Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ATI SUMIATI

KELAS : AKUNC 1D
NIM : 20210610107

“ TUGAS ANALISIS STUDI KASUS GOTO HAKI “

Startup GoTo dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas sengketa merek GoTo oleh PT Terbit
Financial Technology. Pelapor mengklaim sebagai pemilik atas hak merek GoTo. Pelapor
menempuh langkah hukum karena Gojek dan Tokopedia, diduga memakai nama produk yang
serupa, yakni GoTo. Pelafalan dan penulisan GoTo dinilai serupa hanya ada perbedaan dalam
penggunaan huruf kapital.
Pelaporan dari Terbit Financial terhadap dugaan penggunaan merek secara tidak sah oleh
Gojek dan Tokopedia , karena sebagai pemegang PT. Terbit Financial Technology telah
memiliki sertifikat tersebut, sedangkan pihak pihak lain baru sedang mendaftar.
Merespons laporan sengketa ini, Corporate Affairs GoTo Gojek Tokopedia, Astrid
Kusumawardhani mengatakan, "Kami telah mengetahui hal ini dan menghormati proses yang
tengah berjalan. Kami telah mendaftarkan merek GoTo kepada badan lembaga terkait dan
senantiasa memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia."
Sebelumnya, usai dilaporkan terkait sengketa merek dagang GoTo, PT Aplikasi Karya
Anak Bangsa (Gojek) dan Tokopedia akan mengambil langkah hukum terhadap PT Terbit
Financial Technology (TFT). "Langkah hukum tersebut yang pertama, kita akan melakukan
gugat balik. Kedua, kita akan melakukan protes terhadap pengabulan pendaftaran merek yang
infonya mereka sudah dapatkan namun faktanya masyarakat di seluruh Indonesia tahu bahwa
GoTo itu milik Gojek dan Tokopedia," ujar Kuasa Hukum Gojek dan Tokopedia.
Apabila nantinya pengadilan memutuskan untuk memenangkan pihak penggugat,
dijelaskan bahwa kemungkinan ada pembayaran ganti rugi. Namun untuk kejelasannya tetap
harus dilihat dari konteks gugatan tersebut. Sebelumnya kasus sengketa merek juga pernah
terjadi antara pemilik merek “ Geprek Bensu” dengan merek “ I Am Geprek Bensu” yang
berujung dengan penghapusan salah satu merek tersebut.
Maka untuk menghindari kasus serupa terjadi, dihimbau para pelaku usaha untuk terlebih
dahulu mendaftarkan mereknya sebelum melakukan peluncuran produk ke pasar. Merek
memiliki peran penting sebagai identitas dan hak pemiliknya bersifat ekslusif, yaitu diberikan
secara langsung oleh Negara kepada pemilik merek. Dan sebaiknya sebelum mengajukan
permohonan merek, dianjurkan melakukan penelusuran untuk melihat apakah ada merek serupa
yang sudah terdaftar agar tidak terjadi sengketa dikemudian hari. Untuk dapat melakukan
penelusuran, pemohon dapat mengakses pangkalan data kekayaan intelektual (KI) pada laman
situs yang resmi. Berbagai informasi terkait KI lainnya juga bisa diakses melalui akun media
social DJKI.
Pembatasan seperti itu harus dilakukan pemerintah. Jadi tidak ada lagi perusahaan atau
orang yang sekadar membuat merek kemudian hanya digunakan untuk menggugat perusahaan
lain untuk memperoleh keuntungan material. Pada prinsipnnya dalam persoalan merek tercapai
dua hal yang mesti dipahami. Pertama berkaitan dengan unsur “ daya pembeda” dan “persamaan
pada pokonya “. Kemudian jika perusahaan mendaftarkan mereknya maka akan mempunyai
manfaat sebagai proteksi terhadap merek yang digunakan, terhindar dari gugatan pihak lain,
memberikan unikfikasi dari sebuah usaha ataupun produk dan jasa, meningkatkan valuasi dari
sebuah usaha

Anda mungkin juga menyukai