Anda di halaman 1dari 7

RAHASIA

SEKOLAH CALON PERWIRA TNI ANGKATAN DARAT


DEPARTEMEN UMUM

NASKAH UJIAN ALTERNATIF II

Pendidikan : Prodi Diktukpa TNI AD TA 2023 Program D-3 (Ahli Madya)


Mata Kuliah : Hukum dan Perundang-undangan
Bahan Kajian: 1. Hukum Pidana Militer
2. Hukum Hak Asasi Manusia
3. Hukum Humaniter
4. Perpu N0.23 tahun 1959 tentang keadaan bahaya

A. Bentuk Soal Benar - Salah ( B – S ). Lingkarilah B bila pernyataan benar“ dan S


bila pernyataan “salah”

1. B - S Pengadilan HAM berkedudukan di daerah Kabupaten atau daerah


kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan
negeri yang bersangkutan. Hal 77 (65)

2. B - S Hakim militer, Hakim Militer tinggi, Hakim Militer Utama yang


selanjutnya disebut Hakim adalah pejabat yang masing-masing tidak
melaksanakan kekuasaan kehakiman pada pengadilan. Hal 3
(blkng)

3. B - S Menantang berkelahi terhadap atasan bukan merupakan kejahatan


tetapi akan dapat merusak disiplin militer dan di hukum secatra
Hukum Disiplin Militer. Hal 64 (48)

4. B - S Asas umum Presumption of innocence yang artinya tidak ada delik,


tidak ada pidana tanpa ketentuan pidana yang mendahuluinya.
Hal 54 (1 b)

5. B - S Pelanggaran HAM yang berat meliputi Kejahatan Genosida dan


kejahatan kemanusiaan. Hal 78 (1)

6. B - S Penguasa darurat sipil berhak tidak berhak membatasi atau melarang


memasuki, memakai Gedung, tempat kediaman atau lapangan untuk
beberapa waktu tertentu. Hal 102 (10)

7. B - S Hakim ad hoc diangkat dan di berhentikan oleh Presiden selaku


Kepala Negara atas usul ketua MA. Hal 82 (d)

8. B - S Militer Inteniran adalah dalam hal ini terjadi suatu perang dimana
Indonesia tidak terlibat, maka militer dari salah satu negara yang
berperang berada di wilayah Indonesia. Hal 63 (44)

RAHASIA
RAHASIA
2

B. Soal Pilihan. Lingkarilah salah satu jawaban yang tepat yang benar pada lembar
jawaban.

1. Menurut pasal 55 KUHPM penjaga adalah setiap militer yang bersenjata dan atau
memakai tanda pengenal yang telah ditetapkan oleh : Hal 65 (52)
a. Menhankam.
b. Presiden.
c. Panglima TNI.
d. Kasad.

2. Prinsip-prinsip Hukum Humaniter diantaranya ada prinsip Pembedaan antara lain


berupa : Hal 90 (d)
a. Harus di bedakan antara individu dan kelompok.
b. Harus di bedakan antara kombatan dan non kombatan.
c. Harus di bedakan anak-anak dan dewasa.
d. Harus di bedakan tawanan perang dan kombatan.

3. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran


HAM berat yang dilakukan oleh seseorang dibawah umur, diantaranya : Hal 78 (b)
a. 20 tahun.
b. 19 tahun.
c. 18 tahun.
d. 21 tahun.

4. Hukum Jenewa adalah ketentuan-ketentuan Internasional yang mengatur tentang


perlindungan para korban perang, Hukum Jenewa terdiri 4 Konvensi antara lain : Hal 88
(82 d)
a. Konvensi I tentang pembentukanm Mahkamah Permanen Arbitrasi
b. Konvensi II tentang Hukum dan kebiasaan perang didarat.
c. Konvensi III tentang penerapan asas-asas konvensi Jenewa tahun 1864
didalam perang dilaut.
d. Konvensi IV tentang perlindungan penduduk sispil pada waktu sengketa
bersenjata.

5. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan


menemukan ada tidaknya suatu peristiwa yang diduga merupakan pelanggran HAM
berat guna ditindak lanjuti dengan penyidikan yang diatur dalam : Hal 79 (69)
a. Keputusan Presiden.
b. Undang-undang.
c. Surat Perintah.
d. Tap MPR.

6. Kejahatan perang (war Crime) pada hakekatnya merupakan sebuag kejahatan


berupa pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan perdamaian maupun kebiasaan
perang yang bersifat diataranya : Hal 93 (b)
a. Universal.
b. Relatif.
c. Horizontal.
d. Vertikal.
RAHASIA
3

7. Tindak pidana campuran adalah tindakan-tindakan terlarang atau diharuskan yang


sudah di tentukan undang-undang lain akan tetapi diatur lagi dalam KUHPM karena
suatu keadaan khas militer sehinga di perlukan pidana yang lebih berat, diantaranya :
Hal 55 (b 1)
a. Kejahatan Desersi.
b. Meninggalkan pos penjagaan.
c. Pemberontakan militer.
d. Pengkhianatan militer.

8. Pemeriksaan perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh majelis Hakim
Pengadilan HAM yang berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari : Hal 82 (b)
a. 2 orang hakim pengadilan Ham dan 3 orang Hakim Ad hoc.
b. 3 orang hakim pengadilan Ham dan 2 orang Hamim Ad hoc.
c. 4 orang hakim pengadilan Ham dan 1 orang Hamim Ad hoc.
d. 1 orang hakim pengadilan Ham dan 4 orang Hamim Ad hoc.

9. Tindakan penjaga yang membuat atau membiarkan dirinya dalam suatu keadaan
dimana dia tidak mampu menjalankan tugasnya diterapkan pasal 118 KUHPM, antara
lain : Hal 65 (52)
a. Ketiduran.
b. Makan.
c. Panas dingin/mabuk.
d. Sakit di sengaja.

10. Dalam pasal 38 UU No. 39 tahun 1999 setiap orang yang melakukan perbuatan
terhadap kemanusiaan dengan cara perbudakan di pidana penjara paling lama ,
diantaranya : Hal 84 (c)
a. Paling lama 15 tahun.
b. Paling lama 10 tahun.
c. Paling lama 15 tahun.
d. Paling lama 15 tahun.

11. Hukum kebiasaan Internasional, negara sebagai subyek hukum Internasional


memiliki tiga atribut pokok diantaranya : Hal 94 (b)
a. Melindungi segenap bangsa.
b. Kemerdekaan Nasional.
c. Memajukan kesejahteraan umum.
d. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

12. Pejabat penguasa Darsip/Darmil/perang yang menyalahgunakan wewenang yang


diberikan kepadanya, dianggap sebagai tindak pidana kejahatan dan diancam dengan
hukuman penjara setingi-tingginya : Hal 109 (e)
a. 5 tahun.
b. 8 tahun.
c. 7 tahun.
d. 6 tahun.
RAHASIA
RAHASIA
4

13. Mahkamah kejahatan Internasional, International Criminal Courts (ICC) didirikan


dengan Statuta Roma merupakan mahkamah bersifat, antara lain : Hal 93 (4)
a. Ad Hoc.
b. Biasa.
c. Permanen.
d. Universal.

14. Tahun 1966 MPRS telah mengeluarkan TAP MPRS No XIV/MPRS tanggal 6
Agustus 1966 dengan membentuk Panitia Ad Hoc yang telah berhasil Menyusun
rancangan TAP MPR diantaranya tentang : Hal 71 (2)
a. Humaniter.
b. Hak Asasi Manusia.
c. Pengadilan HAM.
d. Komini Nasional HAM.

15. Pecahnya Perang Dunia I dan Perang Dunia II serta perkembangan teknologi
yang telah membawa perubahan di bidang Teknik dan lat berperang sehingga
mendorong lahirnya konvensi Jenewa 1949 diantaranya tentang : Hal 87 (d)
a. Cara dan alat berperang .
b. Hak penduduk sipil.
c. Perlindungan terhadap korban perang.
d. Hukum dan kebiasaan perang.

C. ISIAN. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar.

1. Militer adalah seseorang yang dipersenjatai dan disiapkan untuk melakukan


pertempuran-pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan dan
keamanan negara, dalam Perundang-undangan dibedakan macam-macam militer antara
lain : Hal 56 (1)
a. ………………………………...
b. Militer wajib.
c. ………..............................……
d. Militer sukarela yang dilarang melakukan jabatan, di berhentikan sementara
dari jabatan atau non aktif.

2. The Universal Declaration of human Right atau deklarasi Universal tentang HAM
disahkan oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1948, HAM yang diatur deklarasi ini
meliputi : Hal 72 (a)
a. ………………………………..
b. ……..............................………
c. Hak untuk bebas dari penyiksaan.
d. Hak partisipasi politik.

3. Pada tahun 1949 konvensi di ratifikasi negara-negara penandatangan siap untuk


mengadilinya didalam negeri atau mengekstradisikan pelakunya ke negara yang siap
mengadili, Lembaga penegakan Hukum Humaniter diantaranya : Hal 93 (b)
a. Pengadilan Nasional.
b. ………………………………
c. Internasional Criminal Tribunalls (ICT)
d. ……………………………….
RAHASIA
5

4. Penguasa tertinggi dalam keadaan bahaya dilakukan oleh Presiden/Panglima


Tertinggi Angkatan Perang selaku penguasa Darsip, Darmil dan Perang pusat dan dalam
melakukan penguasaan keadaan darurat Presiden dibantu oleh : Hal 99 (c)
a. Menteri Pertama
b. …………………………
c. .………………………...
d. Menteri Luar Negeri

D. Uraian. Jawablah soal di bawah ini dengan baik dan benar di lembar jawaban
yang telah disediakan.

1. Negara sebagai subyek Hukum Internasional memiliki 3 (tiga) atribut pokok yaitu
kemerdekaan nasional, kedaulatan dan keutuhan wilayahnya yang harus dipertahankan
sebagai haknya yang sangat mendasar, yang dibenarkan oleh Piagam PBB dan Prinsip-
prinsip Hukum Internasional. Jelaskan Prinsip -prinsip Hukum Humaniter tersebut.
Hal 90 (83)
2. Korban adalah individu dan/atau sekelompok orang yang cidera atau meninggal
dan yang terancam jiwanya akibat konflik. Jelaskan bagaimana perlindungan terhadap
Korban. Hal 82 (75)

Mengetahui Bandung, April 2023


Kepala Departemen Umum, Gadik,

D. Sandy Yani Triyani


Letnan Kolonel Inf NRP 1920026160269 Kapten Cpm (K) NRP 2193013980372
RAHASIA
JAWABAN UAS 2

I. BENAR SALAH II. PILIHAN

1. B 1. A 9. C
2. S 2. B 10. A
3. B 3. C 11. B
4. S 4. D 12. A
5. B 5. B 13. C
6. S 6. A 14. B
7. B 7. C 15. C
8. B 8. A

III. ISIAN

1. a. Militer Sukarela
b. Sukarelawan lainnya

2. a. Hak untuk hidup


b. Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi.
c. Hak memeluk agama

3. a. Pengadilan Militer (Internasional Military Tribunals /IMT)


b. Mahkamah kejahatan Internasional (International Criminal Courts /ICC).

4. a. Menteri Keamanan/Pertahanan.
b. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi daerah.
c. Ka Staf AD/AL/AU

IV. URAIAN
Jelaskan Prinsip -prinsip Hukum Humaniter
1. Prinsip-prinsip hukum Humaniter :
a. Prinsip Manusia dan Non Diskriminasi.
b. Prinsip Kepentingan Militer.
c. Prinsip Pembatasan
d. Prinsip Pembedaan
e. Prinsip Proporsionalitas
f. Prinsip Itikad baik (Good Faith)
g. Prinsip Kesatrian (Chivalry)

2. Perlindungan Korban
a. Setiap korban dalam pelanggaran HAM yang berat berhak atas
perlindungan fisik dan mental dari ancaman, gangguan, teror dan kekerasan dari
pihak manapun dan dalam bentuk apapun.
b. Perlindungan tersebut di atas wajib dilaksanakan oleh aparat penegak
hukum dan aparat keamanan secara cuma-cuma.
c Perlindungan terhadap korban dapat dilakukan dengan berdasarkan
inisiatif aparat penegak hukum dan aparat keamanan dan atau permohonan yang
disampaikan oleh korban.

Anda mungkin juga menyukai