Anda di halaman 1dari 8

BORANG ACARA TEKSTUR URAT

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lembar Pengamatan Peraga Nama : Dagma Nayotama


Tekstur Urat NIM : 22/493559/TK/54077
No. Peraga : L 52
1. Warna batuan Putih Kecokelatan

2. Tekstur batuan Tidak Teramati

3. Batuan induk Tidak Teramati

4. Pemerian urat Dimensi urat:


Jarosite 10 x 8,5 cm
Foto sampel:
Tekstur urat:
Koloform, Drussycavities, Ghost bleded

Jenis kontak dengan batuan samping:


Tidak Teramati

Geometri urat:
Massive Vein

Ukuran kristal:
1-5 mm

Kuarsa Mineral primer pada batuan samping:


Kalsedon Tidak Teramati

5. Mineralogi (deskripsi)

Sketsa sampel: Mineral sekunder pada batuan samping


Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi:
Tidak Teramati

Mineral-mineral tambahan:
Jarosite (Mineral Oksida) warna cokelat kehitaman, 2-3 mohs, pecahan tidak
terlihat, belahan tidak terlihat

Mineral-mineral pengisi urat


Mineral non-logam:
Kuarsa, kekerasan 7 mohs, warna kecokelatan, kilap kaca, cerat putih.
Kalsedon, warna kecokelatan, 7 mohs, cerat orange keputihan

Mineral logam (bijih):


Tidak Teramati

Pervasif
6. Efek alterasi

7. Kehadiran Urat Urat yang hadir berupa kuarsa dan kalsedon

8. Intensitas alterasi Teralterasi seluruhnya

9. Nama batuan asal Tidak teramati


10. Tipe alterasi
batuan samping Tidak teramati

11. Tipe endapan Low sulfidation epithermal


bijih hidrotermal
12. Interpretasi Terjadi peluluhan kandungan alkali tanah sehingga mineral primer
pembentukan urat dan berubah menjadi mineral lempung
tipe endapan bijih Tipe endapan: Porfiri
hidrotermal
Annibale Mottana, R. C., 2012, Smithsonian Nature Guides Rocks and
13. Daftar Pustaka mineral: DK Publishing
BORANG ACARA TEKSTUR URAT

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lembar Pengamatan Peraga Nama : Dagma Nayotama


Tekstur Urat NIM : 22/493559/TK/54077
No. Peraga : L 33
1. Warna batuan Coklat kehitaman

2. Tekstur batuan Tidak Teramati

3. Batuan induk Tidak Teramati

4. Pemerian urat Dimensi urat:


Jarosite 9,2 x 6,5 cm

Foto sampel:
Tekstur urat:
Kaolinit Mold

Jenis kontak dengan batuan samping:


Tidak Teramati

Geometri urat:
Hydrotermal/breccia

Ukuran kristal:
<1mm – 30 mm
Kuarsa

Mineral primer pada batuan samping:


Tidak Teramati

5. Mineralogi (deskripsi)

Sketsa sampel: Mineral sekunder pada batuan samping


Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi:
Tidak Teramati

Mineral-mineral tambahan:
Tidak Teramati

Mineral-mineral pengisi urat Mineral


non-logam:
-Kaolinit, warna putih, kekerasan <2,5 mohs, ukuran <0,1 mm, kilap tanah, cerat putih,
bentuk kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak teramati, sifat kemagnetan
diamagnetik
-Kuarsa sekunder, warna putih, kekerasan7 mohs, ukuran <1 mm, kilap kaca, bentuk
kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak ada, sifat kemagnetatan diamagnetik

Mineral logam (bijih):


Tidak Teramati
Pervasif
6. Efek alterasi
Teralterasi seluruhnya
7. Kehadiran Urat
Urat berupa Fragmen hidrotermal braccia
8. Intensitas alterasi
Tidak teramati
9. Nama batuan asal
Tidak teramati
10. Tipe alterasi
batuan samping
Low-Sulfidation Ephitermal
11. Tipe endapan
bijih hidrotermal
12. Interpretasi Urat terbentuk pada struktur utama dari suatu endapan,umumnya terbentuk pada setting
vulkanik intermediate – distal dengan dominasi fluida meteorik yang reduktif.
pembentukan urat dan
tipe endapan bijih
hidrotermal
Annible Mottana, R.C., 2012, Smithsonian Nature Guides Rocks and Minerals : DK
13. Daftar Pustaka Publishing.
BORANG ACARA TEKSTUR URAT

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lembar Pengamatan Peraga Nama : Dagma Nayotama


Tekstur Urat NIM : 22/493559/TK/54077
No. Peraga : L 5
1. Warna batuan Putih kecoklatan

2. Tekstur batuan Tidak teramati

3. Batuan induk Tidak teramati

4. Pemerian urat Dimensi urat:


Jarosite 9 x 6 cm

Foto sampel: Tekstur urat:


Kaolinit
Lattice bladed

Jenis kontak dengan batuan samping:


Tidak teramti
Geometri urat:

Massive vein

Ukuran kristal:
<1mm

Mineral primer pada batuan samping:


Kuarsa Sekunder
Tidak Teramati

5. Mineralogi (deskripsi) Mineral sekunder pada batuan samping


Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi:
Sketsa sampel:
Tidak teramati

Mineral-mineral tambahan:
Tidak teramati

Mineral-mineral pengisi urat Mineral non-


logam:
-Kaolinit, warna putih, kekerasan <2,5 mohs, ukuran <0,1 mm, kilap tanah, cerat putih,
bentuk kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak teramati, sifat kemagnetan
diamagnetik
-Kuarsa sekunder, warna putih, kekerasan7 mohs, ukuran <1 mm, kilap kaca, bentuk
kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak ada, sifat kemagnetatan diamagnetik

Mineral logam (bijih):


Tidak teramati

Pervasif
6. Efek alterasi
Teralterasi seluruhnya
7. Kehadiran Urat
Terdapat urat
8. Intensitas alterasi
Tidak teramati
9. Nama batuan asal
Tidak teramati
10. Tipe alterasi
batuan samping
Low-Sulfidation Ephitermal
11. Tipe endapan
bijih hidrotermal
12. Interpretasi Urat terbentuk pada struktur utama dari suatu endapan,umumnya terbentuk pada setting
vulkanik intermediate – distal dengan dominasi fluida meteorik yang reduktif. Tekstur
pembentukan urat dan
lattice bladed umumnya terbentuk sebgai hasil dari pergantian mineral karbonat
tipe endapan bijih membilah oleh mineral silika
hidrotermal
Annible Mottana, R.C., 2012, Smithsonian Nature Guides Rocks and Minerals : DK
13. Daftar Pustaka Publishing.
BORANG ACARA TEKSTUR URAT

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lembar Pengamatan Peraga Nama : Dagma Nayotama


Tekstur Urat NIM : 22/493559/TK/54077
No. Peraga : L 26
1. Warna batuan Putih krem kecoklatan

2. Tekstur batuan Tidak teramati

3. Batuan induk Tidak teramati

4. Pemerian urat Dimensi urat:


7-8 cm

Kuarsa Foto sampel: Hematite


Tekstur urat:
Krustiform,Kloroform

Jenis kontak dengan batuan samping:


Batuan beku
Geometri urat:
Tidak teramati

Ukuran kristal:

<1mm – 4 mm

Mineral primer pada batuan samping:


Kuarsa Sekunder
Tidak Teramati

5. Mineralogi (deskripsi) Mineral sekunder pada batuan samping


Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi:
Sketsa sampel: Kuarsa sekunder, warna putih, kekerasan7 mohs, ukuran <1 mm, kilap kaca, bentuk
kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak ada, sifat kemagnetatan diamagnetik

Mineral-mineral tambahan:
Tidak Teramati

Mineral-mineral pengisi urat Mineral non logam:


Tidak teramati

Mineral logam (bijih):


Hematite, warna merah, kekerasan 4,5 mohs, ukuran <0,1 mm, kilap tanah, cerat merah,
bentuk kristalin, pecahan tidak teramati, belahan tidak teramati, sifat kemagnetan
paramagnetik

Tidak teramati
6. Efek alterasi
Rendah
7. Kehadiran Urat
Terdapat urat berupa berupa kuarsa sekunder Tidak teramati
8. Intensitas alterasi
Tidak teramati
9. Nama batuan asal
Tidak teramati
10. Tipe alterasi
batuan samping
Low-Sulfidation Ephitermal
11. Tipe endapan
bijih hidrotermal
12. Interpretasi Urat terbentuk pada struktur utama dari suatu endapan,umumnya terbentuk pada setting
vulkanik intermediate – distal dengan dominasi fluida meteorik yang reduktif.
pembentukan urat dan
tipe endapan bijih
hidrotermal
Annible Mottana, R.C., 2012, Smithsonian Nature Guides Rocks and Minerals: DK
13. Daftar Pustaka Publishing.

Anda mungkin juga menyukai