Dosen Pengampu :
dr. Famahato Lase M.Pd., kons.
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah
mengijinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis
makalah BERPIKIR, MERASA, BERSIKAP, BERTINDAK DAN
BERTANGGUNG JAWAB SAMPAI TUNTAS (BMB3) DALAM KONSELING
Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah
tugas dari mata kuliah pengantar konseling, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak
terhingga atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baikAndai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Syalom.
Kelompok 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kini dunia konseling telah berkembang pesat dan telah memperlihatkan
eksistensinya dalam proses pembelajaran. Konseling telah menjadi bagian penting dunia
pendidikan yang menempatkan Konselor sebagai unsur utama pendidikan di samping
kepala sekolah, guru dan pengawas. Sekarang dibutuhkan program penambahan jumlah
konselor yang idealnya ada pada setiap sekolah di semua tingkatan. Berkat upayanya,
Prayitno juga berhasil menempatkan konselor sebagai tenaga utama kependidikan
sebagaimana yang tercantum dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada pasal 1 nomor (6). Kemudian keberadaan konselor juga telah dapat
ditingkatkan menjadi tenaga profesi setelah mendapatkan program Pendidikan Profesi
Konselor (PPK) dengan gelar Kons, sama halnya dengan profesi dokter (dr), psikolog
(Psi) serta akuntan (Akt).
Banyak strategi pembelajaran yang telah dilahirkan Prof. Prayitno guna
meningkatkan kualitas proses mengajar yang juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
Pendidikan tidak hanya transaksional atau sekedar memindahkan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik, tetapi harus bersifat transformatif, yaitu merubah pola fikir, pola
sikap, pola tindak, motivasi, komunikasi, tanggungjawab dan sebagainya.Dengan begitu
diharapkan hasil pendidikan akan lebih baik dan memberi arti (meningful learning) dalam
membentuk peserta didik. Salah satu hasil karya Prayitno dalam memberikan arti proses
pembelajaran adalah melahirkan strategi BMB3 (berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan
bertanggung jawab). Strategi ini hendaknya dapat dipahami dan dipraktekkan dalam
proses pembelajaran oleh seluruh tenaga kependidikan yang terdiri atas guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur dan fasilitator.
Strategi BMB3 tidak hanya dipakai pada dunia pendidikan, tetapi juga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan yang telah dimulai dari dunia kependidikan. Apabila
peserta didik telah dibiasakan belajar dengan strategi BMB3 maka akan terbentuk pola
apikir yang holistik memikirkan semua kepentingan dan semua unsur yang ada.
Apabila BMB3 telah dimiliki maka tentu kehidupan ini akan terasa lebih nyaman
karena kepintaran dan kecerdasan digunakan untuk kebaikan mengangkat harkat dan
martabat manusia. Untuk itu tenaga kependidikan hendaknya memahami dan
mempraktikkan BMB3. Terutama guru, dosen dan konselor.
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian BMB3
b) Bagaimana Strategi BMB3 dalam layanan konseling
c) Apa tujuan BMB3 dalam layanan konseling
A. Pengertian BMB3
BMB3 ialah singkatan dari ( berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan
bertanggung jawab sampai tuntas).
Berpikir adalah proses kerja otak memikirkan materi pelajaran guna menambah ilmu,
pengetahuan dan wawasan untuk membentuk intelektual peserta didik. Aktifitas ini
berlangsung setiap saat, tetapi biasanya hanya transaksional atau hanya sekedar
pemindahan materi dari tenaga kependidikan kepada peserta didik dan belum
transformatif dalam rangka perubahan diri peserta didik.
Selanjutnya dalam strategi BMB3 proses ditingkatkan pada tahap merasa, yaitu
dapat merasakan apa yang terkandung dalam materi pelajaran dan merasakan pentingnya
materi tersebut dalam kehidupan. Proses bersikap adalah menentukan sikap yang dapat
dilakukan peserta didik yang terinspirasi dari materi pelajarannya. Kemudian dapat pula
bertindak sesuai dengan hasil proses berfikir, merasa, dan bersikap yang telah dilaluinya
dan akan dilaksanakan.
Akhirnya peserta didik atau klien juga diajak bertanggung jawab sampai
tuntas terhadap materi yang telah dikuasainya agar dapat digunakan untuk kebaikan,
mengangkat harkat dan martabat manusia. Jadi strategi BMB3 ini bersifat komprehensif
dalam membentuk manusia yang berkualitas melalui proses pembelajaran.
BMB3 adalah dinamika yang ada pada diri manusia yang di karuniakan tuhan
pada kita, bahkan perlu di kembangkan agar energy karakter cerdas dapat terwujud. Dari
kajian kehidupan manusia sehari-hari dapat kita kenal lima dinamika yaitu : berpikir,
merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab.
. Salah satu hasil karya Prayitno dalam memberikan arti proses pembelajaran adalah
melahirkan strategi BMB3 (berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab).
Strategi ini hendaknya dapat dipahami dan dipraktekkan dalam proses pembelajaran oleh
seluruh tenaga kependidikan yang terdiri atas guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur dan fasilitator.
Dengan strategi ini pemberian materi pembelajaran akan meresap lebih dalam,
bukan hanya sekedar menyentuh pikiran (kognitif), tetapi juga membentuk sikap (afektif)
dan tindakan (psikomotor). Hal yang positif adalah juga meningkatkan nilai rasa, serta
tanggung jawab. Maka lengkaplah pendidikan itu dalam membentuk manusia seutuhnya
yang dapat meningkatkan harkat dan martabatnya. Selanjutnya dalam strategi BMB3
proses ditingkatkan pada tahap merasa, yaitu dapat merasakan apa yang terkandung dalam
materi pelajaran dan merasakan pentingnya materi tersebut dalam kehidupan.
KESIMPULAN
BMB3 adalah dinamika yang ada pada diri manusia yang di karuniakan tuhan pada
kita, bahkan perlu di kembangkan agar energy karakter cerdas dapat terwujud. Dari kajian
kehidupan manusia sehari-hari dapat kita kenal lima dinamika yaitu : berpikir, merasa,
bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab.
Strategi BMB3 tidak hanya dipakai pada dunia pendidikan, tetapi juga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan yang telah dimulai dari dunia kependidikan. Apabila
peserta didik telah dibiasakan belajar dengan strategi BMB3 maka akan terbentuk pola
apikir yang holistik memikirkan semua kepentingan dan semua unsur yang ada.
Apabila BMB3 telah dimiliki maka tentu kehidupan ini akan terasa lebih nyaman
karena kepintaran dan kecerdasan digunakan untuk kebaikan mengangkat harkat dan
martabat manusia. Untuk itu tenaga kependidikan hendaknya memahami dan
mempraktikkan BMB3. Terutama guru, dosen dan konselor.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.prayitnoinstitute.org/read/6/bmb3-dalam-pembelajaran
https://www.researchgate.net/publication/
321216049_Penerapan_Model_Pembelajaran_dengan_Strategi_Merasa_BMB3_pada_Pro
ses_Pembelajaran/fulltext/5a64cd80a6fdccb61c57f404/Penerapan-Model-Pembelajaran-
dengan-Strategi-Merasa-BMB3-pada-Proses-Pembelajaran.pdf
https://id.scribd.com/document/460760903/Format-bmb3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
Bab I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................
Bab II PEMBAHASAN....................................................................................................
A. Pengertian BMB3..................................................................................................
B. Strategi BMB3 dalam layanan Konseling.............................................................
C. Tujuan BMB3 Dalam Konseling..........................................................................
Bab III PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................