Hukum Pajak 2
Hukum Pajak 2
NIM : 050969251
UPBJJ : Medan
SOAL 1
Dalam hal wajib pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran, Wajib Pajak
menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebesar Rp 1.550.000,00 yang diterbitkan pada
tanggal 2 Januari 2021 dengan batas akhir pelunasan tanggal 1 Februari 2021. Wajib Pajak tersebut
diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 5 (lima) bulan dengan
jumlah yang tetap sebesar Rp.335.000,00.
Pertanyaan :
Hitunglah Sanksi administrasi berupa bunga untuk setiap angsuran dan jelaskan seperti apa
ketentuan untuk wajib pajak diperbolehkan untuk mengangsur atau menunda pembayaran!
SOAL 2
Tindak Pidana dalam bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau waktu 10 tahun sejak
saat terhutangnya pajak, berakhirnya masa pajak, berkahirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya
tahun pajak yang bersangkutan. Dapatkah anda jelaskan kenapa setiap orang dianggap mengetahui
SOAL 3
PT Adikarya memberikan jasa kepada PT Bogasatya dan pada tanggal 5 januari 2021, PT Adikarya
mengeluarkan tagihan sebesar Rp. 70.500.000 kepada PT Bogasatya dan atas tagihan tersebut
dikeluarkan faktur pajak sebesar Rp. 15.250.000 oleh PT Adikarya, total tagihan menjadi Rp.
pajaknya kedalam sistem. Buatlah jurnal pada saat penyerahan jasa (tagihan) oleh PT Adikarya
dan PT Bogasatya?
JAWABAN :
menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebesar Rp 1.550.000,00 yang diterbitkan
pada tanggal 2 Januari 2021 dengan batas akhir pelunasan tanggal 1 Februari 2021. Wajib
Pajak tersebut diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 5
(lima) bulan dengan jumlah yang tetap sebesar Rp.335.000,00. Sanksi Administrasi berupa
Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebesar 2% per
bulan dari jumlah pajak yang belum dibayar dan bagian dari 1 bulan dihitung penuh 1 (satu)
bulan.
2. Setiap orang dianggap mengetahui hukum sebagai prinsip dasar dalam sistem hukum. Hal
ini berarti bahwa setiap orang dianggap memiliki pengetahuan tentang hukum dan
Namun, dalam praktiknya, tidak semua orang memiliki pengetahuan yang sama tentang
hukum. Oleh karena itu, jika seseorang melakukan pelanggaran terhadap hukum
perpajakan, mereka mungkin tidak dapat mengklaim ketidaktahuan sebagai alasan untuk
menghindari sanksi.
Dalam hal tindak pidana perpajakan, ada batasan waktu untuk menuntut pelanggaran
tersebut. Seperti yang Anda sebutkan, tindak pidana perpajakan tidak dapat dituntut setelah
lampau waktu 10 tahun sejak saat terhutangnya pajak, berakhirnya masa pajak, berakhirnya
Namun, penting untuk dicatat bahwa batasan waktu ini mungkin berbeda di setiap
negara atau yurisdiksi hukum. Oleh karena itu, jika seseorang melakukan pelanggaran
perpajakan, penting untuk mengacu pada peraturan hukum yang berlaku di wilayah hukum
masing-masing.
Sanksi pidana dapat dikenakan dalam kasus pelanggaran perpajakan yang terbukti.
Sanksi ini dapat berupa denda, hukuman penjara, atau kombinasi keduanya, tergantung
pada tingkat keparahan pelanggaran dan peraturan yang berlaku di wilayah hukum masing-
masing.
Seperti yang kita ketahui bahwa kewajiban pajak sudah diatur dalam undang-undang, yang
artinya bahwa kewajiban pajak merupakan utang kepada negara karena undang-undang,
oleh karena itu penyimpangan dan kelalaian dalam memenuhi kewajiban pajak merupakan
dinyatakan terkena sanksi. Sanki yang diatur dalam undang–undang KUP di kenakan tidak
hanya kepada Wajib Pajak tapi juga dikenakan terhadap petugas pajak. Tentunya dalam
hal yang berbeda. Bagi wajib pajak sanksi dikenakan bila ada pelanggaran yang terkait
dengan hal pembayaran pajak. Sementara itu, petugas atau pejabat pajak terkait dengan
pelayanan kepada masyarakat. Sanksi yang dikenakan bisa sanksi admisnistrasi dan juga
sanksi pidana. Wajib pajak dapat dipidanakan jika melakukan pelanggaran pajak yang
bersifat :
a) Setiap orang yang dengan sengaja dan merugikan negara
1. Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk
4. Menyampaikan surat pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap.
8. Tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan yang
Hal di atas dapat dipidana paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun, dan danda paling
sedikit 2 kali jumlah terutang atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak
2. Menyampaikan surat pemberitahuan dan keterangan yang isinya tidak benar atau tidak
Hal diatas dapat dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun, mendapat
denda paling sedikit 2 kali jumlah restitus yag dimohonkan dan paling banyak 4 kali
pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang
sebenarnya.
2. Menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak.
Dapat dipidanakan dengan penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun, serta
denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti
pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 kali jumlah pajak
dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti
Sanksi pidana tersebut diberikan untuk memberikan efek jera kepada wajib pajak yang
melakukan pelanggaran pajak yang bersifat sengaja dan merugikan negara, serta untuk
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, wajib pajak diharapkan
untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar sesuai dengan sistem
3. PT Adikarya memberikan jasa kepada PT Bogasatya dan pada tanggal 5 januari 2021,
atas tagihan tersebut dikeluarkan faktur pajak sebesar Rp. 15.250.000 oleh PT
sesuai prosedur, menginput tagihan faktur pajaknya kedalam sistem. Jurnal pada saat
penyerahan jasa (tagihan) oleh PT Adikarya dan PT Bogasatya adalah sebagai berikut
a. PT Adikarya
pekerjaan atau bukti lainnya, dengan adanya faktur pajak dan memasukkan ke
5 Januari 2021 pada saat jasa telah selesai/ditagih oleh PT Adikarya : Mencatat
pembelian dari PT Adikarya, dan mencatat utang atas pembelian dari PT Adikarya
serta bukti faktur pajak masukan yang juga sudah dimasukkan kedalam e faktur