Anda di halaman 1dari 37

2 REGULER A

Etika
wirausaha
Nama kelompok :
• Najla Akhlaqul Majidah / P3.73.20.1.19.0242.
• Nindi Eka Putri / P3.73.20.1.19.0253.
• Nur Aini / P3.73.20.1.19.0264.
• Nur Fadillah / P3.73.20.1.19.0275.
• Tegar Imam Julian / P3.73.20.1.19.036
Pengertian wirausaha
Secara etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagar berani, dan berwatak agung. Sedangkan
“usaha” berarti perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi, secara etimologis atau harfiah, wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan.
ETIKA DAN NORMA KEWIRAUSAHAAN

Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering disebut sebagai
tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat.

Seorang wirausaha harus mampu menjaga dan melestarikan etika bisnis yaitu suatu kode
etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang merupakan suatu
komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari yang tidak benar.
Menurut para ahli

01 David E. Rye 02 Kasmir


(1996)
wirausahawan adalah seorang yang
mengorganisasikan dan mengarahkan usaha
wirausaha adalah seseorang yang berjiwa
pemberani yang berani mengambil
baru, berani mengambil risiko yang terkait kemungkinan untuk membuka satu usaha di
dengan proses pemuliaan usaha. berbagai peluang ada

03 Zimmerer (1996)
kewirausahaan merupakan suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Dalam etika berwirausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengatur, yaitu:

 Sikap dan perilaku harus mengikuti norma yang berlaku.

 Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik dan sopan.

 Cara berbicara juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma, tidak
menyinggung atau mencela orang lain.

 Gerak-gerik juga harus dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik


yang dapat mencurigakan.
Norma dalam Kewirausahaan
Menurut zimmerer, dikenal 3 tingkatan norma etika, yaitu:

Hukum
Berlaku bagi masyarakat secara umum. Hukum mengatur
perbuatan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh Sikap MENTAL
dilakukan
INDIVIDUAL
Biasanya untuk menghadapi keputusan yang tidak di atur oleh
Kebijakan dan
aturan formal. Sumber nilai moral dan sikap mental individual
PROSEDUR berasal dari keluarga, agama, sekolah serta pengalaman.
Memberi ORGanisasi
arahan khusus kepada setiap orang dalam
organisasi untuk mengambil keputusan sehari-
harinya.
Hubungan kepuasan dengan loyalitas stakeholder

Stakeholder adalah individu, kelompok, maupun komunitas yang memiliki kepentingan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Stakeholder memiliki kemampuan memengaruhi atau dipengaruhi dari bisnis
tersebut.

• Menurut Ronald J. Ebert, jika sesorang menyenangi pekerjaannya maka ia akan merasa puas dan akan
memiliki sikap yang sempurna, loyal, komitmen dan kerja keras yang berarti memiliki moral yang tinggi.

• Kepuasan stakeholder adalah tingkat kepuasan kelompok atau individu yang diukur dengan cara
membandingkan hasil yang telah diperoleh dengan tujuan suatu perencanaan.
Kepuasan dari perusahaan (stakeholder satisfaction), di antaranya:

Pembeli atau

0
Pemasok (Supplier). 02 pelanggan.
Konsumen yang kecewa karena tidak
Agar para pelanggan merasa puas maka perusahaan memperoleh manfaat dari perusahaan,

1
harus mempertahankan kualitas. Hal ini bisa dicapai misalnya akibat mutu, harga dan waktu
apabila bahan baku dari pemasok berkualitas dan tepat yang tidak memadai, akan mendorong
waktu dan cukup jumlahnya. konsumen untuk pindah dan
berlangganan kepada perusahaan lain.

03 Karyawan.
Semangat kerja yang tinggi, pelayanan yang
Distributor.
baik, dan produktivitas yang tinggi akan
terjadi apabila mereka mendapat gaji yang
04 Distributor yang kurang mendapat

cukup, masa depan yang terjamin, dan manfaaat dari perusahaan akan

kenaikan jenjang kepangkatan yang teratur. menghambat pengiriman barang, sehingga


barang akan terlambat datang ke konsumen
atau pasar.
TUJUAN DAN MANFAAT
ETIKA WIRAUSAHA Membina dan menjaga
Hubungan yang sudah berjalan baik
hubungan
harus tetap dan terus dibina. Hindari
Membujuk
adanya perbedaan paham atau
Setiap calonpelanggan
pelanggan 1 konflik. Dengan etika ciptakan
memiliki karakter tersendiri.
Kadang-kadang calon hubungan dalam suasana akrab dan
pelanggan perlu dibujuk agar lebih baik.
mau menjadi pelanggan.
Berbagai cara dapat dilakukan 3 Mempertahankan
untuk membujuk calon Ada anggapan mempertahankan
pelanggan
pelanggan, salah satunya pelanggan jauh lebih sulit daripada
dengan cara melalui etika yang mencari pelanggan, dan ada juga
ditunjukan oleh seorang yang beranggapan bahwa
wirausaha
2 mempertahankan pelanggan lebih
mudah karena mereka memiliki etika
yang baik sehingga pelanggan
menyukainya.
Lanjutan….

Menyenangkan orang Untuk persahabatan dan


lain
Sikap menyenangkan orang lain pergaulan
merupakan sikap yang mulia. Jika kita Etika dapat meningkatkan keakraban
ingin dihormati, maka hormatilah orang dengan karyawan, pelanggan atau
lain.  Menyenangkan orang berarti pihak-pihak lain yang
membuat orang menjadi suka dan puas berkepentingan. Suasana akrab akan
terhadap pelayanan yang diberikan. berubah menjadi persahabatan dan
Jika pelanggan merasa senang dan puas menambah luasnya pergaulan.
atas pelayanan yang diberikan,
diharapkan mereka akan mengulangnya
kembali suatu waktu.
Prinsip-prinsip dan perilaku wirausaha
Kejujuran
Jujurlah dalam semua komunikasi dan tindakan. Pemimpin atau
manajer yang baik adalah inti dari bisnis yang berkembang dan
layak dipercaya, dan kejujuran adalah landasan kepercayaan.
Mereka selalu jujur dan berterus terang

Integritas
Integritas mengacu pada keutuhan karakter yang ditunjukkan
oleh konsistensi antara pikiran, kata-kata dan tindakan.

Tepati janji & penuhi


pemilik bisnis harus dapat dipercaya karena mereka
komitmen
melakukan segala upaya yang benar untuk memenuhi janji
dan komitmen mereka
Lanjutan
Loyalitas
Wirausah yang baik selalu memberikan kepercayaan
dengan selalu loyal kepada organisasi mereka dan
orang-orang yang bekerja dengan mereka. Menghormati orang lain
Wirausahawan harus menunjukkan rasa hormat
terhadap martabat manusia, otonomi, privasi, hak, dan
Bersikap adil kepentingan semua orang yang memiliki kepentingan
Wiraushawan yang baik pada dasarnya berkomitmen dalam keputusan mereka.
pada keadilan. Mereka tidak menjalankan kekuasaan
secara sewenang-wenang
Mematuhi hukum
Wirausahawan harus selalu mematuhi hukum,
Bijaksana aturan, dan regulasi yang berkaitan dengan aktivitas
 sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dari bisnis mereka.
setiap peristiwa sehingga memancarlah keadilan.
Lanjutan
KOMITM
Wirausahawan yang baik selalu mengejar kesempurnaan dalam menjalankan
EN
tugas mereka, memiliki informasi yang baik dan siap, dan terus berupaya
untuk meningkatkan kemahiran mereka di semua bidang tanggung jawab.

Kepemimpina
nmerupakan salah satu prinsip etika bisnis yang berpengaruh untuk keteladanan
dan kehormatan baik bagi individu dan bisnis yang ia bangun.

Reputasi dan moral


Pastikan Anda membangun reputasi yang baik bagi perusahaan dan moral
karyawan Anda.

Akuntabilitas
Para wirausahawan yang baik mengakui dan menerima pertanggungjawaban pribadi
atas kualitas etika dari keputusan dan kelalaian mereka kepada diri mereka sendiri,
kolega mereka, perusahaan mereka, dan komunitas mereka.
CARA Mempertahankan Etika Bisnis Dalam
Usaha Etika bisnis yang baik yang diterapkan oleh suatu bisnis
secara langsung maupun tidak langsung dapat membuat
loyalitas pelanggan atau konsumen meningkat sehingga
mendukung eksistensi perusahaan pada persaingan di
pasar.

cara atau strategi


Cara / strategi yang dapat digunakan :
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
Etika bisnis dapat dipertahankan melalui penciptaan nilai-nilai perusahaan yang dijadikan
landasan atau dasar tanggung jawab etika bagi semua pihak terkait

2. Mengembangkan kode etik


Kode etik dapat diartikan sebagai aturan mengenai standar perilaku serta prinsip
prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh semua pegawal, melalul kode etik yang baik,
diharapkan dapat mempertahankan etika bisnis yang telah ada di dalam usaha atau
organisasi,

3. Memastikan kode etik berlaku secara adil dan konsisten


Untuk memastikan tidak ada satupun pegawal atau pimpinan yang dapat melanggar kode
etik maka konsistensi penerapan kode etik harus dilakukan secara adil dan konsisten
terhadap seluruh stakeholder usaha atau bisnis.
Cara / strategi yang dapat digunakan :
4. Memproteksi hak masing-masing individu
Setiap individu yang berhubungan dengan usaha harus terjamin mendapatkan haknya,
serta organisasi memastikan tidak ada satupun individu yang dapat menganggu
kebebasan individu lainnya dalam mencapai haknya.

5. Mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai etika


Sebagai langkah persuasif untuk menumbuhkan kesadaran serta menambah pemahaman
setiap stakeholder maka perlu diberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai etika bisnis.

6. Secara berkala melakukan audit etika


Evaluasi penerapan etika bisnis dapat dilakukan dengan cara melaksanakan audit etika. .
Tujuan dari audit etika adalah menemukan ketidaksesuaian antara standar etika yang
harus dipenuhi dengan pelaksanaan etika yang benar benar terjadi pada organisasi.
Ketidaksesuaian ini nantinya dibuat suatu rumusan rencana perbaikan.
Thank you !
Etika Wirausaha
Mila Febrina P3.73.20.1.19.107
Muhammad Dwiki Ananda P3.73.20.1.19.108
Nadiyah Putri Aurilya P3.73.20.1.19.109
Putri Imelda P3.73.20.1.19.110
2 Reguler C
Pokok
Bahasan

Definisi Etika Etika dan Norma-Norma


1 2 Wirausaha

Prinsip-Prinsip Etika dan


3 4 Cara-Cara Mempertahankan
Perilaku Wirausaha
Standar Etika
1

Definisi Etika
Definisi Etika

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti


kartu undangan.

Dalam arti luas etika adalah tata cara


berhubungan dengan manusia lain. Etika sering
disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau
perilaku manusia dengan masyarakat.
2

Etika dan Norma-Norma


Wirausaha
Definisi Etika
Bisnis

Menurut Zimmerer (1996:20)

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku


pengusaha berdasarkan pada nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan. Etika, pada
dasarnya adalah komitmen untuk melakukan apa
yang benar dan menghindari apa yang tidak benar.
Pengertian Stakeholder

Stakeholder adalah sekelompok orang (individu, Stakeholder Internal dan Eksternal


organisasi, asosiasi dan atau bagian terkecil lainnya)  
yang memiliki keterikatan di dalam sebuah proyek Stakeholder di dalam sebuah organisasi dibagi menjadi
atau program perusahaan dan juga memberi dua, yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
kontribusi dan dampak pada hasil akhir proyek. Stakeholder internal maupun eksternal memiliki pengaruh
besar dalam berjalanya sebuah kebijakan.
Berikut ini adalah daftar stakeholder internal beserta dengan fungsi dan perannya:

1. Organisasi / perusahaan itu sendiri

Organisasi atau perusahaan merupakan bagian dari stakeholder yang memiliki hubungan terkait
dengan kepentingan semua stakeholder. Pihak perusahaan itu sendiri memegang peranan penting dalam hal
pengambilan keputusan manajerial.

2. Pemegang saham atau pemilik bisnis


Pemegang saham dan pemilik bisnis bertindak sebagai individu yang menyediakan modal untuk
menjalankan perusahaan. Selain itu, mereka juga bertindak sebagai pengawas di perusahaan untuk
mengamati kinerja karyawan serta kondisi keuangan dalam perusahaan.

3. Karyawan
Karyawan sebagai stakeholder internal memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja sebuah
bisnis. Mereka merupakan orang-orang yang secara langsung terlibat di dalam proses produksi.

Kondisi yang nyaman dan harmonis di antara karyawan akan menghasilkan kerja sama yang baik sehingga
kinerja perusahaan akan semakin baik.
Sedangkan stakeholder eksternal meliputi:

1. Konsumen 3. Pesaing (competitor)

Konsumen bertindak sebagai Competitor atau pesaing sebagai


pengguna dan pengamat hasil produk dari stakeholder ektersernal merupakan perusahaan
suatu perusahaan. Produk terlaris yang yang memiliki produk / layanan yang sama di
dipasarkan sangat bergantung pada selera industri tertentu. Contohnya adalah Toyota dan
orang sehingga saran konsumen sangat Honda yang merupakan sama-sama bergerak di
penting bagi kemajuan perusahaan. bidang automotive.

2. Supplier 4. Bank (Creditor)


Supplier atau pemasok merupakan Individu atau lembaga keuangan yang
pihak yang menyediakan bahan baku yang memberikan pinjaman kepada pengusaha. Secara
akan digunakan untuk proses produksi. Jika umum, kreditor memberikan pinjaman dengan
supplier mengalami kendala seperti kondisi tertentu untuk menjamin bahwa uang
keterlambatan dalam memasok bahan baku, mereka akan dikembalikan tepat waktu.
itu akan mengganggu proses produksi yang
akan berdampak pada supply chain 5. Pemerintah
management (SCM) atau rantai pasok Pihak-pihak yang memiliki wewenang dan
Dengan demikian konsumen sebagai kekuasaan untuk mengeluarkan izin yang
pelanggan akan kesulitan mencari barang dilakukan.
hasil produksi perusahaan.
Menurut Zimmerer (1996:22) ada tiga
tingkatan norma etika, yaitu :

Kebijakan dan prosedur Moral sikap mental


Hukum
organisasi. individual
Berlaku bagi masyarakat Memberikan arahan khusus Moral sikap mental individual
secara bagi setiap orang dalam sangat penting untuk
umum yang mengatur organisasi menghadapi suatu
perbuatan dalam mengambil keputusan
yang boleh dilakukan keputusan yang tidak diatur oleh
dan tidak boleh dilakukan. sehari-hari aturan formal. Sumber nilai
moral dan sikap mental
individual berasal dari
keluarga, agama, sekolah
serta pengalaman.
Etika atau norma yang harus ada dalam
benak dan jiwa setiap pengusaha adalah
sebagai berikut:
• Kejujuran
• Bertanggung Jawab
• Menepati Janji
• Disiplin

• Taat hukum
• Suka Membantu
• Komitmen dan Menghormati
1 2 3 4 • Mengejar Prestasi
3

Prinsip-Prinsip Etika dan Perilaku


Wirausaha
Ada beberapa prinsip dalam etika bisnis yang perlu
diperhatikan oleh para pelaku bisnis. Berikut adalah
beberapa contoh dan pengertiannya:

Prinsip Kejujuran
Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi mengharuskan pelaku bisnis


Key words
Kejujuran adalah kunci utama dalam kesuksesan
bisnis. Prinsip ini harus diterapkan dalam segala
mengambil keputusan dengan tepat dan
Prinsip Loyalitas kegiatan bisnis misalnya jujur terhadap konsumen,
baik, serta mempertanggung jawabkan
keputusan tersebut.
Loyalitas adalah salah satu hal
penting dalam menjalankan sebuah Prinsip Integritas
Prinsip Keadilan bisnis. Loyalitas dalam perusahaan Moral
biasanya dapat dilihat dari kerja keras
dan keseriusan dalam menjalani bisnis Setiap perusahaan harus memiliki
Dalam prinsip ini berarti setiap orang yang sesuai dengan visi dan misi. integritas moral yang baik. Dengan begitu,
melakukan bisnis meiliki hak untuk mendapatkan perusahaan lebih dapat dipercaya
perlakuan yang sama. Sehingga semua pihak yang masyarakat. Menerapkan prinsip ini, berarti
terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi seluruh pelaku bisnis, baik karyawan hingga
baik secara langsung atau tidak langsung terhadap manajemen harus selalu menjaga nama
keberhasilan bisnis. baik perusahaan.
Menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip
oleh Zimmerer (1996: 27-28), secara universal, ada 10 prinsip
etika yang mengarahkan perilaku yaitu:

• Kejujuran
• Integritas
• Memelihara janji,
• Kesetiaan,
• Kewajaran/keadilan

• Suka membantu orang lain


• Hormat kepada orang lain
• Warga Negara yang bertanggung jawab
• Mengejar keunggulan
• Dapat dipertanggungjawabkan

1 2 3 4
4

Cara-Cara Mempertahankan
Standar Etika
Cara mempertahankan standar etika antara
lain adalah sebagai berikut:

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.


Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari
tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2. Kembangkan kode etik.
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika
yang diharapkan perusahaan dari karyawan. Topik-topik khas yang ada pada suatu kode
etik biasanya memuat tentang:
• Kegiatan berpolitik.
• Ketulusan hati secara fundamental • Pelaporan finansial.
dan ketaatan pada hukum. • Hubungan dengan pemasok.
• Kualitas dan keamanan produk. • Penentuan harga, pengajuan
• Kesehatan dan keamanan tempat rekening, dan kontrak.
kerja. • Jaminan dagang / insider
• Konflik kepentingan (conflict of information.
interest) • Pembayaran untuk mendapatkan
• Praktik dan latihan karyawan. usaha.
• Praktik pemasaran dan penjualan. • Perlindungan lingkungan.
• Keamanan / kebebasan. • Informasi kepemilikan.
• Keamanan kemasan.
3. Jalankan kode 4. Lindungi hak a) Komitmen etika, yaitu
etik secara adil dan perorangan. tekad seseorang untuk
bertindak secara etis dan
konsisten. Akhir dari semua
melakukan sesuatu yang
Manajer harus keputusan setiap etika benar.
mengambil tindakan sangat tergantung pada b) Kesadaran etika, yaitu
apabila mereka individu. Melindungi kemampuan untuk
melanggar etika. Bila seseorang dengan merasakan implikasi etika
karyawan kekuatan prinsip prinsip dari suatu situasi.
mengetahui, bahwa moral dan nilai-nilainya c) Kemampuan kompetensi,
yaitu kemampuan untuk
yang melanggar etika merupakan jaminan yang
menggunakan suara
tidak dihukum, maka terbaik untuk menghindari pikiran moral dan
kode etik menjadi penyimpangan etika. Untuk mengembangkan strategi
tidak berarti apa-apa. membuat keputusan etika, pemecahan masalah
seseorang harus memiliki: secara praktis.
5. Adakan pelatihan etika.
Balai kerja (workshop) merupakan alat untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan.

6. Lakukan audit etika secara periodik.


Audit merupakan cara yang terbaik untuk mengevaluasi
efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan
memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa etika
bukan sekedar bercanda.

7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah


laku, jangan hanya aturan.
Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan
moral. Akan tetapi, manajer bisa saja membolehkan orang
untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka
harapkan. Standar tingkah laku sangat penting untuk
menekankan bahwa betapa pentingnya etika dalam
organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui bahwa
etika tidak bisa dinegosiasi atau ditawar tawar.
10. Libatkan karyawan
8. Hindari contoh 9. Ciptakan budaya yang
dalam
menekankan komunikasi
etika yang tercela mempertahankan
dua arah.
setiap saat. standar etika.
Komunikasi dua arah
Etika diawali dari sangat penting, yaitu untuk
Para karyawan diberi
atasan. Atasan menginformasikan barang kesempatan untuk
harus memberi dan jasa yang kita hasilkan memberikan umpan
contoh dan menaruh balik tentang bagaimana
dan untuk menerima
kepercayaan standar etika
aspirasi untuk perbaikan
kepada perusahaan. dipertahankan.
bawahannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai