Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

OLEH:

ISLAUHIL RAFITASARI SKP0123011

PRODI S1 KEPRAWATAN

STIKES KESDAAM IX/UDAYANA

TAHUN AJARAN 2023/2024


1. Obat Yang Cenderung LASA

LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat yang memiliki nama, rupa dan
ucapan yang mirip dan perlu diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan
obat (Dispersing Error) oleh Apoteker. Obat look/alike adalah obat yang Namanya,
kemasannya, dan labelnya, penggunaan kliniknya, tampak atau kelihatan sama (look/alike),
bunyi ucapan sama (sound alike).

➢ Contoh obat look-alike sound-alike adalah:


1. Xanax
2. Zantac
3. Hydralazine
4. Hydroxyze

1. Xanac

Xanax adalah benzodiazepine kuat yang sering diresepkan untuk mengobati gangguan
kecemasan umum (GAD), gangguan panik dan insomnia. Ini sangat adiktif bila digunakan
dalam jangka panjang.
2. Zantac

Zantac adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang


disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak lambung.

3. Hydralazine

Hydralazine digunakan dengan atau tanpa obat lain untuk mengobati tekanan darah
tinggi. Menurunkan tekanan darah tinggi membantu mencegah stroke, serangan jantung ,
dan masalah ginjal.
4. Hydroxyzine
Hydroxyzine adalah obat untuk meredakan gejala alergi, misalnya gatal, pilek
alergi, atau biduran. Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan
gangguan kecemasan.

2. Obat Yang High Alert

High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan
terjadi kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang berisiko tinggi
menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Karena sifatnya yang berisiko,
maka obat-obatan high alert perlu mendapatkan perhatian khusus. Berikut adalah
pengelolaan obat high alert menurut komisi akreditasi rumah sakit (KARS, 2018):

1. Membuat aturan tentang penyediaan, penyimpanan, penataan, penyiapan, dan


penggunaan obat high alert
2. Membuat aturan pengelolaan elektrolit konsentrat
3. Implementasikan regulasi yang telah dibuat
4. Membuat daftar semua obat high alert yang disusun berdasarkan data obat yang ada.
5. Pisahkan obat high alert di tempat penyimpanan yang aman.
6. Simpan elektrolit konsentrat di tempat yang diperbolehkan sesuai aturan yang telah
dibuat (mis: hanya di farmasi, atau IGD dan ICU)
1. Bisoprolol

Bisoprolol, adalah obat yang digunakan terutama untuk penyakit jantung. Hal Ini secara
khusus mencakup tekanan darah tinggi, angina pektoris, dan gagal jantung.

2. Alprazolam

Alprazolam adalah obat golongan Benzodiazepin yang sering digunakan sebagai terapi
pada gangguan cemas, serangan panik, dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi.
3. Codein

Codeine adalah obat untuk meredakan nyeri berat yang tidak dapat diatasi dengan
pereda nyeri lain. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan batuk. odeine
dapat ditemukan dalam bentuk sediaan tunggal atau dalam kombinasi dengan obat lain.
Codeine termasuk dalam obat golongan opioid.

4. Dopamine

Dopamin adalah obat untuk menangani syok, baik yang disebabkan oleh gagal jantung,
sepsis, gagal ginjal, maupun kehilangan darah. Obat suntik ini dapat membantu kerja
jantung dalam memompa darah saat pasokan darah, oksigen, dan nutrisi ke jaringan serta
organ tubuh berkurang akibatsyok.

Anda mungkin juga menyukai