LKPD Matematika Kelas 5
LKPD Matematika Kelas 5
(LKPD)
A. KOMPETENSI DASAR
NO KOMPETENSI DASAR (KD)
1 3.4 Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menentukan jaring-jaring kubus.
2. Melalui pengamatan gambar dan isi teks, siswa dapat menentukan jaring-jaring balok.
3. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat membuat jaring-jaring
kubus.
4. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat membuat jaring-jaring
balok
Jaring-Jaring Balok
Jaring-jaring balok adalah gabungan dari bangun datar persegi panjang dan persegi yang
menyusun balok. Jaring-jaring balok tidak jauh berbeda dengan jaring-jaring kubus.
Perbedaannya hanya terletak pada bentuk sisi dari keduanya. Jaring-jaring kubus memiliki
bentuk sisi hanya dalam bentuk persegi, sedangkan jaring-jaring balok memiliki bentuk sisi
persegi dan persegi panjang.
1. Cara Membuat Jaring-Jaring Balok
2. Sediakan kardus berbentuk balok dari karton seperti gambar di bawah ini,
Gunting atau potong rusuk-rusuk balok pada titik-titik tertentu. Jangan sisakan satu sisi
bawah dan satu sisi samping.
Rebahkan bagian balok yang sudah dibuka tersebut pada bidang datar, lalu jaring-jaring
balok selesai dibuat. Jika melakukan dengan benar, maka akan diperoleh bentuk
berikut,
Setelah membelah kardus menjadi sebuah jaring-jaring balok, maka dapat diketahui jaring-
jaring balok tersusun dari,
1. Sisi atau Bidang balok yaitu bagian yang membatasi balok. Balok memiliki enam buah
persegi panjang yang terdiri dari 3 persegi panjang yang sama besar.
2. Persegi panjang ABCD sama dengan EFGH
3. Persegi panjang EHDA sama dengan BCGF
4. Persegi panjang ABFE sama dengan DCGH
5. Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi balok. Balok memiliki 12 diagonal
bidang atau diagonal sisi.
6. Rusuk yairu garis potongan antar dua sisi bidang balok dan terlihat seperti kerangka
yang menyusun balok. Balok memiliki 12 rusuk.
7. Titik Sudut yaitu titik potongan antara dua atau tiga rusuk. Balok memiliki 8 titik sudut.
8. Gambar Jaring-Jaring Balok
Karena jaring-jaring balok dan jaring-jaring kubus memiliki banyak kemiripan, maka jaring-
karing balok juga memiliki beberapabentuk jaring-jaring sesuai dengan bagian rusuk mana
yang dipotong.
Perhatikan balok di bawah ini, bagian warna hijau adalah tutup sedangkan warna biru
merupakan alasnya.
Jika rusuk-rusuk balok dipotong pada bagian yang berbeda dengan yang telah kita lakukan
sebelumnya, maka bentuk-bentuk jaring-jaring balok yang terbentuk yaitu:
Jaring-Jaring Kubus
PENGERTIAN KUBUS
pengertian kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi yang semua sisinya berbentuk
persegi dan memiliki 12 rusuk yang semua rusuknya sama panjang.
Jaring jaring ialah bidang datar yang berupa gabungan dari bangun datar yang menyusun
sebuah bangun ruang seperti balok, kubus, limas dan lain-lain. Jaring-jaring dapat diperoleh
dengan cara membelah sebuah bangun ruang dengan mengikuti rusuk-rusuknya.
Unsur-Unsur Kubus
Setiap hal terbentuk dari beberapa penyusun, begitupun dengan kubus. Kubus juga memiliki
beberapa bagian penting yang terdiri dari,
Sisi atau Bidang Kubus yaitu bagian yang membatasi kubus. Kubus memiliki enam
sisi.
Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi kubus. Kubus memiliki 12
diagonal bidang atau diagonal sisi.
Rusuk yairu garis potongan antar dua sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka
yang menyusun kubus. Kubus memiliki 12 rusuk.
Titik Sudut yaitu titik potongan antara dua atau tiga rusuk. Kubus memiliki 8 titik
sudut.
Cara Membuat Jaring-Jaring Kubus
Setelah mengetahui cara membuat jaring-jaring kubus mulailah timbul sebuah pertanyaan.
Bagaimana jika kita memotong bagian rusuk yang berbeda? Apakah bentuk jaring-jaring
kubus yang dihasilkan masih sama dengan contoh di atas? Tentu saja berbeda.
Perhatikan kubus di bawah ini, bagian warna hijau adalah tutup sedangkan warna biru
merupakan alasnya. Jika rusuk-rusuk kubus dipotong pada bagian yang berbeda dengan yang
telah kita lakukan sebelumnya, maka bentuk-bentuk jaring-jaring kubus yang terbentuk yaitu:
Contoh Soal Jaring-Jaring Kubus
Contoh Soal 1
Penyelesaian:
Jika enam rangkaian persegi dibuat kubus, maka sisi yang berhadapan dengan daerah yang di
arsir yaitu nomor 4.
Contoh Soal 2
Penyelesaian:
Jika enam rangkaian persegi dijadikan kubus, maka sisi yang sejajar dengan sisi alas yaitu
nomor 2.
A.
B.
C.
D.
A.
B.
C.
D.
.6. Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berwarna jika dirangkai akan menjadi
sisi dari bangun ruang?
7.Perhatikan gambar dibawah ini
Dari gambar diatas yang merupakan jaring-jaring kubus yang tepat adalah
A. KOMPETENSI DASAR
NO KOMPETENSI DASAR (KD)
1 3.5 Menjelaskan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta
cara pengumpulannya
2 4.5 Menganalisis data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta
cara pengumpulannya
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar dan teks serta melakukan kegiatan, siswa dapat menyebutkan
data diri dan lingkungan dengan percaya diri.
2. Dengan mengamati gambar dan teks serta melakukan kegiatan, siswa dapat menjelaskan
cara mengumpulkan data dengan percaya diri.
3. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menganalisis data diri atau
lingkungan dengan percaya diri.
4. Melalui pengamatan gambar dan penjelasan guru, siswa dapat mengumpulkan data dengan
percaya diri.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Data adalah sekumpulan bilangan atau kata yang didapat dari hasil menghitung, mengukur,
atau mencatat sebagai bagian dari sebuah proyek, survei, atau eksperimen.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, dan organisasi. Ataupun
suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu. Informasi dapat juga digunakan
untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data yang dapat
dianggap sebagai objek dan informasi adalah suatu subjek yang bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi juga dapat
disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara, sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya.
Data primer diperoleh secara langsung, misalnya saja pengukuran tinggi badan dan berat
badan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah tercatat dalam buku atau pun
suatu laporan namun dapat juga merupakan hasil dari hasil labolatorium.
1. Tes
Setiap akhir pembahasan guru mengadakan ulangan harian. Pada akhir semester juga guru
memberikan tes. Tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa dalam mempelajari materi
yang sudah diajarkan. Hasil tes akan mendapatkan data skor siswa. Adapun jenis-jenis tes
adalah sebagai berikut.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara Terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian
seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
Contoh wawancara antara lain sebagai berikut. Siti ingin mengetahui buah kesukaan dan buah
yang tidak disukai teman-teman di kelasnya. Siti menanya kepada masing-masing teman dan
mencatatnya tentang buah kesukaan dan buah yang tidak disukai. Berikut ini contoh daftar
Pertanyaan
1. Apakah buah yang kamu sukai?
2. Apakah buah yang tidak kamu sukai?
3. Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung.
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan
yang harus dijawab
atau direspon oleh responden.
Pengumpulan data dengan lembar isian, yaitu dengan cara masing-masing orang yang mengisi
lembar isian. Hasilnya kemudian dikumpulkan. Contoh lembar isian singkat
1. Nama : .....................
2. Alamat : ....................
3. Tinggi Badan : .....................
4. Berat Badan : .....................
5. Golongan Darah : ....................
4. Pencatatan Langsung
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana pengamat mengamati perilaku objek yang
diamati dan mencatatnya. Teknik pengumpulan data observasi bertujuan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada
responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar.
Contoh soal
1. Berikut adalah nilai ulangan Bahasa Daerah siswa kelas V.
65 70 85 90 75 70
75 80 85 90 75 80
60 85 90 85 80 75
75 85 80 80 90 85
80 85 70 80 85 85
30 data hasil ulangan tersebut kita urutkan dari yang terkecil ke terbesar sebagai berikut.
60 65 70 70 70 75 75 75 75 75
80 80 80 80 80 80 80 85 85 85
85 85 85 85 85 85 90 90 90 90
Pertanyaan
a. Tentukan nilai terendah dan nilai tertinggi dari data di atas! Nilai terendah 60 dan nilai
tertinggi 90
c. Berapa siswa yang nilainya di atas 80? Tiga belas orang siswa.
d. Berapa banyak siswa yang mendapat nilai 75? Lima orang siswa.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Data berat badan tersebut kita urutkan dari yang terkecil ke terbesar sebagai berikut.
25 25 25 25 25 25 28 28 28 28
28 30 30 30 30 30 30 30 30 30
31 31 31 31 32 32 32 32 33 33
Pertanyaan
a. Tentukan berat badan terendah dan tertinggi dari data siswa kelas IV!
Pertanyaan
a. Kamu ingin memperoleh data golongan darah siswa teman sekelasmu seperti data di
atas. Jelaskan cara pengumpulan data yang kamu lakukan!
Pertanyaan
a. Urutkan data di atas dari nilai yang terkecil!
Urutan nilai dari yang terkecil adalah
d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran Bahasa Indonesia 75. Berapa
siswa yang tidak tuntas?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A. KOMPETENSI DASAR
NO KOMPETENSI DASAR (KD)
1 3.6 Menjelaskan penyajian data yang berkaitan dengan diri peserta didik dan membandingkan
dengan data dari lingkungan sekitar dalam bentuk daftar, tabel, diagram gambar (piktogram),
diagram batang, atau diagram garis
2 4.6 Mengorganisasikan dan menyajikan data yang berkaitan dengan diri peserta didik dan
membandingkan dengan data dari lingkungan sekitar dalam bentuk tabel, diagram batang,
atau diagram garis
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
daftar dengan percaya diri.
2. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
tabel dengan percaya diri.
3. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
piktogram dengan percaya diri.
4. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
diagram batang dengan percaya diri.
5. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
diagram garis dengan percaya diri.
6. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk daftar dengan benar.
7. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk tabel dengan benar.
8. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk piktogram dengan benar.
9. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk diagram batang dengan benar.
10. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk diagram garis dengan benar.
C. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
-Buku Siswa Matematika Kelas V.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Seperti yang telah kita ketahui, dalam menyajikan suatu data dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara. Salah satunya adalah penyajian data dalam bentuk diagram.
Penyajian data dalam bentuk diagram ini sebagai suatu alat untuk menyajikan data statistik
yang dapat berwujud gambar atau lambang.
Dengan begitu, pengertian dari diagram itu sendiri merupakan serangkaian gambar-gambar
yang menunjukan data secara visual serta didasarkan atas nilai-nilai pengamatan aslinya
maupun dari tabel-tabel yang dibuat sebelumnya.
Penyajian Data dalam bentuk Diagram ini bertujuan supaya informasi yang diperlukan oleh
pengguna bisa didapatkan dengan mudah dan juga cepat.
Secara umum, penyajian data dalam diagram yang paling sering dipakai adala penyajian data
dalam bentuk diagram batang, lingkaran, baris dan juga pohon.
Macam dan Contoh Bentuk Diagram
Diagram batang
Diagram batang atau yang juga disebut sebagai diagram balok merupakan visual data yang
berbentuk persegi panjang dengan lebar yang saa serta telah dilengkapi dengan skala atau
ukuran.
Penyajian data dalam diagram batang banyak dipakai untuk penggunaan data yang bersifat
kategori.
Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran merupakan visual data yang berwujud lingkaran yang sudah dibagi
menjadi beberapa juring (sektor) sesuai dengan data tersebut.
Pada masing-masing sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu akan diubah ke
dalam bentuk derajat dengan memakai busur derajat yang telah dinyatakan dalam persentase.
Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran dilandasi pada suatu lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan banyaknya kelas penyusunan.
Penyajian data yang ada pada diagram lingkaran sangat tepat digunakan pada data yang
berbentuk kategori atau atribut dalam persentase.
Diagram garis merupakan visual data yang berwujud garis, didapatkan dari beberapa ruas
garis yang menghubungkan berbagai titik pada bidang bilangan.
Penyajian data dalam diagram garis biasanya dipakai guna menunjukan kondisi dari suatu data
yang serba terus atau berkesinambungan.
Sama halnya pada diagram batang, diagram garis memerlukan sumbu datar dan juga sumbu
tegak yang saling tegak lurus.
Sumbu datar akan menyatakan waktu sementara untuk sumbu tegaknya akan menyatakan
kuantum data tiap waktu.
Diagram Pohon
Diagram pohon merupakan visual data dari penjabaran satu satuan secara hierarki.
Diagram pohon diawali dengan satu item yang bercabang dan menjadi dua atau lebih, tiap-tiap
cabang lalu bercabang lagi menjadi dua atau lebih, dan begitu juga seterusnya sehingga akan
tampak seperti sebuah pohon dengan banyak batang dan juga cabang.
Penyajian data dalam diagram pohon biasanya dipakai guna memecahkan komponen secara
lebih rinci ke dalam sub-sub komponen, atau ke dalam tingkat yang lebih rendah dan
terperinci.
Diagram Gambar
Diagram gambar atau juga disebut sebagai piktogram merupakan bagan yang menampilkan
data dalam bentuk gambar.
Penyajian data dalam bentuk piktogram ini adalah cara yang paling sederhana.
Jawab:
Pada dasarnya, penyajian data dalam bentuk piktogram ini sekilas memang tampak sangat
menarik. Namun demikian, penggunaan piktogram sangatlah terbatas.
CONTOH SOAL
Diagram lingkaran berikut menunjukkan kegemaran 300 siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di suatu sekolah.
Banyak siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drama adalah ….
A. 30 orang
B. 35 orang
C. 40 orang
D. 45 orang
Jawab:
% Siswa yang mengikuti ekskul drama yaitu = 100% – (12% + 20% + 30% + 10% + 13%)
= 100% – 85%
= 15%
= 15% x 300
= 15/100 x 300
= 45 siswa
Jawaban: D
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara member tanda silang (x) pada
huruf A, B, C, atau D.
2. Diketahui data tentang nilai ulangan harian Matematika 36 siswa kelas V di suatu sekolah,
seperti berikut ini:
60 55 65 60 55 50 65 70 70 75 70 75
55 65 75 65 50 55 55 55 55 65 75 65
85 65 70 95 75 65 85 65 85 95 85 65
Sajikan data tersebut dalam bentuk :
a. Tabel
b. Diagram Batang
c. Diagram Garis
d. Persentase
Dari hasil data di atas diagarm batang yang cocok untuk menyjiak data siswa adalah ..
4.Hasil penjualan beras CV. Suka makmur dari tahun 2017 sampai tahun 2020 adalh sebagai
berikut:
Dari data penjualan beras di atas maka diagram garis yang dapat menyajikan data diatas
adalah
5. Hasil panen tebu perusahaan gula Sukses bersama setiap tahun menghasilkan tebu setiap
tahunnya sebagai berikut :
Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan jumlah panen yang dihasilkan oleh Desa
Karangsari pada tahun 2019 dengan total hasil panen mencapai 400 ton.