Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM BAHAN GALIAN

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
ACARA 2 : TEKSTUR URAT

DISUSUN OLEH :
NAUFAL ANHAER
(19/443751/TK/48947)
KELOMPOK 5

ASISTEN KELOMPOK:
GAYUH LAKSONO JATI

ASISTEN ACARA:
BAIQUNI RACHMANSYAH
MUHAMMAD RIFQI NAUFAL
MUHAMMAD RAFI DWIGANA

YOGYAKARTA
MARET
2022
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : L-9
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Abu – abu kecoklatan
2. Tekstur batuan Porfiro afanitik
3. Mineralogi
Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Kuarsa sekunder
- Mineral oksida

4. Kehadiran urat Ada, urat kuarsa


5. Intensitas alterasi, Intensif
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir < 1 – 5 mm
7. Deskripsi mineralogi Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral berwarna putih colorless, ukuran 2 – 5 mm,
kekerasan 7, cerat putih, belahan tidak ada, kilap kaca,
kelimpahan 75 %, nama mineral kuarsa sekunder
- Mineral berwarna coklat kehitam-hitaman, ukuran kristal <
0,1 mm, cerat coklat, kilap tanah, kelimpahan 25%, nama
mineral oksida

8. Tekstur Urat Vuggy silica


9. Struktur Urat Massive vein
10. Dimensi Urat 1 mm
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral berwarna putih colorless, ukuran 2 – 5 mm,
(Gangue) kekerasan 7, cerat putih, belahan tidak ada, kilap kaca,
kelimpahan 75 %, nama mineral kuarsa sekunder

12. Nama batuan asal Tidak teramati


(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- Kuarsa sekunder (75%), mineral oksida (25%)
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Silisikasi
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi silisifikasi menghasilkan proses penggantian mineral
lingkungan alterasi oleh mineral silika, hal tersebut diakibatkan oleh fluida
hidrotermal dengan pH yang sangat rendah (<2) dengan suhu
>2000C. kondisi tersebut mendukung pembentukan kuarsa dan
menghasilkan lubang-lubang sekunder (vug). Proses alterasi
silisikasi dipengaruhi oleh fluida hidrotemal karena dekat dengan
sumber keluarnya fluida hidotemal tersebut.

16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Idrus, Arifudin., dkk. 2021. Buku Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya Mineral. Yogyakarta: Departemen Teknik
Geologi, Universitas Gadjah Mada.

GAMBAR:

Vuggy quartz
Mineral oksida

Mineral oksida
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : 0 - 010
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Putih keabu – abuan
2. Tekstur batuan Pseudo afanitik
3. Mineralogi Mineral asli :
- Plagioklas

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Kuarsa sekunder
- Magnetit

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, Intensif
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir 1 – 6 mm (halus – kasar)
7. Deskripsi mineralogi Mineral asli:
- Mineral berwarna putih susu, ukuran kristal 1 – 2 mm,
kekerasan 6,5 – 7, kilap lilin, kelimpahan 30%, nama
mineral plagioklas
Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral berwarna putih keabu – abuan, ukuran kristal 4 –
6 mm, kekerasan 7, kilap kaca, bentuk tidak teramati,
kelimpahan 45 %, nama mineral kuarsa kalsedon
- Mineral berwarna abu – abu kehitaman, ukuran kristal 2 –
4 mm, kekerasan 5,5 – 6, kilap logam, kelimpahan 20%,
nama magnetite

8. Tekstur Urat Krustiform


9. Struktur Urat Low-angle veins
10. Dimensi Urat 1 cm
11. Mineral Pengisi Urat
- Mineral berwarna putih keabu – abuan, ukuran kristal 4 –
(Gangue)
6 mm, kekerasan 7, kilap kaca, bentuk tidak teramati,
kelimpahan 45 %, nama mineral kuarsa kalsedon
- Mineral berwarna abu – abu kehitaman, ukuran kristal 2 –
4 mm, kekerasan 5,5 – 6, kilap logam, kelimpahan 20%,
nama magnetite
12. Nama batuan asal Tak teramati
(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- 75%
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Filik
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi filik merupakan proses alteras yang terjadi pada
lingkungan alterasi zona filik atau zona tembus air pada batas urat yang berpusat
pada tubuh intrusi pada kisaran suhu 2300C-4000C dengan
salinitas beragam dan pH rendah. Berdasarkan keterdapatan
mineral kuarsa menunjukkan memiliki lingkungan pembentukan
berkisar pada suhu >2000C. Posisi tipe alterasi nya berada pada
zona Urat yang berstruktur low - angle menunjukkan
pembentukan pada splay struktur utama.

16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Guilbert, J. M. dan Park, C. F. Jr. 1986. The Geology of Ore
Deposits. New York: W. H. Freeman and Company

Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Setijadji, L. D. Hakim,


F., Aldan, F. A., Widihermawan, A. C., 2021. Buku
Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral Tahun
2021. Yogyakarta : Lab. Gahan Galian Departemen Teknik
Geologi FT UGM.

Pirajno, F. (2009). Hydrothermal processes and mineral systems


(pp. 103–104). Dordrecht: Springer

GAMBAR:

kuarsa

magnetit

plagioklas

kustiform

comb
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : L96
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Putih kekuning – kuningan
2. Tekstur batuan Porfiroafanitik
3. Mineralogi
Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral lempung
- Kalsit

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, Sedang
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir < 1 mm
7. Deskripsi mineralogi Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

- Mineral berwarna putih, ukuran kristal < 1 mm, kekerasan


< 2, kilap tanah, bentuk tidak teramati, kelimpahan 50%,
nama mineral lempung

- Mineral berwarna putih keabu – abuan, ukuran kristal <


0,1 – 1 mm, kekerasan 3, cerat putih, kilap tanah, bentuk
anhedral, kelimpahan 50%, nama mineral kalsit

8. Tekstur Urat Koloform


9. Struktur Urat Massif
10. Dimensi Urat Tidak teramati
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral berwarna putih, ukuran kristal < 1 mm, kekerasan
(Gangue) < 2, kilap tanah, bentuk tidak teramati, kelimpahan 50%,
nama mineral lempung

- Mineral berwarna putih keabu – abuan, ukuran kristal <


0,1 – 1 mm, kekerasan 3, cerat putih, kilap tanah, bentuk
anhedral, kelimpahan 50%, nama mineral kalsit
12. Nama batuan asal Tak teramati
(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- kalsit (50%), mineral lempung (50%)
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Propilitik
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi propilitik terletak pada zona propilitik dengan
lingkungan alterasi permeabelitas yang rendah, merupakan hasil pembentukan pada
alterasi low sulfidation epitermal dengan kisaran suhu
pembentukannya yaitu sekitar 1800C – 2200C. Struktur massif
menunjukkan mengalami pembentukan pada struktur utama
pada endapannya. Tekstur urat colloform mengintepretasikan
pembentukan batuan pada lingkungan dangkal (0-300 meter).

16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Hedenquist, J., Arribas, A., dan Gonzalez-Urien, E. (2000).
Exploration for Epithermal Gold Deposits. Reviews in
Economic Geology, v. 13. (pp. 245–277).

Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Setijadji, L. D. Hakim,


F., Aldan, F. A., Widihermawan, A. C., 2021. Buku Panduan
Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral Tahun 2021.
Yogyakarta : Lab. Gahan Galian Departemen Teknik Geologi
FT UGM.

Pirajno, F. (2009). Hydrothermal processes and mineral systems


(pp. 103–104). Dordrecht: Springer

GAMBAR:

kalsit
kolloform

Mineral lempung
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : H – 47
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Coklat kekuningan-kuningan
2. Tekstur batuan Tak teramati
3. Mineralogi
Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Plagioklas
- Mineral mangan
- Mineral oksida

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, intensif
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir <1 mm (Sangat halus)
7. Deskripsi mineralogi Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

- Mineral berwarna putih susu, ukuran kristal < 1 mm,


kekerasan 6,5 – 7, bentuk tidak teramati, kilap lilin,
kelimpahan 50%, nama plagioklas

- Mineral berwarna hitam, kilap tanah, bentuk tidak teramati,


ukuran < 1 mm, kekerasan 5,5 – 6, kelimpahan 20 %,
nama mineral mangan

- Mineral berwarna coklat kehitam – hitaman, ukuran kristal


< 1 mm, kilap tanah, kelimpahan 30%, nama mineral
oksida

8. Tekstur Urat Bladed


9. Struktur Urat Stockwork
10. Dimensi Urat 1 mm
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral berwarna putih susu, ukuran kristal < 1 mm,
(Gangue) kekerasan 6,5 – 7, bentuk tidak teramati, kilap lilin,
kelimpahan 50%, nama plagioklas

- Mineral berwarna hitam, kilap tanah, bentuk tidak teramati,


ukuran < 1 mm, kekerasan 5,5 – 6, kelimpahan 20 %,
nama mineral mangan

- Mineral berwarna coklat kehitam – hitaman, ukuran kristal


< 1 mm, kilap tanah, kelimpahan 30%, nama mineral
oksida

12. Nama batuan asal Tak teramati


(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- 100%
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Argilik lanjut
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi argilik lanjut terletak pada posisi lateral paling dekat
lingkungan alterasi dengan alterasi hidrotermal yakni lingkungan dengan kondisi ph
yang asam/rendah dengan suhu berkisar 300 – 350oC.
keberadaan struktur stockwork menunjukkan pembentukan
batuan terjadi pada lingkungan dangkal 0-300 meter.
Kelimpahan mineral Pirolusit dipengaruhi akibat terjadi proses
alterasi pada permukaan mineral yang mengandung Mn. Tekstur
urat bladed tebentuk akibat fluida yang mengalami boiling.
16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Hedenquist, J., Arribas, A., dan Gonzalez-Urien, E. (2000).
Exploration for Epithermal Gold Deposits. Reviews in
Economic Geology, v. 13. (pp. 245–277)

Idrus, Arifudin., dkk. 2021. Buku Panduan Praktikum Geologi


Sumberdaya Mineral. Yogyakarta: Departemen Teknik
Geologi, Universitas Gadjah Mada.

Pirajno, F. (2009). Hydrothermal processes and mineral systems


(p. 79). Dordrecht: Springer

GAMBAR: Mineral oksida

Plagioklas Mineral mangan

Parallel
bladed
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : 0 – 65
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Putih kehitam - hitaman
2. Tekstur batuan Afanitik
3. Mineralogi Mineral asli :
- Fragmen batuan basalt

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Kuarsa

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, Sedang
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir 2 – 4 mm
7. Deskripsi mineralogi Mineral asli:
- Fragmen batuan berwarna abu – abu, struktur massif,
tekstur porfiroafanitik, ukuran 4 – 6 cm, komposisi
plagioklas, piroksen, mafik. Nama fragmen batuan basalt

Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral berwarna colorless, ukuran kristal 2 – 4 mm,
kekerasan 7, kilap kaca, kelimpahan 60 %, nama mineral
kuarsa sekunder

8. Tekstur Urat Comb


9. Struktur Urat Massif
10. Dimensi Urat 4 – 5 cm
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral berwarna colorless, ukuran kristal 2 – 4 mm,
(Gangue) kekerasan 7, kilap kaca, kelimpahan 60 %, nama mineral
kuarsa sekunder

12. Nama batuan asal Basalt


(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- Kuarsa sekunder (60%)
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Filik
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi filik merupakan proses alterasi yang terjadi pada
lingkungan alterasi zona filik atau zona tembus air pada batas urat yang berpusat
pada tubuh intrusi pada kisaran suhu 2300C-4000C dengan
salinitas beragam dan pH rendah. Berdasarkan keterdapatan
mineral kuarsa menunjukkan memiliki lingkungan pembentukan
berkisar pada suhu >2000C. Keberadaan struktur urat massif
menunjukkan adanya pembentukan struktur utama pada
endapannya, dan tekstur batuan memperlihatkan tekstur
cockade menginterpretasikan terdapat penggantian mineral oleh
mineral silika.

16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Guilbert, J. M. dan Park, C. F. Jr. 1986. The Geology of Ore
Deposits. New York: W. H. Freeman and Company

Hedenquist, J., Arribas, A., dan Gonzalez-Urien, E. (2000).


Exploration for Epithermal Gold Deposits. Reviews in
Economic Geology, v. 13. (pp. 245–277).

Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Setijadji, L. D. Hakim,


F., Aldan, F. A., Widihermawan, A. C., 2021. Buku Panduan
Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral Tahun 2021.
Yogyakarta : Lab. Bahan Galian Departemen Teknik Geologi
FT UGM

GAMBAR:

comb

Kuarsa sekunder
Fragmen batuan
basalt
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : CEL – 23
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Coklat keabu – abuan
2. Tekstur batuan Porfiro afanitik
3. Mineralogi
Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Kuarsa
- Magnetit

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, Sedang – intensif
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir 1 – 4 mm
7. Deskripsi mineralogi Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

- Mineral bewarna hitam , ukuran kristal 1-4 mm, kekerasan


5,5-6, cerat , belahan , kilap logam , bentuk tidak teramati,
kelimpahan 15%, nama mineral : magnetit

- Mineral berwarna putih-colorless, cerat putih, kilap kaca,


bentuk anhedral, ukuran 1-2mm, kekerasan 7, kelimpahan
20%, nama mineral: Kuarsa

8. Tekstur Urat Comb


9. Struktur Urat Massive veins
10. Dimensi Urat 2 – 3 cm
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral bewarna hitam , ukuran kristal 1-4 mm,
(Gangue) kekerasan 5,5-6, cerat , belahan , kilap logam , bentuk
tidak teramati, kelimpahan 15%, nama mineral : magnetit

- Mineral berwarna putih-colorless, cerat putih, kilap kaca,


bentuk anhedral, ukuran 1-2mm, kekerasan 7, kelimpahan
20%, nama mineral: Kuarsa
12. Nama batuan asal Tidak teramati
(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- 35%
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Potassik
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi potassik berada pada zona potassik (di suatu
lingkungan alterasi sistem hidrotermal yang berpusat pada tubuh intrusi yang
membawa fluida hidrotermal). Alterasi potassik terbentuk pada
daerah dekat batuan beku intrusif yang memiliki fluida dengan
suhu 2000C sampai >3000C dan salinitas yang tinggi.
keterdapatan mineral kuarsa menunjukan pH lingkungan relatif
rendah. Feldspar alterasi terbentuk akibat reaksi antara mineral
mafik dengan larutan hidrotemal. Struktur urat massif
mengintepretasikan pembentukan struktur utama pada
endapannya

16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Guilbert, J. M. dan Park, C. F. Jr. 1986. The Geology of Ore
Deposits. New York: W. H. Freeman and Company

Hedenquist, J., Arribas, A., dan Gonzalez-Urien, E. (2000).


Exploration for Epithermal Gold Deposits. Reviews in
Economic Geology, v. 13. (pp. 245–277).

Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Setijadji, L. D. Hakim, F.,


Aldan, F. A., Widihermawan, A. C., 2021. Buku Panduan
Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral Tahun 2021.
Yogyakarta : Lab. Gahan Galian Departemen Teknik Geologi
FT UGM.

GAMBAR:
kuarsa

galena comb
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : L – 84
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Coklat kehitam-hitaman
2. Tekstur batuan Afanitik
3. Mineralogi
Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral lempung
- Oksida besi

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, Intensif
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir 1 – 2 mm
7. Deskripsi mineralogi Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral berwarna putih kecoklat-cokalatan, ukuran kristal
< 0,1 mm, kekerasan <2, kilap tanah, bentuk tidak
teramati, kelimpahan 40% , nama mineral lempung
- Mineral berwarna cokelat kehitam-hitaman, ukuran Kristal
<1 mm, kilap tanah, kelimpahan 60%, nama mineral
oksida besi

8. Tekstur Urat Parallel bladed


9. Struktur Urat Stockwork
10. Dimensi Urat <1 mm
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral berwarna putih kecoklat-cokalatan, ukuran kristal
(Gangue) < 0,1 mm, kekerasan <2, kilap tanah, bentuk tidak
teramati, kelimpahan 40% , nama mineral lempung
- Mineral berwarna cokelat kehitam-hitaman, ukuran Kristal
<1 mm, kilap tanah, kelimpahan 60%, nama mineral :
oksida besi

12. Nama batuan asal Tak teramati


(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- 100%
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Argilik
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi argilik memiliki mineral penciri berupa mineral
lingkungan alterasi ubahan yakni plagioklas dan mineral mafik. Tipe argilik
mengalami proses pembentukan mineral berupa peluluhan
kandungan alkali-alkali yang meyebabkan perubahan mineral
primer menjadi mineral lempung dikarenakan kondisi lingkungan
dengan kisaran suhu 1000C-3000C (Pirajno, 1992) dan pH yang
relatif rendah sekitar 4. Tekstur urat veinlet dan struktur urat
yang stockwork mengintepretasikan pembentukan pada daerah
dangkal 0–300 meter.

16. Efek alterasi Pervasif

17. Daftar Pustaka Hedenquist, J., Arribas, A., dan Gonzalez-Urien, E. (2000).
Exploration for Epithermal Gold Deposits. Reviews in
Economic Geology, v. 13. (pp. 245–277)

Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Setijadji, L. D. Hakim, F.,


Aldan, F. A., Widihermawan, A. C., 2021. Buku Panduan
Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral Tahun 2021.
Yogyakarta : Lab. Gahan Galian Departemen Teknik Geologi
FT UGM.

Pirajno, Franco. 1992. Hydrothermal Processes and Mineral


System. Springer: Australia

GAMBAR:

Mineral lempung
Mineral oksida besi

Parallel bladed
ACARA: TEKSTUR URAT
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Nama : Naufal Anhaer
Peraga Tekstur Bijih NIM : 19/443751/TK/48947
No. Peraga : 1 – LBG
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Putih kehitam – hitaman
2. Tekstur batuan Tidak teramati
3. Mineralogi Mineral asli :
- Fragmen batuan basalt

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Kalsit

4. Kehadiran urat Ada


5. Intensitas alterasi, Intensif
tingkat alterasi teramati
pada batuan.
6. Ukuran butir 1 – 5 mm
7. Deskripsi mineralogi Mineral asli:
- Fragmen batuan ukuran 4 – 6 cm, struktur massif, tekstur
porfiro afanitik, komposisi mineral : plagioklas, piroksen,
dan mineral mafik. Nama fragmen : batuan basalt

Mineral Sekunder:
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
- Mineral bewarna putih , ukuran kristal 10-15 mm,
kekerasan 3 , kilap tanah ,kelimpahan 35% , nama mineral
kalsit

8. Tekstur Urat sakaroidal


9. Struktur Urat Massif
10. Dimensi Urat 4 – 5 cm
11. Mineral Pengisi Urat - Mineral bewarna putih, ukuran kristal 10-15 mm,
(Gangue) kekerasan 3, kilap tanah, kelimpahan 35%, nama mineral
kalsit
12. Nama batuan asal Basalt
(jika dapat diamati )
13. Kelimpahan mineral- 35%
mineral kunci/penciri
alterasi.
14. Tipe alterasi Propilitik
15. Interpretasi kondisi Tipe alterasi propilitik terletak pada zona propilitik dengan
lingkungan alterasi permeabelitas yang rendah dibawah zona chloritic. Proses
alterasi propilitik terbentuk pada alterasi low sulfidation epitermal
yang secara lateral, memiliki kisaran suhu pembentukannya yaitu
sekitar 1800C – 2200C. keberadaan struktur stockwork
menunjukkan pembentukan mineral pada lingkungan dangkal 0-
300 meter.

16. Efek alterasi Terbatas pada urat

17. Daftar Pustaka Hedenquist, J., Arribas, A., dan Gonzalez-Urien, E. (2000).
Exploration for Epithermal Gold Deposits. Reviews in
Economic Geology, v. 13. (pp. 245–277).

Idrus, A., Titisari, A. D., Warmada, I. W., Setijadji, L. D. Hakim, F.,


Aldan, F. A., Widihermawan, A. C., 2021. Buku Panduan
Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral Tahun 2021.
Yogyakarta : Lab. Gahan Galian Departemen Teknik
Geologi FT UGM.

Pirajno, F. (2009). Hydrothermal processes and mineral systems


(p. 97). Dordrecht: Springer

GAMBAR:

sakaroidal

Fragmen batuan
basalt

Kalsit

Anda mungkin juga menyukai