PASCAPANEN PETERNAKAN
“ Pengenalan Alat Dan Produk”
Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
PURWOKERTO
2024
I. MATERI DAN CARA KERJA
1.1 Materi
1.1.1 Alat
1. Pembuat yoghurt (portable yoghurt maker)
2. Blender (food processor)
3. Mesinpeniris (spinner)
4. Mesinpemotongdaging (meat slicer)
5. Mesinpencincangdaging (meat grinder)
6. Oven
7. Pembuat es krim (ice cream maker)
8. Pengisisosis (sausage stuffer)
9. Pendingin (refrigerator)
10. Pengemasvakum
11. Inkubator
12. Autoclave
13. pH meter
14. Penetrometer
15. Colorimeter
16. Viscometer
17. Mixer
1.1.2 Bahan
1. Nugget
2. Susu
3. Mayones
1.2 Cara Kerja
1.2.1 Pengenalan Alat
Mahasiswa mengamati peralatan pengolahan hasil ternak yang tersedia di laboratorium
Teknologi Hasil Ternak.
Asisten menjelaskan fungsi dan cara mengoperasikan peralatan.
Mahasiswa mendengarkan dan mencatat penjelas anasisten tentang fungsi dan cara
kerja alat.
1.2.2 PengenalanProduk
Asisten menjelaskan produk olahan dari hasil ternak (daging, susu, dan telur).
Praktikan dijelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah produk
dan cara penulisan.
Praktikan mengamati produk hasil ternak meliputi kemasan, bentuk produk, merek
produk, tanggal kadaluarsa, komposisi bahan, dan izin produksi.
2.1 Hasil
Gambar dan Nama Alat Fungsi dan Prinsip Kerja
Mesin pencincang daging (meat grinder) Fungsinya mencincang daging agar lebih
halus
Pembuatan es krim (ice cream maker) Fungsinya untuk membuat es krim secara
otomatis
2.2 Pembahasan
Pengukuran nilai atau kekentalan pada suatu zat cair menggunakan alat yang bernama
viscometer. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sutiah et al (2014) bahwa Viscometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai ataupun rane kekentalan (viskositas) pada
suatu zat cair. Alat ukur kekentalan ini dapat mengukur tingkat kekentalan suatu zat cair
dengan akurat dan spesifik sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Apabila volume zat
cair yang mengalir melalui penampang per satuan waktu disebut dengan debit (Q).
Viscometer ada beberapa jenis yaitu viscometer peluru jatuh dan viscometer tabung/
Ostwald. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ridwan et al (2020) bahwa viscometer yang
umum digunakan adalah viscometer peluru jatuh, viscometer tabung/kapiler/Ostwald, dan
sistem rotasi.
Colorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu warna pada suatu
larutan. Hal tersebut sesuai pernyataan Delfi dan Yulkifli (2018) bahwa Colorimeter adalah
suatu metode yang digunakan dalam analisa kimia dengan menggunakan perbandingan
intensitas warna suatu larutan dengan warna larutan standarnya dengan cara mengukur
intensitas warna dari larutan tersebut. Metode ini bisa digunakan untuk menentukan
konsentrasi dengan cara menganalisis intensitas cahaya yang diteruskan oleh larutan dan
biasanya sumber cahaya yang digunakan yaitu cahaya putih. Colorimeter itu sendiri adalah
detector yang digunakan untuk menentukan konsentrasi dengan analisis intensitas cahaya
yang diteruskan oleh larutan. Pendeteksi memiliki kemampuan untuk mengukur absoransi
sampel dengan range 0,05 sampai dengan 1,0. Pendeteksi juga dilengkapi sumber cahaya
dengan empat panjang gelombang. Panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 430
nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm.[1]. Detektor colorimeter bekerja berdasarkan Hukum
Beer-Lambert.
Penetrometer merupakan salah satu alat pada praktikum yang mempunyai fungsi dan
tujuan yaitu untuk mengidentifikasi nilai keempukan pada daging yang akan diolah. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Oka dan Prima (2019) bahwa Pengujian keempukan
daging menggunakan penetrometer bertujuan untuk mengetahui nilai keempukan daging,
semakin tinggi konsentrasi enzim protease selama waktu perendaman, maka semakin tinggi
nilai keempukan daging. Uji keempukan daging menggunakan penetrometer terlebih dahulu
dilakukan menyiapkan seperakat alat pentrometer, memasang universal cone, menambah
pemberat (weight), mencatat berat universal cone + test rod + pemberat (a) gram,
menyiapkan sampel daging hasil perendaman menggunakan konsentrasi ekstrak kasar enzim
protease 0.25%, 0.50%, 0.75%, 1% selama waktu perendaman 30 menit, sampel daging
ditaruh di bawah jarum penunjuk skala penetrometer, mengatur jarum penunjuk pada skala
menunjukkan angka nol, menekan tuas (lever/clutch) penetrometer selama 10 detik (t),
dicatat dan dihitung nilai keempukan daging, selanjutnya hasil nilai keempukan daging
dianalisis menggunakan anova satu arah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak
kasar enzim protease selama waktu perendaman 30 menit.
Mesin giling daging (meat grinder) adalah suatu alat pencacah daging dan dapat
mengahluskan daging. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Porawati (2020), bahwa meat
grinder adalah suatu mesin yang berfungsi untuk menghaluskan dan melembutkan daging
yang akan digunakan sebagai bahan makanan atau campuran makanan. Daging yang belum
digiling biasanya masih dalam bentuk potongan-potongan kecil yang tidak dapat dicampur
dengan bahan lain dalam suatu adonan makanan, sehingga dibutuhkan proses penghaluskan
lebih dahulu untuk memudahkan pencampuran daging dengan bahan makanan yang lain.
Proses penggilingan daging termasuk dalam proses utama dalam pembuatan jenis makanan
seperti bakso, nugget atau sosis disamping proses lain seperti pengadokan adonan. Alat
penggiling di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang berfungsi sebagai
penggerak penggiling daging yang membantu manusia dalam mempersingkat waktu
penghalusan daging. Alat ini memanfaatkan tenaga manusia atau dinamo yang diteruskan ke
puli dengan mengunakan V-belt sebagai penghubung ke penggiling daging.
Alat yang digunakan untuk memproses olahan dari telur yaitu terdapat food processor
atau blender dapat pula menggunakan mixer serta terdapat alat viscometer. Mixer berfungsi
mencampurkan gula dan menghomogenkan campuran bahan. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Mooduto et al. (2022) bahwa pada pembuatan mayonnaise, kuning telur, garam,
gula dicampur menggunakan mixer hingga menjadi homogen. Mixer dibedakan menjadi tiga
macam yaitu otomatis, semi otomatis dan manual. Alat viscometer digunakan untuk
mengukur kekentalan pada zat cair, dengan mengukur kecepatan alir suatu cairan dengan
volume tertentu.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengenalan produk yang terdiri dari tanggal kadaluarsa, merk produk, komposisi bahan,
izin produksi, dan kode produksi.
2. Viscometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai ataupun range kekentalan
atau viskositas cairan. Umumnya digunakan untuk kebutuhan analisis laboratorium serta
kebutuhan berbagai industri.
3. Kolorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur warna. Alat ini sensitif terhadap
cahaya yang diukur dan berapa banyak warna yang diserap oleh sebuah benda atau zat.
Alat Ini menentukan warna berdasarkan komponen merah, biru, dan hijau dari cahaya
yang diserap oleh objek atau sampel.
4. Pengujian keempukan daging menggunakan penetrometer bertujuan untuk mengetahui
nilai keempukan daging, semakin tinggi konsentrasi enzim protease selama waktu
perendaman, maka semakin tinggi nilai keempukan daging.
5. Meat grinder adalah suatu mesin yang berfungsi untuk menghaluskan dan melembutkan
daging yang akan digunakan sebagai bahan makanan atau campuran makanan.
6. Terdapat food processor atau blender dapat pula menggunakan mixer serta terdapat alat
viscometer. Mixer berfungsi mencampurkan gula dan menghomogenkan campuran
bahan.
3.2 Saran
Semoga praktikum selanjutnya berjalan dengan baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Delfi A.W., and Yulkifli. 2018. Studi Awal Rancang Bangun Colorimeter Sebagai Pendeteks
Pada Pewarna makanan Menggunakan Sensor Phtodioda. Pillar of Physics (11): 81 –
87.
Mooduto, I. P. U., S. A. Liputo and Z. Antuli. 2022. Analisis Fisiko-Kimia dan Organoleptik
Mayonnaise Berbahan Dasar Buah Alpukat (Persea americana). Jambura Journal of
Food Technology 4(1): 100-110.
Oka. D., and W.P. Prima. 2019. Pengaruh Konsentrasi enzim Peotease Dari Isolat Lactobacillus
Plantarum B1765 Terhadap Keempukan Daging. UNESA Journal of Chemistry, Vol. 8,
No. 1.
Porawati, H., & Kurniawan, A. (2020). Modifikasi mesin penggiling daging (meat grinder)
kapasitas 8 kg menggunakan motor listrik. Jurnal Inovator, 3(1), 20-24.
Ridwan, R., E., Wiseno, and P. G., Suwargo, 2020. Pembuatan dan Pengujian Viskometer
Tabung. Skripsi Program Studi Teknik Informatika.
Sutiah, S., K. S., Firdausi, and W. S., Budi, 2014. Studi Kualitas Minyak Goreng dengan
Parameter Viskositas dan Indeks Bias.bBerkala Fisika, 11(2), 53-58.