisitis pada posisi retrocecal dapat memicu peradangan pada
yang kuat dari sekum dan kolon asendens, sehingga otot psoas mayor dan menyebabkan nyeri punggung bawah, dan
menyebabkan pergeseran arah pangkal apendiks ke ileocecal nyeri saat ekstensi panggul.5,18,20
junction.
Di sisi lain, tingginya frekuensi temuan apendiks pelvic SIMPULAN
dihubungkan dengan adanya lipatan genito-mesenterikus, yang Kasus apendisitis akut di Rumah Sakit Stella Maris
merupakan lipatan peritoneum yang membentang secara vertikal Makassar tahun 2018-2020 terjadi paling banyak pada laki-laki
dari sisi posterior ileum terminalis ke annulus inguinalis dewasa muda dengan posisi apendiks retrocecal.
profundus atau ke ovarium kanan pada wanita. Apendiks SARAN
cenderung menekuk ke arah cavum pelvis akibat letaknya yang Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah perlunya
dekat dari lipatan tersebut.18 Selain itu, hambatan pada aliran dilakukan penelitian yang bersifat analitik untuk mencari
sekret/lendir di muara apendiks berperan dalam patogenesis hubungan variasi posisi anatomis apendiks vermiformis,
apendisitis akut menurut Sjamsuhidajat dan de Jong.4 Hal tersebut terutama yang letaknya tersembunyi seperti retrocecal dan
paling mungkin terjadi pada posisi apendiks pelvic. Sebab saat subcecal, dengan kejadian perforasi dan peritonitis, yang
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 8
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
PREVALENSI APENDISITIS AKUT BERDASARKAN POSISI
ANATOMIS APENDIKS VERMIFORMIS, USIA, DAN JENIS
KELAMIN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR..
merupakan progresivitas dan komplikasi umum pada kasus 9. Mostbeck G, Adam EJ, Nielsen MB, Claudon M,
apendisitis akut. Clevert D, Nicolau C, et al. How to diagnose acute
Selain itu, bisa ditambahkan temuan gejala klinis yang appendicitis: Ultrasound first. Insights into Imaging.
menyertai nyeri akut abdomen seperti gejala perkemihan, 2016;7(2):255–63.
diare, nyeri punggung bawah, nyeri ekstensi panggul
sebagai variabel untuk mengetahui distribusi karakteristik 10. Shogilev D, Duus N, Odom S, Shapiro N. Diagnosing
gejala dari kasus apendisitis akut pada setiap variasi posisi appendicitis: Evidence-based review of the Diagnostic
anatomis apendiks vermiformis. Approach in 2014. Western Journal of Emergency
Kemudian, meskipun belum ada cara pasti yang Medicine. 2014;15(7):859–71.
terbukti mencegah terjadinya apendisitis akut, jumlah 11. Lastunen K, Leppäniemi A, Mentula P. Perforation rate
kasusnya lebih sedikit ditemukan pada orang-orang yang after a diagnosis of uncomplicated appendicitis on CT.
banyak mengonsumsi makanan kaya serat seperti biji-bijian BJS Open. 2021;5(1).
utuh, buah segar, dan sayur-mayur. Oleh sebab itu, penulis
menyarankan untuk mengikuti pola makan tersebut. 12. Bonadio W, Brazg J, Telt N, Pe M, Doss F, Dancy L, et
al. Impact of in-hospital timing to appendectomy on
UCAPAN TERIMA KASIH perforation rates in children with appendicitis. The
Journal of Emergency Medicine. 2015;49(5):597–604.
Dosen-dosen Pembimbing di Departemen Anatomi Fakultas 13. Childers CP, Dworsky JQ, Maggard-Gibbons M,
Kedokteran Universitas Udayana
Russell MM. The contemporary appendectomy for
Pasien-pasien yang telah bersedia menjadi sampel dalam
acute uncomplicated appendicitis in adults. Surgery.
penelitian ini
2019;165(3):593–601.
DAFTAR PUSTAKA 14. Kong VY, Sartorius B, Clarke DL. Acute appendicitis
in the developing world is a morbid disease. The Annals
1. Kheru A, Sudiadnyani NP, Lestari P. Perbedaan Jumlah of The Royal College of Surgeons of England.
Leukosit Pasien Apendisitis Akut Dan Perforasi. Jurnal 2015;97(5):390–5.
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2022;161–7. 15. Wong C, Naqvi S. Appendicular perforation at the base
of the Caecum, a rare operative challenge in acute
2. Wijaya W, Eranto M, Alfarisi R. Perbandingan Jumlah
appendicitis, a literature review. World Journal of
Leukosit Darah Pada Pasien Appendisitis Akut Dengan
Emergency Surgery. 2011;6(1):36.
Appendisitis Perforasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
16. Dogra BB. Acute appendicitis: Common surgical
Husada. 2020;11(1): 341–6.
emergency. Medical Journal of Dr DY Patil University.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil 2014;7(6):749.
Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan; 17. Deshmukh S, Verde F, Johnson PT, Fishman EK,
2010. Macura KJ. Anatomical variants and pathologies of the
Vermix. Emergency Radiology. 2014;21(5):543–52.
4. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah.
18. Parmar PD, Dave J, Vekariya M et al. Study of
Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
variations in position of appendix in 100 operated case
2010; h. 755–62.
of appendicitis. Int J Health Sci Res. 2017; 7(5):42–6.
5. Hodge BD, Kashyap S, Khorasani-Zadeh A. Anatomy, 19. Sellars, H. and Boorman, P., 2017. Acute
Abdomen and Pelvis, Appendix. Treasure Island (FL): appendicitis. Surgery (Oxford). 2017; 35(8):432–8.
StatPearls Publishing; 2022. 20. Jones MW, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis.
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021.
6. Standing S, Ellis H, Healy JC, Johnson D, Williams A, 21. Fasen G, Schirmer B, Hedrick TL. Appendix.
Collins P. Alimentary System. 39th edition. New York, Shackelford's Surgery of the Alimentary Tract, 2
NY, USA: Churchill Livingstone; 2005. Gray's
Volume Set. 2019;:1951–8.
anatomy; pp. 1189–1190.
22. Coran A, Caldamone A, Adzick N, Krummel T,
7. de Souza S, da Costa S, de Souza I. 2015. Vermiform Laberge J, Shamberger R. Pediatric Surgery, 2-Volume
appendix: positions and length – a study of 377 cases Set. 7th ed. Philadelphia: Mosby; 2012; pp.1255-1263.
and literature review. Journal of Coloproctology.
2015;35(4): 212–6. 23. McGee S. Evidence-based physical diagnosis. 3rd
edition. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2012. Saunders;
8. Ghorbani A, Forouzesh M, Kazemifar AM. Variation in
pp.441-452.
anatomical position of vermiform appendix among
Iranian population: An old issue which has not lost its 24. Sarla GS. Acute Appendicitis: Age, Sex and Seasonal
importance. Anatomy Research International. Variation. Journal of Medical Science And clinical
2014;2014:1–4. Research. 2018;6(6):262–4.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 9
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01
Alden Jiraldi Akemah1, Yuliana2, I Nyoman Mangku Karmaya2, I
Nyoman Gede Wardana2
25. Fransisca C, Gotra IM, Mahastuti NM. Karakteristik 32. Wakeley CPG. The position of the vermiform appendix
pasien dengan gambaran histopatologi apendisitis di as ascertained by analysis of 10,000 cases. J Anat.
RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015-2017. Jurnal 1933;67:277–83.
Medika Udayana, 2019; 8(7).
33. Liertz R. Über die Lage des Wurmfortsatzes Arch klin
26. Ajmani ML, Ajmani K. The position and arterial supply Chir. 1909;89:59-96.
of vermiform appendix. Anat Anz. 1983;153:369–74.
34. Peterson L. Beitrag zur Kenntnis des Ilium Terminale
27. Bakheit MA, Warille AA. Anomalies of the vermiform Fixatum und Ileus Ilei Terminalis Fixati. Acta
appendix and prevalence of acute appendicitis in Chirurgica Scandinavica. 1934;32:105-16.
Khartoum. East African Medical Journal.
35. Waas MJ. 1959. The position of the vermiform
1999;76(6):338–340.
appendix. Med Press. 1959;242:382–3.
28. Buschard K, Kjaeldgaard A. Investigation and analysis
36. Collins DC. The length and positions of the vermiform
of the position, fixation, length and embryology of the
appendix – a study of 4,680 specimens. Ann Surg.
vermiform appendix. ActaChir Scan. 1973;139:293–8.
1932; 96:1044–8.
29. Delić J, Savković A, Isaković E. Varijacije u polozaju i
37. Collins DC. 1963. 71,000 Human Appendix Specimens.
mjestu nastanka appendix vermiformis [Variations in
A Finl Report, Summarizing Forty Years'
the position and point of origin of the vermiform
Study. American Journal of Proctology. 1963;14:265–
appendix]. Medicinski arhiv. 2002;56(1):5–8.
81.
30. Ojeifo JO, Ejiwunmi AB, Iklaki J. The position of the
38. Smith GM. A statistical review of the variations in the
vermiform appendix in Nigerians with a review of the
anatomic positions of the Caecum and the Processus
literature. West Afr J Med. 1989;8:198–204.
vermiformis in the infant. The Anatomical Record.
31. Shah MA, Shah M. The position of the vermiform 1911;5(12):549–56.
appendix. The Indian medical gazette. 1945;80(10):494.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 10
doi:10.24843.MU.2023.V12.i8.P01