Anda di halaman 1dari 22

TEORI

PRODUKSI
ALPHA NADEIRA M., S.P., M.P
PENDAHULUAN
• Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan
dipandang sebagai unit-unit badan usaha yg
mempunyai tujuan sama mencari
keuntungan yg maksimum.
• Keuntungan maksimum dicapai dengan:
mengatur penggunaan faktor-faktor produksi
dengan cara yang seefisien mungkin.

2
PENDAHULUAN
Dua aspek yang harus diperhatikan:
1. Komposisi faktor produksi yang
bagaimana perlu digunakan untuk
menciptakan tingkat produksi yang
tinggi.
2. Komposisi faktor produksi yang
bagaimana akan meminimumkan
biaya produksi yg dikeluarkan untuk
mencapai satu tingkat produksi
3
FUNGSI PRODUKSI
• Kegiatan utama dari perusahaan adalah menerima input
dan mengubahnya menjadi output (atau produk).
• Input = faktor-faktor produksi
• Faktor-faktor produksi:
1. SDA/Raw material (R)
2. Tenaga Kerja (L)
3. Modal (C)
4. Kewirausahaan (M)
5. Teknologi (T)

4
FUNGSI PRODUKSI
• Fungsi produksi menggambarkan
hubungan antara input-input
dalam proses produksi dengan
output yang dihasilkan.
• Secara matematis, fungsi produksi
dinyatakan sebagai berikut:
Q = f (R, L, C, M, T)

5
FUNGSI PRODUKSI
Q = f(K,L)
• Persamaan ini menjelaskan hubungan antara kuantitas
output (Q) dengan kuantitas dari dua input, yaitu modal (K)
dam Tenaga kerja (L)
• Fungsi produksi memungkinkan input dikombinasikan
dengan proporsi yang berbeda-beda untuk menghasilkan
output.
• Fungsi produksi menggambarkan apa yang disebut
kelayakan teknis ketika perusahaan beoperasi secara efisien,
yaitu ketika perusahaan menggunakan kombinasi input
seefisien mungkin. 6
JANGKA PENDEK VS JANGKA PANJANG

• Jangka Pendek: periode waktu


dimana kuantitas satu faktor
produksi atau lebih tidak dapat
berubah atau disebut input tetap.
• Input tetap: Faktor produksi yang
tidak dapat berubah.
• Jangka panjang: Jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk membuat
seluruh input berubah (variabel)
7
Produksi dengan satu input
variabel

• Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang


hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan
jumlah tenaga kerja yg digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tsb.
• Asumsinya adalah faktor-faktor produksi lain dianggap
tetap (tidak mengalami perubahan), termasuk teknologi,
hanya TK yang dapat diubah
HUKUM PENAMBAHAN HASIL YG SEMAKIN
MENURUN (The Law of Deminishing Returns)
Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (misal
Tenaga Kerja) terus menerus ditambah jumlahnya sebanyak satu
unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu,
produksi tambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya
mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat
yang maksimum, kemudian menurun
HUKUM PENAMBAHAN HASIL YG SEMAKIN MENURUN
(The Law of Deminishing Returns)

Jadi, kesimpulannya dari The Law of Deminishing Returns yang


menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dan faktor produksi
yang berubah (misal Tenaga Kerja) yang digunakan dapat dibedakan
mejadi tiga tahap, yaitu:
1. Tahap pertama: produksi total mengalami pertambahan yang
semakin cepat
2.Tahap kedua: produksi total pertambahannya semakin lama
semakin kecil, dan
3.Tahap ketiga: produksi total semakin lama semakin berkurang
PRODUKSI DENGAN
SATU INPUT VARIABEL
Tanah Tenaga Produksi Produksi Produksi Tahap
Kerja Total Rata-rata Marjinal produksi

1 1 100 100 - Tahap


1 2 300 150 200 Pertama
1 3 600 200 300
1 4 880 220 280 Tahap
1 5 1050 210 170 Kedua
1 6 1140 190 90
1 7 1190 170 50
1 8 1190 150 0 Tahap
1 9 1100 120 -90 Ketiga
1 10 700 70 -400
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN
PRODUKSI MARJINAL

❑ Produk Total (Total product/TP) adalah keseluruhan output yg


dihasilkan dari hasil penggunaan sejumlah faktor produksi
tertentu.
❑ Produksi Marjinal (Marginal Product/MP) adalah tambahan
produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu unit input.
TP
MP =
X
❑ Produksi Rata-rata (Avarage Product/AP) adalah jumlah produksi
rata-rata yang bisa dihasilkan oleh satu unit input.
TP
AP =
X
KURVA PRODUKSI TOTAL,
PRODUKSI RATA-RATA DAN
PRODUKSI MARJINAL

TAHAP I

TAHAP II TAHAP III


KURVA PRODUKSI TOTAL,
PRODUKSI RATA-RATA DAN
PRODUKSI MARJINAL

❑ Kurva TP adalah Kurva Produksi Total, menunjukkan


hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja
yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut.
❑ Bentuk TP cekung ke atas apabila TK yang digunakan
masih sedikit (apabila TK kurang dari 3).
❑ Hal ini berarti masih terjadi kekurangan TK bila
dibandingkan dengan faktor produksi yang lain.
❑ Hal ini menyebabkan kurva MP bertambah tinggi
KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN
PRODUKSI MARJINAL

❑ Setelah menggunakan 3 TK, penambahan TK selanjutnya tidak


akan menambah produksi secara cepat seperti sebelumnya.
❑ Keadaan ini digambarkan dengan kurva MP yang terus menurun
dan kurva Produksi Total (TP) yang mulai berbentuk cembung ke
atas.
❑ Sebelum TK yang digunakan melebihi 4, kurva MP lebih tinggi
daripada kurva AP dan Kurva AP akan bergerak ke atas yg
menggambarkan produksi rata-rata bertambah tinggi.
❑ Pada saat TK = 4 → Kurva MP memotong Kurva AP (AP = MP) →
produksi rata-rata mencapai Tingkat yg paling tinggi.
❑ Setelah itu kurva AP menurun ke bawah → produksi rata-rata
semakin berkurang.
❑ Perpotongan Kurva AP dan MP menggambarkan permulaan dari
Tahap dua
KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA
DAN PRODUKSI MARJINAL

❑ Tahap ketiga dimulai pada waktu TK berjumlah 8.


❑ Pada tahap ini, Kurva MP memotong sumbu datar
(Sumbu X) dan sesudahnya kurva tersebut di bawah
sumbu datar.
❑ Keadaan ini menunjukkan nilai MP negative dan
kurva TP menurun.
❑ Hal ini menunjukkan bahwa produksi total semakin
berkurang apabila lebih banyak TK yg digunakan →
TK yg digunakan jauh melebihi daripada yg
diperlukan untuk menjalankan produksi → In
efisiensi TK
Produksi dengan dua input
variabel

❑ Dimisalkan dua jenis faktor produksi yang dapat diubah


jumlahnya.
❑ Contoh: Tenaga Kerja dan Modal
❑ Diasumsikan kedua factor produksi tersebut dapat
dipertukat-tukarkan penggunaannya, yaitu modal dapat
menggantikan TK dan sebaliknya.
KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)

❑ Kurva yang menunjukkan seluruh kemungkinan kombinasi


input yang menghasilkan output yang sama

INPUT INPUT TENAGA KERJA


MODAL 1 2 3 4 5
1 20 40 55 68 75
2 40 60 75 55 90
3 55 75 90 100 105
4 65 85 100 110 115
5 75 90 105 115 120
KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)

❑ Pada Tabel Produksi Dengan Dua Input Variabel,


setiap output yang dihasilkan adalah output
maksimum (efisien secara teknis) dengan setiap
kombinasi tenaga kerja dan modal yang digunakan.
❑ Contoh: 4 unit TK dan 2 unit modal akan
menghasilkan 85 unit output.
❑ Output meningkat seiring dengan bertambahnya
input TK, sementara input modal tidak berubah dan
sebaliknya.
PETA ISOKUAN
INPUT
MODAL ❑ Isokuan menggambarkan
berbagai kombinasi input yg
dibutuhkan perusahaan
untuk memproduksi
sejumlah output tertentu.
❑ Output bertambah saat kita
bergearak dari q1 (dimana
55 unit pada titik-titik seperti
A dan D), ke isokuan q2 dan
ke isokuan q3.
❑ Peta Isokuan merupakan
grafik yang menggabungkan
sejumlah kurva isokuan,
yang digunakan untuk
menggambarkan fungsi
INPUT TENAGA KERJA
produksi
TINGKAT SUBTITUSI TEKNIS MARJINAL
(Marginal Rate of Subtitutions)

❑ Tingkat Subtitusi teknis Marjinal (Marginal Rate of


Subtitutions) menggambarkan tingkat dimana satu input
dapat menggantikan input lain sementara output
dipertahankan tetap konstan disepanjang kurva Isokuan.
❑ MRTS adalah rasio dari produksi marjinal (MP) kedua input
tersebut.
❑ MRTS merupakan slope (kemiringan) dari Kurva Isokuan →
negatif
❑ Isoquant selalu berslope negatif dan berkurva cembung
(convex) yang menunjukkan bahwa MRTS menurun
TUGAS

X Q
0 0
1 2
2 5 1. Gambarkan grafik fungsi produksi ini
3 9 2. Hitunglah AP, MP dan gambarkan
4 12 grafiknya
5 14 3. Tunjukkan daerah stage I, II dan III
6 15
7 15
8 14
9 12

Anda mungkin juga menyukai