KAJIAN TEORI
Menurut kamus Bahasa Indonesia “Pembinaan” berasal dari kata “bina” yang
artinya sama dengan “bangun”. Definisi pembinaan adalah suatu proses atau cara
perubahaan agar memperoleh hasil yang lebih baik. Jadi pembinaan dapat diartikan
yang lebih baik dan bermafaat sehingga dapat berhasil guna dan bergaya guna dalam
menyusun strategi dan perencanaan yang nasional sebagai usaha untuk meningkatkan
kualitas serta mampunya program yang jelas. Hal ini penting agar program
pembinaan dapat mencapai sasaran yang tepat yaitu prestasi yang tinggi, seperti apa
yang diinginkan. Pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal
yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan
pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan
kecakapan yang baru untuk memcapai tujuan dan kerja yang sedang dijalan secara
lebih efektif.
8
2.2 Teori Pembinaan
adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar, berencana, teratur, dan terarah untuk
Mohd Ansyar mengatakan bahwa “para ahli pendidikan telah sepakat bahwa
berpegang pada patokan kematangan yang dibina dan pandangan pembina kepada
berikut:
dibina.
9
Hal ini memjelaskan bahwa pembinaan itu dilakukan oleh seorang pelatih
dimana seorang pelatih memiliki perasaan yang sangat penting dalam melakukan
suatu pembinaan terutama dalam membangkitkan semangat dan minat siswa terhadap
terhadat seni tari sehingga meningkatkan kreativitas dan prestasi yang ingin dicapai
pembinaan secara efektif, dalam penelitian itu perlu diperhitungkan dengan bahan
dan acara, para peserta, waktu, sumber/peralatan, program pembinaan. Untuk bahan
dan acara pembinaan, penggunaan metode harus disesuaikan: (1) dari segi pencapaian
tujuan acara pembinan, apakah lewat metode itu bahan diolah sehingga tujuan acara
pembinaan tercapai? (2) jangan sampai terjadi bahwa tujuan acara dikorbankan demi
metode yang barangkali menarik, tetapi tidak membawa acara pembinaan menuju
tujuannya. (3) dari segi kecocokan isi dan cara pengolahan isi acara, apakah isi acara
cocok diolah dengan metode itu? (4) tidak setiap isi acara dapat diolah dengan
sembarang metode.
diketahui terlebih dahulu: (1) tingkat umur, pendidikan dan latar belakang para
peserta. Tidak semua metode cocok untuk semua orang.Misalnya metode yang
menurut banyak keaktifan lebih cocok untuk segala macam orang.Misalnya metode
yang menuntut banyak keaktifan lebih cocok untuk para peserta muda, kurang cocok
untuk para peserta tua. (2) pengetahuan dan kecakapan para peserta tentang metode
10
yang akan dipergunakan. Kalau mereka belum mengetahui dan cakap melaksanakan,
hal-hal sebagai berikut: (1) waktu yang tesedia dalam rangka seluruh acara
jalannya seluruh acara. (2) waktu hari yang ada, pagi, siang, atau malam. Tidak
diperiksan hal-hal sebagai berikut: (1) apakah sumbernya tersedia: tenaga, buku, had-
out , pertunjukan. (2) apakah peralatan siap. Karena tanpa sumber dan peralatan yang
pembinaan, maka: (1) perlu dijaga, agar dalam seluruh program diciptakan variasi
metode dalam mengolah acara. Tujuannya, agar program berjalan secara memikat
dan tidak monoton, membosankan. (2) perlu diketahui sikap, pengalaman dan
pelaksanaan metode. Pembina yang bersifat otoriter akan lebih sulit menjalankan
yang ada.
11
Ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan dilingkunga sekolah
didalamya terjadi bentuk sistem kerja sama yang dilakukan oleh satu orang untuk
pelatihan agar dapat melatih diri dalam beradaptasi, membantu kerja kelompok,
dan kemandirian.
memberikan banyak manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi
peningkatan disiplin seluruh siswa dan petugas. Oleh karena itu, pelaksanaan
257).
menyediakan perencanaan kegiatan yang disusun sesuai degan jadwal yang telah
12
Menurut Soetjipto (1999:163), mengatakan bahwa kegiatan ekstrakulikuler
yang dilakukan diluar jam pelajaran bertujuan untuk memperluas pengetahuan siswa,
sekolah yang sudah terprogram sesuai jadwal), serta melengkapi usaha pembinaan
manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ini dilakuakan secara berkala pada waktu
tertentu.
luar jam pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta
didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
siswa dia luar jam pelajaran, yang dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah,
mata pelajaran, penyaluran bakat dan minta, serta dalam rangka usaha meningkatkan
kualitas keimanan dan ketaqwaan para siswa terhadap tuhan yang maha esa,
adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di
sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan
13
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dan
dari apa yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang
yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka
Ada dua jenis ekstrakurikuler yaitu bersifat rutin dan periodik. Ekstrakurikuler
yang bersifat periodik adalah ekstrakurikuler yang dilaksanakan sesaat atau pada saat
tertentu saja seperti pertandingan olahraga. Sedangkan yang bersifat rutin adalah
eksplorasi gerak tubuh tanpa rangsangan bunyi, berkarya dan apresiasi terhadap gerak
tari yang dilakukan diluar jam pelajaran. Untuk menyelesaikan satu program
14
ekstrakurikuler dilakukan siswa diluar pelajaran disekolah dengan tujuan untuk
menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik diluar jam pelajaran wajib
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa pasti tidak lepas dari aspek tujuan.
Kerena suatu kegiatan yang dilakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan
sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu.
bertujuan agar:
15
g. siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan
ingin dicapai adalah untuk kepentingan siswa. Dengan kata lain, kegiatan
manusia seutuhnya.
2.5.2 Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat siswa yang
bermakna.
materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa, sejauh mungkin tidak
16
berpotensi, dan pihak sekolah harus memberikan tempat penyaluran bakat kepada
siswa.
diperhitungkan.
dimaksudkan agar guru mempunyai pedoman yang jelas dalam melatih kegiatan
ekstrakurikuler. Rancangan ini dibuat tiap semester, selain bermanfaat bagi guru juga
yang terdapat dalam diri masing-masing siswa, namun bakat juga tidak berjalan
dengan baik jika tidak dibarengi dengan niat dari siswa tersebut. Jika bakat dan minat
siswa tumbuh dan berkembang maka akan membangun sumber daya yang berkualitas
dan diharapkan.
1. Tujuan
Bahan tujuan pengajaran menggambarkan bentuk tingkah laku atau kemapuan yang
diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses belajar mengajar. Tujuan dalam
17
berfungsi sebagai indicator keberhasilan pembinaan ekstrakulikuler. Pada dasarnya
rumusan tingakah laku dan kemapuan yang harus dicapai dan miliki siswa setelah dia
2. Materi
3. Metode
adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu perana metode mengajar sebagai alat
untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Metode ini diharapkan tumbuh
sabagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan menagajar guru dengan
kata lain terciptanya interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai
penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa bergerak sebagai penerima atau yang
akan dibimbing.
4. Sarana prasana
Sarana dan prasana adalah semua sarana atau media yang dapat digunakan
secara efektif dalam proses pengajaran terencana. Sarana dan prasarana merupakan
18
salah satu perlengkapan agar salah satu tujuan tercapai dengan efektif. Sarana yang
dilaksanakan seperti alat media, alat bantu tari berupa laptop, speaker, ruangan,
belajar mengajar, penilaian hasil belajar siswa, berdasarkan rambu-rambu yang ada
dalam kurikulum potensial. Upaya pembinaan ini dilakukan setiap saat guru
diperbaiki dari waktu ke waktu. Indikator keberhasilan pembinaan dilihat dari proses
belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa pada akhir pengajaran.
dan diawasi oleh Kepala Sekolah atau didelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah.
merupakan kegiatan rutin bagi semua staf dan siswa. Pada akhir program diadakan
Dari pembinaan secara umum, pembinaa tari sama halnya dengan pembinaan
19
secara sungguh, mantap dan terarah untuk kemudian dikembangkan mutunya selarah
Menurut Suwandono bahwa tari tradisi dan tari kreasi yang dibina dan
dimassa yang akan datang. Karena tari tradisi dan tari kreasi merupakan dasar dan
sumber penciptaan tari dimasa yang akan mendatang dan perlu dipelihara karena
mencerminkan kekayaan harta warisan dan kesatuan bangsa Indonesia yang tercermin
diperlukan apabila tari tradisi dan tari kreasi bisa berjalan dengan berdampingan
karena tari tradisi yang ada di Indonesia harus menjadi tari tradisi yang hidup agar
tidak ada manusia yang kolot, sedangka tari kreasi merupakan salah satu warisan
Menurut Widaryanto (2007:2) tari disebut dengan seni yang paling tua. Dan
mungkin dapat dikatakan bahwa tari lebih tua dari seni itu sendiri. Tari terdapat di
seluruh penjuru dunia dengan berbagai bentuk, sifat dan fungsi, dan ketiganya saling
berkesinambungan.
20
Beberapa element-element dasar tari menurut Pekerti (2007:4) yaitu: a) gerak
sebagai bahan baku yaitu gerakan-gerakan tubuh yang kita miliki. b) tubuh sebagai
alat ekspresi yaitu suatu sifat ungkapan dari berbagai kombinasi bahasa tubuh,
misalnya dalam keadaan tidur, makan, senang, susah dan sebagainya. c) ruang yaitu
besar kecilnya volume suatu gerak, dalam ruang terdapat garis, volume, arah dan
dimensi, level, fokus pandangan. d) waktu yaitu cepat lambatnya dalam melakukan
gerak seperti tempo, ritme dan lainnya. e) tenaga yaitu suatu usaha yang mengawali
serta mengahiri sebuah gerakan tari, seperti intensitas, tekanan dan kualitas.
peningkatan mutu. Semua itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya, juga dapat
dan tari kreasi adalah untuk meningkatkan kegairahan kehidupan tari tradisi yaitu
loka karya, wisata karya, festival dan lomba (1988:72). Dalam melaksankan usaha
membina dan mengembangkan tari tradisi dan tari kreasi, bahwa hasil pembinaan dan
pengembangkan haruslah merupakan suatu yang baru dan berbeda dengan apa yang
untuk menciptakan sesuatu bentuk tari baru, tanpa memperhatikan nilai-nilai seni
21
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulka bahwa pembinaan seni tari
sangat diperlukan di dalam lingkungan sekolah untuk dapat membina siswa menjadi
Skripsi Nadya Atika (2014) yang berjudul “Pembinaan Ekstrakurikuler Seni Tari
Pekanbaru Provinsi Riau. Kerangka yang digunakan adalah konsep pembinaan dan
untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik obsevasi, wawancara
dan dokumentasi.
Skripsi Neli Puspitasari (2015) yang berjudul “pembinaan ekstrakurikuler seni tari di
konsep pembinaan dan untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
Skripsi Putri Ningsih(2009) yang berjudul “pembinaan seni tari tradisi oleh dewan
kesenian siak di kabupaten siak sri indrapura. Yang membahas permasalah tentang:
bagaimankah pembinaan seni tari oleh dewan kesenian siak sri indrapura. Dengan
22
wawancara, dan dokumentasi. Alam skripsi ini dijadikan pedoman dalam penyusunan
kampar. Dalam hal ini penulis mengambil referensi dalam skripsi ini adalah teknik
pengumpulan datanya.
Skripsi Irma Tirna (2010) yang berjudul “ pembinaan ekstrakurikuler seni tari di SMP
teori kerangka teoritis sedangkan metode penelitian yang digunakan metode kualitatif
dan pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
23