Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Siswa/No Absen :


Kelas/Semester : V/2
Pelajaran : Bangun Ruang
Sub Pelajaran : 2. Jaring-Jring Bangun Ruang

A. KOMPETENSI DASAR
NO KOMPETENSI DASAR (KD)

1 3.4 Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

2 4.4 Membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menentukan jaring-jaring kubus.
2. Melalui pengamatan gambar dan isi teks, siswa dapat menentukan jaring-jaring balok.
3. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat membuat jaring-jaring
kubus.
4. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat membuat jaring-jaring
balok

C. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


1. Buku Siswa Matematika Kelas V.
2. Kertas Lipat.
3. Kardus.
.
D. MATERI

Jaring-Jaring Balok
Jaring-jaring balok adalah gabungan dari bangun datar persegi panjang dan persegi yang
menyusun balok. Jaring-jaring balok tidak jauh berbeda dengan jaring-jaring kubus.
Perbedaannya hanya terletak pada bentuk sisi dari keduanya. Jaring-jaring kubus memiliki
bentuk sisi hanya dalam bentuk persegi, sedangkan jaring-jaring balok memiliki bentuk sisi
persegi dan persegi panjang.
1. Cara Membuat Jaring-Jaring Balok
2. Sediakan kardus berbentuk balok dari karton seperti gambar di bawah ini,

 Gunting atau potong rusuk-rusuk balok pada titik-titik tertentu. Jangan sisakan satu sisi
bawah dan satu sisi samping.
 Rebahkan bagian balok yang sudah dibuka tersebut pada bidang datar, lalu jaring-jaring
balok selesai dibuat. Jika melakukan dengan benar, maka akan diperoleh bentuk
berikut,

Unsur-Unsur Suatu Balok

Setelah membelah kardus menjadi sebuah jaring-jaring balok, maka dapat diketahui jaring-
jaring balok tersusun dari,

1. Sisi atau Bidang balok yaitu bagian yang membatasi balok. Balok memiliki enam buah
persegi panjang yang terdiri dari 3 persegi panjang yang sama besar.
2. Persegi panjang ABCD sama dengan EFGH
3. Persegi panjang EHDA sama dengan BCGF
4. Persegi panjang ABFE sama dengan DCGH
5. Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi balok. Balok memiliki 12 diagonal
bidang atau diagonal sisi.
6. Rusuk yairu garis potongan antar dua sisi bidang balok dan terlihat seperti kerangka
yang menyusun balok. Balok memiliki 12 rusuk.
7. Titik Sudut yaitu titik potongan antara dua atau tiga rusuk. Balok memiliki 8 titik sudut.
8. Gambar Jaring-Jaring Balok

Karena jaring-jaring balok dan jaring-jaring kubus memiliki banyak kemiripan, maka jaring-
karing balok juga memiliki beberapabentuk jaring-jaring sesuai dengan bagian rusuk mana
yang dipotong.

Perhatikan balok di bawah ini, bagian warna hijau adalah tutup sedangkan warna biru
merupakan alasnya.

Jika rusuk-rusuk balok dipotong pada bagian yang berbeda dengan yang telah kita lakukan
sebelumnya, maka bentuk-bentuk jaring-jaring balok yang terbentuk yaitu:
Jaring-Jaring Kubus
PENGERTIAN KUBUS
pengertian kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi yang semua sisinya berbentuk
persegi dan memiliki 12 rusuk yang semua rusuknya sama panjang.

Pengertian Jaring-Jaring Kubus


Jaring-jaring kubus adalah beragam variasi kerangka yang dapat membentuk bangun kubus.
Atau dapat pula diartikan bahwa jaring-jaring kubus adalah sisi-sisi suatu kubus yang jika
dipadukan akan membentuk suatu kubus.

Jaring jaring ialah bidang datar yang berupa gabungan dari bangun datar yang menyusun
sebuah bangun ruang seperti balok, kubus, limas dan lain-lain. Jaring-jaring dapat diperoleh
dengan cara membelah sebuah bangun ruang dengan mengikuti rusuk-rusuknya.

Unsur-Unsur Kubus

Setiap hal terbentuk dari beberapa penyusun, begitupun dengan kubus. Kubus juga memiliki
beberapa bagian penting yang terdiri dari,

 Sisi atau Bidang Kubus yaitu bagian yang membatasi kubus. Kubus memiliki enam
sisi.
 Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi kubus. Kubus memiliki 12
diagonal bidang atau diagonal sisi.
 Rusuk yairu garis potongan antar dua sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka
yang menyusun kubus. Kubus memiliki 12 rusuk.
 Titik Sudut yaitu titik potongan antara dua atau tiga rusuk. Kubus memiliki 8 titik
sudut.
Cara Membuat Jaring-Jaring Kubus

Sediakan kubus dari karton seperti gambar di bawah ini,


 Gunting atau potong rusuk-rusuknya pada titik-titik tertentu.
 Rebahkan bagian kubus yang sudah dibuka tersebut pada bidang datar, lalu jaring-
jaring kubus selesai dibuat. Jika melakukan dengan benar, maka akan diperoleh bentuk
berikut:

 Gambar Jaring-Jaring Kubus

Setelah mengetahui cara membuat jaring-jaring kubus mulailah timbul sebuah pertanyaan.

Bagaimana jika kita memotong bagian rusuk yang berbeda? Apakah bentuk jaring-jaring
kubus yang dihasilkan masih sama dengan contoh di atas? Tentu saja berbeda.

Perhatikan kubus di bawah ini, bagian warna hijau adalah tutup sedangkan warna biru
merupakan alasnya. Jika rusuk-rusuk kubus dipotong pada bagian yang berbeda dengan yang
telah kita lakukan sebelumnya, maka bentuk-bentuk jaring-jaring kubus yang terbentuk yaitu:
Contoh Soal Jaring-Jaring Kubus
Contoh Soal 1

Perhatikan gambar berikut ini!


Pada jaring-jaring di atas jika yang di arsir adalah sisi atas (tutup) kubus, maka yang menjadi
sisi alasnya yaitu nomor?

Penyelesaian:

Jika enam rangkaian persegi dibuat kubus, maka sisi yang berhadapan dengan daerah yang di
arsir yaitu nomor 4.

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar jaring-jaring kubus di bawah ini!


Pada jaring-jaring kubus jika alasnya adalah bagian yang di arsir, maka sisi yang sejajar
dengan alas yaitu…

Penyelesaian:

Jika enam rangkaian persegi dijadikan kubus, maka sisi yang sejajar dengan sisi alas yaitu
nomor 2.

Demikianlah penjelesan tentang jaring-jaring kubus.


E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Yang termasuk jaring-jaring kubus terdapat pada nomor ……

2. Berikut adalah jaring – jaring kubus, kecuali .....

A.

B.

C.

D.

3. Berikut adalah jaring – jaring balok, kecuali .....

A.

B.
C.

D.

4.Perhatikan jaring – jaring kubus berikut !

Jika ( f ) adalah alas kubus maka atap kubus adalah ....

5. Gambarlah 2 jaring-jaring balok!

.6. Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berwarna jika dirangkai akan menjadi
sisi dari bangun ruang?
7.Perhatikan gambar dibawah ini

Dari gambar diatas yang merupakan jaring-jaring kubus yang tepat adalah

8.Sebuah jaring-jaring kubus memiliki sisi sebanyak?


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Nama Siswa/No Absen :


Kelas/Semester : V/2
Pelajaran : Pengumpulan Dan Penyajian Data
Sub Pelajaran : 1. Pengumpulan Data

A. KOMPETENSI DASAR
NO KOMPETENSI DASAR (KD)

1 3.5 Menjelaskan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta
cara pengumpulannya
2 4.5 Menganalisis data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta
cara pengumpulannya

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati gambar dan teks serta melakukan kegiatan, siswa dapat menyebutkan
data diri dan lingkungan dengan percaya diri.
2. Dengan mengamati gambar dan teks serta melakukan kegiatan, siswa dapat menjelaskan
cara mengumpulkan data dengan percaya diri.
3. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menganalisis data diri atau
lingkungan dengan percaya diri.
4. Melalui pengamatan gambar dan penjelasan guru, siswa dapat mengumpulkan data dengan
percaya diri.

C. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


- Buku Siswa Matematika Kelas V.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Data adalah sekumpulan bilangan atau kata yang didapat dari hasil menghitung, mengukur,
atau mencatat sebagai bagian dari sebuah proyek, survei, atau eksperimen.

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, dan organisasi. Ataupun
suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu. Informasi dapat juga digunakan
untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data yang dapat
dianggap sebagai objek dan informasi adalah suatu subjek yang bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi juga dapat
disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara, sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya.

Data primer diperoleh secara langsung, misalnya saja pengukuran tinggi badan dan berat
badan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah tercatat dalam buku atau pun
suatu laporan namun dapat juga merupakan hasil dari hasil labolatorium.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
terkait permasalahan penelitian yang diambilnya. Ada beberapa teknik pengumpulan data
yang dikenal saat ini, diantaranya adalah.

1. Tes
Setiap akhir pembahasan guru mengadakan ulangan harian. Pada akhir semester juga guru
memberikan tes. Tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa dalam mempelajari materi
yang sudah diajarkan. Hasil tes akan mendapatkan data skor siswa. Adapun jenis-jenis tes
adalah sebagai berikut.

 Tes Intelegensi.Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama


berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah.
 Tes Bakat.Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil
dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan
tertentu.
 Tes Minat.Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan yang paling disukai seseorang. T
 Tes Kepribadian.Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat
kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan
mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang
menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.

2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara Terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian
seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

b. Wawancara Tidak Terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin
penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

Contoh wawancara antara lain sebagai berikut. Siti ingin mengetahui buah kesukaan dan buah
yang tidak disukai teman-teman di kelasnya. Siti menanya kepada masing-masing teman dan
mencatatnya tentang buah kesukaan dan buah yang tidak disukai. Berikut ini contoh daftar
Pertanyaan
1. Apakah buah yang kamu sukai?
2. Apakah buah yang tidak kamu sukai?

3. Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung.
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan
yang harus dijawab
atau direspon oleh responden.

Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan,


diantaranya
adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat
menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih
dahulu, sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan,
serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.

Pengumpulan data dengan lembar isian, yaitu dengan cara masing-masing orang yang mengisi
lembar isian. Hasilnya kemudian dikumpulkan. Contoh lembar isian singkat
1. Nama : .....................
2. Alamat : ....................
3. Tinggi Badan : .....................
4. Berat Badan : .....................
5. Golongan Darah : ....................

4. Pencatatan Langsung
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana pengamat mengamati perilaku objek yang
diamati dan mencatatnya. Teknik pengumpulan data observasi bertujuan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada
responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar.

Pencatatan langsung biasanya dilakukan berdasarkan pengukuran atau pengamatan. Hasil


pengukuran dan pengamatan dicatat. Data tersebut diperoleh dari pencatatan langsung.
Beberapa data dapat diperoleh dengan pencatatan langsung, seperti tinggi badan dan berat
badan.
Sebelum melakukan proses pengumpulan data sebaiknya dibuat blangko data. Blangko data
berisi tentang semua data yang ingin dikumpulkan. Misalnya mencari data berat badan siswa
kelas V, maka untuk pencatatan langsung dapat disiapkan blangko sebagai berikut.
No. Nama Siswa Berat Badan
1. Siti
2. Beni
3. Dayu
4. Lani
5. Edo
6. dst

Contoh soal
1. Berikut adalah nilai ulangan Bahasa Daerah siswa kelas V.
65 70 85 90 75 70
75 80 85 90 75 80
60 85 90 85 80 75
75 85 80 80 90 85
80 85 70 80 85 85

30 data hasil ulangan tersebut kita urutkan dari yang terkecil ke terbesar sebagai berikut.
60 65 70 70 70 75 75 75 75 75
80 80 80 80 80 80 80 85 85 85
85 85 85 85 85 85 90 90 90 90

Pertanyaan
a. Tentukan nilai terendah dan nilai tertinggi dari data di atas! Nilai terendah 60 dan nilai
tertinggi 90

b. Berapa siswa yang nilainya di bawah 70? Dua orang siswa

c. Berapa siswa yang nilainya di atas 80? Tiga belas orang siswa.

d. Berapa banyak siswa yang mendapat nilai 75? Lima orang siswa.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Berikut adalah berat badan dalam kg siswa kelas IV!


30 30 33 25 30 28
25 30 31 32 28 30
33 25 30 28 25 28
30 32 25 30 31 32
25 30 31 32 28 31

Data berat badan tersebut kita urutkan dari yang terkecil ke terbesar sebagai berikut.
25 25 25 25 25 25 28 28 28 28
28 30 30 30 30 30 30 30 30 30
31 31 31 31 32 32 32 32 33 33

Pertanyaan
a. Tentukan berat badan terendah dan tertinggi dari data siswa kelas IV!

b. Berapa siswa yang beratnya 30 kg?

c. Berapa siswa yang beratnya kurang 30 kg?

d. Berapa siswa yang memiliki berat tertinggi?

2. Berikut data golongan darah siswa kelas V!


A O O AB B B
O A A AB B AB
O O AB B AB AB
AB A A A B O
B B O O A AB

Pertanyaan
a. Kamu ingin memperoleh data golongan darah siswa teman sekelasmu seperti data di
atas. Jelaskan cara pengumpulan data yang kamu lakukan!

b. Berapa banyak siswa yang bergolongan darah A?


.
c. Berapa banyak siswa yang bergolongan darah B?

d. Berapa banyak siswa yang bergolongan darah AB?


.
e. Berapa banyak siswa yang bergolongan darah O?

3. Nilai ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas V adalah sebagai berikut.


75 75 80 95 70 75
70 85 90 90 65 85
65 80 80 80 60 70
70 80 85 80 90 95
85 90 75 85 80 80

Pertanyaan
a. Urutkan data di atas dari nilai yang terkecil!
Urutan nilai dari yang terkecil adalah

b. Berapakah nilai tertinggi?

c. Berapakah nilai terendah?

d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran Bahasa Indonesia 75. Berapa
siswa yang tidak tuntas?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Nama Siswa/No Absen :


Kelas/Semester : V/2
Pelajaran : Pengumpulan Dan Penyajian Data
Sub Pelajaran : 2. Penyajian Data

A. KOMPETENSI DASAR
NO KOMPETENSI DASAR (KD)

1 3.6 Menjelaskan penyajian data yang berkaitan dengan diri peserta didik dan membandingkan
dengan data dari lingkungan sekitar dalam bentuk daftar, tabel, diagram gambar (piktogram),
diagram batang, atau diagram garis
2 4.6 Mengorganisasikan dan menyajikan data yang berkaitan dengan diri peserta didik dan
membandingkan dengan data dari lingkungan sekitar dalam bentuk tabel, diagram batang,
atau diagram garis

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
daftar dengan percaya diri.
2. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
tabel dengan percaya diri.
3. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
piktogram dengan percaya diri.
4. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
diagram batang dengan percaya diri.
5. Dengan mengamati gambar dan teks, siswa dapat menjelaskan penyajian data dalam bentuk
diagram garis dengan percaya diri.
6. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk daftar dengan benar.
7. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk tabel dengan benar.
8. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk piktogram dengan benar.
9. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk diagram batang dengan benar.
10. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyajikan data dalam
bentuk diagram garis dengan benar.
C. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
-Buku Siswa Matematika Kelas V.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Seperti yang telah kita ketahui, dalam menyajikan suatu data dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara. Salah satunya adalah penyajian data dalam bentuk diagram.

Penyajian data dalam bentuk diagram ini sebagai suatu alat untuk menyajikan data statistik
yang dapat berwujud gambar atau lambang.

Dengan begitu, pengertian dari diagram itu sendiri merupakan serangkaian gambar-gambar
yang menunjukan data secara visual serta didasarkan atas nilai-nilai pengamatan aslinya
maupun dari tabel-tabel yang dibuat sebelumnya.

Penyajian Data dalam bentuk Diagram ini bertujuan supaya informasi yang diperlukan oleh
pengguna bisa didapatkan dengan mudah dan juga cepat.

Secara umum, penyajian data dalam diagram yang paling sering dipakai adala penyajian data
dalam bentuk diagram batang, lingkaran, baris dan juga pohon.
Macam dan Contoh Bentuk Diagram

Diagram batang

Diagram batang atau yang juga disebut sebagai diagram balok merupakan visual data yang
berbentuk persegi panjang dengan lebar yang saa serta telah dilengkapi dengan skala atau
ukuran.

Beberapa bentuk dari diagram batang antara lain:

 diagram batang satu komponen atau lebih


 diagram batang dua arah
 diagram batang tiga dimensi
 dan yang lainnya sesuai dengan variasi atau tergantung terhadap pemakainya.

Penyajian data dalam diagram batang banyak dipakai untuk penggunaan data yang bersifat
kategori.

Contoh Penyajian data diagram batang

Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran merupakan visual data yang berwujud lingkaran yang sudah dibagi
menjadi beberapa juring (sektor) sesuai dengan data tersebut.

Pada masing-masing sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu akan diubah ke
dalam bentuk derajat dengan memakai busur derajat yang telah dinyatakan dalam persentase.

Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran dilandasi pada suatu lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan banyaknya kelas penyusunan.

Penyajian data yang ada pada diagram lingkaran sangat tepat digunakan pada data yang
berbentuk kategori atau atribut dalam persentase.

Contoh Penyajian data bentuk diagram lingkaran


Diagram Garis

Diagram garis merupakan visual data yang berwujud garis, didapatkan dari beberapa ruas
garis yang menghubungkan berbagai titik pada bidang bilangan.

Penyajian data dalam diagram garis biasanya dipakai guna menunjukan kondisi dari suatu data
yang serba terus atau berkesinambungan.

Sama halnya pada diagram batang, diagram garis memerlukan sumbu datar dan juga sumbu
tegak yang saling tegak lurus.

Sumbu datar akan menyatakan waktu sementara untuk sumbu tegaknya akan menyatakan
kuantum data tiap waktu.

Contoh Penyajian data diagram garis

Diagram Pohon

Diagram pohon merupakan visual data dari penjabaran satu satuan secara hierarki.

Diagram pohon diawali dengan satu item yang bercabang dan menjadi dua atau lebih, tiap-tiap
cabang lalu bercabang lagi menjadi dua atau lebih, dan begitu juga seterusnya sehingga akan
tampak seperti sebuah pohon dengan banyak batang dan juga cabang.

Penyajian data dalam diagram pohon biasanya dipakai guna memecahkan komponen secara
lebih rinci ke dalam sub-sub komponen, atau ke dalam tingkat yang lebih rendah dan
terperinci.
Diagram Gambar

Diagram gambar atau juga disebut sebagai piktogram merupakan bagan yang menampilkan
data dalam bentuk gambar.

Penyajian data dalam bentuk piktogram ini adalah cara yang paling sederhana.

Contoh Soal Diagram Gambar

Jumlah penduduk di suatu kecamatan ialah sebagai berikut.

 Kelurahan A sebanyak 800 orang.


 Kelurahan B sebanyak 650 orang.
 Kelurahan C sebanyak 700 orang.

Sajikan data tersebut ke dalam bentuk piktogram!

Jawab:

Pada dasarnya, penyajian data dalam bentuk piktogram ini sekilas memang tampak sangat
menarik. Namun demikian, penggunaan piktogram sangatlah terbatas.

Sebcai contoh di atas, bagaimanakah cara menggambarkan piktogram kelurahan D yang


mempunyai penduduk sebanyak 627 orang?

Bisakah kalian menggambarkannya?

CONTOH SOAL

Diagram lingkaran berikut menunjukkan kegemaran 300 siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di suatu sekolah.
Banyak siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drama adalah ….
A. 30 orang
B. 35 orang
C. 40 orang
D. 45 orang

Jawab:

Persentase siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drama yaitu:

% Siswa yang mengikuti ekskul drama yaitu = 100% – (12% + 20% + 30% + 10% + 13%)

= 100% – 85%

= 15%

Banyak siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drama yaitu:

= 15% x total siswa

= 15% x 300

= 15/100 x 300

= 45 siswa

Sehingga, banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drama sebanyak 45


orang.

Jawaban: D

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara member tanda silang (x) pada
huruf A, B, C, atau D.

1. Di bawah ini adalah macam-macam sajian data, kecuali ....


A. tabel
B. piktogram
C. diagram
D. sketsa

Perhatikan diagram di bawah ini untuk menjawab soal nomor 8 dan 9!


2. Diagram di atas menunjukkan data hasil panen padi Desa Sukamakmur selama 6 tahun.
Dari data di atas hasil panen terbanyak terjadi pada tahun…
A. 2008
B. 2007
C. 2006
D. 2005

3. Pada tahun 2007 hasil panen padi Desa Sukamakmur sebanyak …


A. 100 kuintal
B. 75 kuintal
C. 50 kuintal
D. 25 kuintal

Selesaikanlah Soal Di Bawah Ini Dengan Benar !


1. Hasil ulangan matematika siswa kelas lima adalah sebagai berikut:
6, 6, 5, 7, 8, 8, 4, 9, 8, 8, 9, 9, 6, 4, 7, 7, 8, 9, 10, 8,
8, 9, 9, 4, 5, 5, 8, 9, 7, 7, 6, 9, 8, 7, 7, 8, 9, 8, 10, 10.
Sajikan data tersebut dalam bentuk :
a. Tabel
b. Diagram Batang
c. Diagram Garis
d. Persentase

2. Diketahui data tentang nilai ulangan harian Matematika 36 siswa kelas V di suatu sekolah,
seperti berikut ini:
60 55 65 60 55 50 65 70 70 75 70 75
55 65 75 65 50 55 55 55 55 65 75 65
85 65 70 95 75 65 85 65 85 95 85 65
Sajikan data tersebut dalam bentuk :
a. Tabel
b. Diagram Batang
c. Diagram Garis
d. Persentase

3. Terdapat sebuah data hasil ulangan siswa kelas 5 SD sebagai berikut :


80 85 80 75 90
80 85 75 90 80
75 80 75 90 80

Dari hasil data di atas diagarm batang yang cocok untuk menyjiak data siswa adalah ..

4.Hasil penjualan beras CV. Suka makmur dari tahun 2017 sampai tahun 2020 adalh sebagai
berikut:

2017 beras yang terjual adalah 20 ton


2018 beras yang terjual adalah 18 ton
2019 beras yang terjual adalah 21 ton
2020 beras yang terjual adalah 19 ton

Dari data penjualan beras di atas maka diagram garis yang dapat menyajikan data diatas
adalah

5. Hasil panen tebu perusahaan gula Sukses bersama setiap tahun menghasilkan tebu setiap
tahunnya sebagai berikut :

Tahun 2017 mengahsilkan 100 ton gula


Tahun 2018 menghasikan 120 ton gula
Tahun 2019 menghasikan 90 ton gula
Tahun 2020 menghasilkan 110 ton gula

Diagram gambar yang dapat dibuat Dari data di atas adalah …

Perhatikan diagram lingkaran di bawah ini untuk mengisi soal nomer 18 – 20

Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan jumlah panen yang dihasilkan oleh Desa
Karangsari pada tahun 2019 dengan total hasil panen mencapai 400 ton.

18. Jumlah panen terbanyak adalah ....


19. Jumlah panen jagung adalah sebanyak ....
20. Jumlah panen semangka adalah sebanyak ....

Anda mungkin juga menyukai