Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAJAK

ANALISIS KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PAJAK

Yosephine Inggrid Serepian Aritonang


11000121130451

Fakultas Hukum Universitas Diponegoro


2022
Penggelapan Pajak

Nuruh Huda, Direktur PT.Sumber Berkah Akbar, seorang tersangka pelaku


tinak pidana penggelapan pajak. PT Sumber Berkah Akbar Perkasa, sebua
perusahaan jasa konstruksi dan jual beli material berupa besi, material pryoyek
an balok beton, pada tahun 2019 mempunyai konsumen yaitu PT. Iroba Sidat
Indonesia dan PT. Suri TANI Pemuka.

Terdakwa memungut PPN kepada konsymen atas pembelian material dan jasa
konstruksi namun terdakwa tidak menyetor ke KPP Pratama Banyuwangi.
Setelah dikonfirmasi, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Banyuwangi mengatakan
bahwa pada masa pajak Juni sampai Desember 2019 telah terjadi tindak pidana
dibidang Perpajakan yang dilakukan oleh Tedakwa berupa dengan sengaja tidak
menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut dan/atau tidak
menyampaikan Surat Pemberitahuan (SEPERTI) masa PPN, yaitu pada saat
melakukan penjualan jasa konstruksi, wajib pajak melakukan pemungutan PPN
dan telah menerima uang pelunasan PPN dari pembeli, tetapi setelah itu wajib
pajak tidak melakuan pembayaran/penyetoran atas PPN yang telah dipungut
kepada KPP Pratama Banyuwangi. Total pajak yang tidak disetorkan sebesar
RP551.256.606,-

Nurul Huda dikenapakan Pasal 39 atar (1) huruf i dan/atau Pasal 39 ayat (1)
huruf c UU Nomor 6 Tahun 1983 Tentang ketentuan umum dan tata cara
pepraakan sebagaimana diubah terakhid engan UU No. 7 Tahun 2021 tentang
harmonisasi peraturan perpajakan juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP. es

Tindak pidana fiskal diatur dalam :

1. KUHP yaitu pasal 103 KUHP sebagai pasal jembaan bagi peraturan lain.
Dengan berlakunya pasal ini ,maka peraturan lainnya yang terdapat diluar
KUHP pun diakui kekuatan hukumnya. Asas-asas sepert ex spesialis
derogat legi generali, mengutamakan hukum yng khususdibandingkan
yang umum. Dalam perkara ini, peraturan perundang-undangan tentang
pajak lebih didahulukan dibanding pengaturan yang terdapat dalam
KUHP. Padahal dikeduany terdapat pengaturan terkait penggelapan
pajak.
2. Dalam hal ini langkah pemerinrah untuk menanggulangi kasus
penggelapan tersebut adalah memasukkan Nurul Huda kedalampenjara
selma 6 tahun sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundnag-
undangan dan denda 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
dibayar.
3. Nurul Huda kemudian mengajukan banding ke pengadilan tinfgi namun
sayangnya bnding Nurul Huda ditolak dan tetap dijatuhkan pidana
sebagaimana yang dijelaskan diatas.

Gugatan Nestle terhadap Dirjen Pajak

Nestle mengajukan gugatakan kepad Dirjen Pajak Indonesia yang mana


proses hukumnya sudah sampai tahap Peninjauan Kembali. Hal ini
sehubungan denganSUrat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk, Cukai Denda Administrasi dan Pajak dalam rangka barang impor.
Bahwa pihak nestle mengajukan pemrohonanan banding sebelumnya
berdasarkan Pasal 95 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan jo. Pasal 95 UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
UU Nomor 10 Tahun 1995 jo Pasal 35 dan 36 UU Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak.

Dalam hal ini menurut pihak Nestle, direktorat pajak salah


mengklasifikasikan produk merreka berupa susu bayi ketika mengirimkan
Surat Pemberitahuan Kkeurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai Denda
Administrasi dan Pajak Dalam Rangka Impor, lebih tepatnya dalam putusan
pada direktori putusan Mahkamah Agung, menjelaskan alasan pengajuan
banding sebagai berikut:
Bahwa "Lactogen With DHA" telah benar diklasifikasikan dalam HS Nomor
: 0402.29.10.00 sebagai kelompok dari susu dengan tarif bea masuk CEPT
0%. Karena Lactogen itu adalah susu untuk bayi, bukan olahan makanan
untuk bayi yang berasal dari susu seperti yang dimaksud dalam HS
1901.10.29.00. Oleh karena itu tidak ada Bea Masuk dan Pajak Dalam
Rangka Impor yang kurang dibayar; Hasil Identifikasi Barang dan Dasar
Pertimbangan Klasifikasi:

a. bahwa barang impor berupa "Lactogen with DHA" adalah infant milk atau
susu bayi, bukan infant food atau bukan olahan makanan bayi yang berasal
dari susu,

b. bahwa Lactogen berfungsi sebagai Pengganti Air Susu Ibu dalam bentuk
susu bubuk (milk powder) yang apabila diberi tambahan air akan terlihat
karakter utamanya sebagai susu itu sendiri, bukan sebagai olahan makanan
dari susu seperti yang dimaksud pada HS 1901.10.29.00.,

c. bahwa menurut Catatan Penjelasan Untuk Harmonized System, Edisi


Ketiga, Volume 1, Halaman 158, yang dimaksud dalam HS 1901.10.29.00
adalah olahan dalam bentuk bubuk atau cairan yang digunakan untuk
makanan bayi atau untuk tujuan diet dan terdiri dari susu yang telah
ditambahkan ramuan kedua (second ingredients) misalnya : cereal, groat,
yeast. Bahwa olahan makanan ini biasanya dikenal dengan sebutan bubur
susu untuk bayi atau susu yang mengandung cereal, groat atau yeast untuk
keperluan diet. Lactogen tidak mengandung cereal groat atau yeast. Bahwa
sebagai tambahan, Lactogen juga tidak dapat diklasifikasikan pada HS
1901.10.29.00 karena dalam proses produksinya tidak ada penggantian satu
atau lebih ingredient dari susu, tetapi menambahkannya dengan bahan yang
diperbolehkan dalam penjelasan HS No. 0402 untuk memperkaya
kandungan vitamin dan mineral dalam susu sesuai Standar Nasional
Indonesia ;
d. bahwa dalam proses pembuatannya, Lactogen adalah skimmed milk yang
ditambahkan unsur-unsur lain yang diperbolehkan sesuai Standar Nasional
Indonesia dan CODEX, namun tidak menghilangkan karakter utamanya
sebagai susu itu sendiri dan penambahan unsur tersebut diperbolehkan dan
dianggap tidak menghilangkan karakter utamanya sebagai susu. Bahwa hal
ini sesuai dengan catatan penjelasan untuk Harmonized System, edisi ketiga,
volume 1, bab 4, halaman 34 bahwa produk-produk diantaranya yaitu : (E)
produk yang mengandung ingredient susu alami dapat ditambah atau
diperkaya dengan vitamin atau asam mineral, stabilising agents, anti-oksidan
atau vitamin lainnya yang biasanya tidak ditemukan dalam produk tersebut,
sejumlah kecil bahan kimia atau anticaking agents (supaya bubuk susu tidak
mengeras).

Tindakan yang diambil majelis hakim sebagai perwakilan pemerintahdalam


hal ini adalah menolak permohonan banding yang diajukan oleh pihak nestle
dengan pertimbangan hukum, alasan-alasan banding serta peninjauan
kembali tidak dapat dibenarkan karena Putusan Pengadilan Pajak sudah tepat
dan benar yaitu tidak terdapat fakta dan pertimbangan hukum dalam putusan
ynag nyata-nyata tidak sesuai dengan ketnetuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagaimana ketentuan Pasal 91 huruf c Undang-
Undang No. 14 Tahun 2002, dengan pertimbangan, benar susu Lactogen-2
seharusnya dikenakan tarif Bea Masuk CEPT 5% .

Anda mungkin juga menyukai