Anda di halaman 1dari 7

KOLEGAIALITAS DAN LOYALLITAS

1.1 PENGARTIAN KOLEGAIALITAS DAN LOYALLITAS

Summary Berasal dari kata ‘Kolega’ yang menyiratkan rasa hormat yang ditunjukkan pada sikap, emosi,
hak,dam keahlian rekan kerja yang bekerja sama dengan seseorang.Craig Ihara mendefnisikan
kolegialitas sebagai semacam keter hubungan yang didasarkan pada rasa hormat dalam komitmen
terhadap tujuan dan nilai-nilai profesi,dan kolegialitas mencakup disposisi untuk mendukung dan
bekerja sama dengan kolega seseorang Sementara kolegialitas menyiratkan pada semangat tim dan
komitmen insinyur untuk tujuan rekan-rekannya, loyalitas menyiratkan komitmennya untuk tujuan
perusahaannya. diekspresikan dalam dua pengertian

Loyalitas AgensiIni adalah komitmen seseorang terhadap kewajiban kontraktual kepada majikannya.
Loyalitas agensisepenuhnya merupakan masalah tindakan, terlepas dari motif nya. Misalnya, jika suatu
tindakan dilakukan bertentangan dengan aturan, maka tindakan tersebut dianggap serius, terlepas dari
mortif dibalik tindakan tersebu Identifkasi Loyalitas Sebaliknya, identifkasi loyalitas lebih merupakan
masalah sikap, emosi, dan rasa identitas pribadi dari pada tindakan. Hal ini dimotivasi oleh komitmen
dan identifkasi seseorang dengan kelompokyang menjadi loyalitasnya. Di sini, seorang professional
mengidentifkasi dirinya dan pengetahuannyadalam membuat keputusan yang mungkin, sampai batas
tertentu, berbeda dari instruksi atasannya.

1.2 KARAKTERISTIK KOLEGIALITAS

Kolegialitas adalah keutamaan dan aspek karakter yang berharga Dari sudut pandang

masyarakat, kolegialitas memiliki nilai instrumental dan membantu dalam mempromosikan


tujuan profesional Semangat kerja sama di antara para professional yang dikembangkan oleh
kolegialitas mendukung upaya pribadi seseorang untuk berndak secara bertanggung jawab
bersama orang lain Kolegialitas memperkuat motvasi seseorang untuk memenuhi standar
professiona
Dari sudut pandang profesional, ia mendefnisikan komunitas profesional sebagaiterdiri dari beberapa
individu yang mengejar kepentingan publi Kolegialitas mempromosikan masyarakat untuk memiliki
kesadaran bersama tentang komitmen bersama terhadap cita-cita profesional

Terkadang, kolegialitas juga dapat disalah gunakan atau disalah ahartikan sebagai mengembangkan
minat kelompok atau merosot menjadi groupisme

Kolegialitas juga dapat memaksa para profesional untuk tetap bungkam tentang korupsi perusahaan.

1.3 KETERHUBUNGAN

A.Hormat

Menghormati berati menghargai kolega seseorang atas keahlian profesional mereka dan pengabdian
mereka pada barang sosial yang dipromosikan oleh profesinya. Dengan kata lain, ini adalah penegasan
nilai sebenarnya dari kontribusi professional komunikasi kepada masyarakat dalam memberikan
pelayanan, menghasilkan produk, atau bentuk kontribusi lain yang terkait profesi yang diemban

B.Komitmen

Ini menyiratkan berbagi kesetiaan dan pengabdian pada prinsip-prinsip moral praktik teknik. Para
professional komunikasi harus berbagi ide mereka secara bebas dan terus terang satu sama lain,terlepas
dari kenyataan bahwa mungkin ada persaingan di antara para professional komunikasi dalam profesi
mereka.

C.Keterhubungan

Di sinilah letak semangat tim. Untuk bekerja sama dengan profesional lain, seseorang membutuhkan
semangat kerja sama dan saling pengertian. Masing-masing harus mengetahui sikap emosional
satusama lain dan siap untuk berbagi perasaan pribadinya dengan mereka. Kerja tim ini
adalahkeberhasilan dari banyak upaya

2.1 PROFESIONAL DAN LOYALITAS

Hubungan antara tanggung jawab profesional dan loyalitas kepada pengusaha atau perusahaan adalah
sebagai beriku :

1. Melaksanakan tugas atas komitmen profesional kepada publik harus menjadi cara yang paling
efektif untuk melayani perusahaan daripada tanpa ragu mengikuti arahan perusahaan.

2. Loyalitas kepada perusahaan atau pemberi kerja tidak sama dengan mematuhi atasan langsung.

3. CLoyalitas agensi atau loyalitas identifkasi tergantung pada kelompok tertentu, organisasi, dan
jugakeadaan di mana mereka ditampilka
4. Loyalitas adalah kebajikan yang bergantung pada nilai proyek dan komunitas di sekitarnya.

2.2 LOYALITAS TIDAK KRITIS DAN KRITIS

Loyalitas yang tidak kratis/buta kepada pemberi kerja dapat didefnisikan sebagai menempatkan
kepentingan pemberi kerja di atas pertimbangan lainnya. Karakteristik karyawandengan loyalitas yang
tidak kritis adalah menerima seran dan perintah atasan meraka tanpa tinjuan atau pertimbangan kertis
alasan mereka akan di di tunjukan untuk mengatispasi perrintah dengan bertanya pada di sendiri
bagemana pemberi kerja ingin meraka berperilaku dalam situsi tertentu meraka akan memiliki batasan
sejuh mana meraka akan mematuhi majikan meraka tertapi dalam batasan ini meraka mengunukan
kemapuan kertis meraka dan mengzikakan perilaku meraka untuk di panduoleh majikan meraka, tanpa
secara independen memerikasa manfaat dari keputusan itu .

Arguman yang mendukung loyalitas tidak keritis adalah setiap perofesional membuat keputusan dan
percaya bawah milik nya adalah yang terbaik , telepas dari apa yang orang lain rasakan , ini
mengasilakan kekacuan keran tidak ada penyatuan ide -ide Disipling kerja akan lebih menonjol di
bandingkan dengan loyalitas kontorol terpusat dan pematuan keseluruahan peryoyak di fasilitasi
efisiensi dan perodoktivitas di tingkatkan . Sedangkan , loyalitas keritis adalah jenis loyalitas yang
membuat seorang perofesional menganalisi ke putusan menjeman , yang harus ia terapakan dengan
mengacu pada konsukunsi baik atau buruk dari keputusan ini dan memungkinkan ia untuk mengemukan
sudut pandangnya kepada atasanya , sehingga keputusan tersebut dapat di ambil , di Modifikasi menjadi
optimal argumen yang mendukung loyalitas kertis.

Ketika seorang perofisonal hanya mendapat perintah dari atasan dan tidak memiliki hak Untuk bibcara
dan meperotes indiksi kesalahan , akan membuat nya furtasi dan berjuang Mengundurkan dari dari
jabatan tersebut . Hal ini akan mengakibatkan perputaran perusahaan yang Tnggi yang berkontorbusi
teradap indeksi nengatif cerita pubilik perusahan. Perofesional yang berpikiran independansangat
beraga bagi perusahan Langkah -langkah ini akan meningkatakan cerita pubulik perusahan , yang dapat
di gunakan oleh perusahan untuk keuntungan nya dengan yang dapat di gunakan oleh perusahan untuk
keuntungan nya dengan Menikatkan purbulitas , dll. Perofesional harus selalu menjaga pikiran nya ,
kewajiban perfesional Nya sambil tetapa menjadi karyawan yang setia .
2.3 . KETIDAK PATUAHAN ORGANISASI YANG BERTAANGUJAWAB

Setiap kali adalah ketidak sepakatan antara karyawan dan pemberi kerja mantan Karyawan mengunakan
ekerpesi perasaanya denga berapa cara atau cara lain Terkadang tidak dapat diterimama oleh pemberi
keraja . Ini dapat terjadi dalam bentuk berikut ini adalah ketidakataan dengan protes , dengan
Memimpin pemogokan atau memoblisai kolega untuk melawan menjeman Ketidak kepatuahan keran
tidak berpartisipasi dengan menolak melaksanakan Tugas yang di berikan kerana ke beratan moral atau
profesional

Ketidak ke patuahan dengan tindakan yan bertetangan , dengan melakukan Akivitas yang bertetangan
dengan kepentingan perusahan seperti melakukan Tekana politik Meniup puluit mengormati otoritas
memberikan metode untuk mengideenfikasi Bidang tanggung jawab dan akulitas perbadi .

Kewenangan kelembagahan Ini adalah otoritas yang ada di dalam organisasi merupakan hak pengusah
dan manajer Untuk melakukan kontorol teradapa karyawan dan membuat meraka mencapi tujuan
Organisai . Pada saat yang sama , kewangan yang di berikan harus sesuai dengan konpotensi dan
kalasfikasi indivdu yang di berikan kewewangan tersebut atau jika tidak , keweangan tersebut akan di
salah gunakan .

Otoritas ahali Adalah kepemilikan kehalian kertampilan , atau kompetensi untuk melakukan Tugas yang
yang di berikan lebih baik dari yang lain , yang memberikan Otoritas ini kepada individu .

Misal nya , seorang dokter dalah otoritas di bidang sepilalisanya ,dan bakan ketua indestur besar harus
mengoramati otoritasanya
3.1. OTORITAS VS KEKUASAAN

Kewenangan instisional juga harus di bedakan dari kekuasaan .

Kewenangan kelembagahan di seratai dengan alokasi sumbardaya yang di Butukan untuk menyelesikan
tugas namuan

Orang yang tidak kompetan mukin tidak dapat mengunakan ke kuatan yang mukin posisi

Meraka untuk menjalan kan nya

3.2. OTORITASA YANG DI PERKENAKAN SECARA MORAL

Hak dan kewajiban instituasional tidak dapat di terapakan dalam arti yang sama dengan

hak dan kewajiban yang di benarakan secara moral .

Otoritas institusional yang di benarakan secara moral hanya jika tujuan lembaga secara

Moral di perbolehkan atau di inginkan secara moral dan cara pelekasana

Nya tidak melanggar kewajiban moral lainnya

.
3.3. MENERIMA KEWENANGAN

1. karyawan mengakui otoritas pemberi kerja merka dengan menerima panduan dan

Mematuhi instruksi yang di berikan oleh pemberi kerja dalam aktivitas meraka yang

Dicakup oleh otoritas kelembagaan pemberi kerja

2. Setipa kali bawahan menyesuaikan perilaku nya keran di pandu secara membabi buta

Oleh keputusan atasan meraka , meraka dapat di katakan menerima otoritas .

3 . pada saat yang sama meraka tidak boleh lupa untuk menganalisis secara keritis

Konsekuenis dari keputusana tersebut dan perilaku etis

4. meraka harus dapat mengidifikasi zona peneriman otoritas pemberi

Kerja dari sudut pandang moral

5 Dlam kasus apapun ,insiyur tidk boleh melupakan ke wajiban penting nya untuk melindungi
kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang

Harus di berikan peratihan utama sehat mengikuti otoritas kelembagaan .


4.1. KESIMPULAHAN
Dari uraian di atas maka dapat di pahami bahawa kolegialitas sebagai semacam
keter hubungan yang didasarkan pada rasa hormat dalam komitmen terhadap tujuan
dan nilai-nilai profesi,dan kolegialitas mencakup disposisi untuk mendukung dan bekerja
sama dengan kolega seseorang . sedangkan Loyalitas AgensiIni adalah komitmen
seseorang terhadap kewajiban kontraktual kepada majikannya. Loyalitas
agensisepenuhnya merupakan masalah tindakan, terlepas dari motif nya.

4.2 . DAFTAR PUSTAKA

Collegialite and loyalty summary


Di unggah oleh Ayuk A

Anda mungkin juga menyukai