Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PROYEK PENGUATAN PROFIL PEMUDA PANCASILA

SENI LUKIS CYBER BULLYING

DISUSUN OLEH :
Diffa Ardiansyah
Desyana Putti N.
M. Naufal A.
Nathanialavi Devianafathur
Naufal Dzaki Z.
Lidiya Indah
Saliha Nurafifa Rahma
Syalma Resna H.

10 J
SMA NEGERI 1 CILEUNYI
Jl. Pendidikan No.6 Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
40625 Telp/Fax (022) 7805592

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Cileunyi, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB l.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB ll......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Cyberbullying................................................................................3
B. Peran Seni Lukis dalam Cyberbullying...........................................................3
C. Proses Pembuatan Produk Seni Lukis.............................................................4
BAB III....................................................................................................................7
KESIMPULAN........................................................................................................7

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era digital saat ini, di mana akses internet dan media sosial sangat meluas,
fenomena cyber bullying atau perundungan daring telah menjadi isu yang serius.

Cyberbullying merujuk pada tindakan penghinaan, intimidasi, atau penindasan


yang dilakukan melalui platform digital seperti media sosial, pesan teks, email,
atau forum online. Pelaku cyberbullying menggunakan anonimitas dan jarak fisik
untuk menyerang dan melukai korban secara emosional. Dampak dari
cyberbullying ini dapat sangat merugikan, termasuk stres psikologis, depresi,
kecemasan, dan bahkan dalam beberapa kasus, bunuh diri.

Seni lukis dengan tema cyberbullying adalah cara bagi seniman untuk
mengangkat isu ini dan menyebarkan kesadaran kepada masyarakat. Melalui
karya seni, seniman dapat mengekspresikan pengalaman dan emosi korban
cyberbullying, serta memperlihatkan dampak negatif yang dihasilkan. Seni lukis
dapat memberikan wadah untuk refleksi, pengamatan, dan perenungan terhadap
isu sosial yang penting ini. Melalui seni lukis, seniman dapat menggunakan
berbagai elemen visual seperti warna, komposisi, simbol, dan teknik lukisan untuk
menyampaikan pesan mereka. Mereka dapat menggambarkan rasa sakit,
keputusasaan, atau kesepian yang dirasakan oleh korban cyberbullying,
menggambarkan pelaku sebagai karakter yang mengintimidasi, atau
menggambarkan perubahan emosi dan identitas korban akibat perundungan.

Selain itu, seni lukis juga dapat memberikan kesempatan untuk mempromosikan
toleransi, empati, dan pemahaman yang lebih baik tentang isu cyberbullying.
Karya seni dapat mengilhami diskusi, pemikiran kritis, dan tindakan positif dalam
mengatasi perundungan di media sosial ini.Dengan memperluas kesadaran dan

1
pemahaman tentang cyberbullying melalui seni lukis, diharapkan masyarakat akan
lebih peka terhadap isu ini dan bersama-sama menciptakan lingkungan online
yang aman dan inklusif bagi semua individu.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah mengenai seni lukis dalam cyberbullying dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari cyber bullying?

3. Bagaimana peran seni lukis dalam menghadapi isu cyberbullying?

4. Bagaimana proses pembuatan seni lukis dari awal hingga akhir?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penulisan makalah yang berjudul “Seni Lukis Cyber Bullying” ini adalah sebagai
berikut :

1. Memberikan informasi tentang pengertian cyber bullying.

2. Mengetahui peran seni lukis dalam menghadapi isu cyberbullying.

3. Mengetahui proses pembuatan seni lukis dari awal hingga akhir.

2
BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian Cyberbullying
Cyberbullying adalah bentuk pelecehan atau intimidasi yang terjadi secara online
melalui platform media sosial, pesan teks, atau komunikasi digital lainnya. Ini
termasuk penggunaan kata-kata kasar, ancaman, penyebaran rumor palsu,
penghinaan, atau pengejaran online yang berkelanjutan. Dampaknya dapat sangat
merugikan bagi korban, termasuk masalah kesehatan mental, depresi, kecemasan,
dan bahkan dalam beberapa kasus, berpotensi menyebabkan bunuh diri.

B. Peran Seni Lukis dalam Cyberbullying


Seni lukis merupakan bentuk ekspresi kreatif yang dapat menyampaikan pesan
dan mempengaruhi emosi dan pemikiran seseorang. Dalam konteks
cyberbullying, seni lukis dapat digunakan sebagai sarana untuk mengatasi
masalah ini dengan beberapa cara:

1. Kesadaran dan edukasi: Seni lukis dapat digunakan untuk meningkatkan


kesadaran tentang cyberbullying dengan menggambarkan pengalaman korban,
efek negatif yang ditimbulkannya, dan pentingnya menghentikan perilaku
tersebut. Lukisan-lukisan ini dapat menjadi alat pendidikan yang kuat untuk
mengajarkan orang tentang konsekuensi cyberbullying.

2. Empati dan dukungan: Seni lukis dapat membangkitkan empati dan solidaritas
dengan korban cyberbullying. Melalui lukisan, pengamat dapat merasakan
perasaan dan pengalaman yang dialami oleh korban, sehingga mendorong mereka
untuk mempertimbangkan tindakan yang mendukung dan membantu.

3. Pengungkapan diri dan penyembuhan: Seni lukis dapat memberikan platform


yang aman bagi korban cyberbullying untuk mengungkapkan perasaan mereka
secara kreatif. Melukis dapat berfungsi sebagai saluran ekspresi dan pemulihan,
membantu korban menghadapi trauma yang mereka alami dan mempromosikan
pemulihan emosional.

3
4. Pencegahan dan advokasi: Seni lukis dapat digunakan untuk mendidik anak-
anak dan remaja tentang bahaya cyberbullying dan mendorong mereka untuk
bertindak dengan baik secara online. Melalui karya seni, pesan-pesan penting
tentang persahabatan, penghormatan, dan penggunaan yang bertanggung jawab
terhadap teknologi dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan
relevan.

Dalam hal ini, seni lukis memiliki potensi besar untuk membantu mengubah
persepsi dan perilaku terkait cyberbullying serta memberikan dukungan kepada
korban. Melalui karya seni, orang dapat bersatu dalam upaya melawan
cyberbullying, menciptakan lingkungan online yang lebih aman, dan
mempromosikan penghormatan dan empati di antara pengguna internet.

C. Proses Pembuatan Produk Seni Lukis


1. Desain

Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem,


komponen atau struktur. Desain dikenakan pada bentuk sebuah
rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun
deskripsi. Jadi dapat dikatakan, desain merupakan sebuah konsep tentang
sesuatu.

Oleh karena itu, kami telah mendesain perencanaan produk seni lukis
bertemakan cyber bullying. Inspirasi didapat melalui sumber internet.
Referensi-referensi tersebut kemudian dipadupadankan menjadi ide
original sehingga terciptalah desain sebagai berikut:

4
2. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan ialah:

a) Kanvas ukuran 30 x 40
b) Cat akrilik
c) Cat Poster
d) Kuas
e) Palet lukis
f) Spidol
g) Pensil
h) Penghapus

3. Sketsa

Setelah alat dan bahan tersedia, barulah dibuat sketsa sesuai desain yang telah
dirancang. Sketsa dibuat langsung di atas kanvas menggunakan pensil dan
penghapus.

4. Melukis

Setelah sketsa selesai, barulah diberi warna menggunakan campuran cat akrilik
dan poster. Warna yang dominan digunakan ialah warna biru, hitam dan merah.
Warna biru digunakan untuk merepresentasikan para pelaku cyberbullying.
Alasan mengapa kami tidak menggunakan warna kulit ialah untuk menyimbolkan
bahwa pelaku cyber bullying bisa siapa saja dan identitas mereka tersembunyi
oleh anonimitas melalui akun-akun sosial media. Sedangkan warna merah
menggambarkan komentar-komentar yang menyakitkan dan membahayakan bagi
korban.

5
5. Finishing
Penambahan beberapa detail menggunakan spidol.

6
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai seni lukis serta perannya terhadap isu cyber bullying
tersebut, dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Cyberbullying adalah bentuk pelecehan atau intimidasi yang terjadi secara


online melalui platform media sosial, pesan teks, atau komunikasi digital
lainnya yang berdampak negatif bagi para korbannya, termasuk masalah
kesehatan mental, depresi, kecemasan, dan bahkan dalam beberapa kasus,
berpotensi menyebabkan bunuh diri.

2. Seni lukis dapat berperan dalam isu cyber bullying yaitu sebagai alat
pendidikan dan edukasi, membangkitkan empati dan dukungan, media
penyalur ekspresi dan pemulihan emosional bagi korban, serta sebagai
pencegahan dan advokasi.

3. Proses pembuatan seni lukis yaitu mendesain, menyiapkan alat dan bahan,
mensketsa, serta memberi warna/melukis, serta finishing.

Anda mungkin juga menyukai